DISAJIKAN OLEH Slamet Sugiharto ssugiharto81@yahoo Widyaiswara Utama
description
Transcript of DISAJIKAN OLEH Slamet Sugiharto ssugiharto81@yahoo Widyaiswara Utama
DISAJIKAN OLEH
Slamet [email protected]
Widyaiswara Utama
PUSDIKLAT DEPDAGRI REGIONAL YOGYAKARTA2009
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
memiliki pemahaman dan mampu menerapkan visi, misi, dan strategi pembangunan nasional serta penjabarannya dalam program pembangunan instansional dalam kerangka sistem administrasi NKRI
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Mampu memahami dan menjelaskan:1. Arti dan manfaat pembangunan daerah,
sektor dan nasional2. Dasar pemikiran dan kebijaksanaan
pembangunan3. Visi, misi dan strategi pembangunan nasional4. Tujuan dan sasaran pembangunan nasional5. Keterkaitan antara program pembangunan
nasional, sektoral dan daerah6. Penjabaran visi, misi, tujuan, sasaran,
strategi dalam Renstra
MATERI POKOK
Tujuan dan asas dasar pembangunan
Pembangunan Nasional
Pembangunan Daerah
Pembangunan Sektor
PEMBANGUNAN (Todaro)
Proses yang ditujukan untuk:
meningkatkan ketersediaan dan memperluas distribusi barang kebutuhan dasar: pangan, perumahan, kesehatan, dan perlindungan
meningkatkan taraf hidup, pendapatan yang lebih tinggi, penyediaan lapangan kerja dan pendidikan yang lebih baik, perhatian yang lebih terhadap nilai budaya dan kemanusiaan
memperluas kisaran pilihan sosial dan ekonomi bagi individu dan bangsa.
PEMBANGUNAN (STREETEN)
MODERNISASIProses transformasi umat manusia
MENYANGKUT PERUBAHAN:Sikap mental mendasar tentang hidup dan kerjaKelembagaan sos-bud-pol
KEMAJUAN DALAM DIMENSI:Output dan incomeKondisi produksiTaraf hidup: nutrisi, perumahan, kesehatan, pendidikanAttitude terhadap kerjaKelembagaanKebijaksanaan
PEMBANGUNAN MANUSIAPEMBANGUNAN MANUSIA
Proses untuk memperluas pilihan-Proses untuk memperluas pilihan-pilihan bagi masyarakatpilihan bagi masyarakat
Pilihan yang paling kritis:Pilihan yang paling kritis: menjalani hidup sehat dan panjang usia,menjalani hidup sehat dan panjang usia, memperoleh pendidikan, danmemperoleh pendidikan, dan akses ke sumberdaya yang diperlukan akses ke sumberdaya yang diperlukan
bagi suatu standar kehidupan yang layakbagi suatu standar kehidupan yang layak Pilihan penting lain:Pilihan penting lain:
Kebebasan politikKebebasan politik Hak asasi manusiaHak asasi manusia Harga diriHarga diri
4 KOMPONEN UTAMA4 KOMPONEN UTAMA
ProduktivitasProduktivitas
PemerataanPemerataan
BerkelanjutanBerkelanjutan
PemberdayaanPemberdayaan
PEMBANGUNAN NASIONALUsaha meningkatkan kualitas dan perikehidupan manusia dan masyarakat IndonesiaSecara terus menerusBerlandaskan kemampuan nasionalDengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologiSerta memperhatikan perkembangan global
PEMBANGUNAN NASIONAL(UU 25/2004)
Upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa dalam rangka mencapai tujuan bernegara
PEMBANGUNAN DAERAH
Usaha meningkatkan kualitas dan perikehidupan manusia dan masyarakat daerahSecara terus menerusBerlandaskan kemampuan daerah dan nasionalDengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologiSerta memperhatikan tantangan perkembangan daerah sebagai daerah otonom
