Dimensi Saluran DI Btg. Tarusan
-
Upload
halman-sayu -
Category
Documents
-
view
277 -
download
13
description
Transcript of Dimensi Saluran DI Btg. Tarusan
Laporan Nota Desain
BAB 4JARINGAN IRIGASI
4.1 UMUMPerencanaan jaringan irigasi dalam rangka Pengembangan D.I. Batang Tarusan yaitu merencanakan Bangunan Pengambilan Batang Tarusan, yang direncanakan untuk mengalirkan air, memenuhi kebutuhan air pada daerah tersebut dan terus menerus sepanjang musim tanam dengan luas areal hamparan ± 3.273 Ha
4.2 SALURANPerencanaan saluran Induk dipengaruhi persyaratan pengangkutan sedimen melalui jaringan irigasi, masalah sedimen dan saluran tanah adalah situasi yang umum dijumpai dalam pelaksanaan irigasi di Indonesia. Dalam perencanaan ruas saluran, alirannya di anggap sebagai aliran tetap, dan untuk itu diterapkan rumus Strickler.
Perhitungan Saluran menggunakan rumus Strickler sebagai berikut :
Dimana : Q = debit saluran (m3/dt)
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 1
5.032
IRkV
Laporan Nota Desain
V = kecepatan aliran (m/dt)A = luas penampang saluran (m2)R = jari-jari hidrolis (m)P = keliling basah (m)b = lebar dasar saluran (m)h = tinggi air (m)
I = kemiringan saluranK = koefisien kekasaran saluran (m1/3/dt)m = kemiringan talud saluran (1 vert : m horz)
4.2.1Saluran TanahTinggi air di saluran untuk debit tertentu sangat tergantung pada nilai kekasaran Strickler yang diambil sesuai dengan tabel berikut :
Tabel 4.1 Koefisien Kekasaran Strickler
Kecepatan minimum saluran Primer dan Sekunder pada debit rencana diambil V = 0.30 m/dt, sedangkan kecepatan maksimum jika diketahui sifat-sifat tanah pembentuk saluran, seperti Indeks Plastisitas (PI) dan Nilai Pori (e), maka kecepatan maksimum yang diizinkan diambil sesuai dengan KP.03 V = 0.60 m/dt.
4.2.2Saluran PasanganPembuatan saluran pasangan dimaksudkan untuk :- Mencegah kehilangan air akibat rembesan- Mencegah gerusan dan erosi- Mencegah/mengurangi tumbuhan air- Tanah yang dibebaskan lebih kecil
Saluran pasangan untuk jaringan irigasi dipakai pasangan batu kali atau beton, adapun parameter dengan ketentuan-
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 2
Koefisien Kekasaran (K)
35
35
35
40
42.5
45
5 < QP < 10
QP > 10
Saluran Tersier
Saluran Primer & Sekunder
QP < 1M3/ dt
1 < QP < 5
J enis Suluran / Debit Saluran
Saluran Pembuang
Laporan Nota Desain
ketentuan lain yang digunakan dalam merencanakan saluran pasangan sesuai dengan tabel dibawah ini :
Tabel 4.2 Koefisien Kekasaran Strickler untuk Saluran Pasangan
4.2.3Perhitungan Dimensi Saluran
1. Penentuan Lebar dasar rencana ditentukan berdasarkan :
- Besarnya debit Q, dimana tinggi air , yang terjadi harus mengacu pada persyaratan n.
- Besarnya kecepatan V, dimana kecepatan yan terjadi harus mengacu pada persyaratan V.
- Mengacu pada persyaratan b.
Ketetapan mana yang akan diambil untuk penentuan lebar dasar saluran rencana, teratur dari persyaratan hidrolis yang berlaku dan diusahakan agar galian tanah tidak terlalu banyak, timbunan pada talud dan dasar diusahakan tidak ada.
2. Penentuan Kemiringan Dasar Saluran Rencana
Penentuan kemiringan dasar saluran rencana ditetapkan berdasarkan dari kemiringan dasar saluran rencana yang diambil sedemikian rupa sehingga jumlah galian tidak terlalu banyak dan diusahakan jumlah timbunan sekecil mungkin, atau bahkan tidak ada sama sekali.
3. Perhitungan Dimensi Saluran
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 3
Koefisien Kekasaran
42.5
60
60
45
50
Pasangan Batu hanya, Satu Sisi
J enis Pasangan
Pasangan Lempengan Beton 2 Sisi, Dasar Tanah
Pasangan Lempengan Beton, Satu Sisi
Pasangan Batu Seluruhnya
Pasangan Batu 2 Sisi, Dasar Tanah
Laporan Nota Desain
Rumus-Rumus Aliran tetapQ = V x AV = k x R2/3 x I1/2
Data : Q = Debit Rencana (m3/dt) k = Koefisien Stickler (m3/dt) I = Kemiringan Rencana Saluran
m = Kemiringan Talud n = b/h b = n x h A = b x h + mh2 = nh x h + mh2
= nh2 + mh2
A = h2 (n + m) P = b + 2h = nh + 2h
R = A/P =
A. SALURAN INDUK KOTO PANJANG BKP.0 – BKP.1A = 3.273 Ha Q = 7,03 l/dtb = 5,00 m ditetapkank = 70 Beton Penuhm = 0w = 0,75 mV = 1,00 m/dt ditentukanDicari :I = ........h = ........
Rumus HidrolisV = k . R2/3.I1/2
Q = V x AA = (b + m.h)hP = b + 2h R = A/P
Q = V x A7,03= 1,00 x AA = 7,03 m2
A = (b + m.h)h7,03= (5,00 + 0 x h) h7,03= 5,00h
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 4
Laporan Nota Desain
h = = 1,41
h = 1,41 m
A = (b + m . h) h= (5,00 + 0 x 1,32) x 1,32= (5,00 + 0) x 1,32= 6,60 m2
P = b + 2h = 5,00 + 2 x 1,32 = 5,00 + 2,64 (1)
P = 7,64 m
R = A/P
= = 0,8639
R2/3 = (0,8639)2/3
= 0,9071
V = k x R2/3 x I1/2
1,00 = 70 x (0,9071) x I1/2
I1/2 =
I1/2 = 0,01575I = 0,00025
B. SALURAN SEKUNDER BSL.1 – BSL.2A = 2.976,80 HaQ = 5,15 m3/dtb = 2,50 m Ditetapkanh = 70 Ditetapkanm = 1:1w = 0,75 mV = 1,00 m/dt Ditetapkan konstruksi Beton
Dicari :I = ........h = ........
Rumus Hidrolis
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 5
Laporan Nota Desain
V = k . R2/3.I1/2
Q = V x AA = (b + m.h)hP = b + 2h R = A/P
Q = V x A5,15 = 1,00 x AA = 5,15 m2
A = (b + m.h)h5,15 = (2,50 + 1 x h) h5,15 = 2,50 h + h2
H2 + 2,50 h = 5,15
Dicaba h = 1,35 m(1,35)2 + (2,50 x 1,35) = 5,151,8225 + 3,375 ~5,15
H = 1,35 m
P = b + 2h = 2,50 + 2 x 1,35 = 2,50 + 3,807
P = 6,307 m
R = A/P
= = 0,8166
R2/3 = (0,8166)2/3
= 0,8736
V = k x R2/3 x I1/2
1,00 = 70 x (0,8736) x I1/2
I1/2 =
I1/2 = 0,0164I = 0,00027
C. SALURAN TERSIER KP.1 KaA = 35,00 HaQ = 0,054 m3/dt
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 6
Laporan Nota Desain
m = 1 : 1k = 35w = 0,30 m
Dengan Q = 54 l/dtdicoba b = h = 0,35 mA = (b + m.h)h
= (0,35 + 1 x 0,35) x 0,35= 0,245 m2
Q = V x AV = Q/A
V =
V = 0,220
P = b + 2h = 0,35 + 2 x 0,35 = 0,35 + 0,75 x 1,414
P = 1,3398 m
R = A/P
= = 0,1829 m
R2/3 = (0,1829)2/3
= 0,3222
V = k x R2/3 x I1/2
0,220 = 35 x (0,3222) x I1/2
I1/2 =
I1/2 = 0,0195I = 0,38
Tabel 4.3 Dimensi Saluran Batang Tarusan
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 7
Laporan Nota Desain
4.3 PERENCANAAN BANGUNANKriteria yang digunakan dalam perencanaan bangunan mengacu pada buku Standard Perencanaan Irigasi Kriteria Perencanaan
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 8
NAMA RUAS
1 INDUK BKP 0 - BKP 1 3.273 7,03 7,03 5.00 1,41 0 70 0,00025 1,00 0,75
2 INDUK BKP 1 - BKP 2 3.238 6,96 6,96 5.00 1,39 0 70 0,00024 1,00 0,75
3 INDUK BKP 2 - BKP 3 3.172 6,82 6,82 5.00 1,36 0 70 0,00024 1,00 0,75
4 INDUK BKP 3 - BKP 4 3.117 6,70 6,70 5.00 1,34 0 70 0,00024 1,00 0,75
5 INDUK BKP 4 - BSL 1 3.023 6,50 6,50 5.00 1,30 0 70 0,00025 1,00 0,75
6 SEKUNDER BSL 1 - BSL 2 2.976,80 5,15 5,15 2.50 1,35 1 : 1 70 0,00027 1,00 0,75
7 SEKUNDER BSL 2 - BSL 3 2.957,50 5,12 5,12 2.50 1,35 1 : 1 70 0,00027 1,00 0,75
8 SEKUNDER BSL 3 - BSL 4 2.950,80 5,10 5,10 2.50 1,35 1 : 1 70 0,00027 1,00 0,75
9 SEKUNDER BSL 4 - BSL 5 2.948,00 5,10 5,10 2.50 1,35 1 : 1 70 0,00027 1,00 0,75
10 SEKUNDER BSL 5 - BSL 6 2.895,00 5,01 5,01 2.30 1,37 1 : 1 70 0,00027 1,00 0,75
11 SEKUNDER BSL 6 - BSL 7 2.709,60 4,69 4,69 2.00 1,39 1 : 1 70 0,00028 1,00 0,60
12 SEKUNDER BSL 7 - BSL 8 2.683,90 4,64 4,64 3.00 1,55 0 70 0,00029 1,00 0,60
13 SEKUNDER BSL 8 - BSL 9 2.674,10 4,63 4,63 3.00 1,54 0 70 0,00029 1,00 0,60
14 SEKUNDER BSL 9 - BSL 10 2.621,10 4,53 4,53 3.00 1,51 0 70 0,00030 1,00 0,60
15 SEKUNDER BSL 10 - BSL 11 2.553,90 4,42 4,42 3.00 1,47 0 70 0,00030 1,00 0,60
16 SEKUNDER BSL 11 - BSL 12 2.502,10 4,33 4,33 3.00 1,44 0 70 0,00031 1,00 0,60
17 SEKUNDER BSL 12 - BSL 13 2.289,20 3,96 3,96 3.00 1,32 0 70 0,00033 1,00 0,60
18 SEKUNDER BSL 13 - BSL 14 2.270,00 3,93 3,93 3.00 1,31 0 70 0,00033 1,00 0,60
19 SEKUNDER BSL 14 - BMSL 14 2.201,40 3,81 3,81 3.00 1,27 0 70 0,00083 1,00 0,60
20 SEKUNDER BMSL 14 - BST5 1.513,60 2,62 2,62 4,50 0,50 2 : 1 60 0,00036 1,00 0,60
21 SEKUNDER BST 5 - BST 6 1.084,40 1,88 1,88 4.00 0,50 2 : 1 60 0,000627 1,00 0,60
22 SEKUNDER BST 6 - BST 7 965,40 1,67 1,67 3.00 0,50 2 : 1 60 0,000621 1,00 0,60
23 SEKUNDER BST 7 - BST 8 833,90 1,44 1,44 3.00 0,50 2 : 1 60 0,000581 1,00 0,60
24 SEKUNDER BST 8 - BMST 8 811,60 1,40 1,40 3.00 0,50 2 : 1 60 0,000282 1,00 0,60
25 SEKUNDER BMST.8 - BSNA.1 500,00 0,865 0,865 2,00 0,40 2 : 1 60 0,00170 1,00 0,60
26 TERSIER KP 1 Ka 35,00 0,054 0,054 0,35 0,35 1 : 1 35 0,00038 0,220 0,30
27 TERSIER KP 2 Ka 66,00 0,102 0,102 0,40 0,40 1 : 1 35 0,00067 0,319 0,30
28 TERSIER KP 3 Ka 55,00 0,086 0,086 0,40 0,40 1 : 1 35 0,00050 0,269 0,30
29 TERSIER KP 4 Ka 15,00 0,023 0,023 0,30 0,20 1 : 1 35 0,00077 0,230 0,30
30 TERSIER KP 4 Ki 79,00 0,123 0,123 0,45 0,45 1 : 1 35 0,00048 0,269 0,30
31 TERSIER SL 1 Ki 46,20 0,072 0,072 0,35 0,35 1 : 1 35 0,00068 0,294 0,30
32 TERSIER SL 2 Ki 19,30 0,030 0,030 0,30 0,30 1 : 1 35 0,00044 0,212 0,30
33 TERSIER SL 3 Ki 6,70 0,016 0,016 0,30 0,30 1 : 1 35 0,00740 0,237 0,30
34 TERSIER SL 4 Ki 2,60 0,016 0,016 0,30 0,30 1 : 1 35 0,00740 0,237 0,30
35 TERSIER SL 5 Ki 1 23,00 0,036 0,036 0,30 0,30 1 : 1 35 0,00030 0,212 0,30
36 TERSIER SL 5 Ki 2 30,00 0,047 0,047 0,30 0,30 1 : 1 35 0,00049 0,226 0,30
37 TERSIER SL 6 Ki 185,40 0,289 0,289 0,60 0,60 1 : 1 35 0,00062 0,401 0,30
38 TERSIER SL 7 Ki 25,70 0,040 0,040 0,30 0,30 1 : 1 35 0,00030 0,212 0,30
39 TERSIER SL 8 Ki 9,80 0,016 0,016 0,30 0,30 1 : 1 35 0,00740 0,237 0,30
40 TERSIER SL 9 Ki 53,00 0,083 0,083 0,35 0,35 1 : 1 35 0,00091 0,339 0,30
41 TERSIER SL 10 Ki 67,20 0,105 0,105 0,40 0,40 1 : 1 35 0,00071 0,291 0,30
42 TERSIER SL 11 Ki 1 7,80 0,016 0,016 0,30 0,30 1 : 1 35 0,00740 0,237 0,30
43 TERSIER SL 11 Ki 2 44,00 0,069 0,069 0,30 0,30 1 : 1 35 0,00142 0,382 0,30
44 TERSIER SL 12 Ki 1 17,40 0,027 0,027 0,30 0,30 1 : 1 35 0,00013 0,300 0,30
45 TERSIER SL 12 Ki 2 195,50 0,305 0,305 0,60 0,60 1 : 1 35 0,00069 0,424 0,30
46 TERSIER SL 13 Ki 19,20 0,030 0,030 0,30 0,30 1 : 1 35 0,00044 0,212 0,30
47 TERSIER SL 14 Ki 68,60 0,107 0,107 0,40 0,40 1 : 1 35 0,00073 0,334 0,30
48 TERSIER ST 5 Ki 132,80 0,207 0,207 0,55 0,55 1 : 1 35 0,00050 0,342 0,30
49 TERSIER ST 5 Ka 1 112,00 0,175 0,175 0,45 0,45 1 : 1 35 0,00105 0,432 0,30
50 TERSIER ST 5 Ka 2 184,40 0,288 0,288 0,60 0,60 1 : 1 35 0,00062 0,400 0,30
51 TERSIER ST 6 Ka 119,00 0,186 0,186 0,50 0,50 1 : 1 35 0,00068 0,372 0,30
52 TERSIER ST 7 Ka 131,50 0,205 0,205 0,55 0,55 1 : 1 35 0,00051 0,344 0,30
53 TERSIER ST 8 Ka 22,30 0,035 0,035 0,30 0,30 1 : 1 35 0,00030 0,212 0,30
54 TERSIER MST 8 Ka 1 178,10 0,278 0,278 0,60 0,60 1 : 1 35 0,00057 0,386 0,30
55 TERSIER MST 8 Ka 2 133,50 0,208 0,208 0,55 0,55 1 : 1 35 0,00051 0,344 0,30
V (m/dt) wNOSALURAN
A (Ha) Q (m³/dt) Qd (m³/dt) b (m) h (m) m k i
Laporan Nota Desain
Bagian Bangunan KP-04 yang dipublikasikan oleh Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Pengairan.
