LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL - menjadi polisi · Web viewSedangkan zoning regulation diartikan...

19
LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DISKUSI KELOMPOK (DK-17) B.S IPTEK Kertas Karya Acuan Tema Pendidikan : Ketahanan Pangan Dalam Rangka Kemandirian Bangsa. I. Judul : Kontribusi Tehnologi Dalam Zoning Wilayah Guna Mewujudkan Ketahanan Pangan Dalam Rangka Kemandirian Bangsa. II. Variabel : Variabel-1 : Kontribusi Tehnologi Dalam Zoning Wilayah Variabel-2 : Mewujudkan Ketahanan Pangan. Variabel-3 : Kemandirian Bangsa. III. Pokok Permasalahan. Sebelum lebih lanjut mengemukakan pokok permasalahan dari Kertas Karya Acuan (KKA) ini ada sesuatu kata yang mungkin sangat baru bagi kita dalam mengenalnya, yaitu istilah “zoning”. Zoning ini dalam beberapa literatur sangat berkaitan dengan kata asalnya yaitu zona dan berkaitan erat dengan zoning regulation. Zona dimaknakan sebagai kawasan atau area yang memiliki fungsi dan karakteristik lingkungan yang

Transcript of LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL - menjadi polisi · Web viewSedangkan zoning regulation diartikan...

Page 1: LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL - menjadi polisi · Web viewSedangkan zoning regulation diartikan sebagai ketentuan yang mengatur tentang klasifikasi, notasi dan kodifikasi zona-zona dasar,

LEMBAGA KETAHANAN NASIONALREPUBLIK INDONESIA

DISKUSI KELOMPOK (DK-17) B.S IPTEK

Kertas Karya Acuan

Tema Pendidikan : Ketahanan Pangan Dalam Rangka Kemandirian Bangsa.

I. Judul : Kontribusi Tehnologi Dalam Zoning Wilayah Guna

Mewujudkan Ketahanan Pangan Dalam Rangka

Kemandirian Bangsa.

II. Variabel : Variabel-1 : Kontribusi Tehnologi Dalam Zoning Wilayah

Variabel-2 :Mewujudkan Ketahanan Pangan.

Variabel-3 :Kemandirian Bangsa.

III. Pokok Permasalahan.

Sebelum lebih lanjut mengemukakan pokok permasalahan dari Kertas

Karya Acuan (KKA) ini ada sesuatu kata yang mungkin sangat baru bagi kita

dalam mengenalnya, yaitu istilah “zoning”. Zoning ini dalam beberapa literatur

sangat berkaitan dengan kata asalnya yaitu zona dan berkaitan erat dengan

zoning regulation. Zona dimaknakan sebagai kawasan atau area yang memiliki

fungsi dan karakteristik lingkungan yang spesifik. Zona dalam Kamus Besar

Indonesia diartikan (1) Salah satu dari lima bagian besar permukaan bumi yang

dibatasi oleh garis khayal di sekeliling bumi, sejajar dengan khatulistiwa (satu

zona tropik, dua zona sedang dan dua zona kutub); jalur iklim; (2) Daerah yang

ditandai dengan kehidupan jenis binatang atau tumbuhan tertentu yang juga

ditentukan oleh kondisi tertentu disekitarnya; (3) daerah dalam kota dengan

pembatasan khusus; kawasan : zona industri. 1 Sedangkan zoning adalah

pembagian kawasan kedalam beberapa zona sesuai dengan fungsi dan

karakteristik semula atau diarahkan bagi pengembangan fungsi-fungsi lain.

1 Balai Pustaka, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi ke tiga, Jakarta, 2007, hal. 1281.

Page 2: LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL - menjadi polisi · Web viewSedangkan zoning regulation diartikan sebagai ketentuan yang mengatur tentang klasifikasi, notasi dan kodifikasi zona-zona dasar,

Sedangkan zoning regulation diartikan sebagai ketentuan yang mengatur

tentang klasifikasi, notasi dan kodifikasi zona-zona dasar, peraturan

penggunaan, peraturan pembangunan dan berbagai prosedur pelaksanaan

pembangunan atau juga didifinisikan ketentuan yang mengatur tentang

klasifikasi zona, pengaturan lebih lanjut mengenai pemamfaatan lahan dan

prosedur pelaksanaan pembangunan. Zoning ini menjadi sangat penting

posisinya, karena zoning akan menentukan perencanaan suatu rencana tata

ruang wilayah (RTRW). Jadi RTRW merupakan out put dari pada zoning, tetapi

bukanlah berarti rencana tata ruang merupakan bagian dari peraturan zonasi.

