DINAMIKA KETENAGAKERJAAN DAN PENGANGGURAN...

23
Dampak Pandemi Covid-19: Perspektif Adaptasi dan Resiliensi Sosial Ekonomi Pertanian 499 DINAMIKA KETENAGAKERJAAN DAN PENGANGGURAN DI PERDESAAN PADA ERA PANDEMI COVID-19 Tri B. Purwantini 1 , Sri H. Susilowati 2 , Rudi S. Rivai 2 Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Jln. Tentara Pelajar No. 3B, Bogor 16111 Korespondensi penulis: [email protected] PENDAHULUAN Pandemi Covid-19 menyebabkan goncangan perekonomian global dan pasar tenaga kerja (Hanri dan Sholihah 2020). Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) memprediksikan bahwa pandemi ini akan menyebabkan sekitar 195 juta orang kehilangan pekerjaan secara global. ILO juga memperkirakan empat dari lima pekerja (81%) merasakan dampak dari berhentinya beroperasi perusahaan atau diberlakukannya pengurangan jam kerja. Lebih lanjut, dikemukakan bahwa dalam skenario terburuk, bila terjadi gelombang kedua pandemi dan kembali berlakunya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), konsekuensinya adalah jam kerja yang hilang akan semakin banyak menjadi 11,9% atau 340 juta pekerja akan menganggur (ILO 2020a). Kondisi yang sama juga terjadi di Indonesia. Hidayat (2020) mengemukakan bahwa pandemi Covid-19 menyebabkan sebagian masyarakat kehilangan pekerjaan. Penjelasan lebih lanjut adalah sekitar 56% pekerja masih bekerja, dan 23% pekerja sisanya diberhentikan sementara namun tetap bekerja, dan pekerja lainnya diberhentikan atau terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Purba dan Aini (2020) menyatakan bahwa kebijakan PSBB di beberapa wilayah dinilai efektif untuk menekan penyebaran virus 1 Kontributor utama 2 Kontributor anggota

Transcript of DINAMIKA KETENAGAKERJAAN DAN PENGANGGURAN...

Page 1: DINAMIKA KETENAGAKERJAAN DAN PENGANGGURAN ...pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/25-BBRC-2020-IV...504 Dinamika Ketenagakerjaan dan Pengangguran di Perdesaan pada Era Pandemi

Dampak Pandemi Covid-19: Perspektif Adaptasi dan Resiliensi Sosial Ekonomi Pertanian 499

DINAMIKA KETENAGAKERJAAN DAN

PENGANGGURAN DI PERDESAAN PADA

ERA PANDEMI COVID-19

Tri B. Purwantini1, Sri H. Susilowati2, Rudi S. Rivai2

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Jln. Tentara Pelajar No. 3B, Bogor 16111

Korespondensi penulis: [email protected]

PENDAHULUAN

Pandemi Covid-19 menyebabkan goncangan perekonomian global

dan pasar tenaga kerja (Hanri dan Sholihah 2020). Organisasi

Perburuhan Internasional (ILO) memprediksikan bahwa pandemi ini

akan menyebabkan sekitar 195 juta orang kehilangan pekerjaan secara

global. ILO juga memperkirakan empat dari lima pekerja (81%)

merasakan dampak dari berhentinya beroperasi perusahaan atau

diberlakukannya pengurangan jam kerja. Lebih lanjut, dikemukakan

bahwa dalam skenario terburuk, bila terjadi gelombang kedua

pandemi dan kembali berlakunya Pembatasan Sosial Berskala Besar

(PSBB), konsekuensinya adalah jam kerja yang hilang akan semakin

banyak menjadi 11,9% atau 340 juta pekerja akan menganggur (ILO

2020a).

Kondisi yang sama juga terjadi di Indonesia. Hidayat (2020)

mengemukakan bahwa pandemi Covid-19 menyebabkan sebagian

masyarakat kehilangan pekerjaan. Penjelasan lebih lanjut adalah

sekitar 56% pekerja masih bekerja, dan 23% pekerja sisanya

diberhentikan sementara namun tetap bekerja, dan pekerja lainnya

diberhentikan atau terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

Purba dan Aini (2020) menyatakan bahwa kebijakan PSBB di

beberapa wilayah dinilai efektif untuk menekan penyebaran virus

1 Kontributor utama 2 Kontributor anggota

Page 2: DINAMIKA KETENAGAKERJAAN DAN PENGANGGURAN ...pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/25-BBRC-2020-IV...504 Dinamika Ketenagakerjaan dan Pengangguran di Perdesaan pada Era Pandemi

500 Dinamika Ketenagakerjaan dan Pengangguran di Perdesaan pada Era Pandemi Covid-19

corona. Namun di sisi lain, kebijakan ini menyebabkan dampak

negatif, salah satunya bagi para pekerja dengan terhambatnya

aksesibilitas dan mobilitas tenaga kerja. Akibat pembatasan mobilitas

penduduk, banyak pekerja yang dirumahkan atau di-PHK, bahkan

mayoritas pekerja yang terkena PHK adalah angkatan kerja muda

kategori usia 15‒29 tahun. Pekerja yang paling banyak kehilangan

pekerjaan adalah mereka yang berpendidikan rendah, tingkat SMP ke

bawah. Pandemi Covid-19 juga berdampak pada hilangnya mata

pencaharian di sektor informal.

Hasil kajian Yusuf et al. (2020) mengungkapkan bahwa sektor

manufaktur dan industri terdampak cukup parah, demikian juga

daerah-daerah basis industri seperti Banten, DKI Jakarta, dan Jawa

Barat. Kajian tersebut menyimpulkan bahwa sektor pertanian terkena

dampak paling kecil dibandingkan sektor lain. Bagi tenaga kerja

muda di perdesaan, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan

merupakan alternatif lapangan kerja yang menjanjikan. Berbagai

program kebijakan pemerintah untuk mengatasi pengangguran, baik

di desa maupun di kota telah banyak dilakukan, termasuk proyek

padat karya maupun perlindungan pengangguran.

Tulisan ini bertujuan melihat dinamika kondisi ketenagakerjaan

dan pengangguran, serta kondisi ketenagakerjaan pada era pandemi

Covid-19 di Indonesia, terutama di perdesaan. Secara khusus, tujuan

penulisan makalah ini adalah (1) menganalisis dinamika tenaga kerja

dan pengangguran, (2) menganalisis mobilitas dan arus tenaga kerja

kota-desa era pandemi Covid-19, (3) menganalisis dampak pandemi

Covid-19 terhadap ketenagakerjaan di Indonesia; dan (4)

menganalisis kinerja program padat karya dan perlindungan

pengangguran.

METODE

Data yang digunakan dalam tulisan ini adalah data sekunder yang

bersumber dari BPS dan lembaga terkait lainnya. Data kondisi ke-

tenagakerjaan yang dianalisis merupakan data kondisi bulan Februari

Page 3: DINAMIKA KETENAGAKERJAAN DAN PENGANGGURAN ...pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/25-BBRC-2020-IV...504 Dinamika Ketenagakerjaan dan Pengangguran di Perdesaan pada Era Pandemi

Dampak Pandemi Covid-19: Perspektif Adaptasi dan Resiliensi Sosial Ekonomi Pertanian 501

untuk tahun 2018, 2019 dan 2020. Adapun data ketenagakerjaan era

pandemi Covid-19 diperoleh dari informasi sekunder melalui studi

literatur. Data diolah dan dianalisis secara deskriptif menggunakan

analisis statistik sederhana (rataan, perubahan, dan sebagainya).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dinamika Ketenagakerjaan dan Pengangguran

Penduduk usia kerja, angkatan kerja dan yang bekerja mengalami

peningkatan selama tiga tahun terakhir. Walaupun jumlah penduduk

yang bekerja meningkat, peningkatan tersebut diimbangi oleh

pertambahan jumlah pengangguran (Tabel 1). Jumlah angkatan kerja

di Indonesia menurut data Sakernas Februari 2020 (BPS 2020a)

tercatat sebanyak 137,91 juta orang dan dari jumlah tersebut sebesar

95,01% berstatus bekerja.

