DISKUSI KEJANG DEMAM
-
Upload
andhikanorrisfrabes -
Category
Documents
-
view
215 -
download
0
Transcript of DISKUSI KEJANG DEMAM
-
8/18/2019 DISKUSI KEJANG DEMAM
1/13
KEJANG DEMAM
A. DEFINISI
Kejang demam (KD) ialah bangkitan kejang pada kenaikan suhu tubuh
(suhu rektal di atas 38 !) "ang disebabkan #leh suatu pr#ses ekstrakranium. KD
merupakan kejang "ang terjadi karena rangsangan demam$ tanpa adan"a pr#ses
in%eksi intrakranial. Sekitar & ' ' kasus kejang demam terjadi pada anak.*$&
KD dapat dikaitkan dengan in%eksi bakteri atau +irus dan juga dapat disebabkan
karena imunisasi. Demam dapat terjadi akibat e%ek samping dari pen"untikan
+aksin. ,i-a"at keluarga dengan kejang demam juga dapat menjadi salah satu
%akt#r resik# terjadi kejang demam. *
. E/IDE0I121 I
Insidensi kejang demam terjadi pada rentang usia * bulan hingga tahun
dan paling ban"ak terjadi pada usia *4 *8 bulan. /re+alensi kejang demam di
tiap tiap Negara berbeda. Di Amerika$ & ' anak usia lima tahun menderita
kejang demam. 3$4 Kejadian serupa juga ditemukan di Er#pa barat dimana
insidensin"a berkisar antara ' sampai * '$ di 5epang seban"ak 8$8' dan $
*$ ' untuk 6#ngk#ng. Kejang deman paling sering terjadi pada anak anak usia
* tahun dan "ang paling beresik# terkena adalah antara usia enam bulan dan tiga
tahun. 1nset tentang usia dilap#rkan ber+ariasi antara dua bulan dan tujuh tahun
dua bulan. Di Ind#nesia belum ada data "ang terangkum se7ara signi%ikan
mengenai kejang demam. Keban"akan pen"akit in%eksi dapat bermani%estasi
kejang demam.
-
8/18/2019 DISKUSI KEJANG DEMAM
2/13
!. E I121 I 9$8
*. Fakt#r enetik
eberapa hasil studi men"ebutkan bah-a terdapat kaitan erat antara ri-a"at
kejang demam pada keluarga dengan kejadian kejang demam "ang dialami
pasien.
&. Fakt#r /renatalK#ndisi kehamilan$ ibu hamil "ang memiliki kebiasaan mer#k#k atau sering
terpapar r#k#k dan alk#h#l ba"i "ang dilahirkan terlihat sering menunjukkan
tanda tanda kejang demam. Namu$ mengenai %a7t#r ini dalam beberapa
penelitian tidak ditemukan hubungan "ang terlalu signi%ikan.3. Fakt#r /erinatal
Kehamilan "ang abn#rmal atau ri-a"at kelahiran juga dapat berkaitan dengan
kejang umum "ang berk#mplikasi pada kejang demam sederhana
D. K2ASIFIKASI
0enurut :#rld 6eath 1rgani;ati#n (:61) dan Ikatan D#kter Anak
Ind#nesia (IDAI)$ saat ini kejang demam diklasi%ikasikan menjadi & g#l#ngan
"aitu
-
8/18/2019 DISKUSI KEJANG DEMAM
3/13
&. Kejang Demam K#mpleks$ "aitu kejang demam dengan 7iri berikut ini<
a. Durasi ? * menit (kejang lama)
b. Kejang %#kal atau parsial satu sisi$ atau kejang umum didahului kejang
parsial
7. erulang atau ?* kali dalam &4 jam
0enurut 2i+ingst#ne (*@9 )$ membagi kejang demam menjadi dua <
*. Kejang demam sederhana
a. mur anak ketika kejang antara B bulan C 4 tahun
b. Kejang berlangsung han"a sebentar saja$ tak lebih dari * menit
7. Kejang bersi%at umum$ %rekuensi kejang bangkitan dalam *th tidak ?4 kali
d. Kejang timbul dalam *B jam pertama setelah timbuln"a demam
