EVALUASI DIRI PRODI - Dr. Uhar Suharsaputra | BUKU ... · Web viewSoal ujian beserta berkas...

66
SISTEM PENJAMINAN MUTU PEMBELAJARAN PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNIVERSITAS KUNINGAN Disusun oleh UHAR SUHARSAPUTRA Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi

Transcript of EVALUASI DIRI PRODI - Dr. Uhar Suharsaputra | BUKU ... · Web viewSoal ujian beserta berkas...

Page 1: EVALUASI DIRI PRODI - Dr. Uhar Suharsaputra | BUKU ... · Web viewSoal ujian beserta berkas jawaban diterima oleh dosen pengawas oleh Sekretaris Program Studi dari bagian penggandaan

SISTEM PENJAMINAN MUTU PEMBELAJARAN PADA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNIVERSITAS KUNINGAN

Disusun oleh

UHAR SUHARSAPUTRA Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMIBKK ADMINISTRASI PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS KUNINGAN

Page 2: EVALUASI DIRI PRODI - Dr. Uhar Suharsaputra | BUKU ... · Web viewSoal ujian beserta berkas jawaban diterima oleh dosen pengawas oleh Sekretaris Program Studi dari bagian penggandaan

BAB IP E N D A H U L U A N

Dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita mendengar orang membicarakan tentang kualitas/mutu, misalnya mutu produk atau jasa yang diberikan oleh suatu perusahaan. Yang menjadi pertanyaan penting adalah apa sesungguhnya mutu itu ? Pertanyaan ini mempunyai banyak jawaban, karena maknanya akan berbeda, bagi setiap orang tergantung dari konteksnya. Makna mutu sendiri memiliki banyak kriteria yang terus berubah sehingga orang yang berbeda akan menilai dengan kriteria yang berlainan pula.

Menurut Randall Schuller (1992) Kualitas dapat menghemat dana yang dikeluarkan, mengingat upaya perbaikan yang terus menerus jelas akan menjadikan barang berkualitas dan dapat memberikan kepuasan pada konsumen. Oleh karena itu masalah kualitas mempunyai peran penting dalam strategi persaingan, dalam hubungan ini keterlibatan manager dan eksekutif menjadi amat penting, sebab tanpa itu peningkatan kualitas akan sulit dilaksanakan.Dalam kaitan ini manager menengah perlu dapat perhatian mengingat hubungan mereka pada pekerja paling bawah sangat dominan, dan ini akan menentukan bagaimana melaksanakan perubahan yang diperlukan dalam memperbaiki atau meningkatkan kualitas termasuk kualitas dalam Pendidikan.

Kualitas memainkan peranan penting dalam memperoleh keuntungan persaingan, untuk itu diperlukan perhatian yang sungguh-sungguh oleh para manager/Pimpinan Lembaga Pendidikan. Dalam aktivitasnya, Kepala Sekolah/ Rektor/Dekan/Kaprodi sebagai manajer lembaga penddikan, akan menghadapi masalah unik dalam mewujudkan kualitas, meskipun Tenaga pendidikan dan Kependidikan diawasi dan diarahkan dari atas, namun perubahan masih bisa dilakukan oleh Pimpinan Lembaga pedidikan. Mereka dapan dan harus menyusun rencana untuk merubah kualitas, menemukan alat dan teknik yang diperlukan untuk melakukan tindakan. Bagaimanapun juga untuk menjadikan organisasi efektif, manager/Kepala Sekolah/Rektor/Dekan/Kaprodi harus menyadari peluang-peluang dan keterbatasan-keterbatasan yang timbul dari lingkup pengaruh, serta berupaya melakukan perubahan dalam lingkup pengaruhnya sendiri untuk terus mewujudkan dan meningkatkan kualitasA. Pengertian Mutu

Kualitas telah menjadi isu kritis dalam persaingan modern dewasa ini, dan hal itu telah menjadi beban tugas bagi para manager menengah. Dalam tataran abstrak kualitas telah didefinisikan oleh dua pakar penting bidang kualitas yaitu Joseph Juran dan Edward Deming. Mereka berdua telah berhasil menjadikan kualitas sebagai mindset yang berkembang terus dalam kajian managemen, khususnya managemen kualitas.

Menurut Juran Kualitas adalah kesesuaian untuk penggunaan (fitness for use), ini berarti bahwa suatu produk atau jasa hendaklah sesuai dengan apa yang diperlukan atau diharapkan oleh pengguna. Tokoh Mutu lain yang mengembangkan managemen kualitas adalah Edward Deming yang

Page 3: EVALUASI DIRI PRODI - Dr. Uhar Suharsaputra | BUKU ... · Web viewSoal ujian beserta berkas jawaban diterima oleh dosen pengawas oleh Sekretaris Program Studi dari bagian penggandaan

berpendapat bahwa meskipun kualitas mencakup kesesuaian atribut produk dengan tuntutan konsumen, namun kualitas harus lebih dari itu. Menurut Deming terdapat empatbelas poin penting yang dapat membawa/membantu manager mencapai perbaikan dalam kualitas yaitu :

1. Menciptakan kepastian tujuan perbaikan produk dan jasa2. Mengadopsi filosofi baru dimana cacat tidak bisa diterima3. Berhenti tergantung pada inspeksi missal4. Berhenti melaksanakan bisnis atas dasar harga saja5. Tetap dan continue memperbaiki system produksi dan jasa6. Melembagakan metode pelatihan kerja modern7. Melembagakan kepemimpinan 8. Menghilangkan rintangan antar departemen9. Hilangkan ketakutan10. Hilangkan/kurangi tujuan-tujuan jumlah pada pekerja11. Hilangkan managemen berdasarkan sasaran12. Hilangkan rintangan yang merendahkan pekerja jam-jaman13. Melembagakan program pendidikan dan pelatihan yang cermat14. Menciptakan struktur dalam managemen puncak yang dapat

melaksanakan transformasi seperti dalam poin-poin di atas.

Dengan memperhatikan pendapat dua tokoh kualitas di atas, nampak bahwa mereka menawarkan beberapa pandangan yang penting dalam bidang kualitas, pada intinya dapat difahami bahwa semua yang berkaitan dengan managemen kualitas atau perbaikan kualitas yang diperlukan adalah penerapan pengetahuan dalam upaya meningkatkan/mengembangkan kualitas produk atau jasa secara berkesinambungan.

Selain itu dua Pakar di atas, Banyak pakar lain yang mencoba mendefinisikan kualitas berdasarkan sudut pandangnya masing-masing. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut (Fandy Tjiptono. 2003:3)

Performance to the standard expected by the customer Meeting the customer's needs the first time and every time Providing our customers with products and services that consistently

meet their needs and expectations. Doing the right thing right the first time, always striving for

improvement, and always satisfying the customer A pragmatic system of continual improvement, a way to successfully

organize man and machines The meaning of excellence The unyielding and continuing effort by everyone in an organization to

understand, meet, and exceed the needs of its customers The best product that you can produce with the materials that you have

to work with Continuous good product which a customer can trust Not only satisfying customers, but delighting them, innovating,

creating.

Page 4: EVALUASI DIRI PRODI - Dr. Uhar Suharsaputra | BUKU ... · Web viewSoal ujian beserta berkas jawaban diterima oleh dosen pengawas oleh Sekretaris Program Studi dari bagian penggandaan

Meskipun tidak ada definisi mengenai kualitas yang diterima secara universal, dari definisi-definisi yang ada terdapat beberapa kesamaan, yaitu dalam elemen-elemen sebagai berikut:

Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnya apa Yang

dianggap merupakan kualitas saat ini mungkin dianggap kurang berkualitas pada masa mendatang).

Dengan pemahaman sebagaimana diungkapkan di atas, maka adalah menjadi suatu keharusan bagi lembaga Pendidikan (Sekolah, Perguruan Tinggi) ntuk selalu berupaya membangun budaya kualitas dalam organisasi, sebab adalah tidak mungkin Lembaga Pendidikan akan dipilih oleh Calon Mahasiswa apabila pelayanan yang dirasakan dalam proses pendidikan tidak memberi kepuasan. Ini berarti bahwa memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanan, fasilitas dan kualtas Sumberdaya manusia pendidik dan kepandidikan merupakan syarat penting bagi terselenggaranya perbaikan dan peningkatan kualitas pendidikan secara keseluruhan, meskipun hal itu disadari akan berpengaruh pada pembiayaan, namun dalam jangka panjang biaya tersebut pada dasarnya merupakan suatu investasi dalam perbaikan kualitas, sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi

Menurut Schuler (1992), Organisasi bisnis pada dasarnya merupakan suatu sistem yang mengkonversi/memproses input menjadi output yang bisa digambarkan sebagai berikut : Inputs Conversion Process Output

Gambar 1.1. Model Proses Bisnis (sumber Schuller, 1992)

People

Equipment

Materials

Procedures

Environmen

Externalities

ACTIVITIES

Unplanned

Planned

Page 5: EVALUASI DIRI PRODI - Dr. Uhar Suharsaputra | BUKU ... · Web viewSoal ujian beserta berkas jawaban diterima oleh dosen pengawas oleh Sekretaris Program Studi dari bagian penggandaan

Gambar di atas pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan apa yang terjadi dalam lembaga pendidikan yang juga memproses Input dalam arti Siswa/Mahasiswa menjadi Output dalam arti siswa/Mahasiswa yang lebih kompeten dari sebelumnya, sehingga apa yang menjadi aktivitas dalam pendidikan khususnya proses pembelajaran harus menjadi perhatian utama dalam memperbaiki kualitas pendidikan, karena dalam aktivitas inilah kualitas dan kompetensi lulusan (output Pendidikan) dari lembaga pendidikan (Sekolah, perguruan Tinggi) akan ditentukan.

B. Konsep Penjaminan Kualitas/mutu (quality assurance)Penjaminan kualitas adalah seluruh rencana dan tindakan sistematis

yang penting untuk menyediakan kepercayaan yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan tertentu dari kualitas (Elliot, 1993). Kebutuhan tersebut merupakan refleksi dari kebutuhan pelanggan. Penjaminan kualitas biasanya membutuhkan evaluasi secara terus-menerus dan biasanya digunakan sebagai alat bagi manajemen. Menurut Gryna (1988), penjaminan kualitas merupakan kegiatan untuk memberikan bukti-bukti untuk membangun kepercayaan bahwa kualitas dapat berfungsi secara efektif (Pike dan Barnes, 1996).

Sementara itu Cartin (1999:312) memberikan definisi penjaminan kualitas sebagai berikut : Quality Assurance is all planned and systematic activities implemented within the the quality system that can be demonstrated to provide confidence that a product or service will fulfill requirements for quality

C. Tujuan Penjaminan Kualitas/mutuTujuan kegiatan penjaminan mutu bermanfaat, baik bagi pihak internal

maupun eksternal organisasi. Menurut Yorke (1997), tujuan penjaminan (Assurance) terhadap kualitas tersebut antara lain sebagai berikut.

1. Membantu perbaikan dan peningkatan secara terus-menerus dan ber-kesinambungan melalui praktek yang terbaik dan mau mengadakan inovasi.

2. Memudahkan mendapatkan bantuan, baik pinjaman uang atau fasilitas atau bantuan lain dari lembaga yang kuat dan dapat dipercaya.

3. Menyediakan informasi pada masyarakat sesuai sasaran dan waktu secara konsisten, dan bila mungkin, membandingkan standar yang telah dicapai dengan standar pesaing.

4. Menjamin tidak akan adanya hal-hal yang tidak dikehendaki.Selain itu, tujuan dari diadakannya penjaminan kualitas (quality

assurance) ini adalah agar dapat memuaskan berbagai pihak yang terkait di dalamnya, sehingga dapat berhasil mencapai sasaran masing-masing. Penjaminan kualitas merupakan bagian yang menyatu dalam membentuk kualitas produk dan jasa suatu organisasi atau perusahaan. Mekanisme penjaminan kualitas yang digunakan juga harus dapat menghentikan perubahan bila dinilai perubahan tersebut menuju ke arah penurunan atau kemunduran.

Berkaitan dengan penjaminan kualitas, Stebbing dalam Dorothea E. Wahyuni (2003) menguraikan mengenai kegiatan penjaminan kualitas sebagai berikut :

Page 6: EVALUASI DIRI PRODI - Dr. Uhar Suharsaputra | BUKU ... · Web viewSoal ujian beserta berkas jawaban diterima oleh dosen pengawas oleh Sekretaris Program Studi dari bagian penggandaan

1. Penjaminan kualitas bukan pengendalian kualitas atau inspeksi. Meskipun program penjaminan kualitas (quality assurance) mencakup pengendalian kualitas dan inspeksi, namun kedua kegiatan tersebut hanya merupakan bagian dari komitmen terhadap mutu secara menyeluruh.

2. Penjaminan kualitas bukan kegiatan pengecekan yang luar biasa. Dengan kata lain, departemen pengendali kualitas tidak harus bertanggung jawab dalam pengecekan segala sesuatu yang dikerjakan oleh orang lain.

3. Penjaminan kualitas bukan menjadi tanggung jawab bagian perancangan. Dengan kata lain, departemen penjaminan kualitas bukan murupakan keputusan bidang perancangan atau teknik, tetapi membutuhkan orang yang dapat bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan dalam bidang-bidang yang dibutuhkan dalam perancangan.

4. Penjaminan kualitas bukan bidang yang membutuhkan biaya yang sangat besar. Pendokumentasian dan sertifikasi yang berkaitan dengan penjaminan kualitas bukan pemborosan.

5. Kegiatan penjaminan kualitas merupakan kegiatm pengendalian melalui prosedur secara benar, selungga dapat mencapai perbaikan dalam efisiensi, produktivitns, dan profitabilitas.

6. Penjaminan kualitas bukan merupakan obat yang mujarab untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Dengan penjaminan kualitas, justru akan dapat mengerjakan segala sesuatu dengan baik sejak awal dan setiap waktu (do it right the first time and every time).

7. Penjaminan kualitas merupakan kegiatan untuk mencapai biaya yang efektif, membantu meningkatkan produktivitas.

D. Pentingnya Penjaminan Mutu di bidang Pendidikan Pendidikan merupakan upaya untuk membentuk manusia yang berkualitas,

hal ini tentu saja memerlukan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas pula. Oleh karena itu penjaminan mutu pendidikan menjadi hal yang penting paling tidak karena dua alasan yaitu alasan yuridis formal dan alasan perkembangan masyarakat di era global. Alasan yuridis di dasarkan pada ketentuan Peraturan dimana dalam Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan fasal 91 ayat 1, 2, dan 3 tentang penjaminan mutu pendidikan disebutkan bahwa :

1. setiap satuan pendidikan pada jalur formal dan non formal wajib melakukan penjaminan mutu.

