dokumen.tips_pkm-flu-burung.docx
Transcript of dokumen.tips_pkm-flu-burung.docx
7/21/2019 dokumen.tips_pkm-flu-burung.docx
http://slidepdf.com/reader/full/dokumentipspkm-flu-burungdocx 1/14
A. JUDUL
HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERILAKU MASYARAKAT,
PENGARUH PERUBAHAN IKLIM YANG EKSTREM, SERTA UPAYA
PENCEGAHAN YANG EFEKTIF UNTUK MENGURANGI KASUS
KEMATIAN FLU BURUNG PADA MANUSIA DENGAN ANALISIS SIG
(SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS).
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Dampak kesehatan dari perubahan iklim sulit untuk diukur karena tidak
hanya melibatkan masa depan yang tidak pasti, tetapi juga karena adanya
kesulitan dalam mendefinisikan dampak kesehatan pada manusia itu sendiri. Studi
epidemiologis sendiri sangatlah jarang dalam mempelajari hubungan antara iklim
dan kesehatan, sebagian besar studi hanya fokus pada satu kejadian, baik itu
tempat, iklim maupun kesehatan.
Penyakit yang sering timbul dari adanya perubahan iklim itu sendiri
sangatlah banyak dan beragam. Salah satunya adalah penyakit flu burung yang
banyak menyerang kawasan Asia pada umumnya serta Indonesia pada khususnya
beberapa tahun yang lalu.
Flu burung adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus
influena yang ditularkan oleh unggas yang dapat menyerang manusia. !ama lain
dari penyakit ini antara lain avian influenza. "tiologi penyakit ini adalah virus
influena. Dikenal beberapa tipe virus influena, yaitu# tipe A, tipe $ dan tipe %.
&irus Influena tipe A terdiri dari beberapa strain, yaitu' ()!), (*!+, (!),
(-!-, (!+ dan lain/lain. Saat ini, penyebab flu burung adalah Highly
Pathogenic Avian Influenza Virus, strain (!).
0ntuk itu, se1ara umum akan dibahas kaitan antara gambaran pengetahuan
masyarakat dan perilaku masyarakat terhadap kasus penyebaran flu burung di
Indonesia dari tahun +22/+223 dan pengaruh perubahan iklim yang ekstrem,
serta upaya pen1egahan yang efektif untuk mengurangi kasus flu burung tersebut,
baik dari peran serta pemerintah maupun organisasi lainnya yang bergerak di
bidang penanggulangan penyakit flu burung dengan bantuan software Sistem
Informasi 4eografis 5SI46.
7/21/2019 dokumen.tips_pkm-flu-burung.docx
http://slidepdf.com/reader/full/dokumentipspkm-flu-burungdocx 2/14
C. PERUMUSAN MASALAH
Flu burung merupakan penyakit yang sangat mematikan bagi manusia.
$aik yang bersentuhan langsung dengan unggas yang terinfeksi virus avian
influenza maupun yang tidak mempunyai riwayat sedikitpun bersentuhan
langsung dengan unggas yang terinfeksi flu burung. $erbagai upaya pen1egahan
yang dilakukan oleh pemerintah dirasa belum efektif untuk mengatasi jatuhnya
korban dari penyakit flu burung ini, serta ditambah kurangnya partisipasi
masyarakat untuk melakukan tindakan pen1egahan terhadap penyebaran penyakit
flu burung.
$erdasarkan data yang diperoleh penulis, kasus infeksi Highly Pathogenic
H5N1 Avian Influenza 5(PAI6 yang dilaporkan ke 7(8 sampai dengan bulan
Agustus +229, Indonesia menempati posisi pertama untuk kasus kematian dengan
total kematian men1apai :9 kasus dari )2 negara yang menjadi pandemi dari
kasus flu burung di dunia.
;aka dalam penelitian ini, penulis akan mengamati bagaimana gambaran
pengetahuan masyarakat dan perilaku masyarakat terhadap kasus penyebaran flu
burung di Indonesia dari tahun +22/+223, serta upaya pen1egahan yang efektif
untuk mengurangi kasus flu burung tersebut dengan bantuan software Sistem
Informasi 4eografis 5SI46.
D. TUJUAN
<ujuan yang hendak di1apai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
gambaran pengetahuan masyarakat dan perilaku masyarakat terhadap kasus
penyebaran flu burung di Indonesia serta proses penyebaran flu burung dari tahun
ke tahun, sehingga didapatkan prediksi adanya penyakit flu burung menggunakan
dengan bantuan software Sistem Informasi 4eografis 5SI46 dan bagaimana 1ara
pen1egahannya di tahun yang akan datang.
