Discharge Planning

9
Discharge Planning BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Discharge planning merupakan suatu proses terintegrasi yang terdiri dari fase-fase yang ditujukan untuk memberikan asuhan keperawatan yang berkesinambungan. (Raden dan Tafft, 1990). Perencanaan pasien pulang bertujuan untuk memandirikan pasien di rumah sehingga pelaksanaan dan pendokumentasian perencanaan pulang diperlukan komunikasi yang efektif dan tepat yang diharapkan tercapainya tujuan. Pelaksanaan discharge planning di ruang Mina sudah berjalan sejak tahun 2009 setelah rumah sakit terakreditasi dan terus berjalan sampai sekarang yang dilakukan oleh perawat ruangan, kartu discharge planning juga sudah tersedia dan merupakan bagian dari data rekam medis. Namun pelaksanaan discharge planning belum sesuai standard karena keterbatasan tenaga kesehatan. Discharge planning yang berjalan belum optimal dapat mengakibatkan kegagalan dalam program perencanaan perawatan pasien di rumah yang akan berpengaruh terhadap tingkat ketergantungan pasien, dan tingkat keparahan pasien saat di rumah. Dengan adanya mahasiswa praktik manajemen keperawatan diharapkan pelaksanaan discharge planning di ruang Mina RSU ‘Aisyiyah Ponorogo dapat dilakukan lebih baik lagi, sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai secara maksimal.

Transcript of Discharge Planning

Page 1: Discharge Planning

Discharge PlanningBAB 1PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangDischarge planning merupakan suatu proses terintegrasi yang terdiri dari fase-fase

yang ditujukan untuk memberikan asuhan keperawatan yang berkesinambungan. (Raden dan Tafft, 1990). Perencanaan pasien pulang bertujuan untuk memandirikan pasien di rumah sehingga pelaksanaan dan pendokumentasian perencanaan pulang diperlukan komunikasi yang efektif dan tepat yang diharapkan tercapainya tujuan.Pelaksanaan discharge planning di ruang Mina sudah berjalan sejak tahun 2009 setelah rumah sakit terakreditasi dan terus berjalan sampai sekarang yang dilakukan oleh perawat ruangan, kartu discharge planning juga sudah tersedia dan merupakan bagian dari data rekam medis. Namun pelaksanaan discharge planning belum sesuai standard karena keterbatasan tenaga kesehatan.

 

 

Discharge planning yang berjalan belum optimal dapat mengakibatkan kegagalan dalam program perencanaan perawatan pasien di rumah yang akan berpengaruh terhadap tingkat ketergantungan pasien, dan tingkat keparahan pasien saat di rumah.Dengan adanya mahasiswa praktik manajemen keperawatan diharapkan pelaksanaan discharge planning di ruang Mina RSU ‘Aisyiyah Ponorogo dapat dilakukan lebih baik lagi, sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai secara maksimal.

 

1.2 Tujuan1. Tujuan UmumSetelah dilaksanakan praktek manajemen keperawatan diharapkan mahasiswa dan perawat di ruang Mina RSU ‘Aisyiyah Ponorogo mampu menerapkan discharge planning dengan baik dan benar.

 

2. Tujuan Khusus1. Mengidentifikasi kebutuhan pasien untuk discharge planning.2. Mengidentifikasi masalah pasien dalam discharge planning3. Memprioritaskan masalah untuk discharge planning

Page 2: Discharge Planning

4. Membuat jadwal pelaksanaan untuk pasien discharge planning.5. Melaksanakan discharge planning6. Membuat evaluasi pada pasien selama pelaksanaan discharge planning7. Pendokumentasian discharge planning1.3 Manfaat1. Bagi Pasiena. Meningkatkan kemandirian pasien dalam melakukan perawatan di rumah.b. Meningkatkan kemampuan pasien dalam kesiapan melakukan perawatan di rumah.c. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan dalam memperbaiki dan mempertahankan status kesehatan klien.2. Bagi Perawata. Terjadinya pertukaran informasi antara mahasiswa sebagai perawat dengan pasien sebagai penerima pelayanan.b. Mengevaluasi pengaruh intervensi yang terencana pada penyembuhan pasien.c. Membantu kemandirian pasien dalam kesiapan melakukan perawatan di rumah.d. Meningkatkan kualitas perawatan secara berkelanjutan pada pasien saat di rumah.

 

BAB 2MATERI DISCHARGE PLANNING

 

2.1 PengertianDischarge planning merupakan suatu proses terintegrasi yang terdiri dari fase-fase yang ditujukan untuk memberikan asuhan keperawatan yang berkesinambungan. (Raden dan Tafft, 1990).

