DOKUMEN PESONA LINGKAR KAMPUS BULAN JULI TAHUN ...

8
Edisi Juli 2015 www.ipb.ac.id Pesona Lingkar Kampus diperuntukkan bagi 17 Desa Lingkar Kampus di Sekitar IPB Darmaga melalui Kantor Desa atau Kelurahan. Kel. Balumbang Jaya, Kel. Setu Gede, Kel. Margajaya, Desa Babakan, Cikarawang, Cihideung Udik, Cihideung Ilir, Benteng, Cibanteng, Petir, Ciherang, Neglasari, Sinarsari, Sukawening, Purwasari, Sukadamai dan Dramaga. Penanggung Jawab: Yatri Indah Kusumastuti Pimpinan Redaksi: Siti Nuryati, Redaktur Pelaksana: Siti Zulaedah Editor : Nunung Munawaroh, Reporter Rio Fatahilah, Siti Zulaedah, Dedeh H, M.Awaluddin Layout : Bambang Andriyanto, Fotografer: Cecep AW Sirkulasi: M. Awaluddin Alamat Redaksi: Sekretariat Bidang Humas, Gd. Rektorat Lt. 1 Kampus IPB Darmaga. Telp. : (0251) 8425635, Email: [email protected] IPBKembaliGelarSantunanAnakYatim MenentukanSekolahuntukAnak IPBKembaliGelar SantunanAnakYatim Sosok Pengayom Anak Yatim dari Neglasari Candra Agung Pratama Putra dari Ketua Poktan Cikarawang Masuk IPB Pendapatan UsahaMikrodanKecil diBogorCenderungMeningkat PeranSosialMedia dalam Penjualan Produk UMKM AgrianitaIPB GelarBazarRamadhan BukaPuasa BersamaPimpinanIPB danOrganisasiMahasiswa RektorMelepas RibuanMahasiswaKKN-PIPB2015 PenanamanPerdana DemfarmIPB3SdiKarawang

Transcript of DOKUMEN PESONA LINGKAR KAMPUS BULAN JULI TAHUN ...

Page 1: DOKUMEN PESONA LINGKAR KAMPUS BULAN JULI TAHUN ...

Edisi Juli 2015

www.ipb.ac.idPesona Lingkar Kampus

diperuntukkan bagi 17 Desa Lingkar Kampus di Sekitar IPB Darmaga melalui Kantor Desa atau Kelurahan.

Kel. Balumbang Jaya, Kel. Setu Gede, Kel. Margajaya, Desa Babakan, Cikarawang, Cihideung Udik, Cihideung Ilir, Benteng, Cibanteng, Petir, Ciherang,

Neglasari, Sinarsari, Sukawening, Purwasari, Sukadamai dan Dramaga.

Penanggung Jawab: Yatri Indah Kusumastuti

Pimpinan Redaksi: Siti Nuryati, Redaktur Pelaksana: Siti Zulaedah

Editor : Nunung Munawaroh, Reporter Rio Fatahilah, Siti Zulaedah, Dedeh H, M.Awaluddin

Layout : Bambang Andriyanto, Fotografer: Cecep AW Sirkulasi: M. Awaluddin

Alamat Redaksi: Sekretariat Bidang Humas, Gd. Rektorat Lt. 1 Kampus IPB Darmaga.

Telp. : (0251) 8425635, Email: [email protected]

IPB�Kembali�Gelar�Santunan�Anak�Yatim

Menentukan�Sekolah�untuk�Anak

IPB�Kembali�Gelar�Santunan�Anak�Yatim

Sosok Pengayom Anak Yatim dari Neglasari

Candra Agung Pratama�Putra dari Ketua Poktan Cikarawang Masuk IPB

Pendapatan�Usaha�Mikro�dan�Kecil�

di�Bogor�Cenderung�Meningkat

Peran�Sosial�Media dalam Penjualan Produk UMKM

Agrianita�IPB�Gelar�Bazar�Ramadhan

Buka�Puasa�

Bersama�Pimpinan�IPB�dan�Organisasi�Mahasiswa

Rektor�Melepas�Ribuan�Mahasiswa�KKN-P�IPB�2015

Penanaman�Perdana�Demfarm�IPB�3S�di�Karawang

Page 2: DOKUMEN PESONA LINGKAR KAMPUS BULAN JULI TAHUN ...

