Dinamika Kolaborasi Komunitas Pelaku dalam Keberlangsungan ...
Transcript of Dinamika Kolaborasi Komunitas Pelaku dalam Keberlangsungan ...
34
JSRW(JurnalSenirupaWarna)Vol.9No.1Januari2021,pp.33-48doi:10.36806/JSRW.v9i1.94
DinamikaKolaborasiKomunitasPelakudalamKeberlangsunganPraktikBudayaPasarMalamKomidiPuterdiPeri-UrbanJabodetabek
FabianusHiapiantoKusumadinatafkoesoemadinata@gmail.comFakultasIlmuPengetahuanBudaya,UniversitasIndonesia
AbstrakKemeriahanrutinpadamasaliburansekolahataumenjelanglebarandipinggiranJabodetabek,seringdiisioleh kegiatan Pasar Malam Komidi Puter. Pasar malam ini memiliki kekhasan pada jenis hiburan ataupermainan yang kadang sangat sederhana dan mengingatkan kebiasaan masa lalu, sehingga memilikipengunjungsetia.PasarMalamKomidiPutermerupakansatudiantarajeniskumpulankomunitaspenjualdan penghibur yang bergerak bersama dengan memanfaatkan lahan di beberapa wilayah Jabodetabek.KegiataniniditengaraisudahberlangsunglamadiJabodetabek,merupakantiruandanadaptasidaritempathiburanyangmahaldanpermanen.Dalampengamatansementara,diketahuibahwaPasarMalamKomidiPuter ini juga melibatkan berbagai pihak formal maupun informal. Didasari oleh adanya kepentinganbersamauntukmemanfaatkanlahan,merekamampumenghadirkanpasarmurahdanhiburanmurahbagimasyarakatsekitar.Tujuan makalah ini adalah untuk menganalisis kolaborasi dan negosiasi antara beberapa pihak ataukomunitaspendukungdalampenyelenggaraankegiatanPasarMalamKomidiPuterdiJabodetabek.Kajianini merupakan hasil penelitian lapangan dalam beberapa bulan terakhir sebelum pandemi Covid-19melandatanahairtahun2020,denganmengikutiperjalanankomunitasPasarMalamKomidiPutertersebutdi peri-urban Jabodetabek. Sumber data lain diperoleh dari referensi kepustakaan terkait yang dapatdijadikansebagaibahanpenunjangdanpembanding.Kontribusihasilpenelitianlapanganinidapatmenjadiacuan sebagai kepedulian pada suatu fenomena alternatif usaha hiburan rakyat yang terdapat dalammasyarakat peri-urban di Jabodetabek. Walaupun di tengah himpitan dari wahana permainan modernsepertiTrans studio,Dunia Fantasi, dan sejenisnya, kehadiranPasarMalamKomidi Puter ternyatamasihdinantikanolehmasyarakatdisekitarJadebotabek.KatakunciKolaborasi,Negosiasi,PasarMalamKomidiPuter,Jabodetabek.AbstractMerry Go Round NightMarkets (PasarMalam Komidi Puter) in the suburb of Jabodetabek, traditionallyhavebeencreatedasaformofentertainmentforschoolholidaysorendofRamadhan.Thisparticularformofnightmarkethasitsownuniquenessbythechoiceofitsgamesandfunactivities.Oftenverysimpleyetdrawnfromthepast, theyremind itsaudiencetotheiroldhabitorchildhoodmemories.Thishasbecomethereasonfortheirfaithfulvisitorstoreturnyearsafteryears.Thisformofnightmarketisoneamongthedifferent community markets, where sellers and entertainers are collaborating and working together byusing various public spaces around Jabodetabek. Seems like this kind of nightmarket activities has beenaround for a long time, and presumably a copy and adaptation of a more luxurious and permanentamusement center. Through a short observation, thisMerry Go Round NightMarket exists from a jointcooperation between formal and informal parties. Coming from a common need to benefit from public
35
spaces, they are able to present a cheap night market with cheap entertainment for the surroundingcommunities.This paper is made to analyze the collaboration and negotiation among various parties or supportingcommunityintheorganizationofMerryGoRoundNightMarketsinJabodetabek.ThispaperistheresultoffieldresearchtowardstheendoftimerightbeforeCovid-9hitournation in2020,byfollowinggroupsofsellers and entertainment in this unique type of night markets in the different areas in peri-urbanJabodetabek.Ascomparationandsupportingmaterials,otherdatasourcesweretakenfromrelevantlibraryreferences. This researchwill contribute and be used as a benchmark to preserve and serve towards thephenomenonofalternativeentertainmentforcommonpeoplewholivesinperi-urbanJabodetabek.DespiteoftheexistenceofmodernamusementcenterslikeTransStudio,DuniaFantasiandthelikes,infactpeopleinJabodetabekarestillanticipatingthepresenceMerryGoRoundNightMarkets.KeywordsCollaboration,Negotiation,PasarMalamKomidiPuter,Jabodetabek
PendahuluanPengembanganperi-urbanJadebotabekbergerakmerealisasikanperubahansangatcepatdengan
pembangunanfasilitassertasaranahiburanbaruyanglengkapsertamodern,diantaranyaadalah
ekspansimal. Di dalammal atau pusat perbelanjaan, umumnya tersedia pula berbagai bentuk
hiburanmodern dengan biaya yang cukup tinggi bagimasyarakat kebanyakan.Malmerupakan
pusatperbelanjaanyangberfungsiuntukmemfasilitasikonsumenmenikmatigayahidupmodern
dan kebutuhan lain seperti bersosialisasi dengan teman atau rekan kerja (Nediari, 2013).
