Dinamika kurikulum 2013 perkemb

22
PERKEMBANGAN PERBAIKAN KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Transcript of Dinamika kurikulum 2013 perkemb

Page 1: Dinamika kurikulum 2013 perkemb

PERKEMBANGAN PERBAIKANKURIKULUM 2013

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Page 2: Dinamika kurikulum 2013 perkemb

HW 2

MEKANISME PERBAIKAN KURIKULUM 2013

MASUKAN PUBLIK PERBAIKAN UJI-PUBLIK FINALISASI

6/6/2015

Page 3: Dinamika kurikulum 2013 perkemb

HW 3

ISU-ISU MENONJOL DALAM EVALUASI KURIKULUM 2013

1. KEBENARAN KOMPETENSI DASAR (KD )DITINJAU DARI KEBENARAN: KONSEP/SUBSTANSI, RUANG LINGKUP (SCOPE), URUTAN (SEQUENCE), PENEMPATAN PADA KOMPETENSI INTI (KI); DAN KETERBACAAN;

2. KEDUDUKAN KD PADA KOMPETENSI INTI SPIRITUAL (KI-1) DAN KOMPETENSI INTI SOSIAL (KI-2);

3. KEDUDUKAN DAN FUNGSI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) SERTA KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI);

4. BEBAN BELAJAR BAHASA INGGRIS SMA/MA/SMK/MAK;5. PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU SD/MI;6. PENILAIAN SIKAP. 6/6/2015

Page 4: Dinamika kurikulum 2013 perkemb

HW 4

1. KEBENARAN KOMPETENSI DASAR• SEMUA KD PADA SEMUA MATA PELAJARAN

DIREVIU DAN DIREVISI BERDASAR KEBENARAN:– KONSEP/SUBSTANSI;– RUANG LINGKUP (SCOPE);– URUTAN (SEQUENCE);– PENEMPATAN PADA KI-3 DAN KI-4;– KETERBACAAN.PERUBAHAN YANG PALING SIGNIFIKAN PADA

MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DAN MATEMATIKA

6/6/2015

Page 5: Dinamika kurikulum 2013 perkemb

HW 5

2. KEDUDUKAN KD PADA KI-1 DAN KI-2

MASALAHAda yang menganggap agamaisasi semua mata pelajaran

RASIONAL KEBIJAKAN–Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasonal, yaitu:

Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan mejadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.

• beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa = sikap spiritual (KI-1)• berakhlak mulia, sehat, mandiri, dan mejadi warga negara yang demokratis serta

bertanggungjawab = sikap sosial (KI-2)• berilmu, = pengetahuan (KI-3)• cakap dan kreatif = keterampilan (KI-4)

6/6/2015

Page 6: Dinamika kurikulum 2013 perkemb

HW 6

ALTERNATIF SOLUSI• Melakukan redesain penyusunan KD pada KI-1 dan KI-2, yaitu:

– Untuk mata pelajaran Pendididkan Agama dan Budi Pekerti serta PPKN, KD-KD pada KI-1, KI-2, KI-3., dan KI-4 koheren dan linier satu sama lain (lihat contoh mapel Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti)

– Untuk mata pelajaran lainnya, KD-KD pada KI-3 dan KI-4 Koheren dan Linier satu sama lain; demikian pula KD pada KI-1 dan KI-2 koheren dan linier; sedangkan KD pada KI 3 dan KI 4 koheren tapi tidak linier dengan KD pada KI-1 dan KI-2 .KD pada KI-1 dan KI-2 bersifat akumulatif untuk satu tahun (lihat contoh mapel Bahasa Inggris).

IMPLIKASI KEBIJAKAN• Perubahan Permendikbud 57, 58, 59, 60/2014 tentang Kurikulum

2013 pada bagian KD dan Silabus serta bagian terkait lainnya6/6/2015

Page 7: Dinamika kurikulum 2013 perkemb

HW 7

CONTOH KI DAN KD BAHASA INGGRIS KELAS VIIKOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR SEBELUMNYA

KOMPETENSI DASAR PERBAIKAN

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

1.1 Mensyukuri kesempatan dapat mempelajari bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar komunikasi internasional yang diwujudkan dalam semangat belajar.

