Dinamika Dan Proses Demokrasi Dalam Pilkades Di Madukoro

5
8/19/2019 Dinamika Dan Proses Demokrasi Dalam Pilkades Di Madukoro http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-dan-proses-demokrasi-dalam-pilkades-di-madukoro 1/5 Dinamika dan Proses Demokrasi dalam Pilkades di Madukoro Perubahan Pola Pemungutan Suara Secara historis, pelaksanaan proses demokrasi yang mewarnai pilkades di Madukoro senantiasa berubah dari waktu ke waktu. Menurut penjelasan Martono, mantan carik, ada tiga periode besar dimana pemungutan suara dalam pilkades telah dirubah. Pertama pemungutan suara dengan menggunakan model ular-ularan. Di sebut demikian, karena proses pengambilan suara melibatkan pola atau bentuk konfgurasi pemilih yang menyerupai seekor ular. Beberapa calon kades berdiri satu garis di sebuah lapangan, dan para pemilih yang dipanggil panitia pilkades memilih calon kades dengan berdiri di belakang sang calon yang mereka pilih. Calon yang memiliki barisan paling panjang akan memenangkan pilkades. emungutan suara dengan model ular-ularan ini dapat dianggap sebagai tipe pemilihan secara langsung, karena pemilih dapat secara langsung memilih kandidat. !amun demikian, dalam sistem ini tidak terdapat kerahasiaan dan kurangnya kebebasan. engambilan suara dengan menggunakan model ular-ularan ini telah ada di desa tersebut sebelum kemerdekaan "ndonesia. Kedua, pola atau bentuk pemungutan suara menggunakan metode #bitting$, yakni potongan atau batang kecil %bitting& yang digunakan dalam pemungutan suara. Deskripsinya, ara calon duduk sejajar di suatu ruangan dan setiap calon diberi sebuah simbol tanaman, seperti daun pisang, daun kelapa atau daun mangga. Simbol tersebut diletakkan di sebelah calon. Di samping masing-masing calon ada kotak suara bergambar simbol tersebut. 'da sekat pemisah antara para calon dengan kotak suara, sehingga tidak ada seorang pun yang bisa melihat saat pemilih meletakkan kertas suaranya dalam salah satu kotak suara disamping dinding pemisah. Sementara itu, diatas meja dekat panitia ada kotak bitting yang menjadi alat pemungutan suara. (etika proses pemungutan suara berlangsung, panita memanggil satu per satu peserta pemilih untuk membubuhkan nama mereka kepada panitia dan menerima

Transcript of Dinamika Dan Proses Demokrasi Dalam Pilkades Di Madukoro

Page 1: Dinamika Dan Proses Demokrasi Dalam Pilkades Di Madukoro

8/19/2019 Dinamika Dan Proses Demokrasi Dalam Pilkades Di Madukoro

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-dan-proses-demokrasi-dalam-pilkades-di-madukoro 1/5

Dinamika dan Proses Demokrasi dalam Pilkades di Madukoro

Perubahan Pola Pemungutan Suara

Secara historis, pelaksanaan proses demokrasi yang mewarnaipilkades di Madukoro senantiasa berubah dari waktu ke waktu. Menurut

penjelasan Martono, mantan carik, ada tiga periode besar dimana

pemungutan suara dalam pilkades telah dirubah. Pertama pemungutan

suara dengan menggunakan model ular-ularan. Di sebut demikian, karena

proses pengambilan suara melibatkan pola atau bentuk konfgurasi

pemilih yang menyerupai seekor ular. Beberapa calon kades berdiri satu

garis di sebuah lapangan, dan para pemilih yang dipanggil panitia

pilkades memilih calon kades dengan berdiri di belakang sang calon yang

mereka pilih. Calon yang memiliki barisan paling panjang akan

memenangkan pilkades.

emungutan suara dengan model ular-ularan ini dapat dianggap

sebagai tipe pemilihan secara langsung, karena pemilih dapat secara

langsung memilih kandidat. !amun demikian, dalam sistem ini tidak

terdapat kerahasiaan dan kurangnya kebebasan. engambilan suara

dengan menggunakan model ular-ularan ini telah ada di desa tersebut

sebelum kemerdekaan "ndonesia.

