Dona-Demam Dan Bintik Kemerahan Di Wajah Pada Anak Perempuan 2 Tahun

23
Demam dan Bintik Kemerahan di Wajah pada Anak Dona Yuliyanti 10.2011.442 [email protected] Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat Pendahuluan Campak atau measles atau rubeolla adalah suatu penyakit menular yang ditandai dengan tiga stadium : (1) stadium inkubasi, yang berlangsung kurang lebih 10-12 hari disertai dengan sedikit tanda-tanda atau gejala-gejala; (2) stadium prodromal yang disertai suatu enantema (bercak koplik) pada mukosa pipi dan faring, demam ringan hingga sedang, kongjungtivitis ringan, coryza dan batuk yang bertambah berat; (3) stadium akhir, yang disertai ruam-ruam kulit berbentuk makulopapuler muncul berurutan mulai dari leher dan muka, badan, lengan serta tungkai diiringi dengan demam tinggi. 1 Dahulu, selama berabad-abad, campak (measles atau rubeola) merupakan penyakit menular masa kanak-kanak yang paling umum. Walaupun campak tidak umum lagi di negara yang memberikan vaksin secara luas, tetapi ketimpangan antara negara maju dan negara lain yang kurang perawatan kesehatan untuk bayi dan 1

description

kedokteran

Transcript of Dona-Demam Dan Bintik Kemerahan Di Wajah Pada Anak Perempuan 2 Tahun

Page 1: Dona-Demam Dan Bintik Kemerahan Di Wajah Pada Anak Perempuan 2 Tahun

Demam dan Bintik Kemerahan di Wajah pada Anak

Dona Yuliyanti

10.2011.442

[email protected]

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jl. Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat

Pendahuluan

Campak atau measles atau rubeolla adalah suatu penyakit menular yang ditandai

dengan tiga stadium : (1) stadium inkubasi, yang berlangsung kurang lebih 10-12 hari disertai

dengan sedikit tanda-tanda atau gejala-gejala; (2) stadium prodromal yang disertai suatu

enantema (bercak koplik) pada mukosa pipi dan faring, demam ringan hingga sedang,

kongjungtivitis ringan, coryza dan batuk yang bertambah berat; (3) stadium akhir, yang

disertai ruam-ruam kulit berbentuk makulopapuler muncul berurutan mulai dari leher dan

muka, badan, lengan serta tungkai diiringi dengan demam tinggi.1 Dahulu, selama berabad-

abad, campak (measles atau rubeola) merupakan penyakit menular masa kanak-kanak yang

paling umum. Walaupun campak tidak umum lagi di negara yang memberikan vaksin secara

luas, tetapi ketimpangan antara negara maju dan negara lain yang kurang perawatan

kesehatan untuk bayi dan anak sangat mencolok. UNICEF memperkirakan lebih dari 1 juta

kematian setahun disebabkan oleh campak dan komplikasinya pada anak di negara

berkembang di seluruh dunia.2

Anamnesis

Mengumpulkan data-data dalam anamnesis biasanya ialah hal yang pertama dan sering

serta merupakan hal yang terpenting dari interaksi dokter dengan pasien. Dengan anamnesis

yang baik dokter dapat memperkirakan penyakit yang diderita pasien. Anamnesis yang baik

harus lengkap, rinci (detail), dan akurat sehingga dokter bukan saja dapat mengenali organ

atau sistem apa yang terserang penyakit, tetapi juga kelainan yang terjadi dan penyebabnya.

Anamnesis dilakukan dan dicatat secara sistematis. Ia harus mencakup semua hal yang

1

Page 2: Dona-Demam Dan Bintik Kemerahan Di Wajah Pada Anak Perempuan 2 Tahun

diperkirakan dapat membantu untuk menegakkan diagnosis. Ada beberapa point penting yang

perlu ditanyakan pada saat anamnesis, antara lain:3

1. Identitas pasien

Identitas meliputi nama lengkap pasien, umur atau tanggal lahir, jenis kelamin, nama

orang tua atau suami atau isteri atau penanggung jawab, alamat, pendidikan,

pekerjaan,suku bangsa dan agama. Identitas perlu ditanyakan untuk memastikan

bahwa pasien yang dihadapi adalah benar pasien yang dimaksud. Selain itu identitas

ini juga perlu untuk data penelitian, asuransi dan sebagainya.

2. Keluhan Utama ( Presenting Symptom)

Keluhan utama adalah keluhan yang dirasakan pasien, yang membawa pasien

tersebut pergi ke dokter atau mencari pertolongan. Dalam menuliskan keluhan utama,

harus disertai dengan indikator waktu, berapa lama pasien merasakan hal tersebut.

3. Riwayat penyakit sekarang

Riwayat perjalanan penyakit merupakan cerita yang kronologis, terinci dan jelas

keadaan kesehatan pasien sejak sebelum keluhatan utama sampai pasien datang

berobat.

4. Riwayat penyakit dahulu

Bertujuan untuk mengetahui kemungkinan-kemungkinan adanya hubungan

antara penyakit yang pernah diderita dengan penyakit sekarang.