2. penjaminan mutu pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 bertujuan untuk memenuhi atau melampaui Standar Nasional Pendidikan.

3. penjaminan mutu pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan secara bertahap, sistematis, dan terencana dalam suatu program penjaminan mutu yang memiliki target dan kerangka waktu yang jelas.

Page 7: EVALUASI DIRI PRODI - Dr. Uhar Suharsaputra | BUKU ... · Web viewSoal ujian beserta berkas jawaban diterima oleh dosen pengawas oleh Sekretaris Program Studi dari bagian penggandaan

Dengan melihat pasal tersebut di atas, nampak bahwa penjaminan kualitas merupakan suatu kewajiban bagi lembaga pendidikan. Dalam melakukan penjaminan Kualitas Pendidikan, sementara itu alasan berkaitan dengan perkembangan global mengacu pada kondisi lingkungan yang ada, sebagaimana akan dekemukakan berikut ini

Dengan semakin berkembangnya teknologi dan globalisasi, maka berbagai bidang kehidupan manusia pun mendapat pengaruh besar termasuk dalam bidang pendidikan. Salah satu hal yang penting adalah makin tumbuhnya tuntutan akan kualitas pendidikan seiring dengan makin kompetitifnya SDM antar bangsa. Perubahan ini mendorong pada berkembangnya konsep penjaminan mutu dalam Pendidikan baik pendidikan dasar dan menengah maupun pendidikan tinggi.

Dampak lain dari globalisasi dan penerapan teknologi baru dan maju adalah penyebaran informasi, pencarian informasi sudah lebih mudah berkat perkembangan teknologi informasi. Tidak ada informasi apa pun yang tidak dapat diketahui sehingga pengendalian pun mulai beralih dari pengendalian fisik menjadi ke pengendalian informasi. Artinya, mereka yang memiliki informasilah yang memiliki kekuatan nyata, dan hal ini menimbulkan perbedaan yang cukup besar antara pemilik informasi dan yang tidak memilikinya.

Menurut Rinda Hedwig dan Gerardus Polla (2006), dampak globalisasi sifatnya menyeluruh di dunia, dan dalam konteks Pendidikan Tinggi, hal tersebut menimbulkan konsep baru dalam pendidikan dan perlu mendapat perhatian yang antara lain mencakup:

1. pembagian manfaat pendidikan tersebut kepada masyarakat maupun untuk alumnus,

2. sistem swadaya dan swasembada yang mulai diberlakukan di perguruan tinggi negeri,

3. efisiensi tanpa mengurangi efektifitas serta produktivitas lembaga,4. penekanan pada kepuasan stakeholder (mahasiswa, dosen, alumni,

pengguna lulusan, orang tua, dan pemerintah), 5. pemusatan kepada belajar dan bukan hanya mengajar (learning

centered education),6. penekanan bahwa pendidikan ini adalah hal dinamis yang senantiasa

berubah berdasarkan perkembangan yang terjadi,7. pendidikan yang ada saat ini sebaiknya relevan dengan kebutuhan

masyarakat, negara, dan dunia,8. tanggung jawab pendidikan bukan hanya menjadi milik pendidik

melainkan harus sama-sama dilakukan oleh si pendidik dan mahasiswa,

9. pemberdayaan dalam pendidikan merupakan syarat mutlak yang tidak dapat ditawar.

Dengan adanya paradigma baru di atas maka perlu dilakukan penjaminan mutu dalam penyelenggaraan pendidikan, terutama pendidikan tinggi. Penataan sistem pendidikan tinggi saat ini sudah lebih otonomi dan harus memiliki

Page 8: EVALUASI DIRI PRODI - Dr. Uhar Suharsaputra | BUKU ... · Web viewSoal ujian beserta berkas jawaban diterima oleh dosen pengawas oleh Sekretaris Program Studi dari bagian penggandaan

akuntabilitas tinggi. Akreditasi nantinya merupakan akreditasi diri dengan pengakuan dari perguruan tinggi yang bersangkutan. Akreditasi diri inilah yang kemudian menjadi landasan bagi perguruan tinggi untuk mengajukan akreditasi ke tingkat nasional yang akan dilakukan oleh pemerintah terhadap perguruan tinggi tersebut. Akreditasi tidak lepas dari evaluasi diri agar setiap program studi di dalam perguruan tinggi tersebut dapat mengenali kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan tantangan yang dihadapi. Ini semua akan mengacu kepada peningkatan kualitas yang berkelanjutan.

E. Penjaminan Mutu di Perguruan TinggiPada tanggal 1 April 2003 Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi telah

menetapkan Higher Education Long Term Strategy 2003-2010 (disingkat menjadi HELTS 2003-2010). Di dalam Part 1 Chapter 11 HELTS 2003 - 2010 dicantumkan Vision 2010, atau Visi 2010 Pendidikan Tinggi di Indonesia, sebagai berikut :

In order to contribute to the nation's competitiveness, the national higher education has to be organizationally healthy, and the same requirement also applies to institutions. A structural adjustment in the existing system is, however, needed to meet this challenge. The structural adjustment aims, by the year of 2010, of having a healthy higher education system', effectively coordinated and demonstrated by the following features : Quality; Access and equity; Autonomy

Dengan demikian, pada saat ini perlu dilakukan penyesuaian secara struktural sistem pendidikan tinggi nasional, agar pada tahun 2010 terdapat sistem pendidikan tinggi yang sehat, yang secara efektif dikoordinasikan dan ditunjukkan oleh ciri-ciri kualitas, akses dan keadilan, serta otonomi. Selanjutnya khusus mengenai ciri kualitas pendidikan tinggi nasional, di dalam Part II Chapter III Point E HELTS 2003 - 2010 dinyatakan secara khusus tentang Quality Assurance (Penjaminan Mutu) sebagai berikut :

In a healthy organization, a continuous quality improvement should become its primary concern. Quality assurance should be Internally driven, institutionalized within each organization's standard procedure, and could also Involve external parties. However, since quality is also a concern of all stakeholders, quality improvement should aim at producing quality outputs and outcomes as part of public accountability.

Berlandaskan HELTS 2003 - 2010 ini, nampak bahwa maslah kualitas dan penjaminan kualitas telah menjadi konsern penting dalam pengembangan pendidikantinggi di Indonesia. Ini jelas membawa implikasi pada perlunya Perguruan tinggi berupaya untuk meningkatkan kualitas manajemennya dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan tinggi. Dalam suatu organisasi perguruan tinggi yang sehat masalah kualitas akan menjadi suatu kebutuhan sendiri, namun

Page 9: EVALUASI DIRI PRODI - Dr. Uhar Suharsaputra | BUKU ... · Web viewSoal ujian beserta berkas jawaban diterima oleh dosen pengawas oleh Sekretaris Program Studi dari bagian penggandaan

demikian untuk mencapai hal itu jelas memerlukan komitmen dan kesadaran dari seluruh lapisan yang terlibat dalam organisasi perguruan tinggi.

Dalam buku Pedoman Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi - Dikti 2003 berkaitan dengan penjaminan mutu dikemukakan hal sebagai berikut:

“Secara umum yang dimaksud dengan penjaminan mutu adalah proses penetapan dan pemenuhan standar mutu pengelolaan secara konsisten dan berkelanjutan, sehingga konsumen, produsen, dan pihak lain yang berkepentingan memperoleh kepuasan.Dengan demikian penjaminan mutu pendidikan tinggi adalah proses penetapan dan pemenuhan standar mutu pengelolaan pendidikan tinggi secara konsisten dan berkelanjutan, sehingga stakeholders memperoleh kepuasan”.

Proses penjaminan mutu di Perguruan Tinggi bermula ketika Perguruan Tinggi tersebut melakukan evaluasi diri dengan menggunakan pendekatan L-RAISE (Kepemimpinan, Relevansi, Suasana Akademik, Manajemen Internal & Organisasi, Keberlanjutan, Efisiensi dan Produktivitas). L-RAISE merupakan isu strategis untuk menjaga keberlangsungan dan pengembangan Perguruan Tinggi. Dengan demikian, jika L-RAISE ini tidak diperhatikan, atau tidak ditangani dengan baik, maka kinerja Perguruan Tinggi akan menurun, bahkan terancam keberadaannya.

Menurut Hedwig dan Polla (2006), Penjaminan mutu di perguruan tinggi (PT) bisa dilakukan baik secara menyeluruh maupun dalam bentuk berjenjang. Yang dimaksud dengan menyeluruh berarti seluruh proses yang terkait di dalam PT tersebut seperti penerimaan mahasiswa baru, perkuliahan, hingga proses meluluskan mahasiswa dijaminkan mutunya. Sedangkan yang dimaksud dengan bertahap adalah PT bisa melakukan penjaminan bukan seluruh proses yang dilakukan PT melainkan hanya Tri Dharma (pendidikan, penelitian dan pengab-dian masyarakat) atau hanya salah satu dharma saja.

Penjaminan mutu juga bisa dilakukan hanya pada satu Fa-kultas/Jurusan/Program Studi/Unit saja tetapi kemudian terus ditingkatkan hingga seluruh proses kegiatan di PT dijaminkan. Jika dilakukan secara bertahap, penentuan mana yang terlebih dahulu hendak dijaminkan tergantung pada kesepakatan dari pimpinan PT tersebut.

Dalam hubungan ini, sistem Penjaminan Mutu yang akan disusun berikut ini berkaitan dengan tingkatan Program Studi, dengan fokus pada penjaminan mutu pendidikan/pembelajaran. Dalam menetapkan sistem Penjaminan mutu di Program Studi PE-AP FKIP UNIKU ini mengacu pada kebijakan umum pada tataran Universitas dan Fakultas, sehingga SPM ini pada dasarnya merupakan penjabaran dari kebijakan tersebut, dan dalam penyusunannya terlebih dahulu dilakukan Evaluasi Diri sebagai dasar dari Kebijakan Mutu dengan fokus pada kegiatan Pembelajaran (akademik) pada Program Studi.

Page 10: EVALUASI DIRI PRODI - Dr. Uhar Suharsaputra | BUKU ... · Web viewSoal ujian beserta berkas jawaban diterima oleh dosen pengawas oleh Sekretaris Program Studi dari bagian penggandaan

BAB IIEVALUASI DIRI PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN EKONOMI-ADMINITRASI PERKANTORAN

A Jati diri Program StudiProgram Studi Pendidikan Ekonomi berdiri pada tahun 1992 berdasarkan

Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 038/O/1992. Berdasarkan surat keputusan tersebut nama program studi ini adalah Pendidikan Dunia Usaha (PS PDU) dengan jenjang Diploma III (D-III). Pada tahun 1994 membuka jenjang Strata satu (S1) berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 128/DIKTI/Kep/1994. Pada tahun 1996, terjadi perubahan nama program studi menjadi Program Studi Pendidikan Ekonomi dengan bidang keakhlian khusus Administrasi Perkantoran (PE-AP) hingga sekarang.

Sampai dengan tahun 2003 berada di bawah Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Kuningan, dan kemudian berada di bawah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan sejak terbentuknya Universitas Kuningan (UNIKU). Program studi PEAP beralamat di Jalan Pramuka Nomor 67 Kuningan Jawa Barat 45512, Telp. (0232)-871982.

Program studi PE-AP memiliki status Terakreditasi dengan nilai “B” berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) Nomor : 023/BAN-PT/Ak-IV/IX/2000 Tahun 2000, tahun 2005 dilakukan reakreditasi dengan nilai “B” (SK No. 020/ BAN-PT/Ak-IX/S1/IX/2005).B Hasil Evaluasi Diri

1. Keadaan Mahasiswa Dari sejak dibukanya Program Studi minat masyarakat untuk melanjutkan Pendidikan ke Program Studi Pendidikan Ekonomi – Administrasi Perkantoran terus mengalami peningkatan, peningkatan ini berdampak pada perlunya melengkapi kecukupan untuk Proses Pembelajaran, adapun Animo masuk calon mahasiswa yang mendaftar pada Program Studi Pendidikan Ekonomi, Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Administrasi Perkantoran dari tahun ke tahun tergambar dalam tabel di bawah ini :

Tabel 2.1. Pendaftar dan yang diterima masuk Prodi PE-APNo. Angkatan Animo

Tahun Masuk Mendaftar Diterima1. 1992 13 132. 1993 22 223. 1994 35 324. 1995 34 325. 1996 33 336. 1997 32 327. 1998 68 578. 1999 75 699. 2000 120 80

Page 11: EVALUASI DIRI PRODI - Dr. Uhar Suharsaputra | BUKU ... · Web viewSoal ujian beserta berkas jawaban diterima oleh dosen pengawas oleh Sekretaris Program Studi dari bagian penggandaan

No. Angkatan AnimoTahun Masuk Mendaftar Diterima

10. 2001 112 8011. 2002 93 8812. 2003 120 10713 2004 182 15414 2005 168 124

Pada saat ini, mahasiswa. Program Studi Pendidikan Ekonomi – Administrasi Perkantoran. umumnya berasal dari lulusan SMU, SMK atau SLTA lainnya yang sederajat dan belum bekerja yang langsung masuk ke Program Pendidikan Ekonomi – Administrasi Perkantoran.. disamping terdapat sebagian kecil mahasiswa yang sudah bekerja, terutama sebagai guru di SD hingga SLTA, yang ingin meneruskan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi (S-1). Pada umumnya mahasiswa yang sudah bekerja ini telah menyelesaikan pendidikan di jenjang D-1, D-2, atau D-3 dari disiplin ilmu yang beragam. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi – Administrasi Perkantoran. berasal dari latar belakang yang berbeda baik daerah, tingkat dan status social, maupun Latar belakang ekonomi. Mahasiswa yang berasal dari kelompok ekonomi bawah dan berprestasi belajar dapat memperoleh kesempatan beasiswa baik dari pemerintah, pihak swasta maupun dari Yayasan Sang Adipati yang menaungi Universitas Kuningan, disamping dari intern Universitas Kuningan sendiri sebagai motivasi bagi mahasiswa untuk terus berprestasi. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi – Administrasi Perkantoran yang berasal dari beragai latar belakang tersebut tentu saja memiliki tingkat kermadirian dan kreativitas yang berbeda. Perbedaan ini terlihai dari kebiasaan hidup di kampus baik dari segi hobi yang digelutinya maupun kegiatan lain yang dilakukan mahasiswa dalam rangka menunjang keberhasilanya kuliah.

