Disusun : CHAIRUL BASTIAR 3111.105digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-28522-3111105015...1. Berapa...
Transcript of Disusun : CHAIRUL BASTIAR 3111.105digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-28522-3111105015...1. Berapa...
Disusun :
CHAIRUL BASTIAR 3111.105.015
TUGAS AKHIR 10 JULI 2013
Perencanaan Stasiun Pemberhentian Monorel Koridor Timur – Barat Surabaya Studi Kasus : Jl. Mayjen Sungkono (Ciputra World)
Latar Belakang
Pemerintah Surabaya saat ini telah merencanakan suatu sarana transportasi massal Monorel
pada koridor Timur – Barat.
Sistem transportasi Monorel harus disertai dengan sarana dan prasarana pendukung
pergerakan, antara lain adalah stasiun pemberhentian.
Perencanaan transportasi monorel pada koridor Timur – Barat memiliki lintasan sejauh 24,47
Km, dan memiliki 16 titik stasiun pemberhentian. Salah satu pemberhentiannya berada pada jalan
Mayjen Sungkono tepatnya di depan Mall Ciputra World
Perencanaan Stasiun Pemberhentian Monorel Koridor Timur – Barat Surabaya Studi Kasus : Jl. Mayjen Sungkono (Ciputra World)
Permasalahan
1. Berapa besar Demand penumpang pada
stasiun pemberhentian monorel di jl.
Mayjen Sungkono (Ciputra World)
2. Bagaimana luasan, bentuk, dan dimensi
stasiun pemberhentian Monorel di jl.
Mayjen Sungkono (Ciputra World) untuk
umur rencana 10 tahun
Tujuan
1. Mengetahui besar Demand penumpang pada
stasiun pemberhentian monorel di jl. Mayjen
Sungkono (Ciputra World)
2. Mengetahui luasan, bentuk, dan dimensi
stasiun pemberhentian Monorel di jl. Mayjen
Sungkono (Ciputra World) untuk umur
rencana 10 tahun
Perencanaan Stasiun Pemberhentian Monorel Koridor Timur – Barat Surabaya Studi Kasus : Jl. Mayjen Sungkono (Ciputra World)
Batasan Masalah
Untuk batasan masalah perencanaan
stasiun pemberhetian pada tugas akhir ini
adalah :
1. Tidak membahas tarif perjalanan
2. Tidak membahas Metode Pelaksanaan
3. Tidak membahas Rencana Anggaran
Biaya (RAB)
4. Tidak membahas perhitungan Struktural
pemberhentian Monorel
5. Kereta monorel yang digunakan kereta
monorel pabrikan Hitachi
6. perhitungan Demand berdasarkan
jumlah tarikan pada studi kasus tersebut
Manfaat Penelitian
1. Sebagai referensi atau pembanding dalam
merencanakan pemberhentian monorel di
Surabaya untuk koridor Timur-Barat atau
untuk perencanaan di koridor lain atau di
kota lain.
2. Dapat digunakan sebagai masukan untuk
Departemen Perhubungan dalam
merencanakan stasiun pemberhentian
Monorel.