5. Riwayat kesehatan

Berupa riwayat kehamilan, riwayat kelahiran, riwayat pertumbuhan ( berat badan

tinggi badan), riwayat makanan dan imunisasi.

6. Riwayat keluarga

Pada seorang pasien, terutama anak, sebagian besar data yang diperlukan untuk

menegakkan diagnosis diperoleh dari anamnesis. Berdasarkan anamnesis sering dapat

ditentukan sifat dan beratnya penyakit dan terdapatnya faktor-faktor yang mungkin menjadi

latar belakang penyakit, yang semuanya berguna dalam menentukan sikap untuk

penatalaksanaan selanjutnya. Anamnesis merupakan bagian yang sangat penting dan sangat

menentukan dalam pemeriksaan klinis.4

Sebagian besar informasi yang diperlukan untuk menegakkan diagnosa penyakit pada

anak diperoleh dengan melakukan anamnesis, terutama untuk mengetahui riwayat perjalanan

penyakit. Riwayat perjalanan penyakit perlu disusun cerita yang kronologis mengenai

keadaan kesehatan pasien yang bersangkutan sebelum ia mendapat keluhan sampai ia dibawa

2

Page 3: Dona-Demam Dan Bintik Kemerahan Di Wajah Pada Anak Perempuan 2 Tahun

berobat. Untuk memperoleh informasi mengenai riwayat penyakit pasien, diperlukan

beberapa pertanyaan untuk mengetahui secara lebih mendetail tentang keadaan sakit dari

anak yang bersangkutan. Informasi yang perlu digali lebih dalam adalah sebagai berikut :

a) Riwayat Imunisasi

Imunisasi campak sangat dibutuhkan bagi usia dini karena untuk kekebalan tubuh

sebagai antisipasi pada penyakit-penyakit di usia dewasa, sebagai anamnesis status

imunisasi pasien baik imunisasi dasar maupun imunisasi ulangan (booster) harus

secara rutin ditanyakan, khususnya imunisasi BCG, DPT, polio, campak, hepatitis B.

Bila mungkin dilengkapi dengan tanggal imunisasi dan tempat imunisasi diberikan,

hal-hal tersebut disamping diperlukan sebagai status perlindungan pediatri yang

diperoleh mungkin dapat membantu diagnosis pada beberapa keadaan tertentu.

b) Gejala Batuk

Keluhan batuk juga sering dikemukakan orang tua pasien. Perlu diketahui berapa

lama batuk berlangsung, juga apakah batuk sering berulang atau kambuh. Sifat-sifat

batuk juga diteliti, apakah batuk bersifat spasmodik, kering atau produktif/banyak

dahak. Apabila batuk berdahak, perlu dirinci tentang spesifikasi dahaknya, seperti

kekentalan, warna, bau, serta ada nya darah pada dahak.

c) Sesak Nafas

Keluhan batuk biasanya juga disertai dengan sesak nafas. Normal atau tidaknya

pernafasan juga penting untuk ditanyakan. Apakah saat bernafas terdapat bunyi

sengau (wheezing), dan juga terdapat kesulitan bernafas. Apakah sesak nafas itu

timbul berulang-ulang atau baru pertama kali serta ditanyakan apakah sesak nafas

timbul malam hari dan saat bangun tidur.

d) Ruam atau bercak

Ruam atau bercak-bercak merah yang muncul selama perjalanan penyakit juga perlu

diketahui bagaimana timbulnya, terutama berkaitan dengan waktu munculnya, apakah

bercak itu muncul sebelum atau sesudah demam. Perlu juga diketahui apakah bercak

yang timbul tersebut muncul pada kulit secara bersamaan, atau timbul secara bertahap

dari satu daerah ke daerah tubuh lainnya.

e) Demam

Demam adalah salah satu keluhan yang paling sering dikemukakan, yang terdapat

pada berbagai penyakit baik infeksi dan non infeksi. Pada tiap keluhan demam, perlu

ditanyakan sudah berapa lama demam berlangsung. Karakteristik demam juga perlu

ditanyakan, apakah timbulnya mendadak, remiten, intermiten, kontinyu. Waktu

3

Page 4: Dona-Demam Dan Bintik Kemerahan Di Wajah Pada Anak Perempuan 2 Tahun

munculnya demam juga perlu ditanyakan, serta gejala-gejala lain yang menyertai

timbulnya demam.