Berkunjung kemal telahmenjadi sebuahgayahidupmasyarakaturbandanmerupakan sebuah
fenomenayangdianggapdapatmelengkapilifestyle.Saatini,bentukhiburanpermainanmodern
semakinharikiantumbuhsuburdikotabesardanterpadudenganpusatperbelanjaanataumal.
Selanjutnya,tempat-tempattersebutselaludipenuhipengunjunguntukmencarihiburan.
Bagi masyarakat yang hidup dalam lingkungan peri-urban, Jabodetabek sering bersentuhan
dengan hiburan yang tersaji di metropolitan Jakarta. Kondisi tersebut terjadi karena mereka
banyak yangmencari nafkah di kota Jakarta. Jika dibandingkan denganmasyarakat peri-urban,
wargakotaJakartalebihmudahmendapatkandanmengonsumsisegalabentukhiburanmodern
yang ditawarkan (Rosida, 2014; Nediari, 2013). Keinginan warga peri-urban untuk menikmati
rekreasiyangsamadenganJakartaitu,merupakanpeluangbagiparainvestoruntukmembangun
pusat perbelanjaan dan mal yang dilengkapi dengan aneka fasilitas hiburan. Pada umumnya
pengelolamal berupayamemenuhi kebutuhanmasyarakat dalamberekreasi.Namundemikian,
karena keterbatasan ekonomi dan tingkat pendidikan tampaknya berperan dalammenentukan
caramengkonsumsigayahidupini(Nediari,2013).
MasyarakatpinggirankotamasihmengharapkandanmenunggukehadiranPasarMalamKomidi
Putar. Hal ini tampak ketika setiap ada perhelatan di daerah tersebut selalu banyak peminat,
36
kehadirannyadilahanterbukacukupmenghiburmasyarakatpadaakhirminggudanketikamusim
liburan sekolah. Kegiatan ini menjadi tempat hiburan bagi masyarakat menengah ke bawah
karenabiayauntuksetiappermainannyacukupterjangkau.Tidakhanyaanak-anak,pararemaja
dan muda-mudi, keluarga juga ikut menikmati wahana permainan atau sekadar jalan-jalan
menikmatisuasanapasarmalam.Selainwahanapermainananak-anak,keberadaanpasarmalam
juga menjadi ajang berjualan bagi pedagang busana, pernak pernik, dan penjual jajanan
tradisional (berita regional, liputan6.com,12Sep2018).Masyarakatmenengahkebawahdapat
menikmatihiburandalampasarmalam,hiburan ini sangatmembantudanmampumemberikan
rekreasi tanpa harus membayar mahal. Di pasar malam kadang tidak perlu membayar tiket
masuk.Uangdibutuhkanbila inginmemainkanwahanatertentu.Banyakmasyarakatmenengah
ke bawah di pinggiran kota seringkali kurang percaya diri masuk mal meski hanya sekadar
melihat-lihat. Kalau di tempat seperti pasar malam ini mereka lebih bisa menikmati suasana
hiburannya,(beritaregional,Kompas.com,26september2008).
KehadiranPasarMalamtentunyasangatbergunauntukmasyarakatbaiksebagaihiburanmaupun
peningkatan ekonomi, dalam area pasarmalam banyak terjadi perputaran uang setiap harinya
karena transaksi jual beli banyak terjadi. Adanya pasar malam ada sisi positifnya, pertama,
meningkatkan ekonomi masyarakat dan menjadi tempat hiburan bagi warga sekitar (berita
news.okezone.com, 17November 2018).Danmenurut pedagangbusana, acara inimemberikan
dampak bagus bagi usahanya. Omsetnya meningkat yang diakui sulit didapat bila hanya
mengandalkanpenjualankonvensional(beritaregional,Kompas.com,26september2008).
FenomenaPasarMalamternyatabukanhanyaterdapatdiIndonesia,tetapijugaadadibeberapa
negaraAsia, sepertiMalaysia, Singapura,Thailand,danTaiwan.Baru sepuluh tahunbelakangan
ini, fenomenaPasarMalammendapat perhatian. Kegiatan PasarMalam ini juga dilihat sebagai
bagian dari fenomena perkotaan, yang memperlihatkan budaya lokal, tetapi mampu
mempengaruhi kualitas ruang perkotaan, seperti yang dikaji oleh Zakariya (2010). Namun,
beberapa pasar malam jalanan kurang memiliki identitas budaya karena mereka cenderung
menawarkan barang-barang umum untuk penggunaan sehari-hari yang dapat ditemukan di
tempat lain.Hal ini terjadiketikapasarmalamjalanandianggaphanyasebagairuangkomersial,
bukansebagairuangbudaya.
