DIVERSIFIKASI DAN KONTEKSTUALISASI KURIKULUM …lib.unnes.ac.id/31057/1/1102412062.pdf · FAKULTAS...

62
DIVERSIFIKASI DAN KONTEKSTUALISASI KURIKULUM INTEGRATED ECOFARMING PADA PEMBELAJARAN KECAKAPAN HIDUP Studi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Anugrah Bangsa Kota Semarang SKRIPSI diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Oleh Abdul Asri 1102412062 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

Transcript of DIVERSIFIKASI DAN KONTEKSTUALISASI KURIKULUM …lib.unnes.ac.id/31057/1/1102412062.pdf · FAKULTAS...

Page 1: DIVERSIFIKASI DAN KONTEKSTUALISASI KURIKULUM …lib.unnes.ac.id/31057/1/1102412062.pdf · FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ... 1) Whatever you are, ... perikanan,

DIVERSIFIKASI DAN KONTEKSTUALISASI

KURIKULUM INTEGRATED ECOFARMING PADA

PEMBELAJARAN KECAKAPAN HIDUP Studi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Anugrah Bangsa

Kota Semarang

SKRIPSI

diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

Pendidikan

Oleh

Abdul Asri

1102412062

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2017

Page 2: DIVERSIFIKASI DAN KONTEKSTUALISASI KURIKULUM …lib.unnes.ac.id/31057/1/1102412062.pdf · FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ... 1) Whatever you are, ... perikanan,

ii

Page 3: DIVERSIFIKASI DAN KONTEKSTUALISASI KURIKULUM …lib.unnes.ac.id/31057/1/1102412062.pdf · FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ... 1) Whatever you are, ... perikanan,

iii

Page 4: DIVERSIFIKASI DAN KONTEKSTUALISASI KURIKULUM …lib.unnes.ac.id/31057/1/1102412062.pdf · FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ... 1) Whatever you are, ... perikanan,

iv

PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-

benar karya sendiri, bukan jiplakan dari karya ilmiah orang lain, baik sebagian atau

seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip

atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang,

Yang membuat pernyataan,

Abdul Asri

NIM. 1102412062

Page 5: DIVERSIFIKASI DAN KONTEKSTUALISASI KURIKULUM …lib.unnes.ac.id/31057/1/1102412062.pdf · FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ... 1) Whatever you are, ... perikanan,

v

MOTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

1) Whatever you are, be a good one. (Abraham Lincoln)

2) Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya, dan

sesungguhnya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya), kemudian

akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna. (An-

Najm 39-41)

3) Keberhasilan tanpa usaha dan doa restu orang tua hanya omong kosong

(Abdul Asri)

Persembahan

Kedua orangku tua Abah dan Emak yang

senantiasa memberikan doa, dukungan secara

moril dan materil serta kasih sayang sampai

selesainya skripsi ini.

Keluarga besarku yang senantiasa

memberikan semangat dan motivasi.

Partnerku Desy Arischa Anggraini yang

senantiasa menemani dan memberi semangat

dan doa.

Keluarga kost KMY yang menemani selama

5 tahun.

Sahabat seperjuangan KTP 2012.

Almamaterku, Universitas Negeri Semarang.

Page 6: DIVERSIFIKASI DAN KONTEKSTUALISASI KURIKULUM …lib.unnes.ac.id/31057/1/1102412062.pdf · FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ... 1) Whatever you are, ... perikanan,

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayahNYA sehingga penulis bisa menyelesaikan

skripsi dengan judul “Diversifikasi dan Kontekstualisasi Kurikulum Integrated

Ecofarming Pada Pembelajaran Kecakapan Hidup: Studi Pusat Kegiatan Belajar

Masyarakat Anugrah Bangsa Semarang” dengan baik.

Penyusunan skripsi ini dapat berjalan dengan baik tidak lepas dari bantuan,

bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu dengan kerendahan

hati penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Prof. Dr. Fathur Rohman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang

yang telah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan studi S1 di

Universitas Negeri Semarang.

2. Prof. Dr. Fakhrudin, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Semarang yang telah memberikan rekomdasi dan ijin penelitian.

3. Drs. Sugeng Purwanto, M.Pd., Ketua Jurusan Kurikulum dan Teknologi

Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang yang

telah memberi suport dan kemudahan administrasi dalam penyusunan

skripsi.

4. Drs. Budiyono, M.S., selaku dosen pembimbing I yang selalu memberikan

dukungan, motivasi dan pengarahan membimbing dalam penyusunan

skripsi dari tahap awal sampai akhir.

Page 7: DIVERSIFIKASI DAN KONTEKSTUALISASI KURIKULUM …lib.unnes.ac.id/31057/1/1102412062.pdf · FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ... 1) Whatever you are, ... perikanan,

vii

5. Dr. Yuli Utanto, S.Pd,.M.Si., selaku dosen pembimbing II yang selalu

memberikan dukungan, motivasi dan pengarahan membimbing dalam

penyusunan skripsi dari tahap awal sampai akhir.

6. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan yang

telah memberikan ilmunya selama proses perkuliahan.

7. Muhammad Dwi Fakhrudi, S.Pd., Kepala PKBM Anugrah Bangsa

Semarang yang telah memberi izin dan membantu selama proses penelitian.

8. Drs. W.E Kristiono, M.Pd.,S.Si.,SH., Tim Pembina PKBM Anugrah

Bangsa Semarang yang membantu proses penelitian.

9. Seluruh keluarga besar PKBM Anugrah Bangsa Semarang yang telah

membantu dan melayani penulis selama sebelum dan saat penelitian.

10. Abah Mulyadi dan Emak Manahwiyah, selaku orang tua penulis yang tidak

pernah henti memberikan doa, dukungan dan bimbingan selama penulisan

skripsi.

11. Maspuah beserta suami, Mudiar beserta istri, Muniroh beserta suami,

Nuryakin beserta istri, Saeful Anwar beserta istri, Uum, Oji, Syifa, Haikal

dan Daren, selaku kakak dan keponakan penulis yang selalu memberikan

doa dan semangat serta keceriaan kepada penulis untuk tetap semangat

menyelesaikan skripsi.

12. Kepada partnerku Desy Arischa Anggraini yang selalu memberikan

motivasi, semangat, doa ocehannya untuk segera menyelesaikan skripsi.

13. Keluarga kost KMY yang memberikan keceriaan disaat jenuh dengan

skripsi.

Page 8: DIVERSIFIKASI DAN KONTEKSTUALISASI KURIKULUM …lib.unnes.ac.id/31057/1/1102412062.pdf · FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ... 1) Whatever you are, ... perikanan,

viii

14. Sahabat seperjuangan KTP 2012 yang memberikan semangat dalam

pengerjaan skripsi.

15. Keluarga HIMA KTP 2013, DPMJ KTP 2014 yang memberikan banyak

ilmu dan pengalaman diluar perkuliahan.

16. Keluarga GAMATEPETA yang memberikan banyak cerita, pengelaman,

kebersamaan yang selalu buat kangen.

17. Semua pihak yang membantu dalam penulisan skripsi yang tidak bisa

penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyeadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu

penulis mengharapkan masukan dan koreksi yang membangun dari pembaca

sehingga skripsi ini menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi pembaca.

Semarang, 1 September 2017

Abdul Asri

NIM. 1102412062

Page 9: DIVERSIFIKASI DAN KONTEKSTUALISASI KURIKULUM …lib.unnes.ac.id/31057/1/1102412062.pdf · FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ... 1) Whatever you are, ... perikanan,

ix

ABSTRAK

Asri, Abdul. 2017. “Diversifikasi dan Kontektualisasi Kurikulum Integrated

Ecofarming Pada Pembelajaran Kecakapan Hidup: Studi Pusat Kegiatan

Belajar Masyarakat Anugrah Bangsa Semarang”. Skripsi. Kurikulum dan

Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri

Semarang. Pembimbing I: Drs. Budiyono, M.S., Dr. Yuli Utanto, S.Pd.,M.Si.

Kata Kunci: Pembelajaran Kecakapan Hidup, Integrated Ecofarming,

Diversifikasi Kurikulum.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembelajaran kecakapan hidup

melaui kurikulum lokal integrated ecofarming di PKBM Anugrah Bangsa

Semarang pada program paket C. Metode penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian dalam penelitian ini

yaitu kepala PKBM, pengawas pendidikan, tutor paket C yang mengampu mata

pelajaran keterampilan fungsional dan siswa kelas XI selama pembelajaran.

Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah peneliti yang bertindak

sebagai instrumen dan dibantu dengan pedoman wawacara, pedoman observasi, dan

pedoman dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan ialah menggunakan

model dari Miles & Huberman yang memiliki tiga tahap yaitu: reduksi data, display

data, dan verifikasi data/penyimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah (1) kurikulum

unggulan integrated ecofarming merupakan sebuah kurikulum yang berisikan

meteri pertanian terintegrasi yang meliputi pertanian, perikanan, peternakan, dan

energi yang jadikan satu dalam pelajaran keterampilan fungsional. (2) implementasi

kurikulum integrated ecofarming meliputi perencanaan pembelajaran kecakapan

hidup yang diterapkan mencakup semua mata pelajaran umum yang meliputi

keterampilan personal, keterampilan sosial, keterampilan akademik dan

keterampilan vokasional dalam pertanian terintegrasi. Pembelajaran dikaitakan

dengan konsep tematik sesuai dengan perkembangan psikologis dan fisiologis

siswa. Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan dengan santai dan menyenangkan

memungkinkan siswa untuk belajar dengan caranya sendiri dan peran tutor hanya

sebagai fasilitator materi pelajaran yang dikaitankan dengan kehidupan sehari-hari

menyiapkan siswa untuk siap terjun dilingkungan masyarakat dan berorientasi pada

dunia kerja melalui kegiatan outing memberikan pengalaman yang lebih nyata dan

bermakna kepada siswa juga melatih jiwa sosialnya. Evaluasi yang dilakukan

mencakup tiga point utama yaitu kemampuan dasar, kemampuan terampil dan

kemampuan terampil yang ketiganya ini dilakukan selama proses pembelajaran dari

awal sampai akhir dan proses selama pembelajaran lebih penting dalam evaluasi.

(3) kontektualisasi dan diversifikasi integrated ecofarming dilakukan untuk

mengakomodasikan potensi daerah, kebutuhan dan mengakomodasikan perbedaan

latar belakang siswa.

