Dinas Pendidikan Sumatera Barat€¦ · Web viewAda validasi dari Dinas Pendidikan, prosedurnya...
Transcript of Dinas Pendidikan Sumatera Barat€¦ · Web viewAda validasi dari Dinas Pendidikan, prosedurnya...
PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH DINAS PENDIDIKAN SUMBARPERSIAPAN AKHIR TAHUN ANGGARAN 2019
A. Ketentuan Terkait Pengelolaan Keuangan
Beberapa ketentuan yang harus dijadikan acuan dalam pelaksanaan pengelolaan
keuangan sekolah:
1. Aturan Terkait
- Permendagri Nomor13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan keuangan
Daerah
- Permendikbud Nomor 3 Tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) Reguler
- Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 903/1043/SJ tahun 2017 tentang
Petunjuk Teknis Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah Satuan
Pendidikan Menengah Negeri Dan Satuan Pendidikan Khusus Negeri yang
Diselenggarakan Pemerintah Provinsi Pada Anggaran Pendapatan Dan Belanja
Daerah
- Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 971-7790 tahun 2018 tentang
Petunjuk Teknis Penganggaraan, Pelaksanaan Dan Penatausahaanserta
Pertanggungjawaban Sisa Dana Bantuan Operasional Sekolah pada Rekening
Bendahara Dana Bantuan Operasional Sekolah Satuan Pendidikan Menengah
Negeri DanSatuan Pendidikan Khusus Negeri yang Diselenggarakan Oleh
Pemerintah Provinsipada Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah
- Instruksi Gubernur Sumatera Barat Nomor 3 tahun 2017 tentang Pelaksanaan
Transaksi Non Tunai (Transaksi Non Cash)
- Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Sumbar Nomor 900/1846/Keu-2019
Tentang Pelaksanaan Transaksi Non Tunai Sekolah Di Lingkungan Dinas
Pendidikan Provinsi Sumatera Barat
- Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Sumbar Nomor 900/964/Keu-2018
tentang Penyampaian SPJ BOP Sekolah
2. Pengelolaan Belanja Tidak Langsung (BTL)
- Gaji Pokok PNS
Terkait Gaji Pokok, disiplin dalam melaporkan kenaikan pangkat, KGB dsb ke
Subag Keuangan agar data di SIM Gaji selalu update. Memantau informasi di
WA grup.
- Tambahan Penghasilan (Tamsil)
Alur penentuan besaran dan siapa yang berhak menerima tamsil. Penekanan
dibagian mana Kepsek harus hati hati dalam penyampaian data ke Dinas.
- Tunjangan Profesi Guru (TPG)
Penekanan apabila ada guru yang menerima TPG tapi seharusnya tidak
berhak, maka WAJIB dikembalikan ke kas daerah, dan sebelumnya harus
berkoordinasi dulu dengan pihak terkait di dinas. Setiap setoran ke kas daerah,
HARUS dilaporkan ke Subag Keuangan, apapun bentuk setorannya, apakah
gaji pokok, tamsil, TPG, tunda, belanja langsung. Pelaporan bisa langsung ke
PJ gaji masing2 atau langsung ke BP, bisa melalui WA terlebih dahulu
sebelum menyusulkan bukti setor (STS) ke Subag Keuangan.
- Tunjangan Khusus Guru (TKG)
Alur penetapan TKG dan waktu penyaluran ke sekolah.
- Tunjangan Daerah (Tunda)
Alur penetapan besaran dan siapa yang berhak menerima. Waktu penyaluran
ke sekolah. Apabila ada kelebihan segera setorkan, prosedur sama dengan
TPG.
3. Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)
Di dalam Permendikbud nomor 3 tahun 2019 tentang Juknis BOS Reguler
disebutkan bahwa sekolah harus menyusun Rencana Kerja Jangka Menengah
(RKJM), Rencana Kerja Tahunan (RKT), dan RKAS, dengan ketentuan:
a. RKJM disusun tiap 4 (empat) tahun;
b. RKJM, RKT, dan RKAS disusun berdasarkan hasil evaluasi diri Sekolah;
c. RKAS memuat penerimaan dan perencanaan penggunaan BOS Reguler; dan,
a. RKJM, RKT, dan RKAS harus disetujui dalam rapat dewan guru setelah
memperhatikan pertimbangan Komite Sekolah dan disahkan oleh Dinas
Pendidikan Provinsi.