Dalam anamnesis perlu ditanyakan lebih lanjut apakah bercak-bercak kemerahan pada

kulit pasien memiliki banyak kemungkinan, antara lain eksantema, yakni kelainan pada kulit

yang timbul serentak dalam waktu singkat dan tidak berlangsung lama, serta didahului oleh

demam. Papula menjadi kemungkinan berikutnya, dengan bentuk padat dan berwarna

kemerahan, yang dapat diperiksa dengan metode palpasi. Eritema adalah lesi berwarna

kemerahan yang disebabkan melebarnya pembuluh kapiler yang reversibel.5

Pada penyakit campak, terjadinya eritema berbentuk makula-papula disertai

menaiknya suhu badan. Suhu naik mendadak ketika ruam muncul dan sering mencapai 40-

40,5 °C. Penderita saat ini mungkin tampak sangat sakit, tetapi dalam 24 jam sesudah suhu

turun mereka pada dasarnya tampak baik. Selain itu, batuk dan diare menjadi

bertambah parah sehingga anak bisa mengalami sesak nafas atau dehidrasi. Ketika ruam

mencapai kaki pada hari ke 2-3, ruam ini mulai menghilang dari muka. Hilangnya ruam

menuju ke bawah pada urutan yang sama dengan ketika ruam muncul. Ruam kulit menjadi

kehitaman dan mengelupas (hiperpigmentasi) yang akan menghilang setelah 1-2 minggu.6,7

Pemeriksaan

o Pemeriksaan Fisik4,5

Tanda fisik yang didapat pada pemeriksaan fisik adalah bintik-bintik merah. Tanda

fisik yang pertama muncul adalah bintik-bintik kemerahan pada wajah.

Bercak atau bintik merah yang ditemukan pada kulit dapat berupa :

Makula : kelainan kulit berbatas tegas dan merupakan perubahan warna semata,

perubahan warna tersebut dapat berupa hipopigmentasi (warna lesi lebih muda

dari warna kulit) atau hiperpigmentasi (warna lesi lebih tua dari warna kulit).

Eritema : kemerahan pada kulit yang disebabkan pelebaran pembuluh darah

kapiler yang reversible, sebagai contoh adalah lesi bekas gigitan nyamuk.

Eksantema : kelainan pada kulit yang timbul serentak dalam waktu singkat dan

tidak berlangsung lama, umumnya disertai demam, dapat berupa :

o Eksantema skarlatiniformis : erupsi yang difus dapat generalisata atau

lokalisata, berbentuk eritema numuler.

o Eksantema morbiliformis : erupsi berbentuk eritema yang lentikuler.

4

Page 5: Dona-Demam Dan Bintik Kemerahan Di Wajah Pada Anak Perempuan 2 Tahun

o Roseola : eksantema yang lentikuler berwarna merah tembaga pada sifilis

dan frambusia.

Telangiektasis : pelebaran kapiler yang menetap pada kulit, ireversible.

o Pemeriksaan Penunjang

Pada pemeriksaan darah didapatkan jumlah leukosit normal atau meningkat

apabila ada komplikasi infeksi bakteri. Pemeriksaan antibodi IgM merupakan cara

tercepat untuk memastikan adanya infeksi campak akut. Karena IgM mungkin belum

dapat dideteksi pada 2 hari pertama munculnya rash, maka untuk mengambil darah

pemeriksaan IgM dilakukan pada hari ketiga untuk menghindari adanya false

negative. Titer IgM mulai sulit diukur pada 4 minggu setelah muncul rash. Sedangkan

IgG antibodi dapat dideteksi 4 hari setelah rash muncul, terbanyak IgG dapat

dideteksi 1 minggu setelah onset sampai 3 minggu setelah onset. IgG masih dapat

ditemukan sampai beberapa tahun kemudian. Virus measles dapat diisolasi dari urine,

nasofaringeal aspirat, darah yang diberi heparin, dan swab tenggorok selama masa

prodromal sampai 24 jam setelah timbul bercak-bercak. Virus dapat tetap aktif selama

sekurang-kurangnya 34 jam dalam suhu kamar.7

Diagnosis

Diagnosis klinis campak memerlukan sejarah sekurang-kurangnya tiga hari demam

serta diikuti dengan salah satu dari tiga “C” (batuk, coryza, konjungtivitis). Pengamatan

bintik-bintik koplik’s juga diagnostik campak. Atau, laboratorium diagnosis campak dapat

dilakukan dengan konfirmasi positif campak IgM antibodi atau isolasi campak virus RNA

dari pernapasan spesimen. Pada anak-anak, di mana phlebotomy tidak pantas, air liur dapat

dikumpulkan untuk campak salivary tertentu IgA tes. Kontak positif dengan pasien lain yang

diketahui memiliki campak menambahkan bukti epidemiologi yang kuat untuk diagnosis.

Kontak dengan orang yang terinfeksi dengan cara apapun, termasuk semen melalui seks, air

liur, atau lendir dapat menyebabkan infeksi.

Work Diagnosis → Measles (Campak)

Campak merupakan penyakit menular akut yang disebabkan oleh virus dan secara khas

terdiri dari tiga stadium, yaitu stadium prodromal, erupsi, dan konvalesens.8

5

Page 6: Dona-Demam Dan Bintik Kemerahan Di Wajah Pada Anak Perempuan 2 Tahun

Penyakit ini umumnya menyerang anak dan sangat mudah menular. Seseorang yang

menderita campak dapat menularkan pada 90% orang yang belum mendapat imunisasi

apabila kontak dengannya. Manusia merupakan satu-satunya reservoir untuk campak. Oleh

karena itu penyakit ini sebenarnya dapat dieradikasi, sebagaimana smallpox.