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
7/21/2019 dokumen.tips_pkm-flu-burung.docx
http://slidepdf.com/reader/full/dokumentipspkm-flu-burungdocx 3/14
(asil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan maupun
informasi untuk pelaksanaan program pen1egahan penyakit flu burung di !egara
Indonesia oleh pemerintah ataupun organisasi lainnya yang bergerak di bidang
penanggulangan penyakit flu burung.
F. KEGUNAAN
=egunaan dari penelitian ini adalah dapat memberikan masukan maupun
informasi yang berguna bagi masyarakat tentang bahaya dari penyakit flu burung,
sehingga dapat mengurangi kasus kematian pada manusia.
G. TINJAUAN PUSTAKA
Gambaran Pn!"a#$an Ma%&ara'a" Tr#aa F*$ B$r$n!
Pemanasan global mengakibatkan meningkatnya kasus flu burung 5avian
influenza/AI 6. Ini karena meningkatnya suhu udara mendorong peningkatan
penguapan sehingga kondisi udara lebih lembab, sementara virus AI 5 Avian
Influenza6 sangat menyukai kondisi lembab dan dingin. Flu burung adalah suatu
penyakit menular yang disebabkan oleh virus influena yang ditularkan oleh
unggas yang dapat menyerang manusia. !ama lain dari penyakit ini antara lain
avian influenza. "tiologi penyakit ini adalah virus influena. Dikenal beberapa
tipe virus influena, yaitu# tipe A, tipe $ dan tipe %. &irus Inluena tipe A terdiri
dari beberapa strain, yaitu' ()!), (*!+, (!), (-!-, (!+ dan lain/lain. Saat
ini, penyebab flu burung adalah Highly Pathogenic Avian Influenza Virus, strain
(!). &irus Influena A 5(!)6 merupakan penyebab wabah flu burung pada
unggas. Se1ara umum, virus flu burung tidak menyerang manusia, namun
beberapa tipe tertentu dapat mengalami mutasi lebih ganas dan menyerang
manusia 57ijayanti, +2)26.
&irus avian influenza tipe (!) yang dikenal dengan Flu $urung adalah
suatu virus yang umumnya menyerang bangsa unggas yang dapat menyebabkan
kematian pada manusia. Selain menimbulkan kematian yang sangat tinggi, virus
flu burung di Indonesia memiliki dampak multikompleks, mulai dari ekonomi,
ketahanan dan keamanan pangan, kesehatan masyarakat, sosial budaya, politik,
serta psikologi. Dimana kasus pertama yang menyerang manusia ditemukan di
7/21/2019 dokumen.tips_pkm-flu-burung.docx
http://slidepdf.com/reader/full/dokumentipspkm-flu-burungdocx 4/14
(ongkong pada tahun )- yang ditularkan dari ayam ke manusia. Sejak itu,
kasus flu burung menyebar ke berbagai !egara di Asia, Afrika dan "ropa. &irus
ini telah menjadi an1aman bagi dunia, berdasarkan laporan yang masuk ke $adan
=esehatan Dunia 57(86 sejak tahun +22* hingga *2 maret +22, ter1atat virus
ini telah menyerang Aerbaijan, $angladesh, =amboja, %ina, Djibouti, ;esir,
Indonesia, Irak, >aos, ;yanmar, !igeria, Pakistan, <hailand, <urki, dan &ietnam
dengan total kasus manusia yang terjangkit sejumlah :)* jiwa dan jumlah kasus
meninggal +9 jiwa 57orld (ealth 8rganiation, +226.
;enurut !otoatmojo 5)*6 dalam Patawari 5+2)26 mengatakan
pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk
terbentuknya tindakan seseorang. Dari beberapa penelitian mengatakan bahwa
ternyata perilaku tidak terlepas dari pengetahuan, sikap dan tindakan. 8lehnya itu
pengetahuan peternak dalam kaitannya dengan penyebaran penyakit flu burung
sangat penting untuk melihat sejauh mana peternak dapat mengambil keputusan
untuk menghindarkan dirinya dari kemungkinan terjangkitnya suatu penyakit.