Kajian Nastiti (2008) dan Sastra (2018) menunjukkan bahwa pasar berperan sebagai tempat
interaksisosial.Interaksiinimembuatpersonelkomunitasyangtadinyatidaksalingkenalmenjadi
memiliki hubungan kekerabatan sehingga secara tidak langsung meningkatkan kesejahteraan
sebagai konsumen maupun produsen. Selain itu, pasar digunakan juga sebagai tempat pusat
37
informasi,komunikasi,dankesenian.PasarMalammerupakansuatuprosesyangdigerakkanoleh
interaksi dari berbagai aktivitas personel maupun kelompok yang bekerja sama dalam
melangsungkan pekerjaannya. Kajian Yumeldasari (2004) dan Su-H L dkk (2008), menunjukkan
bahwaparapelakudiPasarMalamberasaldariberbagailatarbelakang.MerekamemaknaiPasar
Malamtidakhanyasebagaitempatbelanja,tetapimerupakanruangpublikuntukberinteraksidan
kesempatanberbisnis,sekaligusmendapatkanhiburan.
PasarMalam didefinisikan oleh Huang, Liou& Tzeng (2009) sebagai tempat perdagangan yang
khususdibukapadamalamhari,didaerahperkotaanataupinggirankota,yangpadaumumnya
cenderungmemilikilebihbanyakruangpublik.Disiniparapedagangkecilmenawarkanberbagai
produkmurahsertaadanyaparapenjajamakanan(Leedkk,2008).PasarMalammenurutKhalilah
(2010) adalah acara mingguan sementara yang biasanya berlangsung di tempat terbuka yang
ditutupsementarauntukkegiatan tersebut.Selain itu,PasarMalammemberikandampaksosial
danekonomidanmenjadipeluangmenyatukanmasyarakatdiantaraetnisyangberbeda (Ishak
dkk,2012,danCheng,dkk.2012).
Kegiatan Pasar Malam juga dapat dilihat sebagai bagian dari fenomena perkotaan dengan
memperlihatkan budaya lokal yang mampu mempengaruhi kualitas ruang publik perkotaan
(Zakariya,2010).Namun,beberapaPasarMalamjalanankurangmemilikiidentitasbudayakarena
merekacenderungmenawarkanbarang-barangumumuntukpenggunaansehari-hariyangdapat
ditemukan di tempat lain. Hal ini terjadi karena Pasar Malam jalanan hanya dianggap sebagai
ruang komersial, bukan sebagai ruang budaya. Aktivitas Pasar Malam seharusnya menjadi
kegiatan pentingmasyarakat urban yangmampumenimbulkan kesenangan danmeningkatkan
interaksi di antara penduduk setempat (Iqbal dkk, 2017 dan Zakariya, 2010). Chin, dkk (2015)
mengamati bahwa Pasar Malam bisa membuka peluang bisnis informal bagi pemula maupun
pengusahamudadanberkontribusimengurangitingkatpenganguran.
Pengembangan peri-urban Jadebotabek dan mobilitas warganya terus meningkat seiring
kemajuan pembangunan infrastruktur dan pertumbuhan dibidang ekonomi. Peningkatan
kesejahteraan ini menimbulkan kebutuhan sarana hiburan sebagai penyeimbang di antara
kesibukan pekerjaan. Pembangunan peri-urban berdampak terhadap ruang publik di pinggiran
kota semakin berkurang sehingga ruang yang ada banyak beralih fungsi. Seiring dengan hal itu
sarana hiburan yang terjangkau semakin terpinggirkan. Fenomena tersebut menjadi tantangan
sekaligus peluang bagi komunitas PasarMalam Komidi Puter untukmempertahankan kegiatan
bisnisnya. Komunitas ini memerlukan strategi agar dapat melanjutkan bisnisnya dalam
38
menyediakan alternatif hiburan danmembuka peluang usaha, sertamengembangkan interaksi
sosialbagimasyarakatpinggirankota.Selanjutnyapenelitianiniakanmengeksplorasikomunitas.
Pasar Malam Komidi Puter mempertahankan aktivitas hiburan kelas menengah bawah dalam
ruangbudayamasyarakatperi-urban.Berdasarkanpaparandiatas,makaharapanpenelitian ini
dapat mengungkap, bagaimana strategi komunitas pelaku dalam menyiasati permasalahan
pemanfaatan lahan dalam penyelenggaraan Pasar Malam Komidi Puter di wilayah peri-urban
Jabodetabek.
Penelitian inidilakukanuntukmemperlihatkanpraktikbudayaPasarMalamKomidiPuterdapat
menjadi alternatif usaha terhadap hegemoni ekonomi dominan (mal, waralaba) dan bisnis
hiburan lainnya. Penelitian ini juga bertujuan dapat mengungkapkan strategi komunitas Pasar
MalamKomidiPutardalammengelolakegiataniniuntukbertahandanmengembangkanpraktik
ekonomiinformalagaraktivitasbudayayangmulaimemudartetapeksisdipinggirankota.
