blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../2012/05/laporan-dpt-fieldwork-final.docx · Web viewKomponen Biotik...

60
KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan laporan praktikum Field work Dasar Perlindungan Tanaman dalam program Studi Lapang di kebun praktikum Universitas brawijaya Kelurahan Ngijo , Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang Dalam budidaya tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan masalah Hama dan penyakit merupakan kendala yang utama. Banyak kasus di lapang karena serangan hama dan penyakit tanaman, sehingga petani menderita kerugian besar karena gagal panen, padahal sudah sekian banyak biaya dan tenaga yang dikeluarkan untuk proses budidaya tersebut. Oleh karena itu kami sebagai mahasiswa pertanian ingin mengetahui dan mempelajari hama dan penyakit penting apa saja yang menyerang tanaman budidaya. Dan dengan praktikum lapang yang telah dilakukan di lahan percobaan Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya di desa kepuharjo, kecamatan karang ploso, malang, kami telah mewawancarai langsung petani yang membudidayakan tanaman pangan. Dan Dasar Perlindungan Tanaman Page 1

Transcript of blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../2012/05/laporan-dpt-fieldwork-final.docx · Web viewKomponen Biotik...

Page 1: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../2012/05/laporan-dpt-fieldwork-final.docx · Web viewKomponen Biotik Faktor biotik meliputi semua makhluk hidup yang ada di Bumi, baik tumbuhan, hewandan

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan laporan praktikum Field work Dasar Perlindungan Tanaman dalam program Studi Lapang di kebun praktikum Universitas brawijaya Kelurahan Ngijo , Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang

Dalam budidaya tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan masalah Hama dan penyakit merupakan kendala yang utama. Banyak kasus di lapang karena serangan hama dan penyakit tanaman, sehingga petani menderita kerugian besar karena gagal panen, padahal sudah sekian banyak biaya dan tenaga yang dikeluarkan untuk proses budidaya tersebut.

Oleh karena itu kami sebagai mahasiswa pertanian ingin mengetahui dan mempelajari hama dan penyakit penting apa saja yang menyerang tanaman budidaya. Dan dengan praktikum lapang yang telah dilakukan di lahan percobaan Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya di desa kepuharjo, kecamatan karang ploso, malang, kami telah mewawancarai langsung petani yang membudidayakan tanaman pangan. Dan dengan adanya laporan ini, kami membahas semua praktikum yang telah dilakukan tersebut. Kami harap laporan laporan praktikum ini menjadi sangat bermanfaat bagi kita semua.

Malang, 27 Desember 2011

Penyusun

Dasar Perlindungan Tanaman Page 1

Page 2: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../2012/05/laporan-dpt-fieldwork-final.docx · Web viewKomponen Biotik Faktor biotik meliputi semua makhluk hidup yang ada di Bumi, baik tumbuhan, hewandan

DAFTAR ISI

Halaman Judul

Kata Pengantar ............................................................... i

Daftar isi ......................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .........................................................11.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum .................................................21.2.2 Tujuan Khusus ................................................2

1.3 Manfaat .....................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian PHT ........................................................3

2.2 Pengertian Opt .........................................................3

2.3 Pengertian Ekosistem ..............................................4

2.4 Komponen PHT ........................................................4

2.5 Komponen Ekosistem ..............................................6

2.6 Peran PHT dalam Ekosistem Pertanian ...................7

2.7 Faktor Penyebab Timbulnya Peledakan Hama dan Penyakit ....................................................................9

2.8 Metode Pengendalian OPT ....................................10

2.9 Konsep Ambang Ekonomi ......................................12

Dasar Perlindungan Tanaman Page 2

Page 3: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../2012/05/laporan-dpt-fieldwork-final.docx · Web viewKomponen Biotik Faktor biotik meliputi semua makhluk hidup yang ada di Bumi, baik tumbuhan, hewandan

BAB III METODOLOGI3.1 Waktu dan Tempat .................................................16

3.2 Metode Kerja

3.2.1 Metode Kerja Khusus ....................................16

3.2.2 Metode Kerja Umum .....................................18

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1.1 Kondisi Lahan ................................................19

4.1.2 Sistem Budaya Yang Dijalankan petani ........19

4.1.3 Hama yang ditemukan di lapang ..................19

4.1.4 Penyakit yang ditemukan di lapang ...............21

4.1.5 Musuh alami yang ditemukan di lapang ........21

4.1.6 Kendala Budidaya Tanaman oleh Petani .....21

4.1.7 Pengendalian OPT yang dilakukan petani ....21

4.1.8 Kebutuhan pestisida yang digunakan dan teknis penggunaan pestisida oleh petani ...............22

4.1.9 Kondisi sosial ekonomi petani .......................22

4.2 Pembahasan

4.2.1 Penjelasan Kondisi ekosistem yang ditemukan .................................................................................23

4.2.2 Analisis Penyebab timbulnya gejala serangan OPT pada lahan .....................................................24

Dasar Perlindungan Tanaman Page 3

Page 4: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../2012/05/laporan-dpt-fieldwork-final.docx · Web viewKomponen Biotik Faktor biotik meliputi semua makhluk hidup yang ada di Bumi, baik tumbuhan, hewandan

4.2.3 Analisis Kendala Pengendalian OPT dan berbudidaya petani .................................................25

4.2.4 Solusi Pengendalian OPT yang dapat diterapkan di lahan observasi berdasar konsep PHT dengan pertimbangan keadaan Aspek lingkungan, Sosial dan Ekonomi Petani ...........................................................................27

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan .............................................................29

5.2 Saran (Rekomendasi Bagi Petani) .........................30

5.3 Kesan Selama Praktikum .......................................30

5.4 Saran untuk Asisten dan Kesan Terhadap Asisten ......................................................................................31

Daftar Pustaka

Lampiran

Dasar Perlindungan Tanaman Page 4

Page 5: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../2012/05/laporan-dpt-fieldwork-final.docx · Web viewKomponen Biotik Faktor biotik meliputi semua makhluk hidup yang ada di Bumi, baik tumbuhan, hewandan

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam lingkungan pertanian, dibutuhkan adanya suatu interaksi antara factor biotik maupun abiotik untuk mendapatkan produksi yng maximum. Manusia sendiri telah menubah ekosistem alam secara luas sejak mulai mengenal pertanian.Dari pengubahan fungsi hutan dan lahan rumput untuk mengusahakan tanaman bahan pangan ternak untuk dirinya sendiri dan ternak nya melalui berbagai pengalaman, hingga mengembangkan pertanian dengan membersihkan tanah, membajak nya, menanam tanaman musiman dan memberikan unsur-unsur yang diperlukan tanaman seperti pupuk dan air.

Dalam usaha pertanian ada beberapa factor yang menghambat budidaya pertanian antara lain OPT dan Faktor lingkungan, contohnya keadaan iklim dan tanah.OPT sendiri merupakan organisme yang mengganggu budidaya tanaman sehinngga perlu adanya usaha untuk menanggulanginya,usaha yang dilakukan antara lain menggunakan pestisida buatan dan pemanfaatan musuh alami.

