DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan...

87
DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI JAKARTA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Syariah (S.Sy) Oleh: PANGIDOAN NASUTION NIM. 1110043100011 KONSENTRASI PERBANDINGAN MADZHAB FIQH PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MADZHAB HUKUM FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/2016 M

Transcript of DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan...

Page 1: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI JAKARTA

PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Syariah (S.Sy)

Oleh:

PANGIDOAN NASUTION

NIM. 1110043100011

KONSENTRASI PERBANDINGAN MADZHAB FIQH

PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MADZHAB HUKUM

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H/2016 M

Page 2: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

i

DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI JAKARTA

PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Syariah (S.Sy)

Oleh:

PANGIDOAN NASUTION

NIM. 1110043100011

KONSENTRASI PERBANDINGAN MADZHAB FIQH

PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MADZHAB HUKUM

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H/2016 M

Page 3: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah
Page 4: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah
Page 5: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah
Page 6: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

v

ABSTRAK

Pangidoan Nasution. NIM 1110043100011. DISTRIBUSI ZAKAT BAGI

NON MUSLIM PADA BAZIS DKI JAKARTA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM.

Jurusan Perbandingan Mazhab Fikih, Program Studi Perbandingan Mazhab Hukum,

Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

1437 H/ 2016 M. ix + 75 halaman + 7 lampiran

Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan distribusi zakat pada

Badan Amil Zakat (BAZ) khususnya distribusi zakat bagi non muslim, yang

kemudian dianalisa melalui perspektif hukum Islam. Pada penelitian ini Badan Amil

Zakat, Infak dan Sedekah (BAZIS) Provinsi DKI Jakarta yang menjadi objek

penelitian. Penulis ingin mengetahui pelaksanaan distribusi zakat pada Bazis DKI

Jakarta, khususnya dalam distribusi zakat bagi non muslim yang kemudian dianalisa

melalui perspektif hukum Islam. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah

dapat mengetahui apakah Bazis DKI Jakarta pernah dan memperbolehkan penyaluran

zakat kepada non muslim, dan kemudian dapat mengetahui apakah dalam hukum

Islam distribusi zakat bagi non muslim ini diperbolehkan atau pun tidak.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan

melaksanakan wawancara langsung kepada objek penelitian dalam hal ini Bazis DKI

Jakarta dan juga studi kepustakaan, dimana hasil wawancara dianalis yang kemudian

diuraikan. Metode pengumpulan data dilakukan berdasarkan hasil wawancara seputar

pengelolaan distribusi zakat, khususnya distribusi zakat bagi non muslim pada Bazis

DKI Jakarta. Pengumpulan data juga dilakukan melalui Studi Kepustakaan guna

memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah dan

memperbolehkan distribusi zakat bagi non muslim, sedangkan di dalam hukum Islam

pendistrubusian terhadap non muslim yang diharapkan keislamannya diperbolehkan

dan sah dengan acuan mengelompokkannya ke dalam golongan mualaf.

Kata kunci: Distribusi Zakat Non Muslim, Bazis DKI Jakarta, Hukum Islam

Pembimbing : 1- Dr. H. Fuad Thohari, M. Ag

2- Nur Rohim Yunus, LLM

Daftar Pustaka : Tahun 1972 s.d Tahun 2016

Page 7: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat, hidayah serta pertolongan-Nya

akhirnya dengan penuh kesabaran penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat

dan Salam kepada Rasulullah Muhammad SAW, sebagai teladan dan tokoh inspiratif

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini untuk memperoleh gelar sarjana

strata satu di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, tentunya tidak luput dari bantuan dan

dukungan dari berbagai pihak. Untuk itulah pada kesempatan ini penulis ingin

mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, sebagai Rektor UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, yang telah memberikan perubahan di Kampus tercinta ini, semoga

bermanfaat bagi negara Indonesia dan juga Seluruh Penjuru Dunia.

2. Bapak Dr. Asep Saepuddin Jahar MA, Selaku Dekan Fakultas Syariah dan

Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang selalu siap memberikan

motivasi kepada setiap mahasiswa di Fakultas Syariah dan Hukum

3. Bapak Fahmi Muhammad Ahmadi, MSi, selaku Ketua Program Studi

Perbandingan Mazhab dan Hukum Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang senantiasa memberikan dorongan kepada

mahasiswa untuk selalu giat dalam mengikuti perkuliahan.

4. Bapak Dr. H. Muhammad Taufiki, M.Ag, Sebagai Pembimbing Akademik

yang selalu mengingatkan dan mengarahkan penulis semasa mengikuti

perkuliahan hingga akhirnya menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Page 8: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

vii

5. Bapak Dr. H. Fuad Thohari, M.Ag dan Bapak Nur Rohim Yunus, LLM.

Selaku Pembimbing I dan II, yang dengan sabar dan penuh tanggung jawab

dalam membimbing atau mengarahkan proses penyusunan skripsi.

6. Seluruh dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang telah memberikan ilmunya dengan penuh kesabaran serta memberikan

berbagai pengalaman yang sangat berharga bagi penulis.

7. Pimpinan dan staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Syariah

dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu penulis

dalam memberikan fasilitas untuk mengadakan studi perpustakaan

8. Segenap Pimpinan BAZIS Provinsi DKI Jakarta beserta stafnya, yang telah

membantu penulis memberikan informasi yang sangat berharga dalam

penyelesaian penulisan skripsi.

9. Narasumber Ahli Bapak Prof. Dr. Zainuddin Ali, MA., Bapak Dr. A.

Sudirman Abbas dan Bapak Dr. KH. A. Muhaimin Zen, M.Ag yang telah

bersedia diwawancarai guna mendapatkan keterangan pendapat ahli

berkenaan dengan penelitian penulis.

10. Orang Tua tercinta Ayahanda Syahruddin dan Ibunda Saryani, Adik-adikku

tersayang, juga kepada seluruh keluarga besar yang telah memberikan kasih

sayang serta doa restunya hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

11. Untuk sahabat-sahabat di KNPI, HMI, HIPEMARI JAKARTA,

IPEMAROHIL JAKARTA, yang telah berbagi pengalaman berorganisasi dan

sebagai tempat diskusi dalam membantu penyelesaian penulisan skripsi ini

Page 9: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

viii

12. Untuk teman seperjuangan dalam penulisan skripsi (Ahmad Khairul Umam,

Aqid Muttaqin, Imam Mufakkir, Encef Thurmudzy, Muhtadin Khairuddin,

Fika, dan Lusy) yang selalu bersama dan saling bertukar informasi

13. Untuk teman-teman kos ku (Muhammad Husin, Hendra Setiawan, Sofyan Al-

Bustami) yang selalu memberikan motivasi kepada penulis

14. Untuk Sri Rejeki, terima kasih selalu setia memberikan perhatian, semangat

dan dukungan kepada penulis, hingga penyelesaian skripsi ini.

15. Semua pihak yang telah berjasa dalam proses penulisan skripsi ini, yang tak

dapat penulis sebutkan namanya satu persatu namun tidak mengurangi

sedikitpun rasa terima kasih dari penulis,

Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca

dan semua pihak yang memerlukannya. Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa

skripsi ini masih jauh dari sempurna, sehubungan dengan berbagai keterbatasan

kemampuan penulis, baik kemampuan akademik maupun dalam kemampuan teknik

penulisan. Sehubungan dengan itu, penulis sangat berharap kritik membangun, saran

ataupun masukan dari pembaca

Jakart 10 Juni 2016

Pangidoan Nasution

1110043100011

Page 10: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI ....................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN MUNAQASYAH ........................ iii

LEMBAR PERNYATAAN ..................................................................................... iv

ABSTRAK ................................................................................................................ v

KATA PENGANTAR .............................................................................................. vi

DAFTAR ISI ............................................................................................................. ix

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xi

BAB I : PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .............................................. 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ......................................................... 7

D. Review Studi Terdahulu ................................................................. 8

E. Metode Penelitian ........................................................................... 10

F. Sistematika Penelitian ..................................................................... 12

BAB II : TINJAUAN TEORITIS TENTANG DISTRIBUSI ZAKAT .......... 14

A. Teori Distribusi ................................................................................. 14

B. Zakat .................................................................................................. 17

Page 11: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

x

BAB III : DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS

DKI JAKARTA ..................................................................................... 35

A. Profil Umum Bazis DKI Jakarta ....................................................... 35

B. Praktek Distribusi Zakat Bagi Non Muslim Pada Bazis DKI

Jakarta ............................................................................................... 44

BAB IV : DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON PERSPEKTIF HUKUM

ISLAM ..................................................................................................... 51

A. Mualaf Dalam Hukum Islam .............................................................. 51

B. Analisis Distribusi Zakat Bagi Non Muslim Pada Bazis DKI

Jakarta ................................................................................................ 62

BAB V : PENUTUP ............................................................................................ 69

A. Kesimpulan ....................................................................................... 69

B. Saran .................................................................................................. 70

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 72

LAMPIRAN

Page 12: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Penunjukan Dosen Pembimbing

Lampiran 2 : Surat Keterangan Penelitian dari BAZIS DKI Jakarta

Lampiran 3 : Struktur Organisasi Bazis DKI Jakarta

Lampiran 4 : Hasil Wawancara dengan BAZIS DKI Jakarta

Lampiran 5 : Hasil Wawancara dengan Wakil Ketua Komisi Hukum dan Perundang-

Undangan Majelis Ulama Indonesia

Lampiran 6 : Hasil Wawancara Ahli Qawaid Fikih Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 7 : Hasil Wawancara Ahli Fikih Zakat Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 13: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia diciptakan Tuhan dengan berbagai bentuk dan rupa, beragam

masalah juga jalan penyelesaiannya, keselarasan antara laki-laki dan perempuan,

kaya dan miskin, tua maupun muda tiada satupun yang mampu bertahan hidup

sendiri sehingga secara naluriah, manusia bergerak dengan sendirinya untuk

saling berinteraksi. Islam mengajarkan penganutnya berakhlak mulia, tolong –

menolong kepada sesama, memberi dan merima dengan ikhlas tanpa membedakan

suku, ras, golongan maupun agama.

Mahmud Syaltut mendefenisikan Islam sebagai agama yang mengatur

hubungan manusia dengan pencipta-Nya, manusia dengan sesama manusia, dan

manusia dengan alam lingkungannya, diwahyukan oleh Allah Swt, kepada Nabi

Muhammad Saw, untuk diajarkan dan disampaikan kepada manusia.1 Nabi

Muhammad Saw telah memberikan tauladan bagi ummatnya beribadah yang baik,

berprilaku mulia, serta bagaimana menciptakan kepedulian kepada sesama,

bahkan sebagai seorang muslim yang mampu diwajibkan memberi bantuan

kepada yang membutuhkan lewat perintah menunaikan zakat.

Dinamakan zakat karena di dalamnya terdapat harapan akan adanya

keberkahan, kesucian jiwa, dan berkembang kebaikan. Zakat ditujukan Al-Qur’an

sebagai pernyataan yang jelas akan kebenaran dan kesucian iman. Sebagai

muzakki jangan sampai pemberian zakat disalah niatkan apalagi dengan berharap

1 Ahmad Rajali, Masa Depan Hukum Bisnis Islam di Indonesia; Telaah Kritis Berdasarkan

Metode Ijtihad Yusuf Al-Qardawi, (Yogyakarta; LKiS Yogyakarta, 2013), h. 51

Page 14: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

2

pujian diantara manusia, setiap amalan dapat mengikuti niat yang melakukannya

dan segala maksud dan tujuan dalam mengerjakan hukum, haruslah

memperhatikan syara’ baik dalam ibadah, maupun muamalah.2

Zakat sebagai kewajiban bagi umat Islam telah ditetapkan dalam Al-

Qur’an, sunah nabi, dan ijma ulama. Zakat merupakan salah satu rukun Islam

yang selalu disebut sejajar dengan salat.3 Zakat bagi umat Islam, khususnya di

Indonesia dan bahkan juga di dunia, sudah diyakini sebagai bagian pokok ajaran

Islam yang harus ditunaikan.4

Zakat memiliki dua sisi yang tidak dapat dipisahkan. Pertama, pihak

penerima zakat (mustahik) yang berhak mendapat bagian dari dana/harta zakat.

Kedua, pembayar zakat (muzakki) yaitu orang-orang yang memiliki harta benda

sesuai dengan ketentuan peraturan zakat yang dikeluarkan berdasarkan dengan

jumlah kekayaan (nisab) serta lamanya kepemilikan harta (haul).5

Golongan yang berhak menerima zakat ada delapan kelompok, yaitu: fakir,

miskin, amil, muallaf, riqab, orang yang berutang (gharim), orang yang berjuang

di jalan Allah (Sabilillah), dan orang yang dalam perjalanan (ibnu sabil)

sebagaimana disebutkan dalam surat at-Taubah ayat 60. Ini menunjukkan zakat

2 T.M Hasbi Ash Shidieqy, Falsafah Hukum Islam (Jakarta; Bulan Bintang, 1975), h. 249

3 Abdul Al-Hamid Mahmud Al-Ba’iy, Ekonomi Zakat Sebuah Kajian Moneter dan Keuangan

Syariah, (Jakarta:RajaGrafindo Persada, 2006), h.16

4 Hafidhuddin didin, dkk, The Power Of Zakat; Studi Perbandingan Pengelolaan Zakat Asia

Tenggara (Malang; UIN-Malang Press, 2008), h. 3

5 Mustolih Siradj, Jalan Panjang Legislasi Syariat Zakat di Indonesia; studi terhadap Undang-

undang nomor 23 tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat, Jurnal Bimas Islam, Vol. 7 no. 3, tahun

2014, h. 411

Page 15: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

3

merupakan sumber dana potensial dalam program pengentasan kemiskinan dan

pemberdayaan ekonomi masyarakat level bawah.6

Setiap Muslim dalam posisi apa pun harus memiliki komitmen moral

untuk memperjuangkan nasib orang-orang miskin (mustad’afin). Tidak boleh

kemiskinan dibiarkan merajalela di tengah umat dan bangsa karena akan

menyebabkan dekatnya orang dengan kekufuran.7 Strategi utama penanggulangan

kemiskinan adalah (1) upaya untuk memenuhi kebutuhan bagi masyarakat yang

miskin akibat dampak krisis ekonomi, dan (2) upaya pemberdayaan agar memiliki

kemampuan usaha bagi masyarakat yang mengalami kemiskinan struktural.8

Perintah zakat merupakan ajaran yang berimplikasi langsung terhadap

ajaran sosial.9 Di tengah problematika pertumbuhan perekonomian, zakat muncul

menjadi instrument yang solutif dan sustainable. Zakat sebagai instrument

pembangunan perekonomian dan pengentasan kemiskinan umat di daerah,

memiliki banyak keunggulan dibandingkan instrument fiskal konvensional yang

kini telah ada.10

Problem kemanusiaan yang semakin mengental menuntut pengetahuan

yang dapat menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi oleh umat Islam. Salah

6 Lili Bariadi, dkk, Zakat & Wirausaha (Jakarta; Centre for Enterpreunership Development,

2005), h. 1

7 Zakat sebagai pilar budaya bangsa; Zakat dan Peran Pemimpin, Majalah Zakat (Baznas;

Edisi Mei-Juni 2014), h. 6

8 Multifiah, “Pengaruh Zakat, Infak, Shadaqah, (ZIS) terhadap kesejahteraan Rumah Tangga

Miskin”, Jurnal Ilmu-ilmu Sosial (Social Sciences), Vol. 21 no. 1(Februari 2009), h. 2

9 Hasbi Al-Furqon, 125 Masalah Zakat, (Solo: Tiga Serangkai, 2008), h. 10

10 Ali Sakti, Analisis Teoritis Ekonomi Islam Jawaban Atas Kekacauan Ekonomi Modern,

(Jakarta:Paradigma & AQSA Publishing, 2007), h. 192

Page 16: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

4

satunya adalah memberikan ”roh” atau semangat keberagaman pada manajemen

yang digunakan dalam berbagai instansi pemerintah maupun swasta, organisasi,

lembaga, perusahaan maupun individu dalam mengelola kehidupan agar lebih

baik dan maju.11

Indonesia sebagaimana negara-negara lain tidak dapat melepaskan dirinya

dari peran serta agama dalam mengelola negara begitu juga sebaliknya.12

Jika

prinsip utama Islam diletakkan sebagai bagian dari kerangka makro, yakni

institusi sosial sebagai proses kebudayaan, maka pertama-tama yang perlu

disadari adalah institusi sosial tidak mungkin mengisolasikan diri dari

perkembangan dan transformasi sosial, kultural, maupun struktural.13

Di Negara Kesatuan Republik Indonesia, ketentuan mengenai zakat diatur

dalam Undang-Undang Nomor 23 tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat.

Lahirnya Undang-Undang ini, berawal dari niat baik untuk memperbaiki praktik

pengelolaan zakat di Indonesia yang sebelumnya diatur oleh Undang-Undang

Nomor 38 Tahun 1999. UU Pengelolaan Zakat ini mendorong ke arah

modernisasi dan maksimalisasi kemanfaatan zakat, sekaligus melakukan kontrol

terhadap akuntabilitas lembaga amil zakat.14

Sebagai organisasi pengelola zakat haruslah mengedepankan keadilan dan

kemanusiaan, agar tercapai tujuan dari dibentuknya lembaga ini. Pada prinsipnya

11

Kamaludin, dkk, Etika Manajemen Islam, (Bandung; Pustaka Setia, 2010), h. 18-19

12

Feri Amsari, “Demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan Pemenuhan Tujuan Hukum dalam kasus

sekte al-Qiyadah”, Jurnal Yudisal, no. 2 (Agustus 2010), h. 98

13

Said Agil Husin Al-Munawar, Hukum Islam dan Pluralitas Sosial, (Jakarta; Penamadani,

2004), h. 201

14

Menjaga Tradisi Filantropi Islam, Majalah Konstitusi No. 81 (Mahkamah Konstitusi;

November 2013), h. 3

Page 17: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

5

semua yang dibentuk oleh Pemerintah bertujuan untuk mensejahterakan

masyarakat namun sering kali implikasinya tidak sesuai dengan apa yang

diharapkan

Keadilan dan Kemanusiaan itu termasuk ungkapan yang ada dan diterima

oleh semua agama, bahkan menjadi doktrin fundamental dari agama-agama

tersebut, meskipun demikian sering terjadi perbedaan dalam pemaknaan

persepsinya dan juga pemberian visi, sesuai dengan prinsip-prinsip teologisnya.