Jadi pada prinsipnya penggunaan dana di sekolah setiap tahun anggaran harus ada
RKAS nya, yang memuat semua dana yang dikelola oleh sekolah. Pemeriksaan
oleh pihak manapun akan mengawalinya dengan dokumen RKAS ini.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat penyusunan RKAS:
a. Proses penyusunannya melibatkan dewan guru dan dewan komite, disini harus
ada pembuktian melalui surat undangan, notulen rapat, foto kegiatan, maupun
dokumen yang mencamtumkan hasil-hasil keputusan yang divalidasi oleh
semua pihak terkait. Begitupun apabila terjadi perubahan di dalam RKAS,
prosedurnya sama, harus ada pembuktian dokumen/legalitas terjadinya
perubahan.
b. Ada validasi dari Dinas Pendidikan, prosedurnya seperti apa, bisa
dikonsultasikan kembali ke Subag Anggaran
c. Jangan sampai ada tumpang tindih anggaran di dalam RKAS, sederhananya
apa yang sudah dibayar dengan dana BOP, jangan sampai dianggarkan lagi
dengan dan BOS, kecuali memang yang sifatnya sharing anggaran. Misalnya,
karena suatu kondisi di sekolah, untuk pembayaran listrik, 6 bulan dibayarkan
dengan dana BOP dan sisa 6 bulan lagi dengan dana BOS.
d. Melibatkan bendahara dan pengurus barang di sekolah, karena mereka yang
lebih mengetahui seperti apa ketentuan dalam pengelolaan keuangan dan
pengurusan barang daerah
4. Ketentuan Umum Terkait Dana BOP
- Dana GU sekolah Tidak lancar diterima di Dinas.dan berpengaruh terhadap
transfer dana BOP ke sekolah. Transferan per triwulan lebih kecil dari jumlah
SPD triwulanan. Untuk mengejar ketertinggalan, mulai triwulan 3, SPJ
diantarkan 1 kali dalm 2 bulan, sudah dimulai di awal september ini. Transfer
ke sekolah berikutnya akan dilakukan di akhir spetember, SPJ nya diantarkan
mulai 1 November 2019.
- Pembayaran Honorarium Non PNS melalui dana BOP(JPP/JPAP)
Terkait honor yang sifatnya diutamakan, bisa dibayarkan sesuai bulan
seharusnya, dengan menggunakan dana dari belanja lain yang belum terpakai
atau belanja yang bisa ditangguhkan pembayarannya. Syaratnya adalah honor
dibayarkan di minggu terakhir bulan bersangkutan.
- Pembayaran Belanja Asuransi
Pembayaran belanja asuransi sesuai dengan jatuh tempo premi asuransi.
Apabila belum ada di SPD saat sudah jatuh tempo, maka bisa ditalangi dulu
dari dana lain (komite dan sejenisnya) atau mengunakan dana dari belanja
yang bisa ditangguhkan pembayarannya.
- Pembayaran belanja PDH
Pembuatan PDH sudah bisa dilaksanakan sepanjang tercantum di DPA,
walaupun dananya belum dicairkan/ditransferkan ke sekolah (mengingat
pembuatan PDH membutuhkan waktu yang cukup lama). Penetuan rekanan
diserahkan kepada masing-masing sekolah sepanjang sesuai dengan peraturan
dan ketentuan teknis yang sudah ditetapkan dalam aturan-aturan yang telah
disebutkan sebelumnya.
- Agar melengkapi administrasi yang dibutuhkan dalam SPJ. Tidak hanya
penyalahgunaan, kelalaian saja bisa berakibat pengembalian/TGR.
-
5. Ketentuan Umum Terkait Dana BOS
- Pelaksanaan belanja dengan dana BOS WAJIB sesuai dengan juknis BOS
- Tata cara SPJ dan Pembukuan diseragamkan sesuai dengan petunjuk dari
Subag Keuangan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat
- Sesuai SE Mendagri, Rekonsiliasi dana BOS dilakukan dengan Pejabat
Penatausahaan Keuangan (PPK) SKPD yang melekat ke jabatan Kasubag
Keuangan, sebagai bahan penyusunan laporan keuangan Pemda. Rekonsiliasi
dilakukan 2 kali dalam setahun.
- Berdasarkan hasil pemeriksaan Inspektorat dan BPK, pertanggungjawaban
dana BOS di sekolah sangat lemah, berbanding terbalik dengan dana BOP. Ke
depannya, pengawasan dan pemeriksaan terhadap dana BOS akan lebih
ditingkatkan baik oleh pihak internal maupun eksternal. Kelemahan ini
dibuktikan dari masih banyaknya sekolah yang belum menyelesaikan SPJ dan
Pembukuan BOS tahun 2018 di waktu pemeriksaan terjadi yakni di triwulan
pertama tahun 2019. Selanjutnya, pelaksanaan/pembelanjaan yang dilakukan
oleh sekolah masih ada yang melenceng dari aturan yang di tetapkan dalan
Juknis BOS oleh Permendikbud.
