Dioda Hubungan
-
Upload
hudy-pietersz -
Category
Documents
-
view
191 -
download
14
description
Transcript of Dioda Hubungan
Dioda HubunganJuntion Diode
Hubungan (junction antara semikonduktor jenis p dan semikonduktor jenis n
peling penting dalam penggunaan elektronika moderen, karena hubungan ini
membentuk dasar dari peralatan semikonduktor seperti dioda, transistor, dan
sebagainya.
1.1 Hubungan p-n
Kalau pencapur jenis akseptor dimasukan ke dalam setengah dari semi
konduktor kristal tunggal dan pencmpuran jenis donor dimasukan ke setengah bagian
yang lain, maka terbentuklah hubungan p-n seperti ditunjukan pada gambar 1.1. Ini
merupakan alat 2 terminal dan dinamakan diode hubungan (junction diode)
Gambar 1.1 Hubungan p-n
Hubungan p-n dapat berupa:
a. Hubungan berangsur tangga
b. Hubungan berangsur linear
Dalam hubungan berangsur tangga, rapat pencampur akseptor atau donor
dalam semi konduktor tetap sampai mencapai hubungan. Jenis hubungan ini terbentuk
dengan menempatkan bola kecil dari pencampur grup III (trivalen) misalnya indium
(In), pada suatu wafer germanium jenis n dan memanaskan hubungan tersebut sampai
temperatur tinggi dalam waktu yang singkat. Dalam proses tersebut indium meresap
kedalam germanium dam mengubah penghantaran germanium dari jenis n ke jenis p
di seluruh bagian semikonduktor dan membentuk hubungan p-n.
Dalam suatu hubungan berangsur linear, rapat pencampur berubah secara
linear menurut jarak menjauh dari hubungan. Jenis hubungan ini terbentuk dengan
menarik kristal tunggal dari lelehan germanium yang pada saat dimulainya proses ini
sudah beriai pencampur dari satu jenis. Selama proses penarikan pencampur jenis lain
ditambahkan dalam jumlah yang cukup untuk ,engubah jenis penghantar lelehan.
1.2 Hubungan p-n tanpa catu
Gambaran skematis dari hubungan p-n di tunjukan dalam gambar 1.2.
Gambar 1.2 Gambar skematis dari hubungan p-n
(a) Diagram menunjukan kedudukan pembawa
(b) Perubahan konsentrasi ion-ion tidak bergerak
(c) Perubahan konsentrasi pembawa bergerak
(d) Konsentrasi muatan tidak tercakup
(e) Perubahan energi elektron dan hole
Disini muatan-muatan dengan lingkaran menunjukan atom-atom akseptor dan
donor terionisasi. Untuk penyederhanaan marilah kita misalkan sementara bahwa
hanya ada hole-hole dalam sisi jenis p dan elektron-elektron dalam sisi jenis n. akibat
adanya gradien kerapatan sepanjang hubungan, elektron-elektron akan berdifusi lewat
hubungan ke kiri dan hole-hole ke kanan. Setelah melewati hubungan mereka saling
menggabung dan membiarkan ion-ion tidak bergerak di sekelilingnya tidak
ternetralkan. Mereka dinamakan muatan-muatan tidak tercakup (uncovered charges).
Perubahan konsentrasi (a) ion-ion tidak bergerak, (b) pembawa bergerak dan
muatan tidak tercakup ditunjukan berturut-turut pada gambar 1.2b,c,d. muatan-muatan
positif dan negatif yang tidak tercakup menghasilkan medan listrik lewat hubungan.
Medan ini diarahkan dari sisi n ke sisi p, dan dinamakan medan halangan. Medan ini
melawan gerakan difusi elektron dan lobang lewat hubungan. Kesetimbangan yang
terbentuk pada medan halangan yang cukup untuk menghentikan difusi selanjutnya
dari elektron dan hole. Karena batas hubungan kosong akan muatan bergerak maka
daerah ini dinamakan daerah kosong (deplesi atau daerah muatan ruang). Tebal
daerah ini sekitar 0.5 . Karena adanya medan halangan lewat hubungan
perpindahan elektron dari sisi n ke sisi p memerlukan sejumlah energi yang
dinamakan energi halangan EB (barrier) seperti yang ditunjukan pada gambar 1.2e.
potensial halangan ekivalen VB diberikan oleh EB = e VB. Besarnya energi halangan
tergantung pada daerah tidak tercakup. Jumlah energinya sama kalau hole dari daerah
p berpindah ke daerah n.