Pengetahuan peternak akan penyakit flu burung sangat tergantung pada
informasi yang diterimanya baik melalui penyuluhan maupun melalui media
massa lainnya dan kemampuan untuk menyerap dan menginterpretasikan
informasi tersebut. Pengetahuan yang 1ukup mengenai penyakit flu burung akan
menyebabkan seseorang mengetahui 1ara terhindar dari penyakit flu burung
sehingga upaya pen1egahan ataupun pengobatan 1epat dilaksanakan. Pengukuran
pengetahuan dapat dilakukan dengan wawan1ara atau angket yang menanyakan
tentang isi materi yang diukur dari subyek penelitian atau responden.
Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup
terhadap stimulus atau obyek. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau
aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan atau perilaku. Sikap
senantiasa ada dalam diri namun tidak selalu aktif setiap saat. Sikap merupakan
ke1enderungan untuk bereaksi se1ara positif 5menerima6 ataupun negatif terhadap
suatu obyek itu 5Patawari, +2)26.
Sikap terdiri dari beberapa tingkatan yaitu '
7/21/2019 dokumen.tips_pkm-flu-burung.docx
http://slidepdf.com/reader/full/dokumentipspkm-flu-burungdocx 5/14
a. ;enerima 5r eceiving 6. 8rang 5subyek6 mau memperhatikan stimulus yang
diberikan subyek.
b. ;erespon 5resonding!" ;emberikan jawaban apabila ditanya mengerjakan
dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap.
=arena dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjaan
tugas yang diberikan, lepas pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti
menerima ide tersebut.
1. ;enghargai 5valuing 6. ;engajak orang lain untuk mengerjakan ataumenyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap yang
berarti bahwa orang 5subyek6 menerima ide yang ditawarkan.
d. $ertanggung jawa 5resonsi#le6. $ertanggung jawab adalah segala sesuatu
yang telah dipilihnya dengan segala resikonya adalah merupakan sikap yang
paling tinggi.
?!otoatmojo 5)*6 dalam Patawari 5+2)26 menyimpulkan bahwa
pengetahuan baru akan memberikan respon batin dalam bentuk sikap terhadap
obyek yang diketahui. Sikap ini akan berpengaruh pada tindakan untuk
meningkatkan derajat kesehatan individu dan masyarakat@. Setiap orang tentu saja
akan memberikan penilaian yang berbeda terhadap suatu masalah, seperti halnya
dengan penyakit flu burung yang semakin mengkhawatirkan. Peternak ayam
sebagai kelompok yang rentan untuk terinfeksi penyakit flu burung ternyata
memberikan berbagai sikap yang berbeda pula terhadap penyakit flu burung.
Pen1egahan dan pemberantasan flu burung dalam konteks ini sangat
penting untuk segera direalisasikan. ;asyarakat dan Pemerintah harus proaktif
dalam upaya ini karena keberhasilan bukan hanya dari upaya satu pihak saja,
namun diperlukan kerjasama dari keduanya. Pemerintah sebagai pemegang
regulator, mempunyai kekuasaan untuk memimpin keberhasilan misi ini, tentunya
dengan bantuan dana yang 1ukup, fasilitas kesehatan yang memadai, dan
pengikutsertaan masyarakat untuk terlibat langsung. Pembekalan pengetahuan
7/21/2019 dokumen.tips_pkm-flu-burung.docx
http://slidepdf.com/reader/full/dokumentipspkm-flu-burungdocx 6/14
mengenai 1ara pen1egahan atau pemberantasan kepada masyarakat bertujuan agar
sedini mungkin masyarakat bisa men1egah penyebaran virus flu burung di
lingkungan mereka. Partisipasi masyarakat bisa dalam upaya pen1egahan/
pen1egahan 5Sumilih, +2)26.
Pr+*a'$ Ma%&ara'a" Tr#aa Pn&baran Pn&a'+" F*$ B$r$n!
;enurut Foster dan Anderson 5)-36 Salita Sarwono 5)*6 dalam
Patawari 5+2)26 menyatakan bahwa melakukan suatu tindakan seseorang terlebih
dahulu mengkomunikasikan rangsangan yang diterimanya dengan keadaan dalam
diri dan perasaannya. =eadaan dalam diri yang dimaksud adalah pengetahuan,
keper1ayaan dan sikap. Selanjutnya komunikasi inilah yang disebut sebagai
proses mental tersebut akan terwujud pada apakah ia melakukan suatu tindakan
atau tidak melakukan tindakan tertentu.
<indakan ini memiliki tingkatan/tingkatan. <ingkatan/tingkatan tersebut
adalah '
a. Persepsi 5 ercetation6. ;engenal dan memilih berbagai obyek sehubungan
dengan tindakan yang akan diambil adalah merupakan praktek tingkat pertama
b. Bespon terpimpin 5 guided resonse6. Dalam melakukan sesuatu sesuai dengan
urutan yang besar sesuai dengan 1ontoh merupakan indi1ator kedua.
