DITERBITKAN OLEH KOPERTIS WILAYAH XI KALIMANTAN
Transcript of DITERBITKAN OLEH KOPERTIS WILAYAH XI KALIMANTAN
FitriMahyudidanHusinsyah
Pemanfaatan Lahan Marjinal-Lebak Untuk Peningkatanpendapatan Petani Semangka (Citrullus vulgaris L) Di Kabupaten Hulu Sungai Selatan Provinsi Kalimantan Selatan Eko Harri Yulianto
Studi Pendapatan Usahatani Padi Sawah (Oryza sativa L.) Pada Lahan Pasang Surut Di Desa Sidomulyo Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara Herlina Apriani dan MohanTaufiq Mashuri
Pengaruh Penerapan Peer Assessment Terhadap Kinerja Microteaching Mahasiswa Pada Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar Kimia Indrayadi
Studi Fenomenologi Perilaku Berobat Pasien Penderita Hipertensi Di Wilayah Puskesmas Cempaka Banjarmasin NadiradanSyahriahMaghfirah
Gambaran Kadar Hdl Kolesterol Pada Perokok Aktif Di Rt 03 Lampe Sungai Seluang Samboja Sylvina Permatasari Evaluasi Kinerja Arus Persimpangan Lalu Lintas Pada Jalan Veteran-Surya Gandamana-Pangeran
Hidayat Kabupaten Kotabaru Propinsi Kalimantan Selatan
Rika Melati
PengaruhPersepsiTentang Advertorial ProdukKesehatan Di Koran Pada SikapKonsumen Andrew Stefano
Arsitektur Dan Permukiman Kelompok Sosial Terpinggirkan Di Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur (Perspektif Kebudayaan Kemiskinan) Siti Raudah
Analisis Pencemaran Bakteri Di Instalasi GiziRumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Syahranie Samarinda Wardhana
Simulasi Secondary Skin Sebagai Penurun Termal Pada Bangunan Dengan Program Ecotect (Studi Kasus Bangunan Di Jalan Pramuka Samarinda) Satriani
Pengaruh Peningkatan Mutu Beton Terhadap Perilaku Geser Pons Pondasi Telapak Yusuf Rizal Fauzi
Variasi Tekanan Vacuum Terhadap Kekuatan Mekanik Pada Komposit Serat Purun Tikus (Eleocharis dulcis)
DITERBITKAN OLEH KOPERTIS WILAYAH XI KALIMANTAN
MEDIA SAINS VOLUME 11 NOMOR 1 HAL 1-101 APRIL 2018
MEDIA SAINS
ISSN CETAK : 2085-3548 ISSN ELEKTRONIK: 2355-9136
MAJALAH ILMIAH
KOPERTIS WILAYAH XI KALIMANTAN
Pembina Prof. Dr. Ir. H. Idiannor Mahyudin, M.Si
(Koordinator Kopertis Wilayah XI Kalimantan)
Redaktur Dr. Achmad Jaelani, S.Pt., M.Si Editor Ir. Abdul Rahmi, MP
Dr. Ir. Rini Marlida, MP
Sekretariat Hj. Ida Adhiyati, SE Desain Grafis dan IT Muhammad Iswahyudi, A.Md.Kom Tim Penilai Jurnal Prof. Dr. Sutarto Hadi, M.Sc (Ketua)
Prof. Dr. Ir. Emi Srimahreda, MS (Sekretaris)
Dr. Rudianto Amirta, S.Hut, MP (Anggota)
Dr. Drs.H. Achmad Rudiansjah, M.Sc (Anggota)
Abd. Malik, S.Pt., M.Si, Ph.D (Anggota)
Penerbit KOPERTIS WILAYAH XI KALIMANTAN
AlamatPenerbit/Redaksi : Jl. Adhyaksa No. 1 Kayu Tangi Banjarmasin Tlp. (0511) 3304477 fax. 3304417
e-mail : [email protected] Banjarmasin
Majalah Ilmiah Kopertis wilayah XI diterbitkan secara periodik dua nomor dalam satu tahun, yaitu bulan April, dan Oktober. Majalah ini memuat tulisan ilmiah berupa hasil penelitian, gagasan konseptual, kajian teoritis bidang ilmu-ilmu eksakta. Terbit pertama kali pada bulan April 2008. Penyunting menerima sumbangan tulisan dari luar Kopertis Wilayah XI
PEDOMAN PENULISAN NASKAH
Majalah Ilmiah Media Sains Bidang Ilmu-ilmu Eksakta menerima naskah dalam bentuk hasil penelitian atau artikel
ilmiah lainnya dalam bahasa Indonesia ataupun bahasa Inggris. Naskah yang dikirim belum pernah dipublikasikan.
