DM Keluarga (Bab 3).doc
Transcript of DM Keluarga (Bab 3).doc
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.M KELUARGA TN.M DENGAN
GANGGUAN PADA SISTEM ENDOKRIN DIABETES MELLITUS DI
RT.02 RW.V WILAYAH KERJA PUSKESMAS KELURAHAN CIGUGUR
TENGAH KECAMATAN CIGUGUR TENGAH
DARI TANGGAL 16-17 DESEMBER 2004
A. PENGKAJIAN
1. Data Umum
a. Nama Kepala Keluarga : Tn.M
b. Alamat: RT.02/RW.05, Kelurahan Cigugur
Tengah.
c. Pekerjaan : Buruh
d. Pendidikan Kepala Keluarga : SD
e. Komposisi Keluarga :
NO NAMA JK HUBUNGAN UMUR PENDIDIKAN BCG
STATUS EMUNISASI
POLIO DPT HEPATITIS CAMPAK
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1 Ny.Y P Istri 43 th SD
2 An.A P Anak 15 th SMP
3 An.D L Anak 14 th SMP
4 An.D L Anak 8 th SD
f. Genogram
1
Keterangan :
: Laki-Laki
: Perempuan
: Klien
: Hubungan Keluarga
: Tinggal Serumah
g. Tipe keluarga
Tipe keluarga Tn.M adalah Nuclear family (keluarga inti) yang
terdiri dari ibu dan 3 orang anak.
h. Suku Bangsa : Sunda
i. Agama : Islam
2. Pola kebiasaan sehari-hari
a. Kebiasaan makan dan minum
Kebiasaan makan keluarga Tn.M teratur yaitu 3 kali perhari
dengan susunan makanan esbagai berikut : nasi, sayur mayur,
lauk pauk, kadang-kadang ditambah susu dan buah-buahan.
Keluarga tidak mempunyai makanan pantangan kecuali yang
tidak diperbolehkan oleh agama serta Tn.M tidak terlalu banyak
makan manis-manisan dan daging kebiasaan minum keluarga
Tn.M menggunakan air putih dan air the dengan jumlah 7-8 gelas
perhari dan Tn.M kebiasaan minum 7-8 gelas perhari. Mengenai
penggunaan alat makan dan minum, menggunakan alat makan
bersama.
b. Pola istirahat dan tidur
Kuantitas tidur anggota keluarga Tn.M 6-7 jam perhari
sedangkan Tn.M 5-6 jam perhari karena Tn.M sering merasa
kesemutan dan pegal kaki dan tangan.
c. Pola rekreasi dan hiburan
Keluarga Tn.M memakai waktu senggangnya yaitu menonton
TV di rumah bersama-sama, jika ketiga anaknya menggunakan
waktu senggangnya untuk bermain bersama teman-temannya.
2
d. Pola komunikasi keluarga
Bahasa yang digunakan oleh semua anggota keluarga adalah
Indonesia dan Sunda dan keluarga biasa berkumpul pada malam
hari
e. Pola kebersihan diri
Kebiasaan mandi keluarga 2 kali perhari yaitu pagi dan sore
dengan menggunakan sabun mandi, keramas 3 kali seminggu,
gosok gigi pada waktu mandi. Tn.M mandi 2 kali perhari, gosok
gigi pada saat mandi dan keramas 2 kali perminggu, Tn.M
mempunyai sabun tersendiri khusus untuk gatal-gatal, sedangkan
seluruh anggota sama-sama memakai satu sabun, sikat gigi
mempunyai satu-satu tiap anggota keluarga.
