Doc..docx
-
Upload
fransisco-hutahaean -
Category
Documents
-
view
11 -
download
0
description
Transcript of Doc..docx
Pendahuluan
Latar Belakang
Perencanaan suatu Jalan sebagai sarana kelancaran transportasi dewasa ini memang
sangat dibutuhkan demi berkembangnya suatu perekonomian di suatu daerah yang
kekurangan sarana transportasi serta kurangnya pendukung dari transportasi tersebut. Jalan
raya merupakan sarana utama dalam membantu kelancaran transportasi melalui darat bagi
pertumbuhan ekonomi daerah, tanpa adanya jalan raya maka alat transportasi seperti
kendaraan barang tidak akan mampu membantu pengembangan ekonomi suatu daerah, maka
perlu dilakukan pengembangan jalan raya di suatu daerah. Daerah terpencil seperti di daerah
hutan maupun pegunungan merupakan daerah yang sangat membutuhkan bantuan sarana
transportasi serta media pendukungnya berupa jalan raya agar daerah tersebut tidak seperti
daerah yang terpencil atau bahkan seperti daerah yang tidak terjamah, sehingga sangat
dibutuhkan pemebuatan jalan di daerah tersebut.
Pembuatan jalan di daerah pegunungan memerlukan pengetahuan lebih dari para
pemilik jasa dalam merencanakan dan membangun infrastruktur jalan. Di daerah pegunungan
yang merupakan daerah yang menanjak serta menurun diperlukan pengetahuan mengenai
alinyemen vertikal. Alinemen vertikal adalah proyeksi dari sumbu jalan pada suatu bidang
vertikal yang melalui sumbu jalan tersebut, atau bidang tegak melalui sumbu jalan, atau
disebut juga proyeksi tegak lurus bidang gambar. Profil ini menggambarkan perencanaan
terhadap adanya jalan naik dan turun untuk memberikan pertimbangan akan kemampuan
kendaraan bermuatan penuh melalui rencana jalan yang akan dibuat.
Alinemen vertikal harus direncanakan dengan sebaik-baiknya dengan semaksimal
mungkin mengikuti kondisi medan sehingga dapat menghasilkan keindahan jalan yang
harmonis dengan alam di sekitarnya. Selain itu dengan merencanakan alinyemen vertikal
yang baik juga dapat mempermudah kendaraan barang dalam mencapai daerah tujuan yang
terletak di pegunungan maupun perbukitan. Maka dari itu perencanaan alinyemen vertikal
harus disesuaikan dengan syarat – syarat perencanaan agar mendapatkan alinyemen vertikal
yang baik.
Alinemen vertikal sering disebut juga penampang memanjang jalan yang terdiri dari
garis-garis lurus dan garis-garis lengkung. Garis lurus tersebut dapat berupa kondisi jalan
Tugas Geometrik Jalan | 1
datar, mendaki, atau menurun. Jalan mendaki atau menurun disebut dengan landai jalan dan
dinyatakan dalam persen (%). Pada umumnya gambar rencana jalan dibaca dari kiri ke kanan,
maka landai jalan diberi tanda positif (+) untuk pendakian permukaan jalan dari kiri ke
kanan, dan negatif (-) untuk penurunan permukaan jalan dari kiri ke kanan. Dalam
menetapkan kelandaian jalan harus diingat bahwa sekali suatu jalan digunakan maka jalan
tersebut sukar diubah menjadi landai yang lebih kecil tanpa perubahan yang mahal. Maka
penggunaan landai maksimum sedapat mungkin dihindari.
Landai maksimum adalah landai vertikal maksimum dimana truk dengan muatan
penuh masih mampu bergerak dengan penurunan kecepatan tidak lebih dari setengah
kecepatan awal tanpa penurunan gigi atau pindah ke gigi rendah.
Panjang kritis adalah panjang landai maksimum yang harus disediakan agar
kendaraan dapat mempertahankan kecepatannya sedemikian rupa sehingga penurunan
kecepatan tidak lebih dari kecepatan rencana. Lama perjalanan tersebut tidak boleh lebih dari
satu menit.
Apabila pertimbangan biaya pembangunan terbatas, panjang kritis tersebut boleh
dilampaui. Dengan ketentuan bahwa bagian jalan di atas landai kritis pada bagian
sampingnya harus ditambahkan suatu lajur pendakian khusus untuk kendaraan berat atau
dengan pemasangan rambu dan marka untuk larangan menyiap. Lajur pendakian juga
dimaksudkan untuk menampung truk yang bermuatan penuh atau kendaraan lain yang
berjalan lambat agar supaya kendaraan lain tidak terganggu untuk mendahului tanpa
menggunakan lajur lawan.