Agar pembahasan lebih terarah, kajian ini membatasi pada kegiatan komunitas Pasar Malam
KomidiPuterYudhikaRiayangdiselenggarakanpadawilayahperi-urbanJabodetabek.Pemilihan
kelompokPasarMalamYudhiKaryayangmerupakangenerasiketigaputradariKarmidipemilik
kelompok usaha sejenis. Mereka berasal dari Demak dan merupakan keluarga besar dari
komunitas hiburan budaya Pasar Malam Komidi Puter yang beroperasi di berbagai kawasan
Jakartasejaktahuntujuhpuluhan.
Kegiatan kajian ini merupakan penelitian kualitatif, pertimbangan pemilihan metodologi ini
karena mampu menangkap pengalaman-pengalaman yang kontekstual sebagai upaya untuk
mendapatkan data tentang fenomena Pasar Malam Komidi Puter di peri-urban Jabodetabek.
Ketikapelaksanaandilapanganpenelitimenggunakanmetodeetnografiuntukmenghimpundan
menganalisisdatadarikomunitaspenyelenggarayangberkaitandenganpemanfaatanruangatau
lahan.Tahapanselanjutnya,penelitimelakukanpengamatanatauobservasilangsungdilapangan
yaituwawancara dalam penelitian ini dikhususkan pada kelompok Yudhika Ria Jakarta. Peneliti
menghimpun dan menganalisis informasi atau data dari pelaku dan komunitas atau kelompok
yangterlibatdalamkegiatandilapangan.
PembahasanHistorisitasPasardiJakartadariMasaKolonialHinggaKini
Pasarpertamayangadadi Jakarta adalahPasar Senen.Pasar ini dibangunpada tahun1730-an
dengan nama Vincke Passer. Pada tahun 1801, pemerintah kolonial Belanda memberikan izin
pendirian pasar kepada para tuan tanah dengan peraturan harus dibedakan menurut hari
39
operasionalnya(Rizal,2013;Chaer,2017).PasardengannamaharilainnyaadalahPasarKojayang
buka pada hari Selasa dan Pasar Rebo (Rabu) yang kinimenjadi Pasar Induk Kramat. Ada juga
pasar yang buka setiap hari Kamis, yaituMester Passer, yang kini dikenal dengan nama Pasar
Jatinegara. Di samping itu, ada beberapa pasar yang buka pada hari Jumat, yakni Pasar Lebak
Bulus(PasarJumat),PasarKlender,danPasarCimanggis.PasaryangbukapadasetiaphariSabtu
adalah Pasar Tanah Abang. Terakhir adalah PasarMinggu yang dulumemiliki sebutan Tanjung
OostPasseryangbukapadasetiaphariMinggu.Namun,setelahbangkrutnyaVOC,peraturanhari
buka pasar tidak berlaku lagi, sehingga pasar-pasar tersebut kini dapat beroperasi setiap hari
(Latief,2015).Selain itu,terdapatpulapasar laindiJakartayangberdirisejakmasakolonialdan
masih beroperasi hingga kini, yakni pasar Glodok yang dibangun pada kisaran abad ke-17 dan
PasarBaruyangdibangunpadaawalabadke-18.
Gambar1.PasarMalamGambir,1922-1929dok.KITLV2
Di luar itu semua, ada satu pasar lainnya yang juga sangat penting, yaitu Pasar Gambir.
Keberadannyaberawaldaripameranetnografidankerajinantanganyangdiadakantahun1853di
Batavia laluditeruskandi lapanganKoningspleinyangdikenal sebagai lapanganGambir. Karena
tempat itulah, pasar ini kemudiandisebut PasarGambir. PasarGambir itu sendiri dimulai pada
tahun1906(31AgustussampaipertengahanSeptember)dengantujuanuntukmenyambutulang
tahun Ratu Wilhelmina. Sesuai dengan namanya, selain berpameran ada pula barang berupa
produk untuk untuk dijual. Penjualan produk ini diprakarsai oleh Departement van Onderwijs
EeredientsenNijverheidatauDepartemenPendidikan,Agama,danKerajinanPemerintahHindia
Belanda.
Sejak tahun 1918, Pasar Gambir diambil alih oleh suatu komite atau panitia khusus pameran.
Aktivitasnya bertambah dengan acara hiburan yang dilengkapi dengan stand makanan dan
minuman. Acara hiburannya berupa bioskop terbuka dan tertutup, berbagai permainan
40
ketangkasan,dankonsermusik.KegiatanPasarmalaminiberakhirpadatahun1940-an(Alkatiri,
2010;Lukito,2018).
Setelahmengalami jedapanjang, baru tahun1950-anpasar ini kembali diadakandi lokasi yang
sama.Padapariodeini,hiburanmusikmenjadiberkurang,bergantidenganlotre.Selainitu,yang
tidakkalahmenarikadalahpermainanakrobatdantongsetan.