3. Faktor sosial, Budaya, Ekonomi dan Spiritual
a. Data sosial
Kehidupan bermasyarakat keluarga Tn.M cukup baik, hubungan
seluruh anggota keluarga dengan tetangga cukup baik, Tn.M
selalu mengikuti pengajian di Masjid akan tetapi, sudah 1 bulan
kebelakang tidak mengikuti lagi dikarenakan baru pulang
perawatan di rumah sakit.
b. Data budaya
Keluarga Tn.M berasal dai Sunda dan kehidupan sehari-hari
dilaksanakan adat sunda, misalnya keluarga menerapkan sopan
santun, harus selalu bilang permisi.
c. Data ekonomi
1) Penghasilan dan pengeluaran
Penghasilan keluarga didapat dari Tn.M dengan jumlah +
Rp.800.000/bulan, tapi dalam waktu bulan terakhir Tn.M
tidak bekerja.
3
Pengeluaran/bulan
Listrik : Rp. 85.000,-
Keperluan Rumah Tangga : Rp. 500.000,-
Lain-lain : Rp. 100.000,-
Jumlah : Rp. 685.000,-
2) Simpanan uang keluarga
Tn.M mengatakan tidak menyimpan uang di Bank, tetapi
menyimpannya di rumah.
3) Penentu keuangan keluarga
Keluagangan keluarga diatur oleh Ny.Y untuk kebutuhan
sehari-hari.
d. Data spiritual
Keluarga menganut agama Islam dan melaksanakan ibadah
sesuai dengan ajaran agama Islam
4. Faktor lingkungan
a. Perumahan
a) Status : Milik sendiri
b) Bentuk bangunan : Permanen
c) Luas bangunan : 11 x 8 meter
d) Penerangan : Kurang
Kualitas penerangan cukup, sinar matahari masuk ke dalam
rumah dan lampu digunakan pada malam hari saja
e) Lantai : Tegel
f) Atap : Menggunakan eternit
g) Ventilasi : Kurang
h) Jumlah Ruangan : 10 ruangan
i) Keadaan rumah : Kurang bersih
Pengaturan alat rumah tangga kurang rapih, kebersihan
kurang bersih, terdapat halaman yang dihiasi tanaman,
kamar mandi pribadi, dinding rumah kurang bersih
4
j) Denah rumah
Keterangan
2,3,8,9,10 = Kamar tidur
1 : Ruang Tamu
4 : Ruang Makan
5 : Ruang TV
6 : Dapur
7 : Kamar Mandi
b. Lokasi tempat tinggal
Lokasi tempat tinggal keluarga Tn.M ada dipinggir jalan
yang penduduknya cukup padat.
c. Sarana dan Prasarana Lingkungan
Sumber air berasal dari sumur pompa yang disedot oleh jet
pam, sumber air minum tersebut dipergunakan untuk
kehidupan sehari-hari seperti minum, mencuci, mandi dan
masak air limbah keluarga di tampung di septiktank,
pembuangan sampah dikumpulkan di dalam kresek di
depan rumah dan dibawa oleh tukang sampah.
d. Bahaya kecelakaan
Bahaya kecelakaan ada karena rumah berada di pinggir
jalan dan banyak mobil dan motor melalui jalan tersebut.
e. Fasilitas transportasi dan komunikasi
Keluarga tidak mempunyai kendaraan pribadi bila
bepergian menggunakan kendaraan umum dan
menggunakan telepon sebagai sarana komunikasi.
1 4 5
6 7 8
9
10
2 3
5
6) Fasilitas pelayanan dan kesehatan
Jika ada anggota keluarga yang sakit, keluarga
membawanya ke rumah sakit dustira yang jaraknya 2 km
dan Tn.M teratur kontrol ke RS Dustira tiap 2 minggu
sekali / jika obat habis.
b. Data Kesehatan Keluarga
Pada saat dikaji Tn.M mengatakan bahwa ia sedang mengatakan
bahwa ia sedang menderita penyakit kencing manis sejak tahun
1996 dan sempat dirawat di RS Dustira 9 Kali yang terakhir pada
bulan mei 2004 di RS Dustira. Tn.M rajin berobat ke RS Dustira
setiap habis obat / 2 minggu sekali.