Tugas Geometrik Jalan | 2
Pembahasan
Dalam merencanakan suatu alinyemen vertikal terlebih dahulu agar memiliki data mengenai
lokasi akan direncanakannya suatu alinyemen vertikal tersebut. Sehingga dalam
perencanaannya diperlukan urutan perencanaan agar didapat perencanaan alinyemen vertikal
yang baik.
Pada setiap pergantian landai harus dibuat suatu lengkung vertikal yang memenuhi
keamanan, kenyamanan, dan drainase yang baik. Lengkung vertikal direncanakan untuk
merubah secara bertahap dari dua macam kelandaian arah memanjang jalan pada lokasi yang
diperlukan. Ini dimaksudkan untuk mengurangi goncangan akibat perubahan kelandaian dan
menyediakan jarak pandang henti yang cukup. Lengkung vertikal terdiri dari dua jenis, yaitu:
lengkung vertikal cembung, dan lengkung vertikal cekung.
Lengkung vertikal cembung adalah lengkung dimana titik perpotongan antara kedua
tangen berada di atas permukaan jalan. Sedangkan lengkung vertikal cekung adalah lengkung
dimana titik perpotongan antara kedua tangen berada di bawah permukaan jalan.
Berikut merupakan Flow Chart atau urutan dalam perencanaan Lengkung Vertikal Cembung
maupun Cekung
Tugas Geometrik Jalan | 3
FLOW CHART LENGKUNG VERTIKAL CEKUNG
Tugas Geometrik Jalan | 4
Mulai
Data : Stationing PPV Elevasi PPV Kelandaian Tangent (g) Kecepatan Rencana (Vr) Perbedaan Aljabar Kelandaian (A) Jarak Pandang (S)
Perhitungan Panjang Lengkung Vertikal (L)
SYARAT JARAK PANDANGAN BEBAS DI
BAWAH BANGUNAN
SYARAT JARAK PENYINARAN LAMPU
KENDARAAN
Tugas Geometrik Jalan | 5
SYARAT JARAK PANDANGAN BEBAS DI
BAWAH BANGUNAN
S < L L1 = A X S
2
3480
S > L L2 = 2 X S -
3480A
A
SYARAT JARAK PENYINARAN LAMPU
KENDARAAN
S < L L1 = A X S2
120+(3.5 X S)
S > L L2 = 2 X S – 120+(3.5 X S)
A
A
YA
TIDAK
YA
Tugas Geometrik Jalan | 6
A Syarat Kenyamanan Mengemudi
L3 = A X v2
380Syarat Drainase
L4 = 50 x ASyarat Keluwesan
Bentuk
L5 = 0.6 x Vr
B
B Cek Persyaratan
S < L Gunakan Nilai L
Terbesar
C
Gunakan Nilai L Tidak Boleh Lebih
Besar dari S S < L
Tugas Geometrik Jalan | 7
C
1. Pergeseran vertikal titik tengah busur lingkaran (EV)
2. Perbedaan elevasi titik yang ditinjau pda Sta
3. Stationning Lengkung vertikal4. Elevasi Lengkung vertikal
Selesai
FLOW CHART LENGKUNG VERTIKAL CEMBUNG
Tugas Geometrik Jalan | 8
Mulai
Data : Stationing PPV Elevasi PPV Kelandaian Tangent (g) Kecepatan Rencana (Vr) Perbedaan Aljabar Kelandaian (A) Jarak Pandang (S)
Perhitungan Panjang Lengkungvertikal Cembung (L)
1. SYARAT JARAK PANDANG 2. SYARAT DRAINASE3. SYARAT KENYAMANAN
PERJALANAN
Tugas Geometrik Jalan | 9
SYARAT JARAK PANDANG
S < L S > L
JARAK PANDANG HENTI
JARAK PANDANG MENYIAP
JARAK PANDANG HENTI
JARAK PANDANG MENYIAP
A B
Tugas Geometrik Jalan | 10
A
Jarak Pandang Henti Atau Jarak Pandang
menyiap
L = A X S2
100 X (√2h1+√2h2 )2
C
Tugas Geometrik Jalan | 11
B
Jarak Pandang Henti Atau Jarak Pandang
Menyiap L = 2 x S – 200x (√h1+√h2)2
A
C
Tugas Geometrik Jalan | 12
SYARAT DRAINASE
Lv = 40 x A Syarat Kenyamanan Perjalanan
Lv = VR3.6x T
C
YA
TIDAK
YA
Tugas Geometrik Jalan | 13
C
S >L2
Cek Persyaratan
S < L1 Gunakan nilai L terbesar
Gunakan nilai L Tidak Boleh lebih besar dari S
D
1. Pergeseran Vertikal titik tengah busur lingkaran (EV)
2. Perbedaan elevasi titik yang ditinjau pada Sta
3. Stationing Lengkung Vertikal4. Elevasi Lengkung Vertikal
Selesai
Soal Perhitungan Lengkung Vertikal Cekung
1. Pada perencanaan lengkung vertikal cekung dibatasi oleh kemampuan pandangan pada
malam hari, dan dibatasi oleh jarak penyinaran lampu besar dan hal-hal lain. Keadaan yang
menentukan pada malam hari adalah jarak pandangan henti, sedangkan jarak pandangan
menyiap dimana bahaya yang mungkin timbul akibat kendaraan yang datang, adalah tidak
ditentukan. Hal itu disebabkan karena sorotan lampu kendaraan yang datang akan nyata
terlihat.