4.3.1 Bangunan Sadap / BagiBangunan bagi / sadap yang berfungsi mengatur tinggi muka air dan membagi air ke jalur-jalur saluran baik induk, sekunder maupun ke tersier.Pintu pengatur ke saluran induk atau sekunder, maka dihitung dengan rumus :Untuk pintu sorong pada bangunan sadap
Q = k . µ . a . b . V 2g . h1
Dimana : Q = Debit yang mengalir melalui pintu (m3/dt)
k = koefisien aliran tenggelam µ = koefisien debit b = lebar pintu (m) a = tinggi bukaan pintu (m) h1 = kedalaman air di depan pintu diatas ambang (m) g = percepatan gravitasi = 9.8 m/dt2
z = beda tinggi muka air di hulu dan di hilir (m)
Karena k merupakan fungsi dari (h2/a), dan µ fungsi dari (h1/a), maka untuk menentukan harga k dan u tersebut digunakan 2 buah grafik sesuai dengan gambar 3.3 dan 3.4 KP – 04 halaman 36 dan 37, seperti di bawah ini.Perhitungan selanjutnya dilakukan sebagai berikut : diambil pintu sorong tegak -> β = 90°tentukan h2 h2 = h1 – Ztentukan harga u,Jika : µ = 0.50 -> h1/ a = 1.0 atau : a = h1
µ = 0.54 -> h1 / a = 1.5 , atau : a = h1 / 1.5 µ = 0.55 -> h1 / a = 2.0 , atau : a = h1 / 2.0 µ = 0.57 -> h1 / a = 3.0 , atau : a = h1 / 3.0
chek terhadap aliran tenggelam “ k “h2/a -> a diketahui , maka k dapat ditentukan berdasarkan gambar diatas dan apabila terjadi :h1/a < 2 -> aliran tidak tenggelam
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 9
Laporan Nota Desain
h2/a < 1.67 -> aliran tenggelamdengan k , u , a diketahui maka lebar pintu dapat diketahui
denganpersamaan :
aliran tenggelam : b = Q / ( 4.43 . k . µ . a . √ h1 )aliran tenggelam : b = Q / ( 4.43 . µ . a . √ h1 )
Pintu Sekat BalokRumus hidrolis :
Dimana :Q = debit yang diperlukan di saluran hilir ( m3 / dt )
Cd = koefisien debit ( dimbil sesuai gambar 3.1 KP – 04 hal 32) Cv = Koefisien kecepatan dating = 1 b = lebar bukaan ( m ) h1 = tinggi air didepan bangunan ( m )
persyaratan : - jika h1/ (h1 + p ), maka -> h1 = H1
- cd fungsi dari H1/L -> tebal balok sekat - untuk : 150 < b < 200 cm -> L = 10 cm b < 150 cm -> L = 6 cm
Berdasarkan rumus dan persyaratan tersebut di atas :- Apabila diambil cd = 1.10 , maka → H1/L = 1.88 atau → H1
= 1.88 Luntuk : 150 < b < 200 cm , L = 10 cm maka H1 = 0.19 mb < 150 cm , L = 6 cm maka H1 = 0.11 mSelanjutnya penggunaan rumus sekat balok menjadi :150 < b < 200 cm -> b = Q / 0.357 m , dan H1 = 0.19 m
b < 150 cm ->b = Q / 0.207 m , dan H1 = 0.11 mApabila cd = 1.20 , maka H1 / L = 2.50 m
Atau -> H1 = 2.50L Untuk : 150 < b < 200 cm -> L = 10 cm , H1 = 0.25 m
b < 150 cm -> L = 6 cm , H1 = 0.15 m
Selanjutnya penggunaan rumus sekat balok menjadi :Apabila diambil cd = 1,24 maka -> H1 / L = 3.00
Atau -> H1 = 3.00L Untuk : 150 < b < 200 cm -> L = 10 cm , H1 = 0.30 m b < 150 cm -> L = 6 cm , H1 = 0.18 m
Selanjutnya penggunaan rumus sekat balok menjadi :
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 10
Laporan Nota Desain
Untuk : 150 < b < 200 cm -> b = Q / 0.636 m , H1 = 0.30 m b < 150 cm -> L = 6 cm , H1 = 0.18 m
Ke TersierPada perencanaan sadap ke tersier sebagai pengaturnya digunakan pintu angkat tekan, rumus yang digunakan untuk pintu sorong / pintu angkat tekan :
Dimana : Q = debit saluran tersier u = koefisien kontraksi = 0.80 b = lebar bukaan ( m ) a = tinggi bukaan ( m ) Z = beda tinggi muka air dihulu dan dihilir ( m )
Perhitungan dilakukan dengan langkah sebagai berikut :tentukan Z ( berkisar antara 0.05 sampai dengan 0.20 m )tentukan lebar pintu , dan lebar pintu yang standar antara 0.20, 0.30, 0.40, dan 0.50 m. hitung tinggi bukaan pintu ( a ) dengan persamaan sebagai berikut :
Z = 0.05 -> a = Q / ( 0.792 . b ) Z = 0.10 -> a = Q / ( 1.120 . b ) Z = 0.15 -> a = Q / ( 1.372 . b ) Z = 0.20 -> a = Q / ( 1.584 . b )
4.3.1.1 Perhitungan Bagi/Sadap Saluran Sekunder Batang Tarusan1. Bangunan Sadap BKP.1
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 11
A Q V b h I W
(Ha) (m³/dt) (m/dt) (m) (m) (0/00) (m)
1 Induk BKP.0 - BKP.1 3.273 7,03 1,00 5,00 1,41 0 70 0,25 0,75
2 Induk BKP.1 - BKP.2 3.238 6,96 1,00 5,00 1,39 0 70 0,24 0,75
3 Tersier KP1.Ka 35 0,054 0,220 0,35 0,35 1:1 35 0,38 0,30
kmNama SaluranNo.
Tersier KP1 Ka
BKP1
BKP0 BKP245
0
Laporan Nota Desain
1. Saluran Induk BKP.1 – BKP.2Z = 1,00 mRumus-rumus yang diperlukan L = K (hc x z) ½ + 0,25 K = 2,50 + 1,10 a + 0,70 a3
a = hc/z
hc =
d = hc/2q = Q/B
dimana :L = Panjang Kolam Olakz = Tinggi Energihc = Kedalaman KritisQ = DebitB = Lebar Bukaan Terjuna,k = Koefisien
Perhitungan Hydrolis
E = h +
E = 1,39 + = 1,39+ 0,051
E = 1,441
B = = = = 3,117
B = 3,20 m
Kedalaman Kritis
hc =
=
hc = 0,784 m
Tinggi End Sill
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 12
Laporan Nota Desain
d = hc/2 = = 0,392 ~ 0,40
d = 40 cm
Kolam Olakz = 1,00 ma = hc/z
= = 0,784
K = 2,50 + 1,10 x 0,784 + 0,70 (0,784)3
K = 2,50 + 0,0862 + 0,343K = 3,705L = K.(z x hc)1/2 + 0,25
= 3,705 (1,00 x 0,784)1/2+ 0,25 = 3,281 + 0,25L = 3,53 ~ 3,60 m
L1 = 1,20 + 1,50 L1 = 1,20 + 1,50 = 1,20 + 3,957L1 = 5,15 m
L2 = 4hL2 = 4 (1,39) = 5,56L2 = 5,50 m
2. Kesaluran tersier KP1.kaPada perencanaan bangunan sadap ke tersier digunakan pintu Angkat Tekan, rumus yang dipakai :Q = x a x b x Dimana :Q = Debit Saluran Tersier (m3/dt)
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 13
L.1 L.2L
d
w
h
w
h h hc
Laporan Nota Desain
= Koefisien Kontraksi = 0,80a = Tinggi Bukaan Pintub = Lebar Pintu (m)z = Beda Muka Air dihulu dengan dihilir (m)
Perhitungan dilakukan dengan menentukan z = 0,10 mLebar pintu diambil = 0,30 m
Dengan z = 0,10 m a =
a =
a = = 0,16 m
Lebar Pintu (b) = 0,30 mTinggi Bukaan (a) = 0,16 m
2. Bangunan Sadap BKP.2
1. Saluran Induk BKP.2 – BKP.3Z = 0,20 mDiambil Pintu sorong tegak = 900
Tentukan h2 h2 = h1- Z = 1,39 – 0,20 = 1,19Lebar Pintu (b1) diambil = 2 x 1,50 = 3,00 mDicoba Tinggi Bukaan (a1) = 0,85 m
= 0,53
k = 1,00
Check debit yang dialirkan
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 14
A Q V b h I W
(Ha) (m³/dt) (m/dt) (m) (m) (0/00) (m)
1 Induk BKP.1 - BKP.2 3.238 6,96 1,00 5,00 1,39 0 70 0,24 0,75
2 Induk BKP.2 - BKP.3 3.172 6,82 1,00 5,00 1,36 0 70 0,24 0,75
3 Tersier KP2.Ka 66 0,102 0,319 0,40 0,40 1:1 35 0,67 0,30
No. Nama Saluran m k
BKP1
BKP2
BKP3
Tersier KP2 Ka
450
Laporan Nota Desain
Q = x k x a1 x b1 x Q = 0,53 x 1,00 x 0,85 x 3,00 Q = 1,3515 x 5,2222Q = 7,06 m3/dtQ = 7,06 m3/dt > Qrencana = 6,82 m3/dt OKLebar Pintu (b) = 2 x 1,50 = 3,00 mTinggi bukaan (a) = 0,85 m
2. Kesaluran tersier KP2.kaPada perencanaan bangunan sadap ke tersier digunakan pintu Angkat Tekan, rumus yang dipakai :Q = x a x b x Dimana :Q = Debit Saluran Tersier (m3/dt)
= Koefisien Kontraksi = 0,80a = Tinggi Bukaan Pintub = Lebar Pintu (m)z = Beda Muka Air dihulu dengan dihilir (m)
Perhitungan dilakukan dengan menentukan z = 0,10 mLebar pintu diambil = 0,35 m
Dengan z = 0,10 m a =
a =
a = = 0,26 m
Lebar Pintu (b) = 0,35 mTinggi Bukaan (a) = 0,26 m
3. Bangunan Sadap BKP.3
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 15
A Q V b h I W
(Ha) (m³/dt) (m/dt) (m) (m) (0/00) (m)
1 Induk BKP.2 - BKP.3 3.172 6,82 1,00 5,00 1,36 0 70 0,24 0,75
2 Induk BKP.3 - BKP.4 3.117 6,70 1,00 5,00 1,34 0 70 0,24 0,75
3 Tersier KP3.Ka 55 0,086 0,269 0,40 0,40 0 35 0,50 0,30
No. Nama Saluran m k
BKP2
BKP3
BKP4
Tersier KP3 Ka
450
Laporan Nota Desain
1. Saluran Induk BKP.3 – BKP.4Z = 0,10 mDiambil Pintu sorong tegak = 900
Tentukan h2 h2 = h1- Z = 1,36 – 0,10 = 1,26Lebar Pintu (b1) diambil = 2 x 1,50 = 3,00 mDicoba Tinggi Bukaan (a1) = 0,85 m
= 0,53
k = 1,00
Check debit yang dialirkanQ = x k x a1 x b1 x Q = 0,53 x 1,00 x 0,85 x 3,00 Q = 1,3515 x 5,1656Q = 6,98 m3/dtQ = 6,98 m3/dt > Qrencana = 6,70 m3/dt OK
Lebar Pintu (b) = 2 x 1,50 = 3,00 mTinggi bukaan (a) = 0,85 m
2. Kesaluran tersier KP3.kaPada perencanaan bangunan sadap ke tersier digunakan pintu Angkat Tekan, rumus yang dipakai :Q = x a x b x Dimana :Q = Debit Saluran Tersier (m3/dt)
= Koefisien Kontraksi = 0,80a= Tinggi Bukaan Pintub= Lebar Pintu (m)z = Beda Muka Air dihulu dengan dihilir (m)
Perhitungan dilakukan dengan menentukan z = 0,10 mLebar pintu diambil = 0,30 m
Dengan z = 0,10 m a =
a =
a = =0,26 m
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 16
Laporan Nota Desain
Lebar Pintu (b) = 0,30 mTinggi Bukaan (a) = 0,26 m
4. Bangunan Sadap BKP.4
1. Saluran Induk BKP.4 – BSL.1Z = 0,14 mDiambil Pintu sorong tegak = 900
Tentukan h2 h2 = h1- Z = 1,34 – 0,14 = 1,20Lebar Pintu (b1) diambil = 2 x 1,50 = 3,00 mDicoba Tinggi Bukaan (a1) = 0,80 m
= 0,53
k = 1,00
Check debit yang dialirkanQ = x k x a1 x b1 x Q = 0,53 x 1,00 x 0,80 x 3,00 Q = 1,272 x 5,1275Q = 6,52 m3/dtQ = 6,52 m3/dt > Qrencana = 6,50 m3/dt OK
Lebar Pintu (b) = 2 x 1,50 = 3,00 mTinggi bukaan (a) = 0,80 m
2. Kesaluran tersier KP4.ka
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 17
A Q V b h I W
(Ha) (m³/dt) (m/dt) (m) (m) (0/00) (m)
1 Induk BKP.3 - BKP.4 3.117 6,82 1,00 5,00 1,34 0 70 0,24 0,75
2 Induk BKP.4 - BSL.1 3.023 6,50 1,00 5,00 1,30 0 70 0,25 0,75
3 Tersier KP4.Ka 15 0,023 0,230 0,30 0,20 1:1 35 0,77 0,30
4 Tersier KP4.Ki 79 0,123 0,269 0,45 0,45 1:1 35 0,48 0,30
No. Nama Saluran m k
BKP3
BKP4
Tersier KP4 Ki
BSLI
Tersier KP4 Ka
Laporan Nota Desain
Pada perencanaan bangunan sadap ke tersier digunakan pintu Angkat Tekan, rumus yang dipakai :Q = x a x b x Dimana :Q = Debit Saluran Tersier (m3/dt)
= Koefisien Kontraksi = 0,80a = Tinggi Bukaan Pintub = Lebar Pintu (m)z = Beda Muka Air dihulu dengan dihilir (m)
Perhitungan dilakukan dengan menentukan z = 0,10 mLebar pintu diambil = 0,25 m
Dengan z = 0,10 m a =
a =
a = = 0,082 = 0,10
m
Lebar Pintu (b) = 0,25 mTinggi Bukaan (a) = 0,10 m
3. Kesaluran tersier KP4.kiPada perencanaan bangunan sadap ke tersier digunakan pintu Angkat Tekan, rumus yang dipakai :Q = x a x b x Dimana :Q = Debit Saluran Tersier (m3/dt)
= Koefisien Kontraksi = 0,80a = Tinggi Bukaan Pintub = Lebar Pintu (m)z = Beda Muka Air dihulu dengan dihilir (m)
Perhitungan dilakukan dengan menentukan z = 0,10 mLebar pintu diambil = 0,35 m
Dengan z = 0,10 m a =
a =
a = = 0,32 m
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 18
Laporan Nota Desain
Lebar Pintu (b) = 0,35 mTinggi Bukaan (a) = 0,32 m
5. Bangunan Sadap BSL.1
1. Saluran Sekunder BSL.1 – BSL.2Z = 0,25 mDiambil Pintu sorong tegak = 900
Tentukan h2 h2 = h1- Z = 1,30 – 0,25 = 1,05Lebar Pintu (b1) diambil = 2,00 mDicoba Tinggi Bukaan (a1) = 1,00 m
= 0,54
k = 1,00
Check debit yang dialirkanQ = x k x a1 x b1 x Q = 0,54 x 1,00 x 1,00 x 2,00 Q = 1,08 x 5,050Q = 5,454 m3/dtQ = 5,454 m3/dt > Qrencana = 5,15 m3/dt OKLebar Pintu (b) = 2,00 mTinggi bukaan (a) = 1,00 m
2. Kesaluran tersier SL.1 KiZ = 0,20 mDiambil Pintu sorong tegak = 900
Tentukan h2 h2 = h1- Z = 1,30 – 0,10 = 1,20Lebar Pintu (b1) diambil = 0,35 mDicoba Tinggi Bukaan (a1) = 0,35 m
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 19
BKP4
BSL.1
BSL.2
Tersier SL3 Ki
A Q V b h I W
(Ha) (m³/dt) (m/dt) (m) (m) (0/00) (m)
1 Induk BKP.4 - BSL.1 3.023 6,50 1,00 5,00 1,30 0 70 0,25 0,75
2 Sekunder BSL.1 - BSL.2 2.976,80 5,15 1,00 2,50 1,35 1:1 70 0,27 0,75
3 Tersier SL.1 Ki 46,20 0,072 0,294 0,35 0,35 1:1 35 0,68 0,30
No. Nama Saluran m k
Laporan Nota Desain
= 0,57
k = 0,20
Check debit yang dialirkanQ = x k x a1 x b1 x Q = 0,57 x 0,20 x 0,35 x 0,35 Q = 0,0142 x 5,0503Q = 0,072 m3/dtQ = 0,072 m3/dt ~ Qrencana = 0,072 m3/dt OK
Lebar Pintu (b) = 0,35 mTinggi bukaan (a) = 0,35 m
6. Bangunan Sadap BSL.2
1. Saluran Sekunder BSL.2 – BSL.3Z = 0,30 mDiambil Pintu sorong tegak = 900
Tentukan h2 h2 = h1- Z = 1,35 – 0,30 = 1,05Lebar Pintu (b1) diambil = 2,00 mDicoba Tinggi Bukaan (a1) = 1,00 m
= 0,54
k = 0,80
Check debit yang dialirkan
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 20
A Q V b h I W
(Ha) (m³/dt) (m/dt) (m) (m) (0/00) (m)
1 Sekunder BSL.1 - BSL.2 2.976,80 5,15 1,00 2,50 1,35 1:1 70 0,27 0,75
2 Sekunder BSL.2 - BSL.3 2.975,50 5,12 1,00 2,50 1,35 1:1 70 0,27 0,75
3 Tersier SL.2 Ki 19,30 0,030 0,212 0,30 0,30 1:1 35 0,44 0,75
No. Nama Saluran m k
BSL.1
BSL.2
BSL.3
Tersier SL2 Ki
Laporan Nota Desain
Q = x k x a1 x b1 x Q = 0,54 x 1,00 x 1,00 x 2,00 Q = 1,080 x 5,147Q = 5,559 m3/dtQ = 5,559 m3/dt > Qrencana = 5,12 m3/dt OKLebar Pintu (b) = 2,00 mTinggi bukaan (a) = 1,00 m
2. Kesaluran tersier SL.2 KiZ = 0,10 mDiambil Pintu sorong tegak = 900
Tentukan h2 h2 = h1- Z = 1,35 – 0,10 = 1,25Lebar Pintu (b1) diambil = 0,40 mDicoba Tinggi Bukaan (a1) = 0,20 m
= 0,59
k = 0,35