Menunjukkan perilaku yang sesuai dengan agama yang dianut dalam melaksanakan komunikasi lisan dan tulis dengan lingkungan sosialnya.

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

2.1 Menunjukkan perilaku santun dan peduli dalam melaksanakan komunikasi interpersonal dengan guru dan teman.2.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam melaksanakan komunikasi transaksional dengan guru dan teman.2.3 Menunjukkan perilaku tanggung jawab, peduli, kerjasama, dan cinta damai, dalam melaksanakan komunikasi fungsional.

Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam melakukan komunikasi dengan lingkungan sosialnya dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

6/6/2015

Page 8: Dinamika kurikulum 2013 perkemb

HW 8

CONTOH KI DAN KD PENDIDIKAN AGAMA DAN BUDI PEKERTI KELAS X

KI KD SEBELUMNYA KD PERBAIKAN

1. Meng-hayati dan menga-malkan ajaran agama yang dianutnya.

1.1 Menghayati nilai-nilai keimanan kepada Malaikat-malaikat Allah SWT Berpegang teguh kepada Al-Quran, Hadits dan Ijtihad sebagai pedoman hidupMeyakini kebenaran hukum IslamBerpakaian sesuai dengan ketentuan syariat Islam dalam kehidupan sehari-hari

1.1 Mengamalkan perilaku kontrol diri, berprasangka baik, persaudaraan, sebagai Q.S. Al-Anfal/8 : 72; Q.S. Al-Hujurat/49 : 12; dan QS Al-Hujurat/49 :10; serta hadis tentang (mujahadah an-nafs),(husnuzzhan), dan (ukhuwah).1.2 Menjauhi pergaulan bebas dan perbuatan zinasebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Al-Isra’/17: 32, dan Q.S. An-Nur/24 : 2, serta hadis tentang larangan.1.3 Menghayati nilai-nilai keimanan kepada Allah Swt.1.4 Menghayati nilai-nilai keimanan kepada malaikat-malaikat Allah Swt.1.5 Terbiasa berpakaian sesuai dengan syariat Islam.1.6 Terbiasaberperilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari.1.7 Terbiasa perilaku hormat dan patuh kepada orangtua dan guru. 1.8 Terbiasa menuntut ilmu, menerapkan dan menyampaikannya kepada sesama. 1.9 Menjadikan al-Quran, hadis dan ijtihad sebagai sumber hukum Islam.1.10 Mengamalkan ketaatan dan kepedulian sebagai implemantasi dari hikmah haji, zakat dan wakaf.1.11 Mengamalkan hikmah keteladanan dakwah Nabi Muhammad Saw. Di Mekah.1.12 Mengamalkan hikmah keteladanan dakwah Nabi Muhammad Saw. di Madinah.

6/6/2015

Page 9: Dinamika kurikulum 2013 perkemb

HW 9

LANJUTAN CONTOH KI DAN KD PENDIDIKAN AGAMA DAN BUDI PEKERTI KELAS X

KI KD SEBELUMNYA KD PERBAIKAN2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

2.1 Menunjukkan perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Al-Maidah (5): 8, dan Q.S. At-Taubah (9): 119 dan hadits terkait2.2 Menunjukkan perilaku hormat dan patuh kepada orangtua dan guru sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Al-Isra (17): 23 dan hadits terkait2.3 Menunjukkan perilaku kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzhan), dan persaudaraan (ukhuwah) sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Al-Anfal (8): 72; Q.S. Al-Hujurat (49): 12 dan 10 serta hadits yang terkait2.4 Menunjukkan perilaku menghindarkan diri dari pergaulan bebas dan perbuatan zina sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Al-Isra’ (17): 32, dan Q.S. An-Nur (24): 2, serta hadits yang terkait2.5 Menunjukkan sikap semangat menuntut ilmu dan menyampaikannya kepada sesama sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. At-Taubah (9): 122 dan hadits terkait2.6 Menunjukkan sikap keluhuran budi, kokoh pendirian, pemberi rasa aman, tawakkal dan perilaku adil sebagai implementasi dari pemahaman Asmaul Husna al-Kariim, al-Mu’min, al-Wakiil, al-Matiin, al-Jaami’, al-‘Adl, dan al-Akhiir2.7 Menunjukkan sikap tangguh dan semangat menegakkan kebenaran sebagai implementasi dari pemahaman strategi dakwah Nabi di Mekah 2.8 Menunjukkan sikap semangat ukhuwah sebagai implementasi dari pemahaman strategi dakwah Nabi di Madinah

