Direktorat Gizi Masyarakat - PRAKTIK MENYUSUI DAN PEMBERIAN MP-ASI PADA … · 2021. 2. 4. ·...
Transcript of Direktorat Gizi Masyarakat - PRAKTIK MENYUSUI DAN PEMBERIAN MP-ASI PADA … · 2021. 2. 4. ·...
PRAKTIK MENYUSUI DAN
PEMBERIAN MP-ASI
PADA MASA PANDEMI COVID-19
Direktur Gizi Masyarakat
Disampaikan dalam Bincang Asyik Ramadhan Bersama SELASI Live on Instagram
Jakarta, 27 April 2020
Balita di Indonesia:
STUNTING 30,8% (Baduta
Stunting: 29,9%)
Gizi kurang 10,2%
Gizi Lebih 8%
Peluang
perbaikan status gizi pada
1000 HPK
Pertumbuhan &
perkembangan
optimal
Rendahnya Akses terhadap
Makanan dari segi jumlah
dan kualitas gizi
Pola Asuh yang kurang baik
terutama pada perilaku dan
praktik pemberian makan bayi
dan anak
Rendahnya Akses
Pelayanan Kesehatan termasuk Akses sanitasi dan
air bersih
Status Gizi
Asupan Gizi Penyakit Infeksi
KURANG GIZI
KEGEMUKAN
& OBESITAS
DEFISIENSI
ZAT GIZI MIKRO
TRIPLE
BURDEN
MASALAH GIZI
27.67%
BALITA PENDEK BALITA KURUS
10.2%
ANAK GEMUK
8%
OBESITAS DEWASA
21.8%
48.9% ANEMIA
HIPERTENSI
34.1%
STROKE DIABETES
10.9% 8.5%
*SSGBI 2019
Sumber lainnya : Riskesdas 2018
*
PEMBERIAN ASI YANG OPTIMAL (SESUAI STANDAR EMAS PMBA)
1.Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
segera setelah lahir
Sumber: Global Strategy on Infant and Young Chlid Feeding, WHO/UNICEF 2002
2. ASI Eksklusif selama enam bulan pertama
3. Melanjutkan menyusui sampai usia dua tahun atau lebih, disertai MPASI adekuat.
a.Penurunan AKI & AKB
b.Perbaikan Gizi khususnya
stunting
c. Pengendalian Penyakit Menular
(ATM: HIV/ AIDS, Tuberkulosis &
Malaria
d. Pengendalian Penyakit Tidak
Menular (Hipertensi, Diabetes
Melitus, Obesitas & Kanker)
Pemberian ASI Sangat Penting Dalam Pembangunan Kesehatan
Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
mencegah 22% kematian bayi
saat lahir
13% Angka Kematian Balita dapat dikurangi
ASI
Manfaat ASI
6
UU No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
PP No 33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu
Ibu Eksklusif
Permenkes No. 39
Tahun 2013 tentang Susu Formula Bayi dan
Produk Bayi lainnya
Permenkes No. 15 Tahun 2014 tentang Tata Cara Sanksi Administratif bagi Tenaga Kesehatan, Penyelenggara
Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Penyelenggara Satuan Pendidikan
Kesehatan, serta Produsen dan Distributor Susu Formula Bayi dan/atau
produk bayi lainnya yang dapat menghambat keberhasilan
Program Pemberian ASI Eksklusif
Permenkes No 49 Tahun 2014 tentang Standar Mutu Gizi, Pelabelan,
dan Periklanan Susu Formula Pertumbuhan dan Formula Pertumbuhan
Anak 1 – 3 tahun
Permenkes No. 15
Tahun 2013 tentang Tata Cara Penyediaan
Fasilitas Khusus Menyusui dan/
atau Memerah Air Susu Ibu
Peraturan dan Kebijakan Terkait Pemberian ASI Di Indonesia
Peraturan Bersama Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan
Menteri Kesehatan No. 48/ MEN.PP/ XII/ 2008, PER.27/ MEN/ XII/ 2008 dan
No. 1177/ MENKES/PB/XII/ 2008 Tentang Peningkatan Pemberian ASI selama waktu kerja di tempat kerja
Permenkes No. 603/ MENKES/ SK/ VII/
2008 Tentang Pemberlakuan Pedoman
Pelaksanaan Program Rumah Sakit
Sayang Ibu dan Bayi
Kepmenkes No. 450/ MENKES/ SK/ VI/
2004 tentang Pemberian ASI secara
Eksklusif pada Bayi di Indonesia
Peraturan Kepala Badan POM No. 14 Tahun 2015 Tentang Penerapan Program Manajemen Risiko Keamanan Pangan di Industri Formula Bayi, Formula Lanjutan,