PEMBANGUNAN SEKTOR
Usaha peningkatan sumber daya sektor, kualitas pengaturan penguasaan sumberdaya dan pelayanan kepada masyarakat dan pemerintahDalam rangka pembangunan nasional dan pembangunan daerahDengan memperhatikan tantangan daerah, nasional, dan globalSesuai ruang lingkup dan tanggungjawab serta sumber daya sektor ybs
PRINSIP KETRKAITAN Pembangunan Nasional, Daerah, dan Sektor
Adanya hubungan timbal balik dan saling ketergantungan:
Nasional dengan DaerahSektor dengan DaerahDaerah dengan DaerahSektor dengan sektor
Hubungan dan saling ketergantungan itu mencakup:Wilayah (ruang)Logistik (ekonomi)EkologisAdministratif
Hubungan dan saling ketergantungan itu dipengaruhi oleh
Distribusi kewenanganDistribusi kekuasaanDistribusi kekuatanDistribusi sarana
Dominasi dapat menghambat, bahkan menggagalkan pembangunan
LIMA PENDEKATAN PROSES PERENCANAAN
Politik
Teknokratik
Parsitipatif
Top-down
Bottom-up
URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAH(UU 32/2004)
a. Politik luar negeri
b. Pertahanan
c. Keamanan
d. Yustisi
e. Moneter dan fiskal nasional
f. agama
URUSAN WAJIB YANG MENJADI KEWENANGAN PEMDA PROVINSI(UU NO. 32/2004)
Urusan dalam skala propinsi yang meliputi:a. Perencanaan dan pengendalian pembangunan
b. Perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tata ruang
c. Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat
d. Penyediaan sarana dan prasaranan umum
e. Penanganan bidang kesehatan
f. Penyelenggaraan pendidikan dan alokasi sumberdaya potensial
g. Penanggulangan masalah sosial lintas`kabupaten/kota
h. Pelayanan bidang ketenagakerjaan lintas`kabupaten/kota
KEWENANGAN PEMDA PROVINSI (LANJUTAN)
i. Fasilitasi pengembangan koperasi, usaha kecil, dan menengah termasuk lintas kabupaten/kota
j. Pengendalian lingkungan hidup
k. Pelayanan pertanahan termasuk lintas`kabupaten/kota
l. Pelayanan kependudukan dan catatan sipil
m. Pelayanan administrasi umum pemerintahan
n. Pelayann administrasi penanaman modal termasuk lintas kabupaten/kota
o. Penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya yang belum dapat dilaksanakan oleh kabupaten/kota
p. Urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh peraturan perundangan
HIRARKHI PEMBANGUNAN (UU 25/2004)
Aline IV
Pembukaan UUD 45
RPJP N
RPJM N
RKP
APBN
RPJP D
RPJM D
RKPD
APBD
Renstra SKPD
Renja SKPD
Renstra KL
Renja KL
GLOBALISASI2003 : AFTA2010 : APEC2020 : WTO
GLOBALISASI
Mobilitaskeserentakan
“pencarian jalan tol”pluralisme
Smart technology
CustomersCompetition
Change
Millennium Development GoalsMenanggulangi kemiskinan dan kelaparannMencapai pendidikan dasar untuk semuaMendorong kesetaraan jender dan pemberdayan perempuanMenurunkan angka kematian anakMeningkatkan kesehatan ibuMemerangi HIV/AIDS, malaria, dan penyakit menular lainnyaMemastikan kelestarian lingkungan hidupMengembangkn kemitraan global untuk pembangunan
DAYA SAINGKemampuan daya tarik (attractiveness) atau kemampuan membentuk dan menawarkan lingkungan paling produktif dan kinerja unggul yang berkelanjutan bagi dunia usaha (termasuk menarik talenta, investasi, dan faktor bergerak lainnya)
PILAR DAYA SAING (Forum Ekonomi Dunia)