Hasil kajian Briones (2019) mengungkapkan bahwa di negara Asia

dan Pasifik, partisipasi angkatan kerja lebih tinggi di perdesaan. Hal

yang sama untuk partisipasi angkatan kerja muda adalah lebih tinggi

di perdesaan daripada perkotaan, dan untuk laki-laki lebih tinggi

daripada wanita. Proporsi angkatan kerja tersebut searah dengan

kondisi di Indonesia. Beberapa hasil kajian menunjukkan bahwa pada

era pandemi Covid-19 terjadi perubahan struktur tenaga kerja (LIPI

2020; Rahman et al. 2020). Perubahan tersebut terjadi karena

partisipasi pekerja di beberapa sektor (manufaktur, transportasi,

perdagangan) berkurang, sehingga memengaruhi pasar kerja

menurut sektor.

Tingkat pengangguran terbuka (TPT) adalah persentase jumlah

pengangguran terhadap total angkatan kerja (BPS 2020a). Dalam

kaitan ini, Namas (2020) mengungkapkan bahwa pengangguran

terbuka adalah tenaga kerja benar-benar tidak memiliki pekerjaan

atau tenaga kerja tidak bekerja sama sekali. Pada umumnya jenis

pengangguran ini terjadi karena tidak adanya kesempatan kerja atau

karena ketidak-sesuaian antara pekerjaan dengan keterampilan dan

pendidikan.

Page 4: DINAMIKA KETENAGAKERJAAN DAN PENGANGGURAN ...pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/25-BBRC-2020-IV...504 Dinamika Ketenagakerjaan dan Pengangguran di Perdesaan pada Era Pandemi

502 Dinamika Ketenagakerjaan dan Pengangguran di Perdesaan pada Era Pandemi Covid-19

Ta

bel

1. S

tatu

s k

ead

aan

ket

ena

ga

ker

jaan

, 20

18–2

020

Sta

tus

kea

da

an k

eten

ag

ak

erja

an

20

18

20

19

20

20

Per

ub

201

8‒20

19

Per

ub

201

9‒20

20

----

----

----

----

---(

juta

ora

ng

)---

----

----

(%

) (j

uta

ora

ng

) (%

)

Pen

du

du

k u

sia

ker

ja

19

3,5

5 1

96

,46

19

9,3

8 2

,91

1,5

0 2

,92

1,4

9

An

gk

atan

ker

ja (

AK

) 1

33

,54

13

6,1

8 1

37

,91

2,6

4 1

,98

1,7

3 1

,27

Bek

erja

1

27

,07

12

9,3

6 1

31

,03

2,2

9 1

,80

1,6

7 1

,29

Pen

ga

ng

gu

ran

6

,87

6,8

2 6

,88

-0,0

5 -0

,73

0,0

6 0

,88

Bu

kan

an

gk

ata

n k

erja

5

9,6

1 6

0,2

8 6

1,4

7 0

,67

1,1

2 1

,19

1,9

7

(%

) (%

) (%

)

(

%)

(%

)

Tin

gk

at

pen

gan

gg

ura

n t

erb

uk

a (

TP

T)

5

,13

5,0

1 4

,99

-0

,12

-0

,02

P

erk

ota

an

6

,34

6,3

0 6

,15

-0

,04

-0

,15

P

erd

esaa

n

3,7

2 3

,45

3,5

5

-0,2

7

0,1

0

Tin

gk

at

pa

rtis

ipa

si A

K (

TP

AK

) 6

9,2

6

9,3

2 6

9,1

7

0,1

2

-0,1

5

L

ak

i-la

ki

83

,01

83

,18

83

,82

0

,17

0

,64

P

erem

pu

an

5

5,4

4 5

5,5

5

4,5

6

0,0

6

-0,9

4

Ser

ap

an t

ena

ga

ker

ja s

ekto

r

Per

tan

ian

ter

ha

da

p t

ota

l A

K (

%)

30

,46

29

,46

29

,04

1

,00

-0

,42

Su

mb

er: B

PS

(20

20a

)

Ket

eran

gan

: Dat

a p

osi

si F

ebru

ari

un

tuk

ma

sin

g-m

asi

ng

tah

un

-P

erk

emb

ang

an

an

gk

atan

ker

ja m

enu

rut

keg

iata

n u

tam

a

-P

erk

emb

ang

an

pek

erja

men

uru

t se

kto

r, f

ok

us

bah

asa

n p

ad

a se

kto

r p

erta

nia

n

Page 5: DINAMIKA KETENAGAKERJAAN DAN PENGANGGURAN ...pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/25-BBRC-2020-IV...504 Dinamika Ketenagakerjaan dan Pengangguran di Perdesaan pada Era Pandemi

Dampak Pandemi Covid-19: Perspektif Adaptasi dan Resiliensi Sosial Ekonomi Pertanian 503

Hasil Sakernas Februari 2020 menunjukkan bahwa ditinjau dari

tingkat pendidikan, TPT tertinggi terdapat pada tingkat pendidikan

sekolah menengah (SMA Umum dan Kejuruan), yaitu sebesar 7,45%.

Hal ini menggambarkan bahwa penawaran tenaga kerja yang tidak

terserap terutama berada pada tingkat pendidikan sekolah me-

nengah. Jumlah TPT bisa menurun walaupun jumlah pengangguran

meningkat Hasil Sakernas Februari 2020 juga menunjukkan bahwa

sebanyak 6,88 juta orang menganggur. Angka ini lebih tinggi

dibandingkan dengan data periode yang sama pada tahun 2019, yaitu

sebesar 6,82 juta orang (meningkat sekitar 60 ribu orang atau sekitar

0,88%). Jumlah pengangguran diprediksi akan terus meningkat

seiring dengan terjadinya perubahan perekonomian di Indonesia

maupun global, serta adanya dampak pandemi Covid-19.

Angka TPT di perkotaan lebih tinggi dibandingkan dengan di

perdesaan, namun selama 2019‒2020 menunjukkan penurunan,

meskipun jumlah pengangguran bertambah. Hal ini terjadi karena

jumlah pencari kerja yang akhirnya mendapat pekerjaan jauh lebih

banyak dibandingkan jumlah pengangguran, hal ini menunjukkan

adanya laju pertambahan jumlah angkatan kerja yang lebih besar di

kisaran 6,17% hingga 6,65%. Angka TPT pada tahun 2019 tercatat

sebesar 4,99% (BPS 2020a), hal ini menunjukkan terjadi peningkatan

pengangguran signifikan pada tahun 2020. Data TPT selama 2018‒

2019, cenderung menurun, baik di perkotaan maupun di perdesaan,

namun selama 2019‒2020, TPT di perkotaan cenderung menurun dan

sebaliknya di perdesaan cenderung meningkat. Pada era pandemi

Covid-19 jumlah TPT diprediksi semakin meningkat, baik di

perkotaan maupun di perdesaan karena melemahnya perekonomian

di kota maupun di desa.

ILO (2020b) mengungkapkan bahwa secara global proporsi

lapangan kerja di sektor pertanian dari total lapangan kerja menurun

dari 40,2% menjadi 26,8% selama dua dasawarsa terakhir. Pertanian

menyediakan lapangan kerja bagi lebih dari satu miliar orang di

seluruh dunia. Selain itu, sektor pertanian juga merupakan tulang

Page 6: DINAMIKA KETENAGAKERJAAN DAN PENGANGGURAN ...pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/25-BBRC-2020-IV...504 Dinamika Ketenagakerjaan dan Pengangguran di Perdesaan pada Era Pandemi

504 Dinamika Ketenagakerjaan dan Pengangguran di Perdesaan pada Era Pandemi Covid-19

punggung dari banyak negara berpenghasilan rendah dengan sekitar

60,4% dari total lapangan kerja berkontribusi pada dua pertiga

Produk Domestik Bruto (PDB) di beberapa negara. Kondisi tersebut

khususnya penting di Afrika dan Asia, ketika proporsi lapangan kerja

pada sektor pertanian terhadap total masing-masing sebesar 49% dan

30,5%. Sektor pertanian juga merupakan sumber utama kesempatan

kerja bagi perempuan yang mencakup 41,9% dari seluruh angkatan

kerja pertanian di negara berkembang.