Pada zaman Orde Lama, kegiatan pasar malam tersebut berubah menjadi Pekan Industri dan
Kebudayaan.LokasinyadipindahkankelapanganBlokM.Barutahun1968,kegiatanPasarMalam
diGambir(Monas)diadakankembali.KegiataninidiprakarsaiolehGubernurJakarta,AliSadikin,
yang menggabungkan ide Pasar Gambir dengan Pekan Industri, sehingga jadilah pasar malam
yang bernama Djakarta Fair ini dibuka untukmemeriahkan Ulang Tahun Kota Jakarta (Alkatiri,
2010).
Gambar2.DjakartaFairMonas,dok.Tropenmuseum20025820
Pada awalnya, di Djakarta Fair terdapat beragam arena hiburan, namun karena semakin
banyaknya stand, arena hiburan itu dipindahkan ke lokasi yang terletak di sebelahnya, yaitu
TamanRiaMonas.IsiDjakartaFairtidakberbedadariPasarMalamGambir,hanyatampaklebih
modern. Djakarta Fair pada akhirnya harus dipindahkan ke lokasi baru di Kemayoran (bekas
kompleks lapangan terbang, tahun 1992) dan berganti nama menjadi Pekan Raya Jakarta
(Koesoemadinata&Alkatiri.2017).KeberadaanDjakartaFairselanjutnyamendesakPasarMalam
tradisional.Pasaryangdikenaldengankomidiputernya ituperlahan-lahanberpindahkedaerah
pinggiranJakarta.
PasarMalamTemporal
KegiatanPasarMalamdalampenyelengaraannyaselaluberpindahtempatdenganmemanfaatkan
ruangataulahandisekitarpemukimanpendudukkelasmenengahkebawah.Situasinyaberbeda
dengankegiatanPasarmalamdibeberapakotaAsiatenggara.Padapasardikota-kotadiwilayah
41
tersebut, lokasi penyelenggaraannyamenetap pada ruang publik dan dikelola oleh pemerintah
setempat, sedangkan Pasar Malam di peri-urban Jabodetabek dilakukan oleh komunitas
penyelenggarayangselaluberubah.
Dewasa ini terdapat beberapa kelompok penyelenggara PasarMalam peri-urban, di antaranya
adalahkelompokPasarMalamKomidiPuterYudhikaRiaasalDemak.KelompokYudhikaRiayang
dimiliki oleh Ahmad Yudhi Prasetyo (26 tahun), putera dari Karmidi (56 tahun) yang memiliki
kelompok Pasar Malam Komidi Puter Dhian Karya. Kelompok ini telah hidup hingga generasi
ketigadan tetapberusahamenyelenggarakanPasarMalamdi tengahgempuranbentuk-bentuk
hiburanmodernkekinian.
Pada awalnya Karmidi pemilik kelompok Dhian Karya (Karmidi orang tua Yudhi) bekerja dalam
kelompokyanglebihdahulumelakukanbisnisPasarMalamini.Karenarajindandapatdipercaya,
Karmidi pun telah dianggap sebagai anak oleh pengelola Pasar Malam pendahulunya itu.
Komunitas PasarMalam inimerupakan cikal bakal dari beberapa kelompok PasarMalam yang
memisahkan diri dan kemudian bergerak di wilayah Jadebotabek. Salah satu kelompok yang
memisahkandiri ituadalahorangtuadariYudhiyangmembuatkelompoksendiridengannama
DhianKarya.
Ahmad Yudhi sebagai anak lelaki dari Karmidi (pemilik Dhian Karya), bekerja dalam kelompok
orang tuanya ini. Setelah mengetahui lebih dalam seluk beluk bisnis ini, Yudhi kemudian
memisahkan diri dan membentuk kelompoknya sendiri dengan nama Yudhika Ria. Kelompok
Yudhi bergerak di wilayah Depok dan sebagian Bogor. Pada awal berdirinya, kelompok Yudhi
meminjamdengan sewa sebagianwahanahiburandanpermainandari orang tuanya, termasuk
beberapapekerjanya.Setelahmampumendapatkanmodal,akhirnyakelompokYudhiinimembeli
dan membuat sendiri beberapa wahana hiburan dan permainan ketangkasan. Beberapa
karyawannyajugaberasaldarikerabatdantemandekat.
42
Gambar3.WilayahkegiatankelompokYudhikaRia,2018-2019
KelompokYudhikaRiamengoperasikan10hingga15wahanahiburandanpermainan, termasuk
hiburanTongSetanditambahdengankelompokbazardankelompokkuliner.SelainAhmadYudhi,
Karmidimempunyaiputeriyangjugamemilikibeberapawahanahiburandanseringikutkegiatan
bersamadengankelompokYudhikaRia.
Karyawanyang tergabungdalamYudhikaRiaberjumlah kurang lebih20orang, terdapat tigadi
antara sekian banyak pekerja yang dipercaya oleh Yudhi untuk mengurus masalah keuangan,
yakniistrinyadanduakaryawannya,yakniGalihdanKenclingyangmerupakantemansejakkecil.
