DirjenPR_Padang010501_Konreg
-
Upload
mukhtirili -
Category
Documents
-
view
106 -
download
3
Transcript of DirjenPR_Padang010501_Konreg
1-2 MEI 2001
DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH
PENATAAN RUANG DAN PENATAAN RUANG DAN PENETAPAN KAWASAN PRIORITASPENETAPAN KAWASAN PRIORITAS
DALAM MENDUKUNGDALAM MENDUKUNGKETERPADUAN PROGRAM KETERPADUAN PROGRAM
PENGEMBANGANPENGEMBANGANKIMPRASWILKIMPRASWIL
a. Kesenjangan antar wilayah perkotaan dan perdesaanb. Keterbatasan akses ke kawasan terpencil/tertinggal dan
akses ke pasarc. Sistem pembangunan sentralistik dan sektorald. Pembangunan permukiman dan prasarana wilayah lintas
daerah (propinsi, kabupaten/kota) e. Lemahnya keterpaduan program yang berbeda sumber
pendanaannyae. Belum efektifnya pemanfaatan Rencana Tata Ruang
sebagai alat keterpaduan pembangunan (wilayah/sektoral) f. Pengelolaan pembangunan di daerah belum optimal dalam
menunjang pengembangan wilayahg. Akumulasi modal di kawasan perkotaan
PERMASALAHAN PENGEMBANGAN WILAYAH NASIONALPERMASALAHAN PENGEMBANGAN WILAYAH NASIONAL
1. Penyediaan Jaringan Prasarana Wilayah TerpaduKeterpaduan prasarana penunjang (antara lain transportasi, drainase, air bersih, air buangan, listrik, telekomunikasi) sangat esensial bagi pencapaian efisiensi pembangunan.
2. Perbaikan Iklim Usaha yang KondusifDiperlukan adanya kemudahan perijinan investasi, jaminan keamanan dan mengurangi ekonomi biaya tinggi.
3. Mendorong Perkembangan Daerah dan Kawasan TertinggalDiperlukan penyiapan sarana dan prasarana, serta investasi (swasta dan pemerintah) untuk menggiatkan perekonomian, termasuk ekonomi usaha kecil (pemberian kredit bagi usaha kecil dan menengah).
4. Mempertahankan Kelangsungan Perkembangan Kegiatan EkonomiDiperlukan upaya mempertahankan produksi barang dan jasa dan informasi pasar melalui pembinaan kepada pengusaha kecil, menengah dan besar dan pemberian insentif guna pengembangan usahanya.
5. Pemanfaatan Keunggulan Geografis untuk Menangkap Peluang GlobalMengembangkan kawasan yang berpotensi bagi perkembangan ekonomi regional (menjadi pusat pertumbuhan ekonomi regional) yang melayani antar negara tetangga sesuai dengan rencana tata ruang wilayah.
6. Perlunya Pemanfaatan Komponen Teknologi yang Sesuai dengan Visi dan Misi WilayahDalam rangka pembangunan nasional yang lebih terintegrasi dan berkelanjutan, perlu adanya sentuhan teknologi yang mampu berinteraksi dengan upaya-upaya pengembangan wilayah.
7. Mencegah Terjadinya atau Bertambahnya Daerah Permukiman KumuhDilakukan dengan meningkatkan upaya pemenuhan kebutuhan perumahan dan permukiman, serta meningkatkan keselamatan dan keamanan bangunan.
TANTANGAN
Pengembangan Wilayah Peningkatan kualitas kehidupan masyarakat dan lingkungan
1. Peningkatan Kemampuan Masyarakat (Kelembagaan, Akses Infor. Tekno. dan
Ketrampilan)
2. Peningkatan Efisiensi Produksi (Teknologi, Investasi dan Transportasi)
3. Pengendalian Dampak Lingkungan
4. Peningkatan Kemampuan Pemerintah Daerah
5. Peningkatan Peran Lembaga Sosial Ekonomi (LSM, Bank, Koperasi)
1. Pengelolaan Kawasan Produksi
2. Penataan Permukiman dan Pengembangan Infrastruktur dan Transportasi
3. Penatagunaan Sumber Daya Alam
4. Pengelolaan Kawasan Lindung (Lingkungan) yang efektif
PENGEMBANGAN WILAYAH DAN PENATAAN RUANG
Didekati melalui proses Penataan ruang :•Perencanaan Tata Ruang
•Pemanfaatan Ruang
•Pengendalian
RTR (Penentuan lokasi produksi, permukiman dan prasarana pendukung)Program, Investasi Pengembangan
Penyusunan NSPM, Perijinan, Tindak TurunTangan.
