Doc..docx

27
Pendahuluan Latar Belakang Perencanaan suatu Jalan sebagai sarana kelancaran transportasi dewasa ini memang sangat dibutuhkan demi berkembangnya suatu perekonomian di suatu daerah yang kekurangan sarana transportasi serta kurangnya pendukung dari transportasi tersebut. Jalan raya merupakan sarana utama dalam membantu kelancaran transportasi melalui darat bagi pertumbuhan ekonomi daerah, tanpa adanya jalan raya maka alat transportasi seperti kendaraan barang tidak akan mampu membantu pengembangan ekonomi suatu daerah, maka perlu dilakukan pengembangan jalan raya di suatu daerah. Daerah terpencil seperti di daerah hutan maupun pegunungan merupakan daerah yang sangat membutuhkan bantuan sarana transportasi serta media pendukungnya berupa jalan raya agar daerah tersebut tidak seperti daerah yang terpencil atau bahkan seperti daerah yang tidak terjamah, sehingga sangat dibutuhkan pemebuatan jalan di daerah tersebut. Pembuatan jalan di daerah pegunungan memerlukan pengetahuan lebih dari para pemilik jasa dalam merencanakan dan membangun infrastruktur jalan. Di daerah pegunungan yang merupakan daerah yang menanjak serta menurun diperlukan pengetahuan mengenai alinyemen vertikal. Alinemen vertikal adalah proyeksi dari sumbu jalan pada suatu bidang vertikal yang melalui sumbu jalan tersebut, atau bidang tegak melalui sumbu jalan, atau disebut juga proyeksi tegak lurus bidang Tugas Geometrik Jalan | 1

description

hcjgvm bj,m

Transcript of Doc..docx

Page 1: Doc..docx

Pendahuluan

Latar Belakang

Perencanaan suatu Jalan sebagai sarana kelancaran transportasi dewasa ini memang

sangat dibutuhkan demi berkembangnya suatu perekonomian di suatu daerah yang

kekurangan sarana transportasi serta kurangnya pendukung dari transportasi tersebut. Jalan

raya merupakan sarana utama dalam membantu kelancaran transportasi melalui darat bagi

pertumbuhan ekonomi daerah, tanpa adanya jalan raya maka alat transportasi seperti

kendaraan barang tidak akan mampu membantu pengembangan ekonomi suatu daerah, maka

perlu dilakukan pengembangan jalan raya di suatu daerah. Daerah terpencil seperti di daerah

hutan maupun pegunungan merupakan daerah yang sangat membutuhkan bantuan sarana

transportasi serta media pendukungnya berupa jalan raya agar daerah tersebut tidak seperti

daerah yang terpencil atau bahkan seperti daerah yang tidak terjamah, sehingga sangat

dibutuhkan pemebuatan jalan di daerah tersebut.

Pembuatan jalan di daerah pegunungan memerlukan pengetahuan lebih dari para

pemilik jasa dalam merencanakan dan membangun infrastruktur jalan. Di daerah pegunungan

yang merupakan daerah yang menanjak serta menurun diperlukan pengetahuan mengenai

alinyemen vertikal. Alinemen vertikal adalah proyeksi dari sumbu jalan pada suatu bidang

vertikal yang melalui sumbu jalan tersebut, atau bidang tegak melalui sumbu jalan, atau

disebut juga proyeksi tegak lurus bidang gambar. Profil ini menggambarkan perencanaan

terhadap adanya jalan naik dan turun untuk memberikan pertimbangan akan kemampuan

kendaraan bermuatan penuh melalui rencana jalan yang akan dibuat.

Alinemen vertikal harus direncanakan dengan sebaik-baiknya dengan semaksimal

mungkin mengikuti kondisi medan sehingga dapat menghasilkan keindahan jalan yang

harmonis dengan alam di sekitarnya. Selain itu dengan merencanakan alinyemen vertikal

yang baik juga dapat mempermudah kendaraan barang dalam mencapai daerah tujuan yang

terletak di pegunungan maupun perbukitan. Maka dari itu perencanaan alinyemen vertikal

harus disesuaikan dengan syarat – syarat perencanaan agar mendapatkan alinyemen vertikal

yang baik.

