DINAS PENDIDIKAN KOTA SEMARANG TAHUN 2010...
Transcript of DINAS PENDIDIKAN KOTA SEMARANG TAHUN 2010...
RENCANA STRATEGIS
DINAS PENDIDIKAN KOTA SEMARANG
TAHUN 2010 – 2015
Semarang, Desember 2010
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas segala rahmat,
hidayah, karunia dan bimbingan yang diberikan kepada kita semua. Ditengah-tengah
kesibukan pekerjaan rutin di Dinas Pendidikan Kota Semarang, sebagai bentuk
amanah regulasi kami harus menyusun dokumen Renstra ini. Didasarkan pada
beberapa pertimbangan dan analisis, sehingga gagasan pemikiran yang dikemas
dalam Visi, Misi, Strategi dan program prioritas pembangunan Pendidikan Kota
Semarang Tahun 2010 – 2015 dapat terselesaikan.
Disusunnya Visi, Misi, Strategi dan Program pembangunan Pendidikan Kota
Semarang ini, diharapkan pembangunan Pendidikan kedepan dapat
berkesinambungan dengan apa yang telah dicapai selama ini. Disadari bahwa
penuangan gagasan dan materi pemikiran renstra ini telah mengajak berbagai
pemangku kepentingan pembangunan Pendidikan di Kota Semarang, maka kami
berharap renstra ini dapat menjadi acuan atau pedoman untuk membawa Pendidikan
Kota Semarang lebih berkualitas dan berbudaya. Apa Yang telah kita capai mari kita
mantap dan tingkatkan, apa yang selama ini dirasa masih kurang mari kita
sempurnakan, senantiasa demi kemajuan Pendidikan di Kota Semarang.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan dokumen renstra ini. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhoi niat baik kita semua dalam berpartisipasi mengembangkan Pendidikan di
Kota Semarang. Amin.
Semarang, Desember 2010
Kepala Dinas Pendidikan
Kota Semarang
Drs. H. AKHMAT ZAENURI, SE, MM
Pembina Utama Muda
NIP. 19611201 198503 1 011
3
DAFTAR ISI
Halaman Judul ………………………………………………………………………………………
Kata Pengantar ........................................................................................
Daftar Isi ………………………………………………………………………………………………
Daftar Tabel ………………………………………………………………………………………….
1
2
3
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
PENDAHULUAN …………………………………………………………………..
A. Latar Belakang ……………………………………………..………......
B. Maksud dan Tujuan ………………………………….…………………
C. Landasan Penyusunan………………………………………..………
D. Hubungan Renstra Dinas Pendidikan Kota Semarang
dengan Dokumen Perencanaan Lainnya …………………………
E. Sistematika Renstra ………………………………………….…………
GAMBARAN PELAYANAN ………………………………………………………
A. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi ……………………….
B. Sumber Daya ………………………..………………………………....
C. Kinerja Pelayanan ……………………………………………………..
D. Tantangan dan Peluang Pengembangan ………………………
E. Pelayanan ……………………………………………….………………..
ISU-ISU STRATEGIS ……………………………………………………………
A. Identifikasi Permasalahan Pelayanan ……………………….….
B. Telaah Visi, Misi, dan Program Walikota dan
Wakil Walikota …………………………………………………………..
C. Telaah Renstra K/L dan Renstra Provinsi …………..…………
D. Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis ………………………………………..
E. Penentuan Isu-Isu Strategis ……………………………………….
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN ……
A. Visi dan Misi ……………………….…………………………………....
B. Tujuan …………………………………………………………………….
C. Sasaran………………. ……………………………………………….….
D. Strategi dan Kebijakan……………………………………………….
8
8
10
10
13
13
15
15
19
29
38
39
41
41
41
43
44
46
47
47
48
48
49
3
BAB V
BAB VI
BAB VII
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF ……………..
A. Rencana Program …………………………………………………….
B. IndikatorKinerja ……………………………………………………….
C. Kelompok Sasaran ……………………………………………………
D. Pendanaan Indikatif …………………………………………………
INDIKATOR KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA SEMARANG
YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD …………..
PENUTUP ……………………………………………………………………………
51
51
53
56
57
58
59
Lampiran-lampiran …………………………………………………………………………………
3
DAFTAR TABEL
Tabel Keuangan Dinas Pendidikan Kota Semarang tiga tahun terakhir...........
Tabel Jumlah Tenaga Administrasi pada Dinas Pendidikan Kota Semarang.....
Tabel Tingkat Pendidikan SDM Tahun 2010.................................................
Tabel Rincian Jumlah dan Status Sekolah di Kota Semarang.........................
Tabel Jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan.........................................
Tabel Jumlah Tenaga Pengawas dan Penilik.................................................
Tabel Jumlah Siswa Sesuai Jenjang dan Usia Sekolah...................................
Tabel Siswa tiap jenjang..............................................................................
Tabel Jumlah Penyelenggara Kejar Paket......................................................
Tabel Anggaran Biaya Operasional SD dan SMP Negeri Kota Semarang...........
Tabel Capaian APK, APM rata-rata tiap kecamatan........................................
Tabel Capaian APK, APM ............................................................................
Tabel Sekolah SSN dan RSBI.......................................................................
Tabel Kelulusan..........................................................................................
Tabel Prestasi.............................................................................................
Tabel Rencana dan Program Kegiatan..........................................................
Tabel Rencana, Program Indikator Kinerja....................................................
Tabel Pendanaan Program Indikatif..............................................................
Tabel Indikator Kinerja Utama.....................................................................
3
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Bagan Hubungan Renstra Dinas Pendidikan dengan Dokumen
Perencanaan Lainnya...............................................................
Gambar 2 Bagan Struktur Organisasi……………………………………………………..
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran1 …………………………..
Lampiran 2 …………………………..
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan pendidikan di daerah merupakan masalah yang kompleks,
karena menyangkut berbagai aspek dan dimensi serta melibatkan berbagai pihak
dengan permasalahan yang saling terkait dan luas. Perlu disadari pula bahwa
pendidikan merupakan bagian integral dari suatu sistem sosial yang lebih besar,
yaitu terkait budaya, kependudukan, ketenagakerjaan, politik dan lain sebagainya.
Sejalan dengan desentralisasi pendidikan, maka pembangunan pendidikan di Kota
Semarang diupayakan dapat dilaksanakan secara bertahap, terencana, sistematis
dan terkoordinasi. Oleh karena itu sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, maka pembangunan Pendidikan
di Kota Semarang harus mampu meningkatkan akses masyarakat terhadap
pendidikan yang berkualitas dan dapat meningkatkan pemerataan pelayanan
pendidikan, kualitas dan relevansi pendidikan serta meningkatkan ef isiensi
dan efektivitas pelayanan pendidikan.
Pada hakekatnya pendidikan dalam konteks pembangunan daerah
berfungsi sebagai pemerataan kesempatan dan pengembangan potensi diri
masyarakat. Pendidikan diharapkan dapat memberi kesempatan yang sama bagi
setiap warga negara untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya secara
optimal. Oleh karenanya pembangunan pendidikan harus mampu meningkatkan
kualitas penyelenggaran pendidikan sesuai amanah Peraturan Pemerintah Nomor
19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.Namun demikian
kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang berkualitas masih menghadapi
permasalahan yang sangat penting untuk diperhatikan, yaitu belum semua atau
belum secara merata sekolah memiliki komponen sebagaimana dipersyaratkan
dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP).
Dalam rangka mewujudkan pendidikan yang berkualitas di Kota
Semarang dibutuhkan perencanaan pendidikan yang dapat
diimplementasikan secara nyata.Didalam perencanaan pendidikan tersebut
harus disertai proyeksi pendidikan 5 tahun kedepan, sehingga dapat
menuntut aspek-aspek lain yang erat pengaruhnya terhadap komponen-
komponen internal pendidikan. Persoalan-persoalan internal pendidikan
mulai dari prasarana, sarana, pendidik, tenaga kependidikan dan hal-hal
3
yang berkaitan dengan pembelajaran, akan menjadi tanggungjawab yang
harus dipecahkan dalam waktu yang bersamaan pada era otonomi daerah.
Sehingga hal tersebut menjadi tanggungjawab yang harus diemban oleh
seluruh pemangku kepentingan pembangunan pendidikan di Kota Semarang,
agar nantinya dapat meningkatkan standar pendidikan kota.
Berdasarkan uraian diatas perlu dilakukan perencanaan pembangunan
pendidikan yang terintegrasi, tersinkronisasi dan terkoordinasi dengan
perencanaan pendidikan Kementerian Pendidikan Nasional maupun perencanaan
pendidikan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah serta bidang-bidang
pembangunan daerah lainnya. Dimana dalam rencana pengembangan pendidikan
lima tahun kedepan tersebut selayaknya telah mengacu pada Peraturan
Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota,
yang mana didalamnya juga mengatur tentang kewenangan Kabupaten/Kota
pada bidang atau urusan Pendidikan yang menyangkut sub bidang kebijakan, sub
bidang pembiayaan, sub bidang kurikulum, sub bidang sarana dan prasarana.sub
bidang pendidik dan tenaga kependidikan dan sub bidang pengendalian mutu
Pendidikan.
Sebagai bentuk perwujudan penyusunan perencanaan pendidikan dengan
memperhatikan amanah Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, maka Dinas Pendidikan Kota Semarang
mempunyai kewajiban menyusun Dokumen Rencana Strategis Satuan Kerja
Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut Renstra Dinas Pendidikan Kota
Semarang. Dalam menyusun Renstra Dinas Pendidikan Kota Semarang Tahun
2010-2015 harus mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kota Semarang Tahun 2010-2015 khususnya urusan pendidikan,
serta memperhatikan Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun
2008-2013 dan Rentra Kementerian Pendidikan Nasional Tahun 2009-2014.
Pada Renstra Dinas Pendidikan Kota Semarang Tahun 2010-2015
merupakan penjabaran gambaran permasalahan pendidikan yang dihadapi serta
indikasi program yang akan dilaksanakan untuk pemecahan permasalahan secara
terencana, akomodatif dan sistematis dengan mempertimbangkan potensi,
peluang dan tantangan yang ada. Selain itu Renstra Dinas Pendidikan Kota
Semarang juga tertuang visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan dan
program prioritas serta kegiatan yang penyusunannya berpedoman pada capaian
3
program-program urusan pendidikan yang tertera pada RPJMD Kota Semarang
Tahun 2010-2015.
Berdasarkan dokumen Renstra Dinas Pendidikan Kota Semarang Tahun
2010-2015 diharapkan dapat menyatukan pandangan dan derap langkah seluruh
pemangku kepentingan pendidikan dalam melaksanakan prioritas pembangunan
pendidikan selama lima tahun ke depan. Sehingga dokumen ini merupakan
payung bagi Dinas Pendidikan Kota Semarang dalam melaksanakan tugas
pembangunan tahunan bidang pendidikan yang menjadi kewenangannya. Oleh
karena itu, isi dan substansinya mencakup indikasi rencana program dan kegiatan
secara lintas sumber pembiayaan, baik pembiayaan dari APBN maupun APBD
Provinsi Jawa Tengah dan APBD Kota Semarang.
B. Maksud dan Tujuan
1. Maksud
Dokumen Renstra Dinas Pendidikan Kota Semarang Tahun 2010-2015
dimaksudkan sebagai landasan kebijakan dalam melaksanakan agenda
pembangunan pendidikan lima tahun kedepan berdasarkan kerangka
pencapaian visi, misi dan program.
2. Tujuan
Tujuan tersedianya dokumen Renstra Dinas Pendidikan Kota Semarang Tahun
2010-2015 adalah :
a. Sebagai arah pembangunan pendidikan yang menjadi kewenangan Kota
Semarang.
b. Sebagai pedoman dalam penyusunan rencana kerja tahunan melalui
program dan kegiatan yang telah ditetapkan.
c. Sebagai tolok ukur dalam penilaian kinerja Dinas Pendidikan Kota
Semarang.
d. Sebagai pedoman bagi pemangku kepentingan pembangunan pendidikan
dalam mengembangkan pendidikan Kota Semarang.
C. Landasan Penyusunan
1. Undang-Undang Dasar 1945, Bab XIII Pendidikan Dan Kebudayaan Pasal 31,
Amandemen Keempat Yang Disahkan Pada Tanggal 10 Agustus 2002.
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara.
3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
3
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional.
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintah Daerah.
6. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen.
7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah.
8. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi
Publik.
9. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009Tentang Pelayanan Publik.
10.Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan.
11.Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 Tentang Pengelolan Keuangan
Badan Layanan Umum.
12.Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah.
13.Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 Tentang Pedoman Penyusunan
Dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal.
14.Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota.
15.Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007Tentang Pendidikan Agama Dan
Pendidikan Keagamaan.
16.Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah.
17.Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2008 Tentang Wajib Belajar.
18.Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 Tentang Pendanaan Pendidikan.
19.Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru.
20.Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan Dan
Penyelenggaraan Pendidikan.
21.Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 Tentang Tata Cara Pelaksanaan
Tugas Dan Wewenang Serta Kedudukan Keuangan Gubernur Sebagai Wakil
Pemerintah Di Wilayah Provinsi.
3
22.Intruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2006 Tentang Pembiayaan Pelaksanaan
Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Dikdas 9 Tahun Dan
Pemberantasan Buta Aksara Dibebankan Pada, Anggaran Pendapatan Dan
Belanja Daerah Dan Sumber Lain Yang Tidak Mengikat.
23.Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
Per/09/M.PAN/5/2007 Tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja
Utama Di Lingkungan Instansi Pemerintah.