 

2.2 TujuanMenurut Jipp dan Sirass (1998) discharge planning bertujuan untuk :1. Menyiapkan klien secara fisik, psikologis dan sosial.2. Meningkatkan kemandirian klien saat perawatan di rumah.3. Meningkatkan perawatan yang berkelanjutan pada klien.4. Membantu rujukan pada klien pada sistem pelayanan yang lain.5. Membantu klien dan keluarga agar memiliki pengetahuan, sikap dan ketrampilan dalam mempertahankan status kesehatan klien.

 

2.3 Jenis pemulangan pasien1. Conditional discharge (pemulangan sementara)Jika klien pulang dalam keadaan baik dan tidak ada komplikasi, klien pulang untuk sementara di rumah dan masih dalam proses perawatan dan harus ada pengawasan dari pihak rumah sakit atau

Page 3: Discharge Planning

puskesmas terdekat.2. Absolute discharge (pulang mutlak atau selamanya)Jika klien sudah selesai masa perawatan dan dinyatakan sembuh dari sakitnya. Jika klien perlu perawatan kembali, maka prosedur perawatan dapat dilakukan kembali.3. Judocal discharge (pulang paksa)Jika kondisi klien masih perlu perawatan dan belum memungkinkan untuk pulang, tetapi klien harus dipantau dengan melakukan kerjasama dengan tim home care rs atau puskesmas terdekat.

 

2.4 Komponen perencanaan pulang1. Perawatan di rumah2. Pemberian pembelajaran dan pendidikan kesehatan mengenai : diet, waktu kontrol, tempat control.3. Penjelasan mengenai obat-obatan yang masih diminum, dosis, cara pemberian, dan waktu yang tepat untuk minum obat.4. Obat-obatan yang dihentikan. Walaupun obat-obatan klien sudah tidak diminum lagi, namun tetap dibawa oleh klien serta ditentukan siapa yang akan menyimpan obat tersebut.5. Hasil pemeriksaan6. Hasil pemeriksaan luar sebelum MRS dibawakan kepada klien waktu pulang.7. Surat-surat seperti surat keterangan sakit.

 

2.5 Tindakan keperawatan pada waktu perencanaan pulangTindakan perawatan yang diberikan pada perencanaan pulang yaitu meliputi:1. Pendidikan (edukasi, reedukasi, reorientasi) kesehatan yang diharapkan dapat mengurangi angka kekambuhan dan meningkatkan pengetahuan pasien serta keluarga.2. Program pulang bertahap.3. Melatih pasien kembali ke lingkungan dan masyarakat antara lain yang dilakukan pasien di rumah sakit, dan tugas keluarga.4. Rujukan.5. Integrasi pelayanan kesehatan harus mempunyai hubungan langsung antara perawatan komunitas dengan rumah sakit sehingga dapat mengetahui perkembangan pasien di rumah.

 

2.6 Alur discharge Planning

 

2.7 Peran perawat dalam discharge planningKepala ruangan1. Membuka acara discharge planning kepada pasien2. Menyetujui dan menandatangani format discharge planningKetua Tim

Page 4: Discharge Planning

1. Membuat rencana discharge planning2. Membuat leaflet dan kartu discharge planning3. Memberikan konseling4. Memberikan pendidikan kesehatan5. Menyediakan format discharge planning6. Mendokumentasikan discharge planning7. Melakukan agenda discharge planning (pada awal perawatan sampai akhir perawatan)Perawat PelaksanaIkut membantu dalam melaksanakan discharge planning yang sudah direncanakan oleh Ketua Tim.

 

BAB 3KEGIATAN

 

3.1 Pelaksanaan KegiatanTopik : Discharge planning perawatan klien dengan diagnosa medis HipertensiHari/tanggal : Kamis, 16 April 2012Waktu : 10.00Tempat : Ruang MinaPelaksana : Karu, KaTim, PaSasaran : Klien dan keluarga klien

 

3.2 PengorganisasianKepala Ruangan : Maria Detry, S.KepKetua Tim : Ratna Triana Sari S.KepPerawat Pelaksana / Pa : Ragil Yuliana S.Kep

 

