Direksi Dan Dewan

download Direksi Dan Dewan

of 78

Transcript of Direksi Dan Dewan

  • 8/3/2019 Direksi Dan Dewan

    1/78

    PANDUAN

    BAGI KOMISARIS DAN DIREKSI(BOARD MANUAL)

    PT SURVEYOR INDONESIA

    23 Februari 2007

  • 8/3/2019 Direksi Dan Dewan

    2/78

    DAFTAR ISIN

    I. PENDAHULUAN 1

    A. Latar Belakang 1

    B. Dasar Hukum 2

    C. Daftar Istilah 3

    II. PRINSIP DASAR HUBUNGAN KERJA KOMISARIS-DIREKSI 6

    III. KOMISARIS 8

    A. Persyaratan dan Komposisi Komisaris 81. Persyaratan 8

    2. Keanggotaan Komisaris 9

    3. Masa Jabatan 10

    4. Komisaris Independen 12

    5. Program Pengenalan dan Peningkatan Kapabilitas 13

    B. Tanggung Jawab Komisaris 15

    C. Tugas dan Kewajiban Komisaris 16

    1. Umum 17

    2. Pengawasan 17

    3. Pelaksanaan Tugas berkaitan dengan Rapat Umum Pemegang

    Saham

    17

    4. Pengelolaan Manajemen Risiko 18

    5. Sistem Pengendalian Internal 18

    6. Keterbukaan dan Kerahasiaan Informasi 18

    7. Etika Berusaha dan Anti Korupsi 19

    D. Wewenang Komisaris 19

    E. Hak Komisaris 21

    F. Etika Jabatan 21

    1. Menghindari Benturan Kepentingan 21

    2. Kerahasiaan Informasi 22

    3. Mengambil Keuntungan 22

    4. Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan 22

    5. Keteladanan 22

    G. Rapat Komisaris 23

  • 8/3/2019 Direksi Dan Dewan

    3/78

    4. Pembuatan Risalah Rapat Komisaris 27

    H. Evaluasi Kinerja Komisaris 31

    I. Komite-komite Komisaris 311. Komite Audit 32

    2. Komite Nominasi 33

    3. Komite Remunerasi 34

    4. Komite Manajemen Risiko 34

    J. Sekretaris Komisaris 35

    1. Fungsi Pokok 35

    2. Tugas 35

    3. Wewenang 37

    IV. DIREKSI 39

    A. Persyaratan, Keanggotaan dan Masa Jabatan Direksi 39

    1. Persyaratan 39

    2. Keanggotaan Direksi 41

    3. Masa Jabatan Direksi 42

    4. Program Pengenalan dan Peningkatan Kapabilitas 44

    B. Tanggung Jawab 46

    C. Tugas dan Kewajiban Direksi 46

    1. Umum 46

    2. Tugas yang Berhubungan dengan Rapat Umum Pemegang

    Saham 473. Tugas yang Terkait dengan Strategi dan Rencana Kerja

    49

    4. Tugas yang Terkait dengan Penyusunan RJPP 49

    5. Tugas yang Terkait dengan Penyusunan RKAP 50

    6. Tugas yang Terkait dengan Pengelolaan Manajemen Risiko

    50

    7. Tugas yang Terkait dengan Pengendalian Internal 51

    8. Keterbukaan dan Kerahasiaan Informasi 51

    9. Etika Berusaha dan Anti Korupsi 52

    10. Hubungan dengan Stakeholder 52

    11. Sistem Akuntansi dan Pembukuan 53

  • 8/3/2019 Direksi Dan Dewan

    4/78

    E. Hak-hak Direksi 69

    F. Etika Jabatan 70

    1. Menghindari Benturan Kepentingan 702. Menjaga Kerahasiaan Informasi 70

    3. Tidak Mengambil Keuntungan Pribadi 70

    4. Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan 71

    5. Keteladanan 71

    G. Penetapan Kebijakan Pengelolaan Perusahaan oleh Direksi 71

    1. Umum 71

    2. Prinsip-prinsip Kebijakan Pengelolaan Perusahaan 71

    H. Pendelegasian Wewenang di antara Anggota Direksi Perusahaan 73

    I. Pembagian Tugas Direksi 73

    1. Umum 73

    2. Pembagian Tugas Direksi 74

    3. Penggunaan Saran Profesional 75

    4. Komite-Komite (Tim) Direksi 76

    J. Rapat Direksi 76

    1. Umum 76

    2. Jadwal dan Agenda Rapat 76

    3. Prosedur Kehadiran Rapat 77

    4. Prosedur Pembahasan Masalah dan Pengambilan Keputusan

    78

    5. Pembuatan Risalah Rapat Direksi 79K. Sekretaris Perusahaan 81

    L. Hubungan dengan Anak Perusahaan dan Perusahaan Patungan

    84

    1. Prinsip Umum 84

    2. Mekanisme Pengawasan 84

    3. RUPS Anak Perusahaan dan Perusahaan Patungan 84

    4. Transaksi dengan Anak Perusahaan dan Perusahaan Patungan 83

    Lampiran Rencana Direksi yang Memerlukan Persetujuan Komisaris 86

    Lampiran Rencana Direksi yang Memerlukan Persetujuan RUPS 91

  • 8/3/2019 Direksi Dan Dewan

    5/78

    Board Manualdisusun berdasarkan prinsip-prinsip hukum korporasi, ketentuan Anggaran Dasar,peraturan perundang-undangan yang berlaku, arahan Pemegang Saham serta praktik-praktik terbaik(best practices) Good Corporate Governance.

    Board Manualini dimaksudkan untuk menjelaskan hubungan kerja Komisaris dan Direksi dalammelaksanakan tugas agar tercipta pengelolaan Perusahaan secara profesional, transparan danefisien.

    Board Manualdiharapkan akan menjamin:1. Semakin jelasnya tugas dan tanggung jawab Komisaris dan Direksi maupun hubungan kerja di

    antara kedua Organ Perusahaan tersebut

    2. Semakin mudahnya bagi organ Komisaris dan organ Direksi untuk memahami tugas dantanggung jawab Komisaris dan Direksi maupun tugas dari organ Komisaris dan organ Direksi

    Pelaksanaan Board Manualmerupakan salah satu bentuk komitmen dari Komisaris dan Direksi dalamrangka mengimplementasikan prinsip-prinsip Good Corporate Governance, sekaligus sebagai upayapenjabaran lebih lanjut hal-hal yang telah diamanahkan oleh Good Corporate Governance Codeyangtelah dimiliki oleh PT Surveyor Indonesia. Lebih lanjut, diharapkan dengan adanya Board Manualini,akan tercipta suatu pola hubungan kerja yang baku dan saling menghormati yang dituangkan dalampiagam-piagam kerja organ Komisaris, maupun dalam kebijakan-kebijakan Direksi bagi organ Direksi.

    Board Manualsendiri bersifat dinamis dan selalu berkembang. Penyempurnaannya sangat tergantungkepada kebutuhan Komisaris dan Direksi sebagai akibat dari perubahan yang terjadi dan dihadapi

    oleh Perusahaan.

    Mengingat Board Manualmerupakan kompilasi dari prinsip-prinsip hukum korporasi, maka dalampelaksanaannya harus tetap mengacu dan senantiasa sesuai dengan peraturan perundang-undangandan keputusan RUPS sebagai ketentuan yang lebih tinggi. Berbagai ketentuan detail yang terdapatdalam Anggaran Dasar, arahan Pemegang Saham yang ditetapkan dalam Rapat Umum PemegangSaham, dan berbagai ketentuan hukum lainnya tetap mengikat walaupun tidak secara spesifikdiuraikan dalam Board Manualini.

    Prinsip itikad baik, penuh tanggungjawab dan fiduciary duties, skill and careyang inheren denganpemegang jabatan Komisaris dan Direksi adalah prinsip umum yang harus tetap dihormati oleh OrganPerusahaan yang bertugas mengawasi dan mengurus Perusahaan tersebut.

    B. Dasar Hukum

    1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 Tentang Perseroan Terbatas

    2. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 Tentang Badan Usaha Milik Negara

    3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1998 tentang Perusahaan Perseroan (Persero), joPeraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2001

    4. Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. Kep-100/MBU/2002 tentangPenilaian Tingkat Kesehatan BUMN

    5 S rat Kep t san Menteri Badan Usaha Milik Negara No Kep 101/MBU/2002 tentang

  • 8/3/2019 Direksi Dan Dewan

    6/78

    8. Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor Kep-09A/MBU/2005 tentangPenilaian Calon Anggota Direksi Badan Usaha Milik Negara

    9. Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor Kep-117/M-MBU/2002 tentangPenerapan Praktik Good Corporate Governancepada Badan Usaha Milik Negara

    10.Anggaran Dasar PT Surveyor Indonesia (Persero)

    C. DAFTAR ISTILAH

    1. Anak Perusahaan, adalah badan usaha dimana kepemilikan saham PT Surveyor Indonesialebih besar dari 50%

    2. Anggota Direksi, adalah orang perorangan anggota Direksi termasuk Direktur Utama

    3. Anggota Komisaris, adalah orang perorangan anggota Komisaris termasuk KomisarisUtama

    4. Auditor Eksternal, adalah auditor independen yang melakukan audit atas Laporan KeuanganPerusahaan. Auditor eksternal di antaranya adalah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK),Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), dan Kantor Akuntan Publik (KAP).

    5. Auditor Internal, adalah Satuan Pengawasan Internal di lingkungan Perusahaan yangbertugas untuk melakukan audit serta memastikan sistem pengendalian internal Perusahaandapat berjalan secara efektif. (BPI atau Biro Pengendalian Internal)

    6. Barang Tidak Bergerak/Aktiva Tetap, adalahaktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuksiap pakai, baik melalui pembelian atau dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam

    kegiatan usaha perusahaan serta tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatannormal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun

    7. Daftar Khusus, adalah daftar yang berisikan kepemilikan saham Komisaris-Direksi dankeluarganya, baik di PT Surveyor Indonesia maupun di perusahaan lainnya

    8. Direksi, adalah Organ Perusahaan yang bertanggung jawab penuh atas pengurusanPerusahaan untuk kepentingan dan tujuan Perusahaan serta mewakili Perusahaan baik didalam maupun di luar Pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar

    9. Good Corporate Governanceadalah suatu proses dan struktur yang digunakan oleh RUPS,Komisaris dan Direksi untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaanguna mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetapmemperhatikan kepentingan stakeholder lainnya, berlandaskan peraturan perundang-undangan dan nilai-nilai etik.

    10.Hari, pengertian hari yang dimaksud dalam dokumen ini adalah hari kerja efektif dan bukan

  • 8/3/2019 Direksi Dan Dewan

    7/78

    13.Komite Audit, adalah komite yang membantu Komisaris dalam menilai kecukupan sistempengendalian internal, kecukupan pelaporan dan pengungkapan laporan keuangan sertatugas-tugas lain seperti yang tercantum dalam Piagam Komite Audit

    14.Komite Nominasi, adalah komite yang bertugas membantu Komisaris dalam menyusunkriteria seleksi dan prosedur nominasi bagi Anggota Komisaris.

    15.Komite Remunerasi, adalah komite yang bertugas membantu Komisaris dalam menyusunsistem penggajian dan pemberian tunjangan bagi Komisaris dan Direksi serta rekomendasitentang penilaian terhadap sistem remunerasi bagi Komisaris, Direksi dan PegawaiPerusahaan, sistem pensiun, dan sistem kompensasi serta manfaat lainnya dalam halpengurangan Pegawai.

    16.Komite Manajemen Risiko, adalah komite yang bertugas membantu Komisaris dalammelakukan penilaian secara berkala dan memberikan rekomendasi tentang risiko usaha, tatacara meminimasi risiko, dalam hubungannya dengan risiko usaha.

    17.Organ Perseroan, adalah Rapat Umum Pemegang Saham, Komisaris dan Direksi PTSurveyor Indonesia

    18.Pegawai, adalah setiap orang yang bekerja pada Perusahaan (kecuali Anggota Direksi danAnggota Komisaris beserta Anggota Komite-komite) dengan menerima upah sebagaimana

    tercantum dalam daftar gaji Perusahaan, termasuk orang yang bekerja berdasarkan perjanjiankerja waktu tertentu.

    19.Pemegang Saham, adalah pihak yang tercatat dalam Akta Perusahaan selaku PemegangSaham Perusahaan.