24.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 Tentang
Standar Pengelolaan Pendidikan Oleh Satuan Pendidikan Dasar Dan
Menengah.
25.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 Tentang Perubahan
Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
26.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 Tahun 2009 Tentang
Standar Biaya Operasi Nonpersonalia Tahun 2009 Untuk Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/Mi), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah (SMP/Mts), Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA),
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB),
Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), Dan Sekolah Menengah Atas
Luar Biasa (SMALB).
27.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun 2010 TentangRencana
Strategis Kementerian Pendidikan Nasional Tahun 2010-2014.
28.Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 11 Tahun 2006 Kota Semarang
Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
29.Perda Kota Semarang Nomor 1 Tahun 2007 Tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Di Kota Semarang.
30.Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 4 Tahun 2008 Tentang
Penanggulangan Kemiskinan Di Kota Semarang.
31.Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 12 Tahun 2008TentangOrganisasi
Dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Semarang.
32.Peraturan Daerah Nomor ............ Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kota Semarang Tahun 2010-2015.
33.Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013.
3
D. Hubungan Renstra Dinas Pendidikan Kota Semarang dengan Dokumen
Perencanaan Lainnya
Hirarki perencanaan pembangunan pendidikan Kota Semarang dimulai dari
RPJMD Kota Semarang Tahun 2010-2015 untuk kurun waktu 5 tahun, yang
selanjutnya pada urusan pendidikan pada RPJMD tersebut terdapat indikator
capaian program yang akan dijabarkan dalam Renstra Dinas Pendidikan Kota
Semarang untuk kurun waktu 5 tahun (Tahun 2010 sampai dengan Tahun 2015).
Gambar berikut adalah hubungan Renstra Dinas Pendidikan Kota Semarang
Tahun 2010-2015 dengan dokumen perencanaan lainnya.
Gambar: Bagan Hubungan Renstra Dinas Pendidikan dengan dokumen perencanaan lainnya
Dari bagan diatas dijelaskan bahwa RPJMD Kota Semarang Tahun 2010-
2015 adalah dokumen perencanaan daerah yang digunakan sebagai dasar untuk
penyusunan Renstra Dinas Pendidikan Tahun 2010-2015 dengan tetap
memperhatikan Renstra Kemendiknas Tahun 2009-2014 dan Renstra Dinas
Pendidikan Provinsi Jateng Tahun 2008-2013. Kemudian Renstra Dinas
Pendidikan Tahun 2010-2015 digunakan sebagai pedoman untuk penyusunan
Rencana Kerja Dinas Pendidikan tiap tahunnya, dari tahun 2011 sampai dengan
tahun 2015.
E. Sistematika Renstra
Renstra Dinas Pendidikan Kota Semarang Tahun 2010-2015 terdiri dari lima bab,
dengan sistematika sebagai berikut:
Renstra Kemendiknas
Tahun 2010-2014
Renstra Dinas Pendidikan Prov.
Jateng Tahun 2008-2013
Renja Dinas Pendidikan
Dari Tahun 2011 s/d 2015
RPJMD Kota Semarang Tahun
2010-2015
Renstra Dinas Pendidikan Kota Semarang Tahun
2010-2015
3
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
BAB VI
BAB VII
PENDAHULUAN
berisi tentang: Latar Belakang; Maksud dan Tujuan; Landasan Hukum;
Hubungan Renstra dengan Dokumen Perencanaan Lainnya; dan
Sistematika Renstra.
GAMBARAN PELAYANAN
berisi tentang: Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas
Pendidikan; Sumber Daya Dinas Pendidikan; Kinerja Pelayanan Dinas
Pendidikan; serta Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
Dinas Pendidikan.
ISU-ISU STRATEGIS
berisi tentang: Identifikasi Permasalahan Pelayanan Dinas Pendidikan;
Telaah Visi, Misi, dan Program Walikota dan Wakil Walikota; Telaah
Renstra K/L dan Renstra Provinsi/Kota; Telaah Rancana Tata Ruang
Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis; dan Penentuan Isu-
Isu Strategis.
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
berisi tentang: Visi dan Misi Dinas Pendidikan; Tujuan dan Sasaran
Jangka Panjang Dinas Pendidikan; serta Strategi dan Kebijakan.
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
berisi tentang: Rencana Program beserta sasaran dan kegiatan pada
setiap program, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran serta Pendanaan
Indikatif.
INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN
DAN SASARAN RPJMD
berisi tentang: Indikator Kinerja Dinas Pendidikan
PENUTUP
3
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN
A. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan Kota Semarang merupakan salah satu Satuan Kerja
Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kota Semarang.Sebelum era otonomi
daerah, Dinas Pendidikan Kota Semarang masih dibawah kewenangan Kantor
Wilayah Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah. Selanjutnya dengan berlakunya
Undang-Undang 22 tahun 1999 tentang otonomi daerah, maka diikuti pula
dengan otonomi pendidikan, sehingga urusan pendidikan yang tadinya sentralistik
saat itu sudah menjadi kewenangan daerah. Oleh karena itu Pemerintah Kota
Semarang membentuk Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota melalui
Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2001. Salah satu dinas daerah yang dibentuk
adalah Dinas Pendidikan Kota Semarang.
Pada tahun 2007 pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor
38 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan
Daerah Provinsi, Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota dan Peraturan
Pemerintah Nomor 41 tentang Organisasi Perangkat Daerah, yang selanjut nya
ditindaklanjuti oleh Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 12 Tahun 2008
Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Semarang yang
didalamnya juga menetapkan organisasi dan tata kerja Dinas Pendidikan Kota
Semarang. Sehingga terjadi perubahan struktur dan tugas pokok fungsi Dinas
Pendidikan Kota Semarang yang diatur melalui Peraturan Walikota Semarang
Nomor 24 Tahun 2008 Tentang Penjabaran Tugas Dan Fungsi Dinas Pendidikan
Kota Semarang.
1. Tugas
Dinas Pendidikan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan
daerah di bidang pendidikan berdasarkankan asas otonomi dan tugas
pembantuan.
2. Fungsi
Dinas Pendidikan dalam melaksanakan tugas dimaksud diatas
menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis dibidang Pendidikan Dasar dan Menengah,
Bidang Pendidikan Formal dan Informal, Bidang Pendidik dan Tenaga
Kependidikan serta Bidang Monitoring dan Pengembangan;
3
b. Penyusunan rencana program dan rencana kerja anggaran Dinas
Pendidikan;
c. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas Dinas Pendidikan;
d. Pelaksanaan penetapan kebijakan operasional pendidikan kota sesuai
dengan kebijakan nasional dan provinsi sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
e. Pelaksanaan sosialisasi dan pelaksanaan standar nasional pendidikan;
f. Pelaksanaan pemberian kajian teknis perijinan dan/atau rekomendasi
pendirian serta pencabutan izin satuan pendidikan dasar, satuan
pendidikan menengah dan satuan/penyelenggara pendidikan nonformal;
g. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi satuan pendidikan internasional
sesuai dengan kewenangannya;
h. Pelaksanaan penyediaan sistem infomasi manajemen pendidikan kota;
i. Pelaksanaan penyediaan bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan;
j. Pelaksanaan pengawasan pendayagunaan bantuan sarana dan prasarana
pendidikan;
k. Pelaksanaan peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan;
l. Pelaksanaan evaluasi pengelola, satuan, jalur, jenjang, dan jenis
pendidikan skala kota;
m. Pelaksanaan supervisi dan fasilitasi satuan pendidikan bertaraf
internasional dalam penjaminan mutu untuk memenuhi standar
internasional;
n. Pelaksanaan pemberian dukungan sumber daya terhadap penyelenggaraan
perguruan tinggi;
o. Pelaksanaan pertanggungjawaban terhadap kajian teknis atau
rekomendasi perijinan dan/ atau non perijinan dibidang Pendidikan;
p. Pelaksanaan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian
serta monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap UPTD;
q. Pengelolaan urusan kesekretariatan Dinas Pendidikan;
r. Pelaksanaan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian
serta monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Dinas
Pendidikan;
s. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan bidang
tugasnya.
3
3. Struktur Organisasi
Susunan Organisasi Dinas Pendidikan terdiri dari:
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri dari :
1) Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi;
2) Sub Bagian Keuangan; dan
3) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
c. Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah, terdiri dari:
1) Seksi Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar;
2) Seksi Sekolah Menengah Pertama; dan
3) Seksi Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan.
d. Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal, terdiri dari:
1) Seksi Pendidikan Anak Usia Dini;
2) Seksi Keaksaraan dan Kesetaraan; dan
3) Seksi Ketrampilan dan Kecakapan Hidup.
e. Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan, terdiri dari:
1) Seksi Tenaga Pendidik;
2) Seksi Tenaga Kependidikan; dan
3) Seksi Pembinaan dan Peningkatan Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
f. Bidang Monitoring dan Pengembangan, terdiri dari :
1) Seksi Monitoring dan Pelaporan;
2) Seksi Data dan Informasi; dan
3) Seksi Analisa dan Pengembangan.
g. UPTD, terdiri dari :
1) UPTD Pendidikan Kecamatan;
2) UPTD Sanggar Kegiatan Belajar; dan
3) UPTD TU Sekolah (SMP, SMA dan SMK).
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
3
Gambar : Bagan Struktur Organisasi
3
B. Sumber Daya Dinas Pendidikan
1. Keadaan Dinas Pendidikan
Secara umum kondisi urusan pendidikan di kota Semarang dilihat dari
3P (personil, pembiayaan dan peralatan) cukup baik dan dibanding daerah
lain (terutama kabupaten dan kota di Jawa Tengah) relatif lebih baik. Hal
tersebut ditunjukkan dengan :
Personil : pendidik dan tenaga kependidikan secara umum yang
berkualifikasi S1 dan S2 dan telah bersertifikasi telah cukup banyak.
Pembiayaan : anggaran pendidikan telah melampaui regulasi yaitu lebih
dari 20 persen.
Peralatan : sarpras sekolah secara riil banyak yang sudah baik.
a. Manajerial
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, maka pada era
desentralisasi pendidikan ini pada Dinas Pendidikan diperlukan manajerial
yang tinggi, karena beban kerja yang ada serta kompleksitas
permasalahan yang dihadapi. Melihat kedudukan Dinas Pendidikan
berdasarkankan Peraturan Walikota Semarang Nomor 24 Tahun 2008
Tentang Penjabaran Tugas Dan Fungsi Dinas Pendidikan Kota Semarang,
maka Dinas Pendidikan adalah merupakan unsur pelaksana otonomi
daerah, serta dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan di
bawah dan bertanggungjawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.
Manajemen Dinas Pendidikan yang mengelola manajerial pendidikan
tingkat kota sesuai struktur organisasi dipimpin Kepala Dinas yang
membawahi satu sekretaris dibantu tiga kasubag dan lima kepala bidang
yang masing-masing dibantu tiga kepala seksi. Selain manajemen tersebut,
masih didukung oleh beberapa manajemen operasional di UPTD, terdiri
dari : 16 UPTD Pendidikan Kecamatan, 1 UPTD Sanggar Kegiatan Belajar,
dan 40 UPTD Tata Usaha Sekolah SMP, 16 UPTD Tata Usaha Sekolah SMA
dan 11 UPTD Tata Usaha Sekolah SMK.
1) Aset
Jumlah aset yang dikelola Dinas Pendidikan cukup banyak dan
tersebar di berbagai tempat. Selain yang ada pada Kantor Dinas juga
berada pada : Kantor UPTD Pendidikan Kecamatan, UPTD Sanggar
Kegiatan Belajar, dan UPTD Tata Usaha Sekolah. Aset yang dikelola
Dinas Pendidikan sebagai mana berikut ini :
3
Luas Tanah 6.578 M2 senilai Rp. 16.860.700.000,-
Peralatan & Mesin 1.978 Buah senilai Rp. 4.125.019.256,-
Bangunan gedung & Monumen 15 Buah senilai Rp.5.662.321.000,-
Tugas pengelolaan asset menjadi tanggung jawab Sekretariat,
dalam hal ini diampu atau dikelola oleh Sub Bagian Umum sebagai
pelaksana pengadaan, inventarisasi, pemeliharaan sarana prasarana
kantor; serta pelaksana urusan rumah tangga dan perlengkapan.
Dalam pengelolaan asset ini pada Dinas terdapat 3 Orang sebagai
tenaga administrasi/pendataan asset dan di tiap UPTD terdapat 1
Orang sebagai tenaga pendataan asset pada 16 UPTD Pendidikan
Kecamatan.
2) Keuangan
Anggaran Dinas Pendidikan sejak keluarnya regulasi yang
menyatakan anggaran Pendidikan minimal 20 persen, maka
pengelolaan keuangan bebannya lebih tinggi karena pada tahun 2010
ini mengelola sekitar 36 persen dari anggaran APBD Kota Semarang.
Besar anggaran Dinas Pendidikan sebesar Rp. 691.016.250.400 yang
sumber dananya berasal dari APBD Kota, APBD Provinsi dan APBN.
Tugas pengelolaan keuangan menjadi tanggung jawab
Sekretariat, dalam hal ini diampu atau dikelola oleh Sub Bagian
Keuangan. Dimana Sekretariat dalam keuangan bertugas:
Perumusan kebijakan teknis di bidang perencanaan dan evaluasi,
bidang keuangan serta bidang umum dan kepegawaian;
Penyusunan rencana program dan rencana kerja anggaran di
bidang perencanaan dan evaluasi,bidang keuangan serta bidang
umum dan kepegawaian; dan
Penyusunan laporan realisasi anggaran Sekretariat.