Page 10: DIVERSIFIKASI DAN KONTEKSTUALISASI KURIKULUM …lib.unnes.ac.id/31057/1/1102412062.pdf · FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ... 1) Whatever you are, ... perikanan,

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... ii

PENGESAHAN ................................................................................................ iii

PERNYATAAN KEASLIAN .......................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... v

KATA PENGANTAR ...................................................................................... vi

ABSTRAK ........................................................................................................ ix

DAFTAR ISI ...................................................................................................... x

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1

1.2 Identifikasi Masalah ...................................................................................... 6

1.3 Batasan Masalah............................................................................................ 7

1.4 Rumusan Masalah ......................................................................................... 7

1.5 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 8

1.6 Manfaat Penelitian ........................................................................................ 8

Page 11: DIVERSIFIKASI DAN KONTEKSTUALISASI KURIKULUM …lib.unnes.ac.id/31057/1/1102412062.pdf · FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ... 1) Whatever you are, ... perikanan,

xi

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................... 9

2.1 Kurikulum .................................................................................................... 9

2.1.1 Definisi Kurikulum ................................................................................. 9

2.1.2 Dimensi Kurikulum ............................................................................... 10

2.1.3 Asas-Asas Pengembangan Kurikulum .................................................. 11

2.1.4 Konsep Pengembangan Kurikulum ...................................................... 13

2.1.5 Kurikulum Program Kesetaraan Paket C di PKBM Anugrah Bangsa

Semarang ............................................................................................... 13

2.1.6 Kurikulum Integrated Ecofarming Menurut Kepala PKBM Anugrah

Bangsa Semarang .................................................................................. 18

2.2 Pembelajaran .............................................................................................. 22

2.2.1 Belajar Sambil Beraktivitas (learning to doing) ................................... 22

2.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ........................................... 23

2.3 Konsep Dasar Life Skill (Kecakapan Hidup) ............................................. 26

2.3.1 Landasan Historis, Filosofis, dan Yuridis Pendidikan Kecakapan Hidup

............................................................................................................... 26

2.3.2 Definisi Kecakapan Hidup .................................................................... 27

2.4 Kecakapan Hidup dalam Sistem Persekolahan .......................................... 28

2.4.1 Konsep Kecakapan Hidup dalam Sistem Pendidikan Nasional ............ 28

2.4.1.1 Kecakapan Personal (personal life skill) ............................................... 29

2.4.1.2 Kecakapan Sosial (social skill) ............................................................. 31

2.4.1.3 Kecakapan Akademik (academic skill) ................................................. 32

2.4.1.4 Kecakapan Vokasional (vocational skill) .............................................. 33

Page 12: DIVERSIFIKASI DAN KONTEKSTUALISASI KURIKULUM …lib.unnes.ac.id/31057/1/1102412062.pdf · FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ... 1) Whatever you are, ... perikanan,

xii

2.5 Life Skill sebagai Media untuk Mencapai Tujuan Pendidikan Nasional .... 33

2.6 Pola Pembelajaran Life Skill di Sekolah .................................................... 37

2.7 Diversifikasi dan Kontektualisasi Kurikulum Pendidikan Kecakapan Hidup

(life skill) .................................................................................................... 38

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 40

3.1 Desain Penelitian ....................................................................................... 40

3.2 Fokus Penelitian ......................................................................................... 41

3.3 Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 41

3.4 Sumber Data Penelitian .............................................................................. 44

3.5 Uji Keabsahan Data ................................................................................... 45

3.6 Teknik Analisis Data .................................................................................. 46

BAB IV SETING (LATAR) PENELITIAN ................................................. 50

4.1 Gambaran Umum PKBM Anugrah Bangsa Semarang .............................. 50

4.1.1 Keadaan PKBM .................................................................................... 51

4.1.2 Visi dan Misi ......................................................................................... 53

4.1.2.1 Visi ........................................................................................................ 53

4.1.2.2 Misi ....................................................................................................... 53

4.1.3 Tujuan PKBM Anugrah Bangsa ........................................................... 55

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 56

5.1 Hasil dan Penelitian ................................................................................... 56

5.1.1 Konsep Integrated Ecofarming di PKBM Anugrah Bangsa Semarang 56

5.1.1.1 Latar Belakang Integreted Ecofarming ................................................. 59

Page 13: DIVERSIFIKASI DAN KONTEKSTUALISASI KURIKULUM …lib.unnes.ac.id/31057/1/1102412062.pdf · FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ... 1) Whatever you are, ... perikanan,

xiii

5.1.1.2 Tahapan Penyusunan Integrated Ecofarming ....................................... 61

5.1.1.3 Tujuan Integrated Ecofarming .............................................................. 63

5.1.1.4 Keterkaitan Integrated Ecofarming dengan Kurikulum Nasional ........ 64

5.1.2 Implementasi Integrated Ecofarming ................................................... 65

5.1.2.1 Perencanaan Pembelajaran .................................................................... 65

5.1.2.2 Pelaksanaan Pembelajaran .................................................................... 69

5.1.2.3 Evaluasi Pembelajaran .......................................................................... 72

5.1.3 Kontekstualisasi dan Diversifikasi Kurikulum Integrated Ecofarming dalam

Pembelajaran Kecakapan Hidup ........................................................... 76

5.2 Pembahasan ................................................................................................ 80

5.2.1 Konsep Integrated Ecofarming di PKBM Anugrah Bangsa Semarang 80

5.2.2 Implementasi Integrated Ecofarming dalam Pembelajaran Kecakapan

Hidup ..................................................................................................... 82

5.2.2.1 Perencanaan Pembelajaran .................................................................... 82

5.2.2.2 Pelaksanaan Pembelajaran .................................................................... 85

5.2.2.3 Evaluasi Pembelajaran .......................................................................... 89

5.2.3 Kontekstualisasi dan Diversifikasi Kurkulum ...................................... 91

BAB VI PENUTUP ......................................................................................... 94

6.1 Simpulan .................................................................................................... 94

6.2 Saran .......................................................................................................... 96

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 98

LAMPIRAN ................................................................................................... 101

Page 14: DIVERSIFIKASI DAN KONTEKSTUALISASI KURIKULUM …lib.unnes.ac.id/31057/1/1102412062.pdf · FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ... 1) Whatever you are, ... perikanan,

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1. Struktur Kurikulum Paket C (Program IPA) ............................................. 16

2.2. Struktur Kurikulum Paket C (Program IPS) .............................................. 17

2.3. Kurikulum Unggulan Integrated Ecofarming ............................................ 20

Page 15: DIVERSIFIKASI DAN KONTEKSTUALISASI KURIKULUM …lib.unnes.ac.id/31057/1/1102412062.pdf · FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ... 1) Whatever you are, ... perikanan,

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Siklus Berterusan (subtainable cycle) ......................................................... 18

2.2 Skema terinci life skill ................................................................................ 29

2.3 Tahap tahap Pengembangan Life Skill ........................................................ 35

3.1 Komponen-komponen analisis data: model interaktif ................................ 47

Page 16: DIVERSIFIKASI DAN KONTEKSTUALISASI KURIKULUM …lib.unnes.ac.id/31057/1/1102412062.pdf · FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ... 1) Whatever you are, ... perikanan,

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Kisi-kisi Instrmen Penelitian ............................................................... 102

2. Instumen Observasi ............................................................................. 105

3. Draft Hasil Wawancara ....................................................................... 107

4. Materi Pelajaran Semester Ganjil........................................................ 119

5. Materi Pelajaran Semester Genap ....................................................... 141

6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Semester Ganjil Keterampilan

Fungsional “Pertanian Terintegrasi” ................................................... 155

7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Semester Genap Keterampilan

Fungsional “Pertanian Terintegrasi” ................................................... 160

8. Bobot Mata Pelajaran Program IPA .................................................... 163

9. Bobot Mata Pelajaran Program IPS .................................................... 164

10. Surat Penetapan Dosen Pembimbing .................................................. 165

11. Surat Ijin Penelitin .............................................................................. 166

12. Surat Ijin Penelitin .............................................................................. 167

13. Foto-foto .............................................................................................. 168

Page 17: DIVERSIFIKASI DAN KONTEKSTUALISASI KURIKULUM …lib.unnes.ac.id/31057/1/1102412062.pdf · FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ... 1) Whatever you are, ... perikanan,

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Menurut Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional pasal 1 ayat 1, menyebutkan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta

didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara”

(Depdiknas:2003). Pendidikan kesetaraan merupakan proses pemberian kekuatan

atau daya dalam bentuk pendidikan yang bertujuan membangkitkan kesadaran,

pengertian dan kepekaan peserta didik terhadap perkembangan sosial, ekonomi,

budaya dan politik, sehingga pada akhirnya mereka memiliki kemampuan untuk

memperbaiki dan meningkatkan kedudukannya dalam masyarakat (Hardjono, Tri

Joko Raharjo, Tri Suminar, t.t). Pendidikan kesetaraan bisa berperan sebagai

pengganti atau pelengkap pendidikan formal seperti yang dijelaskan pada UU no

20 tahun 2003 pasal 26 ayat 1 bahwa “pendidikan nonformal diselenggarakan bagi

warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai

pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka

mendukung pendidikan sepanjang hayat” (Depdiknas, 2003). Mengacu pada pasal

tersebut maka harus ada peningkatan mutu pendidikan kesetaraan yang seimbang

Page 18: DIVERSIFIKASI DAN KONTEKSTUALISASI KURIKULUM …lib.unnes.ac.id/31057/1/1102412062.pdf · FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ... 1) Whatever you are, ... perikanan,

2

dengan pendidikan formal untuk masyarakat. Akan tetapi pada kenyataannya

terdapat ketimpangan, lulusan pendidikan kesetaraan selama ini masih

termarjinalkan (Akbar, 2007: 56).

Tujuan utama pemerintah dalam mempersiapkan agenda pasar bebas adalah

menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang bermutu dan berdaya saing, dan

peran utama untuk mewujudkan SDM yang berkualitas ini bertumpu pada

pendidikan. Namun pendidikan di Indonesia saat ini ternyata masih tertinggal jauh

dari negara lain. Pendidikan yang selama ini dijalankan sebagai persekolahan

ternyata masih belum mampu memberikan solusi atas keterpurukan bangsa (Anwar

2002:3).

Dalam tim Broad Based Eduction (BBE) (2002:2) berdasarkan atas studi

Blazely dkk. (1997) melaporkan bahwa, pada pembelajaran di sekolah cenderung

sangat teoritik dan tidak terkait dengan lingkungan dimana anak berada. Oleh sebab

itu peserta didik tidak mampu menerapkan apa yang telah dipelajari di sekolah

untuk memecahkan masalah kehidupan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran di kelas tidak mampu mengarahkan anak

untuk menerapkan ilmunya dalam kehidupannya, sehingga antara teori atau

pengetahuan terpisah dengan pengalaman. Selanjutnya menurut tim BBE (2002)

pendidikan dirasa terlalu teoritis, hanya mengedepankan akademik namun belum

dihubungkan dengan kehidupan yang sesungguhnya. Oleh sebab itu dibutuhkan

pendidikan yang dapat memberi bekal kepada lulusannya untuk menghadapi

kehidupan, pendidikan yang memberikan life skill (kecakapan hidup) kepada

pesertanya. Sehingga di manapun ia berada, baik bekerja atau belum bekerja,

Page 19: DIVERSIFIKASI DAN KONTEKSTUALISASI KURIKULUM …lib.unnes.ac.id/31057/1/1102412062.pdf · FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ... 1) Whatever you are, ... perikanan,

3

ataupun masih sekolah, dengan kecakapan hidup dia dapat memecahkan masalah

kehidupannya, bahkan dapat menciptakan pekerjaan sendiri.

Pembelajaran life skill dilatar belakangi rasional yang cukup kuat, dan dapat

dilihat dari tiga dimensi. Pertama, skala makro adalah upaya pemberian

keterampilan kompleks bagi sumber daya manusia Indonesia untuk memasuki

persaingan global. Kedua, skala menengah adalah upaya pemberian keterampilan

bagi putra-putri daerah untuk membangun daerah sesuai dengan tuntutan ekonomi.

Ketiga, skala mikro tapi berjangka panjang adalah upaya mengatasi persoalan

kehidupan sehari-hari (Anwar:2004:7). Departemen Pendidikan Nasional

(Depdiknas:2002) menjelaskan tentang keterampilan hidup atau life skill yaitu suatu

kecakapan yang dimiliki seseorang untuk berani menghadapi problem hidup dan

kehidupan dengan wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara kreatif dan

proaktif mencari serta menentukan solusi untuk mengatasinya.

Pembelajaran berbasis life skill memberikan kesempatan kepada siswa

untuk mengembangkan potensi yang ada pada dirinya serta memiliki bekal

keterampilan dan keahlian yang bisa digunakan sebagai bekal setelah lulus nantinya

sebagai sumber penghidupannya. Pendidikan life skill penting di terapkan dalam

pendidikan terkait untuk menghadapi era pasar bebas dimana persaingan semakin

ketat dalam dunia kerja, dari pada ikut bersaing dalam mencari pekerjaan lebih baik

menciptakan lapangan pekerjaan sendiri dengan bekal pendidikan life skill yang

telah diperolehnya.

Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Anugrah Bangsa Semarang

dalam pendidikannya menerapkan kurikulum unggulan yang disebut Integrated

Page 20: DIVERSIFIKASI DAN KONTEKSTUALISASI KURIKULUM …lib.unnes.ac.id/31057/1/1102412062.pdf · FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ... 1) Whatever you are, ... perikanan,

4

Ecofarming. Dalam pelaksanaannya sekolah ini mengedepankan soft skill setiap

siswanya walaupun tidak mengesampingkan pembelajaran pada umumnya yang

ada di sekolah. Pada kurikulum unggulan ini setiap siswa diajarkan bagaimana cara

pengolahan dalam bidang pangan, pertanian, pakan, perikanan dan peternakan.

Walaupun secara geografis lokasi sekolah ini berada di kota dan kenapa memilih

bidang pertanian dalam kurikulum unggulannya “karena kan pertanian merupakan

hal sangat penting, semua orang butuh makan dan setiap hari butuh makan dan

diharapkan siswa kami nanti bisa memenuhi kebutuhan pangannya minimal untuk

dirinya sendiri dan keluarga atau bisa dijadikan bisnis yang sangat menjanjikan jika

dikelola secara besar” menurut pak Kris selaku pengawas pendidikan.

Berdasarkan pengamatan di lapangan yang peneliti lakukan di beberapa

PKBM di kota Semarang ada beberapa PKBM yang hanya sekedar menjalankan

program pendidikan kejar (kelompok belajar) paket atau kesetaraan hanya sebagai

formalitas untuk mendapatkan ijazah saja untuk berbagai kepentingan warga

belajarnya, sebagai contoh ada PKBM yang mengadakan pembelajaran tidak sesuai

dengan jadwal yang sudah dibuat hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor salah

satunya dari kurangnya minat dan kesungguhan warga belajar untuk memperoleh

ilmu dari program kejar paket atau kesetaraan. Kurangnya minat warga belajar

untuk mengikuti pendidikan di PKBM salah satunya yaitu kurangnya sarana yang

memadai untuk mendukung berjalannya pembelajaran seperti tidak memiliki

gedung sendiri, fasilitas belajar yang kurang dan tutor yang kurang kompeten.

Berdasarkan wawancara dengan kepala PKBM tersebut hal ini terjadi karena

Page 21: DIVERSIFIKASI DAN KONTEKSTUALISASI KURIKULUM …lib.unnes.ac.id/31057/1/1102412062.pdf · FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ... 1) Whatever you are, ... perikanan,

5

kurangnya dana operasional untuk mendukung proses belajar mengajar disebabkan

dana dari pemerintah kota Semarang sulit untuk cair.

Akan tetapi PKBM Anugrah Bangsa Semarang menyelenggarakan

pendidikan bisa dibilang dengan sangat baik jika dibandingkan dengan beberapa

PKBM, terutama pada pembelajaran life skill didukung dengan fasilitas sarana dan

prasarana, tutor atau tenaga pendidikan yang baik menjadikan setiap pembelajaran

menjadi menyenangkan, setiap siswa di tuntut untuk bisa mandiri dan memiliki

keahlian sesuai dengan kurikulum unggulan yang diterapkan, dalam pembelajaran

life skill siswa secara langsung terjun mempraktekkan sesuai dengan materi yang

diajarkan salah satunya pembudidayaan ikan lele, budi daya lebah madu,

pembuatan pupuk, pertanian, dalam bidang agro wisata dan masih banyak lainnya.

Pembelajaran praktek secara langsung memberikan pemahaman dan pengalaman

secara lebih nyata kepada para siswa sehingga siswa bisa mengimplementasikan

ilmunya secara langsung di lingkungannya sebagai bekal untuk penghidupannya

nanti. Selain unggul dalam bidang pendidikan life skill di sekolah ini juga tidak

kalah dalam pendidikan pelajaran umum seperti dalam sekolah formal kebanyakan.

Pembelajaran yang tidak hanya berorientasi pada pendidikan akademik dan

vocational (pekerjaan) saja, tetapi dapat memberi bekal learning how to learn

(belajar bagaimana belajar) dan sekaligus learning how to unlearn (belajar agar

tidak melakukan hal yang tidak baik), yaitu belajar yang dapat memecahkan

kehidupan sehari-hari. Dengan demikian adanya life skill diharapkan siswa

memiliki jiwa survive (kemampuan bertahan) mampu hidup mandiri. PKBM

Anugrah Bangsa Semarang memiliki keunggulan dalam bidang life skill sehingga

Page 22: DIVERSIFIKASI DAN KONTEKSTUALISASI KURIKULUM …lib.unnes.ac.id/31057/1/1102412062.pdf · FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ... 1) Whatever you are, ... perikanan,

6

rata-rata lulusannya berprofesi sebagai wirausaha sesuai dengan ilmu yang

didapatnya walaupun ada juga yang melanjutkan ke perguruan tinggi negeri

maupun swasta.

Berdasarkan pemaparan di atas peneliti tertarik untuk meneliti pelaksanaan

pendidikan life skill sesuai dengan kurikulum unggulan yang diterapkan di PKBM

Anugrah Bangsa Semarang dengan judul: Diversifikasi dan Kontekstualisasi

Kurikulum Integrated Ecofarming pada Pembelajaran Kecakapan Hidup

(Studi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Anugrah Bangsa Semarang).

1.2 Identifikasi Masalah

Pendidikan kecakapan hidup sangat dibutuhkan bagi peserta didik selain

pendidikan formal, agar dapat menjadi bekal untuk menunjang kehidupannya

setelah lulus nanti tanpa bergantung kepada lapangan kerja yang ada malah bisa

menciptakan lapangan kerja sendiri dengan bekal pendidikan kecakapan hidup dari

bangku sekolah khususnya pendidikan yang diperoleh di PKBM. Selanjutnya

dalam pengembangan kurikulum keseluruhan dimensi kurikulum yaitu ide, desain,

implementasi dan evaluasi kurikulum, direncanakan dalam satu kesatuan.

PKBM Anugrah Bangsa Semarang memiliki kurikulum khusus untuk

pendidikan kecakapan hidup dimana pada pendidikan ini berfokus pada kegiatan

pertanian meskipun PKBM ini terletak di daerah perkotaan, walaupun demikian

para alumninya bisa dibilang sukses menjalankan usaha dengan ilmu yang

diperoleh selama menempuh pendidikan di PKBM Anugrah Bangsa Semarang.

Page 23: DIVERSIFIKASI DAN KONTEKSTUALISASI KURIKULUM …lib.unnes.ac.id/31057/1/1102412062.pdf · FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ... 1) Whatever you are, ... perikanan,

7

Pendidikan seharusnya selain mengembangkan wawasan kognitif seharusnya juga

harus disertai dengan soft skill untuk bekal hidup di masyarakat.

Kurikulum merupakan jantungnya dari sebuah pendidikan kurikulum yang

baik maka akan menghasilkan output yang baik pula, akan tetapi itu bergantung

dari pengimplementasiannya sendiri dalam sebuah pembelajaran, oleh sebab itu

implementasi kurikulum harus dilaksanakan dengan baik agar maksud dari tujuan

pendidikan itu bisa tercapai.

1.3 Batasan Masalah

Penelitian ini fokuskan pada “Bagaimana pelaksanaan kurikulum khusus

pada PKBM Anugrah Bangsa Semarang pada pembelajaran kecakapan hidup”

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka pokok permasalahan yang akan

dibahas dalam penelitian adalah sebagai berikut:

1) Bagaimana konsep Integrated Ecofarming di PKBM Anugrah Bangsa

Semarang?

2) Bagaimana implementasi Integrated Ecofarming dalam pembelajaran

kecakapan hidup meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasinya?

3) Bagaimana kontekstualisasi dan diversifikasi Integrated Ecofarming pada

pembelajaran kecakapan hidup?

Page 24: DIVERSIFIKASI DAN KONTEKSTUALISASI KURIKULUM …lib.unnes.ac.id/31057/1/1102412062.pdf · FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ... 1) Whatever you are, ... perikanan,

8

1.5 Tujuan Penelitian

1) Mengidentifikasikan konsep Integrated Ecofarming di PKBM Anugrah

Bangsa Semarang

2) Mengidentifikasikan bagaimana implementasi Integrated Ecofarming dalam

pembelajaran kecakapan hidup meliputi perencanaan, pelaksanaan dan

evaluasinya

3) Mengidentifikasikan bagaimana kontekstualisasi dan diversifikasi Integrated

Ecofarming pada pembelajaran kecakapan hidup

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:

1) Manfaat Teoritis

a) Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan sumbangan pengetahuan

untuk jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

b) Untuk mengembangkan ilmu dalam bidang kependidikan terutama dalam

pembelajaran life skill

2) Manfaat Praktis

a) Hasil penelitian ini bisa dijadikan sebagai bahan rujukan atau referensi

sebagai masukan bagi pendidik untuk menerapkan pembelajaran life skill

b) Gambaran tentang pelaksanaan kurikulum khusus dalam pembelajaran life

skill di PKBM Anugrah Bangsa Semarang

Page 25: DIVERSIFIKASI DAN KONTEKSTUALISASI KURIKULUM …lib.unnes.ac.id/31057/1/1102412062.pdf · FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ... 1) Whatever you are, ... perikanan,

9

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Kurikulum

2.1.1 Definisi Kurikulum

Menurut Sudirman dalam Pengembangan Kurikulum teori dan praktek yang

ditulis oleh Abdullah Idi (2011 :206), istilah kurikulum semula berasal dari istilah

yang dipergunakan dalam dunia pada masa Yunan Kuno. Secara etismologi,

kurikulum berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata “curir” artinya berlari, dan

“curere” yang artinya tempat berpacu.

Kurikulum dalam kamus (Webster, 1995; diberi arti kata “a. A course, esp. a

specified fixed course of study, as in a school or college, as one leading to a degree.

b. The whole body courses offered in an educational institution, or by a department

thereof, - the usual sense.” Disini arti kurikulum khusus digunakan dalam bidang

pendidikan, yakni sejumlah mata pelajaran atau kuliah di sekolah atau perguruan

tinggi, yang harus ditempuh untuk mencapai suatu ijazah atau tingkat. Juga

keseluruhan pelajaran yang disajikan oleh suatu lembaga pendidikan S. Nasution

(1982 : 7-8).

Sedangkan menurut Undang - Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional, kurikulum adalah seperangkat rencana dan

pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan

sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum,

Page 26: DIVERSIFIKASI DAN KONTEKSTUALISASI KURIKULUM …lib.unnes.ac.id/31057/1/1102412062.pdf · FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ... 1) Whatever you are, ... perikanan,

10

yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan

pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan

pembelajaran.

Adapun menurut beberapa ahli definisi kurikulum adalah sebagai berikut:

1) Menurut Hilda Taba (dalam Nasution, 2014 : 7) bahwa hakikatnya kurikulum

merupakan suatu cara untuk mempersiapkan anak agar berpartisipasi sebagai

anggota yang produktif dalam masyarakatnya.

2) J. Gelen Saylor dan William M. Alexander, dalam “Curriculum Planing for

Better Teaching and Learning” (1996) menjelaskan arti kurikulum sebagai

berikut: “The Curriculum is the sum total of schoool’s efforts to influence

lerarning. Whether in the classroom, on the playground, or out of school.” Jadi

segala usaha sekolah untuk mempengaruhi anak itu belajar, apakah dalam

ruang kelas, di halaman sekolah, atau di luar sekolah termasuk kurikulum

(Nasution : 1982).

3) Soedijarto dalam bukunya “Memantapkan Sistem Pendidikan Nasional”

(1993) Kurikulum adalah segala pengalaman dan kegiatan belajar yang

direncanakan dan diorganisir untuk diatasi oleh siswa atau mahasiswa untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan bagi suatu lembaga

pendidikan.