2.1 Menunjukkan perilaku kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzhan), dan persaudaraan (ukhuwah) sebagai implementasi dari pemahaman Q.S Al-Anfal/8 : 72; Q.S. Al-Hujurat/49: 12 dan 10 serta hadis terkait.2.2 Menunjukkan perilaku menghindarkan diri dari pergaulan bebas dan perbuatan zina sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Al-Isra’/17: 32, dan Q.S. An-Nur /24: 2, serta hadis terkait.2.3 Memiliki sikap keluhuran budi; kokoh pendirian, pemberi rasa aman, tawakkal dan adil sebagai implementasi dari pemahaman Asmaul Husna al-Kariim, al-Mu’min, al-Wakiil, al-Matiin, al-Jaami’, al-‘Adl, dan al-Akhiir.2.4 Menunjukkan sikap disiplin, jujurdan bertanggung jawab, sebagai implementasi dari beriman kepada malaikat-malaikat Allah Swt.2.5 Menunjukkan perilaku berpakaian sesuai dengan syariat Islam.2.6 Menunjukkan perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. At-Taubah/9: 119 dan hadis terkait.2.7 Menunjukkan perilaku hormat dan patuh kepada orangtua dan guru sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Al-Isra’/17: 23 dan hadis terkait.2.8 Memiliki sikap semangat menuntut ilmu dan menyampaikannya kepada sesama sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. At-Taubah/9: 122 dan hadis terkait.2.9 Menunjukkanperilaku ikhlas dan taat beribadah sebagai implemantasi pemahaman terhadap kedudukan al-Qur’an, hadis, dan ijtihad sebagai sumber hukum Islam.2.10 Menunjukkan sikap taat dan peduli sebagai implemantasi dari hikmahhaji, zakat dan wakaf.2.11 Menunjukkan sikap tangguh dan rela berkorban menegakkan kebenaran sebagai implementasi dari pemahaman strategi dakwah Nabi di Mekah.2.12 Menunjukkan sikap semangat ukhuwah dan kerukunan sebagai implementasi dari pemahaman strategi dakwah Nabi di Madinah.

6/6/2015

Page 10: Dinamika kurikulum 2013 perkemb

HW 10

3. KUDUDUKAN DAN FUNGSI TIK DAN KKPI

MASALAH– Guru TIK kehilangan jam mengajar mata pelajaran– Guru TIK menuntut TIK menjadi mata pelajaran yang berdiri sendiri.

RASIONAL KEBIJAKAN–TIK sebagai alat bantu proses pembelajaran agar lebih menarik sehingga

ketercapaian kompetensi tinggi. Oleh karena itu, TIK tidak ditetapkan sebagai mata pelajaran melainkan sebagai kemampuan yang digunakan peserta didik untuk belajar dan guru dalam mengajar (di Sekolah yg memiliki sumber daya, pembelajaran semua mata pelajaran diharapkan berbasis TIK).

–Jika TIK ditetapkan sebagai mata pelajaran, maka setiap satuan pendidikan di seluruh Indonesia menuntut sarana dan prasarana yang sama yang pada kenyataannya tidak mungkin terpenuhi (contohnya belum semua sekolah memiliki energi listrik pada saat itu masih sekitar 30% daerah yang belum teraliri listrik)

6/6/2015

Page 11: Dinamika kurikulum 2013 perkemb

HW 11

ALTERNATIF SOLUSI1. Tidak ada perubahan (struktur kurikulum tetap)2. TIK di SMA/MA ditambahkan pada mata pelajaran pilihan lintas

minat/pendalaman minat shg nama mata pelajarannnya menjadi: lintas minat/pendalaman minat/TIK.

KKPI (Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi) di SMK/MAK menjadi mata pelajaran Simulasi Digital pada peminatan C2 (dasar bidang keahlian).

