Dis Akari Da

6
teti haryati Kamis, 22 Desember 2011 Makalah Disakarida DISAKARIDA Disakarida adalah suatu oligosakarida yang paling banyak terdapat di alam. Oligosakarida merupakan polimer dengan derajat polimerisasi 2 sampai 10 dan biasanya bersifat larut dalam air. Oligosakarida yang terdiri dari dua molekul disebut sakarida. Disakarida merupakan kelompok karbohidrat yang tersusun dari dua unit monosakarida. Unit monosakarida penyusun disakarida itu dapat berasal dari unit yang sama atau berbeda. Ikatan antara unit monosakarida dalam pembentukan disakarida disebut ikatan glikosida. Salah satu contoh reaksi pembentukan disakarida adalah sebagai berikut : C 6 H 12 O 6 + C 6 H 12 O 6 C 12 H 22 O 12 + H 2 O (monosakarida) (disakarida) Dalam reaksi tersebut di atas terjadi pelepasan air. Beberapa jenis disakarida yang penting adalah laktosa, sukrosa, dan maltosa. Gambar 1. Struktur kimia disakarida A. Laktosa

description

bioikim

Transcript of Dis Akari Da

Page 1: Dis Akari Da

teti haryati

Kamis, 22 Desember 2011

Makalah Disakarida

DISAKARIDADisakarida adalah suatu oligosakarida yang paling banyak terdapat di alam.

Oligosakarida merupakan polimer dengan derajat polimerisasi 2 sampai 10 dan biasanya bersifat

larut dalam air. Oligosakarida yang terdiri dari dua molekul disebut sakarida. Disakarida

merupakan kelompok karbohidrat yang tersusun dari dua unit monosakarida. Unit monosakarida

penyusun disakarida itu dapat berasal dari unit yang sama atau berbeda. Ikatan antara unit

monosakarida dalam pembentukan disakarida disebut ikatan glikosida. Salah satu contoh reaksi

pembentukan disakarida adalah sebagai berikut :

C6H12O6 + C6H12O6                          C12H22O12 + H2O

   (monosakarida)                                    (disakarida)

Dalam reaksi tersebut di atas terjadi pelepasan air. Beberapa jenis disakarida yang

penting adalah laktosa, sukrosa, dan maltosa.

              

Gambar 1. Struktur kimia disakarida

A. Laktosa

Laktosa adalah jenis disakarida yang merupakan gabungan dari dua unit monosakrida

yang berbeda yaitu merupakan karbohidrat dari susu mamalia yang terdiri dari D-galaktosa dan

D-glukosa (gambar 2). Dalam disakarida ini, ikatan glikosidik antara C-1 anomerik dari β-D-

galaktosa dan C-4 non-anomerik dari D-glukosa merupakan β-(1,4).

Sintesis laktosa oleh laktosa sintetase, suatu dimer heterogenosa, merupakan contoh baru

dari modifikasi spesifisitas katalitik oleh pembentukan dimer, (suatu bentuk perubahan alosterik

konformasional). Salah satu dari dua protomer merupakan suatu enzim (galaktosil transferase)

Page 2: Dis Akari Da

yang terdapat secara luas dalam jaringan hewan, termasuk grandula mammae selama kehamilan

dan menghasilkan katalis reaksi berikut:

UDP-galaktosa  + N-asetilglukosamin             N-asetilaktosamin   +  UDP

UDP merupakan uridin difospat, yang bertindak sebagai suatu karier molecular dari

karbohidrat pada reaksi enzimatik tertentu. Untuk produksi susu, protomer kedua dari laktosa

sintetase,laktalbumin-α, disintesis secara spesifik dalam jaringan mammae, dan interaksi protein

ini dengan galaktsil transferase mengubah spesifisitas substrat sehingga enzim dimerik

mengkatalisis sintesis dari laktosa dengan adanya glukosa:

UDP-galatosa  +  glukosa                 laktosa   +   UDP

Laktalbumin- α hanya terjadi dalam jaringan mammae, dengan demikian, laktosa adalah

unik untuk susu mamalia. Laktosa bersifat reduksi dengan struktur cincin. Laktosa banyak

ditemukan dalam susu yaitu sekitar 40 persennya sehingga laktosa sering disebut dengan gula

susu. Laktosa dapat difermentasi oleh bakteri streptococcus laktis menjadi asam laktat. Selain itu

juga jika lakatosa ini dipanaskan sampai suhu 175 oC akan berbentuk laktokaramel.