1. ;ekanisme 5mechanism6. Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu
dengan benar se1ara otomatis atau sesuatu sudah merupakan kebiasaan, maka
ia men1apai praktik tigkat atas.
d. Adaptasi 5adatation6. Suatu praktik atau tindakan yang sudah berkembang
dengan baik. Artinya tindakan itu sudah dimodifikasi tanpa mengurangi
keberanian tindakan tersebut.
7/21/2019 dokumen.tips_pkm-flu-burung.docx
http://slidepdf.com/reader/full/dokumentipspkm-flu-burungdocx 7/14
Penyebaran flu burung khususnya pada lingkungan peternakan dapat
dipengaruhi oleh bagaimana tindakan yang diterapkan oleh para peternak dalam
melakukan aktivitas ternak sehingga pen1egahan terhadap penyakit flu burung
dapat dilaksanakan sperti pemberian vaksinasi, kativitas pembersihan kandang
dan pembatasan terhadap orang/orang yang ingin berkunjung ke tempat/tempat
peternakan 5Patawari, +2)26.
Ua&a Pn!a#an Pn&a'+" F*$ B$r$n! &an! E-'"+-
;enurut drh.Agus Setiyono ;S, PhD, ahli patologi dari Fak. =edokteran
(ewan IP$ menyatakan bahwa untuk pen1egahan efektif flu burung tidak hanya
memberikan vaksin pada unggas saja melainkan desinfektan juga memiliki peran
penting dalam pen1egahan flu burung baik di rumah maupun di lingkungan
peternakan. Selain itu pula, hingga saat ini terapi efektif yang pasti untuk penyakit
Avian Influenza belum ada sehingga untuk upaya mengendalikan atau men1egah
penyebarannya virus akan lebih efektif dibanding dengan upaya untuk
mengobatinya. Desinfektan yang baik adalah yang harus memiliki spektrum luas
terhadap mikroorganisme 5mampu membunuh bakteri, virus, spora dan jamur6,
efeknya 1epat, tidak meninggalkan mikroorgansime yang resisten. <idak
meninggfalkan residu, tidak diwarnai dan korosif serta memiliki toksisitas rendah
sehingga aman untuk manusia dan hewan. 0ntuk upaya pengendalian dan
pen1egahan dapat dilakukan dengan men1u1i tangan dan bagian tubuh yang lain
setelah melakukan kontak dengan unggas, men1u1i peralatan rumah tangga danmenyemprot tempat yang berisiko terkontaminasi virus (!) dengan desinfektan
5Antara !ews, +2236.
;enurut 8rganisasi =esehatan Dunia 57(86 menyatakan se1ara umum
prinsip/prinsip kerja yang higienis, seperti '
a. ;en1u1i tangan dengan alat pelindung diri. Ini merupakan upaya yang harus
dilakukan oleh mereka yang kontak dengan binatang, baik dalam keadaan mati
apalagi dalam keadaan hidup.
7/21/2019 dokumen.tips_pkm-flu-burung.docx
http://slidepdf.com/reader/full/dokumentipspkm-flu-burungdocx 8/14
b. =arena telur dapat juga tertular, maka penanganan kulit telur dan telur mentah
perlu dapat perhatian pula.
1. Daging unggas harus dimasak smpai suhu -2o% atau 32o% selama sedikitnya *
menit.
d. Pola hidup sehat dalam hal ini adalah makanan yang bergii dan seimbang,
istirahat 1ukup, olahraga teratur 5Patawatari, +2)26.
>angkah/langkah lain yang dapat kita lakukan untuk men1egah penularan
virus flu burung, yaitu '
a. ;enjaga kebersihan lingkungan dan membuang sampah setiap hari.
b. $erantas lalat dengan obat lalat.