Merekabertindaksebagaikoordinatordarikelompoknyamasing-masing.Tugaskoordinatormirip
seperti peran manajer yang harus mampu berkoordinasi dengan pihak-pihak yang bergabung
dengan kegiatan mereka, seperti pihak karyawan (baik karyawan wahana hiburan maupun
ketangkasan),pihaklapakbazar,danpihaklapakkuliner.
Gambar4.PasarMalamKomidiPuterYudhikaRia,dok.pribadi
43
Dalam praktik Pasar Malam Komidi Putar, mereka memanfaatkan ruang atau lahan terbuka.
Lahantersebutbisamilikwargaataujugamilikinstansiyangberwenang.Ketikamemulaimencari
lahan,kelompokYuhikaRiamelakukanpendekatan terhadappemilikataupenguasa lahanyang
akan digunakan sebagai Pasar Malam Komidi Puter. “Ruang publik” yang dimaksud dalam
kegiataniniberbedadenganpengertiantentangbentuknya.Dalamkegiatanpasarmalam,ruang
publikyangdimanfaatkanberuparuangataulahankosongdanterbukayangdapatmenampung
aktivitaswahana hiburan, permainan ketangkasan dan berjualan. Ruang tersebut berupa tanah
kosong,lapangan,tempatparkir,jalanrayaatauhalamansuatuinstansiberwenang.Olehkarena
itu, pihak penyelenggara pasar malam komidi putar meminta izin pada pemilik atau penguasa
lahandanperijinanresmikepadaaparatpemerintahuntukpelaksanaannya.
Proses negosiasi untuk menjalankan aktivitas perlu membina sikap percaya dengan jaringan
pertemanandengancarainformal,sehinggameningkatkanhubungansalingmenbantumenolong,
saling jujur, dan saling memberi informasi. Memasukkan unsur budaya dalam negosiasi bisnis
merupakanfaktorpentinguntukkelanjutanusahadanmenentukankeberhasilan(Newell,2013).
Ketika pelaksanaan di lapangan kelompok pasar malam bisa mengokupasi lahan dengan
persetujuan pemiliknya. Tindakan ini dapat dianggap melanggar peraturan pemerintah karena
tidak sesuai dengan regulasi pemanfaatan ruang secara normal. Namun “ruang publik” yang
diokupasiadalahlokasihasilpilihandannegosiasisehinggamerekadapattetapbertahandengan
caraberlindungpadaperijinanresmipemerintah.
Wawancara Mm (koordinator kegiatan pasar malam—panitia/event); masalah izintergantung tempat, kalo lahan pemda izinnya ke Pemda, tempat Kodim ya ke Kodim.Lahan di kelurahan kita tanya siapa yang menguasai tanah ini, kalo lahan Kelurahanizinnya ke kelurahan. Preman tidak jadi masalah karena kita punya izin, kalo macam-macamakanditangkap karena sudahada izin.Urusanpreman sudahbiasanya sebatasuangrokok.
Pemilihan lokasimemilikiperananpentinguntukkelangsunganPasarMalamKomidiPuter,agar
menguntungkan secara ekonomi. Untuk kegiatan ini seringmemanfaatkan lahan yang ada dan
kurang produktif (tidak terpakai) sehingga tarif sewa penggunaan lahan tersebut tidak mahal/
tinggi. Pasar malam ini sering berpindah tempat dan berganti lokasi karena lahan sebelumnya
sudah berganti fungsi (karena dibangun), berganti pemilik atau juga dianggap kurang layak.
Perpindahan ini bisa juga disebabkan karena sudah cukup lama berada di lokasi tersebut dan
warga sekitar sudahmulai bosan.Mereka berpindah untukmendapat suasana sertamendapat
pelangganditempatbaru.
44
Wawancara Dt (koordinator tehnik kelompok Yudhika Ria); pasarmalem ramenya kaloliburan sekolah, banyak anak-anak kesini dianter sama orang tuanya. Apalagi kalo gakhujan, parkiran motor bisa penuh. Wahana yang rame kuda-kuda’an, kincir, prosotansama tempat jajan. Kalo yang sudahgede (remaja) padamaenperahu (kora-kora)bisarametereak-tereak.Selainwaktuliburan,malemminggubanyakyangdatengkalonggakhujan.
Hargakarcismasukyangmurahmenjadikanpasarmalamdiminatibanyakmasyarakatkalangan
menengah ke bawah, sebab mereka butuh hiburan yang dekat, gampang dijangkau, serta
kemudahantranspotasi.Untukitu,padasetiapwahanapengunjungyangtertarikuntukbermain,
akan diminta membayar sekitar Rp 5.000 sampai Rp 8.000, tergantung jenis permainan dan
wahana yang ada. Jumlah pengunjung dapat dilihat dari sobekan karcis masuk dalam wahana
hiburan.
Wawancara Tr (pengunjung pasar malam); saya ngajak anak maen kesini karenakarcisnya murah, ini sudah ketiga datang dan sekarang bareng ponakan. Anak sayasenengdanberanimaenperahu(kora-kora)sudahbolak-baliknaik,nggaktakut.Peneliti;sudahpernahkeDuFan?,jawabTr;belum,mahalmasuknya,maenkesiniajadeketrumahdanmurah.