KelembagaanInfrastrukturEkonomi makroKesehatanPendidikan dasar, tinggi, pelatihanEfisiensi pasarKesiapan teknologiKecanggihan berbisnisInovasi
TUJUAN DASAR
ALINEA IV PEMBUKAAN UUD ’451. Melindungi segenap bangsa dan
seluruh tumpah darah Indonesia2. Memajukan kesejahteraan umum3. Mencerdaskan kehidupan bangsa4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial
ASAS DASAR
Pemerataan dan keadilanPertumbuhan ekonomi yang tinggiPertumbuhan kesejahteraan yang tinggiMembina dan menjaga stabilitas nasional dalam bidang poleksosbudhankamMenjaga dan meningkatkan ketahanan nasional
A. Sosial Budaya dan Kehidupan Beragama • Tekanan jumlah penduduk yang makin besar. • Rendahnya kualitas sumber daya manusia
Indonesia yang diukur dengan indeks pembangunan manusia (IPM) mengakibatkan rendahnya produktivitas dan daya saing
• Kualitas hidup dan peran perempuan dan anak di berbagai bidang pembangunan masih rendah
• Derasnya arus globalisasi • Mewujudkan kerukunan intern dan antar umat
beragama, serta memberikan rasa aman dan perlindungan dari tindak kekerasan.
TANTANGAN TANTANGAN 2005-2025 2005-2025
HDI beberapa negara terpilih sesuai HDR 2007/2008
NEGARA
Angka
Harapan Hidup (th)
Angka
Melek Huruf Dewasa (%)
Angka Partisipasi
Sekolah Gabungan (%)
GDP/kap
(PPPUS$)
Nilai
HDI
Rang -king
High Human Development
-Islandia
-USA
-Jepang
-Singapura
-Brunei
-Malaysia
81,5
77,9
82,3
79,4
76,7
73,7
99,0
99,0
99,0
92,5
92,7
88,7
95.4
93,3
85,9
87,3
77,7
74,3
36.510
41.890
31.267
29.663
28.161
10.822
0,968
0,951
0.953
0,922
0,894
0,811
1
12
8
25
30
63
Medium Human Development
-Domonika
-Thailand
-Philippina
-Indonesia
-Vietnam
-Kamboja
-Myanmar
-Laos
75,6
69,6
71,0
69,7
73,7
58.0
60.8
63.2
88,0
92,6
92,6
69,7
90,3
73.6
89.9
68.7
81
71,2
81,1
68,2
63,9
60
49.5
61.5
6.393
8,677
5,137
3.843
3.071
2.727
1.027
2.039
0,798
0,781
0,771
0,728
0,733
0,598
0,553
0,601
71
78
90
107
105
131
132
130
Low Human Development
-Sinegal 62.3 39.3 39.6 1.792 0,499 156
B. Ekonomi • cita-cita mewujudkan perekonomian yang tangguh dan
menyejahterakan seluruh lapisan masyarakat. • Secara eksternal: situasi persaingan ekonomi antarnegara
yang makin runcing akibat makin pesat dan meluasnya proses globalisasi.
• Secara internal: pertambahan penduduk nasional yang masih relatif tinggi dan rasio penduduk usia produktif yang diperkirakan mencapai tingkat maksimal (sekitar 50 persen dari total penduduk) pada periode tahun 2020–2030.
• Tantangan internal yang penting lainnya: terlalu teraglomerasinya aktivitas perekonomian di pulau Jawa yang melebihi daya dukung optimal lingkungan hidupnya.
• mempertahankan kedaulatan perekonomian serta mengurangi ketergantungan ekonomi dari pengaruh luar, tetapi tetap berdaya saing.
• Pemecahan masalah kemiskinan perlu didasarkan pada pemahaman suara masyarakat miskin dan adanya penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak-hak dasar rakyat secara bertahap, yaitu hak sosial, budaya, ekonomi, dan politik.
C. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi • Persaingan yang makin tinggi pada masa
yang akan datang menuntut peningkatan kemampuan dalam penguasaan dan penerapan iptek dalam rangka menghadapi perkembangan global menuju ekonomi berbasis pengetahuan.