Data Sakernas Februari 2020 menunjukkan bahwa penduduk

perdesaan bekerja sebagai tenaga usaha pertanian, kehutanan,

perburuan dan perikanan; penduduk perkotaan sebagai tenaga

produksi, operator alat-alat angkutan, dan pekerja kasar. Secara

agregat, serapan tenaga kerja pada sektor pertanian menunjukkan

perkembangan yang menurun selama 2018‒2020 (Tabel 1). Namun

demikian, sektor pertanian menyerap tenaga kerja paling besar

dibanding sektor lainnya. Sebagian besar tenaga kerja tersebut

dominan bekerja di subsektor tanaman pangan sebagaimana

ditunjukkan data bulan Februari 2020 (BPS 2020b) yang berkontribusi

sekitar 49,2% terhadap total sektor pertanian.

Mobilitas dan Arus Tenaga Kerja Kota-Desa

Kemajuan yang pesat di bidang teknologi informasi dan

komunikasi, serta peningkatan akses transportasi semakin

mempermudah terjadinya mobilitas sirkuler (Romdiati dan Noveria

2019). Sirkuler merupakan perpindahan berulang, baik ke daerah

tujuan yang sama maupun berbeda, tanpa disertai keinginan untuk

menetap di suatu daerah tujuan. Mobilitas tersebut pada umumnya

dilakukan untuk alasan pekerjaan dan pendidikan. Dalam konteks

migrasi internal, tren peningkatan jumlah migran sirkuler

diindikasikan oleh menurunnya jumlah migran permanen risen

(migran yang tempat tinggal sekarang berbeda dengan tempat tinggal

lima tahun lalu). Kajian Ananta dan Arifin (2014) mengemukakan

bahwa tren mobilitas penduduk di Indonesia akan terus mengalami

Page 7: DINAMIKA KETENAGAKERJAAN DAN PENGANGGURAN ...pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/25-BBRC-2020-IV...504 Dinamika Ketenagakerjaan dan Pengangguran di Perdesaan pada Era Pandemi

Dampak Pandemi Covid-19: Perspektif Adaptasi dan Resiliensi Sosial Ekonomi Pertanian 505

perubahan dengan lebih banyak pola komuter (commuting) dan

“wira-wiri” (sirkuler) daripada bermigrasi secara permanen.

Pada kondisi normal sebelum terjadi pandemi Covid-19, mobilitas

pekerja desa-kota umum dijumpai, mengingat migrasi desa-kota

biasanya terkait dengan ekonomi. Penggerak utama migrasi adalah

disparitas ekonomi di dalam negara dan antarnegara (Tey 2014) yang

ditunjukkan oleh hubungan erat antara migrasi dan pembangunan.

Dalam kaitan ini, biasanya kota yang pembangunannya relatif maju

dipertimbangkan sebagai tujuan migrasi.

Terjadinya pandemi Covid-19 berdampak pada pekerja migran

secara tidak proporsional (FAO 2020). Kondisi kerja, tempat tinggal

dan transportasi umum yang padat akan meningkatkan kerentanan

terhadap penularan Covid-19 dan kehilangan pekerjaan, terutama

yang bekerja di sektor informal. Menurut Romdiati dan Noveria

(2020), pandemi Covid-19 telah mengubah mobilitas penduduk, yaitu

dalam bentuk pembatasan perjalanan. Fenomena tersebut jelas

menunjukkan bahwa mobilitas penduduk merupakan salah satu

pemicu utama meluasnya penyebaran Covid-19 (Yazid dan Jovita

2020). Terkait dampak pandemi Covid-19 terhadap mobilitas

penduduk, fenomena yang terjadi adalah (1) reversed mobility atau

arus balik kota-desa, yaitu terjadi arus balik para migran temporer ke

daerah asal mereka; dan (2) mobility limitation, yaitu berupa

pembatasan atau penghentian mobilitas yang kemudian berdampak

terhadap bidang-bidang lain seperti transportasi, pariwisata, dan

ekonomi secara keseluruhan

Reversed mobility tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi dampak

pandemi Covid-19 juga menyebabkan pekerja migran Indonesia

(PMI) kembali ke daerah asal. Pada akhir Maret 2020, Badan

Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mencatat sebanyak

33.503 pekerja migran dari 85 negara kembali ke Indonesia.

Pemulangan PMI ini selain karena habis kontrak kerja, juga karena

pandemi Covid-19. PMI terbesar yang kembali ke Indonesia berasal

dari Malaysia yang mencapai 11.566 pekerja (34,5%). Mengingat PMI

Page 8: DINAMIKA KETENAGAKERJAAN DAN PENGANGGURAN ...pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/25-BBRC-2020-IV...504 Dinamika Ketenagakerjaan dan Pengangguran di Perdesaan pada Era Pandemi

506 Dinamika Ketenagakerjaan dan Pengangguran di Perdesaan pada Era Pandemi Covid-19

di negara tujuan banyak bekerja di sektor informal, maka pandemi

Covid-19 di negara tujuan juga berdampak pada PMI yang

kehilangan pekerjaan dan imbasnya adalah kehilangan pendapatan.

Oleh karena itu, mereka cenderung akan kembali ke daerah asal dan

banyak menghadapi kendala, antara lain moda transportasi (yang

terbatas) sebagai dampak pandemi Covid-19. Dalam beberapa kasus,

pembatasan perjalanan menjebak migran di negara tempat bekerja

dengan hanya sedikit pilihan transportasi untuk dapat kembali

pulang (ILO 2020a).

BP2MI memperkirakan bahwa selama bulan Juli sampai dengan

Agustus 2020 terdapat sejumlah 50.114 PMI yang pulang kampung

halaman. Lebih lanjut diperkirakan bahwa sampai akhir 2020 arus

kepulangan PMI akan terus mengalir memenuhi kampung halaman

yang sebagian besar adalah kawasan perdesaan (Susilo 2020). Kondisi

tersebut menunjukkan bahwa desa menjadi kawasan tumpuan akhir

kaum urban dan migran ketika tak bisa melanjutkan penghidupannya

di kota dan atau negara tujuan. Pandemi Covid-19 memaksa otoritas

setempat membatasi mobilitas dan interaksi antarmanusia sehingga

memengaruhi keberlanjutan pekerjaan dan aktivitas sosial lainnya

(Susilo 2020). Lebih lanjut dikemukakan bahwa adanya tenaga kerja

yang berlebih di perdesaan dengan remittance yang dibawa pulang

oleh para pekerja migran bisa berkontribusi secara signifikan jika

dipadukan dengan kebijakan responsif merevitalisasi perdesaan dan

pertanian. Kondisi demikian dapat mempermudah akses pada sarana

produksi pertanian, akses ke pasar, serta pemberdayaan ekonomi

produksi, baik pengolahan pertanian maupun produk-produk

unggulan nonpertanian lainnya.

Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Ketenagakerjaan di Indonesia

Pandemi Covid-19 diduga berdampak pada peningkatan jumlah

penduduk di perdesaan karena adanya arus balik penduduk dari

perkotaan ke perdesaan. Pandemi Covid-19 berdampak terhadap

situasi ketenagakerjaan di Indonesia. Komposisi angkatan kerja di

Page 9: DINAMIKA KETENAGAKERJAAN DAN PENGANGGURAN ...pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/25-BBRC-2020-IV...504 Dinamika Ketenagakerjaan dan Pengangguran di Perdesaan pada Era Pandemi

Dampak Pandemi Covid-19: Perspektif Adaptasi dan Resiliensi Sosial Ekonomi Pertanian 507

Indonesian diprediksi akan mengalami perubahan akibat wabah

Covid-19 (Rahman et al. 2020). Krisis ekonomi yang dipicu pandemi

Covid-19 telah memengaruhi angkatan kerja. Sejumlah pekerja telah

diberhentikan karena krisis yang diakibatkan Covid-19 ini telah

menyebabkan gangguan pada operasi perusahaan.