    20.Perusahaan adalah PT Surveyor Indonesia

    21.Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), adalah Organ Perusahaan yang memegang

    kekuasaan tertinggi dalam Perusahaan dan memegang kekuasaan segala wewenang yangtidak diserahkan kepada Direksi atau Komisaris sesuai dengan Undang-Undang No. 1 Tahun1995 Tentang Perseroan Terbatas

    22.RUPS Anak Perusahaan, adalah organ anak perusahaan yang memegang kekuasaantertinggi pada anak perusahaan dan memegang segala kewenangan yang tidak diserahkankepada Direksi Anak Perusahaan atau Komisaris Anak Perusahaan

    23.Sekretaris Komisaris, adalah satuan fungsi struktural di bawah Komisaris yang bertugasuntuk memberikan dukungan kepada Komisaris dalam melaksanakan tugasnya

    24.Sekretaris Perusahaan, adalah satuan fungsi struktural dalam organisasi perusahaan yangbertugas untuk memberikan dukungan kepada Direksi dalam melaksanakan tugasnya

    25.Stakeholder, adalah seluruh pihak yang memiliki kepentingan secara langsung atautidak langsung terhadap kegiatan usaha Perusahaan.

  • 8/3/2019 Direksi Dan Dewan

    8/78

    1. Komisaris menghormati tanggung jawab dan wewenang Direksi dalam mengelola Perusahaansebagaimana telah diatur dalam peraturan perundang-undangan maupun Anggaran DasarPerusahaan.

    1

    2. Direksi menghormati tanggung jawab dan wewenang Komisaris untuk melakukan pengawasandan memberikan nasihat terhadap kebijakan pengelolaan Perusahaan.

    2

    3. Setiap hubungan kerja antara Komisaris dengan Direksi merupakan hubungan yang bersifatformal kelembagaan, dalam arti senantiasa dilandasi oleh suatu mekanisme baku ataukorespondensi yang dapat dipertanggungjawabkan.

    3

    4. Komisaris berhak memperoleh informasi Perusahaan secara akurat, lengkap dan tepat waktu.4

    5. Direksi bertanggungjawab atas akurasi, kelengkapan dan ketepatan waktu penyampaianinformasi Perusahaan kepada Komisaris.

    5

    6. Hubungan kerja antara organ Komisaris dengan organ Direksi harus disepakati terlebih dahuluoleh Komisaris dan Direksi.

    Hubungan kerja Komisaris dan Direksi adalah hubungan check and balances dalam rangkamencapai tujuan Perusahaan. Sehubungan dengan hal tersebut, sesuai dengan fungsi masing-

    masing, Komisaris dan Direksi memiliki komitmen yang tinggi untuk secara bersama-sama:

    1. Merealisasikan tujuan Perusahaan berupa tercapainya kelangsungan usaha Perusahaandalam jangka panjang yang tercermin pada:

    a. Tercapainya Value of the Firmsebagaimana diharapkan oleh Pemegang Saham

    b. Terlaksananya dengan baik internal kontrol dan manajemen risiko.

    c. Tercapainya imbal hasil (return) yang wajar bagi Pemegang Saham.

    d. Terlindunginya kepentingan stakeholderssecara wajar.

    e. Terlaksananya suksesi kepemimpinan dan kontinuitas manajemen di seluruh jajaranorganisasi Perusahaan.

    f. Terpenuhinya pelaksanaan good corporate governance.

    2. Menyepakati hal-hal di bawah ini untuk mendukung pencapaian visi dan misi serta strategiPerusahaan:

    a. Sasaran usaha, strategi, rencana jangka panjang maupun rencana kerja dan anggarantahunan.

    b. Kebijakan dalam memenuhi ketentuan perundang-undangan dan Anggaran DasarPerusahaan.

    K bij k d t d il i ki j P h it it d l i i

  • 8/3/2019 Direksi Dan Dewan

    9/78

    d. Struktur organisasi Perusahaan di tingkat eksekutif yang mampu mendukung tercapainyasasaran usaha Perusahaan.

    BAB III KOMISARISN

    A. Persyaratan dan Komposisi Komisaris

    1. Persyaratan

    Persyaratan yang harus dipenuhi oleh seorang calon Anggota Komisaris meliputipersyaratan formal dan persyaratan material. Persyaratan formal merupakan persyaratanyang bersifat umum sesuai dengan peraturan perundang-undangan sedangkan

    persyaratan material merupakan persyaratan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan sifatbisnis Perusahaan.

    1.1 Persyaratan Formal:6

    Persyaratan formal bagi anggota Komisaris adalah Orang Perseorangan yang:

    1) Mampu melaksanakan perbuatan hukum;7

    2) Tidak pernah dinyatakan pailit;8

    3) Tidak pernah menjadi Anggota Direksi atau Komisaris yang dinyatakan bersalahmenyebabkan suatu perseroan dinyatakan pailit;

    9

    4) Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikankeuangan negara dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatannya;

    10

    5) Tidak boleh ada hubungan keluarga sedarah sampai derajat ketiga, baikmenurut garis lurus maupun garis ke samping atau hubungan semenda

    (menantu atau ipar) dengan Anggota Komisaris dan/atau Anggota Direksilainnya;11

    6) Tidak boleh merangkap jabatan lain sebagai Direktur Utama atau Direktur padaBadan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah dan Badan Usaha MilikSwasta atau jabatan lain yang berhubungan dengan pengurusan perseroandan/atau pada jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingansecara langsung atau tidak langsung dengan Perusahaan yang diawasinyadan/atau bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yangberlaku;

    12

    7) Memiliki komitmen untuk menyediakan waktu yang memadai

    1.2 Persyaratan Material

    Persyaratan material meliputi sebagai berikut:13

  • 8/3/2019 Direksi Dan Dewan

    10/78

    1) Memiliki integritas, yaitu tidak pernah secara langsung maupun tidak langsungterlibat dalam perbuatan rekayasa dan praktik-praktik menyimpang, cedera janji

    serta perbuatan lain yang merugikan perusahaan di mana yang bersangkutanbekerja atau pernah bekerja

    2) Memahami masalah-masalah manajemen perusahaan yang berkaitan dengansalah satu fungsi manajemen

    3) Memiliki pengetahuan yang memadai di bidang usaha Perusahaan

    4) Persyaratan lain yang ditetapkan oleh RUPS.

    Khusus Komisaris Independen terdapat persyaratan tambahan berupa kriteriaindependensi sesuai ketentuan yang berlaku.

    2. Keanggotaan Komisaris

    a. Komisaris terdiri dari paling sedikit 2 (dua) orang Anggota Komisaris, dimana seorangdiantaranya diangkat sebagai Komisaris Utama.

    14

    b. Pembagian kerja diantara Anggota Komisaris diatur oleh mereka sendiri, dan untukkelancaran tugasnya Komisaris dapat dibantu oleh seorang Sekretaris yang di angkatoleh Komisaris berdasarkan saran Pemegang Saham atas beban Perusahaan.

    15

    c. Jikalau karena sebab apapun juga Perusahaan tidak mempunyai seorangpunAnggota Komisaris, maka dalam waktu selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejakterjadi lowongan harus diselenggarakan RUPS untuk mengangkat Komisaris baru.

    16

    d.Para Anggota Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS dari calon-calonyang diusulkan oleh para Pemegang Saham Mayoritas dan pencalonan tersebutmengikat bagi RUPS.

    17

    e. Kepada Anggota Komisaris baru wajib diberikan program pengenalan.18

    f. Prosedur pencalonan, seleksi serta pengangkatan Anggota Komisaris oleh RUPSakan dijabarkan tersendiri dalam sebuah kebijakan kriteria seleksi dan prosedurnominasi yang ditetapkan oleh RUPS.

    19

    3. Masa Jabatan

    a. Masa jabatan Komisaris adalah 5 (lima) tahun dengan tidak mengurangi hak RapatUmum Pemegang Saham untuk memberhentikan para Anggota Komisaris sewaktu-

  • 8/3/2019 Direksi Dan Dewan

    11/78

    waktu. Setelah masa jabatannya berakhir, Anggota Komisaris dapat diangkat kembalioleh RUPS untuk 1 (satu) kali masa jabatan berikutnya.

    20

    b. Jabatan Anggota Komisaris berakhir apabila:21

    1) Masa jabatan berakhir.2) Mengundurkan diri dengan ketentuan sebagai berikut:

    a) Memberitahukan secara tertulis mengenai maksudnya tersebut kepadaPemegang Saham dengan tembusan kepada Komisaris dan DireksiPerusahaan sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggalpengunduran dirinya.

    22

    b) Anggota Komisaris yang mengundurkan diri tersebut tetap dimintakanpertanggungjawabannya sejak pengangkatannya sampai tanggal penetapanpengunduran dirinya dalam RUPS berikutnya23

    3) Meninggal dunia.4) Tidak lagi memenuhi persyaratan atau karena alasan tertentu berdasarkan

    peraturan-perundang-undangan yang berlaku dan/atau Anggaran Dasar ini.

    5) Diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS. RUPS dapat memberhentikanAnggota Komisaris sebelum habis masa jabatannya dengan ketentuan sebagaiberikut:

    24

    a) Anggota Komisaris tersebut bertindak bertentangan dengan AnggaranDasar atau melalaikan kewajibannya atau terdapat alasan yang mendesak

    bagi Perusahaan.b) Pemberhentian sementara sebagaimana dimaksud pada butir a) harus

    diberitahukan secara tertulis kepada yang bersangkutan disertai alasanyang menyebabkan tindakan tersebut.

    c) Dalam waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah tanggalpemberhentian sementara, harus diadakan RUPS yang akan memutuskanapakah Anggota Komisaris yang bersangkutan akan diberhentikanseterusnya atau dikembalikan kepada kedudukannya semula sedangkanyang diberhentikan sementara itu diberikan kesempatan untuk hadir danmembela diri.

    d) RUPS sebagaimana dimaksud pada butir c) dipimpin oleh seorangPemegang Saham yang dipilih oleh dan dari antara mereka yang hadir.

    e) Jika RUPS tidak diadakan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelahpemberhentian sementara, maka pemberhentian sementara tersebut bataldemi hukum.

    c. Apabila seorang Anggota Komisaris berhenti atau diberhentikan sebelum masa jabatannya berakhir maka masa jabatan penggantinya adalah sisa masa jabatanAnggota Komisaris yang digantikannya.

    25

    d. Dalam hal terdapat penambahan Anggota Komisaris, maka masa jabatan AnggotaKomisaris tersebut akan berakhir bersamaan dengan berakhirnya masa jabatanAnggota Komisaris lainnya yang telah ada.

    26

    20Anggaran Dasar Pasal 15 Ayat (4a) dan (4b) sedangkan Undang-undang Nomor 1 tahun 1995 tentang

    Perseroan Terbatas menyebutkan Komisaris diangkat untuk jangka waktu tertentu dengan kemungkinan

  • 8/3/2019 Direksi Dan Dewan

    12/78

    4. Komisaris Independen

    4.1 Jumlah Komisaris Independen

    Komposisi Komisaris Perusahaan harus sedemikian rupa sehingga memungkinkanpengambilan putusan yang efektif, tepat dan cepat. Selain itu, Komisaris juga dituntutuntuk dapat bertindak secara independen, dalam arti tidak mempunyai benturankepentingan yang dapat mengganggu kemampuannya untuk melaksanakan tugassecara mandiri dan kritis, baik dalam hubungan satu sama lain maupun hubunganterhadap Direksi.

    27Agar tujuan tersebut tercapai, maka diperlukan Komisaris

    Independen. Jumlah Komisaris Independen adalah paling sedikit 20% (dua puluhpersen) dari Anggota Komisaris.28

    4.2 Persyaratan Komisaris Independen

    Untuk dapat diangkat menjadi Komisaris Independen, selain harus memenuhipersyaratan formal dan material, juga harus memenuhi persyaratan independensisebagai berikut:

    29

    1) Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Direktur dan/atau AnggotaKomisaris lain di Perusahaan

    2) Tidak menjabat sebagai Direksi di perseroan yang terafiliasi dengan Perusahaan

    3) Tidak bekerja pada pemerintah termasuk departemen, lembaga dan kemiliterandalam kurun waktu tiga tahun terakhir

    4) Tidak bekerja di Perusahaan atau afiliasinya dalam kurun waktu tiga tahun

    terakhir

    5) Tidak mempunyai keterkaitan finansial, baik langsung maupun tidak langsungdengan Perusahaan atau perseroan lain yang menyediakan jasa dan produkkepada Perusahaan dan afiliasinya

    6) Bebas dari kepentingan dan aktivitas bisnis atau hubungan lain yang dapatmenghalangi atau mengganggu kemampuan Komisaris untuk bertindak atauberpikir secara bebas di lingkup Perusahaan.

    c. Prosedur Pencalonan (Nominasi) Komisaris Independen30

    1) Komisaris mengajukan nama-nama yang diusulkan menjadi calon KomisarisIndependen.