D. Sarana dan Prasarana
• Pemenuhan kebutuhan penyediaan air baku di berbagai sektor kehidupan
• mengembangkan sistem transportasi nasional yang efisien dan efektif, terjangkau, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.
• Globalisasi, kemajuan teknologi, dan tuntutan kebutuhan masyarakat yang makin meningkat untuk mendapatkan akses informasi menuntut adanya penyempurnaan dalam hal penyelenggaraan pembangunan pos dan telematika
• Tantangan utama yang dihadapi dalam sektor energi adalah meningkatkan keandalan pasokan energi, sarana dan prasarana, serta proses dan penyalurannya untuk keperluan domestik
• penyediaan perumahan yang diselenggarakan dengan tidak hanya mempertimbangkan kemampuan daya beli masyarakat, melainkan juga melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan.
• anggaran pemerintah akan lebih difokuskan pada penyediaan sarana dan prasarana yang secara ekonomi dan sosial bermanfaat, tetapi secara finansial kurang layak.
E. Politik
• Tantangan terberat dalam kurun waktu 20 tahun mendatang dalam pembangunan politik adalah menjaga proses konsolidasi demokrasi secara berkelanjutan.
• Konsolidasi demokrasi memerlukan dukungan seluruh masyarakat Indonesia yang bersatu padu dalam wadah NKRI. Tantangan utamanya adalah meneguhkan kembali makna penting persatuan nasional dengan memerhatikan berbagai keanekaragaman latar belakang dan kondisi.
• Tantangan lain untuk menjaga konsolidasi demokrasi adalah perlunya mereformasi birokrasi sipil dan TNI-Polri.
• Konsolidasi demokrasi akan dihadapkan pula pada tantangan bagaimana melembagakan kebebasan pers/media massa.
• Berkenaan dengan hubungan luar negeri, tantangan dalam dua puluh tahun mendatang adalah menempatkan posisi Indonesia secara tepat atas isi-isu global dengan memanfaatkan posisi strategis Indonesia secara maksimal bagi kepentingan nasional dan merevitalisasi konsep identitas nasional dalam politik luar negeri.
F. Pertahanan Keamanan • membangun kekuatan pertahanan yang melampaui
kekuatan pertahanan minimal, sehingga disegani di kawasan regional dan internasional.
• Potensi dan ancaman konflik berintensitas rendah yang didukung dengan perkembangan metode dan alat teknologi tinggi diperkirakan akan makin meningkat pada masa mendatang.
• menciptakan kemandirian alutsista TNI dan alat utama (alut) Polri yang dibarengi dengan penataan lebih lanjut pola interaksi antara TNI dan Polri terkait dengan pelaksanaan tugas dan wewenangnya masing-masing.
• Upaya memodernkan alutsista TNI secara bertahap terhambat oleh embargo yang dilakukan oleh beberapa negara.
G. Hukum dan Aparatur • mewujudkan sistem hukum nasional yang
menjamin tegaknya supremasi hukum dan HAM berdasarkan keadilan dan kebenaran.
• Saat ini birokrasi belum mengalami perubahan mendasar. Banyak permasalahan belum terselesaikan. Permasalahan itu makin meningkat kompleksitasnya dengan desentralisasi, demokratisasi, globalisasi, dan revolusi teknologi informasi
H. Wilayah dan Tata Ruang • Pengaturan tata ruang sesuai peruntukan merupakan
tantangan pada masa yang akan datang yang harus dihadapi untuk mengatasi krisis tata ruang yang telah terjadi.
• Pengurangan kesenjangan pembangunan antarwilayah perlu dilakukan tidak hanya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia, tetapi juga untuk menjaga stabilitas dan kesatuan nasional.
• Perekonomian nasional akan menjadi lebih terbuka sehingga secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap perkembangan dan pertumbuhan daerah-daerah di Indonesia.
I. Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
• tiga ancaman: krisis pangan, krisis air, dan krisis energi. Ketiga krisis itu menjadi tantangan nasional jangka panjang yang perlu diwaspadai agar tidak menimbulkan dampak buruk bagi kehidupan masyarakat dan bangsa, yaitu terancamnya persatuan bangsa, meningkatnya semangat separatisme, dan menurunnya kesehatan masyarakat.
• Kemajuan dapat diperoleh dengan memanfaatkan (a) sumber daya alam daratan (seperti hutan, tambang, dan lahan untuk budidaya yang cakupannya dibatasi oleh wilayah kedaulatan negara) dan (b) sumber daya kelautan, yang tersebar di wilayah laut teritorial, zona ekonomi ekslusif sampai dengan 200 mil laut dan hak pengelolaan di wilayah laut lepas yang jaraknya dapat lebih dari 200 mil laut.
• Meningkatnya kasus pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh laju pertumbuhan penduduk yang terkonsentrasi di wilayah perkotaan, perubahan gaya hidup yang konsumtif, serta rendahnya kesadaran masyarakat perlu ditangani secara berkelanjutan.
VISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG 2005-2025(UU NO 17/2007)
MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG 2005-2025(UU NO 17/2007)
1. Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila
2. Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing
3. Mewujudkan masyarakat demokratis berlandaskan hukum
4. Mewujudkan Indonesia aman, damai, dan bersatu
MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG 2005-2025(UU NO 17/2007)
5. Mewujudkan pemerataan pembangunan dan berkeadilan
6. Mewujudkan Indonesia asri dan lestari7. Mewujudkan Indonesia menjadi negara
kepulauan yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional
8. Mewujudkan Indonesia berperan penting dalam pergaulan dunia internasional
VISI PEMBANGUNAN NASIONALTAHUN 2004-2009
Terwujudnya kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara yang aman, bersatu, rukun dan damai;
Terwujudnya masyarakat , bangsa dan negara yang menjunjung tinggi hukum, kesetaraan, dan hak asasi manusia;
Terwujudnya perekonomian yang mampu menyediakan kesempatan kerja dan penghidupan yang layak serta memberikan pondasi yang kokoh bagi pembangunan yang berkelanjutan
MISI PEMBANGUNAN NASIONALTAHUN 2004-2009
Mewujudkan Indonesia yang aman dan damai
Mewujudkan Indonesia yang adil dan demokratis
Mewujudkan Indonesia yang sejahtera
MENCIPTAKAN
INDONESIA YANG AMAN DAN DAMAI Peningkatan rasa saling percaya dan harmonisasi antar kelompok masyarakatPengembangan kebudayaan berlandaskan nilai-nilai luhurPeningkatan keamanan, ketertiban, dan penanggulangan kriminalitasPencegahan dan penanggulangan separatismePencegahan dan penanggulangan terorismePeningkatan kemampuan pertahanan negaraPemantapan politik luar negeri dan peningkatan kerjasama internasional
MEWUJUDKAN INDONESIAYANG ADIL DAN DEMOKRATIS
Pembenahan sistem hukum dan politik hukum
Penghapusan diskriminasi
Penghormatan, pemenuhan, dan penegakan hukum dan pengakuan atas HAM
Peningkatan kualitas kehidupan dan peran perempuan serta kesejahteraan dan perlindungan anak
Revitalisasi proses desentralisasi dan otonomi daerah
Penciptaan tata pemerintahan yang bersih dan berwibawa
Perwujudan lembaga demokrasi yang makin kokoh
MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Penanggulangan kemiskinanPeningkatan investasi dan ekspor non migasPeningkatan daya saing industri manufakturRevitalisasi pertanianPemberdayaan koperasi, dan usaha mikro , kecil, dan menengahPeningkatan pengelolaan BUMNPeningkatan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologiPerbaikan iklim ketenagakerjaanPemantapan stabilitas ekonomi makro
MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Pembangunan pedesaanPengurangan ketimpangan pembangunan wilayahPeningkatan akses masyarakat terhadap penidikan yang berkualitasPeningkatan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang lebih berkualitasPeningkatan perlindungan dan kesejahteraan sosialPembangunan kependudukan, keluarga kecil berkualitas, dan pemuda dan olahragaPeningkatan kualitas kehidupan beragamaPerbaikan pengelolaan SDA dan pelestarian mutu LHPercepatan pembangunan infrastruktur
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH(UU 32/2004)
Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah disusun perencanaan pembangunan daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional (pasal 150 ayat (1)).