Dapat diasumsikan bahwa status pekerjaan yang paling

terpengaruh adalah pekerja sementara atau lepas, wiraswasta

(biasanya dalam skala mikro), wiraswasta dengan bantuan tenaga

sementara/tidak dibayar, dan pekerja keluarga/tidak dibayar. LIPI

(2020) mengungkapkan bahwa dampak pandemi Covid-19 terhadap

dunia ketenagakerjaan Indonesia terlihat dari perspektif pekerja,

pengusaha, dan perusahaan independen. Pekerja/buruh yang

dirumahkan karena situasi kedaruratan kesehatan masyarakat akibat

pandemi Covid-19 masih tetap berhak mendapatkan upah penuh

atau pemotongan upah apabila telah disepakati oleh pihak

perusahaan dan pekerja.

Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Keberlangsungan Pekerjaaan

Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan per 20 April 2020,

sebanyak 2.084.593 pekerja dari 116.370 perusahaan diberhentikan

dan terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Hal ini terjadi

karena sejumlah perusahaan mengalami penurunan produksi bahkan

berhenti berproduksi (LIPI 2020). Namun demikian, dampak Covid-

19 terhadap tenaga kerja bervariasi antardaerah. Hasil kajian Ngadi et

al. (2020) mengungkapkan bahwa pandemi Covid-19 menyebabkan

15,6% pekerja di Indonesia terkena PHK, bahkan 13,8% di antaranya

tidak mendapatkan pesangon. Pekerja ter-PHK ini mayoritas berasal

dari kalangan pekerja usia muda 15‒24 tahun, yaitu pada kaum muda

yang sebelum pandemi berstatus bekerja. Pandemi Covid-19 akan

berdampak pada kaum muda yang belum bekerja, mereka akan

kesulitan dalam mengakses pekerjaan dengan kesempatan kerja yang

semakin sempit. Hal ini didukung hasil kajian Purba dan Aini (2020)

Page 10: DINAMIKA KETENAGAKERJAAN DAN PENGANGGURAN ...pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/25-BBRC-2020-IV...504 Dinamika Ketenagakerjaan dan Pengangguran di Perdesaan pada Era Pandemi

508 Dinamika Ketenagakerjaan dan Pengangguran di Perdesaan pada Era Pandemi Covid-19

yang mengungkapkan bahwa pandemi Covid-19 berdampak pada

ketersediaan pekerjaan yang berkualitas untuk angkatan kerja muda.

Ngadi et al. (2020) juga menunjukkan bahwa 40% pekerja

mengalami penurunan pendapatan, di antaranya sebanyak 7%

pendapatan buruh yang turun hingga 50%. Kondisi tersebut

berpengaruh pada kelangsungan hidup pekerja serta keluarganya.

Beberapa sektor terparah yang perlu menjadi perhatian khusus

adalah sektor konstruksi (29,3%); sektor perdagangan, rumah makan,

dan jasa (28,9%); dan sektor transportasi, pergudangan, dan

komunikasi (26,4%). Informasi lebih lanjut dari hasil studi BPS (2020c)

menunjukkan bahwa 62,60% responden yang bekerja di industri

pengangkutan dan pergudangan mengalami penurunan pendapatan

setelah merebaknya Covid-19.

Pandemi Covid-19 sangat berdampak pada pekerja tidak tetap.

Hasil kajian LIPI (2020) menunjukkan bahwa 55% pekerja bebas

pertanian dan nonpertanian tidak ada pekerjaan, dan 38% order

berkurang. Kondisi tersebut sangat memprihatinkan mengingat

besarnya tenaga kerja yang kehilangan pekerjaan. Walaupun sektor

pertanian mampu tumbuh di tengah pandemi ini (Rizal 2020), dari sisi

ketenagakerjaan di on farm khususnya, namun menurut Azizah

(2020), kondisi ekonomi buruh tani menurun saat masa pandemi. Di

sisi lain, petani juga mengalami kesulitan mencari buruh tani

(PRISMA 2020), terutama untuk kegiatan panen. Hal ini terjadi karena

pemberlakuan kebijakan PSBB telah mengakibatkan mobilitas buruh

tani terbatas yang mengurangi akses pekerja ke luar rumah.

Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Pengusaha dan Usaha Mandiri

di Perdesaan

Dampak mewabahnya Covid-19 makin dirasakan oleh semua

sektor usaha. Beberapa sektor usaha mengalami penurunan produksi

akibat penurunan penjualan hasil produksi sehingga mengakibatkan

penurunan pendapatan usaha (BPS 2020c). Banyak perusahaan yang

menutup, atau mengurangi jumlah karyawan dan memotong gaji

Page 11: DINAMIKA KETENAGAKERJAAN DAN PENGANGGURAN ...pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/25-BBRC-2020-IV...504 Dinamika Ketenagakerjaan dan Pengangguran di Perdesaan pada Era Pandemi

Dampak Pandemi Covid-19: Perspektif Adaptasi dan Resiliensi Sosial Ekonomi Pertanian 509

karyawan, mengadopsi kebijakan untuk mengurangi sif kerja dan

PHK untuk meningkatkan biaya produksi. Hal ini berdampak pada

penurunan pendapatan karyawan.

Beberapa perubahan kegiatan pertanian sebagai dampak pandemi

Covid-19 hasil penelitian PRISMA (2020) adalah (1) 20% responden

mengatakan mengubah kegiatan pertanian hariannya; (2)

mengurangi frekuensi keluar rumah, sehingga waktu membeli input

dan menjual hasil panen berkurang; dan (3) mengurangi jasa buruh

dan mengurangi berkumpul, sehingga membutuhkan waktu kerja

lebih lama. Sejumlah petani menyesuaikan dengan kondisi, petani

juga mengurangi skala usaha dalam arti mengurangi luas lahan yang

digarap. Masalah distribusi dan turunnya permintaan komoditas

pertanian (khususnya komoditas strategis), serta turunnya daya beli

masyarakat berdampak pada pendapatan petani yang menurun.

Permintaan terhadap komoditas pertanian turun, berakibat

menurunnya harga output. Berbeda dengan petani perkebunan,

khususnya kakao dan kopi, komoditas tersebut memperoleh harga

cukup baik; petani kakao dan kopi memperoleh pendapatan yang

cukup baik. Berkembangnya penjualan melalui daring/online atau

kegiatan e-commerce lainnya diharapkan dapat mendorong petani

untuk beradaptasi dan memanfaatkan teknologi digital.

Kebijakan Pemerintah dalam Menangani Masalah

Ketenagakerjaan pada Era Pandemi Covid-19

Program Padat Karya

Secara konsepsi, padat karya merupakan kegiatan pembangunan

yang lebih banyak menggunakan tenaga manusia jika dibandingkan

dengan tenaga mesin. Tujuan utama dari program padat karya adalah

untuk membuka lapangan kerja bagi keluarga-keluarga miskin atau

kurang mampu yang mengalami kehilangan penghasilan atau

pekerjaan tetap. Sasaran program ini adalah terdorongnya

kepentingan golongan ekonomi rendah (Ditjen Penanganan Fakir

Miskin 2018). Lokasi program padat karya difokuskan di perdesaan,

Page 12: DINAMIKA KETENAGAKERJAAN DAN PENGANGGURAN ...pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/25-BBRC-2020-IV...504 Dinamika Ketenagakerjaan dan Pengangguran di Perdesaan pada Era Pandemi

510 Dinamika Ketenagakerjaan dan Pengangguran di Perdesaan pada Era Pandemi Covid-19

menyerap tenaga kerja setempat dan menggunakan sebagian dana

desa.

Pada era pandemi Covid-19 saat ini, pemerintah menerapkan

program Padat Karya Tunai (PKT) untuk memberikan penghasilan

sementara bagi para pekerja yang kehilangan pendapatan akibat

berbagai pembatasan sosial pada era pandemi Covid-19. Bentuk

kegiatan PKT beragam dan pelaksanaannya dikoordinasikan oleh

kementerian atau lembaga negara terkait sesuai bidang kerja masing-

masing. Sasaran utama PKT adalah masyarakat lapisan bawah di

perdesaan yang terdampak pandemi Covid-19. Program tersebut

dapat diterapkan menggunakan skema dana desa (Kemenkeu 2020).