2

TOPIK UTAMA

Edisi Juli / 2015

n s t i t u t P e r t a n i a n B o g o r ( I P B ) k e m b a l i Imenyelenggarakan acara “Santunan dan Gerakan Cinta Al-Quran Bersama Anak Yatim dan Dhuafa” untuk 17

desa lingkar kampus dan putra-putri pegawai IPB, Rabu (8/7). Kegiatan yang dilaksanakan di Masjid Al-Hurriyyah, Kampus IPB Dramaga Bogor ini diikuti oleh 1.200 anak.

Dalam kegiatan yang dikoordinasikan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) dan Biro Hukum, Promosi, dan Humas (Biro HPH) IPB ini, setiap anak mendapatkan santunan berupa uang tunai sebesar 200 ribu rupiah dan bingkisan senilai 50 ribu rupiah. Dana santunan didapatkan dari donatur yang berasal dari sivitas akademika IPB maupun masyarakat luar. Serangkaian acara telah disiapkan panitia, seperti sholat dhuha, tausiyah, dan hifdzil quran. Anak-anak juga dihibur oleh penampilan kesenian marawis anak-anak dari Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea.

Selain itu, anak-anak ini juga berkesempatan mengunjungi Rumah Sakit Hewan Penelitian (RSH-P), Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) IPB. Di sini, mereka diajarkan bagaimana merawat hewan peliharaan yang baik dan benar yang disampaikan oleh drh. Tri Isyani Tungga Dewi. Dengan demikian diharapkan anak-anak dapat mengetahui cara untuk menjaga kesehatan hewan khususnya hewan peliharaan.

Ketua Panitia Santunan Anak Yatim IPB, Dr. Hartoyo menyatakan, “Kegiatan ini diharapkan dapat menjaga tali silaturahim dan merupakan bentuk kepedulian IPB terhadap anak-anak yatim di lingkar kampus IPB. Ke depan diharapkan kegiatan ini dapat terus berlangsung dan

diharapkan dapat lebih banyak lagi anak yatim yang akan diberi santunan dari IPB”.

Kegiatan Santunan dan Gerakan Cinta Al-Quran Bersama Anak Yatim dan Dhuafa ini dihadiri oleh Rektor IPB Prof. Dr. Herry Suhardiyanto, Wakil Walikota Bogor Ir. Usmar Hariman, perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Bogor dan sejumlah pejabat IPB diantaranya Wakil Rektor, Dekan, Wakil Dekan, Kepala dan Wakil Kepala LPPM, Kepala Biro, Ketua Departemen dan Kepala Tata Usaha (KTU). (RF)

IPB�Kembali�Gelar�Santunan�Anak�Yatim

Page 3: DOKUMEN PESONA LINGKAR KAMPUS BULAN JULI TAHUN ...

3

.M. Yusuf, sesepuh Desa Neglasari Kecamatan HDramaga, adalah seorang yang disegani dan dikenal sebagai pengayom anak yatim. Ustadz

Yusuf, demikian sapaan akrab masyarakat yang mengenalnya, merupakan putra asli Desa Neglasari yang terlahir pada 13 April 1959 silam.

Sejak lulus Sekolah Menengah Pertama (SMP), ia melanjutkan ke pesantren di daerah Pandeglang Banten selama lima tahun, kemudian pindah lagi ke pesantren di Jampang Surade lima tahun. "Selesai menimba ilmu di pesantren, ada keinginan membantu masyarakat khususnya orang yang tidak mampu dan anak yatim. Oleh karena itu saya dirikan madrasah untuk anak-anak dari keluarga tidak mampu," ujar Ustadz Yusuf yang ditemui di kediamannya di Kampung Paringga RT.05/RW.05 Desa Neglasari.