e. /emeriksaan sara% sebelum dan sesudah kejang n#rmal
%. /emeriksaan EE "ang dibuat sedikitn"a seminggu sesudah suhu
n#rmal tidak menunjukkan kelainan
&. Epilepsi "ang dipr#+#kasi demam
-
8/18/2019 DISKUSI KEJANG DEMAM
4/13
a. Kejang lama dan bersi%at l#kal
b. mur lebih dari B tahun
7. Frekuensi serangan lebih dari 4 kali > tahun
d. EE setelah tidak demam abn#rmal
E. /A 1FISI121 I
erjadin"a in%eksi di ekstrakranial seperti #titis media akut$ t#nsillitis dan br#n7hitis dapat men"ebabkan bakteri "ang bersi%at t#ksik tumbuh dengan 7epat$
t#ksik "ang dihasilkan dapat men"ebar ke seluruh tubuh melalui hemat#gen dan
lim%#gen. /ada keadaan ini tubuh mengalami in%lamasi sistemik. Dan hip#talamus
akan meresp#n dengan menaikkan pengaturan suhu tubuh sebagai tanda tubuh dalam
baha"a se7ara sistemik. Disaat tubuh mengalami peningkatan suhu * ! se7ara
%isi#l#gi tubuh akan menaikkan metab#lisme basal * ' * ' dan kebutuhan #ksigen
sebesar & '. /ada se#rang anak berumur 3 tahun sirkulasi #tak men7apai B ' dari
seluruh tubuh$ dibandingkan dengan #rang de-asa "ang han"a * '. 5adi padakenaikan suhu tubuh tertentu dapat terjadi perubahan keseimbangan dari membran sel
neur#n dan dalam -aktu "ang singkat terjadi di%usi dari i#n Kalium maupun i#n
Natrium melalui membran tadi$ dengan akibat terjadin"a lepas muatan listrik.
2epas muatan listrik ini demikian besarn"a sehingga dapat meluas ke seluruh
sel maupun ke membran sel tetanggan"a dengan bantuan bahan "ang disebut
neur#transmitter dan terjadilah kejang. iap anak mempun"ai ambang kejang "ang
berbeda dan tergantung tinggi rendahn"a ambang kejang see#rang anak menderita
kejang pada kenaikan suhu tertentu. /ada anak dengan ambang kejang "ang rendah$
kejang telah terjadi pada suhu 38 ! sedangkan pada anak dengan ambang kejang
"ang tinggi$ kejang baru terjadi pada suhu 4 ! atau lebih. Dari ken"ataan inilah
dapatlah disimpulkan bah-a terulangn"a kejang demam lebih sering terjadi pada
-
8/18/2019 DISKUSI KEJANG DEMAM
5/13
ambang kejang "ang rendah sehingga dalam penanggulangann"a perlu diperhatikan
pada tingkat suhu berapa penderita kejang. @
F. 0ANIFES ASI K2INISKejang "ang terkait dengan kenaikan suhu "ang 7epat dan biasan"a
berkembang bila suhu tubuh men7apai 38 ! atau lebih. Kejang khas men"eluruh
t#nik kl#nik$ laman"a beberapa detik sampai sepuluh menit$ diikuti dengan peri#de
mengantuk singkat paska kejang. Kejang demam "ang menetap lebih lama lima belas
menit menunjukan pen"ebab #rgani7 seperti pr#ses in%eksi atau t#ksik "ang
memerlukan pengamatan men"eluruh.mumn"a kejang berhenti sendiri. egitu kejang berhenti untuk sesaat anak
tidak memberikan reaksi apapun$ tetapi setelah beberapa detik atau menit anak akan
terbangun dan sadar kembali tanpa ada kelainan neur#l#gis 4$ .
. /E0E,IKSAAN /EN N5ANa. /emeriksaan lab#rat#rium
/emeriksaan lab#rat#rium tidak dikerjakan se7ara rutin pada kejang
demam$ tetapi dapat dikerjakan untuk menge+aluasi sumber in%eksi pen"ebab
demam$ atau keadaan lain misaln"a gastr#enteritis dehidrasi disertai demam.