Tn.M mengatakan sering bangun malam karena pegal-pegal pada
kaki dan tangan terutama pada malam hari Tn.M tidak
mengetahui tentang penyakit kencing manis akan tetapi Tn.M
mengatakan tahu tentang makanan-makanan yang tidak boleh
dimakan.
1) Pemeriksaan Fisik Tn.M
a) Keadaan Umum
Kesadaran : compos menits
TD : 130/80 mmhg
N : 76 x /menit
Suhu : 36,5 C
Respirasi : 16 x /menit
b) Sistem panca indra
- Sistem panca indra
Tn.M kurang melihat dengan jelas harus
menggunakan kaca mata, tidak ada nyeritakan,
konjungtiva tidak anemis, reflek pupil terhadap
cahaya (+), tidak ada pengeluaran sekret yang
berlebih, pergerakan bola mata mengikuti jari
pemeriksa.
6
- Sistem penciuman
Bentuk Simetris, tidak ada nyeri tekan, pada sinus
maksilaris dan frontalis dapat membedakan bau
kayu putih dan kopi, tidak terdapat sekret yang
menyering hidung, tidak ada lesi maupun
kemerahan.
- Sistem pengecapan
Biar bentuk simetris, mukosa lembab, lidah tidak
nampak kotor, bisa membedakan rasa asin dan
pahit.
- Sistem pengindaran
Telingasejajar dengan sudut mata, daun telinga
elastis. Tn.M pendengarannya masih baik karena
Tn.M masih dapat mendengar petugas berbicara.
c) Sistem Cardiovaskuler
Bunyi jantung murni reguler (51,52) nadi 76x
/menit, irama teratur tekanan darah 130/80mmhg,
akral hangat, konjungtiva tidak anemis, JVP tidak
meningkat ekstremitas tidak ada oedema.
d) Sistem Pernafasan
Hidung simetris, bersih tidak ada lesi maupun
kemerahan, tidak terdapat pernafasan kuping
hidung, palpasi dada tidak terasa masa pergerakan
simetris focal fremitus seimbang pada kedua sisi
paru, perkusi terdapat bunyi resonan frekuensi
pernafasan 16x /menit bunyi nafas vasikuler.
e) Sistem Pencernaan
Bibir dan selaput mukosa lembab, warna bibir tidak
sianosis, lidah tidak tampak kotor, gigi warna putih
ke kuning-kuningan, tidak terdapat caries, inspeksi
abdomen, tidak ada acites, auskultasi bising usus
frekuensi 10x /menit palpasi abdomen tidak ada
7
nyeri lepas dan nyeritekan, hati dan lien tidak teraba
Tn.M mengatakan tidak ada keluhan susah BAB.
f) Sistem Perkemihan
Palpasi ginjal tidak teraba, tidak ada distensi
Vesikaurinaria, klien mengatakan BAB lancar,
frekuensi 4-6 kali perhari.
g) Sistem Endokrin
Tidak teraba pembesaran kelenjar getah bening,
klien menyatakan tidak ada polydipsi, poliuri dan
polipagi
h) Sistem muksuloskeletal
Ekstremitas atas : Bentuk simetris, klien dapat
melakukan abduksi, adduksi fleksi dan ekstensi
repleks bisep (+) refleks trisep (+) klien mengeluh
kaku pada lengan kanan.
Ekstremitas bawah : Bentuk simetris, palpasi tidak
ada oedema, tidak melakukan abduksi, adduksi,
fleksi dan ekstensi refleks patela (+), reflek arrchiles
(+) bebinski turgor baik sering pegal-pegal pada
kaki.
2) Sumber pelayanan kesehatan
Keluarga mengatakan jika berobat Tn.M dibawa ke
rumah sakit dustira dan dokter praktek.
3) Harapan keluarga terhadap petugas kesehatan
Keluarga berharap petugas kesehatan lebih
memperhatikan danlebih sering mengadakan kunjungan
rumah terutama pada keluarga yang tidak mampu.