Check debit yang dialirkanQ = x k x a1 x b1 x Q = 0,58 x 0,35 x 0,20 x 0,40 Q = 0,016 x 5,147Q = 0,082 m3/dtQ = 0,082 m3/dt > Qrencana = 0,030 m3/dt OK
Lebar Pintu (b) = 0,40 mTinggi bukaan (a) = 0,20 m
7. Bangunan Sadap BSL.3
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 21
BSL.2
BSL.3
BSL.4
Tersier SL3 Ki
A Q V b h I W
(Ha) (m³/dt) (m/dt) (m) (m) (0/00) (m)
1 Sekunder BSL.2 - BSL.3 2.975,50 5,12 1,00 2,50 1,35 1:1 70 0,27 0,75
2 Sekunder BSL.3 - BSL.4 2.950,80 5,10 1,00 2,50 1,35 1:1 70 0,27 0,75
3 Tersier SL.3 Ki 6,70 0,016 0,237 0,30 0,30 1:1 35 7,40 0,30
No. Nama Saluran m k
Laporan Nota Desain
1. Saluran Sekunder BSL.3 – BSL.4Z = 0,15 mDiambil Pintu sorong tegak = 900
Tentukan h2 h2 = h1- Z = 1,35 – 0,15 = 1,20Lebar Pintu (b1) diambil = 2,00 mDicoba Tinggi Bukaan (a1) = 1,00 m
= 0,54
k = 1,00
Check debit yang dialirkanQ = x k x a1 x b1 x Q = 0,54 x 1,00 x 1,00 x 2,00 Q = 1,08 x 5,147Q = 5,559 m3/dtQ = 5,559 m3/dt > Qrencana = 5,10 m3/dt OKLebar Pintu (b) = 2,00 mTinggi bukaan (a) = 1,00 m
2. Kesaluran tersier SL.3 KiZ = 0,10 mDiambil Pintu sorong tegak = 900
Tentukan h2 h2 = h1- Z = 1,35 – 0,10 = 1,25Lebar Pintu (b1) diambil = 0,50 mDicoba Tinggi Bukaan (a1) = 0,20 m
= 0,59
k = 0,46
Check debit yang dialirkanQ = x k x a1 x b1 x Q = 0,59 x 0,46 x 0,20 x 0,50 Q = 0,027 x 5,147Q = 0,139 m3/dtQ = 0,139 m3/dt > Qrencana = 0,016 m3/dt OK
Lebar Pintu (b) = 0,50 m
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 22
Laporan Nota Desain
Tinggi bukaan (a) = 0,20 m
8. Bangunan Sadap BSL.4
1. Saluran Sekunder BSL.4 – BSL.5Z = 0,20 mDiambil Pintu sorong tegak = 900
Tentukan h2 h2 = h1- Z = 1,35 – 0,20 = 1,15Lebar Pintu (b1) diambil = 2,00 mDicoba Tinggi Bukaan (a1) = 1,00 m
= 0,54
k = 1,00
Check debit yang dialirkanQ = x k x a1 x b1 x Q = 0,54 x 1,00 x 1,00 x 2,00
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 23
A Q V b h I W
(Ha) (m³/dt) (m/dt) (m) (m) (0/00) (m)
1 Sekunder BSL.3 - BSL.4 2.950,80 5,10 1,00 2,50 1,35 1:1 70 0,27 0,75
2 Sekunder BSL.4 - BSL.5 2.948 5,10 1,00 2,50 1,35 1:1 70 0,27 0,75
3 Tersier SL.4 Ki 2,60 0,016 0,237 0,30 0,30 1:1 35 7,40 0,30
No. Nama Saluran m k
BSL.3BSL.4
BSL.5
Tersier SL4 Ki
Suplesi
Laporan Nota Desain
Q = 1,08 x 5,147Q = 5,559 m3/dtQ = 5,559 m3/dt > Qrencana = 5,10 m3/dt OK
Lebar Pintu (b) = 2,00 mTinggi bukaan (a) = 1,00 m
2. Kesaluran tersier SL.4 KiZ = 0,10 mDiambil Pintu sorong tegak = 900
Tentukan h2 h2 = h1- Z = 1,35 – 0,10 = 1,25Lebar Pintu (b1) diambil = 0,60 mDicoba Tinggi Bukaan (a1) = 0,20 m
= 0,59
k = 0,46
Check debit yang dialirkanQ = x k x a1 x b1 x Q = 0,59 x 0,46 x 0,20 x 0,60 Q = 0,027 x 5,147Q = 0,139 m3/dtQ = 0,139 m3/dt > Qrencana = 0,016 m3/dt OK
9. Bangunan Sadap BSL.5
1. Saluran Sekunder BSL.5 – BSL.6Z = 0,25 m
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 24
BSL.4
BSL.5
BSL.6
Tersier SL5 Ki2
Tersier SL5 Ki1
A Q V b h I W
(Ha) (m³/dt) (m/dt) (m) (m) (0/00) (m)
1 Sekunder BSL.4 - BSL.5 2.948 5,10 1,00 2,50 1,35 1:1 70 0,27 0,75
2 Sekunder BSL.5 - BSL.6 2.895 5,01 1,00 2,50 1,37 1:1 70 0,27 0,75
3 Tersier SL.5 Ki1 23 0,036 0,212 0,30 0,30 1:1 35 0,30 0,30
4 Tersier SL.5 Ki2 30 0,047 0,226 0,30 0,30 1:1 35 0,49 0,30
No. Nama Saluran m k
Laporan Nota Desain
Diambil Pintu sorong tegak = 900
Tentukan h2 h2 = h1- Z = 1,35 – 0,25 = 1,10Lebar Pintu (b1) diambil = 2,20Dicoba Tinggi Bukaan (a1) = 0,85 m
= 0,54
k = 1,00
Check debit yang dialirkanQ = x k x a1 x b1 x Q = 0,54 x 1,00 x 0,85 x 2,20 Q = 1,010 x 5,147Q = 5,20 m3/dtQ = 5,20 m3/dt > Qrencana = 5,01 m3/dt OK
Lebar Pintu (b) = 2,20 mTinggi bukaan (a) = 0,85 m
2. Kesaluran tersier SL.5 Ki 1Z = 0,10 mDiambil Pintu sorong tegak = 900
Tentukan h2 h2 = h1- Z = 1,35 – 0,10 = 1,25Lebar Pintu (b1) diambil = 0,30Dicoba Tinggi Bukaan (a1) = 0,20 m
= 0,59
k = 0,46
Check debit yang dialirkanQ = x k x a1 x b1 x Q = 0,59 x 0,46 x 0,20 x 0,30 Q = 0,016 x 5,147Q = 0,083 m3/dtQ = 0,083 m3/dt > Qrencana = 0,036 m3/dt OK
Lebar Pintu (b) = 0,30 mTinggi bukaan (a) = 0,25 m
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 25
Laporan Nota Desain
3. Kesaluran tersier SL.5 Ki2Z = 0,10 mDiambil Pintu sorong tegak = 900
Tentukan h2 h2 = h1- Z = 1,35 – 0,10 = 1,25Lebar Pintu (b1) diambil = 1,00Dicoba Tinggi Bukaan (a1) = 0,20 m
= 0,59
k = 0,46
Check debit yang dialirkanQ = x k x a1 x b1 x Q = 0,59 x 0,46 x 0,20 x 1,00 Q = 0,014 x 5,147Q = 0,072m3/dtQ = 0,072 m3/dt > Qrencana = 0,047 m3/dt OK
Lebar Pintu (b) = 1,00 mTinggi bukaan (a) = 0,20 m
10. Bangunan Sadap BSL.6
1. Saluran Sekunder BSL.6 – BSL.7Z = 0,30 mDiambil Pintu sorong tegak = 900
Tentukan h2 h2 = h1- Z = 1,37 – 0,30 = 1,07Lebar Pintu (b1) diambil = 2,15 mDicoba Tinggi Bukaan (a1) = 1,00 m
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 26
BSL.5
BSL.6
BSL.7
Tersier SL6 Ki
A Q V b h I W
(Ha) (m³/dt) (m/dt) (m) (m) (0/00) (m)
1 Sekunder BSL.5 - BSL.6 2.895 5,01 1,00 2,30 1,37 1:1 70 0,27 0,75
2 Sekunder BSL.6 - BSL.7 2.709,60 4,69 1,00 2,00 1,39 1:1 70 0,28 0,60
3 Tersier SL.6 Ki 185,40 0,289 0,401 0,60 0,60 1:1 35 0,62 0,30
No. Nama Saluran m k
Laporan Nota Desain
= 0,55
k = 0,80
Check debit yang dialirkanQ = x k x a1 x b1 x Q = 0,55 x 0,80 x 1,00 x 2,15 Q = 0,946 x 5,285Q = 4,91 m3/dtQ = 4,91 m3/dt > Qrencana = 4,69 m3/dt OK
Lebar Pintu (b) = 2,15 mTinggi bukaan (a) = 1,00 m
2. Kesaluran tersier SL.6 Ki Z = 0,10 mDiambil Pintu sorong tegak = 900
Tentukan h2 h2 = h1- Z = 1,37 – 0,10 = 1,27Lebar Pintu (b1) diambil = 0,40Dicoba Tinggi Bukaan (a1) = 0,50 m
= 0,56
k = 0,50
Check debit yang dialirkanQ = x k x a1 x b1 x Q = 0,56 x 0,50 x 0,50 x 0,40 Q = 0,056 x 5,185Q = 0,290 m3/dtQ = 0,290 m3/dt > Qrencana = 0,289 m3/dt OK
Lebar Pintu (b) = 0,40 mTinggi bukaan (a) = 0,50 m
11. Bangunan Sadap BSL.7
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 27BSL.6
BSL.7
BSL.8
Tersier SL7 Ki
Laporan Nota Desain
1. Saluran Sekunder BSL.7 – BSL.8Z = 0,15 mDiambil Pintu sorong tegak = 900
Tentukan h2 h2 = h1- Z = 1,39 – 0,15 = 1,24Lebar Pintu (b1) diambil = 2,00 mDicoba Tinggi Bukaan (a1) = 0,90 m
= 0,54
k = 1,00
Check debit yang dialirkanQ = x k x a1 x b1 x Q = 0,54 x 1,00 x 0,90 x 2,00 Q = 0,972 x 4,977Q = 4,838 m3/dtQ = 4,838 m3/dt > Qrencana = 4,64 m3/dt OK
Lebar Pintu (b) = 2,00 mTinggi bukaan (a) = 0,90 m
2. Kesaluran tersier SL.7 Ki Z = 0,10 mDiambil Pintu sorong tegak = 900
Tentukan h2 h2 = h1- Z = 1,39 – 0,10 = 1,29Lebar Pintu (b1) diambil = 0,30Dicoba Tinggi Bukaan (a1) = 0,20 m
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 28
A Q V b h I W
(Ha) (m³/dt) (m/dt) (m) (m) (0/00) (m)
1 Sekunder BSL.6 - BSL.7 2.709,60 4,69 1,00 2,00 1,39 1:1 70 0,28 0,60
2 Sekunder BSL.7 - BSL.8 2.683,90 4,64 1,00 3,00 1,55 0 70 0,29 0,60
3 Tersier SL.7 Ki 25,70 0,040 0,212 0,30 0,30 1:1 35 0,30 0,30
No. Nama Saluran m k
Laporan Nota Desain
= 0,58
k = 0,32
Check debit yang dialirkanQ = x k x a1 x b1 x Q = 0,58 x 0,32 x 0,20 x 0,30 Q = 0,011 x 5,222Q = 0,057 m3/dtQ = 0,057 m3/dt > Qrencana = 0,040 m3/dt OK
Lebar Pintu (b) = 0,30 mTinggi bukaan (a) = 0,20 m
12. Bangunan Sadap BSL.8
1. Saluran Sekunder BSL.8 – BSL.9Z = 0,15 mDiambil Pintu sorong tegak = 900
Tentukan h2 h2 = h1- Z = 1,55 – 0,15 = 1,45Lebar Pintu (b1) diambil = 2,00 mDicoba Tinggi Bukaan (a1) = 1,00 m
= 0,54
k = 0,80
Check debit yang dialirkan
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 29
BSL.7
BSL.8
BSL.9
Tersier SL8 Ki
A Q V b h I W
(Ha) (m³/dt) (m/dt) (m) (m) (0/00) (m)
1 Sekunder BSL.7 - BSL.8 2.683,90 4,64 1,00 3,00 1,55 0 70 0,29 0,60
2 Sekunder BSL.8 - BSL.9 2.674,10 4,63 1,00 3,00 1,54 0 70 0,29 0,60
3 Tersier SL.8 Ki 9,80 0,016 0,237 0,30 0,30 1:1 35 7,40 0,30
No. Nama Saluran m k
Laporan Nota Desain
Q = x k x a1 x b1 x Q = 0,54 x 0,80 x 1,00 x 2,00 Q = 0,864 x 5,515Q = 4,765 m3/dtQ = 4,765 m3/dt > Qrencana = 4,63 m3/dt OK
Lebar Pintu (b) = 2,00 mTinggi bukaan (a) = 1,00 m
2. Kesaluran tersier SL.8 Ki Z = 0,10 mDiambil Pintu sorong tegak = 900
Tentukan h2 h2 = h1- Z = 1,55 – 0,10 = 1,45Lebar Pintu (b1) diambil = 0,30Dicoba Tinggi Bukaan (a1) = 0,20 m
= 0,58
k = 0,40
Check debit yang dialirkanQ = x k x a1 x b1 x Q = 0,59 x 0,40 x 0,20 x 0,30 Q = 0,014 x 5,515Q = 0,077 m3/dtQ = 0,077 m3/dt > Qrencana = 0,016 m3/dt OK
Lebar Pintu (b) = 0,30 mTinggi bukaan (a) = 0,20 m
13. Bangunan Sadap BSL.9
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 30
BSL.8
BSL.9
BSL.10
Tersier SL9 Ki
A Q V b h I W
(Ha) (m³/dt) (m/dt) (m) (m) (0/00) (m)
1 Sekunder BSL.8 - BSL.9 2.674,10 4,63 1,00 3,00 1,54 0 70 0,29 0,60
2 Sekunder BSL.9 - BSL.10 2.261,10 4,53 1,00 3,00 1,51 0 70 0,30 0,60
3 Tersier SL.9 Ki 53,00 0,083 0,339 0,35 0,35 1:1 35 0,91 0,30
No. Nama Saluran m k
Laporan Nota Desain
1. Saluran Sekunder BSL.9 – BSL.10Z = 0,15 mDiambil Pintu sorong tegak = 900
Tentukan h2 h2 = h1- Z = 1,54 – 0,15 = 1,39Lebar Pintu (b1) diambil = 1,50 mDicoba Tinggi Bukaan (a1) = 1,30 m
= 0,54
k = 0,80
Check debit yang dialirkanQ = x k x a1 x b1 x Q = 0,54 x 0,80 x 1,30 x 1,50 Q = 0,842 x 5,50Q = 4,631 m3/dtQ = 4,631 m3/dt > Qrencana = 4,53 m3/dt OK
Lebar Pintu (b) = 1,50 mTinggi bukaan (a) = 1,30 m
2. Kesaluran tersier SL.9 Ki Z = 0,10 mDiambil Pintu sorong tegak = 900
Tentukan h2 h2 = h1- Z = 1,54 – 0,10 = 1,44Lebar Pintu (b1) diambil = 0,65Dicoba Tinggi Bukaan (a1) = 0,20 m
= 0,56
k = 0,40
Check debit yang dialirkanQ = x k x a1 x b1 x Q = 0,56 x 0,40 x 0,20 x 0,65 Q = 0,029 x 5,50 = 0,160 m3/dtQ = 0,160 m3/dt > Qrencana = 0,083 m3/dt OK
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 31
Laporan Nota Desain
Lebar Pintu (b) = 0,65 mTinggi bukaan (a) = 0,20 m
14. Bangunan Sadap BSL.10
1. Saluran Sekunder BSL.10 – BSL.11Z = 0,15 mDiambil Pintu sorong tegak = 900
Tentukan h2 h2 = h1- Z = 1,51 – 0,15 = 1,36Lebar Pintu (b1) diambil = 1,50 mDicoba Tinggi Bukaan (a1) = 1,25 m
= 0,54
k = 0,80
Check debit yang dialirkanQ = x k x a1 x b1 x Q = 0,54 x 0,80 x 1,30 x 1,50 Q = 0,842 x 5,44Q = 4,580 m3/dtQ = 4,580 m3/dt > Qrencana = 4,42 m3/dt OK
Lebar Pintu (b) = 1,50 mTinggi bukaan (a) = 1,25 m
2. Kesaluran tersier SL.10 Ki Z = 0,10 mDiambil Pintu sorong tegak = 900
Tentukan h2 h2 = h1- Z = 1,51 – 0,10 = 1,41Lebar Pintu (b1) diambil = 0,40 mDicoba Tinggi Bukaan (a1) = 0,30 m
= 0,58
k = 0,34
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 32
BSL.9
BSL.10
BSL.11
Tersier SL10 Ki
600
A Q V b h I W
(Ha) (m³/dt) (m/dt) (m) (m) (0/00) (m)
1 Sekunder BSL.9 - BSL.10 2.621,10 4,53 1,00 3,00 1,51 0 70 0,30 0,60
2 Sekunder BSL.10 - BSL.11 2.553,90 4,42 1,00 3,00 1,47 0 70 0,30 0,60
3 Tersier SL.10 Ki 67,20 0,105 0,291 0,40 0,40 1:1 35 0,71 0,30
No. Nama Saluran m k
Laporan Nota Desain
Check debit yang dialirkanQ = x k x a1 x b1 x Q = 0,58 x 0,34 x 0,30 x 0,40 Q = 0,024 x 5,44 = 0,131 m3/dtQ = 0,131 m3/dt > Qrencana = 0,105 m3/dt OKLebar Pintu (b) = 0,40 mTinggi bukaan (a) = 0,30 m
15. Bangunan Sadap BSL.11
1. Saluran Sekunder BSL.11 – BSL.12Z = 0,50 mRumus-rumus yang diperlukan L = K (hc x z) ½ + 0,25 K = 2,50 + 1,10 a + 0,70 a3
a = hc/z
hc =
d = hc/2q = Q/B
dimana :L = Panjang Kolam Olakz = Tinggi Energihc = Kedalaman KritisQ = DebitB = Lebar Bukaan Terjuna,k = Koefisien
Perhitungan Hydrolis
E = h +
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 33
BSL.10
BSL.11
BSL.12
Tersier SL11 Ki 1
450
Tersier SL11 Ki 2
A Q V b h I W
(Ha) (m³/dt) (m/dt) (m) (m) (0/00) (m)
1 Sekunder BSL.10 - BSL.11 2.553,90 4,42 1,00 3,00 1,47 0 70 0,30 0,60
2 Sekunder BSL.11 - BSL.12 2.502,10 4,30 1,00 3,00 1,44 0 70 0,31 0,60
3 Tersier SL.11 Ki 1 7,80 0,016 0,237 0,30 0,30 1:1 35 7,40 0,30
4 Tersier SL.11 Ki 2 44,00 0,069 0,382 0,30 0,30 1:1 35 1,42 0,30
No. Nama Saluran m k
Laporan Nota Desain
E = 1,44 + = 1,44+ 0,051
E = 1,491
B = = = = 1,88
B = 2,00 m
Kedalaman Kritis
hc =
=
hc = 0,78 m
Tinggi End Sill
d = hc/2 = = 0,392 ~ 0,40
d = 40 cm
Kolam Olakz = 0,50 ma = hc/z
= = 1,56
K = 2,50 + 1,10 x 1,56 + 0,70 (1,56)3
K = 2,50 + 1,716 + 2,657K = 6,873
L = K.(z x hc)1/2 + 0,25 = 6,873 (0,50 x 0,78)1/2+ 0,25 = 4,29 + 0,25
L = 4,54 ~ 4,50 m
L1 = 1,20 + 1,50 L1 = 1,20 + 1,50 = 1,20 + 3,11 = 4,31L1 = 4,50 m
L2 = 4hL2 = 4 (1,44) = 5,76
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 34
Laporan Nota Desain
L2 = 5,50 m
2. Kesaluran tersier SL.11 Ki1Z = 0,10 mDiambil Pintu sorong tegak = 900
Tentukan h2 h2 = h1- Z = 1,47 – 0,10 = 1,37Lebar Pintu (b1) diambil = 0,30 mDicoba Tinggi Bukaan (a1) = 0,25 m
= 0,58
k = 0,38
Check debit yang dialirkanQ = x k x a1 x b1 x Q = 0,58 x 0,38 x 0,25 x 0,30 Q = 0,017 x 5,37Q = 0,091 m3/dtQ = 0,091 m3/dt > Qrencana = 0,016 m3/dt OK