Kedua, pola atau bentuk pemungutan suara menggunakan metode

#bitting$, yakni potongan atau batang kecil %bitting& yang digunakan

dalam pemungutan suara. Deskripsinya, ara calon duduk sejajar di suatu

ruangan dan setiap calon diberi sebuah simbol tanaman, seperti daun

pisang, daun kelapa atau daun mangga. Simbol tersebut diletakkan di

sebelah calon. Di samping masing-masing calon ada kotak suara

bergambar simbol tersebut. 'da sekat pemisah antara para calon dengan

kotak suara, sehingga tidak ada seorang pun yang bisa melihat saat

pemilih meletakkan kertas suaranya dalam salah satu kotak suara

disamping dinding pemisah. Sementara itu, diatas meja dekat panitia ada

kotak bitting  yang menjadi alat pemungutan suara. (etika proses

pemungutan suara berlangsung, panita memanggil satu per satu peserta

pemilih untuk membubuhkan nama mereka kepada panitia dan menerima

Page 2: Dinamika Dan Proses Demokrasi Dalam Pilkades Di Madukoro

8/19/2019 Dinamika Dan Proses Demokrasi Dalam Pilkades Di Madukoro

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-dan-proses-demokrasi-dalam-pilkades-di-madukoro 2/5

satu bitting. emilih kemudian beranjak ke samping sekat pemisah melalui

sebuah pinti untuk meletakkan bitting tersebut kedalam kotak suara.

Dari perspekti) demokrasi, model ini lebih baik ketimbang model

ular-ularan, karena tingkat kebebasan dan kerahasiaan jauh lebih tinggi.Menurut in)ormasi, metode ini sudah digunakan pada masa *rde +ama

bahkan sampai dekade awal masa *rde Baru.

Ketiga, pola atau bentuk pemungutan suara menggunakan metode

gambar. "ni mengacu kepada alat suara yang menggunakan gambar untuk

memberikan suaranya kepada calon. Dalam pemilihan itu, para calon

menggunakan gambar jenis tanaman seperti gambar padi, jagung, atau

singkong. emungutan suara menggunakan metode gambar tidak

berbeda jauh dengan metode bitting. ara calon duduk dalam satu

barisan dan berhadapan dengan para pemilih yang berdiri segaris dengan

tempat pemungutan suara. intu masuk ke ruangan pemungutan suara

ditutup dengan tirai dan di dalamnya ada sebuah paku besar untuk

menusuk gambar calon yang dipilih. Metode ini telah digunakan dalam

pilkades dari / sampai 0.

Berdasarkan ilustrasi diatas dapat disimpulkan bahwa pilkades pada

masa *rde Baru lebih demokratis ketimbang masa sebelumnya. "ni karena

pola pemungutan suara yang memberikan kebebasan dan kerahasiaan

kepada para pemilih dalam memilih calon kades. 1etapi, kualitas

demokrasi dalam sistem pemilihan tidak semata-mata bergantung pada

pola pemungutan suara. Sekilas pilkades di Madukoro terlihat demokratis,

karena dalam pemilihan calon kades ditentutukan oleh para pemilih

secara langsung, umum, bebas, dan rahasia. 'kan tetapi para pemilih

tidak mempunyai kebebasan untuk menominasikan calon, karena

nominasi calon telah dibuat oleh pemerintah sebelumnya. Disamping itu,

prinsip uni2ersalitas hak suara bagi warga negara untuk memilih dan

dipilih mengalami hambatan. Dimana ada beberapa penduduk yang

secara khusus dikecualikan, terutama mereka yang dianggap pemerintah

sebagai mantan anggota (", yang tidak mempunyai hak untuk memilih

atau dipilih. Seperti diketahui ada 34 orang di Madukoro yang

didientifkasi sebagai mantan anggota (".

Page 3: Dinamika Dan Proses Demokrasi Dalam Pilkades Di Madukoro

8/19/2019 Dinamika Dan Proses Demokrasi Dalam Pilkades Di Madukoro

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-dan-proses-demokrasi-dalam-pilkades-di-madukoro 3/5

Keberagaman Orientasi Politik Masyarakat

5asil proses pilkades di Madukoro ini menimbulkan penasaran.

 1rigasar, seorang sipil dari anggota non-jama6ah, Muslim abangan teampil

sebagai pemenang dalam pilkades itu. Dia memperoleh 30 suara.(usnadi, mantan kades yang berlagak militer, memperoleh 748 suara.

Darmadi yang mewakili fgur muslim saleh, anggota jama6ah atau calon

kades santri hanya memperoleh 77 suara. Dari gambaran tersebut

menimbulkan pertanyaan mengapa calon dari jama6ah hanya

memperoleh minoritas suara, padahal mayoritas penduduknya muslim9

Dari studi kasus pilkades di Madukoro, orientasi politik Muslim di

tingkat desa jelas tidak homogen. :espons politik yang beragam dalam

pemilihan, mengindikasikan bahwa masyarakat di tingkat pedesaan

bersi)at rasional dalam mendukung calonnya. ;ika mereka mempunyai

kebebasan untuk mengekspresikan respons politik mereka, seperti kasus

pilkades ini, mereka tidak mudah terpengaruh bujuk rayu orientasi dan

kepentingan politik pihak-pihak tertentu. 1erdapat berbagai tipe orientasi

politik yang muncul dalam pilkades di Madukoro. Pertama 

1. Muslim Fanatik 

Di tingkat pedesaan, orientasi politik yang didasarkan pada perspektif Islam

masih hidup, meski partai politik yang berdasarkan Islam tidak lagi ada di Indonesia.