Perencanaan pembangunan daerah disusun sesuai kewenangannya yang dilaksanakan oleh Bappeda (pasal 150 ayat (2)).
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAHPerencanaan pembangunan daerah didasarkan pada data dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggung jawabkan (pasal 152 ayat (1))
Perencanaan pembangunan daerah disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan (pasal 153)
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM)30 PROPINSI DI INDONESIA SESUAI IHDR 2004
•
NO PROPINSIANGKA
HARAPAN HIDUP (TH)
ANGKA MELEK HURUF DEWASA
(%)
RATA-RATA LAMA SEKOLAH
(TH)
PENGELUARAN PER KAPITA
(RIBU RUPIAH)NILAI IPM RANGKING
1 DKI Jakarta 72,3 92,2 10,4 616,9 0,756 12 Sulawesi Utara 70,9 98,8 8,6 587,9 0,713 23 Daerah Istimewa Yogyakarta 72,4 85,9 8,1 611,3 0,708 34 Kalimantan Timur 69,4 95,2 8,5 591,6 0,700 45 Riau 68,1 96,5 8,3 588,3 0,691 56 Kalimantan Tengah 69,4 96,4 7,6 585,8 0,691 67 Sumatera Utara 67,3 96,1 8,4 589,2 0,688 78 Sumatera Barat 66,1 95,1 8,0 589,0 0,675 89 Bali 70,0 84,2 7,6 596,3 0,675 9
10 Jambi 66,9 94,7 7,4 585,6 0,671 1011 Banten 62,4 93,8 7,9 608,7 0,666 1112 Maluku 65,5 96,3 8,0 576,3 0,665 1213 Jawa Tengah 68,9 85,7 6,5 594,2 0,663 1314 Bengkulu 65,4 93,0 7,6 586,6 0,662 1415 N A D 67,7 95,8 7,8 557,5 0,660 1516 Sumatera Selatan 65,7 94,1 7,1 582,9 0,660 1617 Jawa Barat 64,5 93,1 7,2 592,0 0,658 1718 Lampung 66,1 93,0 6,9 583,3 0,658 1819 Maluku Utara 63,0 95,8 8,4 583,4 0,658 1920 Bangka Belitung 65,6 91,7 6,6 588,2 0,654 2021 Sulawesi Selatan 68,6 83,5 6,8 586,7 0,653 2122 Sulawesi Tengah 63,3 93,3 7,3 580,2 0,644 2223 Kalimantan Selatan 61,3 93,3 7,0 596,2 0,643 2324 Gorontalo 64,2 95,2 6,5 573,3 0,641 2425 Jawa Timur 66,0 83,2 6,5 593,8 0,641 2526 Sulawesi Tenggara 65,1 88,2 7,3 577,9 0,641 2627 Kalimantan Barat 64,4 86,9 6,3 580,4 0,629 2728 N T T 63,8 84,1 6,0 563,1 0,603 2829 Papua 65,2 74,4 6,0 578,2 0,601 2930 N T B 59,3 77,8 5,8 583,1 0,578 30
INDONESIA 66,2 89,5 7,1 591,2 0,658
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM)20 KABUPATEN/KOTA TERPILIH DI INDONESIA SESUAI IHDR 2004
•
NO KABUPATEN KOTAANGKA
HARAPAN HIDUP (TH)
ANGKA MELEK HURUF DEWASA
(%)
RATA-RATA LAMA SEKOLAH
(TH)
PENGELUARAN PER KAPITA
(RIBU RUPIAH)NILAI IPM RANGKING
A 10 TERATAS
1 Jakarta Timur 72,5 98,5 10,9 614,1 0,760 12 Jakarta Selatan 71,7 98,3 10,7 619,1 0,757 23 Yogyakarta 72,9 94,9 10,7 615,4 0,753 34 Jakarta Utara 72,2 98,2 9,8 616,7 0,751 45 Jakarta Barat 72,3 97,9 10,0 614,4 0,750 56 Denpasar 72,4 94,7 10,7 614,2 0,749 67 Jakarta Pusat 70,7 98,1 10,5 617,2 0,748 78 Manado 71,5 99,8 10,9 595,5 0,742 89 Palangkaraya 72,9 98,8 10,5 591,4 0,742 9