Lebar Pintu (b) = 0,30 mTinggi bukaan (a) = 0,25 m
3. Kesaluran tersier SL.11 Ki2Z = 0,10 mDiambil Pintu sorong tegak = 900
Tentukan h2 h2 = h1- Z = 1,47 – 0,10 = 1,37Lebar Pintu (b1) diambil = 0,40 mDicoba Tinggi Bukaan (a1) = 0,25 m
= 0,58
k = 0,38
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 35
L.1 L.2L
d
w
h
w
h h hc
Laporan Nota Desain
Check debit yang dialirkanQ = x k x a1 x b1 x Q = 0,58 x 0,38 x 0,25 x 0,40 Q = 0,022 x 5,37Q = 0,118 m3/dtQ = 0,118 m3/dt > Qrencana = 0,069 m3/dt OK
Lebar Pintu (b) = 0,40 mTinggi bukaan (a) = 0,25 m
16. Bangunan Sadap BSL.12
1. Saluran Sekunder BSL.12 – BSL.13Z = 0,50 mRumus-rumus yang diperlukan L = K (hc x z) ½ + 0,25 K = 2,50 + 1,10 a + 0,70 a3
a = hc/z
hc =
d = hc/2q = Q/B
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 36
BSL.11
BSL.12
BSL.13
Tersier SL12 Ki 1
600
Tersier SL12 Ki 2
A Q V b h I W
(Ha) (m³/dt) (m/dt) (m) (m) (0/00) (m)
1 Sekunder BSL.11 - BSL.12 2.502,10 4,33 1,00 3,00 1,44 0 70 0,31 0,60
2 Sekunder BSL.12 - BSL.13 2.289,20 3,96 1,00 3,00 1,32 0 70 0,33 0,60
3 Tersier SL.12 Ki 1 17,40 0,027 0,300 0,30 0,30 1:1 35 0,13 0,30
4 Tersier SL.12 Ki 2 195,50 0,305 0,424 0,60 0,60 1:1 35 0,69 0,30
No. Nama Saluran m k
Laporan Nota Desain
dimana :L = Panjang Kolam Olakz = Tinggi Energihc = Kedalaman KritisQ = DebitB = Lebar Bukaan Terjuna,k = Koefisien
Perhitungan Hydrolis
E = h +
E = 1,32 + = 1,32+ 0,051
E = 1,371
B = = = = 1,83 = 2,00 m
Kedalaman Kritis
hc =
=
hc = 0,737 m
Tinggi End Sill
d = hc/2 = = 0,368 ~ 0,40
d = 0,40 mKolam Olakz = 0,50 ma = hc/z
= = 1,474
K = 2,50 + 1,10 x 1,474 + 0,70 (1,474)3
K = 2,50 + 1,621 + 2,242K = 6,363
L = K.(z x hc)1/2 + 0,25 = 6,363 (0,50 x 0,737)1/2+ 0,25 = 3,86 + 0,25
L = 4,11 ~ 4,00 m
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 37
Laporan Nota Desain
L1 = 1,20 + 1,50 L1 = 1,20 + 1,50 = 1,20 + 2,98 = 4,18L1 = 4,20 m
L2 = 4hL2 = 4 (1,32) = 5,28L2 = 5,25 m
2. Kesaluran tersier SL.12 Ki1Z = 0,10 mDiambil Pintu sorong tegak = 900
Tentukan h2 h2 = h1- Z = 1,44 – 0,10 = 1,34Lebar Pintu (b1) diambil = 1,00 mDicoba Tinggi Bukaan (a1) = 0,20 m
= 0,58
k = 0,30
Check debit yang dialirkanQ = x k x a1 x b1 x Q = 0,58 x 0,30 x 0,20 x 1,00 Q = 0,035 x 5,315Q = 0,185 m3/dtQ = 0,185 m3/dt > Qrencana = 0,027 m3/dt OK
Lebar Pintu (b) = 1,00 mTinggi bukaan (a) = 0,20 m
3. Kesaluran tersier SL.12 Ki2Z = 0,10 m
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 38
L.1 L.2L
d
w
h
w
h h hc
Laporan Nota Desain
Diambil Pintu sorong tegak = 900
Tentukan h2 h2 = h1- Z = 1,44 – 0,10 = 1,34Lebar Pintu (b1) diambil = 1,00 mDicoba Tinggi Bukaan (a1) = 0,40 m
= 0,57
k = 0,40
Check debit yang dialirkanQ = x k x a1 x b1 x Q = 0,57 x 0,40 x 0,40 x 1,00 Q = 0,091 x 5,315Q = 0,484 m3/dtQ = 0,484 m3/dt > Qrencana = 0,305 m3/dt OK
Lebar Pintu (b) = 1,00 mTinggi bukaan (a) = 0,40 m
17. Bangunan Sadap BSL.13
1. Saluran Sekunder BSL.13 – BSL.14Z = 0,50 mRumus-rumus yang diperlukan L = K (hc x z) ½ + 0,25 K = 2,50 + 1,10 a + 0,70 a3
a = hc/z
hc =
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 39
BSL.12
BSL.13
BSL.14
Tersier SL13 Ki
A Q V b h I W
(Ha) (m³/dt) (m/dt) (m) (m) (0/00) (m)
1 Sekunder BSL.12 - BSL.13 2.289,20 3,96 1,00 3,00 1,32 0 70 0,30 0,60
2 Sekunder BSL.13 - BSL.14 2.270,00 3,93 1,00 3,00 1,31 0 70 0,30 0,60
3 Tersier SL.13 Ki 19,20 0,030 0,212 0,30 0,30 0 70 0,44
No. Nama Saluran m k
Laporan Nota Desain
d = hc/2q = Q/B
dimana :L = Panjang Kolam Olakz = Tinggi Energihc = Kedalaman KritisQ = DebitB = Lebar Bukaan Terjuna,k = Koefisien
Perhitungan Hydrolis
E = h +
E = 1,31 + = 1,31+ 0,051
E = 1,361
B = = = = 1,829
B = 1,85 m
Kedalaman Kritis
hc =
=
hc = 0,772 m
Tinggi End Sill
d = hc/2 = = 0,386 ~ 0,40
d = 0,40 m
Kolam Olakz = 0,50 m
a = hc/z = = 1,544 m
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 40
Laporan Nota Desain
K = 2,50 + 1,10 x 1,544 + 0,70 (1,544)3
K = 2,50 + 1,70 + 2,577K = 6,777
L = K.(z x hc)1/2 + 0,25 = 6,777 (0,50 x 0,772)1/2+ 0,25 = 4,21 + 0,25
L = 4,46 ~ 4,50 mL1 = 1,20 + 1,50 L1 = 1,20 + 1,50 = 1,20 + 2,97 = 4,20L1 = 4,20 m
L2 = 4hL2 = 4 (1,31) = 5,24L2 = 5,25 m
18. Bangunan Sadap BSL.14
1. Saluran Sekunder BSL.14 – BMSL.14Z = 0,85 mRumus-rumus yang diperlukan L = K (hc x z) ½ + 0,25
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 41
BSL.13
BSL.14
BMSL.14
Tersier SL14 Ki
A Q V b h I W
(Ha) (m³/dt) (m/dt) (m) (m) (0/00) (m)
1 Sekunder BSL.13 - BSL.14 2.270,00 3,93 1,00 3,00 1,31 0 70 0,33 0,60
2 Sekunder BSL.14 - BMSL.14 2.201,40 3,81 1,00 3,00 1,27 0 70 0,83 0,60
3 Tersier SL.14 Ki 68,60 0,107 0,334 0,40 0,40 1:1 35 0,73 0,30
No. Nama Saluran m k
L.1 L.2L
d
w
h
w
h h hc
Laporan Nota Desain
K = 2,50 + 1,10 a + 0,70 a3
a = hc/z
hc =
d = hc/2q = Q/B
dimana :L = Panjang Kolam Olakz = Tinggi Energihc = Kedalaman KritisQ = DebitB = Lebar Bukaan Terjuna,k = Koefisien
Perhitungan Hydrolis
E = h +
E = 1,27 + = 1,27+ 0,051
E = 1,321
B = = = = 1,80
B = 1,80 m
Kedalaman Kritis
hc =
=
hc = 0,770 m
Tinggi End Sill
d = hc/2 = = 0,385 ~ 0,40
d = 0,40 m
Kolam Olakz = 0,85 m
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 42
Laporan Nota Desain
a = hc/z
= = 0,906
K = 2,50 + 1,10 x 0,906 + 0,70 (0,906)3
K = 2,50 + 0,997 + 0,521K = 4,018
L = K.(z x hc)1/2 + 0,25 = 4,018 (0,50 x 0,770)1/2+ 0,25 = 3,25 + 0,25
L = 3,50 m
L1 = 1,20 + 1,50 L1 = 1,20 + 1,50 = 1,20 + 2,93 = 4,15L1 = 4,15 mL2 = 4hL2 = 4 (1,27) = 5,08L2 = 5,10 m
2. Kesaluran tersier SL.14 KiZ = 0,10 mDiambil Pintu sorong tegak = 900
Tentukan h2 h2 = h1- Z = 1,31 – 0,10 = 1,21Lebar Pintu (b1) diambil = 0,50 mDicoba Tinggi Bukaan (a1) = 0,25 m
= 0,58
k = 0,33
Check debit yang dialirkanQ = x k x a1 x b1 x Q = 0,58 x 0,33 x 0,25 x 0,50 Q = 0,024 x 5,070
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 43
L.1 L.2L
d
w
h
w
h h hc
Laporan Nota Desain
Q = 0,122 m3/dtQ = 0,122 m3/dt > Qrencana = 0,107 m3/dt OKLebar Pintu (b) = 0,50 mTinggi bukaan (a) = 0,25 m
19. Bangunan Pertemuan BMSL.14 z = 0,80 mDimensi Saluran BMSL.14 – BST.5A = 1.513,60 HaQ = 2,62 m3/dtV = 1,00 m/dtb = 4,50 mh = 0,50 mi = 0,000627k = 60m = 2 : 1w = 0,60 m
Rumus-rumus yang diperlukan L = K (hc x z) ½ + 0,25 K = 2,50 + 1,10 a + 0,70 a3
a = hc/z
hc =
d = hc/2q = Q/B
dimana :L = Panjang Kolam Olakz = Tinggi Energihc = Kedalaman KritisQ = DebitB = Lebar Bukaan Terjuna,k = Koefisien
Perhitungan Hydrolis
E = h +
E = 0,50 + = 0m50+ 0,051
E = 0m551
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 44
Laporan Nota Desain
B = = = = 2,23
B = 2,25 m
Kedalaman Kritis
hc =
=
hc = 0,517 m
Tinggi End Sill
d = hc/2 = = 0,259 ~ 0,30
d = 0,30 m
Kolam Olakz = 0,80 ma = hc/z
= = 0,646
K = 2,50 + 1,10 x 0,646 + 0,70 (0,646)3
K = 2,50 + 0,711 + 0,189K = 3,40
L = K.(z x hc)1/2 + 0,25= 3,40 (0,50 x 0,5710)1/2+ 0,25 = 2m19 + 0,25
L = 2,44 m ~ 2,50 m
L1 = 1,20 + 1,50 L1 = 1,20 + 1,50 = 1,20 + 2,43 = 3,65L1 = 3,65 m
L2 = 4hL2 = 4 (0,50) = 2,00L2 = 2,00 m
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 45
L.1 L.2L
d
w
h
w
h h hc
Laporan Nota Desain
20. Bangunan Sadap BST.5 dan Gorong-gorong Jalan
1. Saluran Sekunder BST.5 – BST.6Z = 0,10 mDiambil Pintu sorong tegak = 900
Tentukan h2 h2 = h1- Z = 0,53 – 0,10 = 0,43Lebar Pintu (b1) diambil = 2 x 1,75 mDicoba Tinggi Bukaan (a1) = 0,40 m
= 0,54
k = 0,80
Check debit yang dialirkanQ = x k x a1 x b1 x Q = 0,54 x 0,80 x 0,40 x 3,50 Q = 0,605 x 3,225Q = 1,951 m3/dtQ = 1,951 m3/dt > Qrencana = 1,88 m3/dt OK
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 46
BMSL.14
BST.5BST.6
ST.5 Ki
ST.5 Ka2
ST.5 Ka1
450
A Q V b h I W
(Ha) (m³/dt) (m/dt) (m) (m) (0/00) (m)
1 Sekunder BMSL.14 - BST.5 1.513,60 2,62 1,00 4,00 0,53 2:1 60 0,91 0,60
2 Sekunder BST.5 - BST.6 1.084,40 1,88 1,00 4,00 0,40 2:1 60 1,25 0,60
3 Tersier ST.5 Ki 132,80 0,207 0,342 0,55 0,55 1:1 35 0,50 0,30
4 Tersier ST.5 Ka1 112,00 0,175 0,432 0,45 0,45 1:1 35 1,05 0,30
5 Tersier ST.5 Ka2 184,40 0,288 0,400 0,60 0,60 1:1 35 0,62 0,30
No. Nama Saluran m k
Laporan Nota Desain
Lebar Pintu (b) = 2 x 1,75 mTinggi bukaan (a) = 0,40 m
2. Kesaluran Tersier ST.5 KiZ = 0,10 mDiambil Pintu sorong tegak = 900
Tentukan h2 h2 = h1- Z = 0,53 – 0,10 = 0,43Lebar Pintu (b1) diambil = 0,50 mDicoba Tinggi Bukaan (a1) = 0,30 m
= 0,54
k = 0,80
Check debit yang dialirkanQ = x k x a1 x b1 x Q = 0,54 x 0,80 x 0,30 x 0,50 Q = 0,065 x 3,224Q = 0,210 m3/dtQ = 0,210 m3/dt > Qrencana = 0,207 m3/dt OK
Lebar Pintu (b) = 0,50 mTinggi bukaan (a) = 0,30 m
3. Kesaluran Tersier ST.5 Ka1Z = 0,10 mDiambil Pintu sorong tegak = 900
Tentukan h2 h2 = h1- Z = 0,53 – 0,10 = 0,43Lebar Pintu (b1) diambil = 0,45 mDicoba Tinggi Bukaan (a1) = 0,30 m
= 0,54
k = 0,80
Check debit yang dialirkanQ = x k x a1 x b1 x Q = 0,54 x 0,80 x 0,30 x 0,45 Q = 0,0583 x 3,224Q = 0,188 m3/dtQ = 0,188 m3/dt > Qrencana = 0,175 m3/dt OK
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 47
Laporan Nota Desain
Lebar Pintu (b) = 0,45 mTinggi bukaan (a) = 0,30 m
4. Kesaluran Tersier ST.5 Ka2Z = 0,10 mDiambil Pintu sorong tegak = 900
Tentukan h2 h2 = h1- Z = 0,53 – 0,10 = 0,43Lebar Pintu (b1) diambil = 0,55 mDicoba Tinggi Bukaan (a1) = 0,40 m
= 0,54
k = 0,80
Check debit yang dialirkanQ = x k x a1 x b1 x Q = 0,54 x 0,80 x 0,40 x 0,55 Q = 0,095 x 3,224Q = 0,306 m3/dtQ = 0,306 m3/dt > Qrencana = 0,288 m3/dt OK
Lebar Pintu (b) = 0,55 mTinggi bukaan (a) = 0,40 m
21. Bangunan Sadap BST.6 dan Gorong-gorong Jalan
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 48
BST.5BST.6
BST.7
ST.6 Ka
A Q V b h I W
(Ha) (m³/dt) (m/dt) (m) (m) (0/00) (m)
1 Sekunder BST.5 - BST.6 1.084,40 1,88 1,00 4,00 0,40 2:1 60 1,25 0,60
2 Sekunder BST.6 - BST.7 965,40 1,67 1,00 3,00 0,45 2:1 60 1,20 0,60
3 Tersier ST.6 Ka 119 0,186 0,372 0,50 0,50 1:1 35 0,68 0,30
No. Nama Saluran m k
Laporan Nota Desain
1. Saluran Sekunder BST.6 – BST.7Z = 0,10 mDiambil Pintu sorong tegak = 900
Tentukan h2 h2 = h1- Z = 0,40 – 0,10 = 0,30Lebar Pintu (b1) diambil = 2 x 2,00 mDicoba Tinggi Bukaan (a1) = 0,30 m
= 0,54
k = 0,80
Check debit yang dialirkanQ = x k x a1 x b1 x Q = 0,54 x 0,80 x 0,30 x 0,40 Q = 0,648 x 2,801Q = 1,815 m3/dtQ = 1,815 m3/dt > Qrencana = 1,67 m3/dt OK
Lebar Pintu (b) = 2 x 2,00 mTinggi bukaan (a) = 0,30 m
2. Kesaluran Tersier ST.6 KaZ = 0,10 mDiambil Pintu sorong tegak = 900
Tentukan h2 h2 = h1- Z = 0,40 – 0,10 = 0,30Lebar Pintu (b1) diambil = 0,45 mDicoba Tinggi Bukaan (a1) = 0,30 m
= 0,54
k = 1,00
Check debit yang dialirkanQ = x k x a1 x b1 x Q = 0,54 x 1,00 x 0,30 x 0,45Q = 0,073 x 2,801Q = 0,204 m3/dtQ = 0,204 m3/dt > Qrencana = 0,186 m3/dt OK
Lebar Pintu (b) = 0,45 mTinggi bukaan (a) = 0,30 m
22. Bangunan Sadap BST.7 dan Gorong-gorong Jalan
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 49
BST.6BST.7
BST.8
ST.7 Ka
Laporan Nota Desain
1. Saluran Sekunder BST.7 – BST.8Z = 0,10 mDiambil Pintu sorong tegak = 900
Tentukan h2 h2 = h1- Z = 0,45 – 0,10 = 0,35Lebar Pintu (b1) diambil = 2 x 1,75 mDicoba Tinggi Bukaan (a1) = 0,30 m
= 0,54
k = 1,00
Check debit yang dialirkanQ = x k x a1 x b1 x Q = 0,54 x 1,00 x 0,30 x 3,50 Q = 0,567 x 2,971Q = 1,685m3/dtQ = 1,685 m3/dt > Qrencana = 1,44 m3/dt OK
Lebar Pintu (b) = 2 x 1,75 mTinggi bukaan (a) = 0,30 m
2. Kesaluran Tersier ST.7 KaZ = 0,10 mDiambil Pintu sorong tegak = 900
Tentukan h2 h2 = h1- Z = 0,45 – 0,10 = 0,35Lebar Pintu (b1) diambil = 0,30 mDicoba Tinggi Bukaan (a1) = 0,20 m
= 0,55
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 50
A Q V b h I W
(Ha) (m³/dt) (m/dt) (m) (m) (0/00) (m)
1 Sekunder BST.6 - BST.7 965,00 1,67 1,00 3,00 0,45 2:1 60 1,20 0,60
2 Sekunder BST.7 - BST.8 833,90 1,44 1,00 3,00 0,40 2:1 60 1,38 0,60
3 Tersier ST.7 Ka 22,30 0,035 0,212 0,50 0,30 1:1 35 0,30 0,30
No. Nama Saluran m k
Laporan Nota Desain
k = 0,60
Check debit yang dialirkanQ = x k x a1 x b1 x Q = 0,55 x 0,60 x 0,20 x 0,30Q = 0,020 x 2,971Q = 0,059 m3/dtQ = 0,059 m3/dt > Qrencana = 0,035 m3/dt OK
Lebar Pintu (b) = 0,30 mTinggi bukaan (a) = 0,20 m
23. Bangunan Sadap BST.8 dan Gorong-gorong Jalan
1. Saluran Sekunder BST.8 – BMST.8Z = 0,10 mDiambil Pintu sorong tegak = 900
Tentukan h2 h2 = h1- Z = 0,40 – 0,10 = 0,30Lebar Pintu (b1) diambil = 2 x 1,75 mDicoba Tinggi Bukaan (a1) = 0,30 m
= 0,54
k = 1,00
Check debit yang dialirkanQ = x k x a1 x b1 x Q = 0,54 x 1,00 x 0,30 x 3,50
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 51
BST.7BST.8
BMST.8
Tersier ST.8 KaA Q V b h I W
(Ha) (m³/dt) (m/dt) (m) (m) (0/00) (m)