dan Formula Pertumbuhan
Permenkes No. 25 Tahun 2014 Tentang
Upaya Kesehatan Anak
Permenkes No 97 Tahun 2014 tentang
Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum
Hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa
Sesudah Melahirkan , Penyelenggaraan
Pelayanan Kontrasepsi, serta Pelayanan
Kesehatan Seksual
Peraturan dan Kebijakan Terkait Pemberian ASI Di Indonesia
BAYI BARU
LAHIR IMD
BAYI
USIA 0-6
BULAN
ASI EKSKLUSIF
ASI +
MPASI
bahan
lokal
ANAK
USIA 6
BULAN –
2 TAHUN
PEMANTAUAN
PERTUMBUHAN
IBU HAMIL/
IBU
MENYUSUI
ISI
PIRINGKU
IBU HAMIL
1. Menciptakan lingkungan yang kondusif bagi praktek menyusui melalui kebijakan dan peraturan perundang- undangan.
2. Penguatan sarana pelayanan kesehatan dalam menerapkan 10 langkah keberhasilan menyusui
3. Peningkatan komitmen dan kapasitas stakeholder dalam meningkatkan, melindungi dan mendukung pemberian ASI dan MPASI
4. Pemberdayaan ibu, keluarga dan masyarakat dalam praktek pemberian ASI dan MP-ASI.
STRATEGI PEMBERIAN MAKANAN BAYI DAN ANAK (PMBA)
POLA ASUH TERKAIT GIZI
Sumber: Global Strategy on Infant and Young Chlid Feeding, WHO/UNICEF 2002
USIA 6-8 BULAN
USIA 9-11 BULAN USIA 12-24 BULAN
PEMBERIAN MP-ASI SESUAI USIA
Standar Emas Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) 1
2
3
MP ASI setelah 6 Bln ASI Eksklusif 6 Bulan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) ASI sampai 2 tahun/lebih 4
USIA 6-8 BULAN
6-8 x lebih jarang menderita Kanker anak
(leukemia limphositik, Neuroblastoma,
Lymphoma Maligna) (DundarozR et al 2002 , UK
Childhood Cancer Investigation 2001, Bener 2001, Daniels
2002, Svanborg 2003)
16,7 kali lebih jarang Pneumonia (Cesar JA BMJ
1999). Resiko dirawat dg sakit sal.pernafasan 3 x
lebih jarang (Bachrach VRG 2003)
47% lebih jarang mencret (Beaudry 1995), 23,5
lebih jarang fatal (Vic1989)
Menghindarkan kurang gizi
Mengurangi resiko kencing manis (Sadauskaite-
Kuehne 2004, Monetini 2002, Young 2002)
Fakta Tentang Standar Emas
Makanan Bayi
Mengurangi penyakit Jantung dan Pembuluh
Darah (P Smith 2004,Lucas 2004,Owen
2002,Singhal 2001)
Mengurangi penyakit menahun seperti penyakit
usus besar ( Davis 2001, Ivarsson 2002)
Lebih jarang alergi (Soarinen 1995, Wright
1995,Kerkhof 2003)
Mengurangi kemungkinan terkena asma (Dell
2001, Oddy 2002, Oddy 2003)
Mengurangi terkena Infeksi E. Sakazakii dari
bubuk susu yang tercemar (Weir E 2002, Van
Acker 2001)
Menyusui pada Masa Pandemi Covid-19
NASIHAT UMUM WHO UNTUK COVID-19
• HINDARI KONTAK JARAK DEKAT DENGAN ORANG YANG MENDERITA
INFEKSI PERNAPASAN AKUT,
• SERING CUCI TANGAN PAKAI SABUN, TERUTAMA SETELAH KONTAK
LANGSUNG DENGAN ORANG SAKIT ATAU LINGKUNGANNYA,
• ORANG YANG MENUNJUKKAN GEJALA INFEKSI PERNAPASAN AKUT
HARUS MENGIKUTI ETIKA BATUK/BERSIN, MENGENAKAN MASKER MEDIS
DAN MENCARI PERAWATAN MEDIS JIKA MENGALAMI KESULITAN
BERNAPAS.
Ibu Dapat Menyusui Jika Mereka Menginginkannya
Ibu dengan Status Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Orang Tanpa Gejala (OTG) yang Isolasi Mandiri
Merawat bayinya secara langsung dan berada pada kamar
yang sama dengan bayinya.
Menyusui secara langsung dengan tetap mempraktikkan
prosedur pencegahan penularan infeksi
Cuci tangan
dengan sabun &
air mengalir
Bersihkan
benda dengan
desinfektan
Menggunakan
masker saat
mengasuh
Jaga jarak fisik
Hindari
menyentuh mata,
hidung & mulut
Jika Ibu Tidak Kuat Menyusui Langsung, Berikan ASI Perah (ASIP)
Jika ibu tidak kuat menyusui
langsung kepada bayinya, maka
dapat memberikan ASI Perah
dengan menggunakan tangan atau
alat pompa.