Penulis diminta mengirimkan 2 eksemplar naskah kepada redaksi dilengkapi dengan CD (compact disc) berisi
naskah tersebut.
Naskah diketik 2 spasi pada kertas HVS ukuran A4 (210 x 297 mm) disusun satu kolom dengan batas kiri kertas 3
cm, sedangkan batas kanan, atas dan bawah 2,5 cm dengan ukuran huruf 12 point. Naskah diketik dengan huruf bertipe
Times New Roman. Setiap halaman diberi nomor secara berurutan pada kanan atas. Gambar dan tabel diletakkan di bagian
akhir naskah pada lembar terpisah. Naskah ditulis maksimum 10 halaman termasuk gambar dan tabel. Naskah disusun
dengan urutan sebagai berikut :
a. Judul bersifat informatif, jelas tanpa menggunakan singkatan. Judul dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Judul
ditulis maksimal 15 kata.
b. Nama lengkap penulis tanpa singkatan dan tanpa gelar. Nama penulis untuk korespondensi disertai dengan
alamat lengkap dengan nomor kode pos, dan dilengkapi dengan nomor telpon, faksimili dan alamat e-mail.
c. Nama lembaga/institusi, tanpa singkatan disertai alamat lengkap dengan nomor kode pos.
d. Abstrak dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia ditulis maksimal 250 kata.
e. Kata kunci (Key words) ditulis dalam bahasa Inggris 3-5 kata.
f. Pendahuluan memuat latar belakang, permasalahan, telusuran pustaka mutakhir yang terkait untuk
menekankan tentang penulisan (penelitin) tersebut, dan tujuan penelitian harus tersurat jelas.
g. Metode Penelitian diuraikan secara rinci tentang bahan, alat dan materi penelitian, rancangan percobaan, peubah
yang diamati, teknik pengumpulan data dan analisis data.
h. Hasil dan Pembahasan, deskripsi hasil penelitian disajikan secara jelas dapat dibantu dengan tabel, grafik atau
gambar, dan merujuk pada pustaka terkait.
i. Kesimpulan merupakan hasil konkrit atau keputusan dari penelitian yang dilakukan dan mempunyai keterkaitan
yang erat dengan tujuan penelitian.
j. Ucapan terima kasih jika dianggap perlu dapat ditulis setelah kesimpulan
k. Daftar Pustaka hanya memuat referensi yang diacu dalam naskah dan ditulis secara alfabetik berdasarkan huruf
awal dari nama penulis pertama, tanpa nomor urut. Tahun penerbitan ditulis setelah nama penulis,
kemudiandiikutijudulpustakaacuan, selanjutnyanomorvolumesertanamadan kotapenerbit.
l. Gambar dan tabel diberi nomor urut menggunakan angka Arab, judul tabel dan gambar ditulis singkat tapi jelas
dan satuan-satuan yang dipakai menggunakan standar internasional yang baku. Gambar dalam bentuk grafik harus
asli (bukan hasil fotocopy).
m. Tim penyunting berhak menyunting naskah yang diterima sejauh tidak merubah isi dan pengertian
n. Penulis yang artikelnya dimuat dalam suatu terbitan, berhak mendapatkan 2 eksemplar majalah ilmiah Media
Sains.
MEDIA SAINS MAJALAH ILMIAH KOPERTIS WILAYAH XI KALIMANTAN
Volume 11 Nomor 1, April 2018
DAFTAR ISI
No. Halaman
1 Fitri Mahyudi dan Husinsyah
Pemanfaatan Lahan Marjinal-Lebak Untuk Peningkatanpendapatan Petani Semangka (Citrullus vulgaris L) Di Kabupaten Hulu Sungai Selatan Provinsi Kalimantan Selatan ……………………..………….………..…………………….