Secara SpatialMembutuhkan
HolistikIntegratifKoordinatifEfisienEfektif
Memberi fasilitasi kerjasama atau penyelesaian masalah lintas daerah
Mendorong pendekatan bottom-up atau memahami kondisi dan kebutuhan lokal (otonomi daerah)
Integrasi atau sinergi potensi dan keunggulan lokal dalam kerangka pembangunan NKRI
Mendorong pengembangan ekonomi kerakyatan
Mendorong kemitraan/urunan atau peran masyarakat dan pelaku lainnya
PARADIGMA BARU
UU 24/1992 tentang Penataan Ruang, Pasal 1; 11:Kawasan Tertentu adalah Kawasan yang Ditetapkan Secara Nasional dan Mempunyai Nilai Strategis yang Penataan Ruangnya DiprioritaskanUU 22/1999 tentang Pemerintahan Daerah, Pasal 7:Kebijakan Perencanaan Nasional dan Pengendalian Pembangunan Nasional Secara Makro Merupakan Wewenang Pemerintah PusatPP 47/1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Pasal 7:4:Kawasan Andalan adalah Kawasan yang Berperan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Kawasan itu sendiri dan Kawasan disekitarnya (Prime Mover), serta dapat Mewujudkan Pemerataan Pembangunan Wilayah Nasional dalam rangka untuk Mensinergikan Pengembangan Antar Wilayah dan Antar Sektor Kawasan Tertentu adalah Kawasan yang Mempunyai Nilai Strategis Nasional dari Segi Poleksosbudhankam & Lingkungan Hidup dan Penataan Ruangnya Diprioritaskan UU 25/1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah
UU 25/2000 tentang Program Pembangunan Nasional 2000 - 2004
PP 25/2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom
Landasan hukum
3. Meningkatkan pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana publik, termasuk transportasi, telekomunikasi, energi dan listrik, serta air bersih guna mendorong pemerataan pembangunan, melayani kebutuhan masyarakat dengan harga terjangkau, serta membuka keterisolasian wilayah pedalaman dan terpencil. (Arah Kebijakan: Ekonomi butir 17)
1. Meningkatkan pembangunan di seluruh daerah, terutama di Kawasan Timur Indonesia, daerah Perbatasan dan wilayah tertinggal lainnya dengan berlandaskan pada prinsip desentralisasi dan otonomi daerah (Pembangunan Daerah, butir 1.c)
2. Mengoptimalkan peranan pemerintah dalam mengoreksi ketidaksempurnaan pasar dengan menghilangkah seluruh hambatan yang mengganggu mekanisme pasar, melalui regulasi, layanan publik, subsidi, dan insentif, yang dilakukan secara transparan dan diatur dengan undang-undang (Arah Kebijakan; Ekonomi Butir 3)
Pesan gbhn
Memfasilitasi Perwujudan Struktur Ruang Wilayah yang Didukung oleh Jaringan Prasarana Wilayah serta Pengembangan Perkotaan dan Perdesaan
Meningkatkan Kemampuan Daerah dan Peran Masyarakat serta Pelaku lainnya dalam Penyelenggaraan Penataan Ruang
Mendukung Percepatan Pertumbuhan KTI dan Kawasan Tertinggal lainnya
Mendukung Pembangunan Kawasan Andalan, Kawasan Tertentu dan Strategis Nasional lainnya
Pemantapan RTRWN dan Penyelesaian RTRW Pulau
Mendukung Pelestarian Kawasan Lindung