Secara umum pengertian adil mencakup pengertian : tidak berat sebelah, berpihak

kepada kebenaran obyektif, tidak sewenang-wenang. Cakupan makna ini menjadi

ajaran setiap agama, menjadi paradigma dakwahnya, menjadi rujukan hubungan

sosialnya.15

Hukum berkembang sesuai dengan kondisi yang ada sehingga tidak boleh

sesuatu terlewatkan dalam hukum agar tepat dalam mengambil keputusan. Terkait

mengenai persoalan zakat yang ada saat ini dimana setelah disahkannya UU

Pengelolaan Zakat, maka semua yang terkandung di dalamnya menjadi satu

kesatuan baik Muzakki, Mustahik, maupun Organisasi Pengelola Zakat.

Bazis DKI Jakarta merupakan Badan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

dalam urusan pengelolaan zakat. yang memiliki kewenangan menerima,

mengelola, mendistribusikan dan mendayagunakan Zakat ummat Islam yang

khususnya tinggal di daerah DKI Jakarta. Layaknya sebuah aturan tentunya

mengatur ketentuan mengenai sistem atau pun prosedur yang harus dipenuhi oleh

muzakki maupun mustahik agar proses pengelolaan dan pendistribusian dapat

15

Hasan Muhammad Tholchah, Islam dalam Persfektif Sosio Cultural, (Jakarta; Lantabora

Press, 2000), h. 247

Page 18: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

6

terlaksana. Muncul pertanyaan dapatkah Bazis DKI Jakarta mendistribusikan

zakat bagi non muslim yang dikelompokkan dalam asnap muallaf.

Imam Syafi’i berkata, “Siapa pun tidak diperbolehkan membagikan zakat

tanpa mengikuti apa yang telah ditetapkan oleh Allah SWT, hal itu jika kedelapan

kelompok mustahiq itu ada, karena hanya kelompok mustahiq yang ada yang

memperoleh bagian zakat.”16

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengangkat

permasalahan tersebut kedalam tulisan (skripsi) dengan judul: “Distribusi Zakat

bagi Non Muslim pada BAZIS DKI Jakarta Perspektif Hukum Islam.”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar masalah dalam penelitian skripsi ini tidak meluas dan dapat menjaga

kemungkinan penyimpangan yang terjadi, maka penulis hanya membatasi

pembahasan ini dalam ruang lingkup mengenai Non Muslim sebagai penerima

zakat pada Bazis DKI Jakarta analisa perspektif hukum Islam.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, agar penelitian lebih terarah dan

spesifik maka penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

a. Bagaimana pendistribusian zakat pada Bazis DKI Jakarta?

b. Bagaimana pandangan hukum Islam terhadap zakat bagi non Muslim?

c. Bagaimana penerapan zakat bagi non Muslim pada Bazis DKI Jakarta?

16

Syaikh Ahmad Musthafa al-Farran, Tafsir al-Imam asy-Syafi’i Jilid 2, Penerjemah;Arya

N.A, Dkk (Jakarta Timur: Almahira, 2008), Cet. 1 H. 642

Page 19: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Dengan mengacu pada permasalahan diatas maka hasil penelitian

bertujuan sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui Pendistribusian zakat pada Bazis DKI Jakarta.

b. Untuk mengetahui pandangan hukum Islam terhadap Zakat bagi Non

Muslim.

c. Untuk mengetahui penerapan zakat bagi non muslim pada Bazis DKI

Jakarta.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang bisa ditimbulkan dari penelitian ini, penulis ingin

agar penelitian ini bisa memberikan manfaat:

a. Untuk menambah wawasan tingkat pemahaman dan pengetahuan bagi

penulis sendiri khususnya, dan bagi para praktisi maupun akademisi

pada umumnya dalam memahami pengelolaan Zakat yang dikelola

oleh lembaga pemerintah.

b. Sebagai khazanah ilmu pengetahuan untuk menambah referensi terkait

dengan penerima dan pemberi Zakat.

c. Menjadi masukan dan saran bagi para praktisi, akademisi dalam

penelitian selanjutnya sehingga bisa menjadi perbandingan bagi

penelitian yang lain.

Page 20: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

8

D. Review Studi Terdahulu

Bedasarkan telaah yang sudah dilakukan terhadap beberapa sumber

kepustakaan, penulis melihat bahwa apa yang merupakan masalah pokok

penelitian ini tampaknya sangat penting dan prospektif, diantara penelitian-

penelitian yang terdahulu antara lain:

1. Alfianah Nuraini Putri (106046101593) “Pendistribusian dana bantuan

BAZIS dan hubungannnya dengan peningkatan prestasi belajar siswa

SLTA di wilayah Jakarta Utara”, Jurusan Perbankan Syariah, Fakultas

Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2011.

Dalam penelitian ini dibahas tentang prosedur pendistribusian dana BAZIS

yang telah dihimpun dari masyarakat kepada para siswa/I serta membahas

juga tentang dana BAZIS yang telah didistribusikan kepada para siswa

yang kurang mampu namun berprestasi apakah berdampak pada

peningkatan prestasi belajar siswa atau malah sebaliknya.

2. Nur Laeli Nafsah (204046102962) “strategi efektifitas penyaluran zakat

pada dompet peduli ummat darut tauhid (cabang jakarta selatan), Jurusan

Perbankan Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif

Hidayatullah, Jakarta 2009.

Dalam penelitian ini dibahas strategi efektifitas penyaluran zakat pada

DPU-DT program-program penyaluran yang harus dilakukan sesuai

dengan syar’i yaitu terbagi menjadi 8 asnaf, yang diutamakan kepada fakir

miskin. Program diutamakan kepada program pemberdayaan dan sebagian

kecil untuk program santunan. Maka strategi ini membuahkan hasil yang

Page 21: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

9

menguntungkan baik dari muzakki maupun mustahik dan LAZ-pun

mendapatkan hasil dari program yang dimilikinya hingga berkurangnya

mustahik.

3. Muhammad Nurhadi (204046102949) “pemberdayaan mustahik melalui

zakat produktif (studi kasus pada LAZ Al-Azhar peduli umat), Jurusan

Perbankan Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif

Hidayatullah, Jakarta 2009.

Dalam penelitian ini dibahas mengenai memberdayagunakan mustahik

yang dilakukan oleh LAZ Al-Azhar peduli umat adalah dengan

diberdayakannya pesantren-pesantren yang masih kesulitan dalam

menutupi biaya operasionalnya. Salah satu bentuk program zakat produktif

Al-Azhar peduli ummat adalah dengan melakukan pemberian dana hibah

kepada pesantren untuk diberdayakan sesuai dengan potensi yang dimiliki

oleh pesantren tersebut.

4. Dewi Mayang Sari (106046101606) “Kajian strategi fundraising bazis

provinsi DKI Jakarta terhadap peningkatan pengelolaan dana ZIS”,

Jurusan Perbankan Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif

Hidayatullah, Jakarta, 2010.

Dalam penelitian ini yang dibahas adalah tentang strategi pengembangan

OPZ yang dilakukan PKPU

Sedangkan yang membedakan penelitian saya dengan penelitian-penelitian

sebelumnya adalah:

Page 22: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

10

1. Objek penelitian adalah mustahik Muallaf Bazis DKI Jakarta syarat

dan kategorinya

2. Penelitian melakukan kajian terhadap aturan yang berlaku pada Bazis

DKI Jakarta tentang mustahik Muallaf.

3. Pokok kajian terhadap non muslim sebagai penerima zakat pada Bazis

DKI Jakarta ditinjau dari Perspektif Hukum Islam

E. Metode Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode

deskriptif kualitatif. Menurut Mardalis: “Penelitian deskriptif bertujuan untuk

mendeskripsikan apa-apa yang saat ini berlaku, didalamnya terdapat upaya

mendeskripsikan, mencatat analisis dan menginterpretasikan kondisi-kondisi yang

sekarang ini terjadi atau ada”. Dengan kata lain, penelitian deskriptif bertujuan

untuk memperoleh informasi-informasi mengenai keadaan saat ini dan melihat

kaitan antara variabel-variabel yang diteliti. Variabel ini tidak menguji hipotesa

atau tidak menggunakan hipotesa melainkan hanya mendeskripsikan informasi

apa adanya sesuai dengan variabel-variabel yang diteliti.17

Sedangkan penelitian

kualitatif menurut Bogdan dan Tailor seperti yang dikutip oleh Lexy J. Maleong

yaitu sebagai “prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati”.18

17

Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal (Jakarta: Bumi Aksara, 2002), h.

25.

18

Lexy J Maleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2000),

Cet. Ke-11, h. 3.

Page 23: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

11

2. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan, antara lain:

a. Data primer, yaitu data yang sengaja penulis kumpulkan secara langsung

dari kitab tafsir, kitab hadis dan buku fikih. Pengumpulan data yang

dilakukan yakni dengan melakukan studi kepustakaan.

b. Data sekunder, yaitu data pustaka yang dihimpun dari sejumlah buku-

buku, jurnal-jurnal, surat kabar, media internet, dan sumber bacaan

lainnya yang ada kaitannya dengan pembahasan skripsi ini.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari:

a. Studi Kepustakaan (Library Research), yakni dengan mengkaji data-data

yang diperoleh dari buku-buku, bahan referensi, artikel, brosur dan bahan

bacaan lainnya yang berkaitan dengan pembahasan penelitian ini.

b. Studi Dokumentasi, yaitu pengumpulan data dokumentasi yang berkaitan

dengan penerimaan dan pendistribusian BAZIS DKI Jakarta.

4. Teknik Pengolahan Data

Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, yaitu

menggunakan data secara verbal dan kualifikasi bersifat teoritis. Pengelolaan

data kualitatif dilakukan dengan mengedit data kemudian mengkategorikan

data sesuai dengan masalah/tema yang sedang dibahas

5. Metode Analisa

Metode analisa dalam penelitian ini menggunakan analisis isi dengan

mendeskripsikan teori-teori yang ada kemudian disesuaikan dengan

Page 24: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

12

kenyataan yang ada dan analisis wacana dengan memberikan pernyataan

peneliti dari gejala dan masalah yang ada.

6. Teknik Penulisan Skripsi

Dalam teknik penulisan skripsi ini, penulis berpedoman kepada kaidah-kaidah

penulisan karya ilmiah pada buku pedoman penulisan skripsi, yang

diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta tahun 2012.

F. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN, Bab ini menjelaskan seputar latar belakang masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, review

studi terdahulu, metode penelitian, dan sistematika penulisan

BAB II TINJAUAN TEORITIS TENTANG DISTRIBUSI ZAKAT, Memuat

tentang Teori Distibusi, yang tersusun dalam sub bagian; Distribusi Pendapatan

dan Distribusi Kekayaan. Membahas juga tentang Zakat yang meliputi sub bagian;

Pengertian Zakat, Dasar Hukum Zakat, Jenis-jenis Zakat, Syarat-syarat dan Rukun

Zakat, serta Mustahik Zakat.

BAB III TINJAUAN UMUM DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM

PADA BAZIS DKI JAKARTA Memuat mengenai Profil Bazis DKI Jakarta,

Asnap Zakat pada BAZIS DKI Jakarta, membahas juga terkait Praktek Distribusi

Zakat Bagi Non Muslim pada Bazis DKI Jakarta.

Page 25: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

13

BAB IV ANALISIS DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS

DKI JAKARTA, yang berisi tentang Non Muslim sebagai penerima Zakat Pada

BAZIS DKI Jakarta dalam pandangan hukum Islam

BAB V PENUTUP, yang terdiri dari dua sub yaitu kesimpulan dan saran

Page 26: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

14

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

TENTANG DISTRIBUSI ZAKAT

A. Teori Distribusi

Distribusi adalah klasifikasi pembayaran berupa sewa, upah, bunga modal

dan laba, berhubungan langsung dengan tugas yang dilaksanakan oleh tenaga

kerja, dan pemberi kerja.1 Distribusi dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia (KBBI) adalah penyaluran (pembagian, pengiriman) kepada beberapa

orang atau ke beberapa tempat.2 Secara konvensional distribusi berarti proses

penyimpanan dan penyaluran produk kepada pelanggan.3

Menurut Afzalurrahman, “konsep distribusi memiliki maksud lebih luas,

yaitu peningkatan dan pembagian bagi hasil kekayaan agar sirkulasi kekayaan

dapat ditingkatkan sehingga kekayaan yang ada melimpah dengan merata dan

tidak hanya beredar di antara golongan tertentu saja”. Sementara itu, Anas Zarqa

mengemukakan bahwa defenisi distribusi itu adalah “suatu transfer dari

pendapatan kekayaan antara individu dengan cara pertukaran (melalui Pasar) atau

dengan cara lain, seperti warisan, sedekah, wakaf, dan zakat”.4

M. Abdul Mannan mengungkapkan bahwa teori ekonomi modern

mengenai distribusi merupakan teori menetapkan harga jasa produksi, sehingga

1 Richard G. Lipsey dan peter O. Steiner, Pengantar Ilmu Ekonomi (Jakarta: PT. Bina

Aksara,1985), h. 247

2 Kamus besar bahasa indonesia online, http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/kbbi/index.php

, diakses pada tanggal 16/02/2016 pukul 15:43

3 Fathurrahman Djamil, Hukum Ekonomi Islam; sejarah, teori, dan konsep (Jakarta; Sinar

Grafika, 2013), h.185

4 Fathurrahman Djamil, Hukum Ekonomi Islam; sejarah, teori, dan konsep h.185-186

Page 27: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

15

masalah distribusi persorangan, dapat dipecahkan dengan cara sebaik-baiknya,

setelah terlebih dahulu diteliti masalah kepemilikan serta faktor-faktor produksi5

Distribusi secara teori dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu

distribusi pendapatan dan distribusi kekayaan.

1. Distribusi Pendapatan

Distribusi pendapatan terdiri dari dua kata, yaitu distribusi dan

pendapatan. Menurut KBBI, distribusi bermakna pembagian, penyaluran, dan

pengiriman, sedangkan pendapatan artinya adalah hasil kerja usaha, maupun

pencarian. Dapat disimpulkan bahwa distribusi pendapatan adalah usaha

penyaluran dan pembagian hasil kerja usaha, niaga, ataupun jasa dengan

berupa uang atau harta kepada setiap anggota masyarakat.

Distribusi pendapatan dapat terbagi menjadi dua, yaitu yang bersumber

dari tanah (sewa) dan bersumber dari tenaga kerja (upah).6

a. Sewa

Afzalurrahman mengemukakan mengenai sewa ada pemikir yang

menganggap sistem bagi hasil sebagai sesuatu yang tidak sah atau haram.

Pendapat ini didasarkan atas hadis Rasulullah yang menyatakan bahwa

Rasulullah melarang penyerahan tanah dengan persewaan dan pembagian

hasil dengan mengambil hasil tanah.7 Alasan larangan sewa tersebut

5 M. Abdul Mannan, Teori dan Praktek Ekonomi Islam (Yogyakarta; PT Dana Bhakti Wakaf,

1995), h. 113 6 Hasanudin, Sistem Ekonomi Islam (Jakarta: FDK Press, 2008), h. 126

7 Afzalur Rahman, Doktrin Ekonomi Islam, jilid 2 (Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Wakaf,

1995), h. 279

Page 28: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

16

didasarkan adanya indikasi bahwa penggarap tanah akan di eksploitasi

semata- mata untuk kepentingan pemilik tanah sehingga hal ini di larang.8

Menurut Mannan terkait sewa usaha produktif diperlukan dalam

proses menciptakan nilai secara bersama karena pemilik modal dan

pengusaha ikut berperan aktif dalam produksi barang atau jasa.

Pengambilan sewa harus di dasarkan pada prinsip “tidak menganiaya atau

dianiaya”. Hal tersebut juga dijelaskan pada surat Al Baqaroh: 279.

) 272: 2/البقرة)

Artinya: “Jika kamu tidak melaksanakannya, maka umumkanlah perang

dari Allah dan Rasulnya, tetapi jika kamu bertaubat, maka kamu berhak

atas pokok hartamu, kamu tidak berbuat dzalim (merugikan) dan tidak di

dzalimi atau dirugikan.”

b. Upah

Upah adalah harga yang dibayarkan kepada pekerja atas jasanya,

tenaga kerja diberikan imbalan atas jasanya. Dengan kata lain, upah adalah

harga dari tenaga yang dibayar atas jasanya dalam produksi.9 Sedangkan

tenaga kerja adalah salah satu faktor produksi.

Ketentuan yang menjamin diperlakukannya tenaga kerja secara

manusiawi, diantaranya yaitu:10

1) Hubungan antara musta’jir dan ajir adalah hubungan persaudaraan

yang manusiawi secara menyeluruh.

8 M Abdul Mannan, Ekonomi Islam: Teori dan Prakktek, h.56

9 Afzalur Rahman, Doktrin Ekonomi Islam, jilid 2, h. 361

10

Hasanudin, Sistem Ekonomi Islam, h. 130-131

Page 29: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

17

2) Beban kerja dan lingkungan yang melingkupinya harus

memperhatikan nilai-nilai kemanusiaan.

3) Tingkat upah minimum hendaknya mencukupi pemenuhan

kebutuhan dasar dari para tenaga kerja.