1-9
2 Eko Harri Yulianto
Studi Pendapatan Usahatani Padi Sawah (Oryza sativa L.) Pada Lahan
Pasang Surut Di Desa Sidomulyo Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara …………………………………………………………………….….
10-18
3
Herlina Apriani dan Mohan Taufiq Mashuri Pengaruh Penerapan Peer Assessment Terhadap Kinerja Microteaching
Mahasiswa Pada Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar Kimia ……………..
19-24
4 Indrayadi
Studi Fenomenologi Perilaku Berobat Pasien Penderita Hipertensi Di Wilayah Puskesmas Cempaka Banjarmasin………………….…….……………....………
25-31
5 Nadira dan Syahriah Maghfirah
Gambaran Kadar Hdl Kolesterol Pada Perokok Aktif Di Rt 03 Lampe Sungai Seluang Samboja..............................................................................................
32-38
6 Sylvina Permatasari
Evaluasi Kinerja Arus Persimpangan Lalu Lintas Pada Jalan Veteran-Surya
Gandamana-Pangeran Hidayat Kabupaten Kotabaru Propinsi Kalimantan
Selatan ………………………………………………………………………………
39-44
7 Rika Melati
Pengaruh Persepsi Tentang Advertorial Produk Kesehatan Di Koran Pada Sikap Konsumen ………………………………..…………………….………….
45-52
8 Andrew Stefano Arsitektur Dan Permukiman Kelompok Sosial Terpinggirkan Di Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur (Perspektif Kebudayaan Kemiskinan) ………………
53-61
9 Siti Raudah Analisis Pencemaran Bakteri Di Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Syahranie Samarinda ……............................................……………………
62-77
10 Wardhana Simulasi Secondary Skin Sebagai Penurun Termal Pada Bangunan Dengan Program Ecotect (Studi Kasus Bangunan Di Jalan Pramuka Samarinda) ……….
78-82
11 Satriani
Pengaruh Peningkatan Mutu Beton Terhadap Perilaku Geser Pons Pondasi Telapak …………………………………………………………….……………………
83-92
12
Yusuf Rizal Fauzi
Variasi Tekanan Vacuum Terhadap Kekuatan Mekanik Pada Komposit Serat Purun Tikus (Eleocharis dulcis) ……………………………………………………………………..
93-101
19 Media Sains, Volume 11Nomor1, April 2018ISSN CETAK 2085-3548
PENGARUH PENERAPAN PEER ASSESSMENT TERHADAP KINERJA
MICROTEACHING MAHASISWA PADA MATA KULIAH STRATEGI
BELAJAR MENGAJAR KIMIA
(Effect Of Application Peer Assessment To Student’s Microteaching Performance In Course Of
Learning Chemistry Strategy)
Herlina Apriani dan Mohan Taufiq Mashuri Program StudiPendidikan Kimia, FakultasKeguruandanIlmuPendidikan
Universitas Islam Kalimantan MAB, Banjarmasin, 70123 [email protected]
ABSTRACT
Microteaching is an exercise to apply basic teaching skills. A chemistry teacher candidate will be
more adept to apply basic teaching skills if able to evaluate each other with peer.The purpose of
this study was to determine the effect of the application of peer assessment on the performance of
students microteaching. This research was conducted in the lecture for the course Learning
Chemistry Strategy for the students of Islamic University of Kalimantan MABfifth grade of the
academic year 2016/2017. This study is a quasy experimental research. Research design in this
study is the Nonequivalent Control Group Design. Data was collected using pre-test questions
and assessment of performance microteaching questionnaire. The sampling technique in this
study is Cluster sampling. Data were analyzed using Mann-Whitney U by SPSS 16.0 for
Windows. The results of the research showed there are effect of peer assessment tostudent’s
microteaching performance in course oflearning chemistry strategies. Student’s microteaching
performance in the experimental class is higher than the student’s microteaching performance in
the control class.