Peraturan zonasi merupakan buku manual bagi para planner (perencana) dalam

menyusun rencana suatu wilayah atau kota, ketiadaan zoning dapat membuat

rencana kota menjadi bersifat multi tafsir, sehingga bisa dimamfaatkan untuk

tujuan yang menyimpang. Zoning merupakan dasar dalam menyiapkan suatu

rencana wilayah/ kota yang bersifat operasional dan dapat dipertanggungjawab-

kan secara hukum. Dalam prakteknya penataan ruang, peraturan zonasi atau

zoning wilayah ini lebih penting kedudukannya ketimbang perencanaan,

sehingga ditetapkan sebagai prioritas dalam penyusunannya. Begitu penting

peraturan zonasi ini, sehingga dikatakan “better regulation without planning

rather than planning without regulation”. 2

Dalam literatur dikatakan tujuan dari pada peraturan zonasi atau zoning

wilayah adalah : (1) Mengatur kepadatan penduduk dan intensitas kegiatan,

mengatur keseimbangan dan keserasian peruntukan tanah dan menentukan

tindakan atas suatu satuan ruang, (2) Melindungi kesehatan, keamanan dan

kesejahteraan masyarakat, (3) Mencegah kesemerawutan, menyediakan

pelayanan umum yang memadai serta meningkatkan kualitas hidup, (4)

Meminimumkan dampak pembangunan yang merugikan dan (5) Memudahkan

pengambilan keputusan secara tidak memihak dan berhasilguna serta

mendorong peran serta masyarakat. 3

Berdasarkan sejarah kelahirannya zoning wilayah ini baik di Amerika Serikat

maupun Inggris dikatakan sebagai upaya mengendalikan keserakahan

pengusaha properti maupun industri dalam penggunaan lahan tanpa

2 Website http://imazu.wordpress.com/zoning/, Arti Zoning, diunduh tanggal 14 Agustus 2012, hal. 2.3 Ibid, hal. 5.

2

Page 3: LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL - menjadi polisi · Web viewSedangkan zoning regulation diartikan sebagai ketentuan yang mengatur tentang klasifikasi, notasi dan kodifikasi zona-zona dasar,

memperhatikan kepentingan kesejahteraan masyarakat, termasuk pengalihan

lahan-lahan pertanian sebagai upaya mewujudkan ketahanan pangan. Salah

satu pakar perencanaan Kota Robert Hood (A.S) mengatakan zoning wilayah

adalah langkah awal menuju comunity planning dimana milik perorangan tunduk

terhadap kepentingan kesejahteraan masyarakat. Hugh Feriis menyatakan

bahwa zoning adalah dimensi demokratis dalam pembangunan kota, karena

melindungi hak publik terhadap hak property yang semula tidak terbatas.

Di Indonesia zoning wilayah ini diawali dengan penerbitan Kringen Types

Verondening tahun 1941 (KTV 1941) semacam peraturan tentang lingkungan

dan jenis bangunan untuk kota Jakarta yang dilaksanakan oleh pemerintahan

kolonial Belanda. Karena perkembangan Jakarta maka pada tahun 1975

diterbutkan Peraturan Daerah No. 4 Tahun 1975 tentang Ketentuan Bangunan

Bertingkat di Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Untuk selanjutnya

diterbitkan Surat Keputusan Gubernur (SK Gubernur) No. 540, SK Gubernur No.

640, SK Gubernur No. 678 sebagai peraturan-peraturan pembangunan di

Jakarta yang tersebar dalam berbagai peraturan dan dikatakan ada yang saling

tumpang tindih, bahkan saling bertentangan, disamping kekuatan hukum SK

Gubernur yang sangat lemah. Pada tahun 1999 diterbitkanlah Perda DKI

Jakarta No. 6 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi DKI Jakarta, yang

salah satu isinya menyatakan KTV 1941 tidak berlaku lagi dan mengamanatkan

untuk disusunnya peraturan zonasi yang baru. Dalam literatur dikatakan

pembangunan kawasan Menteng dan Kebayoran Baru adalah salah satu ujud

hasil dari penerapan KTV 1941 yang sampai saat ini belum ada penataan suatu

kawasan yang dapat menyayingi kedua kawasan tersebut, tidak terkecuali

kawasan Pondok Indah dan Simprug, walaupun belakangan kawasan Menteng

dan Kebayoran Baru menuju degradasi lingkungan yang parah.

