Discharge Planning

9
HUBUNGAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN DISCHARGE PLANNING A. Pengertian 1. Pendidikan Kesehatan Pendidikan kesehatan adalah kegiatan dibidang penyuluhan kesehatan umum dengan tujuan menyadarkan dan mengubah sikap serta perilaku masyarakat agar tercapai tingkat kesehatan yang diinginkan (Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi ketiga. 2007. Jakarta: Balai Pustaka). Pendidikan klien menurut Barlet adalah sebuah rencana pendidk yang menggunakan kombinasi antara beberapa metode seperti pembelajaran, konseling, dan teknik modifikasi perilaku yang enyebabkan perubahan pengetahuan dan perilaku sehat pada klien. Pendidikan merrupakan proses perubahan sikap dan perilaku seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pebelajaran dan pelatihan,, antara lain proses, cara, perbuatan dan mendiidik. 2. Discharge Planning Discharge planning merupakan komponen sistem perawatan berkelanjutan, pelayanan yang diperlukan klien secara berkelanjutan dan bantuan untuk 1

Transcript of Discharge Planning

Page 1: Discharge Planning

HUBUNGAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN DISCHARGE

PLANNING

A. Pengertian

1. Pendidikan Kesehatan

Pendidikan kesehatan adalah kegiatan dibidang penyuluhan kesehatan

umum dengan tujuan menyadarkan dan mengubah sikap serta perilaku

masyarakat agar tercapai tingkat kesehatan yang diinginkan (Kamus Besar

Bahasa Indonesia. Edisi ketiga. 2007. Jakarta: Balai Pustaka).

Pendidikan klien menurut Barlet adalah sebuah rencana pendidk yang

menggunakan kombinasi antara beberapa metode seperti pembelajaran,

konseling, dan teknik modifikasi perilaku yang enyebabkan perubahan

pengetahuan dan perilaku sehat pada klien.

Pendidikan merrupakan proses perubahan sikap dan perilaku seseorang

atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya

pebelajaran dan pelatihan,, antara lain proses, cara, perbuatan dan mendiidik.

2. Discharge Planning

Discharge planning merupakan komponen sistem perawatan

berkelanjutan, pelayanan yang diperlukan klien secara berkelanjutan dan

bantuan untuk perawatan berlanjut pada klien dan membantu keluarga

menemukan jalan pemecahan masalah dengan baik, pada saat tepat dan

sumber yang tepat dengan harga yang terjangkau (Doenges & Moorhouse:

94-95).

Discharge planning merupakan serangkaian keputusan dan aktiitas-

aktivitas yang terlibat dalam pemberian asuhan keperawatan yang kontinu

dan terkoordinasi ketika klien dipulangkan dari lembaga pelayanan

kesehatan. Proses discharge planning dilakukan secara komprehensi dan

melibatkan multi disiplin, mencakup semua pemberian pelayanan kesehatan

(Potter & Peerry, 2006).

1

Page 2: Discharge Planning

Menurut Kozier (2004), discharge planning sebagai proses

mempersiapkan klien untuk menunggalkan satu unit pelayanan kepada unit

yang lain didalam atau diluar suatu agen pelayanan kesehatan umum.

Discharge planning adalah suatu proses dimana mulainya kliien

mendapatkan pelayanan kesehatan yang diikuti dengan kesinambungan

perawatan baik dalam proses penyembuhan maupun dalam mempertahankan

derajat kesehatannya sampai klien merasa siap untuk kembali ke

lingkungannya.

B. Tujuan

Tujuan utama adalah membantu klien dan keluarga untuk mencapai

tingkat kesehatan yang optimal. Discharge planning yang efektif juga

menjamin perawatan yang berkelanjutan di saat keadaan yang penuh dengan

stress. 

Rencana pulang yang dimulai pada saat pasien masuk rumah sakit dan

secara periodik diperbaiki mencapai tahap akhir dan segera dilaksanakan,

Periksa apakah pasien/orang terdekat telah mendapat instruksi tertulis atau

instruksi verbal tentang penanganan, obat-obatan dan aktivitas yang boleh

dilakukan di rumah. Tanda dan gejala yang menunjukkan perlunya kontak

yang terus-menerus dengan pelayanan kesehatan perlu ditinjau.

C. Manfaat

1. Menurunkan jumlah kekambuhan, penurunan kembali di rumah

sakit, dan kunjungan ke ruangan kedaruratan yang tidak perlu kecuali

untuk beberapa diagnosa.

2. Membantu klien untuk memahami kebutuhan setelah perawatan

dan biaya pengobatan.

3. Bahan pendokumentasian keperawatan.

2

Page 3: Discharge Planning

D. Hal-hal yang perlu diperhatikan

Meskipun pasien telah dipulangkan, penting bagi pasien dan keluarga

mengetahui apa yang telah dilaksanakan dan bagaimana mereka dapat

meneruskan untuk meningkatkan status kesehatan pasien. Selain itu, ringkasan

pulang tersebut dapat disampaikan oleh perawat praktisi/perawat home care

dan mungkin dikirim ke dokter primer/dokter yang terlibat untuk dimasukkan

dalam catatan institusi untuk meningkatkan kesinambungan perawatan dengan

kerja yang kontinu ke arah tujuan dan pemantauan kebutuhan yang berubah

(Doenges & Moorhouse: 126).