TIK di SMP sebagai bagian dari mata pelajaran Prakarya, pilihan dengan mata pelajaran Prakarya, dan /atau pilihan dengan mata pelajaran Muatan Lokal, sehingga nama mata pelajarannya menjadi: Prakarya/TIK/Muatan Lokal. Sekolah dapat memilih salah satu atau lebih dari satu, sesuai dengan kebutuhan siswa dan sumber daya sekolah (Asimetris).

6/6/2015

Page 12: Dinamika kurikulum 2013 perkemb

HW 12

IMPLIKASI KEBIJAKAN ALTERNATIF SOLUSI 1• Perubahan Permendikbud 68/2014 tentang Peran Guru TIK terutama

tentang ketentuan kualifikasi akademik yang harus linier menjadi tidak harus linier bagi guru yang sudah mengampu sekian tahun sesuai PP tentang Guru

• Penguatan pembelajaran berbasis TIK

IMPLIKASI KEBIJAKAN ALTERNATIF SOLUSI 2• Perubahan Permendikbud 58, 59, 60/2014 tentang K13 pada bagian

struktur kurikulum dan bagian terkait lainnya• Perubahan Permendikbud 64/2014 tentang Peminatan.• Perubahan Permendikbud 68/2014 tentang Peran Guru TIK• Perubahan Permendikbud 79/2014 tentang Muatan Lokal terutama

Pasal 8 Ayat 3 menjadi ditanggung Pemerintah.6/6/2015

Page 13: Dinamika kurikulum 2013 perkemb

HW 13

4. BEBAN BELAJAR BAHASA INGGRISSMA/MA & SMK/MAK

MASALAH– Guru kekurangan jam mengajar sehingga tidak

dapat memenuhi kewajiban mengajarnya (minimal 24 jam)

– Beban belajar 2 jam/minggu dianggap kurang, karena KD nya cukup banyak,

– KD mata pelajaran Bahasa Inggris SMK dibedakan dengan SMA

6/6/2015

Page 14: Dinamika kurikulum 2013 perkemb

HW 14

RASIONAL KEBIJAKAN–Ada pertimbangan bahwa jumlah beban belajar Bahasa Inggris tidak berkorelasi positif dengan kompetensi berbahasa Inggris;

–Bagi siswa SMA/MA yang berminat mendalami Bahasa Inggris dapat mengambil peminatan Budaya dan Bahasa, atau mengambil lintas minat Bahasa dan Sastra Inggris;

–Materi SMA/MA dan SMK/MAK sama karena merupakan kompetensi minimal yang harus dikuasai oleh peserta didik pendidikan menengah.

6/6/2015

Page 15: Dinamika kurikulum 2013 perkemb

HW 15

ALTERNATIF SOLUSI1. Tidak ada perubahan2. Penambahan beban belajar yang semula 2 jam/minggu menjadi

4 jam/minggu. Penambahan 2 jam bagi :• SMA/MA diambilkan dari mata pelajaran pilihan: lintas

minat/pendalaman minat/TIK.Sehingga nama mata pelajarannya menjadi: Lintas minat/Pendalaman minat/TIK/Bahasa Inggris

• SMK/MAK, diambilkan dari pilihan dengan mata pelajaran Muatan Lokal, sehingga nama mata pelajarannya menjadi: Muatan Lokal/Bahasa Inggris

Sekolah dapat memilih salah satu atau lebih dari satu, sesuai dengan kebutuhan siswa dan sumber daya sekolah (Asimetris).

6/6/2015

Page 16: Dinamika kurikulum 2013 perkemb

HW 16

IMPLIKASI KEBIJAKAN ALTERNATIF SOLUSI 1– Perubahan cara penghitungan pembayaran tunjangan

profesi dalam PP tentang Guru, yaitu proporsional dengan jam mengajar real (seperti yang diterapkan di Finland)

– Penghitungan 24 jam bisa disetarakan dari kegiatan lainnya (menyusun RPP, pengayaan, remedial) Perubahan Permendikbud No 4 Th 2015.