Campak (measles) disebut juga rubeola (nama ilmiah). Nama lainnya yaitu : hard

measles, red measles, seven-day measles, eight-day measles, nine-day measles, 10-day

measles, dan morbili. Penyakit ini sering salah diartikan dengan rubella, yang merupakan

nama ilmiah dari campak German, yang disebabkan oleh virus yang berbeda.

Manifestasi Klinis :

1. Inkubasi

Biasanya tanpa gejala dan berlangsung 10-12 hari.

2. Prodromal

Biasanya berlangsung 2-5 hari. Gejala yang utama muncul adalah demam, yang

terus meningkat hingga mencapai puncaknya suhu 39,40-40,60C pada hari ke- 4 atau

5, yaitu pada saat ruam muncul. Gejala lain yang juga bisa muncul batuk, pilek,

farings merah, nyeri menelan, stomatitis, dan konjungtivitis.

Bercak koplik → berwarna putih kelabu, sebesar ujung jarum dikelilingi eritema

hampir selalu didapatkan pada akhir stadium prodromal. Bercak koplik ini muncul

pada 1-2 hari sebelum muncul rash (hari ke-3 – 4) dan menghilang setelah 1-2 hari

munculnya rash. Cenderung terjadi berhadapan dengan molar bawah, terutama

molar 3, tetapi dapat menyebar secara tidak teratur pada mukosa bukal yang lain.

3. Erupsi (Rash)

Terjadinya eritema berbentuk makula-papula disertai menaiknya suhu badan. Ruam

ini muncul pertama pada daerah batas rambut dan dahi, serta belakang telinga

kemudian menyebar dengan cepat pada seluruh muka, leher, lengan atas dan bagian

atas dada pada sekitar 24 jam pertama. Selama 24 jam berikutnya ruam menyebar

ke seluruh punggung, abdomen, seluruh lengan, dan paha. Ruam umumnya saling

rengkuh sehingga pada muka dan dada menjadi confluent. Bertahan selama 5-6 hari.

Suhu naik mendadak ketika ruam muncul dan sering mencapai 40-40,5 °C.Penderita

saat ini mungkin tampak sangat sakit, tetapi dalam 24 jam sesudah suhu turun

mereka pada dasarnya tampak baik. Selain itu, batuk dan diare menjadi bertambah

parah sehingga anak bisa mengalami sesak nafas atau dehidrasi. Tidak jarang pula

disertai muntah dan anoreksia. Otitis media, bronkopneumonia, dan gejala-gejala

saluran cerna, seperti diare dan muntah, lebih sering pada bayi dan anak kecil.

6

Page 7: Dona-Demam Dan Bintik Kemerahan Di Wajah Pada Anak Perempuan 2 Tahun

Kadang-kadang terdapat perdarahan ringan pada kulit. Terjadi pembesaran kelenjar

getah bening di sudut mandibula dan di daerah leher belakang. Dapat pula terjadi

sedikit splenomegali.

Ketika ruam mencapai kaki pada hari ke 2-3, ruam ini mulai menghilang dari

muka. Hilangnya ruam menuju ke bawah pada urutan yang sama dengan ketika

ruam muncul. Ruam kulit menjadi kehitaman dan mengelupas (hiperpigmentasi)

yang akan menghilang setelah 1-2 minggu. Hiperpigmentasi merupakan gejala yang

patognomonik untuk morbili. 1,6,7

Differential Diagnosis → Varicella zoster (cacar air)

Zoster disebabkan oleh varicella zoster virus (VZV). VZV merupakan virus yang

memiliki selubung ikosahedral, dan berantai ganda (DNA) yang merupakan anggota dari

keluarga virus herpes. manusia adalah hospes utama di alam. Genom virus mengkode lebih

daripada 70 protein termasuk protein yang merupakan sasaran imunitas dan timidin kinase

(yang membuat virus sensitif terhadap hambatan).1,9

Varisela dirularkan dari orang ke orang melalui percikan (droplet), kontak langsung,

ataupun lewat udara (saluran pernapasan). Setelah masuk, virus akan mengalami masa

inkubasi selama 10-21 hari. Pada saat tersebut terjadi penyebaran virus di dalam tubuh dapat

disebut sebagai fase viremia primer. Fase viremia primer adalah fase dimana virus melakukan

replikasi dan terbawa oleh darah ke organ-organ seperti hati, lien, paru-paru,dll. VZV juga

diangkut kembali ke tempat-tempat mukosa saluran pernafasan selama masa akhir inkubasi,

hal ini yang memungkinkan penyebaran bahkan sebelum lesia merah (ruam) muncul, sekitar

2 hari. Setelah masa inkubasi berakhir, diikuti oleh fase viremia sekunder, menghasilkan

infeksi kulit dengan ruam berbentuk vesikular yang khas. Lesi merah atau ruam ini nantinya

akan secara cepat berubah dari makula menjadi papula dan kemudian membentuk vesikel.

Vesikel segera mengering dan membentuk krusta. Krusta akan mengelupas tanpa

meninggalkan jaringan parut. Ketika lesi telah menjadi krusta, VZV masih dapat ditularkan.