2.1.2 Dimensi Kurikulum

Menurut R. Ibrahim (2005) mengelompokkan kurikulum menjadi tiga

dimensi sebagai berikut: Pertama Kurikulum Sebagai Substansi, dimensi ini

Page 27: DIVERSIFIKASI DAN KONTEKSTUALISASI KURIKULUM …lib.unnes.ac.id/31057/1/1102412062.pdf · FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ... 1) Whatever you are, ... perikanan,

11

memandang kurikulum sebagai rencana kegiatan belajar bagi siswa di sekolah atau

sebagai perangkat tujuan yang ingin dicapai. suatu kurikulum dapat juga menunjuk

pada suatu dokumen yang berisi rumusan tentang tujuan, bahan ajar, kegiatan

belajar mengajar, jadwal dan evaluasi.

Kedua Kurikulum Sebagai Sistem, dimensi ini memandang kurikulum

bagian dari sistem persekolahan, sistem pendidikan dan bahkan sistem masyarakat.

Suatu sistem kurikulum mencakup struktur personalia dan prosedur kerja

bagaimana cara menyusun kurikulum, melaksanakan, mengevaluasi, dan

menyempurnakannya. Hasil dari suatu sistem adalah tersusunnya kurikulum.

Ketiga Kurikulum Sebagai Bidang Studi, dimensi ini memandang

kurikulum sebagai bagian bidang studi, yaitu bidang studi kurikulum. Hal ini

merupakan kajian para ahli kurikulum dan ahli pendidikan dan pengajaran. Mereka

yang mendalami bidang kurikulum mempelajari konsep – konsep dasar tentang

kurikulum, melalui studi kepustakaan dan kegiatan penelitian dan percobaan,

sehingga menemukan hal – hal baru yang dapat memperkaya dan memperkuat

bidang kurikulum.

2.1.3 Asas – Asas Pengembangan Kurikulum

Meminjam kalimat dan pernyataan Nasution dalam Asas – Asas Kurikulum

(2014 : 10-11), mengembangkan kurikulum bukan sesuatu yang mudah dan

sederhana karena banyak hal yang harus dipertimbangkan. Misalnya : apakah yang

ingin dicapai, manusia yang bagaimana yang diharapkan dan akan dibentuk?

Apakah akan diutamakan kebutuhan anak pada saat sekarang atau masa

Page 28: DIVERSIFIKASI DAN KONTEKSTUALISASI KURIKULUM …lib.unnes.ac.id/31057/1/1102412062.pdf · FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ... 1) Whatever you are, ... perikanan,

12

mendatang? Apakah hakikat anak harus dipertimbangkan, ataukah ia diperlakukan

sebagai orang dewasa? Apakah kebutuhan anak itu? Apakah harus dipentingkan

anak sebagai individu atau sebagai anggota kelompok? Apakah yang harus

dipentingkan, mengajarkan kejujuran atau memberi pendidikan umum? Apakah

pelajaran akan didasarkan atas disiplin ilmu ataukah dipusatkan pada masalah sosial

dan pribadi? Apakah semua anak harus mengikuti pelajaran yang sama ataukah

diizinkan memilih pelajaran sesuai dengan minatnya? Apakah seluruh kurikulum

sama bagi semua sekolah secara uniform, atau diberi kelonggaran untuk

menyesuaikan dengan keadaan daerah? Apakah hasil belajar anak akan diuji secara

uniform ataukah diserahkan pada penilaian guru yang dapat mempelajari anak itu

dalam segala aspek selama waktu yang panjang?

Banyak pertanyaan yang muncul berkaitan dengan asas-asas kurikulum,

semua pertanyaan itu berkaitan dengan asas-asas kurikulum, yakni : Asas filosofis

yang berkenaan dengan tujuan pendidikan yang sesuai dengan filsafat negara.

1) Asas psikologis yang memperhitungkan faktor anak dalam kurikulum yakni :

a) psikologi anak, perkembangan anak, b) psikologi belajar, bagaimana proses

anak belajar.

2) Asas sosiologis yaitu keadaan masyarakat, perkembangan dan perubahannya,

kebudayaan manusia, hasil kerja manusia berupa pengetahuan dan lain-lain.

3) Asas organisatoris yang mempertimbangkan bentuk dan organisasi bahan

pelajaran yang disajikan. (Nasution : 2014).

Page 29: DIVERSIFIKASI DAN KONTEKSTUALISASI KURIKULUM …lib.unnes.ac.id/31057/1/1102412062.pdf · FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ... 1) Whatever you are, ... perikanan,

13

2.1.4 Konsep Pengembangan Kurikulum

Pengembangan kurikulum sesungguhnya adalah sebuah siklus, suatu proses

berulang yang tidak pernah berakhir. Proses kurikulum itu sendiri terdiri dari empat

unsur. Pertama, tujuan, yakni mempelajari serta menggambarkan semua sumber

pengetahuan dan pertimbangan tentang tujuan-tujuan pengajaran, baik yang

berkenaan dengan mata pelajaran (subject course) maupun kurikulum secara

keseluruhan. Kedua, metode dan material, yakni mengembangkan serta mencoba

menggunakan metode dan material, yakni mengembangkan serta mencoba

menggunakan metode dan material sekolah untuk mencapai tujuan yang serasi

menurut pertimbangan guru. Ketiga, penilaian (assesment), yakni menilai

keberhasilan pekerjaan yang telah dikembangkan dalam kaitan dengan tujuan yang

telah diterapkan sebelumnya atau mengembangkan tujuan-tujuan baru. Keempat,

feedback, yakni umpan balik dari semua pengalaman yang diperoleh,yang pada

gilirannya menjadi titik tolak bagi studi selanjutnya (Hamalik dalam Zainal, 2012).

2.1.5 Kurikulum Program Kesetaraan Paket C di PKBM Anugrah Bangsa

Semarang

Kurikulum dikembangkan sebagai pedoman penyelenggara kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Tujuan tersebut meliputi tujuan

pendidikan nasional yang sesuai dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah,

satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum sebaiknya disusun

oleh satuan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan

kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.

Page 30: DIVERSIFIKASI DAN KONTEKSTUALISASI KURIKULUM …lib.unnes.ac.id/31057/1/1102412062.pdf · FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ... 1) Whatever you are, ... perikanan,

14

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mengacu

pada standar pendidikan nasional untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan

nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi

lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan

penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut,

yaitu standar isi (SI) dan standar kompetensi lulusan (SKL) merupakan acuan bagi

satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.

KTSP kesetaraan paket C disusun dan dikembangkan dengan prinsip-

prinsip bahwa peserta didik memiliki potensi sentral untuk mengembangkan

potensinya untuk:

1) Belajar untuk menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

Yang Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri

2) Belajar untuk menjadi warga negara yang demokratis, bermartabat,

berkarakter serta bertanggung jawab

3) Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar

yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan

4) Belajar untuk menjadi manusia yang bermakna dan produktif dengan

standar yang memadai

5) Belajar untuk menjadi manusia yang mempunyai kecakapan hidup, yang

berorientasi mata pencaharian, kewirausahaan, kejuruan dan pekerjaan

6) Belajar untuk menjadi manusia yang cerdas sebagi bekal pengetahuan untuk

melanjutkan ke perguruan tinggi dan hidup di masyarakat.

Page 31: DIVERSIFIKASI DAN KONTEKSTUALISASI KURIKULUM …lib.unnes.ac.id/31057/1/1102412062.pdf · FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ... 1) Whatever you are, ... perikanan,

15

Penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pendidikan

kesetaraan paket C di PKBM Anugrah Bangsa Semarang mengacu pada standar isi

(SI) dan standar kompetensi lulusan (SKL) yang ditetapkan oleh pemerintah untuk

menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Penyusunan kurikulum

berpedoman pada panduan yang disusun oleh badan standar nasional pendidikan

(BSNP) dan ketentuan lain yang menyangkut kurikulum antara lain: undang-

undang nomor 20 tahun 2003, peraturan pemerintah (PP) nomor 19 tahun 2005,

peraturan menteri pendidikan nasional (Permendiknas) nomor 32 tahun 2013 dan

pedoman penyusunan kurikulum pendidikan kesetaraan paket C dinas pendidikan

kota Semarang.

Berikut struktur kurikulum program kesertaan paket C Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2007 Tentang Standar

Isi Untuk Program Paket A, Program Paket B, dan Program Paket C :

Page 32: DIVERSIFIKASI DAN KONTEKSTUALISASI KURIKULUM …lib.unnes.ac.id/31057/1/1102412062.pdf · FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ... 1) Whatever you are, ... perikanan,

16

Tabel 2.1 Struktur Kurikulum Paket C (Program IPA)

No Komponen Bobot Satuan Kredit Kompetensi

(SKK)

Tingkatan

5/Derajat

Mahir 1

Setara

Kelas X

Tingkatan

6/Derajat

Mahir 2

Setara kelas

XI-XII

Jumlah

1 Pendidikan Agama 2 4 6

2 PKn 2 4 6

3 Bahasa Indonesia 4 8 12

4 Bahasa Inggris 4 8 12

5 Matematika 4 8 12

6 Fisika 2 8 10

7 Kimia 2 8 10

8 Biologi 2 8 10

9 Sejarah 1 2 3

10 Geografi 1 - 1

11 Ekonomi 2 - 2

12 Sosiologi 2 - 2

13 Seni Budaya 2 4 6

14 Pendidikan Jasmani, Olahraga

dan Kesehatan

2 4 6

15 Keterampilan Fungsional *) 4*) 8*) 12*)

16 Muatan Lokal **) 2**) 4**) 6**)

17 Pengembangan Kepribadian

Profesional

2 4 6

Jumlah 40 82 122

Keterangan: *) Pilihan mata pelajaran **) Substansinya dapat menjadi bagian dari mata pelajaran yang ada, baik mata

pelajaran wajib maupun pilihan. SKK untuk substansi muatan lokal termasuk ke

dalam SKK mata pelajaran yang dimuati.

Page 33: DIVERSIFIKASI DAN KONTEKSTUALISASI KURIKULUM …lib.unnes.ac.id/31057/1/1102412062.pdf · FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ... 1) Whatever you are, ... perikanan,

17

Tabel 2.2 Struktur Kurikulum Paket C (Program IPS)

No Komponen Bobot Satuan Kredit Kompetensi

(SKK)

Tingkatan

5/Derajat

Mahir 1

Setara

Kelas X

Tingkatan

6/Derajat

Mahir 2

Setara kelas

XI-XII

Jumlah

1 Pendidikan Agama 2 4 6

2 PKn 2 4 6

3 Bahasa Indonesia 4 8 12

4 Bahasa Inggris 4 8 12

5 Matematika 4 8 12

6 Fisika 2 - 10

7 Kimia 2 - 10

8 Biologi 2 - 10

9 Sejarah 1 2 3

10 Geografi 1 7 1

11 Ekonomi 2 8 2

12 Sosiologi 2 8 2

13 Seni Budaya 2 4 6

14 Pendidikan Jasmani, Olahraga

dan Kesehatan

2 4 6

15 Keterampilan Fungsional *) 4*) 8*) 12*)

16 Muatan Lokal **) 2**) 4**) 6**)

17 Pengembangan Kepribadian

Profesional

2 4 6

Jumlah 40 82 122

Keterangan: *) Pilihan mata pelajaran **) Substansinya dapat menjadi bagian dari mata pelajaran yang ada, baik mata

pelajaran wajib maupun pilihan. SKK untuk substansi muatan lokal termasuk ke

dalam SKK mata pelajaran yang dimuati.

Berdasarkan struktur kurikulum program paket C yang dijelaskan diatas

kurikulum khusus yang dikembangkan oleh PKBM Anugrah Bangsa Semarang

yaitu Integrated Ecofarming memiliki kedudukan atau letaknya dalam kurikulum

paket C nasional yaitu masuk kedalam keterampilan fungsional yang memiliki

bobot untuk kelas X (4), XI (8) dan XII (12).