Pada pengaplikasian pengendalian OPT sekarang ini para petani lebih banyak menggunakan pestisida buatan dari pada musuh alami, bahkan tanpa disadari penggunaan pestisida buatan juga bisa meracuni musuh alami, ini merupakan suatu ancaman penting dalam kelangsungan ekosistem alam.untuk itu diperlukan perubahan pola pikir dalam

Dasar Perlindungan Tanaman Page 5

Page 6: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../2012/05/laporan-dpt-fieldwork-final.docx · Web viewKomponen Biotik Faktor biotik meliputi semua makhluk hidup yang ada di Bumi, baik tumbuhan, hewandan

penggunaan pestisida yang aman dan tidak merusak lingkungan

Tujuan

1.1.1 Tujuan Umum (Melakukan Fieldwork) Untuk mengetahui hama apa saja yang

terdapat pada tanaman padi Untuk mengetahui kondisi fisik lahan yang

sedang diobservsi Untuk mengetahui cara bercocok tanam yang

dilakukan petani Untuk mengetahui cara penanaman tanaman

padi Untuk mengetahui agroekosistem yang sehat

1.1.2 Tujuan Khusus (Berdasarkan Komoditi dan kondisi lahan yang dijadikan objek observasi)

Untuk mengetahui tentang Ambang Ekonomi pengendalian OPT

Untuk mengetahui komoditas apa yang cocok untuk ditanam dalam lahan tersebut

Untuk mengetahui jarak tanam pada padi Untuk mengetahui waktu yang diperlukan

untuk menanam padi dan memanen nya Untuk mengetahui pestisida apa saja yang

perlu digunakan Untuk mengetahui cara mengelola lahan

tersebut1.2 Manfaat

Adapun manfaat dalam melakukan fieldwork ini adalah :

Dapat memahami secara langsung tentang agroekosistem

Dapat mengetahui komponen ekositem dan interaksinya

Dapat mengamati hama secara langsung

Dasar Perlindungan Tanaman Page 6

Page 7: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../2012/05/laporan-dpt-fieldwork-final.docx · Web viewKomponen Biotik Faktor biotik meliputi semua makhluk hidup yang ada di Bumi, baik tumbuhan, hewandan

Dapat mengetahui cara membrantas hama dan penyakit pada padi

Dapat mengamati penyakit yang terdapat pada padi

Dapat mengetahui kriteria-kriteria agroekosistem yang baik,dan lestari

Dasar Perlindungan Tanaman Page 7

Page 8: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../2012/05/laporan-dpt-fieldwork-final.docx · Web viewKomponen Biotik Faktor biotik meliputi semua makhluk hidup yang ada di Bumi, baik tumbuhan, hewandan

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian PHT

PHT merupakan suatu cara pendekatan atau cara berpikir tentang pengendalian OPT yang didasarkan pada dasar pertimbangan ekologi dan efisiensi ekonomi dalam rangka pengelolaan agro-ekosistem yang berwawasan lingkungan yang berkelanjutan. Sebagai sasaran teknologi PHT adalah : 1) produksi pertanian mantap tinggi, 2) Penghasilan dan kesejahteraan petani meningkat, 3) Populasi OPT dan kerusakan tanaman tetap pada aras secara ekonomi tidak merugikan dan 4) Pengurangan resiko pencemaran Lingkungan akibat penggunaan pestisida yang berlebihan.

(Anonimousa, 2011)

2.2 Pengertian OPT

Pengendalian hayati adalah pengendalian semua makhluk hidup yang dianggap sebagai OPT dengan cara memanfaatkan musuh alami, memanipulasi  inang, lingkungan atau musuh alami itu sendiri. Pengendalian hayati bersifat ekologis dan berkelanjutan. Ekologis berarti pengendalian hayati harus dilakukan melalui pengelolaan ekosistem pertanian secara efisien dengan sedikit mungkin mendatangkan akibat samping negatif bagi lingkungan hidup. Sedangkan berkelanjutan dapat diartikan sebagai kemampuan untuk bertahan dan menjaga upaya agar tidak merosot atau menjaga agar suatu upaya terus berlangsung.

Dasar Perlindungan Tanaman Page 8

Page 9: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../2012/05/laporan-dpt-fieldwork-final.docx · Web viewKomponen Biotik Faktor biotik meliputi semua makhluk hidup yang ada di Bumi, baik tumbuhan, hewandan

Pengendalian hayati sebagai komponen pengendalian hama terpadu sejalan dengan definisi sebagai cara pendekatan atau cara berfikir tentang pengendalian OPT yang didasarkan pada pertimbangan ekologi dan efisiensi ekonomi dalam rangka pengelolaan agroekosistem yang berwawasan lingkungan berkelanjutan. Dengan pengertian ini, konsepsi PHT sejalan dengan paradigma pembangunan agribisnis.

(Suniarsyih, 2009)

2.3 Pengertian Ekosistem

Ekosistem adalah suatu unit ekologi yang di dalamnya terdapat hubungan antara struktur dan fungsi. Struktur yang dimaksudkan dalam definisi ekosistem tersebut adalah berhubungan dengan keanekaragaman spesies (species diversity). Ekosistem yang mempunyai struktur yang kompleks, memiliki keanekaragaman spesies yang tinggi. Sedangkan istilah fungsi dalam definisi ekosistem menurut A.G. Tansley berhubungan dengan siklus materi dan arus energi melalui komponen komponen ekosistem.

(Djafaruddin, 2000)

2.4 Komponen PHT

Ada sejumlah komponen pengendalian hama terpadu seperti yang dikemukakan olehWinarno sebagai berikut :

2.4.1 Pengendalian hama dengan kultur teknisadalah langkah-langkah yang dilakukan berkaitandengan produksi yang menyebabkan lingkungan yang terjadi itu

Dasar Perlindungan Tanaman Page 9

Page 10: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../2012/05/laporan-dpt-fieldwork-final.docx · Web viewKomponen Biotik Faktor biotik meliputi semua makhluk hidup yang ada di Bumi, baik tumbuhan, hewandan

tidak atau kurang cocok untuk kehidupan pertumbuhan dan perkembangan serangga hama.2.4.2 Pengendalian hayati adalah pengendalian serangga hama dengan menggunakan musuh-musuh alam seperti parasit, predator dan patogen.

2.4.3 Pengendalian secara fisis dan mekanis adalah pengendalian hama yang dilakukan secaralangsung membinasakan serangga hama dengan alat-alat tertentu.

2.4.4 Penggunaan insektisida, yakni penggunaan senyawa kimia yang dapat mematikan seranggahama. Namun, dalam pengendalian hama terpadu penggunaan insektisida merupakan alternatif yang terakhir.

2.4.5 Pengendalian hama dengan peraturan-peraturan bertujuan untuk meningkatkan pelaksanaan pengendalian hama terpadu. Umpama saja peraturan yang mengatur tentang : sistem bertanamserempak, pola tanam, pergiliran varietas unggul dan lain-lain.

(Winarno, 1987)

2.5 Komponen Ekosistem

Komponen Ekosistem. Seperti yang dijelaskan sebelumnya Komponen ekosistem dibagimenjadi 2 bagian yaitu Komponen Biotik dan Abiotik .

2.5.1 Komponen Biotik Faktor biotik meliputi semua makhluk hidup yang ada di Bumi, baik tumbuhan, hewandan mikroorganisme. Tumbuhan memiliki peranan yang sangat penting dalam ekosistem karenatumbuhan memiliki kemampuan yang tidak dimiliki makhluk hidup yang lain, yaitu kemampuan menghasilkan makanan. Oleh

Dasar Perlindungan Tanaman Page 10

Page 11: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../2012/05/laporan-dpt-fieldwork-final.docx · Web viewKomponen Biotik Faktor biotik meliputi semua makhluk hidup yang ada di Bumi, baik tumbuhan, hewandan

karnanya, tumbuhan berperan sebagai produsen dalam ekosistemsedangkan hewan berperan sebagai konsumen, adapun mikroorganisme sebagai pengurai.