1. Cauhi kontak langsung dengan ayam, bebek dan hewan unggas lainnya.d. Ajari anak/anak agar ' 5)6 tidak menyentuh burung meski hanya bulu/
bulunya # 5+6 untuk sementara jangan memelihara hewan di rumah# 5*6 segera
men1u1i tangan dengan sabun selesai berdekatan atau menyentuh hewan
peliharaan atau hewan ternak# 5:6 jangan tidur berdekatan dengan unggas.
e. Cika tidak sengaja berada diwilayah yang terserang virus flu burung bahkan
menyentuh hewan unggas atau berjalan di tanah yang mengandung kotpran
hewan, segeralah 1u1i dengan sabun.
f. Cika memelihara unggas atau burung dalam rumah, sebaiknya 1ermati
kesehatannya. Cika ada unggas yang mati, segera bakar dan kuburkan agar
tidak menimbulkan debu sewaktu menggali tanah, basahi dulu tanah tempat
tempat penguburan hewan. Setelah mengubur hewan langsung, bersihkan
daerah sekitarnya.
g. $agi siapapun yang mempunyai gejala atau demam sebaiknya segera memakai
masker pada saat bersin atau batuk.
h. Sesudah memotong dan mempersiapkan ayam atau unggas untuk dimasak,
segerakan untuk men1u1i tangan dengan sabun.i. Sebelum dimasak telur perlu di1u1i terlebih dahulu dengan sabun 5Patawari,
+2)26.
7/21/2019 dokumen.tips_pkm-flu-burung.docx
http://slidepdf.com/reader/full/dokumentipspkm-flu-burungdocx 9/14
Peran pemerintah
Kasus Kematian
Pengetahuan masyarakat
Perilaku
Virus AI
Iklim
Kran!'a Pm+'+ran Tr+"+%
=erangka pemikiran teoritis terdapat pada gambar ), dimana menyajikan
suatu kerangka pemikiran dan variabel kasus kematian manusia yang dipengaruhi
oleh beberapa faktor penyebab penyakit flu burung, meliputi ' peran pemerintah,
pengetahuan masyarakat, perilaku, dan virus Avian Influenza $AI! itu sendiri.
4ambar ). =erangka Pemikiran <eoritis
Dari kerangka tersebut, dapat kita simpulkan bahwa kasus kematian
manusia akibat flu burung dapat disebabkan karena kurangnya peran dan
partisipasi pemerintah yang kurang efektif sehingga berdampak pada kurangnya
pengetahuan masyarakat akan adanya penyakit flu burung dan dampak kematian
pada masyarakat itu sendiri, disamping ditambah dari perilaku masyarakat itu
sendiri yang kurang peka dalam menjaga kebersihan diri, khususnya bagi peternak
unggas yang tidak memperdulikan kebersihan kandang unggas sehingga virus
Avian Influenza 5AI6 dapat berkembang biak dengan pesat dan mengakibatkan
kematian pada unggas bahkan juga menyerang manusia itu sendiri.
M" Pn!$m$*an Da"a
7/21/2019 dokumen.tips_pkm-flu-burung.docx
http://slidepdf.com/reader/full/dokumentipspkm-flu-burungdocx 10/14
<eknik pengumpulan data dari penelitian ini hanya dari data sekunder
yang diperoleh dari literatur/literatur internet yang berhubungan erat dengan kasus
kematian akibat penyakit flu burung di Indonesia umumnya dan di Pulau Cawa
khususnya. Dari pengumpulan data didapatkan tabel ) di bawah ini.
<abel ). =asus =ematian Flu $urung di Provinsi di Pulau Cawa <ahun +22/
+223
N
.
Pr/+n%+ 0112(3
)
0114(5) 0116(7) 0118(9)
) $anten )2 +
+ D=I Cakarta 9 )) ++ +* Cawa $arat * )) +* +9
: Cawa <engah 2 + )2
Cawa <imur 2 )
%um#er ' 56 Departemen =esehatan Bepublik Indonesia 5+22-6# 5E6 >enny
Sahruddin 5+226# 56 Departemen =esehatan Bepublik Indonesia dalam Admin,
0niversitas =risten Petra 5+2236# 5G6 7(8 dalam &he 'ommunity()ased Avian
Influenza 'ontrol Pro*ect $')AI'!5+2236.
T'n+' Ana*+%+%
<eknik analisis data menggunakan data kuantitatif yang disajikan dalam
bentuk peta sebaran kasus kematian penyakit flu burung di Provinsi di Pulau
Cawa yang disajikan pada 4ambar +, dengan bantuan aplikasi Ar1view. Ar1&iew
merupakan salah satu perangkat lunak dekstop Sistem Informasi 4eografis 5SI46
dan pemetaan yang dikembangkan oleh "SBI 5 +nvironmental %ystems esearch
Institute" Inc"6. Dengan Ar1&iew, pengguna dapat melakukan visualisasi,
eksplorasi, menjawab -uery 5pertanyaan yang diajukan kepada basis datanya, baik
basis data spasial maupun non/spasial6 serta menganalisis data se1ara geografis.