/emeriksaan lab#rat#rium "ang dapat dikerjakan misaln"a darah peri%er$
elektr#lit dan gula darah. &$3$4
b. 2umbal pungsi/emeriksaan 7airan serebr#spinal dilakukan untuk menegakkan anatu
men"ingkirkan kemungkinan meningitis. ,isik# terjadin"a meningitis
bakterialis adalah $B' B$9'. /ada ba"i ke7il seringkali sulit untuk
menegakkan atau men"ingkirkan diagn#sis meningitis karena mani%estasi
klinisn"a tidak jelas. 1leh karena itu pungsi lumbal dianjurkan pada B$9<
*. a"i kurang dari *& bulan sangat dianjurkan untuk dilakukan&. a"i antara *& *8 bulan dianjurkan3. a"i ? *8 bulan tidak rutin
ila "akin bukan meningitis se7ara klinis tidak perlu dilakukan pungsi
lumbal.
7. Elektr#ense%al#gra%i
-
8/18/2019 DISKUSI KEJANG DEMAM
6/13
/emeriksaan elektr#ense%al#gra%i (EE ) tidak dapat memprediksi
berulangn"a kejang$ atau memperkirakan kemungkinan kejadian epilepsi pada
pasien kejang demam. 1leh karenan"a tidak direk#mendasikan. /emeriksaan
EE masih dapat dilakukan pada keadaan kejang demam "ang tidak khas.
0isaln"a< kejang demam k#mpleks pada anak usia lebih dari B tahun$ atau
kejang demam %#kal.d. /en7itraan (Imaging)
F#t# X-ray kepala dan pen7itraan seperti computed tomography scan
(! s7an) atau magnetic resonance imaging (0,I) jarang sekali dikerjakan$
tidak rutin dan han"a atas indikasi seperti< Kelainan neur#l#gik %#kal "ang
menetap (hemiparesis)$ /aresis ner+us I dan papiledema.
6. DIA N1SISDiagn#sis kejang demam dapat ditegakkan bila pada anamnesis ditemukan
kejang "ang didahului demam (suhu diatas 38 !). Kejang khas men"eluruh t#nik
dan atau kl#nik umum. /emeriksaan lab#rat#rium untuk menegakkan diagn#sis
kejang demam tidak terlalu diperlukan. /emeriksaan ini diperlukan han"a untuk
menentukan in%eksi pen"ebab kejang demam (pemeriksaan lab#rat#rium dan
lumbal pungsi)$ maupun pemeriksaan EE dan pen7itraan untuk menilaik#mplikasi dan gangguan intrakranial.
I. DIA N1SIS ANDINIn%eksi susunan sara% pusat dapat disingkirkan dengan pemeriksaan klinis
dan 7airan serebr#spinal. Kejang demam "ang berlangsung lama kadang kadang
diikuti hemiperesis sehingga sukar dibedakan dengan kejang karena pr#ses
intrakranial. Sink#p juga dapat dipr#+#kasi #leh demam$ dan sukar dibedakan
dengan kejang demam. Anak dengan kejang demam tinggi dapat mengalami
delirium$ menggigil$ pu7at$ dan sian#sis sehingga men"erupai kejang demam 8$@.
5. /ENA A2AKSANAAN
/ada keban"akan kasus$ biasan"a kejang demam berlangsung singkat dan
saat pasien datang kejang sudah berhenti. ila datang dalam keadaan kejang$ #bat
-
8/18/2019 DISKUSI KEJANG DEMAM
7/13
"ang paling 7epat menghentikan kejang adalah diazepam intra+ena $3 $
mg>kg $ dengan 7ara pemberian se7ara perlahan dengan ke7epatan * &
mg>menit atau dalam 3 menit$ dan d#sis maksimal "ang dapat diberikan adalah
& mg.
5ika kejang tetap belum berhenti$ maka diberikan phenytoin intra+ena
dengan d#sis a-al * & mg>kg >kali dengan ke7epatan * mg>kg >menit atau kurang
dari mg>menit. 5ika kejang berhenti$ maka d#sis selanjutn"a adalah 4 8 mg>kg >hari$
dimulai *& jam setelah d#sis a-al. 5ika dengan phenytoin kejang belum berhenti$ maka
pasien harus dira-at di ruang ra-at intensi%. 5ika kejang telah berhenti$ pemberian #bat
selanjutn"a tergantung apakah kejang demam sederhana atau k#mpleks dan %akt#r
risik#n"a.