2. Distribusi Kekayaan

Di dalam Islam, distribusi kekayaan dapat mengambil beberapa bentuk

seperti zakat, infak, sedakah, wakaf, warisan, hibah, wasiat, qurban dan

aqiqah,11

Untuk mencapai pemerataan pendapatan kepada masyarakat secara

obyektif, Islam menekankan perlunya membagi kekayaan kepada masyarakat

melalui kewajiban membayar zakat, mengeluarkan infak, serta adanya hukum

waris dan wasiat serta hibah. Aturan ini diberlakukan agar tidak terjadi

konsentrasi harta pada sebagian kecil golongan saja. Hal ini berarti pula agar

tidak terjadi monopoli dan mendukung distribusi kekayaan serta memberikan

latihan moral tentang pembelanjaan harta secara benar.

B. Zakat

1. Pengertian Zakat

Zakat menurut bahasa artinya berkembang (an-namaau), juga pensucian

(thahir). Sedangkan menurut istilah syara’, zakat memiliki dua makna tersebut

yaitu berkembang dan pensucian. Karena dengan mengeluarkan zakat menjadi

sebab timbulnya berkah dan bersihnya pada harta.12

11

Hasanudin, Sistem Ekonomi Islam, h. 134

12

M. Sholahuddin, Asas-asas Ekonomi Islam (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2007), h.

222

Page 30: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

18

Kata zakat merupakan kata dasar (masdar) dari zakᾶ yang berarti berkah,

tumbuh, bersih dan, baik.13

zakat juga dapat diartikan kebersihan atau kesucian,14

berkembang, bertambah. Orang Arab mengatakan zakᾶ az-zar’u ketika az-Zar’u

(tanaman) itu berkembang dan bertambah,15

karena zakat berkaitan dengan harta

yang berkembang seperti perdagangan dan pertanian.16

Kata zakat berasal dari

zakᾶ yang artinya “tumbuh, berkah, bersih dan baik”.17

Zakat secara Terminologi (istilah) adalah menyisihkan sebagian harta

benda atau bahan makanan dengan kadar tertentu, untuk diberikan kepada yang

berhak menerima, terutama fakir miskin. Kewajiban tersebut dilakukan setahun

sekali atau pada saat panen18

. Selain itu ada istilah sedekah dan infak, sebagian

ulama fikih mengatakan bahwa sedekah wajib dinamakan zakat, sedangkan

sedekah sunnah dinamakan infak. Sebagian yang lain mengatakan infak wajib

dinamakan zakat, sedang infak sunnah dinamakan sedekah.19

Ulama Malikiyah memberikan definisi bahwa zakat adalah mengeluarkan

sebagian tertentu dari harta tertentu yang telah sampai nisab kepada orang yang

berhak menerima. Tidak jauh berbeda dengan Hanafiyah yang menurutnya zakat

adalah pemberian hak kepemilikan atas sebagian harta tertentu dari harta tertentu

13

Yusuf Qardawi, Hukum Zakat (Bogor; Pustaka Litera AntarNusa, 1996), h. 34

14

Nawawi Rambe, Fiqh Islam (Jakarta, Duta Pahala, 1994), h. 203

15

Wahbah Az-Zuhaili, Fiqih Islam Wa adillatuhu (Jakarta: Gema Insani, 2011), h. 164

16 Ibnu Hajar Al Asqalani, Al Imam Al Hafizh, Fathul Baari Syarah; Shahih Bukhari,

Penerjemah, Amiruddin Lc, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2004), H. 7

17 Ibrahim Anis dkk, Mu’jȃm al-Wȃsit I, (Mesir. dȃr al-Mȃ’ȃrif, 1972), h. 396.

18

Nawawi Rambe, Fiqh Islam, h. 203

19

Lili Bariadi, dkk, Zakat & Wirausaha (Jakarta; Pustaka Amri, 2005), h. 4

Page 31: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

19

kepada orang tertentu yang telah ditentukan syariat. Sedangkan Ulama Syafi’iyah

memberikan pengertian bahwa zakat adalah nama barang yang dikeluarkan untuk

harta atau badan (diri manusia untuk zakat fitrah) kepada pihak tertentu.

sementara zakat menurut Hanabilah adalah hak yang wajib pada harta tertentu

kepada kelompok tertentu pada waktu tertentu.20

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2011 pada Pasal 1

disebutkan bahwa zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim

atau badan usaha untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya sesuai

dengan syariat Islam.

Zakat sebagai dalil keimanan orang yang melakukannya.21

Sehingga tidak

sempurna Islam seorang muslim bila menolak maupun menghindari kewajiban

zakat.

…...( 11: 2/التوبه)

Artinya: “maka jika mereka bertaubat, mendirikan salat dan menunaikan zakat,

Maka (mereka itu) adalah saudaramu seagama”. (QS. at-taubah: 11)

Agama lahir sebagai sebuah sistem yang mengatur kehidupan manusia

menuju arah yang lebih baik. Karena itu dapat dimaknai zakat sebagai sistem

hukum yang diturunkan agar manusia tumbuh sebagai muslim yang kaffah.22

Zakat adalah salah satu rukun Islam, bahkan merupakan rukun

kemasyarakatan yang paling tampak di antara semua rukun-rukun Islam sebab di

20

Wahbah Az-Zuhaili, Fiqih Islam Wa adillatuhu, h. 165

21

Muhammad Nawawi, Pribadi Muslim; terjemah Tanqihul Qoul, Penerjemah Ali Hasan

Umar (Semarang: PT. Karya Toha Putra, t.th), h. 106

22

Angga Marzuki dan Ibnu Qomar, Arah Baru Kebijakan Publik: Studi Kasus Pemberdayaan

Zakat Jurnal Bimas Islam, Vol.8. No.4 tahun 2015 h. 741

Page 32: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

20

dalam zakat terdapat hak orang banyak yang terpikul pada pundak individu.23

Selain sebagai salah satu rukun Islam, zakat juga mengandung hikmah kepedulian

terhadap sesama yang menunjukkan kerendahan hati dan kecintaan sosial, dimana

manusia tidak dapat hidup sendiri melainkan saling membutuhkan antara satu

dengan yang lainnya.

Tujuan utama zakat adalah membantu orang yang miskin dan melarat

sehingga tidak ada seorang pun yang menderita dalam suatu Negara. Zakat

dikumpulkan dari orang kaya kemudian dibelanjakan untuk orang miskin,24

agar

mencegah terjadinya ketimpangan materi (ekonomi), maupun ketimpangan

dibidang lain (politik dan budaya).25

Dengan cara ini Islam menjaga harta di

dalam masyarakat agar tetap pada sirkulasi dan tidak terkonsentrasi di tangan

segelintir orang saja. Prinsip dasar Islam ini dinyatakan dengan pernyataan

sebagai berikut:26

( 7: 92/ الحشر)

Artinya: “apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada RasulNya

(dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota Maka adalah untuk

Allah, untuk rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan

orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan hanya beredar di

antara orang-orang Kaya saja di antara kamu. apa yang diberikan Rasul

23

Al-Assal Muhammad, dkk,Sistem, Prinsip dan Tujuan Ekonomi Islam (Bandung: Pustaka

Setia, 1999), h.109

24

Afzalur Rahman, Doktrin Ekonomi Islam, jilid 2, h. 109-110

25

Hasanudin, Sistem Ekonomi Islam, h. 135

26

Afzalur Rahman, Doktrin Ekonomi Islam, h. 250

Page 33: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

21

kepadamu, Maka terimalah. dan apa yang dilarangnya bagimu, Maka

tinggalkanlah. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Amat keras

hukumannya.” (QS. al-Hasyr: 7)

2. Dasar Hukum Zakat

Distribusi Zakat adalah penyaluran atau pembagian harta dari yang

berkecukupan (muzakki) kepada penerima zakat (mustahik). Aturan yang

ditetapkan dalam Islam pasti memiliki dasar ataupun landasan yang berkekuatan

hukum tetap, termasuk zakat yang telah diatur dan ditetapkan dengan jelas.

Berikut ini dasar umum tentang zakat:

Firman Allah SWT:

.... ) البقرة

/2 :267)

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah)

sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami

keluarkan dari bumi untuk kamu.” (QS. al-Baqarah: 267)

Firman Allah SWT:

) 277: 2/البقرة)

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebaikan

mendirikan salat, serta mengeluarkan zakat, mereka itu memperoleh ganjaran

(pahala) di sisi Allah. Mereka tidak akan merasa takut dan tidak akan berduka

cita.” (QS al-Baqarah: 277)

Firman Allah SWT:

….. ….. ( 77: 4/ النساء)

Artinya:“Dan dirikanlah salat, dan tunaikanlah zakat” (QS. An-Nisa: 77)

Page 34: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

22

Firman Allah SWT:

( 101: 2/التوبه)

Artinya: “Ambillah dari sebagian harta mereka sedekah (zakat) untuk

membersihkan diri dan menghapuskan kesalahannya.” (QS. At-Taubah: 103)

Hadis Nabi Saw:

لم على خ س ب ن : قال رس و ل الله صلى الله علي ه وسلم : قال ر م ع ن اب عن شهادة أن لإله إل الله وأن : ا لس (رواه البخاري)م مدا رس و ل الله وإقام الصلة وإي تاء الزكاة وحج ال ب ي ت والصو م رمضان

Artinya: “Ibnu Umar berkata, Rasulullah Saw. bersabda, Islam dibangun di atas

lima dasar yaitu bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan

Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan salat, mengeluarkan zakat,

mengerjakan haji ke baitullah, dan berpuasa pada bulan ramadhan”.

(HR. Bukhari)27

3. Jenis-jenis Zakat

Zakat dapat dibedakan dalam dua kelompok besar28

yaitu zakat fitrah dan

zakat mal (harta/kekayaan)

a. Zakat Fitrah

Zakat fitrah merupakan zakat jiwa (zakah al-nafs), yaitu kewajiban

berzakat bagi setiap individu baik orang yang sudah dewasa maupun belum

dewasa.29

Secara harfiah, zakat fitrah (zakat al-fithri) berarti zakat berbuka puasa,

sedangkan menurut istilah, zakat fitrah ialah zakat yang wajib atas setiap Muslim

27

M. Nashiruddin al-Albani, Ringkasan Shahih Bukhari, Penerjemah As’ad Yasin, Elly Latifa

(Jakarta: Gema Insani Press, 2003) h. 24

28

Mursyidi, Akuntansi Zakat Kontemporer (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), h. 77

29

Mursyidi, Akuntansi Zakat Kontemporer, h. 78

Page 35: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

23

yang mampu, menyerahkan satu gantang bahan makanan pokok kepada yang

berhak menerimanya, setahun sekali sebelum pelaksanaan shalat ‘Idul Fitri.30

ن ا م اع ص من ت ر أو صاعا ر ط ف ال اة ك ز م ل س و ه ي ل ع ى الله ل ص الله ل و س ر ض ر ف : ال ا ق م ه ن ع الله ى ض ر ر م ع ن ب ا ن ع و و ن ل او ر ك الذ و ر ال و د ب ع ى ال ل ع ي ع ش لمي ل إ اس الن ج و ر خ ل ب ى ق د ؤ ت ن ا أ ب ر م أ سى والصغي وا لكبي من ال م س

31(متفق عليه) .ة ل الص

Artinya: Diriwayatkan dari Ibnu Umar semoga Allah meridhoi keduanya dia

berkata; “Telah diwajibkan oleh Rasulullah Saw, zakat fitrah sebanyak satu sha’

(gantang) kurma atau satu sha’ gandum bagi budak, merdeka, laki-laki dan

perempuan, anak-anak dan dewasa dari setiap orang Islam. Diperintahkan untuk

menunaikan zakat tersebut sebelum orang-orang keluar untuk salat (‘Idul Fitri).”

(HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam riwayat lain Rasulullah saw bersabda:

ة م ع ط و ث ف الر و و غ الل ن م م ائ لص ل ة ر ه ط ر ط ف ال اة ك صلى الله عليه وسلم ز الله ل و س ر ض ر ف : وعن اب ن عباس رضى الله عن ه ما قال اك س م ل ل رواه أبو ) ت اق د الص ن م ة ق د ص ى ه ف ة ل الص د ع ا ب اه د ا ن م و ة ل و ب ق م اة ك ز ى ه ف ة ل الص ل ب ا ق اه د ا ن م ف ، ي

32(داود وابن ماجه وصححه الاكم

Artinya: diriwayatkan dari Ibnu Abbas semoga Allah meridhoi keduanya dia

berkata; “Rasulullah SAW, telah mewajibkan zakat fitrah untuk menyucikan

orang yang berpuasa dari segala perkataan keji dan sia-sia, serta untuk memberi

makanan pada orang-orang miskin. Siapa yang menunaikannya sebelum salat

(“Idul Fitri) menjadilah ia zakat yang diterima dan siapa yang menunaikannya

sesudah salat menjadilah ia suatu sedekah biasa.” (HR. Abu Daud dan Ibn

Majah)

Allah SWT berfirman di dalam Al-Qur’an:

. ( 14 -19: 77/الأعلى)

Artinya: “Sungguh beruntung orang yang telah membayar zakat serta menyebut

nama Tuhannya, lalu dia salat.” (QS. Al-A’la: 14-15)

30

Nawawi Rambe, Fiqh Islam, h. 214-215

31

Muhammad, Subulussalam; Juz II (Bandung: Maktabah Dahlan, t.th), h. 137

32

Muhammad, Subulussalam; Juz II. h. 139

Page 36: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

24

Jumhur ulama sepakat bahwa zakat fitrah adalah wajib. Hanafiyah

memperjelas bahwa zakat fitrah itu wajib, bukan fardhu, berdasarkan kaidahnya

yang membedakan antara fardhu dengan wajib, dimana fardhu adalah sesuatu

yang ditetapkan berdasarkan dalil qathi’i sedangkan wajib adalah segala sesuatu

yang ditetapkan berdasarkan dalil zanni. Efek dari perbedaan ini adalah bahwa

orang yang mengingkari fardhu, berakibat kufur, sedangkan orang yang

mengingkari wajib, berakibat tidak kufur.33

Zakat fitrah selain sebagai kewajiban bagi setiap muslim juga sebagai

Fungsi Ibadah, Fungsi membersihkan orang yang berpuasa dari ucapan dan

perbuatan yang tidak bermafaat dan Fungsi Memberikan kecukupan kepada

orang-orang miskin pada hari raya fitri. Zakat fitrah dibayarkan sesuai dengan

kebutuhan pokok di suatu masyarakat, Di Indonesia, zakat fitrah diukur dengan

timbangan beras sebanyak 2,5 kilogram.34

b. Zakat Mal

Zakat mal adalah zakat kekayaan.35

Kekayaan (amwal) merupakan bentuk

jamak dari kata mal, dan mal bagi orang arab adalah “segala sesuatu yang

diinginkan sekali oleh manusia menyimpan dan memilikinya”. Ibnu Asyr

mengatakan, “Kekayaan pada mulanya berarti emas dan perak, tetapi kemudian

berubah pengertiannya menjadi segala barang yang disimpan dan dimiliki.”36

33

Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, h. 922

34

Mursyidi, Akuntansi Zakat Kontemporer, h. 78

35

Mursyidi, Akuntansi Zakat Kontemporer, h. 80

36

Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, h. 123

Page 37: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

25

Menurut Hanafiyyah kekayaan adalah segala yang dapat dipunyai dan

diambil manfaatnya, Adakalanya juga tidak dapat dimanfaatkan tetapi mungkin

dimiliki dan diambil manfaatnya, namun sebaliknya sesuatu yang tidak mungkin

dipunyai tetapi dapat diambil manfaatnya, seperti cahaya, dan panas matahari,

tidaklah termasuk kekayaan. Sedangkan menurut Syafi’i, Maliki, dan Hanbali,

manfaat itu termasuk kekayaan, menurut mereka yang penting bukanlah dapat

dipunyai sendiri tetapi dipunyai dengan menguasai sumbernya. Para ahli hukum

positif berpegang pada prinsip manfaat adalah kekayaan.37

Di Indonesia telah ditetapkan harta yang dikenakan zakat kekayaan

adalah:38

Emas, perak dan logam mulia, Uang dan surat berharga, Perniagaan,

Pertanian, perkebunan dan kehutanan, Peternakan dan Perikanan, Pertambangan,

Perindustrian, Pendapatan dan jasa yang terakhir Rikaz

4. Syarat dan Rukun Zakat

a. Syarat Wajib Zakat

Ulama Islam sepakat bahwa zakat hanya diwajibkan kepada Muslim

dewasa yang waras, merdeka, dan memiliki kekayaan dalam jumlah tertentu

dengan syarat-syarat tertentu, yaitu:

1) Milik Penuh39

Pemilikan penuh adalah istilah yang terdiri dari dua kata,

pemilikan dan penuhnya pemilikan itu. Pemilikan menurut terminologi

adalah infinitif yang berarti “menguasai dan dapat dipergunakan”.

37

Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, h. 123-124

38 Pasal 4 Undang-undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat

39

Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, h. 127

Page 38: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

26

Milik Penuh Menurut ulama Hanafi, hartanya harus dimiliki di

tangan. Ulama Maliki berpendapat, seseorang harus mempunyai hak

bertindak dalam harta yang dimilikinya. Sedangkan menurut Ulama

Syafi’i dan Hanbali, harta itu berada di tangannya dan dipergunakan

sesuai keinginannya dan mendapat buahnya serta tidak berkaitan

dengan hak orang lain.40

2) Berkembang41

Berkembang (nama’) secara terminologi berarti “bertambah”.

dan menurut pengertian ini dapat dikelompokkan menjadi dua,

bertambah secara konkrit dan bertambah tidak secara konkrit.