4) Riwayat kesehatan keluarga dalam menerima pelayanan
petugas kesehatan
Pelayanan kesehatan yang pernah diterima oleh
keluarga antara lain puskesmas, posyandu dan dokter
8
keluarga menyatakan tidak pernah mengikuti
penyuluhan.
c. Koping Keluarga
1) Stressor Keluarga
a) Jangka pendek
Keluarga mengatakan cemas karena memikirkan
kesehatan Tn.M dan ingin segera sembuh dari penyakit
tersebut.
b) Jangka panjang
Keluarga berharap Tn.M kesehatannya akan lebih
membaik dan dapat melakukan aktivitasnya.
2) Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Keluarga dapat berfikir dan bertindak tenang jika ada
masalah, keluarga dapat mengatasi dengan cara berobat ke
dokter jika ada yang sakit.
3) Penggunaan Strategi-strategi koping
Mekanisme pertahanan diri yang digunakan oleh keluarga
jika mendapat masalah adalah berkumpul dengan seluruh
anggota keluarga dan berusaha mencari pemecahan
masalahnya.
9
g. Analisa Data
DATA MASALAH KESEHATAN
MASALAH KEPERAWATAN
Penjajakan IDO : Tn.M berumur 45 tahun pada pemeriksaan urine reduksi ditemukan hasil test.DS :Tn.M mengatakan “Saya telah menderita kencing manis sejak tahun 1996”Tn.M mengatakan “Yang saya rasakan sekarang adalah kaki dan tangan sering pegal-pegal dan kesemutan terutama pada tangn kanan”
Penjajakan IIDS :Tn.M mengatakan “saya kurang tahu tentang kencing manis yang saya tahu kencing manis adalah kelebihan gula dalam tubuh, saya kurang tahu apa penyebab dan akibat dari kencing manis”.
Tn.M mengatakan “Saya tidak mengetahui tentang pengaturan makanan akan tetapi saya tahu bahwa penderita kencing manis tidak boleh memakan gula murni sejenis makanan yang manis serta daging. Saya belum mengetahui tentang cara pemberian makanan”.
Diabetes melitus Tn.M
Ketidak mampuan keluarga mengenal masalah atau penyakit DM berhubungan dengan kurangnya informasi tentang DM
Ketidak mampuan keluarga dalam melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang sakit berhubungan dengan kurang informasi tentang cara perawatan pada diabetes melitus.
10
Penjajakan IDO :Tn.M menderita penyakit DM berat badan Kg tinggi badan cm tensi 130/80mmhgTn.M kaki terlihat kaku ketika berjalan dan tangan kaku untuk digerakan.DS : Tn.M mengatakan “Jika pada malam hari sering pegal-pegal dan kesemutan pada kaki dan tangan”.
Penjajakan IIDS :Tn.M dan Tn.M mengatakan “Saya tidak tahu tentang kencing manis dan saya tidak tahu akibat yang ditimbulkan dari kencing manis”.
Tn.M mengatakan “Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan terhadap penyakit ibu saya dan terhadap akibat dari penyakit DM ini”.
Resiko terjadinya komplikasi DM pada Tn.M
Ketidak mampuan keluarga mengenal komplikasi DM.
Ketidak mampuan keluarga mengambil keputusan yang tepat untuk melakukan perawatan / pencegahan komplikasi berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga akan komplikasi DM.Ketidak mampuan keluarga dalam melakukan perawatan pencegahan komplikasi DM pada anggota keluarga yang menderita DM berhubungan dengan ketidak tahuan keluarga tentang cara pencegahan komplikasi.
11
h. Skala Prioritas
Diabetes melitus pada Tn.M
No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1
2
3
4
Sifat masalah : kurang / tidak sehat.
Kemungkinan masalah untuk diubah : Dengan mudah.