Mewujudkan Transparansi dalam rangka Kepastian Pemanfaatan Ruang
Program strategis jangka menengahBidang penataan ruang
KERANGKA PEMIKIRAN RENCANA STRATEGISDEPARTEMEN KIMPRASWIL
KONSEPSI PEMBANGUNAN
PERMUKIMAN DAN
PRASARANA WILAYAH
DEP KIMPRASWIL
STRUKTUR DAN
POLA PEMANFAATAN RUANG
: SISTEM PUSAT-PUSAT
PERKOTAAN DAN
PERDESAAN; PRASARANA
WILAYAH SERTA PERUMAHANDAN PERMUKIMAN; KAWASAN
FUNGSIONAL
PENYIAPAN RUANG UNTUK
KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT BERDASARKAN
KEWILAYAHAN
PENGEMBANGAN
KAWASAN PRIORITAS
KAWASAN
TERTINGGAL
KAWASAN TERTENTU
KAWASAN ANDALAN
LINGKUP PENANGANAN
PENATAAN RUANG
SUMBERDAYA AIR
PENGEMBANGAN PERMUKIMAN
TATA PERKOTAAN & PERDESAAN
PRASARANA WILAYAH
20052001 2002 2003 2004
MNGT
SUMBER
DAYA
KOORDINASI
PERENCANAAN
MEMPERTAHANKAN PERSATUAN DANKESATUAN SERTA MENINGKATKANKEHIDUPAN DEMOKRASI
MEWUJUDKAN SUPREMASI HUKUM DANPEMERINTAHAN YANG BERSIH
MEMPERCEPAT PEMULIHAN EKONOMI
DAN MEMPERKUAT LANDASANPEMBANGUNAN EKONOMI YANG
BERKELANJUTAN MEMBANGUN KESEJAHTERAAN RAKYAT
DAN KETAHANAN BUDAYA MENINGKATKAN KAPASITAS DAERAH
DAN MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT
AGENDA PEMBANGUNAN
PROGRAM, SUBPROGRAM, PROYEK
1 5432
RENCANA TERPADU
KAWASAN ANDALAN
Kawasan yang mempunyai nilai strategis dalam rangka mendukung pertumbuhan daerah (PP 47/97) sehingga pengembangannya perlu dilakukan secara bersama-sama PUSAT dan DAERAH untuk dukungan prasarana wilayah
KAWASAN TERTENTUKawasan yang mempunyai nilai strategis nasional (berimplikasi nasional dan regional) mencakup aspek Poleksosbudhankam yang pengembangannya sesuai dengan PP 47 tahun 1997 yang diprioritaskan.
KAWASAN TERTINGGAL
Kawasan yang pengembangannya diprioritaskan sesuai sebagaimana diamanatkan dalam GBHN 1999 - 2004 dalam rangka pemerataan dan pemulihan ekonomi wilayah.
Penanganan kawasan prioritas
- Terisolasi- Produktivitas lahan
rendah- Perbatasan- Rawan bencana- Rawan pangan- Eks. kerusuhan
Peta Sebaran Kws. Andalan & Klasifikasi Keandalan
- Kesepakatan
Peta Sebaran Kws. Tertentu
Peta Sebaran Kws. Tertinggal
- Usulan Daerah Perlu Dikaji Lebih Lanjut
KAWASANANDALAN
KAWASANTERTENTU
KAWASANTERTINGGAL
• 108 lokasi• Kriteria (PP 47/97):
- mendorong pertumbuhan ekonomi kws. & sekitarnya (prime mover),
- pemerataan pemanfaatan ruang wilayah nasional
• 23 lokasi
- nilai strategis nasional (segi Poleksosbudhankam & lingkungan hidup)
- penataan ruangnya diprioritaskan
• Kriteria (PP 47/97):
• 67 lokasi• Kriteria (GBHN)
KRITERIAKRITERIAPRIORITAS
PRIME MOVER
¤ Kontribusi PDRBthd PDB besar: - Jawa
- Luar Jawa
¤ Cepat tumbuh
KAPET
¤ Klasifikasi:- Keandalan Tinggi- Keandalan Rendah
¤ Komitmen Pusat & Daerah sebagai Prime Mover
SEMUA DITANGANI (23 lokasi)
SEMUA DITANGANI (67 lokasi)
MEKANISMEPEMBAHASAN
KRITERIAUsulan Daerah
Menampung usulan daerah dan perlu dikaji lebih lanjut
• Tipologi: - Berkembang - Prospektif
Berkembang
Menampung usulan daerah dan perlu dikaji lebih lanjut