6. Pelaksanaan Sistem Pembayaran Nontunai
- Nontunai adalah sistem pembayaran secara langsung kepada penerima melalui
rekening bank yang di tunjuk, dengan cara pemindahbukuan atau transfer
antar rekening dari satu pihak ke pihak lain.
- Tujuan implementasi nontunai meminimalisasi penggunaan uang tunai,
mengurangi potensi fraud dari transaksi tunai, akuntabel dll
- Mekanisme nontunai berlaku untuk semua jenis belanja yang bersumber dari
dana APBD yakni dana BOP dan BOS.
- Untuk transfer ke rekening selain Bank Nagari, dipastikan nilai yang ditransfer
harus dikurangi terlebih dahulu biaya transfer sebesar Rp. 6.500,-
- Aplikasi NCM Bank Nagari dianjurkan menggunakan pc/laptop sekolah yang
difungsikan oleh Bendahara
- Peran Kepala Sekolah dalam mekanisme pembayaran nontunai ini adalah di
bagian Approval(persetujuan) atas transaksi pembayaran yang dilakukan dan
dikirim langsung ke ponsel kepala sekolah berupa On Time Password (OTP).
- Kepsek bisa mendelegasikan / melimpahkan wewenang untuk melakukan
approval OTP (one time password) atas pembayaran nontunai BOP/BOS
kepada Bendahara BOP/BOS.
- Kewenangan transfer sesuai dengan SPJ dana BOP/BOS terletak di bendahara
masing-masing, jadi proses transfer melalui aplikasi dilakukan oleh bendahara,
Kepsek hanya melakukan kontrol melalui OTP tadi.
- Bagi daerah dengan kondisi geografis, infrastruktur teknologi dan jaringan
belum memungkinkan untuk melaksanakan nontunai, dapat dilakukan
pembayaran secara tunai dengan membuat surat pernyataan Kepala Sekolah
dan surat pernyataan dari Bank Nagari cabang setempat yang menyatakan
bahwasanya mekanisme pembayaran non tunai belum bisa dilaksanakan pada
sekolah dengan menyertakan alasan secara jelas
7. Perubahan Pengelolaan Keuangan Sekaitan dengan Pembentukan Cabdin
- Pengelolaan Keuangan di tahun 2020 akan mengalami perkembangan baik
secara struktural maupun fungsional, dimana konsep-konsep dasarnya masih
dalam pembahasan pihak-pihak terkait di dinas
- Khusus untuk pola pencairan dan pelaporan yang dikelola oleh Subag
Keuangan, akan menyesuaikan terhadap pola penganggaran, erat kaitannya
dengan DPA sekolah dikelola oleh siapa nantinya (masihkan oleh sekolah
secara mandiri atau di cabdin per wilayah)
- Untuk perubahannya secara umum akan disosialisasikan pada saat
rekonsiliasi dana BOP dan BOS
B. Langkah-Langkah Akhir Tahun
Berikut tahapan yang harus dilakukan oleh sekolah dalam menghadapi akhir tahun
anggaran 2019:
1. Memastikan tidak ada lagi jasa giro yang dimasukkan ke rekening sekolah baik
dana BOP maupun dana BOS. Sekolah bisa memastikan dengan cara mengirim
surat permintaan ke Bank Nagari sesuai dengan cabang pembuatan rekening
BOP/BOS.
2. Memastikan jadwal tutup buku akhir tahun dilakukan sesuai jadwal yang akan
ditentukan kemudian. Merujuk pada tutup buku tahun anggaran sebelumnya,
untuk dana BOP sekolah dilakukan pada tanggal 10 Desember dan untuk dana
BOS dilakukan pada tanggal 20 Desember. Hal ini sudah sesuai dengan hasil
konsultasi dengan BPK terkait dengan kondisi Dinas Pendidikan yang memiliki
“cabang” mencapai 375 sekolah dengan 2 jenis dana yang
dipertanggungjawabkan.
3. Dari jadwal tersebut, bisa disimpulkan hal-hal berikut:
- Pembelian dan pembayaran barang dan jasa dituntaskan sebelum tanggal batas
tutup buku.
- Khusus untuk honorarium bulan Desember dibayarkan di awal bulan
Desember dengan melampirkan surat pernyataan dari yang menerima
honorarium yang membunyikan “penerima honor bersangkutan akan
menyelesaikan pekerjaannnya sampai dengan tanggal 31 Desember 2019”.