Stasioning : 0 + 200
Tipe lengkung vertikal : Cekung. PV.1
g1 (kelandaian 1) : -2 %.
g2 (kelandaian 2) : 4 %.
Vr : 60 km/jam.
A (perbedaan aljabar kedua tangen) : [-2 – 4 ] = 6 %.
g 1 = -2% g 2 = 4 %
Berdasarkan jarak penyinaran lampu kendaraan
Jarak pandang henti adalah jarak yang ditempuh pengemudi untuk dapat menghentikan
kendaraannya dengan aman begitu melihat halangan yang terdapat didepannya.
S = 80 m
Untuk kondisi S < L.
L1 = A x S2
120+(3,5 x S )
L1 = 6 x802
120+(3,5 x80 )
L1 = 96 m (memenuhi syarat S < L )
Untuk kondisi S > L.
Tugas Geometrik Jalan | 14
L2 = 2 x S – 120+(3,5 x S)
A
L2 = 2 x 80 – 120+(3,5 x 80)
6
L2 = 93,33 m (tidak memenuhi syarat S > L )
Berdasarkan syarat kenyamanan mengemudi
L3 = A x V2
380
L3 = 6 x602
380
L3 = 56.84 m
Berdasarkan syarat drainase.
L4 = 50 x A
= 50 x 6 = 300 m.
Berdasarkan Syarat Keluwesan Bentuk
L5 = 0,6 × Vr
= 0,6 × 60
= 36 m
Karena berdasarkan syarat S<L, Jadi diambil L = 96 m.
E = A x L800
E = 6 x96800
E = 0,72 m
Tugas Geometrik Jalan | 15
Perhitungan Stasioning dan Elevasi
Data Lengkung vertikal :
Sta : 0 + 200
Elevasi : 3,88
Elevasi rencana permukaan jalan.
Sta PPV = Sta 0+200 Elevasi PV1 = 3,88 – E.
= 3,88 – 0,72 = 3,16Sta PLV = Sta 0 +( 200 – (0,5 x Lv))
= 0 + (200 – (0,5 x 96)) = 0 + 152
Elevasi PLV = 3,88 - ( g1 x 0,5 x Lv) = 3,88 - (-0.02 x 0,5 x 96) = 4,84
Sta PTV = Sta 0 + (200 + 0,5 x Lv) = 0 + (200+ (0,5 x 96)) = 0 + 248
Elevasi PTV = 3,88 + (g2 x 0,5 x Lv). = 3,88 + (0.04 x 0,5 x 96). = 5,8
Dari hasil evaluasi lengkung vertikal cekung pada stasioning PV1 0+200 makapanjang lengkung vertikal cekung diambil 96 m.