Pemerintah telah mengalokasikan anggaran Rp18,44 triliun untuk

program PKT yang diselenggarakan oleh empat kementerian, yaitu

Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan,

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dan

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi (Reza 2020). Selain dari PKT, Kementerian Desa,

Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi juga

mangalokasikan Rp36,4 triliun dari anggaran dana desa tahun 2020

yang masih tersisa. Sisa anggaran telah dimaksimalkan untuk

kegiatan padat karya tunai desa (PKTD), yang diperkirakan

menyerap sekitar 5,2 juta tenaga kerja perdesaan.

Pada sektor pertanian, kebijakan dan program sebagai strategi

untuk menciptakan lapangan pekerjaan sekaligus untuk mendorong

produksi pertanian berkelanjutan pada era Covid-19 telah dirumuskan

oleh Kementerian Pertanian. Strategi penanganan tersebut dapat

dikelompokkan pada tiga agenda, yaitu emergency (jangka pendek),

temporary (jangka menengah), dan permanen (jangka panjang). Dalam

hal ini, kebijakan yang terkait pada ketenagakerjaan berada pada

emergency dan temporary berupa program padat karya pertanian

(Kementan 2020a). Program Padat Karya Pertanian meliputi kegiatan-

kegiatan berikut (Depbidko PP 2020): (1) Padat Karya Gerakan

Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), (2) Padat

Page 13: DINAMIKA KETENAGAKERJAAN DAN PENGANGGURAN ...pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/25-BBRC-2020-IV...504 Dinamika Ketenagakerjaan dan Pengangguran di Perdesaan pada Era Pandemi

Dampak Pandemi Covid-19: Perspektif Adaptasi dan Resiliensi Sosial Ekonomi Pertanian 511

Karya Percepatan Olah Tanah dan Percepatan Tanam Padi, (3) Padat

Karya Pengembangan Infrastruktur pertanian di perdesaan

(rehabilitasi jaringan irigasi tersier, irigasi perpipaan dan perpompaan,

pembangunan embung, optimalisasi lahan rawa, UPPO, percepatan

pengolahan lahan pertanian, dan normalisasi pengembangan irigasi

irigasi pertanian), dan (4) Padat Karya Perkebunan.

Implementasi program Padat Karya di subsektor perkebunan

adalah melalui pemberian upah kerja dengan melibatkan pekebun

pada kegiatan-kegiatan APBN Ditjen Perkebunan. Upah kerja

diberikan kepada seluruh provinsi yang ada kegiatan pembangunan

dan pemeliharaan kebun sumber benih, gerakan pengendalian OPT,

pembukaan lahan tanpa bakar, peremajaan, perluasan, rehabilitasi,

dan intensifikasi. Pemberian upah kerja dilakukan sesuai standar

GAP (Good Agriculture Practice) dan satuan biaya perkebunan

(Pasardana.id 2020). Implementasi program tersebut antara lain

melalui penyediaan 500.000 batang benih kelapa genjah untuk

ditanam sebagai tanaman pekarangan di 200 kabupaten/kota pada 19

provinsi. Basis penyaluran melalui kepala keluarga (KK) dan

dibudidayakan berdasarkan GAP. Penyediaan benih kelapa genjah

dan pemberian upah kerja pekebun ini diharapkan dapat membantu

pemasukan pendapatan keluarga (Kementan 2020b).

Selain pembangunan infrastruktur pertanian, program Padat Karya

juga dilaksanakan dengan transfer dana pemerintah langsung ke

rekening kelompok penerima manfaat, yaitu kelompok P3A dan

kelompok tani. Tahun 2020, pembangunan jalan usaha tani ditargetkan

seluas 14,4 hektare di 10 provinsi dengan anggaran Rp47,4 miliar dan

melibatkan 361 kelompok tani (Republika.co.id 2020). Anggaran

sebesar itu relatif kecil dibandingkan dengan total anggaran Padat

Karya sebesar Rp18,44 triliun untuk empat kementerian.

Program Kartu Prakerja

Rencana kartu prakerja tahun 2020 merupakan implementasi dari

Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2020 yang melibatkan refocusing

Page 14: DINAMIKA KETENAGAKERJAAN DAN PENGANGGURAN ...pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/25-BBRC-2020-IV...504 Dinamika Ketenagakerjaan dan Pengangguran di Perdesaan pada Era Pandemi

512 Dinamika Ketenagakerjaan dan Pengangguran di Perdesaan pada Era Pandemi Covid-19

kegiatan, realokasi anggaran, dan pengadaan barang dan jasa untuk

percepatan pengolahan Covid-19. Sasaran program Kartu Prakerja

tidak hanya untuk pencari kerja muda, tetapi juga bagi korban PHK,

serta pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) yang terdampak.

Pemerintah memperbarui data dari berbagai kementerian/lembaga

(K/L) dan pemerintah daerah yang terkena dampak melalui dinas

tenaga kerja, pariwisata, koperasi dan UKM, Kementerian Per-

industrian dan Perdagangan atau asosiasi bisnis yang terkena

dampak (seperti transportasi dan ritel). "Kartu Prakerja" ini

diharapkan ber-manfaat bagi pekerja yang terkena dampak selama

pandemi Covid-19.

Keunggulan kartu kerja prakelas adalah menyediakan kursus/

pelatihan kepada peserta, dan biayanya ditanggung oleh pemerintah

untuk meningkatkan keterampilan peserta. Bagi pekerja sektor

informal, selain pelatihan ada juga program penunjang dari

perbankan melalui penyediaan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Insentif

yang diperoleh peserta diharapkan dapat dipadukan dengan fasilitas

KUR untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan peserta. Jumlah total

hadiah dan bantuan pelatihan adalah Rp3.550.000. Rinciannya, biaya

bantuan pelatihan Rp1 juta, insentif penuntasan pelatihan Rp600.000

per bulan selama empat bulan, dan insentif survei kebekerjaan

Rp150.000. Peserta program hanya dapat mengikuti program satu

kali. Peserta akan diberi insentif setelah menyelesaikan setidaknya

satu kursus pelatihan. Dalam pelaksanaannya, program Kartu

Prakerja ternyata belum menyentuh tenaga kerja informal yang

berdomisili di desa, termasuk buruh tani.

Program Perlindungan Pengangguran

Mengenai perlindungan pekerja/buruh dan kelangsungan usaha

dalam pencegahan dan penanggulangan Covid-19 tahun 2020, Surat

Edaran Menteri Tenaga Kerja M/3/HK.04/III/2020 mengatur tentang

perlindungan dan pengupahan pekerja/buruh sebagai berikut.

Page 15: DINAMIKA KETENAGAKERJAAN DAN PENGANGGURAN ...pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/25-BBRC-2020-IV...504 Dinamika Ketenagakerjaan dan Pengangguran di Perdesaan pada Era Pandemi

Dampak Pandemi Covid-19: Perspektif Adaptasi dan Resiliensi Sosial Ekonomi Pertanian 513

1. Bagi pekerja/pekerja yang tergolong “Orang di bawah

Pemantauan” (ODP) Covid-19 menurut keterangan dokter

sehingga tidak dapat bekerja maksimal 14 hari atau sesuai standar

Kementerian Kesehatan maka akan dibayar penuh.

2. Bagi pekerja/pekerja yang diduga Covid-19 dan dikarantina

menurut keterangan dokter, gajinya akan dilunasi selama masa

karantina/karantina.

3. Bagi pekerja/pekerja yang tidak bekerja akibat penyakit Covid-19

dan telah mendapat surat keterangan tidak bekerja dari dokter,

maka upahnya dibayarkan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

4. Bagi perusahaan yang membatasi kegiatan usahanya karena

kebijakan pemerintah daerah masing-masing, dalam rangka

pencegahan dan penanggulangan Covid-19 (menyebabkan

pekerja/buruh tidak dapat bekerja), dengan tetap memperhatikan

kelangsungan usaha maka akan dilakukan penyesuaian upah

sesuai kesepakatan kedua belah pihak. Jumlah dan cara

pembayaran diubah untuk pengusaha dan pekerja/buruh.