Sementara itu keadaan mahasiswa bila dilihat dari prestasi belajarnya untuk tahun 2005 adalah sebagai berikut :

DATA PRESTASI MAHASISWA RATA-RATA IPK

2,5

2,62

2,66

2,31

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3

2004 - 2005

2003 - 2004

2002 - 2003

2001 - 2002

ANGKATAN

IPK

Page 12: EVALUASI DIRI PRODI - Dr. Uhar Suharsaputra | BUKU ... · Web viewSoal ujian beserta berkas jawaban diterima oleh dosen pengawas oleh Sekretaris Program Studi dari bagian penggandaan

Grafik 2.1. Rata-rata IPK Mahasiswa tahun 2005Dari grafik tersebut di atas nampak bahwa rata-rata prestasi mahasiswa

masih rendah, berada di bawah nilai B, ini jelas masih memerlukan upaya-upaya keras untuk meningkatnyan guna menghasilkan lulusan yang berkualitas

2. Tenaga Pendidik dan Kependidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Administrasi Perkantoran, FKIP, UNIKU merupakan salah salah satu institusi yang memfokuskan pada bidang pendidikan tinggi pada tingkat strata satu (S-1). Adapun maksud dari pendirian ini selain turut mencerdaskan kehidupan bangsa, juga sebagai wahana untuk memupuk bakat dan minat siswa di bidang Pendidikan Ekonomi Administrasi Perkantoran Sebagai salah satu institusi, Program Studi Pendidikan Ekonomi Administrasi Perkantoran tidak lepas dari sistem organisasi yang memiliki satu tujuan organisasi. Tujuan organisasi tidak akan tercapai tanpa adanya satu pengelolaan sumberdaya manusia, dalam hal ini dosen dan tenaga pendukung yang optimal. Langkah optimalisasi pengelolaan dosen dan tenaga pendukung pada lembaga ini adalah dengan cara mengadakan pelatihan pada bidang yang berkaitan dengan tugasnya, serta kegiatan-kegiatan lain yang dapat menambah pengetahuan dan keterampilan_

Untuk memperlancar proses belajar mengajar, perlu adanya suatu konsolidasi antara dosen dan tenaga pendukung dalam kegiatan tersebut. Dosen dan tenaga pendukung proses kegiatan belajar mengajar di program studi Pendidikan Ekonomi Administrasi Perkantoran, dapat dikemukakan sebagai berikut. Jumlah dosen secara keseluruhan adalah sebanyak 47 orang, yang terdiri dari dosen tetap sebanyak 20 orang dan dosen tidak tetap sebanyak 27 orang, dengan demikian secara perbandingan antara dosen tetap dengan dosen tidak tetap adalah 42,55 % dosen tetap dan 57,45 % dosen tidak tetap, sementara itu jika melihat melihat pada dosen bantuan dari Kopertis di Program Studi PE-AP hanya ada tiga orang, sehingga prosentasi dari keseluruhan dosen hanya 6,38%, ini berarti dosen Kopertis yang diperbantukan pada Program Studi masih sangat kecil.

Dalam kaitannya dengan kewengangan sebagai Dosen, masalah jabatan akademik menjadi faktor penting yang harus diperhatikan, mengingat jabatan akademik menunjukan kewenang formal yang dipersyaratkan bagi pengajar di Perguruan Tinggi. Dalam hubungan ini keadaan Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP UNIKU masih jauh dari kondisi ideal yang dipersyaratkan, sehingga masih memerlukan langkah-langkah untuk dapat memenuhi apa yang dipersyaratkan sebagai Dosen. Adapun bila dilihak dari jabatan akademiknya, keadaan Dosen komposisi nya adalah sebagai berikut sebagaimana terlihat dalam grafik C.2. berikut ini

Page 13: EVALUASI DIRI PRODI - Dr. Uhar Suharsaputra | BUKU ... · Web viewSoal ujian beserta berkas jawaban diterima oleh dosen pengawas oleh Sekretaris Program Studi dari bagian penggandaan

Grafik 2.2. Keadaan Dosen menurut Jabatan Akademik tahun 2005

Dari grafik tersebut nampak bahwa masih banyak dosen yang belum mempunyai Jabatan akademik, yang berarti secara formal belum memenuhi kelayakan untuk menjadi pengajar. Oleh karena itu diperlukan upaya-upaya untuk mendorong mereka agar dapat memenuhi ketentuan yang berlaku agar para Dosen mempunyai jabatan akademik.

Sementara itu dilihat dari tingkat pendidikan, Dosen nampak sbb

Grafik 2.3. Keadaan Dosen menurut tingkat pendidikan tahun 2005

Adapun Tenaga Pendukung dapat dilihat dalam tabel berikut

Tabel 2.2. Daftar Tenaga Pendukung Program Studi Pendidikan Ekonomi Administrasi Perkantoran

KEADAAN DOSEN MENURUT JABATAN AKADEMIK

3

117

10

16

05

10152025

Guru Besar LektorKepala

Lektor Asistemakhli

NJA

Jabatan Akademik

Jumlah

KEADAAN DOSEN MENURUT TINGKATPENDIDIKAN

S 2; 19 (39%)

S 1; 25 (55%)

S 3; 3 (6%)

Page 14: EVALUASI DIRI PRODI - Dr. Uhar Suharsaputra | BUKU ... · Web viewSoal ujian beserta berkas jawaban diterima oleh dosen pengawas oleh Sekretaris Program Studi dari bagian penggandaan

No Nama Jabatan

1 Aspi Junaepi, S.Pd Kepala TU

Aan Sugiantomas, Drs. Kepala Perpustakaan

2 Cucu Suartini, S.Pd Staf TU

3 Tata Taufik Staf TU

4 Rita Maryatun Dahniar Pustakawan

5 Roni, S.Pd Pustakawan

6 Aan Rukanda Pembantu Umum

Melihat tenaga pendukung sebagaimana terlihat dalam tabel di atas, nampak bahwa terdapat beberapa pegawai yang berpendidikan sarjana, sehingga secara kualitas sangat memadai, namun karena mereka bukan dari pendidikan ke administrasian, maka kinerjanya masih perlu ditingkatkan

Meskipun penerimaan Dosen di dasarkan pada seleksi dengan kualifikasi tertentu, namun penilaian kinerja tetap perlu dalam rangka peningkatan kemampuan dan kompetensi dosen. Demi meningkatkan mutu pendidikan khususnya pada Program Studi Pendidikan Pendidikan Ekonomi-Administrasi Perkantoran FKIP Universitas Kuningan, perlu adanya suatu penilaian terhadap kinerja dan mutu para dosen sesuai dengan kebutuhan akan bidang yang diperlukan. Program Studi Pendidikan Pendidikan Ekonomi-Administrasi Perkantoran mengadakan suatu penilaian kinerja dosen dilakukan dengan cara melihat mutu dalam cara pengajaran, teknik mengajar, dan penyampaian materi melalui suatu kuesioner pada mahasiswa secara langsung.

Kecukupan jumlah pegawai dan dosen di Program Studi Pendidikan Ekonomi-Administrasi Perkantoran FKIP Universitas Kuningan terhadap jumlah mahasiswa yang ada untuk saat ini relatif baik, Rasio dosen dengan mahasiswa di Program Studi Pendidikan Ekonomi-Administrasi Perkantoran saat ini adalah 1 : 10

3. KurikulumRancangan kurikulum Program Studi Pendidikan Ekonomi Administrasi

Perkantoran mempunyai karakteristik berdasarkan beberapa pendekatan; yakni: a).Pendekatan Concurrent, b). Berorientasi pada perkembangan ilmu dan profesi kependidikan dengan memperhatikan kebutuhan lapangan, c). Kombinasi pendekatan disiplin ilmu dan pendekatan kompetensi , dan d). Bersifat fleksibel.

Sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor Q56/U/1994 dan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0217/U/1995, serta Pedoman Akademik Universitas Kuningan, Struktur Kurikulum Program Studi Pendidikan Ekonomi Administrasi Perkantoran FKIP Universitas Kuningan, mengacu pada ketentuan tersebut. Berdasarkan SK Rektor No 236/UNIKU/KNG/PP/2003 mata kuliah

Page 15: EVALUASI DIRI PRODI - Dr. Uhar Suharsaputra | BUKU ... · Web viewSoal ujian beserta berkas jawaban diterima oleh dosen pengawas oleh Sekretaris Program Studi dari bagian penggandaan

dari kurikulum Program Studi Pendidikan Ekonomi Administrasi Perkantoran FKIP Universitas Kuningan yang berlaku pada tahun 2003, dengan jumlah SKS sebanyak 152, namun dalam struktur kurikulum masih tidak memungkinkan mahasiswa mengambil mata kuliah pilihan, karena tidak tersedia dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Kurikulum Program Studi Pendidikan Ekonomi – Administrasi Perkantoran FKIP Universitas Kuningan senantiasa memperhatikan tuntutan Stakeholder, serta perubahan obyektif tuntutan masyarakat pada umumnya. Kurikulum terbaru yang disusun di Program Studi Pendidikan Ekonomi Administrasi Perkantoran FKIP Universitas Kuningan. menekankan pada dua aspek kompetensi yaitu Kompetensi substantif Akademik, dan kompetensi prilaku/Kependidikan. Aspek substantive dimaksudkan untuk mempersiapkan Mahasiswa dalam penguasaan bidang keilmuan dalam hal ini Ekonomi/Manajemen Perkantoran, sementara aspek prilaku mengarah pada kemampuan professional dalam bidang kependidikan, terutama kesiapan untuk menjadi pendidik/Guru di Sekolah. Pada tahap akhir perkuliahan, terdapat dua cara penyelesaian yaitu : a). Penyelesaian Dengan Skripsi. Alternatif penyelesaian dengan skripsi dapat dipilih oleh mahasiswa yang telah memperoleh SKS sebanyak 120 dengan IPK 2,50; dan b). penyelesaian tanpa skripsi bagi Mahasiswa yang tidak memilih alternatif penyelesaian dengan skripsi, mereka dapat mengambil alternatif penyelesaian tanpa skripsi dengan cara mengambil 6 SKS mata kuliah yang disediakan khusus sebagai pengganti skripsi.4. Pembelajaran

Proses mengajar yang dilaksanakan di Program Studi Pendidikan Ekonomi-Administrasi Perkantoran FKIP Universitas Kuningan mengutamakan teori dan praktek baik yang ada hubungannya dengan ilmu kependidikan rnaupun ilmu Ekonomi-Administrasi Perkantoran. Proses belajar dilakukan tatap muka di kelas maupun tatap muka langsung di lapangan, agar mahasiswa mengetahui dengan persis peristiwa, gejala dan masalah di lapangan baik di alam terbuka maupun di tengah-tengah masyarakat. Proses pembelajaran dengan berpedoman pada nilai-nilai partisipatif dan demokratis, agar mahasiswa sebagai peserta didik merniliki nilai kejujuran, kemandirian dan mampu menggali potensi yang dimiliki oleh dirinya. Untuk mencapai tujuan tersebut di atas tenaga pengajar diupayakan memiliki latar belakang akademis sesuai dengan mata kuliah yang dibinanya.

Perkuliahan di Prodi PE-AP FKIP Universitas Kuningan diselenggarakan sesuai dengan penerapan satuan kridit semester, karena itu pada setiap awal semester mahasiswa diberi kesempatan untuk merencanakan sendiri beban studi dengan petunjuk dan arahan dari dosen wall sesuai dengan prestasi yang telah dicapai pada semester sebelumnya. Bentuk perkuliahan yang diselenggarakan oleh Program Studi Pendidikan Ekonomi-Administrasi Perkantoran terdiri atas perkuliahaan di kelas, perkuliahan di lapangan dan perkuliahan praktik pengalaman lapangan. Jumlah frekuensi perkuliahaan dalam satu semester adalah 16-18 minggu termausk ujian tengah semester dan ujian akhir semester. Bagi

Page 16: EVALUASI DIRI PRODI - Dr. Uhar Suharsaputra | BUKU ... · Web viewSoal ujian beserta berkas jawaban diterima oleh dosen pengawas oleh Sekretaris Program Studi dari bagian penggandaan

dosen yang belum mencapai jumlah minimal 14 kali pertemuan diharuskan melengkapi perkuliahan sebelum ujian dimulai.

Permbelajaran di Program Studi Pendidikan Ekonomi-Administrasi Perkantoran selalu berupaya ditunjang dengan pemanfaatan teknologi infonnasi. Langkah tersebut dilakukan dengan memanfaatkan fasilitas teknologi pembelajaran yang ada antara lain OHP, Televisi, intranet, serta internet sebabagi sumber belajar mahasiswa.

Proses kegiatan belajar mengajar di Program Studi Pendidikan Ekonomi-Administrasi Perkantoran Universitas Kuningan, memberikan porsi yang cukup besar pada mahasiswa untuk mengembangkan potensi, kemampuan, sikap sehingga mahasiswa bisa mandiri dan profesionai, yang pada gilirannya menjadi andalan bagi Program Studi Pendidikan Ekonomi-Administrasi Perkantoran dalam mengembangkan kompetensinya.