Kriteria dan mekanismePenentuan kawasan prioritas
Kawasan pengembangan
7 Kawasan
4 Kawasan
4 Kawasan
3 Kawasan
- Kawasan
4 Kawasan
- Kawasan
- Kawasan
1 Kawasan
Sumatera
Jawa
Kalimantan
Irian Jaya
Maluku
Sulawesi
N T T
N T B
Bali
29 Kawasan
7 Kawasan
8 Kawasan
2 Kawasan
4 Kawasan
8 Kawasan
5 Kawasan
2 Kawasan
2 Kawasan
28 Kawasan
26 Kawasan
16 Kawasan
9 Kawasan
4 Kawasan
17 Kawasan
3 Kawasan
3 Kawasan
2 Kawasan
TOTAL 108 Kawasan 23 Kawasan 67 Kawasan
PULAU / WILAYAH
KAWASAN ANDALAN
KAWASAN TERTENTU
KAWASAN TERTINGGAL
PENGELOMPOKAN PROGRAM KIMPRASWIL
1. MENDUKUNG KEGIATAN PEMBANGUNAN WILAYAH
UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN POTENSI WILAYAH SERTA MENGATASI KESENJANGAN PEMB. ANTAR WILAYAH
2. PENANGANAN ISSUE STRATEGIS (NATIONAL CONCERNS)UNTUK MENANGANI PRAS & SAR UMUM YANG BERSIFAT STRATEGIS BERSKALA NASIONAL ATAU ANTAR WILAYAH YG MENGALAMI KERUSAKAN FISIK KRN BENCANA ALAM
3. MENDUKUNG PERCEPATAN PROSES DESENTRALISASIUNTUK MENANGANI PRAS & SAR BAIK YANG BERSKALA LOKAL MAUPUN NASIONAL, YANG MEMERLUKAN BANTUAN PENANGANAN PUSAT UNTUK SIAP DISERAHKAN KE DAERAH
4. PENGEMBANGAN MANAJEMEN PEMBANGUNANUNTUK MENDUKUNG PEMBINAAN DAN PENGELOLAAN PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBANGUNAN BAIK DI DAERAH MAUPUN DI PUSAT DALAM RANGKA GOOD GOVERNANCE
Penyusunan Rencana Terpadu Pengembangan Permukiman dan Prasarana Wilayah melalui proses iteratif yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan sektor
Merupakan produk antara penjabaran tata ruang ke dalam program
Acuan :
RTRW Propinsi / Kabupaten / Kota
Regional Study
Urban Development Study
Hasil Monitoring dan Evaluasi dari Daerah / Direktorat Wilayah
Telah mempertimbangkan secara komprehensif dengan sektor-sektor lain yang memerlukan prasarana
Dimensi waktu: Jangka Menengah dan Program Tahunan (Th. 2002)
Cakupan : Sesuai Skala Ketelitian
Rencana terpaduPengembangan kimpraswil
LAMPIRAN
KONREG
PRIME MOVER
b) Kontribusi PDRB thd PDB besar:Jawa > 2,5%Luar Jawa > 1%
a) Cepat tumbuh: Laju Pertumbuhan PDRB > 4 %
Laju PDRB:
atau
Kontribusi PDRB thd PDB:
Jawa
Luar Jawa
SUMATERA
KeandalanTinggi
KeandalanRendah
> 4 %
> 2,5 %
> 1,0 %
< 4 %
< 2,5 %
< 1,0 %
14 15
Aglomerasi kota > 3 Kontribusi terhadap GDP > 2,5 %
terhadap nasional Prosentase penduduk > 3 %
penduduk propinsi Prasarana dasar memiliki:
Aksesibilitas Pelabuhan laut dan/atau bandar
udara Prasarana listrik, telkom, air,
dan lain-lain Terdapat sumber daya alam Terdapat sektor unggulan nasional
yang sudah berkembang
Aglomerasi kota antara 1 - 2 buah Kontribusi terhadap GDP 0,5 % - 2,5
% terhadap nasional Prosentase penduduk > 0,5 % - 2 %
penduduk propinsi Prasarana dasar:
Aksesibilitas jalan belum lengkap
Pelabuhan kondisi sedang atau kurang
Prasarana lainnya belum cukup Tersedia sumber daya alam Kemungkinan mengembangkan
sektor unggulan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Kawasan.
