Direct Shear
-
Upload
wiwin-sadikin -
Category
Documents
-
view
38 -
download
2
description
Transcript of Direct Shear
DIRECT SHEAR TEST
TUJUAN:
Untuk menentukan parameter f dan C dari tanah.
RUMUS YANG DIGUNAKAN:
Tegangan normal :
Tegangan geser :
Tanah Cohesive : t = C + sn.tgf (kg/cm2)
Tanah Cohesionless : t = sn.tgf (kg/cm2)
di mana : Pv = beban vertikal (kg)
Ph = beban horizontal (kg).
A = luas dari contoh tanah (cm2)
PERALATAN YANG DIGUNAKAN:
1. Alat direct shear.
2. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram dan 0,1 gram.
3. Oven.
4. Jangka sorong.
5. Stopwatch.
6. Can, Desicator
TEORI:
Direct Shear dapat dikategorikan dalam:
1. Unconsolidated - Undrained atau UU Test.
Gaya geser diberikan sebelum contoh tanah mengalami konsolidasi akibat gaya
normal Pv.
Bila tanah Cohesive dan Jenuh, kemungkinan tekanan air pori dapat bertambah.
Test ini analogi dengan Unconsolidated Drained Triaxial Test.
2. Consolidated - Undrained Test.
Gaya normal diberikan dan diamati perubahan ke arah vertikal dari contoh tanah
sampai dengan settlement berhenti, sebelum diberikan gaya geser.
Disetujui:
Test ini keadaannya antara Consolidated Drained dan Consolidated Undrained
Triaxial Test.
3. Consolidated - Drained Test.
Gaya normal diberikan sampai terjadi settlement secara sempurna (tidak ada
penurunan lagi), kemudian diberikan gaya geser secara perlahan-lahan, diusahakan
agar tekanan air pori tidak bertambah dalam contoh tanah.
Test ini analogi dengan Consolidated Drained Triaxial Test.
Dalam praktikum di sini dilakukan Unconsolidated Undrained Test.
Untuk tanah Cohesionless, dari ketiga macam test di atas akan memberikan hasil yang
sama, baik tanah dalam kondisi jenuh maupun dalam kondisi tidak jenuh, dengan syarat
kecepatan pemberian gaya geser tidak terlalu cepat.
Untuk tanah Cohesive parameter tanah dipengaruhi oleh: metode test, derajat
kejenuhan, dan apakah tanah itu Normally atau Over Consolidated.
JALANNYA PERCOBAAN
A. Untuk Tanah Cohesionless
1. Timbang dish yang berisi pasir untuk 3 kali percobaan.
2. Timbang berat dari alat-alat bagian atas dari: shear box, lalu atur posisinya,
kemudian ukur diameter dan tinggi/dalam dari shear box.
3. Secara hati-hati masukkan pasir ke dalam Shear Box sampai ± 5 mm dari sisi
atasnya, ukur berapa dalam jarak permukaan pasir ke sisi atasnya, sehingga
didapat tinggi pasir di dalam shear box.
4. Timbang dish beserta sisa pasir di dalamnya, timbang loading shear box.
5. Cari kadar air dari pasir dengan mula-mula menimbang can kosong, kemudian isi
can dengan pasir, timbang can berisi pasir, lalu masukkan oven selama ± 24 jam,
timbang can + pasir kering.
6. Berikan gaya normal sebesar 5 kg, untuk Consolidated Test amati displacement
arah vertikal sampai settlement berhenti, untuk bahan cohesionless hal ini akan
segera tercapai setelah pemberian gaya vertikal Pv.
7. Pisahkan kedua bagian dari shear box dengan mengangkat kait penyambungnya
dan angkat sisi alat shear box ke atas sejarak lebih besar sedikit dari ukuran butir
terbesar, sehingga gaya normal semua dipikul oleh pasir.
8. Atur dial pada alat penunjuk displacement horizontal dan vertikal serta dial pada
proving ring pada posisi nol.
9. Mulai berikan gaya geser horizontal dengan kecepatan 0,5 s/d 2 mm/menit dan
baca dial proving ring serta dial untuk displacement horizontal dan vertikal,
pembacaan dilakukan pada saat horizontal displacement 0, 10, 25, 50, 100, 150,
200, 300, dst., sampai terjadi keruntuhan biasanya sekitar 2 menit.
10. Lepaskan pembebanan dan keluarkan pasir dari shear box, kemudian ulangi lagi
langkah 1 s/d 10 minimum untuk 2 contoh tanah dengan perbedaan berat tanah
maximum 10 gr, untuk langkah ke 6 beban ditambah menjadi 10 kg, 15 kg, 20 kg
dan 25 kg.
B. Untuk Tanah Cohesive
1. Secara hati-hati cetak/buat 3 atau 4 contoh tanah dengan ukuran yang sama dan
dengan harapan sama pula kepadatannya.
