Document

10
 LINGKUNGAN HIDUP DAN PENCEMARAN LINGKUNGAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan hidup !enurut UU N". #$ tahun 1%%& dide'eni(ikan (e)agai ke(atuan ruang dengan (e!ua )enda da*a keadaan dan !akhluk hidup ter!a(uk !anu(ia dan  perilakun*a *ang !e !pengaruhi kelan g(ungan  perikehidupan dan k e(e+ahteraan !a nu(ia (erta !akhluk hidup. Pada da(arn*a lingkungan hidup dikenal (e)agai te!pat di!ana (e!ua !akhluk hidup tinggal dan !elakukan kehidupann*a (ehari,hari. Di (aat (ekarang ini !a(*arakat (udah tidak peduli lagi terhadap lingkungan hidup te!pat !ereka tinggal. Hal ini telihat dari (e!akin (edikitn*a !a(*arakat *ang peduli terhadap kele(tarian lingkungan. Ban*ak !a(*arakat *ang !eru(ak lingkungan atau !engek(pl"ita(i lingkungan (e-ara )erle)ihan. Hal ini !en*e)a)kan ter+adin*a peru)ahan lingkungan. elain itu kegiatan !anu(ia dala! !elakukan peker+aann*a +uga !en*e)a)kan ter+adin*a pen-e!aran lingkungan. Ban*ak  p"lutan *ang !en*e)a )kan lingkungan !en+adi ter-e!ar dan k"t"r. Hal ini +uga ter+adi di lungkangan (ekitar te!pat tinggal penuli(. Berda(arkan k"ndi(i dan keadaan di lingkungan ter(e)ut penuli( !en*u(un kar*a tuli( ini agar dapat !e!)erikan in'"r!a(i !engenai keadaan lingkungan (ekitar penuli( *ang (udah  )an*ak ter-e!ar aki)at kegiatan !a (*arakat (ekitar. 1.# Bata(an Ma(alah Didala! pe!)uatan kar*a tuli( ini  penuli( akan !e!)ah a( !engenai de'e ni(i lingkungan hidup dan +eni(  +eni( /at *ang !engaki)atkan pen-e!aran lingkungan. Penuli( akan !e!)aha( !engenai )e)erapa !a(alah *aitu 0 a. Lingkungan hidup dan peru)ahann*a

description

iyoo yooo

Transcript of Document

LINGKUNGAN HIDUP DAN

PENCEMARAN LINGKUNGAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lingkungan hidup, menurut UU No. 23

tahun 1997, didefenisikan sebagai kesatuan ruang

dengan semua benda, daya, keadaan, dan

makhluk hidup, termasuk manusia dan

perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan

perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta

makhluk hidup. Pada dasarnya lingkungan hidup

dikenal sebagai tempat dimana semua makhluk

hidup tinggal dan melakukan kehidupannya

sehari-hari.

Di saat sekarang ini masyarakat sudah

tidak peduli lagi terhadap lingkungan hidup

tempat mereka tinggal. Hal ini telihat dari

semakin sedikitnya masyarakat yang peduli

terhadap kelestarian lingkungan. Banyak

masyarakat yang merusak lingkungan atau

mengeksploitasi lingkungan secara berlebihan. Hal

ini menyebabkan terjadinya perubahan

lingkungan.

Selain itu, kegiatan manusia dalam

melakukan pekerjaannya juga menyebabkan

terjadinya pencemaran lingkungan. Banyak

polutan yang menyebabkan lingkungan menjadi

tercemar dan kotor. Hal ini juga terjadi di

lungkangan sekitar tempat tinggal penulis.

Berdasarkan kondisi dan keadaan di

lingkungan tersebut, penulis menyusun karya tulis

ini agar dapat memberikan informasi mengenai

keadaan lingkungan sekitar penulis yang sudah

banyak tercemar akibat kegiatan masyarakat

sekitar.

1.2 Batasan Masalah

Didalam pembuatan karya tulis ini

penulis akan membahas mengenai defenisi

lingkungan hidup dan jenis jenis zat yang

mengakibatkan pencemaran lingkungan. Penulis

akan membahas mengenai beberapa masalah,

yaitu :

a. Lingkungan hidup dan perubahannya

b. Faktor penyebab perubahan lingkungan

hidup

c. Pencemaran lingkungan hidup dan zat

pencemarnya.

