DKP4

8
1. Bagaimana interpretasi dari APGAR skor ? Apgar skor adalah suatu metode sederhana yang digunakan untuk menilai keadaan umum bayi sesaat setelah kelahiran. 1 1. Kriteria APGAR Skor 1 2. Interpretasi skor APGAR 1

description

OK

Transcript of DKP4

1. Bagaimana interpretasi dari APGAR skor ?Apgar skor adalah suatu metode sederhana yang digunakan untuk menilai keadaan umum bayi sesaat setelah kelahiran.1

1. Kriteria APGAR Skor1

2. Interpretasi skor APGAR1

Dapus: 1. Prawirohardjo S. Buku Acuan Nasional Maternal dan Neonatal. Jakarta: JPNKR-POGI; 2002.

2. Apa perbedaan Penyakit Jantung Sianotik dan Non-Sianotik ? Sianosis adalah warna kebiruan pada kulit dan selaput lendir yang disebabkan oleh kadar hemoglobin tereduksi >5g/dl. Perlu dibedakan terdapatnya sianosis perifer dan sianosis sentral.Sianosis perifer terjadi akibat pengambilan oksigen yang berlebihan oleh jaringan, misalnya pada perfusi yang jelek (renjatan, vasokonstriksi akibat curah jantung yang rendah pada gagal jantung, bendungan vena perifer).Pada sianosis perifer, warna kebiruan tampak di daun telinga, ujung jari, daerah sirkumoral, dan ujung hidung.Sianosis sentral disebabkan oleh saturasi oksigen arteri yang rendah.Warna kebiruan tampak lebih jelas di mukosa bibir, lidah, dan konjungtiva.Sianosis sentral dapat disebabkan oleh kelainan jantung bawaan atau oleh kelainan paru.Untuk membedakannya, dapat diberikan oksigen 80-100% (uji hiperoksia). Pada penyakit jantung bawaan sianotik, tidak akan terjadi kenaikan PaO2 yang nyata, sedangkan pada penyakit paru PaO2 akan meningkat lebih dari 150mmHg.1Dapus:1. Behrman., Klirgman., Arvin., Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Vol 2 Ed 15. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 1999.

3. Jelaskan mengenai Tetralogy of Fallot ?Tetralogi fallot (TF) adalah kelainan jantung dengan gangguan sianosis yang ditandai dengan kombinasi 4 hal yang abnormal meliputi defek septum ventrikel, stenosis pulmonal, overriding aorta, dan hipertrofi ventrikel kanan. Kelainan anatomi ini disebabkan oleh kesalahan dari perkembangan infundibulum ventrikel kanan.Tetralogi fallot merupakan penyakit jantung bawaan yang paling sering ditemukan yang ditandai dengan sianosis akibat adanya pirau kanan kekiri.Komponen yang paling penting dalam menentukan derajat beratnyapenyakit adalah stenosis pulmonal dari sangat ringan sampai berat. Stenosispulmonal bersifat progresif , makin lama makin berat. Berdasarkan diagnosis Tetralogi Fallot dibagi menjadi 4 klasifikasi : tetralogi fallot dengan tidak adanya katup pulmonal (3-5%), tetralogi fallot dengan kanal pada atrioventrikular (2 %), tetralogi fallot dengan atresia pulmonal,dan tetralogi fallot dengan stenosis pulmonal (paling banyak).1,2PatofisiologiKarena adanya VSD yang besar dan stenosis pulmonal maka akan terjadi perubahan hemodinamik. Stenosis pulmonal yang terjadi itu menyebabkan darah yang berasal dari vena cava superior dan inferior seluruhnya akan tertampung dalam ventrikel kanan. Kemudian masuk ke aorta tanpa membebani ventrikel kiri, sehingga timbul hipertrofi ventrikel kanan sedangkan ventrikel kiri relatif kecil. VSD tersebut menyebabkan terjadinya shunt kanan ke kiri sehingga timbul sianosis. Stenosis pulmonal menyebabkan aliran darah ke pulmo jadi menurun sehingga terjadi hipoksemia yang dikompensasi dengan polisitemia.1.3

