dk2p2

1
Mekanisme Nyeri Nyeri merupakan mekanisme protektif untuk menimbulkan kesadaran akan kenyataan bahwa sedang atau akan terjadi kerusakan jaringan. [Sherwood, Lauralee. Fisiologi Manusia : dari Sel ke Sistem. Edisi ke-6. Jakarta : EGC, 2011. h.207.] Pada sistem saraf terdapat traktus ascendens yang berfungsi menghantarkan rangsang sensorik (berjalan naik), serta traktus descendens yang berfungsi menghantarkan rangsang motorik (berjalan turun). Traktus ascendens menghantarkan informasi berupa informasi eksteroseptik (berasal dari luar tubuh, seperti nyeri, suhu, dan raba) serta informasi proprioseptif (berasal dari dalam tubuh, misalnya otot dan sendi). Untuk rangsang nyeri, berupa rangsang sensorik yang diteruskan melalui traktus ascendens, yakni traktus Spinothalamicus Lateralis bersamaan dengan rangsang suhu. Reseptor nyeri pada kulit adalah ujung-ujung saraf bebas yang akan ditransmisikan melalui 2 serabut, yakni serabut A (serabut penghantar cepat, untuk permulaan nyeri yang tajam) dan serabut C (serabut penghantar lambat, untuk nyeri yang lama dan menyakitkan). Reseptor nyeri ini dapat dipicu oleh zat kimia seperti serotonin, bradikinin, asam laktat dan lainnya. [Snell, Richard S.. Neuroanatomi Klinik. Edisi ke-5. Jakarta : EGC, 2006. h.159-162.]

description

s

Transcript of dk2p2

Mekanisme NyeriNyeri merupakan mekanisme protektif untuk menimbulkan kesadaran akan kenyataan bahwa sedang atau akan terjadi kerusakan jaringan.[Sherwood, Lauralee. Fisiologi Manusia : dari Sel ke Sistem. Edisi ke-6. Jakarta : EGC, 2011. h.207.]Pada sistem saraf terdapat traktus ascendens yang berfungsi menghantarkan rangsang sensorik (berjalan naik), serta traktus descendens yang berfungsi menghantarkan rangsang motorik (berjalan turun). Traktus ascendens menghantarkan informasi berupa informasi eksteroseptik (berasal dari luar tubuh, seperti nyeri, suhu, dan raba) serta informasi proprioseptif (berasal dari dalam tubuh, misalnya otot dan sendi).Untuk rangsang nyeri, berupa rangsang sensorik yang diteruskan melalui traktus ascendens, yakni traktus Spinothalamicus Lateralis bersamaan dengan rangsang suhu. Reseptor nyeri pada kulit adalah ujung-ujung saraf bebas yang akan ditransmisikan melalui 2 serabut, yakni serabut A (serabut penghantar cepat, untuk permulaan nyeri yang tajam) dan serabut C (serabut penghantar lambat, untuk nyeri yang lama dan menyakitkan). Reseptor nyeri ini dapat dipicu oleh zat kimia seperti serotonin, bradikinin, asam laktat dan lainnya.[Snell, Richard S.. Neuroanatomi Klinik. Edisi ke-5. Jakarta : EGC, 2006. h.159-162.]