Sedangkan pengelolaan keuangan Dinas Pendidikan tersebut
dikelola dan dikoordinir oleh Sub Bagian Keuangan dengan personil
sebanyak 14 orang terdiri dari 1 orang bendahara pengeluaran, 1.
orang bendahara gaji, 12 orang pembantu bendahara sebagai personil
pendukung. Selanjutnya pada tiap kegiatan di Bidang dan pada UPTD
juga ditunjuk satu orang sebagai bendahara pembantu pengeluaran.
Apabila diperlukan maka pada kegiatan tertentu juga ditunjuk
Pembantu Bendahara Pembantu Pengeluaran.
3
Sub Bagian Keuangan dalam pengelolaan keuangan secara
umum pada Dinas Pendidikan mempunyai tugas :
a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang keuangan;
b. Menyiapkan bahan pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang
keuangan;
c. Menyiapkan bahan usulan perencanaan anggaran Dinas Pendidikan;
d. Menyiapkan bahan verifikasi pelaksanaan anggaran Dinas
Pendidikan;
e. Menyiapkan bahan pengajuan Surat Permintaan Pembayaran;
f. Menyiapkan bahan laporan pertanggungjawaban keuangan;
g. Menyiapkan bahan laporan realisasi anggaran Dinas Pendidikan;
h. Menyiapkan bahan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan
pengendalian di bidang keuangan;
i. Menyiapkan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang
keuangan;
Tabel : Keuangan Dinas Pendidikan Kota Semarang Tiga Tahun terkahir
TAHUN ANGGARAN 2008 2009 2010
AN
GG
AR
AN
FU
NG
SI
PE
ND
IDIK
AN
GAJI
RP 378.726.415.000 417.111.998.000 539.886.781.400
% GAJI BANDING ANGGARAN PENDIDIKAN
75% 74% 78%
AN
GG
AR
AN
FU
NG
SI
PE
ND
IDIK
AN
DIL
UA
R
GA
JI
& T
UN
JA
NG
AN
BELANJA LANGSUNG (BL) 90.332.963.000 78.256.998.000 99.596.315.000
BELANJA TIDAK LANGSUNG (BANSOS/ HIBAH)
36.927.526.400 65.735.024.000 51.533.154.000
JUMLAH BL+BTL 127.260.489.400 143.992.022.000 151.129.469.000
% BTL BANDING ANGGARAN PENDIDIKAN
25% 26% 22%
JUMLAH ANGGARAN PENDIDIKAN 505.986.904.400 561.104.020.000 691.016.250.400
TOTAL APBD KOTA 1.501.549.313.179 1.731.100.342.291 1.898.877.510.618
% ANGGARAN BANDING APBD 34% 32% 36%
b. Perencana
Dalam rangka mewujudkan pendidikan yang berkualitas
dibutuhkan perencanaan pendidikan yang dapat diimplementasikan
secara nyata.Didalam perencanaan pendidikan tersebut harus
disertai proyeksi pendidikan kedepan, sehingga dapat menuntut
aspek-aspek lain yang erat pengaruhnya terhadap komponen-
komponen internal pendidikan. Persoalan-persoalan internal
3
pendidikan mulai dari prasarana, sarana, tenaga pendidik dan hal-
hal yang berkaitan dengan pembelajaran, akan menjadi
tanggungjawab yang harus dipecahkan dalam waktu yang
bersamaan pada era otonomi daerah. Sehingga hal tersebut menjadi
tanggungjawab yang harus diemban oleh Dinas Pendidikan agar
nantinya dapat meningkatkan standar pendidikan.
Perencanaan Dinas Pendidikan merujuk pada peraturan-peraturan
yang berlaku.Oleh karena itu beberapa dokumen perencanaan baik yang
jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang disusun Dinas
Pendidikan dan menjadi tanggung jawab Sekretariat untuk
penyusunannya. Dokumen perencanaan tersebut terdiri dari : RKA, DPA,
Renja, Renstra dan RAPBS. Disamping dokumen dimaksud Dinas
Pendidikan juga mempunyai tugas membantu menyusun dokumen
perencanaan bidang atau urusan Pendidikan untuk dokumen tingkat kota
seperti RKPD, RPJMD dan RPJPD. Khusus untuk dokumen perencanaan
RAPBS, dokumen ini menjadi tanggungjawab masing-masing sekolah.
Namun dokumen tersebut tetap harus disahkan oleh Dinas Pendidikan.
Dalam melaksanakan tugasnya sub bagian perencanaan dan
evaluasi didukung oleh 6 personil (1 kasubag dan 5 staf). Perencanaan-
perencanaan pada Dinas Pendidikan dikoordinir atau ditangani oleh Sub
Bagian Perencanaan & Evaluasi yang mempunyai tugas:
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang perencanaan dan evaluasi
b. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang perencanaan
dan evaluasi;
c. Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan rencana kerja
anggaran di bidang perencanaan dan evaluasi;
d. Menyiapkan bahan pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang
perencanaan dan evaluasi;
e. Menyiapkan bahan penyusunan rencana program kegiatan Dinas
Pendidikan;
f. Menyiapkan bahan penyusunan produk hukum Dinas Pendidikan;
g. Menyiapkan bahan penyajian data dan informasi di bidang
perencanaan dan evaluasi;
3
c. Tenaga Administrasi
Dalam sebuah organisasi besar seperti Dinas Pendidikan Kota
Semarang, maka tenaga administrasi sangat mendukung operasionalisasi
pelayanan yang dilakukan. Terdapat dua jenis pelayanan yang dilakukan,
yaitu kepada internal pegawai dinas (termasuk pegawai UPTD dan
Jabatan Fungsional) serta kepada eksternal yaitu masyarakat atau
institusi di luar dinas (sekolah swasta, lembaga Pendidikan non formal
dan unit kerja lainnya baik tingkat kota, provinsi maupun kementerian).
Tenaga administrasi pada Dinas Pendidikan Kota Semarang
sejumlah 134 Orang terbagi pada beberapa bagian, yaitu administrasi
pelayanan pada bagian umum, administrasi pelayanan pada bidang-
bidang, administrasi pelayanan pada UPTD Pendidikan Kecamatan dan
SKB. Berikut jumlah tenaga administrasi pada Dinas Pendidikan Kota
Semarang.
Tabel : Jumlah Tenaga Administrasi pada Dinas Pendidikan
Kota Semarang
No Bagian Jumlah
1 Sekretariat 46
2 Bidang 88
3 UPTD Pendidikan Kec 275
4 SKB 4
Total 413
d. Tingkat Pendidikan
Sumber daya manusia tidak hanya dilihat dari kuantitasnya saja,
tetapi tingkat pendidikan dapat dijadikan salah satu parameter. Data
karakteristik SDM yang dimiliki Dinas Pendidikan Kota Semarang
sebanyak 134 orang berdasarkan latar belakang pendidikan dapat dilihat
pada Tabel berikut.
Tabel :Tingkat Pendidikan SDM Tahun 2010
No
Pendidikan Jabatan SMP SMA D-I D-III S-1 S-2 S-3
Jumlah
1. Kepala Dinas 1 1
2. Sekretaris 1 20 2 4 14 5 46 3. Bidang Dikdasmen 5 1 20 5 31 4. Bidang PTK 3 1 13 17 5. Bidang PNFI 1 2 1 13 1 18
6. Bidang Monbang 2 2 14 3 1 22 Jumlah 2 32 2 9 74 14 1 134
3
Berdasarkan tabel diatas dapat ditunjukkan bahwa dari 134
pegawai yang terbanyak adalah berlatar belakang pendidikan S1 dan
paling sedikit berpendidikan SMP dan S3.
2. Keadaan Sekolah
a. Jumlah Sekolah dan Status Sekolah
Kota Semarang memiliki 1.713 sekolah termasuk didalamnya
Pendidikan Luar Biasa (PLB). Jumlah tersebut dibagi untuk jenjang Taman
Kanak-kanak (TK/RA) sejumlah 720, SD/MI 586, SMP/MTs 206 SMA/MA
95, SMK 88 dan PLB 42 Sekolah.
Tabel : Rincian Jumlah dan Status Sekolah di Kota Semarang
JENJANG JML. SEKOLAH
NO SEKOLAH
NEG. SWAS JML
1 2 3 4 5
1 TK 3
615 618
2 RA -
102 102
3 SD 347
164 511
4 MI 3
72 75
5 SLB 1
41 42
6 SMP 40
136 176
7 MTs 2
28 30
8 SMA 16
63 79
9 MA 2
14 16
10 SMK 11
77 88
JUMLAH 425
1.312 1.737
3
b. Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Jumlah Guru keseluruhan ada 22.123 orang, yang mengajar pada
jenjang Taman Kanak-kanak (TK/RA) sebanyak 2.697 orang, SD/MI
sebanyak 8.127 orang, SMP/MTs sebanyak 5.005 orang, SMA/MA 3.251
orang SMK sebanyak 2.757 orang dan PLB 143 orang.
Kepala Sekolah di Kota Semarang ada 1.713 orang, yang ada
pada jenjang Taman Kana-kanak (TK/RA) sebanyak 641 orang, SD/MI
sebanyak 586 orang, SMP/MTs sebanyak 206 orang, SMA/MA 95 orang
SMK sebanyak 88 orang dan PLB 21 orang.
Jumlah tenaga administrasi termasuk penjaga/pesuruh menurut
status tetap dan tidak tetap dapat kita lihat menurut jenjang pendidikan,
jenjang TK/RA memiliki 154 orang tenaga administrasi tetap dan 74
orang tidak tetap, SD/MI 581 orang tenaga tetap dan 588 orang tidak
tetap, SMP/MTs 637 orang tenaga tetap dan 717 orang tidak tetap,
SMA/MA 514 orang tenaga tetap dan 437 orang tenaga tidak tetap, SMK
342 orang tenaga tetap dan 370 orang tenaga tidak tetap dan PLB
memiliki 14 orang tenaga tetap dan 20 orang tenaga tidak tetap. Tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan yang ada di Kota Semarang dapat
dilihat pada table berikut.
Tabel : Jumlah pendidik dan tenaga kependidikan
NO
JENJANG SEKOLAH
JUMLAH GURU
JML (A+B)
PTT
GTT GTY SWASTA NEG.
NEG SWAS JML (A) (B)
1 TK
5
759
764
1.215
1.979 278
8
2 RA -
171
171
96
267 35
3 SD
862
796
1.658
1.110
2.768 187
347
4 MI
12
328
340
225
565 74
5 SLB
24
144
168
35
203 24
6 SMP
180
1.273
1.453
819
2.272 672
339
7 MTs
8
492
500
56
556 92
8 SMA
147
717
864
605
1.469 399
244
9 MA
10
224
234
28
262 67
10 SMK
144
1.389
1.533
369
1.902 326
217
JUMLAH 1.392
6.293
7.685
4.558
12.243
2.154
1.155
3
c. Pengawas dan Penilik
Dalam pengelolaan satuan pendidikan di Kota Semarang terdapat 129
tenaga pengawas dan 11 Tenaga penilik. Tugas pokok pengawas
sekolah/satuan pendidikan adalah melakukan penilaian dan pembinaan
dengan melaksanakan fungsi-fungsi supervisi, baik supervisi akademik
maupun supervisi manajerial. Berdasarkan tugas pokok dan fungsi di atas
minimal ada tiga kegiatan yang harus dilaksanakan pengawas yakni:
1. Melakukan pembinaan pengembangan kualitas sekolah, kinerja kepala
sekolah, kinerja guru, dan kinerja seluruh staf sekolah;
2. Melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan program sekolah
beserta pengembangannya,
3. Melakukan penilaian terhadap proses dan hasil program
pengembangan sekolah secara kolaboratif dengan stakeholder sekolah.
Sedangkan tugas pokok penilik sekolah mempunyai tugas pokok
merencanakan, melaksanakan, membimbing dan melaporkan kegiatan
penilikan pendidikan non formal serta bertanggung jawab :
1. melaksanakan pengawasan terhadap lembaga penyelenggaraan
program pendidikan non formal;
2. meningkatkan mutu pembelajaran dan bimbingan dalam rangka
pencapaian tujuan pendidikan;
3. melaksanakan pemantauan dan bimbingan pada lembaga
penyelenggara program pendidikan non formal yang meliputi:
a. program pengembangan anak usia dini;
b. program keaksaraan fungsional;
c. program paket A setara SD;
d. program paket B setara SMP;
e. program paket C setara SMA;
f. program kelompok belajar usaha;
g. pembinaan kursus-kursus yang diselenggarakan oleh
masyarakat;
h. program pembinaan generasi muda;
i. program keolahragaan; dan
j. program taman baca masyarakat;
4. Meningkatkan kualitas pembelajaran dan bimbingan dalam rangka
meningkatkan mutu keluaran.
3
Jumlah tenaga pengawas dan penilik sekolah dapat dilihat dalam tabel
di bawah.