Page 34: DIVERSIFIKASI DAN KONTEKSTUALISASI KURIKULUM …lib.unnes.ac.id/31057/1/1102412062.pdf · FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ... 1) Whatever you are, ... perikanan,

18

2.1.6 Kurikulum Integrated Ecofarming Menurut Kepala PKBM Anugrah

Bangsa Semarang

Dalam kurikulum nasional, semua program belajar sudah baku, dan siap

untuk digunakan oleh pihak pendidik atau guru. Kurikulum yang demikian dikenal

dengan nama ideal curriculum, yakni kurikulum yang masih berbentuk cita-cita.

Kurikulum yang masih berbentuk cita-cita ini masih perlu dikembangkan menjadi

kurikulum yang berbentuk pelaksanaan, atau sering dikenal dengan actual

curriculum, yakni kurikulum yang dilaksanakan oleh pendidik dalam proses belajar

mengajar (Abdullah Idi, 2007).

Integrated Ecofarming adalah sistem pertanian terpadu yang bertumpu pada

upaya untuk melindungi dan melestarikan alam dengan memanfaatkan bahan

limbah organik sebagai media pertanian yang efektif dan efisien.

Gambar 2.1 Siklus Berterusan (substainable cycle)

Melalui siklus berterusan (substainable cycle) di samping menghasilkan proses

produk pertanian yang berkualitas dan sangat ekonomis sehingga petani turut

tersejahterakan, sistem ini utamanya berguna menjaga serta melestarikan

lingkungan (kebonsentosakalisidi.com).

Page 35: DIVERSIFIKASI DAN KONTEKSTUALISASI KURIKULUM …lib.unnes.ac.id/31057/1/1102412062.pdf · FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ... 1) Whatever you are, ... perikanan,

19

Kurikulum unggulan integrated ecofarming bisa dikatakan sebagai

kurikulum muatan lokal dari PKBM Anugrah Bangsa Semarang di luar kurikulum

inti yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat sesuai dengan tujuan pendidikan

nasional karena kurikulum ini sendiri dikembangkan oleh pihak sekolah sesuai

dengan keputusan Mendikbud no. 0412 tahun 1987, yaitu untuk pendidikan dasar,

keputusan Direktur Pendidikan Dasar dan Menengah no.173/C/Kep/M/1987,

tanggal 7 Oktober 1987 tentang petunjuk pelaksanaan penerapan muatan lokal,

UUSPN no. 2 tahun 2989 pasal 13 ayat 1; pasal 37, 38 ayat 1 dan pasal 39 ayat 1,

serta PP. No.28/1990 pasal 14 ayat 3 dan 4; pasal 27.

Kurikulum unggulan integrated ecofarming ini berwawasan lingkungan dan

bertujuan untuk memberikan bekal life skill kepada para siswanya setelah lulus,

berikut kurikulum unggulan integrated ecofarming PKBM Anugrah Bangsa

Semarang.

Page 36: DIVERSIFIKASI DAN KONTEKSTUALISASI KURIKULUM …lib.unnes.ac.id/31057/1/1102412062.pdf · FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ... 1) Whatever you are, ... perikanan,

20

Tabel 2.3 Kurikulum Unggulan Integrated Ecofarming

Kelas Materi Aktualisasi

1 Mengenal Anatomi Tanaman Menyaksikan film animasi

(pengetahuan dan cerita)

2 Komponen alam (tanah, air

dan udara), mengenal

anatomi tanaman lebih detail

Tentang pertumbuhan tanaman

Menyaksikan film animasi

(pengetahuan dan cerita) tentang

pertumbuhan tanaman

Merawat tanaman dalam pot

3 Mengenal berbagai jenis

anatomi tumbuhan secara luas

dan kompleks (darat, laut dan

air)

Menyaksikan film tentang

pertumbuhan tanaman yang lebih

luas

Menanam dan merawat tanaman

dalam pot dan memanen (berkebun)

4 Mengenal daur hidrologi

secara umum

Menyaksikan film tentang proses

hidrologi secara umum

Berkebun

5 Mengenal daur hidrologi

secara kompleks dan unsur-

unsur yang melingkupinya

Menyaksikan film tentang proses

hidrologi lebih luas dan kompleks

Berkebun

Page 37: DIVERSIFIKASI DAN KONTEKSTUALISASI KURIKULUM …lib.unnes.ac.id/31057/1/1102412062.pdf · FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ... 1) Whatever you are, ... perikanan,

21

Berkunjung ke berbagai bentang

alam seperti gunung, laut, sawah,

hutan, sungai dan lain-lain

6 Mengenal kerusakan

lingkungan

Menyaksikan film tentang

kerusakan lingkungan

Berkebun

7 Mengenal kerusakan

lingkungan lebih luas dan

kompleks dari aspek lokal,

regional dan global

Menyaksikan film tentang

kerusakan lingkungan secara

kompleks

Berkebun

Berkunjung ke daerah kritis seperti

hutan gundul, tanah tandus, lahan

tidur,erosi tanah, bekas tanah

longsor, dan bekas banjir dan lain-

lain

8 Mengenal usaha pertanian

terpadu dan usaha pelestarian

lingkungan

Menyaksikan film tentang usaha

pertanian

Berkebun

9 Mengenal dan mempelajari

krisis pangan, pakan, energi

dan lingkungan

Menyaksikan film tentang

permasalahan lingkungan di

Indonesia dan kondisi global (krisis

air, krisis pangan dan krisis energi)

Berkebun

Page 38: DIVERSIFIKASI DAN KONTEKSTUALISASI KURIKULUM …lib.unnes.ac.id/31057/1/1102412062.pdf · FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ... 1) Whatever you are, ... perikanan,

22

10 Praktek pembuatan super

decomposer MA-11

Penerapan di lingkup terbatas dan

uji lab untuk mendekomposisi

berbagai materi organik (pertanian,

peternakan, energi dan usaha

pelestarian lingkungan)

11 Mengenal dan mempelajari

usaha pertanian terpadu

ramah lingkungan dan

berkelanjutan

Menyusun planing proyek pertanian

sederhana (small integrated ecofarming

projeck) dan penerapan (pengolahan

pertanian, peternakan, energi dan

ekonomi-sosio-engineering dan lainnya

yang terkait.

12 Monitoring dan evaluasi Small

Integrated Ecofarming Projeck

2.2 Pembelajaran

2.2.1 Belajar Sambil Beraktivitas (learning to doing)

Proses belajar peserta didik harus diperhatikan. Belajar adalah aktivitas

pribadi dan bersama. Menurut Dewey dalam Theo (2002), pengelaman individu

merupakan suatu salah satu sumber pengetahuan yang amat penting, oleh sebab itu

diberikannya sumbangan yang amat sangat penting dalam ilmu pendidikan dengan

Page 39: DIVERSIFIKASI DAN KONTEKSTUALISASI KURIKULUM …lib.unnes.ac.id/31057/1/1102412062.pdf · FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ... 1) Whatever you are, ... perikanan,

23

adanya metode belajar sambil beraktivitas atau learning to doing. Para pendidik

pragmatis melihat bahwa metode yang tepat dalam proses pembelajaran adalah

metode yang bersifat eksperimental, fleksibel, terbuka, dan berorientasi pada

perkembangan kemampuan seseorang untuk berpikir dan terlibat secara intelektual

dalam kehidupan sehari-hari.

2.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

Belajar merupakan hal yang kompleks, banyak hal yang dapat

mempengaruhi belajar anak. Menurut Soemadi (1993:113) ada beberapa hal yang

mempengaruhi belajar, yaitu;

1) Faktor dari dalam

Yaitu faktor yang dapat mempengaruhi belajar yang berasal dari diri siswa

sendiri yang sedang belajar. Faktor tersebut antara lain:

Fisiologis, meliputi kondisi jasmani secara umum dan kondisi panca indra.

Anak yang jasmaninya segar akan lebih mudah proses belajarnya. Anak-anak yang

kekurangan gizi ternyata kemampuan belajarnya di bawah anak-anak yang gizinya

terpenuhi. Sehingga apabila indranya berfungsi dengan baik maka akan

mempengaruhi kondisi belajar anak yang baik pula. Kondisi psikologis, yaitu

beberapa faktor psikologis utama yang dapat mempengaruhi proses dan hasil

belajar adalah kecerdasan, bakat, minat, motivasi, dan kemampuan kognitif.

Bakat individu, antara individu satu dengan lainnya memiliki bakat yang

berbeda, yang mempengaruhi kondisinya belajarnya. Pembelajaran hendaknya

dapat mengembangkan bakat yang dimiliki anak dengan mengonsep pembelajaran

Page 40: DIVERSIFIKASI DAN KONTEKSTUALISASI KURIKULUM …lib.unnes.ac.id/31057/1/1102412062.pdf · FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ... 1) Whatever you are, ... perikanan,

24

yang sedemikian rupa. Faktor Kecerdasan, yang juga dibawa individu yang dapat

mempengaruhi kondisi belajar. Penghargaan terhadap kemampuan atau kecerdasan

antar anak dapat menghilangkan sifat minder anak.

Minat individu, yaitu ketertarikan individu terhadap sesuatu atau belajar

itu sendiri. Minat anak mempengaruhi kecepatan anak dalam belajar. Motivasi

dalam belajar, yang dipengaruhi beberapa faktor, antara lain: cita-cita, kemampuan

belajar, kondisi lingkungan, unsur-unsur dinamis dalam belajar dan upaya guru

membelajarkan siswa. Emosi, merupakan kondisi psikologis (jiwa) individu untuk

melakukan kegiatan, dalam hal ini adalah dalam belajar. Kemampuan kognitif

siswa, kemampuan ini mempengaruhi belajar yang terdiri dari aspek pengamatan,

perhatian, ingatan, dan daya pikir siswa.

2) Faktor dari luar

Yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar siswa yang mempengaruhi proses

dan hasil belajar. Faktor-faktor ini antara lain:

Faktor lingkungan alami, Yaitu faktor yang mempengaruhi dalam proses

belajar, misalnya: keadaan udara, cuaca, waktu, tempat atau gedung, alat-alat yang

digunakan (Soemadi, 1983).

Lingkungan sosial, Yaitu manusia atau sesama manusia, baik manusia itu

ada (hadir) atau tidak. Dalam lingkungan sosial yang mempengaruhi belajar siswa

ini dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: (1) lingkungan sosial siswa di rumah yang

meliputi seluruh anggota keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, kakak, adik, dan

lainnya, (2) lingkungan sosial siswa di sekolah yaitu: teman sebaya, teman lain

Page 41: DIVERSIFIKASI DAN KONTEKSTUALISASI KURIKULUM …lib.unnes.ac.id/31057/1/1102412062.pdf · FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ... 1) Whatever you are, ... perikanan,

25

kelas, guru, kepala sekolah, karyawan, dan lainnya, dan (3) lingkungan sosial

dalam masyarakat yang terdiri dari seluruh anggota masyarakat.

3) Faktor Instrumental

Yaitu faktor-faktor yang pengadaannya dan penggunaannya dirancang

sesuai dengan hasil yang diharapkan. Dalam hal ini di mana pembelajaran

dilaksanakan secara sistematis dan disengaja. Faktor ini antara lain:

Kurikulum Program Pengajaran, ditentukan secara sentral terdiri dari

kurikulum Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah

Menengah Atas (SMA) dan Perguruan Tinggi.

Sarana dan prasarana, segala sesuatu yang menunjang berlangsungnya

proses belajar, baik berupa perangkat keras maupun perangkat ringan. Sarana dan

prasarana dipilih oleh pendidik dengan karakteristik: (1) disesuaikan dengan tujuan

yang dicapai dalam pembelajaran, (2) disesuaikan dengan materi, (3) sesuai dengan

kondisi dan kemampuan peserta didik dan pendidik, dan (4) mudah sulitnya itu

diperoleh dengan cara pengoperasiannya.

Pendidik, merupakan perencanaan, pelaksanaan, dan pengevaluasian

kegiatan belajar mengajar. Apabila dalam pembelajaran seorang guru

menggunakan berbagai media dan metode sesuai dengan karakteristik peserta didik

dan bahan yang diajarkan maka pembelajaran akan efektif.