Bertambah secara konkrit adalah bertambah akibat pembiakan,

perdagangan dan sejenisnya, sedangkan bertambah tidak secara konkrit

adalah kekayaan itu berpotensi berkembang baik berada di tangannya

maupun di tangan orang lain

3) Cukup Senisab42

Tidak wajib zakat atas orang yang tidak memiliki nisab.43

Para

ulama sepakat bahwa cukup nisab pada selain zakat pertanian

merupakan syarat wajib zakat. Abu Hanifah berpendapat bahwa

banyak ataupun sedikit hasil yang tumbuh dari tanah harus dikeluarkan

40

Thaha Abdullah, Hak Fakir Miskin (Dar El Fikr; Beirut-Lebanon, 1987), h. 31

41

Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, h. 138

42

Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, h. 149

43

Thaha Abdullah, Hak Fakir Miskin, h. 33

Page 39: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

27

zakatnya sepuluh persen. Sedangkan menurut jumhur ulama nisab

merupakan ketentuan yang mewajibkan zakat pada seluruh kekayaan.

4) Bebas dari Hutang44

Jumhur ulama berpendapat bahwa hutang merupakan

penghalang wajib zakat, atau dapat mengurangi ketentuan wajibnya

dalam kasus kekayaan tersimpan seperti uang dan harta benda dagang.

Tetapi kekayaan yang kelihatan, seperti ternak dan pertanian, ulama

fikih berbeda pendapat meskipun pada dasarnya sulit membedakan

kekayaan tersimpan dan kekayaan yang kelihatan.

5) Berlalu Setahun45

Berlalu setahun ataupun telah sampai haul pemilikan harta

yang berada di tangan si pemilik sudah berlalu masanya dua belas

bulan Qamariyah. Persyaratan setahun itu hanya buat ternak, uang, dan

harta benda dagang, yaitu yang dapat dimasukkan ke dalam istilah

“zakat modal”. Tetapi hasil pertanian, buah-buahan dan harta karun

tidaklah dipersyaratkan satu tahun dan semuanya itu dapat dimasukkan

ke dalam istilah “zakat pendapatan”.

b. Rukun Zakat

Zakat mal (harta) yang telah memenuhi syarat-syarat sebagaimana yang

telah diatur dalam ketentuan hukum Islam kemudian harus memenuhi ketetapan

rukun zakat yaitu:

44

Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, h. 155

45

Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, h. 161

Page 40: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

28

1) Niat

Perbuatan itu sah hanya dengan niat. Zakat berbeda dengan

membayar utang, karena membayar utang itu bukan ibadah. Utang itu

gugur dengan sebab menggugurkan mustahiknya; berbeda dengan

zakat, tidak ada seorang pun yang berhak menggugurkan zakat dari

orang yang wajib kepadanya.46

Jumhur ulama sepakat niat adalah

wajib dalam zakat dan ibadah-ibadah lainnya.47

2) Harta yang diberikan adalah harta zakat

Yang dimaksud dengan harta zakat adalah harta yang

memenuhi unsur syarat-syarat zakat. Sehingga tidak sah zakat bila

tidak memenuhi ketentuan tersebut.

3) Harta diberikan kepada Asnaf Zakat

Zakat adalah pemberian wajib dalam harta kepada yang berhak

dengan menyerahkan kepada mustahik zakat atau pun wakilnya

dengan memutuskan manfaat dari pemiliknya.

5. Mustahik Zakat

Mustahik adalah orang yang berhak menerima zakat.48

Adapun mustahik

zakat telah disebutkan secara jelas di dalam Al-Qur’an sebagaimana ayat berikut:

( 60: 2/التوبه)

46

Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, h. 781-782

47

Thaha Abdullah, Hak Fakir Miskin, h. 38

48

Pasal 1Undang-undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat

Page 41: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

29

Artinya: “Sesungguhnya zakat-zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir,

miskin, pengurus zakat (amil), orang-orang yang dibujuk hatinya (muallaf),

budak yang telah dijanjikan akan dimerdekakan, orang yang berhutang, untuk

jalan Allah (fi sabilillah), dan untuk orang dalam perjalanan yang kehabisan

belanja (ibnu sabil), itulah sebagai suatu ketetapan dari Allah, dan Allah Maha

Mengetahui lagi Maha Bijaksana” (QS At-Taubah: 60)

a. Fakir

Fakir adalah orang yang tidak mempunyai harta dan tidak mempunyai

mata pencaharian dan dialami terus-menerus atau dalam beberapa waktu saja, baik

ia minta-minta (kepada orang lain) atau tidak minta-minta49

.

Firman Allah swt:

) 271: 2/البقرة)

Artinya: “(Berikanlah zakat) kepada orang-orang fakir, yaitu orang-orang yang

terikat di jalan Allah, mereka tidak dapat berusaha mencari nafkah. Orang yang

tidak tahu menyangka mereka orang kaya karena memelihara diri dari meminta-

minta. Kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta

kepada orang secara mendesak. Dan apa saja harta yang baik yang kamu

nafkahkan, sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya.” (QS. Al-Baqarah: 273)

b. Miskin

Miskin (jamak, masakin) adalah orang yang mempunyai harta atau

mempunyai mata pencaharian tapi tidak mencukupi kebutuhannya sehari-hari,

baik ia minta-minta atau tidak minta-minta50

49

Imam Syafi’i Abu Abdullah Muhammad bin Idris, Ringkasan kitab Al Umm/ Imam Syafi’i

Abu Abdullah Muhammad bin Idris; penerjemah Mohammad Yasir Abd Mutholib (Jakarta;

Pustaka Azzam, 2004), h. 500

50

Imam Syafi’i Abu Abdullah Muhammad bin Idris, Ringkasan kitab Al Umm/ Imam Syafi’i

Abu Abdullah Muhammad bin Idris; penerjemah Mohammad Yasir Abd Mutholib, h. 500

Page 42: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

30

Dari Abu Hurairah, Rasulullah Saw, bersabda:

ري رة كي : رضي الله عن ه أن رس و ل الله صلى علي ه وسلم قال عن أب ه الذي يط و ف على اف و الط بذا لي س ال مس رتن فالناس رة والتم متان والتم د غن ي غ ني ه : الله؟ قال ل و س ر ي ي ك س م ا ال م ف : واال ق . ت ر ده اللق مة واللق الذي لي

(رواه مسلم) .أ ي ش الناس ل أ س ي ولي ف طن له ف ي تصدق عاي ه ول

Artinya: “Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda,

orang miskin itu bukanlah orang yang berkeliling untuk meminta-minta kepada

orang lain, lalu dia mendapat sesuap atau dua suap makanan, atau satu atau dua

butir kurma, para sahabat bertanya, lalu siapakah orang miskin itu ya

Rasulullah? Beliau menjawab; yaitu, orang yang tidak mempunyai kekayaan yang

bisa mencukupinya. Namun dia tidak menampakkan kekurangan agar diberi

sedekah, dan tidak meminta-minta sedikit pun kepada orang lain. (HR. Muslim)51

c. Amil

Amil (jamak, amilin) adalah orang yang ditugasi (oleh penguasa) untuk

menarik zakat dari orang yang berhak membayar zakat, Amil bisa terdiri dari

orang miskin atau pun kaya hukumnya sama apabila bertugas menarik zakat.52

و ا، أ ه ي ل ع ل ام ع ل : ة س م ل ل ، إ ن غ ل ة ق د الص ل ت ل : الله صلى الله عليه وسلم ل و س ر ال ق : ال ق ه ن ع الله ى ض ى ر ر د ال د ي ع س ب أ ن ع اخد وأبو رواه. )ن غ ا ل ه ن ى م د ه أ ا ف ه ن ا م ه ي ل ع ق د ص ت ي ك س م و أ الله ل ي ب س ف از غ و ، أ م ار غ و ، أ ه ال ا ب اه ر ت ش ا ل ج ر

53(داود وابن ماجه وصححه الاكم وأعل بالرسال

Artinya: Diriwayatkan dari Sa’id Al-Hudri r.a. dia berkata bahwa Rasulullah

SAW telah bersabda:“Tidak halal sedekah bagi orang kaya kecuali dalam lima

hal. Pertama, karena menjadi amil. Kedua, orang kaya yang membeli barang

sedekah dengan hartanya. Ketiga, yang berutang. Keempat, orang kaya yang

berperang di jalan Allah. Kelima, seorang miskin yang menerima sedekah dari

orang kaya, lalu ia menghadiahkan kembali kepada orang kaya itu pula.” (HR.

Ahmad, Abu Daud dan Ibn Majah)

Amil berperan menghubungkan antara pihak Muzakki dengan Mustahik.

Sebagai perantara keuangan Amil dituntut menerapkan azas trust (kepercayaan),

51

M. Nashiruddin al-Albani, Ringkasan Shahih Muslim, h. 274

52

Imam Syafi’i Abu Abdullah Muhammad bin Idris, Ringkasan kitab Al Umm/ Imam Syafi’i

Abu Abdullah Muhammad bin Idris; penerjemah Mohammad Yasir Abd Mutholib, h. 500

53

Muhammad bin Ismail, Subulussalam; Juz II. h. 145

Page 43: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

31

azaz kepercayaan menjadi syarat mutlak yang harus dibangun.54

Syarat bagi

seorang anggota amil antara lain: muslim, baligh, berakhlak mulia, jujur, taat dan

saleh, serta menguasai hukum zakat.

Amil bertugas mengatur organisasi dan administrasi zakat masyarakat,

meliputi: 1) Mengumpulkan zakat, petugasnya disebut Jubah atau Su’ah atau

Hasyarah. 2) Mendaftar dan mencatat para wajib zakat (muzakki) dan yang

berhak menerima zakat (mustahiq). Petugas bidang ini disebut Katabah atau

Hasabah: 3) Membagi-bagikan, petugasnya disebut Qasamah . 4) Menyimpan dan

memelihara, petugasnya disebut hazanah atau hafadzah.55

d. Muallaf

Muallaf adalah orang yang diharapkan dapat dilunakkan hatinya atau

dihidupkan simpatinya kepada Islam atau dikokohkan imannya atau dihindarkan

usaha-usaha jahatnya terhadap Islam. Jadi, golongan ini bisa terdiri dari orang-

orang yang baru masuk Islam atau bahkan yang masih belum masuk Islam.56

Muallaf itu bermacam-macam, yaitu, pertama Orang kafir yang bisa

diharap masuk Islam. Oleh Nabi Saw mereka diberi zakat agar hati mereka lunak

dan terdorong masuk Islam, kedua Orang kafir yang dikhawatirkan akan

membahayakan agama dan umat Islam. Mereka diberi zakat agar jangan

54 Mila Sartika, Pengaruh Pendayagunaan Zakat Produktif terhadap Pemberdayaan Mustahiq

pada LAZ Yayasan Solo Peduli Surakarta, Jurnal Ekonomi Islam; La_Riba, No. 1 (Juli 2008) h. 81

55

Nawawi Rambe, Fiqh Islam, h. 220

56

Nawawi Rambe, Fiqh Islam, h. 221

Page 44: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

32

menimbulkan bahaya, ketiga Orang Islam yang masih dha’if ke-Islamannya.

Mereka pun patut diberi agar ke-Islamannya makin teguh. 57

Dalam sebuah hadis diriwayatkan:

ن اب ان و ف ص و ب ر ح ن اب ان ي ف س با ا م ل س و ه ي ل ع ى الله ل ص الله ل و س ى ر ط ع ا :ال ق ه ن ع الله ي ض ر ج ي د خ ن ب ع اف ر ن ع . ك ل ذ ن و د اس د ر م ن ب اس ب ى ع ط ع أ و .ل ب ال ن م ة ئ ام م ه ن م ان س ن ا ل ك س اب ح ن اب ع ر ق ال و ن ص ح ن اب ة ن ي ي ع و ة ي م ا ب د ي ب ع ال ب ه ن و ب ه ن ل ع ت أ : اس د ر م ن ب اس ب ع ال ق ف ف اس د ر م ان ق و ف ي س اب ح ل و ر د ب ان ا ك م ف اع ر ق ال و ة ن ي ي ع ي ا

.فأت له رس و ل الله صلى الله علي ه وسلم مائة : ل ي ر فع قال م و لي ا ض ف ت ن م ا و م ه ن م ئ ر ام ن و د ت ن ا ك م و ع م ج ل58(رواه مسلم)

Artinya: “Diriwayatkan dari Rafi’ bin Khadij r.a berkata: Rasulullah pernah

memberikan kepada Abu Sufyan bin Harb, Shafwan bin Umayyah, Uyainah bin

Hishn, dan al-Aqra bin Habis masing-masing seratus ekor unta, sedangkan Abbas

bin Mirdas beliau beri kurang dari 100 ekor, maka Abbas bin Mirdas

mengatakan, “Apakah kau berikan perolehanku dan perolehan Ubaid antara

Uyainah dan al-Aqra’? Badr dan Habis keduanya tidak mengungguli Mirdas di

tengah masyarakat Aku pun tidak lebih rendah dari keduanya, dan orang yang

kau rendahkan hari ini tidak akan terangkat. Kata Rafi’.” Maka Rasulullah

melengkapkan 100 ekor unta bagi Abbas bin Mirdas (HR. Muslim)

e. Budak

Perbudakan telah ada pada masa pra Islam dan sisa-sisanya masih terdapat

ketika Islam diturunkan. Sejak itu Islam berusaha menghapuskannya dengan

berbagai cara, antara lain dengan zakat.59

Allah telah memerintahkan kepada

kuam Muslimin untuk memberi kesempatan pada hamba-hambanya yang

berkelakuan baik untuk memerdekakan diri, Dalam Al-Quran jelas disebutkan:

) 11: 24/النور)

57

Ibrahim Muhammad Al-Jamal, Fiqhul Mar’ah Al-Muslimah: Fiqih Wanita, Penerjemah

Anshori Umar (Semarang: CV Asy-Syifa’, t.th), h. 212

58

M. Nashiruddin Al-Albani, Ringkasan Shahih Muslim, h. 251

59

Nawawi Rambe, Fiqh Islam, h. 221

Page 45: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

33

Artinya: “Dan budak-budak yang kamu miliki yang menginginkan perjanjian,

hendaklah kamu membuat perjanjian dengan mereka, jika kamu mengetahui ada

kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebagian dari harta yang

dikaruniakanNya kepadamu.” (QS. an-Nur: 33)

f. Ghorim

Ghorim (orang yang terlilit utang) ada dua macam, pertama orang yang

berutang untuk kemaslahatan dan kebaikan dirinya dan tidak dipakai untuk

keperluan maksiat kemudian ia tidak mampu membayar utang tersebut. Kedua,

adalah orang yang berutang untuk menanggung hidup orang lain atau untuk

memperbaiki keadaan keluarga dan kerabatnya dengan cara yang ma’ruf.60

g. Sabilillah

Sabilillah secara harfiah berarti jalan atau cara yang dapat menyampaikan

manusia kepada Allah. Jangkauannya sangat luas meliputi berbagai bidang

perjuangan dan amal ibadah, baik segi agama, pendidikan, ilmu pengetahuan,

budaya, kesenian, keamanan, dan pertahanan, usaha kebaikan untuk kemaslahatan

kaum Muslimin, serta upaya yang dapat menambah kekuatan dan kejayaan agama

dan negara termasuk dalam kandungan fi sabilillah.61

) 262: 2/البقرة)

Artinya: “Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian

mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut

pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka

memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap

mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (QS. Al-Baqarah: 262)

60

Imam Syafi’i Abu Abdullah Muhammad bin Idris, Ringkasan kitab Al Umm/ Imam Syafi’i

Abu Abdullah Muhammad bin Idris; penerjemah Mohammad Yasir Abd Mutholib, h. 501

61

Nawawi Rambe, Fiqh Islam, h. 222

Page 46: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

34

h. Ibnu Sabil

Secara Harfiah, ibnu sabil diartikan anak jalan. Maksudnya, musafir atau

orang yang sedang dalam perjalanan dan kehabisan bekal sehingga menemui

kesulitan untuk kembali ke tempatnya semula.62

Orang yang bepergian melintasi

berbagai negeri tidak memiliki bekal dalam perjalanannya maka berhak menerima

zakat sekedar untuk memenuhi kebutuhannya hingga sampai di negerinya

walaupun dia memiliki harta. Hukum ini berlaku pula terhadap orang yang

merencanakan perjalanan sedang dia tidak memiliki bekal, maka dia dapat diberi

dari harta zakat untuk memnuhi biaya pergi dan pulangnya.63

62

Nawawi Rambe, Fiqh Islam, h. 223

63

Ar-Rifa’i, Muhammad Nasib, Ar-Rifai, Kemudahan dari Allah: Ringkasan Ibnu Katsir

Penerjemah, Syihabuddin (Jakarta: Gema Insani Press, 1999) Cet. 1., Jilid 2, h. 624

Page 47: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

35

BAB III

DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM

PADA BAZIS DKI JAKARTA

A. PROFIL UMUM BAZIS DKI JAKARTA

1. Sejarah Pendirian1

Bazis DKI Jakarta merupakan sebuah badan pengelola zakat resmi yang

dibentuk Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Badan ini berdiri secara resmi pada

tahun 1968 sejak dikeluarkannya Surat Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta

(ketika itu dijabat oleh Ali Sadikin) No. Cb. 14/8/18/68 tertanggal 5 Desember

1968 Tentang Pembentukan Badan Amil Zakat, berdasarkan syariat Islam dalam

wilayah DKI Jakarta.

Pada tanggal 24 September 1968, sebelas ulama berkumpul di Jakarta

yang terdiri dari: Prof. Dr. Hamka, KH. Ahmad Azhari, KH. Moh. Syukri

Ghazali, Moh. Sodry, KH. Taufiqurrahman, KH. Moh. Soleh Su’aidi, M. Ali Al

Hamidy, Mukhtar Luthfy, KH. A. Malik Ahmad, Abdul Kadir, dan KH. M.A.