1 Sekunder BST.6 - BST.7 965,00 1,67 1,00 3,00 0,45 2:1 60 1,20 0,60
2 Sekunder BST.8 - BMST.8 833,90 1,44 1,00 3,00 0,40 2:1 60 1,38 0,60
3 Tersier ST.7 Ka 22,30 0,035 0,212 0,50 0,30 1:1 35 0,30 0,30
No. Nama Saluran m k
Laporan Nota Desain
Q = 0,567 x 2,801Q = 1,588 m3/dtQ = 1,588 m3/dt > Qrencana = 1,40 m3/dt OK
Lebar Pintu (b) = 2 x 1,75 mTinggi bukaan (a) = 0,30 m
2. Kesaluran Tersier ST.8 KaZ = 0,10 mDiambil Pintu sorong tegak = 900
Tentukan h2 h2 = h1- Z = 0,40 – 0,10 = 0,30Lebar Pintu (b1) diambil = 0,30 mDicoba Tinggi Bukaan (a1) = 0,20 m
= 0,54
k = 0,80
Check debit yang dialirkanQ = x k x a1 x b1 x Q = 0,54 x 0,80 x 0,20 x 0,30Q = 0,026 x 2,801Q = 0,072 m3/dtQ = 0,072 m3/dt > Qrencana = 0,035 m3/dt OK
Lebar Pintu (b) = 0,30 mTinggi bukaan (a) = 0,20 m
24. Bangunan Sadap BMST.8 dan Gorong-gorong Jalan
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 52
BMST.8
BST.8Tersier MST.8 Ka1
Saluran Sekunder Sabai Nan Aluih
Tersier MST.5 Ka2A Q V b h I W
(Ha) (m³/dt) (m/dt) (m) (m) (0/00) (m)
1 Sekunder BST.8 - BMST.8 811,60 1,40 1,00 3,00 0,38 2:1 60 1,40 0,60
2 Sekunder BMST.8 - BSNA.1 500,00 0,865 1,00 1,50 0,40 2:1 60 1,70 0,60
3 Tersier MST.8 Ka 1 178,10 0,278 0,386 0,60 0,60 1:1 35 0,57 0,30
4 Tersier MST.8 Ka 2 133,50 0,208 0,344 0,55 0,55 1:1 35 0,51 0,30
No. Nama Saluran m k
Laporan Nota Desain
1. Saluran Sekunder BST.8 – BMST.8Z = 0,10 mDiambil Pintu sorong tegak = 900
Tentukan h2 h2 = h1- Z = 0,38 – 0,10 = 0,28Lebar Pintu (b1) diambil = 2,00 mDicoba Tinggi Bukaan (a1) = 0,30 m
= 0,54
k = 1,00
Check debit yang dialirkanQ = x k x a1 x b1 x Q = 0,54 x 1,00 x 0,30 x 2,00 Q = 0,324 x 2,730Q = 0,885 m3/dtQ = 0,885 m3/dt > Qrencana = 0,865 m3/dt OK
Lebar Pintu (b) = 2,00 mTinggi bukaan (a) = 0,30 m
2. Kesaluran Tersier MST.8 Ka1Z = 0,10 mDiambil Pintu sorong tegak = 900
Tentukan h2 h2 = h1- Z = 0,38 – 0,10 = 0,28Lebar Pintu (b1) diambil = 0,70 mDicoba Tinggi Bukaan (a1) = 0,30 m
= 0,54
k = 1,00
Check debit yang dialirkanQ = x k x a1 x b1 x Q = 0,54 x 1,00 x 0,30 x 0,70Q = 0,113 x 2,730Q = 0,308 m3/dtQ = 0,308 m3/dt > Qrencana = 0,278 m3/dt OK
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 53
Laporan Nota Desain
Lebar Pintu (b) = 0,70 mTinggi bukaan (a) = 0,30 m
2. Kesaluran Tersier MST.8 Ka2Z = 0,10 mDiambil Pintu sorong tegak = 900
Tentukan h2 h2 = h1- Z = 0,38 – 0,10 = 0,28Lebar Pintu (b1) diambil = 0,50 mDicoba Tinggi Bukaan (a1) = 0,30 m
= 0,54
k = 1,00
Check debit yang dialirkanQ = x k x a1 x b1 x Q = 0,54 x 1,00 x 0,30 x 0,50Q = 0,081 x 2,730Q = 0,221 m3/dtQ = 0,221m3/dt > Qrencana = 0,208 m3/dt OK
Lebar Pintu (b) = 0,50 mTinggi bukaan (a) = 0,30 m
4.3.1.2 Perhitungan Bangunan Terjun 1. Bangunan Terjun Miring Saluran Induk BKP 1 – BKP 2
A. Dimensi Bangunan Terjun Miring BKP.2eZ = 2,00 mDimensi Saluran Induk BKP.1 – BKP.2A = 3.238 HaQ = 6,96 m3/dtV = 1,00 m/dtb = 5,00 mh = 1,39 mi = 0,00024k = 70m = 0w = 0,75 m
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 54
Laporan Nota Desain
Perhitungan :Lebar Terjun
E = h +
E = 1,39 + = 1,39 + 0,051
E = 1,441
B = =
B = = = 3,117 ~ 3,15
B = 3,15 m
Kedalaman Kritis
hc = = 0,79
hc = 0,79 m
Z = 2,00 mhc = 0,79 m
2 <
t = 3,0 x hc + 0,10 z= 3,0 x 0,79 + 0,10 (2,00)= 2,37 + 0,20= 2,60 m
a = 0,28 hc
= 0,28 (0,79) x = 0,2212 x 0,696
= 0,152a = 2 x 0,15 = 0,30 m
D = R = L = (Z + t) – h = (2,00 + 2,60) – 1,39 = 3,21
= 3,20 m
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 55
Z
t
R
L
a
D
w
hc2a a
w
hc
Laporan Nota Desain
B. Dimensi Bangunan Terjun Miring BKP.2fZ = 2,20 mDimensi Saluran Induk BKP.1 – BKP.2A = 3.238 HaQ = 6,96 m3/dtV = 1,00 m/dtb = 5,00 mh = 1,39 mi = 0,00024k = 70m = 0w = 0,75 m
Perhitungan :Lebar Terjun
E = h +
E = 1,39 + = 1,39 + 0,051
E = 1,441
B = =
B = = = 3,117 ~ 3,15
B = 3,15 m
Kedalaman Kritis
hc = = 0,79
hc = 0,79 m
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 56
Laporan Nota Desain
Z = 2,20 mhc = 0,79 m
2 <
t = 3,0 x hc + 0,10 z= 3,0 x 0,79 + 0,10 (2,20)= 2,37 + 0,22= 2,59m
a = 0,28 hc
= 0,28 (0,79) x = 0,2212 x 0,599
= 0,0792a = 2 x 0,10 = 0,20 m
D = R = L = (Z + t) – h = (2,20 + 2,60) – 1,39 = 3,41
= 3,50 m
C. Dimensi Bangunan Terjun Miring BKP.2gZ = 2,40 mDimensi Saluran Induk BKP.1 – BKP.2A = 3.238 HaQ = 6,96 m3/dtV = 1,00 m/dtb = 5,00 mh = 1,39 mi = 0,00024k = 70m = 0w = 0,75 m
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 57
Z
t
R
L
a
D
w
hc2a a
w
hc
Laporan Nota Desain
Perhitungan :Lebar Terjun
E = h +
E = 1,39 + = 1,39 + 0,051
E = 1,441
B = =
B = = = 3,117 ~ 3,15
B = 3,15 m
Kedalaman Kritis
hc = = 0,79
hc = 0,79 m
Z = 2,00 mhc = 0,79 m
2 <
t = 3,0 x hc + 0,10 z= 3,0 x 0,79 + 0,10 (2,00)
= 2,37 + 0,20= 2,60 m
a = 0,28 hc
= 0,28 (0,79) x = 0,2212 x 0,696
= 0,152a = 2 x 0,15 = 0,30 m
D = R = L = (Z + t) – h = (2,00 + 2,60) – 1,39 = 3,21 = 3,20 m
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 58
Z
t
R
L
a
D
w
hc2a a
w
hc
Laporan Nota Desain
Tabel 4 - Perhitungan Terjun Miring
2. Bangunan Terjun Miring Saluran Induk BKP 2 – BKP 3A. Dimensi Bangunan Terjun Miring BKP.3a
Z = 2,00 mDimensi Saluran Induk BKP.2 – BKP.3A = 3.172 HaQ = 6,82 m3/dtV = 1,00 m/dtb = 5,00 mh = 1,36 mi = 0,00024k = 70m = 0w = 0,75 m
Perhitungan :Lebar Terjun
E = h +
E = 1,36 + = 1,36 + 0,051
E = 1,441
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 59
Q Z B q = Q/B hc t a 2a D = L = R
(m³/dt) (m) (m) (m³/dt) (m) (m) (m) (m) (m)
1 Saluran Induk BKP.2e 6,96 2,00 3,15 2,210 0,79 2,60 0,15 0,30 3,20
BKP. 1 - BKP. 2 BKP.2f 6,96 2,00 3,15 2,210 0,79 2,60 0,10 0,20 3,50
BKP.2g 6,96 2,40 3,15 2,210 0,79 2,60 0,15 0,30 3,20
KETNomenklaturNama SaluranNO
Laporan Nota Desain
B = =
B = = = 3,10
B = 3,10 m
Kedalaman Kritis :
hc = = 0,49
hc = 0,49 m
Z = 2,00 mhc = 0,49 m
2 <
t = 3,0 x hc + 0,10 z= 3,0 x 0,49 + 0,10 (2,00)= 1,47 + 0,20= 1,67 m ~ 1,70 m= 1,70 m
a = 0,28 hc
= 0,28 (0,49) x = 0,1372 x 0,495 = 0,08 ~ 0,10 m
= 0,102a = 2 x 0,10 = 0,20 m
D = R = L = (Z + t) – h = (2,00 + 1,70) – 1,36 = 2,34
= 2,35 m
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 60
Z
t
R
L
a
D
w
hc2a a
w
hc
Laporan Nota Desain
B. Dimensi Bangunan Terjun Miring BKP.3bZ = 2,50 mDimensi Saluran Induk BKP.2 – BKP.3A = 3.172 HaQ = 6,82 m3/dtV = 1,00 m/dtb = 5,00 mh = 1,36 mi = 0,00024k = 70m = 0w = 0,75 m
Perhitungan :Lebar Terjun
E = h +
E = 1,36 + = 1,36 + 0,051
E = 1,441
B = =
B = = = 3,10
B = 3,10 m
Kedalaman Kritis
hc = = 0,49
hc = 0,49 m
Z = 2,50 mhc = 0,49 m
2 <
t = 3,0 x hc + 0,10 z= 3,0 x 0,49 + 0,10 (2,50)
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 61
Laporan Nota Desain
= 1,47 + 0,25= 1,72 m ~ 1,70 m= 1,70 m
a = 0,28 hc
= 0,28 (0,49) x = 0,1372 x 0,443 = 0,06 ~ 0,10 m
= 0,102a = 2 x 0,10 = 0,20 m
D = R = L = (Z + t) – h = (2,50 + 1,70) – 1,36 = 2,84
= 3,00 m
C. Dimensi Bangunan Terjun Miring BKP.3cZ = 2,50 mDimensi Saluran Induk BKP.2 – BKP.3A = 3.172 HaQ = 6,82 m3/dtV = 1,00 m/dtb = 5,00 mh = 1,36 mi = 0,00024k = 70m = 0w = 0,75 m
Perhitungan :Lebar Terjun
E = h +
E = 1,36 + = 1,36 + 0,051
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 62
Z
t
R
L
a
D
w
hc2a a
w
hc
Laporan Nota Desain
E = 1,441
B = =
B = = = 3,10
B = 3,10 m
Kedalaman Kritis
hc = = 0,49
hc = 0,49 m
Z = 2,50 mhc = 0,49 m
2 <
t = 3,0 x hc + 0,10 z= 3,0 x 0,49 + 0,10 (2,50)= 1,47 + 0,25= 1,72 m ~ 1,70 m= 1,70 m
a = 0,28 hc
= 0,28 (0,49) x = 0,1372 x 0,443 = 0,06 ~ 0,10 m
= 0,102a = 2 x 0,10 = 0,20 m
D = R = L = (Z + t) – h = (2,50 + 1,70) – 1,36 = 2,84 = 3,00 m
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 63
Z
t
R
L
a
D
w
hc2a a
w
hc
Laporan Nota Desain
Tabel 4 - Perhitungan Terjun Miring
3. Bangunan Terjun Tegak Saluran Induk BKP 2 – BKP 3A. Dimensi Bangunan Terjun Tegak BKP.3d
Dimensi saluran Induk BKP.2 – BKP.3A = 3.172,00 Ha Q = 6,82 m3/dtV = 1,00 m/dtb = 5,00 mh = 1,36 mi = 0,00024k = 70m = 0w = 0,75 m
Rumus-rumus yang diperlukan L = K (hc x z) ½ + 0,25 K = 2,50 + 1,10 a + 0,70 a3
a = hc/z
hc =
d = hc/2q = Q/B
dimana :L = Panjang Kolam Olakz = Tinggi Energi
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 64
Q Z B q = Q/B hc t a 2a D = L = R
(m³/dt) (m) (m) (m³/dt) (m) (m) (m) (m) (m)
1 Saluran Induk BKP.3a 6,82 2,00 3,10 2,20 0,49 1,70 0,10 0,20 2,35
BKP. 2 - BKP. 3 BKP.3b 6,82 2,50 3,10 2,20 0,49 1,70 0,10 0,20 2,35
NO Nama Saluran Nomenklatur KET
Laporan Nota Desain
hc = Kedalaman KritisQ = DebitB = Lebar Bukaan Terjuna,k = KoefisienPerhitungan Hydrolis
E = h +
E = 1,36 + = 1,36 + 0,051
E = 1,411
B = = = = 3,097
B = 3,10 m
Kedalaman Kritis
hc =
=
hc = 0,798 m
Tinggi End Sill
d = hc/2 = = 0,399 ~ 0,40
d = 40 cm
Kolam Olakz = 1,30 ma = hc/z
= = 0,614
K = 2,50 + 1,10 x 0,614 + 0,70 (0,614)3
K = 2,50 + 0,675 + 0,162K = 3,337
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 65
Laporan Nota Desain
L = K.(z x hc)1/2 + 0,25= 3,337 (1,30 x 0,798)1/2+ 0,25 = 3,399 + 0,25
L = 3,649 ~ 3,75 m
L1 = 1,20 + 1,50 L1 = 1,20 + 1,50 = 1,20 + 3,917L1 = 5,10 m
L2 = 4hL2 = 4 (1,36) = 5,44L2 = 5,45 m
B. Bangunan Terjun Tegak BKP. 4aDimensi saluran Induk BKP.3 – BKP.4A = 3.117,00 Ha Q = 6,70 m3/dtV = 1,00 m/dtb = 5,00 mh = 1,34 mi = 0,00024k = 70m = 0w = 0,75 m
Rumus-rumus yang diperlukan L = K (hc x z) ½ + 0,25 K = 2,50 + 1,10 a + 0,70 a3
a = hc/z
hc =
d = hc/2q = Q/B
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 66
L.1 L.2L
d
w
h
w
h h hc
Laporan Nota Desain
dimana :L = Panjang Kolam Olakz = Tinggi Energihc = Kedalaman KritisQ = DebitB = Lebar Bukaan Terjuna,k = Koefisien
Perhitungan Hydrolis
E = h +
E = 1,34 + = 1,34 + 0,051
E = 1,391
B = = = = 3,072
B = 3,10 m
Kedalaman Kritis
hc =
=
hc = 0,57 m
Tinggi End Sill
d = hc/2 = = 0,285 ~ 0,30
d = 30 cm
Kolam Olakz = 1,00 ma = hc/z
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 67
Laporan Nota Desain
= = 0,285
K = 2,50 + 1,10 x 0,285 + 0,70 (0,285)3
K = 2,50 + 0,314 + 0,016K = 2,83
L = K.(z x hc)1/2 + 0,25= 2,83 (1,00 x 0,57)1/2+ 0,25 = 2,137 + 0,25
L = 2,387 ~ 2,50 m
L1 = 1,20 + 1,50 L1 = 1,20 + 1,50 = 1,20 + 3,883L1 = 5,00 m
L2 = 4hL2 = 4 (1,34) = 5,36L2 = 5,50 m
C. Bangunan Terjun Tegak BKP. 4cDimensi saluran Sekunder BKP.3 – BKP.4A = 3.117,00 Ha Q = 6,70 m3/dtV = 1,00 m/dtb = 5,00 mh = 1,34 mi = 0,00024k = 70m = 0w = 0,75 m
Rumus-rumus yang diperlukan L = K (hc x z) ½ + 0,25
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 68
L.1 L.2L
d
w
h
w
h h hc
Laporan Nota Desain
K = 2,50 + 1,10 a + 0,70 a3
a = hc/z
hc =
d = hc/2q = Q/B
dimana :L = Panjang Kolam Olakz = Tinggi Energihc = Kedalaman KritisQ = DebitB = Lebar Bukaan Terjuna,k = Koefisien
Perhitungan Hydrolis
E = h +
E = 1,34 + = 1,34 + 0,051
E = 1,391
B = = = = 3,072
B = 3,10 m
Kedalaman Kritis
hc =
=
hc = 0,57 m
Tinggi End Sill
d = hc/2 = = 0,285 ~ 0,30
d = 30 cm
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 69
Laporan Nota Desain
Kolam Olakz = 1,20 ma = hc/z
= = 0,238
K = 2,50 + 1,10 x 0,238 + 0,70 (0,238)3
K = 2,50 + 0,262 + 0,009K = 2,771
L = K.(z x hc)1/2 + 0,25= 2,771(1,20 x 0,57)1/2+ 0,25 = 2,292 + 0,25
L = 2,542 ~ 2,55 m
L1 = 1,20 + 1,50 L1 = 1,20 + 1,50 = 1,20 + 3,883L1 = 5,10 m
L2 = 4hL2 = 4 (1,34) = 5,36L2 = 5,50 m
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 70
L.1 L.2L
d
w
h
w
h h hc
Q Z B q = Q/B hc d L1 L2 L
(m³/dt) (m) (m) (m²/dt) (m) (m) (m) (m) (m)
1 Salurn Induk BKP.2 - BKP.3 BKP.3d 6,82 1,30 3,10 2,20 0,798 0,40 5,10 5,45 3,75
2 Saluran Induk BKP.3 - BKP.4 BKP.4a 6,70 1,00 3,10 1,34 0,57 0,30 5,00 5,50 2,50
BKP.4c 6,70 1,20 3,10 1,34 0,57 0,30 5,10 5,50 2,50
KetNomenklaturNama SaluranNO
Laporan Nota Desain
4.3.1.3 Perhitungan Gorong-gorong Saluran Pembawa1. Perhitungan Gorong-gorong BKP.1c Z = 0,10
M
1. Perhitungan Hidrolis
Fr =
Dimana :Fr = Bilangan FroudeVa = Kecapatan Rata-rata dalam bangunan, m/dtA = Luas Aliran, m2
g = Percepatan Grafitasi, (m/dt2) = 9,81b = Lebar permukaan air terbuka, mz = Kehilangan Tinggi energi, m
Sehingga : Debit Pembawa :Q = 7,03 m3/dtB = 2 x 1,75 m segi empatA = 4,687 m2
H = 1,41 m
Va diambil = 1,50 m/dt
Fr =
2. Akibat GesekanDimana :
Hf = Kehilangan akibat gesekan, mV = Kecepatan dalam bangunan, m/dtL = Panjang Bangunan, mR = Jari-jari, m (A/P)
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 71
A (Ha) Q (m³/dt) V (m/dt) b (m) h (m) I (0/00) M W (m) K
1 Sal. Induk
(Ruas BKP.0 - BKP.1)3.273 1,415,001,007,03 700,7500,25
KetNama SluranNoDimensi Saluran
Sal. Induk Ruas BKP.0 - BKP.1
BKP.1c
Laporan Nota Desain
A = Luas Penampang, m2
P = Keliling Basah, mC = Koefisien Chezy, (k.R1/6)K = Koefisien kekerasan Stickler, m1/3dt.