    2) Dalam pencalonan Komisaris Independen harus diupayakan agar pendapatP S h i it di h tik t l i d l b t k h k

  • 8/3/2019 Direksi Dan Dewan

    13/78

    sebagai wujud perlindungan terhadap kepentingan Pemegang Saham minoritasdan stakeholderslainnya.

    3) Calon yang diajukan harus lebih dari satu.

    5. Program Pengenalan dan Peningkatan Kapabilitas

    5.1 Program Pengenalan

    Keberadaan Program Pengenalan sangat penting untuk dilaksanakan mengingatperbedaan latar belakang Anggota Komisaris. Program Pengenalan yang diberikandapat berupa presentasi, pertemuan, atau kunjungan ke fasilitas Perusahaan.

    Program Pengenalan dapat juga berupa program-program lain yang disesuaikandengan kebutuhan Perusahaan.

    Prosedur pelaksanaan Program Pengenalan meliputi hal-hal sebagai berikut:31

    1) Program Pengenalan mengenai Perusahaan wajib diberikan kepada AnggotaKomisaris yang baru pertama kali menjabat sebagai Komisaris di Perusahaan.

    2) Komisaris Utama bertanggung jawab atas pelaksanaan Program Pengenalan.Jika Komisaris Utama berhalangan atau termasuk Komisaris yang harus

    mengikuti Program Pengenalan, maka tanggung jawab pelaksanaan ProgramPengenalan berada pada Direksi.

    3) Materi yang diberikan pada Program Pengenalan meliputi hal-hal sebagai berikut:

    a Gambaran mengenai Perusahaan berkaitan dengan tujuan, sifat, lingkupkegiatan, kinerja keuangan dan operasi, strategi, rencana usaha jangkapendek dan jangka panjang, posisi kompetitif, risiko dan berbagai masalahstrategis lainnya.

    b Pelaksanaan prinsip-prinsip good corporate governanceoleh Perusahaan.

    c Penjelasan yang berkaitan dengan kewenangan yang didelegasikan, auditinternal dan eksternal, sistem dan kebijakan pengendalian internal sertatugas dan peran Komite Audit dan komite-komite lain yang dibentuk olehKomisaris.

    d Penjelasan mengenai tugas dan tanggung jawab Komisaris dan Direksi.

    4) Program Pengenalan yang diberikan dapat berupa presentasi, pertemuan ataukunjungan ke fasilitas Perusahaan atau program lainnya yang dianggap sesuaidengan Perusahaan dimana program tersebut dilaksanakan.

    5.2 Program Peningkatan Kapabilitas

    P P i k t K bilit k l h t ti

  • 8/3/2019 Direksi Dan Dewan

    14/78

    1) Program Peningkatan Kapabilitas dilaksanakan dalam rangka meningkatkan

    efektivitas kerja Komisaris dan dimasukkan dalam Rencana Kerja dan AnggaranKomisaris.

    2) Setiap Anggota Komisaris yang mengikuti Program Peningkatan Kapabilitasseperti seminar diminta untuk berbagi informasi dengan Anggota Komisarislainnya.

    B. Tanggung Jawab Komisaris

    Komisaris adalah Organ Perusahaan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan

    atau khusus serta memberikan nasihat kepada Direksi dalam menjalankan Perusahaan.

    32

    Pengawasan dan pemberian nasihat oleh Komisaris dilaksanakan dengan prinsip-prinsipsebagai berikut:

    1. Dalam melakukan pengawasan, Komisaris akan selalu mematuhi Anggaran Dasar danperaturan perundang-undangan yang berlaku

    33

    2. Pengawasan dilakukan oleh Komisaris terhadap pengelolaan Perusahaan oleh Direksi.

    3. Dalam melakukan pengawasan, Komisaris bertindak sebagai majelis dan tidak dapatbertindak sendiri-sendiri mewakili Komisaris.

    4. Pengawasan tidak boleh berubah menjadi pelaksanaan tugas-tugas eksekutif, kecualidalam hal Perusahaan tidak mempunyai Direksi, dengan kewajiban dalam waktu selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah tidak ada Direksi harus memanggil RUPS untukmengangkat Direksi.

    34

    5. Pengawasan dilakukan tidak hanya dengan sekedar menyetujui atau tidak menyetujui

    terhadap tindakan-tindakan yang memerlukan persetujuan Komisaris, tetapi pengawasandilakukan secara pro-aktif, mencakup semua aspek bisnis Perusahaan;

    6. Komisaris dapat menggunakan jasa profesional yang mandiri dan/atau membentuk Komiteuntuk membantu tugas Komisaris.

    C. Tugas dan Kewajiban Komisaris

    1. Umum

    a. Mematuhi Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku sertakeputusan RUPS.

    35

    b. Beritikad baik dan dengan penuh tanggung jawab menjalankan tugas untukkepentingan dan usaha Perusahaan.

    36

  • 8/3/2019 Direksi Dan Dewan

    15/78

    Perusahaan, pelaksanaan ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar dan keputusan RUPSdan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    37

    d. Memberi nasihat kepada Direksi dalam melaksanakan pengurusan Perusahaan.38

    e. Melaksanakan kepentingan Perusahaan dengan memperhatikan kepentingan paraPemegang Saham dan bertanggung jawab kepada RUPS.

    39

    f. Memantau efektivitas praktik Good Corporate Governance yang diterapkanPerusahaan

    40antara lain dengan mengadakan pertemuan berkala antara Komisaris

    dengan Direksi untuk membahas implementasi Good Corporate Governance.

    g. Menyusun rencana kerja Komisaris untuk periode tahun berikutnya.

    h. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada RUPS.41

    2. Pengawasan

    Pengawasan oleh Komisaris dilakukan antara lain dengan cara:

    a. Meminta keterangan secara tertulis kepada Direksi tentang suatu permasalahan di

    Perusahaan

    b. Melakukan kunjungan ke unit kerja/kantor cabang/proyek tertentu, baik dengan (atautanpa) pemberitahuan kepada Direksi sebelumnya.

    c. Memberikan tanggapan atas laporan berkala dari Direksi

    d. Menugaskan Komite Audit untuk melakukan tugas-tugas pengawasan sebagaimanayang tercantum dalam Piagam Komite Audit

    3. Pelaksanaan Tugas berkaitan dengan Rapat Umum Pemegang Saham

    Dalam hubungannya dengan RUPS, Komisaris bertugas dan berkewajiban untuk:

    a. Memberikan pendapat dan saran kepada RUPS mengenai Rencana Kerja danAnggaran tahunan Perusahaan serta perubahan dan penambahannya;

    42

    b. Mengikuti perkembangan kegiatan Perusahaan;43

    c. Memberikan pendapat dan saran kepada RUPS mengenai setiap masalah yangdianggap penting bagi kepengurusan Perusahaan;

    44

    d. Melaporkan dengan segera kepada RUPS apabila terjadi gejala menurunnya kinerjaPerusahaan dengan disertai saran mengenai langkah perbaikan yang harusditempuh;

    45

  • 8/3/2019 Direksi Dan Dewan

    16/78

    e. Memberikan pendapat dan saran kepada RUPS mengenai rencana perbuatanpengurusan Perusahaan oleh Direksi yang harus mendapatkan persetujuan RUPS;

    46

    f. Meneliti dan menelaah serta menandatangani Laporan Tahunan yang disusun dandisampaikan oleh Direksi kepada RUPS.47 Dalam hal ada Komisaris yang tidakmenandatangani Laporan Tahunan harus menyebutkan alasannya secara tertulis.

    48

    g. Melakukan tugas-tugas pengawasan lainnya yang ditentukan oleh RUPS49

    h. Memberikan laporan dengan segera kepada RUPS apabila terjadi gejala menurunnyakinerja Perseroan.

    50

    i. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada RUPS.51

    j. Mengajukan calon Auditor Eksternal kepada RUPS yang dilengkapi dengan alasanpencalonan dan besarnya honorarium.

    52

    4. Pengelolaan Manajemen Risiko53

    Komisaris mempunyai kewajiban untuk mengawasi dan memberikan nasihat kepadaDireksi secara berkala mengenai efektivitas penerapan manajemen risiko.

    5. Sistem Pengendalian Internal54

    Komisaris mempunyai kewajiban untuk mengawasi dan memberikan nasihat kepadaDireksi agar menetapkan sistem pengendalian internal yang efektif.

    6. Keterbukaan dan Kerahasiaan Informasi

    a. Komisaris mengawasi agar Direksi mengungkapkan informasi penting dalam LaporanTahunan dan Laporan Keuangan Perusahaan kepada Pemegang Saham, danInstansi Pemerintah yang terkait sesuai dengan peraturan perundang-undangan yangberlaku secara tepat waktu, akurat, jelas dan secara obyektif.

    55

    b. Komisaris mengawasi agar Direksi mengambil inisiatif untuk mengungkapkan tidakhanya masalah yang disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan namun jugainformasi penting yang diperlukan oleh Stakeholder.

    56

    c. Komisaris mengawasi agar Direksi aktif mengungkapkan pelaksanaan prinsip goodcorporate governancedan masalah material yang dihadapi.

    57

    45Anggaran Dasar Pasal 17 Huruf (c)

    46Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat (10)

    47Anggaran Dasar Pasal Pasal 17 Huruf (e) jo Pasal 19 Ayat (2)

  • 8/3/2019 Direksi Dan Dewan

    17/78

    d. Komisaris bertanggung jawab untuk menjaga kerahasiaan informasi Perusahaan58dan mengawasi agar informasi yang bersifat rahasia tidak diungkapkan sampaipengumumam mengenai hal tersebut diumumkan kepada masyarakat.

    59

    e. Informasi rahasia yang diperoleh sewaktu menjabat sebagai Anggota Komisarisharus tetap dirahasiakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yangberlaku.

    60

    7. Etika Berusaha dan Anti Korupsi61

    Anggota Komisaris tidak diperkenankan meminta atau menerima hadiah dan sejenisnyadari setiap pihak yang berkepentingan, bagi dirinya sendiri, keluarga atau rekan dimana hal

    tersebut dapat mempengaruhi objektivitasnya mewakili kepentingan Perusahaan

    D. Wewenang Komisaris

    1. Komisaris berwenang untuk menyetujui atau menolak secara tertulis rencana Direksi dalamhal:

    62

    a. Menerima pinjaman jangka pendek dari Bank atau Lembaga Keuangan lain

    b. Memberikan pinjaman jangka pendek yang bersifat operasional di bawah jumlahtertentu yang ditetapkan RUPS atas nama Perusahaan

    c. Mengagunkan aktiva tetap yang diperlukan dalam melaksanakan penarikan kreditjangka pendek

    d. Melepaskan dan menghapuskan aktiva bergerak dengan umur ekonomis yang lazimberlaku dalam industri pada umumnya sampai dengan 5 (lima) tahun, danmenghapuskan piutang macet, persediaan barang mati sampai dengan nilai tertentuyang ditetapkan RUPS

    e. Mengadakan kerja sama operasi atau kontrak manajemen yang berlaku untuk jangkawaktu tidak lebih dari 1 (satu) tahun atau 1 (satu) siklus usaha

    f. Menetapkan dan menyesuaikan struktur organisasi.

    g. Mengambil bagian baik sebagian atau seluruhnya atau ikut serta dalam suatu perseroatau badan-badan lain atau menyelenggarakan perusahaan baru atau mendirikan anakperusahaan yang melibatkan nilai sampai dengan jumlah tertentu yang telah ditetapkanoleh RUPS.

    h. Melepaskan sebagian atau seluruhnya penyertaan modal Perusahaan dalam suatuperseroan atau badan-badan lain yang melibatkan nilai sampai dengan jumlah tertentuyang telah ditetapkan oleh RUPS.

  • 8/3/2019 Direksi Dan Dewan

    18/78

    2. Memasuki bangunan-bangunan dan halaman-halaman atau tempat-tempat lain yangdipergunakan atau yang dikuasai oleh Perusahaan dan berhak memeriksa buku-buku,surat-surat bukti, persediaan barang-barang, memeriksa dan mencocokkan keadaan uangkas untuk keperluan verifikasi dan lain-lain surat berharga serta mengetahui segalatindakan yang telah dijalankan oleh Direksi.63

    3. Dengan suara terbanyak, memberhentikan untuk sementara waktu seorang atau lebihAnggota Direksi, jikalau mereka bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar ataumelalaikan kewajibannya atau terdapat alasan mendesak bagi Perusahaan sesuai denganketentuan yang berlaku.