Belakangan Indonesia telah memiliki berbagai peraturan perundang-

undangan yang pada prinsifnya berorientasi pada zoning wilayah ini seperti

misalnya UU No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang, PP No. 26 Tahun

2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan beberapa Peraturan

Presiden seperti Perpres No. 13 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang

Pulau Sumatera, beberapa Peraturan Menteri seperti Permen PU Nomor :

20/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Tehnis Analisis Aspek Phisik dan

3

Page 4: LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL - menjadi polisi · Web viewSedangkan zoning regulation diartikan sebagai ketentuan yang mengatur tentang klasifikasi, notasi dan kodifikasi zona-zona dasar,

Lingkungan, Ekonomi, Sosial Budaya Dalam Penyusunan Rencana Tata Ruang

dan Permen PU Nomor : 11/PRT/M/2009 Tentang Pedoman Persetujuan

Substansi Dalam Penetapan Rancangan Perda Tentang RTRW Provinsi dan

RTRW Kabupaten/ Kota beserta rencana rincinya.

Sebagai sebuah data untuk melaksanakan amanat UU No. 26 Tahun 2007

Tentang Penataan Ruang, yang mengamanatkan bahwa paling lambat dua

tahun sejak diundangkannya UU No. 26/ 2007 tanggal 26 April 2007 maka

setiap Provinsi harus sudah selesai menyusun RTRW Provinsi masing-masing

dan dalam waktu tiga tahun paling lambat untuk Kabupaten dan Kota harus

sudah selesau menyusun RTRW masing-masing. Tetapi kenyataannya masih

sangat kecil baik Provinsi dan Kabupaten/ Kota yang sudah selesai menyusun

RTRW masing-masing dalam bentuk Peraturan Daerah. 4

Sumber : Dirjen Penataan Ruang Kementerian PU, 2010 5

Dari data di atas, sampai pada bulan Oktober 2010 yang lalu, dari 33 (tiga

puluh tiga) Provinsi, baru 6 (enam) Provinsi yang sudah selesai membuat

RTRW Provinsi dan sudah dalam bentuk Peraturan Daerah, sedangkan yang

lain masih dalam proses dan bahkan ada yang sama sekali belum melakukan

revisi.

4 Direktur Jenderal Penataan Ruang, Ir.Imam S. Ernawi, Mcm. Msc, Arah Pengembangan Kota Masa Depan Melalui Pendekatan “Smart Green City Planning”, Jakarta, disampaikan pada pertemuan Bakohumas Kementerian tanggal 21 Oktober 2010. 5 Ibid, Slide 41.

4

Page 5: LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL - menjadi polisi · Web viewSedangkan zoning regulation diartikan sebagai ketentuan yang mengatur tentang klasifikasi, notasi dan kodifikasi zona-zona dasar,

Sumber : Dirjend Penataan Ruang Kementerian PU, 2010 6

Data di atas menunjukkan dari 502 (lima ratus dua) Kabupaten/ Kota, baru

12 (dua belas) Kabupaten/ Kota yang sudah memiliki Perda RTRW, selebihnya

masih dalam proses, bahkan ada yang sama sekali belum membuat.

Sedangkan data pengalihan lahan sawah yang berkaitan dengan zoning

wilayah ini maupun dengan masalah upaya mewujudkan ketahanan pangan

adalah, sebagai berikut :

Sumber : Dirjend Penataan Ruang Kementerian PU, 2010 7

Sebagai sebuah kenyataan, bahwa geografi Indonesia juga merupakan

pertemuan dari tiga lempeng tektonik dunia, sehingga Indonesia juga rawan

6 Ibid, Slide 42.7 Ibid, Slide 12.

5

Page 6: LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL - menjadi polisi · Web viewSedangkan zoning regulation diartikan sebagai ketentuan yang mengatur tentang klasifikasi, notasi dan kodifikasi zona-zona dasar,

bencana maupun rawan gempa. Sebagai sebuah data dapat dilihat dari data di

bawah ini.

