DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA -...

6
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA Jalan Merdeka Barat No. 8 Jakarta 10110 KotakPosNo. 1389 Jakarta 10013 Telepon : 3505550 - 3505006 (Sentral) Fax:3505136-3505139 3507144 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR: KP.303 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN KESEHATAN PERSONEL PENERBANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA, Menimbang Mengingat a. bahwa dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 75 Tahun 2000 tentang Standar Sertifikasi Kesehatan Personil Penerbangan Sub Bagian-A angka 67.9 telah mengatur mengenai standar pengujian kesehatan personel penerbangan; b. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a, dipandang perlu mengatur standar pemeriksaan dan pengujian kesehatan personel penerbangan, dengan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara; 1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4956); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4075); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2012 tentang Pembangunan dan Pelestarian Lingkungan Hidup Bandar Udara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor , 71 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5295); 4. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011; rP /

Transcript of DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA -...

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

Jalan Merdeka Barat No. 8

Jakarta 10110

KotakPosNo. 1389

Jakarta 10013

Telepon : 3505550 - 3505006(Sentral)

Fax:3505136-3505139

3507144

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARANOMOR: KP.303 TAHUN 2012

TENTANG

STANDAR PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN

KESEHATAN PERSONEL PENERBANGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,

Menimbang

Mengingat

a. bahwa dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 75Tahun 2000 tentang Standar Sertifikasi Kesehatan PersonilPenerbangan Sub Bagian-A angka 67.9 telah mengaturmengenai standar pengujian kesehatan personelpenerbangan;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a, dipandangperlu mengatur standar pemeriksaan dan pengujiankesehatan personel penerbangan, dengan Peraturan DirekturJenderal Perhubungan Udara;

1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4956);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001 tentangKeamanan dan Keselamatan Penerbangan (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 9, TambahanLembaran Negara Nomor 4075);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2012 tentangPembangunan dan Pelestarian Lingkungan Hidup BandarUdara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012Nomor , 71 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5295);

4. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentangPembentukan dan Organisasi Kementerian Negarasebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan PresidenNomor 91 Tahun 2011;

r P/

Menetapkan

7.

8.

Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentangKedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara sertaSusunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I KementerianNegara sebagaimana diubah terakhir dengan PeraturanIndonesia Nomor 92 Tahun 2010;

Keputusan Menteri Perhubungan Nomor SK 38/OT 002/Phb-83 Tahun 1983 tentang Organisasi dan Tata kerja BalaiKesehatan Penerbangan;

Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 75 Tahun 2000tentang Standar Sertifikasi Kesehatan Personil Penerbangan;

Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 60 Tahun 2010tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan;

9. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara NomorSKEP/180A/II/2004 tentang Tata Cara PemeriksaanKesehatan Penyakit Jantung Koroner Kepada Penerbang danJuru Mesin Pesawat Udara.

MEMUTUSKAN:

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARATENTANG STANDAR PEMERIKSAAN DAN PENGUJIANKESEHATAN PERSONEL PENERBANGAN

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:

1. Penerbangan adalah satu kesatuan sistem yang terdiri ataspemanfaatan wilayah udara, pesawat udara, bandar udara,angkutan udara, navigasi penerbangan, keselamatan dankeamanan, lingkungan hidup, serta fasilitas penunjang danfasilitas umum lainnya.

2. Pemeriksaan adalah kegiatan melihat dan melakukantindakan dengan teliti sesuai prosedur yang telah ditetapkan.

3. Pengujian adalah kegiatan pemeriksaan dalam rangkapenilaian terhadap kesehatan personel penerbangan.

4. Hasil pemeriksaan dan pengujian kesehatan personelpenerbangan adalah data akhir yang dikumpulkan oleh

2

A

pemeriksa atau penguji sebagai bahan dalam menentukanpersonel penerbangan tersebut bisa dinyatakan FIT/UNFIT.

5. Medical Assesor adalah tenaga medis yang memilikikualifikasi dan pengalaman dibidang kesehatan penerbanganyang diberi tugas, tanggung jawab dan hak secara penuhpejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatanpengawasan dan konsultasi terhadap hasil pemeriksaan danpengujian kesehatan personil penerbangan yang dilakukanoleh penguji kesehatan (Medical Examiner).

