Dinamika sekresi insulin.docx

download Dinamika sekresi insulin.docx

of 2

Transcript of Dinamika sekresi insulin.docx

Normalnya insulin disekresikan sesuai dengan kebutuhan normal oleh sel beta dalam dua fase, sehingga sekresinya berbentuk bifasik. a. Sekresi fase I (acute insulin response=AIR) adalah sekresi insulin yang terjadi segera setelah ada rangsangan terhadap sel beta, muncul cepat dan berakhir cepat. Sekresi fase I (AIR) biasanya mempunyai puncak yang relative tinggi, karena hal itu memang diperlukan untuk menangtisipasi kadar glukosa darah yang biasanya meningkat tajam, segera setlah makan. Kinerja AIR yang baik amat penting dalam metabolism glukosa karena akan sangat menentukan bagi terjadinya peningkatan kadar glukosa darh pascaprandial. AIR yang berlangsung normal bermanfaat dalam mencegah terjadinya hiperglikemia akut pascaprandial (HAP) atau lonjakan glukosa darah pascaprandial (postprandial spike)b. Sekresi fase 2 (sustained phase, latent phase), dimana sekresi insulin kembali meningkat secara perlahan dan bertahan dalam waktu relative lebih lama. Sekresi insulin fase 2 yang berlangsung relative lebih lama, puncaknya (secara kuantitatif) akan ditentukan oleh seberapa besar kadar glukosa darah di akhir fase I. Apabila sekresi fase I tidak adekuat, terjadi mekanisme kompensasi dalam bentuk peningkatan sekresi insulin fase 2.

Pertanyaan: Kenapa terjadi peninggian glukosa darah postprandial:Jawaban: gangguan metabolism glukosa pada dinamika sekresi insulin. Kelainan berupa gangguan pada fase I sekresi insulin oleh sel beta yang tidak sesuai kebutuhan (inadekuat). Defisiensi tersebut menimbulkan dampak buruk:a. Hiperglikemia akut pascaprandial (HAP), yaitu peningkatan kadar glukosa darah segera (10-30 menit) seetelah beban glukosa (makan atau minum), atau disebut juga dengan lonjakan glukosa darah setelah makan (postprandial spike). Secara klinis, dampak yang ditimbulkan olen gangguan fase I sekresi insulin dapat terdeteksi dengan tes toleransi glukosa oral (TTGO). Dalam hal ini TTGO mulai memperlihatkan kecenderungan peningkatan kadar glukosa darah dalam 2 jam setelah beban glukosa. Hal ini mencerminkan ketidakberhasilan sekresi insulin fase I dalam meredam HAP. b. Dampak dari tidak normalnya fase I sekresi menimbulkan gangguan terhadap kinerja fase II sekresi insulin. Karena inadekuatnya insulin pada fase I sekresi akan menimbulkan upaya kompensasi berupa peningkatan sekresi fase II, namun lambat laun keadaan normoglikemia tidak dapat dipertahankan. Hingga pada suatu waktu akan muncul keadaan atau fase yang dinamakan toleransi glukosa terganggu (TGT). Dalam perjalanan penyakit, tahap ini sering disebut prediabetes (kadar glukosa darah 2 jam setelah beban glukosa : 140-200 mg/dL).Pertanyaan: kenapa terjadi peninggian glukosa darah puasa?Jawaban: Peninggian kadar glukosa darah puasa lebih ditentukan oleh peningkatan produksi glukosa endogen yang berasal dari proses glukoneogenesis dan glikogenolisis di jaringan hepar. Dalam hal ini, insulin berperan melalui efek inhibisi hormone tersebut terhadap mekanisme produksi glukosa endogen secara berlebihan. Semakin tinggi tingkat resistensi insulin, semakin rendah kemampuan inhibisnya terhadap proses glikogenolisis dan glukoneogenesis, dan semakin tinggi tingkat produksi gula hepar.