         Gambar 2.  Struktur Laktosa

B. Sukrosa

Sukrosa adalah disakarida yang dibentuk dari unit monosakarida yang berbeda yaitu

antara satu molekul glukosa dan satu molekul fruktosa. Antara kedua unitmonosakarida tersebut

diikat dengan ikatan α-1, β-2 glikosida. Sukrosa tidak mempunyai sifat reduksi karena sukrosa

dibentuk dari gugus reduksi masing-masing unit monosakrida penyusunnya. Sukrosa banyak

ditemukan dalam tanaman. Sumber yang kaya sukrosa adalah tebu, bit, dan wortel. Hasil

samping pengekstrasi sukrosa baik dari tebu ataupun bit adalah molase. Molase ini berwarna

gelap, cairannya pekat (20 - 30 persen), dan dengan proses kristalisasi tidak dapat diubah lebih

lanjut menjadi sukrosa karena adanya gula reduksi dan kotoran non gula.

         

Sukrosa (gula meja) terdapat dalam tumbuh-tumbuhan, dimana mereka disintesis dari D-

glukosa dan D-fruktosa (gambar 3). Suatu ikatan glikosidik anatara C-1 anomerik dari α-D-

glukosa dan C-2 anomerik dari β-D- fruktosa menghubungkan kedua monosakarida melalui

suatu jembatan oksigen, menghasilkan suatu ikatan α-(1,2).

            

Page 3: Dis Akari Da

                               Gambar 3. Struktur Sukrosa

C. Maltosa

Maltosa adalah disakarida yang dibentuk dari dua unit monosakrida yang sama yaitu

glukosa. Antar unit glukosa tersebut diikat dengan ikatan α-1,4 glikosida.

Maltosa adalah gula reduksi dan larut dalam air. Maltosa jarang ditemukan dalam bentuk

bebas di alam. Maltosa hanya ditemukan dari hasil degradasi pati oleh enzim atau hasil proses

pengekstrasi sukrosa. Pada proses pembentukan ber dari kecambah barley (sejenis biji-bijian),

terjadi proses degradasi pati menjadi maltosa oleh enzim amilase.

            Maltosa (gambar 4) dan selobiosa (gambar 5) merupakan dua disakarida yang tidak

terdapat secara alamiah tetapi secara komersial masing-masing merupakan produk degradasi dari

zat tepung dan selulosa. Kedua sakarida memiliki dua residu D-glukosil yang dihubungkan oleh

suatu  ikatan 1,4 glukosidik, perbedaan structural tunggal antara dua disakarida adalah pada

ikatan dalam maltose adalah α-(1,4) dan dalam selobiosa adalah β-(1,4). Perbedaan yang

tampaknya kecil ini bertindak sebagai suatu ilustrasi terkait mengenai derajat spesifikasi tinggi

yang sering ditemukan dalam system biologi. Polimer D-glukosa dalam ikatan α-(1,4) bertindak

sebagai suplai energy yang tersedia dengan mudah untuk tumbuh-tumbuhan dan hewan,

sementara polimer analog dalam ikatan β-(1,4) merupakan komponen structural dan tidak

didegradasi oleh sebagian besar system kehidupan, yang tidak memiliki kemampuan enzimatik

untuk menghidrolisis ikatan β-(1,4) glikosidik. Ruminansia (pemamah biak), contohnya sapi,

menggunakan selulosa sebagai sumber makanan hanya karena bacteria dalam lambungnya dapat

mencerna polisakarida. Bahkan rayap mengandalkan pada mikroflora dalam ususnya untuk

mendegradasi kayu. Jika bukan untuk kemampuan dari bakteri tertentu dan jamur untuk

menghidrolisis ikatan β-(1,4) yang ditemukan dalam polisakarida tumbuh-tumbuhan yang mati

akan menimbulkan masalah ekologi yang serius.

                   

                                         Gambar 4. Struktur Maltosa

                  

                                     Gambar 5. Struktur Selobiosa

Page 4: Dis Akari Da

Diposkan oleh teti haryati di 07.34 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Reaksi: 

Tidak ada komentar:

Poskan Komentar

Link ke posting ini

Buat sebuah Link

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Mengenai Saya

teti haryati aq ingin menjadi apa yang aku inginkan;)

Lihat profil lengkapku

Arsip Blog

November (1) Juli (5) Mei (1) Januari (1) Desember (12) Oktober (5) Juli (1)

Pengikut

Page 5: Dis Akari Da

Template Watermark. Gambar template oleh sasimoto. Diberdayakan oleh Blogger.