Perencanaan Stasiun Pemberhentian Monorel Koridor Timur – Barat Surabaya Studi Kasus : Jl. Mayjen Sungkono (Ciputra World)
Jalur Monorel
Perencanaan Stasiun Pemberhentian Monorel Koridor Timur – Barat Surabaya Studi Kasus : Jl. Mayjen Sungkono (Ciputra World)
Peta Lokasi
Lokasi Stasiun Pemberhentian
Perencanaan Stasiun Pemberhentian Monorel Koridor Timur – Barat Surabaya Studi Kasus : Jl. Mayjen Sungkono (Ciputra World)
Metodologi
Identifikasi Permasalahan
Study Literatur Buku-buku dan peraturan yang berkaitan
Pengumpulan Data
Data Primer 1. Data kondisi geometrik
di lokasi studi
2. Data Jumlah Naik-Turun Penumpang
3. Data Jumlah Kendaraan Keluar-Masuk Pusat Kegiatan
Data Sekunder 1. Peta Lokasi Studi
2. Data Tata Guna Lahan
3. Rute/Jalur Monorel koridor Timur – Barat Surabaya
4. Data Jumlah Kendaraan
Bermotor pada ruas jalan Mayjen Sungkono
Penggambaran Lokasi Eksisting
A
Perencanaan Stasiun Pemberhentian Monorel Koridor Timur – Barat Surabaya Studi Kasus : Jl. Mayjen Sungkono (Ciputra World)
Analisa Demand Penumpang 1 Menghitung Jumlah Kendaraan Keluar-Masuk Pusat Kegiatan
2 Menghitung Jumlah Naik-Turun Penumpang
Analisa Bentuk dan Dimensi Stasiun Pemberhentian
Gambar Rencana
Analisa Headway
Analisa Monorel yang Digunakan
Analisa Antrian
Luasan Fasilitas (Ruang Tunggu)
Panjang Stasiun
Luas Fasilitas (Antrian/Loket)
A
Metodologi
Perencanaan Stasiun Pemberhentian Monorel Koridor Timur – Barat Surabaya Studi Kasus : Jl. Mayjen Sungkono (Ciputra World)
Analisa Demand Penumpang
Mall CiputraWorld
LahanKosong
Ruko danPerkantoran
Ruko danPerkantoran
Ruko DanPerkantoran
Hotel ShangrilaUniversitas 45Surabaya &Gedung Juang45 Surabaya
Ruko &Pertokoan
Arah
JL. H
R M
uham
mad
Arah
JL.A
dity
awar
man
1
KETERANGAN :: Titik Pengamatan: Batas Pengamatan: Median Jalan
23
45
67
8
Survey Naik – Turun Penumpang Survey Kendaraan Keluar Masuk Pusat Kegiatan
Perencanaan Stasiun Pemberhentian Monorel Koridor Timur – Barat Surabaya Studi Kasus : Jl. Mayjen Sungkono (Ciputra World)
Analisa Demand Penumpang
Penumpang Naik-Turun Di Stasiun Rencana
Perencanaan Stasiun Pemberhentian Monorel Koridor Timur – Barat Surabaya Studi Kasus : Jl. Mayjen Sungkono (Ciputra World)
Tahun
Tipe Monorel
Tipe Small (316 Penumpang)
Tipe Standart (580 Penumpang)
Tipe Large (693 Penumpang)
h (menit)
h (detik)
Frekuensi Monorel
h
(menit)
h
(detik)
Frekuensi
Monorel
h
(menit)
h
(detik)
Frekuensi
Monorel
2013 2.12 127.23 28 3.89 233.53 15 4.65 279.02 13
2014 2.02 121.33 30 3.71 222.69 16 4.43 266.08 14
2015 1.93 115.95 31 3.55 212.82 17 4.24 254.28 14
2016 1.85 111.03 32 3.40 203.78 18 4.06 243.49 15
2017 1.78 106.51 34 3.26 195.48 18 3.89 233.57 15
2018 1.71 102.34 35 3.13 187.83 19 3.74 224.43 16
2019 1.64 98.48 37 3.01 180.76 20 3.60 215.98 17
2020 1.58 94.91 38 2.90 174.20 21 3.47 208.14 17
2021 1.53 91.59 39 2.80 168.10 21 3.35 200.85 18
2022 1.47 88.49 41 2.71 162.41 22 3.23 194.05 19
2023 1.43 85.59 42 2.62 157.10 23 3.13 187.70 19
2024 1.38 82.88 43 2.54 152.12 24 3.03 181.75 20
Headway
Perencanaan Stasiun Pemberhentian Monorel Koridor Timur – Barat Surabaya Studi Kasus : Jl. Mayjen Sungkono (Ciputra World)
Walking Area
Keterangan :
= Gerbong Monorel
= Walking Area = Queueing Area
= Dead Zone = Arah Penumpang