Ia menjelaskan, jumlah anak yatim di Desa Neglasari yang terdiri dari enam Rukun Warga (RW), dan 27 Rukun Tetangga (RT), sebanyak 165 anak. Karenanya, ia mengaku senang dengan program santunan untuk anak yatim yang diselenggarakan Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tiap

Bulan Ramadhan dan setiap ada kegiatan Jumat Keliling (Jumling) IPB. “Saya ucapkan terima kasih kepada IPB yang sudah memberikan perhatian kepada anak-anak yatim yang ada di lingkar kampus. Mereka sangat senang bisa menerima uang dan bingkisan dari IPB, mereka bisa membeli baju baru untuk menyambut hari Raya Idul Fitri,“ imbuhnya .

"Saya ingin menjadi akar", begitu Ustadz Yusuf mengistilahkan. Akar adalah bagian pohon yang tidak terlihat, tetapi peranannya penting dalam menopang pohon. Seperti akar, lulusan pesantren ini ingin mengantarkan anak-anak yatim Desa Neglasari menuju masa depan yang cerah.

Dalam kesehariannya, Ustadz Yusuf selalu menyempatkan berkumpul dengan anak-anak yatim. Baginya, lima tahun pertama usia anak adalah masa-masa emas (golden age) yang pertumbuhan dan perkembangannya perlu dioptimalkan. Tidak jarang dalam pikirannya ingin membuat yayasan yang bisa menampung semua anak yatim dalam satu atap, sehingga bisa dibina dan diperhatikan dengan baik. “Terutama masalah pendidikan. Tiap anak harus betul-betul diperhatikan, jangan sampai mereka tidak mendapat pengajaran yang baik. Sekolah harus nomor satu, karena itu semua merupakan bekal mereka di kemudian hari,“ tandasnya.(Awl)

Edisi Juli / 2015

Sosok Pengayom Anak Yatim dari Neglasari

H.M. Yusuf

Sesepuh Desa Neglasari

Page 4: DOKUMEN PESONA LINGKAR KAMPUS BULAN JULI TAHUN ...

Orangtua seringkali galau ketika menentukan pilihan

pendidikan untuk menyekolahkan anak-anaknya. Riset

yang dilakukan oleh Dr. Herien Puspitawati, peneliti dari

Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen Fakultas

Ekologi Manusia (Fema) Institut Pertanian Bogor (IPB)

terkait pendidikan berwawasan gender bisa menjadi

alternatif pilihan yang baik. Herien menyampaikan

pendidikan berwawasan gender sangat banyak

manfaatnya dalam aspek pendidikan, yaitu untuk

mengetahui pola hubungan dan berbagai jenis peran serta

kebutuhan antara laki-laki dan perempuan dalam suatu

keluarga, masyarakat juga negara.

Kajian terkait pembelajaran berwawasan gender pada

Sekolah Dasar (SD) ini tertuang dalam Jurnal yang

diterbitkan Repository IPB tahun 2011. Dalam kajiannya

disampaikan analisis gender merupakan suatu alat untuk

menyusun kebijakan Pengarusutamaan Gender (PUG)

dalam rangka strategi untuk mencapai kesetaraan dan

keadilan gender. Dengan demikian sangat penting untuk

mengetahui sejauh mana pembelajaran yang dilakukan

oleh para guru terhadap siswanya di tingkat SD.

Dilaporkan, bahwa sudah terjadi pembelajaran di sekolah

berwawasan gender dengan kategori baik di tingkat SD,

terutama SD unggulan. Hal ini ditunjukkan oleh adanya

perasaan siswa baik laki-laki maupun perempuan sangat

suka terhadap sekolah, menganggap sekolah sangat

penting, berusaha keras mengikuti tugas dan

pembelajaran di sekolah, menganggap nilai-nilai pelajaran

sangat berarti bagi dirinya, merasa berinteraksi dengan

baik dan sangat dekat dengan guru.