Manafestasi Klinis

Gambaran klinis dari tetralogi Fallot (TOF) secara langsung berhubungan dengan tingkat keparahan cacat anatomi. Kebanyakan bayi dengan tetralogi Fallot mengalami gangguan makan, dan gagal tumbuh yang umumnya dapat diamati. Bayi dengan atresia pulmonal dapat menjadi sangat sianosis apabila duktus arteriosus menutup kecuali terdapat aliran bronkopulmonalis.Kadang-kadang, pada beberapa anak aliran darah ke paru cukup sehingga tidak muncul sianosis; orang-orang ini tetap asimtomatik, sampai mereka mengatasi pasokan darah paru mereka.Saat lahir, beberapa bayi dengan tetralogi Fallot tidak menunjukkan tanda-tanda sianosis, tetapi kemudian dapat berkembang menjadi episode kulit pucat kebiruan sewaktu menangis atau diberi makan (ie "Tet" spell). Hipoksia tet spell berpotensi mematikan, episode tak terduga dapat terjadi bahkan pada pasien noncyanotic dengan tetralogi Fallot. Mekanisme ini diduga termasuk spasme septum infundibular, yang akut memperburuk obstruksi saluran ventrikel kanan (RVOTO). Spell ini dapat dibatalkan dengan prosedur yang relatif sederhana.Sebuah mode karakteristik dimana anak-anak yang lebih tua dengan tetralogi Fallot meningkatkan aliran darah paru adalah dengan jongkok.Jongkok adalah mekanisme kompensasi, signifikansi diagnostik, dan sangat khas bayi dengan tetralogi Fallot. Jongkok meningkatkan resistensi perifer vaskular (PVR) dan dengan demikian mengurangi besarnya shunt kanan ke kiri di seluruh defek septum ventrikel (VSD). Dispnea exertional biasanya memburuk dengan usia. Sesekali, hemoptysis karena pecahnya bronkial dapat terjadi pada anak yang lebih tua. Sianosis umumnya berlangsung sesuai usia dan perkembangan dari pembuluh darah paru dan menuntut perbaikan bedah. Faktor-faktor berikut dapat memperburuk sianosis pada bayi dengan tetralogi Fallot :1. Asidosis2. Tekanan3. Infeksi4. Sikap5. Latihan6. Beta-adrenergik agonis7. Dehidrasi8. Penutupan duktus arteriosus

Shunt dominan adalah dari kanan ke kiri dengan aliran di seluruh VSD ke ventrikel kiri (LV), yang menghasilkan sianosis dan nilai hematokrit tinggi. Ketika stenosis pulmonal ringan, shunting dua arah dapat terjadi. Pada beberapa pasien, stenosis infundibular minimal, dan shunt dominan adalah dari kiri ke kanan, menghasilkan apa yang disebut tetralogi merah muda. Meskipun pasien tersebut mungkin tidak muncul sianosis,namun sering terdapat desaturasi oksigen dalam sirkulasi sistemik.Gejala umumnya berkembang sekunder terhadap hipertrofi septum infundibular. Memburuknya RVOTO menyebabkan hipertrofi RV, meningkat kanan-ke-kiri shunting, dan hipoksemia sistemik.4,5Dapus :1. Haslan R.H. Tetralogi Fallot. Dalam Nelson Ilmu Kesehatan Anak Edisi 15 volume 2. Jakarta: EGC, 2000 ; 726 729.2. Mansjoer Arif Cs. Tetralogy Fallot. Dalam : Kapita Selekta Jilid II. Jakarta: EGC, 2000; 451 -452.3. Rudolph AM, Hoffman JIE, Rudolph CD. Buku Ajar Pediatri Rudolph. Jakarta:EGC, 2007. 4. Harissons Principles of Internal Medicine 17Th edition. Disorders of TheHeart : Tetralogy of Fallot. Mc Graw Hill. 2008.5. Panggabean MM, Harun S. Penyakit Jantung Bawaan. Buku Ajar IlmuPenyakit Dalam. Jakarta : Balai Penerbit FKUI. 2007

4. Mengapa pemberian oksigen pada bayi tersebut memperburuk keadaan ?Gak dapat aaaaa yee, mungkin kak chris atau wila yang dapat