2.5.1.1 IndividuMerupakan organisme tunggal dan berada pada tingkatan organisasi makhluk hidupterendah. Contohnya seekor tikus, seekor kucing.

2.5.1.2 PopulasiMerupakan kumpulan individu yang sejenis yang berada pada suatu daerah yang samadan dalam waktu tertentu. Misalnya Sekumpulan sapi yang berjalan.

2.5.1.3 KomunitasKumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah tertentu yangsaling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Contoh Komunitas sawah. Organismedalam komunitas ada yang berperan senagai produsen, konsumen dan pengurai.1. Produsen yaitu makhluk hidup yang berperan dalam menghasilkan makanan sehinggaciri utama produsen adalah memiliki klorofil.2. Konsumen yaitu organisme yang memakan tumbuhan atau hewan. Organisme yangmemakan tumbuhan disebut konsumen tingkat 1.3. Pengurai yaitu makhluk yang hidup dan memiliki kemampuan untuk merombak senyawa organik yang sudah mati menjadi senyawa anorganik.

2.5.2 Komponen Abiotik Adalah benda tak hidup yang meliputi faktor klimatik dan substartum.

2.5.2.1 Faktor Klimatik 

1. Suhu berpengaruh terhadap ekosistem karena suhu merupakan syarat yang diperlukanorganisme

Dasar Perlindungan Tanaman Page 11

Page 12: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../2012/05/laporan-dpt-fieldwork-final.docx · Web viewKomponen Biotik Faktor biotik meliputi semua makhluk hidup yang ada di Bumi, baik tumbuhan, hewandan

untuk hidup. Beberapa organisme bisa hidup pada kisaran suhu tertentu.2. Sinar matahari mempengaruhi ekosistem secara global karena dapat menentukan suhudan merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan.3. Angin selain berperan dalam menentukan kelembaban juga berperan dalam penyebaran biji tumbuhan tertentu.

2.5.2.2 Faktor Substratum1. Air berpengaruh karena dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organisme. Bagitumbuhan air diperlukan dalam pertumbuhan, perkecambahan, dan penyebaran biji

  2. Tanah merupakan tampat hidup bagi organisme. Jenis tanah yang berbedamenyebabkan organisme yang didalam ikut berbeda, dan tanah juga menyediakan unsur  penting bagi pertumbuhan organisme.

(Hartanto,2010)

2.6 Peran PHT dalam Ekosistem Pertanian

Pada sistem pertanian yang belum tersentuh teknologi konvensional sehingga semua bentuk bahan agrokimia tidak digunakan sama sekali, maka petani akan menggunakan bermacam-macam cara baik langsusung maupun tak langsung untuk melindungi tanamannyadari serangan hama dan penyakit. Dengan demikian, ³Pengendalian Hama Terpadu´ merupakansalah satu komponen kearifan tradisional dalam bidang pertanian. Faktor yang cukup pentingdari metode tradisional perlindungan tanaman adalah memanfaatkan perilaku hama, dengandemikianperkembangnya dapat dihambat,

Dasar Perlindungan Tanaman Page 12

Page 13: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../2012/05/laporan-dpt-fieldwork-final.docx · Web viewKomponen Biotik Faktor biotik meliputi semua makhluk hidup yang ada di Bumi, baik tumbuhan, hewandan

dan mengurangi kemungkinan hama menyerangtanaman utama. Perlindungan selanjutnya dengan memanfaatkan musuh alami.Perlindungan tanaman merupakan proses yang bersifat kompleks sehingga memerlukan pemahaman peranan masing-masing komponen lingkungan, system usaha tani, dan system pertanaman yang dilaksanakan. Dengan demikian perlindungan tanaman tidak dapatdilaksanakan hanya dengan mengandalkan satu tindakan saja, tetap memerlukan kombinasitindakan yang menyesuaikan dalam melaksanakan tindakan sepadan dalam melindungitanamannya. Kelebihan PHT memang tidak sebanding dengan pestisida namun jika system ini berlangsung dalam jangka panjang dapat dilihat kelebihannya :1) Meningkatkan ketahanan terhadap perlakuan yang dilakukan.2) Tidak membasmi musuh alami.3) Tidak berdampak negative terhadap kesehatan organism sekitar.4) Menurunkan resiko ledakan hama sekunder.5) Menurunkan biaya produksi.6) Menurunkan ketergantungan petani pada bahan kimia pertanian (pestisida).7) Tidak merusak lingkungan dan sumber air.

(Triharso,1994)

2.7 Faktor Penyebab Timbulnya Peledakan Hama dan Penyakit

Berikut faktor penyebab timbulnya hama :1) Perubahan ke tanaman monokultur, tanaman monokultur merupakan system tanam dengan jenis hanya 1 tanaman saja. Hal ini dapat mendatangkan hama karena tersedianya pangan yang besar bagi

Dasar Perlindungan Tanaman Page 13

Page 14: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../2012/05/laporan-dpt-fieldwork-final.docx · Web viewKomponen Biotik Faktor biotik meliputi semua makhluk hidup yang ada di Bumi, baik tumbuhan, hewandan

mereka. Tanaman polykultur lebih dianjurkan dari pada pertanian monokultur.

2) Pemindahan hama melewati batas geografik, artinya adanya hama baru yang keluar dari suatuekosistemnya ke daerah hal ini dapat memicu perkembangan hama tersebut pada daerah yangdihinggapinya.3) Perubahan toleransi manusia,Berikut pendapat dari Piremental (1982) tentang timbulnya hama :

1. Penanaman monokultur 2. Pemasukan spesies tanaman baru3. Pemasukan spesies hama baru4. Perpindahan tanaman ke daerh yang berbeda5. Hasil pemulian tanaman6. Keragaman gen yang kurang7. Jarak tanam8. Penanaman secara terus-menerus9. Unsur hara atu pemupukan10. Waktu tanam dimana stadia serangga yang merusak sinkron dengan tanaman yang dirusak 11. Asosiasi antara tanaman dan hama12. Penggunaan pestisida.

(Handoko, 1994)

2.8 Metode Pengendalian OPT

Pengendalian OPT dibedakan atau dibagi menjadi 3 bagian :

2.8.1 Pengendalian Secara Teknik Budi DayaYaitu dengan melaksanakan pengolahan tanah yang baik dan benar, menggunakan benihdari varietas tanaman yang tahan OPT. benih yang bermutu dan sehat, pengaturan jarak tanamyang ideal, pola tanam yang baik, waktu tanam yang tepat, pemupukan secara berimbang, pengaturan drainase(tata air) yang baik, dan menanam jenis tanam perangkat/pemikat hama.

Dasar Perlindungan Tanaman Page 14

Page 15: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../2012/05/laporan-dpt-fieldwork-final.docx · Web viewKomponen Biotik Faktor biotik meliputi semua makhluk hidup yang ada di Bumi, baik tumbuhan, hewandan

2.8.2 Pengendalian Secara Fisik/Mekanik Dilakukan dengan cara sanitasi secara selektif terhadap tanaman yang terserang OPT,sanitasi terhadap tumbuhan pengganggu yang kemungkinan menjadi inang lain dari OPT,Pengambilan kelompok telur/ulat dari tanaman yang diserang, dan pemasangan penghalang berupa kelambu, rumah kaca, atau plastic transparan.

2.8.3 Pengendalian Secara BiologiDilakukan dengan cara memanfaatkan musuh alami dan agensia hayati. Pengendaliansecara biologi ini dapat juga dilakukan dengan sebuah peraturan, misalnya larangan terhadap pemasukan benih atau bagian tanaman lain yang dapat membawa OPT berbahaya, baik tanamanimpor maupun tanaman dari area lain.