Meskipun demikian, terdapat indikasi sedikit bias gender

dalam perlakukan guru terhadap siswa laki-Iaki dan

perempuan misalnya guru lebih sering menghukum siswa

laki-laki dibandingkan dengan perempuan, guru

berkomunikasi lebih halus pada siswa perempuan

dibandingkan dengan laki-laki. Selain itu dilaporkan

adanya kebiasaan siswa laki-laki yang cenderung duduk di

belakang, sedangkan siswa perempuan cenderung duduk

paling depan. Disamping itu terdapat kecenderungan

siswa perempuan yang lebih rajin daripada siswa laki-laki,

dan kebiasaan siswa laki-laki yang kurang mau

bekerjasama dengan siswa perempuan.

Lokasi penelitian di Kota Bogor dengan sampel tiga SD

yang mempunyai reputasi baik berdasarkan rekomendasi

Dinas Pendidikan Kota Bogor. Hasil penelitian

menunjukkan sebagian besar konsumen berasal dari

keluarga menengah ke atas dengan ayah dan ibu yang

berpendidikan tinggi.(dh)

Prof.Dr.drh. Retno D. Soejoedono

Menentukan�Sekolah�untuk�Anak

4 Edisi Juli / 2015

Page 5: DOKUMEN PESONA LINGKAR KAMPUS BULAN JULI TAHUN ...

Candra Agung Pratama�Putra dari Ketua Poktan Cikarawang Masuk IPB

Lahir dari keluarga yang berkecimpung di dunia pertanian, Candra Agung

Pratama mantap memilih Institut Pertanian Bogor (IPB). Diterima di Departemen Teknologi Hasil Hutan Fakultas Kehutanan melalui Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), putra pertama dari Ahmad Bastari ini berniat melanjutkan cita-cita bapaknya.

Seperti kita ketahui bahwa Cikarawang merupakan desa yang cukup maju di bidang pertanian dengan memprioritaskan padi sebagai komoditinya. Di desa Cikarawang, orang tua Candra dipercaya sebagai “leader” oleh petani-petani sekitar. Ahmad Bastari adalah Ketua Kelompok Tani (Poktan) Hurip Desa Cikarawang. Sementara istrinya Normayanti menjadi pemimpin Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati.

Menurut Ahmad Bastari, proyek-proyek yang selama ini telah mereka lakukan, salah satunya adalah proyek yang dilakukan dengan bekerjasama dengan pihak luar, termasuk mahasiswa. Mereka mengakui bahwa masih banyak orang yang hanya ahli dalam teori tetapi tidak bisa melakukan pekerjaan lapangan, bahkan pekerjaan

sederhana sekalipun, seperti memilah mana bagian dari ketela pohon yang bisa ditanam kembali dan mana yang harus dibuang pun jarang yang bisa.

Produk-produk pertanian Desa Cikarawang bisa dikatakan sangat berhasil. Terbukti, singkong yang dipanen dari salah satu poktan telah digunakan oleh PT. Tirta Marta untuk dijadikan plasticecoplast. Poktan pimpinan Ahmad Bastari telah memproduksi tepung dari ubi kayu (tepung mocaf) yang sudah bersertifikat 80 persen organik.

“Selain itu, Cikarawang juga memiliki produk unggulan, yaitu Jambu Kristal yang kini sudah mulai banyak diminati. Desa Cikarawang juga memiliki home industry dengan berbagai macam produk, diantaranya adalah dodol, kue brownies, rengginang, dan donat yang terbuat dari tepung beras. Produk-produk rumahan Desa Cikarawang ini juga banyak diminati oleh pelanggan. Dodol yang mereka produksi bahkan telah dipesan sebanyak 600 kilogram untuk menyambut imlek,” ujarnya.