    64

    E. Hak Komisaris

    Hak Komisaris adalah sebagai berikut:

    1. Memperoleh akses atas informasi Perusahaan secara tepat waktu dan lengkap.65

    2. Meminta penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan kepada Direksi dan Direksi wajibmemberikan penjelasan.

    66

    3. Meminta bantuan tenaga ahli dalam melaksanakan tugasnya untuk jangka waktu terbatasatas beban Perusahaan, atau membentuk komite-komite sesuai kebutuhan.67

    4. Untuk membantu pelaksanaan tugasnya, Komisaris dapat mengangkat Sekretaris atasbeban Perusahaan.

    68

    5. Menerima gaji dan tunjangan lain termasuk santunan purna jabatan sesuai denganketentuan yang berlaku yang jumlahnya ditetapkan oleh RUPS.

    69

    6. Mendapatkan fasilitas Perusahaan sesuai dengan hasil penetapan RUPS.70

    7. Menerima insentif atas prestasi kerjanya yang besarnya ditetapkan oleh RUPS apabilaPerusahaan mencapai tingkat keuntungan.

    71

    F. Etika Jabatan

    Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Komisaris harus senantiasa bertindak sesuai

    dengan etika jabatan sebagai berikut:

    1. Menghindari Terjadinya Benturan Kepentingan

  • 8/3/2019 Direksi Dan Dewan

    19/78

    a. Anggota Komisaris dilarang melakukan transaksi yang mempunyai benturankepentingan.

    72

    b. Anggota Komisaris wajib mengisi Daftar Khusus yang berisikan kepemilikansahamnya dan atau keluarganya pada perusahaan lain73

    c. Anggota Komisaris wajib melakukan pengungkapan dalam hal terjadi benturankepentingan, dan Anggota Komisaris yang bersangkutan tidak boleh melibatkan diridalam proses pengambilan keputusan Komisaris yang berkaitan dengan hal tersebut.

    2. Senantiasa Menjaga Kerahasiaan Informasi

    a. Komisaris bertanggung jawab untuk menjaga kerahasiaan informasi Perusahaan.74

    b. Informasi rahasia yang diperoleh sewaktu menjabat sebagai Anggota Komisarisharus tetap dirahasiakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yangberlaku.

    75

    3. Tidak Mengambil Keuntungan dan/atau Peluang Bisnis Perusahaan untuk DirinyaSendiri

    Anggota Komisaris dilarang mengambil keuntungan pribadi dari kegiatan Perusahaan,selain gaji dan fasilitas yang diterimanya sebagai Anggota Komisaris, yang ditentukan olehRUPS.

    76

    4. Senantiasa Mematuhi Segenap Peraturan Perundang-undangan yang Berlaku

    Mematuhi Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku sertakeputusan RUPS.

    77

    5. Keteladanan

    Memberikan contoh keteladanan dengan mendorong terciptanya perilaku etis danmenjunjung tinggi standar etika Perusahaan.

    G. Rapat Komisaris

    1. Umum

    a. Rapat Komisaris adalah rapat yang diselenggarakan oleh Komisaris.

    b. Rapat Komisaris terdiri dari Rapat Internal Komisaris yang hanya dihadiri olehAnggota Komisaris dan Rapat Komisaris dengan mengundang Direksi

  • 8/3/2019 Direksi Dan Dewan

    20/78

    d. Rapat Komisaris diadakan di tempat kedudukan atau di tempat kegiatan usahaPerusahaan atau di tempat lain di wilayah Republik Indonesia yang ditetapkan olehKomisaris.

    79

    e. Rapat Komisaris dapat juga diadakan sewaktu-waktu apabila dipandang perlu oleh:80

    1) Komisaris Utama

    2) 1/3 Anggota Komisaris atau lebih

    3) Permintaan tertulis dari Pemegang Saham yang memiliki jumlah saham terbesardengan menyebutkan hal-hal yang akan dibicarakan.

    f. Panggilan Rapat Komisaris dilakukan secara tertulis oleh Komisaris Utama atauAnggota Komisaris yang ditunjuk oleh Komisaris Utama dan disampaikan dalamjangka waktu paling lambat 5 (lima) hari sebelum rapat diadakan.

    81

    g. Panggilan rapat harus mencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat rapat.82

    h. Setiap Anggota Komisaris berhak mengusulkan agenda-agenda untuk rapat yangakan dilaksanakan.

    i. Panggilan Rapat Komisaris secara tertulis tidak disyaratkan apabila semua AnggotaKomisaris sepakat untuk mengadakan rapat dengan agenda tertentu.

    83

    j. Semua Rapat Komisaris dipimpin oleh Komisaris Utama.84

    k. Dalam hal Komisaris Utama tidak hadir atau berhalangan, rapat Komisaris dipimpinoleh seorang Anggota Komisaris lainnya yang ditunjuk oleh Komisaris Utama, danapabila Komisaris Utama tidak melakukan penunjukan maka Komisaris yang tertuadalam jabatan memimpin rapat Komisaris. Dalam hal Komisaris yang tertua dalam

    jabatan lebih dari 1 (satu) atau tidak ada, maka pimpinan Rapat Komisaris dipilih olehdan dari antara mereka yang hadir85

    2. Rapat Komisaris dengan dihadiri Direksi

    a. Rapat Komisaris dengan dihadiri Direksi diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan.

    b. Panggilan Rapat Komisaris dilakukan secara tertulis oleh Komisaris Utama atauAnggota Komisaris yang ditunjuk oleh Komisaris Utama dan disampaikan kepadaanggota Komisaris lain maupun Direksi dalam jangka waktu sekurang-kurangnya 5(lima) hari sebelum rapat diadakan.

    86

  • 8/3/2019 Direksi Dan Dewan

    21/78

    c. Panggilan rapat itu harus mencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat rapat. 87

    3. Prosedur Kehadiran

    7. Rapat Komisaris adalah sah dan dapat mengambil keputusan-keputusan yang mengikat,apabila dihadiri lebih dari (satu per dua) jumlah Anggota Komisaris.

    88

    8. Seorang Anggota Komisaris dapat diwakili dalam rapat hanya oleh Anggota Komisaris lainnyaberdasarkan kuasa tertulis yang diberikan khusus untuk keperluan tersebut.

    89

    9. Seorang Anggota Komisaris hanya dapat mewakili seorang Anggota Komisaris lainnya.90

    4. Prosedur Rapat Komisaris

    Prosedur pelaksanaan Rapat Komisaris diatur sebagai berikut:

    a. Sekretaris Komisaris mempersiapkan bahan-bahan yang akan digunakan dalam RapatKomisaris. Bahan-bahan tersebut antara lain dokumen/laporan manajemen Perusahaanyang diperoleh dari Sekretaris Perusahaan antara lain berupa Laporan Bulanan

    Perusahaan, Laporan Triwulanan Perusahaan, Laporan Tahunan Perusahaan, danlaporan-laporan lainnya yang diperlukan, serta dokumen/laporan dari komite-komiteyang berada di bawah Komisaris.

    b. Sekretaris Komisaris mendokumentasikan bahan-bahan yang diterima tersebut sesuaiprosedur administrasi.

    c. Sekretaris Komisaris menyampaikan bahan-bahan tersebut kepada seluruh AnggotaKomisaris.

    d. Komisaris mempelajari bahan-bahan tersebut dan memberikan arahan kepadaSekretaris Komisaris untuk ditindaklanjuti.

    e. Jika arahan tersebut harus ditindaklanjuti dengan rapat, Sekretaris Komisaris segeramenyusun agenda rapat sesuai arahan Komisaris.

    f. Sekretaris Komisaris mengedarkan agenda rapat beserta bahan-bahan yang akandibahas dalam rapat kepada para Anggota Komisaris untuk mendapatkan masukan-masukan atas agenda rapat tersebut.

    g. Anggota Komisaris menerima, membaca dan mempelajari agenda rapat beserta bahan-bahannya. Setelah selesai, agenda tersebut dikirimkan kembali kepada SekretarisKomisaris beserta masukan-masukan dari Anggota Komisaris yang bersangkutan danmembubuhkan paraf sebagai tanda menyetujui agenda rapat tersebut.

    h. Sekretaris Komisaris membuat surat undangan rapat setelah menerima semua

  • 8/3/2019 Direksi Dan Dewan

    22/78

    j. Jika rapat tersebut mengundang pihak lain, Sekretaris Komisaris bertugas untukmembuat surat undangan kepada pihak yang dimaksud.

    k. Peserta rapat menerima undangan dan bahan-bahan rapat.

    5. Prosedur Pembahasan Masalah dan Pengambilan Keputusan

    Prosedur pembahasan masalah dan penambilan keputusan dalam Rapat Komisaris berlakuketentuan sebagai berikut:

    a. Semua keputusan dalam Rapat Komisaris harus berdasarkan itikad baik, pertimbanganrasional dan telah melalui investigasi mendalam terhadap berbagai hal-hal yang

    relevan, informasi yang cukup dan bebas dari benturan kepentingan serta dibuat secaraindependen oleh masing-masing Anggota Komisaris.

    b. Keputusan Rapat Komisaris ditetapkan dengan musyawarah untuk mufakat91, apabilatidak tercapai kesepakatan maka keputusan ditetapkan dengan suara terbanyakbiasa.

    92

    c. Dalam pengambilan keputusan Rapat Komisaris, apabila suara yang setuju dan tidaksetuju sama banyaknya, maka usul yang bersangkutan dianggap ditolak, kecualimengenai diri orang akan ditentukan dengan undian secara tertutup.

    93

    d. Setiap Anggota Komisaris berhak untuk mengeluarkan 1 (satu) suara dan ditambah 1(satu) suara untuk Anggota Komisaris yang diwakilinya.

    94

    e. Suara yang tidak sah dianggap tidak ada dan tidak dihitung dalam menentukan jumlahsuara yang dikeluarkan dalam rapat.

    95

    f. Suara blangko (abstain) dianggap menyetujui usul yang diajukan dalam RapatKomisaris.

    96

    g. Jika terdapat Anggota Komisaris yang mempunyai pendapat yang berbeda terhadapkeputusan yang dibuat, maka pendapat tersebut harus dicantumkan dalam risalah rapatsebagai bentuk dari dissenting opinion.

    97

    h. Untuk menjaga independensi dan objektivitas, setiap Anggota Komisaris yang memilikibenturan kepentingan diharuskan untuk tidak ikut serta dalam pemberian suara untukpengambilan keputusan. Hal tersebut harus dicatat dalam risalah Rapat Komisaris.

    i.Komisaris dapat juga mengambil keputusan yang sah dan mengikat tanpa mengadakanRapat Komisaris, dengan ketentuan semua Anggota Komisaris telah diberitahu secaratertulis mengenai usul keputusan yang dimaksud dan seluruh Anggota Komisarismemberikan persetujuan mengenai usul-usul yang bersangkutan dan semua AnggotaKomisaris memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis sertamenandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara demikian,

  • 8/3/2019 Direksi Dan Dewan

    23/78

    mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil secara sah dalamRapat Komisaris.

    98

    6. Pembuatan Risalah Rapat

    6.1 Kebijakan Umum

    a. Setiap Rapat Komisaris harus dibuatkan risalah rapat99

    b. Risalah rapat dibuat dan diadministrasikan oleh Sekretaris Komisaris atau pejabatlain yang ditunjuk oleh Komisaris dan memberikan salinannya kepada semuapeserta rapat

    c. Risalah Rapat harus menggambarkan jalannya rapat. Untuk itu Risalah Rapatharus mencantumkan sekurang-kurangnya:

    1) Acara, tempat, tanggal dan waktu rapat diadakan

    2) Daftar hadir

    3) Permasalahan yang dibahas

    4) Berbagai pendapat yang terdapat dalam rapat, khususnya dalam membahaspermasalahan yang strategis atau material, termasuk yang mengemukakanpendapat

    5) Proses pengambilan keputusan

    6) Keputusan yang ditetapkan

    7) Dissenting opinion,jika ada.

    d. Risalah Rapat harus dilampiri surat kuasa yang diberikan khusus oleh AnggotaKomisaris yang tidak hadir kepada Anggota Komisaris lainnya (jika ada).

    e. Ketua Rapat Komisaris dan salah seorang Anggota Komisaris yang ditunjuk olehdan dari antara mereka yang hadir menandatangani risalah rapat asli.

