DK2P2

3
Distensi abdomen ETIOLOGI Banyak kondisi yang dapat menimbulkan abdomen akut. Secara garis besar, keadaan tersebut dapat dikelompokkan dalam lima hal, yaitu : 1. Proses peradangan bacterial – kimiawi; 2. Obstruksi mekanis : seperti pada volvulus, hernia, atau perlengketan; 3. neoplasma/tumor : karsinoma, polipus, atau kehamilan ektopik; 4. kelainan vaskuler : emboli, tromboemboli, perforasi, dan fibrosis; 5. kelainan kongenital. Adapun penyebab abdomen akut tersering adalah : a. Kelainan traktus gastrointestinal: nyeri non-spesifik, appendisitis, infeksi usus halus dan usus besar, hernia strangulata, perforasi ulkus peptik, perforasi usus, divertikulitis Meckel, sindrom Boerhaeve, kelainan inflamasi usus, sindrom Mallory Weiss, gastroenteritis, gastritis akut, adenitis mesenterika. b. Kelainan pankreas: pankreatitis akut c. Kelainan traktus urinarius: kolik renal atau ureteral, pielonefritis akut, sistitis akut, infark renal. d. Kelainan hati, limpa, dan traktus biliaris: kolesistitis akut, kolangitis akut, abses hati, ruptur tumor hepar, ruptur spontan limpa, infark limpa, kolik bilier, hepatitis akut.

description

jawaban DK

Transcript of DK2P2

Distensi abdomenETIOLOGIBanyak kondisi yang dapat menimbulkan abdomen akut. Secara garis besar, keadaan tersebut dapat dikelompokkan dalam lima hal, yaitu :1. Proses peradangan bacterial kimiawi;2. Obstruksi mekanis : seperti pada volvulus, hernia, atau perlengketan;3. neoplasma/tumor : karsinoma, polipus, atau kehamilan ektopik;4. kelainan vaskuler : emboli, tromboemboli, perforasi, dan fibrosis;5. kelainan kongenital.Adapun penyebab abdomen akut tersering adalah :a. Kelainan traktus gastrointestinal: nyeri non-spesifik, appendisitis, infeksi usus halus dan usus besar, hernia strangulata, perforasi ulkus peptik, perforasi usus, divertikulitis Meckel, sindrom Boerhaeve, kelainan inflamasi usus, sindrom Mallory Weiss, gastroenteritis, gastritis akut, adenitis mesenterika.b. Kelainan pankreas: pankreatitis akutc. Kelainan traktus urinarius: kolik renal atau ureteral, pielonefritis akut, sistitis akut, infark renal.d. Kelainan hati, limpa, dan traktus biliaris: kolesistitis akut, kolangitis akut, abses hati, ruptur tumor hepar, ruptur spontan limpa, infark limpa, kolik bilier, hepatitis akut.e. Kelainan ginekologi: kehamilan ektopik terganggu, tumor ovarium terpuntir, ruptur kista folikel ovarium, salpingitis akut, dismenorea, endometriosis.f. Kelainan vaskuler: ruptur aneurisma aorta dan viseral, iskemia kolitis akut, trombosis mesenterika.g. Kelainan peritoneal: abses intraabdomen, peritonitis primer, peritonitis TBC.h. Kelainan retroperitoneal: perdarahan retroperitoneal.PENATALAKSANAANPrinsip penatalaksanaan abdomen akut, tujuan utamanya adalah membuat diagnosis kerja yang membantu kita menentukan apakah perlu dilakukan operasi segera dan bagaimana urgensinya, pada beberapa keadaan diagnosis sering ditegakkan setelah perut dibuka.Fenomena patofisiologi dasar yang menyebabkan status klinis pasien harus diidentifikasi. Apakah penampilan klinis mencurigakan proses obstruksi usus, strangulasi usus, peritonitis, abses intra abdomen, perdarahan intra abdomen atau suatu proses iskemik usus. Fenomena ini sering terjadi bersamaan. Pertimbangan tindak bedah. Keputusan melakukan tindak bedah tergantung diagnosis. Jika sulit ditentukan apakah perlu dioperasi atau tidak sebaiknya pasien dipantau dengan seksama dan berulang-ulang diperiksa kembali. Sementara itu saluran cerna diistirahatkan dengan memuasakan pasien, dekompresi lambung dengan pemasangan pipa lambung dan pemberian infus.

Fauci, et al. Harrisons Principles of Internal Medicine. 17th Ed. USA: The McGraw-Hill Companies, Inc. 2008.

IntususepsiEtiologiPenyebab intususepsi lebih banyak bersifat idiopatik, tetapi terdapat berbagai factor penting yang bisa meyebabkan kondisi intususepsi, meliputi hal-hal berkut ini:1. Factor predisposisi:a. Baru saja mengalami ISPA;b. Baru saja mengalami diare;c. Fibrosis kistik;d. Henoch- schlein purpura.2. Factor yang meningkatkan proses mechanical lead point:a. Meckel diverticulum;b. Polip atau tumor intestinal;c. Limfosarkoma intestinal.Tatalaksana1. Intervensi medis dilakukan sesuai dengan kondisi klinik yang muncul. Apabila mengalami peritonitis, sepsis ata syok, maka akan dilakukan koreksi untuk keadaan tersebut.2. Intervensi reduksi atau reposisi hidrostatik dengan enema barium.3. Intervensi pembedahan dilakukan untuk mereduksi kondisi usus baik terbuka ataupun laparaskopik.

King, Lonnie. Pediatrics, Intussusception. eMedicine. 2009.