Kemajuan di bidang pertanian ini diharapkan tidak berhenti di era orangtua. Oleh karenanya, Ahmad Bastari berharap anaknya ada yang kuliah di IPB. “Alhamdulillah, Candra kini menjadi bagian dari IPB. Harapan saya, dia bisa meneruskan usaha orangtuanya yang ingin memajukan pertanian dan bisa berkarya untuk desa dan bangsanya,” pesan Bastari untuk anaknya.(zul)

Candra Agung Pratama

5Edisi Juli / 2015

Page 6: DOKUMEN PESONA LINGKAR KAMPUS BULAN JULI TAHUN ...

Pendapatan�Usaha�Mikro�dan�Kecil�

di�Bogor�Cenderung�Meningkat

saha Mikro dan Kecil (UMK) diakui sangat penting, tidak Uhanya bagi pertumbuhan ekonomi tetapi juga untuk pemerataan pendapatan. Namun, masih banyak

kendala yang dihadapi pelaku UMK yang mempengaruhi kinerja UMK. Begitu juga dengan pertumbuhan dan perkembangan UMK di Kabupaten Bogor masih banyak mengalami kendala.

Tim peneliti dari Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor (IPB) menganalisis karakteristik dan kinerja UMK pengolahan dan perdagangan di Kabupaten Bogor. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan keuntungan.

Tim peneliti terdiri dari Yeti Lis Purnamadewi dan Alla Asmara. Perkembangan jumlah UMK di Kabupaten Bogor pada tahun 2010-2012 mengalami fluktuatif. Fluktuasi tersebut disebabkan sulitnya mendapatkan modal, kualitas produk yang dihasilkan rendah dan sulitnya memasarkan produk yang dihasilkan.

Sentra UMK di Kabupaten Bogor tersebar di beberapa Kecamatan yakni produk tas (Ciampea, Cariu, dan Tanjungsari), produk sirup pala (Dramaga), produk sepatu (Ciomas, Tamansari), produk konveksi (Cibungbulang), produk jeans (Sukamakmur), produk bunga kering (Tenjolaya dan Leuwisadeng), produk bolu talas (Cibinong), produk olahan daging kelinci (Cisarua) dan produk logam (Citeureup).

“Karakteristik UMK di wilayah studi menunjukkan bahwa 89 persen responden termasuk dalam usaha mikro dan 11 persen merupakan usaha kecil. Dalam menjalankan usaha, UMK

etua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan KManajemen (FEM) Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr. Mukhamad Najib menjadi narasumber pada acara

Bincang-Bincang Sore di RRI Pro 2 FM Bogor, Kamis (18/6). Dalam kesempatan tersebut ia menjelaskan peran sosial media dalam meningkatkan penjualan produk-produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Bogor. Menurutnya, selama ini UMKM memiliki masalah dalam pemasaran. Selain tidak memiliki cukup networks, UMKM juga tidak memiliki cukup dana untuk melakukan promosi melalui

media. Kemunculan sosial media, seperti Facebook, Twitter, Instagram dan lain-lain memberi peluang bagi UMKM untuk bisa mempromosikan produk-produk mereka secara efisien dari sisi biaya. “Pengguna sosial media di Indonesia sekitar 70 juta orang, dan 60 juta orang diantaranya mengakses sosial media melalui smartphone. Artinya, jika kita promo via sosial media, berpotensi diakses oleh lebih banyak orang dan menyebar dalam waktu yang cepat, karena konsumen membuka sosial media setiap saat melalui smartphone mereka,” ujarnya. Ia menegaskan, “Sosial media cukup efisien untuk digunakan sebagai alat promosi terutama oleh bisnis yang baru start-up. Kita cukup berlangganan paket data Rp 30.000-Rp 50.000,- sebulan, kita sudah bisa berpromosi sepuasnya. Sosial media di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat, terutama dengan semakin murahnya smartphone dan paket data yang ditawarkan oleh provider seluler. Keunggulan berpromosi melalui sosial media, selain murah juga mudah tersebar luas. Teorinya, seorang yang mendapatkan informasi positif akan menyebarkan minimal ke tujuh orang yang berada dalam lingkaran networks-nya. Hanya dengan forward atau copy paste, sebuah informasi saat ini begitu mudah menyebar luas. Jadi, jangan pernah meremehkan sosial media”. (***).