- Pembayaran jasa kantor seperti listrik/airdan sejenisnya (nontoken) sudah bisa
dilakukan mulai tanggal 5 Desember 2019, apabila karena kondisi tertentu
tidak bisa dibayarkan sampai dengan tanggal tutup buku BOP (10 Desember)
maka pembayaran dialihkan menggunakan dana BOS.
- Untuk persediaan yang berasal dari dana BOP harus selesai didistribusikan
sebelum tanggal 10 Desember 2019, sisa yang tidak bisa didistribusikan akan
menjadi “Sisa Persediaan BOP 2019” yang bisa dipakai lagi mulai 1 Januari
2020.
- Untuk persediaan yang berasal dari dana BOS harus selesai didistribusikan
sebelum tanggal 20 Desember 2019, sisa yang tidak bisa didistribusikan akan
menjadi “Sisa Persediaan BOS 2019” yang bisa dipakai lagi mulai 1 Januari
2020.
4. Sisa Uang Yang Harus Dipertanggungjawabkan (Sisa UYHD) dana BOP dihitung
dengan cara “Total Transferan BOP yang Diterima Sekolah – Total Nilai SPJ
yang Disampaikan ke Subag Keuangan”.
Sisa UYHD disetorkan ke rekening Bendahara Pengeluaran Dinas setelah melalui
pemeriksaan SPJ terakhir dan persetujuan Bendahara Pengeluaran Dinas.
5. Sementara untuk sisa dana BOS tetap berada di rekening BOS sekolah masing-
masing, tidak digunakan lagi setelah tutup buku 2019 (sesuai jadwal tutup buku),
dan bisa digunakan kembali mulai tanggal 1 Janurai 2020.
6. Rekonsiliasi BOP dilakukan mulai tanggal 11 Desember 2019 sesuai dengan
jadwal dan tempat yang ditetapkan kemudian
7. Rekonsiliasi BOS dilakukan mulai tanggal 21 Desember 2019 sesuai dengan
jadwal dan tempat yang ditetapkan kemudian
8. Untuk proses rekonsiliasi dana BOP dan BOS, kami akan bekoordinasi dengan
Cabang Dinas masing-masing wilayah
Sebelum mengakhiri, secara umum disampaikan kepada sekolah agar menyampaikan
kendala, hambatan, masalah yang berkaitan dengan pengelolaan uang dan barang baik
dalam proses perencanaan, pelaksanaan, pelaporan, maupun pemeriksaan ke Kepala
Dinas Pendidikan secara tertulis, bisa diwakilkan oleh MKKS ataupun Cabdin.
Contohnya, di dalam pengelolaan dana sekarang ini yang paling banyak dikeluhkan
oleh sekolah adalah pembiayaan untuk perjalanan dinas dalam kab/kota tempat
kedudukan sekolah atau ke kab/kota lain selain ke kota Padang (misalnya ke kota
dimana kantor cabdinnya berada). Sampai saat ini, solusi pasti dan legal sesuai aturan
dari permasalahan tersebut belum ada. Kasus lainnya adalah keseragaman dokumen
untuk keabsahan pembayaran pegawai/guru honor di sekolah baik melalui dana
BOP/BOS maupun komite, dan kasus-kasus lainnya. Hal-hal seperti inilah yang
dipetakan oleh Cabdin melalui MKKS untuk kemudian disampaikan ke Kepala Dinas
agar bisa segera ditindaklanjuti oleh bagian/bidang terkait. Dan ini hanya bisa
diketahui dari sekolah langsung dan orang-orang yang secara langsung merasakan
“permasalahan” ini, bisa dari pegawai, guru baik PNS maupun non PNS, dari
bendahara baik BOP/BOS maupun komite dan dari Kepsek.
Cabdin dan MKKS harus mengedepankan adanya inisiatif perbaikan dari tahun ke
tahun dalam manajemen sekolah khususnya pengelolaan keuangan dan barang.
Diawali dari manajemen sekolah yang benar. Sebuah budaya dan sistem manajemen
yang efektif memiliki unsur top-down dan komunikasi bottom-up, keputusan dan
improvement (pengembangan/perbaikan). Pemimpin cenderung berkomunikasi
‘mengapa’ saat melakukan improvement, sementara mereka yang berada di
level middle dan bottom dalam organisasi cenderung untuk mencari tahu ‘apa’ dan
‘bagaimana’ mereka melakukan improvement. Kesimpulannya, informasi yang
diperlukan untuk perbaikan manajemen sekolah harus dari dua arah, dari pimpinan
dan juga dari bawahan.
Padang, September 2019
Kasubag Keuangan