Tabel : Jumlah tenaga pengawas dan penilik sekolah
NO JENJANG JUMLAH
1 Pengawas TK/SD 88
2 Pengawas SMP 11
3 Pengawas SMA 12
4 Pengawas SMK 8
5 Penilik Sekolah 11
d. Kelompok Usia Sekolah
Berdasarkankan jenjang sekolah pada Usia Sekolah, maka dapat di
kelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu :
Tabel : Jumlah Siswa Sesuai Kelompok Usia
No Jenjang Kelompok Usia Jumlah
1 TK/PAUD 4-6 Tahun 39.953
2 SD/MI 7-12 Tahun 132.178
3 SMP 13-15 Tahun 51.595
4 SMA/SMK 16-18 Tahun 49.095
Jumlah anak usia sekolah yang menempuh pendidikan pada
jenjang Taman Kanak-kanak (TK/RA) sebanyak 39.953 anak, SD/MI
sebanyak 132.178 anak, SLTP (SMP/MTs) sebanyak 51.595 anak dan
SLTA (SMA/MA, SMK) sebanyak 49.095 anak dan PLB 1.000 anak (dari
semua Jenjang) Sehingga kalau di jumlah anak yang sedang
menempuh pendidikan mulai dari TK sampai dengan SLTA sebanyak
339.274 anak.
e. Keadaan Siswa
Data APK dan APM Kota Semarang pada beberapa jenjang Pendidikan
menunjukkan bahwa banyaknya siswa di Semarang yang berasal dari
luar daerah. Daya tampung di sekolah tiap ajaran baru untuk semua
3
jenjang bisa tertampung di sekolah baik negeri maupun swasta. Berikut
data siswa tahun 2010.
Tabel : Data Siswa tiap Jenjang Tahun 2010
NO JENJANG Status
Jumlah
Negeri Swasta
1 TK/RA 612 39.341 39.953
2 SD/MI 105.729 49.553 155.282
3 SMP/MTs 33.236 38.464 71.703
4 SMA 17.127 19.353 36.480
5 SMK 13.254 21.304 34.558
Total 169.958 168.015 337.973
Jumlah-jumlah tersebut diatas dibagi menjadi rombongan
belajar sesuai jenjangnya. TK/RA ada 1.878 rombongan belajar, SD/MI
5.075 rombongan belajar, SMP/MTs 2.066 rombongan belajar, SMA/MA
1.091 rombongan belajar, SMK 1.039 dan PLB 205 rombongan belajar.
f. Kejar Paket
Pendidikan Non Formal tercatat ada 80 POS PAUD dengan
peserta didik mencapai 3.092 anak dan jumlah pamong 105 orang,
Tempat Penitipan anak ada 11 lembaga dengan peserta didik sebanyak
151 anak dan pamong sebanyak 28 orang, Play Group ada 129
lembaga dengan peserta didik sebanyak 3.608 dan jumlah pamong 575
orang, Paket A tercatat ada 16 Kelompok penyelenggara dengan warga
belajar mencapai 321 orang dan Tutor sebanyak 40 orang, Paket B
tercatat 21 Kelompok penyelenggara dengan jumlah warga belajar
sebanyak 1.098 orang dan Tutor sebanyak 150 orang, Paket C
tercatat 25 Kelompok penyelenggara dengan jumlah warga belajar
sebanyak 1.036 orang dan Tutor 211 orang, Kelpompok belajar usaha
tercatan 27 tempat penyelenggaraan dengan warga belajar sebanyak
441 orang dan nara sumber sebanyak 33 orang, Pendidikan
keaksaraan tercatat 25 tempat penyelenggaraan dengan warga belajar
mencapai 517 orang dan tutor sebanyak 118 orang. Kegiatan Kerjar
paket baik A, B maupun C di wadahi dalam PKBM dengan jumlah 32
PKBM dengan siswa sebanyak 4.068 Siswa.
3
Tabel : Jumlah Penyelenggara Kejar Paket
NO SATPEND JUMLAH
1 Paket A 321
2 Paket B 1.098
3 Paket C 71.481
Jumlah 72.900
C. Kinerja Pelayanan Dinas Pendidikan
Kinerja pelayanan Dinas Pendidikan dilihat dari tahun terakhir Renstra
2005-2010 diketahui beberapa hal telah mengalami peningkatan. Aspek-aspek
yang diuraikan dalam kenerja pelayanan Pendidikan berikut terdiri dari :
1. Penguatan Kelembagaan
Secara politis kebijakan pendidikan merupakan kebijakan yang populis,
sehingga hal-hal yang terkait pengembangan dan pembangunan pendidikan
akan mendapat dukungan pemangku kepentingan pembangunan pendidikan.
Terkait hal tersebut pada berbagai kesempatan dalam merumuskan kebijakan
bidang Pendidikan, maka Dinas Pendidikan Kota Semarang selalu mengajak
pemangku kepentingan pembangunan Pendidikan untuk berperan dalam
pembahasan atau penyusunan rancangan kebijakan Pendidikan dan
pemantauan serta evaluasi penyelenggaraan Pendidikan. Hal tersebut melalui
kemitraan dengan legislatif, Dewan Pendidikan Kota Semarang, Perguruan
tinggi dan lembaga-lembaga atau organisasi kemasyarakatan. Sehingga dalam
mewujudkan pengembangan Pendidikan di Kota Semarang berbagai aspek
dalam penyelenggaraan Pendidikan akan terus meningkatkan kemitraan.
2. Pembiayaan
Selanjutnya dalam hal pembiayaan Pendidikan telah didukung dengan
anggaran yang cukup besar bagi pembangunan Pendidikan. Penetapan
besarnya anggaran Pendidikan ini tidak terlepas dari komitmen Pemerintah
Kota dan DPRD dalam menetapkan anggaran tersebut
Secara keseluruhan anggaran Dinas Pendidikan pada tahun 2007
sebesar Rp. 411.113.967.864,- , yang terdiri dari belanja tidak langsung
sebesar Rp.300.622.149.000,- dan belanja langsung sebesar
Rp.110.491.818.864,-. Dari alokasi anggaran Belanja tersebut belanja
3
langsung yang akan digunakan untuk belanja Program/kegiatan. Sedangkan
pada tahun 2008 belanja langsung naik, namun belanja tidak langsung turun.
Hal ini disebabkan anggaran pendidikan yang dialokasikan untuk sekolah
swasta maupun dibawah naungan Depag serta anggaran pendidikan bagi
masyarakat, dipindah pos rekeningnya di Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah
sebesar Rp.36.927.526.400,-.
Selanjutnya, berikut ini adalah gambaran posisi anggaran pendidikan
dengan Anggaran Belanja Daerah (APBD). Berdasarkan amanah Surat Edaran
Mendagri Nomor 903/2706/SJ Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan
dalam APBD Tahun Anggaran 2009 yang dinyatakan bahwa anggaran
pendidikan diwajibkan 20 persen dari APBD. Apabila merunut regulasi tersebut
maka anggaran pendidikan Kota Semarang sudah mencapai 32 persen.
Perhitungan tersebut berasal dari belanja fungsi pendidikan pada APBD Kota
Semarang dibagi belanja daerah.
Berdasarkan Buku Panduan Biaya Operasional Sekolah (BOS) yang
dikeluarkan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Departemen Pendidikan Nasional tahun 2009 terjadi perubahan beberapa
kebijakan baru dari pemerintah, antara lain mencakup perubahan biaya
satuan BOS, kebijakan buku murah, perubahan penggunaan dana BOS dan
struktur organisasi pelaksanaan BOS. Sehingga pada tahun 2009 dana BOS
yang dialokasikan pada SD dan SMP atau sederajat (selain MI/Mts) di Kota
Semarang sebesar Rp.92.350.925.000,- yang diperuntukan pada :
a. SD negeri/swasta dan sederajat : Rp.55.898.800.000,-
b. SMP negeri/swasta dan sederajat : Rp.36.452.125.000,-
Sebagai catatan bahwa dana BOS tersebut tidak termasuk pendidikan
dasar (MI dan MTs) yang ada dibawah kewenangan Departemen Agama,
untuk MI dan MTs di kota Semarang dikelola langsung oleh Kantor Depag
Kota Semarang.
Sejalan dengan hal-hal diatas, maka konsekuensi dari amanat
peraturan-peraturan tersebut Pemerintah Kota Semarang wajib memberikan
layanan pendidikan bagi masyarakat pada tingkat pendidikan dasar (SD/MI
dan SMP/MTs serta satuan pendidikan yang sederajat). Sehingga sejak Tahun
Anggaran 2007 Pemerintah Kota Semarang telah menyediakan anggaran
pendidikan yang cukup besar pada pendidikan dasar, dan mulai Tahun
Anggaran 2008 anggaran pendidikan di luar gaji pegawai telah mencapai dua
puluh persen (20 %) dimana sebagian besar digunakan untuk pendidikan
3
dasar. Kemudian pada Tahun Anggaran 2009 Pemerintah Kota Semarang
menyediakan pendampingan dana BOS Tahun 2009 sebesar
Rp.59.985.282.000 (lima puluh sembilan milyar sembilan ratus delapan puluh
lima juta dua ratus delapan puluh dua ribu) yang terdiri dari Anggaran :
a. Bantuan Penyelenggaraan Pendidikan (BPP) untuk SD dan atau SMP
Swasta serta MI dan atau SDLB dan atau MTs dan atau SMPLB Negeri
maupun Swasta sebesar Rp.22.491.204.000,-;
b. Biaya Penunjang Penyelenggaraan Pendidikan (BPPP) SD dan atau SMP
Negeri sebesar Rp.29.619.510.000,-; dan
c. Dana Operasional SD dan SMP Negeri (listrik, telepon, air dan ATK)
sebesar Rp.7.874.568.000,-.
Dalam rangka mendukung program wajib belajar pendidikan dasar 9
tahun, pada tahun 2010 Pemerintah Kota Semarang kembali memberikan
pendampingan dana operasional pendidikan dasar yang merupakan
pendampingan dana BOS pada tahun keempat melalui :
a. Bantuan Penyelenggaraan Pendidikan (BPP).
b. Biaya Penunjang Penyelenggaraan Pendidikan (BPPP).
c. Dana Operasional Kantor (DOK).
d. Bantuan Subsidi Peserta didik Miskin (BSSM).
Hal tersebut sebagai perwujudan pemenuhan anggaran pendidikan
dasar sesuai arahan buku panduan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk
Pendidikan Gratis Dalam Rangka Wajib Belajar 9 Tahun Yang Bermutu yang
dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar Dan
Menengah Departemen Pendidikan Nasional, bahwa apabila dana BOS belum
mencukupi maka Pemerintah Daerah memberikan tambahan. Berkenaan hal
tersebut Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2010 juga telah
memberikan dana pendampingan BOS bagi SD dan SMP atau sederajat se
Jawa Tengah.
Perhitungan dana pendampingan BOS dari APBD Kota Semarang jauh
diatas perhitungan yang dibutuhkan atau memenuhi standar biaya
operasional. Berikut akan diuraikan dana-dana untuk mendukung standar
biaya operasi, baik yang bersumber dari APBN, APBD Provinsi Jawa Tengah
dan APBD Kota Semarang dalam rangka pemenuhan anggaran Biaya
Operasional SD dan SMP Negeri di Kota Semarang.
3
Tabel : Anggaran biaya operasional SD dan SMP Negeri Kota Semarang
No Sumber
Biaya
Jenis
Anggaran
SD / peserta didik SMP / peserta didik
Per bulan Per tahun Per bulan Per tahun
1 APBN BOS Rp.33.333 Rp.400.000 Rp.47.917 Rp.575.000
2 APBD Prov BOS Prov Rp.2.500 Rp.30.000 Rp.4.166 Rp.50.000
3 APBD Kota BPPP Rp.13.000 Rp.156.000 Rp.33.500 Rp.402.000
Jumlah Rp 48.833 Rp 586.000 Rp 85.583 Rp 1.027.000
4 APBD Kota DOK *B *T *B *T *B = Sesuai kebutuhan riil biaya listrik, air, telepon dan ATK sekolah per bulan *T = Sesuai kebutuhan riil biaya listrik, air, telepon dan ATK sekolah per tahun
3. Pencapaian APK dan APM
Hasil APK per kecamatan di Kota Semarang menunjukkan bahwa nilai
APK banyak yang capaiannya lebih dari 100 %. Hal ini menunjukkan bahwa
banyak anak didik yang berasal dari daerah bukan kecamatan atau wilayah
tersebut. Sedangkan untuk APM, capaian rata-rata sudah memenuhi standar
yang telah ditetapkan. Capaian APK dan APM untuk masing-masing
kecamatan serta rata-rata Kota Semarang dapat lihat pada table dibawah.