Untuk menghindari terjadinya PHK, pengusaha dapat mengubah

upah dan metode pembayaran pekerja/pekerja yang diberhentikan

sementara akibat wabah Covid-19 sesuai dengan kesepakatan para

pihak. Pekerja/pekerja yang diduga atau aktif terinfeksi Covid-19

berhak menerima upah sesuai dengan surat edaran. Namun, bila

pengusaha tidak mampu membayar upah sesuai upah minimum

sebagai imbas Covid-19, pengusaha dapat melakukan penangguhan

pembayaran upah. Informasi ini mengindikasikan adanya upaya

alternatif untuk tetap mempekerjakan pekerja dan mempertahankan

kegiatan usaha sesuai aturan di atas (Prajnaparamitha dan Ghoni

2020).

Kebijakan di atas adalah untuk pekerja formal yang memiliki

kontrak kerja dengan perusahaan/pengusaha. Sementara di sektor

pertanian, sebagian besar tenaga kerja merupakan tenaga kerja

informal. Untuk pekerja on farm dengan status pekerja informal,

Page 16: DINAMIKA KETENAGAKERJAAN DAN PENGANGGURAN ...pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/25-BBRC-2020-IV...504 Dinamika Ketenagakerjaan dan Pengangguran di Perdesaan pada Era Pandemi

514 Dinamika Ketenagakerjaan dan Pengangguran di Perdesaan pada Era Pandemi Covid-19

belum ada aturan perlindungan tenaga kerja/buruh, baik untuk

tingkat upah dan risiko terhadap pemutusan hubungan kerja.

Pengaturan tingkat upah maupun tata aturan ketenagakerjaan atau

hubungan buruh dengan pengusaha diatur oleh kebiasaan di lokasi

masing-masing. Belum ada pula asosiasi khusus yang

memperjuangkan nasib buruh tani, seperti halnya asosiasi/serikat

pekerja yang sudah terbentuk pada perusahaan.

Pembelajaran Kebijakan Bantuan Perlindungan Tenaga Kerja

Pertanian pada Era Pandemi Covid-19 dari Negara Lain

Berbeda dengan di Indonesia, kebijakan perlindungan tenaga kerja

pertanian di negara-negara lain dalam menghadapi dampak Covid-

19 dilakukan secara lebih masif. Lesson learned dari negara-negara lain

yang juga terdampak Covid-19 dalam melindungi dan memberikan

bantuan kepada tenaga kerja pertanian dan petani diharapkan dapat

memotivasi Pemerintah Indonesia dalam membantu petani dan

tenaga kerja/buruh tani di perdesaan yang terdampak Covid-19. Di

Provinsi Hubei, Tiongkok, kebijakan pemerintah memberikan subsidi

tunjangan hidup sementara sebesar RMB300 bagi pekerja perdesaan

dan bantuan langsung tunai sebesar RMB3.000 untuk retensi populasi

migran di Wuhan (Martin 2020). Di Filipina, rumah tangga

berpenghasilan rendah yang bekerja dalam sektor informal sebanyak

18 juta rumah tangga diberikan tunjangan PHP5,000 hingga PHP8,000

per bulan selama dua bulan (IMF 2020). Kebijakan perlindungan

terhadap tenaga kerja pertanian di negara-negara lain disarikan

sebagai berikut (ILO 2020c).

Di Jerman, pemerintah telah memperpanjang cuti bagi para

pekerja musiman, yang bekerja hingga 115 hari sampai akhir Oktober

2020 tanpa harus membayar kontribusi jaminan sosial. Pemerintah

Jerman juga telah meningkatkan pendapatan tambahan untuk upah

kerja sementara dan pensiun petani. Di Italia, pemerintah

mempermudah persyaratan untuk memperoleh tunjangan

pengangguran sebesar EUR600 selama pandemi Covid-19 bagi para

Page 17: DINAMIKA KETENAGAKERJAAN DAN PENGANGGURAN ...pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/25-BBRC-2020-IV...504 Dinamika Ketenagakerjaan dan Pengangguran di Perdesaan pada Era Pandemi

Dampak Pandemi Covid-19: Perspektif Adaptasi dan Resiliensi Sosial Ekonomi Pertanian 515

pekerja pertanian yang terdampak. Pekerja yang berpenghasilan lebih

rendah dari EUR40.000 setahun berhak atas tunjangan satu kali bebas

pajak sebesar EUR100. Di Namibia, pekerja formal dan informal

pertanian yang kehilangan pekerjaan diberikan bantuan penghasilan

darurat sebesar NA$750.

Di Kolombia, kesepakatan antara serikat pekerja perdesaan

SINTRAINAGRO dan asosiasi industri pisang Augura untuk

menyediakan dukungan perlindungan keselamatan dan kesehatan

bagi sekitar 22.000 pekerja perkebunan pisang. Dukungan

perlindungan tersebut antara lain meliputi penyediaan alat pelindung

diri seperti masker dan disinfektan bagi semua pekerja, pembersihan

dengan disinfektan, penerapan jarak aman dalam transportasi,

makanan sehat bagi pekerja, dan sebagainya. Semua pekerja berusia di

atas 65 tahun dan yang memiliki kondisi penyakit sebelumnya,

termasuk kehamilan yang berisiko memperoleh pengecualian kerja

selama berlaku keputusan pemerintah terkait pengamanan Covid-19

dengan tetap menerima gaji pokok dan 8% tambahan. Di Kanada,

pekerja yang tidak dapat bekerja karena alasan medis, dan memiliki

manfaat cuti tidak berbayar dapat mengajukan aplikasi untuk

memperoleh tunjangan kerja hingga selama 15 minggu, paling banyak

55% dari penghasilan mereka, atau sebesar CA$573 per minggu.

Di Indonesia, program bantuan dan perlindungan bagi tenaga

kerja pertanian belum menjadi kebijakan oleh pemerintah pusat.

Namun, program perlindungan terhadap buruh tani dan petani

penggarap di perdesaan justru telah diinisiasi oleh Pemerintah

Daerah Provinsi Sulawesi Utara dengan memberikan perlindungan

jaminan sosial bagi 36.000 buruh tani dan petani penggarap di

wilayah Sulawesi Utara. Kedua profesi tersebut tergolong sebagai

peserta Bukan Penerima Upah (BPU) yang perlindungannya

ditanggung oleh APBD Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara. Program

tersebut merupakan hasil koordinasi dan kerja sama dengan BPJS

Ketenagakerjaan, Dinas Pertanian dan Peternakan, serta

Disnakertrans Provinsi Sulawesi Utara (Media Indonesia 2020).

Page 18: DINAMIKA KETENAGAKERJAAN DAN PENGANGGURAN ...pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/25-BBRC-2020-IV...504 Dinamika Ketenagakerjaan dan Pengangguran di Perdesaan pada Era Pandemi

516 Dinamika Ketenagakerjaan dan Pengangguran di Perdesaan pada Era Pandemi Covid-19

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Pandemi Covid-19 telah menyebabkan perubahan dalam

perekonomian yang berdampak pada berkurangnya pekerja sektor

informal dan meningkatnya pengangguran. Dampak pengangguran

ini lebih banyak terjadi pada tenaga kerja kaum muda karena mereka

baru masuk pasar kerja, sehingga lebih rentan dengan adanya shock

terjadinya pandemi Covid-19.

Berbagai program pemerintah untuk antisipasi dan mitigasi

dampak pandemi Covid-19 belum bersinergi antarkementerian/KL.

Sektor pertanian dan perdesaan menjadi tumpuan bagi para urban

dan migran yang kembali ke desa, di sisi lain daya serap tenaga kerja

pada sektor pertanian semakin menurun. Pemberlakuan PSBB di

beberapa wilayah menyebabkan terbatasnya mobilitas buruh tani,

sehingga mereka kurang dapat mengakses pekerjaan dan lebih

banyak menganggur. Di sisi lain, petani kesulitan mencari tenaga

kerja, khususnya untuk kegiatan panen.