pengolahan memberdayakan tenaga kerja non keluarga tetapi UMK perdagangan menggunakan tenaga kerja dari anggota keluarganya. Kedua model UMK ini menggunakan modal sendiri,” ujar Yeti.

Menurutnya, komponen bahan baku atau barang dagangan merupakan komponen biaya terbesar dalam struktur biaya variabel UMK pengolahan/perdagangan. Untuk biaya tetap, proporsi terbesar adalah biaya tenaga kerja tetap.

“Tingkat keuntungan yang diperoleh UMK bervariasi dengan proporsi terbesar pada kisaran kurang dari 50 juta rupiah per tahun. Namun omset dan keuntungan yang diperoleh sebagian besar UMK cenderung mengalami peningkatan dalam periode tiga tahun tersebut,” ujarnya.

Dalam riset ini tim peneliti juga menyarankan agar UMK terus menjalin kemintraan usaha untuk meningkatkan efisiensi dan skala usaha. Selain itu, pembinaan dan dukugan Pemerintah Daerah (Pemda) sangat dibutuhkan contohnya dalam hal pembiayaan untuk penguatan modal usaha. Hal ini dikarenakan akses UMK terhadap sumber pembiayaan masih terbatas. (zul)

TOPIK UTAMA

Peran�Sosial�Media dalam Penjualan Produk UMKM

6 Edisi Juli / 2015

Page 7: DOKUMEN PESONA LINGKAR KAMPUS BULAN JULI TAHUN ...

ntuk menjalin komunikasi yang lebih dekat Uantara pimpinan Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan organisasi mahasiswa

(ormawa), Rektor IPB Prof.Dr Herry Suhardiyanto mengundang para pimpinan IPB dan pimpinan ormawa dalam kegiatan buka puasa bersama. Kegiatan silaturrahmi ini dilaksanakan di lobi Gedung Rektorat Andi Hakim Nasoetion, Kampus IPB Dramaga Bogor, Rabu (1/7). Dalam sambutannya Rektor menyemangati para mahasiswa yang hadir dengan menyampaikan hikmah Ramadhan serta berorganisasi. “Puasa merupakan wahana penggemblengan yang luar biasa. Semoga saudara-saudara yang aktif di ormawa dapat menimba ilmu dan mendapat pengalaman yang luar biasa. Selain menjadi mahasiswa dengan tugas-tugasnya yang utama, juga menanggung beban lebih dari yang lain yang dapat mengantarkan kesigapan dan kesiapan di masa depan. Semoga semua proses ini dapat mengantarkan kita menuju ketakwaan,” ujar Rektor. Dalam kesempatan ini juga disampaikan pemaparan kegiatan kemahasiswaan terkait anggaran oleh Kasubdit Minat Bakat dan Penalaran Direktorat Kemahasiswaan IPB, Dr Sugeng Santoso. Ia m e nya m p a i ka n p e r ke m b a n ga n a n g ga ra n kemahasiswaan dan beberapa mekanisme untuk mengakses anggaran tersebut. Buka puasa bersama ini diisi dengan pengajian yang disampaikan oleh dosen Departemen Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian (Faperta) IPB, Dr Abdul Munif. (AS).