Alinemen vertikal sering disebut juga penampang memanjang jalan yang terdiri dari

garis-garis lurus dan garis-garis lengkung. Garis lurus tersebut dapat berupa kondisi jalan

Tugas Geometrik Jalan | 1

Page 2: Doc..docx

datar, mendaki, atau menurun. Jalan mendaki atau menurun disebut dengan landai jalan dan

dinyatakan dalam persen (%). Pada umumnya gambar rencana jalan dibaca dari kiri ke kanan,

maka landai jalan diberi tanda positif (+) untuk pendakian permukaan jalan dari kiri ke

kanan, dan negatif (-) untuk penurunan permukaan jalan dari kiri ke kanan. Dalam

menetapkan kelandaian jalan harus diingat bahwa sekali suatu jalan digunakan maka jalan

tersebut sukar diubah menjadi landai yang lebih kecil tanpa perubahan yang mahal. Maka

penggunaan landai maksimum sedapat mungkin dihindari.

Landai maksimum adalah landai vertikal maksimum dimana truk dengan muatan

penuh masih mampu bergerak dengan penurunan kecepatan tidak lebih dari setengah

kecepatan awal tanpa penurunan gigi atau pindah ke gigi rendah.

Panjang kritis adalah panjang landai maksimum yang harus disediakan agar

kendaraan dapat mempertahankan kecepatannya sedemikian rupa sehingga penurunan

kecepatan tidak lebih dari kecepatan rencana. Lama perjalanan tersebut tidak boleh lebih dari

satu menit.

Apabila pertimbangan biaya pembangunan terbatas, panjang kritis tersebut boleh

dilampaui. Dengan ketentuan bahwa bagian jalan di atas landai kritis pada bagian

sampingnya harus ditambahkan suatu lajur pendakian khusus untuk kendaraan berat atau

dengan pemasangan rambu dan marka untuk larangan menyiap. Lajur pendakian juga

dimaksudkan untuk menampung truk yang bermuatan penuh atau kendaraan lain yang

berjalan lambat agar supaya kendaraan lain tidak terganggu untuk mendahului tanpa

menggunakan lajur lawan.

Tugas Geometrik Jalan | 2

Page 3: Doc..docx

Pembahasan

Dalam merencanakan suatu alinyemen vertikal terlebih dahulu agar memiliki data mengenai

lokasi akan direncanakannya suatu alinyemen vertikal tersebut. Sehingga dalam

perencanaannya diperlukan urutan perencanaan agar didapat perencanaan alinyemen vertikal

yang baik.

Pada setiap pergantian landai harus dibuat suatu lengkung vertikal yang memenuhi

keamanan, kenyamanan, dan drainase yang baik. Lengkung vertikal direncanakan untuk

merubah secara bertahap dari dua macam kelandaian arah memanjang jalan pada lokasi yang

diperlukan. Ini dimaksudkan untuk mengurangi goncangan akibat perubahan kelandaian dan

menyediakan jarak pandang henti yang cukup. Lengkung vertikal terdiri dari dua jenis, yaitu:

lengkung vertikal cembung, dan lengkung vertikal cekung.

Lengkung vertikal cembung adalah lengkung dimana titik perpotongan antara kedua

tangen berada di atas permukaan jalan. Sedangkan lengkung vertikal cekung adalah lengkung

dimana titik perpotongan antara kedua tangen berada di bawah permukaan jalan.

Berikut merupakan Flow Chart atau urutan dalam perencanaan Lengkung Vertikal Cembung

maupun Cekung

Tugas Geometrik Jalan | 3

Page 4: Doc..docx

FLOW CHART LENGKUNG VERTIKAL CEKUNG

Tugas Geometrik Jalan | 4

Mulai

Data : Stationing PPV Elevasi PPV Kelandaian Tangent (g) Kecepatan Rencana (Vr) Perbedaan Aljabar Kelandaian (A) Jarak Pandang (S)

Perhitungan Panjang Lengkung Vertikal (L)