Dalam kegiatan belajar mengandung persoalan pokok yang akan

mempengaruhi dari hasil belajar itu sendiri. Input dalam kegiatan belajar

merupakan persoalan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi belajar. Antara

Page 42: DIVERSIFIKASI DAN KONTEKSTUALISASI KURIKULUM …lib.unnes.ac.id/31057/1/1102412062.pdf · FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ... 1) Whatever you are, ... perikanan,

26

input dan proses belajar itu akan mempengaruhi terhadap hasil yang dicapai dalam

pembelajaran.

Pemahaman tentang faktor-faktor pembelajaran akan dapat merancang

pembelajaran yang dalam kegiatan pembelajarannya digunakan metode-metode

pembelajaran yang sesuai dengan kondisi psikologis dan fisiologis peserta didik.

2.3 Konsep Dasar Life Skill (Kecakapan Hidup)

2.3.1 Landasan Historis, Filosofis, dan Yuridis Pendidikan Kecakapan

Hidup

Pendidikan berlangsung kapan pun dan dimana pun. Setiap orang baik anak-

anak atau dewasa akan mengalami proses pendidikan dari setiap hal yang dialami

atau dijumpainya. oleh karena itu secara filosofis pendidikan diartikan sebagai

proses perolehan pengalaman belajar yang berguna bagi peserta didik (TIM BBE ;

2002). Life skill merupakan pendidikan yang membekali seseorang atau peserta

didik untuk memiliki keahlian dan pengalaman agar dapat bertahan hidup secara

mandiri dan survive.

Pendidikan sudah ada sejak manusia ada di muka bumi, ketika kehidupan

masih sederhana, orang tua mendidik anaknya atau anak belajar kepada orang

tuanya atau orang lain yang lebih dewasa di sekitarnya, seperti cara memasak, cara

makan yang baik, cara mandi, berpakaian atau belajar dari lingkungan sekitar atau

alam sekitarnya. Belajar bercocok tanam, berburu dan berbagai hal dalam

kehidupan keseharian. Sampai ketika masalah hidup semakin kompleks, masalah

kehidupan atau fenomena alam diupayakan agar bisa dijelaskan secara ilmiah atau

Page 43: DIVERSIFIKASI DAN KONTEKSTUALISASI KURIKULUM …lib.unnes.ac.id/31057/1/1102412062.pdf · FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ... 1) Whatever you are, ... perikanan,

27

keilmuan, akhirnya muncullah berbagai mata pelajaran untuk menjelaskan

fenomena atau permasalahan tersebut, dan kecakapan hidup atau life skill sebagai

bekal untuk bertahan menghadapi permasalahan kehidupan sehari-hari pada

awalnya merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari. Kemudian life skill pula

berkembang menjadi pengetahuan dan keterampilan yang bisa dijelaskan secara

ilmiah atau keilmuan.

Dalam upaya meningkatkan mutu sumber daya manusia, mengejar

ketertinggalan di segala aspek kehidupan dan menyesuaikan dengan perubahan

global serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Landasan yuridis

pendidikan kecakapan hidup dapat mengacu pada UU nomor 2 tahun 1989 tentang

sistem pendidikan nasional, pada pasal 1 dijelaskan bahwa “Pendidikan adalah

usaha sadar untuk menyampaikan peserta didik melalui kegiatan bimbingan,

pengajaran, dan atau pelatihan bagi peranannya di masa akan datang”.

2.3.2 Definisi Kecakapan Hidup

Menurut tim BBE (2002) menjelaskan tentang kecakapan, bahwa

kecakapan hidup adalah kecakapan yang dimiliki seseorang untuk berani

menghadapi problema hidup dan kehidupan dengan wajar tanpa merasa tertekan,

kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi untuk

mengatasinya.

Sedangkan istilah Kecakapan Hidup (life skill) diartikan sebagai kecakapan

yang dimiliki seseorang untuk mau dan berani menghadapi problema hidup dan

penghidupan secara wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan

Page 44: DIVERSIFIKASI DAN KONTEKSTUALISASI KURIKULUM …lib.unnes.ac.id/31057/1/1102412062.pdf · FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ... 1) Whatever you are, ... perikanan,

28

kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga akhirnya mampu mengatasinya

(Dirjen PLSP, Direktorat Tenaga Teknis, 2003).

Brolin (1989) menjelaskan lebih sederhana yaitu, bahwa kecakapan hidup

merupakan interaksi dari berbagai pengetahuan dan kecakapan sehingga seseorang

mampu mandiri (Lutfi Wibawa; http://staff.uny.ac.id).

Pendidikan kecakapan hidup (life skills) lebih luas dari sekedar

keterampilan bekerja, apalagi sekedar keterampilan manual. Pendidikan kecakapan

hidup merupakan konsep pendidikan yang bertujuan untuk mempersiapkan warga

belajar agar memiliki keberanian dan kemauan menghadapi masalah hidup dan

kehidupan secara wajar tanpa merasa tertekan kemudian secara kreatif menemukan

solusi serta mampu mengatasinya.

2.4 Kecakapan Hidup dalam Sistem Persekolahan

2.4.1 Konsep Kecakapan Hidup dalam Sistem Pendidikan Nasional

Departemen Pendidikan Nasional (2002) membagi life skill (kecakapan

hidup) menjadi empat jenis, yaitu: pertama, kecakapan personal (personal skill)

yang mencakup kecakapan mengenal diri (self awareness) dan kecakapan berpikir

rasional (thinking skill); kedua, kecakapan sosial (sosial skills); ketiga, kecakapan

akademik (academik skills); keempat, kecakapan vokasional (vocational skills).

Page 45: DIVERSIFIKASI DAN KONTEKSTUALISASI KURIKULUM …lib.unnes.ac.id/31057/1/1102412062.pdf · FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ... 1) Whatever you are, ... perikanan,

29

Gambar 2.2 Skema terinci life skill (Ditjen Penmum, 2002)

2.4.1.1 Kecakapan Personal (personal skill)

Personal skill atau kecakapan untuk menguasai dan memahami diri sendiri,

yaitu suatu kemampuan untuk berdialog yang perlu dimiliki seseorang untuk

mengaktualisasikan jati diri dan menemukan kepribadian dengan cara yang sehat

(PakGuruOnline, 2005) dikutip dalam skripsi (Ningrum; 2006). Kecakapan ini

mencakup kecakapan mengenal diri (self awareness) dan kecakapan berpikir

rasional (thinking skill).

Siti Irene Astuti D (2003; 26) menyatakan bahwa kecakapan mengenal diri

sendiri (self awareness) atau kecakapan personal (personal skill) dikutip dari

(http://eprints.uny.ac.id/7638/3/BAB%202-05404241049.pdf) mencakup: a)

penghayatan diri sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa (YME), anggota

masyarakat, dan warga negara, serta b) menyadari dan mensyukuri kelebihan dan

kekurangan yang dimiliki, sekaligus menjadikan sebagai modal dalam

Page 46: DIVERSIFIKASI DAN KONTEKSTUALISASI KURIKULUM …lib.unnes.ac.id/31057/1/1102412062.pdf · FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ... 1) Whatever you are, ... perikanan,

30

meningkatkan dirinya sebagai individu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan

lingkungannya.

Pada dasarnya, kecakapan mengenal diri sendiri (self awareness)

merupakan penghayatan sebagai makhluk Tuhan YME, anggota suatu masyarakat,

lingkungan dan sebagai warga negara dan mensyukuri atas apa yang telah diberikan

oleh Tuhan YME terlepas dari kekurangan dan kelebihan yang kita miliki sekaligus

sebagai modal untuk mengembangkan potensi yang ada pada diri kita agar bisa

menjadi individu yang berguna khususnya untuk diri sendiri dan untuk masyarakat

secara luas. Oleh karena itu walaupun kesadaran diri lebih merupakan sikap, namun

diperlukan kecakapan untuk menginternalisasikan informasi menjadi nilai-nilai dan

kemudian mewujudkan menjadi perilaku keseharian (Asmani; 2009).

Pada dasarnya, kecakapan berpikir merupakan kecakapan menggunakan

pikiran/rasio secara optimal (Asmani, 2009; 44). Kecakapan berpikir rasional

mencakup; a) kecakapan menggali dan menemukan informasi (information

searching), b) kecakapan mengolah informasi dan mengambil keputusan secara

cerdas (information processing and decision making skills), dan c) kecakapan

memecahkan masalah secara arif dan kreatif (creative problem solving skill).

Dengan kecakapan berpikir rasional peserta didik akan dilatih untuk

menggali dan mencari informasi secara kreatif ataupun ide-ide yang berkaitan

dengan masalah yang sedang dihadapi, juga dapat menyaring informasi yang

didapat apakah itu informasi yang bisa dipastikan kebenarannya atau sebaliknya

sehingga dari apa yang didapat bisa untuk diaplikasikan untuk memecahkan

masalah yang ada di kehidupan nyata. Dengan berpikir rasional peserta didik juga

Page 47: DIVERSIFIKASI DAN KONTEKSTUALISASI KURIKULUM …lib.unnes.ac.id/31057/1/1102412062.pdf · FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ... 1) Whatever you are, ... perikanan,

31

bisa terlatih untuk berpikir secara kreatif dan peka terhadap isu atau fakta yang ada

di masyarakat dan menyikapinya dengan cara yang kreatif pula.

2.4.1.2 Kecakapan Sosial (social skill)

Kecakapan sosial atau kecakapan untuk bermasyarakat diperlukan oleh

seseorang untuk menguasai cara menghadapi, cara berhubungan atau bersosialisasi,

atau cara berdialog dengan sesama manusia sebagai tempat untuk bersilaturahmi

atau saling berbagi, untuk mewujudkan rasa kasih sayang yang dihasilkan oleh

kestabilan emosi (Pak Guru Online, 2005) dalam skripsi (Khasanah; 2006).

Kecakapan sosial memiliki beberapa cakupan, diantaranya adalah sebagai

berikut:

Pertama, kecakapan bekerja sama (collaboration skill), kecakapan bekerja

sama sangat diperlukan, karena sebagai makhluk sosial dalam kehidupan sehari-

hari manusia akan selalu bekerja sama dengan manusia lain. Kerja sama bukan

sekedar “kerja bersama” tetapi kerja sama yang disertai dengan saling pengertian,

saling menghargai, dan saling membantu (Asmani, 2009: 50).

Kedua, kecakapan komunikasi dengan empati (commication skill), empati,

sikap penuh pengertian dan komunikasi dua arah perlu ditekankan, karena yang

dimaksud berkomunikasi di sini bukan sekedar menyampaikan pesan, tetapi juga

isi pesannya sampai dan disertai dengan kesan baik yang dapat menumbuhkan

hubungan harmonis (Asmani, 2009: 48).

Page 48: DIVERSIFIKASI DAN KONTEKSTUALISASI KURIKULUM …lib.unnes.ac.id/31057/1/1102412062.pdf · FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ... 1) Whatever you are, ... perikanan,

32

2.4.1.3 Kecakapan Akademik (academic skill)

Kecakapan akademik sering kali disebut kemampuan berpikir ilmiah pada

dasarnya merupakan pengembangan dari kecakapan berpikir rasional masih bersifat

umum, kecakapan akademik sudah lebih mengarah pada kegiatan yang bersifat

akademik/keilmuan. Kecakapan akademik mencakup antara lain kecakapan

melakukan identifikasi variabel dan menjelaskan hubungannya pada suatu

fenomena tertentu, merumuskan hipotesis terhadap suatu rangkaian kejadian, serta

merancang dan melaksanakan penelitian untuk membuktikan suatu gagasan atau

keingintahuan (Anwar, 2012; 30-31).

Kecakapan akademik yang sering kali disebut kecakapan berpikir ilmiah

atau intelektual pada dasarnya merupakan pengembangan dari GLS (general life

skill), jika kecakapan berpikir pada GLS masih bersifat umum, kecakapan

akademik sudah lebih mengarah kepada kegiatan yang bersifat akademik/keilmuan.

Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa bidang pekerjaan yang ditangani memang

lebih memerlukan kecakapan berpikir ilmiah (Asmani, 2009; 53).

2.4.1.4 Kecakapan Vokasional (vocational skill)

Kecakapan vokasional sering juga disebut sebagai kecakapan kejuruan,

artinya kecakapan yang sering dikaitkan dengan bidang pekerjaan yang ada dalam

masyarakat. Kecakapan ini bisa digunakan sebagai bekal untuk mencari pekerjaan

atau bahkan menciptakan lapangan pekerjaan sendiri sesuai dengan keahlian yang

telah dimiliki untuk menunjang berjalannya kehidupannya. Dalam hal ini Gainer

mengklarifikasikan kecakapan vokasional menjadi empat area: kompetensi

Page 49: DIVERSIFIKASI DAN KONTEKSTUALISASI KURIKULUM …lib.unnes.ac.id/31057/1/1102412062.pdf · FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ... 1) Whatever you are, ... perikanan,

33

individu, meliputi a) keterampilan berkomunikasi, berpikir komprehensif. b)

keterampilan kepercayaan diri, meliputi manajemen diri, etika kematangan diri. c)

keterampilan penyesuaian secara ekonomis, meliputi pemecahan masalah,

pembelajaran, kemampuan kerja dan pengembangan karier. d) keterampilan dalam

kelompok dan bernegosiasi meliputi, keterampilan interpersonal, organisasi,

negosiasi, kreativitas dan kepemimpinan (Marwiyah, Jurnal Falasifa; 2012).

Kecakapan personal dan kecakapan sosial termasuk ke dalam kecakapan

yang bersifat umum (general life skill/GLS) yang dibutuhkan oleh siapa pun, baik

yang bekerja atau tidak bekerja, sedang menempuh pendidikan atau tidak.

Sedangkan kecakapan hidup yang bersifat sfesifik (sfesifik life skill/SLS) digunakan

untuk seseorang yang sedang menghadapi masalah tertentu atau bisa juga disebut

kompetensi teknis yang berkaitan dengan materi pelajaran atau diklat (pendidikan

dan pelatihan) tertentu. Dalam kehidupan nyata sehari-hari GLS dan SLS tidak akan

bisa berfungsi sendiri-sendiri atau secara terpisah, namun melebur menjadi satu

menjadi tindakan individu yang melibatkan beberapa aspek yaitu fisik, mental,

emosional dan intelektual.

2.5 Life Skill sebagai Media untuk Mencapai Tujuan Pendidikan Nasional

Berdasarkan undang-undang no. 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan

nasional secara tersirat tugas dan fungsi pendidikan pada pendidikan formal dan

pendidikan non formal (PF dan PNF) adalah mempersiapkan peserta didik agar

mampu: 1) mengembangkan kehidupan sebagai pribadi, 2) mengembangkan

kehidupan untuk masyarakat, 3) mengembangkan kehidupan untuk berbangsa, 4)

Page 50: DIVERSIFIKASI DAN KONTEKSTUALISASI KURIKULUM …lib.unnes.ac.id/31057/1/1102412062.pdf · FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ... 1) Whatever you are, ... perikanan,

34

mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan lebih tinggi. Jika

dicermati dari keempat tugas dan fungsi pendidikan mengisyaratkan perlunya

bahan ajar yang memuat keempat dimensi tersebut.

Pengenalan life skill terhadap peserta didik bukanlah untuk menggantikan

kurikulum yang ada akan tetapi untuk melakukan reorentasi kurikulum yang ada

sekarang agar benar-benar merefleksikan nilai-nilai kehidupan secara nyata. Life

skill bisa dikatakan sebagai upaya untuk menjembatani kesenjangan antara

kurikulum/program pembelajaran dengan kebutuhan masyarakat, dan bukan untuk

mengubah total kurikulum/program yang telah ada. Kehadiran life skill

mengindikasikan perlunya penyesuaian-penyesuaian kurikulum/program

pembelajaran yang belum sesuai dengan kondisi nyata masyarakat setempat

(Depdiknas, 2002).

Menurut Slamet (2002) sebaiknya pendidikan berbasis life skill ditempuh

melalui lima tahap, yaitu:

1) Definisikan hasil dari penelitian, pilihan-pilihan nilai, dan dugaan para ahli

tentang nilai-nilai yang berlaku.

2) Informasi yang telah diperoleh digunakan untuk mengembangkan kompetensi

life skill yang menunjukkan kemampuan, kesanggupan dan keterampilan untuk

menjaga kelangsungan hidup dan perkembangan dalam dunia sarat perubahan.

3) Kurikulum/program pendidikan dikembangkan berdasarkan kompetensi Life

skill yang telah dirumuskan yang memungkinkan dapat

diajarkan/dikembangkan kepada peserta didik disusun berdasarkan kompetensi

yang telah dipilih.

Page 51: DIVERSIFIKASI DAN KONTEKSTUALISASI KURIKULUM …lib.unnes.ac.id/31057/1/1102412062.pdf · FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ... 1) Whatever you are, ... perikanan,

35

4) Penyelenggaraan life skill perlu dilaksanakan dengan jitu agar kurikulum

berbasis life skill dapat dilaksanakan secara tepat.

5) Evaluasi life skill perlu dibuat berdasarkan kompetensi yang telah dirumuskan

pada langkah kedua. Karena evaluasi pembelajaran dirumuskan berdasarkan

kompetensi, maka penilaian terhadap prestasi belajar peserta didik tidak hanya

dengan tes tertulis, melainkan juga dengan unjuk kerja.

Secara skematis, berikut dipaparkan secara ringkas alur pikir

pengembangan pendidikan berbasis life skill.

Gambar 2.3 Tahap-tahap Pengembangan Life Skill (Anwar,2004)

Berdasarkan gambar tersebut diharapkan tujuan pendidikan nasional

(formal dan non formal) menekankan pada kehidupan, kurikulum/program lebih

merefleksikan kehidupan nyata, penyelenggaraan pendidikannya benar-benar

merealisasikan kurikulum/program berbasis life skill yang ditunjukkan oleh

guru/tutor memiliki penguasaan tentang kehidupan tidak hanya sebatas teori

melainkan juga secara nyata, peserta didik mempelajari berbagai kenyataan yang

Nilai-nilai Kehidupan Nyata

Pengembangan Kompetensi Life Skill

Pengembangan Kultur Life Skill

Pengembangan Evaluasi Berdasarkan

Kompetensi Life Skill

Page 52: DIVERSIFIKASI DAN KONTEKSTUALISASI KURIKULUM …lib.unnes.ac.id/31057/1/1102412062.pdf · FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ... 1) Whatever you are, ... perikanan,

36

ada di lingkungan secara aktif, metode pembelajaran secara lebih konkret dan nyata,

tempat belajar tidak terpaku pada ruangan kelas melainkan lingkungan sekitar dan

kehidupan nyata, sosial dan alam agar menumbuhkan kepekaan terhadap

lingkungan sosial dan alam serta memberikan pengalaman secara lebih nyata, dan

evaluasi dalam pembelajaran menekankan pada kompetensi yang dimiliki peserta

didik.

Persyaratan dasar jenis life skill yang dikembangkan oleh Direktorat

Kepemudaan Dirjen PLSP (2003) meliputi empat bagian, yaitu:

1) Keterampilan yang dikembangkan berdasarkan minat dan kebutuhan individu

dan/atau kelompok sasaran.

2) Terkait dengan karakteristik potensi wilayah setempat (sumber daya alam dan

potensi sosial budaya).

3) Dapat dikembangkan secara nyata sebagai sektor usaha kecil atau industri

rumah tangga.

4) Berorientasi pada peningkatan kompetensi keterampilan untuk berusaha dan

bekerja, sehingga tidak terlalu teoritik namun lebih bersifat aplikatif dan

operasional.

2.6 Pola Pembelajaran Life skill di Sekolah

Program pembelajaran life skill dapat diterapkan di semua jalur dan jenjang

pendidikan, setelah melalui proses penyesuaian degan kelompok sasaran dan

potensi lingkungan baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial budaya.

Pembelajaran life skill di sekolah harus memperhatikan perkembangan fisiologis

Page 53: DIVERSIFIKASI DAN KONTEKSTUALISASI KURIKULUM …lib.unnes.ac.id/31057/1/1102412062.pdf · FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ... 1) Whatever you are, ... perikanan,

37

dan psikologis pada peserta didik. Pembelajaran life skill tidak akan merubah atau

menghilangkan kurikulum atau mata pelajaran yang ada, akan tetapi

mengembangkan kurikulum/program yang sudah ada sesuai dengan kompetensi

yang dipilih.

Dalam tim BBE 2005, menurut pakar pendidikan ada tiga tujuan utama

pembelajaran, yaitu: a) Conten Objectives, ialah penguasaan siswa terhadap materi

pembelajaran, b) Methodological Obejectives, ialah penguasaan siswa terhadap

konsep kunci ilmu, disebut kemampuan generik, c) Life skill Objectives, ialah

penguasaan siswa dalam mengaplikasikan konsep kunci, serta keterampilan

prosesnya dalam kehidupan sehari-hari.

Pada jenjang SD/MI dan SLTP/MTs pembelajaran life skill berfokus pada

kecakapan generik (GLS) yang meliputi kesadaran diri dan kesadaran personal,

juga kecakapan sosial. Hal ini dikarenakan GLS merupakan pondasi dalam life skill

yang akan diperlukan dalam kehidupan sehari-hari apapun kegiatan seseorang.

Pada jenjang pendidikan menengah umum (SMA/MA) dan sederajat selain

penekanan kecakapan akademik (AS) dan GLS juga ditambahkan kecakapan

vokasional (VS), sebagai modal apabila tidak dapat melanjutkan pendidikan ke arah

yang lebih tinggi dan harus memasuki dunia kerja. Sedangkan untuk jenjang SMK

selain VS juga harus diperkuat dengan GLS sebagai modal apabila tidak bisa

melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan harus memasuki dunia

kerja.

Anwar (2004:21) menambahkan pembelajaran life skill memiliki beberapa

ciri sebagai berikut: 1) terjadi proses identifikasi kebutuhan belajar, 2) terjadi proses

Page 54: DIVERSIFIKASI DAN KONTEKSTUALISASI KURIKULUM …lib.unnes.ac.id/31057/1/1102412062.pdf · FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ... 1) Whatever you are, ... perikanan,

38

penyadaran untuk belajar bersama, 3) terjadi keselarasan kegiatan belajar untuk

mengembangkan diri, belajar, usaha mandiri, usaha bersama, 4) terjadi proses

penguasaan kecakapan personal, sosial, vokasional, akademik, manajerial,

kewirausahaan, 5) terjadi proses pemberian pengalaman dalam melakukan

pekerjaan dengan benar, menghasilkan produk bermutu, 6) terjadi proses interaksi

dari dengan ahli, 7) terjadi proses penilaian kompetensi, 8) terjadi pendampingan

teknis untuk bekerja atau membentuk usaha bersama.

2.7 Diversifikasi dan Kontekstualisasi Kurikulum Pendidikan Kecakapan

Hidup (Life Skill)

Pengembangan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan, potensi dan

kondisi daerah maupun sekolah memerlukan penerjemah dari pihak sekolah

maupun daerah tentang mau ke mana pendidikan di sekolah maupun daerah itu.

Pemerintah pusat tidak memiliki kemampuan untuk menerjemahkan kebutuhan,

potensi, kondisi daerah dan sekolah sehingga pengembangan kurikulum sesuai

dengan potensi dan keperluan daerah atau sekolah menjadi tugas dari sekolah atau

daerah itu sendiri.

Dalam UU Sisdiknas nomor 20 tahun 2003 kurikulum adalah seperangkat

rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan

sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Pada pasal 36 ayat 2

yaitu kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan

prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan potensi daerah dan peserta

didik.