Sumber : Drs. Sukendra Martha, M.Sc., MappSc, Tajar Bidang Geografi Lemhannas R.I.

Sumber : Drs. Sukendra Martha, M.Sc., MappSc, Tajar Bidang Geografi Lemhannas R.I.

Apabila hal di atas dikaitkan dengan masalah pangan, khususnya UU NO. 7

Tahun 1996 tentang Pangan, maka dikatakan bahwa pangan merupakan

kebutuhan dasar manusia yang pemenuhannya menjadi hak asasi setiap rakyat

Indonesia dalam mewujudkan SDM yang berkualitas untuk melaksanakan

pembangunan nasional. 8 Dikatakan bahwa pangan yang aman, bermutu,

bergizi, beragam, dan tersedia secara cukup merupakan persyaratan utama

yang harus dipenuhi dalam upaya terselenggaranya suatu sistem pangan yang

8 ______, Undang-undang No. 7 Tahun 1996 Tentang Pangan, Pasal Pertimbangan.

JALUR GEMPA DI DUNIA

6

Page 7: LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL - menjadi polisi · Web viewSedangkan zoning regulation diartikan sebagai ketentuan yang mengatur tentang klasifikasi, notasi dan kodifikasi zona-zona dasar,

memberikan perlindungan bagi kepentingan kesehatan serta makin berperan

dalam meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Lebih lanjut dalam

Peraturan Pemerintah No. 68 Tahun 2002 Tentang Ketahanan Pangan

dikatakan bahwa ketahanan pangan merupakan hal yang sangat penting dalam

rangka pembangunan nasional untuk membentuk manusia Indonesia yang

berkualitas, mandiri, dan sejahtera melalui perwujudan ketersediaan pangan

yang cukup, aman, bermutu, bergizi dan beragam serta tersebar merata di

seluruh wilayah Indonesia dan terjangkau oleh daya beli masyarakat. Dengan

demikian apabila ekonomi rakyat baik, dalam arti besaran usaha kecil dan

menengah berjumlah semakin besar dan usaha mikro semakin kecil, maka

dengan sendirinya kemampuan ketahanan pangan akan semakin kuat.

Dari uraian fakta dan analis singkat di atas, maka tulisan kertas karya acuan

sebagai bahan diskusi ini merumuskan pokok permasalahannya adalah :

Bagaimana Kontribusi Tehnologi Dalam Zoning Wilayah Guna Mewujudkan Ketahanan Pangan Dalam Rangka Kemandirian Bangsa ?.

IV. Pokok-Pokok Persoalan.

Berdasarkan uraian di atas dan rumusan pokok permasalahan, maka

pokok-pokok persoalan kontribusi tehnologi dalam zoning wilayah ini adalah

sebagai berikut :

1. Belum adanya rumusan penggunaan tehnologi apa dan bagaimana yang akan dipakai dalam zoning wilayah. Hal ini berkaitan dengan

kebijakan pemerintah baik pusat dan daerah tentang pemilihan jenis

tehnologi apa dan bagaimana menggunakannya dalam zoning wilayah.

2. Masih lemahnya kapasitas khususnya kualitas SDM baik pada tingkat Provinsi, Kabupaten dan Kota dalam menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah. Hal ini berkaitan dengan tingkat pemahaman para SDM

tentang bagaimana menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah di tingkat

Provinsi, Kabupaten dan Kota serta implementasinya yang masih tidak

sesuai dengan rencana yang dibuat.

3. Masih lemah atau belum optimalnya Pengawasan dan penegakan hukum tentang penataan ruang. Hal ini berkaitan dengan peran unsur

pengawas baik ditingkat Provinsi, Kabupaten dan Kota dibidang Penataan

7

Page 8: LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL - menjadi polisi · Web viewSedangkan zoning regulation diartikan sebagai ketentuan yang mengatur tentang klasifikasi, notasi dan kodifikasi zona-zona dasar,

Ruang secara berjenjang serta penegakan hukum baik oleh Polri maupun

Penyidik Pegawai Negeri Sipil di ligkungan Kementerian PU ataupun pada

level Provinsi, Kabupaten dan Kota.