5. Sarana Dan PrasaranaSecara umum Sarana dan Prasarana seperti Ruang Kuliah, Laboratorium,

dan Perpustakaan cukup memadai dilihat dari segi kuantitas, upaya pembenahan penataan terus dilakukan. Gedung yang saat ini merupakan gedung yayasan pembina Universitas Kuningan yang terdiri dari satu lantai dengan luas tanah 5880 m2, luas bangunan 2025 m2, Luas Pertamanan 2720 m2, . Dengan kapasitas listrik 10500 Watt, dan fasilitas air ledengAdapun kondisinya adalah sebagai berikut : a. Ruang kuliah sebanyak 18 ruang kuliah dengan lantai keramik putih yang

masing-masing dilengkapi dengan 1 buah OHP dan 2 buah kipas angin dengan kapasitas masing-masing 40 mahasiswa.

b. Laboratorium Komputer sebanyak dua ruang yang terdiri terdiri dari 25 komputer Pentium 2 dan 20 komputer Pentium 4 yang masing-masing dilengkapi dengan hardisk antara 10,2 Gb sampai 40 Gb

c. Laboratorium Perkantoran sebanyak 1 ruang untuk keperluan praktikum Perkantoran, dan kesekretarisan denga sarana yang dimiliki terdiri dari :

a. 2 buah Komputerb. 1 buah Scannerc. 1 buah Kamera digitald. 1 buah CD RWe. Model-model perlengkapan kantor

d. Ruab Praktek Mengetik 1 ruang, dengan jumlah Mesin Tik sebanyak 40 yang terdiri dari 20 mesin tik elektronik, dan 20 mesin Tik biasa

e. Perpustakaan terdiri dari 1013 buah buku teks book dengan 514 judul buku dan katya tulis ilmiah mahasiswa sebanyak 175 buah buku serta dilengkapi peralatan penunjang satu buah komputer pentium 3

f. Ruang pimpinan 5 buah dengan mebeulernyag. Ruang akademik 1 buah dengan mebeulernyah. Ruang layanan mahasiswa / ruang konsultasi mahasiswa 2 buah dengan

mebeulernyai. Ruang administrasi umum dan keuangan 1 buah dengan mebeulernyaj. Ruang mushola 1 buah dengan perlengkapannyak. Ruang penerima tamu 4 buah dengan mebeulernya

Page 17: EVALUASI DIRI PRODI - Dr. Uhar Suharsaputra | BUKU ... · Web viewSoal ujian beserta berkas jawaban diterima oleh dosen pengawas oleh Sekretaris Program Studi dari bagian penggandaan

l. Ruang teknisi 1 buah dengan perlengkapannyam. Ruang arsip 2 buah dengan perlengkapannyan. Ruang kerumahtanggaan 1 buah dengan perlengkapannya

Untuk keperluan Administrasi Program Studi Pendidikan Ekonomi Administrasi Perkantoran memiliki 3 buah Komputer yang sudah terkoneksi secara intern / intranet. Setiap ruang kuliah dilengkapi dengan papan tulis black board dan white board, media pendidikan, model / alat peraga, slide projector, meja dosen dari kayu, kursi kuliah dari kayu, dan OHP, disamping itu untuk peningkatan proses pembelajaran tersedia 1 ruang yang secara khusus dipersiapkan secara bertahap sesuai dengan kesiapan, disediakan fasilitas pengajaran melalui media Komputer dengan Televisi. Sementara itu untuk mendorong kegiatan penelitian telah diterbitkan Jurnal Penelitian Pendidikan dan Ekonomi EQUILIBRIUM. Jurnal ini telah mendapat ISSN, terbit 6 bulan sekali.

Sarana dan prasaran yang digunakan di Program Studi Pendidikan Ekonomi Administrasi Perkantoran Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kuningan telah memenuhi asas kesesuaian. Hal ini apabila dilihat dari fasilitas dasar, seperti ruang kuliah dan laboratorium. Namun, masih perlu upaya peningkatan yang terus menerus, terutama fasilitas yang terkait dengan perkembangan teknologi yang sangat cepat, agar fasilitas yang ada selalu mengikuti perkembangan teknologi di masyarakat.

Dari segi kecukupan, berdasar pada materi pendidikan dan keilmuan baik dibidang Administrasi maupun keguruan, nampaknya fasilitas untuk kegiatan pembelajaran masih ketinggalan, mengingat sampai sekarang ini penyediaan fasilitas masih sangat terbatas, yang menyebabkan tingkat kecukupan sarana dan prasarana, khususnya fasilitas pendukung pembelajaran tertentu dan penelitian bagi Program Studi Pendidikan Ekonomi Administrasi Perkantoran masih belum memadai.6. Sistem Informasi

Informasi merupakan darahnya organisasi, tanpa informasi organisasi tidak mungkin dapat membuat keputusan, dan untuk membuat keputusan yang akurat dan efektif, maka informasi perlu ditata dan dikelola dalam suatu system yang padu sehingga pemanfaatannya untuk keperluan organisasi dapat berjalan dengan baik. Dalam suatu system informasi, data merupakan factor yang sangat penting dan menentukan, oleh karena itu tertatanya data base yang baik akan sangat membantu mempermudah pemrosesan menjadi informasi yang diperlukan.

Program Studi Pendidikan Ekonomi-Administrasi Perkantoran sebagai bagian dari UNIKU merupakan sub system informasi yang membentuk system informasi Universitas. Sebagai pelaksana akademis yang langsung menangani kegiatan pembelajaran, maka data yang diolah menjadi informasi mengacu pada ketentuan Universitas.

Sistem informasi yang ada di Program Studi Pendidikan Ekonomi-Administrasi Perkantoran Universitas Kuningan merupakan sub sistem dari sistem informasi Universitas Kuningan yang bersifat meiayani kebutuhan untuk penghimpunan, penyimpanan, pengambilan, dan pendistribusian data yang menyangkut dan berada dalam kewenangan Program Studi.

Page 18: EVALUASI DIRI PRODI - Dr. Uhar Suharsaputra | BUKU ... · Web viewSoal ujian beserta berkas jawaban diterima oleh dosen pengawas oleh Sekretaris Program Studi dari bagian penggandaan

Sekarang ini Sistem Informasi di Universitas Kuningan menggunakan Sistem Administrasi Akademik (SAA) yang merupakan sistem yang dirancang khusus untuk penataan Informasi di Universitas Kuningan. Dalam melihat Sistem Informasi, perlu dilihat dari dua pendekatan yaitu pendekatan komponen dan pendekatan prosedur. Dalam prakteknya implementasi sitem ini masih belum berjalan normal, mengingat masih terdapat informasi yang tidak terkaver dalam sistem padahal sangat diperlukan bagi peningkatan efektivitas dan efisiensi. Sementara itu untuk melakukan komunikasi data digunakan sistem LAN, dimana Program Studi dapat mengirimkan data ke Fakultas, sebaliknya fakultas dapat mengakses data Program Studi melalui pangkalan data yang ada di Program Studi dengan file-file yang disusun menurut fungsinya dengan mengacu pada SAA Universitas.

Penerapan SAA sekarang ini masih dalam taraf permulaan dimana prinsip implementasinya menggunakan cara parallel, hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi kejutan sistem, disamping perlunya persiapan Fasilitas dan SDM untuk dapat menjalankannya dengan efektif dan efisien. Penerapan dan pemanfaatan sistem informasi yang sudah dirancang dengan basis computer, memerlukan kesiapan dalam tiga komponen yang terlibat di dalamnya yaitu : perangkat keran (hardware), perangkat lunak (software, dan sumberdaya manusia (brainware). Interaksi ketiga komponen tersebut akan menentukan keberhasilan dalam implementasi sistem informasi.

Dilihat dari perangkat keras, Program Studi Pendidikan Ekonomi memiliki cukup perangkat keras untuk berperan sebagai sub sistem dari sistem informasi Universitas Kuningan, demikian juga perangkat lunak, yang masih menjadi masalah dalam hal kuantitas adalah Sumberdaya manusia yang siap mengoperasikan sistem tersebut, meskipun pihak Universitas telah melakukan pelatihan khusus kepada beberapa pegawai di lingkungan FKIP Uniku, termasuk juga staf dari Program Studi Pendidikan EkonomiC Identifikasi masalah dalam kegiatan Pembelajaran (Akademik)

Dari hasil Evaluasi diri, dapat diidentifikasi beberapa maslah yang berkaitan dengan kegiatan Pembelajaran, berikut ini akan dikemukakan beberapa masalah dengan usulan solusinya, untuk dapat dijadikan dasar empiris dalam menentukan kebijakan mutu yang akan diimplementasikan.

Berkaitan dengan kegiatan Akademik/Pembelajaran terdapat beberapa faktor yang berhubungan yaitu :

Faktor Input yang terdiri dari Kurikulum, Dosen, Mahasiswa, dan Fasilitas pembelajaran

Faktor Proses yang mencakup metode, dan interaksi edukatif dalam proses pembelajaran

Faktor Output mencakup prestasi belajar dan kepuasan mahasiswaDengan mengacu pada faktor-faktor tersebut berikut ini dapat dikemukanan daftar masalah dan usulan solusi Tabel 2.3. Daftar masalah/kendala dalam bidang Akademik/Pembelajaran

dan usulan pemecahan

Page 19: EVALUASI DIRI PRODI - Dr. Uhar Suharsaputra | BUKU ... · Web viewSoal ujian beserta berkas jawaban diterima oleh dosen pengawas oleh Sekretaris Program Studi dari bagian penggandaan

No Masalah/kendala Usulan solusi1. Kurikulum sudah tidak sesuai

dengan perkembangan dan tuntutan yang ada

Meninjau kurikulum untuk disesuaikan dengan tuntutan perubahan

2. Kurikulum belum memberikan pilihan Mata Kuliah bagi mahasiswa

Meninjau kurikulum untuk menentukan mata kuliah pilihan

3. Banyak Dosen yang belum memenuhi Kualifikasi Pendidikan

Mendorong dan membantu Dosen untuk studi lanjut

4. Kehadiran Dosen memberi Kuliah belum sesuai dengan yang terjadwal

Mewajibkan Dosen memenuhi jumlah perkuliahan sesuai jadwal

5. Dosen sering hadir terlambat untuk memberi kuliah

Memberikan sangsi bagi Dosen yang terlambat

6. Banyak Dosen yang tidak membuat SAP

Menyusun SAP bersama

7. Ketidah hadiran mahasiswa cukup tinggi yang melebihi 25%

Menerapkan aturan kehadiran yang tegas dalam hak UAS

8. Partisipasi mahasiswa dalam proses pembelajaran masih rendah

Memberikan reward bagi mahasiswa yang aktif dalam pembelajaran

9. Fasilitas untuk media pembelajaran masih kurang

Menambah jumlah fasilitas media pembelajaran

10. Penggunaan Media Pembelajaran yang ada masih rendah

Memberi pelatihan penggunaan media pembelajaran

11. Penggunaan metode mengajar yang masih monoton

Memberi pelatihan tentang Strategi Pembelajaran

12. Rata-rata IPK Mahasiswa masih rendah

Meningkatkan kualitas pembelajaran

13. Kepuasan Mahasiswa masih rendah dengan tingkat DO yang masih tinggi

Meningkatkan kualitas pelayanan pada mahasiswa

Dengan melihat hasil identifikasi masalah sebagaimana dikemukakan di atas, maka Program Studi menganggap perlu diadakan suatu kebijakan dalam upaya mengatasi masalah tersebut. Kebijakan yang diambil pada dasarnya merupakan kebijakan standar yang diberlakukan oleh Universitas bagi Prodi untuk dilaksanakan dalam rangka menjamin terlaksananya program dan proses pembelajaran dengan baik.

Page 20: EVALUASI DIRI PRODI - Dr. Uhar Suharsaputra | BUKU ... · Web viewSoal ujian beserta berkas jawaban diterima oleh dosen pengawas oleh Sekretaris Program Studi dari bagian penggandaan

BAB IIIKEBIJAKAN MUTU

A Visi, Misi, dan Tujuan Program Studi 1. Visi“Menjadi Program Studi unggul dan inovatif dalam melahirkan tenaga pendidik yang Profesional, Memiliki Etos Kewirausahaan yang Kuat, Memiliki Wawasan Bisnis yang Luas, dan Berahlak Mulia”. 2. Misi

Berdasarkan Visi tersebut Program Studi merumuskan misinya sebagai berikut :

(a) Menyelenggarakan pendidikan Calon Sarjana dalam bidang Pendidikan Ekonomi-Administrasi Perkantoran secara terpadu serta adaptif terhadap perubahan,

(b) Menyelenggarakan Kegiatan ilmiah dalam bidang Pendidikan. Ekonomi, serta bidang Administrasi Perkantoran

(c) Membina dan mengembangkan kehidupan akademik yang sehat sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma yang berkembang di dunia akademik,

(d) Melayani, memandu, dan menyatu dengan masyarakat dalam upaya ikut serta membangun masyarakat, dan

(e) Membina dan mengembangkan budaya kewirausahaan yang mampu mengahadi resiko, mandiri, kreatif, inovatif serta mampu meghiasi sikap dan prilakunya dengan akhlak mulya.

3. Tujuan dan Sasaran(a) Menyiapkan peserta didik menjadi kader bangsa yang mandiri, profesional,

dan berakhlak mulia, (b) Mempersiapkan peserta didik menjadi ilmuwan muda yang memiliki integritas

dan dedikasi yang tinggi serta memiliki komitmen untuk mengembangkan ilmu dan teknologi,

(c) Mempersiapkan peserta didik menjadi tenaga Pendidik/Guru yang professional, kreatif, inovatif serta berakhlak mulya, dan

(d) Menghasilkan Sarjana Pendidikan dalam bidang Pendidikan Ekonomi-Administrasi Perkantoran yang siap berperan dalam kehidupan masyarakat.

B. Standar Kompetensi DosenDalam upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan/pembelajaran, salah

satu yang penting dan menentukan adalah kompetensi Dosen sebagai agen pembelajaran, untuk itu diperlukan kompetensi yang memadai untuk dapat melaksanakan perannya sebagai pengajar, oleh karena itu perlu disusun standar kompetensi untuk menjadi dasar dalam pengembangan kompetensi dosen.

Pada dasarnya standar kompetensi Dosen ini, dimaksudkan untuk menjadi acuan dalam penilaian inerja, baik yeng bersifat eksternal maupun internal, sebagai upaya penjaminan kualitas Dosen dalam upaya meningkatkan kualitan pendidikan dan pembelajaran. Adapun manfaat standar kompetensi adalah :

Page 21: EVALUASI DIRI PRODI - Dr. Uhar Suharsaputra | BUKU ... · Web viewSoal ujian beserta berkas jawaban diterima oleh dosen pengawas oleh Sekretaris Program Studi dari bagian penggandaan

Sebagai pendorong/motivasi bagi Dosen untuk terus berupaya mengembangkan kualitas diri sebagai Dosen, sehingga mampu menjadi manusia pembelajar yang aktif

Sebagai tolok ukur guna meningkatkan kinerja dosen dalam menjalankan tugasnya mendidik mahasiswa sesuai dengan tuntutan profesi.