IMPLIKASI KEBIJAKAN ALTERNATIF SOLUSI– Perubahan Permendikbud 59 & 60/2014 tentang K13 pada

bagian struktur kurikulum dan bagian terkait lainnya– Perubahan Permendikbud 64/2014 tentang Peminatan.

6/6/2015

Page 17: Dinamika kurikulum 2013 perkemb

HW 17

5. PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU SD/MI

MASALAHMelemahkan penguasaan substansi mata pelajaran yang bersumber dari

disiplin ilmu (terjadi pendangkalan materi)Pemetaan KD dari beberapa mata pelajaran tidak berurutan dan tidak

proporsional sehingga guru sukar memahami keutuhan materi baik pada silabus maupun pada buku teks.

Belum ada contoh buku tematik terpadu.Tema yang dibuat sama secara nasional dirasakan tidak relevan dengan

keberagaman daerah di wilayah NKRI. Dalam penulisan buku tematik terpadu, penulis mengalami kesulitan dalam

memetakan KD secara berurutan dan proporsional yang bersumber dari beberapa mata pelajaran

6/6/2015

Page 18: Dinamika kurikulum 2013 perkemb

HW 18

RASIONAL KEBIJAKANSejalan dengan perkembangan usia dan perkembangan kognitif anak,

pembelajaran di SD/MI dimulai dengan besaran ke rincian (teori Gestalt), dari keseluruhan/keutuhan (holistik) ke bagian-bagian, oleh karena itu pembelajaran di SD/MI menggunakan tema sebagai stimulasi besaran/keutuhan menuju pemahaman detail.

Tema digunakan sebagai kendaraan dalam memahami Kompetensi Dasar mata pelajaran.

Pendekatan tematik memungkinkan peserta didik belajar melalui pendekatan lingkungan, meluas mulai dari diri, keluarga, lingkungan, dan seterusnya.

Melalui tema, anak memperoleh pengalaman belajar secara autentik melalui kehidupan nyata di lingkungannya.

Ketika uji publik ditawarkan 3 (tiga) pilihan yaitu tematik-terpadu kelas I-III, I-IV, dan I-VI, ternyata sebagian besar merekomendasikan tematik-terpadu di kelas I-VI.

6/6/2015

Page 19: Dinamika kurikulum 2013 perkemb

HW 19

SOLUSI– Tidak ada perubahan (pendekatan Tematik Terpadu

tetap pada kelas I-VI)

IMPLIKASI KEBIJAKAN–Menyusun Silabus berbasis Mata Pelajaran–Menyempurnakan Silabus Tematik Terpadu, sesuai urutan dan ruang lingkup KD

–Memperbaiki Buku berdasarkan hasil penyempurnaan Silabus

6/6/2015

Page 20: Dinamika kurikulum 2013 perkemb

HW 20

6. PENILAIAN SIKAPMASALAH• Guru merasa repot, rumit, dan tidak cukup waktu untuk melaksanakan

penilaian sikap

RASIONAL KEBIJAKAN• Pendidikan hendaknya tidak hanya mengembangkan pengetahuan semata-

mata, tetapi juga harus mengembangkan keterampilan dan sikap secara holistik. Oleh karena itu ketiga aspek tersebut harus dikembangkan dalam pembelajaran, dinilai, dan ditagih dalam rapor. Berdasarkan pengalaman kurikulum sebelumnya, kalau tidak ditagih dalam rapor, guru malas mengembangkan/mengimplementasikan.

• Rumusan SKL, KI, dan KD meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan6/6/2015

Page 21: Dinamika kurikulum 2013 perkemb

HW 21

SOLUSI• Penyederhanaan penilaian sikap

IMPLIKASI KEBIJAKAN• Menyusun pedoman penilaian sikap yang

lebih sederhana dan operasional• Menyempurnakan Permendikbud No

104/2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik

6/6/2015

Page 22: Dinamika kurikulum 2013 perkemb

HW 2222

Terima Kasih

Dr. HERRY WIDYASTONO, PU

Pembina Utama, Gol. IV/eKepala Bidang Kurikulum dan Perbukuan Pendidikan MenengahPUSAT KURIKULUM DAN PERBUKUAN, BALITBANG KEMDIKBUD

[email protected] HP: 0818 983795 & 08111 983795

5/28/2015