Zawawy. Pertemuan ini menghasilkan rekomendasi, yaitu:

a. Perlunya pengelola zakat dengan sistem administrasi dan tata usaha yang

baik sehingga bisa dipertanggungjawabkan pengumpulan dan

pendayagunaannya kepada masyarakat.

b. Bahwa zakat merupakan potensi umat yang sangat besar yang belum

dilaksanakan secara maksimal. Karenanya, diperlukan efektivitas

1 http://bazisdki.go.id/page/index/profil-bazis diakses pada tanggal 16 April 2016 pukul 19.32

Page 48: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

36

pengumpulan zakat sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan

pembangunan.

Melihat peran zakat yang sangat strategis, maka pada acara Isra’ Mi’raj di

Istana Negara, Presiden Soeharto ketika itu menyerukan secara langsung

pelaksanaan zakat untuk menunjang pembangunan. Pada saat yang sama, ia juga

menyatakan kesediannya untuk menjadi amil tingkat nasional.

Sebagai tindak lanjut dari seruan itu, Presiden Soeharto mengeluarkan

Surat Perintah No. 07/POIN/10/1968 tanggal 31 Oktober 1968 kepada Mayjen

Alamsyah Ratu Prawiranegara, Kol. Inf. Drs. Azwar Hamid, dan Kol. Inf. Ali

Afandi untuk membantu Presiden dalam proses administrasi dan tata usaha

penerimaan zakat secara nasional.

Untuk lebih memperkuat hal tersebut, Presiden mengeluarakan Surat

Edaran No. B. 133/PRES/11/1968 yang menyerukan kepada pejabat/instansi

untuk membantu dan berusaha ke arah terlaksananya seruan presiden dalam

wilayah atau lingkup kerja masing-masing. Seruan Presiden ini kemudian

ditindaklanjuti oleh Gubernur Prov. DKI Jakarta, Ali Sadikin dengan

mengeluarkan Surat Keputusan Gubernur No. Cb. 14/8/18/68 tertanggal 5

Desember 1968 Tentang Pembentukan Badan Amil Zakat, berdasarkan syariat

Islam dalam wilayah DKI Jakarta. Akhirnya, BAZ Prov. DKI Jakarta secara resmi

berdiri.

Sejak berdirinya BAZIS tahun 1968, perkembangan zakat masih dirasakan

belum optimal. Hal ini dilihat dari hasil pengumpulan yang secara kuantitas

maupun kualitas masih sangat kecil dibandingkan dari potensi zakat yang sangat

Page 49: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

37

besar, khusunya di DKI Jakarta. Untuk memperluas sasaran operasional dan

karena semakin kompleknya permasalahan zakat di Jakarta, maka pada tahun

1973 Gubernur Prov. DKI Jakarta melalui Surat Keputusan No. D.III/B/14/6/73

tertanggal 22 Desember 1973 menyempurnakan BAZ ini menjadi Badan Amil

Zakat dan Infak/Sedekah yang kini popular dengan sebutan BAZIS.

2. Dasar Hukum

Realitas perkembangan produksi maupun distribusi zakat yang tiap tahun

makin meningkat hal ini didukung dengan ketentuan hukum yang telah ditetapkan

di Indonesia. Adapun ketentuan Bazis DKI Jakarta didasarkan pada dasar hukum

berikut:

a. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2011 sebagai penganti Undang-undang

Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat.

b. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintah Provinsi

Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

c. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Zakat.

d. Instruksi Menteri Agama No. 16 Tahun 1968 tentang Pembinaan Zakat

dan Infak/Sedekah.

e. Instruksi Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri No. 29 Tahun 1991

dan Nomor 47 Tahun 1991 tentang Pembinaan Badan Amil Zakat dan

Infak/Sedekah.

f. SK Gub Nomor D.III/B/14/6/73 tentang penyempurnaan BAZ menjadi

BAZIS DKI Jakarta.

Page 50: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

38

g. Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 120 Tahun 2002 Tentang

Organisasi dan Tata Kerja BAZIS Provinsi DKI Jakarta.

h. Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 121 Tahun 2002 Tentang

Pola Pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah di Provinsi DKI Jakarta.

i. Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 26 Tahun 2006 Tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Dana Zakat, Infak dan Sedekah Badan

Amil Zakat, Infak dan Sedekah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

j. Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 51 Tahun 2006 Tentang

Petunjuk Pelaksanaan Pengumpulan dan Pendayagunaan Zakat, Infak dan

Sedekah Badan Amil Zakat, Infak dan Sedekah Provinsi Daerah Khusus

Ibukota Jakarta.

3. Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Sesuai dengan Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 120

tahun 2002 tentang Organisasi dan tata Kerja Badan Amil Zakat, Infak dan

Sedekah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, BAZIS mempunyai

Kedudukan, Tugas dan Fungsi sebagai berikut :

a. Kedudukan :

1) BAZIS adalah lembaga Non Struktural Pemerintah Daerah di bidang

Pengumpulan dan Pendayagunaan Zakat, Infak dan Sedekah

2) BAZIS adalah institusi publik yang terdiri dari unsur Pemerintah

Daerah dan masyarakat

Page 51: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

39

3) BAZIS dipimpin oleh seorang Kepala, berada di bawah koordinasi

Biro Dikmental Setda Provinsi DKI Jakarta dan bertanggung jawab

kepada Gubernur

4) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, BAZIS dikoordinasikan

oleh Asisten Kesejahteraan Rakyat

b. Tugas :

1) BAZIS mempunyai tugas menyelenggarakan pengumpulan dan

pendayagunaan zakat, Infak dan Sedekah sesuai dengan fungsi dan

tujuannya

2) Dalam melaksanakan tugasnya, BAZIS bersifat obyektif dan terbuka

c. Fungsi :

1) Penyusunan program kerja

2) Pengumpulan segala macam Zakat, Infak dan Sedekah dari masyarakat

termasuk pegawai di wilayah Provinsi DKI Jakarta

3) Pendayagunaan Zakat, Infak dan Sedekah sesuai dengan ketentuan

hukumnya

4) Penyuluhan kepada masyarakat dalam upaya peningkatan kesadaran

menunaikan ibadah Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS).

5) Pembinaan pemanfaatan Zakat, Infak dan Sedekah agar lebih produktif

dan terarah

6) Koordinasi, bimbingan dan pengawasan kegiatan pengumpulan Zakat,

Infak dan Sedekah yang dilaksanakan oleh pelaksana pengumpulan

BAZIS

Page 52: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

40

7) Penyelenggaraan kerjasama dengan Badan Amil Zakat, Infak dan

Sedekah dan lembaga amil zakat yang lain

8) Pengendalian atas pelaksanaan pengumpulan dan pendayagunaan

Zakat, Infak dan Sedekah

9) Pengurusan fungsi-fungsi ketatausahaan, perlengkapan,

kerumahtanggaan dan sumber daya manusia

4. Struktur Organisasi Bazis DKI Jakarta

Dalam bentuk diagram struktur Bazis DKI Jakarta dapat digambarkan

sebagai berikut:

5. Distribusi Pendayagunaan Zakat Bazis DKI Jakarta

( 06: 9/التوبه)

Page 53: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

41

Artinya: “Sesungguhnya zakat-zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir,

miskin, pengurus zakat (amil), orang-orang yang dibujuk hatinya (Mualaf), budak

yang telah dijanjikan akan dimerdekakan, orang yang berhutang, untuk jalan

Allah (fi sabilillah), dan untuk orang dalam perjalanan yang kehabisan belanja

(ibnu sabil), itulah sebagai suatu ketetapan dari Allah, dan Allah Maha

Mengetahui lagi Maha Bijaksana” (QS At-Taubah: 60)

Dana zakat pada Bazis DKI Jakarta didistribusikan kepada asnap yang

telah disebutkan pada ayat di atas kecuali asnap Riqab, hal ini dikarenakan

menurut Bazis DKI Jakarta keberadaan budak pada masa sekarang sudah tidak

ada lagi, sehingga tidak ada lagi budak yang harus dimerdekakan.

Imam Malik dan Abu Hanifah berpendapat bahwa penguasa boleh

mengkhususkan penerimaan zakat kepada satu golongan atau lebih apabila situasi

dan kondisinya menuntut demikian. Sedangkan menurut Imam Syafi’i zakat tidak

boleh diberikan kepada golongan tertentu, namun harus diberikan kepada delapan

golongan secara menyeluruh. Perbedaan pendapat disebabkan adanya

pertentangan pemahaman antara lafal dan makna. Dari segi lafal dipahami bahwa

zakat dibagikan kepada delapan golongan tersebut secara menyeluruh namun bila

dari segi makna dipahami bahwa zakat diberikan kepada yang membutuhkan,

sedangkan penyebutan delapan golongan dalam ayat al-Qur’an hanya untuk

membedakan jenis golongan, bukan mengharuskan agar diberi semuanya.2

Dalam pendistribusian dana Zakat, BAZIS Provinsi DKI Jakarta telah

memiliki garis-garis besar haluan pendayagunaan, atau biasa disebut dengan icon

Pendayagunan Dana ZIS yang disusun dalam bentuk skema sebagai berikut:

2 Rusyd, Ibnu, Bidayatul Mujtahid; Analisa Fiqih Para Mujtahid, Penerjemah, Drs Imam

Ghazali Said, MA & Drs. Achmad Zaidun (Jakarta: Pustaka Amani, 2007) H. 611-612

Page 54: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

42

Pada tahun 2015 realisasi distribusi pendayagunaan zakat pada Bazis DKI

Jakarta mencapai Rp. 40.987.067.800,-3 dengan pembagian Fakir miskin

mendapat sebesar 66,97%, Sabilillah sebesar 31,95 %,

Mualaf/Gharimin/Ibnussabil sebesar 1,08 %, sedangkan untuk bagian Riqab 0%.

Adapun realisasinya sebagai berikut:

a. Fakir Miskin

1) Bantuan Biaya Penunjang Pendidikan

Beasiswa ini diperuntukan tingkat SD/MI, SLTP/MTS,

SLTA/MA, S1 yang tergolong dhuafa ditandai dengan surat keterangan

tidak mampu dari kelurahan.

3 Bazis DKI Jakarta, Laporan Kegiatan Bazis Provinsi DKI Jakarta tahun 2015,h. 25

66.97%

31.95%

1.08%

Pendistribusian Zakat T.A 2015

Fakir Miskin

Sabilillah

Mualaf/Gharimin/Ibnusabil

Riqab

Page 55: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

43

a) Beasiswa SD/MI sebanyak 13.125 orang

b) Beasiswa SLTP/MTS sebanyak 10.675 orang

c) Beasiswa SLTA/MA Tahun Ajaran 2015/2015 semester genap

periode Januari s.d Juni sebanyak 2.270 orang dan tahun Ajaran

2015/2013 semester ganjil periode Juli s.d Desember sebanyak

2.555 orang

d) Beasiswa S1 Tahun Ajaran 2015/2015 semester genap periode

Januari s.d Juni sebanyak 1.420 orang dan tahun Ajaran

2015/2013 semester ganjil periode Juli s.d Desember sebanyak

1.535 orang

e) Beasiswa santri sebanyak 30 orang

f) Bantuan guru PAUD sebanyak 250 orang

g) Pondok Dhuafa sebanyak 50 orang

2) Bantuan Untuk Meringankan Beban Hidup

Santunan anak yatim, santunan dhuafa, biaya tunggakan sekolah,

bantuan biaya berobat, bencana alam, renovasi rumah dhuafa, dan

santunan jama’ah haji yang meninggal. Jumlah penerima bantuan

sebanyak 7.552 orang.

b. Bantuan untuk Fi sabilillah

1) Pendidikan Kader Ulama (PKU), Pendidikan Dasar Ulama (PDU) dan

Pendidikan Kader Muballigh (PKM) sebanyak 280 orang.

2) Bantuan penulisan tesis dan disertasi untuk S2 dan S3 sebanyak 52

orang.

Page 56: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

44

3) Bantuan kesejahteraan untuk guru ngaji/merbot dan guru honorer

madrasah sebanyak 14.135 orang.

4) Kegiatan Majelis Ta’lim sebanyak 112 kegiatan, .

5) Kegiatan syiar Islam sebanyak 1.249 kegiatan.

6) Renovasi tempat ibadah sebanyak 111 tempat ibadah.

c. Bantuan untuk Mualaf, Gharimin, dan Ibnu Sabil

Pendayagunaan dana zakat pada asnaf Mualaf, gharimin, dan ibnu sabil

adalah bantuan karitas yang bersifat konsumtif. Jumlah penerima bantuan

sebanyak 255 orang.

B. PRAKTEK DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI

JAKARTA

1. Klasifikasi Non Muslim

Non Muslim adalah orang yang menganut agama selain Islam. Non

muslim disebut juga orang kafir karena tidak mau mengakui Islam dan

mengingkari kenabian dan kerasulan Nabi Muhammad SAW. Di dalam Syariat

Islam orang kafir dapat diklasifikasikan kepada golongan Musta’man, Mu’ahad,

Dzimmy dan Harby.

Kafir Musta’man, adalah orang kafir yang mendapatkan jaminan

keamanan dari seluruh atau sebagian kaum muslimin, dapat juga dikatakan orang

kafir yang masuk ke negara kaum muslimin (dengan maksud) bukan untuk

menetap pada negara itu.

Page 57: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

45

Artinya: “dan jika seorang diantara orang-orang musyrikin itu meminta

perlindungan kepadamu, Maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar

firman Allah, kemudian antarkanlah ia ketempat yang aman baginya. demikian

itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui.” (QS. At-Taubah: 6)

Selanjutnya kafir Mu’ahad, yakni orang kafir yang telah sepakat dengan

kaum muslimin untuk tidak berperang dalam kurun waktu yang telah disepakati.

Orang kafir seperti ini tidak boleh diperangi sepanjang mereka menjalankan

kesepakatan yang telah dibuat.

Artinya: “bagaimana bisa ada Perjanjian (aman) dari sisi Allah dan RasulNya

dengan orang-orang musyrikin, kecuali orang-orang yang kamu telah

Mengadakan Perjanjian (dengan mereka) di dekat Masjidilharaam? Maka selama

mereka Berlaku Lurus terhadapmu, hendaklah kamu Berlaku Lurus (pula)

terhadap mereka. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa.”

(QS. At-Taubah: 7)

Kemudian kafir Dzimmy, yakni orang kafir yang membayar jizyah (upeti)

yang dipungut sebagai imbalan bolehnya tinggal di negeri kaum muslimin. Orang

kafir seperti ini tidak boleh diperangi selama mereka masih mentaati peraturan-

peraturan yang dikenakan kepada mereka.

Page 58: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

46

Artinya: “perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak

(pula) kepada hari Kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa yang

diharamkan oleh Allah dan RasulNya dan tidak beragama dengan agama yang

benar (agama Allah), (Yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada

mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam

Keadaan tunduk.” (QS At-Taubah: 29)

Imam yang empat. Az Zuhry dan Ibnu Syubrumah membolehkan

memberikan zakat kepada Ahli dzimmah. Menurut mazhab Abu Hanifah boleh

kita memberikan zakat fitrah dan kaffarat kepada orang dzimmi.4

Terakhir kafir Harby, yakni kafir yang selain tiga jenis di atas orang kafir

jenis inilah yang disyariatkan untuk diperangi dengan ketentuan yang telah

ditetapkan dalam syariat Islam. Mereka diperangi karena tidak mematuhi dan

cenderung melanggar perjanjian

Dari klasifikasi non muslim yang telah disebutkan di atas dapat dipahami

bahwa Islam telah mengatur bagaimana seorang muslim menyikapi keberadaan

orang-orang yang bukan beragama Islam. Tidak semua kafir diperangi dan di

bunuh namun ada berbagai ketentuan yang harus dipenuhi. Tidak terkecuali pula

persoalan zakat yang dalam praktek hukumnya terus berkembang. Dalam

masyarakat seperti sekarang ini hubungan antar para pemeluk agama yang

berbeda-beda tidak bisa dihindarkan baik dalam bidang sosial, ekonomi, politik

maupun budaya.5

Berkenaan dengan non muslim Bazis DKI Jakarta bahkan pernah

mendistribusikan zakat kepada yang bukan beragama Islam, dengan alasan

4 Teungku Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy, Hukum-hukum Fiqh Islam, (Semarang: Pustaka

Rizki Putra, 2001) Cet. 2, h. 143

5 A. Toto Suryana Af, Pendidikan Agama Islam , (Untuk Perguruan Tinggi), (Bandung, Tiga

Mutiara, 1996), h. 166

Page 59: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

47

pemberian ini diharapkan mampu menggugah hati yang menerima dan bersedia

masuk agama Islam. Pendistribusian zakat bagi non muslim ini dikelompokkan

dalam asnap mualaf, besarnya + 1.08% dari total keseluruhan dana zakat.

2. Asnap Mualaf Pada Bazis DKI Jakarta

Mualaf merupakan bagian dari kelompok penerima zakat sebagaimana

asnaf zakat yang telah disebutkan di dalam Al-Qur’an. Bagi Bazis DKI Jakarta

mualaf dapat dikategorikan menjadi 2 unsur yaitu:

a. Orang yang baru masuk Islam

b. Non Muslim yang diharapkan keislamannya.6

Kedua unsur tersebut merupakan bagian yang masuk dalam kategori

mualaf dan dapat menjadi mustahik zakat di Bazis DKI Jakarta.

Agar tepat sasaran Bazis DKI Jakarta telah menyiapkan strategi dalam

pendistribusian zakat bagi mualaf yaitu:

a. Pelaksanaan seleksi yang baik dan efektif

b. Pembinaan SDM Mualaf

c. Mengurangi bantuan karitatif

Pada proses seleksi, Bazis DKI Jakarta melaksanakan tahapan, pertama,

seleksi berkas; dimana Mualaf yang ingin mendapatkan dana zakat harus

melengkapi berkas diantaranya; Surat permohonan bantuan, dokumen identitas

diri, selanjutnya surat keterangan Mualaf (baru masuk Islam).