Adapun komponen-komponen kompetensi Dosen dibagi ke dalam tiga komponen yaitu : Komponen Personal dan Profesional, Komponen Kependidikan, dan Komponen substansi akademik, dengan rincian sebagai berikut1. KOMPONEN KOMPETENSI PERSONAL

KOMPETENSI INDIKATOR

1. Penampilan 1. bersikap dan berprilaku sebagai seorang Pendidik2. berpakaian yang wajar dan patut sebagai seorang

pendidik baik dilingkungan kampus maupun di luar kampus

3. memenuhi kewajiban melaksanakan aktivitas pembelajaran sesuai ketentuan

4. berkomunikasi dengan sesama dosen secara baik dan dengan semangat kekeluargaan

5. membimbing mahasiswa dengan penuh kepedulian6. membantu mahasiswa yang mengalami kesulitan

belajar7. terbuka dalam menerima masukan positif dari

berbagai fihak untuk suatu perbaikan dalam proses pendidikan

2. pengembangan potensi dan profesi

1. mengikuti dengan seksama berbagai perkembangan IPTEK yang dapat meningkatkan kemampuan dan mendukung profesi melalui berbagai aktivitas pembelajaran mandiri

2. menulis karya ilmiah3. menulis buku pelajaran4. menulis diktat/modul pelajaran5. menyumbangkan pengetahuan untuk kepentingan

masyarakat6. melakukan penelitian7. menggunakan perangkat komputer8. mengikuti pendidikan kualifikasi9. memiliki jabatan akademik10. mengikuti berbagai seminar yang berkaitan dengan

pendidikan, substansi ilmu yang diajarkan, serta berbagai kegiatan ilmiah lainnya yang penting bagi peningkatan kemampuan diri

2. KOMPONEN KOMPETENSI KEPENDIDIKAN (PEDAGOGIK)

Page 22: EVALUASI DIRI PRODI - Dr. Uhar Suharsaputra | BUKU ... · Web viewSoal ujian beserta berkas jawaban diterima oleh dosen pengawas oleh Sekretaris Program Studi dari bagian penggandaan

KOMPETENSI INDIKATOR

1. pemahaman wawasan kependidikan

1. memahami konsep-konsep pendidikan2. memahami visi dan misi pendidikan nasional3. memahami visi dan misi Universitas Kuningan4. memahami konsep pendidikan tinggi5. memahami tujuan pendidikan tinggi 6. memahami fungsi pendidikan tinggi

2. Manajemen Pembelajaran

2.1. Perencanaan pembelajaran

1. mampu menyusun silabus2. mampu merumuskan tujuan pembelajaran3. mampu menentukan materi pembelajaran4. mampu menentukan metode dan strategi

pembelajaran5. mampu menentukan media pembelajaran6. mampu menentukan cara dan perangkat penilaian7. mampu menentukan alokasi waktu kegiatan

pembelajaran

2.2. pelaksanaan pembelajaran

8. mampu membuka kegiatan pembelajaran9. mampu menyajikan materi pembelajaran10. mampu menggunakan metoda11. mampu menggunakan media pembelajaran12. mampu melakukan komunikasi yang efektif dalam

kegiatan pembelajaran13. mampu mengembangkan berbagai model

pembelajaran14. mampu memotivasi siswa15. mampu memberikan umpan balik16. mampu mengunakan waktu secara efektif17. mengisi agenda kegiatan pembelajaran

2.3. evaluasi pembelajaran

18. mampu menyusun soal19. mampu memeriksa Jawaban20. mampu melakukan penilaian proses21. mampu melakukan analisis soal22. mampu menyusun laporan hasil penilaian23. mampu menafsirkan kecenderungan hasil penilaian24. mampu mengidentifikasi tingkat variasi hasil

penilaian 2.4. tindak lanjut evaluasi

25. menyusun rencana tindak lanjut evaluasi26. mengimplementasikan tindak lanjut hasil evaluasi27. mengevaluasi hasil tindak lanjut

Page 23: EVALUASI DIRI PRODI - Dr. Uhar Suharsaputra | BUKU ... · Web viewSoal ujian beserta berkas jawaban diterima oleh dosen pengawas oleh Sekretaris Program Studi dari bagian penggandaan

3. KOMPONEN KOMPETENSI PROFESIONAL (AKADEMIK)

KOMPETENSI INDIKATOR

1. Landasan Ke-Ilmuan

1. memahami filosofi dasar ilmu yang diajarkan2. memahami struktur ilmu yang diajarkan

2. penguasaan materi kajian akademik )*

3. menguasai substansi materi yang diajarkan4. mampu mengembangkan materi ajar secara

kontekstual sejalan dengan dinamika perkembangan ilmu

)* rincian dijabarkan sesuai dengan spesifikasi ilmu yang diajarkan

4. KOMPONEN KOMPETENSI SOSIAL

KOMPETENSI INDIKATOR

1. Komunikasi 1. Mampu berkumunikasi secara efektif dengan peserta didik,

2. ampu berkumunikasi secara efektif dengan sesama pendidik,

3. ampu berkumunikasi secara efektif dengan tenaga kependidikan,

4. ampu berkumunikasi secara efektif dengan orangtua/wali peserta didik, dan

5. ampu berkumunikasi secara efektif dengan masyarakat sekitar

2. Pergaulan 1. Mampu bergaul secara efektif dengan peserta didik, 2. Mampu bergaul secara efektif dengan sesama

pendidik, 3. Mampu bergaul secara efektif dengan tenaga

kependidikan, 4. Mampu bergaul secara efektif dengan orangtua/wali

peserta didik, dan5. Mampu bergaul secara efektif dengan masyarakat

sekitar

C. Kebijakan Mutu bidang Pendidikan/PengajaranUpaya-upaya yang dilakukan untuk pengelolaan mutu penyelenggaraan

Program Studi yang telah dan akan terus dilakukan didasarkan pada kebijakan mutu dengan mengacu pada Visi dan kondisi empiris hasil Evaluasi Diri, kebijakan mutu bidang Pengajaran/akademik dapat dikemukakan sebagai berikut :

Pengkajian/peninjauan kurikulum khususnya dalam aspek konten setiap semester, ini dimaksudkan untuk melihat dan mensejalankan isi kurikulum dengan perkembangan ilmu yang terus berlangsung

Page 24: EVALUASI DIRI PRODI - Dr. Uhar Suharsaputra | BUKU ... · Web viewSoal ujian beserta berkas jawaban diterima oleh dosen pengawas oleh Sekretaris Program Studi dari bagian penggandaan

Monitoring pelaksanaan Proses pembelajaran, dari mulai tahap perencanaan sampai dengan evaluasi.

Melakukan penjajagan mengenai pendapat dan usul dari mahasiswa dan dosen berkaitan dengan pelayanan pembelajaran baik secara lisan maupun tertulis

Menggali pendapat dan usul dari pengguna khususnya lembaga-lembaga pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi-Administrasi Perkantoran merupakan bagian dari Fakultas dan Universitas, oleh karena itu penjaminan mutu yang dilakukan pada dasarnya merupakan penjabaran dari kebijakan lembaga keseluruhan, dalam hubungan ini kebijakan lembaga sangat mendorong untuk melakukan berbagai upaya peningkatan kualitas pendidikan/pembelajaran di Program studi.

Dengan demikian proses penjaminan mutu yang dilakukan oleh Program Studi pada dasarnya merupakan kesinambungan dari komitmet penjaminan mutu yang dicanangkan, direncanakan, dan dimonitor oleh tingkatan Fakultas dan Universitas, disamping penjaminan mutu eksternal yang dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional (BAN) Perguruan Tinggi.

Dengan upaya penjaminan mutu, dampak yang dihasilkan diharapkan dapat meningkatkan kemampuan lulusan dan proses pendidikan/pembelajaran. Sampai saat ini, berdasarkan informasi yang diperoleh dari pengguna belum menunjukan hasil yang optimal, sehingga upaya tersebut perlu terus dikembangkan dan ditingkatkan.

Evaluasi internal untuk penyelenggaraan pendidikan/pembelajaran di Program Studi dilakukan melalui berbagai langkah, dengan melibatkan Dosen serta mahasiswa terutama berkaitan dengan pelayanan program studi bagi pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Berbagai usul yang disampaikan dosen dalam berbagai kesempatan pada dasarnya merupakan masukan penting untuk perbaikan disamping hal itu juga menggambarkan bagaimana kondisi dan kinerja Program studi yang mereka rasakan, demikian juga halnya usulan atau pendapat mahasiswa yang dapat menjadi masukan untuk perbaikan.

Disamping itu, Evaluasi oleh Pimpinan Fakultas juga terus dilakukan terhadap langkah kelembagaan dalam peningkatannya guna mencapai kondisi yang ideal bagi pelaksanaan proses pembelajaran, mengingat banyak hal-hal yang memerlukan proses pembelajaran yang aktif dan dinamis, terutama hal-hal yang berkaitan dengan fasilitas teknologi pembelajaran yang adaptif terhadap perkembangan, mengingat hal tersebut berkaitan dengan pendanaan yang menjadi otoritas universitas/Rektorat.

Evaluasi internal dan evaluasi eksternal (akreditasi) merupakan masukan dan landasan bagi pengembangan program studi dalam seluruh aktivitas penyelenggaraan pendidikan. Sampai sekarang ini pemanfaatan hasil evaluasi belum optimal, meskipun secara bertahap upaya-upaya perbaikan berdasarkan hasil tersebut terus dilakukan sesuai dengan kapasitas daya dukung sumberdaya

Page 25: EVALUASI DIRI PRODI - Dr. Uhar Suharsaputra | BUKU ... · Web viewSoal ujian beserta berkas jawaban diterima oleh dosen pengawas oleh Sekretaris Program Studi dari bagian penggandaan

Guna mewujudkan proses mengajar yang kondusif, Program Studi Ekonomi-Administrasi Perkantoran Universitas Kuningan melakukan kebijakan sebagai berikut:

a. Diawal semester, setiap dosen diwajibkan membuat SAP sebagai persiapan mengajar selama satu semester.

b. Awal perkuliahan setiap dosen diwajibkan menginformasikan kepada mahasiswa tentang: (a) buku sumber wajib yang akan digunakan selama satu semester, dan harus dimiliki oelh setiap mahasiswa dan (b) buku sumber tambahan yang harus dimiliki atau meminjam di perpustakaan.

c. Setiap dosen diwajibkan membuat tugas pada mahasiswa minimal 2 tugas yang harus diselesaikan dalam satu semester.

d. Setiap dosen diwajibkan mernberi penilaian secara transparan.e. Setiap dosen wajib memberikan ujian tengah semester dan ujian akhir

semesterf. Setiap dosen diwajibkan memberikan mata kuliahnya sesuai dengan

perkembangan ilmu dan teknologi serta kebutuhan masyarakat.Sementara itu untuk menjamin Proses belajar yang melibatkan mahasiswa ditentukan upaya-upaya sebagai berikut.

a. Belajar dengan menggunakan sarana dan prasarana yang ada, penugasan kepada mahasiswa, melakukan studi lapangan untuk melakukan pendataan, pengamatan, analisis dan evaluasi peristiwa yang ada hubungannya dengan Program Studi Ekonomi-Administrasi Perkantoran.

b. Hasil dari lapangan di buat laporan dan dipersentasikan di depan kelas. Belajar mengamati peristiwa dan gejala serta masalah yang terjadi di masyarakat pada gilirannya bisa menemukan permasalahan penelitian.

c. Belajar mempraktekan teori dengan peristiwa-peristiwa alam dan sosial di masyarakat yang pada gilirannya bisa dipecahkan dengan pendekatan ilmiah.

d. Belajar membuat masalah-masalah ilmiah untuk kegiatan penelitian.e. Mampu menyelesaikan tugas secara mandiri baik tugas pribadi

maupun tugas kelompok.Sementara itu hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran diatur

sebagai berikut :a. Setiap mahasiswa wajib hadir tepat pada waktunya sesuai dengan

jadwal yang telah ditentukan. Toleransi kesiangan 10 menit, lebih dari 10 menit dianggap tidak mengikuti perkuliahan.

b. Selama berlangsung perkuliahan, mahasiswa diwajibkan untuk rnendengarkan, mencatat dan bertabya pada dosen.

c. Selama purkuliahan berlangsung, nahasiswa tidak diperkenankan merokok.

d. Setiap mahasiswa diwajibkan untuk menandatangani daftar hadir.Dalam implementasinya kebijakan tersebut di atas selalu mengacu pada

prinsip perbaikan terus menerus, artinya bahwa bila mana diperlukan maka

Page 26: EVALUASI DIRI PRODI - Dr. Uhar Suharsaputra | BUKU ... · Web viewSoal ujian beserta berkas jawaban diterima oleh dosen pengawas oleh Sekretaris Program Studi dari bagian penggandaan

perbaikan akan langsung dilakukan dengan memperhatikan berbagai kondisi dan dukungan sumber daya yang ada.

Kebijakan mutu yang ditetapkan di atas pada dasarnya bersifat menyeluruh, namun dalam konteks Program Studi, penjaminan mutu yang akan dilakukan lebih menitik beratkan pada bidang pembelajaran sesuai dengan peran Program Studi yang diatur dalam Pedoman Akademik Universitas Kuningan

D. Sasaran Mutu Sementara itu untuk penjaminan mutu bidang pembelajaran kemudian

ditetapkan sasaran mutu untuk menjadi dasar bagi palaksanaan pembelajaran, adapun sasaran mutu yang ditetapkan adalah sbb :

1. 70% kurikulum berbasiskan kompetensi2. Minimal 80% kehadiran Dosen dalam perkuliahan atap muka3. Minimal Kehadiran Mahasiswa 80% 4. 75% mahasiswa lulus dalam Ujian Akhir Mata Kuliah dengan nilai

minimal B;5. 80% dosen mengajar menggunakan media pembelajaran elektronik

Sasaran mutu tersebut merupakan dasar untuk melihat keberhasilan suatu pelaksanaan penjaminan mutu dalam bidang pembelajaran. Dari sasaran tersebut dapat diketahui bahwa banyak hal prosedur yang harus dipersiapkan sebagai dasar untuk melakukan pengendalian agar proses pembelajaran dapat terjamin kesesuaiannya dengan kebijakan dan sasaran mutu yang telah ditetapkan..

E. Panitia Penjaminan Mutu Sementara itu untuk kepentingan pemantuan, program studi membentuk

Penitia Penjaminan Mutu dengan dipimpin oleh Ketua Program Studi, dengan pelaksananya Sekretaris Program Studi, sedangkan anggotanya adalah semua Pembimbing Akademik. Ini dimaksudkan untuk lebih mengefektifkan pelaksanaan penjaminan mutu serta dapat dilakukan respon yang cepat apabila terjadi sesuatu yang tidak sejalan dengan standar/kebijakan yang telah ditentukan.