2.8.4 Pengendalian Dengan Bahan KimiaDitinjau dari bahan aktifnya dibagi dalam 2 macam, yakni pestisida hayati dan pestisidasintesis.

Pestisida hayati adalah pestisida yang dibuat dari makhluk hidup yang bahhan aktifnyadapat mengendalikan OPT, dapat berupa umbuhan dan agen hayati. Sedang kan pestisida sintesismemiliki bahan aktif dari hasil sintesa kimia yang terdiri atas beberapa golongan. Untuk meningkatkan efektivitasnya dalam aplikasi, maka perlu memperhatikan pemilihan jenis pestisida yang sesuai dengan OPT sasaran. Jenis pestisida yang dipilih dan digunakan juga harus bersifat tidak persisten (mudah terurai pada kondisi lapang) atau mempunyai paruh waktu yang pendek. Biasanya penggunaan pestisida hanya dilakukan jika berdasarkan hasil pengamatanterhadap OPT telah melebihi ambang batas pengendalianAplikasi pestisida dilakukan ketika sebagian besar OPT pada stadium yang peka terhadap pestisida tersebut. Penggunaan pestisida dilakukan dengan dosis minimum (tidak

Dasar Perlindungan Tanaman Page 15

Page 16: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../2012/05/laporan-dpt-fieldwork-final.docx · Web viewKomponen Biotik Faktor biotik meliputi semua makhluk hidup yang ada di Bumi, baik tumbuhan, hewandan

berlebihan),namun efektif terhadap OPT sasaran. Bagian yang disemprot pestisida bukan bagian tanamanyang akan dikonsumsi, tetapi bagian tanaman yang terserang secara spot atau pada populasihama (OPT) saja.

(Surachman & Widodo, 2007)

2.9 Konsep Ambang Ekonomi

Konsep aras luka ekonomi untuk pertama kalinya dikemukan oleh ahli entomologi. Dalam konsep aras luka ekonomi terdapat 3 komponen/element utama yaitu kerusakan ekonomi, aras luka ekonomi, dan ambang ekonomi.

a. Kerusakan ekonomi

Kerusakan ekonomi merupakan komponen dasar dari konsep aras luka ekonomi. menurut Stern et all. Kerusakan ekonomi adalah jumlah atau tingkat kerusakan yang dapat kita gunakan ssebagai dasar untuk mengeluarkan biaya melakukan tindakan pengendalian. Kerusakan ekonomi ini dimulai pada saat besarnya kerugian akibat kerusakan sama dengan biaya pengendalian yang dikeluarkan.

Dalam memahami kerusakan ekonomi ini, kita harus bisa membedakan pengertian antara luka (injury) dan kerusakan (damage). Luka lebih diartikan pada efek keberadaan penyakit pada tanaman inangnya (misal menyebabkan bercak, layu, dll), sedangkan kerusakan lebih pada pengukuran (lebih pada dampak ekonomi) efek keberadaan penyakit pada tanaman inangnya (misal menurunkan hasil dan kualitas).Penentuan kerusakan ekonomi ini sangat penting, karena petani dapat menentukan kapan tindakan pengendalian harus dilakukan, sehingga kerugian akibat

Dasar Perlindungan Tanaman Page 16

Page 17: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../2012/05/laporan-dpt-fieldwork-final.docx · Web viewKomponen Biotik Faktor biotik meliputi semua makhluk hidup yang ada di Bumi, baik tumbuhan, hewandan

penyakit dapat diminimalkan. Konsep kerusakan ekonomi ini akan berdampak pada besarnya hasil yang akan diperoleh petani dari usaha pengendalian yang dilakukannya. Besarnya nilai yang dapat diselamatkan dari tindakan pengendalian atau yang biasa disebut ambang perolehan dapat dihitung dengan rumus

Perhitungan seperti diatas diharapkan petani dapat menentukan kapan tindakan pengendalian harus dilakukan agar biaya pengendalian yang dikeluarkan tidak melebihi niali kehilangan hasil akibat penyakit yang dapat diselamatkan.

b. Aras Luka Ekonomi (Ambang Kerusakan)Tujuan akhir dari tindakan pengendalian penyakit adalah untuk menekan penyakit pada level yang tidak menimbulkan kerugian secara ekonomi baik pada jumlah maupun kulitas hasil, dengan demikian ambang kerusakan (tingkat kerusakan ekonomi) haruslah diketahui untuk mencegah kerugian yang lebih besar akibat adanya penyakit. Tingkat/level xt tertinggi yang dapat menimbulkan kerusakan ekonomi disebut juga dengan aras luka ekonomi atau dalam entomologi “jumlah kepadatan populasi terendah yang dapat menyebabkan kerusakan secara ekonomi”. Secara matematika pengukuran ALE dapat modelkan sebagai berikut

Yang mana;

C = Biaya pengendalian

P = harga komoditi

e = intensitas penyakit (ALE)

d = koefisien proporsi kehilangan hasil

Dasar Perlindungan Tanaman Page 17

Page 18: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../2012/05/laporan-dpt-fieldwork-final.docx · Web viewKomponen Biotik Faktor biotik meliputi semua makhluk hidup yang ada di Bumi, baik tumbuhan, hewandan

k = keefektifan tindakan pengendalian.

Bila besarnya nilai d dan k tidak dapat diukur/ditentukan secara langsung, maka digunakan analisis regresi dengan persamaan Sehingga nilai ALE dihitung dengan rumus

dimana nilai b didapat dari persamaan regresi diatas.Nilai ambang kerusakan ini bervariasi bergantung pada tanaman, penyakit, dan ekonomi lokal, sehingga dari musim ke musim atau dari daerah ke daerah bisa saja berbeda-beda nilai ambang kerusakan ini, meskipun penyakitnya sama.

c. Ambang ekonomi (ambang tindakan)Selain berdasarkan pada nilai ALE pengambilan keputusan untuk melakukan tindakan pengendalian adalah menggunakan ambang ekonomi (AE). Ambang ekonomi adalah suatu tingkat/level kerusakan penyakit (keparahan penyakit) yang mengharuskan dilakukan pengendalian sehingga penyakit tidak berkembang mencapai ALE. Dengan kata lain AE adalah ambang tindakan (action threshold). Nilai AE lebih rendah dari ALE, sehingga petani mempunyai kesempatan melakukan tindakan pengendalian untuk mencegah berkembangnya penyakit mencapai/melebihi ALE. Dengan demikian diharapkan tindakan pengendalian yang dilakukan selain menekan penyakit (keparahan penyakit) mencapai level yang dapat menimbulkan kerusakan ekonomi, juga diharapkan bahwa biaya yang dikeluarkan untuk pengendalian lebih rendah (setidaknya sama dengan) nilai kehilangan hasil yang dapat diselamatkan oleh tindakan pengendalian tersebut.Model perkembangan penyakit, baik monosiklik dan polisiklik r (R) adalah laju perkembangan penyakit,

Dasar Perlindungan Tanaman Page 18

Page 19: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../2012/05/laporan-dpt-fieldwork-final.docx · Web viewKomponen Biotik Faktor biotik meliputi semua makhluk hidup yang ada di Bumi, baik tumbuhan, hewandan

dimana nilainya bervariasi bergantung pada virulensi patogen, ketahanan tanaman inang, dan lingkungan yang mendukung. Jika xo, r dan ambang kerusakan telah diketahui, maka dapat diprediksikan kapan penyakit akan mencapai/melebihi nilai ambang kerusakan, sehingga petani harus tahu kapan harus melukan tindakan pengendalian (pada waktu yang tepat).Nilai AE ini bukanlah nilai yang konstan (statik) tetapi bervariasi bergantung pada ALE (ketahan tanaman), fase pertumbuhan tanaman pada saat patogen menginfeksi tanaman, keadaan iklim, geografi daerah, dan system budidaya.