SYARAT JARAK PANDANGAN BEBAS DI

BAWAH BANGUNAN

SYARAT JARAK PENYINARAN LAMPU

KENDARAAN

Page 5: Doc..docx

Tugas Geometrik Jalan | 5

SYARAT JARAK PANDANGAN BEBAS DI

BAWAH BANGUNAN

S < L L1 = A X S

2

3480

S > L L2 = 2 X S -

3480A

A

SYARAT JARAK PENYINARAN LAMPU

KENDARAAN

S < L L1 = A X S2

120+(3.5 X S)

S > L L2 = 2 X S – 120+(3.5 X S)

A

A

Page 6: Doc..docx

YA

TIDAK

YA

Tugas Geometrik Jalan | 6

A Syarat Kenyamanan Mengemudi

L3 = A X v2

380Syarat Drainase

L4 = 50 x ASyarat Keluwesan

Bentuk

L5 = 0.6 x Vr

B

B Cek Persyaratan

S < L Gunakan Nilai L

Terbesar

C

Gunakan Nilai L Tidak Boleh Lebih

Besar dari S S < L

Page 7: Doc..docx

Tugas Geometrik Jalan | 7

C

1. Pergeseran vertikal titik tengah busur lingkaran (EV)

2. Perbedaan elevasi titik yang ditinjau pda Sta

3. Stationning Lengkung vertikal4. Elevasi Lengkung vertikal

Selesai

Page 8: Doc..docx

FLOW CHART LENGKUNG VERTIKAL CEMBUNG

Tugas Geometrik Jalan | 8

Mulai

Data : Stationing PPV Elevasi PPV Kelandaian Tangent (g) Kecepatan Rencana (Vr) Perbedaan Aljabar Kelandaian (A) Jarak Pandang (S)

Perhitungan Panjang Lengkungvertikal Cembung (L)

1. SYARAT JARAK PANDANG 2. SYARAT DRAINASE3. SYARAT KENYAMANAN

PERJALANAN

Page 9: Doc..docx

Tugas Geometrik Jalan | 9

SYARAT JARAK PANDANG

S < L S > L

JARAK PANDANG HENTI

JARAK PANDANG MENYIAP

JARAK PANDANG HENTI

JARAK PANDANG MENYIAP

A B

Page 10: Doc..docx

Tugas Geometrik Jalan | 10

A

Jarak Pandang Henti Atau Jarak Pandang

menyiap

L = A X S2

100 X (√2h1+√2h2 )2

C

Page 11: Doc..docx

Tugas Geometrik Jalan | 11

B

Jarak Pandang Henti Atau Jarak Pandang

Menyiap L = 2 x S – 200x (√h1+√h2)2

A

C

Page 12: Doc..docx

Tugas Geometrik Jalan | 12

SYARAT DRAINASE

Lv = 40 x A Syarat Kenyamanan Perjalanan

Lv = VR3.6x T

C

Page 13: Doc..docx

YA

TIDAK

YA

Tugas Geometrik Jalan | 13

C

S >L2

Cek Persyaratan

S < L1 Gunakan nilai L terbesar

Gunakan nilai L Tidak Boleh lebih besar dari S

D

1. Pergeseran Vertikal titik tengah busur lingkaran (EV)

2. Perbedaan elevasi titik yang ditinjau pada Sta

3. Stationing Lengkung Vertikal4. Elevasi Lengkung Vertikal

Selesai

Page 14: Doc..docx

Soal Perhitungan Lengkung Vertikal Cekung

1. Pada perencanaan lengkung vertikal cekung dibatasi oleh kemampuan pandangan pada

malam hari, dan dibatasi oleh jarak penyinaran lampu besar dan hal-hal lain. Keadaan yang

menentukan pada malam hari adalah jarak pandangan henti, sedangkan jarak pandangan

menyiap dimana bahaya yang mungkin timbul akibat kendaraan yang datang, adalah tidak

ditentukan. Hal itu disebabkan karena sorotan lampu kendaraan yang datang akan nyata

terlihat.

Stasioning : 0 + 200

Tipe lengkung vertikal : Cekung. PV.1

g1 (kelandaian 1) : -2 %.

g2 (kelandaian 2) : 4 %.