Setelah infeksi primer selesai (masa penyembuhan), VZV menjadi laten di sel akar ganglia

dorsal. Nantinya akan dapat direaktivasi. Reaktivasinya menyebabkan ruam vesikuler

terlokalisasi yang biasanya melibatkan dermatom dari satu saraf sensoris. Penyakit hasil

reaktivasi VZV ini disebut herpes zoster (cacar ular).1,9-11

Sekitar 90-95% individu mendapat VZV pada masa anak-anak di daerah beriklim

sedang, sedangkan untuk alasan yang tidak jelas, varisela di daerah tropik pada anak-anak

sekita 70-80%. Sebagian besar anak-anak yang terkena virus ini adalah pada kisaran usia 5-

7

Page 8: Dona-Demam Dan Bintik Kemerahan Di Wajah Pada Anak Perempuan 2 Tahun

10 tahun. Dan paling banyak terjadi pada akhir musim dingin sampai musim semi. Herpes

zoster merupakan hasil dari reaktivasi virus laten secara endogen. Hanya 5% dari kasus zoster

yang terjadi pada anak-anak kurang dari 15 tahun. Kejadian keseluruhan herpes zoster adalah

215 kasus per 100.000 orang setiap tahun. 75% kasus terjadi setelah usia 45 tahun.

Kemungkinan untuk timbul reaktivasi VZV ini juga meningkat pada mereka yang menderita

infeksi virus imunodefisiensi ataupun yang menjalani terapi imunosupresi untuk

keganasan/penyakit lain.1,9-11

Walaupun masa inkubasi varisela berkisar dari 10-21 hari, penyakit biasanya mulai

dari 14-16 hari sesudah pemajanan. Gejala-gejala prodromal lazim ada, terutama anak yang

lebih tua. Demam, malaise, anoreksia, nyeri kepala, dan kadang-kadang nyeri abdomen

ringan terjadi 24-48 jam sebelum ruam muncul. Kenaikan suhu biasanya sedang, berkisar

37,7oC - 38,8oC. Demam dan gejala sistemik lain menetap selama 2-4 hari pertama setelah

ruam. Lesi yang muncul bersifat sentripetal, berawal dari tubuh, kemudian kulit kepala,

wajah, dan terkadang di ekstremitas. Ruam awal terdiri atas makula eritematosa yang sangat

gatal, membentuk vesikel berisi cairan jernih kemudian mengeruh, mengering dan

penyembuhan. Diperkirakan total ada 100 sampai 500 lesi dengan segala bentuk lesi yang

hadir pada waktu yang sama.1

Etiologi Measles (Campak)

Campak adalah virus RNA dari Famili Paramixoviridae, genus Morbillivirus. Hanya

satu tipe antigen yang diketahui. Selama masa prodromal dan selama waktu singkat sesudah

ruam tampak, virus ditemukan dalam sekresi nasofaring, darah dan urin. Virus dapat tetap

aktif selama sekurang-kurangnya 34 jam dalam suhu kamar.

Virus campak dapat diisolasi dalam biakan embrio manusia atau jaringan ginjal kera

rhesus. Perubahan sitopatik, tampak dalam 5-10 hari, terdiri dari sel raksasa multinukleus

dengan inklusi intranuklear. Antibodi dalam sirkulasi dapat dideteksi bila ruam muncul.

Infektivitas

Penyebaran virus maksimal adalah dengan tetes-tetes semprotan selama masa

prodomal (stadium kataral). Penularan terhadap kontak rentan sering terjadi sebelum

diagnosis kasus aslinya. Orang yang terinfeksi menjadi menular pada hari ke 9-10 sesudah

pemajanan (mulai fase prodromal), pada beberapa keadaan seawal hari ke 7. Tindakan

8

Page 9: Dona-Demam Dan Bintik Kemerahan Di Wajah Pada Anak Perempuan 2 Tahun

pencegahan isolasi terutama di rumah sakit atau institusi lain, harus dipertahankan dari hari

ke 7 sesudah pemajanan sampai hari ke 5 sesudah ruam muncul.

Epidemiologi Measles (Campak)

Campak adalah endemik pada sebagian besar dunia. Dahulu, epidemi cenderung

terjadi secara ireguler, tampak pada musim semi di kota-kota besar dengan interval 2 sampai

4 tahun ketika kelompok anak yang rentan terpajan. Campak sangat menular, sekitar 90%

kontak keluarga yang rentan mendapat penyakit. Campak jarang subklinis. Sebelum

penggunaan vaksin campak, puncak insiden pada umur 5-10 tahun; kebanyakan orang

dewasa imun. Sekarang di Amerika Serikat, campak terjadi paling sering pada anak umur

sekolah yang belum diimunisasi dan pada remaja dan orang dewasa muda yang telah

diimunisasi. Epidemi telah terjadi di sekolah menengah atas dan universitas dimana tingkat

imunisasi tinggi. Epidemi ini diduga terutama karena kegagalan vaksin. Walaupun ada

kebangkitan kembali campak di Amerika Serikat dari tahun 1989-1991; jumlah kasus campak

yang dilaporkan turun menjadi rendah pada tahun 1993, mungkin akibat vaksinasi yang luas.