(James. 1974)

Dasar Perlindungan Tanaman Page 19

Page 20: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../2012/05/laporan-dpt-fieldwork-final.docx · Web viewKomponen Biotik Faktor biotik meliputi semua makhluk hidup yang ada di Bumi, baik tumbuhan, hewandan

BAB IIIMETODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat

Waktu

Fieldwork lapang Dasar Perlindungan Tanaman dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 14 Desember 2011 pada pukul 10.00

Tempat

Fieldtrip Dasar Perlindungan Tanaman dilaksakan di Desa Ngijo Kecamatan Karang Ploso Kabupaten Malang

3.2 Metode Kerja

1. Membagi kelompok besar praktikum menjadi dua kelompok kecil

2. Melakukan observasi ke lapang, yaitu observasi terhadap komoditas pangan

3. Melakukan wawancara terhadap pemlik lahan (petani) tentang :

lahan budidaya (luas lahan, sejarah lahan,nama pemilik lahan, olah lahan, system bubdidaya, tanaman yang terdapat di petakan lahan, olah tanah, varietas tanam)

penggunaan pestisida( biaya dan jadwal penggunan, jenis, dan dosis)

Dasar Perlindungan Tanaman Page 20

Page 21: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../2012/05/laporan-dpt-fieldwork-final.docx · Web viewKomponen Biotik Faktor biotik meliputi semua makhluk hidup yang ada di Bumi, baik tumbuhan, hewandan

hama yang ditemukan dan identifikasinya serta hama yang menjadi kendala petani di lahan dan juga gejalanya

penyakit yang ditemukan berdasar gejala dan penyakit yang menjadi kendala oleh petani di lahan

musuh alami yang ditemukan di kondisi lapang beserta identifikasinya

kendala dalam berbudidaya dan pengendalian OPT yang dilakukan petani

perlakuan petai atau solusi yang dilakukan dalam melakukan pengendalian OPT

biaya yang telah dikeluarkan dalam proses produksi

keuntungan produksi atau hasil budidaya (dari segi ekonomi)

kondisi sosial petani

4. Dokumentasi hama, penyakit, dan musuh alami yang ditemukan, kondisi lahan, serta kegiatan interview observasi di lapang

3.2.1. Diagram Alir

Dasar Perlindungan Tanaman Page 21

Page 22: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../2012/05/laporan-dpt-fieldwork-final.docx · Web viewKomponen Biotik Faktor biotik meliputi semua makhluk hidup yang ada di Bumi, baik tumbuhan, hewandan

Pemilihan lahan yang akan diteliti

(lahan pangan/holtikultura)

Mengidentifikasi kondisi lahan

Mengidentifikasi organisme ( hama, penyakit dan musuh

alami) yang terdapat pada lahan

Survei wawancara dengan petani lahan

Studi literature atau pustaka

Analisis data dan penyusunan

Hasil

BAB IV

Dasar Perlindungan Tanaman Page 22

Page 23: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../2012/05/laporan-dpt-fieldwork-final.docx · Web viewKomponen Biotik Faktor biotik meliputi semua makhluk hidup yang ada di Bumi, baik tumbuhan, hewandan

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil4.1.1 Kondisi Lahan

Lahan tempat kami melakukan pengamatan berada di Kebun Praktikum Brawijaya, Desa Ngijo, Kec Karang Ploso, Kab. Malang. Lahan seluas 2010 m2 tersebut ditanami Padi (Oryza sativa). Disekitar lahan tersebut terdapat tanaman hortikultura dan tanaman tahunan sebagai land cover. Tanaman pangan yang terdapat disekitar lahan tersebut antara lain: padi, jagung, ketela pohon, dan ubijalar.

Lahan yang ditamami padi ini masih memiliki kwalitas tanah dan lingkungan yang baik. Lahan tersebut memiliki sifat - sifat fisik dan kimia tanah yang cukup baik untuk mendukung produktifitas tanaman. Tanah tersebut memiliki tekstur lempung liat berpasir dan memiliki kapasitas menyimpan air yang cukup tinggi. Disamping itu tanah tersebut juga memiliki kandungan unsur hara dan bahan organik yang cukup tinggi. Lahan tersebut menggunakan sistem irigasi yang berasal dari aliran sungai.

4.1.2 Sistem budidaya yang dijalankan Petani

Petani yang kami wawancarai hanya menanam padi saja padalahannya, sehingga termasuk system pertanian monokultur. Yaitu dengan menanam satu jenis tanaman pada areal dan waktu yang sama. Cara budidaya padi yang diterapkan petani tersebut yang pertama adalah dengan melakukan pengolahan tanah. Pengolahan tanah yang dilakukan oleh petani tersebut dengan cara membajak tanah dengan mesin. Kemudian di beri pupuk kandang. Kemudian bibit ditanam dari

Dasar Perlindungan Tanaman Page 23

Page 24: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../2012/05/laporan-dpt-fieldwork-final.docx · Web viewKomponen Biotik Faktor biotik meliputi semua makhluk hidup yang ada di Bumi, baik tumbuhan, hewandan

persemaian. Dengan jarak-jarak tanam 25 cm x 25 cm. Sebagian besar pemeliharaaan tanaman menggunakan system pertanian organik dan dengan meminimalisir penggunaan pestisida. Fungisida yang biasa di gunakan adalah Foligur dengan dosis 30-40 cc per tangki. Pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang dan dengan tambahan pupuk urea dan pupuk organik kompres. Kemudian dilakukan berbagai macam pemeliharaan diantaranya penyiangan, pengajiran, penalian dan pengairan, kemudian setelah 3 bulan sudah bisa panen.

4.1.3 Hama yang ditemukan di lapang (Klasifikasi, Ciri-ciri dan foto lapang)

Hama yang kami temukan di lahan saat itu hanya ulat dan belalang. Karena lahan yang kami gunakan sebagai obyek pengamatan baru saja mengalami penyemaian, sehingga hama yang kami temukan pun terbatas. Tetapi menurut info dari Pak Kabul (petani) hama yang biasanya menyerang tanaman padi tidak hanya ulat dan belalang tetapi juga ada tikus dan burung pipit.

UlatKlasifikasi Ulat

Kerajaan :AnimaliaFilum :ArthropodaKelas :InsectaOrdo :LepidopteraFamili :NoctuidaeGenus : Spodoptera

Spesies : Spodoptera frugiperda

Dasar Perlindungan Tanaman Page 24

Page 25: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../2012/05/laporan-dpt-fieldwork-final.docx · Web viewKomponen Biotik Faktor biotik meliputi semua makhluk hidup yang ada di Bumi, baik tumbuhan, hewandan

BelalangKlasifikasi Belalang

Kingdom : Animalia

Filum : Arthropoda

Kelas : Insecta

Ordo : Orthoptera

Famili : Acrididae

Genus : Oxya

Spesies : Oxya chinensis

Ciri – Ciri

o Punya satu pasang sayap, sayap lurus sejajar

o Tipe mulut penggigit mengunyah

JangkrikKlasifikasi Jangkrik

Kingdom : Animalia

Filum : Arthropoda

Kelas : Insecta

Ordo : Orthoptera

Famili : Gryllidae

Genus : Liogryllus

Spesies : Liogryllus Sp

Dasar Perlindungan Tanaman Page 25

Page 26: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../2012/05/laporan-dpt-fieldwork-final.docx · Web viewKomponen Biotik Faktor biotik meliputi semua makhluk hidup yang ada di Bumi, baik tumbuhan, hewandan

4.1.4 Penyakit yang ditemukan di lapang (Klasifikasi, Gejala dan foto lapang)

Kami tidak menemukan penyakit di lahan, karena lahan pertanian yang kami gunakan untuk pengamatan baru saja mulai ditanami padi. Tapi benih padi yang digunakan petani pada saat itu sebagian ada yang berwarna kuning, tetapi Pak Kabul mengatakan bahwa padi tersebut tidak terserang penyakit hanya saja terlalu lama masa pembibitannya sehingga benih berwarna kuning.