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarka latar belakang yang menjadi

alasan penulis membuat karya ilmiah ini, penulis

membuat karya ilmiah ini dengan tujuan untuk :

a. Memberi tahukan kepada pembaca

mengenai kerusakan lingkungan yang terjadi di

lingkungan sekitar tempat tinggal penulis.

b. Dapat mengajak pembaca untuk

mengurangi kebiasaan membuang sampah

sembarangan dan menyebabkan pencemaran

lingkungan.

c. Untuk melengkapi tugas mata pelajaran

Bahasa Indonesia

1.4 Metode Penelitian

Dalam membuat karya ilmiah ini, penulis

mengunakan metode studi pustaka. Penulis

mempelajari beberapa buku referensi yang sesuai

dengan permasalahan yang penulis bahas dalam

karya ilmiah ini.

Penulis juga mengunakan metode penelitian,yakni

penulis meninjau lokasi tempat pencemaran yang

ada di lingkungan penulis.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Lingkungan Hidup dan Perubahannya.

Lingkungan hidup, menurut UU No. 23

tahun 1997, didefenisikan sebagai kesatuan ruang

dengan semua benda, daya, keadaan, dan

makhluk hidup, termasuk manusia dan

perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan

perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta

makhluk hidup. Dalam pengelolaan lingkungan

hidup, manusia mempunyai peran yang sangat

penting, karena pengelolaan lingkungan hidup

pada akhirnya ditujukan untuk keberlangsungan

kehidupan manusia di muka bumi ini.

Istilah lingkungan hidup pertama kali

dimunculkan oleh Ernst Haeckel pada tahun 1886,

yang menunjuk kepada keseluruhan organism atau

pola hebungan antar organism dan

lingkungannya. Ekologi adalah cabang dari ilmu

Biologi yang mempelajari mengenai lingkungan

hidup (Ekosistem) atau planet bumi ini secara

keseluruhan. Lingkungan hidup mempunyai fungsi

yang sangat penting, yaitu sebagai tempat

kediaman dan sebagai sumber kehidupan.

Ekosistem adalah tatanan unsur

lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh

menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam

bentuk keseimbangan, stabilitas, dan

produktivitas lingkungan. Peranan ekosistem

diantaranya :

a. Pemurnian udara dan air

b. Pengurangan kekeringan dan banjir

c. Pembentukan dan pemeliharaan kesuburan

tanah

d. Detoksifikasi (penetralan racun) dan

dekomposisi (penguraian sampah)

e. Penyerbukan tanaman perkebunan dan

vegetasi alami

f. Penyebaran benih

g. Siklus dan pergerakan nutrien

h. Pengendalian mayoritas hama agrikultur

potensial secara luas

i. Pemeliharaan biodiversitas

j. Perlindungan pantai dari erosi oleh ombak

k. Perlindungan dari sinar ultraviolet matahari

yang berbahaya

l. Stabilitas iklim parsial

m. Pengendalian cuaca yang ekstrim dan

dampaknya

Pembangunan yang dilakukan saat ini

bertujuan untuk mencukupi kebutuhan manusia.

Pembangunan diutamakan untuk pertumbuhan

ekonomi yang tidak ramah lingkungan.

Semuanya itu menyebabkan pencemaran dan

kerusakan lingkungan hidup. Pengaruh terhadap

lingkungan sebagai akibat pengurasan dan

pemborosan sumber daya alam serta pencemaran

lingkungan di antaranya adalah :

1. Peningkatan pencemaran limbah B 3 (bahan

buangan barbahaya beracun)

2. Peningkatan hujan asam

3. Penipisan gas O 3 (lapisan ozon) di atmosfir

yang merupakan pelindung bumi dari berbagai

sinar kosmis yang membahayakan kesehatan.

4. Peningkatan gas-gas rumah kaca seperti

CO 2 , CH4, CPC, dan N2 O

5. Pemanasan global

6. Punahnya hutan tropis dengan laju

kepunahan 100.000 km2 /tahun

7. Degradasi keanekaragaman hayati bumi

8. Penyusutan tanah subur dan peningkatan

tanah kritis

9. Krisis air bersih

Dengan kondisi seperti ini, lingkungan

hidup perlu diatur dan dikelola dengan baik

sehingga dapat memberikan manfaat yang

optimal, mencukupi kebutuhan hidup generasi

saat ini tanpa harus mengurangi kemampuannya

untuk memenuhi kebutuhan hidup generasi yang

akan datang. Saat ini, telah dikembangkan

berbagai macam cara untuk melestarikan

lingkungan hidup. Seperti pengolahan sampah

dan pemakaian sumber energi alternatif.