Mereka yang lebih tua dari 30 tahun sebenarnya semua imun. Karena campak masih

merupakan penyakit lazim di banyak negara, orang-orang yang infektif masuk negara ini

mungkin menginfeksi masyarakat Amerika Serikat, dan wisatawan Amerika yang ke luar

negeri beresiko terpajan disana.

Banyak kesamaan antara tanda-tanda biologis campak dan cacar memberi kesan

kemungkinan bahwa campak dapat diberantas. Tanda-tanda ini adalah (1) ruam khas, (2)

tidak ada reservoir binatang, (3) tidak ada vektor, (4) kejadian musiman dengan masa bebas

penyakit, (5) virus laten tidak dapat ditularkan, (6) satu serotip, dan (7) vaksin efektif.

Prevalensi imunisasi bayi lebih dari 90% terbukti menghasilkan zone bebas penyakit. Pada

tahun 1980, tiga perempat dari semua kabupaten di Amerika Serikat tidak melaporkan suatu

kasus campak, tetapi pada tahun 1988 jumlah kasus campak semakin bertambah dan penyakit

lebih menyebar.

Bayi mendapat imunitas transplasenta dari ibu yang telah menderita campak atau

imunisasi campak. Imunitas ini biasanya sempurna selama umur 4-6 bulan pertama dan

menghilang pada frekuensi yang bervariasi. Walaupun kadar antibodi ibu secara umum tidak

dapat dideteksi pada bayi dengan uji yang biasa dilakukan sesudah umur 9 bulan, beberapa

proteksi menetap, yang mengganggu pemberian imunisasi sebelum umur 15 bulan.

Kebanyakan wanita usia subur di Amerika Serikat sekarang mempunyai imunitas campak

dengan cara imunisasi bukannya karena sakit. Beberapa penelitian sekarang memberi kesan

9

Page 10: Dona-Demam Dan Bintik Kemerahan Di Wajah Pada Anak Perempuan 2 Tahun

bahwa bayi dari ibu dengan imunitas karena vaksin campak kehilangan antibodi pasifnya

pada umur yang lebih muda daripada bayi dari ibu yang rentan terhadap campak tidak

mempunyai imunitas campak dan dapat ketularan penyakit ini bersama ibu sebelum atau

sesudah melahirkan.1

Patologi

Lesi essensial campak terdapat di kulit, membrana mukosa nasofaring, bronkus, dan

saluran cerna, dan pada konjungtiva. Eksudat serosa dan ploriferasi sel mononuklear dan

beberapa sel polimorfonuklear terjadi sekitar kapiler. Biasanya ada hiperplasia jaringan

limfoid, terutama apendiks, dimana sel raksasa multinukleus berdiameter sampai 100 µm (sel

raksasa retikuloendotelial Warthin-Finkeldey) dapat ditemukan. Di kulit, reaksi terutama

menonjol sekitar kelenjar sebasea dan folikel rambut. Bercak koplik terdiri dari eksudat

serosa dan proliferasi sel endotel serupa dengan bercak pada lesi kulit. Reaksi radang

menyeluruh pada mukosa bukal dan faring meluas ke dalam jaringan limfoid dan membrana

mukosa trakeobronkial. Pneumonitis interstisial akibat dari virus campak mengambil bentuk

pneumonia sel raksasa Hecht. Bronkopneumonia dapat disebabkan oleh infeksi bakteri

sekunder.

Penatalaksanaan

Sedatif, antipiretik untuk demam tinggi, tirah baring dan masukan cairan yang cukup

dapat terindikasi. Pelembaban ruangan mungkin perlu pada laringitis atau batuk yang

mengiritasi secara berlebihan, dan paling baik mempertahankan ruangan hangat daripada

dingin. Penderita harus dilindungi dari terpajan pada cahaya yang kuat selama masa

fotofobia. Komplikasi otitis media dan pneumonia memerlukan terapi antimikroba yang

tepat.

Pada komplikasi seperti ensefalitis, panensefalitis, sklerotikans subakut, pneumonia

sel raksasa, dan koagulasi intravaskuler tersebar, setiap kasus harus dinilai secara individual.

Perawatan pendukung yang baik sangat penting. Gamma globulin, gamma globulin

hipermun, dan steroid bernilai terbatas. Senyawa antivirus yang tersedia sekarang tidak

efektif. Pengobatan dengan vitamin A oral (400.000 IU) mengurangi morbiditas dan

mortalitas anak dengan campak berat di negara yang sedang berkembang.1

Makula

10

Page 11: Dona-Demam Dan Bintik Kemerahan Di Wajah Pada Anak Perempuan 2 Tahun

Makula adalah lesi kulit yang tidak menimbul. Makula yang timbul cepat disebut

sebagai eksantema, yang merupakan tanda pelbagai jenis penyakit seperti campak, rubeola,

skarlatina, roseola infantum, demam tifoid. Eksantema juga terdapat pada beberapa penyakit

virus dan riketsia lain, yang terbanyak didapatkan di indonesia ialah eksantema pada campak,

yang timbul pada stadium erupsi. Warna merah ini biasanya timbul dari belakang telinga,

wajah, leher, kemudian merata ke dada tubuh, dan akhirnya ekstremitas. Lesi ini menyembuh

dengan urutan yang sama dan meninggalkan bercak hiperpigmentasi yang khas yang

biasanya baru hilang sempurna setelah 2-3 minggu.