Sekarang anggaplah keadaan sebenarnya, dimana daerah p terdiri dari
elektron-elektron sebagai pembawa minoritas dan daerah n berisi hole-hole sebagai
pembawa minoritas. Kalau hubungan p-n tidak dicatu, medan halanga berperan
sedemikian rupa sehingga elektron-elektron dari sisi jenis p dan hole-hole dari sisi
jenis n dengan mudah melewati hubungan. Karena itu gerakan pembawa minoritas
membentuk aliran arus. Dalam keadaan setimbang arus ini tepat mengimbangi aliran
berlawanan yang sama dari pembawa mayoritas sehingga perolehan dari sumber-
sumber panas merupakan energi yang cukup untuk melewati halangan.
1.3 Hubungan p-n dicatu maju
Kalau terminal positif dari baterai disambungkan ke sisi jenis p dan terminal
negatif ke sisi jenis n dari hubungan p-n, hubungan tersebut melewati arus besar yang
mengalir lewat hubungan tersebut. Dalam hal ini, hubungan p=n dikatakan “dicatu
maju”(forward bias). Kalau terminal dari baterai dibalik yakni terminal positif
dihubungkan ke sisi jenis n dan terminal negatif dihubungkan ke sisi jenis p maka
hubungan akan mengalirkan arus kecil. Dalam keadaan ini hubungan p-n dikatakan
dicatu balik (reverse bias).
Sifat-sifat dari hubungan p-n diatas sangan cocok untuk penyearahan.
1.3.1 hubungan p-n di catu maju
Hubungan p-n dicatu maju dan simbol penggambarannya berturut-turut
ditunjukan dalam gambar 1.3a dan 1.3b
Gambar 1.3. (a) dioda hubungan p-n dicatu maju
(b) gambaran simbolis
Tegangancatu maju V mengakibatkan gaya pada hole-hole di sisi jenis p dan pada
elektron di sisi jenis n. daya ini mengakibatkan hole dan elektron bergerak menuju
hubungan. Akibatnya lebar muatan tidak tercakup (deplesi) berkurang dan halangan
berkurang, yakni energi halangannya (gambar 1.4)
Gambar 1.4 (a) muatan tidak tercakup
(b) berkurangnya energi energi halangan unutk
hubungan p-n yang dicatu maju
Besarnya pengurangan energi halangan diberikan oleh eV dimana V adalah
tegangan yang diberikan. Akibat berkurangnya tinggi halangan, maka arus mengalir
terutama akibat pembawa mayoritas, hole dari sisi jenis p ke sisi jenis n dan elektron
dari sisi jenis n ke sisi jenis p naik.
Sebaliknya arus pembawa minoritas yang mengalir dalam arah sebaliknya dari
arus pembawa mayoritas tidak dipengaruhi oleh catu maju. Hal ini disebabkan arus
pembawa minoritas hanya bergantung kepada temperatur.
1.3.2 hubungan p-n di catu balik
Suatu hubungan p-n yang di catu balik dengan gambar simbolis ditunjukan
dalam gambar 1.5.
Gambar 1.5 (a) hubungan p-n dicatu balik
(b) gambaran simbolis
Dalam hal ini tegangan yang diberikan ke hubungan mengakibatkan hole
dalam sisi jenis p dan elektron dalam sisi jenis n bergerak menjauhi hubungan. Hal ini
menaikan lebar muatan tidak tercakup dan menaikan tinggi halangan (gambar 1.6).
Besarnya kenaikan energi halanga sama dengan eV, dimana V adalah besar tegangan
yang diberikan.
Gambar 1.6 (a) muatan tidak tercakup
(b) energi halangan yang diperbuat untuk
hubungan p-n yang dicatu balik
Akibat kenaikan tinggi halangan, sejumlah pembawa mayoritas yang dapat
diabaikan akan dapat melewati hubungan dan arus sama dengan nol. Namun
pembawa minoritas yang melalui halangan potensial tetap tidak berubah dan
memberikan arus yang kecil. Arus ini dinamakan arus jenuh balik (Is). Arus jenuh
balik membesar dengan kenaikan temperatur dioda, tetapi sebagian besar tidak
tergantung dengan tegangan balik yang diberikan. Kenaikan temperatur mempercepat
membesarnya konsentrasi pembawa minoritas yang mengarah ke kenaikan arus jenuh
balik.