B. Faktor penyebab perubahan lingkungan

hidup.

1. Perubahan lingkungan akibat aktivitas

manusia.

1) Pencemaran lingkungan

2) Penebangan hutan

3) Pembangunan

4) Penggunaanpestisida

2. Perubahan lingkungan akibat faktor alam

a. Banjir

b. Gempa bumi

c. Gunung meletus

C. Pencemaran Lingkungan Hidup

1. Pencemaran

Dalam UU no. 4/1992 diperbarui dengan UU

no. 23/997 tentang pengelolaan lingkungan hidup

didefenisikan sebagai masuknya makhluk hidup,

zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam

lingkungan dan/atau berubahnya tatanan

lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh

proses alam sehingga kualitas lingkungan turun

sampai tingkat tertentu yang menyebabkan

lingkungan turun sampai tingkat tertentu yang

menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau

tidak dapat berfungsi sesuai dengan

peruntukkannya. Dengan demikian bahan yang

diintroduksi ke lingkungan adalah pencemar atau

polutan.

2. Jenis Jenis Pencemaran.

a) Pencemaran Udara

Udara di alam tidak pernah benar-benar

bebas pencemar sama sekali karena berbagai

kegiatan alami seperti kegiatan vulkanik,

pembusukan sampah, dan pembakaran hutan

menghasilkan gas SO 2, H2S, dan CO sebagai

produk sampingnya. Di samping itu partikel bisa

tersebar melalui angin dan kegiatan vulkanik.

Kegiatan lain yang dapat meningkatkkan

pencemar di udara adalah kegiatan manusia.

Sumber pencemar udara primer adalah CO, Nox,

Hidrokarbon (HC), Sox, dan partikel. Sumber

utama pencemar udara berasal dari transportasi

yang menyumbang hampir 60% CO dan 15% HC.

Polutan pencemaran udara yaitu :

1) Karbon Dioksida (CO 2).

Karbon dioksida dihasilkan dari pemakaian bahan

bakar fosil (minyak bumi atau batubara),

pembakaran gas alam dan hutan, respirasi, dan

pembusukan.

2) Sulfur Dioksida (SO 2) dan Nitrogen

Monoksida (NO).

Berasal dari pemakaian bahan bakar fosil (minyak

bumi atau batubara), misalnya gas buangan

kendaraan.

3) Karbon Monoksida (CO).

Berasal dari pemakaian bahan bakar fosil (minyak

bumi atau batubara) dan gas buangan kendaraan

bermotor yang pembakarannya tidak sempurna.

Selain itu, CO juga bisa berasal dari pembakaran

sampah dan industri.

4) Kloro fluoro karbon (CFC).

Berasal dari pendingin ruangan, lemari es, dan

perlengkapan yang menggunakan penyemprot

aerosol.

5) Dioksin.

Dioksin terdiri dari 210 senyawa yang termasuk

golongan polychlorinated dibenzo-p-dioksin

(PCDD) dan polychlorinated dibenzofuran (PCDF).

Dioksin bersifat karsinogenik (bahan yang diduga

penyebab kanker) kuat dan menyebabkan

perubahan system hormon, pertumbuhan

abnormal, mengganggu janin, menurunkan

kapasitas reproduksi, dan penghambatan system

kekebalan tubuh.

Sumber dioksin adalah pembakaran bahan bakar

biomassa, limbah pertanian, dan sampah.

Pembentukan dioksin terjadi saat pembakaran

bahan yang mengandung khlor seperti limbah

tumbuhan, banyak jenis kertas, dan berbagai jenis

plastic, juga bensin bertimbal yang mengandung

khlor. Penyebaran dioksin dapat melalui udara lalu

mengendap di permukaan tanah, bangunan, air,

daun, dan lain-lain.

6) Nitrogen Oksida(NO).

Sumber NO terbanyak dilepaskan dari hasil

kegiatan bakteri dalam bentuk NO namun tidak

menyebabkan masalah karena tersebar secara

merata. Sumber lain yang bermasalah yaitu yang

berasal dari kegiatan manusia seperti

pembakaran arang, minyak gas alam dan bensin/

transportasi karena dapat menumpuk di suatu

lokasi tertentu dalam jumlah yang cukup besar.

gas NO dapat menyebabkan kerusakan pada

tanaman, seperti munculnya bintik pada daun,

nekrosis, sampai menghambat kecepatan pada

fotosintesis. Selain itu, NO dapat menyebabkan

paralisis system saraf pada hewan.