Potensial masalah untuk dicegah : Cukup
Menonjolnya masalah : harus ditangani
3/3 x 1
2/2 x 1
2/3 x 1
2/2 x 1
1
2
2/3
1
Kurang / tidak sehat dan memerlukan tindakan yang segera.Dengan mudah apabila keluarga rutin memeriksakan kesehatan.Kemungkinan komplikasi diabetes melitus dapat dicegah dengan cara perawatan yang benar.Keluarga menyadari dan merasa perlu untuk memperbaikinya.
Jumlah 4 2/3
Resiko terjadinya komplikasi
No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1
2
3
4
Sifat masalah : Ancaman kesehatan.
Kemungkinan masalah dapat diubah : hanya sebagian.
Potensial masalah untuk dicegah : Cukup
Menonjolnya masalah –masalah tidak dirasakan.
2/3 x 1
1/2 x 1
3/3 x 1
0/2 x 1
2/3
1
1
0
Masalah adalah ancaman kesehatan yang perlu tindakan.Dengan dilakukan tindakan keperawatan / pencegahan komplikasi bisa dicegah. Dengan perawatan komplikasi dapat dicegah.Keluarga tidak sadar adanya masalah komplikasi DM.
Jumlah 2 2/3
12
i. Diagnosa keperawatan keluarga berdasarkan prioritas masalah
1. Adanya anggota keluarga yang mengalami penyakit diabetes
melitus.
a) Ketidak mampuan keluarga mengenai masalah penyakit
DM berhubungan dengan kurangnya informasi tentang
DM.
b) Ketidak mampuan keluarga dalam memberikan
perawatan terhadap anggota keluarga yang sakit
berhubungan dengan kurangnya informasi tentang cara
perawatan pada penderita DM.
2. Resiko terjadinya komplikasi penyakit DM pada Tn.M
a) Ketidak mampuan keluarga mengenali komplikasi DM
berhubungan dengan kurangnya informasi tentang
komplokasi dari penyakit DM.
b) Ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga
yang sakit berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga
tentang cara perawatan atau pencegahan kompliksi DM.
13
RENCANA KEPERAWATAN
MASALAH KESEHATAN
MASALAH KEPEAWATAN
TUJUAN EVALUASI INTERVENSIJANGKA
PANJANGJANGKA PENDEK KRITERIA STANDART
DM pada Tn.M Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah DM pada Tn.Mberhubungan dengan kurangnya informasi keluarga dapat mengenal penyakit DM.
Setelah 1x pertemuan keluarga dapat mengenal masalah DM.
Setelah dilakukan penyuluhyan selama 15 menit, keluarga diharapkan dapat : Menjelask
an penyakit DM.
Menyebutkan penyebab DM.
Menyebutkan tanda dan gejala DM.
Secara perbal keluarga menjelaskan kembali pengertian DM, penyebab dan tanda gejala DM.
DM adalah suatu peningkatan tekanan darah yang tidak normal baik sistole maupun distole yaitu dia atas 160/94 mmHg.
Penyebabnya yang dapat diubah : Obesitas, diet rokok, stress.
Yang tidak dapat dirubah yaitu umur dan jenis kelamin.
Tanda dan gejala sakit kepala : Gelisah, susah tidur,
Berikan penyuluhan tentang pengertian, penyabab, tanda dan gejala DM.
Berikan kesempatan pada keluarga untuk bertanya tentang hal yang belum dipahami.
Diskusikan tentang keadaan yang dikeluhkan pada Tn.M
Berikan reinforcemen untuk setiap pendapat yang
14
Ketidakmampuan keluarga dalam mengambil keputusan mengenai tindakan yang tepat berhubungan dengan kurangnya keluarga tentang bahaya DM jika tidak diatasi.
Setelah 2x pertemuan keluarga mampu mengambil keputusan mengenai tindakan yang harus diambil sebagai pencegahan terjadinya komplikasi DM jika tidak diatasi.
Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit keluarga dapat mengetahui bahaya DM.