1.4 Karakteristik volt-ampere dari hubungan p-n
Dapat di tunjukan bahwa arus total yang mengalir lewat hubungan p-n karena
penggunaan tegangan V lewat hubungan diberikan oleh:
……………………(1.1)
dimana: arus jenuh balik
muatan satu elektron (= 1.6 x 10-19 coulomb)
konstanta Boltzman (= 1.38 x 10-23 joule/ 0K)
temperatur dalam 0K
konstanta yang tergantung pada bahan dioda
(germanium = 1 dan untuk silikon = 2)
Kalau V positif , hubungan tercatu maju dan kalau V negatif hubungan
tercatu balik. Pada temperatur kamar T = 3000C. Dari persamaan 1.1 didapat
……………………..(1.2)
Catatan : Bahwa tegangan V dalam persamaan 6.2 mengacu pada penurunan tegangan
lewat hubungan. Namun hal ini hampir sama dengan tegangan dalam daerah p dan n
yang sangat kecil.
Gambar khas dari persamaan 1.2 ditunjukan dalam gambar 1.7. Perlu
ditekankan bahwa arus yang biasanya berlaku untuk dioda yang bekerja pada arah
maju jauh lebih besar daripada arus jenuh balik. Misalnya, kalau arus maju berada
pada batas sekitar mA (mili amper), maka arus jenuh balik berada dalam batas uA
(mikro amper) akan kurang.
Gambar 1.7 karakteristik arus tegangan khas dari
dioda hubungan p-n
Dari karakteristik gambar 1.7 terlihat bahwa pada tegangan balik yang
ditunjukan oleh titik B pada karakteristik arus balik mewndadak naik. Dioda
hubungan p-n kalau didaerah garis putus-putus dinamakan daerah patah (breakdown
diode).
Resistansi statis atau dc (rdc) dari dioda didefinisikan sebagai:
Resistansi dinamis atau ac dari dioda amat berubah menurut V dan I. Resistansi
dinamis atau ac dari dioda didefinisikan sebagai:
Kalau dioda cukup besar dicatu maju suku satu dalam tanda kurung persamaan 1.1
dapat diabaikan. Dengan penyederhanaan ini dan mendeferensialkan persamaan 1.2
untuk resistansi dinamis diode dalam arah maju dalam temperatur kamar:
…………………………..(1.3)
Dimana I dinyatakan dalam mA (mili amper) dan dalam ohm. Jadi untuk =1 dan
arus dioda 26mA resistansi dinamisnya sama dengan satu ohm (1 ohm)
Kemiringan karakteristik yang ditunjukan pada gambar 1.7 menunjukan
bahwa resistansi dinamis dalam arah sebaliknya sangat besar. Oleh karena itu
karakteristik dioda yang perlu dicatat adalah bahwa kalau catu maju kurang dari harga
V maka arus akan sangat kecil. Sesudah (cutin voltage/treshold voltage) arus
mendadak naik. Tegangan dinamakan tegangan awal masuk atau offset atau
tegangan ambang dari dioda.
Khusus untuk dioda germanium kira-kira 0.2V dan untuk dioda silikon kira-kira
0.6V (gambar 1.9).
Gambar 1.8 Karakteristik catu maju dioda Ge dan SI
1.4 Kapasitansi hubungan
Dari gambar 1.7 diamati bahwa daerah kosong sekitar hbungan p-n berisi
muatan positif tidak bergerak pada sisi jenis n dan muatan negatif tidak bergerak pada
sisi jenis p. Juga kita catat dari gambar 1.6 bahwa penggunaan tegangan balik ke
hubungan p-n mengakibatkan kenaikan muatan tidak tercakup ini.
Ini dapat dianggap sebagai efek kapasitif dan hubungan yang dimisalkan menunjukan
sifat kapasitansi dan dinamakan kapsitansi hubungan. Kapasitansi ini tidak tetap,tetapi
dapat ditunjukan berkurangnya harga dengan kenaikan tegangan balik. Sifat hubungan
p-n ini digunakan dalam berbagai rangkaian misalnya dalam tegangan penala
rangkaian resonansi LC.