    100

    f. Setiap Anggota Komisaris berhak menerima salinan risalah Rapat Komisaris,terlepas apakah Anggota Komisaris yang bersangkutan hadir atau tidak hadir

    dalam Rapat Komisaris tersebut.101

    g. Dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari terhitung sejak tanggal pengirimanrisalah rapat tersebut, setiap Anggota Komisaris yang hadir dan atau diwakilidalam Rapat Komisaris yang bersangkutan harus menyampaikan persetujuanatau keberatannya dan atau usul perbaikannya, bila ada, atas apa yangtercantum dalam risalah Rapat Komisaris kepada pimpinan Rapat Komisaris

  • 8/3/2019 Direksi Dan Dewan

    24/78

    h. Jika keberatan dan atau usul perbaikan tidak diterima dalam jangka waktutersebut, maka dapat disimpulkan bahwa memang tidak ada keberatan dan atauperbaikan terhadap risalah Rapat Komisaris yang bersangkutan.

    103

    i. Risalah asli dari setiap Rapat Komisaris harus dijilid dalam kumpulan tahunan dandisimpan oleh Perusahaan serta harus tersedia bila diminta oleh setiap AnggotaKomisaris dan Direksi.

    104

    j. Laporan Tahunan Perusahaan harus memuat jumlah Rapat Komisaris sertajumlah kehadiran masing-masing Anggota Komisaris.

    105

    6.2 Prosedur Penyusunan Risalah Rapat Internal Komisaris

    Penyusunan risalah Rapat Internal Komisaris dilakukan dengan prosedur sebagaiberikut:

    a. Sekretaris Komisaris atau pejabat lain yang ditunjuk oleh Komisaris Utama danatau Ketua Rapat bertanggung jawab untuk membuat, mengadministrasikan sertamendistribusikan risalah Rapat Komisaris.

    b. Dalam hal Rapat Komisaris tidak diikuti Sekretaris Komisaris atau pejabat lainyang ditunjuk oleh Komisaris Utama, risalah Rapat Komisaris dibuat oleh salahseorang Anggota Komisaris yang ditunjuk dari antara mereka yang hadir.

    c. Risalah Rapat Komisaris harus ditandatangani oleh Ketua Rapat Komisaris danoleh salah seorang Anggota Komisaris yang ditunjuk oleh dan dari antara merekayang hadir.

    d. Setiap Anggota Komisaris berhak menerima salinan risalah Rapat Komisaris,meskipun yang bersangkutan tidak hadir dalam rapat tersebut.

    e. Risalah Rapat Komisaris harus disampaikan kepada seluruh Anggota Komisarispaling lambat 7 (tujuh) hari setelah Rapat dilaksanakan.

    f. Setiap Anggota Komisaris yang hadir dan/atau yang diwakili harusmenyampaikan keberatannya dan/atau usul perbaikannya, bila ada, atas risalahRapat Komisaris tersebut.

    g. Perbaikan risalah Rapat Komisaris dimungkinkan dalam jangka waktu 14 (empat

    belas) hari terhitung sejak tanggal pengiriman.

    h. Jika keberatan dan atau usul perbaikan tidak diterima dalam jangka waktutersebut, maka disimpulkan tidak ada keberatan dan atau perbaikan terhadaprisalah Rapat Komisaris yang bersangkutan.

    i. Risalah Rapat Komisaris asli diadministrasikan secara baik dan harus disimpan

  • 8/3/2019 Direksi Dan Dewan

    25/78

    6.3 Prosedur Penyusunan Risalah Rapat Komisaris yang Mengundang Direksi

    Penyusunan Risalah Rapat Komisaris yang mengundang Direksi dilakukan dengan

    prosedur sebagai berikut:

    a. Sekretaris Komisaris atau pejabat lain yang ditunjuk oleh Komisaris Utamabersama Sekretaris Perusahaan dan atau pejabat yang ditunjuk oleh DirekturUtama, bertanggung jawab untuk membuat dan mengadministrasikan sertamendistribusikan Risalah Rapat Komisaris bersama Direksi.

    b. Dalam hal Rapat Komisaris dengan mengundang Direksi hanya dihadiri olehAnggota Komisaris dan Direksi, risalah Rapat Komisaris dibuat oleh salahseorang Anggota Komisaris dan Direksi yang ditunjuk masing-masing darimereka yang hadir.

    c. Risalah Rapat Komisaris dengan mengundang Direksi harus ditandatangani olehKetua Rapat dan oleh Direktur Utama atau salah seorang Direktur yang ditunjukoleh dan dari antara mereka yang hadir.

    d. Setiap Anggota Komisaris dan Direksi berhak menerima salinan Risalah RapatKomisaris tersebut meskipun yang bersangkutan tidak hadir dalam rapat.

    e. Risalah Rapat Komisaris tersebut harus disampaikan kepada seluruh AnggotaKomisaris dan Direksi paling lambat 7 (tujuh) hari setelah rapat dilaksanakan.

    f. Perbaikan risalah Rapat Komisaris dimungkinkan dalam jangka waktu 14 (empatbelas) hari terhitung sejak tanggal pengiriman.

    g. Setiap Anggota Komisaris yang hadir dan atau yang diwakili serta Direksi yanghadir harus menyampaikan keberatannya dan atau usul perbaikannya, bila ada,atas risalah tersebut.

    h. Jika keberatan atau usul perbaikan atau keberatan dan usulan perbaikan tidakditerima dalam jangka waktu tersebut, maka disimpulkan tidak ada keberatanatau perbaikan atau keberatan dan perbaikan terhadap risalah Rapat yangbersangkutan.

    i. Risalah Rapat asli diadministrasikan secara baik dan harus disimpansebagaimana layaknya dokumen Perusahaan oleh Sekretaris Komisaris dan

    salinannya oleh Sekretaris Perusahaan. Risalah Rapat tersebut harus selalutersedia bila diperlukan.

    H. Evaluasi Kinerja Komisaris

    Evaluasi kinerja Komisaris dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip:

  • 8/3/2019 Direksi Dan Dewan

    26/78

    c. Hasil evaluasi terhadap kinerja Komisaris secara keseluruhan dan kinerja masing-masingAnggota Komisaris secara individual akan merupakan bagian tak terpisahkan dalam skemakompensasi dan pemberian insentif bagi Anggota Komisaris. Hasil evaluasi kinerja masing-masing Anggota Komisaris secara individual merupakan salah satu dasar pertimbangan

    bagi Pemegang Saham untuk pemberhentian dan/atau menunjuk kembali AnggotaKomisaris yang bersangkutan. Hasil evaluasi kinerja tersebut merupakan sarana penilaianserta peningkatan efektivitas Komisaris.

    I. Komite-komite Komisaris

    Komisaris dapat membentuk komite-komite sebagai pendukung untuk membantu Komisarisdalam menjalankan tugas dan kewajibannya, serta merumuskan kebijakan Komisaris sesuairuang lingkup tugas komite yang bersangkutan.

    Penetapan pembentukan komite-komite dilakukan dengan Surat Keputusan Komisaris. Setiapkomite diketuai oleh salah satu Anggota Komisaris yang ditunjuk oleh Komisaris.

    Komite Audit adalah komite yang wajib dibentuk oleh Komisaris, sedangkan komite lain dibentuksesuai dengan kebutuhan, diantaranya Komite Nominasi, Komite Remunerasi, KomiteManajemen Risiko dan Komite lain yang dianggap perlu.

    1. Komite Audit

    Tugas utama Komite Audit adalah mendorong diterapkannya tata kelola perusahaan yangbaik, terbentuknya struktur pengendalian internal yang memadai, meningkatkan kualitasketerbukaan dan pelaporan keuangan serta mengkaji ruang lingkup, ketepatan,kemandirian dan objektivitas akuntan publik.

    Kebijakan umum yang terkait dengan Komite Audit adalah sebagai berikut:

    a. Komite Audit terdiri dari sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang anggota, yang terdiri darisatu orang Anggota Komisaris dan dua orang ahli dengan berbagai keahlian,pengalaman dan kualitas lain yang dibutuhkan, yang bukan merupakan KaryawanPerusahaan.

    106

    b. Komite Audit diketuai oleh seorang Anggota Komisaris. Apabila Komisaris Independentelah ditetapkan, maka Komite Audit diketuai oleh seorang Komisaris Independen.

    c. Anggota Komite Audit harus memiliki integritas yang baik dan pengetahuan sertapengalaman kerja yang cukup di bidang pengawasan/pemeriksanaan dan bidang-

    bidang lainnya yang dianggap perlu sehingga dapat melaksanakan fungsinya denganbaik.

    d. Komite Audit bertugas sebagai fasilitator bagi Komisaris, untuk memastikan bahwastruktur pengendalian internal Perusahaan telah dilaksanakan dengan baik,pelaksanaan audit internal maupun eksternal telah dilaksanakan sesuai dengan standarauditing yang berlaku dan tindak lanjut temuan hasil audit dilaksanakan oleh

  • 8/3/2019 Direksi Dan Dewan

    27/78

    e. Komite Audit menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil pemeriksaan/audit yangdilakukan oleh SPI maupun Auditor Eksternal telah memenuhi standar.

    108

    f. Komite Audit mengkaji ruang lingkup dan ketetapan Audit Eksternal, kewajaran biayaAudit Eksternal serta kemandirian dan obyektifitas Auditor Eksternal.109

    g. Komite Audit memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistempengendalian manajemen Perusahaan serta pelaksanaannya.

    110

    h. Komite Audit membantu Komisaris dalam meningkatkan kualitas keterbukaan danpelaporan keuangan.

    i. Komite Audit membantu Komisaris dalam menilai efektivitas Auditor Eksternal.

    j. Komite Audit melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Komisaris sepanjang masihdalam lingkup tugas dan kewajiban Komisaris berdasarkan ketentuan peraturanperundang-undangan yang berlaku.

    k. Ketentuan lebih lanjut tentang Komite Audit diatur dalam Piagam Komite Audit.

    2. Komite Nominasi111

    Kebijakan umum yang terkait dengan Komite Nominasi adalah sebagai berikut:

    a. Komposisi Anggota Komite Nominasi terdiri dari Anggota Komisaris dan PihakIndependen yang memiliki keahlian, pengalaman serta kualitas lain yang diperlukan.

    b. Komite Nominasi harus menjalankan tugas secara obyektif berdasarkan arahanKomisaris yang sekurang-kurangnya meliputi namun tidak terbatas pada:

    1) Membantu Komisaris dalam mengusulkan kepada RUPS mengenai sistem danprosedur nominasi bagi Anggota Komisaris.

    2) Membantu Anggota Komisaris dalam mengusulkan kepada RUPS mengenai sistempenilaian kinerja Komisaris dan Direksi.

    3) Mengevaluasi secara periodik jumlah dan komposisi Komisaris dan Direksi.

    3. Komite Remunerasi112

    Kebijakan umum yang terkait dengan Komite Remunerasi adalah sebagai berikut:

    g. Komposisi Anggota Komite Remunerasi terdiri dari Anggota Komisaris dan PihakIndependen yang memiliki keahlian, pengalaman serta kualitas lain yang diperlukan.

    h. Komite Remunerasi harus menjalankan tugas secara obyektif berdasarkan arahanKomisaris yang sekurang kurangnya meliputi namun tidak terbatas pada:

  • 8/3/2019 Direksi Dan Dewan

    28/78

    1) Membantu Komisaris dalam mengusulkan kepada RUPS mengenai sistem

    remunerasi bagi Komisaris dan Direksi.

    2) Membantu Komisaris dalam menyusun sistem kompensasi bagi pejabat seniorPerusahaan.

    3) Membantu Komisaris dalam memberikan penilaian terhadap sistem pensiun dansistem kompensasi serta manfaat lainnya dalam hal pengurangan Karyawan.

    4. Komite Manajemen Risiko113

    Kebijakan umum yang terkait dengan Komite Manajemen Risiko adalah sebagai berikut:

    a. Komposisi Anggota Komite Manajemen Resiko terdiri dari Anggota Komisaris dan PihakIndependen yang memiliki keahlian, pengalaman serta kualitas dalam mengelola risiko.

    b. Komite Manajemen Risiko harus menjalankan tugas secara obyektif berdasarkanarahan Komisaris yang sekurang-kurangnya meliputi namun tidak terbatas pada:

    1) Membantu Komisaris dalam menilai kualitas kebijakan manajemen risiko.

    2) Membantu Komisaris dalam menilai efektivitas manajemen risiko yang diterapkanPerusahaan, termasuk menilai toleransi risiko yang diambil oleh Direksi.