4. Lemahnya sinergitas Kementerian terkait dan lembaga maupun Pemda otonom terhadap zoning wilayah atau penataan ruang . Hal ini

berkaitan dengan seringnya terjadi arogansi setiap kementerian ataupun

lembaga yang memiliki unsur pelaksana di daerah seperti misalnya

Kementerian Kehutanan, Kementerian Pertanian, BPN dan Pemda Provinsi,

Kabupaten dan Kota yang tidak sinkron. Kondisi ini dapat mengakibatkan

terjadi kelambatan dalam penyusunan rencana tata ruang Provinsi,

Kabupaten dan Kota atupun sulitnya zoning wilayah. Hal lain yang berkaitan

dengan sinergitas ini adalah pemberian ijin suatu ruang tertentu untuk

kepentingan lain yang tidak sesuai dengan fungsinya seperti lahan sawah

atau ruang terbuka hijau untuk industri, perumahan dan perkantoran. Hal

lain adalah perluasan suatu zoning wilayah atau ruang tertentu seperti

perluasan ruang untuk hutan oleh Pemda atau Kementerian Kehutanan

secara arogansi, sehingga dapat menimbulkan konflik baik antar pemerintah

dan dengan masyarakat.

5. Posisi geografis Indonesia yang berada pada kawasan pertemuan tiga lempeng tektonik yang rawan bencana. Hal ini berkaitan dengan

sering terjadinya bencana alam yang tentu saja relatif sulit untuk diprediksi,

sehingga dapat menimbulkan kerugian baik phisik maupun non phisik relatif

besar, misalnya bencana gunung meletus, gempa bumi, tsunami, banjir,

tanah longsor dan lain-lain.

V. Pokok-Pokok Pemecahan Persoalan.

1. Kebijakan.Untuk mewujudkan kontribusi teknologi dalam zoning wilayah

guna ketahanan pangan dalam rangka kemandirian bangsa, maka

kebijakan yang dirumuskan dalam KKA ini adalah “Terbentuknya rencana tata ruang wilayah dan zoning wilayah seluruh Pemda se Indonesia yang didukung oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi modern”.

8

Page 9: LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL - menjadi polisi · Web viewSedangkan zoning regulation diartikan sebagai ketentuan yang mengatur tentang klasifikasi, notasi dan kodifikasi zona-zona dasar,

2. Strategi.Untuk mewujudkan kebijakan di atas maka strategi yang ditempuh

adalah :

a. Perumusan penggunaan ilmu pengetahuan dan tehnologi apa dan

bagaimana yang akan dipakai atau diterapkan dalam zoning wilayah

dengan menyesuaikan perkembangan.

b. Meningkatkan kualitas SDM baik pada tingkat Provinsi, Kabupaten

dan Kota dalam menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah.

c. Mengoptimalkan peran pengawasan dan penegakan hukum tentang

rencana penataan ruang wilayah.

d. Memperkuat sinergitas Kementerian terkait dan lembaga maupun

Pemda otonom dalam penyusunan rencana tata ruang wilayah.

e. Meningkatkan kesadaran geografis atau ruang Indonesia yang

berada pada kawasan pertemuan tiga lempeng tektonik dan rawan

bencana.

3. Upaya.

Upaya strategi-1; Perumusan penggunaan ilmu pengetahuan dan tehnologi

apa dan bagaimana yang akan dipakai atau diterapkan dalam zoning

wilayah dengan menyesuaikan perkembangan ilmu pengetahuan.

a. Pemerintah Pusat maupun daerah menggunakan data yang

dikeluarkan oleh satu badan yaitu Badan Informasi Geopasial, dimana

pengumpulan data untuk membuat peta rupabumi Indonesia sudah

melalui informasi dari berbagai perkembangan ilmu pengetahuan seperti

satelit, pesawat udara, survey darat, survey laut.

b. Pemerintah Pusat dan Badan Informasi Geopasial merumuskan

penggunaan tehnologi seperti spaceborne SAR dan OPTIK, kapal

survey, airborne OPTIC dan LIDAR, ground survey seperti GPS, ETS

dan Grafity. Data yang diperoleh tersebut dilakukan konpilasi data,

sistem pengolahan data, sistem penyajian data dan sistem desiminasi

data.