10 Pemantang Siantar 70,9 98,7 10,3 606,9 0,741 10
B 10 TERBAWAH
11 Sumenep 61,2 69,6 4,1 592,5 0,565 33212 Sitobondo 61,5 66,6 4,5 590,6 0,562 33313 Lombok Timur 57,7 75,5 5,5 582,3 0,561 33414 Lombok Barat 57,9 72,9 5,0 577,8 0,550 33515 Bondowoso 59,0 65,3 4,7 583,3 0,541 33616 Nabire 66,1 75,5 5,0 499,1 0,541 33717 Lombok Tengah 57,5 68,1 4,8 583,3 0,539 33818 Sumba Barat 62,4 71,6 5,3 526,0 0,534 33919 Sampang 57,5 56,2 2,9 580,0 0,497 34020 Jayawijaya 64,7 32,0 2,2 570,2 0,470 341
INDONESIA 66,2 89,5 7,1 591,2 0,658
1. REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI 1. REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAHDAN OTONOMI DAERAH – Penataan Peraturan Perundang-undanganPenataan Peraturan Perundang-undangan– PeningkatanPeningkatan Profesionalisme Aparat Profesionalisme Aparat
Pemerintah DaerahPemerintah Daerah– Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Peningkatan Kapasitas Kelembagaan
Pemerintah DaerahPemerintah Daerah– Peningkatan Kapasitas Keuangan Peningkatan Kapasitas Keuangan
Pemerintah DaerahPemerintah Daerah– Peningkatan Kerjasama Antar DaerahPeningkatan Kerjasama Antar Daerah– Penataan Daerah OtonomiPenataan Daerah Otonomi
PRIORITAS PROGRAM (RPJM)PRIORITAS PROGRAM (RPJM)
2. PENGURANGAN KETIMPANGAN 2. PENGURANGAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN DAERAHPEMBANGUNAN DAERAH– Pengembangan Wilayah Strategis dan Pengembangan Wilayah Strategis dan
Cepat TumbuhCepat Tumbuh
– Pengembangan Kawasan TertinggalPengembangan Kawasan Tertinggal
– Pengembangan PerkotaanPengembangan Perkotaan
– Pengembangan Wilayah PerbatasanPengembangan Wilayah Perbatasan
– Pemulihan Kawasan KonflikPemulihan Kawasan Konflik
– Penataan RuangPenataan Ruang
– Pengelolaan PertanahanPengelolaan Pertanahan
PRIORITAS PROGRAMPRIORITAS PROGRAM
3. PEMBANGUNAN PERDESAAN3. PEMBANGUNAN PERDESAAN– Dengan lintas program yang dilaksanakan di Dengan lintas program yang dilaksanakan di
kawasan perdesaan untuk:kawasan perdesaan untuk: meningkatkan kegiatan ekonomi di perdesaan di meningkatkan kegiatan ekonomi di perdesaan di
perdesaan; perdesaan; meningkatkan sarana dan prasarana perdesaan;meningkatkan sarana dan prasarana perdesaan; meningkatkan kualitas sumber daya manusia di meningkatkan kualitas sumber daya manusia di
perdesaan; perdesaan; meningkatkan pengelolaan pertanahan dan tata meningkatkan pengelolaan pertanahan dan tata
ruang di perdesaan;ruang di perdesaan; meningkatkan perlindungan sumber daya alam meningkatkan perlindungan sumber daya alam