4.1.5 Musuh alami yang ditemukan di lapang (Klasifikasi, Gejala dan foto lapang)

Katak, sebagai musuh alami dari serangga.Capung, sebagai musuh alami dari kutu daun.

4.1.6 Kendala Budidaya Tanaman oleh Petani

Kendala yang dialami oleh petani dalam budidaya padi (Oryza sativa) berasal dari OPT dan faktor lingkungan. OPT yang menyerang tanaman padi yang dapat menurunkan kwalitas dan kwantitas padi diantaranya adalah ulat, wereng, ulat daun, tikus, belalang, bercak daun dan gulma yang ikut memperebutkan unsur hara dalam tanah. Faktor lingkungan yang menjadi kendala antara lain curah hujan yang tidak menentu dan intensitas radiasi matahari yang tidak stabil.

4.1.7 Pengendalian OPT yang dilakukan petani

Menurut petani yang kami wawancarai, cara pengendalian OPT yang dilakukan adalah dengan pemanfaatan musuh alami, pengaturan pola

Dasar Perlindungan Tanaman Page 26

Page 27: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../2012/05/laporan-dpt-fieldwork-final.docx · Web viewKomponen Biotik Faktor biotik meliputi semua makhluk hidup yang ada di Bumi, baik tumbuhan, hewandan

tanam, pengolahan tanah dan penggunaan jarak tanam yang tepat. Cara cara tersebut bertujuan untuk mengendalikan hama dan penyakit, selain itu juga untuk mencegah timbulnya populasi gulma pada lahan tersebut. Selain pengendalian yang bersifat pencegahan seperti diatas, petani juga melakukan pengendalian dengan pestisida, yaitu akodan, dengan dosis 30 – 40 cc dalam 1 tangki. Yaitu untuk mengendalikan hama dan penyakit.

4.1.8 Kebutuhan pestisida yang digunakan dan teknis penggunaan pestisida oleh petani

Pestisida yang digunakan oleh petani tersebut hanya menngunakan pestisida, yaitu Akodan. Yaitu dengan dosis 30 – 40 cc per tangki untuk luas lahan 10 x 15 m. Penyemprotan tersebut dilakukan dengan interval 3 minggu sekali. Dengan langsung menyemprotkan pada daun tanaman cabe tersebut pada bagian atas dan bawah daun. Penyemprotan biasanya dilakukan pada pagi hari atau sore hari.

4.1.9 Kondisi sosial ekonomi petani

Petani yang kami wawancarai kemarin bernama Kabul. Beliau memiliki seorang istri yang bernama Bu Rusmini yang juga bekerja sebagai petani. Menurut Pak Kabul kondisi sosial ekonomi petani di kebun Praktikum Kepuharjo sudah cukup tapi jika digunakan untuk menyekolahkan kedua anaknya sampai jenjang kuliah dirasa kurang.

Dasar Perlindungan Tanaman Page 27

Page 28: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../2012/05/laporan-dpt-fieldwork-final.docx · Web viewKomponen Biotik Faktor biotik meliputi semua makhluk hidup yang ada di Bumi, baik tumbuhan, hewandan

4.2 Pembahasan4.2.1 Penjelasan Kondisi ekosistem yang ditemukan

(baik dari unsur biotik dan abiotik) (Bandingkan dengan literatur)

Kondisi ekosistem pada praktikum lapang yang kita lakukan sangat baik, karena semua ekosistem yang ada disana saling membutuhkan satu sama lainnya. Ekosistem unsur biotik yang kita temukan dilapang yaitu tanaman padi yang berperan dalam lahan pengamatan kita.

Literatur

Sebagai suatu sistem yang hidup tanah mempunyai fungsi dan peranan dalam mendukung tumbuhnya tanaman, komponen dalam tanah seperti Mikro Organisme (MO), cacing, serangga atau binatang lain seperti plankton, chiro adalah identik dengan karyawan petani yang berada di dalam tanah, karena komponen tersebut bekerja setiap saat sepanjang masa selama lahan tersebut difungsikan sebagai sawah, mereka bekerja menggemburkan dan menyuburkan tanah dengan kata lain memperbaiki struktur tanah, mereka bekerja sekaligus membuat agar tanah tersebut mampu menahan air, dan mereka pun berusaha membuat bahan-bahan mentah menjadi nutrisi yang siap dimakan tanaman khususnya padi.

Namun demikian bila terjadi penggenangan pada lahan tersebut apa yang akan terjadi dengan kehidupan serta dengan fungsi dan peranan karyawan-karyawan tersebut? dan Apa yang akan terjadi pula dengan keberadaan mereka di bumi atau di habitatnya ?

Penggenangan khususnya pada tanaman padi berakibat rusaknya dan hancurnya bahkan matinya

Dasar Perlindungan Tanaman Page 28

Page 29: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../2012/05/laporan-dpt-fieldwork-final.docx · Web viewKomponen Biotik Faktor biotik meliputi semua makhluk hidup yang ada di Bumi, baik tumbuhan, hewandan

jaringan kompleks ( cortek, xylem dam phloem) pada akar tanaman padi, hal ini akan berpengaruh kepada aktivitas akar dalam mengambil nutrisi di dalam tanah lebih sedikit dengan bantuan jaringan sederhana sebagai jaringan cadangan yakni jaringan “Aerenchyma” sebagai pengganti fungsi jaringan kompleks, namun berbeda dalam pengambilan jumlah nutrisi yang jauh lebih keci l/ sedikit, sehingga pertumbuhan dan perkembangan tanaman agak terhambat dan berakibat kepada kemampuan kapasitas produksi yang akan lebih rendah.

4.2.2 Analisis Penyebab timbulnya gejala serangan OPT pada lahan (Bandingkan dengan referensi)

Penyebab timbulnya gejala serangan OPT yang kita lakukan di lapang tidak ada, karena pada saat pratikum yang kita lakukan di lapang lahan tersebut baru saja di tanami benih padi sama pak petani. Hanya saja sebagai antisipasi penyebab timbulnya hama yaitu dengan membersihkan atau memotong rumput rumput yang tebal dan tinggi-tinggi.

Literatur

Sebagai contoh penyakit HDB, ini merupakan penyakit bakteri yang tersebar luas dan dapat menurunkan hasil sampai 36%. Penyakit dapat berjangkit pada musim hujan atau musim kemarau yang basa, terutama pada lahan sawah yang selalu tergenang. Gejala awal yang ditunjukkan adalah timbulnya bercak abu-abu kekuningan umumnya pada tepi daun. Dalam perkembangannya, gejala akan meluas membentuk hawar dan akhirnya mengering. Bakteri ini sangat mudah menyebar, dengan bantuan angin, gesekan antar daun dan percikan air hujan.