9

Page 10: LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL - menjadi polisi · Web viewSedangkan zoning regulation diartikan sebagai ketentuan yang mengatur tentang klasifikasi, notasi dan kodifikasi zona-zona dasar,

c. Pemerintah pusat maupun daerah menggunakan informasi

geopasial baik yang berupa basic Geopasial Information (bGI) maupun

thematic Geopasial Information (tGI) dan informasi geopasial yang

sudah diolah dapat digunakan sebagai alat bantu dalam perumusan

kebijakan, keputusan dan atau kegiatan yang berkaitan atau

berhubungan dengan pembuatan rencana tata ruang wilayah atau lebih

sederhananya Badan Informasi Geopasial menyediakan peta atau

informasi spasial digital.

d. Pemerintah pusat maupun daerah menggunakan kemajuan

tehnologi terkini dalam mempublikasikan rencana tata ruang wilayah

maupun zoning wilayah mereka seperti melalui website atau portal dan

jejaring sosial yang ada seperti twitter, facebook maupun youtobe.

Penggunaan media online ini sebagai upaya memudahkan publik

mengakses berbagai informasi publik yang berkaitan dengan tata ruang

maupun zoning wilayah, kecuali informasi yang dikecualikan dapat

diajukan melalui proses permohonan tertulis.

e. Pemerintah pusat, daerah, Badan Informasi Geopasial dan Badan

Metereologi dan Geofisika menggunakan tehnologi terkini dan yang

terintegrasi sebagai cara untuk mendeteksi secara dini adanya

kemungkinan berbagai bencana dan memberikan early warning kepada

masyarakat luas.

Upaya strategi-2; Meningkatkan kualitas SDM baik pada tingkat Provinsi,

Kabupaten dan Kota dalam menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah

maupun pengetahuan masyarakat.

a. Pemerintah pusat dengan Kementerian yang terkait memberikan

kesadaran sejak dini kepada seluruh warga negara Indonesia tentang

geografi Indonesia sebagai ruang dan alat juang mereka dengan segala

kelebihan atau peluang maupun kekurangan atau kendala yang ada

didalamnya.

b. Pemerintah pusat maupun daerah serta Badan Nasional Pengelola

Perbatasan melakukan sosialisasi UU No. 43 Tahun 2008 tentang

Wilayah Negara Indonesia yang terdiri dari beribu pulau dengan

10

Page 11: LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL - menjadi polisi · Web viewSedangkan zoning regulation diartikan sebagai ketentuan yang mengatur tentang klasifikasi, notasi dan kodifikasi zona-zona dasar,

kondisinya seperti keanekaragaman hayati, sebagai perlintasan kapal

internasional, merupakan pertemuan tiga lempeng tektonik, potensi

minyak dan gas serta mineral lainnya.

c. Kementerian Dalam Negeri, PU, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/

Kota melakukan program pendidikan dan pelatihan terhadap SDM yang

ada di tiap-tiap Provinsi dan Kabupaten/ Kota yang bertanggung jawab

terhadap pembuatan rencana tata ruang wilayah masing-masing.

d. Pemerintah pusat melakukan assistensi kepada pemerintah daerah

seperti menurunkan Konsultan Mananjemen Regional (KMR) maupun

Tim Pendamping Daerah (TPD) sebagai upaya mempercepat

penyelesaian penyusunan RTRW masing-masing daerah.

Upaya Strategi-3; Mengoptimalkan peran pengawasan dan penegakan

hukum tentang rencana penataan ruang wilayah.

a. Pemerintah pusat melakukan pengawasan kepada pemerintah

Provinsi, Kabupaten/ Kota dan seterusnya secara berjenjang sesuai

kewenangan masing-masing melalu proses pemantauan, evaluasi dan

pelaporan.

b. Pemerintah Pusat maupun Provinsi dalam proses pengawasan ini

melibatkan peran masyarakat atau lembaga swadaya masyarakat dalam

bentuk pelaporan atau pemberian informasi khususnya jika ada

pelanggaran penggunaan tata ruang baik oleh pemerintah sendiri

maupun oleh perusahaan tertentu.

c. Pemerintah pusat melakukan pemotongan dana infrastruktur

Provinsi, Kabupaten dan Kota jika ada keterlambatan dalam perumusan

RTRW masing-masing.

d. Pemerintah pusat, Provinsi dan Kabupaten/ Kota membentuk dan

kemudian melakukan pendidikan dan pelatihan baik kepada anggota Polri

sebagai penyidik maupun Penyidik Pegawai Negeri Sipil di tiap-tiap

Provinsi, Kabupaten/ Kota sebagai upaya penegakan hukum peraturan

perundang-undangan penataan ruang.