Page 55: DIVERSIFIKASI DAN KONTEKSTUALISASI KURIKULUM …lib.unnes.ac.id/31057/1/1102412062.pdf · FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ... 1) Whatever you are, ... perikanan,

39

Diversifikasi kurikulum adalah pelayanan pendidikan dengan cara

menyesuaikan, memperluas, dan memperdalam kompetensi dan materi pelajaran

dalam rangka untuk melayani keberagaman penyelenggaraan satuan pendidikan,

kebutuhan serta kemampuan daerah dan sekolah ditinjau dari segi geografis,

budaya, serta kemampuan, kebutuhan dan minat serta potensi peserta didik.

Diversifikasi diperlukan mengingat keberagaman karakteristik peserta didik,

daerah dan sekolah sehingga cara penyampaian dan pencapaian kompetensi harus

disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan daerah dan sekolah.

Sebagai contoh di sekolah-sekolah di pedesaan, sebagian besar siswa telah

memiliki pengalaman yang berhubungan dengan langsung dengan pertanian, baik

sebagai bentuk kontribusinya dalam mata pencaharian keluarga, maupun juga dari

pengamatan langsung dari lingkungan bermain. Hal ini bisa dijadikan sebagai

peluang di mana sebuah topik pertanian dapat digunakan sebagai media untuk

belajar dalam kurikulum pendidikan.

Diversifikasi dapat diartikan sebagai penggolongan, penerapan beberapa

cara ataupun penganekaragaman. Kurikulum idealnya dilaksanakan berorientasi

pada kehidupan, pada tingkat kemampuan dasar untuk keperluan pengembangan

seperti membaca, menulis, dan berpikir kritis. Selanjutnya kurikulum yang

berorientasi pada kehidupan dan pengalaman peserta didiknya bisa dijadikan

sebagai salah satu alternatif kurikulum yang menyesuaikan dengan kondisi daerah

dan lingkungan sekitar sekolah.

Page 56: DIVERSIFIKASI DAN KONTEKSTUALISASI KURIKULUM …lib.unnes.ac.id/31057/1/1102412062.pdf · FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ... 1) Whatever you are, ... perikanan,

94

BAB VI

PENUTUP

6.1 Simpulan

Berdasarkan hasil dari peneltian dan pembahasan yang sudah dijelaskan

tentang Diversifikasi dan Kontekstualisasi Kurikulum Integrated Ecofarming

pada Pembelajaran Kecapan Hidup (Studi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat

Anugrah Bangsa Semarang) maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai

berikut:

1. Konsep Integrated Ecofarming, kurikulum unggulan integrated ecofarming

merupakan sebuah kurikulum yang berisikan meteri pertanian terintegrasi

yang meliputi pertanian, perikanan, peternakan, dan energi yang jadikan

satu dalam pelajaran keterampilan fungsional.

2. Implementasi kurikulum integrated ecofarming dalam pembelajran

kecakapan hidup mencakup tiga hal penting yaitu perencanaan,

pelaksanaan, dan evaluasi.

a) Perencanaan pembelajaran, kecakapan hidup yang diterapkan

mencakup semua materi pelajar umum yang dikaitkan dalam

pembelajaran kecakapan hidup, dimana materi yang berkaitan dengan

pertanian terintegrasi diajarkan. Pembelajaran yang diajarkan bersifat

santai dan menyenangkan agar siswa lebih bisa mengembangkan

potensi yang ada tanpa merasa tertekan. Kecakapan hidup yang

dikembangkan antara lain konsep diri, kemampuan bersosialisasi

Page 57: DIVERSIFIKASI DAN KONTEKSTUALISASI KURIKULUM …lib.unnes.ac.id/31057/1/1102412062.pdf · FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ... 1) Whatever you are, ... perikanan,

95

dengan orang lain, akademik dan keahlian vokasional. Pembelajaran

dirancang secara tematik artinya berkaitan dengan kehidupan sehari-

hari sesuai dengan perkembangan psikologis dan fisiologisnya. Rencana

pembelajaran sudah dibuat dalam satu semester penuh dibagi dengan

tema setiap mingginya.

b) Pelaksanaan pembelajaran, pembelajaran yang dilakukan dengan santai

dan menyenangkan memungkinkan setiap siswa untuk belajar dengan

caranya sendiri dengan berbagai media pembelajaran yang digunakan,

peran seorang tutor hanya sebagai fasilitator. Materi pembelajaran yang

dikaitan dengan masalah sehari-hari melatih siswa untuk siap terjun di

lingkungan masyarakat, dalam hal ini program paket C dalam materi

pembelajarannya sudah mengarah kearah orientasi dunia kerja. Dengan

adanya kegiatan outing ini memberikan pengalaman kepada siswa

secara lebih nyata dan jelas, kemudian juga untuk melatih sikap

sosialisasi siswa. Melalui pembelajaran kecakapan hidup siswa

diharapkan memiliki bekal secara mandiri untuk dirinya sendiri dan

lebih luas lagi bisa mempraktekkan ilmunya untuk mengembangkan

setiap potensi alam dan menciptakan lapangan kerja sendiri.

c) Evaluasi pembelajaran kecakapan hidup, selain ada penilaian seperti

ulangan, ujian tengah semsester dan ujian kenaikan kelas, ada tiga

standar penting yang dijadikan penilaian yaitu: kemampuan dasar,

kemampuan terampil dan kemampuan mahir. Ketiga penilaian ini

dilakukan dari proses pembelajaran dari awal hingga akhir dan bukan

Page 58: DIVERSIFIKASI DAN KONTEKSTUALISASI KURIKULUM …lib.unnes.ac.id/31057/1/1102412062.pdf · FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ... 1) Whatever you are, ... perikanan,

96

mementingkan hasil akhir dari pembelajaran melainkan proses selama

pembelajaran berlangsung. Pencapaian tersebut meliputi kegiatan

pengamatan, diskusi, ekperimen, analisis, dan praktek serta kegiatan

lainnya sesuai dengan tema pelajaran.

3. Kontektualisasi dan Diversifikasi integrated ecofarming dalam

pembelajaran kecakapan hidup, pengembangan kurikulum di PKBM

Anugrah Bangsa Semarang mengacu pada prinsip-prinsip pengembangan

kurikulum Dinas Pendidikan Kota Semarang. Pengembangan kurikulum

berdiversifikasi pada potensi daerah, kebutuhan, dan mengakomodasi

perbedaan latar belakang siswa. Dengan pertimbangan potensi yang

dimiliki daerah dan pengembangan kurikulum berdasarkan kontekstual

artinya potensi daerah yang ada dijadikan salah satu tujuan pengembangan

kurikulum.

6.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan pengamatan selama

penelitian maka ada beberapa saran yang perlu disampaikan sebagai berikut;

1. Secara keseluruhan dalam pembelajaran kecakapan sudah baik, dan selalu

adakah inovasi dalam pembelajaran

2. Kurangnya tutor yang benar-benar menguasai dalam hal pembelajaran

kecakapan pertanian terintegrasi ini, ada baiknya menambah tenaga ahli

dalam bidang ini

Page 59: DIVERSIFIKASI DAN KONTEKSTUALISASI KURIKULUM …lib.unnes.ac.id/31057/1/1102412062.pdf · FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ... 1) Whatever you are, ... perikanan,

97

3. Dalam pengembangan kurikulum integrated ecofarming ada baiknya

melibatkan tutor/guru yang mengajarkan pembelajaran kecakapan hidup

agar tujuan dan realisasinya dapat berjalan dengan lebih baik

Page 60: DIVERSIFIKASI DAN KONTEKSTUALISASI KURIKULUM …lib.unnes.ac.id/31057/1/1102412062.pdf · FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ... 1) Whatever you are, ... perikanan,

98

DAFTAR PUSTAKA

____, 2003, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Akbar Maruf (2007). Konsep Penilaian Bagi Para Pamong Belajar dalam Rangka

Pengendalian Mutu dan Dampak Program PNF. Jurnal Ilmiah Visi PTK

PNF. Vol. 2. No. 1 2007.

Andi Prastowo. 2012. Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan

Penelitian. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Anwar, 2004, Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill Education) Konesep dan

Aplikasi. Bandung: Alfabeta.

Asmani, Jamal Ma’mur. 2009, Sekolah Life;Lulus Siap Kerja!. Jogjakarta: DIVA

Press.

Astuti, irene. http://eprints.uny.ac.id/7638/3/BAB%202-05404241049.pdf,diakses

pada desember 2016.

Depdikanas. 2002. Pola Pelaksanaan Pendidikan Kecakapan Hidup. Surabaya:

SIC.

Enoh, M. (2016). Implementasi Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam

Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Geografi SMU/MA. Jurnal

Ilmu Pendidikan, 11(1).

Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Hardjono dkk. 2016 Model Pemberdayaan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat

dalam Pengelolaan Program Pendidikan Kesetaraan Berbasis Life Skills dan

Kewirausahaan. Jurnal Edukasi Vol 1 no 2.

Huberman & Miles. 2007, Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI Press.

Ibrahim, R. 2005, Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Idi, Abdullah. 2007, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik. Jogjakarta: Ar-

Ruzz.

Indonesia, P. R. (2005). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19

Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. Departemen Pendidikan

Nasional Republik Indonesia.

Page 61: DIVERSIFIKASI DAN KONTEKSTUALISASI KURIKULUM …lib.unnes.ac.id/31057/1/1102412062.pdf · FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ... 1) Whatever you are, ... perikanan,

99

Khasanah, Ningrum. 2006. Pembelajaran Life Skill (Kecakapan Hidup) di Sekolah

Alam Ar-Ridho Bukit Kencana Jaya Kecamatan Tembalang Kota Semarang.

Skripsi. FIP Unnes. Semarang

Moleong, Lexy. 2004, Metodelogi Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Moleong, Lexy. 2013, Metodelogi Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Nasional, D. P. (2004). Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah

Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan.

Nasution, S. 1982, Pengembangan Kurikulum. Bandung: Alumni.

Nasution, S. 2014, Asas-Asas Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara.

Nuriyah, Nunung. 2014. Evaluasi Pembelajaran: Sebuah Kajian Teori. Jurnal

Edueksos Vol III (1)

PH, Slamet. Pendidikan Kecakapan Hidup: Kosep Dasar,

(htttp//www.depdiknas.go.id/jurnal/37/pendidikan-kecakapan-hidup.htm).

Riyanto, Theo. 2002, Pembelajaran Sebagai Proses Bimbingan Pribadi. Jakarta:

Grasindo.

Rohidi, Tjetjep Rohendi. 1994. Pendekatan Sistem Sosial Budaya dan Pendidikan.

Semarang: Ikip Semarang Press

Sells dan Richey. 1994. Teknologi Pendidikan dan Kawasannya

Soedijarto. 1993, Memantapkan Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Gramedia

Widiasarana Indonesia (Grasindo).

Soeryabrata, Soemadi. 1993, Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press.

Sugiyono, 2013, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sutjipto. 2015. Diversifikasi Kurikulum dalam Kerangka Desentralisasi

Pendidikan. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol 21 (3)

Tim Broad Based Education. 2002. Kecakapan Hidup Melalui Pendekatan

Berbasis Luas. Surabaya: SIC.

Wibawa, Lutfi. http://staff.uny.ac.id, diakses pada desember 2016

Page 62: DIVERSIFIKASI DAN KONTEKSTUALISASI KURIKULUM …lib.unnes.ac.id/31057/1/1102412062.pdf · FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ... 1) Whatever you are, ... perikanan,

100

Widayati. 2002. Reformasi Pendidikan Dasar: Menyiapkan Pribadi Berkualitas

Menghadapi Persaingan Global. Jakarta: Grasindo

Yurni, S., & Bakti, H. E. Pengembangan Kurikulum di Sekolah dalam Upaya

Meningkatkan Mutu Pendidikan.

Zainal, Arifin. 2013, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.