Sehingga : L = 6,00 mk = 75 m1/3dt Pasangan Batu Kali di PlesterVa = 1,50 m/dtA = 4,687 m2
P = 2 x 4,57 mR = A/P = 4,687/9,14 = 0,513 mR2/3 = 0,6408C = 75 x (0,513)1/6 = 67,102V = k x R2/3 x I1/2
I1/2 =
I = 0,097Hi = 0,00097 x 10,50 = 0,0102 m
Hf =
3. Bagian PeralihanE masuk = 0,40ΔH masuk = E masuk x ( Va –V)2/2g
= 0,40 (1,50 – 1,00)2/2 x 9,81 = 0,005ΔH masuk = 0,005 m
E keluar = 0,10ΔH keluar = E keluar (V – Va)2/2g
= 0,10 x ( 1,00 – 1,50)2/2x9,81 = 0,001 mΔH keluar = 0,001 m
Kehilangan tinggi energi pada gorong-gorong := 0,006 + 0,006 + 0,005+ 0,001= 0,0180 z tersedia = 0,1 m
(OK)
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 72
Laporan Nota Desain
2. Perhitungan Gorong-gorong BKP.2a z = 0,10 m
1. Perhitungan Hidrolis
Fr =
Dimana :Fr = Bilangan FroudeVa = Kecapatan Rata-rata dalam bangunan, m/dtA = Luas Aliran, m2
g = Percepatan Grafitasi, (m/dt2) = 9,81b = Lebar permukaan air terbuka, mz = Kehilangan Tinggi energi, m
Sehingga : Debit Pembawa :Q = 6,96 m3/dtB = 2 x 1,75 m segi empatA = 4,64 m2
H = 1,39 m
Va diambil = 1,50 m/dt
Fr =
2. Akibat GesekanDimana :
Hf = Kehilangan akibat gesekan, mV = Kecepatan dalam bangunan, m/dtL = Panjang Bangunan, mR = Jari-jari, m (A/P)A = Luas Penampang, m2
P = Keliling Basah, mC = Koefisien Chezy, (k.R1/6)
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 73
Sal. Induk Ruas BKP.1 - BKP.2
BKP.2a
A (Ha) Q (m³/dt) V (m/dt) b (m) h (m) I (0/00) M W (m) K
1 Sal. Induk
(Ruas BKP.1 - BKP.2)701,39 0,24 0 0,753.238 6,96 1,00 5,00
No Nama SluranDimensi Saluran
Ket
Laporan Nota Desain
K = Koefisien kekerasan Stickler, m1/3dt.
Sehingga : L = 6,00 mk = 75 m1/3dt Pasangan Batu Kali di PlesterVa = 1,50 m/dtA = 4,64 m2
P = 2 x 4,53 mR = A/P = 4,64/9,06 = 0,512 mR2/3 = 0,640C = 75 x (0,512)1/6 = 67,081V = k x R2/3 x I1/2
I1/2 =
I = 0,0010Hi = 0,0010 x 6 = 0,006 m
Hf =
3. Bagian PeralihanE masuk = 0,40ΔH masuk = E masuk x ( Va –V)2/2g
= 0,40 (1,50 – 1,00)2/2 x 9,81 = 0,005ΔH masuk = 0,005 m
E keluar = 0,10ΔH keluar = E keluar (V – Va)2/2g
= 0,10 x ( 1,00 – 1,50)2/2x9,81 = 0,001 mΔH keluar = 0,001 m
Kehilangan tinggi energi pada gorong-gorong := 0,006 + 0,006 + 0,005+ 0,001= 0,0180 z tersedia = 0,1 m
(OK)
3. Perhitungan Gorong-gorong BKP.2i dan BKP.2j
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 74
Sal. Induk Ruas BKP.1 - BKP.2
BKP.2i & 2j
Laporan Nota Desain
1. Perhitungan Hidrolis
Fr =
Dimana :Fr = Bilangan FroudeVa = Kecapatan Rata-rata dalam bangunan, m/dtA = Luas Aliran, m2
g = Percepatan Grafitasi, (m/dt2) = 9,81b = Lebar permukaan air terbuka, mz = Kehilangan Tinggi energi, m
Sehingga : Debit Pembawa :Q = 6,96 m3/dtB = 2 x 1,75 m segi empatA = 4,64 m2
H = 1,39 m
Va diambil = 1,50 m/dt
Fr =
2. Akibat GesekanDimana :
Hf = Kehilangan akibat gesekan, mV = Kecepatan dalam bangunan, m/dtL = Panjang Bangunan, mR = Jari-jari, m (A/P)A = Luas Penampang, m2
P = Keliling Basah, mC = Koefisien Chezy, (k.R1/6)K = Koefisien kekerasan Stickler, m1/3dt.
Sehingga : L = 6,00 mk = 75 m1/3dt Pasangan Batu Kali di Plester
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 75
A (Ha) Q (m³/dt) V (m/dt) b (m) h (m) I (0/00) M W (m) K
1 Sal. Induk
(Ruas BKP.1 - BKP.2)
Ket
3.238 6,96 1,00 5,00 1,39 0,24 0 0,75 70
No Nama SluranDimensi Saluran
Laporan Nota Desain
Va = 1,50 m/dtA = 4,64 m2
P = 2 x 4,53 mR = A/P = 4,64/9,06 = 0,512 mR2/3 = 0,640C = 75 x (0,512)1/6 = 67,081V = k x R2/3 x I1/2
I1/2 =
I = 0,0010Hi = 0,0010 x 6 = 0,006 m
Hf =
3. Bagian PeralihanE masuk = 0,40ΔH masuk = E masuk x ( Va –V)2/2g
= 0,40 (1,50 – 1,00)2/2 x 9,81 = 0,005ΔH masuk = 0,005 m
E keluar = 0,10ΔH keluar = E keluar (V – Va)2/2g
= 0,10 x ( 1,00 – 1,50)2/2x9,81 = 0,001 mΔH keluar = 0,001 mKehilangan tinggi energi pada gorong-gorong := 0,006 + 0,006 + 0,005+ 0,001= 0,0180 z tersedia = 0,1 m
(OK)
4. Perhitungan Gorong-gorong BKP.2m
1. Perhitungan Hidrolis
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 76
Sal. Induk Ruas BKP.1 - BKP.2
BKP.2m
A (Ha) Q (m³/dt) V (m/dt) b (m) h (m) I (0/00) M W (m) K
1 Sal. Induk
(Ruas BKP.1 - BKP.2)
Ket
3.238 6,96 1,00 5,00 1,39 0,24 0 0,75 70
No Nama SluranDimensi Saluran
Laporan Nota Desain
Fr =
Dimana :Fr = Bilangan FroudeVa = Kecapatan Rata-rata dalam bangunan, m/dtA = Luas Aliran, m2
g = Percepatan Grafitasi, (m/dt2) = 9,81b = Lebar permukaan air terbuka, mz = Kehilangan Tinggi energi, m
Sehingga : Debit Pembawa :Q = 6,96 m3/dtB = 2 x 1,75 m segi empatA = 4,64 m2
H = 1,39 m Va diambil = 1,50 m/dt
Fr =
2. Akibat Gesekan : Hf = KP – 04 Hal 58
Dimana :Hf = Kehilangan akibat gesekan, mV = Kecepatan dalam bangunan, m/dtL = Panjang Bangunan, mR = Jari-jari, m (A/P)A = Luas Penampang, m2
P = Keliling Basah, mC = Koefisien Chezy, (k.R1/6)K = Koefisien kekerasan Stickler, m1/3dt.
Sehingga : L = 6,00 mk = 75 m1/3dt Pasangan Batu Kali di PlesterVa = 1,50 m/dtA = 4,64 m2
P = 2 x 4,53 mR = A/P = 4,64/9,06 = 0,512 mR2/3 = 0,640C = 75 x (0,512)1/6 = 67,081V = k x R2/3 x I1/2
1.50 = 75 x (0,640) x I1/2
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 77
Laporan Nota Desain
I1/2 =
I = 0,0010Hi = 0,0010 x 6 = 0,006 m
Hf =
3. Bagian PeralihanE masuk = 0,40ΔH masuk = E masuk x ( Va –V)2/2g
= 0,40 (1,50 – 1,00)2/2 x 9,81 = 0,005ΔH masuk = 0,005 m
E keluar = 0,10ΔH keluar = E keluar (V – Va)2/2g
= 0,10 x ( 1,00 – 1,50)2/2x9,81 = 0,001 mΔH keluar = 0,001 m
Kehilangan tinggi energi pada gorong-gorong := 0,006 + 0,006 + 0,005+ 0,001= 0,0180 z tersedia = 0,1 m
(OK)
5. Perhitungan Gorong-gorong BKP.3f
1. Perhitungan Hidrolis
Fr =
Dimana :
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 78
A (Ha) Q (m³/dt) V (m/dt) b (m) h (m) I (0/00) M W (m) K
1 Sal. Induk
(Ruas BKP.2 - BKP.3)701,36 0,24 0 0,753.172 6,82 1,00 5,00
No Nama SluranDimensi Saluran
Ket
Sal. Induk Ruas BKP.2 - BKP.3
BKP.3f
Laporan Nota Desain
Fr = Bilangan FroudeVa = Kecapatan Rata-rata dalam bangunan, m/dtA = Luas Aliran, m2
g = Percepatan Grafitasi, (m/dt2) = 9,81b = Lebar permukaan air terbuka, mz = Kehilangan Tinggi energi, m
Sehingga : Debit Pembawa :Q = 6,82 m3/dtB = 2 x 1,75 m segi empatA = 4,547 m2
H = 1,36 m
Va diambil = 1,50 m/dt
Fr =
2. Akibat Gesekan Dimana :
Hf = Kehilangan akibat gesekan, mV = Kecepatan dalam bangunan, m/dtL = Panjang Bangunan, mR = Jari-jari, m (A/P)A = Luas Penampang, m2
P = Keliling Basah, mC = Koefisien Chezy, (k.R1/6)K = Koefisien kekerasan Stickler, m1/3dt.
Sehingga : L = 6,00 mk = 75 m1/3dt Pasangan Batu Kali di PlesterVa = 1,50 m/dtA = 4,547 m2
P = 2 x 4,47 mR = A/P = 4,547/8,94 = 0,510 mR2/3 = 0,6383C = 75 x (0,510)1/6 = 67,037V = k x R2/3 x I1/2
I1/2 =
I = 0,0010Hi = 0,0010 x 6 = 0,006 m
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 79
Laporan Nota Desain
Hf =
3. Bagian PeralihanE masuk = 0,40ΔH masuk = E masuk x ( Va –V)2/2g
= 0,40 (1,50 – 1,00)2/2 x 9,81 = 0,005ΔH masuk = 0,005 m
E keluar = 0,10ΔH keluar = E keluar (V – Va)2/2g
= 0,10 x ( 1,00 – 1,50)2/2x9,81 = 0,001 mΔH keluar = 0,001 mKehilangan tinggi energi pada gorong-gorong := 0,006 + 0,006 + 0,005+ 0,001= 0,0180 z tersedia = 0,1
m (OK)
6. Perhitungan Gorong-gorong BKP.4b z = 0,10 m
1. Perhitungan Hidrolis
Fr =
Dimana :Fr = Bilangan FroudeVa = Kecapatan Rata-rata dalam bangunan, m/dtA = Luas Aliran, m2
g = Percepatan Grafitasi, (m/dt2) = 9,81b = Lebar permukaan air terbuka, mz = Kehilangan Tinggi energi, m
Sehingga : Debit Pembawa :Q = 6,70 m3/dtB = 2 x 1,75 m segi empatA = 4,467 m2
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 80
A (Ha) Q (m³/dt) V (m/dt) b (m) h (m) I (0/00) M W (m) K
1 Sal. Induk
(Ruas BKP.3 - BKP.4)
Ket
3.117 6,70 1,00 5,00 1,34 0,24 0 0,75 70
No Nama SluranDimensi Saluran
Sal. Induk Ruas BKP.3 - BKP.4
BKP.4b
Laporan Nota Desain
H = 1,34 m Va diambil = 1,50 m/dt
Fr =
2. Akibat Gesekan :Dimana :
Hf = Kehilangan akibat gesekan, mV = Kecepatan dalam bangunan, m/dtL = Panjang Bangunan, mR = Jari-jari, m (A/P)A = Luas Penampang, m2
P = Keliling Basah, mC = Koefisien Chezy, (k.R1/6)K = Koefisien kekerasan Stickler, m1/3dt.
Sehingga : L = 6,00 mk = 75 m1/3dt Pasangan Batu Kali di PlesterVa = 1,50 m/dtA = 4,467 m2
P = 2 x 4,43 mR = A/P = 4,467/8,86 = 0,504 mR2/3 = 0,6333C = 75 x (0,6333)1/6 = 69,901V = k x R2/3 x I1/2
I1/2 =
I = 0,0010Hi = 0,0010 x 6 = 0,006 m
Hf =
3. Bagian PeralihanE masuk = 0,40ΔH masuk = E masuk x ( Va –V)2/2g
= 0,40 (1,50 – 1,00)2/2 x 9,81 = 0,005ΔH masuk = 0,005 m
E keluar = 0,10ΔH keluar = E keluar (V – Va)2/2g
= 0,10 x ( 1,00 – 1,50)2/2x9,81 = 0,001 mΔH keluar = 0,001 m
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 81
Laporan Nota Desain
Kehilangan tinggi energi pada gorong-gorong := 0,006 + 0,005 + 0,005+ 0,001= 0,017 z tersedia = 0,10 m
(OK)
7. Perhitungan Gorong-gorong BKP.4e
1. Perhitungan Hidrolis
Fr =
Dimana :Fr = Bilangan FroudeVa = Kecapatan Rata-rata dalam bangunan, m/dtA = Luas Aliran, m2
g = Percepatan Grafitasi, (m/dt2) = 9,81b = Lebar permukaan air terbuka, mz = Kehilangan Tinggi energi, m
Sehingga : Debit Pembawa :Q = 6,70 m3/dtB = 2 x 1,75 m segi empatA = 4,467 m2
H = 1,34 m
Va diambil = 1,50 m/dt
Fr =
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 82
A (Ha) Q (m³/dt) V (m/dt) b (m) h (m) I (0/00) M W (m) K
1 Sal. Induk
(Ruas BKP.3 - BKP.4)
Ket
3.117 6,70 1,00 5,00 1,34 0,24 0 0,75 70
No Nama SluranDimensi Saluran
Sal. Induk Ruas BKP.3 - BKP.4
BKP.4e
Laporan Nota Desain
2. Akibat Gesekan : Hf : KP – 04 Hal
58Dimana :
Hf = Kehilangan akibat gesekan, mV = Kecepatan dalam bangunan, m/dtL = Panjang Bangunan, mR = Jari-jari, m (A/P)A = Luas Penampang, m2
P = Keliling Basah, mC = Koefisien Chezy, (k.R1/6)K = Koefisien kekerasan Stickler, m1/3dt.
Sehingga : L = 6,00 mk = 75 m1/3dt Pasangan Batu Kali di PlesterVa = 1,50 m/dtA = 4,467 m2
P = 2 x 4,43 mR = A/P = 4,467/8,86 = 0,504 mR2/3 = 0,6333C = 75 x (0,6333)1/6 = 69,901V = k x R2/3 x I1/2
I1/2 =
I = 0,0010Hi = 0,0010 x 6 = 0,006 m
Hf =
3. Bagian PeralihanE masuk = 0,40ΔH masuk = E masuk x ( Va –V)2/2g
= 0,40 (1,50 – 1,00)2/2 x 9,81 = 0,005ΔH masuk = 0,005 m
E keluar = 0,10ΔH keluar = E keluar (V – Va)2/2g
= 0,10 x ( 1,00 – 1,50)2/2x9,81 = 0,001 mΔH keluar = 0,001 m
Kehilangan tinggi energi pada gorong-gorong :
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 83
Laporan Nota Desain
= 0,006 + 0,005 + 0,005+ 0,001= 0,017 z tersedia = 0,10 m (OK)
8. Perhitungan Gorong-gorong BSL.1f z = 0,10 m
1. Perhitungan Hidrolis
Fr =
Dimana :Fr = Bilangan FroudeVa = Kecapatan Rata-rata dalam bangunan, m/dtA = Luas Aliran, m2
g = Percepatan Grafitasi, (m/dt2) = 9,81b = Lebar permukaan air terbuka, mz = Kehilangan Tinggi energi, m
Sehingga : Debit Pembawa :Q = 6,50 m3/dtB = 2 x 1,75 m segi empatA = 4,33 m2
H = 1,30 m
Va diambil = 1,50 m/dt
Fr =
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 84
Sal. Induk Ruas KP.4 - BSL.1
BSL.1f
A (Ha) Q (m³/dt) V (m/dt) b (m) h (m) I (0/00) M W (m) K
1 Sal. Induk
(Ruas BKP.4 - BSL.1)
Ket
3.023 6,50 1,00 5,00 1,30 0,25 0 0,75 70
No Nama SluranDimensi Saluran
Laporan Nota Desain
2. Akibat Gesekan : Hf : KP – 04 Hal
58Dimana :
Hf = Kehilangan akibat gesekan, mV = Kecepatan dalam bangunan, m/dtL = Panjang Bangunan, mR = Jari-jari, m (A/P)A = Luas Penampang, m2
P = Keliling Basah, mC = Koefisien Chezy, (k.R1/6)K = Koefisien kekerasan Stickler, m1/3dt.