ulan Ramadhan 1436 H telah tiba, Agrianita Institut BPertanian Bogor (IPB) mempunyai cara tersendiri untuk memberikan kemudahan kepada sivitas IPB

dalam mendapatkan barang-barang keperluan Ramadhan. Langkah itu dilakukan dengan cara menggelar bazar Ramadhan, Rabu (1/7), di selasar Gedung Andi Hakim Nasoetion, Kampus IPB Dramaga Bogor. “Bazar ini digelar dalam rangka memeriahkan Ramadhan menjelang hari raya Idul Fitri, terutama memfasilitasi untuk mendapatkan barang-barang yang murah, sehingga bazar ini memang ditunggu-tunggu oleh sivitas. Stand pedagang yang ada sekarang sekitar 23 buah, yang diisi oleh pedagang dari IPB dan dari luar IPB. Mereka berjualan berbagai macam kebutuhan mulai dari lauk pauk, snack, sirup, aneka makanan, dan yang banyak diserbu adalah penjual baju, baik yang baru maupun bekas,” kata tim pelaksana bazar Ramadhan Agrianita IPB, Ratna Sulis. Ia berharap agar sivitas dapat memanfaatkan kegiatan bazar Ramadhan ini dengan sebaik-baiknya. Selain itu, kegiatan bazar ini diharapkan dapat memperkuat silaturahmi dan persaudaraan di antara sivitas IPB. “Silahkan manfaatkan sebaik mungkin bazar Ramadhan ini, terutama bagi yang tidak sempat memasak karena sibuk bekerja dan lain sebagainya,” imbuhnya. Berdasarkan pantauan Pariwara, bazar Ramadhan ini tiap tahunnya selalu diserbu oleh pembeli. Mereka berbelanja berbagai kebutuhan, baik untuk buka puasa maupun persiapan Idul Fitri mendatang. (Awl)

Agrianita�IPB�Gelar�Bazar�Ramadhan

Buka�Puasa�

Bersama�Pimpinan�IPB�dan�Organisasi�Mahasiswa

7Edisi Juli / 2015

Page 8: DOKUMEN PESONA LINGKAR KAMPUS BULAN JULI TAHUN ...

ektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof.Dr Herry RSuhardiyanto melepas 1.549 mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata-Berbasis Profesi (KKN-P), Sabtu (27/6) di

Kampus IPB Dramaga Bogor. Ribuan mahasiswa ini terdiri dari 441 mahasiswa Fakultas Pertanian (Faperta), 375 mahasiswa Fakultas Ekologi Manusia (Fema), 119 mahasiswa Fakultas Peternakan (Fapet), 525 mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM), 3 mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), dan 6 mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Mereka ditempatkan di 23 kabupaten (88 kecamatan, 251 desa). Dalam sambutannya, Rektor menyatakan, “IPB sebagai lembaga pendidikan tinggi yang memiliki berbagai disiplin ilmu dan inovasi teknologi pertanian terpanggil untuk berperan aktif dalam meningkatkan pembangunan pertanian di Indonesia. Sebagai salah satu kontribusi IPB untuk membantu mengatasi permasalahan pertanian di Indonesia, IPB melaksanakan program KKN-P sebagai implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi. KKN-P ini adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah masyarakat di luar kampus, yang secara langsung bersama-sama masyarakat mengidentifikasi serta menangani masalah pertanian dan lingkungan yang dihadapi”. Sementara itu, Ketua Panitia KKN-P, Dr Yayat Hidayat menyampaikan, “Lokasi KKN-P tahun ini relatif lebih tersebar dari tahun-tahun sebelumnya. Sebagian besar lokasi KKN-P tahun ini di beberapa kabupaten di Provinsi Jawa Barat, yaitu Bekasi, Karawang, Purwakarta, Garut, Bogor, Sukabumi, Cianjur, Subang, Indramayu, Cirebon, Kuningan, Sumedang dan Majalengka. Selanjutnya, Kabupaten Pandeglang dan Lebak di Provinsi Banten. Di wilayah Provinsi Jawa Tengah meliputi Kabupaten Cilacap, Brebes, Tegal, Sukoharjo, dan Jepara. Provinsi Jawa Timur di Kabupaten Madiun, dan Provinsi Riau di Kabupaten Natuna dan Kabupaten Meranti”. Tampak hadir dalam kesempatan ini diantaranya Wakil Rektor IPB bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof.Dr Yonny Koesmaryono, Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB Dr Prastowo, para dekan, dan para dosen pendamping.(Awl)