Keywords : microteaching, peer assessment, learning chemistry
PENDAHULUAN
Pembelajaran merupakan suatu
proses yang kompleks. Kegiatan
pembelajaran harus senantiasa
mengintegrasikan berbagai komponen yaitu
peserta didik dan lingkungan belajar untuk
memperoleh hasil belajar. Inti dari proses
pembelajaran adalah perubahan tingkah laku
pada diri individu (perserta didik) berkat
adanya interaksi antara individu dan
individu dengan lingkungannya (Asril,
2013). Adanya lingkungan belajar yang baik
dapat menunjang proses pembelajaran.
Interaksi yang baik antara peserta didik dan
lingkungan belajarnya juga merupakan
penunjang keberhasilan proses
pembelajaran. Guru adalah bagian penting
dalam proses pembelajaran. Hal itu
disebabkan guru harus bisa memainkan
multi peran. Guru tidak hanya berperan
sebagai pentransfer informasi tetapi guru
juga harus bisa berperan sebagai fasilitator,
motivator, moderatordan evaluator. Berbagai
peran tersebut harus bisa dilakukan dalam
satu kegiatan pokok guru yang disebut
mengajar.
Mengajar merupakan suatu kegiatan
yang berusaha membuat siswa melakukan
kegiatan belajar (Arifin & Barnawi, 2016).
Mengajar selalu berlangsung dalam suatu
proses pembelajaran yang aktual. Tugas dan
tanggung jawab guru dalam mengajar ialah
mengelola proses pembelajaran secara
20 Media Sains, Volume 11Nomor1, April 2018ISSN CETAK 2085-3548
efektif, efisien dan dinamis demi tercapainya
tujuan pembelajaran. Tugas dan tanggung
jawab tersebut dapat dilaksanakan dengan
baik apabila guru menguasai keterampilan
dasar mengajar.
Keterampilan dasar mengajar harus
sudah dimiliki oleh setiap calon guru
sebelum terjun langsung ke dalam proses
pembelajaran yang sesungguhnya. Calon
guru bukan hanya dituntut untuk membuat
siswanya belajar, melainkan juga dituntut
untuk belajar mengajar dirinya sendiri.
Calon guru dituntut untuk melatih
kemampuannya dalam merencanakan
kegiatan pembelajaran, melaksanakannya
dan memantau perubahan-perubahan yang
terjadi pada diri siswa. Kemampuan tersebut
perlu dilatih melalui suatu kegiatan praktik
mengajar dalam lingkup kecil atau terbatas
yang disebut dengan microteaching. Melalui
kegiatan microteaching, calon guru bisa
memperoleh pengalaman-pengalaman
langsung dalam mengajar.
Proses belajar mengajar khususnya
dalam pembelajaran kimia memerlukan
banyak strategi pembelajaran. Hal tersebut
disebabkan materi-materi kimia memiliki
karakteristik materi berupa konseptual dan
algoritmik sehingga perlu banyak strategi
pembelajaran agar siswa dapat memahami
materi tersebut. Strategi-strategi
pembelajaran tersebut juga harus diketahui
dan dikuasai oleh calon guru kimia.
Sehingga keterampilan dasar mengajar saja
masih belum cukup untuk membuat proses
pembelajaran kimia menjadi efektif dan
efisien. Keterampilan dasar mengajar dan
strategi pembelajaran kimia dapat
diaplikasikan melalui microteaching
menggunakan penilaian peer assessment.