Belum ada kebijakan perlindungan ketenagakerjaan bagi buruh

tani dan pekerja informal pertanian lain di perdesaan yang bersifat

nasional, baik sebelum maupun pada era pandemi Covid-19. Program

perlindungan upah tenaga kerja pada era pandemi lebih ditujukan

untuk tenaga kerja formal yang memiliki kontrak kerja dengan

pengusaha, bukan untuk buruh tani atau pekerja informal pertanian

lainnya di perdesaan. Program Padat Karya Pertanian memang sudah

dilaksanakan, namun manfaat untuk penyerapan tenaga kerja di

perdesaan masih relatif tertinggal dibandingkan dengan program

padat karya desa dari kementerian lainnya.

Saran

Untuk antisipasi dan penyediaan lapangan kerja di perdesaan,

khususnya bagi kaum urban dan migran yang kembali ke desa pada

masa pandemi Covid-19, diharapkan dapat dilakukan dengan

Page 19: DINAMIKA KETENAGAKERJAAN DAN PENGANGGURAN ...pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/25-BBRC-2020-IV...504 Dinamika Ketenagakerjaan dan Pengangguran di Perdesaan pada Era Pandemi

Dampak Pandemi Covid-19: Perspektif Adaptasi dan Resiliensi Sosial Ekonomi Pertanian 517

menjalin kerja sama antarinstansi teknis dan pemerintahan desa,

terutama dalam pemanfaatan dana desa untuk pemberdayaan tenaga

kerja terdampak Covid-19. Prespektif tenaga kerja muda sangat

berpeluang memasuki pasar tenaga kerja, namun karena sebagian

memiliki keterbatasan dalam keterampilan dan tingkat pendidikan,

maka mereka masih dominan bekerja di sektor informal. Oleh karena

itu, para pekerja yang sudah memiliki kartu prakerja harus bisa

memanfaatkan fasilitas ini semaksimal mungkin untuk bisa

mendapatkan pekerjaan atau berusaha secara mandiri.

Kaum muda di perdesaan yang ingin bekerja di sektor yang

berbasis pertanian diarahkan pada usaha pertanian berbasis IT atau

digital, agar kesan petani bekerja di tempat kotor tidak menimbulkan

keraguan mereka. Kementerian Pertanian sudah mengantisipasi

pemberdayaan kaum muda dalam bertani yang dilakukan dengan

berbagai terobosan untuk mendorong kaum muda berperan dan

berpartisipasi dalam pengembangan pertanian ke arah pertanian

modern. Dalam kaitan ini, diperlukan integrasi upaya antara

pemerintah, kampus (akademisi), dan petani muda untuk

merekonstruksi paradigma dalam bertani.

Untuk memperkuat posisi pekerja pertanian informal di

perdesaan dalam memperoleh perlindungan dan remunerasi, perlu

dibentuk asosiasi buruh tani dengan anggota buruh tani dan pekerja

informal pertanian di perdesaan. Program Padat Karya Pertanian

hendaknya ditingkatkan alokasi anggarannya sehingga dapat

memberikan dampak yang lebih besar pada penyerapan tenaga kerja

perdesaan.

DAFTAR PUSTAKA

Ananta A, Arifin EN. 2014. Emerging patterns of Indonesia’s international

migration. Malaysian J Econ Stud [Internet]. [cited 2020 Sep 8]; 51(1):29-

41. Available from: https://mjes.um.edu.my/index.php/MJES/article/view/

2817

Page 20: DINAMIKA KETENAGAKERJAAN DAN PENGANGGURAN ...pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/25-BBRC-2020-IV...504 Dinamika Ketenagakerjaan dan Pengangguran di Perdesaan pada Era Pandemi

518 Dinamika Ketenagakerjaan dan Pengangguran di Perdesaan pada Era Pandemi Covid-19

Azizah LN. 2020. Persoalan ekonomi buruh tani Desa Kembiritan Kabupaten

Banyuwangi di masa pandemi [Internet]. [diunduh 2020 Sep 28]. Tersedia

dari:https://www.kompasiana.com/cookyazizah/5ea704f2d541df763061b

362/nasib-buruh-tani-di-masa-pandemi?page=all

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2020a. Keadaan angkatan kerja di Indonesia

Februari 2020 Badan Pusat Statistik. Jakarta (ID).

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2020b. Indikator pasar tenaga kerja di Indonesia

Februari 2020. Jakarta (ID): Badan Pusat Statistik.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2020c. Hasil survei sosial demografi dampak

Covid-19. Jakarta (ID): Badan Pusat Statistik.

Briones R. 2019. Investing in rural youth in the Asia and the Pacific region.

IFAD Research Series 58 [Internet]. Rome (IT): International Fund for

Agricultural Development; [cited 2020 Sep 8]. Available from:

https://www.ifad.org/documents/38714170/41187395/18_Briones_2019+R

DR_BACKGROUND+PAPER.pdf/48ab25bb-6a55-e883-bfe3-

053348a4b865.

[Depbidko PP] Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian. 2020. Arah

kebijakan ekonomi pangan pada masa pandemi Covid-19 dan setelahnya.

Jakarta (ID): Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik

Indonesia.

Ditjen Penanganan Fakir Miskin. 2018. Pemberdayaan masyarakat desa

melalui padat karya [Internet]. [diunduh 2020 Sep 20] Tersedia dari:

http://ppid.pertanian.go.id/doc/1/Materi%20RAKERNAS%20Tahun%202

018/ KEMENSOS.pdf.

[FAO] Food and Agriculture Organization of the United Nations. 2020.

Migrant workers and the COVID-19 pandemic [Internet]. [cited 2020 Oct

14]. Available from: http://www.fao.org/documents /card/en/c/ca8559en/.

Hanri M, Sholihah NK. 2020 Jul 10. Kondisi tenaga kerja Indonesia. Labor

Market Brief. Jakarta (ID): LPEM FEB UI.

Hidayat MF. 2020. Strategi penanggulangan peningkatan pengangguran dan

pemulihan ekonomi nasional: perspektif makroekonomi dan jangka

menengah [Internet]. Makalah Webinar: Dampak Covid-19 terhadap

Ketenagakerjaan; 2020 Jul 10; Jakarta, Indonesia. [diunduh 2020 Okt 14].

Tersedia dari: http://smeru.or.id/sites/default/files/events/covid19

webinar20200710_bappenas.pdf[ILO] International Labour Organization.

2020a. Pemantauan ILO edisi ke-2: Covid-19 dan dunia kerja: estimasi dan

Page 21: DINAMIKA KETENAGAKERJAAN DAN PENGANGGURAN ...pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/25-BBRC-2020-IV...504 Dinamika Ketenagakerjaan dan Pengangguran di Perdesaan pada Era Pandemi

Dampak Pandemi Covid-19: Perspektif Adaptasi dan Resiliensi Sosial Ekonomi Pertanian 519

analisis terbaru [Internet]. [diunduh 2020 Sep 10]. Tersedia dari:

https://www.ilo.org/wcmsp5/groups/public/---asia/---ro-bangkok/---ilo-

jakarta/documents/pu blication/wcms_741476.pdf

[ILO] International Labour Organization. 2020a. Pemantauan ILO edisi ke-2:

Covid-19 dan dunia kerja: estimasi dan analisis terbaru [Internet].

[diunduh 2020 Sep 10]. Tersedia dari: https://www.ilo.org/wcmsp5/

groups/public/---asia/---ro-bangkok/---ilo-jakarta/documents/publication/

wcms_741476.pdf

[ILO] International Labour Organization. 2020b. Covid-19 dan dampaknya

pada pertanian dan ketahanan pangan. Risalah Sektoral ILO [Internet].