PROSPEKTIF BERKEMBANG
BERKEMBANG
TINGGI RENDAHPROPINSI DISTA ACEH
1 Kawan Banda Aceh dsk2 Kawan Lhokseumawe dsk3 Kawan Pantai Barat Selatan
*) KAPET Sabang
PROPINSI SUMATERA UTARA4 Kawan M e d a n dsk5 Kawan Pematang Siantar dsk6 Kawan Rantau Prapat - Kisaran7 Kawan Tapanuli dsk8 Kawan Danau Toba dsk9 Kawan Nias dsk
PROPINSI SUMATRA BARAT10 Kawan Padang Pariaman dsk11 Kawan Agam-Bukit Tinggi12 Kawan S o l o k dsk
PROPINSI R I A U13 Kawan Pakanbaru dsk14 Kawan Dumai dsk15 Kawan Rengat-Kuala Enok16 Kawan Natuna dsk **)17 Kawan Zona Batam dsk
KEANDALANNO KAWASAN
TINGGI RENDAHPROPINSI J A M B I
18 Kawan Muara Bulian dsk19 Kawan Muara Bungo - Sarolangun dsk.
PROPINSI SUMATERA SELATAN20 Kawan Palembang dsk21 Kawan Muara Enim dsk22 Kawan Lubuk Linggau dsk23 Kawan Bangka-Belitung
PROPINSI BENGKULU24 Kawan Bengkulu dsk25 Kawan M a n n a dsk
PROPINSI LAMPUNG26 Kawan Bandar Lampung- Metro27 Kawan M e s u j i dsk28 Kawan Kotabumi dsk
J U M L A H 12 15Keterangan:
**) Kawan Natuna dsk menjadi KAPET Natuna
NO KAWASANKEANDALAN
DI ACEHKawasan Industri Lhokseumawe- Kawan Lhokseumawe(Ekspor, Sentra Produksi)Rate PDRB: 5,30%Share Nasional: 0,73%KL Lhokseumawe-Medan Dsk
SUMATERA UTARAKawasan Mebidang- Kawan Medan dskRate PDRB: 5,10%Share Nasional: 2,64%KL Lhokseumawe-Medan Dsk
Kawasan HPT Siabu
1.
2.
3.
RIAUKawasan Batam, Bintan, dan Kws--Kws. Lain di Riau &Sumatera Barat yg termasukdalam IMS-GT.
Kawasan Natuna Dsk.- Kapet NatunaRate PDRB: 6,98%Share Nasional: 0,14%KL Natuna
SUMATERA SELATANKawasan Palembang Dsk.- Kawan Palembang dsk.Rate PDRB: 4,81%Share Nasional: 0,82%KL. Selat Bangka
LAMPUNGKawasan Teluk Ratai
4.
5.
6.
7
DI ACEH1. Taman Nasional
Gunung Leuser
2. P. Simeuleu - P. Banyak
3. Linge - Isaq
4. Blangkejeren
5. Danau Laut Tawar
6. Pulo Aceh
7. Pusong
8. Laweung
9. Beutong Ateuh
10. Telaga Tujuh
SUMATERA UTARA11. Nias dsk
12. Natal dsk
SUMATERA BARAT13. Kepulauan Mentawai
14. Bag. Selatan Kab. Pesisir Selatan
15. Bag. Utara Kab. Lima Puluh Kota
16. Pasaman Timur
17. Bag. Selatan Sawah Lunto Sijunjung
RIAU18. Teluk Kuantan
19. Bangkinang-Pasir Pangaranyan
19. Bangkinang-Pasir Pangaranyan
20. Bagansiapiapi-Bengkalis
21. Guntung
22. Siak Indrapura
23. Kawasan Rupat
24. Kawasan Dabo Singkep
25. Kawasan Pulau Tujuh
26. Kawasan Pulau Mendol
BENGKULU27. Kawasan Kep.