Vr : 60 km/jam.

A (perbedaan aljabar kedua tangen) : [-2 – 4 ] = 6 %.

g 1 = -2% g 2 = 4 %

Berdasarkan jarak penyinaran lampu kendaraan

Jarak pandang henti adalah jarak yang ditempuh pengemudi untuk dapat menghentikan

kendaraannya dengan aman begitu melihat halangan yang terdapat didepannya.

S = 80 m

Untuk kondisi S < L.

L1 = A x S2

120+(3,5 x S )

L1 = 6 x802

120+(3,5 x80 )

L1 = 96 m (memenuhi syarat S < L )

Untuk kondisi S > L.

Tugas Geometrik Jalan | 14

Page 15: Doc..docx

L2 = 2 x S – 120+(3,5 x S)

A

L2 = 2 x 80 – 120+(3,5 x 80)

6

L2 = 93,33 m (tidak memenuhi syarat S > L )

Berdasarkan syarat kenyamanan mengemudi

L3 = A x V2

380

L3 = 6 x602

380

L3 = 56.84 m

Berdasarkan syarat drainase.

L4 = 50 x A

= 50 x 6 = 300 m.

Berdasarkan Syarat Keluwesan Bentuk

L5 = 0,6 × Vr

= 0,6 × 60

= 36 m

Karena berdasarkan syarat S<L, Jadi diambil L = 96 m.

E = A x L800

E = 6 x96800

E = 0,72 m

Tugas Geometrik Jalan | 15

Page 16: Doc..docx

Perhitungan Stasioning dan Elevasi

Data Lengkung vertikal :

Sta : 0 + 200

Elevasi : 3,88

Elevasi rencana permukaan jalan.

Sta PPV = Sta 0+200 Elevasi PV1 = 3,88 – E.

= 3,88 – 0,72 = 3,16Sta PLV = Sta 0 +( 200 – (0,5 x Lv))

= 0 + (200 – (0,5 x 96)) = 0 + 152

Elevasi PLV = 3,88 - ( g1 x 0,5 x Lv) = 3,88 - (-0.02 x 0,5 x 96) = 4,84

Sta PTV = Sta 0 + (200 + 0,5 x Lv) = 0 + (200+ (0,5 x 96)) = 0 + 248

Elevasi PTV = 3,88 + (g2 x 0,5 x Lv). = 3,88 + (0.04 x 0,5 x 96). = 5,8

Dari hasil evaluasi lengkung vertikal cekung pada stasioning PV1 0+200 makapanjang lengkung vertikal cekung diambil 96 m.

L = 96 m 48 m Sta = 0 + 248

Sta = 0+ 152 g2 = 4%g1 = -2%

PLV Sta 0+200 PTV Elv = 4,84 Elv = 5,8

PPV Elv = 3,16

Gambar Lengkung Vertikal Cekung Sta 0+200

Tugas Geometrik Jalan | 16

Page 17: Doc..docx

Soal Alinemen Vertikal Tipe Cembung

Suatu lengkung vertikal mempunyai data sebagai berikut :

Stationing PVI : 2 + 500

Elevasi PVI : 1200 m

Kecepatan rencana (VR) : 40 km/jam

g1 : 12 %

g2 : 0 %

Jarak Pandang :

Jarak Pandangan Henti (S) = 42

Jarak Pandangan Menyiap (S) = 200

Untuk Jarak Pandang Henti

h1 = 0,10 m : h2 = 1.20 m

Untuk Jarak Pandang Menyiap

h1 = 1,20 m : h2 = 1,20 m

Tugas Geometrik Jalan | 17

Page 18: Doc..docx

Jawab:

Perbedaan kelandaian

A = [ g1 – g2 ] = 12% - 0% = 12%

Berdasarkan Syarat Jarak Pandang

1. Jarak pandang (S < L)

Diketahui S = 42 meter maka Panjang Lengkung (L) sebesar :

L11 = A×S2

100× (√2h1+√2h2 )2= 12×422

100× (√0,20+√2,40 )2=53,11m>s

(memenuhi) karena S = 42 m

Diketahui S = 200 meter maka Panjang Lengkung (L) sebesar :