Rektor�Melepas�Ribuan�Mahasiswa�KKN-P�IPB�2015

Penanaman�Perdana�Demfarm�IPB�3S�di�Karawang

8 Edisi Juli / 2015

Sebagai negara agraris, sudah selayaknya pertanian Indonesia semakin maju. Untuk itu Institut Pertanian Bogor (IPB) menggalakkan modernisasi pertanian dengan inovasi-inovasi pertaniannya, salah satunya adalah melalui program Demfarm IPB 3S. Program ini merupakan program edukasi pertanian modern dan pendampingan kepada kelompok tani mulai dari proses penyemaian benih padi, penanaman hingga proses pemanenan. Jum'at (10/7), bertempat di Desa Telagasari, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang Jawa Barat dilakukan penanaman perdana Demfarm IPB 3S dengan menggunakan mesin penananam (transplanter). Acara dibuka oleh Rektor IPB, Prof.Dr Herry Suhardiyanto. Dalam sambutannya Rektor menyampaikan pentingnya modernisasi pertanian. “Kita harus mementingkan upaya memajukan pertanian. Semakin lama jumlah penduduk kita semakin besar, jika tidak kita siapkan dengan sungguh-sungguh, pangan yang diperlukan akan impor, padahal kita sebenarnya mampu mencukupinya. Untuk itu IPB terus mengawal pertanian dengan inovasi,” jelas rektor. Rektor juga mengajak petani untuk bersatu dalam mengembangkan lahan mereka, “Sangat penting untuk mendesain area produksi yang optimum. Konsolidasi antar petani sangat penting, lahan kecil-kecil yang dikerjakan sendiri-sendiri akan lebih baik jika kita kerjakan bersama-sama. Nantinya para petani dapat dididik untuk peran dan fungsinya secara tepat. Kita dapat gotong royong untuk mengembangkan lahan yang optimum tersebut dengan formulasi dan metode yang kita susun sebelumnya”. Dalam program Demfarm IPB 3S ini, petani diajarkan pembenihan padi varietas unggul IPB 3S, penanaman menggunakan mesin penanam padi (transplanter), perawatan tanaman, hingga proses pemanenan dengan menggunakan mesin pemanen padi (harvester). Ketua tim Demfarm IPB 3S, Dr. Sugiyanta menyampaikan keunggulan varietas IPB 3S ini, “Program Demfarm IPB 3S ini dilakukan dalam rangka mempercepat swasembada beras. Dimana IPB memiliki varietas baru yang kita pakai pada program ini dengan potensi hasil sebesar 11,2 ton per hektar. Salah satu tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan hasil panen sebesar setengah ton hingga satu ton per hektar”. Para petani menyambut baik adanya program ini, seperti diutarakan Debi, salah satu petani yang lahannya ditanami padi Varietas IPB 3S, “Inovasi dan teknologi masuk pertanian akan memudahkan petani. Proses penanaman hingga pemanenan akan lebih efisien, sehingga pendapatan juga akan naik”. Kegiatan ini dihadiri antara lain oleh Pejabat Pembuat Komitmen Kementerian Pertanian RI Drs.H.Moch Ali Nurdin, MM; Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Karawang Ir.Kadarisman, MM; Wakil Rektor IPB Bidang Sarana dan Bisnis Dr Arif Imam Suroso; Dekan Fakultas Pertanian (Faperta) IPB Dr Ernan Rustiadi; para Ketua Departemen di lingkungan Faperta, serta Ketua Departemen Teknik Mesin dan Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian. (AS)