Enggano
SUMATERA SELATAN28. Muara Klingi
LAMPUNG29. Mesuji
PULAU / WILAYAH
KAWASAN ANDALAN
7 Kawasan
4 Kawasan
4 Kawasan
3 Kawasan
- Kawasan
4 Kawasan
- Kawasan
- Kawasan
1 Kawasan
Sumatera
Jawa
Kalimantan
Irian Jaya
Maluku
Sulawesi
N T T
N T B
Bali
KAWASAN TERTENTU
KAWASAN TERTINGGAL
29 Kawasan
7 Kawasan
8 Kawasan
2 Kawasan
4 Kawasan
8 Kawasan
5 Kawasan
2 Kawasan
2 Kawasan
14 Kawasan
15 Kawasan
9 Kawasan
4 Kawasan
2 Kawasan
10 Kawasan
2 Kawasan
2 Kawasan
2 Kawasan
TOTAL 60 Kawasan 23 Kawasan 67 Kawasan
LAMPIRAN-LAMPIRAN
FUNGSI BIRO PERENCANAAN & KLN
(menghasilkan dokumen legal)
Rencana Program Jangka Panjang
dan Jangka Menengah
Propenas
Renstra (Dept)
Repeta
Nota Keuangan
DIP
Rencana Tahunan
JangkaPanjang
RencanaTerpaduMenengah5 Tahun
RTRWN/RTRWPulau
RencanaTerpadu
RencanaTerpaduTahunan
• Konsultasi Regional• Konsultasi antar Ditjen• Inter Departemen • Forum BKTRN
• Konsultasi : Regional Dengan Dirjen Dengan Daerah
(RTRW Prop / Kab / kota)
5 th
Catatan :KB : Kawasan BudidayaKT : Kawasan TertentuKL : Kawasan Lindung FUNGSI DITJEN PENATAAN RUANG
Sektor
MEKANISME
MEKANISME KOORDINASI DAN SINKRONISASI PJ / PM / PT MELALUI PENATAAN RUANG
R - 1
R - 1
Konsultasi dan Sinkronisasi dengan:• Dit. Penataan Ruang
Wilayah Barat, Tengah, dan Timur
• Biro Perencanaan dan KLN
Dokumen Legal Lokasi Kaw. Andalan, Kaw.Tertentu,
Kaw. TertinggalSistem Jaringan Prasarana, Sistem KotaFungsi-Fungsi KawasanNorma dan Kriteria Pengelolaan Kawasan (KB, KT, KL)• Lokasi Kawasan Prioritas
Dokumen
Kriteria Program di Kawasan Prioritas Terpilih
- Peningkatan aksesibilitas pada kws prioritas ke outlet
• Sistem Jaringan Prasarana Prioritas yang mendukung penjalaran pertumbuhan pada dan ke kawasan prioritas serta outlet
• Kabupaten & Kota Prioritas• Arahan, program (Grand Strategy)
yang mendukung berfungsinya kawasan; contoh
RTRWProp
RTRWKab/Kota
UrbanDev’t Study
Hasil M & E Daerah
Reg. Study
Memfasilitasi perwujudan struktur ruang wilayahMemanfaatkan kapasitas sisa prasarana dan sarana di kawasanMemfasilitasi pembangunan lintas sektoral/lintas daerahMenunjang pengembangan kawasan tertinggal, terpencil dan terisolasi , serta kawasan perbatasan Mendukung peningkatan aksesibilitas kawasan prioritas, kabupaten/kota prioritas ke outletMendukung peningkatan kualitas dan kuantitas sarana-prasarana perkotaan dan perdesaanMeningkatkan prasarana dan sarana perkotaan dan perdesaan yang mengalami penurunan fungsi (akibat bencana alam dan kerusuhan)Menjaga keseimbangan sumberdaya air (termasuk konservasi kawasan kritis lingkungan dan penanganan kawasan rawan banjir)Usulan Daerah
RencanaTerpadu
• Kaw. Prioritas• Kab/KotaPrioritas
• PrasaranaPrioritas
PRO-PENAS
RENSTRA (DEPT)
REPETA
NOTA KEU-
ANGAN
DIP
DOKUMEN LEGAL
RTRWN/RTRWPulau
IndikasiProgramTerpaduTh. 2002
UrbanDev’t Study
Hasil M & E
Daerah
Keterpaduandengan Sektoral
Renstra
Master PlanSektor: Jakstra
Renstra
JakstraDitjen