    J. Sekretaris Komisaris

    Untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugas, Komisaris atas biaya Perusahaan berhakmendapatkan bantuan Sekretaris Komisaris

    114

    1. Fungsi Pokok

    Sekretaris Komisaris mempunyai fungsi untuk memberikan dukungan administratif dankesekretariatan kepada Komisaris guna memperlancar pelaksanaan tugas-tugas Komisaris.

    2. Tugas

    a. Menyediakan informasi untuk kebutuhan Komisaris dalam rangka pengambilankeputusan.

    b. Mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan berkaitan dengan laporan-laporan rutinyang disampaikan Direksi dalam pengelolaan Perusahaan, seperti Rencana Kerja danAnggaran Perusahaan, Laporan Tahunan, Laporan Triwulanan, Laporan Hasil

  • 8/3/2019 Direksi Dan Dewan

    29/78

    d. Menyiapkan dan mengkoordinasikan agenda rapat dengan pihak-pihak yang hadirdalam rapat.

    e. Menyiapkan dan mengirimkan undangan Rapat Komisaris kepada pihak-pihak yangakan menghadiri Rapat Komisaris.

    f. Melakukan konfirmasi mengenai waktu, tempat, kehadiran, serta hal-hal lain yangdipandang perlu demi kelancaran Rapat Komisaris.

    g. Menyelenggarakan pertemuan-pertemuan atau Rapat-rapat Komisaris, baik internalKomisaris maupun dengan Direksi dan jajarannya serta pihak-pihak lainnya.

    h. Membuat dan mendokumentasikan risalah Rapat Komisaris.

    i. Menyampaikan risalah Rapat Komisaris kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

    j. Mempersiapkan pertimbangan-pertimbangan, pendapat, saran-saran dan keputusanlainnya dari Komisaris untuk para Pemegang Saham, Direksi dan pihak-pihak terkaitdengan pengelolaan Perusahaan.

    k. Menindaklanjuti setiap keputusan Komisaris dengan cara sebagai berikut:

    1) Mencatat setiap keputusan yang dihasilkan dalam forum-forum pengambilankeputusan serta penanggung jawabnya.

    2) Memantau dan mengecek tahapan kemajuan pelaksanaan hasil keputusan RapatKomisaris, pertimbangan, pendapat, saran-saran, dan keputusan-keputusanKomisaris lainnya.

    3) Melakukan upaya untuk mendorong pelaksanaan tindak lanjut keputusan RapatKomisaris, pertimbangan, pendapat, saran dan keputusan-keputusan Komisarislainnya kepada penanggung jawab terkait.

    l. Menyelenggarakan kegiatan di bidang kesekretariatan dalam lingkungan Komisaris,baik untuk keperluan Komisaris dan komite-komitenya serta pengadministrasiannya.

    m. Melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan tata persuratan dan kearsipan.

    n. Melaksanakan dan mengkoordinasikan usaha-usaha untuk memperlancar kegiatanadministrasi kesekretariatan baik untuk Komisaris maupun komite-komite yang ada didalam lingkungan Komisaris.

    o. Melaksanakan dan mengkoordinasikan pengamanan atas data dan dokumen-dokumenyang berada dalam lingkup kerja Komisaris, dengan cara sebagai berikut:

    1) Melakukan dan mengkoordinasikan pengadministrasian hasil pertemuan-pertemuan/rapat-rapat di lingkungan Komisaris, baik dengan Direksi besertajajarannya serta pihak-pihak lainnya.

  • 8/3/2019 Direksi Dan Dewan

    30/78

    5) Melakukan dan mengkoordinasikan pengadministrasian bahan-

    bahan/dokumen/laporan yang diberikan oleh Direksi kepada Komisaris.

    3. Wewenang

    Dengan persetujuan dan penugasan dari Komisaris, maka wewenang yang dilimpahkankepada Sekretaris Komisaris adalah sebagai berikut:

    a. Menetapkan sistem dan prosedur persuratan maupun kearsipan dalam lingkunganKomisaris.

    b. Melihat catatan-catatan, risalah-risalah Rapat Direksi, dokumen-dokumen Perusahaanmaupun laporan-laporan dalam rangka kegiatan penyediaan informasi yang diperlukanoleh Komisaris.

    c. Meminta data/informasi/penjelasan yang dibutuhkan Komisaris kepada pihak-pihakyang terkait di dalam maupun di luar Perusahaan untuk keperluan pelaksanaan tugasKomisaris.

    d. Mengingatkan serta meminta penjelasan dari satuan kerja/pihak terkait atasketerlambatan penyediaan bahan-bahan/laporan/dokumen yang dibutuhkan olehKomisaris.

    e. Mewakili Komisaris untuk berhubungan dengan pihak-pihak di luar Perusahaan danatau di dalam Perusahaan sesuai dengan penugasan yang diberikan serta kebijakanyang telah ditentukan oleh Komisaris.

    f. Mengusulkan rencana/program kerja Komisaris dalam kaitannya dengan fungsi-fungsikesekretariatan Komisaris di Perusahaan.

    g. Mengusulkan agenda-agenda Rapat Komisaris.

    h. Menghadiri rapat-rapat Komisaris, kecuali ditetapkan lain oleh Komisaris.

    i. Menggunakan fasilitas-fasilitas kesekretariatan Komisaris untuk melaksanakan tugas-tugasnya.

    BAB IV DIREKSIN

    A.Persyaratan, Keanggotaan dan Masa Jabatan Direksi

    4) Persyaratan

    Persyaratan yang harus dipenuhi oleh seorang calon Anggota Direksi meliputi persyaratanformal dan persyaratan material. Persyaratan formal yang bersifat umum sesuai denganperaturan perundang-undangan yang berlaku dan persyaratan material yang merupakan

  • 8/3/2019 Direksi Dan Dewan

    31/78

    3) Mampu melaksanakan perbuatan hukum116

    ;

    4) Tidak pernah dinyatakan pailit dalam waktu 5 (lima) tahun sebelumpencalonan

    117;

    5) Tidak pernah menjadi Anggota Direksi atau Anggota Komisaris yangdinyatakan bersalah menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailitdalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pencalonan

    118;

    6) Tidak pernah dihukum karena merugikan keuangan negara dalamwaktu 5 (lima) tahun sebelum pencalonan

    119;

    7) Tidak boleh ada hubungan keluarga sedarah sampai dengan derajatketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping atau

    hubungan semenda (menantu atau ipar) dengan Anggota Direksi laindan/atau Anggota Komisaris

    120;

    8) Tidak boleh merangkap jabatan lain sebagai Direktur Utama atauAnggota Direksi pada Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha MilikDaerah dan Badan Usaha Milik Swasta atau jabatan lain yangberhubungan dengan pengelolaan Perusahaan

    121;

    9) Tidak boleh merangkap jabatan lain dalam jabatan struktural dan/ataufungsional lainnya pada instansi/lembaga pemerintah pusat dan/atau

    daerah122;

    10) Tidak boleh merangkap jabatan lainnya yang dapat menimbulkanbenturan kepentingan secara langsung atau tidak langsung denganPerusahaan dan/atau yang bertentangan dengan ketentuanperundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar.

    123

    9) Persyaratan Material

    Persyaratan material adalah:124

    1) Integritas dan moral, bahwa yang bersangkutan tidak pernah terlibat:

    a) Perbuatan rekayasa dan praktek-praktek menyimpang dalam pengurusanBUMN/perseroan/lembaga tempat yang bersangkutan bekerja (berbuat tidakjujur)

    b) Perbuatan cidera janji yang dapat dikategorikan tidak memenuhi komitmenyang telah disepakati dengan BUMN/perseroan/lembaga tempat yangbersangkutan bekerja dan/atau Pemegang Saham (berperilaku tidak baik)

  • 8/3/2019 Direksi Dan Dewan

    32/78

    c) Perbuatan yang dikategorikan dapat memberikan keuntungan kepadapribadi calon Anggota Direksi, Pegawai BUMN/ perseroan/lembaga tempatyang bersangkutan bekerja (berperilaku tidak baik)

    d) Perbuatan yang dapat dikategorikan sebagai pelanggaran terhadapketentuan yang berkaitan dengan prinsip pengurusan perusahaan yangsehat (berperilaku tidak baik).

    2) Kompetensi teknis/keahlian, bahwa yang bersangkutan memiliki:

    l. Pengetahuan yang memadai di bidang usaha Perusahaan

    m. Pengalaman dan keahlian di bidang pengurusan Perusahaan

    n. Kemampuan untuk melakukan pengelolaan strategis dalamrangka pengembangan Perusahaan

    o. Pemahaman masalah-masalah manajemen perusahaan yangberkaitan dengan salah satu fungsi manajemen

    p. Dedikasi dan menyediakan waktu sepenuhnya untuk melakukantugasnya.

    3) Psikologis bahwa yang bersangkutan memiliki tingkat intelegensi dan tingkatemosional yang memadai untuk melaksanakan tugasnya sebagai anggotaDireksi Perusahaan.

    4) Persyaratan lain yang ditetapkan oleh RUPS.

    5) Keanggotaan Direksi

    a. Perusahaan diurus dan dipimpin oleh suatu Direksi yang terdiri dari paling sedikit 2(dua) orang Anggota Direksi, seorang diantaranya diangkat sebagai Direktur Utama.

    125

    b. Pengangkatan dan pemberhentian para Anggota Direksi dilakukan oleh RUPS126,dimana Anggota Direksi tersebut diangkat dari calon-calon yang diusulkan oleh paraPemegang Saham Perusahaan.

    127

    c. Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS danoleh RUPS dapat dilimpahkan kepada Komisaris untuk menetapkannya.128

    d. Apabila oleh suatu sebab jabatan Anggota Direksi lowong, maka dalam waktuselambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah terjadi lowongan, harus diselenggarakanRUPS untuk mengisi lowongan itu.

    129

  • 8/3/2019 Direksi Dan Dewan

    33/78

    e. Selama jabatan tersebut lowong dan penggantinya belum ada atau belum memangkujabatannya, maka salah seorang Anggota Direksi lainnya yang ditunjuk Komisaris,menjalankan pekerjaan Anggota Direksi yang lowong itu dengan kekuasaan danwewenang yang sama.

    130

    f. Jika oleh sebab apapun juga Perusahaan tidak mempunyai Anggota Direksi, maka untuksementara Komisaris berkewajiban menjalankan pekerjaan Direksi, dengan kewajibandalam waktu selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah terjadi lowongan, untukmeminta diadakannya RUPS Luar Biasa guna mengisi lowongan itu.

    131

    6) Masa Jabatan Direksi

    4) Masa jabatan anggota Direksi 5 (lima) tahun dengan tidak mengurangi hak RUPS untukmemberhentikan sewaktu-waktu

    132

    5) Setelah masa jabatannya berakhir, Anggota Direksi dapat diangkat kembali oleh RUPS untuk satu kalimasa jabatan berikutnya.

    133

    6) Jabatan Anggota Direksi akan berakhir134

    jika:

    8. Masa jabatan berakhir

    9. Mengundurkan diri sesuai ketentuan yang berlaku

    10.Meninggal dunia

    11.Diberhentikan karena tidak lagi memenuhi persyaratan atau karena alasan tertentuberdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlak dan/atau Anggaran Dasar

    7) RUPS dapat memberhentikan jabatan Anggota Direksi sewaktu-waktu sebelum masa jabatannyaberakhir dengan menyebutkan alasan pemberhentiannya.135

    8) Komisaris dengan suara terbanyak setiap waktu berhak memberhentikan untuk sementara waktuseorang atau lebih anggota Direksi, jikalau mereka bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasaratau melalaikan kewajibannya atau terdapat alasan yang mendesak bagi Perusahaan.

    136

    9) Pemberhentian sementara sebagaimana dalam butir (e) harus diberitahukan secara tertulis kepadayang bersangkutan disertai alasan yang menyebabkan tindakan tersebut

    137

    10) Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah pemberhentian sementara, Komisaris diwajibkan untukmeminta diadakannya Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang akan memutuskan apakahanggota Direksi yang bersangkutan akan diberhentikan seterusnya atau dikembalikan kepadakedudukannya, dengan terlebih dahulu memberikan kesempatan pada anggota Direksi yangdiberhentikan sementara untuk hadir dan membela diri.

    138

  • 8/3/2019 Direksi Dan Dewan

    34/78

    11) Jika RUPS Luar Biasa tidak diadakan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari setelah pemberhentiansementara, maka pemberhentian sementara tersebut dinyatakan batal demi hukum.