Dalam penggunaan diartas dioda p-n dibuat bergantung pada tegangan, dioda
semacam ini dinamakan dioda faraktor atau varikap
Dioda faraktor
Dalam kondisi catu balik pembawa mayoritas bergerak menjauhi
persambungan sehingga menghasilkan muatan muatan yang tidak bergerak baik pada
sisi jenis n maupun sisi jenis p dan membentuk daerah muatan yang tidak tercakup.
Daerah muatan yang tidak tercakup ini pada sisi-sisi dari junction (persambungan)
memiliki lebar tertentu (Wd).
Kapasitansi akibat terisolasinya muatan yang tidak tercakup ditentukan dengan
rumus:
………………..……………(1.4)
Ketika potensial catu balik bertambah, lebar daerah deplesi (persambungan)
bertambah karana pembawa mayoritas menjauh dari persambungan sehingga akan
mengurangi kapasitansi transisi CT. Keadaan ini dapat dilihat pada karakteristik
gambar 1.11. Tegangan VR adalah catu balik
Gambar 1.9 Vericap karakteristik
C (pF) vs VR (V)
Besar VR untuk suatu dioda verikap diatur pada sekitar 20V, karenanya CT dapat
ditentukan dengan pendekatan:
………………………….(1.5)
Dimana : K = konstanta yang ditentukan oleh bahan semikonduktor dan
teknik konstruksi
V = (treshold voltage) untuk Si= 0.7 dan Ge=0.3
VR = Voltage reverse (catu balik)
= untuk alloy junction dan untuk di-fused junction
Jika pada kondisi zero bias C(0) didapat CT sebagai fungsi VR maka :
………………………………(1.6)
Simbol yang umumnya dipakai untuk dioda varikap dan rangkaian ekivalennya
sebagai pendekatan dapat dilihat pada gambar 1.10
Gambar 1.10 verikap dioda
(a) rangkaian ekivalen pada reverse bias
(b) simbon verikap
Keterangan : RR = resistansi pada daerah reverse
RS = resistansi dari dioda (tergantung ukurannya)
CT besarnya sekitar 2 – 100 pF
Kenyataan bahwa dioda ini digunakan pada frekuensi tinggi maka ditambahkan Ls
pada rangkaian ekivalen
Contoh 1.1 Tentukan induktasi dari rangkaian ekivalen vericap jika dioda verikap
digunaka pada frekuensi 10 GHz dengan nilai induktor 1 nH
Jawab: karena XL = 2 π f L maka
XL= (2 x 3.14) (1010Hz) (10-9H)
XL= 62.8 Ω
1.5. Dioda patah (Breakdown)
Bila dioda hubungan p-n bekerja dalam daerah garis putus-putus dari
karakteristik tegangan balik gambar 1.7 maka dioda-dioda tersebut dinamakan dioda
patah (breakdown).
Dua mekanisme berikut meruppakan penyebab patahan dalam dioda hubungan p-n
a) Patahan Avalans
Pada saat catu balik diberikan dalam hubungan p-n naik, medan lewat
hubungan akan naik pula. Pada suatu harga catu medan medan menjdi
sedemikian besar sehingga pembawa yang dibangkitkan secara panas pada
saat melintasi hubungan memperoleh sejumlah energi dari medan. Kemudian
pembawa ini dapat melepaskan ikatan kovalen dan membentuk pasangan hole
baru pada saat membentuk ion tidak bergerak.
Pembawa baru ini mengambil lagi energi yang cukup dari medan yang
diberikan dan membentuk ion-ion tak bergerak lain sambil membabgkitkan
pasangan elektron hole berikutnya. Proses ini sifatnya akumulatif dan
menghasilkan avalans (reruntuhan) pembawa dalam waktu yang sangat
singkat. Mekanisme pembangkitan pembawa ini dinamakan penggandaan
avalans. Hasilnya adalah proses aliran sejumlah besar arus pada suatu harga
catu balik, seperti ditunjukan oleh bagian garis putus-putus dari karakteristik
gambar 1.7
b) patahan Zener
Patahan zener terjadi kalau medan catu balik lewat hubungan p-n
sedemikian rupa sehingga medan dapat memberikan gaya kuat pada elektron
terikat dan melepaskannya dari ikatan kovalen. Jadi sejumlah besar pasangan
elektron-hole akan dibangkitkan lewat putusnya langsung ikatan klovalen.
Pasangan elektron-hole demikian memperbesar arus balik.