Keterpaduan Kimpraswil
Ditjen 2 KPW
Badan• litbang• SDM
• Konst & invst• Manajemen
Jakstra
Keterpaduan DenganDaerah: Prop/Kab/Kota
Propeda/RTRWP/Kab/Kota
Sasaran Tek.,Sos-budek, SDM, PIMP
SasaranSektor
• Sasaran daerah• Arah• Sektor Unggulan
SasaranDitjen
(melalui forumBKTRN)
(melalui kekerabatan program & wilayah)
(melalui KONREG18 April - 2 Mei)
KeterpaduanSektor
KeterpaduanPerencanaan
Ditjen 2 KPW &Badan
KeterpaduandenganDaerah
Program DJ I - VProgram Pendukung:
Program LitbangProgram BPSDM
Program BP Konst&InvstProgram Manajemen
DIPSektor
DIPDA• DAK• Loan
• Block grant• APBD• APBN
IndikasiProgram/Longlist
IndikasiProgram/Longlist
Reg.Study
JangkaPanjang
RencanaTerpadu
Menengah5 Tahun
5 th
R-1
R-1
MEKANISME KOORDINASI DAN SINKRONISASI PJ / PM / PT MELALUI PENATAAN RUANG
FUNGSI BIRO PERENCANAAN & KLN
(menghasilkan dokumen legal)
Rencana Program Jangka Panjang &Jangka Menengah
Propenas
Renstra (Dept)
Repeta
Nota Keu-
angan
DIP
Rencana Tahunan
JangkaPanjang
RencanaTerpaduMenengah5 Tahun
5 th
FUNGSI DITJEN PENATAAN RUANG
R - 1
R - 1
Dokumen Legal
SEKTORAL/DEPARTEMEN
LAIN
PEMDA, PROP, KAB,
KOTA
INTERNALDEP. KPW/DITJEN 2
PEMDA
Langsung
MelaluiBKTRN
Langsung
MelaluiKonreg
RTRWN/RTRWPulau
RencanaTerpadu
RencanaTerpaduTahunan
RTRWKab/Kota
Reg.Study
RTRWProp
UrbanDev’t Study
Hasil M & E
Daerah
GBHN1)
2)
3)
– Share Ekonomi terhadapNasional besar atau growth tinggi
– Kapet (KTI + Sabang + Natuna)– Permasalahan Lintas Daerah/Sektor– KESR – Kawasan Laut Terkait– Usulan Daerah
a. Kawasan Andalan
– Ditetapkan Dalam PP 47 Th. 1997– Permasalahan Lintas Sektoral– Belum Mempunyai Akses ke
Outlet/ Pasar
b. Kawasan Tertentu
– Bencana Alam– Kerusuhan (Pengungsi)– Belum Terlayani (Terisolir)– Kawasan Perbatasan– Usulan Daerah
c. Kawasan Tertinggal
– Kawasan Kritis Lingkungan
– Menunjang Kawasan Prioritas
– Usulan Daerah
MENURUT RTRWN
Arahan Spasial Pembangunan Nasional
Merupakan KESEPAKATAN NASIONAL s.d. Tahun 2018, dalam bentuk PP 47/1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, a.l. berisi Strategi Pengembangan :
Strategi Pengembangan disusun dengan pendekatan kawasan
Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya Sistem Kota Nasional Sistem prasarana wilayah (transportasi, energi,
telekomunikasi, sumber daya air) Kawasan Andalan (Ekonomi) Kawasan Tertentu
Permasalahan Pengembangan Wilayah Nasional
Landasan Hukum
Tantangan
Pesan GBHN
Kerangka Pemikiran Rencana Strategis Dep. Kimpraswil
Rencana Terpadu Pengembangan Permukiman dan Prasarana Wilayah
Tabel Kawasan Pengembangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
8.
10.
11.
7.
Paradigma Baru
Kriteria dan Mekanisme Penetapan Kawasan Prioritas
Muatan Rencana Terpadu
9.
Penanganan Kawasan Prioritas
Konsepsi Pengembangan Wilayah dan Penataan Ruang
12.
A. KAWASAN PRIORITAS
B. KABUPATEN/KOTA PRIORITAS
C. PRASARANA PRIORITAS
• Kawasan Andalan
• Kawasan Tertentu
• Kawasan Tertinggal
(Termasuk SWS)