Terdapatnya makula yang semula berwarna merah tetapi kemudian menghitam dan

timbul selalu pada tempat yang sama, misalnya pada bibir atau anggota gerak menunjukkan

kemungkinan terdapatnya kelainan yang disebut sebagai erupsi obat fikstum.

Komplikasi

Komplikasi utama campak adalah otitis media, pneumonia dan ensefalitis. Noma pipi

dapat terjadi pada keadaan yang jarang. Gangren muncul dimana-mana tampak merupakan

akibat purpura fulminan atau koagulasi intravaskuler tersebar.

Pneumonia dapat disebabkan oleh virus campak sendiri; lesi adalah interstisial.

Pneumonia campak pada penderita dengan infeksi HIV sering mematikan dan tidak selalu

disertai dengan ruam. Namun bronkopneumonia lebih sering; bronkopneumoni karena invasi

bakteri sekunder, terutama pneumokokus, streptokokus, stafilokokus, dan Haemophilus

influenzae. Laringitis, trakeitis, dan bronkitis lazim ada dan mungkin karena virus saja.

Salah satu kemungkinan bahaya campak adalah eksaserbasi proses tuberkulosis yang

ada sebelumnya. Mungkin juga ada kehilangan hipersensitivitas sementara terhadap

tuberkulin. Miokarditis adalah komplikasi serius yang jarang; perubahan elektrokardiografi

sementara dikatakan relatif sering.

Komplikasi neurologis lebih sering pada campak daripada eksantem lain apapun.

Insiden ensefalomielitis diperkirakan 1-2/1.000 kasus campak yang dilaporkan. Tidak ada

korelasi antara keparahan campak dan keparahan keterlibatan neurologis atau antara

keparahan proses ensefalitis inisial dan prognosis.

Prognosis

11

Page 12: Dona-Demam Dan Bintik Kemerahan Di Wajah Pada Anak Perempuan 2 Tahun

Prognosis pada penyakit campak dapat berupa dubia ad bonam jika keadaan

umumnya baik (anak yang sehat dan kondisi gizinya cukup) atau dubia ad malam jika

keadaannya buruk atau terjadi komplikasi. Beberapa komplikasi yang bisa menyertai campak

yaitu infeksi bakteri (pneumonia atau infeksi telinga tengah), trombositopenia (penurunan

jumlah trombosit) sehingga penderita mudah memar dan mudah mengalami perdarahan, atau

ensefalitis (infeksi otak). Pada kasus ini, prognosis campak yang di derita oleh anak

perempuan 2 tahun adalah dubia ad bonam karena ia tidak mengalami komplikasi dari

penyakit ini dan seseorang yang sudah pernah terkena campak tidak akan terkena lagi.

Pencegahan

Imunisasi aktif

Imunisasi campak awal dapat diberikan pada usia 12-15 tahun tetapi mungkin

diberikan lebih awal pada daerah dimana peyakit terjadi. Karena angka serokonversi

pasca imunisasi tidak 100% dan mungkin ada beberapa makin lama imunitasnya

berkurang, imunisasi kedua terhadap terhadap campak biasanya diberikan sebagai

campak-parotitis-rubella (measles-mumps-rubella [MMR]), terindikasi. Dosis ini

dapat diberikan ketika anak masuk sekolah atau nanti pada saat masuk sekolah

menengah. Remaja yang memasuki perguruan tinggi harus juga mendapat imunisasi

campak yang kedua.

Respon terhadap vaksin campak hidup tidak dapat diramalkan jika diberi

imunoglobulin dalam 3 bulan sebelum imunisasi. Anergi terhadap tuberkulin dapat

berkembang dan menetap selama 1 bulan atau lebih lama sesudah pemberian vaksin

campak hidup dilemahkan. Anak dengan infeksi tuberkulosis aktif harus mendapat

pengobatan antituberkulosis bila vaksin campak hidup diberikan. Uji tubekulin

sebelum atau bersama dengan imunisasi aktif terhadap campak lebih disukai.