*. /emberian #bat saat demam
a. Antipiretik
Antipiretik tidak terbukti mengurangi risik# kejang demam$ namun para
ahli di Ind#nesia sepakat bah-a antipiretik tetap dapat diberikan. D#sis
paracetamol adalah * * mg>kg >kali diberikan 4 kali sehari dan tidak
b#leh lebih dari kali. D#sis ibuprofen * mg>kg >kali$ 3 4 kali
sehari. 0eskipun jarang$ acetylsalicylic acid dapat men"ebabkan sindr#m
,e"e$ terutama pada anak kurang dari *8 bulan$ sehingga tidak dianjurkan.
b. Antik#n+ulsan
Diazepam #ral d#sis $3 mg>kg tiap 8 jam saat demam menurunkan
risik# berulangn"a kejang pada 3 B ' kasus$ juga dengan diazepam
rektal d#sis $ mg>kg tiap 8 jam pada suhu ?38$ 0 !. D#sis tersebut
dapat men"ebabkan ataksia$ iritabel$ dan sedasi 7ukup berat pada & 3@'
kasus. Phenobarbital $ carbamazepine, dan phenytoin saat demam tidak berguna untuk men7egah kejang demam.
&. /emberian 1bat ,umatan
1bat rumatan diberikan han"a jika kejang demam menunjukkan salah satu
7iri sebagai berikut
-
8/18/2019 DISKUSI KEJANG DEMAM
8/13
a. Kejang lama dengan durasi ?* menit.
b. Ada kelainan neur#l#gis n"ata sebelum atau sesudah kejang$ misaln"a
hemiparesis$ paresis #dd$ cerebral palsy, retardasi mental$ dan
hidr#se%alus.
7. Kejang %#kal.
/eng#batan rumat dipertimbangkan bila<
a. Kejang berulang dua kali atau lebih dalam kurun -aktu &4 jam. b. Kejang demam terjadi pada ba"i usia kurang dari *& bulan.7. Kejang demam dengan %rekuensi ?4 kali per tahun.
Sebagian besar peneliti setuju bah-a kejang demam ?* menit merupakan
indikasi peng#batan rumat. Kelainan neur#l#gis tidak n"ata$ misaln"a
keterlambatan perkembangan ringan$ bukan merupakan indikasi peng#batan
rumat. Kejang %#kal atau %#kal menjadi umum menunjukkan bah-a anak
mempun"ai %#kus #rganik.
Phenobarbital e%ekti% menurunkan risik# berulangn"a kejang.
erdasarkan bukti ilmiah$ kejang demam tidak berbaha"a dan penggunaan #bat
dapat men"ebabkan e%ek samping$ #leh karena itu peng#batan rumat han"a
diberikan pada kasus selekti% dan dalam jangka pendek. Phenobarbital dapatmenimbulkan gangguan perilaku dan kesulitan belajar pada 4 G ' kasus.
/ada sebagian ke7il kasus$ terutama pada usia kurang dari & tahun$ valproic
acid dapat men"ebabkan gangguan %ungsi hati. D#sis valproic acid * 4
mg>kg >hari dalam & 3 d#sis$ dan phenobarbital 3 4 mg>kg >hari dalam *
& d#sis.
3. Edukasi pada #rang tua
Kejang demam merupakan hal "ang sangat menakutkan #rang tua dan
tak jarang #rang tua menganggap anakn"a akan meninggal. /ertama$ #rang
tua perlu di"akinkan dan diberi penjelasan tentang risik# rekurensi serta
-
8/18/2019 DISKUSI KEJANG DEMAM
9/13
petunjuk dalam keadaan akut. 2embaran tertulis dapat membantu k#munikasi
antara #rang tua dan keluargaH penjelasan terutama pada<
a. 0e"akinkan bah-a kejang demam umumn"a mempun"ai pr#gn#sis baik.
b. 0emberitahukan 7ara penanganan kejang.
7. 0emberi in%#rmasi mengenai risik# berulang.
d. /emberian #bat untuk men7egah.