Melalui penerapan peer assessment dalam
microteaching, calon guru kimia tidak hanya
dilatih dalam hal keterampilan dasar
mengajar dan penggunaaan stategi
pembelajaran yang tepat tetapi juga
kemampuan berpikir tingkat tinggi untuk
saling mengevaluasi kinerja microteaching
antarteman. Seorang calon guru kimia untuk
bisa mengevaluasi kinerja microteaching
temannya maka ia sendiri harus sudah
menguasai keterampilan dasar mengajar
tersebut. Adanya latihan mengevaluasi
kinerja microteaching teman membuat
calon guru kimia semakin menguasai
keterampilan dasar mengajar dan strategi
pembelajaran kimia. Selain itumelalui peer
assessmentcalon guru kimia juga dapat
memperoleh feed back berupa kritik dan
saran dari teman guna meningkatkan
keterampilan dasar mengajar dan
penggunaan strategi pembelajaran kimia
yang tepat. Berdasarkan paparan di atas,
maka perlu dilakukan suatu penelitian yang
bertujuan untuk mengetahui pengaruh
penerapan peer assessment terhadap kinerja
microteaching mahasiswa pada mata kuliah
strategi belajar mengajar kimia.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian
eksperimen semu menggunakan desain
penelitian Nonequivalent Control Group
Design. Penelitian ini dilaksanakan di
Universitas Islam Kalimantan (UNISKA)
MAB Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Program Studi Pendidikan
Kimia. Penelitian dilaksanakan selama
empat bulan mulaidari bulanOktober 2016 –
Januari 2017. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh mahasiswa Program Studi
Pendidikan Kimia semester lima tahun
akademik 2016/2017 yang mengikuti mata
kuliah Strategi BelajarMengajar Kimia.
Sampel dalam penelitian ini adalah kelas
Banjarmasin pagi sebagai kelas eksperimen
dan kelas Banjarmasin malam sebagai kelas
kontrol. Kelas eksperimen terdiri dari 10
orang mahasiswa sedangkan kelas kontrol
terdiri dari 7 orang mahasiswa. Teknik
pengambilan sampel menggunakan teknik
Cluster Sampling. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah soal
pre-test dan angket penilaian kinerja
microteaching. Hipotesis nihil yang diajukan
dalam penelitian ini adalah tidak terdapat
pengaruh penerapan peer assessment
21 Media Sains, Volume 11Nomor1, April 2018ISSN CETAK 2085-3548
terhadap kinerja microteaching mahasiswa
pada mata kuliah strategi belajar mengajar
kimia. Uji prasyarat dilakukan sebelum
melakukan uji hipotesis. Penelitian ini
menggunakan uji hipotesis Mann-Whitney
U Test. Uji hipotesis tersebut digunakan
sebab tidak terpenuhinya normalitas sebagai
uji prasyarat. Uji prasyarat dan uji hipotesis
menggunakan program SPSS 16.0 for
Windows. Data dikatakan homogen dan
normal apabila nilai sig > 0,05 (Uyanto,
2009). Penarikan kesimpulan untuk
menerima atau menolak hipootesis nihil
didasarkan pada nilai sig. Jika sig < 0,05
maka hipotesis nihil ditolak dan hipotesis
aktif diterima (Sarwono, 2012).
HASIL DANPEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan terhadap
mahasiswa semester lima program Studi
Pendidikan Kimia Universitas Islam
Kalimantan pengikut mata kuliah strategi
belajar mengajar kimia.Pada mata kuliah
tersebut, setiap mahasiswa telah dibekali
dengan pengetahuan seputar keterampilan
dasar mengajar, strategi pembelajaran kimia
danpembuatanRencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). Setelah mahasiswa
dibekali dengan berbagai pengetahuan di
atas, maka mahasiswa harus bisa
mengaplikasikannya dalam suatu latihan
singkat yaitu microteaching. Setiap
mahasiswa diwajibkan membuat desain
pembelajaran yang meliputi tahap
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi yang
sesuai dengan materi kimia SMA yang
dipilih oleh masing-masing mahasiswa.
Setiap mahasiswa harus menuangkan desain
pembelajaran tersebut ke dalam Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk satu
kali pertemuan yang akan menjadi acuan
ketika mahasiswa melakukan praktik
mengajar.
Penelitian ini menggunakan dua
kelas sebagai sampel penelitian. Satu kelas
digunakan sebagai kelas eksperimen dan
kelas yang lain sebagai kelas kontrol. Setiap
mahasiswa mendapat dua kali kesempatan
melakukan microteachng. Setiap mahasiswa
juga mendapatkan waktu microteaching
yang sama yaitu sebanyak 30 menit. Selama
microteaching, mahasiswa praktikan harus
menampilkan keterampilan dasar mengajar
yang telah mereka pelajari melalui skenario
pembelajaran. Mahasiswa praktikan dituntut
untuk bisa mengatur waktu agar
microteaching tersebut dapat dilaksanakan
sesuai dengan alokasi waktu yang telah
ditetapkan.