SI4 diran1ang untuk mengumpulkan, menyimpan dan menganalisis objek/
objek dan fenomena/fenomena tertentu dengan lokasi geografis sebagai
karakteristik utamanya. Dengan kata lain, SI4 diran1ang untuk mengolah setiap
data yang bereferensi geografis 5;iwar, +2236.
7/21/2019 dokumen.tips_pkm-flu-burung.docx
http://slidepdf.com/reader/full/dokumentipspkm-flu-burungdocx 11/14
4ambar +. Peta Sebaran <otal =asus =ematian Penyakit Flu $urung <h.+22/
+223
7/21/2019 dokumen.tips_pkm-flu-burung.docx
http://slidepdf.com/reader/full/dokumentipspkm-flu-burungdocx 12/14
H. JAD:AL KEGIATAN PROGRAM
Pelaksanaan kegiatan penelitian ini hanya * bulan yang terdiri dari survey
dan pen1arian data sekunder, perumusan proposal penelitian dan pelaksanaan.
$erikut disajikan pada 4ambar *.
Bulan 1
Bulan 2
Bulan 3
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5
Column3
4ambar *. Ben1ana Cadwal =egiatan Program
DAFTAR PUSTAKA
Admin, 0niversitas =risten Petra. +223. .lu )urung .
http'HHdigilib.petra.a1.idHviewer.php
submit.JK-submit.yK++submitKprevpageKLualKhighsubmitvalK
prevfnameKM+FjiunkpeM+Fs)M+FikomM+F+223M+Fjiunkpe/ns/s)/
+223/):2*2**/22/fluNburung/1hapter).pdf , Diakses tanggal )*
Desember +2)2.
Antara e!s. 200". #esin$ektasi %$ekti$kan Pen&egahan 'lu
Burung. http())!!!.antarane!s.&om)*ie!)+
i,12105"-332&,/%Ks,
#iakses tanggal 13 #esemer 2010.
#epartemen Kesehatan epulik Inonesia. 200. Profl
Kesehatan Indonesia 2005.
7/21/2019 dokumen.tips_pkm-flu-burung.docx
http://slidepdf.com/reader/full/dokumentipspkm-flu-burungdocx 13/14
http())!!!.epkes.go.i)o!nloas)prol)Prol
620Kesehatan620Inonesia6202005.p$ #iakses tanggal
13 #esemer 2010.
7enny 8ahruin. 2009. DKI Siap Antisipasi Flu Burung.
http())!!!.erita:akarta.&om)200")i)erita;etail.asp+
ne!sI,32"--i!il,0 #iakses tanggal 13 #esemer
2010.
;iwar, Andy. +223. &utorial Arcview I% . 0niversitas >ambung ;angkurat,
$anjarbaru.
Patawari. +2)2. Perila0u asyara0at &erhada 2asus .lu )urung $Aviant
Influenza!.
http'HHpatawari.wordpress.1omH+2)2H)2H+-Hbahan/pendidikan/pan1asilaH,
Diakses tanggal )* Desember +2)2.
Sumilih, Cati. +2)2. Peningkatan Pengetahuan =esehatan ;asyarakat dalam
0paya Pemberantasan Penyakit Flu $urung.
http'HHjatisumilih.blogspot.1omH+2)2H2Hpeningkatan/pengetahuan/
kesehatan.html, Diakses tanggal )* Desember +2)2.
<he %ommunity $ased Avian Influena %ontrol Proje1t 5%$AI%6. +223. &he
Avian Influenza oundu, 2a*ian triwulanan engendalian flu #urung di
Indonesia"
http())!!!.ai.&om)p$)/he;A*ian;In<uen=a;ounup;Issue;o.;4;>;I#.p$ #iakses tanggal 30 o*emer 2010.
7ijayanti, =risma. +2)2. Penya0it(Penya0it yang ening0at .
http'HHwww.dokter.1o.11H+2)2H2-Hpenyakit/penyakit/yang/
meningkat.html,
Diakses pada tanggal : !ovember +2)2
7/21/2019 dokumen.tips_pkm-flu-burung.docx
http://slidepdf.com/reader/full/dokumentipspkm-flu-burungdocx 14/14
7orld (ealth 8rganiation" 344" 'umulative num#er of 'onfirmed Human
'ases of Avian Influenza A/H5N1 eort .
http'HHwww.who.intH1srHdiseaseHavianNinfluenaH1ountryH1asesNtableN+22
N)+N*2HenHindeJ.html, Diakses tanggal )* Desember +2)2.