Orientasi politik seperti itu dijaga beberapa pemimpin Muslim yang biasa disebut

Muslim fanatik atau konservatif. Namun demikian, tidak seluruh Muslim di desa itu

mudah terpengaruhi oleh tokohtokoh Muslim fanatik. !ebagian besar Muslim di desa

mempunyai orientasi politik riil mereka, terutama karena penduduk desa pintar 

 berpurapura.

". Orientasi #olitik #ragmatis#enduduk mempunyai orientasi politik tersendiri dalam membuat keputusan.

$eberapa orientasi politik itu sifatnya %enderung pragmatis, terutama karena mereka

ingin memperoleh keuntungan sosial dan ekonomi dari pilkades. $agi banyak 

 penduduk desa, pilkades juga dipandang sebagai musim panen duit. Dalam orientasi

 pragmatis, penduduk desa %enderung memilih %alon dengan jumlah uang terbanyak 

yang diberi oleh %alon%alon tersebut. &adi yang paling banyak jumlah uang yang

diberi oleh %alon ke penduduk desa, maka %alon itu yang akan dipilih.

'. $agi (ata !uara

Page 4: Dinamika Dan Proses Demokrasi Dalam Pilkades Di Madukoro

8/19/2019 Dinamika Dan Proses Demokrasi Dalam Pilkades Di Madukoro

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-dan-proses-demokrasi-dalam-pilkades-di-madukoro 4/5

)ipe orientasi politik yang sangat pragmatis dalam pemungutan suara

adalah*bagi suara rata+ di antara anggota keluarganya. rtinya anggota keluarga

se%ara sengaja atau tidak mendukung mendukung lebih dari satu %alon agar berbeda

dengan yang lain.

-. $alas &asa atau $alas $udi

)indakan politik *balas jasa+ dapat dirasakan juga dengan orang orang biasa.

arena dengan orang biasa atau si pemilih itu merasakan utang budi kepada si %alon

 pemimpin tersebut dikarenakan si %alon pemimpin itu pernah membantu orang biasa

itu.

/. $alas Dendam

0akni memberikan dukungan kepada %alon tertentu karena tidak menyukai

%alon lain. Dengan kata lain, penduduk memilih %alon tertentu karena mereka ingin

mengalahkan %alon lain karena mereka ingin balas dendam karena merasa sakit hati

atas perlakuan si %alon kepada mereka saat masih menjabat.

. Menghindar

Disini adalah pilihan yang tidak ada hubungannya dengan kandidat per se,

tetapi berhubungan dengan relasi interpersonal antara dua orang pemilih. !eseorang

memilih kandidat tertentu terutama karena ia ingin memilih berbeda dengan

la2annya.

3. Orientasi #olitik Meniru

#enduduk desa dalam merespon politik para kandidat pilkades tidak jarang

mengikuti patron. %ontohnya para jama4ah yang mengikuti pilihan kyainya, biasanya

terjadi pada generasi tua dan berpendidikan rendah. &ama4ah yang berpendidikan

lebih tinggi tidak tergantung pada pandangan politik kyainya. dapun para istri yang

mengikuti kepemimpinan suaminya, suami yang memiliki kekuasaan untuk menentukan masalah yang terkait dengan kehidupan sosial. #osisi suami sebagai

 pemegang kemudi sementara istri hanya sebagai penumpang pasif. emudian adapun

istri yang memiliki 2e2enang yang sama dengan suami mereka bahkan lebih

 berkuasa. 5alu adapun ketika istri atau suami memiliki tingkat pendidikan yang sama

sang istri tidak tergantung pada pilihan suaminya. Dan ketika istri berpendidikan lebih

tinggi dari pada suaminya, istri dapat mempengaruhi keputusan suaminya. dapun

istri yang suaminya orang biasa dan berasal dari desa lain memiliki pengaruh kuat

dalam politik meniru.

Page 5: Dinamika Dan Proses Demokrasi Dalam Pilkades Di Madukoro

8/19/2019 Dinamika Dan Proses Demokrasi Dalam Pilkades Di Madukoro

http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-dan-proses-demokrasi-dalam-pilkades-di-madukoro 5/5

6. elompok patis

#olitik yang %enderung berikap apatis orientasi ini di sebut 7moso bodo4 yaitu

tidak ambil peduli tentang siapa yang akan menjadi kades, karena menurut mereka

tidak ada bedanya. )erdapat banyak pemilih yang tidak ikut dalam pemilihan juga

 banayak yang berniat merusak kertas suara sebelum memasukan ke kotak suara.