Penilaian kinerja micoteching
mahasiswa baik pada kelas eksperimen
maupun kelas kontrol menggunakan
instrumen penilaian yang sama. Penilaian
dilakukan dengan mengisi angket kinerja
microteaching berdasarkan aspek penilaian
yang harus dilakukan oleh mahasiswa
praktikan. Semakin baik keterampilan dasar
mengajar serta strategi pembelajaran yang
dijalankan mahasiswa maka nilai kinerja
microteaching semakin tinggi. Pada kelas
kontrol, mahasiswa praktikan hanya
dikomentari dan dinilai oleh dosen. Pada
kelas eksperimen, mahasiswa praktikan
dikomentari oleh dosen dan temannya yang
bertugas mengobservasi kinerja mahasiswa
praktikan tersebut.
Sebelum melakukan microteaching,
setiap mahasiswa baik dari kelas eksperimen
maupun kelas kontrol diberi pre-test. Pre-
test berupa soal-soal mengenai keterampilan
dasar mengajar, strategi pembelajaran kimia
dan pembuatan RPP. Pre-test berguna untuk
memastikan bahwa pengetahuan setiap
mahasiswa tentang keterampilan dasar
mengajar, strategi pembelajaran kimia dan
pembuatan RPP tidak berbeda dan tidak
akan menjadi penyebab perbedaan kinerja
microteaching. Data hasil pre-test
mahasiswa kelas eksperimen dan kelas
kontrol dapat dilihat pada gambar di bawah
ini.
22 Media Sains, Volume 11Nomor1, April 2018ISSN CETAK 2085-3548
Gambar 1. Perbandingan rata-rata nilai pre-test dan microteaching antara kelas eksperimen dan
kelas kontrol
Gambar 1 menunjukkan rata-rata
nilai pre-test kelas eksperimen dan kelas
kontrol tidak jauh berbeda. Hal tersebut
menunjukkan bahwa pengetahuan
mahasiswa kelas eksperimen dan kelas
kontrol tentang keterampilan dasar
mengajar, strategi pembelajaran kimia dan
pembuatan RPP hampir sama. Hasil tersebut
dapat dijadikan acuan bahwa kemampuan
awal mahasiswa tentang keterampilan dasar
mengajar, strategi pembelajaran kimia dan
pembuatan RPP bukan merupakan penyebab
perbedaan kinerja microteaching
mahasiswa.
Guna menentukan uji hipotesis apa
yang akan digunakan maka terlebih dahulu
dilakukan uji prasyarat yaitu uji
homogenitas dan normalitas. Berdasarkan
uji homogenitas, nilai sig > 0,05 yang
menunjukkan bahwa data homogen.
Berdasarkan ujinormalitas, nilai sig kedua
kelas < 0,05 yang menunjukkan bahwa data
tidak terditribusi normal sehingga uji
hipotesis harus menggunakan uji non
parametrik yaitu Mann- Whitney U
test.Berdasarkan uji hipotesis menggunakan
ujiMann- Whitney U, nilai sig < 0,05 yaitu
sebesar 0,001 menunjukkan bahwa hipotesis
nihil ditolak dan hipotesis aktif diterima. Hal
tersebut menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh kinerja microteaching mahasiswa
pada mata kuliah strategi belajar mengajar
kimia. Adanya penerapan peer assessment
menyebabkan nilai kinerja microteaching
mahasiswa kelas eksperimen lebih tinggi
daripada nilai kinerja microteaching
mahasiswa kelas kontrol. Hasil tersebut
dapat dilihat pada Gambar 1 di atas. Rata-
rata nilai kinerja microteaching mahasiswa
kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan
kelas kontrol. Hasil tersebut senada dengan
penelitian yang dilakukan oleh Herlianita &
Pratiwi (2012) bahwa penerapan peer
assessment dapat meningkatkan kompetensi
keterampilan mahasiswa.