[diunduh 2020 Sep 10] Tersedia dari: https://www.ilo.org/wcmsp5/

groups/public/---asia/---ro-bangkok/---ilojakart/documents/publication/w

cms_743247.pdf

[ILO] International Labour Organization. 2020c. Pelindungan pekerja migran

selama pandemi Covid-19: rekomendasi bagi pembuat kebijakan dan

konstituen [Internet]. [diunduh 2020 Sep 5]. Tersedia dari:

https://www.ilo.org/wcmsp5/groups/public/---asia/---ro-bangkok/---ilo-

jakarta/documents/publication/wcms_745598.pdf

[IMF] International Monetary Fund. 2020. Policy responses to Covid-19

[Internet]. [diunduh 2020 Sep 20]. Tersedia dari: https://www.imf.org/en/ Topics/imf-and-covid19/Policy-Responses-to-COVID-19

[Kemenkeu] Kementerian Keuangan. 2020. Program Padat Karya Tunai

untuk bantu penanganan Covid-19 [Internet]. [diunduh 2020 Sep 20]

Tersedia dari https://www.kemenkeu.go.id/media/14950/padat-karya-

tunai.pdf.

[Kementan] Kementerian Pertanian. 2020a. Kebijakan dan program

Kementerian Pertanian dalam menjamin ketahanan pangan di era new

normal pandemi Covid-19. Bahan presentasi pada Webinar Strategi

Ketahanan Pangan di Era New Normal Pandemi Covid 19 diselenggarakan

oleh Badan Keahlian DPR RI bekerja sama dengan Sekolah Bisnis Institut

Pertanian Bogor; 2020 Jun 9.

[Kementan] Kementerian Pertanian. 2020b. Kementan bantu pekebun: genjot

padat karya di sektor perkebunan [Internet]. [diunduh 2020 Sep 5].

Tersedia dari: http://ditjenbun.pertanian.go.id/kementan-bantu-pekebun-

genjot-padat-karya-di-sektor-perkebunan/

Page 22: DINAMIKA KETENAGAKERJAAN DAN PENGANGGURAN ...pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/25-BBRC-2020-IV...504 Dinamika Ketenagakerjaan dan Pengangguran di Perdesaan pada Era Pandemi

520 Dinamika Ketenagakerjaan dan Pengangguran di Perdesaan pada Era Pandemi Covid-19

[LIPI] Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. 2020. Survei dampak darurat

virus corona terhadap tenaga kerja Indonesia [Internet]. [diunduh 2020

Sep 5]. Tersedia dari: http://lipi.go.id/siaranpress/survei-dampak-darurat-

virus-corona-terhadap--tenaga-kerja-indonesia/22030.

Martin V. 2020. Mitigating the impact of covid-19 in the agriculture sector in

China People's Daily [Internet]. [cited 2020 Sep 5]. Available from:

http://en.people.cn/n3/2020/0311/c90000-9667113.html.

Media Indonesia. 2020 Sep 24. Raih MURI, 36 ribu petani dan buruh tani jadi

peserta BPJamsostek [Internet] [diunduh 2020 Okt 14]. Tersedia dari:

https://mediaindonesia.com read/detail/347407-raih-muri-36-ribu-petani-

dan-buruh-tani-jadi-peserta-bpjamsostek

Namas M. 2020. Pengangguran: pengertian, jenis dan contoh [Internet].

[diunduh 2020 Sep14]. Tersedia dari: https://www.akuntansilengkap. com/ekonomi/pengertian-dan-jenis-jenis-pengangguran-serta-contohnya.

Ngadi, Meilelianna R, Purba YA. 2020. Dampak pandemi Covid-19 terhadap

PHK dan pendapatan pekerja di Indonesia. J Kependud Indones

[Internet]. [diunduh 2020 Sep 15] Edisi khusus Demografi dan COVID-

19:2020:43-48. Tersedia dari: https://ejurnal.kependudukan.lipi.go.id/ index.php/jki/article/download/576/pdf

Pasardana.id. 2020. Sejahterakan petani ditengah wabah Covid-19, Kementan

dorong program Padat Karya [Internet]. [diunduh 2020 Sep 20]. Tersedia

dari: https://pasardana.id/news/2020/4/14/sejahterakan-petani-ditengah-

wabah-covid-19-kementan-dorong-program-padat-karya/.

Prajnaparamitha K, Ghoni MR. 2020. Perlindungan status kerja dan

pengupahan tenaga kerja dalam situasi pandemi COVID-19 berdasarkan

perspektif pembaharuan hukum. Administrative Law & Governance J.

3(2): 314-328

[PRISMA] Partnership for Promoting Rural Income through Supports for

Market in Agriculture Australia-Indonesia. 2020. Dampak Covid-19 di

pertanian‒perspektif petani. Surabaya (ID): Promoting Rural Income

through Supports for Market in Agriculture.

Purba YA, Aini YN. 2020. Nasib angkatan kerja muda di tengah hantaman

COVID-19. [Internet]. [diunduh 2020 Okt 14]. Tersedia dari:

https://kependudukan.lipi.go.id/id/berita/53-mencatatcovid19/1010-

nasib-angkatan-kerja-muda-di-tengah-hantaman-covid-19

Page 23: DINAMIKA KETENAGAKERJAAN DAN PENGANGGURAN ...pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/25-BBRC-2020-IV...504 Dinamika Ketenagakerjaan dan Pengangguran di Perdesaan pada Era Pandemi

Dampak Pandemi Covid-19: Perspektif Adaptasi dan Resiliensi Sosial Ekonomi Pertanian 521

Rahman MA, Kusuma AZD, Arfyanto H. 2020. Situasi ketenagakerjaan di

lapangan usaha yang terdampak pandemi covid-19 [Internet]. [diunduh

2020 Sep 2]. Tersedia dari: https://www.smeru.or.id/sites/default/

files/publication/ib01_naker_id_0.pdf

Reza P. 2020. Anggaran besar program padat karya sektor pertanian dan

perikanan Sariagri [Internet]. [diunduh 2020 Okt 14]. Tersedia dari:

https://sariagri.id/galeri/576/anggaran-besar-program-padat-karya-

sektor-pertanian-dan-perikanan

Republika.co.id. 2020 Mar 23. Kementan perkuat program padat karya bagi

petani [Internet]. [diunduh 2020 Sep 20]. Tersedia dari: https://

republika.co.id/berita/q7n40s380/kementan-perkuat-program-padat-

karya-bagi-petani

Rizal JG. 2020 Sep 12. Petani merugi saat sektor pertanian tumbuh di tengah

pandemi corona, apa masalahnya? [diunduh 2020 Sep 20]. Tersedia dari:

https://www.kompas.com/tren/read/2020/09/12/160500965/petani-

merugi-saat-sektor-pertanian-tumbuh-di-tengah-pandemi-corona-apa

Romdiati H, Noveria M. 2020. Dimensi mobilitas penduduk: berpindah,

bukan untuk menetap. J Kependud Indones.14(2):185-198.

Susilo W. 2020 Jul 25. Revitalisasi perdesaan di masa pandemi [Internet].

[diunduh 2020 Sep 3]. Tersedia dari: https://mediaindonesia.com/

read/detail/331466-revitalisasi-perdesaan-di-masa-pandemi

Tey NP. 2014. International perspectives of contemporary migration in Asia

Pacific and across the Pacific. Malaysian J Econ Stud [Internet]. [cited 2020

Sep 8]; 51(1):1-8. Available from: https://mjes.um.edu.my/article/

view/2815/990

Yazid S, Jovita LLD. 2020. Dampak pandemi terhadap mobilitas manusia di

Asia Tenggara. J Ilm Hub Int [Internet]. [diunduh 2020 Sep 8]; 3862:75-83.

Tersedia dari: http://journal.unpar.ac.id/index.php/JurnalIlmiahHubungan

Internasional/article/view/3862

doi:https://doi.org/10.26593/jihi.v0i0.3862.75-83.

Yusuf AN, Suganda T, Hermanto, Mansur F, Hadisoemarto P. 2020. Strategi

ekonomi sektor pertanian di tengah pandemi Covid-19 [Internet].

[diunduh 2020 Okt 14]. Tersedia dari: http://sdgcenter.unpad.ac.id/

strategi-ekonomi-sektor-pertanian-di-tengah-pandemi-covid-19/.