Catatan bahwa dalam patahan zener pembangkitan pembawa tidak disebabkan
oleh tumbunya pembawa dengan ion-ion diam seperti halnya dalam peristiwa
penggandaan avalans.
Walaupun ada 2 perbedaan mekanisme, dioda patah biasanya
dinamakan dioda zener. Simbol untuk dioda zener ditunjukan pada gambar
1.11. Karakteristik zewner hampir sejajar dengan sumbu arus, yang
menunjukan bahwa tegangan lewat dioda hampir tetap walaupun arusnya
banyak berubah.
Gambar 1.11 Simbol yang digunakan untuk dioda Zener
Tegangan lewat dioda zener yang demikian dapat dimanfaatkan
sebagai acuan dan dioda tersebut dapat disebut sebagai dioda acuan.
Penggunaan dioda zener sebagai dioda acuan diberikan dalam gambar 1.12
Gambar 1.12 penggunaan khas dari dioda zener
Tegangan V dan resistor ditentukan sedemikian rupa sehingga arus
diada berada dalam batas tertentu dan dioda bekerja dalam daerah patah.
Tegangan Vo lewat resistansi beban RL tetap, walaupun catu tegangan V dan
resistansi beban RL berubah. Batas arus dioda ditentukan oleh disipasi daya
dari dioda.
Dalam gambar 1.12, kalau I merupakan arus yang keluar dari sumber
dan IZ , IL arus melewati berturut-turut dioda zener dan resistansi beban, maka
hukum arus Kirchoff (KCL) dan hukum tegangan Kirchoff (KVL)
memberikan:
I = IZ + IL .................................(1.7)
dan Vo= V – IR …………………...(1.8)
juga Vo= IL . RL …………………….(1.9)
misalkan, tegangan catu V tetap besarnya dan resistansi beban RL berubah.
Karena tegangan zener Vo cenderung tetap besarnya, persamaan 1.8
memberikan . Kemudian kita dapatkan dari persamaan 1.7:
Atau
Jadi kalau resistansi beban naik tetapi tegangan catu tetap maka arus IL turun
dan arus IZ naik dalam jumlah yang sama sehingga arus total I tetap besarnya.
Sekarang misalkan bahwa resistansi beban RL tetap dan teganga catu V
berubah. Karena Vo mengarah tetap, dari persamaan 1.8 didapat: .
Dari persamaan 1.9 didapat dan dari persamaan1.7 didapat
.Jadi kalau tegangan catu di ubah tetapi resistansi beban dijaga tetap, arus arus
total I dan arus zener IZ berubah dengan besar yang sama untuk menjaga arus
beban IL konstan.
Catatan, bahwa tegangan zener V0 tetap, arus zener IZ dapat berubah.
Sehingga resistansi DC dari dioda zener yakni tidak tetap. Resistansi
dinamis diberikan oleh kemiringan karakteristik zener yakni . Karena
karakteristik zener mendekati paralel dengan sumbu arus , , yakni
= 0. Sdalam praktek, mempunyai harga terbatas tetapi harus kecil untuk
dioda zener yang baik.
1.6 dioda terobosan (Tunnel diode)
Kalau konsentrasi atom-atom pencampur sangat besar (sekitar 1018 atau 1019
cm3) baik dalam daerah p atau n, lebar halangan dari dioda p-n menjadi sangat kecil (
100Ǻ). Karakteristik volt amper khas dari dioda semacam itu ditunjukan dalam
gambar 1.13.
1.13 Dioda terobosan. (a) karakteristik dioda terobosan (b) Simbol
Dari karakteristik terihat bahwa tegangan maju hantaran yang cepat. Arus
mencapai nilai maksimum IP (arus puncak) pada saat tegangan dioda sama dengan VP.
lalu arus turun sampai nilai minimum IV [arus lembah (valley current)] pada tegangan
VV.
Daerah antara titik puncak dan titik lembah (kemiringan negatif) tidak dapat
dijelaskan dengan mekanisme yang telah diberikan dalam bagian 1.2. Proses
mekanika kuantum yang dikenal dengan terobosan (tunneling) memberikan
penjelasan yang memuaskan tentang karakteristik diatas, sehingga dinamakan dioda
terobosan (tunnel). Pembahasan tentang terobosan mekanika kuantum diluar cakupan
dari modul ini.