Meskipun kinerja microteaching
kelas eksperimen dinilai oleh dosen dan
teman sejawat, hal tersebut bukan
merupakan alasan nilai kinerja kelas
eksperimen lebih tinggi daripada kelas
kontrol yang hanya dinilai oleh dosen. Nilai
kinerja microteaching mahasiswa kelas
eksperimen akan dijumlahkan dan dibuat
rata-rata dengan nilai dari dosen apabila
syaratnya terpenuhi. Syarat tersebut adalah
perbedaan nilai dari teman sejawat dan nilai
dari dosen tidak lebih dari sepuluh persen.
Jika perbedaan nilai antara teman dan dosen
lebih dari sepuluh persen maka nilai kinerja
microteaching hanya berasal dari nilai
dosen. Perbedaan nilai kinerja
microteaching mahasiswa kelas eksperimen
23 Media Sains, Volume 11Nomor1, April 2018ISSN CETAK 2085-3548
antara teman sejawat dan dosen selalu
kurang dari sepuluh persen. Hal ini
menujukkan bahwa penilaian dari dosen dan
dan teman sejawat tidak jauh berbeda.
Teman sejawat mengamati dan menilai
mahasiswa praktikan hampir sama dengan
sudut pandang dosen. Penilaian seperti ini
merupakan penilaian yang objektif
disebabkan mahasiswa penilaibenar-benar
menilai sesuai fakta tanpa ada unsure
subjektivitas. Hal serupa juga diungkapkan
oleh Landry dkk (2015) dalam penelitian
mereka yang menyimpulkan bahwa
dalampeer assessment tidak terdapat
kekhawatiran atas penilaian teman
disebabkan nilai yang diberikan sangat dekat
dengan nilai instruktur.
Penerapan peer assessment dapat
memberi umpan balik positif pada
mahasiswa praktikan. Menurut Weaver
dalam Bedford (2007) umpanbalik
(feedback) merupakan komponen penting
dalam proses pembelajaran dan
perkembangan peserta didik (mahasiswa).
Adanya feedback membuat peserta didik
(mahasiswa) dapat mengetahui sejauh mana
materi pembelajaran dapat dikuasainya dan
mengoreksikemampuandirinyasendiri.
Melalui umpan balik yang diberikan oleh
dosen dan teman, mahasiswa praktikan
mendapat banyak masukan untuk perbaikan
keterampilan mengajar dan penggunaan
strategi pembelajaran. Hal tersebut
mengakibatkan mahasiswa praktikan
memiliki banyak informasi guna
meningkatkan kemampuan mengajarnya.
Meningkatnya kemampuan mengajar
mahasiswa dapat dilihat dari perbedaan nilai
kinerja microteaching pertamadankedua.
Umpan balik yang diberikan kepada mereka
baik dari dosen dan teman menjadi motivasi
untuk memperbaiki dan meningkatkan
kinerja microteachingnya. Hal senada juga
diungkapkan oleh Liu dan Lee (2013) dalam
penelitian mereka yang menyimpulkan
bahwa peserta didik membuat modifikasi
yang berharga untuk pekerjaan mereka
dengan bantuan umpan balikdari orang lain
dan sebagian besar peserta didik memiliki
kesan positif terhadap pengamatan teman
sejawat.
Peer assessment mencakup proses
yang mengharuskan siswa untuk
memberikan umpan balik atau nilai
(ataukeduanya) kepada teman mereka
mengenai suatu produk, proses atau kinerja
berdasarkan criteria mutu (Thomas dkk,
2011). Hal tersebut yang mendasari kinerja
microteaching mahasiswa pada kelas
eksperimen lebih tinggi daripada kelas
kontrol. Mahasiswa kelas eksperimen
dituntut untuk mengamati, menilai dan
mengomentari kinerja microteaching
temannya. Guna memberikan penilaian dan
masukan yang berkualitas maka mereka
sendiri harus sudah menguasai keterampilan
dasar mengajar dan strategi pembelajaran
kimia.Penguasaan tersebut menjadikan
mereka dapat menilai kelebihan dan
kekurangan teman. Selain itu melalui
penilaian langsung yang mereka lakukan,
mereka dapat meniru kinerja yang baik dari
teman dan menghindari kesalahan yang
pernah dilakukan temannya dalam
microteaching sehingga pada akhirnya
mereka lebih menguasai keterampilan dasar
mengajar dan strategi pembelajaran.