K. K10/2IKASI
6an"a & G ' anak dengan kejang demam pertama kali "ang berkembang
menjadi epilepsi. Fakt#r resik# "ang dapat menimbulkan epilepsi di kemudianhari adalah$ kerusakan neur#l#gik saat terjadi kejang demam pertama$ ri-a"at
keluarga pernah kejang tanpa demam$ atau kejang demam k#mpleks. B ' anak
anak dengan kejang demam pertama kali tidak sepenuhn"a memiliki %a7t#r resik#
tersebut. 0ereka dengan #nset kejang demam di usia ? tahun tidak meningkatkan
%akt#r resik# terjadin"a epilepsi. Kira kira * ' anak dengan epilepsi memiliki
ri-a"at * atau lebih bangkitan kejang demam. ,i-a"at kejang demam dilap#rkan
pada * ' dari & pasien "ang resisten terhadap tatalaksana epilepsi. 6al ini
menunjukkan bah-a$ ke7enderungan kejang demam memegang peran penting
dalam batas ambang kejang sese#rang.
2. /,1 N1SIS
Kejadian kecacatan sebagai komplikasi kejang demam
tidak pernah dilaporkan. Perkembangan mental dan neurologis
umumnya tetap normal pada pasien yang sebelumnya normal.
Penelitian lain secara retrospektif melaporkan kelainan neu-rologis pada sebagian kecil kasus, dan kelainan ini biasanya
terjadi pada kasus dengan kejang lama atau kejang berulang.
Kejang demam akan berulang kembali pada sebagian kasus.
-
8/18/2019 DISKUSI KEJANG DEMAM
10/13
-
8/18/2019 DISKUSI KEJANG DEMAM
11/13
DAF A, / S AKA
*. !ap#+illa $ 0astrangel# 0$ ,#me# A$ ige+an# F.,e7#mmendati#ns %#r the management #% %ebrile sei;uresJJ adh#7 task %#r7e#% 2I!E guidelines 7#mmissi#n.Epilepsia & @H (*)< & B.
&. de Si ueira 2F0.Febrile sei;ures< pdate #n diagn#sis and management.,e+ Ass#7 0ed ras. & * H B(4)< 48@ @&.
3. 5#nes $ 5a7#bsen S .,e+ie- 7hildh##d %ebrile sei;ures< 1+er+ie- and impli7ati#ns.Internat 5 0ed S7i. & 9H 4(&)< ** 4.
4. 0ahm##d K $ Fareed $ abbasum ,.0anagement #% %ebrile sei;ures in 7hildren.5 i#med S7i and ,es. & **H 3(*)< 3 39.
. Lstergaard 5,. Febrile sei;ures.A7ta /Mdiatri7a & @H @8< 99* 3.
B. /usp#neg#r# 6D$ :id#d# D/$ Ismael S.K#nsensus penatalaksanaan kejang demam Ikatan D#kter Anak Ind#nesia
& BInternetO. & B 7ited & * De7ember O.
9. S#et#mengg#l#$ S aslim.uku ajar neur#l#gi anak. 5akarta< / IDAIH *@@@.
8. Su-arba N.0anajemen terkini kejang dan status epileptikus pada anak InternetO. & *&.
7ited & *4 N#+ember * O.A+ailable %r#mngurahsu-arba.-#rdpress.7#m .
@. :end#r%% 5$ Peman K.Immun#l#g" #% %ebrile sei;ures.
http://ngurahsuwarba.wordpress.com/http://ngurahsuwarba.wordpress.com/
-
8/18/2019 DISKUSI KEJANG DEMAM
12/13
/ra7ap#glad#>re+ie- paper. & **H & < 4 B.BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK DISKUSIFAKULTAS KEDOKTERAN DESEMBER 2015UNIVERSITAS PATTIMURA
KEJANG DEMAM
Disusun ol !"
An#!i$% N F&%' s (2010 ) *+ ) 01,-
M%&i. M To%/%in (2010 ) *+ ) 0 0-
Nini$ M S%ll% %lo! (2010 ) *+ ) 0 1-
P /'i/'in3"
#&4 H% &u##in P%3%&&% S64 A
DIBA7AKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK
PADA BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PATTIMURA
RSUD ANDI MAKKASAU
PARE8PARE
2015
-
8/18/2019 DISKUSI KEJANG DEMAM
13/13