Tabel : Capaian APK PAUD Rata-rata Tiap Kecamatan
No. Kecamatan APK PAUD
L P Rata-rata
01 Mijen 30,36 31,25 30,79
02 Gunungpati 28,61 30,66 29,59
03 Banyumanik 33,99 33,85 33,93
04 Gajahmungkur 30,38 26,95 28,76
05 Smg. Selatan 37,13 39,74 38,40
06 Candisari 29,62 29,32 29,48
07 Tembalang 33,81 36,28 35,01
08 Pedurungan 34,47 34,56 34,51
09 Genuk 32,07 30,67 31,39
10 Gayamsari 23,86 24,70 24,27
11 Smg. Timur 27,66 26,20 26,96
12 Smg. Tengah 45,77 49,88 47,76
13 Smg. Utara 21,49 21,51 21,50
14 Smg. Barat 35,75 37,19 36,45
15 Tugu 23,09 22,35 22,74
16 Ngaliyan 25,56 26,30 25,92
Rata-rata 31,16 31,76 31,45
Tabel : Capaian APK TK/RA Rata-rata Tiap Kecamatan
No. Kecamatan APK TK/RA
L P Rata-rata
01 Mijen 57,39 58,67 58,02
02 Gunungpati 44,07 44,64 44,35
03 Banyumanik 52,25 54,40 53,27
04 Gajahmungkur 58,79 54,18 56,66
05 Smg. Selatan 61,13 58,18 59,68
06 Candisari 51,07 52,85 51,92
07 Tembalang 47,27 49,93 48,56
08 Pedurungan 57,39 56,86 57,13
09 Genuk 53,89 51,70 52,83
3
10 Gayamsari 47,05 47,25 47,15
11 Smg. Timur 51,33 48,97 50,19
12 Smg. Tengah 78,34 87,65 82,74
13 Smg. Utara 42,18 42,78 42,47
14 Smg. Barat 55,54 56,40 55,96
15 Tugu 39,08 41,95 40,39
16 Ngaliyan 44,01 45,15 44,56
Rata-rata 57,39 58,67 58,02
Tabel : Capaian APK SD Rata-rata Tiap Kecamatan
No. Kecamatan APK SD Termasuk Paket A
L P Rata-rata
01 Mijen 118,49 116,46 117,50
02 Gunungpati 98,16 94,37 96,32
03 Banyumanik 101,60 101,10 101,36
04 Gajahmungkur 103,06 108,07 105,43
05 Smg. Selatan 127,05 129,06 128,01
06 Candisari 102,44 101,85 102,16
07 Tembalang 92,35 90,75 91,58
08 Pedurungan 99,61 99,04 99,34
09 Genuk 112,27 111,10 111,70
10 Gayamsari 98,44 97,72 98,09
11 Smg. Timur 128,53 127,45 128,00
12 Smg. Tengah 146,34 156,95 151,44
13 Smg. Utara 86,70 87,26 86,97
14 Smg. Barat 104,22 104,52 104,37
15 Tugu 120,29 114,75 117,67
16 Ngaliyan 101,59 104,23 102,85
Rata-rata 105,68 105,86 105,77
Tabel : Capaian APM SD Rata-rata Tiap Kecamatan
No. Kecamatan APM SD Termasuk Paket A
L P Rata-rata
01 Mijen 100,11 97,54 98,86
02 Gunungpati 82,60 78,93 80,82
03 Banyumanik 87,44 85,86 86,68
04 Gajahmungkur 86,49 91,34 88,78
05 Smg. Selatan 107,73 108,41 108,05
06 Candisari 86,58 85,12 85,88
07 Tembalang 80,31 78,20 79,30
08 Pedurungan 85,60 85,12 85,37
09 Genuk 95,85 95,30 95,58
10 Gayamsari 85,16 83,60 84,40
11 Smg. Timur 107,09 107,81 107,44
12 Smg. Tengah 122,65 130,45 126,40
13 Smg. Utara 74,08 75,06 74,55
14 Smg. Barat 87,98 88,46 88,21
15 Tugu 99,16 94,50 96,96
16 Ngaliyan 87,29 88,04 87,65
Rata-rata 89,95 89,76 89,85
Tabel : Capaian APK SMP Rata-rata Tiap Kecamatan
3
No. Kecamatan APK SMP Termasuk Paket B
L P Rata-rata
01 Mijen 132,55 117,28 125,17
02 Gunungpati 128,28 129,72 129,00
03 Banyumanik 91,92 91,25 91,59
04 Gajahmungkur 103,64 98,47 101,10
05 Smg. Selatan 176,94 185,25 181,01
06 Candisari 92,42 90,09 91,25
07 Tembalang 81,30 85,91 83,52
08 Pedurungan 86,31 91,93 89,04
09 Genuk 93,34 104,36 98,60
10 Gayamsari 119,26 119,29 119,28
11 Smg. Timur 141,94 150,42 146,00
12 Smg. Tengah 258,35 265,09 261,62
13 Smg. Utara 43,86 46,33 45,08
14 Smg. Barat 107,24 112,39 109,74
15 Tugu 133,49 135,36 134,40
16 Ngaliyan 83,25 91,39 87,15
Rata-rata 110,18 113,63 111,85
Tabel : Capaian APM SMP Rata-rata Tiap Kecamatan
No. Kecamatan APM SMP Termasuk Paket B
L P Rata-rata
01 Mijen 98,34 87,37 93,30
02 Gunungpati 89,99 86,46 86,35
03 Banyumanik 60,55 64,39 64,51
04 Gajahmungkur 73,90 66,94 68,80
05 Smg. Selatan 152,05 125,39 122,20
06 Candisari 97,12 63,58 64,47
07 Tembalang 51,47 58,75 57,34
08 Pedurungan 60,65 71,79 69,42
09 Genuk 86,54 72,06 67,93
10 Gayamsari 137,17 80,51 80,44
11 Smg. Timur 127,26 106,45 103,15
12 Smg. Tengah 230,66 182,18 179,31
13 Smg. Utara 34,22 35,38 34,42
14 Smg. Barat 99,99 78,69 76,86
15 Tugu 156,44 110,21 107,92
16 Ngaliyan 48,43 72,47 69,06
Rata-rata 90,84 80,88 79,53
Tabel : Capaian APK SM Rata-rata Tiap Kecamatan
No. Kecamatan APK SM Termasuk Paket C
L P Rata-rata
01 Mijen 135,93 72,44 104,14
02 Gunungpati 62,48 83,85 72,73
03 Banyumanik 108,31 98,27 103,52
04 Gajahmungkur 126,69 114,00 120,58
05 Smg. Selatan 358,14 319,50 339,38
06 Candisari 130,82 76,22 104,35
07 Tembalang 42,52 34,96 38,84
08 Pedurungan 61,62 74,39 67,79
09 Genuk 76,39 113,01 94,19
10 Gayamsari 150,70 217,22 181,87
3
11 Smg. Timur 226,56 254,85 240,09
12 Smg. Tengah 199,12 279,01 237,13
13 Smg. Utara 80,49 35,45 59,42
14 Smg. Barat 80,89 105,18 92,86
15 Tugu 154,41 113,89 135,79
16 Ngaliyan 51,62 71,54 61,28
Rata-rata 114,56 119,01 116,71
Tabel : Capaian APM SM Rata-rata Tiap Kecamatan
No. Kecamatan APM SM Termasuk Paket C
L P Rata-rata
01 Mijen 88,59 51,74 70,14
02 Gunungpati 39,65 58,07 48,49
03 Banyumanik 78,79 75,93 77,43
04 Gajahmungkur 88,32 80,79 84,69
05 Smg. Selatan 243,50 219,97 232,07
06 Candisari 99,34 57,17 78,89
07 Tembalang 22,79 16,79 19,87
08 Pedurungan 44,94 49,66 47,22
09 Genuk 45,52 78,27 61,44
10 Gayamsari 103,54 151,82 126,16
11 Smg. Timur 150,22 178,49 163,74
12 Smg. Tengah 130,91 187,01 157,61
13 Smg. Utara 48,94 25,44 37,95
14 Smg. Barat 53,07 72,10 62,45
15 Tugu 113,68 80,19 98,29
16 Ngaliyan 32,36 49,34 40,59
Rata-rata 77,04 82,22 79,54
Pelayanan Dinas Pendidikan Kota Semarang yang telah dicapai
dalam 5 (lima) tahun terakhir antara lain sebagai berikut:
Angka partisipasi pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah
terdiri dari Angka Partisipasi kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni
(APM) dengan kondisi saat ini sebagai berikut :
Tabel: Capaian APK, APM
NO INDIKATOR KINERJA
INDIKATOR
CAPAIAN SAAT INI
1 APK PAUD 52,29%
2 Mempertahankan APK,APM SD 108,53%; 92,20%
3 APK , APM SMP 111,85%; 79,53%
4 APK SM 116,96%, dan meningkatkan APM SM 79,97%
116,96%; 79,97%
5 Mempertahankan Capaian APK Rata-rata
114%
3
4. Kondisi Sarana dan Prasarana
Pelayanan kegiatan proses belajar Jenjang TK/RA memiliki ruang
kelas sebanyak 1.460 ruang, 1.229 dalam kondisi baik, 28 ruang dalam
kondisi rusak ringan, 104 ruang dalam kondisi rusak berat dan 99 ruang
kelas statusnya bukan milik.
SD/MI memiliki ruang kelas sebanyak 3.494 ruang, 2.590 dalam
kondisi baik, 1.391 ruang dalam kondisi rusak ringan, 413 ruang dalam
kondisi rusak berat dan 74 ruang kelas statusnya bukan milik. SMP/MTs
memiliki ruang kelas sebanyak 2.117 ruang, 1.943 dalam kondisi baik, 152
ruang dalam kondisi rusak ringan, 22 ruang dalam kondisi rusak berat dan
12 ruang kelas statusnya bukan milik. SMA/MA memiliki ruang kelas
sebanyak 1.037 ruang, 971 dalam kondisi baik, 60 ruang dalam kondisi
rusak ringan, 6 ruang dalam kondisi rusak berat dan 7 ruang kelas
statusnya bukan milik. SMK memiliki ruang kelas sebanyak 887 ruang, 835
dalam kondisi baik, 46 ruang dalam kondisi rusak ringan, 3 ruang dalam
kondisi rusak berat dan 3 ruang kelas statusnya bukan milik dan PLB
memiliki ruang kelas sebanyak 185 ruang, 151 dalam kondisi baik, 20 ruang
dalam kondisi rusan ringan, 0 ruang dalam kondisi rusak berat dan 14 ruang
kelas statusnya bukan milik.
Sehingga kalau dilihat ketersediaan ruang kelas menurut kondisi
dan status kepemilikan secara keseluruhan dapat diketahui bahwa jumlah
ruang kelas 10.411, dalam kondisi baik sebanyak 7.957 ruang, dalam konsisi
rusak ringan 1.684 ruang, dalam kondisi rusak berat 564 dan sebanyak 206
ruang kelas statusnya adalah bukan milik.
Dari data diatas dapat diketahui bahwa ketersediaan ruang kelas
belum mampu menampung keseluruhan jumlah rombongan belajar
sehingga harus mengoptimalkan ruang kelas yang ada dengan melakukan
kombinasi penyelenggaraan belajar mengajar.
Fasilitas penunjang pembelajaran berupa perpustakaan menurut
data tahun 2009/2010 untuk jenjang TK/RA baru 268 Taman Kanak-kanak,
SD/MI 447 sekolah, SMP/MTs 177 sekolah, SMA/MA 99 sekolah dan SMK 74
sekolah. Dari data tersebut dapat kita simpulkan bahwa kebutuhan ruang
perpustakaan khususnya di TK/RA, dan SD/MI masih sangat kurang.
3
5. Kualifikasi Sekolah
Dari sekolah yang ada di kota Semarang beberapa telah memiliki status
Sekolah Standar Nasional (SSN) dan sebagian lagi sudah menjadi Rintisan
Sekolah Berstandar Internasional. Sesuatu yang cukup menggembirakan
bahwa untuk SSN dan RSBI di kota Semarang tidak hanya sekolah negeri
tetapi terdapat beberapa sekolah swasta. Sekolah yang telah berstatus SSN
dan RSBI tersebut ada di semua jenjang Pendidikan.
Tabel : Sekolah yang berstatus SSN serta RSBI
6. Prestasi Pendidikan
a. UASBN dan UN
NO JENJANG SSN RSBI
N S Jumlah N S Jumlah
1 TK/RA
2 SD/MI 15 3 18 1 1
3 SMP/MTs 30 2 32 3 1 4
4 SMA 13 2 15 3 1 4
5 SMK 4 - 4
Total 58 7 65 11 2 13
JENJANG LULUS 2009
LULUS 2010
PERINGKAT 2009
PERINGKAT 2010
TARGET PERINGKAT
2011
1. SD + MI 28 15 10
2. SMP/MTS 94.72 96.48 10 10 8
3. SMA/MA 95.58 98.01
IPA 98.91 98.62 13 8 6
IPS 93.07 97.64 15 6 5
BHS 91.87 96.30 15 26 15
AGAMA 0 93.59
Tabel: Kelulusan
3
b. Prestasi Kejuaraaan / Lomba
Tabel : Prestasi
NO
JENIS LOMB
A
JENJANG PENDIDI
KAN
PROVINSI
PRESTASI NASIONAL
INTERNASIONAL
KETERANGAN
1 OSN SMP/MTS 2 EMAS 1 EMAS 1EMAS
2 PERAK 2 PERAK 1 PERAK
2 PERUNGGU 1 PERUNGGU
2 OOSN SMP/MTS 3 EMAS 1 EMAS JUARA
2 PERAK 2 PERAK UMUM
1 PERUNGGU 1 PERUNGGU
3 FLSSN SMP/MTS 1 EMAS 1 PERAK
4 LCC SMP/MTS
1 PERAK
5 LSS SMP/MTS
1 EMAS 1 PERAK
6 Vocal Group
1 PERAK
D. Tantangan dan Peluang Pengembangan
Berdasarkan analisis faktor eksternal, Internal, potensi, dan permasalahan
pendidikan dapat diidentifikasi berbagai tantangan yang dihadapi dalam
melaksanakan pembangunan pendidikan lima tahun ke depan. Tantangan-
tantangan
1. Tantangan
a. Tidak meratanya hasil prestasi pendidikan anak didik di setiap sekolah dan
antar wilayah, serta antara sekolah negeri dan swasta.
b. Penerapan program rintisan wajib belajar 12 tahun belum optimal.
c. Implementasi program sekolah murah berkualitas pada pendidikan dasar
masih banyak hambatan.
d. Masih banyaknya ruang kelas atau bangunan sekolah yang belum layak.
e. Faktor tidak meratanya kualitas tenaga pendidik di tiap sekolah, baik
disparitas antarasekolah negeri dan swasta serta sekolah di tengah kota
4. SMK 99.21 99.91 4 7 3
3
dan di wilayah pinggiran kota.
f. Pendidikan yang diharapkan terutama kejuruan belum sesuai dengan
tuntutan kebutuhan pasar kerja.
g. Kebutuhan data pendidikan yang up-to date, yang dapat digunakan
sebagai dasar perencanaan pendidikan tiap tahunnya.