Sehingga : L = 10,00 mk = 75 m1/3dt Pasangan Batu Kali di PlesterVa = 1,50 m/dtA = 4,33 m2
P = 2 x 4,35 mR = A/P = 4,33/8,70 = 0,498 mR2/3 = 0,628C = 75 x (0,498)1/6 = 66,771V = k x R2/3 x I1/2
I1/2 =
I = 0,0010Hi = 0,0010 x 6 = 0,006 m
Hf =
3. Bagian PeralihanE masuk = 0,40ΔH masuk = E masuk x ( Va –V)2/2g
= 0,40 (1,50 – 1,00)2/2 x 9,81 = 0,005ΔH masuk = 0,005 m
E keluar = 0,10ΔH keluar = E keluar (V – Va)2/2g
= 0,10 x ( 1,00 – 1,50)2/2x9,81 = 0,001 mΔH keluar = 0,001 m
Kehilangan tinggi energi pada gorong-gorong :
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 85
Laporan Nota Desain
= 0,006 + 0,010 + 0,005+ 0,001= 0,017 z tersedia = 0,10 m (OK)
9. Perhitungan Gorong-gorong BSL.8b z = 0,10 m
1. Perhitungan Hidrolis
Fr =
Dimana :Fr = Bilangan FroudeVa = Kecapatan Rata-rata dalam bangunan, m/dtA = Luas Aliran, m2
g = Percepatan Grafitasi, (m/dt2) = 9,81b = Lebar permukaan air terbuka, mz = Kehilangan Tinggi energi, m
Sehingga : Debit Pembawa :Q = 4,64 m3/dtB = 2,25 m segi empatA = 3,093 m2
H = 1,55 m
Va diambil = 1,50 m/dt
Fr =
2. Akibat Gesekan : Hf : KP – 04 Hal 58
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 86
A (Ha) Q (m³/dt) V (m/dt) b (m) h (m) I (0/00) M W (m) K
1 Sal. Induk
(Ruas BSL.7 - BSL.8)701,55 0,29 0 0,602.683,90 4,64 1,00 3,00
No Nama SluranDimensi Saluran
Ket
Sal. Sekunder Ruas BSL.7 - BSL.8
BSL.8b
Laporan Nota Desain
Dimana :Hf = Kehilangan akibat gesekan, mV = Kecepatan dalam bangunan, m/dtL = Panjang Bangunan, mR = Jari-jari, m (A/P)A = Luas Penampang, m2
P = Keliling Basah, mC = Koefisien Chezy, (k.R1/6)K = Koefisien kekerasan Stickler, m1/3dt.
Sehingga : L = 6,00 mk = 75 m1/3dt Pasangan Batu Kali di PlesterVa = 1,50 m/dtA = 3,093 m2
P = 5,35 mR = A/P = 3,093/5,35 = 0,578 mR2/3 = 0,694C = 75 x (0,578)1/6 = 68,447V = k x R2/3 x I1/2
I1/2 =
I = 0,0008Hi = 0,0008 x 6 = 0,005 m
Hf =
3. Bagian PeralihanE masuk = 0,40ΔH masuk = E masuk x ( Va –V)2/2g
= 0,40 (1,50 – 1,00)2/2 x 9,81 = 0,005ΔH masuk = 0,005 m
E keluar = 0,10ΔH keluar = E keluar (V – Va)2/2g
= 0,10 x ( 1,00 – 1,50)2/2x9,81 = 0,001 mΔH keluar = 0,001 m
Kehilangan tinggi energi pada gorong-gorong :
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 87
Laporan Nota Desain
= 0,005 + 0,005 + 0,005+ 0,001= 0,016 z tersedia = 0,10 m (OK)
10. Perhitungan Gorong-gorong BSL.14a z = 0,10 m
1. Perhitungan Hidrolis
Fr =
Dimana :Fr = Bilangan FroudeVa = Kecapatan Rata-rata dalam bangunan, m/dtA = Luas Aliran, m2
g = Percepatan Grafitasi, (m/dt2) = 9,81b = Lebar permukaan air terbuka, mz = Kehilangan Tinggi energi, m
Sehingga : Debit Pembawa :Q = 3,93 m3/dtB = 2,00 m segi empatA = 2,62 m2
H = 1,31 m
Va diambil = 1,50 m/dt
Fr =
2. Akibat Gesekan : Hf : KP – 04 Hal 58
Dimana :Hf = Kehilangan akibat gesekan, mV = Kecepatan dalam bangunan, m/dt
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 88
Sal. Sekunder Ruas BSL.13 - BSL.14
BSL.14a
A (Ha) Q (m³/dt) V (m/dt) b (m) h (m) I (0/00) M W (m) K
1 Sal. Induk
(Ruas BSL.13 - BSL.14)0 0,60 702.27 3,93 1,00 3,00 1,31 0,33
No Nama SluranDimensi Saluran
Ket
Laporan Nota Desain
L = Panjang Bangunan, mR = Jari-jari, m (A/P)A = Luas Penampang, m2
P = Keliling Basah, mC = Koefisien Chezy, (k.R1/6)K = Koefisien kekerasan Stickler, m1/3dt.
Sehingga : L = 6,00 mk = 75 m1/3dt Pasangan Batu Kali di PlesterVa = 1,50 m/dtA = 2,62 m2
P = 4,62 mR = A/P = 2,62/4,62 = 0,567 mR2/3 = 0,685C = 75 x (0,567)1/6 = 68,23V = k x R2/3 x I1/2
I1/2 =
I = 0,0009Hi = 0,0009x 6 = 0,005 m
Hf =
3. Bagian PeralihanE masuk = 0,40ΔH masuk = E masuk x ( Va –V)2/2g
= 0,40 (1,50 – 1,00)2/2 x 9,81 = 0,005ΔH masuk = 0,005 m
E keluar = 0,10ΔH keluar = E keluar (V – Va)2/2g
= 0,10 x ( 1,00 – 1,50)2/2x9,81 = 0,001 mΔH keluar = 0,001 m
Kehilangan tinggi energi pada gorong-gorong := 0,005 + 0,005 + 0,005+ 0,001= 0,016 z tersedia = 0,10 m
(OK)
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 89
Laporan Nota Desain
11. Perhitungan Gorong-gorong BSL.14h z = 0,10 m
1. Perhitungan Hidrolis
Fr =
Dimana :Fr = Bilangan FroudeVa = Kecapatan Rata-rata dalam bangunan, m/dtA = Luas Aliran, m2
g = Percepatan Grafitasi, (m/dt2) = 9,81b = Lebar permukaan air terbuka, mz = Kehilangan Tinggi energi, m
Sehingga : Debit Pembawa :Q = 3,93 m3/dtB = 2,00 m segi empatA = 2,62 m2
H = 1,31 m Va diambil = 1,50 m/dt
Fr =
2. Akibat Gesekan : Hf : KP – 04 Hal 58
Dimana :Hf = Kehilangan akibat gesekan, mV = Kecepatan dalam bangunan, m/dtL = Panjang Bangunan, mR = Jari-jari, m (A/P)A = Luas Penampang, m2
P = Keliling Basah, mC = Koefisien Chezy, (k.R1/6)
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 90
A (Ha) Q (m³/dt) V (m/dt) b (m) h (m) I (0/00) M W (m) K
1 Sal. Induk
(Ruas BSL.13 - BSL.14)0 0,60 702.27 3,93 1,00 3,00 1,31 0,33
No Nama SluranDimensi Saluran
Ket
Sal. Sekunder Ruas BSL.13 - BSL.14
BSL.14h
Laporan Nota Desain
K = Koefisien kekerasan Stickler, m1/3dt.
Sehingga : L = 6,00 mk = 75 m1/3dt Pasangan Batu Kali di PlesterVa = 1,50 m/dtA = 2,62 m2
P = 4,62 mR = A/P = 2,62/4,62 = 0,567 mR2/3 = 0,685C = 75 x (0,567)1/6 = 68,23V = k x R2/3 x I1/2
I1/2 =
I = 0,0009Hi = 0,0009x 6 = 0,005 m
Hf =
3. Bagian PeralihanE masuk = 0,40ΔH masuk = E masuk x ( Va –V)2/2g
= 0,40 (1,50 – 1,00)2/2 x 9,81 = 0,005ΔH masuk = 0,005 m
E keluar = 0,10ΔH keluar = E keluar (V – Va)2/2g
= 0,10 x ( 1,00 – 1,50)2/2x9,81 = 0,001 mΔH keluar = 0,001 m
Kehilangan tinggi energi pada gorong-gorong := 0,005 + 0,005 + 0,005+ 0,001= 0,016 z tersedia = 0,10
m (OK)
4.3.1.4 Perhitungan Gorong-gorong Saluran Pembuang1. Perhitungan Gorong-Gorong Pembuang BKP.1f
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 91
Saluran Induk (Ruas BKP.0 - BKP.1)
BKP.1f
Laporan Nota Desain
Kehilangan tinggi energi untuk gorong-gorong L < 20,00 m1. Perhitungan Hidrolis Q = A
Dimana : Q = Debit, m3/dt
= Koefisien DebitA = Luas Penampang, m2
g = Percepatan Grafitasi, (m/dt2) = 9,81z = Kehilangan tinggi energi, m
Sehingga : Debit PembuangQ = 1,681 m3/dtV = 1,50 m/dt
= 0,80A = 1,50 m2
B = 1,00 mH = 1,50 mz = 0,10 mQ = A Q = 0,80 x 1,50 x Q = 0,80 x 1,50 x Q = 0,80 x 1,50 x Q = 1,681 m3/dt
2. Akibat Gesekan : Hf =
Dimana : Hf = Kehilangan akibat gesekan, mV = Kecepatan dalam bangunan, m/dtL = Panjang Bangunan, mR = Jari-jari, m (A/P)A = Luas Penampang, m2
P = Keliling Basah, mC = Koefisien Chezy, (k.R1/6)k = Koefisien kekerasan Stickler, m1/3dt.
Sehingga :
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 92
A (Ha) Q (m³/dt) V (m/dt) b (m) h (m) I (0/00) m w (m) k
1 Sal. Induk (BKP.0 - BKP.1 3.273,0 7,03 1,00 5,00 1,41 0,25 0 0,75 70
2 Sal. Pembuang - 1,681 0,49 1,00 variabel 2,30 1:1 0,50 35 B = 1,00
Dimensi SaluranKETNama SaluranNO
Laporan Nota Desain
L = 19,0 mk = 60 m1/3dt Pasangan Batu Kali di PlesterVa = 1,50 m/dtA = 1,50 m2
P = 4,00 mR = A/P = 1,50/4,00 = 0,375 mR2/3= 0,520C = 60 x (0,375)1/6 = 50,95V = k x R2/3 x I1/2
1,50 =60 x (0,520) x I1/2
I1/2 =
I = 0,0023Hi = 0,0023 x 19,0 = 0,044 m
Hf =
Kehilangan tinggi energi pada gorong-gorong pembuang minimum
= 0,10 + 0,044 + 0 ,043 = 0,187 m < 0,20 m
2. Perhitungan Gorong-Gorong Pembuang BKP.2b
Kehilangan tinggi energi untuk gorong-gorong L < 20,00 m1. Perhitungan Hidrolis Q = A
Dimana : Q = Debit, m3/dt
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 93
A (Ha) Q (m³/dt) V (m/dt) b (m) h (m) I (0/00) m w (m) k
1 Sal. Induk (BKP.1 - BKP.2) 3.238,0 6,96 1,00 5,00 1,39 0,24 0 0,75 70
2 Sal. Pembuang - 1,681 0,49 1,00 variabel 2,30 1:1 0,50 35
NO Nama SaluranDimensi Saluran
KET
Saluran Induk (Ruas BKP.1 - BKP.2)
BKP.2b
Laporan Nota Desain
= Koefisien DebitA = Luas Penampang, m2
g = Percepatan Grafitasi, (m/dt2) = 9,81z = Kehilangan tinggi energi, m
Sehingga : Debit PembuangQ = 1,681 m3/dtV = 1,50 m/dt
= 0,80A = 1,50 m2
B = 1,00 mH = 1,50 mz = 0,10 m
Q = A Q = 0,80 x 1,50 x Q = 0,80 x 1,50 x Q = 0,80 x 1,50 x Q = 1,681 m3/dt
2. Akibat Gesekan : Hf =
Dimana : Hf = Kehilangan akibat gesekan, mV = Kecepatan dalam bangunan, m/dtL = Panjang Bangunan, mR = Jari-jari, m (A/P)A = Luas Penampang, m2
P = Keliling Basah, mC = Koefisien Chezy, (k.R1/6)k = Koefisien kekerasan Stickler, m1/3dt.
Sehingga : L = 19,0 mk = 60 m1/3dt Pasangan Batu Kali di PlesterVa = 1,50 m/dtA = 1,50 m2
P = 4,00 mR = A/P = 1,50/4,00 = 0,375 mR2/3= 0,520C = 60 x (0,375)1/6 = 50,95V = k x R2/3 x I1/2
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 94
Laporan Nota Desain
1,50 =60 x (0,520) x I1/2
I1/2 =
I = 0,0023Hi = 0,0023 x 19,0 = 0,044 m
Hf =
Kehilangan tinggi energi pada gorong-gorong pembuang minimum
= 0,10 + 0,044 + 0 ,043 = 0,187 m < 0,20 m
3. Perhitungan Gorong-Gorong Pembuang BKP.2c
Kehilangan tinggi energi untuk gorong-gorong L < 20,00 m1. Perhitungan Hidrolis Q = A
Dimana : Q = Debit, m3/dt
= Koefisien DebitA = Luas Penampang, m2
g = Percepatan Grafitasi, (m/dt2) = 9,81z = Kehilangan tinggi energi, m
Sehingga : Debit PembuangQ = 1,681 m3/dt
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 95
Saluran Induk (Ruas BKP.1 - BKP.2)
BKP.2c
A (Ha) Q (m³/dt) V (m/dt) b (m) h (m) I (0/00) m w (m) k
1 Sal. Induk (BKP.1 - BKP.2) 3.238,0 6,96 1,00 5,00 1,39 0,24 0 0,75 70
2 Sal. Pembuang - 1,681 0,49 1,00 variabel 2,30 1:1 0,50 35 B = 1,00 m
NO Nama SaluranDimensi Saluran
KET
Laporan Nota Desain
V = 1,50 m/dt= 0,80
A = 1,50 m2
B = 1,00 mH = 1,50 mz = 0,10 m
Q = A Q = 0,80 x 1,50 x Q = 0,80 x 1,50 x Q = 0,80 x 1,50 x Q = 1,681 m3/dt
2. Akibat Gesekan : Hf =
Dimana : Hf = Kehilangan akibat gesekan, mV = Kecepatan dalam bangunan, m/dtL = Panjang Bangunan, mR = Jari-jari, m (A/P)A = Luas Penampang, m2
P = Keliling Basah, mC = Koefisien Chezy, (k.R1/6)k = Koefisien kekerasan Stickler, m1/3dt.
Sehingga : L = 19,0 mk = 60 m1/3dt Pasangan Batu Kali di PlesterVa = 1,50 m/dtA = 1,50 m2
P = 4,00 mR = A/P = 1,50/4,00 = 0,375 mR2/3= 0,520C = 60 x (0,375)1/6 = 50,95V = k x R2/3 x I1/2
1,50 =60 x (0,520) x I1/2
I1/2 =
I = 0,0023Hi = 0,0023 x 19,0 = 0,044 m
Hf =
Kehilangan tinggi energi pada gorong-gorong pembuang minimum
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 96
Laporan Nota Desain
= 0,10 + 0,044 + 0 ,043 = 0,187 m < 0,20 m
4. Perhitungan Gorong-Gorong Pembuang BKP.2d
Kehilangan tinggi energi untuk gorong-gorong L < 20,00 m1. Perhitungan Hidrolis Q = A
Dimana : Q = Debit, m3/dt
= Koefisien DebitA = Luas Penampang, m2
g = Percepatan Grafitasi, (m/dt2) = 9,81z = Kehilangan tinggi energi, m
Sehingga : Debit PembuangQ = 1,681 m3/dt V = 1,50 m/dt
= 0,80A = 1,50 m2
B = 1,00 mH = 1,50 mz = 0,10 m
Q = A Q = 0,80 x 1,50 x Q = 0,80 x 1,50 x Q = 0,80 x 1,50 x
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 97
A (Ha) Q (m³/dt) V (m/dt) b (m) h (m) I (0/00) m w (m) k
1 Sal. Induk (BKP.1 - BKP.2) 3.238,0 6,96 1,00 5,00 1,39 0,24 0 0,75 70
2 Sal. Pembuang - 1,681 0,49 1,00 variabel 2,30 1:1 0,50 35 B = 1,00 m
NO Nama SaluranDimensi Saluran
KET
Saluran Induk (Ruas BKP.1 - BKP.2)
BKP.2d
Laporan Nota Desain
Q = 1,681 m3/dt
2. Akibat Gesekan : Hf =
Dimana : Hf = Kehilangan akibat gesekan, mV = Kecepatan dalam bangunan, m/dtL = Panjang Bangunan, mR = Jari-jari, m (A/P)A = Luas Penampang, m2
P = Keliling Basah, mC = Koefisien Chezy, (k.R1/6)k = Koefisien kekerasan Stickler, m1/3dt.
Sehingga : L = 19,0 mk = 60 m1/3dt Pasangan Batu Kali di PlesterVa = 1,50 m/dtA = 1,50 m2
P = 4,00 mR = A/P = 1,50/4,00 = 0,375 mR2/3= 0,520C = 60 x (0,375)1/6 = 50,95V = k x R2/3 x I1/2
1,50 =60 x (0,520) x I1/2
I1/2 =
I = 0,0023Hi = 0,0023 x 19,0 = 0,044 m
Hf =
Kehilangan tinggi energi pada gorong-gorong pembuang minimum
= 0,10 + 0,044 + 0 ,043 = 0,187 m < 0,20 m
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 98
Laporan Nota Desain
5. Perhitungan Gorong-Gorong Pembuang BKP.2e
Kehilangan tinggi energi untuk gorong-gorong L < 20,00 m1. Perhitungan Hidrolis Q = A
Dimana : Q = Debit, m3/dt
= Koefisien DebitA = Luas Penampang, m2
g = Percepatan Grafitasi, (m/dt2) = 9,81z = Kehilangan tinggi energi, m
Sehingga : Debit PembuangQ = 1,681 m3/dt V = 1,50 m/dt
= 0,80A = 1,50 m2
B = 1,00 mH = 1,50 mz = 0,10 mQ = A Q = 0,80 x 1,50 x Q = 0,80 x 1,50 x Q = 0,80 x 1,50 x Q = 1,681 m3/dt
2. Akibat Gesekan : Hf =
Dimana : Hf = Kehilangan akibat gesekan, mV = Kecepatan dalam bangunan, m/dt
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 99
Saluran Induk (Ruas BKP.1 - BKP.2)
BKP.2e
A (Ha) Q (m³/dt) V (m/dt) b (m) h (m) I (0/00) m w (m) k
1 Sal. Induk (BKP.1 - BKP.2) 3.238,0 6,96 1,00 5,00 1,39 0,24 0 0,75 70
2 Sal. Pembuang - 1,681 0,49 1,00 variabel 2,30 1:1 0,50 35 B = 1,00 m
NO Nama SaluranDimensi Saluran
KET
Laporan Nota Desain
L = Panjang Bangunan, mR = Jari-jari, m (A/P)A = Luas Penampang, m2
P = Keliling Basah, mC = Koefisien Chezy, (k.R1/6)k = Koefisien kekerasan Stickler, m1/3dt.