7) Hidrokarbon (HC) dan Oksidan Fotokimia.

Hidrokarbon dihasilkan dari kegiatan manusia

dengan sumber utama transportasi (sekitar 50%),

pembakaran gas, minyak, arang an kayu, proses

industri, pembuangan sampah, kebakaran hutan

dan sebagainya. Bahaya polutan HC berasal dari

hasil reaksi fotokimia yang melibatkan sinar

matahari dan siklus fotolitik NO. dampak HC dan

oksida fotokimia terhadap tumbuhan beragam

seperti nekrosis, daun muda rusak, menghambat

pertumbuhan, dan bagian-bagian bunga mati.

Sedangkan dampak terhadap manusia meliputi

iritasi mukosa dan mata, gangguan sistem

pernapasan serta hilangnya koordinasi tubuh.

8) Timbal (Pb).

Gas Pb dihasilkan dari pembakaran zat aditif

bensin. Sumber lain partikel Pb adalah pabrik alkil

Pb dan Pb oksida dan pembakaran arang.

9) Sulfur Oksida (SO).

Berasal dari aktifitas vulkanik an aktifitas

manusia seperti pembakaran arang, minyak, dan

gas. Sumber lainnya yaitu proses industri seperti

pemurnian petroleum, industry H 2SO4, dan

peleburan baja. dampak sulfur terhadap tanaman

menyebabkan warna daun memucat, kering, dan

mati sedangkan dampak kronis menyebabkan

daun kuning karena pembentukan klorofil

terhalang. Pengaruh terhadap manusia

menyebabkan iritasi pada sistem respirasi dan

merupakan polutan yang berbahaya untuk orang

tua dan penderita kronis system pernapasan dan

kardiovaskuler.

10) Partikel.

Polutan jenis ini berada di udara dalam jumlah

cukup tinggi terutama di kota. Sumbernya berasal

dari kegiatan vulksnik sedangkan sumber utama

dari kegiatan manusia berasal dari pembakaran

diikuti industri seperti peleburan baja. Partikel

mengganggu proses fotosintesis karena kerak

yang terbentuk dari campuran partikel dan uap air

di daun yang tidak tercuci dengan air hujan.

11) Pengaruh rumah kaca.

Rumah kaca dapat menyebabkan terjadinya

pemanasan global, yaitu naiknya suhu bumi

akibat meningkatnya gas rumah kaca dan

menyebabkan kandungan energi meningkat

mendorong terjadinya perubahan iklim antara lain

frekuensi dan intensitas badai dan peristiwa

ekstrim lainnya.

b) Pencemaran Air

Sumber pencemaran air meliputi sebagai berikut :

1) Padatan

Polutan dalam bentuk padatan terbagi ke dalam

padatan terendapkan (sedimen), tersuspensi, dan

koloid,terlarut, lemak, dan minyak. Sedimen

adalah padatan yang langsung mengendap jika

air didiamkan beberapa saat karena ukurannya

relatif besar. sedimen merupakan padatan yang

umum ditemukan dalam air permukaan akibat

erosi. Padatan menyebabkan air sungai menjadi

keruh, tidak terlarut, dan tidak dapat mengendap

langsung kecuali ada gangguan kesetimbangan

menyebabkan terjadinya penggumpalan dan

pengendapan.

2) Limbah Pertanian.

Kegiatan pengolahan tanah (menyebabkan

sedimentasi), pemupukan, dan pemberantasan

hama merupakan kegiatan yang menjadi sumber

terlepasnya limbah pertanian ke perairan karena

biasanya tidak semua pupuk dan pestisida yang

terpakai. Pupuk yang kaya unsure hara akan

menyebabkan terjadinya eutrofikasi dan kerusakan

ekosistem. Beberapa polutan yang biasa dipakai

pada pertanian :

Obat insektisida, bisa mematikan biota air.

Pupuk, menyebabkan eutrofikasi, yakni suatu

kondisi yang mengakibatkan kurangnya oksigen

dan mendorong terjadinya kehidupan organism

anaerob.

3) Limbah Rumah Tangga.

Bahan organik, menyebabkan biota air mati.

Bahan anorganik, menyebabkan banjir.

Bahan biologis, menyebabkan timbulnya

penyakit.

4) Limbah Industri.

Limbah industri meliputi bahan organik dan

bahan anorganik.