    139

    12) Seorang Anggota Direksi berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara

    tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada Pemegang Saham dengan tembusan kepadaKomisaris dan Direksi Perusahaan sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggalpengunduran dirinya.

    140

    13) Anggota Direksi yang mengundurkan diri tetap dimintakan pertanggungjawaban dalam RUPS, ataspelaksanaan tugasnya sejak tanggal pengangkatan sampai tanggal penetapan pengunduran diri

    141

    14) Apabila seorang Anggota Direksi berhenti atau diberhentikan sebelum masa jabatannya berakhir,maka masa jabatan penggantinya adalah sisa masa jabatan Anggota Direksi yang digantikannya

    142

    15) Apabila oleh suatu sebab jabatan Anggota Direksi lowong maka dalam waktu selambat-lambatnya 30(tiga puluh) hari setelah terjadi lowongan harus diselenggarakan RUPS untuk mengisi lowongan itu

    143

    16) Selama jabatan Anggota Direksi lowong dan penggantinya belum ada, maka salah seorang AnggotaDireksi lainnya yang ditunjuk oleh Komisaris menjalankan pekerjaan Anggota Direksi yang lowongdengan kekuasaan dan wewenang yang sama, disamping tetap menjalankan tugas utamanya

    144

    17) Jika oleh suatu sebab Perusahaan tidak mempunyai Direksi, maka untuk sementara Komisarisberkewajiban menjalankan pekerjaan Direksi, dalam waktu selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) harisetelah terjadinya lowongan, Komisaris berkewajiban untuk meminta diadakannya RUPS Luar Biasa

    guna mengisi lowongan tersebut145

    18) Dalam hal terdapat penambahan Anggota Direksi, maka masa jabatan Anggota Direksi tersebut akanberakhir bersamaan dengan berakhirnya masa jabatan Anggota Direksi lainnya yang telah ada

    146

    7) Program Pengenalan dan Peningkatan Kapabilitas147

    4.1 Program Pengenalan

    Untuk kelancaran pelaksanaan tugas, wajib diberikan program pengenalan danpendalaman pengetahuan bagi Anggota Direksi Perusahaan.

    Program Pengenalan sangat penting untuk dilaksanakan, karena Anggota Direksi dapatberasal dari berbagai latar belakang, sehingga untuk dapat membentuk suatu tim kerjayang solid, Program Orientasi tersebut wajib untuk dijalankan.

    Ketentuan tentang Program Pengenalan meliputi hal-hal sebagai berikut:

    4) Anggota Direksi yang baru pertama kali menjabat wajib mengikuti Program Pengenalanmengenai Perusahaan.

  • 8/3/2019 Direksi Dan Dewan

    35/78

    5) Direktur Utama bertanggung jawab untuk mengadakan Program Pengenalan dan jika DirekturUtama berhalangan, maka tanggung jawab pelaksanaan Program Pengenalan berada padaKomisaris Utama atau Anggota Direksi yang ada.

    6) Program Pengenalan yang diberikan kepada Anggota Direksi antara lain meliputi hal-halsebagai berikut:

    c. Keterangan mengenai tugas dan tanggung jawab Komisaris dan Direksiberdasarkan hukum.

    d. Pelaksanaan prinsip-prinsip good corporate governanceoleh Perusahaan.

    e. Gambaran mengenai Perusahaan berkaitan dengan tujuan, sifat, lingkupkegiatan, kinerja keuangan dan operasi, strategi, rencana usaha jangka

    pendek dan jangka panjang, posisi kompetitif, risiko dan masalah-masalahstrategis lainnya.

    f. Keterangan berkaitan dengan kewenangan yang didelegasikan, auditinternal dan eksternal, sistem dan kebijakan pengendalian internal sertaKomite Audit.

    Program Pengenalan yang diberikan dapat berupa presentasi, pertemuan ataukunjungan ke fasilitas Perusahaan, perkenalan dengan para Pimpinan Divisi, Kelompokdan Karyawan di Perusahaan serta program lainnya.

    4.2 Program Peningkatan Kapabilitas

    Program Peningkatan Kapabilitas menjadi penting agar Anggota Direksi dapat selalumengikuti perkembangan terbaru tentang Perusahaan.

    Ketentuan tentang Program Peningkatan Kapabilitas bagi Direksi adalah sebagai

    berikut:

    6) Program Peningkatan Kapabilitas dilaksanakan dalam rangka meningkatkanefektivitas pelaksanaan tugas Direksi.

    7) Rencana untuk melakukan Program Peningkatan Kapabilitas harusdimasukkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan.

    8) Setiap Anggota Direksi yang mengikuti Program Peningkatan Kapabilitasseperti seminar diminta untuk berbagi informasi dengan anggota Direksi

    lainnya.

    6) Tanggung Jawab

    Direksi merupakan Organ Perusahaan yang bertanggung jawab penuh atas pengurusan

  • 8/3/2019 Direksi Dan Dewan

    36/78

    7) Tugas dan Kewajiban Direksi

    E. Umum

    l. Setiap Anggota Direksi wajib dengan it ikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas untukkepentingan dan usaha Perusahaan

    150

    m. Tunduk pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Anggaran Dasar151 dankeputusan RUPS dan memastikan seluruh aktivitas Perusahaan telah sesuai dengan ketentuanperaturan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Anggaran Dasar dan keputusan RUPS

    152

    n. Memimpin dan mengurus Perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan dan senantiasaberusaha untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas Perusahaan

    153

    o. Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan Perusahaan 154

    p. Bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan Perusahaan dalammencapai maksud dan tujuannya

    155

    q. Mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan156

    r. Melakukan segala tindakan dan perbuatan, baik mengenai pengurusan maupun pemilikan serta

    mengikat Perusahaan dengan pihak lain dan atau pihak lain dengan Perusahaan, denganpembatasan tertentu.

    157

    s. Menyiapkan susunan organisasi pengurus Perusahaan lengkap dengan perincian tugasnya.158

    t. Menerapkan good corporate governancesecara konsisten159

    u. Wajib menyelenggarakan dan menyimpan Daftar Khusus sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan

    160

    v. Bertanggungjawab secara pribadi atas kesalahan dan kelalaiannya dalam menjalankan tugas161

    w. Pembagian tugas dan wewenang setiap Anggota Direksi ditetapkan oleh Rapat Umum PemegangSaham dan wewenang tersebut oleh Rapat Umum Pemegang Saham dapat dilimpahkan kepadaKomisaris

    162

    x. Memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh para Anggota Komisaris atau paraahli yang membantunya.

    163

    150Undang-undang No.1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas Pasal 85 dan Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat (3)

    151Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor Kep-117/M- MBU/2002 Pasal 15 Ayat (1)

    152Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor Kep-117/M- MBU/2002 Pasal 3

    153Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat (1) Huruf (a)

    154Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat (1) Huruf (b)

  • 8/3/2019 Direksi Dan Dewan

    37/78

    F. Tugas yang Berhubungan dengan Rapat Umum PemegangSaham

    a. Wajib menyelenggarakan dan menyimpan Daftar Pemegang Saham dan dokumen-dokumen terkait dengan RUPS sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.Daftar Pemegang Saham tersebut memuat:

    164

    1) Nama dan alamat Pemegang Saham

    2) Jumlah, nomor dan tanggal perolehan saham yang dimiliki oleh pemegang saham,apabila dikeluarkan lebih dari satu klasifikasi saham

    3) Nama dan alamat dari orang/perseorangan/badan hukum yang mempunyai hakgadai tersebut

    4) Keterangan penyetoran saham dalam bentuk lain.

    b. Memberikan pertanggungjawaban dan segala keterangan tentang keadaan danjalannya Perusahaan berupa laporan kegiatan Perusahaan termasuk laporan keuanganbaik dalam bentuk laporan tahunan maupun dalam bentuk laporan berkala lainnyamenurut cara dan waktu yang ditentukan kepada Rapat Umum Pemegang Saham

    165

    c. Menandatangani Laporan Tahunan, dalam hal Anggota Direksi tidak menandatanganiLaporan Tahunan, maka harus disebutkan alasannya

    166

    d. Memanggil dan menyelenggarakan RUPS Tahunan dan/atau RUPS Luar Biasa167

    e. Mengumumkan dalam 2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang terbit danberedar luas/nasional di wilayah Republik Indonesia mengenai perbuatan hukum untukmengalihkan atau menjadikan sebagai jaminan utang atau melepaskan hak atas hartakekayaan Perusahaan paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak dilakukan

    perbuatan hukum tersebut.168

    f. Mengumumkan dalam 2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang terbit danberedar luas/nasional di wilayah Republik Indonesia mengenai rencana penggabungan,peleburan dan pengambilalihan Perusahaan paling lambat 14 (empat belas) harisebelum pemanggilan RUPS.

    169

    g. Menyediakan bahan RUPS kepada pemegang saham.

    h. Memberikan Risalah RUPS jika diminta oleh Pemegang Saham.

    i. Meminta persetujuan RUPS jika akan dilakukan perubahan Anggaran Dasar.170

    G. Tugas yang terkait dengan Strategi dan Rencana Kerja

  • 8/3/2019 Direksi Dan Dewan

    38/78

    l. Mengusahakan dan menjamin terlaksananya usaha dan kegiatan Perusahaan sesuaidengan maksud dan tujuan serta kegiatan usahanya

    171

    m. Menyiapkan Rencana Jangka Panjang Perusahaan, Rencana Kerja dan AnggaranPerusahaan termasuk rencana-rencana lain yang berhubungan dengan pelaksanaanusaha dan kegiatan Perusahaan untuk disampaikan kepada Komisaris dan PemegangSaham guna mendapatkan pengesahan RUPS.

    172

    n. Menyiapkan pada waktunya Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (yangmerupakan penjabaran tahunan dari RJPP), untuk selanjutnya disampaikan kepadaKomisaris untuk mendapatkan pengesahan.

    173

    o. Direksi berkewajiban untuk melaksanakan rencana bisnis secara efektif dalam

    pengelolaan Perusahaan.

    174

    H. Tugas yang terkait dengan Penyusunan Rencana JangkaPanjang Perusahaan (RJPP)

    175

    e Direksi menyusun RJPP yang sekurang-kurangnya memuat:

    H. Evaluasi pelaksanaan RJPP sebelumnya.

    I. Posisi Perusahaan saat ini.

    J. Asumsi-asumsi yang dipakai dalam penyusunan RJPP.

    K. Penetapan Visi, Misi, Sasaran, Strategi, Kebijakan dan Program Kerja RencanaJangka Panjang.

    fKomisaris bersama Direksi menandatangani RJPP yang telah disepakati danmenyampaikannya kepada Pemegang Saham selambat-lambatnya 60 (enam puluh) harisebelum RJPP periode sebelumnya habis masa berlakunya.

    176

    g Dalam hal terjadi perubahan faktor internal dan eksternal Perusahaan dikarenakan terdapatperubahan materiil yang berada di luar kendali Direksi, Direksi melakukan kajian terhadapkemungkinan revisi RJPP yang berlaku.

    177

    h Dalam hal diperlukan revisi RJPP, maka Direksi harus menyampaikan RJPP hasil revisikepada Komisaris guna mendapatkan tanggapan dan persetujuan untuk diajukan kepada

    RUPS.178

    I. Tugas yang terkait dengan Penyusunan Rencana Kerja danAnggaran Perusahaan (RKAP)

  • 8/3/2019 Direksi Dan Dewan

    39/78

    d. Direksi menyusun RKAP yang sekurang-kurangnya memuat:179

    1) Kinerja Perusahaan tahun berjalan.

    2) Rencana Kerja Perusahaan.

    3) Anggaran Perusahaan.

    4) Proyeksi Keuangan Pokok Perusahaan.

    5) Proyeksi Keuangan Pokok Anak Perusahaan.

    6) Hal-hal lain yang memerlukan Keputusan RUPS.

    e. Direksi menyerahkan RKAP Perusahaan kepada RUPS selambat-lambatnya dalamwaktu 60 (enam puluh) harisebelum memasuki tahun anggaran Perusahaan.