PasarMalamKomidiPutermempunyaibeberapabagianyangsalingmendukungseperti,pertama
bagian wahana hiburan; komidi puter/dermolen, perahu/kora-kora, kincir/bianglala, ombak
banyu,tongsetan,danlainnya.Keduabagianpermainanketangkasan;kolas,lempargelang,dan
jenis permainanmincing, dan lainnya. Ketiga bagian bazar penjualan pakaian, sepatu, mainan,
aksesorisdan lainnya.Keempatparapedagangmakanan,baik individumaupunkulinerpopular,
Jumlah kelompok, kios atau lapak pada setiap bagian dalam Pasar Malam Komidi Puter
tergantung besar atau kecilnya lahan dan pihak penyelenggaramemberikan ijin untukmereka
bekerjasama.
Gambar5.PasarMalamKomidiPuterYudhikaRia,dok.pribadi
45
Pasar Malam Komidi Puter juga memiliki kategori besar, menengah, dan kecil. Banyaknya
kelengkapan dan variasi wahana hiburan serta permainan menjadi ukuran kategori besar.
Sedangkanuntukkategorimenengahataupunkecil,umumnyalebihsedikitjenishiburanmaupun
permainannya.Pasarmalambesarbutuhlahanbesardanpengurusanperizinanlebihbertingkat
pula.Keuntungankelompokiniseringdiundanguntukperayaansuatudaerah,karenaundangan
kegiatan mendapat tempat yang layak dan perizinan dipermudah. Umumnya kelompok besar
membutuhkan lahan3.000-5.000m2sebabwahanahiburandanperalatanmerekasangatbesar
dan lebih banyak dari kelompok menengah ataupun kecil. Sementara kelompok kecil dan
menengahhanyamembutuhkanlahansekitar1.500m2sampai3.000m2.
Jenis hiburan dan permainan PasarMalemKomidi Puter jugamengikuti perkembangan zaman.
Selain terdapatbentuk lamasebagaiupayamempertahankanciri khasdanbiaya“tiketmurah”.
Bentuk hiburan “kora-kora” dan “ombak banyu” mengadaptasi beberapa bentuk hiburan dari
DuFan Ancol, tetapi dengan penyederhanaan dalam teknologinya, bahkan ada yang digerakkan
oleh tenaga manusia, misalnya ombak banyu. Hiburan “tong setan” (roda gila) merupakan
hiburanyangbanyakdiminatikarenaselainadanyapamerketangkasanpengendara, jugadapat
memacuadrenalinpenontonnya.
WawancaraDt(koordinatortehnikkelompokYudhikaRia);pasarmalemyanggedebisabanyakmaenhiburannya.Bisalebihdarisepuluhmacem,kalotempatnyagededanramepengunjung bisa gabungan dari grup pasar malem lainnya. Dulu pasar malem adahiburan musik, biasanya dangdut. Karmidi, bapaknya Yudhi juga bisa maen musikdangdut.
Gambar6.PasarMalamKomidiPutarYudhikaRia,dok.pribadi
Umumnya pelaku pasar malam saling mengenal dan terbiasa hidup tidak menetap (nomaden)
ataumerantaudarisatukegiatanpasarmalamkekegiatanpasarmalamberikutnya.Adasebagian
kelompok penyelenggara memilih libur saat puasa dan pulang kampung kemudian kembali
setelah lebaran. Mereka sudah terbiasa hidup seadanya dengan tinggal di lokasi pasar malam
46
sambilmenjagabarang-barangataumenyewarumahkontrakandekatlokasiuntukmandi,buang
air,danmenyimpanbarang-barang.
WawancaraCh (pelakudari kelompok kuliner); saya sudahberapa kali ikutanpasarmalem, jadisudahbiasa juga tidurdi lapak. Banyak yang sudah kenal danada yangbaru kenal jugadi sini.Nantikalomaumandikepombensindeketjalanrayaitu.
Dalam kegiatan sehari-hari,mereka juga terbiasamenghadapi beragambentuk gangguan, yang
umumnya gangguan dari “para preman” yang meminta jatah “uang rokok”, pemalakan, dan
berbagai ancaman hingga perusakan peralatan. Mereka sering melakukan kompromi sesuai
kondisisetempat,sepertitidakmelawanataumengalahdemikelancaranbisnis.
WawancaradenganOj(pelakukulinerlokal);pokemon(namapanggilandipasarmalam)dulukerjadikorselnyaPakMamik,sekarangikutsamapenjualmakanan.SamajugaHeri(namapanggilandipasarmalam)pernahkerjasamapedagangmakanandansekarangpindah kerja di tempat pedagangmakanan rekan bosnya.Mereka biasa pindah-pindahkerja,tapimasihsamadipasarmalemjuga.