L = 96 m 48 m Sta = 0 + 248
Sta = 0+ 152 g2 = 4%g1 = -2%
PLV Sta 0+200 PTV Elv = 4,84 Elv = 5,8
PPV Elv = 3,16
Gambar Lengkung Vertikal Cekung Sta 0+200
Tugas Geometrik Jalan | 16
Soal Alinemen Vertikal Tipe Cembung
Suatu lengkung vertikal mempunyai data sebagai berikut :
Stationing PVI : 2 + 500
Elevasi PVI : 1200 m
Kecepatan rencana (VR) : 40 km/jam
g1 : 12 %
g2 : 0 %
Jarak Pandang :
Jarak Pandangan Henti (S) = 42
Jarak Pandangan Menyiap (S) = 200
Untuk Jarak Pandang Henti
h1 = 0,10 m : h2 = 1.20 m
Untuk Jarak Pandang Menyiap
h1 = 1,20 m : h2 = 1,20 m
Tugas Geometrik Jalan | 17
Jawab:
Perbedaan kelandaian
A = [ g1 – g2 ] = 12% - 0% = 12%
Berdasarkan Syarat Jarak Pandang
1. Jarak pandang (S < L)
Diketahui S = 42 meter maka Panjang Lengkung (L) sebesar :
L11 = A×S2
100× (√2h1+√2h2 )2= 12×422
100× (√0,20+√2,40 )2=53,11m>s
(memenuhi) karena S = 42 m
Diketahui S = 200 meter maka Panjang Lengkung (L) sebesar :
L12 = A×S2
100× (√2h1+√2h2 )2= 12×2002
100× (√2,40+√2,40 )2=500m>s
(memenuhi) karena S = 200 m
2. Jarak pandang (S > L)
Diketahui S = 42 meter maka Panjang Lengkung (L) sebesar :
L21 = 2×S - 200¿ (√hi+√h2)2
A=2×42−
200 (√0,10+√1,20 )¿2
12=50,78m
L = 50,78 m (tidak memenuhi)
Diketahui S = 200 meter maka Panjang Lengkung (L) sebesar :
Tugas Geometrik Jalan | 18
L22 = 2 × S – 200¿ (√hi+√h2)2
A
= 2 × 200 – 200¿ (√1,20+√1,20)2
12=320m
L = 320 m (tidak memenuhi)
Berdasarkan syarat drainase
L3 = 40 × A
= 40 × 12
= 480 m
Berdasarkan syarat kenyamanan perjalanan (Berdasarkan waktu
tempuh maximum (3 detik) untuk melintasi lengkung)
L4 = VR3.6 x T
= 403.6
x 3 = 33.33 m
Jika Berdasarkan Jarak Pandang Henti : L11 = 53.11 m ............................(OK) untuk S < L L12 = 50.76 m ............................( Tidak memenuhi) untuk S > L L3 = 480 m L4 = 33.33 m
yang memenuhi yaitu, S < L maka Lv yang digunakan adalah L terbesar yaitu 53,11m
Ev = A x Lv
800 =
12x 53,11800
= 0.79 m
x = ¼ x Lv = ¼ x 53,11 = 13,27 m
y = A x X 2
200x Lv =
12x 13,272
200x 53,11 = 0.19 m
Tugas Geometrik Jalan | 19
Stationing lengkung vertikal
Sta PPV = Sta PVI
= 2 + 500
Sta PLV = Sta PVI – ½ Lv = (2+500) – ½ 53,11
= 2 + 473,45
Sta A = Sta PVI – ¼ Lv = (2+500) – ¼ 53,11
= 2 + 486,72
Sta B = Sta PVI + ¼ Lv = (2+500) + ¼ 53,11
= 2 + 513,27
Sta PTV = Sta PVI + ½ Lv = (2+500) + ½ 53,11
= 2 + 526,55
Elevasi lengkung vertikal
Elevasi PLV = Elev. PVI – ½ Lv × g1
= 1200 – ½ 53,11 × 0.12
= 1196.81 m
Elevasi A = Elev. PVI - ¼ Lv × g1 - y
= 1200 – ¼ 53,11 × 0.12 - 0.19
= 1198.59 m
Elevasi PPV = Elev. PVI - Ev
= 1200 - 0.79
= 1199.21 m
Elevasi B = Elev PVI + ¼ Lv ×g2 - y
= 1200 + ¼ 53,11 × 0.00 - 0.19
= 1199.81 m
Elevasi PTV = Elev. PVI + ½ Lv ×g2
= 1200 + ½ 53,11 × 0
Tugas Geometrik Jalan | 20
Tugas Geometrik Jalan | 21
1. Kesimpulan
Dari Perhitungan lengkung vertikal cekung dan lengkung vertikal cembung dapat disimpulkan bahwa perhitungan yang dilakukan dapat memenuhi keamanan, kenyamanan, dan drainase yang baik. Perhitungan Lengkung Vertikal yang direncanakan dapat juga digunakan untuk mengurangi goncangan akibat perubahan kelandaian dan menyediakan jarak pandang henti yang cukup.
2. Saran
Dari perhitungan alinyemen vertikal di atas maka dapat disarankan agar bisa dipakai untuk merencanakan suatu perencanaan alinyemen vertikal agar dapat menhasilkan keindahan jalan yang harmonis dan sesuai dengan kondisi jalan yang ada.
Tugas Geometrik Jalan | 22