2. Peluang
a. Adanya semangat yang kuat dari pemangku kepentingan pembangunan
pendidikan untuk meningkatkan kinerja pendidikan Kota Semarang.
b. Adanya semangat dari kalangan masyarakat untuk turut serta mengawasi
penyelenggaraan pendidikan, bahkan muncul banyak LSM atau lembaga
non-pemerintah yang merelakan diri memonitor dan mengawasi
pelaksanaan pengelolaan pendidikan dasar dan menengah.
c. Adanya MOU antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan
Pemerintah Kota dalam pembiayaan pendidikan di daerah.
d. Masih terdapat peluang-peluang untuk penggalian dana pendidikan yang
tidak berasal dari anak didik.
e. Banyaknya kegiatan Diklat atau Bintek bagi pengembangan tenaga
pendidik.
f. Adanya kemajuan teknologi informasi dalam dunia pendidikan.
E. Pelayanan
Luas wilayah Kota Semarang mencapai 372.52 Km2, yang dibagi menjadi
16 Kecamatan dengan jumlah penduduk sebanyak 1.720.624 jiwa, dan dari
jumlah tersebut yang berusia 0-6 tahun adalah 148.754 jiwa, 4-5 tahun 50.501
jiwa, 4-6 tahun 76.413 jiwa, berusia 6-7 tahun 53.102 jiwa, 7-12 tahun 147.129
jiwa, berusia 13-15 tahun 65.087 jiwa dan berusia 16-18 tahun 62.030
jiwa.Jumlah penduduk diatas adalah masyarakat yang harus dilayani dalam
bidang Pendidikan. Dimana pada masing-masing usia tersebut, membutuhkan
pelayanan Pendidikan yang berbeda antara satu dengan lainnya.Pelayanan
penyelenggaraan Pendidikan juga dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kota
Semarang dalam bentuk pelayanan administrasi umum dan perijinan baik yang
dibutuhkan internal dinas maupun eksternal dari luar dinas. Untuk pengelolaan
Pendidikan kegiatan pelayanan yang dilakukan terdiri dari :
1. Pelayanan administrasi perkantoran
2. Pelayanan pegawai, pendidik dan tenaga kependidikan.
3
3. Pelayanan tenaga fungsional.
4. Pelayanan keuangan.
5. Pelayanan informasi data.
6. Pelayanan pada masyarakat, lembaga pemerintah, perguruan tinggi dan
organisasi kemasyarakatan.
7. Pelayanan penanganan pengaduan.
Sedangkan pelayanan administrasi umum dan perijinan yang ada pada
Dinas Pendidikan Kota Semarang terdiri dari :
1. Legalisir Ijazah/Penghargaan.
2. Legalisir Piagam Penghargaan.
3. Surat Keterangan Ralat Ijazah.
4. Surat Keterangan Pengganti Ijazah Yang Hilang.
5. Surat Keterangan Pengganti Ijazah yang Rusak.
6. Ijin Melaksanakan Penelitian.
7. Ijin Pendirian TK, SD, SMP, SMA,dan SMK.
8. Ijin Pendirian Kelompok Bermain Play Group.
9. Perijinan Kursus.
3
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS
A. Identifikasi Permasalahan Dinas Pendidikan
Permasalahan Pendidikan yang dialami oleh Kota Semarang, tidak jauh
berbeda dengan kota-kota besar lainnya. Namun dengan dukungan pemangku
kepentingan Pendidikan, permasalahan Pendidikan tersebut akan di eliminir
dengan kekuatan dan peluang yang dimiliki. Hasil identifikasi permasalahan
Pendidikan Kota Semarang secara makro dapat dirumuskan seperti berikut :
1. Belum optimalnya kemampuan dan kesiapan SDM dalam menjalankan
kebijakan desentralisasi Pendidikan, mengingat sejak otonomi daerah regulasi
Pendidikan bergulir terus dan sering berganti.
2. Kurang optimalnya sekolah untuk mengatur sendiri penyelenggaraan
Pendidikan sesuai dengan semangat daerah atau kearifan local berdasar
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).
3. Ranking kelulusan siswa dibanding daerah lain di Jawa Tengah masih
tertinggal atau belum memuaskan, padahal berdasar input yang ada lebih baik
dari daerah lain di Jawa Tengah.
4. Masih rendahnya pemahaman dan pengalaman pengelolaan keuangan sekolah
sesuai regulasi (PP 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan).
5. Masih sedikitnya sekolah yang bertaraf nasional dan internasional,
berdasarkan proporsi jumlah sekolah yang ada di Kota Semarang.
6. Disparitas kualitas sekolah dan pendidik, antara sekolah di tengah kota dengan
di wilayah pinggiran kota.
7. Masih rendahnya pemahaman masyarakat berpartisipasi dalam pendanaan
Pendidikan.
8. Sarana dan prasarana sekolah masih ada yang tidak sesuai dengan kebutuhan
sesuai Standar Nasional Pendidikan.
B. Telaah Visi, Misi, dan Program Walikota dan Wakil Walikota
Visi lima tahun kedepan (2010-2015) dari Walikota dan Wakil Walikota
Semarang adalah “TERWUJUDNYA SEMARANG SEBAGAI KOTA
PERDAGANGAN DAN JASA YANG BERBUDAYA MENUJU MASYARAKAT
SEJAHTERA”. untuk mencapai visi tersebut telah dijabarkan dalam 5 Misi yaitu :
1. Mewujudkan Sumberdaya Manusia Dan Masyarakat Kota Semarang Yang
Berkualitas.
3
2. Mewujudkan Pemerintahan Kota Yang Efektif Dan Efisien, Meningkatkan
Kualitas Pelayanan Publik, Serta Menjunjung Tinggi Supremasi Hukum.
3. Mewujudkan Kemandirian Dan Daya Saing Daerah.
4. Mewujudkan Tata Ruang Wilayah Dan Infrastruktur Yang Berkelanjutan.
5. Mewujudkan Kesejahteraan Sosial Masyarakat.
Melihat visi dan misi Walikota dan Wakil Walikota Semarang tersebut
mengandung keinginan untuk menjadikan masyarakatnya sejahtera. Namun
untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat tersebut salah satunya melalui
dukungan misi yang pertama yaitu Mewujudkan Sumberdaya Manusia Dan
Masyarakat Kota Semarang Yang Berkualitas. Misi inilah yang bersentuhan
langsung dengan aspek pendidikan, yaitu untuk mendapatkan SDM dan
masyarakat yang berkualitas tentunya seseorang harus mendapatkan pendidikan
yang layak dan bermutu.
Selanjutnya agar misi tersebut dapat tercapai, langkah konkrit yang
dilakukan dengan memprioritaskan “SAPTA PROGRAM” yang terdiri dari :
1. Penanggulangan Kemiskinan dan pengurangan pengangguran
2. Rob dan banjir
3. Pelayanan publik
4. Tata ruang dan infrastruktur
5. Kesetaraan dan keadilan gender
6. Pendidikan
7. Kesehatan
Dari Sapta Program ini semakin menguatkan keinginan Walikota dan Wakil
Walikota untuk meningkatkan kualitas Pendidikan kota Semarang, dengan
masuknya Pendidikan sebagai salah satu program prioritas. Melalui Sapta
Program tersebut, harapannya akan mendudukan Kota Semarang sejajar dengan
Kota Metropolitan di Indonesia akan lebih cepat tercapai. Sehingga Walikota dan
Wakil Walikota meluncurkan slogan “Waktunya Semarang Setara”. Slogan ini
untuk mempermudah implementasi dalam mencapai visi Kota Semarang 2010 -
2015 Secara gramatikal definisi tentang setara yaitu sejajar / sama tingginya,
setingkat / sama dalam kedudukan, sepadan / seimbang antara input dengan
output.
Melihat kenyataan tersebut, maka di bidang pendidikan diperlukan upaya
peningkatan optimalisasi pembangunan Pendidikan di Kota Semarang untuk
membangun sebuah komitmen dari segenap pemangku kepentingan
pembangunan pendidikan untuk bersama membangun, mengejar ketinggalan dan
3
minimal mensejajarkan pendidikan kota Semarang dengan Kota-kota
metropolitan lainnya, dengan semangat dan Motivasi “Waktunya Pendidikan
Semarang Setara”.
Perumusan tujuan dan sasaran dari visi dan misi kepala daerah dan wakil
kepala daerah menjadi landasan perumusan visi, misi, tujuan dan sasaran
Renstra Dinas Pendidikan untuk periode 5 (lima) tahun.
C. Telaah Renstra
1. Kementerian Pendidikan Nasional
Visi Kementerian Pendidikan Nasional pada renstra Tahun 2009-2014
adalah “Terselenggaranya Layanan Prima Pendidikan Nasional untuk
membentk Insan Indonesia Cerdas Komperenhensif”. Visi tersebut merupakan
visi untuk mencapai recana pembangunan pendidikan jangka panjang dan
merupakan mile stone kedua atau tahap lima tahun kedua. Selanjutnya untuk
mewujudkan visi tersebut dijabarkan dalam 5 misi yaitu :
1. Meningkatkan Ketersediaan Layanan Pendidikan.
2. Meningkatkan Keterjangkauan Layanan Pendidikan.
3. Meningkatkan Kualitas/Mutu dan Relevansi Layanan Pendidikan.
4. Meningkatkan Kesetaraan dalam Memperoleh Layanan Pendidikan.
5. Meningkatkan Kepastian/ Keterjaminan memperoleh Layanan Pendidikan.
Melihat misi yang disampaikan dalam Renstra Kemendiknas tersebut
kata layanan pendidikan menjadi kata kunci dalam setiap misi. Sehingga untuk
mensinergikan perencanaan Pendidikan kota Semarang dengan Pemerintah
Pusat, tentu layanan Pendidikan ini akan diadobsi menjadi visi Dinas
Pendidikan Kota Semarang.
Sedangkan arah kebijakan lima tahun kedepan Kemendiknas bertumpu
pada peningkatan mutu, Pendidikan karakter, Penguatan TIK, pendanaan
Pendidikan dan penguatan Pendidikan non forma / informal. Oleh karena itu
hal-hal tersebut nantinya akan menjadi perhatian dalam penyusunan
perencanaan Pendidikan pada Renstra Dinas Pendidikan Kota Semarang.
2. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah
Kota Semarang sebagai ibukota Jawa Tengah, tentu sebagai kota
utama yang akan menunjang keberhasilan visi Pendidikan Jawa Tengah.
Dimana visi pada Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun
3
2008-2013 adalah “Pendidikan Jawa Tengah Bermoral, Kompetitif dan Cinta
Tanah Air”. Visi ini dijabarkan dalam 5 misi sebagai berikut :
1. Membangun budaya kerja prestatif dan bermoral bagi seluruh aparatur
penyelenggara pendidikan.
2. Menjamin penyelenggaraan pendidikan bermutu, berkelanjutan, merata
dan berkeadilan sesuai otonomi daerah dan tugas pembantuan.
3. Mewujudkan insan pendidikan berkepribadian patriotis.
4. Mengupayakan pengelolaan manajemen layanan pendidikan yang
transparan, efektif dan efisien.
5. Membudayakan kepedulian dan peran serta masyarakat terhadap
pembangunan pendidikan.
D. Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis
Kota Semarang terletak antara garis 6º 50’ - 7º 10’ LS dan garis 109º 50’ -
110º 35’ BT. Letak Geografis Kota Semarang tersebut secara administratif Kota
Semarang dibatasi sebelah utara berbatasan dengan laut Jawa, sebelah timur
berbatasan dengan Kabupaten Demak, sebelah selatan berbatasan dengan
Kabupaten Semarang, dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Kendal.
Batas wilayah Kota Semarang yang langsung berbatasan dengan tiga
kabupaten, tentu akan berdampak pada banyaknya anak usia sekolah di daerah
berbatasan kota dan yang memang berkeinginan bersekolah di Semarang. Hal ini
akan mempengaruhi APK jenjang Pendidikan di Kota Semarang.
Sedangkan ketinggian Kota Semarang terletak antara 0,75 – 348 meter di
atas permukaan laut dengan luas wilayah adalah 373,70 Km2. Berdasarkan hal
tersebut maka Kota Semarang memiliki karakteristik topografi berupa daerah
pantai dan daerah perbukitan. Pada ketinggian 0,75 meter termasuk dalam
kawasan Pusat Kota Semarang (Dataran Rendah Semarang Bagian Utara) yang
diwakili oleh titik tinggi di daerah Pantai Pelabuhan Tanjung Mas sampai Simpang
Lima. Dataran pesisir panta terdapat 1 % dari luas wilayah total dengan
ketinggian wilayah 0 – 0,75 meter dpl. Kondisi ketinggian dari permukaan air laut
tersebut menyebabkan beberapa sekolah yang ada di wilayah tersebut rawan
banjir dan terkena rob.
Selain itu beberapa wilayah mengalami permasalahan hidrologi yaitu debit
saluran dan sungai di kota bagian bawah tidak sebanding dengan volume air.