dari kegiatan pemanfaatan yang tidak terkendali dari kegiatan pemanfaatan yang tidak terkendali dan eksploitatif di perdesaan, dan eksploitatif di perdesaan,
PRIORITAS PROGRAMPRIORITAS PROGRAM
KEBIJAKSANAAN pengurangan ketimpanganKEBIJAKSANAAN pengurangan ketimpangan
DAERAH MISKINDAERAH MISKIN
PERATURAN UNTUK MENDORONG PERATURAN UNTUK MENDORONG KEGIATAN EKONOMIKEGIATAN EKONOMI
larangan perkembangan industri ttt. larangan perkembangan industri ttt. di dh. majudi dh. maju
bantuan keuangan untuk investasibantuan keuangan untuk investasi
keringanan fiskalkeringanan fiskal
PENINGKATAN SARANA EK-SOSPENINGKATAN SARANA EK-SOSpeningkatan sarana transportasipeningkatan sarana transportasi
peningkatan sarana air minum, peningkatan sarana air minum, listrik dan telekomunikasilistrik dan telekomunikasi
pendirian kawasan industripendirian kawasan industri
DAERAH KAYADAERAH KAYA
PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN PERUMAHAN
PEREMAJAAN PEREMAJAAN BAGIAN KOTA TUABAGIAN KOTA TUA
PERENCANAAN PERENCANAAN SARANA MASA SARANA MASA DEPANDEPAN
sektorsektor Kelompok kegiatan yang menjadi Kelompok kegiatan yang menjadi
urusan pemerintahan dan kegiatan urusan pemerintahan dan kegiatan masyarakat luas yang masyarakat luas yang memberikanhasil berupa barang atau memberikanhasil berupa barang atau jasa yang sejenis dan memiliki jasa yang sejenis dan memiliki manfaat yang sama bagi kehidupan manfaat yang sama bagi kehidupan bangsa dan negarabangsa dan negara
Faktor yg hrs diperhatikan dlm Faktor yg hrs diperhatikan dlm penyusunan strategi sektoralpenyusunan strategi sektoral
Keadaan dan penyebaran sumber daya Keadaan dan penyebaran sumber daya sektorsektor
Kuantitas dan kualitas dukungan sumber Kuantitas dan kualitas dukungan sumber daya sektordaya sektor
Kualitas pelayanan sektorKualitas pelayanan sektor ‘‘economic linkage’economic linkage’ Keadaan dan perkembangan ekosospol Keadaan dan perkembangan ekosospol
globalglobal Keseimbangan penyediaan dan permintaan Keseimbangan penyediaan dan permintaan
di pasar dunia, nasional n lokaldi pasar dunia, nasional n lokal Hambatan yang mungkinHambatan yang mungkin
STRATEGISTRATEGI PEMBANGUNAN SEKTORPEMBANGUNAN SEKTOR
EKONOMI (PRODUKTIF)EKONOMI (PRODUKTIF) LINKAGE:LINKAGE:
Backward LinkageBackward Linkage
Forward LinkageForward Linkage
NON-EKONOMI (NON-PRODUKTIF)NON-EKONOMI (NON-PRODUKTIF) Mendukung pertumbuhan sektor ekonomiMendukung pertumbuhan sektor ekonomi Pertimbangan spesifik sektorPertimbangan spesifik sektor Memperhatikan kepentingan nasional dan Memperhatikan kepentingan nasional dan
daerahdaerah Membantu pembangunan daerahMembantu pembangunan daerah