    180

    J. Tugas yang terkait dengan Penyusunan Laporan Tahunan181

    1. Isi Laporan Tahunan

    Laporan Tahunan sekurang-kurangnya memuat:

    f. Perhitungan tahunan yang terdiri dari neraca akhir tahun buku yang baru lampau danperhitungan laba rugi dari tahun buku yang bersangkutan serta penjelasan atasdokumen tersebut

    g. Neraca gabungan dari Perusahaan yang tergabung dalam satu grup, disampingneraca dari masing-masing Perusahaan tesebut

    h. Laporan mengenai keadaan dan jalannya Perusahaan serta hasil yang telah dicapaii. Kegiatan utama Perusahaan dan perubahan selama tahun bukuj. Rincian masalah yang timbul selama tahun buku yang mempengaruhi kegiatan

    Perusahaan

    k. Nama Anggota Direksi dan Anggota Komisarisl. Gaji dan tunjangan lain bagi Anggota Direksi dan honorarium bagi Anggota Komisaris.

    2. Penyampaian Laporan Tahunan

    4) Direksi menyampaikan Laporan Tahunan yang belum diauditselambat-lambatnya 1(satu) bulan setelah akhir tahun buku

    kepada Komisaris.

    5) Direksi menyampaikan Laporan Tahunan yang telah diaudit olehAuditor Eksternal kepada Komisaris selambat-lambatnya padaakhir April

  • 8/3/2019 Direksi Dan Dewan

    40/78

    K. Tugas yang terkait dengan Pengelolaan Manajemen Risiko182

    Mengembangkan sistem manajemen risiko dan melaksanakannya secara konsistendengan cara:

    a. Identifikasi Risiko, yaitu proses untuk mengenali jenis-jenis risiko yang relevan danberpotensi terjadi

    b. Pengukuran Risiko, yaitu proses untuk mengukur besaran dampak dan probabilitas darihasil identifikasi risiko

    c. Penanganan Risiko, yaitu proses untuk menetapkan upaya-upaya yang dapatdilakukan untuk menangani risiko potensial

    d. Pemantauan Risiko, yaitu proses untuk melakukan pemantauan terhadap berbagaifaktor yang diduga dapat mengarahkan kemunculan risiko

    e. Evaluasi, yaitu proses kajian terhadap kecukupan keseluruhan aktivitas manajemenrisiko yang dilakukan di dalam Perusahaan

    f. Pelaporan dan Pengungkapan, yaitu proses untuk melaporkan sistem manajemenrisiko yang dilaksanakan oleh Perusahaan beserta pengungkapannya pada pihak-pihakyang terkait sesuai ketentuan yang berlaku.

    183

    L. Tugas yang terkait dengan Pengendalian Internal184

    a. Direksi harus menetapkan kebijakan tentang Sistem Pengendalian Internal yangefektif untuk memastikan tercapainya tujuan Perusahaan

    b. Sistem Pengendalian Internal mencakup hal-hal sebagai berikut:

    f. Lingkungan pengendalian internal dalam

    Perusahaan yang disiplin dan terstruktur.

    g. Pengkajian dan pengelolaan risiko

    h. Aktivitas pengendalian

    i. Sistem informasi dan komunikasi

    j. Monitoring

    M. Keterbukaan dan Kerahasiaan Informasi185

    a. Direksi wajib mengungkapkan informasi penting dalam Laporan Tahunan danLaporan Keuangan Perusahaan kepada pihak lain sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku secara tepat waktu, akurat, jelas dan obyektif

  • 8/3/2019 Direksi Dan Dewan

    41/78

    c. Direksi harus aktif mengungkapkan pelaksanaan prinsip good corporate governancedan masalah material yang dihadapi.

    d. Direksi bertanggungjawab untuk menjaga kerahasiaan Perusahaan dan memastikanagar informasi yang bersifat rahasia tidak diungkapkan sampai hal tersebutdiumumkan secara resmi kepada masyarakat.

    e. Informasi rahasia yang diperoleh sewaktu menjabat sebagai Anggota Direksi harustetap dirahasiakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    N. Etika Berusaha dan Anti Korupsi

    i. Direksi berkewajiban untuk mengembangkan dan memimpin penerapan Good CorporateGovernance Codedan Code of Conduct.

    ii. Anggota Direksi tidak diperkenankan meminta atau menerima hadiah dan sejenisnya darisetiap pihak yang berkepentingan, bagi dirinya sendiri, keluarga atau rekan dimana haltersebut dapat mempengaruhi objektivitasnya mewakili kepentingan Perusahaan.

    186

    O. Hubungan dengan Stakeholder

    11.Menghormati hak-hak Stakeholder yang timbul berdasarkan peraturan perundang-undanganyang berlaku dan atau perjanjian yang dibuat oleh Perusahaan dengan Stakeholder

    187

    12.Memastikan Perusahaan melakukan tanggung jawab sosialnya188

    13.Memastikan bahwa aset-aset dan lokasi usaha serta fasilitas Perusahaan lainnya memenuhiperaturan perundang-undangan yang berlaku berkenaan dengan pelestarian lingkungan,kesehatan dan keselamatan kerja

    189

    14.Dalam mempekerjakan, menetapkan besarnya gaji, memberikan pelatihan, menetapkan jenjangkarir, serta menentukan persyaratan kerja lainnya untuk Karyawan, Perusahaan tidakmelakukan diskriminasi karena latar belakang etnik seseorang, agama, jenis kelamin, usia,cacat tubuh yang dipunyai seseorang atau keadaan khusus lainnya yang dilindungi olehperaturan perundang-undangan

    190

    15.Direksi wajib menyediakan lingkungan kerja yang bebas dari segala bentuk tekanan.191

    P. Sistem Akuntansi dan Pembukuan

    a. Menyusun sistem akuntansi sesuai dengan standar Akuntansi Keuangan danberdasarkan prinsip-prinsip pengendalian internal, terutama fungsi pengurusan,pencatatan, penyimpanan, dan pengawasan

    192

    b. Melaksanakan dan memelihara pembukuan sesuai dengan standar akuntansi

  • 8/3/2019 Direksi Dan Dewan

    42/78

    Q. Tugas dan Kewajiban Lain

    Menjalankan kewajiban-kewajiban lain sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang diatur

    dalam Anggaran Dasar dan yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Sahamberdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    194

    8) Wewenang

    b.Umum

    2. Mewakili Perusahaan di dalam dan di luar Pengadilan.195

    3. Melakukan segala tindakan dan perbuatan baik mengenai pengurusan maupun mengenaipemilikan serta mengikat Perusahaan dengan pihak lain dan atau pihak lain denganPerusahaan dalam batas ketentuan yang berlaku.

    196

    4. Menetapkan kebijaksanaan dalam memimpin pegurusan Perusahaan.197

    5. Mengatur ketentuan-ketentuan tentang kepegawaian Perusahaan198, termasuk

    pengangkatan dan pemberhentian pegawai berdasarkan peraturan perundang-undangantentang ketenagakerjaan yang berlaku.199

    6. Mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya, dengan memberikankepadanya atau kepada mereka kekuasaan untuk perbuatan tertentu yang diatur dalamsurat kuasa.

    200

    7. Menjalankan tindakan-tindakan lainnya, dalam hal pengurusan Perusahaan maupunpengurusan kekayaan Perusahaan sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar dansesuai dengan ketetapan RUPS.

    201

    c.Kewenangan Direksi yang memerlukan persetujuanKomisaris:

    202

    a. Menerima pinjaman jangka pendek203 dari Bank atau Lembaga Keuangan laindengan prosedur sebagai berikut

    204:

    193Anggaran Dasar Pasal 12 Ayat (2) Huruf (c)

    194Anggaran Dasar Pasal 12 Ayat (2) Huruf (h)

    195Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat (5)

    196Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat (5)

    197Anggaran Dasar Pasal 12 Ayat (1) Huruf (a)

  • 8/3/2019 Direksi Dan Dewan

    43/78

    1) Direksi mengajukan permohonan persetujuan kepada Komisaris atas rencanapengambilan pinjaman jangka pendek, dilengkapi dengan alasan dan latarbelakang berupa:

    a) rencana penggunaan pinjamanb) persyaratan pinjaman dari pihak krediturc) plafon pinjamand) posisi pinjaman saat inie) rencana obyek jaminan yang akan diberikan

    2) Selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sejak permohonan persetujuan Direksiditerima Komisaris, Komisaris dapat memberikan persetujuan atau memintapenjelasan kepada Direksi atas rencana pengambilan pinjaman jangka pendekyang diajukan Direksi.

    3) Jika setelah 14 (empat belas) hari sejak permohonan persetujuan Direksi diterimaKomisaris, dan Komisaris belum memberikan persetujuan atau memintapenjelasan dari Direksi atas rencana Direksi, maka Direksi dapat mengundangKomisaris untuk mengadakan Rapat guna membahas rencana Direksi tersebut.

    4) Komisaris akan memberikan persetujuan/penolakan selambat-lambatnya 7 (tujuh)hari sejak Direksi memberikan penjelasan sebagaimana dijelaskan dalam butir 2)atau 3) di atas.

    5) Komisaris dianggap telah menyetujui permohonan Direksi setelah 7 (tujuh) harisejak Direksi memberikan penjelasan kepada Komisaris dan Komisaris tidakmeminta penjelasan lebih lanjut.

    6) Direksi menindaklanjuti rencana pengambilan pinjaman jangka pendek setelahmendapatkan persetujuan Komisaris.

    b. Memberikan pinjaman jangka pendek yang bersifat operasional di bawah jumlahtertentu

    205yang ditetapkan RUPS atas nama Perusahaan

    206dengan prosedur

    sebagai berikut207

    :

    1) Direksi mengajukan permohonan persetujuan kepada Komisaris atas rencanapemberian pinjaman jangka pendek yang bersifat operasional di bawah jumlahtertentu yang ditetapkan RUPS atas nama Perusahaan, dilengkapi denganalasan dan latar belakang berupa:

    a) rencana penggunaan pemberian pinjamanb) persyaratan pemberian pinjaman yang akan diberikan

    c) plafon kreditd) posisi kredit saat inie) rencana obyek jaminan yang akan diberikan oleh pihak debiturf) karakter dari debiturg) kapasitas dari debiturh) kondisi bisnis dari debitur

  • 8/3/2019 Direksi Dan Dewan

    44/78

    2) Selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sejak permohonan persetujuanDireksi diterima Komisaris, Komisaris dapat memberikan persetujuan ataumeminta penjelasan kepada Direksi atas rencana pemberian pinjaman jangkapendek yang bersifat operasional di bawah jumlah tertentu yang ditetapkan

    RUPSatas nama Perusahaan yang diajukan Direksi.

    3) Jika setelah 14 (empat belas) hari sejak permohonan persetujuan Direksi diterimaKomisaris, dan Komisaris belum memberikan persetujuan atau memintapenjelasan dari Direksi atas rencana Direksi, maka Direksi dapat mengundangKomisaris untuk mengadakan Rapat guna membahas rencana Direksi tersebut.

    4) Komisaris akan memberikan persetujuan/penolakan selambat-lambatnya 7 (tujuh)hari sejak Direksi memberikan penjelasan sebagaimana dijelaskan dalam butir 2)atau 3) di atas.

    5) Komisaris dianggap telah menyetujui permohonan Direksi setelah 7 (tujuh) harisejak Direksi memberikan penjelasan kepada Komisaris dan Komisaris tidakmeminta penjelasan lebih lanjut.

    6) Direksi menindaklanjuti rencana pemberian pinjaman jangka pendek yang bersifatoperasional di bawah jumlah tertentu yang ditetapkan RUPS atas namaPerusahaan setelah mendapatkan persetujuan Komisaris.

    c. Mengagunkan aktiva tetap208

    yang diperlukan dalam melaksanakan penarikankredit jangka pendek

    209210

    Rencana Direksi meminta persetujuan Komisaris untuk mengagunkan aktiva tetapyang diperlukan dalam melaksanakan penarikan kredit jangka pendek dilaksanakanbersamaan dengan rencana Direksi meminta persetujuan Komisaris untukmelakukan pengambilan pinjaman jangka pendek, hanya obyek yang akandijaminkan adalah berupa aktiva tetap Perusahaan.

    d. Melepaskan dan menghapuskan aktiva bergerak dengan umur ekonomis yanglazim berlaku dalam industri pada umumnya sampai dengan 5 (lima) tahun, danmenghapuskan piutang macet, persediaan barang mati sampai dengan nilaitertentu yang ditetapkan RUPS

    211dengan prosedur sebagai berikut

    212:

    1) RUPS menetapkan batasan nilai persediaan barang mati yang pelepasannyaharus mendapat persetujuan terlebih dahulu oleh Komisaris

    2) Direksi mengajukan permohonan persetujuan kepada Komisaris atas rencanamelepaskan dan menghapuskan aktiva bergerak dengan umur ekonomis yanglazim berlaku dalam industri pada umumnya sampai