Dalam mekanismenya, Panitia Penjaminan Mutu di tingkat Program Studi merupakan bagian dari PPM Universitas dan Fakultas, sehingga dalam mengimplementasikan Kebijakan dan sasaran mutu selalu berkoordinasi dan melaporkan segala kegiatannya pada PPM di atasnya, sehingga dapat dicapai sutu kebijakan mutu secara terpadi dalam tataran Fakultas dan Universitas Adapun Struktur Panitia Penjaminan Mutu di Program Studi Pendidikan Ekonomi adalah sebagai berikut :

Page 27: EVALUASI DIRI PRODI - Dr. Uhar Suharsaputra | BUKU ... · Web viewSoal ujian beserta berkas jawaban diterima oleh dosen pengawas oleh Sekretaris Program Studi dari bagian penggandaan

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Penitia Penjaminan Mutu Prodi PE-APDalam menjalankan tugasnya, Panitia Penjaminan Mutu Program Studi mengacu pada deskripsi tugas sebagai berikut :A. Ketua

Bertanggung jawab atas teraksananya Program Penjaminan Mutu pada Program Studi

Bertanggung jawab atas tercapainya sasaran mutu pada Program Studi

Ketua Penitia(Sekprodi)

Anggota(PA)

Anggota(PA)

Anggota(PA)

Anggota(PA)

Ket. pelaksana(Sekprodi)

PPMFKIP

PPMUNIVERSITAS

Page 28: EVALUASI DIRI PRODI - Dr. Uhar Suharsaputra | BUKU ... · Web viewSoal ujian beserta berkas jawaban diterima oleh dosen pengawas oleh Sekretaris Program Studi dari bagian penggandaan

Bertanggung jawab pada pebinaan terhadap SDM Program Studi dalam memahami dan melaksanakan Program Penjaminan Mutu

Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan penjaminan mutu Melaporkan kegiatan dan pencapaian kebijakan dan sasaran mutu pada

Panitia Penjaminan Mutu tingkat Fakultas dan UniversitasB. Ketua Pelaksana

Membantu ketua dalam menjamin terlaksananya penjaminan mutu di Program Studi

Membantu Ketua dalam melaksanakan kebijakan mutu yang telah ditetapkan pada tingkat Program Studi

Mengkodisikan dan membantu terselenggaranya pelaksanaan penjaminan mutu pada tingkat Program Studi

Mempersiapkan Sumberdaya yang diperlukan dalam pelaksanaan penjaminan mutu

Mengadministratsikan kegiatan penjaminan mutu Melaporkan pelaksanaan kinerja mutu yang dilaksanakan pada Ketua

Panitia Penjaminan Mutu Program Studi.C. Anggota

Membantu Ketua Pelaksana dalam keterjaminan pelaksanaan penjaminan mutu pada kelas yang menjadi bimbingannya

Membantu dalam pelaksanaan penjaminan mutu bagi Mahasiswa yang menjadi bimbingannya

Menggali masukan dari mahasiswa dalam merespon kebijakan mutu yang dilaksanakan di Program Studi

Melaporkan kepada Ketua Pelaksanan berkaitan dengan masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan penjaminan mutu.

Dengan deskripsi sebagaimana dikemukakan di atas, diharapkan proses penjaminan mutu dapat terkoordinir dan terlaksana dengan baik, sehingga pencapaian sasaran mutu dapat terwujud

Page 29: EVALUASI DIRI PRODI - Dr. Uhar Suharsaputra | BUKU ... · Web viewSoal ujian beserta berkas jawaban diterima oleh dosen pengawas oleh Sekretaris Program Studi dari bagian penggandaan

BAB IVPROSEDUR DAN SISTEM DOKUMEN

PENJAMINAN MUTU

Sistem Dokumen, prosedur, dan Manual Mutu menjelaskan dengan singkat struktur dokumentasi dan prosedur serta form yang dipergunakan dalam sistem mutu dan aktivitas yang dilakukan guna menjamin pencapaian sasaran mutu melalui perencanaan yang efektif, operasional, dan pengendalian proses. Sistem dokumen prosedur dan manual mutu ini akan bermanfaat bagi pengendalian kegiatan pembelajaran agar sesuai dengan tujuan yang telah ditetap. Prosedur dan form-form Dokumen ditetapkan untuk memastikan bahwa semua dokumen dan data yang mempengaruhi mutu pelayanan dapat dimonitor.C. Prosedur Peninjauan/Perubahan Kurikulum

Kurikulum merupakan faktor yang amat penting berkaitan dengan peningkatn kualitas pembelajaran, oleh karena itu diperlukan upaya untuk selalu melakukan peninjauan untuk menyesuaikan dengan tuntutan perubahan. Peninjauan Kurikulum adalah kegiatan untuk mengkaji ulang kurikulum yang sedang berjalan dengan maksud untuk menetapkan atau merubah kurikulum yang ada berdasarkan pertimbangan perkembangan ilmu dan tuntutan kebutuhan serta harapan stakeholder. Adapun prosedur untuk melakukan peninjauan/perubahan kurikulum adalah sebagai berikut :

1. Ketua Program Studi bertanggung jawab merencanakan dan melaksanakan kegiatan peninjauan kurikulum.

2. Kegiatan peninjauan ini dapat dilakukan karena adanya tuntutan baru baik dari segi keilmuan maupun dari stakeholder, dan langkah ini harus dilakukan setelah dilaksanakan evaluasi yang cermat atas kurikulum yang ada.

3. Rencana kegiatan peninjauan kurikulum harus diajukan oleh Ketua Ketua Program Studi kepada Rektor atas sepengetahuan Dekan.

4. Apabila kegiatan peninjauan kurikulum disetujui, maka Ketua Program Studi dapat membentuk Tim peninjauan Kurikulum (selanjutnya disebut Tim PK) atas persetujuan Dekan.

5. Ketua Tim PK bertanggung jawab menyelesaikan seluruh proses perancangan kurikulum sesuai dengan rencana kegiatan yang telah disusun termasuk memberikan laporan akhir kegiatan yang dapat diterima sebagai laporan pertanggungjawaban.

6. Dokumen administrasi dijadikan dokumen catatan mutu yang dikendalikan oleh oleh Panitia Penjaminan Mutu di bawah supervisi Wakil Dekan I bidang Akademik.

7. kuurikulum hasil peninjauan diajukan kepada Rektor melalui Dekan untuk mendapat penetapan pemberlakuan dalam proses pembelajaran.

D. Instruksi Kerja Pembuatan SAP & Materi1. Setiap Dosen yang mengajar harus membuat SILABUS, yang

dilakukan maksimal 3 bulan sebelum perkuliahan dimulai disetiap

Page 30: EVALUASI DIRI PRODI - Dr. Uhar Suharsaputra | BUKU ... · Web viewSoal ujian beserta berkas jawaban diterima oleh dosen pengawas oleh Sekretaris Program Studi dari bagian penggandaan

awal semester, dan menyusun SAP dan uraian pokok-pokok Materi Kuliah dua minggu sebelum perkiulahan dimulai.

2. Program Studi mereview SAP dan materi untuk kemudian ditanda tangani setelah didiskusikan dengan dosen yang bersangkutan.

3. Sekretaris Program Studi mengarsipkan master kedalam odner dan memindahkan data dari disket ke hard disk sedangkan untuk berkas pendukung disimpan selama satu semester.

4. Sekretris Program Studi melaporkan SAP dan uraian materi yang sudah masuk dalam pengarsipan Program Studi

5. Format SAP mengikuti contoh berikut :SILABUS MATA KULIAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

A Identitas Mata Kuliah Dosen Penanggung Jawab :

Kode Dosen : Nama Mata Kuliah : Kode Mata Kuliah : Jumlah SKS : Kelompok mata kuliah :

B. Deskripsi Mata Kuliah ....................................................................................................................................

C. Tujuan Mata Kuliah....................................................................................................................................D. Kompetensi yang diharapkan....................................................................................................................................

E. Sistem Evaluasi....................................................................................................................................

F. Daftar Pustaka....................................................................................................................................

G. Uraian Pokok Bahasan....................................................................................................................................

Kuningan, ...................Dosen mata Kuliah

......................................E. Formulir Kesedian Waktu MengajarNama :Mata Kuliah :

Page 31: EVALUASI DIRI PRODI - Dr. Uhar Suharsaputra | BUKU ... · Web viewSoal ujian beserta berkas jawaban diterima oleh dosen pengawas oleh Sekretaris Program Studi dari bagian penggandaan

Semester :Kesediaan waktu mengajar (beri tanda silang pada kolom yang diusulkan)

Waktu Hari08.00-09.40 Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu10.00-11.4013.30-15.1015.40-17.20

………………………200.. Dosen Ybs

………………….F. Prosedur Penjadwalan Dosen1. Tujuan : Menjamin bahwa penugasan dosen yang berhubungan dengan

kegiatan perkuliahan telah memenuhi persyaratan yang ditentukan.2. Ruang Lingkup : Dosen yang mengajar pada Program Studi Pendidikan

Ekonomi. 3. Prosedur

Ketua Program Studi wajib menyusun daftar dosen yang dibina dan mata kuliah yang akan diajarkan .

Setiap semester, penugasan dosen diatur oleh Ketua program Studi sesuai kebutuhan kelas dan mata kuliah yang dijadwalkan.

Dosen yang ditugaskan harus sesuai dengan kualifikasi dosen per mata kuliah yang telah ditentukan. Dosen yang ditugaskan untuk mengajar dicantumkan dalam jadwal kuliah.

Jumlah mata kuliah dan SKS setiap dosen dibatasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku maksimum dua mata kuliah dan 8 SKS, apabila terjadi penyimpangan, maka harus mendapat ijin tertulis dari Dekan.

Selain tugas mengajar, setiap dosen dapat diberi tugas oleh Ketua Program Studi untuk kegiatan pengembangan Jurusan.

Ketua Program Studi wajib melakukan evaluasi atas tugas yang diberikan kepada dosen sesuai dengan prosedur evaluasi jasa/kinerja dosen

E. Prosedur Persiapan Perkuliahan1. Tujuan : Menjaminkan bahwa kegiatan perkuliahan telah disiapkan dengan

baik dan sesuai dengan kebutuhan operasional sehingga kegiatan perkuliahan dapat berjalan dengan baik.

2. Ruang Lingkup : Perkuliahan rutin3. Prosedur

Sekretaris Program Studi bertanggung jawab atas kegiatan persiapan pelaksanaan perkuliahan yang dimulai dari persiapan perkuliahan, persiapan buku daftar hadir, dan realisasi Satuan Acara Perkuliahan (SAP) dosen.

(satu) minggu sebelum perkuliahan dimulai Sekretaris Program Studi melaporkan status persiapan perkuliahan kepada Dekan.

Persiapan Perkuliahano Paling lambat 4 minggu sebelum perkuliahan dimulai, Sekretaris

Program Studi yang bersumber dari SekProgram Studi

Page 32: EVALUASI DIRI PRODI - Dr. Uhar Suharsaputra | BUKU ... · Web viewSoal ujian beserta berkas jawaban diterima oleh dosen pengawas oleh Sekretaris Program Studi dari bagian penggandaan

memberikan data jadwal mengajar sementara per dosen serta rekapnya yang bertujuan . Mempersiapkan SAP, dan materi perkuliahan yang harus disediakan untuk dibagikan kepada para dosen dan sebagai master.

o Mempersiapkan perlengkapan rapat Persiapan perkuliahan (sesuai tabel persiapan perkuliahan), persiapan administrasi perkuliahan dan persiapan untuk daftar hadir dan realisasi SAP Dosen.

o Minimal dua minggu sebelum perkuliahan dimulai, Sekretaris Program Studi mengadakan Rapat Persiapan Perkuliahan yang dikoordinir pelaksanaannya oleh Ketua Program Studi.

o Undangan rapat disampaikan kepada para Dosen yang akan mengajar melalui telepon atau media lain yang memungkinkan.

o Agenda Rapat disusun oleh Sekretaris Program Studi dengan persetujuan Ketua Program Studi.

o Selain undangan kepada dosen, yang juga diundang Dekan dan Wadek I.

o Jika berkas untuk dibagikan ke dosen ada yang kurang pada saat Rapat, maka Sekretaris Program Studi wajib mendatakan dan melaporkan berkas yang kurang pada unit terkait dan kemudian membagikan berkas tersebut kepada Dosen pada hari yang bersangkutan, ataupun pada hari lain yang dijanjikan.

o Dosen yang tidak hadir akan dihubungi lewat telepon oleh Staf Administrasi Fakultas untuk pemberitahuan pengambilan berkas dosen yang bersangkutan.

Persiapan Buku Daftar Hadir dan Realisasi SAP Doseno Setelah menerima jadwal kuliah sementara dari Sekretaris

Program Studi, Sekretaris Program Studi menggandakan Formulir Daftar Hadir dan Realisasi SAP Dosen untuk dibuat dalam bentuk buku per dosen sesuai dengan jumlah kelas dan sks mengajar dosen yang ada dalam data jadwal kuliah sementara.

o Paling lambat 3 (tiga) hari sebelum perkuliahan minggu pertama, Sekretaris Program Studi akan mencetak daftar hadir mahasiswa per hari per kelas.

F. Prosedur Perkuliahan Rutin1. Tujuan : Menjaminkan bahwa kegiatanper kuliahan berjalan dengan baik dan

sesuai dengan rencana.2. Ketentuan/prosedur

Sekretaris Program Studi bertanggung jawab atas seluruh kegiatan pelaksanaan perkuliahan yang terdiri atas perkuliahan rutin, penanganan dosen berhalangan hadir dan kuliah pengganti.

Laporan Pelaksanaan Perkuliahan disampaikan Sekretaris Program Studi kepada Dekan/Wadek I melalui Laporan Bulanan.

Perkuliahan Rutin.

Page 33: EVALUASI DIRI PRODI - Dr. Uhar Suharsaputra | BUKU ... · Web viewSoal ujian beserta berkas jawaban diterima oleh dosen pengawas oleh Sekretaris Program Studi dari bagian penggandaan

Kegiatan perkuliahan dilaksanakan sesuai dengan jadwal kuliah semester yang telah ditentukan. Perubahan jadwal kuliah harus dengan sepengetahuan/persetujuan Ketua Program Studi/Ketua Program Studi

Sebelum perkuliahan berjalan, setiap shiftnya, petugas absensi dan pengendalian wajib mempersiapkan daftar hadir mahasiswa dan buku daftar hadir, realisasi SAP, materi kuliah, dan spidol untuk dosen yang akan mengajar dan disusun di atas meja counter pengendalian dosen.