Keluarga dapat mengakibatkan bahaya DM jika tidak diatasi.
sesak nafas, mudah lelah, ketegangan mental.
Bahaya DM : Serangan
penyakit jantung, atau gagal jantung.
Kebutaan Gangguan
neurologis (stroke)
Gangguan ginjal
Kematian
Pencegahan DM : Kontrol
tekanan darah teratur
Minum obat secara teratur sesuai ketentuan
Gizi yang seimbang.
Kebutuhan istirahat dan
tepat.
Berikan penyuluhan kepada keluarga tentang bahaya DM jika tidak diatasi.
Berikan penyuluhan mengenai tindakan pencegahan yang dapat dilakukan.
15
Ketidakmampuan keluarga memberikan perawatan pada Tn.Mberhubungan dengan ketidaktahuan keluarga tentang cara perawatan DM.
Setelah 2x pertemuan keluarga mampu memberikan perawatan pada Tn.M
Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit keluarga mengetahui cara perawatan pada penderita DM.
Keluarga dapat menyebutkan perawatan DM pada Tn.Mdan dapat melakukan teknik relaksasi.
tidur yang seimbang.
Cara perawatan pada DM : Diet
rendah garam. Menjaga
berat badan. Olah raga Hindari
stres Kontrol
kesehatan secara teratur diet rendah garam I atau tidak boleh ditambah garam.
Diet rendah garam II boleh ditambahkan ¼ sendok the garam.
Diet rendah garam III boleh ditambahkan ½ sendok tehgaram.
Tunjukan contoh menu makanan untuk penderita DM.
16
Resiko terjadi kecelakaan
Ketidakmampuan keluarga mengenal resiko terjadinya kecelakaan pada Tn.Mberhubungan dengan kurangnya pengetahuan keluarga tentang faktor-faktor yang dapat menyebabkan kecelakaan.
Setelah dilakukan tindakan perawatan 2x pertemuan keluarga mampu mengenal adanya resiko kecelakaan pada Tn.M
Setelah diberikan penjelasan selama 15 menit keluarga dapat : Menjelask
an kembali faktor-faktor yang dapat menyebabkan kecelakaan.
Secara verbal keluarga mampu menyebutkan faktor-faktor yang menyebabkan kecelakaan.
Secara verbal keluarga mampu menyebutkan adanya resiko kecelakaan pada Tn.M
Teknik relaksasi : Duduk
dengan tenang dan nyaman.
Tutup kedua mata.
Kendorkan otot-otot badan.
Tarik napas dalam panjang tahan sebentar.
Lalu keluarkan melalui mulut.
Lakukan berulangkali smapai terasa tenang.
Faktor yang dapat menyebabkan kecelakaan : Lantai
ruangan licin. Penataan
perabotan yang tidak rapi.
Peneranga
Berikan penjelasan kepada keluarga tentang faktor-faktor yang dapat menyebabkan kecelakaan.
Berikan kesempatan keluarga untuk menanggapi tentang penjelasan yang telah diberikan.
Berikan
17
.
Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan untuk mencegah kecelakaan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan akibat yang ditimbulkannya.
Setelah 2x pertemuan keluarga mampu mengambil keputusan untuk mencegah kecelakaan.
Keluarga dapat menjelaskan resiko kecelakaanpada Tn.M
Setelah dilakukan penyuluhan selama 15 menit, keluarga mampu : Menjelask
an akibat yang ditimbulkan bila terjadi kecelakaan.
Secara verbal keluarga menyebutkan : Akibat
terjadinya kecelakaan.
Pencegahan terjadinya kecelakaan.
Menjelask
n yang kurang.
Kamar mandi yang kotor dan licin.
Akibat kecelakaan: Patah
tulang Kecacatan
inforcemen untuk setiap tanggapan yang tepat.
Diskusikan dengan keluarga mengenai tanggapan yang tepat.
Diskusikan dengan keluarga mengenal keadaan Tn.Myang beresiko mengalami kecelakaan.