6 Wawancara Pribadi dengan Muhammad Fitrian Kadir. Bidang Pendayagunaan Bazis DKI

Jakarta, Jakarta, 18 April 2016

Page 60: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

48

Kedua, Wawancara. Bagi Mualaf yang ingin meminta dana zakat akan

diwawancarai oleh Bazis DKI Jakarta seputar berkas yang telah diajukan, dana

yang dibutuhkan maupun pemanfaatan dana zakat yang akan diberikan.

Ketiga, bila diperlukan Bazis DKI Jakarta akan melakukan survey atau

pun observasi terhadap keterangan yang telah diberikan Mualaf yang

bersangkutan. Bazis DKI Jakarta dapat memberikan bantuan di luar ketentuan

tersebut dengan meninjau, dan mempertimbangkan pemanfaatan bantuan yang

diberikan.

Bazis DKI Jakarta tidak melakukan pendataan terhadap Mualaf sehingga

pendataan hanya dilaksanakan bagi Mualaf yang datang ke kantor Bazis saja,

Bazis DKI Jakarta melakukan langkah-langkah yang diantaranya melaksanakan

kerjasama dengan pihak ketiga yang fokus pada pembinaan Mualaf. dalam

membina Mualaf bazis DKI Jakarta fokus kepada pembinaan agama (peningkatan

aqidah Islam dan kualitas Ibadah) selanjutnya pembinaan dalam bidang ekonomi

dan kemandirian,

Bantuan yang bersifat karitatif atau bantuan yang bersifat langsung tunai

telah dikurangi Bazis DKI Jakarta karena pada masa saat ini tidak efektif, dinilai

kurang mendidik dan membuka peluang untuk berbohong. Sehingga bantuan yang

bersifat riil lebih dimaksimalkan, misalnya, bantuan peralatan ibadah, buku

tuntunan agama.

3. Batas Waktu Mualaf Bazis DKI Jakarta

Bazis DKI Jakarta tidak membedakan apakah Mualaf tersebut kaya atau

pun miskin, dalam artian meskipun Mualaf tersebut mampu kemudian meminta

Page 61: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

49

dana zakat pada Bazis DKI Jakarta maka dapat saja diberikan, namun sejauh ini

dalam data bazis DKI Jakarta belum terdapat Mualaf yang kaya meminta dana

zakat, umumnya Mualaf yang datang dari golongan tidak mampu.

Namun Bazis DKI Jakarta memiliki ketentuan batasan waktu terhadap

mustahik Mualaf yaitu <3 tahun, artinya bahwa Mualaf yang ingin mendapatkan

dana zakat dari Bazis DKI Jakarta tidak boleh melebihi 3 tahun tertanggal sejak

Surat Keterangan Mualaf dikeluarkan.7

Bazis DKI Jakarta memberikan bantuan zakat kepada Mualaf melalui

beberapa cara yaitu; Bantuan langsung tunai/karitatif, dan pembinaan skill

ekonomi (usaha). Terhadap Mualaf selama 3 tahun tersebut Bazis DKI Jakarta

hanya memberikan sekali saja dalam setahun.

4. Distribusi zakat bagi Mualaf

BAZIS Provinsi DKI Jakarta sebagai Badan Amil Zakat, Infak/ Sedekah

milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, adalah sebuah bentuk wujud responbilitas

bagi warga masyarakat DKI Jakarta dalam bidang pengumpulan dan penyaluran

ZIS. BAZIS diharapkan mampu menjadi problem solving (pemecah masalah)

dalam kehidupan bermasyarakat dan dapat membantu Pemerintah dalam hal

mengurangi beban kemiskinan, kebodohan dan masalah sosial lainnya serta

berorientasi pada peningkatan harkat dan martabat kaum dhuafa.

Oleh karena itu, BAZIS Provinsi DKI Jakarta dituntut untuk dapat

memberikan kontribusi terhadap masyarakat Ibukota dalam meningkatkan taraf

hidup dan kesejahteraannya melalui penyaluran dan pemberdayaan ZIS. Selain

7 Wawancara Pribadi dengan Muhammad Fitrian Kadir. Jakarta, 18 April 2016

Page 62: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

50

itu, BAZIS diharapkan dapat membantu dan mendukung program pemerintah

DKI Jakarta yakni 5 tertib yaitu; Tertib Sampah, Tertip Hunian, Tertip Lalu

Lintas, Tertib Kaki Lima/berdagang PKL, Tertip Menyampaikan Aspirasi.

Hal ini mempengaruhi kebijakan Bazis DKI Jakarta dalam menyikapi

persoalan kekinian sehingga rata-rata pengalokasian dana didistribusikan bagi

masyarakat fakir miskin, yang kemudian menyebabkan bantuan bagi mustahik

Mualaf relatif kecil.

Bagi mustahik Mualaf Bazis DKI Jakarta pada masa saat ini hanya

mendistribusikan bantuan dalam bentuk Perlengkapan Ibadah, Bantuan untuk

belajar agama Islam dan juga Pembinaan skill usaha Mualaf.

Terkait pendistribusian atau pun pendayagunaan zakat kepada Mualaf ada

beberapa faktor yang menjadi kendala Bazis DKI Jakarta. Pertama, kebijakan

atau pun aturan yang berlaku saat ini hanya memperkenankan Bazis DKI Jakarta

untuk mendistribusikan dana zakat saja, sementara pembinaan dilakukan dengan

kerjasama pihak ketiga. Kendala Kedua yang dialami Bazis DKI Jakarta adalah

banyaknya Mualaf yang tidak jujur.

Page 63: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

51

BAB IV

DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM

PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

A. Mualaf Dalam Hukum Islam

1. Muallaf Dalam Pandangan Imam Mazhab

a. Menurut Mazhab Hanafi

Muallaf terbagi kepada tiga golongan, pertama, orang kafir yang

Rasulullah saw berikan kepada mereka harta agar masuk kedalam Islam,

kedua, kelompok yang diberikan harta untuk meredam kejahatan, ketiga,

orang yang baru masuk Islam namun Iman mereka masih lemah maka

tujuan diberikan zakat itu adalah untuk menguatkan keimanan mereka.1

b. Menurut Mazhab Maliki

Muallaf adalah orang kafir yang diberikan harta agar mau masuk

agama Islam dan yang baru masuk Islam. Zakat diberikan agar kuat

hatinya menyukai agama Islam. Nabi saw. pernah memberi zakat kepada

orang-orang mualaf dari kalangan kaum Muslimin dan kaum kafir2

c. Menurut Mazhab Syafi’i

Muallaf (baru memeluk Islam) ialah orang yang tidak beragama,

atau beragama selain Islam, kemudian masuk Islam, tetapi hati mereka

1 Muhammad Amin Ibnu Abidin, Roddu al-Mukhtar ‘ala durri al-mukhtar, Syarh Tanwirul

Absor Hasyiyah Ibnu Abidin, (t.t: Maktabah Ilmiah, t.th) Juz 2, h. 60

2 Wahbah as-Zuhaili, al-Fiqhul Islam Wa Adillatuhu 3, Penerjemah Abdul Hayyie al-Kattani,

dkk; (Jakarta: Gema Insani, 2011) Cet. 1., H. 283

Page 64: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

52

masih lemah, 3 Zakat bagi mualaf juga diberikan kepada pembesar yang

tidak beragama Islam, tetapi menjadi sahabat pemimpin Islam. Agar hati

mereka tertarik masuk Islam, mereka dapat diberikan zakat. Kemudian

orang kafir yang anti-Islam untuk mencegah kejahatan mereka terhadap

umat Islam, maka boleh diberikan zakat, Sekalipun mereka itu pemimpin

orang kafir4

Dapat dibedakan mualaf bagi Syafi’iyah terdiri dari dua macam,

pertama, mualaf Islam yang berjihad bersama kaum muslimin sehingga

dapat memperkuat barisan Islam. Kedua, mualaf non muslim dimana

Rasulullah SAW pernah memberi (bagian zakat atau ghanimah) kepada

Shafwan bin Umayyah sebelum ia masuk Islam, Setelah pemberian itu

Shafwan bin Umayyah masuk Islam bersama kaumnya dari suku Quraisy.5

d. Menurut Mazhab Hanbali

Orang kafir yang mempunyai pengaruh, sedangkan ia ada harapan

masuk Islam, ditakuti kejahatannya, orang Islam yang ada harapan

imannya akan bertambah teguh, atau ada harapan orang lain akan masuk

Islam karena pengaruhnya.6

3 Ibnu Mas’ud dan Zainal Abidin, Fiqih Madzhab Syafi’i; Buku 1: Ibadah, (Bandung, CV

Pustaka Setia, 2005) Cet. 2., H. 227

4 Ibnu Mas’ud dan Zainal Abidin, Fiqih Madzhab Syafi’i; Buku 1: Ibadah, Cet. 2., H. 227

5 Imam Syafi’i Abu Abdullah Muhammad bin Idris, Ringkasan kitab Al Umm/ Imam Syafi’i

Abu Abdullah Muhammad bin Idris; penerjemah Mohammad Yasir Abd Mutholib (Jakarta;

Pustaka Azzam, 2004) H. 521-522

6 Imam ‘Alauddin al-Mardawi, al-Insof fi Ma’rifati arrojih mina alkhilaf, Tahqiq: Abi

Abdillah Muhammad Hasan Muhammad Hasan Ismail as-Syafi’i, (Beirut Libanon: Darul Kutub

Ilmiah, 1997) Cet. 1., Juz 3., h. 205

Page 65: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

53

2. Mualaf Dalam Pandangan Ahli Tafsir

a. Menurut Pendapat Muhammad Nasib Ar-Rifa’i (Tafsir Ibnu Kasir)7

Mualaf adalah orang yang dibujuk hatinya diberikan zakat supaya

masuk agama Islam sebagaimana Nabi saw. memberi kepada Sofwan bin

Umayah. Golongan mualaf lainnya ialah orang yang diberi zakat supaya

Islamnya bagus dan hatinya kokoh sebagaimana Nabi memberikan seratus

unta dalam Peristiwa Hunain kepada sekelompok orang yang menjadi

teman dan pemuka kaum ‘yang membebaskan diri’.

b. Menurut Pendapat Imam Jalaluddin Al-Mahalli dan Imam Jalaluddin As-

Suyuti, (Tafsir Jalalain)

Mualaf adalah yang dibujuk hatinya supaya mau masuk Islam, atau

untuk memantapkan keislaman mereka, atau supaya mau masuk Islam

orang-orang yang semisal dengannya, atau supaya mereka melindungi

kaum muslim. Mualaf itu bermacam jenisnya; menurut pendapat Imam

Syafi’i, jenis Mualaf yang pertama dan yang terakhir pada masa sekarang

(zamannya Imam Syafi’i) tidak berhak lagi mendapatkan bagiannya

karena Islam telah kuat, berbeda dengan dua jenis Mualaf yang lainnya,

maka keduanya masih berhak untuk diberi bagian. Demikianlah menurut

pendapat yang sahih.8 Mualaf yang dibujuk hatinya adalah mereka yang

hatinya terpikat kepada Islam namun belum berhak mendapatkan

7 Muhammad Nasib, Ar-Rifa’i, Kemudahan dari Allah: ringkasan ibnu katsir, Penerjemah,

Syihabuddin (Jakarta: Gema Insani Press, 1999) Cet. 1., Jilid 2, H. 622

8 Imam Jalaluddin Al-Mahalli, Imam Jalaluddin As-Suyuti, Terjemahan Tafsir Jalalain

berikut Asbabun Nuzul Jilid 1, Penerjemah Bahrun Abubakar (Bandung: Sinar Baru Algensindo,

2009) cet. 9 H. 744

Page 66: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

54

pertolongan. Tujuannya adalah memperbaiki hubungan dengan dirinya dan

keluarganya, seperti Abu Sufyan bin Harb, Uyainah bin Badr, Al-Aqra bin

Habis, dan pembesar kabilah yang seperti mereka.9

c. Menurut Pendapat Syaikh Imam Al Qurthubi (Tafsir Al Qurthubi)10

Distribusi zakat bagi mualaf diperuntukkan bagi orang-orang yang

keimanannya belum kuat menghujam di dalam hati kecuali dengan

pemberian tersebut. Seakan-akan pemberian ini adalah satu bentuk jihad,

agar mereka bersedia memantapkan keimanan dalam hati mereka. Mualaf

terbagi kepada tiga golongan, yaitu:

1) Mereka yang bersedia masuk islam dengan memperlihatkan bukti yang

nyata

2) Mereka yang bersedia masuk Islam dengan menggunakan sedikit

kekerasan

3) Mereka yang bersedia masuk Islam dengan kemurahan hati.

Seorang pemimpin Islam yang cerdas tentu akan mempergunakan

cara-cara yang tepat untuk berinteraksi dengan setiap bentuk kemusyrikan,

pemberian zakat agar orang-orang tersebut terlepas dari kekufuran dan

menghilangkan kemusyrikan yang ada dalam hati mereka higga ke akar-

akarnya.

9 Abu Jafar Muhammad, bin Jarir Ath-Thabari, Tafsir Ath-Thabari;Jilid 12, Penerjemah

Abdul Somad,dkk (Jakarta: Pustaka Azzam, 2008) H. 887

10

Syaikh Imam, Al Qurthubi, Tafsir Al Qurthubi, penerjemah, Budi Rosyadi, dkk, (Jakarta:

Pustaka Azzam, 2008) Jilid 8 H. 435

Page 67: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

55

d. Menurut Pendapat Al Imam Muhammad bin Ali bin Muhammad Asy-

Syaukani (Tafsir Fathul Qadir)11

Mualaf yaitu orang yang baru memeluk Islam, orang kafir yang

dibujuk hatinya oleh Nabi SAW agar memeluk Islam yang mana mereka

itu tidak memeluk Islam dengan paksaan dan tidak pula dengan pedang

tapi dengan pemberian, kemudian orang yang memeluk Islam karena

terbawa-bawa namun keislamannya tidak bagus, selanjutnya adalah orang-

orang yang memeluk Islam dari kalangan yahudi dan nasrani, dan terakhir

mualaf adalah para pemuka kaum musyrikin yang mempunyai pengikut.

Bagian mualaf tetap ada pasca wafatnya Nabi, karena bisa jadi imam

memerlukan untuk membujuk kalangan tertentu agar memeluk Islam.

Adapun Umar menyatakan sudah tidak ada, karena ia melihat telah

kuatnya Islam saat itu. Yunus menuturkan, “Aku tanyakan itu kepada Az-

Zuhri, ia pun berkata, “Aku tidak tahu penghapusan itu.”

3. Mualaf Dalam Pandangan Ulama Fikih Kontemporer

a. Menurut Pendapat Wahbah Az-Zuhaili

Mualaf adalah orang yang lemah keislamannya, diberi zakat agar

keislamannya menjadi kuat. Mualaf ada 2 golongan terdiri dari kaum kafir

dan kaum muslimin.

Mualaf kafir ada dua golongan, yaitu, yang masih bisa diharapkan

kebaikannya dan yang dikhawatirkan kejelekanya. Sebagaimana

diriwayatkan bahwa Nabi pernah memberi zakat kepada golongan kaum

11 Al Imam Muhammad, bin Ali bin Muhammad Asy-Syaukani, Tafsir Fathul Qadir,

Penerjemah, Amir Hamzah Fachruddin, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2010) Jilid 4, H. 723-724

Page 68: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

56

kafir agar hati mereka luluh dan mau memeluk agama Islam, diantaranya

Abu Sufyan bin Harb, Shafwan bin Umayyah, Uyainah bin Hishn, Aqra’

bin Jabis, dan Abbas bin Mardas, masing-masing 100 ekor unta.12

Sedangkan mualaf Muslimin ada 4 golongan yaitu:

1) Orang Islam yang lemah keislamannya diberi zakat agar kuat

Islamnya.

2) Orang Muslim yang terpandang dimasyarakatnya yang dengan

memberinya diharapkan orang-orang yang sederajat dengannya ikut

masuk Islam. Nabi saw. pernah memberi Zabarqan bin Badr dan Adi

bin Hatim, karena mereka adalah orang terpandang di masyarakatnya.

3) Orang Islam yang bertempat tinggal di perbatasan wilayah Islam yang

bersebelahan dengan wilayah kaum kafir, agar ia menjaga dari bahaya

ancaman perang orang-orang kafir.

4) Orang Islam yang menghidupkan syiar zakat di suatu kaum yang sulit

dikirimkan utusan kepada mereka, sekalipun mereka tidak enggan

membayar zakat. Abu Bakar pernah memberi Adi bin Hatim ketika dia

datang kepadanya, dengan membawa zakat dirinya dan zakat

kaumnya, ditahun banyak orang Islam yang murtad.13

b. Menurut Pendapat Yusuf Qardawi

Golongan mualaf adalah, mereka yang diharapkan kecenderungan

hatinya atau keyakinannya dapat bertambah terhadap Islam, terhalang niat

12

Wahbah as-Zuhaili, al-Fiqhul Islam Wa Adillatuhu 3, Penerjemah Abdul Hayyie al-Kattani,

dkk; Cet. 1., H. 283

13

Wahbah as-Zuhaili, al-Fiqhul Islam Wa adillatuhu 3, Penerjemah Abdul Hayyie al-Kattani,

dkk; Cet. 1., H. 284

Page 69: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

57

jahatnya terhadap Islam, atau ada harapan mereka akan membela dan

menolong kaum Muslimin dari musuh. Kelompok mualaf terbagi ke dalam

golongan Muslim maupun yang bukan Muslim.14

Pertama, golongan yang diharapkan keislamannya atau keislaman

kelompok serta keluarganya, seperti halnya Shafwan bin Umayyah yang

pada waktu futuh Makkah diberikan kebebasan/keamanan oleh Rasulullah

saw. dan diberi kesempatan untuk memikirkan dirinya selama empat bulan

berdasarkan perintah Nabi. Lantas ia menghilang, lalu hadir kembali dan

kemudian ia turut berperang bersama kaum Muslimin dalam perang

Hunain, yang ketika itu ia masih belum lagi menjadi Muslim.