Penilaian langsung terhadap teman
memberikan banyak manfaat kepada
mahasiswa guna meningkatkan
kinerjamicroteaching. Hal ini juga senada
seperti penelitian yang dilakukan oleh
Siswaningsih dkk (2013) yang menyatakan
bahwa penerapan peer assessment
memberikan banyak manfaat kepada peserta
didik. Peer assessment jikabenar-bena
rdiimplementasikan akan memfasilitasi
pengembangan berbagai pembelajaran siswa
dan keterampilan hidup seperti tanggung
jawab peserta didik, strategi metakognitif,
evaluasi keterampilan dan pendekatan
pembelajaran yang lebihdalam (Mok, 2011).
Manfaat peer assessment juga disimpulkan
oleh Li (2011) dalam penelitiannya yaitu
penyempurnaan hasil belajar, pemahaman
kualitas kinerja yang lebih dalam,
24 Media Sains, Volume 11Nomor1, April 2018ISSN CETAK 2085-3548
peningkatan kesadaran dan motivasi, umpan
balik yang memadai dan peningkatan rasa
tanggung jawab.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan data hasil penelitian dan
uji hipotesis maka kesimpulan dari
penelitian ini adalah terdapat pengaruh
penerapan peer assessment terhadap kinerja
microteaching mahasiswa pada mata kuliah
strategi belajar mengajar kimia.
Saran
Mengingat kegiatan microteaching
merupakan kegiatan kompleks yang
melibatkan banyak aspek seperti
perencanaan, media dan evaluasi
pembelajaran maka sebaiknya perlu
dilakukan penelitian lanjutan yang lebih
spesifik mengenai penilaianaspek-aspek
tersebut dalam microteaching pembelajaran
kimia.
DAFTAR PUSTAKA
Asril, Z. 2013. Micro Teaching:
DisertaiDenganPedomanPengalama
nLapangan. Jakarta: Rajawali Press.
Barnawi&Arifin, M. 2016. Micro Teaching.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Bedford, S.2007. Formative Peer and Self
Feedback as A Catalyst for Change
Within Science Teaching. Journal
ofChemistry Education Research and
Practice, vol. 8, no.1, pp. 80-92.
Herlianita, R &Indah, DP. 2012. Peer
Assessment dalam OSCEuntukMeningkatkanKompetensiKeterampilanKegawatdaruratan.
JurnalKeperawatan, vol. 3, no. 2, pp.
197-203.
Landry, A., Jacobs, S & Newton, G. 2015.
Effective Use of Peer Assessment in a
Graduate Level Writing Assignment:
A Case Study. International Journal
of Higher Education, vol. 4, no. 1, pp.
38-51.
Li, L. 2011. How do students of diverse
achievement levels benefit from peer
assessment? International Journal for
the Scholarship of Teaching &
Learning, vol. 5, no. 2, pp. 1-16.
Liu, Z.-F., & Lee, C.-Y. 2013. Using Peer
Feedback To Improve Learning Via
Online Peer Assessment. Turkish
Online Journal of Educational
Technology, vol. 12, no. 1, pp. 187-
199.
Mok, J. 2011. A Case Study Of Students
Perceptions Of Peer Assessment In
Hong Kong. ELT Journal: English
Language Teachers Journal, vol. 65,
no. 3, pp. 230-239.
Sarwono, J. 2012. IBM SPSS “Advancees
Statistic“: Prosedur-Prosedur
Generalisasi dan Perluasan General
Linear Model (GLM). Yogyakarta :
ANDI.
Thomas, G., Martin, D., & Pleasants, K.
2011. Using self- and peer-assessment
to enhance students future-learning in
higher education. Journal of
University Teaching & Learning
Practice, vol. 8, no. 1, pp. 1-17.
Uyanto, S. S. 2009. Pedoman Analisis Data
dengan SPSS. Yogyakarta : Graha
Ilmu
Wiwi, S., GebI, D &Cahya, G. 2013.
Penerapan Peer Assessment Dan Self
Assessment Pada Tes Formatif
HidrokarbonUntuk Feedback Siswa
SMA Kelas X. Jurnal Pengajaran
MIPA, vol. 18, no. 1, pp. 107-115.