Discharge Planning harus disesuaikan dengan:

1. Kebutuhan klien, tersedianya tim kesehatan

2. Dimulai sejak awal masuk rumah sakit.

3. Disusun oleh tim.

E. Tahap-tahap Discharge Planning

1. Pengkajian

Pengkajian mencakup pengumpulan dan pengorganisasian data tentang

klien. Ketika melakukan pengkajian kepada klien, keluarga merupakan

bagian dari unit perawatan. Klien dan keluarga harus aktif dilibatkan

dalam proses discharge agar transisi dari rumah sakit ke rumah dapat

efektif.

Elemen penting dari pengkajian discharge planning adalah:

a Data Kesehatan

b Data Pribadi

c Pemberi Perawatan

d Lingkungan

e Keuangan dan Pelayanan yang dapat mendukung

2. Diagnosa

Diagnosa keperawatan didasarkan pada pengkajian discharge planning,

dikembangkan untuk mengetahui kebutuhan klien dan keluarga. Keluarga

sebagai unit perawatan memberi dampak terhadap anggota keluarga yang

3

Page 4: Discharge Planning

membutuhkan perawatan. Adalah penting untuk menentukan apakah

masalah tersebut aktual atau potensial.

3. Perencanaaan: Hasil yang diharapkan

Menurut Luverne & Barbara, 1988, perencanaan pemulangan pasien

membutuhkan identifikasi kebutuhan spesifik klien. Kelompok perawat

berfokus pada kebutuhan rencana pengajaran yang baik untuk persiapan

pulang klien, yang disingkat dengan METHOD, yaitu:

a Medication (obat)

Pasien sebaiknya mengetahui obat yang harus dilanjutkan setelah

pulang.

b Environment (Lingkungan)

Lingkungan tempat klien akan pulang dari rumah sakit sebaiknya

aman. Pasien juga sebaiknya memiliki fasilitas pelayanan yang

dibutuhkan untuk kontinuitas perawatannya.

c Treatrment (pengobatan)

Perawat harus memastikan bahwa pengobatan dapat berlanjut setelah

klien pulang, yang dilakukan oleh klien atau anggota keluarga. Jika hal

ini tidak memungkinkan, perencanaan harus dibuat sehingga seseorang

dapat berkunjung ke rumah untuk memberikan keterampilan

perawatan.

d Health Teaching (Pengajaran Kesehatan)

Klien yang akan pulang sebaiknya diberitahu bagaimana

mempertahankan kesehatan. Termasuk tanda dan gejala yang

mengindikasikan kebutuhan pearwatan kesehatan tambahan.

e Outpatient referral

Klien sebaiknya mengenal pelayanan dari rumah sakit atau agen

komunitas lain yang dapat meningkatan perawatan yang kontinu.

f Diet

Klien sebaiknya diberitahu tentang pembatasan pada dietnya. Ia

sebaiknya mampu memilih diet yang sesuai untuk dirinya. 

4

Page 5: Discharge Planning

4. Implementasi

Implementasi adalah pelaksanaan rencana pengajaran dan referral. Seluruh

pengajaran yang diberikan harus didokumentasikan pada catatan perawat

dan ringkasan pulang (Discharge summary). Instruksi tertulis diberikan

kepada klien. Demonstrasi ulang menjadi harus memuaskan. Klien dan

pemberi perawatan harus memiliki keterbukaan dan melakukannya dengan

alat yang akan digunakan di rumah.

Penyerahan home care dibuat sebelum klien pulang. Informasi tentang

klien dan perawatannya diberikan kepada agen tersebut. Seperti informasi

tentang jenis pembedahan, pengobatan (termasuk kebutuhan terapi cairan

IV di rumah), status fisik dan mental klien, factor social yang penting

(misalnya kurangnya pemberi perawatan, atau tidak ada pemberi

perawatan) dan kebutuhan yang diharapkan oleh klien. Transportasi harus

tersedia pada saat ini

5. Evaluasi

Evaluasi terhadap discharge planning adalah penting dalam membuat kerja

proses discharge planning. Perencanaan dan penyerahan harus diteliti

dengan cermat untuk menjamin kualitas dan pelayanan yang sesuai.

Evaluasi berjalan terus-menerus dan membutuhkan revisi dan juga

perubahan.

Evaluasi lanjut dari proses pemulangan biasanya dilakukan seminggu

setelah klien berada di rumah. Ini dapat dilakukan melalui telepon,

kuisioner atau kunjungan rumah (home visit).

Keberhasilan program rencana pemulangan tergantung pada enam variabel:

a Derajat penyakit

b Hasil yang diharapkan dari perawatan

c Durasi perawatan yang dibutuhkan

d Jenis-jenis pelayanan yang diperlukan

e Komplikasi tambahan

f Ketersediaan sumber-sumber.

5

Page 6: Discharge Planning

F. Kesimpulan

Hubungan pendidikan kesehatan dengan discharge plannning sangat erat

kaitannya. Peran perawat sebagai pemberi asuhan melakukan pengkajian yang

menyeluruh sejak awal pasien masuk sampai proses kepulangan klien. Untuk

meningkakan pengkajian maka pendidikan kesehatan awal diberikan sebelum

klien meninggalkan tempat perawatan.

Tujuan akhir dari perencanaan pulang adalah memberikan pengetahuan,

keterampilan dan sumber-sumber yang dibutuhkkan oleh klien agar klien

dapat melakukan perawatan diri setelah pulang.

6