Setiap kali mengajar, dosen akan mengambil daftar hadir mahasiswa, buku daftar hadir dan realisasi SAP, materi kuliah per pertemuan, dan spidol yang telah disediakan. Setelah selesai mengajar, dosen diminta untuk mengembalikan ke tempat semula.

Kegiatan perkuliahan di dalam kelas menjadi tanggung jawab dosen pengajar dan monitoring pelaksanaanya dilakukan melalui kegiatan verifikasi jasa dosen.

Pengisian daftar hadir mahasiswa tidak dapat dilakukan lagi jika daftar hadir telah diserahkan oleh dosen kepada petugas pengendalian dosen.

3. Penanganan Dosen Berhalangan Hadir dan Kuliah Pengganti Apabila dosen berhalangan hadir dan memberitahukan ke Biro

Perkuliahan secara lisan ataupun tertulis, petugas akan mencatat pemberitahuan tersebut.

Bagi dosen yang berhalangan hadir dapat menggantikan sendiri kelas yang dibatalkan dan menentukan jadwal kuliah pengganti setelah disepakati bersama antara dosen dan mahasiswa kelas yang bersangkutan.

Untuk kuliah pengganti, bagian pengendalian ruang akan menentukan ruang kelas pengganti yang dapat digunakan oleh dosen, dan menyiapkan pengumuman kuliah pengganti.

Petugas dapat menawarkan kepada dosen untuk dicarikan dosen pengganti yang mengajar mata kuliah yang sama pada semester tersebut ataupun dosen lain yang memenuhi kualifikasi yang berlaku dengan sepengetahuan Ketua Program Studi Pembina Mata Kuliah.

Bagi dosen yang terlambat atau tidak hadir dan tanpa pemberitahuan, akan ditunggu sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Apabila sampai batas waktu yang ditentukan belum ada kabar, maka kelas akan dibatalkan sesaxai dengan instruksi kerja terkait.

Bagi dosen yang tidak hadir berturut-turut untuk kelas yang sama, petugas akan melaporkan kepada Ketua Program Studi Pembina Mata Kuliah untuk ditindak lanjuti.

G. Prosedur Persiapan & Pelaksanaan Ujian Teori1. Tujuan : Menjaminkan bahwa ujian telah disiapkan dengan baik dan sesuai

dengan kebutuhan operasional sehingga kegiatan ujian dapat berjalan dengan baik.

2. Prosedur Umum

Page 34: EVALUASI DIRI PRODI - Dr. Uhar Suharsaputra | BUKU ... · Web viewSoal ujian beserta berkas jawaban diterima oleh dosen pengawas oleh Sekretaris Program Studi dari bagian penggandaan

Sekretaris Program Studi bertanggung jawab atas seluruh kegiatan persiapan dan pelaksanaan ujian yang terdiri atas penyusunan jadwal ujian, persiapan administrasi ujian dan pelaksanaan ujian teori.

1(satu) minggu sebelum pelaksanaan ujian, Sekretaris Program Studi melaporkan status persiapan pelaksanaan ujian ke Kaprodi

Penyusunan Jadwal Ujian. Sekretaris Program Studi rnembuat jadwal ujian berdasarkan hari, tanggal,

semester dan mata kuliah. Jadwal ujian dan batas maksimum waktu ujian dikirim ke Ketua Program Studi untuk dikoreksi atau disetujui.

Sekretaris Program Studi menggandakan jadwal ujian dan dikirim ke Ketua Program Studi,

Setelah selesai penjadwalan, Sekretaris Program Studi melaporkan hasil proses penjadwalan ujian kepada Ketua Pogram Studi.

Sekretaris Program Studi mendistribusikan jadwal mengawas ujian kepada Dosen yang terkait.

Persiapan Soal Ujian. Setelah mendapatkan jadwal ujian dari Sekretaris Program Studi, Ketua

Program Studi/Program Studi mengadakan rapat pembuatan soal bersama dengan dosen yang mengajar sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

Agenda rapat berisi pembahasan tentang bentuk dan jumlah soal untuk dijadikan kesepakatan dalam penyusunan soal.

Soal yang telah dikumpulkan, diverifikasi terlebih dulu oleh Ketua Program Studi/Program Studi pembina mata kuliah.

(dua) minggu sebelum hari pertama ujian berlangsung, Ketua Program Studi/Program Studi pembina mata kuliah sudah harus mengirimkan soal kepada bagian penggandaan dengan mencantumkan keterangan soal yang lengkap. Laporan Soal yang terlambat masuk, dibuat oleh kajur untuk di distribusikan ke Dekan.

Persiapan Administrasi Ujian (dua) minggu sebelum ujian berlangsung, Sekretaris Program Studi

menyiapkan formulir danberkas yang diperlukan untuk persiapan ujian sesuai instruksi kerja terkait.

Sehari sebelum ujian dilaksanakan Sekretaris Program Studi harus melakukan pemeriksaan kesiapan administrasi ujian, jika ada ketidaksiapan yang berhubungan dengan fasilitas akan dilaporkan kepada pengelola gedung dan jika terjadi ketidaksiapan dalam hal soal ujian, akan dilaporkan kepada Ketua Program Studi terkait.

Laporan lengkap persiapan ujian dikirim oleh 5.4.2. kepada Kajur/KaProgram Studi dan Dekan.

Pelaksanaan Ujian Paling lambat 1(satu) hari sebelum ujian, Sekretaris Program Studi

menerima jadwal ujian, jadwal dosen pengawas untuk ditempelkan pada papan pengumuman di ruang dosen.

Soal ujian beserta berkas jawaban diterima oleh dosen pengawas oleh Sekretaris Program Studi dari bagian penggandaan dalam keadaan tertutup sesuai jadwal ujian yang ada.

Page 35: EVALUASI DIRI PRODI - Dr. Uhar Suharsaputra | BUKU ... · Web viewSoal ujian beserta berkas jawaban diterima oleh dosen pengawas oleh Sekretaris Program Studi dari bagian penggandaan

Jika masih ada dosen pengawas ujian yang belum datang, petugas piket harus mengkonfirmasikan kehadiran dosen pengawas dan mencari penggantinya apabila dosen pengawas tidak datang.

Petugas piket menyusun berkas ujian dan berkas lain yang harus diisi oleh pengawas ujian sesuai Instruksi Kerja

Jika ada ralat soal, harus diumumkan dan diusahakan paling lambat 30 menit setelah ujian berlangsung kepada peserta ujian sesuai Instruksi Kerja Piket Ujian.

Ralat soal harus berasal dari dosen yang mengajar mata kuliah yang bersangkutan pada semester berjalan, atau dari Ketua Program Studi terkait. Ralat soal diserahkan kepada dosen yang mengajar mata kuliah tersebut pada saat penyerahan lembar jawaban ujian. Master ralat soal diarsipkan olehbiro perkuliahan dan diserahkan kepada Ketua Program Studi setelah ujian berlangsung.

Jika ada mahasiswa yang melakukan kecurangan, setelah selesai ujian, dosen pengawas menyerahkan berkas ujian dan berita acara kepada Sekretaris Program Studi untuk kemudian diarsipkan dan dilaporkan ke Jurusan. Sanksi akademik untuk mahasiswa yang melakukan kecurangan diberikan sesuai dengan tata tertib ujian yang berlaku.

Semua berkas ujian yang telah dilaksanakan dikumpulkan oleh dosen pengawas dan diserahkan kepada dosen yang bersangkutan (jika dosen tersebut hadir) dengan memberikan tanda terima. Berkas ujian bagi dosen yang tidak hadir pada saat ujian, diserahkan oleh piket kepada Sekretaris Program Studi untuk diserahkan kepada dosen yang datang mengambil di luar jadwal ujian mata kuliah yang bersangkutan.

Satu salinan berita acara, daftar hadir mahasiswa diserahkan kepada Sekretaris Program Studi untuk monitoring nilai dan laporan kehadiran dosen pengawas dikirimkan kepada bagian honor untuk pengolahan honor dosen mengawas ujian.

Pada akhir periode ujian, Sekretaris Program Studi melaporkan hasil proses pelaksanaan ujian kepada Dekan dan Kajur/KaProgram Studi.

H. Instruksi Kerja Piket/Pengawas Ujian1. Hadir di Ruang Dosen 30 (tiga puluh) menit sebelum ujian berlangsung.

Siapkan berkas ujian yaitu Daftar Hadir Mahasiswa rangkap 2 (dua), perhatikan jika ada Daftar Hadir

untuk ujian pindah shift, ujian negara, ujian khusus dll., agar tidak ketinggalan.

2 (dua) lembar Berita Acara Ujian. 1(satu) lembar Daftar Ketidakhadiran Mahasiswa. Amplop Berkas Karya Ujian. Ambil Soal Ujian di ruang Program Studi. Letakkan kunci ruangan di atas berkas ujian sesuai ruang ujian yang

dijadwalkan. Periksa kelengkapan kehadiran dosen pengawas di masing-masing ruangan

ujian dan cari dosen pengawas pengganti jika ada dosen pengawas yang tidak hadir.

Page 36: EVALUASI DIRI PRODI - Dr. Uhar Suharsaputra | BUKU ... · Web viewSoal ujian beserta berkas jawaban diterima oleh dosen pengawas oleh Sekretaris Program Studi dari bagian penggandaan

Bunyikan bel 5 (lima) menit sebelum ujian dimulai sebagai tanda bahwa pengawas harus menuju ke ruangan ujian.

Jika ada ralat soal ujian, umumkan melalui sound system. Setelah 35 menit ujian berlangsung, keliling ke ruang ujian untuk

mengambil berkas ujian yang telah diisi dosen pengawas ujian. Catat ke Buku Dosen Pengawas yang berhalangan hadir. Kumpulkan berkas jawaban ujian dari dosen pengawas ujian.

I. Prosedur Pengolahan Nilai1. Tujuan : Memastikan adanya pengendalian dan verifikasi kegiatan

penerimaan, pengolahan Nilai dari dosen untuk menjamin bahwa persyaratan yang ditentukan telah dipenuhi setelah melakukan proses perkuliahan.

2. Ruang Lingkup : Penerimaan Nilai dari Dosen baik berupa Nilai Tugas, Nilai Pertengahan Semester ataupun Nilai Akhir Semester yang berlaku.

3. Umum Sekretaris Program Studi bertangungjawab atas pengolahan nilai

mahasiswa yang terdiri dari penerimaan nilai dari dosen, monitoring dan proses nilai, dan proses perhitungan grade nilai mahasiswa dan evaluasi.

Setiap Bulan selama periode pengolahan nilai, Sekretaris Program Studi melaporkan hasil kegiatan pengolahan nilai kepada Ketua Program Studi

4. Penerimaan Nilai dari Dosen Sekretaris Program Studi bertanggung jawab untuk melakukan

pencetakan blanko Nilai Tugas maksimal (tiga) minggu setelah perkuliahan dimulai pada setiap semesternya. Blanko Nilai tersebut, didistribusikan ke dosen.

Sekretaris Program Studi menerima rekap Nilai Tugas, Mid Semester ataupun Nilai Akhir Semester yang telah berisi data nilai dari Dosen, kemudian memeriksa kelengkapan data nilai yang tercetak di rekap nilai dan memberikan tanda terima.

Jika rekap nilai yang telah berisi nilai tidak diterima sesuai dengan jadwal di atas, maka Sekretaris Program Studi melaporkannya ke Ketua Program Studi/Program Studi Pembina untuk ditindak lanjuti.

Apabila kegiatan penilaian di atas harus dialihkan ke dosen lain maka Sekretaris Program Studi melakukan koordinasi dengan Ketua Program Studi Pembina Mata kuliah dalam menentukan dosen mana yang akan dipilih.

Sekretaris Program Studi melaporkan ke Dekan serta ke Ketua Program Studi Pembina Mata Kuliah tentang realisasi pengembalian nilai dari dosen, keterlambatan nilai, rekap keterlambatan nilai dan ketepatan memasukan nilai.

Dekan melakukan analisis dari laporan yang diberikan untuk melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan.

Page 37: EVALUASI DIRI PRODI - Dr. Uhar Suharsaputra | BUKU ... · Web viewSoal ujian beserta berkas jawaban diterima oleh dosen pengawas oleh Sekretaris Program Studi dari bagian penggandaan

5. Monitoring dan Proses Nilai Sekretaris Program Studi bertanggungjawab atas seluruh perencanaan

serta kegiatan monitoring dan proses nilai dari dosen. Setelah menerima nilai dari Dosen, Sekretaris Program Studi melakukan koordinasi dengan Ketua Program Studi atas penilaian yang diberikan. Jika terjadi ketidak sesuaian Ketua Program Studi mengkoordinasikannya dengan Ketua Program Studi Pembina Mata Kuliah untuk menentukan tindakan perbaikan apa yang harus dilakukan.

Setelah Nilai dari Dosen diverifikasi oleh Ketua Program Studi ma-sing-masing, Sekretaris Program Studi melakukan pencetakan daftar mata kuliah yang akan di umumkan kepada mahasiswa.

J. Prosedur Evaluasi Kinerja/Jasa Dosen.1. Tujuan : Melakukan evaluasi terhadap kinerja para dosen dalam hal

pengajaran kepada mahasiswa.2. Prosedur

Bahan evaluasi jasa dosen sekurang-kurangnya terdiri dario Penilaian mahasiswa pada proses belajar mengajar di dalam

kelas (bobot 50%).o Kehadiran dosen dalam memberikan kuliah (bobot 20%).o Ketepatan penyerahan nilai (bobot 20%).o Kehadiran rapat (bobot 10%).

Untuk penilaian mahasiswa pada proses belajar mengajar di dalam kelas, evaluasi dilakukan dengan menyebar Kuesioner Proses Belajar Mengajar sekali setiap semester yang jadwalnya diatur oleh Fakultas atas usulan Kaprodi. Pengumpulan data dilakukan oleh Sekretaris Prodi dan pengolahan data kuisioner dilakukan oleh Fakultas.

Untuk Penilaian kehadiran dosen dalam memberikan kuliah harian, informasi diperoleh dari Sekretasis Program Studi. Penilaian itu dila-porkan setiap bulan kepada Ketua Program Studi

jika dosen tidak hadir 3 (tiga) kali berurutan untuk kelas yang sama tanpa pemberitahuan, dosen yang bersangkutan akan ditegur dan diharuskan dapat mengganti dengan waktu lain.