Dasar Perlindungan Tanaman Page 29

Page 30: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../2012/05/laporan-dpt-fieldwork-final.docx · Web viewKomponen Biotik Faktor biotik meliputi semua makhluk hidup yang ada di Bumi, baik tumbuhan, hewandan

Penyakit HDB secara efektif dikendalikan dengan menanam varietas yang tahan seperti Code dan Angke dengan menggunakan pupuk NPK dalam dosis yang tepat. Bila memungkinkan, hindari penggenangan yang terus menerus, misalnya 1 hari digenangi dan 3 hari dikeringkan.

(Zadok. 1979)

4.2.3 Analisis Kendala Pengendalian OPT dan berbudidaya petani (Bandingkan dengan Literatur)

Untuk panen tidak ada kendala hanya untuk menanam saja yang menurut pak wi mengalami kesulitan karena membutuhkan waktu lama dan teknis penanaman yang sulit. Untuk pengendalian OPT dilakukan secara bekerja sama antar petani. Dan petani tidak menggunakan system budidaya tumpang sari karena sistem tumpang sari hanya untuk tanaman tertentu, sekarang para petani sudah menggunakan system monokultur karena menurut para petani system monokultur lebih gampang.

Literatur

Analisis Ekosistem sebagai

Dasar Pengendalian Hama

Dalam PHT, pengambilan keputusan untuk melakukan tindakan pengendalian didasarkan atas analisis ekosistem. Analisis ekosistem yang telah ditetapkan dan berfungsi terdiri atas tiga subsistem, yaitu

Dasar Perlindungan Tanaman Page 30

Page 31: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../2012/05/laporan-dpt-fieldwork-final.docx · Web viewKomponen Biotik Faktor biotik meliputi semua makhluk hidup yang ada di Bumi, baik tumbuhan, hewandan

pemantauan, pengambilan keputusan, dan tindakan pengendalian hama. Pemantauan atau monitoring bertujuan untuk mengamati dinamika agroekosistem secara rutin, baik komponen biotik (keadaan tanaman, intensitas kerusakan, populasi hama dan penyakit,populasi musuh alami, keadaan gulma dan lain-lain) maupun komponen abiotik (curah hujan, suhu, air, angin, dan lain-lain). Pengamatan secara rutin (misal satu minggu sekali) dapat dilakukan oleh petugas pengamat khusus atau oleh petani yang

terlatih. Metode pengamatan harus dibuat praktis dan ekonomis, tetapi memiliki tingkat ketelitian yang dapat dipertanggung jawabkan. Subsistem pengambilan keputusan berfungsi untuk menentukan keputusan pengelolaan hama yang tepat yang didasarkan pada analisis data hasil pemantauan pemantauan yang secara rutin diterima dari subsistem pemantauan. Pengambilan

keputusan didasarkan pada model dan teknologi pengelolaan hama yang dikuasai oleh dan tersedia bagi pengambil keputusan. Keputusan yang diambil oleh pengambil keputusan merupakan berbagai tindakan yang perlu dilakukan pada agroekosistem agar sasaran PHT terpenuhi, termasuk keputusan kapan dan

bagaimana pestisida digunakan. Subsistem program tindakan (action program) mempunyai fungsi untuk segera melaksanakan keputusan dan rekomendasi yang dibuat oleh subsistem pengambilan keputusan dalam bentuk tindakan pengendalian atau pengelolaan

hama pada unit lahan atau lingkungan pertanian yang dikelola. Tindakan tersebut dapat dilakukan oleh petani perorangan atau secara berkelompok

(Suniarsyih. 2009)

Dasar Perlindungan Tanaman Page 31

Page 32: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../2012/05/laporan-dpt-fieldwork-final.docx · Web viewKomponen Biotik Faktor biotik meliputi semua makhluk hidup yang ada di Bumi, baik tumbuhan, hewandan

4.2.4 Solusi Pengendalian OPT yang dapat diterapkan di lahan observasi berdasar konsep PHT (Berdasarkan Literatur dan sesuaikan dengan kondisi lahan) dengan pertimbangan keadaan Aspek lingkungan, Sosial dan Ekonomi Petani

Menurut kami penggunaan pestisida pada kebun praktikum kepuharjo masih belum sesuai dengan system pengendalian OPT terpadu, karena penggunaan pestisida di kebun tersebut masih belum optimal dalam penggunaannya misalnya saja dosis, takaran, dan campuran yang digunakan. Dan menurut kami para petani perlu bimbingan dan pengarahan dengan penggunaan pestisida dalam budidaya pertanian.

Literatur

Untuk penerapannya membutuhkan strategi pengelolaan resiko, yang mencakup penggunaan tanaman tahan hama tahan hama dan penyakit, rotasi tanaman dengan pakan ternak, ledakan penyakit pada tanamna peka, dan penggunaan bahan kimia seminimal mungkin untuk mengendalikan gulma, hama, dan penyakit dengan mengikuti konsep PHT.

Pengendalian hama dan penyakit serta gulma secara terpadu akan menjangkau beberapa aktivitas, yaitu:1.) Penggunakan varietas tahan dalam proses pelepasan beruntun (sequencetial), asosiasi, dan kultur teknis untuk       mencegah perkembangan hama dan penyakit;2.) Pemeliharaan keseimbangan biologi (biological balance) antara hama penyakit dengan musuh alami;3.) Adopsi praktek pengendalian menggunakan bahan organik bila memungkinkan;4.) Penggunakan teknik pendugaan hama penyakit bila telah tersedia;

Dasar Perlindungan Tanaman Page 32

Page 33: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../2012/05/laporan-dpt-fieldwork-final.docx · Web viewKomponen Biotik Faktor biotik meliputi semua makhluk hidup yang ada di Bumi, baik tumbuhan, hewandan

5.) Pengkajian semua metode yang memungkinkan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, terhadap sistem produksi dan implikasinya terhadap lingkungan guna meminimalisasi pemakaian bahan kimia pertanian, khususnya dalam meningkatkan adopsi teknologi PHT;6.) Penyimpanan dan penggunaan bahan kimia yang sesuai dan terigristasi untuk individu tanaman, waktu, dan interval       penggunaan sebelum panen.7.) Pengamanan penyimpanan bahan kimia dan hanya digunakan oleh personel yang sudah terlatih dan memiliki       kemampuan (knowledgeable persons);8.) Pengamanan peralatan yang digunakan untuk mengatasi bahan kimia dengan meningkatkan keamanan dan        pemeliharaan standar; dan9.)Pemeliharaan catatan secara akurat dari insektisida yang dipakai.

Pengembangan PHT dalam pertanian berkelanjutan didasari oleh resisitensi hama terhadap insektisida sebagai dampak dari penerapan pertanian modern yang terbukti telah menurunkan kualitas sumberdaya alam. Di lain pihak, pengembangan pertanian berkelanjutan juga didasari oleh munculnya gerakan pertanian organik.

(Zadok. 1979)

Dasar Perlindungan Tanaman Page 33

Page 34: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../2012/05/laporan-dpt-fieldwork-final.docx · Web viewKomponen Biotik Faktor biotik meliputi semua makhluk hidup yang ada di Bumi, baik tumbuhan, hewandan

BAB VPENUTUP

5.1 Kesimpulan

PHT merupakan suatu cara pendekatan atau cara berpikir tentang pengendalian OPT yang didasarkan pada dasar pertimbangan ekologi dan efisiensi ekonomi dalam rangka pengelolaan agro-ekosistem yang berwawasan lingkungan yang berkelanjutan.

Pengendalian hayati adalah pengendalian semua makhluk hidup yang dianggap sebagai OPT dengan cara memanfaatkan musuh alami, memanipulasi  inang, lingkungan atau musuh alami itu sendiri.