3.3 MetodeMetode yang digunakan dalam discharge planning adalah diskusi dan tanya jawab setelah diberikan penjelasan tentang hal-hal yang perlu diberikan dalam perencanaan pulang, meliputi:A. Komponen perencanaan pulanga. Perawatan di rumahPemberian pendidikan kesehatan mengenai : Diet, waktu kontrol, tempat kontrolb. Obat-obatan yang masih diminum dan jumlahnyaPenjelasan mengenai obat-obatan yang masih diminum, dosis, cara pemberian, dan waktu yang tepat untuk minum obat.c. Obat-obatan yang dihentikanWalaupun obat-obatan klien sudah tidak diminum lagi, namun tetap dibawa oleh klien serta

Page 5: Discharge Planning

ditentukan siapa yang akan menyimpan obat tersebut.d. Hasil pemeriksaanHasil pemeriksaan luar sebelum MRS dibawakan kepada klien waktu pulang.e. Surat-surat seperti surat keterangan sakit.B. Tindakan keperawatan pada waktu perencanaan pulanga. Pendidikan (edukasi, reedukasi, reorientasi) kesehatan yang diharapkan dapat mengurangi angka kekambuhan dan meningkatkan pengetahuan klien serta keluarga.b. Program pulang bertahap.Melatih klien kembali ke lingkungan dan masyarakat antara lain yang dilakukan klien di rumah sakit, dan tugas keluarga.c. Rujukan.d. Integrasi pelayanan kesehatan harus mempunyai hubungan langsung antara perawatan komunitas dengan rumah sakit sehingga dapat mengetahui perkembangan klien di rumah.

 

3.4 Instrumen1. Status klien2. Lembar discharge planning (terlampir)3. Leaflet (terlampir)4. Obat-obatan, hasil laboratorium dan pemeriksaan penunjang.

 

3.5 Mekanisme kegiatanTahap Kegiatan Waktu Tempat PelaksanaPersiapan 1. Karu mengucapkan salam kemudian menanyakan bagaimana persiapan Ketua Tim untuk pelaksanaan discharge planning2. Ketua Tim sudah siap dengan status klien dan format discharge planning3. Menyebutkan masalah-masalah klien.4. Menyebutkan hal-hal yang perlu diajarkan pada klien dan keluarga.5. Karu memeriksa kelengkapan discharge planning. 10 menit

 

R.Karu Karu

 

Ketua Tim

 

Ketua TimKetua Tim

Page 6: Discharge Planning

 

KaruPelaksanaan 1. Karu membuka acara discharge planning.2. Ketua Tim dibantu Pa menyampaikan pendidikan kesehatan, dan menjelaskan tentang :a. Definisib. Etiologic. Tanda dan gejalad. Pencegahan dan penatalaksanaane. Menjelaskan aturan pengobatan, dan rencana kontrol setelah pulang dari rumah sakit saat ada keluhan atau sesuai jadwal kontrol.f. Cara minum obat, perawatan di rumah3. Ketua Tim menanyakan kembali kepada klien dan keluarga tentang materi yang telah disampaikan.4. Ketua Tim mengucapkan terima kasih.5. Pendokumentasian.6. Timbal balik antara Karu, Ketua Tim, Pa dengan keluarga klien. 30 menit Bed pasien Karu

 

Ketua Tim & Pa

 

Penutup Karu memberikan pujian dan masukan atau saran kepada Ketua Tim dan Pa 2 menit R.Karu Karu

 

3.6 Evaluasi1. Stuktura. Persiapan dilakukan saat klien masuk Ruang Minab. Koordinasi dengan pembimbing klinik dan akademik.c. Menyusun proposald. Menetapkan kasus.e. Pengorganisasian peran.f. Penyusunan leaflet, kartu discharge planning dan lembar discharge planning.g. Persiapan obat, hasil-hasil lab, dan pemeriksaan penunjang.h. Kontrak waktu dengan keluarga dan pasien2. Prosesa. Kelancaran kegiatan.b. Peran serta perawat yang bertugas.c. Klien dan keluarga berperan aktif dalam diskusi3. HasilInformasi yang disampaikan dapat diterima oleh klien dan keluarga. Klien dapat menyebutkan kembali tentang :

Page 7: Discharge Planning

a. Definisib. Etiologic. Tanda dan gejalad. Pencegahan dan penatalaksanaane. Menjelaskan manfaat aturan pengobatan, minum obat dan rencana kontrol setelah pulang dari rumah sakit saat ada keluhan atau sesuai jadwal kontrol.f. Cara minum obat, perawatan di rumah, dll.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Nursalam. 2002. Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan Profesional. Salemba Medika. JakartaBrunner and Suddart 2003. Buku ajar Keperawatan Medikal bedah. EGC. Jakarta.