Ibu selalu melaporkan perkembangan
kesehatannya kepada tenaga kesehatan
atau puskesmas setempat
ASI PERAH
Relaktasi
Donor ASI dengan mengikuti langkah-langkah penapisan dan penanganan ASI donor sesuai dengan standar kesehatan yang direkomendasikan (dalam pengawasan tenaga kesehatan)
Ibu menyusui positif COVID-19 sedang tidak dalam kondisi baik (tidak stabil)
Pemberian ASI dapat dilakukan melalui
Cara Menyimpan ASI Perah
HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN • Fasilitas pelayanan kesehatan yang melayani ibu hamil dan bayi baru lahir ataupun tenaga
kesehatannya tidak boleh mempromosikan pengganti ASI,
• Tidak boleh ada sumbangan botol susu dan dot, pacifiers (mpeng) atau sumbangan
pengganti ASI.
• Fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatannya harus mengajari ibu atau pengasuh bagaimana
cara menyiapkan susu dengan aman dan cara memberikan susu dengan menggunakan
cangkir-mulut lebar atau dengan sendok.
• Fasilitas kesehatan dan staf tidak boleh memberikan botol susu dan dot atau produk dalam
ruang lingkup Kode Internasional Pemasaran Pengganti ASI.
• Pemberian ASI melalui Donor ASI hanya disarankan jika mengikuti langkah-langkah
penapisan/skrining dan penanganan ASI donor sesuai dengan standar kesehatan yang
direkomendasikan, termasuk layanan pasteurisasinya.
Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI)
pada Masa Pandemi Covid-19
Hal-hal yang Harus Diperhatikan Dalam Pemberian MP-ASI
U • Usia
Fre • Frekuensi
JU • Jumlah setiap kali makan
Tek • Tekstur (Kekentalan/Konsistensi)
Var • Variasi
Res • Pemberian Makan Aktif/Responsif
Sih • Kebersihan
Rekomendasi Pemberian MP-ASI Anak Usia 6-23 Bulan
Usia Jumlah Energi dari
MP ASI yang
dibutuhkan per hari
Konsistensi/
Tekstur
Frekuensi Jumlah Setiap
Kali Makan
6-8 bulan
200 kkal Mulai dengan
bubur kental,
makanan lumat
2-3 kali setiap hari.
1-2 kali selingan
dapat diberikan
Mulai dengan 2-3
sendok makan
setiap kali makan,
tingkatkan
bertahap hingga
½ mangkok
berukuran 250 ml
(125 ml)
9-11 bulan
300 kkal
Makanan yang
dicincang halus
dan makanan yang
dapat dipegang
bayi
3-4 kali setiap hari
1-2 kali selingan
dapat diberikan
½ - ¾ mangkok
ukuran 250 ml
(125 – 200 ml)
Rekomendasi Pemberian MP-ASI Anak Usia 6-23 Bulan (Lanjutan..)
Usia Jumlah Energi dari
MP ASI yang
dibutuhkan per hari
Konsistensi/
Tekstur
Frekuensi Jumlah Setiap
Kali Makan
12-23 bulan 550 kkal
Makanan keluarga 3-4 kali setiap hari
1-2 kali selingan
dapat diberikan
¾ - 1 mangkok
ukuran 250 ml
Jika Tidak
Mendapat ASI
(6-23 bulan)
Jumlah kalori sesuai
dengan kelompok usia
Tekstur/konsistensi
sesuai dengan
kelompok usia
Frekuensi sesuai
dengan kelompok
usia dan
Tambahkan 1-2 kali
makan ekstra
1-2 kali selingan
dapat diberikan.
Jumlah setiap kali
makan sesuai
dengan kelompok
umur, dengan
penambahan 1-2
gelas susu per hari
@250 ml dan 2-3
kali cairan (air
putih, kuah sayur,
dll)
Sabar dan dorong terus bayi
untuk makan
Pangku bayi atau
menghadap ke bayi jika bayi
dipangku orang lain
Berinteraksi dan kurangi
gangguan saat anak diberi
makan
Jangan paksa anak untuk
makan
Bantu anak yang lebih tua
untuk makan
Pemberian Makan Aktif/Responsif
Tawarkan makanan berkali-
kali
• Berikan makan dengan mangkuk/piring yang bersih
• Cuci tangan ibu pakai sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah menyiapkan makanan
• Cuci tangan anak sebelum makan dengan sabun dan air mengalir
• Gunakan masker saat mengasuh anak termasuk saat memberikan makan
Perhatikan Kebersihan
1 2 3 4
TERIMAKASIH