Ekosistem adalah suatu unit ekologi yang di dalamnya terdapat hubungan antara struktur dan fungsi. Struktur yang dimaksudkan dalam definisi ekosistem tersebut adalah berhubungan dengan keanekaragaman spesies (species diversity).

Ambang ekonomi adalah suatu tingkat/level kerusakan penyakit (keparahan penyakit) yang mengharuskan dilakukan pengendalian sehingga penyakit tidak berkembang mencapai ALE. Dengan kata lain AE adalah ambang tindakan (action threshold).

Dari pratikum lapang yang kelompok kami lakukan di Kebun Percobaan Klimatologi, Kepuh Harjo Malang dapat disimpulkan bahwa tanaman pangan yang kita amati yaitu padi. Lahan itu sendiri milik Uneversitas Brawijaya Malang yang di rawat dan dijaga sama petani

Dasar Perlindungan Tanaman Page 34

Page 35: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../2012/05/laporan-dpt-fieldwork-final.docx · Web viewKomponen Biotik Faktor biotik meliputi semua makhluk hidup yang ada di Bumi, baik tumbuhan, hewandan

yang bernama Pak Pri yang berukuran 35X30 meter. Dilahan itu kami banyak menemukan berbagai aspek dan cara-cara merawat tanaman padi itu sendiri

• Sebelum benih padi ditanam, tanah diolah dengan menggunakan kerbau

• 1 bulan sekali tanaman pengganggu di ambil dan di kasih pupuk mes Urea dan Za

Kalau ada hama tikus di beri racun tikus (cap celeng), dan kalau ada hama serangga di semprot dengan menggunakan pestisida (pospit)

5.2 Saran (Rekomendasi Bagi Petani)

Sebaiknya penggunaan pestisida kimia (pabrik) pada lahan harus di sesuaikan dengan kebutuhan yang ada pada lahan. Dan penggunaan pestisida dilakukan jika benar-benar diperlukan, misalnya karena peledakan hama yang tidak bisa dikendalikan dengan musuh alami dan pestisida alami atau organik.

5.3 Kesan Selama Praktikum

Selama mengikuti praktikum Dasar Perlindungan Tanaman ini, kami banyak memperoleh ilmu yang bermanfaat, juga banyak mendapatkan pengetahuan bagaimana pelindungan tanaman langsung di lapang walaupun masih sekedar dasar atau awal.

5.4 Saran untuk Asisten dan Kesan Terhadap Asisten

Saran untuk asisten :

Dasar Perlindungan Tanaman Page 35

Page 36: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../2012/05/laporan-dpt-fieldwork-final.docx · Web viewKomponen Biotik Faktor biotik meliputi semua makhluk hidup yang ada di Bumi, baik tumbuhan, hewandan

Tetapalah jadi seperti sekarang ini , jangan pernah kakak berubah, karena bagi kami asisten kak Firda sudah baik dalam segala hal, baik itu dalam penyampaian materi maupun dalam kegiatan praktikum dasar perlindungan tanaman selama satu semester ini.

Kesan terhadap asisten :

Selama kami di bimbing oleh asisten kak Firda, kami merasa nyaman dan senang selama praktikum DPT ini. Karena kak Firda orangnya baik dan tidak ribet. Dalam menyampaikan materi juga sudah baik, Selalu mengerti kondisi kami dan tidak terlalu menekan kami. Pokoknya bagi kelompok kami kak Firda is the best dech,,,,,,

Dan mungkin selama mengikuti praktikum DPT ini kami banyak salah ke kak Firda, baik itu secara disengaja maupun tidak disengaja, kelompok kami meminta maaf sebesar-besarnya atas kesalahan tadi. Semoga apa yang kita peroleh selama ini menjadi sesuatu yang bermanfaat kedepannya kelak. Amin

Dasar Perlindungan Tanaman Page 36

Page 37: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../2012/05/laporan-dpt-fieldwork-final.docx · Web viewKomponen Biotik Faktor biotik meliputi semua makhluk hidup yang ada di Bumi, baik tumbuhan, hewandan

DAFTAR PUSTAKA

Anonymousa, 2011. http://id.wikipedia.org/wiki/PHT Diakses tanggal 23 Desember 2011

Djafaruddin, 2000.DASAR-DASAR PENGENDALIAN TANAMAN. PT Bumi Aksara: Jakarta

Handoko.1994.Pengendalian OPT.Cahya Sentosa.Bogor

Hartanto, Hendri.2010.Dasar Perlindungan Tanaman. Kawah Media. Yogyakarta.

James, WC. 1974. Crop loss assessment and modeling (chapter 14)

Suniarsyih, N. S, 2009. Pengendalian hama penyakit dan gulma secara terpadu (PHPT). http://wibowo19.wordpress.com /2009/01/18/ pengendalian- hama-penyakit- dan-gulma-secara-terpadu-phpt/. Maret 2010.

Surachman &Widodo.2007.Pengendalian Hama Terpadu.PT.Dunia Pustaka.Jakarta

Triharso, 1994, Dasar – dasar Perlindungan Tanaman, Gadjah Mada Univerity Press, Yogyakarta

Winarno, Baskoro. 1987. Pengendalian Hama Terpadu Kasio Wereng Coklat (Nilaparvata lugens)Tanaman Padi. Seminar Wereng Coklat pada Tanaman Padi. Diselenggarakan oleh JurusanHama dan

Dasar Perlindungan Tanaman Page 37

Page 38: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../2012/05/laporan-dpt-fieldwork-final.docx · Web viewKomponen Biotik Faktor biotik meliputi semua makhluk hidup yang ada di Bumi, baik tumbuhan, hewandan

Penyakit dalam Rangka Dies Natalis Unibraw ke-24. 17 halaman

Zadok, J, C, R.D Schein. 1979. Epidemilogy and Plant Disease Management. Oxford University Press, 417p

LAMPIRAN

Dasar Perlindungan Tanaman Page 38

Page 39: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../2012/05/laporan-dpt-fieldwork-final.docx · Web viewKomponen Biotik Faktor biotik meliputi semua makhluk hidup yang ada di Bumi, baik tumbuhan, hewandan

Dasar Perlindungan Tanaman Page 39

Page 40: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../2012/05/laporan-dpt-fieldwork-final.docx · Web viewKomponen Biotik Faktor biotik meliputi semua makhluk hidup yang ada di Bumi, baik tumbuhan, hewandan

Dasar Perlindungan Tanaman Page 40

Page 41: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../2012/05/laporan-dpt-fieldwork-final.docx · Web viewKomponen Biotik Faktor biotik meliputi semua makhluk hidup yang ada di Bumi, baik tumbuhan, hewandan

Dasar Perlindungan Tanaman Page 41

Page 42: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../2012/05/laporan-dpt-fieldwork-final.docx · Web viewKomponen Biotik Faktor biotik meliputi semua makhluk hidup yang ada di Bumi, baik tumbuhan, hewandan

Dasar Perlindungan Tanaman Page 42

Page 43: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../2012/05/laporan-dpt-fieldwork-final.docx · Web viewKomponen Biotik Faktor biotik meliputi semua makhluk hidup yang ada di Bumi, baik tumbuhan, hewandan

Dasar Perlindungan Tanaman Page 43

Page 44: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../2012/05/laporan-dpt-fieldwork-final.docx · Web viewKomponen Biotik Faktor biotik meliputi semua makhluk hidup yang ada di Bumi, baik tumbuhan, hewandan

Dasar Perlindungan Tanaman Page 44