5) Mikroorganisme

Mikroorganisme di dalam air berasal dari udara,

tanah, sampah, lumpur, tanaman/hewan hidup

dan mati, serta bahan organik lainnya. Lama

tidaknya mikroorganisme di dalam air tergantung

kecocokan kondisi air dengan syarat hidupnya. Air

bisa menjadi media bagi penyebaran penyakit

patogen yang berbahaya. Jumlah dan jenis

mikroorganisme tergantung pada sumbeer air,

komponen nutrient dalam air, bahan toksik,

organism air, dan factor fisik.

6) Logam Berat.

Logam berat yang sering menjadi polutan di

perairan adalah Hg, Pb, As, Cd, Cr, dan Ni.

Merkuri secara alami banyak ditemukan dalam

bentuk tergabung dengan bahan lain dan tersebar

di karang, tanah, udara, dan air serta organism

melalui proses fisik, kimia, dan biologi yang

kompleks.

7) Penangkapan Ikan dengan Menggunakan

racun.

Penangkapan ikan dengan menggunakan bahan

beracun (seperti potassium), selain dapat

mencemari air, juga bisa membunuh anakan ikan

atau bibit ikan yang masih kecil, dan organism

lainnya yang berada di lingkungan air tersebut.

c) Pencemaran Tanah.

Jenis polutan tanah yaitu :

1) Senyawa Xenobiotik Organik.

Senyawa ini ditemukan dalam tanah dan

beberapa diketahui bersifat karsinogenik

(penyebab kanker), teragenik, dan atau mutagenic

(penyebab mutasi). Senyawa ini masuk kedalam

lingkungan alami secara langsung dari

penggunaan pestisida atau kebocoran karena

kecelakaan atau secara tidak langsung melalui

pembuangan limbah yang tidak tepat

menghasilkan polusi dalam bentuk emisi gas,

kontaminasi air larian, atau cairan yang

dihasilkan dari pengomposan.

2) Nitrat dan Fosfat.

Nitrat dan fosfat dibuang ke perairan dalam

bentuk limbah rumah tangga, limbah industri, air

larian dari kota dan desa, dan limbah pertanian.

Dampak yang mungkin terjadi akibat adanya

nitrogen dalam tanah adalah kondisi terlewat

subur, pencemaran pada sumber air minum yang

berpotensi menyebabkan kanker.

3) Sulfur dan Nitrogen Oksida.

4) Logam.

Biotransfer logam toksik dari tanah yang

terkontaminasi terhadap tumbuhan yang akhirnya

dikonsumsi manusia dan hewan domestik lainnya.

Logam bisa berada dalam bentuk bagian dari

mineral tanah, senyawa yang terndapkan, diserap

dalam pertukaran organik dan anorganik pada

permukaan, organic terlarut dalam larutan tanah,

dan dalam tubuh biota.

5) Pencemar lainnya.

Sumber pencemar tanah lainnya adalah

feses, menyebabkan penyakit cacing meningkat.

Pencemar tanah yang lainnya adalah timbale (Pb)

dari bensin sehingga transportasi menjadi sumber

pencemar terpenting

BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Berdasarkan pembahasan di atas dapat

disimpulkan bahwa kondisi lingkungan di sekitar

tempat tinggal kita sudah banyak tercemar oleh

kegiatan masyarakat sehari-hari.

Lingkungan hidup adalah tempat tinggal

semua makhluk hidup, baik manusia, hewan,

ataupun tumbuhan. Saat ini terjadi perubahan

lingkungan yang disebabkan oleh :

a. Aktivitas manusia

b. perubahan kondisi alam.

Di lingkungan tempat tinggal penulis dan

juga lingkungan sekolah penulis banyak terjadi

pencemaran lingkungan. Kebanyakan akibat

pembuangan sampah secara sembarangan oleh

masyarakat. Pencemaran yang terjadi yaitu

pencemaran tanah, pencemaran air, dan

pencemaran udara.

Adapun bahan bahan yang banyak

mencemari lingkungan di antaranya :

1. Sampah dari kegiatan rumah tangga.

2. Limbah Industri yang tidak di olah sebelum

dibuang.

3. Limbah pertanian akibat pemakaian yang tidak

sesuai aturan.

3.2 Saran

Setelah mengetahui kondisi lingkungan

sekitar tempat tinggal penulis, hendaknya

pembaca yang juga tinggal di lingkungan yang

sama dengan penulis tergerak hatinya untuk

melestarikan lingkungan dan tidak membuang

sampah secara sembarangan. Karena lingkungan

ini adalah lingkungan kita yang penting untuk

dijaga kelestariannya untuk meningkatkan

kualitas hidup keluarga.