Kemiringan negatif yakni resistansi diferensial negatif (disebut resistansi
diferensial negatif karena resistansi diferensial di setiap titik dalam karakteristik V-I
diberikan oleh kebalikan dari kemiringan karakteristik di titik tersebut. Kalau
kemiringanya negatif, maka resistansi differensialnya juga negatif) yang ditunjukan
oleh dioda terobosan dapat digunakan unutuk membangun penguat osilator alat-alat
penyambungan. Karena proses terobosan merupakan proses yang sangat cepat, dioda
terobosan dapat bekerja pada frekuensi tinggi (sekitar 10 GHz)
1.7 Dioda Foto
Kalau cahaya dibiarkan jatuh pada hubungan p-n yang dicatu balik, pasangan
elektron hole tambahan terbentuk baik dalm daerah p maupun daerah n. hal ini
mengakibatkan terbentuknya perubahan konsentrasi pembawa mayoritasyang amat
kecil dan perubahan konsentrasi pembawa minoritas yang sangat besar. Tambahan
pembawa minoritas ini memperbesar arus balik, karena pembawa-pembawa ini
menurunkan potensial halangan. Telah ditemukan, bahwa arus lewat dioda berubah
hampir linear dengan fluks cahaya. Dioda yang dirancang untuk bekerja dengan
prinsip ini dinamakan dioda foto. Dioda semacam ini digunakan dalam deteksi cahaya
, dalam penyambung bekerja dengan cahaya,pembacaan kartu lubang komputer, pita-
pita dan sebagainya.
1.8. Dioda pemancar cahaya(LED=Light Emitting Diode)
Tidak seperti halnya pembangkitan pasangan elektron – hole yang memerlukan
energi, maka rekombinasi satu elektron dengan satu hole sebaliknya mengeluarkan
energi. Dalam hal semikonduktor tertentu seperti GaAs, kalau elektron dari pita
hantaran turun kedalam pita valensi, energi yang dikeluarkan muncul dalam radisai
infra merah. Dalam hal … semikonduktor galiun arsenid fosfit (GaAX-P1-X)radiasi
yang dipancarkan berwarnah merah. Suatu dioda hubungan p-n yang dibangundari
semikonduktor semacam itu dinamakan dioda pemancar cahaya (LED=Light Emitting
Diode). Kalau dioda dicatu maju, elektron bergerak kedalam sisi p dan menjumpai
sejumlah besar hole. Kemungkinan rekombionasi elektron-hole dengan demikian
membesar dan menyebabkan kenaikan radiasi pancaran. Dioda yag dibangun dari
GaAX-P1-X digunakan dalam pembuatan lampu signaldan peragaan. LED infra merah
merupakan sumber cahaya potensial untuk komunikasi serat optik. Dalam kondisi-
kondisi tertentu cahaya yang dipancarkan koheren. Diode demikian dinamakan laser
hubungan infeksi.
1.9 Sel Matahari
Sel matahari didasarkan pada dioda hubungan p-n yang mengubah cahaya
matahari langsung ke listrik dengan efisiensi konversi yang besar. Penjelasan fisiknya
diberikan dibawah ini.
Pembawa pembawa minoritas baik dalam daerap p maupun daerah n dari
dioda hubungan p-n ditunjukan ke cahaya. Kalau dioda dicatu dan dibiarkan
terrangkai terbuka arus yang disebabkan pembawa minoritas ini harus diimbangi oleh
aliran arus yang sama dan berlawanan arahyang disebabkan oleh pembawa mayoritas
kareba arus bersih yang lewat dioda terangkai terbuka harus sama dengan nol.
Tetapi arus dan pembawa mayoritas tambahan hanya mungkin kalau tegangan
halangan lewat hubungan berkurang. Jadi kalau dioda p-n dihubung ke cahaya,
tegangan yang persis sama dengan jumlah berkurangnya tegangan halangan,
dihasilkan lewat hubungan. Tegangan ini menaikan arus kalau dioda dihubungkan ke
rangkaian luar selama hubungan dibuka ke cahaya. Besarnya arus sebanding dengan
intensitas cahaya. Pada saat ini sel-sel matahari digunakan secara intensif dalam kapal
ruang angkasa dan satelit sebagai sumberdaya yang penting dan tahan lama. Sel-sel
matahari dibangun dari silikon, galium arsenit, kadinium sulfid dan dengan banyak
semikonduktor lainya dan dalam berbagai bentuk alat.