Kedua, golongan orang yang dikuatirkan kelakuan jahatnya.

Mereka ini dimasukkan ke dalam kelompok mustahik zakat, dengan

harapan dapat mencegah kejahatannya. Dalam riwayat Ibnu Abbas

dikatakan, bahwa ada suatu kaum datang kepada Nabi saw. yang apabila

mereka diberi bagian dari zakat, mereka memuji Islam dengan

menyatakan: “Inilah agama yang baik!” Akan tetapi apabila mereka tidak

diberi, mereka mencelanya.

Ketiga, golongan orang yang baru masuk Islam, mereka perlu

diberi santunan agar bertambah mantap keyakinannya terhadap Islam, Az-

Zuhri pernah ditanya tentang siapa yang termasuk golongan Mualaf ini,

dan dia menjawab: “Yahudi atau Nasrani yang masuk Islam.” Ia ditanya

14

Yusuf Qardawi, Hukum Zakat (Bogor; Pustaka Litera AntarNusa, 1996), H. 563

Page 70: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

58

lagi: “Walaupun keadaannya kaya?” Ia menjawab: “Ya, walaupun

keadaannya kaya.”

Keempat, pemimpin dan tokoh masyarakat yang telah memeluk

Islam yang mempunyai sahabat-sahabat orang kafir. Dengan memberi

mereka bagian zakat, diharapkan dapat menarik simpati mereka untuk

memeluk Islam. Mereka beralasan, bahwa Abu Bakar pernah member

zakat kepada Adi bin Hatim dan Zibriqan bin Badr, padahal keduanya

Muslim yang taat, akan tetapi mereka berdua mempunyai posisi terhormat

di kalangan masyarakatnya.

Kelima, pemimpin dan tokoh kaum Muslimin yang berpengaruh di

kalangan kaumnya, akan tetapi imannya masih lemah. Mereka diberi

bagian dari zakat dengan harapan imannya menjadi tetap dan kuat,

kemudian memberikan dorongan semangat berijtihad dan kegiatan lain,

sebagaimana kelompok semacam ini pernah diberi oleh Rasulullah saw.

dengan pemberian yang sempurna dari ghanimah Hawazin. Mereka adalah

sebagian penduduk Makkah yang dibebaskan yang telah memeluk Islam.

Di antara mereka ada yang munafik, ada yang imannya masih lemah dan

sebagai akibat dari pemberian itu sebagian besar dari mereka kemudian

menjadi kuat dan baik Islamnya.

Keenam, kaum Muslimin yang bertempat tinggal di benteng-

benteng dan daerah perbatasan dengan musuh. Mereka diberi dengan

harapan dapat mempertahankan diri dan membela kaum Muslimin lainnya

yang tinggal jauh dari benteng itu, dari serbuan musuh.

Page 71: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

59

Ketujuh, kaum Muslimin yang membutuhkan zakat untuk

mengurus zakat orang yang tidak mau mengeluarkan, kecuali dengan

paksaan seperti dengan diperangi. Dalam hal ini mereka diberi zakat untuk

memperlunak hati mereka, bagi penguasa, merupakan tindakan memilih di

antara dua hal yang paling ringan madharatnya dan kemaslahatannya.

c. Menurut Pendapat Sayyid Sabiq

Mualaf adalah orang yang dilunakkan hatinya agar tertarik masuk

agama Islam karena keimanan mereka belum mantap, atau untuk

menghindari petaka yang mungkin mereka lakukan terhadap kaum

Muslimin, atau mengambil keuntungan yang mungkin dimanfaatkan untuk

kepentingan mereka. Mualaf terbagi ke dalam dua golongan, yaitu Mualaf

Muslim dan Mualaf Kafir15

Golongan Muslim yang perlu dilunakkan hatinya dengan memberi

zakat terdiri dari empat kriteria:

Pertama, golongan yang terdiri dari para tokoh dan pemimpin

kaum Muslimin, mereka mempunyai hubungan erat dengan tokoh-tokoh

kafir. Dengan memberinya zakat diharapkan mereka akan masuk Islam.

Contohnya, sebagaimana yang dilakukan Abu Bakar ra. Ketika

memberikan zakat kepada Adi bin Hatim dan Zibarqan bin Badar, karena

kedudukan dan pengaruh mereka berdua di kalangan kaumnya, meskipun

keislaman mereka tidak perlu diperdebatkan lagi.

15

Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah 2. Penerjemah Khairul Amru Harahap, dkk (Jakarta; Cakrawala

Publishing, 2012) Cet. 3 h. 145

Page 72: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

60

Kedua, para tokoh kaum Muslimin yang memiliki tingkat

keimanan yang lemah tetapi disegani oleh masyarakat mereka, dengan

memberikan zakat kepadanya, diharapkan dapat menambah keyakinannya,

menguatkan imannya, dan dapat memberi nasihat kepada rakyatnya agar

ikut serta dalam berjihad dan berbagai aktivitas keislaman yang lain.

Misalnya, orang-orang yang diberi hadiah dari hasil rampasan (ghanimah)

perang Hawazin oleh Rasulullah. Mereka adalah sebagian dari penduduk

Mekah yang telah masuk Islam dan dibebaskan oleh Rasulullah. Namun,

di antara mereka ada yang masih munafik dan memiliki keimanan yang

lemah. Tetapi setelah itu, keimanan mereka semakin kuat.

Ketiga, kaum Muslimin yang menjaga benteng pertahanan yang

berbatasan dengan Negara musuh. Mereka berhak menerima zakat dengan

harapan mereka mempertahankan kaum Muslimin dari serangan musuh

secara tiba-tiba.

Keempat, kelompok kaum Muslimin yang ditugaskan untuk

mengambil zakat dari orang-orang yang tidak enggan menyerahkannya,

kecuali dengan pengaruh dan wibawa mereka. Maka, untuk menghindari

peperangan dan kekerasan, kelompok kaum Muslimin tersebut dibujuk

supaya dapat membantu pemerintah dalam soal pemungutan zakat.

Dengan cara demikian, bahaya yang lebih besar yaitu peperangan, dapat

dielakkan melalui alternatif lebih ringan dan mengutamakan kemaslahatan

dengan memberikan mereka bagian zakat.

Page 73: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

61

Mualaf kafir yang perlu dilunakkan hatinya dengan harta zakat

terdiri dari dua golongan, yaitu:

Pertama, orang yang bisa diharapkan memeluk Islam dengan

perantara pemberian zakat, sebagaimana yang pernah terjadi pada Shafwan

bin Umayyah yang telah diberi jaminan keamanan oleh Rasulullah ketika

penaklukan Mekah dan diberi tempo selama empat bulan untuk berfikir

dan menentukan pilihan sendiri. Setelah itu, dia pergi dan begitu kembali

dia ikut serta dalam perang Hunain bersama kaum Muslimin, sebelum

menyatakan keislamannya. Ketika hendak pergi ke Hunain, Rasulullah

sempat meminjam senjata darinya dan beliau memberinya unta dalam

jumlah yang cukup banyak lengkap dengan bawaannya yang berada di

suatu lembah. Shafwan bin Umayyah pun berkata, “ini adalah pemberian

dari orang yang tidak pernah takut terhadap kemiskinan”. Dia juga

berkata, “demi Allah, Rasulullah telah memberiku harta yang sangat

banyak, padahal beliau adalah orang yang paling aku benci. Tetapi beliau

terus memberiku hingga akhirnya dia menjadi orang yang paling aku

cintai.”

Kedua, orang kafir yang dikhawatirkan akan berbuat jahat hingga

dengan memberikan zakat kepadanya kekhawatiran tersebut dapat

dihindarkan. Jika diberi mereka memuji agama Islam, namun jika tidak

diberi, mereka mencela dan mencaci Islam. Di antara mereka yang berhati

busuk seperti ini adalah Abu Sufyan bin Harb, Aqra’ bin Habis dan

Page 74: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

62

Uyainah bin Hishn. Rasulullah memberi hadiah kepada mereka masing-

masing sebanyak seratus ekor unta.

B. Analisis Distribusi Zakat Bagi Non Muslim Pada Bazis DKI Jakarta

Zakat diambil secara vertikal jika telah mencapai nisab, yaitu sebagai

ketetapan dengan batasan minimal wajibnya zakat dikeluarkan. Begitu juga

dengan barang dikeluarkan pada barang yang wajib dikeluarkan zakat, kelebihan

harta yang dimiliki disesuaikan dengan ketetapan yang ditentukan oleh para ahli

fikih.

Sedangkan pembagian zakat dilakukan secara horizontal atau merata

kepada kelompok yang berhak menerima zakat, yaitu delapan asnap yang

disebutkan dalam surat at-Taubah ayat 60. Pengambilan harta zakat tidak ada

batasan maksimal pembagiannya dilakukan secara horizontal dan merata kepada

yang berhak sehingga keseimbangan terwujud secara terus menerus paling sedikit

unsur pembagian kepada delapan asnap yang menjadi batasan diberikannya harta

zakat.16

Bazis DKI Jakarta memperbolehkan dan bahkan pernah mendistribusikan

zakat kepada non muslim, pendistribusian ini berdasarkan penafsiran surat at-

Taubah ayat 60 yang menyebutkan mualaf dapat diberikan zakat. Mualaf sendiri

bagi Bazis DKI Jakarta terbagi kepada 2 golongan yaitu, orang yang baru masuk

Islam dan non muslim yang diharapkan keislamannya.

Sudirman Abbas menilai pernahnya Bazis DKI Jakarta memberikan zakat

kepada non muslim tidak berarti selamanya dapat diberikan. Dasar mualaf yang

16

Abdul Al-Hamid Mahmud, Al-Ba’ly, Ekonomi Zakat: Sebuah Kajian Moneter dan

Keuangan Syariah, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2006), hlm. 25

Page 75: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

63

dimaksud Bazis DKI Jakarta tentu dalam kapasitas dapat dipertanggungjawabkan

secara agama. Atas dasar peristiwa tersebut maka Bazis DKI Jakarta perlu

memberikan penjelasan substantif alasan diberikannya zakat kepada non

muslim.17

Menurut Sudirman Abbas makna kata pemberian bisa bermakna luas

termasuk dalam kapasitas pemberian zakat kepada non muslim. Jika yang

dimaksud Bazis DKI Jakarta adalah pendistribusian zakat maka haruslah merujuk

kepada nash (Al-Quran dan Sunnah). Distribusi zakat telah jelas diisyaratkan

dalam surat at-Taubah ayat 60 maka tidak bisa zakat diberikan kepada golongan

di luar asnap. Mualaf yang disebutkan dalam ayat tersebut merujuk pada

penjelasan mayoritas ulama yang menyebutkan mualaf adalah orang yang baru

masuk Islam dan keimanananya masih lemah.

Zainuddin Ali berpendapat zakat bersumber dari orang Islam maka harus

dikembalikan kepada Islam. Distribusi zakat bagi non muslim tidak sah karena

bertentangan dengan surat at-Taubah ayat 60 dan kondisi masyarakat Indonesia.

Menurutnya di Indonesia masih terdapat orang muslim putus sekolah karena

persoalan dana sehingga wajib diberikan zakat.18

Sedangkan menurut Muhaimin Zen mualaf adalah orang yang masih

lemah niatnya dalam Islam. Mualaf terbagi kepada dua golongan,19

pertama,

17

Wawancara Pribadi dengan Sudirman Abbas. Dosen Qawaid Fikih UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, Tangerang Selatan, 01 Juni 2016 Pukul 15.00 WIB

18

Wawancara Pribadi dengan Zainuddin Ali, Wakil Ketua Komisi Hukum dan Perundang-

undangan Majelis Ulama Indonesia, Tangerang Selatan 01 Juni 2016 Pukul 13.00 WIB

19

Wawancara Pribadi dengan Muhaimin Zen, Dosen Fikih UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

Tangerang Selatan 02 Juni 2016 Pukul 13.30 WIB

Page 76: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

64

mualaf muslim yakni golongan yang masih lemah keislamannya diberi zakat agar

Islamnya semakin kuat, kemudian golongan tokoh dalam kelompoknya diberi

zakat agar kaumnya masuk Islam, selanjutnya golongan yang tempat tinggalnya

berdekatan dengan orang-orang kafir, diberi zakat agar terhindar dari kejahatan

orang-orang kafir dan terakhir golongan yang mengumpulkan zakat kaumnya

diberi zakat sebagaimana Abu Bakar memberi Adi bin Hatim ketika ia membawa

zakatnya sendiri dan zakat kaumnya pada masa penolakan zakat.

Kedua, Mualaf Non Muslim yang dapat dikelompokkan dalam golongan

yang diharapkan kebaikannya dan yang ditakutkan kejahatannya. Nabi pernah

memberi orang-orang kafir Abu Sufyan bin Harb, Shafwan bin Umayah, Abbas

bin Mardas yang masing-masing diberikan seratus ekor unta dengan tujuan agar

masuk Islam.

Menurut Aidh Qarny Allah tidak melarang untuk menghormati orang kafir

yang tidak memerangi Islam dan orang kafir yang tidak mengusir muslim dari

negeri Islam. Bergaullah secara adil dan baik karena Allah SWT menyukai orang

yang adil. Menurutnya ada perbedaan sikap dalam bergaul dengan orang kafir

antara mereka yang memerangi Islam dan yang tidak memerangi Islam. Allah

SWT, melarang menghormati orang kafir yang memerangi Islam, yang mengusir

Islam dari negerinya dan bekerja sama dengan para penyembah berhala untuk

menyerang Islam. Janganlah mengajak berdamai dan bersikap lunak, karena siapa

yang menyukai mereka dan berhubungan mesra dengan mereka, maka dia

termasuk orang yang zalim. Sebab dia meletakkan sesuatu tidak pada tempatnya20

20

Aidh Qarny, Tafsir Muyassar, Juz, 24-30, (Jakarta: Qisthi Press, 2008), h. 328

Page 77: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

65

Orang kafir yang menentang agama Allah tidak boleh diberi zakat. Sebab,

menurut syariat Islam mereka ini adalah orang-orang murtad yang tidak boleh

dikasihi, ditolong, dan dibantu dengan harta. Dilihat dari segi akidah mereka

merupakan musuh bagi ide-ide Islam, musuh bagi juru dakwah Islam, dan musuh

bagi orang yang hendak melaksanakan hukum Islam, memberi mereka

dikhawatirkan akan menjadi bumerang bagi umat Islam.21

Memberikan zakat kepada non muslim pada permulaan Islam disebabkan

sedikitnya kaum Muslimin dan sekarang Allah telah memuliakan Islam dan kaum

Muslimin. Khalifah Umar tidak memberikan zakat kepada orang kafir, yang

kemudian memunculkan perbedaan pendapat ulama terkait pendistribusian zakat

bagi mualaf pasca wafatnya Nabi. Dalam mazhab Hanafiyah dan Malikiyah

mualaf sudah tidak berlaku lagi lagi sebab Islam sudah menyebar ke penjuru

dunia dan Allah telah memuliakan Islam. Namun menurut Jumhur Ulama bagian

mualaf masih berlaku dan tidak dinasakh, tetap diberikan sesuai kebutuhan, tidak

memberikannya Khalifah Umar, Utsman dan Ali karena tidak perlunya

memberikan zakat kepada mualaf pada masa kekhalifahannya namun tidak

menggugurkan bagiannya.22

Menurut Sudirman Abbas kebijakan Umar bin

Khattab bersifat kasuistik atau dalam istilah ijtihad disebut dengan ijtihad tadbiqi

bukan ijtihad istinbati.23

21

Yusuf Qaradhawi, Fatwa-Fatwa Kontemporer 1 (Jakarta: Gema Insani, 1995), hlm 383

22

Wawancara Pribadi dengan Muhaimin Zen, Tangerang Selatan 02 Juni 2016

23

Wawancara Pribadi dengan Sudirman Abbas. Tangerang Selatan, 01 Juni 2016

Page 78: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

66

Tujuan pengelolaan zakat adalah untuk meningkatkan keadilan,

kesejahteraan masyarakat, dan penanggulangan kemiskinan dalam rangka

meningkatkan daya guna dan hasil guna. Zakat harus dikelola secara melembaga

sesuai dengan syariah Islam, amanah, kemanfaatan, keadilan, kepastian hukum,

terintegrasi, dan akuntabilitas, sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan

efisiensi pelayanan dalam pengelolaan zakat.

Menurut Zainuddin Ali di Indonesia mualaf wajib diberikan zakat, mulai

dari masuk Islam sampai dengan kuat pemahaman dan imannya dengan Islam.

Mualaf adalah orang yang baru masuk Islam dan menjadi miskin karena terputus

hubungan dengan keluarganya karena ia masuk Islam, sehingga perlu mendapat

santunan pendidikan dan pengajaran agar tetap beragama Islam dan meningkat

pemahamannya.24

Al-Quran telah menyebutkan bahwa ada golongan orang yang suka

mencela dan menghina bila tidak diberikan zakat, serta siapa saja golongan

mustahik zakat yang dimuat dalam Al-Quran pada ayat berikut:

24

Wawancara Pribadi dengan Zainuddin Ali, Tangerang Selatan 01 Juni 2016

Page 79: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

67

Artinya: “dan di antara mereka ada orang yang mencelamu tentang (distribusi)

zakat; jika mereka diberi sebahagian dari padanya, mereka bersenang hati, dan

jika mereka tidak diberi sebahagian dari padanya, dengan serta merta mereka

menjadi marah. Jikalau mereka sungguh-sungguh ridha dengan apa yang

diberikan Allah dan RasulNya kepada mereka, dan berkata: "Cukuplah Allah

bagi Kami, Allah akan memberikan sebagian dari karunia-Nya dan demikian

(pula) Rasul-Nya, Sesungguhnya Kami adalah orang-orang yang berharap

kepada Allah," (tentulah yang demikian itu lebih baik bagi mereka).

Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang

miskin, pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk

(memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan

untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang

diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. At-

Taubah: 58-60)

Mustahik zakat yang disebutkan di dalam Al-Quran menempatkan mualaf

sebagai penerima zakat, Mualaf yang dibujuk hatinya merupakan salah satu asnaf

zakat, namun penjelasan ulama tentang mualaf perlu diuraikan sehingga dasar

mengenai non muslim menerima zakat dengan mengelompokkannya ke dalam

asnaf mualaf pada Bazis DKI Jakarta dapat diteliti apakah telah sesuai dan

diperbolehkan dalam syariat hukum Islam atau tidak.

Melihat indikasi yang telah diuraikan di atas, Penulis berkesimpulan

bahwa distribusi zakat bagi non muslim khususnya yang dilakukan oleh Bazis

DKI Jakarta sepanjang diatur dengan mekanisme atau ketentuan yang baik maka

hukumnya sah dan boleh saja, karena telah sesuai dengan pendapat imam mazhab

(Maliki, Hanafi, Syafi’i dan Hanbali) dan pendapat ulama tafsir sebagaimana

disebutkan dalam kitab Tafsir Ibnu Kasir, Tafsir Jalalin, Tafsir al-Qurthubi dan

Tafsir Fathul Qadir. Ulama fikih kontemporer yakni Wahbah az-Zuhaili, Yusuf

Qardaqi, dan Sayyid Sabiq juga berpendapat bahwa zakat bagi non muslim

diperbolehkan. Berkenaan dengan bagian Mualaf non Muslim telah dihapus sejak

masa sahabat, menurut Penulis pada masa saat itu diperlukan kepastian dan

Page 80: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

68

ketegasan sikap terhadap orang-orang yang hanya ingin mengambil keuntungan

dari dana zakat. Di Indonesia Aspek kelembagaan pengelola zakat menjadi hal

krusial, pembayar zakat akan menyalurkan zakat kepada lembaga yang

dipercayainya dan dianggap tepat penyalurannya. Aspek kepercayaan inilah yang

kemudian tidak bisa “dibeli” paksa, termasuk oleh peraturan sekalipun. Oleh

karena itu, fungsi Pemerintah sebagai regulator (pembentuk peraturan) perlu

memiliki pandangan bahwa pengelolaan zakat harus partisipatif, bukan semata-

mata urusan Pemerintah. Peran Pemerintah tidak perlu selalu dalam

bentuk serving (melayani), namun dalam hal pengelolaan zakat ini minimal

melakukan empowering (pemberdayaan).

Page 81: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

69

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pemaparan dan penjelasan tentang distribusi zakat bagi non muslim

perspektif hukum Islam ada beberapa kesimpulan yang dapat Penulis uraikan

yakni, sebagai berikut:

1. Badan Amil Zakat Infak dan Sedekah (BAZIS) Provinsi Daerah Khusus

Ibukota (DKI) Jakarta mendistribusikan zakat kepada asnap zakat

sebagaimana yang telah diatur dalam surat at-Taubah ayat 60 kecuali riqab

(memerdekakan budak), hal ini dikarenakan keberadaan budak pada masa sekarang

sudah tidak ada lagi, sehingga tidak ada budak yang harus dimerdekakan. Mekanisme

pendistribusian dana Zakat pada BAZIS Provinsi DKI Jakarta memiliki garis-garis

besar haluan pendayagunaan atau disebut dengan icon pendayagunan dana ZIS yaitu,

Jakarta bertakwa, Jakarta Cerdas, Jakarta Mandiri, Jakarta Peduli, Jakarta sadar zakat

yang masing-masing memiliki program dengan tujuan utama garis-garis besar haluan

pendayagunaan zakat Bazis DKI Jakarta adalah untuk Jakarta Sejahtera.

2. Dalam Hukum Islam pada dasarnya segala bentuk distribusi zakat bagi asnaf

zakat, termasuk asnaf mualaf (yang dilembutkan hatinya) adalah boleh

(mubah) kecuali jika ditentukan lain oleh suatu dalil, baik al-Qur'an maupun

hadis. Begitu juga dengan distribusi zakat bagi non muslim dalam upaya

melembutkan hatinya dan dapat diharapkan keislamannya adalah boleh saja,

karena ada dalil al-Qur’an mau pun hadis yang menentukan kebolehannya.

Para ulama juga memperbolehkan distribusi zakat bagi non muslim meskipun

pendistribusiannya harus memenuhi syarat dan kriteria. Keempat Imam

Page 82: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

70

Mazhab (Maliki, Hanafi, Syafi’i dan Hanbali) dan Ulama Tafsir Ibnu Kasir,

Tafsir Jalalin, Tafsir al-Qurthubi dan Tafsir Fathul Qadir serta Ulama fikih

kontemporer yakni Wahbah az-Zuhaili, Yusuf Qardaqi, dan Sayyid Sabiq juga

sepakat bahwa pendistribusian zakat bagi non muslim dengan

mengelompokkannya ke dalam asnaf mualaf diperbolehkan. Pendistribusian

zakat bagi non muslim juga tidak melanggar prinsip-prinsip fikih zakat

diantaranya, dilakukan atas dasar asnaf yang dilembutkan hatinya (mualaf).

Pendistribusian zakat bagi non muslim untuk mendapatkan penilaian positif

dari non muslim terhadap Islam dan diharapkan keislamannya. Sebagaimana

yang dilakukan Bazis DKI Jakarta terhadap golongan mualaf yang

memasukkan non muslim sebagai kelompok dari asnaf mualaf.

3. Bazis DKI Jakarta memperbolehkan zakat bagi non muslim dengan harapan

zakat yang diberikan dapat melembutkan hati non muslim agar berkeinginan

dan bersedia masuk agama Islam. Pendistribusian zakat bagi non muslim pada

Bazis DKI Jakarta didasari dengan penafsiran surat-At-taubah ayat 60 yang

memuat tentang asnap mualaf (dilembutkan hatinya). Bazis DKI Jakarta

menyimpulkan bahwa mualaf adalah orang yang baru masuk agama Islam dan

non muslim yang diharapkan keislamannya, maka atas dasar penafsiran

tersebut maka Bazis DKI Jakarta memperbolehkan zakat bagi non muslim

dengan menggolongkannya ke dalam asnap mualaf.

B. Saran-Saran

Sebagai akhir dari uraian ini, ada beberapa hal yang perlu penulis

sampaikan sebagai saran-saran dan masukan kepada;

Page 83: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

71

1. Pemerintah, lewat Bazis DKI Jakarta agar lebih memperhatikan juga mustahik

mualaf yang mendapatkan pembagian yang sedikit padahal Islam perlu

menjaga marwahnya di hadapan agama lain, sehingga distribusi bagi mualaf

perlu ditingkatkan. Kemudian mualaf dalam arti kekinian harus dipublikasikan

atau pun disosialisasikan secara intens agar masyarakat luas mengetahui untuk

itu perlu dibuat aturan tetap terhadap mualaf khususnya non muslim yang

dapat menerima dan tidak dapat memperoleh distribusi zakat.

2. Kepada Majelis Ulama Indonesia, agar menetapkan fatwa khusus yang

menyangkut mualaf muslim mau pun non muslim agar masyarakat tidak keliru

bilamana sewaktu-waktu terdapat pendistribusian zakat bagi non muslim.

Khususnya di Indonesia apakah penerapan mualaf non muslim ini masih

diperlukan pada masa saat ini merupakan pokok persoalan yang perlu

dirumuskan bersama.

3. Kepada Akademisi, agar melakukan penelitian lebih lanjut terhadap mualaf

muslim mau pun non muslim secara eksplisit agar dapat dijadikan referensi

bagi masyarakat Indonesia dalam mengelola dan mendistribusikan zakat

khususnya kepada mualaf muslim dan mualaf non muslim

Akhirnya penulis berharap semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat,

minimal untuk diri penulis sendiri. Senantiasa penulis juga membuka diri terhadap

kritik dan saran dari semua pihak, untuk dan demi mendekati atau mencapai

kesempurnaan.

Page 84: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

72

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an dan Terjemahnya, Departemen Agama, (Semarang; Toha Putra, 1989)

Abdullah Thaha. Hak Fakir Miskin (Dar El Fikr; Beirut-Lebanon, 1987)

Abdul Al-Hamid Mahmud Al-Ba’iy, Ekonomi Zakat Sebuah Kajian Moneter dan

Keuangan Syariah, (Jakarta:RajaGrafindo Persada, 2006)

Abu Abdullah Muhammad bin Idris, Imam Syafi’i. Ringkasan kitab Al Umm/

Imam Syafi’i Abu Abdullah Muhammad bin Idris; penerjemah Mohammad

Yasir Abd Mutholib (Jakarta; Pustaka Azzam, 2004)

Ali Sakti, Analisis Teoritis Ekonomi Islam Jawaban Atas Kekacauan Ekonomi

Modern, (Jakarta:Paradigma & AQSA Publishing, 2007)

Anis Ibrahim, dkk. Mu’jȃm al-Wȃsit I, (Mesir. dȃr al-Mȃ’ȃrif, 1972)

Ash Shidieqy T.M Hasbi, Falsafah Hukum Islam, (Jakarta; Bulan Bintang, 1975)

Bariadi lili, Zen Muhammad, Hudri M, Zakat & Wirausaha , (Jakarta; Centre for

Enterpreunership Development, 2005)

Bazis DKI Jakarta, Laporan Kegiatan Bazis Provinsi DKI Jakarta tahun 2015

Djamil Fathurrahman. Hukum Ekonomi Islam; sejarah, teori, dan konsep

(Jakarta; Sinar Grafika, 2013)

Hafidhuddin didin, dkk, The Power Of Zakat; Studi Perbandingan Pengelolaan

Zakat Asia Tenggara, (Malang; UIN-Malang Press, 2008)

Hasanudin. Sistem Ekonomi Islam (Jakarta: FDK Press, 2008)

Hasan Muhammad Tholchah, Islam dalam perspektif sosio cultural, (Jakarta;

Lantabora Press, 2000)

Hasbi Al-Furqon, 125 Masalah Zakat, (Solo: Tiga Serangkai, 2008)

Hasbi ash-Shiddieqy, Tengku Muhammad, Hukum-hukum Fiqh Islam, (Semarang:

Pustaka Rizki Putra, 2001) Cet. 2

Imam Al Hafizh Ibnu Hajar Al Asqalani, Fathul Baari Syarah; Shahih Bukhari,

(Jakarta: Pustaka Azzam, 2004)

Page 85: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

73

Imam Jalaluddin As-Suyuti, Imam Jalaluddin Al-Mahalli, Terjemahan Tafsir

Jalalain berikut Asbabun Nuzul Jilid 1, Penerjemah Bahrun Abubakar

(Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2009)

Ismail, Muhammad bin. Subulussalam; Juz II (Bandung: Maktabah Dahlan, t.th)

Jamal, Ibrahim Muhammad. Fiqhul Mar’ah Al-Muslimah: Fiqih Wanita,

Penerjemah Anshori Umar (Semarang: CV Asy-Syifa’, t.th)

Kamaludin, Undang Ahmad, dan Alfan, Muhammad, Etika Manajemen Islam,

(Bandung; Pustaka Setia, 2010)

Lipsey, Richard G. dan Steiner, peter O. Pengantar Ilmu Ekonomi (Jakarta: PT.

Bina Aksara,1985)

Lexy J Maleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosda

Karya, 2000), Cet. Ke-11

Mannan, M. Abdul. Teori dan Praktek Ekonomi Islam (Yogyakarta; PT Dana

Bhakti Wakaf, 1995)

Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal (Jakarta: Bumi Aksara,

2002) Muhammad Al-Assal, dkk. Sistem, Prinsip dan Tujuan Ekonomi Islam (Bandung:

Pustaka Setia, 1999)

Muhammad bin Ali bin Muhammad, Al Imam, Asy-Syaukani, Tafsir Fathul

Qadir, Penerjemah, Amir Hamzah Fachruddin, (Jakarta: Pustaka Azzam,

2010)

Muhammad bin Jarir Ath-Thabari, Abu Jafar, Tafsir Ath-Thabari;Jilid 12,

Penerjemah Abdul Somad,dkk (Jakarta: Pustaka Azzam, 2008)

Munawar, Said Agil Husin, Hukum Islam dan Pluralitas Sosial, (Jakarta;

Penamadani, 2004)

Mursyidi, Akuntansi Zakat Kontemporer (Bandung; Remaja Rosdakarya, 2006)

Musthafa al-Farran Syaikh Ahmad, Tafsir al-Imam asy-Syafi’i Jilid 2, (Jakarta

Timur: Almahira, 2008) Cet. 1

Nawawi Muhammad, Pribadi Muslim; terjemah Tanqihul Qoul, Penerjemah Ali

Hasan Umar (Semarang: PT. Karya Toha Putra, t.th)

Page 86: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

74

Rahman Afzalur. Doktrin Ekonomi Islam, jilid 2 (Yogyakarta: PT. Dana Bhakti

Wakaf, 1995)

Rajali Ahmad, Masa Depan Hukum Bisnis Islam di Indonesia; Telaah Kritis

Berdasarkan Metode Ijtihad Yusuf Al-Qardawi, (Yogyakarta; LKiS

Yogyakarta, 2013)

Rambe Nawawi. Fiqh Islam (Jakarta, Duta Pahala, 1994)

Rifa’i, Muhammad Nasib, Kemudahan dari Allah: ringkasan ibnu katsir,

Penerjemah, Syihabuddin (Jakarta: Gema Insani Press, 1999)

Rusyd, Ibnu, Bidayatul Mujtahid; Analisa Fiqih Para Mujtahid, Penerjemah,

Imam Ghazali Said & Achmad Zaidun (Jakarta: Pustaka Amani, 2007)

Sholahuddin M. Asas-asas Ekonomi Islam (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,

2007)

Syaikh As-Sayyid Sabiq, Paduan Zakat Menurut Al-Qu’an dan Sunah,

(Bogor:Pustaka Ibnu Katsir, 2005)

Suryana Af, A. Toto, Pendidikan Agama Islam , (Untuk Perguruan Tinggi),

(Bandung, Tiga Mutiara, 1996)

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan

Zakat

Qardawi Yusuf, Fatwa-fatwa kontemporer 1 (Jakarta: Gema Insani, 1995)

Qardawi Yusuf. Hukum Zakat (Bogor; Pustaka Litera AntarNusa, 1996)

Qarny, Aidh, Tafsir Muyassar, Juz, 24-30, (Jakarta: Qisthi Press, 2008)

Qurthubi, Syaikh Imam, Tafsir Al Qurthubi, penerjemah, Budi Rosyadi, dkk,

(Jakarta: Pustaka Azzam, 2008)

Wawancara Pribadi dengan Muhammad Fitrian Kadir, Jakarta 18 April 2016

Wawancara Pribadi dengan Muhaimin Zen, Tangerang Selatan 02 Juni 2016

Wawancara Pribadi dengan Zainuddin Ali, Tangerang Selatan 01 Juni 2016

Wawancara Pribadi dengan Sudirman Abbas, Tangerang Selatan, 01 Juni 2016

Zainal Abidin, Ibnu Mas’ud, Fiqih Madzhab Syafi’i; Buku 1: Ibadah, (Bandung,

CV Pustaka Setia, 2005)

Page 87: DISTRIBUSI ZAKAT BAGI NON MUSLIM PADA BAZIS DKI … · memperoleh buku-buku, referensi dan dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bazis DKI Jakarta pernah

75

Zuhaili Wahbah. Fiqih Islam Wa adillatuhu (Jakarta: Gema Insani, 2011)

Jurnal:

Feri Amsari, “Demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan Pemenuhan Tujuan Hukum

dalam kasus sekte al-Qiyadah”, Jurnal Yudisal, no. 2 (Agustus 2010) h.

93-108

Marzuki Angga dan Qomar Ibnu, Arah Baru Kebijakan Publik: Studi Kasus

Pemberdayaan Zakat Jurnal Bimas Islam, Vol.8. No.4 tahun 2015 h. 709-

746

Multifiah, “Pengaruh Zakat, Infak, Shadaqah, (ZIS) terhadap kesejahteraan

Rumah Tangga Miskin”, Jurnal Ilmu-ilmu Sosial (Social Sciences), Vol.

21 no. 1(Februari 2009) h. 1-9

Sartika Mila. Pengaruh Pendayagunaan Zakat Produktif terhadap Pemberdayaan

Mustahiq pada LAZ Yayasan Solo Peduli Surakarta, Jurnal Ekonomi

Islam; La_Riba, No. 1 (Juli 2008) h. 75-89

Siradj Mustolih, Jalan Panjang Legislasi Syariat Zakat di Indonesia; studi terhadap

Undang-undang nomor 23 tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat, Jurnal

Bimas Islam, Vol. 7 no. 3, tahun 2014, h. 409-448

Majalah:

Zakat sebagai pilar budaya bangsa; Zakat dan Peran Pemimpin, Majalah Zakat

(Baznas; Edisi Mei-Juni 2014) h. 6-7

Menjaga Tradisi Filantropi Islam, Majalah Konstitusi No. 81 (Mahkamah

Konstitusi; November 2013) h. 3

Internet:

Bazis DKI Jakarta http://bazisdki.go.id/page/index/profil-bazis diakses pada

tanggal 16 April 2016

Kamus besar bahasa indonesia

online, http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/kbbi/index.php, diakses pada

tanggal 16 Februari 2016