Berikan penyuluhan mengenai akibat kecelakaan.
Berikan penyuluhan mengenai pencegahan kecelakaan.
18
an tindakan pencegahan kecelakaan.
Memutuskan untuk mencegah kecelakaan.
Lumpuh atau stroke.
Kematian
Pencegahan kecelakaan Pergunaan
alas kaki yang pas.
Pergunakan alas kaki bila pergi ke kamar mandi
Usahakan penerangan yang cukup disetiap ruangan.
Jaga kebersihan lantai supaya tidak licin.
Pemenuhan alat rumah tangga yang teratur.
19
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
MASALAH KESEHATAN
MASALAH KEPERAWATAN IMPLEMENTASI EVALUASI
OBSERVASI MODIFIKASI1 2 3 4 5
Diabetes Melitus pada Tn.M
Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah DM pada Tn.M berhubungan dengan kurangnya informasi keluarga mengenal penyakit DM.
Memberikan penyuluhan pada keluarga tentang pegertian, penyebab tanda dan gejala DM.
Memberikan kesempatan kepada keluarga untuk menyadari adanya masalah dan menerima dengan sikap emosi
Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit keluarga dapat menjelaskan kembali pengertian penyebab, tanda dan gejala DM.
20
Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan untuk mengatasi bahaya DM berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang bahaya dari DM.
Ketidakmampuan keluarga dalammemberikan perawatan pada Tn.M berhubungan dengan kurangnya pengetahuan keluarga tentang perawatan DM.
yang sehat.
Memberi penyuluhan pada keluarga tentang bahaya DM
Mendiskusikan dengan keluarga tentang bahaya yang akan terjadi bila maalah tidak segara ditangani.
Memotivasi keluarga untuk mengambil keputusan yang tepat mencegah bahaya DM.
Memberikan penyuluhan kepada keluarga tentang cara perawatan pada DM.
Memberikan contoh menu untuk
Setelah dilakukan penyuluhan selama 15 menit keluarga dapat menyebutkan 4 dari 5 bahaya DM.
Setelah didiskusikan selama 15 menit keluarga dapat memecahkan masalah dengan mau minumobat tradisional.
Setelah dimotivasi keluarga dapat mengambil keputusan untuk mengontrol DM dan berobat.
Setelah dilakukan penyuluhan selama 15 menit keluarga dapat menyebutkan 4 dari 6 perawatan DM.
Keluarga belum dapat berhenti atau masih mengkosumsi garam dalam
21
diet DM.
Mendemontrasikan teknik relaksasi.
memasak. Setelah dilakukan
demonstrasi selama 10 menit keluarga dapat memperagakan kembali teknik relaksasi.
Resiko terjadinya kecelakaan
Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah resiko terjadinya kecelakaan pada Tn.M berhubungan dengan kurangnya pengethuan keluarga tentang fktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan.Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan untuk mencegah kecelakaan berhubungan dengan
Memberikan penjelasan pada keluarga tentang faktor-faktor yang dapat menyebabkan kecelakaan
Memberikan reforcemen untuk setiap tanggapan yang tepat.
Memberikan penjelasan pada keluarga tentang akibat atau bahaya
Setelah diberikan penjelasan selama 15 menit keluarga dapat menyebutkan kecelakaan.
Keluarga dapat menyadari adanya resiko terjadinya kecelakaan pada Tn.M
Setelah diberikan penjelasan selama 15 menit keluarga dapat menyebutkan kemballi
22
kurangnya pengetahuan tentang akibat yang dapat ditimbulkan bila terjadi kecelakaan.
kecelakaan fisik terutama pada Tn.M
Memberikan kesempatan pada keluarga untuk menanggapi hal-hal yang telah dijelaskan.
Memberi reinforrcement untuk setiap tanggapan yang tepat.
bahaya atau akibat kecelakaan.
Keluarga dapat menyadari adanya resiko kecelakaan pada Tn.M
23