6. Medical Examiner adalah tenaga medis yang telahmendapatkan pelatihan di bidang kesehatan penerbangan,memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidangpenerbangan yang ditunjuk oleh Direktur JenderalPerhubungan Udara untuk melakukan pemeriksaan danpengujian medis berdasarkan persyaratan medis yang ada,untuk kepentingan lisensi dan rating.

7. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal PerhubunganUdara.

8. Direktur adalah Direktur yang membidangi Kelaikan Udaradan Pengoperasian Pesawat Udara.

9. Direkorat Jenderal adalah Direktorat Jenderal PerhubunganUdara.

10. Balai Kesehatan Penerbangan adalah unit pelaksana teknisdibidang kesehatan penerbangan dilingkungan KementerianPerhubungan dibawah dan bertanggung jawab kepadaMenteri Perhubungan melalui Direktur Jenderal PerhubunganUdara.

BAB II

STANDAR PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN

KESEHATAN PERSONEL PENERBANGAN

Pasal 2

Pemeriksaan dan pengujian kesehatan personel penerbanganharus dilakukan oleh medical examiner berdasarkan standarpemeriksaan dan pengujian kesehatan personel penerbangan.

Pasal 3

Standar pemeriksaan dan pengujian kesehatan personelpenerbangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 terdiri dari:

M

a. prosedur pemeriksaan dan pengujian kesehatan danadministrasi; dan

b. standar hasil pemeriksaan dan pengujian kesehehatan.

Pasal 4

(1) Prosedur pemeriksaan dan pengujian kesehatan danadministrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf ameliputi:a. pemeriksaan dan pengujian fisik;b. pemeriksaan dan pengujian darah dan urin;c. pemeriksaan dan pengujian paru-paru (rontgen);d. pemeriksaan dan pengujian jantung (ECG dan

treadmill);e. pemeriksaan dan pengujian mata;f. pemeriksaan dan pengujian THT (audiometri);g. pemeriksaan dan pengujian gigih. pemeriksaan dan pengujian terbang medis (medical

flight test); dani. pendaftaran dan informasi pasien (registrasi);danj. evaluasi hasil pengujian kesehatan.

(2) Prosedur pemeriksaan dan pengujian kesehatan danadministrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantumdalam Lampiran I Peraturan ini.

Pasal 5

(1) Standar hasil pemeriksaan dan pengujian kesehatansebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b, meliputi:a. mata;

b. telinga hidung dan tenggorok (THT);c. jantung;d. penyakit dalam;e. obstetri ginekologi;f. saraf;g. bedah;h. jiwa / psikiatri; dani. gigi dan mulut.

(2) Standar hasil pemeriksaan dan pengujian kesehatansebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalamLampiran II Peraturan ini.

Pasal 6

Hasil pemeriksaan dan pengujian personel kesehatan penerbangansebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dituangkan dalam resumehasil pemeriksaan dan pengujian kesehatan sebagai dasar untukmengeluarkan sertifikat kesehatan (medical certificate).

?*

Pasal 7

(1) Medical examiner dalam melakukan pemeriksaan danpengujian dapat berkonsultasi dengan medical assessor.

(2) Medical assesor sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)merupakan Inspektur Kelaikan Udara dan PengoperasianPesawat Udara yang berfungsi sebagai pengawas medicalexaminer dalam melakukan pemeriksaan dan pengujiankesehatan personel penerbangan.

BAB III

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 8

Direktur Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udaramelakukan pengawasan pelaksanaan Peraturan ini.

Pasal 9

Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

DitetapkanPada tanggal

: di Jakarta: 26 Juli 2012

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

TTD

HERRY BAKTI

SALINAN Peraturan ini disampaikan, kepada:1. Menteri Perhubungan;

Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan;Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan;Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara;Direktur Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara;Kepala Balai Kesehatan Penerbangan;danPenyedia fasilitas pemeriksaan kesehatan personel penerbangan.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Salinan sesuai dengan aslinya

KEP UKUM DAN HUMAS

(IV/a)199403 1 002

LampiranNomor

Tanggal

I Peraturan Dirjen Perhubungan UdaraKP 303 TAHUN 2012

26 JULI 2012

PROSEDUR PENGUJIAN DAN PEMERIKSAANKESEHATAN PERSONEL PENERBANGAN DAN

PROSEDUR ADMINISTRASI