Semakin banyak daerah terbangun pada daerah tangkapan air, dan semakin
3
banyak curah hujan akan mempengaruhi kecepatan aliran air (run off) sehingga
debit air pada sungai-sungai tersebut semakin besar. Kesesuaian debit dengan
dimensi saluran berpengaruh terhadap luasnya daerah genangan di Kota
Semarang bagian bawah. Adanya sungai yang mengalami penyempitan dan
sedimentasi serta kurangnya drainase dibandingkan dengan lahan terbangun
merupakan faktor penyebab terjadinya banjir ataupun genangan di Kota
Semarang bagian bawah di musim penghujan. Berdasarkan kondisi tersebut
beberapa sekolah yang berdekatan dengan sungai besar seperti Sungai
Banjirkanal Barat, Sungai Banjir Kanal Timur dan Sungai Beringin sering
mengalami banjir.
Selanjutnya ketinggian 90,5 – 348 meter terletak pada daerah pinggir Kota
Semarang, yang terbesar di sepanjang arah mata angin yang diwakili oleh titik
tinggi yang berlokasi di Jatingaleh dan Gombel, Semarang Selatan, Tugu, Mijen
dan Gunungpati. Dataran tinggi terdapat 66% dari luas wilayah total dengan
ketinggian wilayah 5 – 348 meter dpl.Pada wilayah ini banyak sekolah yang
mengalami kerusakan,disebakan adanya pergerakan tanah dan akibat berada di
dekat daerah lereng.
Secara umum kriteria kemiringan lereng di Kota Semarang wilayahnya
memiliki tingkat kemiringan lereng yang curam seluas 1138,80 Ha (3,05%) dan
terjal/sangat curam seluas 960,50 Ha (2,57%). Terutama sekolah yang ada
padawilayah Lereng III (15-40 %), meliputi wilayah di sekitar Kaligarang dan Kali
Kreo (Kecamatan Gunungpati), sebagian wilayah Kecamatan Mijen (daerah
Wonoplumbon), sebagian wilayah Kecamatan Banyumanik dan Kecamatan
Candisari dengan luas keseluruhan sebesar 7050,8 Ha (18 %). Serta sebagian
lagi pada wilayah lereng IV (> 40 %) meliputi sebagian wilayah Banyumanik
(sebelah tenggara), dan sebagian wilayah kecamatan Gunungpati, terutama
disekitar kali Garang dan Kali Kripik yang memiliki keseluruhan luasan sebesar
766,7 Ha (2%). Sehingga ketinggian dan lereng yang bervariasi ini menjadikan
pemanfaatan wilayah tersebut untuk sekolah harus berhati-hati.
Selain kondisi diatas, melihat struktur geologi Kota Semarang terdiri tiga
bagian yaitu struktur joint (kekar), patahan (fault), dan lipatan. Berdasarkan
kondisi tersebut maka sekolah yang berada pada daerah patahan tanah bersifat
erosif dan mempunyai porositas tinggi, sehingga tanah mudah bergerak atau
longsor serta mengancam bangunan sekolah. Pada daearah aliran sungai
Kaligarang merupakan patahan Kaligarang yang membujur arah utara sampai
selatan di sepanjang Kaligarang yang berbatasan dengan bukit Gombel.Patahan
3
ini bermula dari Ondorante ke arah utara hingga Bendan Duwur. Patahan ini
merupakan patahan geser, yang memotong formasi Notopuro, ditandai adanya
zona sesar, tebing terjal di Ondorante, dan pelurusan Kaligarang serta beberapa
mata air di Bendan Duwur. Daerah patahan lainnya adalah Meteseh, Perumahan
Bukit Kencana Jaya dengan arah patahan melintas dari utara ke selatan.
E. Penentuan Isu-Isu Strategis
Berdasarkan uraian-uraian diatas tentang kondisi Pendidikan dan analisis
yang telah dilakukan, maka dapat diinventarisasi isu-isu strategis pendidikan di
Kota Semarang meliputi :
1. Akses Pendidikan
• Strategi Pengembangan Pendidikan dasar dan menengah belum berjalan
optimal.
• Program sekolah murah berkualitas masih terjadi hambatan dalam
implementasinya.
• Akses pelayanan pendidikan non formal belum merata pada seluruh wilayah.
2. Mutu Pendidikan
• Kualitas sarana prasarana sekolah untuk pendidikan dasar masih belum
merata di semua wilayah.
• Kualitas Sumber Daya Manusia pendidik masih belum merata.
• Banyak sekolah yang kekurangan tenaga kependidikan.
• Masih adanya kesenjangan mutu pendidikan diantara sekolah-sekolah.
• Relevansi Pendidikan belum mengarah pada kebutuhan pasar kerja.
• Penerapan e-learning pada pembelajaran di sekolah masih belum optimal.
3. Tata Kelola atau Akuntabilitas
• Manajemen sekolah dan Komite sekolah belum berfungsi optimal, sesuai
tugas pokok dan fungsinya.
• Masih rendahnya pencitraan publik bidang pendidikan.
• Masih banyaknya keluhan pengaduan masyarakat di bidang Pendidikan.
• Kesadaran sekolah dalam mengumpulkan data sekolah dan laporan
kegiatan masih belum optimal.
• Belum semua sekolah transparan dan akuntabel dalam pengelolaan
anggaran.
3
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN,
SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
A. Visi dan Misi
Visi dan misi Dinas Pendidikan Kota Semarang dibuat untuk secara
langsung maupun tidak langsung mendukung atau mewujudkan visi dan misi
Walikota dan Wakil Walikota Semarang Tahun 2010-2015 pada urusan
Pendidikan, utamanya dalam mendukung misi pertama yaitu “Mewujudkan
Sumberdaya Manusia Dan Masyarakat Kota Semarang Yang Berkualitas”.
Dalam rangka mendukung terwujudnya misi tersebut dengan
memperhatikan isu-isu strategis pendidikan di Kota Semarang, maka melalui
keselarasan dengan visi pendidikan nasional dan visi pendidikan Jawa Tengah
ditetapkan Visi Pendidikan Kota Semarang berikut :
“Terwujudnya Pendidikan yang Berkualitas dan Berbudaya”
Perwujudan visi tersebut mengandung makna bahwa pendidikan sebagai
sarana pengembangan SDM merupakan suatu struktur inti dalam merubah dan
meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan agar menjadi manusia
yang berkualitas. Manusia yang berkualitas hanya dapat dicapai apabila
pendidikan yang diberikan juga berkualitas. Sesungguhnya tidak hanya
berkualitas tetapi SDM yang merupakan organ masyarakat dalam melaksanakan
proses kehidupan sehari-hari juga harus berbudaya, dalam arti bahwa
pengetahuan, kemampuan dan ketrampilannya harus tetap memegang nilai-nilai
norma-norma yang ada dimasyarakat sesuai dengan kearifan lokal.
Secara khusus makna dari penjabaran visi tersebut adalah sebagai berikut:
Pendidikan Berkualitas : memiliki nilai lebih dari standar Pendidikan yang ada
atau setara dengan Pendidikan kota besar lainnya di Indonesia, serta
masyarakat dapat merasakan pelayanan Pendidikan yang layak sesuai dengan
jenjang atau jenis Pendidikan yang dibutuhkannya sehingga mampu
menghasilkan SDM yang menguasai imtaq dan iptek.
Pendidikan Berbudaya: suatu kondisi dimana Pendidikan yang diimplentasikan
tetap menjunjung tinggi nilai agama, moral/etika, hukum, dan budaya yang
didukung oleh imtaq dan iptek.
3
Berdasarkan visi diatas, maka untuk mewujudkannya dijabarkan dalam
beberapa misi berikut :
a. Memperluas pemerataan kesempatan pada masyarakat untuk memperoleh
akses Pendidikan.
b. Meningkatan, pemerataan mutu dan relevansi layanan Pendidikan formal dan
non formal.
c. Meningkatkan kualitas SDM pendidik dan tenaga kependidikan.
d. Meningkatkan tata kelola Pendidikan secara transparan dan Akuntabel.
e. Meningkatkan pelayanan publik di bidang Pendidikan.
f. Memantapkan kerjasama kelembagaan bidang Pendidikan.
B. Tujuan
Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu
dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi dengan menjawab isu strategis
pendidikan dan permasalahan pembangunan pendidikan di Kota Semarang.
Rumusan tujuan renstra Pendidikan ini merupakan dasar dalam menyusun
pilihan-pilihan strategi pembangunan dan sarana untuk mengevaluasi pilihan
tersebut. Tujuan dari Renstra Dinas Pendidikan Kota Semarang Tahun 2010-2015
adalah :
1. Mengembangkan pemerataan akses dan mutu pendidikan dasar 9 tahun dan
rintisan wajar 12 tahun.
2. Meningkatkan sarana/prasarana yang memadai
3. Tenaga pendidikan yang profesional
4. Peningkatan tata kelola pendidikan yang berskala berstandar nasional
C. Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai dari tujuan renstra yang diformulasikan secara
spesifik dan rasional untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima)
tahun ke depan adalah :
1. Meningkatnya pemerataan dan jangkauan akses pelayanan pendidikan
mencapai 90%
2. Meningkatnya mutu dan kualitas pendidikan berstandar Nasional untuk SD/MI
mencapai 40 %, SMP/MTs 60%, SMA/SMK/MA 40% dan Standar
Internasional pada masing-masing sekolah 1 tingkat
3
3. Meningkatnya prosentase kualitas dan kuantitas sarana prasarana pendidikan
umum dan khusus mencapai 75%
4. Meningkatnya relevansi dan daya saing pendidikan menengah umum dan
khusus.
D. Strategi
Beberapa strategi yang akan diterapkan untuk mendukung terwujudnya
visi dan misi adalah:
1) Strategi Akselerasi
Strategi ini memfokuskan pada percepatan pembangunan bidang pendidikan
pada hal-hal yang dianggap mendesak dan perlu penanganan khusus, serta
dalam rangka mengikuti perkembangan regulasi baru dan globalisasi.
2) Strategi Pemerataan
Strategi ini menonjolkan persamaan pembangunan pendidikan pada beberapa
aspek dilihat dari wilayah, anak usia sekolah dan jenjang yang bertujuan
mengurangi kesenjangan dan menjaga keseimbangan pembangunan
pendidikan pada semua jenjang dan jenis pendidikan. Utamanyanya pada
pemerataan akses mendapatkan pelayanan pendidikan dasar bagi
masyarakat.
3) Strategi Kesinambungan
Strategi ini bertujuan mewujudkan serangkaian kegiatan pembangunan
pendidikan yang berkelanjutan, dengan jalan mengantisipasi segala gejala dan
dampak perkembangan penyelenggaraan pendidikan melalui tugas dan fungsi
yang terkoordinasi, tersinkronisasi serta terintegrasi secara proporsional. Hal
ini dikarenakan beberapa program dan kegiatan bidang pendidikan yang
selalu teranggarkan tahunan.
4) Strategi Interkoneksitas
Strategi ini bertujuan memaduserasikan serangkaian kegiatan pembangunan
pendidikan pada pendidikan kejuruan dan dengan pemangku kepentingan
pembangunan pendidikan serta kegiatan yang bersumber dana dan berasal
dari pemerintah dan pemerintah propinsi maupun instansi negeri lainnya,
melalui pengembangan dan penyempurnaan berbagai mekanisme dan
prosedur pengelolaan pembangunan pendidikan.
3
5) Strategi Pemberdayaan Masyarakat
Strategi ini mendorong masyarakat agar ikut aktif mengembangkan dan
pengelolaan pendidikan secara profesional yang dapat menghasilkan SDM
yang berkualitas. Serta membangun kerjasama antar lembaga pendidikan,
institusi pasangan dan stake holder lainnya, sehingga tersedianya tenaga
kerja yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
E. Kebijakan
Kebijakan untuk mewujudkan agar tujuan dan sasaran Pendidikan Kota
Semarang 2010-2015 dapat tercapai adalah sebagai berikut:
a. Memujudkan anggaran Pendidikan lebih dari 20 persen dari APBD.
b. Mempertahankan Wajar 9 tahun dan merintis Wajar 12 tahun;
c. Meningkatan kualitas dan kuantitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan;
d. Melaksanakan dan mengembangkan kurikulum berbasis kearifan lokal dalam
proses pembelajaran di sekolah;
e. Merehabilitasi, membangun dan pengadaan sarana prasarana pendidikan;
f. Meningkatkan prestasi siswa, baik prestasi akademik maupun non akademik;
g. Mendorong lembaga pendidikan non formal untuk menciptakan iklim
pembelajaran yang lebih kompetitif.
3
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK
SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
A. Rencana Program dan Kegiatan
Program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam Tahun 2010-2015 adalah
sebagai berikut:
Tabel: Rencana dan Program Kegiatan
No MISI PROGRAM KEGIATAN
1 Memperluas pemerataan kesempatan pada
masyarakat untuk memperoleh akses Pendidikan.
1. PAUD
1. Pembangunan saranan dan prasarana PAUD Formal
2. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar
Sembilan Tahun
1. Fasilitasi Pendidikan Inklusi SD dan SMP
2. Rehabilitasi sedang/berat Bangunan Sekolah
3. Rehabilitasi dan Pembangunan Ruang Kelas
4. BOS 5. Pendampingan BOS
3. Program Pendidikan
Menengah
1. Pembangunan RKB
2. Rehabilitasi 3. Fasilitasi pendanaan
pendidikan
4. PNF 1. Kursus ketrampilan 2. Desa Vokasi
5. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
1. Pengelolaan BOS dan Pendampingan BOS
2. Pengelolaan Beasiswa
Bagi Keluarga Tidak Mampu
2 Meningkatan, Pemerataan mutu dan Relevansi
layanan Pendidikan formal dan non formal.