Peron Monorel
Perencanaan Stasiun Pemberhentian Monorel Koridor Timur – Barat Surabaya Studi Kasus : Jl. Mayjen Sungkono (Ciputra World)
Luasan Peron
Queueing Area
Perhitungan luas Queueing Area direncanakan Level of Service (LOS) C yang memiliki Space antara 0,7 – 0,9 m2/orang. Berikut perhitungan luasan Queueing Area : Tipe Small: L = 0,9 m2/orang x V L = 0,9 m2/orang x (10/4) L = 2,25 m2
•Dengan lebar = 0,9 m
Panjang = 2,5 m
Tipe Standart : L = 0.9 m2/orang x V L = 0,9 m2/orang x (18/8) L = 2.025 m2
•Dengan lebar = 0,9 m
Panjang = 2,25 m
Tipe Large : L = 0,9 m2/orang x V L = 0,9 m2/orang x (21/8) L = 2,3625 m2
•Dengan lebar = 0,9 m
Panjang = 2,625 m
Perencanaan Stasiun Pemberhentian Monorel Koridor Timur – Barat Surabaya Studi Kasus : Jl. Mayjen Sungkono (Ciputra World)
Luasan Peron
Wallking Area perhitungan Luas Walking Area direncanakan Level of Service (LOS) C yang memiliki Space antara ≥ 2.2 m2/orang. Berikut perhitungan luasan Walking Area : Tipe Small: L = 2,2 m2/orang x V L = 2,2 m2/orang x 19 orang
L = 41,8 m2
•Dengan lebar = L/ Panjang monorel = 41,8 m2 / 38 m
= 1.1 m
Tipe Standart : L = 2,2 m2/orang x V L = 2,2 m2/orang x 35 orang
L = 77 m2
•Dengan lebar = L/ Panjang monorel = 77 m2 / 57 m
= 1.35 m
Tipe Large : L = 2,2 m2/orang x V L = 2,2 m2/orang x 42 orang
L = 92,4 m2
•Dengan lebar = L/ Panjang monorel = 92,4 m2 / 61 m
= 1.51 m
Perencanaan Stasiun Pemberhentian Monorel Koridor Timur – Barat Surabaya Studi Kasus : Jl. Mayjen Sungkono (Ciputra World)
Monorel yang Digunakan
Monorel tipe Standart Berkapasitas 580 Penumpang ini memiliki data-data sebagai berikut :
• Panjang Monorel : 57 m (4 gerbong) • Lebar monorel : 2.9 m
• Tinggi monorel : 5.1 m
• Kapasitas : 580 Penumpang
• Pintu : 8 pintu • Lebar Pintu : 1.8 m
Perencanaan Stasiun Pemberhentian Monorel Koridor Timur – Barat Surabaya Studi Kasus : Jl. Mayjen Sungkono (Ciputra World)
Analisa Antrian di Loket Penjualan Tiket
FVFS (First Vacant First Served)
2013 489 20 0.33333 180 2.717 4 0.0561 4 1 0.0073 0.0017 26.1856 6.1856
2014 513 20 0.33333 180 2.850 4 0.0469 4 1 0.0077 0.0022 27.7982 7.7982
2015 538 20 0.33333 180 2.990 4 0.0383 4 1 0.0083 0.0028 30.0098 10.0098
2016 565 20 0.33333 180 3.137 4 0.0304 5 2 0.0092 0.0037 33.1783 13.1783
2017 592 20 0.33333 180 3.291 4 0.0231 6 3 0.0106 0.0050 38.0135 18.0135
2018 622 20 0.33333 180 3.453 4 0.0165 8 5 0.0128 0.0073 46.1515 26.1515
2019 652 20 0.33333 180 3.623 5 0.0221 5 1 0.0072 0.0017 26.0716 6.0716
2020 684 20 0.33333 180 3.801 5 0.0174 5 2 0.0078 0.0022 28.0058 8.0058
2021 718 20 0.33333 180 3.988 5 0.0132 6 2 0.0086 0.0030 30.8560 10.8560
2022 753 20 0.33333 180 4.184 5 0.0096 7 3 0.0098 0.0043 35.3673 15.3673
2023 790 20 0.33333 180 4.389 5 0.0064 10 5 0.0121 0.0065 43.3815 23.3815
2024 829 20 0.33333 180 4.605 6 0.0080 6 1 0.0074 0.0018 26.5122 6.5122
Loket Pembelian Tiket
ρ d (detik) w (detik)K p(0) n q d (jam) w (jam)TahunPenumpang
Naik (Jam)WP (detik) WP (menit) μ
Disiplin Antrian FVFS (First Vacant First Served
Perencanaan Stasiun Pemberhentian Monorel Koridor Timur – Barat Surabaya Studi Kasus : Jl. Mayjen Sungkono (Ciputra World)
Akses Penumpang Ke Halte
Naik Turun
2013 489 492 981 491 8 3 2.7 A
2014 513 516 1029 515 9 3 2.9 A