Wawancara dengan Kcl (koordinator kelompok Yudhika Ria); anak-anak biasa kerjapindah-pindahataubantu-bantudi lingkunganpasarmalem.Kadangdarimerekabaleklagikekelompokyanglama.Biasajugakitabantuditempatbapak(Karmidi)kalodisanalagirame.InimbahDartojugalagidisinibantu,biasanyaikutpasarmalemnyabapak.
Banyak pihak lain yang mendukung terselenggaranya bisnis hiburan rakyat ini, seperti Industri
pembuatandanpersewaanwahanahiburan.Merekamampumengadaptasibentukdariwahana
hiburansepertidiDuFanAncolmaupuntempatlaindanmenyesuaikandengankebutuhanpasar
malam yang lebih sederhana. Industri pembuatan ini dapat menjangkau sampai ke pelosok
Indonesia.
Wawancara St (koordinator wahana hiburan); biasanya beli bekas, tapi ada juga yangbikinbaru.AdayangbikindiJawatrusdibawakesinitapiadajugayangdibuatdiJakarta,orangnyayangdatangmengerjakanditempatYudhi.
AktivitasPasarMalamKomidiPuter inimasukdalamkategoriekonomi informaldanefekpositif
yangditimbulkanadalahpenyediaanlapangankerjadanpeluangusaha.
SimpulanPasarMalamKomidiPutermasihmenjadiprimadonadiperkampungan-perkampungan,hiburan
inibiasanyadidatangkandalamperingatantertentudanternyatamasihmemilikidayatarikyang
mampumenyatukanmasyarakat setempat. Kegiatan ini bersifat informal yang beroperasi pada
malamhari,dalampraktiknyacukupmendapat rekomendasidariRT/RWatauLurahdanPolsek
47
setempat dan bersifat sementara. Aktivitas ini bertahan karenamenjadimata pencaharian dan
masihbanyakjugaorangyangsenangberkunjungkepasarmalam.
Fenomenapasarmalammemilikidampakpositifmembantukegiatanekonomidanberkontribusi
pada ekonomi penduduk setempat yang tidak memiliki akses pada aktivitas ekonomi formal.
Kegiatanekonomiinformaltersebutmenjadiperwujudanstrategibertahanhidupyangditerapkan
olehpelakuekonomikelasbawahdansebagaireaksiterhadapperaturansertahambatanhukum
yang kurang mereka pahami. Komunitas pelaku pasar malam mengembangkan cara negosiasi
untuk beradaptasi dengan struktur kekuasaan tempat mereka beroperasi. Kegiatan komunitas
PasarMalamKomidiPuteryangberpindahmemerlukanfleksibilitaspelakunya.
Faktorketerbatasanekonomidantranspotasipadamasyarakatperi-urbanmelahirkankebutuhan
baru atas hiburan. Harapan itu dapat terpenuhi dengan hadirnya PasarMalam. Pada akhirnya,
Pasar Malam menjadi kegiatan yang dinantikan, karena dapat memenuhi keinginan warga
setempat untuk rekreasi, sekaligus berbelanja dengan harga yang terjangkau. Selain itu, Pasar
Malam dianggap bermanfaat dan berdampak positif bagi para produsen, pedagang, maupun
masyarakatpembeli.
SumberReferensiAlkatiri, Zeffry. Pasar Gambir, Komik Cina & es Shanghai, SisikMelik Jakarta 1970-an. Jakarta,
Masup-Jakarta,(2010).Chaer,Abdul.Tenabangtempodulu.Jakarta,Masup-Jakarta,(2017).Chin,Othman., binHarun,Mohd ZainalMunshid., “NightMarket: A Platform for CreatingNew
Entrepreneurs”.HumanitiesandSocialSciences,Vol.3,No.1,2015,pp.35-36.doi:10.11648/j.hss.20150301.14,(2015).
Huang, S. O., Liou, Y. H., & Tzeng, G. H. Development Strategies for Improving the Service of
TouristNightMarketsThroughHybridMCDMTechnique,(2009).Ishak,N Khomar., Azis,K Abdul., Ahmad,Amri., “Dynamism of a Night Market”. Journal of Case
ResearchinBusinessandEconomicsVol4–July2012,(2012).Iqbal, Muhammad., Karsono,Bambang., Atthaillah and Lisa,Nova Purnama. Night Market
Contribution to SustainabilityofUrbanSpaces.Pertanika J. Soc. Sci.&Hum.25 (S): 131 -138(2017).
Lee, S-H, Chang S-C, Hou J-S & Feng C-H. Night Market Experience and Image of Temporary
Residents and Foreign Visitors, International Journal of Culture,Tourism and HospitalityResearch,Vol.2(3),(2008),p.217-233.
48
Lukito, Y.N.Exhibitingmodernity and Indonesian vernacular architecture; hibryd architecture at
PasarGambirofBatavia, the1931Paris international colonial exhibitionandTamanminiIndonesiaindah.SpringerFachmedienWiesbaden,(2016)ISBN978-3-658-11604-0.
Khalilah,Zakariya.“WalkingThroughNightMarkets:aStudyonExperiencingEveryday”paperon
The 11th International Joint World Cultural Tourism Conference 2010 in Hangzhou, China onNovember12-14,2010,(2010).