1. PAUD
1. Pengembangan kurikulum, bahan ajar, model pembelajaran
dan pelaksanaan ajang kreatifitas
2. Kegiatan ujian
kesetaraan Paket A,B,C
2. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar
Sembilan Tahun
1. Penjaminan Mutu Sekolah Berstandar
Internasional 2. Pengadaan Sarana dan
Prasarana
3. Lomba-lomba dan ajang kreatifitas
3. Program Pendidikan 1. Penjaminan Mutu
3
Menengah Sekolah Menengah 2. Pengadaan Sarana dan
Prasarana 3. Lomba-lomba dan ajang
Kreatifitas
4. PNF 1. Fasilitasi Akreditasi dan Penilaian Kinerja
Lembaga PNFI dan Pembinaan Kursus Kelembagaan
2. Penyusunan KTSP Pendidikan kesetaraan
5. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
1. Fasilitasi Penyelenggaran UN,
UASBN dan UNPK 2. Lomba Gugus dan
Lomba Sekolah Sehat
3. Fasilitasi Pembinaan Nasionalisme dan Karakter Bangsa melalui
Jalur Pendidikan 4. Pengembangan
Kepribadian siswa
5. Penyusunan dokumen perencanaan pendidikan
6. Monitoring, Akreditasi dan Ijin Pendirian Sekolah
7. Penyuluhan P4GN bagi Pelajar SMP, SMA dan
SMK 8. Sertifikasi ISO untuk
pelayanan pendidikan
3 Memperkuat SDM pendidik dan tenaga kependidikan
1. Program PAUD 1. Pengembangan kurikulum, bahan ajar, model pembelajaran
dan pelaksanaan ajang kreatifitas
2. Sosialisasi Bahaya
Merokok
2. Program Wajib Belajar
Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
1. Fasilitasi Peningkatan
Kemampuan Bhs Inggris Guru RSBI SMA
3. Program Pendidikan
Menengah
2. Fasilitasi Peningkatan
Kemampuan Bhs Inggris Guru RSBI SMA
4. Program Peningkatan
Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
1. Pelaksanaan sertifikasi
pendidik 2. Pengembangan sistem
pendataan dan pemetaan pendidik
3
dan tenaga kependidikan
3. Pengembangan sistem penghargaan dan
perlindungan terhadap profesi pendidik
4. Pemilihan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan Berprestasi
5. Seleksi Calon Kepala
Sekolah SD/SMP/SMA/SMK
6. Pembinaan guru TK,
SD, SMP, SMA/SMK, SLB
7. Inpassing Jabatan
Guru Non PNS ( GTY )
4 Meningkatkan tata
kelola Pendidikan secara transparansi dan akuntabel
1. Manajemen Pelayanan
Pendidikan
1. Pengelolaan Profil
Pendidikan (PadatiWeb)
2. Pelaksanaan
penerimaan peserta didik dengan teknologi informasi (PPD TI)
3. Manajemen Pendataan Pendidikan
5 Meningkatkan
Pelayanan Publik di bidang Pendidikan
1. Manajemen Pelayanan
Pendidikan
1. Sertifikasi ISO untuk
Pelayanan Pendidikan 2. Pelaksanaan
penerimaan peserta
didik dengan teknologi informasi (PPD TI)
6 Memantapkan Kelembagaan bidang
Pendidikan
1. Manajemen Pelayanan Pendidikan
1. Pelaksanaan Sosialisasi dan Kerjasama
Kelembagaan Bidang Pendidikan
B. Indikator Kinerja
Pembangunan pendidikan yang dilakukan tidak mempunyai makna yang
berarti manakala pada akhir tahun pelaksanaan tidak memiliki tolok ukur untuk
pencapaiannya. Untuk itu tolok ukur dibawah ini merupakan tolok ukur
pencapaian dari Pendidikan yang diharapkan pada tahun 2015, sehingga untuk
mengetahui sampai sejauh mana tahapan kemajuan pendidikan dasar dan
menengah pada tiap tahun sudah tercapai dan bagaimana pada akhir dari
perencanaan pendidikan yang telah ditetapkan apakah dapat tercapai dapat
dilihat pada tabel berikut.
3
Tabel : Rencana, Program Indikator Kinerja
NO Program dan Kegiatan Indikator Kinerja Capaian
Indikator Kinerja
1 2 3 4
1 Program Pendidikan Anak Usia Dini
meningkatkan APK PAUD 62%
mempertahankan jumlah TK NBI dan mendorong menjadi
TK Bertaraf Internasional
1
Penerapan Sistem Pembelajaran berkarakter
100%
2 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun Mempertahankan APK,APM SD
108,53%; 92,20%
Mempertahankan APK , APM
SMP
111,85%;
79,53%
Meningkatkan kualitas Peserta didik dan kelulusan SD 99,99%, SMP 94 %
99,99%; 94%
Meningkatkan kualitas ruang
kelas SD
100 Ruang
Meningkatkan kualitas ruang kelas SMP
25 Ruang
capaian 40% SD pelaksanaan e-pembelajaran
40%
capaian 60% pelaksanaan e-pembelajaran
60%
meningkatkan jumlah sekolah terakreditasi 95%
95%;95%
meningkatkan 90% SD dan SMP terakreditasi minimal B
90%
mempertahankan jumlah SD RSBI dan mendorong menjadi SBI
Tetap
mempertahankan jumlah SMP SBI dan mendorong menjadi SBI
4
3 Program Pendidikan Menengah Mempertahankan APK SM 116,96%, dan meningkatkan APM 79,97%
116,96%; 79,97%
Meningkatkan kualitas Peserta didik dan kelulusan SMA/SMK 96%
96%
meningkatkan jumlah SMA berkreditasi B sebesar 90%
90%
3
meningkatkan jumlah SMK berkreditasi B sebesar 90%
90%
mepertahankan Jumlah Sekolah SBI atau RSBI SMA dan mendorong menjadi SBI
4
mepertahankan Jumlah Sekolah SBI atau RSBI SMK dan mendorong menjadi SBI
4
Meningkatkan jumlah 11 SMK ber ISO 9001:2008
11
4 Program Pendidikan Non Formal meningkatkan Jumlah lembaga kursus dan pelatihan berakreditasi sebesar 50%
50%
Mempertahankan Capaian APK Rata-rata
114%
meningkatkan lulusan program kecakapan hidup bersertifikat
kompetensi 20% dan kecakapan hidup bagi penduduk di kelurahan/desa
20%
5 Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Meningkatkan kualitas kepala
sekolah dan Pengawas SMA/SMK
-
Jumlah Guru SMA/SMK berkualifikasi S-1/D-4 sebesar 90%
91
Jumlah Guru SMA/SMK bersertifikat 90%
90%; 90%
meningkatkan Jumlah SMA melaksanakan e-pembelajaran sebesar 60 %
60%
meningkatkan Jumlah SMK melaksanakan e-pembelajaran sebesar 65%
65%
Kualifikasi S-1 80% Pendidik TK, Kualifikasi Pendidik PAUD Nonformal 70% telah dilatih
60%; 70%
meningkatkan persentase guru berkualifikasi S-1 88% dan 98%
88%; 98%
meningkatnya guru bersertifikat 80%; 90%
Meningkatkan kualitas kepala sekolah dan Pengawas SD/SMP
100%
mempertahankan rasio pendidik dan peserta didik
1:20
mempertahankan rasio pendidik dan peserta didik
1:14
6 Program manajemen Pelayanan Pendidikan
meningkatkan kualitas manajemen pendidikan 90%
3
C. Kelompok Sasaran
Berdasarkan tujuan diatas, maka dapat disebutkan sasaran yang ingin dicapaii :
a. Persamaan kesempatan untuk memperoleh akses pendidikan dasar
menengah yang layak;
b. Peningkatan kualitas pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan dasar
dan pendidikan menengah;
c. Peningkatan kualitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan;
d. Peningkatan manajemen pelayanan pendidikan dasar dan menengah;
e. Peningkatan hubungan sinergi antara satuan pendidikan dengan
pemangku kepentingan pendidikan;
f. Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan secara bertahap sesuai
dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP).
D. Pendanaan Indikatif
Tabel : Pendanaan Program Indikatif
NO Program dan Kegiatan 2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7
1 1 01 1 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 10.444.422.000
10.704.453.738
10.972.065.081
11.246.366.708
11.527.525.876
2 1 01 1 02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1.366.775.000
1.400.944.682
1.435.968.300
1.471.867.507
1.508.664.195
3 1 01 1 05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
80.000.000
4 1 01 1 06 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
165.163.000
169.292.075
173.524.377
177.862.486
182.309.048
5 1 01 1 15 Program Pendidikan Anak Usia Dini
137.470.000
140.906.750
144.429.419
148.040.154
151.741.158
6 1 01 1 16 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
158.651.383.000
162.618.746.080
166.684.214.732
169.184.477.954
171.722.245.122
7 1 01 1 17 Program Pendidikan Menengah
7.810.940.000
8.006.213.500
8.206.368.838
8.411.528.058
8.621.816.260
8 1 01 1 18 Program Pendidikan Non Formal
3
614.810.000 630.180.250 645.934.756 662.083.125 678.635.203
9 1 01 1 20 Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
715.310.000
733.192.750
751.522.569
770.310.633
789.568.399
10 1 01 1 22 Program manajemen Pelayanan Pendidikan
4.055.906.000
4.157.303.650
4.261.236.240
4.367.767.147
4.476.961.326
JUMLAH TOTAL
184.042.179.000
188.561.233.475
193.275.264.312
196.440.303.772
199.659.466.587
BAB VI
INDIKATOR KINERJA SKPD
MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Tabel : Tabel Indikator Kinerja Utama
NO URUSAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
1. 2 3 4
I.
WAJIB Bidang
Pendidikan
a. Pendidikan Anak
Usia Dini
1. Jumlah anak usia 4-6 tahun mengikuti
TK/RA/BA
2. Jumlah peserta didik per kelas/
rombongan belajar TK.RA/BA
b. Pendidikan Dasar
1. Jumlah anak usia 7-12 tahun bersekolah
di SD/MI/SDLN
2. Jumlah anak usia 13-15 tahun bersekolah
di SMP/MTs/SMPLB
3. Jumlah peserta didik per kelas/rombongan
belajar Pendidikan Dasar
4. Persentase Angka Putus Sekolah (APS)
Pendidikan Dasar
5. Persentase angka kelulusan siswa
Pendidikan Dasar
6. Persentase Angka Transisi (melanjutkan)
c. Pendidikan
Menegah
1. Jumlah anak usia 16-18 tahun bersekolah
di SMA/MA/SMK/SMALB
2. Jumlah peserta didik per kelas/rombongan
belajar pendidikan Menengah
3. Persentase angka putus sekolah (APS)
Pendidikan Menengah
4. Persentase angka kelulusan siswa
Pendidikan Menengah
d. Pendidikan non
formal
1. Jumlah penduduk usia produktif (usia 15-
44 tahun) bisa membaca dan menulis
2. Jumlah penduduk buta aksara dalam
kelompok usia 15-44 tahun
3. Jumlah penduduk buta aksara lebih dari
44 tahun
4. Jumlah penduduk usia sekolah yang
belum bersekolah terlayani pendidikan
kesetaraan
5. Persentase angka kelulusan ujian
kesetaraan
6. Persentase anggota masyarakat putus
sekolah, pengangguran, dan dari keluarga
pra sejahtera menjadi peserta didik dalam
pendidikan ketrampilan/
pelatihan/kelompok belajar usaha/
magang, dan pendidikan pemberdaya
perempuan
7. Jumlah Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
(PKBM)
58
3
e. Peningkatan Mutu
Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
1. Persentase jumlah pendidik dan tenaga
kependidikan yang memiliki kualifikasi
sesuai dengan standar kompetensi yang
dipersyaratkan
2. Jumlah pendidik dan tenaga kependidikan
perjenjang
3. Jumlah Pendidik yang disertifikasi.
3
BAB VII
PENUTUP
Perkembangan dunia pendidikan lima tahun kedepan sangatlah cepat dan
Renstra Dinas Pendidikan Kota Semarang Tahun 2010-2015 adalah sebagai dasar acuan
pelaksanaan pengembangan Pendidikan di Kota Semarang. Namun tidak menutup
kemungkinan dalam perjalanannya akan ada pembaharuan dan penambahan yang akan
membawa perkembangan ke arah yang lebih baik bagi kemajuan dunia pendidikan di
Kota Semarang.
Dalam Renstra ini hanya termuat perencanaan-perencanaan bagi pendidikan
PAUD, pendidikan dasar, pendidikan menengah dan PNFI.Dasar yang dijadikan sebagai
bahan acuan adalah beberapa regulasi, kebijakandan dokumen perencanaan lainnya,
yang dibahas bersama pemangku kepentingan pembangunan yang berkompeten di
bidang pendidikan sehingga bisa terselesaikannya renstra ini sesuai dengan harapan
bersama.
Adapun rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu lima tahun
kedepan adalah dengan penekanan pada 3 (tiga) aspek, yaitu : pemerataan
kesempatan pendidikan, peningkatan mutu pendidikan dan tata kelola serta
akuntabilitas pendidikan dasar dan menengah.
Agar semua program dan kegiatan bisa berjalan lancar diharapkan adanya
kerjasama antara pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah kota, dinas pendidikan,
sekolah-sekolah serta lembaga atau instansi lainnya yang berkompeten terhadap
pembangunan pendidikan demi kemajuan dunia pendidikan di Kota Semarang.