2015 538 542 1080 540 9 3 3.0 A
2016 565 568 1133 566 9 3 3.1 A
2017 592 596 1189 594 10 3 3.3 A
2018 622 625 1247 623 10 3 3.5 A
2019 652 656 1308 654 11 3 3.6 A
2020 684 688 1373 686 11 3 3.8 A
2021 718 722 1440 720 12 3 4.0 A
2022 753 758 1511 755 13 3 4.2 A
2023 790 795 1585 793 13 3 4.4 A
2024 829 834 1663 831 14 3 4.6 A
Lebar
Jembatan
(m)
V
(ped/min/m)LOS
Jumlah Penyebrang
per arah
(orang/jam)
TahunPenumpang
Jumlah
Penyebrang
(orang/jam)
Jumlah
Penyebrang
(orang/menit)
LOS untuk JPO dengan Lebar 3 m
Perencanaan Stasiun Pemberhentian Monorel Koridor Timur – Barat Surabaya Studi Kasus : Jl. Mayjen Sungkono (Ciputra World)
Dari data yang ada analisa yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Berdasarkan survey naik-turun penumpang dan survey keluar-masuk
pusat kegiatan yang dilakukan pada ruas jalan Mayjen Sungkono pada tahun 2013 didapatkan jumlah penumpang naik rencana di stasiun pemberhentian monorel sebesar 492 orang/jam, sedangkan jumlah penumpang turun rencana di stasiun pemberhentian monorel sebesar 489 orang/jam.
2. Luas peron yang diperlukan untuk umur rencana 10 tahun mendatang setelah di analisa sebesar 128,25 m2 dengan lebar 2.25 m panjang 57 m sesuai dengan monorel yang digunakan yaitu monorel tipe standart dengan kapasitas 580 penumpang. Loket penjualan tiket diletakkan berbeda elevasi dengan peron, dengan sistem antrian FVFS (First Vacant
First Served). Akses penumpang ke stasiun monorel menggunakan JPO dengan lebar 3 m.
Kesimpulan
Perencanaan Stasiun Pemberhentian Monorel Koridor Timur – Barat Surabaya Studi Kasus : Jl. Mayjen Sungkono (Ciputra World)
Dari hasil perencanaan stasiun pemberhentian monorel selama umur rencana 10 tahun, diharapkan pada akhir umur rencana 10 tahun dilakukan evaluasi ulang untuk mengetahui apakah dimensi dari stasiun masih mampu menampung kapasitas dan memberikan tingkat pelayanan yang baik dari jumlah penumpang naik dan turun pada lokasi Jalan Mayjen Sungkono. Hal ini dikarenakan pertumbuhan demand dari monorel dari tahun ketahun selalu naik sehingga nantinya tingkat pelayanan dari stasiun akan menurun.
Saran
Perencanaan Stasiun Pemberhentian Monorel Koridor Timur – Barat Surabaya Studi Kasus : Jl. Mayjen Sungkono (Ciputra World)
Gambar Rencana
± 0.00
+ 6.70
+ 12.20
+ 17.80
5.0000 10.500010.50005.0000 3.0000
LEVEL PLATFORM / PERON
LEVEL CONCOURSE
LEVEL ATAP
GROUND LEVEL
Perencanaan Stasiun Pemberhentian Monorel Koridor Timur – Barat Surabaya Studi Kasus : Jl. Mayjen Sungkono (Ciputra World)
Gambar Rencana
Denah Concourse
Road
Road
Trotoar Trotoar
TrotoarTrotoar
ToiletPria
ToiletWanita
ToiletPria
ToiletWanita
LoketTiket
LoketTiket
PAID ZONEPAID ZONEUNPAID ZONE
Perencanaan Stasiun Pemberhentian Monorel Koridor Timur – Barat Surabaya Studi Kasus : Jl. Mayjen Sungkono (Ciputra World)
Gambar Rencana
Denah Platform/Peron
90
135225
5700
210
435
Monorel Monorel MonorelMonorel
435
180 180 180180180180 180 180 225225225225225225225225
Perencanaan Stasiun Pemberhentian Monorel Koridor Timur – Barat Surabaya Studi Kasus : Jl. Mayjen Sungkono (Ciputra World)
Gambar Rencana
Tampilan 3D
Perencanaan Stasiun Pemberhentian Monorel Koridor Timur – Barat Surabaya Studi Kasus : Jl. Mayjen Sungkono (Ciputra World)
Sekian Dan
Terima Kasih . . .