L12 = A×S2

100× (√2h1+√2h2 )2= 12×2002

100× (√2,40+√2,40 )2=500m>s

(memenuhi) karena S = 200 m

2. Jarak pandang (S > L)

Diketahui S = 42 meter maka Panjang Lengkung (L) sebesar :

L21 = 2×S - 200¿ (√hi+√h2)2

A=2×42−

200 (√0,10+√1,20 )¿2

12=50,78m

L = 50,78 m (tidak memenuhi)

Diketahui S = 200 meter maka Panjang Lengkung (L) sebesar :

Tugas Geometrik Jalan | 18

Page 19: Doc..docx

L22 = 2 × S – 200¿ (√hi+√h2)2

A

= 2 × 200 – 200¿ (√1,20+√1,20)2

12=320m

L = 320 m (tidak memenuhi)

Berdasarkan syarat drainase

L3 = 40 × A

= 40 × 12

= 480 m

Berdasarkan syarat kenyamanan perjalanan (Berdasarkan waktu

tempuh maximum (3 detik) untuk melintasi lengkung)

L4 = VR3.6 x T

= 403.6

x 3 = 33.33 m

Jika Berdasarkan Jarak Pandang Henti : L11 = 53.11 m ............................(OK) untuk S < L L12 = 50.76 m ............................( Tidak memenuhi) untuk S > L L3 = 480 m L4 = 33.33 m

yang memenuhi yaitu, S < L maka Lv yang digunakan adalah L terbesar yaitu 53,11m

Ev = A x Lv

800 =

12x 53,11800

= 0.79 m

x = ¼ x Lv = ¼ x 53,11 = 13,27 m

y = A x X 2

200x Lv =

12x 13,272

200x 53,11 = 0.19 m

Tugas Geometrik Jalan | 19

Page 20: Doc..docx

Stationing lengkung vertikal

Sta PPV = Sta PVI

= 2 + 500

Sta PLV = Sta PVI – ½ Lv = (2+500) – ½ 53,11

= 2 + 473,45

Sta A = Sta PVI – ¼ Lv = (2+500) – ¼ 53,11

= 2 + 486,72

Sta B = Sta PVI + ¼ Lv = (2+500) + ¼ 53,11

= 2 + 513,27

Sta PTV = Sta PVI + ½ Lv = (2+500) + ½ 53,11

= 2 + 526,55

Elevasi lengkung vertikal

Elevasi PLV = Elev. PVI – ½ Lv × g1

= 1200 – ½ 53,11 × 0.12

= 1196.81 m

Elevasi A = Elev. PVI - ¼ Lv × g1 - y

= 1200 – ¼ 53,11 × 0.12 - 0.19

= 1198.59 m

Elevasi PPV = Elev. PVI - Ev

= 1200 - 0.79

= 1199.21 m

Elevasi B = Elev PVI + ¼ Lv ×g2 - y

= 1200 + ¼ 53,11 × 0.00 - 0.19

= 1199.81 m

Elevasi PTV = Elev. PVI + ½ Lv ×g2

= 1200 + ½ 53,11 × 0

Tugas Geometrik Jalan | 20

Page 21: Doc..docx

Tugas Geometrik Jalan | 21

Page 22: Doc..docx

1. Kesimpulan

Dari Perhitungan lengkung vertikal cekung dan lengkung vertikal cembung dapat disimpulkan bahwa perhitungan yang dilakukan dapat memenuhi keamanan, kenyamanan, dan drainase yang baik. Perhitungan Lengkung Vertikal yang direncanakan dapat juga digunakan untuk mengurangi goncangan akibat perubahan kelandaian dan menyediakan jarak pandang henti yang cukup.

2. Saran

Dari perhitungan alinyemen vertikal di atas maka dapat disarankan agar bisa dipakai untuk merencanakan suatu perencanaan alinyemen vertikal agar dapat menhasilkan keindahan jalan yang harmonis dan sesuai dengan kondisi jalan yang ada.

Tugas Geometrik Jalan | 22