2. Timbang berat alat-alat bagian atas dari shear box, lalu atur posisinya kemudian
ukur diameter dalam dan ukur tinggi/dalam dari shear box.
3. Secara hati-hati masukkan contoh tanah ke dalam shear box, ukuran harus tepat
benar dan usahakan terisi sampai ± 5 mm dari tepi atas shear box. Letakkan
penyalur beban pada tempatnya dan atur dial vertikal, kemudian berilah beban
vertikal 5 kg. Untuk test yang harus dikonsolidasikan dahulu, amati penurunan
sampai tanah terkonsolidasi secara sempurna.
4. Secara hati-hati pisahkan antara dua bagian dari shear box dengan celah lebih
besar sedikit dari ukuran butir terbesar, lepaskan kait penyambungnya.
5. Atur dial pada alat penunjuk displacement horizontal dan dial untuk displacement
vertikal pada posisi nol. Isi shear box dengan air untuk membuat jenuh contoh
tanah.
6. Mulai berikan gaya geser horizontal dengan kecepatan 0,5 s/d 2 mm/menit dan
baca dial proving ring serta dial untuk displacement horizontal dan vertikal,
pembacaan dilakukan pada saat horizontal displacement 0, 10, 25, 50, 100, 150,
200, 300, dst. sampai terjadi keruntuhan, biasanya sekitar 5 - 10 menit. Khusus
untuk Consolidated Drained kecepatannya harus lebih kecil, biasanya waktu untuk
keruntuhannya tf » 50.t50.
Bila t50 yaitu waktu untuk 50% konsolidasi dengan beban Pv, tidak didapat maka
boleh digunakan:
tf = 35.t60 = 25.t70 = 12.t90
7. Lepaskan pembebanan dan tentukan kadar air dari contoh tanah.
Ulangi langkah 2 s/d 6 untuk minimum 2 kali percobaan dengan beban vertikal
yang berbeda-beda sebesar 10 kg, 20 kg, dst.
PERHITUNGAN
1. Hitung besarnya tegangan normal
2. Plot displacement horizontal yang gaya geser sh vs. Ph, kemudian cari gaya geser
horizontal yang maximum untuk menghitung tegangan geser:
3. Plot tegangan-tegangan geser tegangan normal (s vs. n), tarik garis lurus melalui
titik-titik hasil plotting, di sini untuk ordinat (s) dan absis (t) digunakan skala
yang sama, kemudian tentukan besar C dan f.
4. Plot displacement vertikal vs. displacement horizontal, Dv vs. Dh), berikan
keterangan mengenai besar dan bentuk dari hasil pengeplotan.
5. Tentukan kesimpulan dari hasil praktikum Direct Shear.
N.B. C = Cohesi
f = Sudut geser dalam
CONTOH PERHITUNGAN DIRECT SHEAR TEST
Project : Praktikum Mekanika Tanah
Location Of Project : Lab. Mekanika Tanah, UNTAR
Description Of Soil : Pasir
Tested By : Hans Kristian (325130061)
Wiwin Sadikin (325130099)
Ivan Pratama (325130103)
Date Of Testing : 27 February 2015
DATA :
Kecepatan pembebanan = 1 mm/menit
Diameter shear box (d) = 6,33 cm
LRC = 1,9146197 kg/div
Berat beban (A) = 10 kg
Berat penutup (B) = 0,7178 kg
Luas penampang contoh = 31,47 cm²
Max Horizontal dial reading ( C ) = 1.8
PERHITUNGAN :
Total Beban (D) = A + B
= 10 + 0,7178
= 10.7178kg
Luas penampang (l) = 0,25×π×d2
= 0,25×π×6,332
= 31,47004 cm2
Tegangan normal: sn = D : L
= 10,7178: 31,47004
= 0,340572 kg/cm2
Max. gaya geser (E) = Max. horizontal dial reading x LRC
= 1.8×1,9146197
= 3.44632 kg
Max. tegangan geser: t = E : L
= 3.44632 : 31,47004
= 0,10951 kg/cm2
Perhitungan kadar air setelah percobaan:
Can no. = 4
Berat pasir basah + can (A) = 291,9 gram
Berat pasir kering + can (B) = 269,9 gram
Berat can (C) = 72,5 gram
Berat air (D) = A - B
= 291 – 269,9
= 21,1 gram
Berat pasir kering (E) = B – C
= 269,9 – 72,5
= 197,4 gram
Kadar air = (D : E) x 100%
= (21,1 : 197,4) x 100%
= 10,68896 %
Kadar air rata-rata = (4,0183+6,2373+8,6407+10,68896+13,1313)/5
= 8,5433 %
KESIMPULAN:
FAKTOR KESALAHAN:
1. Ketidak konstanan dalam memutar tuas.2.