11

Page 12: LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL - menjadi polisi · Web viewSedangkan zoning regulation diartikan sebagai ketentuan yang mengatur tentang klasifikasi, notasi dan kodifikasi zona-zona dasar,

e. Pemerintah pusat, Provinsi, Kabupaten dan Kota secara berjenjang

meningkatkan kesadaran akan kualitas lingkungan hidup masing-masing

khususnya berkaitan dengan penggunaan atau ekploitasi ruang SDA

yang berlebihan.

Upaya Strategi-4; Memperkuat sinergitas Kementerian terkait dan lembaga

maupun Pemda otonom dalam penyusunan rencana tata ruang wilayah.

a. Pemerintah pusat yang dapat diwakili oleh Kementerian

Koordinator maupun Kementerian PU ataupun Bappenas mengkoordi-

nasikan dan mensinergikan Kementerian terkait dengan urusan ruang

ataupun lahan seperti kementerian kehutanan, pertanian, Badan

Pertanahan Nasional dengan Pemda Provinsi, Kabupaten dan Kota

dalam menyusun maupun merevisi rencana tata ruang wilayah masing-

masing.

b. Pemerintah pusat berupaya menghindarkan konflik atau menjadi

mediator karena adanya arogansi kementerian/ lembaga tertentu dalam

penggunaan lahan baik dalam proses pemberian ijin (pengurangan

lahan) maupun perluasan lahan seperti misalnya perluasan lahan hutan

yang bisa menimbulkan konflik antara pemerintah Provinsi dengan

Kabupaten/ Kota maupun dengan masyarakat disekitar lahan hutan

tersebut.

c. Pemerintah pusat membuat sistem intsentif atau reward kepada

pemerintah Provinsi, Kabupaten/ Kota, antar pemerintah daerah maupun

kelompok warga masyarakat yang memperhatikan keberlangsungan

penggunaan tata ruang sesuai rencana yang dibuat.

Upaya Startegi-5; Meningkatkan kesadaran geografis atau ruang Indonesia

yang berada pada kawasan pertemuan tiga lempeng tektonik dan rawan

bencana.

a. Pemerintah pusat maupun Pemda melalui lembaga pendidikan,

secara dini memberikan pemahaman kepada warga negara tentang

posisi geografi/ wilayah Indonesia yang berada pada lempeng tektonik

yaitu Indian Ocean-Australian Plate, West Pasific Plate dan South East

Asian Plate. Kemudian juga dipenui oleh jalur gempa duia maupun

12

Page 13: LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL - menjadi polisi · Web viewSedangkan zoning regulation diartikan sebagai ketentuan yang mengatur tentang klasifikasi, notasi dan kodifikasi zona-zona dasar,

beberapa tempat sebagai wilayah yang berpotensi tsunami apabila

terjadi gempa bumi.

b. Pemerintah pusat, Kementerian terkait dan Pemda dalam membuat

RTRW baik kepulauan, Provinsi, Kabupaten dan Kota sudah berisi zona

wilayah yang rawan bencana.

c. Pemerintah pusat, Kementerian terkait dan Pemda menggunakan

tehnologi yang terpadu serta terintegrasi untuk mencapai kedaya-

gunaan dan keefektifan sebagai sistem early detection maupun early

warning kepada masyarakat.

d. Kementerian pendidikan dan kebudayaan dan Pemda bersama-

sama masyarakat musisi menciptakan lagu-lagu ataupun produk

budaya lainnya yang menumbuhkan kesadaran akan ruang/ wilayah

geografi Indonesia.

e. Pemerintah pusat maupun kementerian terkait dan Pemda

melakukan ekpedisi geografi secara rutin bagi sekolah-sekolah maupun

kelompok mahasiswa, pemuda dan komunitas lainnya.

f. Pemerintah pusat maupun Pemda harus betul-betul memperhatikan

bahwa setiap produk RTRW masing-masing sudah mengandung aspek

mitigasi bencana maupun adaptasi perubahan iklim.

Jakarta, 17 Agustus 2012.

Peserta PPRA XLVIII/ 2012,

Zulkarnain.Nomor ururt absen : 82

Lampiran :

1. Alur Pikir.2. Pola Pikir.

13