Untuk penilaian ketepatan penyerahan nilai, data dan informasi diperoleh Sekprodi setiap minggu sejak ujian dimulai. Tindak lanjut atas keterlambatan merupakan tanggung jawab Kaprodi setelah berkonsultasi dengan Dekanat/Wadek 1.

Informasi tentang kehadiran rapat dosen diperoleh dari Sekretaris Program Studi.

Evaluasi jasa dosen dikeluarkan oleh Staf Fakultas dan dilaporkan kepada Ketua Program Studi terkait untuk dievaluasi dan ditin-daklanjuti paling lambat 2 minggu setelah seluruh nilai kuesioner dibagikan.

Evaluasi jasa dosen secara keseluruhan diolah oleh Staf Fakultas dan dilaporkan kepada Kaprodi. Tindak lanjut terhadap laporan evaluasi jasa dosen yang dilakuan oleh Kaprodi, diverifikasi oleh Dekan

Page 38: EVALUASI DIRI PRODI - Dr. Uhar Suharsaputra | BUKU ... · Web viewSoal ujian beserta berkas jawaban diterima oleh dosen pengawas oleh Sekretaris Program Studi dari bagian penggandaan

Fakultas yang bersangkutan dan hasilnya dilaporkan oleh Dekan kepada Rektor.

K. Kuesioner Proses Belajar MengajarDimohon kesediaan Saudara untuk mengisi kuesioner ini dengan baik guna pengembangan dan perbaikan proses belajar-mengajar di Program Studi Pendidikan Ekonomi Pilihlah jawaban yang Saudara anggap paling sesuai dengan cara memberi tanda silang (X) pada huruf yang Saudara pilih. Peran Saudara atas pengisian kuesioner ini sangat berarti.Nomor Dosen ................................................................................................Nama Dosen ................................................................................................Kode Mata Kuliah ............................................................................................1. Apakah waktu pelaksanaan perkuliahan telah digunakan secara penuh dalam

proses belajar-mengajar di kelas ?a. Tidakb. Kurangc. Cukupd. d. Sangat

2. Selama belajar di kelas ini, apakah anda merasakan terciptanya suasana kelas yang mendukung terjadinya proses belajar-mengajar ?

a. Tidakb. Kurangc. Cukupd. Sangat

3. Apakah anda diberi kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi selama kuliah berlangsung ?

a. Tidakb. Kurangc. Cukupd. Sangat

4. Apakah materi yang disampaikan selama ini sudah sesuai dengan target yang direncanakan ?

a. Tidak sesuaib. Kurang sesuaic. Cukup sesuaid. Sesuai

5. Apakah anda dapat mengerti dan mencerna materi kuliah yang disampaikan?a. Tidakb. Kurangc. Cukupd. Sangat

6. Apakah anda mendapatkan contoh-contoh yang cukup bervariasi di dalam kelas, sehingga Saudara dapat lebih cepat menangkap apa yang diajarkan ?

a. Tidakb. Kurangc. Cukup

Page 39: EVALUASI DIRI PRODI - Dr. Uhar Suharsaputra | BUKU ... · Web viewSoal ujian beserta berkas jawaban diterima oleh dosen pengawas oleh Sekretaris Program Studi dari bagian penggandaan

d. Sangat7. Apakah anda pernah menyelesaikan tugas/test/quiz pada kelas ini, untuk

meningkatkan pemahaman atas materi yang disampaikan ?a. Tidak pernahb. Pernah 1 kalic. Sering (2-3x)d. Setiap kali (> 3x)

Berikan saran/masukan anda:L. Prosedur Penanganan Keluhan & Ketidaksesuaian1. Tujuan : Memastikan kekurangan dan ketidaksesuaian yang terjadi pada

proses secara keseluruhan dan keluhan stakeholder dapat diatasi dan dicegah untuk tidak terulang kembali.

2. Ruang Lingkup : Program Studi Pendidikan Ekonomi3. UmumKetidaksesuaian dapat ditemukan dalam kegiatan Inspeksi dan Pengujian yang dilakukan terhadap proses, hasil proses dan jasa yang diterima atau masukan dari mahasiswa/dosen ataupun personil dalam lingkungan Program Studi Pendidikan Ekonomi.o Ketidaksesuaian dalam Perkuliahan, Penelitian, Pengabdian dan Pelayanan.

Apabila ditemukan ketidaksesuaian, dalam kegiatan Inspeksi dan Pengujian yang dilakukan terhadap perkuliahan, penelitian, dan pengabdian serta pelayanan, maka Penanggung Jawab Pemeriksaan bersama-sama dengan Penanggung Jawab Penyelenggaraan Kegiatan Perkuliahan/Penelitan/Pengabdian memutuskan langkah-langkah penanganan yang diperlukan berupa

diterima apa adanya, bila diyakini ketidaksesuaian tersebut tidak akan mengurangi mutu penyelenggaraan Perkuliahan/ Penelitian/ Pengabdian.

memperbaiki keadaan yang tidak sesuai tersebut dan melakukan usaha perbaikan/pencegahan yang berkaitan dengan ketidaksesuaian tersebut.

Apabila harus diambil langkah-langkah perbaikan oleh bagian lain diluar tanggung jawab pemeriksa, maka Penanggung jawab Pemeriksaan mencatat ketidaksesuaian yang terjadi dalam Permintaan Tindakan Perbaikan dan Pencegahan. Setelah diisi, Permintaan Tindakan Perbaikan dan Pecegahan diserahkan kepada PPM untuk diserahkan kepada bagian yang bertanggung jawab atas ketidaksesuaian tersebut.

Hasil review yang berupa penjelasan dan atau cara penanganan/ TindakanPerbaikan/Pencegahan/Tanggapan untuk mengatasi ketidaksesuaian tersebut dicatat oleh tim review dalam formulir Permintaan Tindakan Perbaikan dan Pencegahan.

Hasil review juga harus menentukan personel penanggung jawab penanganan ketidaksesuaian dan batas waktu penanganannya.

Page 40: EVALUASI DIRI PRODI - Dr. Uhar Suharsaputra | BUKU ... · Web viewSoal ujian beserta berkas jawaban diterima oleh dosen pengawas oleh Sekretaris Program Studi dari bagian penggandaan

Personel penanggung jawab melakukan tindak lanjut atas ketidaksesuaian yang terjadi, berdasarkan cara penanganan dan jangka waktu yang telah disepakati dalam review tersebut di atas.

Semua tindak lanjut yang dilakukan untuk menangani ketidaksesuaian yang terjadi harus diverifikasi dengan menggunakan kriteria Inspeksi dan Pengujian semula. PPM bersama-sama dengan Penanggung Jawab Pemeriksaan melakukan verifikasi dan mencatat hasilnya dalam Permintaan Tindakan Perbaikan dan Pencegahan.

Setiap tahap penanganan ketidaksesuaian yang dicatat dalam formulir Permintaan Tindakan Perbaikan dan Pencegahan juga akan dicatat oleh Dekan dalam Registrasi Ketidaksesuaian. Catatan ini memungkinkan pemantauan telah selesai tidaknya penanganan ketidaksesuaian yang timbul oleh PPM.

Untuk kasus ketidaksesuaian yang tidak teratasi dengan cara penanganan yang ditentukan sebelumnya, maka dilakukan pengulangan prosedur untuk mencoba mengatasi masalah tersebut dengan cara penanganan yang lain.

o Masukan dari Stakeholdero Masukan dari stakeholder dapat berupa ketidaksesuaian keluhan,

saran, ataupun pertanyaan. Masukan-masukan tersebut dapat di sampaikan langsung ke bagian-bagian terkait seperti PPM, Biro Layanan, Sekretaris Program Studi maupun Pejabat Akademis (Dekan, Kajur).

o Unit yang menerima keluhan berkewajiban untuk mencatat dan melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan kecuali keluhan tersebut tidak dapat diselesaikan sendiri maka dilaporkan ke PPM yang akan ditindaklanjuti sesuai dengan point 5.2.

o bertanggung jawab menampung semua keluhan dari stakeholder.M. Prosedur Pelatihan Dosen

1. Tujuan : Pelatihan Dosen merupakan hal yang penting dalam meningkatkan kompetensi dosen dalam bidang pembelajaran, perosedur pelatihan dosen dimaksudkan untuk menjamin bahwa pelatihan bagi dosen telah dilaksanakan dan memenuhi persyaratan yang ditentukan, dan sesuai dengan kebutuhan Program Studi.

2. Ruang Lingkup : Dosen tetap dan dosen paruh waktu di seluruh program studi pada Program Studi Pendidikan Ekonomi. Pelatihan/Seminar/Lokakarya

Untuk mengembangkan wawasan pengetahuan dosen tetap dalam bidang studinya dan/atau bidang studi lain yang termasuk penelitian, penulisan jurnal dan penulisan bahan ajar serta keterampilan dalam mengajar sehingga perlu mengadakan pelatihan/seminar/lokakarya bagi dosen Institusi di kampus ataupun mengirimkan dosen tetap untuk mengikuti pelatihan /seminar/ lokakarya di luar kampus.

Program Studi/Jurusan/Fakultas dapat mengadakan pelatihan /seminar/ lokakarya untuk para dosen tetap dan tidak

Page 41: EVALUASI DIRI PRODI - Dr. Uhar Suharsaputra | BUKU ... · Web viewSoal ujian beserta berkas jawaban diterima oleh dosen pengawas oleh Sekretaris Program Studi dari bagian penggandaan

tetap yang berada di bawah binaannya baik secara internal maupun eksternal, sesuai dengan rencana anggaran dan kegiatan Program Studi terkait yang telah disetujui oleh Wadek 2 dan Biro Keuangan serta Rektor cq. Warek 2.

Bagi dosen tetap yang didaftarkan untuk mengikuti seminar eksternal, wajib membuat laporan tertulis tentang pela-tihan/seminar juga termasuik biaya keuangan yang digunakan untuk mengikuti pelatihan/ seminar/ lokakarya yang diikutinya kepada Ketua Program Studi atau Dekan yang di-teruskan kepada Biro Keuangan melalui Wadek 2, dan menyerahkan satu berkas copy bahan seminar kepada Jurusan untuk diarsipkan. Dekan bisa meminta agar Program Studi melakukan kegiatan seminar bagi dosen/staf lainnya.

Ketua Prodi dan Sekretaris Program Studi yang menyeleng-garakan pelatihan/ seminar lokakarya baik di dalam kampus ataupun di luar kampus harus membuat Laporan tentang penyelenggaraan kegiatan termasuk data keuangan kepada Dekan untuk diteruskan kepada Biro Keuangan.

Page 42: EVALUASI DIRI PRODI - Dr. Uhar Suharsaputra | BUKU ... · Web viewSoal ujian beserta berkas jawaban diterima oleh dosen pengawas oleh Sekretaris Program Studi dari bagian penggandaan

BAB VP E N U T U P

Penerapan penjaminan mutu pada dasarnya berarti melakukan perubahan paradigma penyelenggaraan pendidikan yang memerlukan kerja keras dan komitmen kuat dari pimpinan. Keinginan untuk melakukan perubahan tidaklah mudah terutama bagi perguruan tinggi yang sudah merasa mapan. Dengan demikian, diperlukan komitmen tinggi dari pimpinan puncak untuk melaksanakan program penjaminan mutu.

Komitmen ini kemudian harus diikuti oleh segenap staf dengan membentuk sebuah tim/komite yang bertugas mempersiapkan proses penja-minan mutu. Panitia/tm ini diberi tugas untuk membantu memantau pelaksanaan penjaminan mutu. Apabila penjaminan mutu telah berhasil di laksanakan maka peningkatan mutu bukan lagi menjadi permintaan dari pucuk pimpinan melainkan dari setiap unit/biro, atau individu dalam Lembaga.

Melakukan penjaminan mutu di setiap perguruan tinggi akan mengalami berbagai tantangan. Tantangan tersebut berbeda antara satu institusi dengan institusi yang lain. Tantangan tersebut bisa bersifat internal maupun eksternal. Tantangan yang internal mencakup penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi, komponen biaya yang diperlukan dalam penyelenggaraan penjaminan mutu, Sumberdaya yang sangat terbatas dan sistem informasi yang belum kondusif bagi terselenggaranya penjaminan mutu yang efektif dan efisien. Semua ini jelas memerlukan langkah kreatif untuk mengatasinya.

Sementara itu tantangan eksternal adalah berkaitan dengan bagaimana Perguruan Tinggi dapat menghadapi perkembangan di dunia industri sehingga lulusan yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan tersebut, serta tuntutan stakeholder yang makin meningkat akan kualitas. Dalam konteks ini maka penjaminan mutu di Program Studi Pendidikan Ekonomi masih memerlukan perjalanan panjang untuk sampai-benar-benar terwujud, namun sebagai langkah awal upaya untuk menjadikan mutu sebagai wacana nampaknya patut disambut gembira, dan dari kondisi ini diharapkan dapat menjadi gerakan mutu yang memberi inspirasi pada seluruh civitas academica untuk mendukung dan melaksanakan kerjanya dalam kerangka mutu.

Page 43: EVALUASI DIRI PRODI - Dr. Uhar Suharsaputra | BUKU ... · Web viewSoal ujian beserta berkas jawaban diterima oleh dosen pengawas oleh Sekretaris Program Studi dari bagian penggandaan

DAFTAR PUSTAKA

Arcaro, Jerome S. (2005). Pendidikan berbasis Mutu, terj. Yosal Iriantara, Pustaka Pelajar, Yogyakarta

Ariani, Dorothea Wahyu (2003). Manajemen Kualitas, Pendekatan sisi Kualitatif, Ghalia Indonesia, Jakarta

Ditjen Dikti Depdiknas (2003) Pedoman Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi, Jakarta.

Hedwig, Rinda. Gerardus Polla (2006). Model Sistem Penjaminan Mutu, Graha Ilmu, Jakarta

Joseph dan Susan Berk (1995) Total Quality Management, Implementing continous Improvement. .. S. Abdul Majeed & Co Malayasia

Sallis, Edward. (2006), Total Quality Management in Education, terj. Ahmad Ali Riyadi. IRCiSod, Yogyakarta

Schuler. Randall S. and Drew L Harris. (1992). Managing Quality, The Primer For Middle Managers, Addison Wesley Publishing House, New York

Spanbauer, Stanley J. (1992) A Quality System for Education, ASQC Quality Press, Wisconsin.

Syafaruddin. (2002). Manajemen Mutu Terpadu dalam Pendidikan, Grasindo, Jakarta

Tjiptono, Fandy. Anastasia Diana (2003) Total Quality Management, Andi Yogyakarta