Penggunaan vaksin campak hidup tidak dianjurkan untuk wanita hamil atau

untuk anak dengan tuberkulosis yang tidak diobati. Vaksin hidup merupakan

kontraindikasi pada anak dengan leukemia dan pada mereka yang sedang mendapat

obat-obat imunosupresif karena risiko infeksi progresif menetap seperti pneumonia

sel raksasa. Sesudah pemajanan dari anak yang rentan terhadap campak ini,

imunoglobulin campak (manusia) harus diberikan secara intramuskuler dalam dosis

0,25 mL/kg sesegera mungkin. Dosis yang lebih besar dapat dianjurkan pada anak

dengan leukemia akut, walaupun pada mereka yang dalam remisi. Anak dengan

infeksi HIV harus mendapat vaksin campak karena mortalitas campak tinggi pada

12

Page 13: Dona-Demam Dan Bintik Kemerahan Di Wajah Pada Anak Perempuan 2 Tahun

kelompok ini dan mereka mentoleransi vaksin dengan baik. Walaupun ada riwayat

telah mendapat imunisasi campak, anak ini harus mendapat gamma globulin sesudah

pemajanan dengan campak dengan dosis 0,5 mL/kg (maksimum 15 mL). Dosis ini

adalah dua kali dosis yang biasa dianjurkan. Vaksin campak dapat diberikan pasca

pemaparan terhadap penyakit. Reaksi tidak bertambah, dan campak dapat tercegah.

Penggunaan vaksin virus tidak aktif (mati) tidak dianjurkan.1

Imunisasi pasif

Imunisasi pasif dengan kumpulan serum orang dewasa, kumpulan serum konvalesen,

globulin plasenta, atau gamma globulin kumpulan plasma adalah efektif untuk

pencegahan dan pelemahan campak. Campak dapat dicegah dengan menggunakan

imunoglobulin serum (gamma globulin) dengan dosis 0,25 mL/kg diberikan secara

intramuskuler dalam 5 hari sesudah pemajanan tetapi lebih baik sesegera mungkin.

Proteksi sempurna terindikasi untuk bayi, untuk anak dengan sakit kronis, dan untuk

kontak di bangsal rumah sakit dan lembaga-lembaga anak. Pelemahan mungkin

disempurnakan dengan penggunaan gamma globulin dengan dosis 0,05 mL/kg.

Gamma globulin adalah sekitar 25 kali lebih kuat dalam titer antibodi dari pada

kumpulan serum dewasa, dan ia mencegah risiko hepatitis. Perlemahan bervariasi,

danpola klinis yang dimodifikasi dapat bervariasi dari mereka yang dengan sedikit

atau tidak ada gejala sampai mereka yang dengan sedikit atau tidak ada modifikasi.

Ensefalitis dapat menyertai campak yang dimodifikasi dengan gamma globulin.

Sesudah hari ke 7-8 inkubasi, jumlah antibodi yang diberikan harus ditambah

pada setiap tingkat proteksi. Jika injeksi ditunda sampai hari ke 9, 10 atau 11, sedikit

demam mungkin telah mulai dan hanya dapat diharapkan sedikit modifikasi dari

penyakit.

Kesimpulan

Pada kasus ini, diketahui bahwa anak berusia dua tahun menderita penyakit campak.

Gejala pada campak diantaranya demam, batuk, pilek, dan biasanya muncul ruam erythema

maculopapular. Campak dapat dicegah dengan imunisasi dengan vaksin MMR. Vaksinasi

dosis pertama dapat dilakukan pada bayi usia 12 bulan dan dosis kedua pada usia 4 tahun.

Tidak ada pengobatan khusus untuk campak sebab campak bersifat self limiting disease

(dapat semuh dengan sendirinya) sehingga tidak ada rehabilitasi pada penderita. Pengobatan

13

Page 14: Dona-Demam Dan Bintik Kemerahan Di Wajah Pada Anak Perempuan 2 Tahun

dapat dilakukan bagi penderita jika disertai dengan komplikasi misalnya konjungtivitis

dengan vitamin A, demam dengan memberikan parasetamol dengan dosis yang sesuai.

Daftar Pustaka

1. Behrman, Kliegman, Arvin. Ilmu kesehatan anak. Jakarta: EGC; 2000.h. 1068-71,1095-

97.

2. Rudolph’s. Buku Ajar Pediatri. Edisi 20, Vol. 2. Jakarta: EGC; 2006.

3. Setiyohadi,B. Anamnesis dan pemeriksaan Fisik. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.

Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI; 2006, h.20-25.

4. Latief A, Tumbelaka AR, Matondang CS, Chair I, Bisanto J, Abdoerrachman MH, dkk.

Diagnosis Fisik pada Anak. Edisi 2. Jakarta: CV Sagung Seto; 2009.

5. Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi 6. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran

Indonesia. 2010.

6. Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesi. Ilmu

Kesehatan Anak 2. Jakarta: Badan Penerbit fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

1985.

7. SMF Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Unair. Pedoman Diagnosis & Terapi.

Surabaya : Bag/SMF Ilmu Kesehatan Anak FK Unair/RSU Dr. Soetomo. 2006.

8. Herry Garna, Alex C, azhali MS, dkk. Morbili (Campak, Rubeola, Measles) Diagnosis

dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak. Edisi III. 2005.

9. Marcdante K, Kliegman RM, Behrman RE, Jenson HB. Nelson essentials of pediatric. 6th

ed. Amsterdam : Elsevier Health Science, 2010

10. Kane KS, Lio PA, Stratigos AJ, Johnson RA. Color atlas & synopsis of pediatric

dermatology. US : McGraw Hill, 2009.p.428,446-8.

11. Schachner LA, Hansen RC. Pediatric dermatology. Amsterdam : Elsebier Health Science,

2011

14