Sehingga : L = 19,0 mk = 60 m1/3dt Pasangan Batu Kali di PlesterVa = 1,50 m/dtA = 1,50 m2
P = 4,00 mR = A/P = 1,50/4,00 = 0,375 mR2/3= 0,520C = 60 x (0,375)1/6 = 50,95V = k x R2/3 x I1/2
1,50 =60 x (0,520) x I1/2
I1/2 =
I = 0,0023Hi = 0,0023 x 19,0 = 0,044 m
Hf =
Kehilangan tinggi energi pada gorong-gorong pembuang minimum
= 0,10 + 0,044 + 0 ,043 = 0,187 m < 0,20 m
6. Perhitungan Gorong-Gorong Pembuang BKP.2g
Kehilangan tinggi energi untuk gorong-gorong L < 20,00 m
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 100
Saluran Induk (Ruas BKP.1 - BKP.2)
BKP.2g
A (Ha) Q (m³/dt) V (m/dt) b (m) h (m) I (0/00) m w (m) k
1 Sal. Induk (BKP.1 - BKP.2) 3.238,0 6,96 1,00 5,00 1,39 0,24 0 0,75 70
2 Sal. Pembuang - 1,681 0,49 1,00 variabel 2,30 1:1 0,50 35 B = 1,00 m
NO Nama SaluranDimensi Saluran
KET
Laporan Nota Desain
1. Perhitungan Hidrolis Q = A
Dimana : Q = Debit, m3/dt
= Koefisien DebitA = Luas Penampang, m2
g = Percepatan Grafitasi, (m/dt2) = 9,81z = Kehilangan tinggi energi, m
Sehingga : Debit PembuangQ = 1,681 m3/dt V = 1,50 m/dt
= 0,80A = 1,50 m2
B = 1,00 mH = 1,50 mz = 0,10 m
Q = A Q = 0,80 x 1,50 x Q = 0,80 x 1,50 x Q = 0,80 x 1,50 x Q = 1,681 m3/dt
2. Akibat Gesekan : Hf =
Dimana : Hf = Kehilangan akibat gesekan, mV = Kecepatan dalam bangunan, m/dtL = Panjang Bangunan, mR = Jari-jari, m (A/P)A = Luas Penampang, m2
P = Keliling Basah, mC = Koefisien Chezy, (k.R1/6)k = Koefisien kekerasan Stickler, m1/3dt.
Sehingga : L = 19,0 mk = 60 m1/3dt Pasangan Batu Kali di Plester
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 101
Laporan Nota Desain
Va = 1,50 m/dtA = 1,50 m2
P = 4,00 mR = A/P = 1,50/4,00 = 0,375 mR2/3= 0,520C = 60 x (0,375)1/6 = 50,95V = k x R2/3 x I1/2
1,50 =60 x (0,520) x I1/2
I1/2 =
I = 0,0023Hi = 0,0023 x 19,0 = 0,044 m
Hf =
Kehilangan tinggi energi pada gorong-gorong pembuang minimum
= 0,10 + 0,044 + 0 ,043 = 0,187 m < 0,20 m
7. Perhitungan Gorong-Gorong Pembuang BKP.2h
Kehilangan tinggi energi untuk gorong-gorong L < 20,00 m1. Perhitungan Hidrolis Q = A
Dimana : Q = Debit, m3/dt
= Koefisien DebitA = Luas Penampang, m2
g = Percepatan Grafitasi, (m/dt2) = 9,81z = Kehilangan tinggi energi, m
Sehingga : Debit Pembuang
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 102
Saluran Induk (Ruas BKP.1 - BKP.2)
BKP.2hA (Ha) Q (m³/dt) V (m/dt) b (m) h (m) I (0/00) m w (m) k
1 Sal. Induk (BKP.1 - BKP.2) 3.238,0 6,96 1,00 5,00 1,39 0,24 0 0,75 70
2 Sal. Pembuang - 1,681 0,49 1,00 variabel 2,30 1:1 0,50 35 B = 1,00 m
NO Nama SaluranDimensi Saluran
KET
Laporan Nota Desain
Q = 1,681 m3/dt V = 1,50 m/dt
= 0,80A = 1,50 m2
B = 1,00 mH = 1,50 mz = 0,10 mQ = A Q = 0,80 x 1,50 x Q = 0,80 x 1,50 x Q = 0,80 x 1,50 x Q = 1,681 m3/dt
2. Akibat Gesekan : Hf =
Dimana : Hf = Kehilangan akibat gesekan, mV = Kecepatan dalam bangunan, m/dtL = Panjang Bangunan, mR = Jari-jari, m (A/P)A = Luas Penampang, m2
P = Keliling Basah, mC = Koefisien Chezy, (k.R1/6)k = Koefisien kekerasan Stickler, m1/3dt.
Sehingga : L = 19,0 mk = 60 m1/3dt Pasangan Batu Kali di PlesterVa = 1,50 m/dtA = 1,50 m2
P = 4,00 mR = A/P = 1,50/4,00 = 0,375 mR2/3= 0,520C = 60 x (0,375)1/6 = 50,95V = k x R2/3 x I1/2
1,50 =60 x (0,520) x I1/2
I1/2 =
I = 0,0023Hi = 0,0023 x 19,0 = 0,044 m
Hf =
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 103
Laporan Nota Desain
Kehilangan tinggi energi pada gorong-gorong pembuang minimum
= 0,10 + 0,044 + 0 ,043 = 0,187 m < 0,20 m
8. Perhitungan Gorong-Gorong Pembuang BKP.3a
Kehilangan tinggi energi untuk gorong-gorong L < 20,00 m1. Perhitungan Hidrolis Q = A
Dimana : Q = Debit, m3/dt
= Koefisien DebitA = Luas Penampang, m2
g = Percepatan Grafitasi, (m/dt2) = 9,81z = Kehilangan tinggi energi, m
Sehingga : Debit PembuangQ = 1,681 m3/dt V = 1,50 m/dt
= 0,80A = 1,50 m2
B = 1,00 mH = 1,50 mz = 0,10 m
Q = A Q = 0,80 x 1,50 x Q = 0,80 x 1,50 x Q = 0,80 x 1,50 x Q = 1,681 m3/dt
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 104
Saluran Induk (Ruas BKP.2 - BKP.3)
BKP.3aA (Ha) Q (m³/dt) V (m/dt) b (m) h (m) I (0/00) m w (m) k
1 Sal. Induk (BKP.2 - BKP.3) 3.172,0 6,82 1,00 5,00 1,36 0,24 0 0,75 70
2 Sal. Pembuang - 1,681 0,49 1,00 variabel 2,30 1:1 0,50 35
NO Nama SaluranDimensi Saluran
KET
Laporan Nota Desain
2. Akibat Gesekan : Hf =
Dimana : Hf = Kehilangan akibat gesekan, mV = Kecepatan dalam bangunan, m/dtL = Panjang Bangunan, mR = Jari-jari, m (A/P)A = Luas Penampang, m2
P = Keliling Basah, mC = Koefisien Chezy, (k.R1/6)k = Koefisien kekerasan Stickler, m1/3dt.
Sehingga : L = 17,50 mk = 60 m1/3dt Pasangan Batu Kali di PlesterVa = 1,50 m/dtA = 1,50 m2
P = 4,00 mR = A/P = 1,50/4,00 = 0,375 mR2/3= 0,520C = 60 x (0,375)1/6 = 50,95V = k x R2/3 x I1/2
1,50 =60 x (0,520) x I1/2
I1/2 =
I = 0,0023Hi = 0,0023 x 17,50 = 0,0403 m
Hf =
Kehilangan tinggi energi pada gorong-gorong pembuang minimum
= 0,10 + 0,0403 + 0 ,040= 0,180 m < 0,20 m
9. Perhitungan Gorong-Gorong Pembuang BKP.3b
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 105
Saluran Induk (Ruas BKP.2 - BKP.3)
BKP.3b
Laporan Nota Desain
Kehilangan tinggi energi untuk gorong-gorong L < 20,00 m1. Perhitungan Hidrolis Q = A
Dimana : Q = Debit, m3/dt
= Koefisien DebitA = Luas Penampang, m2
g = Percepatan Grafitasi, (m/dt2) = 9,81z = Kehilangan tinggi energi, m
Sehingga : Debit PembuangQ = 1,681 m3/dt V = 1,50 m/dt
= 0,80A = 1,50 m2
B = 1,00 mH = 1,50 mz = 0,10 m
Q = A Q = 0,80 x 1,50 x Q = 0,80 x 1,50 x Q = 0,80 x 1,50 x Q = 1,681 m3/dt
2. Akibat Gesekan : Hf =
Dimana : Hf = Kehilangan akibat gesekan, mV = Kecepatan dalam bangunan, m/dtL = Panjang Bangunan, mR = Jari-jari, m (A/P)A = Luas Penampang, m2
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 106
A (Ha) Q (m³/dt) V (m/dt) b (m) h (m) I (0/00) m w (m) k
1 Sal. Induk (BKP.2 - BKP.3) 3.172,0 6,82 1,00 5,00 1,36 0,24 0 0,75 70
2 Sal. Pembuang - 1,681 0,49 1,00 variabel 2,30 1:1 - 35 B = 1,00 m
NO Nama SaluranDimensi Saluran
KET
Laporan Nota Desain
P = Keliling Basah, mC = Koefisien Chezy, (k.R1/6)k = Koefisien kekerasan Stickler, m1/3dt.
Sehingga : L = 17,50 mk = 60 m1/3dt Pasangan Batu Kali di PlesterVa = 1,50 m/dtA = 1,50 m2
P = 4,00 mR = A/P = 1,50/4,00 = 0,375 mR2/3= 0,520C = 60 x (0,375)1/6 = 50,95V = k x R2/3 x I1/2
1,50 =60 x (0,520) x I1/2
I1/2 =
I = 0,0023Hi = 0,0023 x 17,50 = 0,0403 m
Hf =
Kehilangan tinggi energi pada gorong-gorong pembuang minimum
= 0,10 + 0,0403 + 0 ,040= 0,180 m < 0,20 m
10. Perhitungan Gorong-Gorong Pembuang BKP.3e
Kehilangan tinggi energi untuk gorong-gorong L < 20,00 m1. Perhitungan Hidrolis Q = A
Dimana :
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 107
Saluran Induk (Ruas BKP.2 - BKP.3)
BKP.3e
A (Ha) Q (m³/dt) V (m/dt) b (m) h (m) I (0/00) m w (m) k
1 Sal. Induk (BKP.2 - BKP.3) 3.172,0 6,82 1,00 5,00 1,36 0,24 0 0,75 70
2 Sal. Pembuang - 1,681 0,49 1,00 variabel 2,30 1:1 - 35 B = 1,00 m
NO Nama SaluranDimensi Saluran
KET
Laporan Nota Desain
Q = Debit, m3/dt= Koefisien Debit
A = Luas Penampang, m2
g = Percepatan Grafitasi, (m/dt2) = 9,81z = Kehilangan tinggi energi, m
Sehingga : Debit PembuangQ = 1,681 m3/dt V = 1,50 m/dt
= 0,80A = 1,50 m2
B = 1,00 mH = 1,50 mz = 0,10 m
Q = A Q = 0,80 x 1,50 x Q = 0,80 x 1,50 x Q = 0,80 x 1,50 x Q = 1,681 m3/dt
2. Akibat Gesekan : Hf =
Dimana : Hf = Kehilangan akibat gesekan, mV = Kecepatan dalam bangunan, m/dtL = Panjang Bangunan, mR = Jari-jari, m (A/P)A = Luas Penampang, m2
P = Keliling Basah, mC = Koefisien Chezy, (k.R1/6)k = Koefisien kekerasan Stickler, m1/3dt.
Sehingga : L = 17,50 mk = 60 m1/3dt Pasangan Batu Kali di PlesterVa = 1,50 m/dtA = 1,50 m2
P = 4,00 mR = A/P = 1,50/4,00 = 0,375 mR2/3= 0,520C = 60 x (0,375)1/6 = 50,95
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 108
Laporan Nota Desain
V = k x R2/3 x I1/2
1,50 =60 x (0,520) x I1/2
I1/2 =
I = 0,0023Hi = 0,0023 x 17,50 = 0,040 m
Hf =
Kehilangan tinggi energi pada gorong-gorong pembuang minimum
= 0,10 + 0,040 + 0 ,040= 0,180 m < 0,20 m
11. Perhitungan Gorong-Gorong Pembuang BKP.3g
Kehilangan tinggi energi untuk gorong-gorong L < 20,00 m1. Perhitungan Hidrolis Q = A
Dimana : Q = Debit, m3/dt
= Koefisien DebitA = Luas Penampang, m2
g = Percepatan Grafitasi, (m/dt2) = 9,81z = Kehilangan tinggi energi, m
Sehingga : Debit PembuangQ = 1,681 m3/dt V = 1,50 m/dt
= 0,80
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 109
A (Ha) Q (m³/dt) V (m/dt) b (m) h (m) I (0/00) m w (m) k
1 Sal. Induk (BKP.2 - BKP.3) 3.172,0 6,82 1,00 5,00 1,36 0,24 0 0,75 70
2 Sal. Pembuang - 1,681 0,49 1,00 variabel 2,30 1:1 - 35 B = 1,00 m
NO Nama SaluranDimensi Saluran
KET
Saluran Induk (Ruas BKP.2 - BKP.3)
BKP.3g
Laporan Nota Desain
A = 1,50 m2
B = 1,00 mH = 1,50 mz = 0,10 m
Q = A Q = 0,80 x 1,50 x Q = 0,80 x 1,50 x Q = 0,80 x 1,50 x Q = 1,681 m3/dt
2. Akibat Gesekan : Hf =
Dimana : Hf = Kehilangan akibat gesekan, mV = Kecepatan dalam bangunan, m/dtL = Panjang Bangunan, mR = Jari-jari, m (A/P)A = Luas Penampang, m2
P = Keliling Basah, mC = Koefisien Chezy, (k.R1/6)k = Koefisien kekerasan Stickler, m1/3dt.
Sehingga : L = 17,50 mk = 60 m1/3dt Pasangan Batu Kali di PlesterVa = 1,50 m/dtA = 1,50 m2
P = 4,00 mR = A/P = 1,50/4,00 = 0,375 mR2/3= 0,520C = 60 x (0,375)1/6 = 50,95V = k x R2/3 x I1/2
1,50 =60 x (0,520) x I1/2
I1/2 =
I = 0,0023Hi = 0,0023 x 17,50 = 0,040 m
Hf =
Kehilangan tinggi energi pada gorong-gorong pembuang minimum
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 110
Laporan Nota Desain
= 0,10 + 0,040 + 0 ,040= 0,180 m < 0,20 m
12. Perhitungan Gorong-Gorong Pembuang BKP.4d
Kehilangan tinggi energi untuk gorong-gorong L < 20,00 m1. Perhitungan Hidrolis Q = A
Dimana : Q = Debit, m3/dt
= Koefisien DebitA = Luas Penampang, m2
g = Percepatan Grafitasi, (m/dt2) = 9,81z = Kehilangan tinggi energi, m
Sehingga : Debit PembuangQ = 1,681 m3/dt V = 1,50 m/dt
= 0,80A = 1,50 m2
B = 1,00 mH = 1,50 mz = 0,10 m
Q = A Q = 0,80 x 1,50 x Q = 0,80 x 1,50 x Q = 0,80 x 1,50 x Q = 1,681 m3/dt
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 111
A (Ha) Q (m³/dt) V (m/dt) b (m) h (m) I (0/00) m w (m) k
1 Sal. Induk (BKP.3 - BKP.4) 3.117,0 6,70 1,00 5,00 1,34 0,24 0 0,75 70
2 Sal. Pembuang - 1,681 0,49 1,00 variabel 2,30 1:1 - 35 B = 1,00 m
NO Nama SaluranDimensi Saluran
KET
Saluran Induk (Ruas BKP.3 - BKP.4)
BKP.4d
Laporan Nota Desain
2. Akibat Gesekan : Hf =
Dimana : Hf = Kehilangan akibat gesekan, mV = Kecepatan dalam bangunan, m/dtL = Panjang Bangunan, mR = Jari-jari, m (A/P)A = Luas Penampang, m2
P = Keliling Basah, mC = Koefisien Chezy, (k.R1/6)k = Koefisien kekerasan Stickler, m1/3dt.
Sehingga : L = 16,0 mk = 60 m1/3dt Pasangan Batu Kali di PlesterVa = 1,50 m/dtA = 1,50 m2
P = 4,00 mR = A/P = 1,50/4,00 = 0,375 mR2/3= 0,520C = 60 x (0,375)1/6 = 50,95V = k x R2/3 x I1/2
1,50 =60 x (0,520) x I1/2
I1/2 =
I = 0,0023Hi = 0,0023 x 16,0 = 0,037 m
Hf =
Kehilangan tinggi energi pada gorong-gorong pembuang minimum
= 0,10 + 0,037 + 0 ,037= 0,174 m < 0,20 m
13. Perhitungan Gorong-Gorong Pembuang BKP.4f
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 112
Saluran Induk (Ruas BKP.3 - BKP.4)
BKP.4f
Laporan Nota Desain
Kehilangan tinggi energi untuk gorong-gorong L < 20,00 m1. Perhitungan Hidrolis Q = A
Dimana : Q = Debit, m3/dt
= Koefisien DebitA = Luas Penampang, m2
g = Percepatan Grafitasi, (m/dt2) = 9,81z = Kehilangan tinggi energi, m
Sehingga : Debit PembuangQ = 1,681 m3/dt V = 1,50 m/dt
= 0,80A = 1,50 m2
B = 1,00 mH = 1,50 mz = 0,10 m
Q = A Q = 0,80 x 1,50 x Q = 0,80 x 1,50 x Q = 0,80 x 1,50 x Q = 1,681 m3/dt
2. Akibat Gesekan : Hf =
Dimana : Hf = Kehilangan akibat gesekan, mV = Kecepatan dalam bangunan, m/dtL = Panjang Bangunan, mR = Jari-jari, m (A/P)A = Luas Penampang, m2
P = Keliling Basah, mC = Koefisien Chezy, (k.R1/6)k = Koefisien kekerasan Stickler, m1/3dt.
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 113
A (Ha) Q (m³/dt) V (m/dt) b (m) h (m) I (0/00) m w (m) k
1 Sal. Induk (BKP.3 - BKP.4) 3.117,0 6,70 1,00 5,00 1,34 0,24 0 0,75 70
2 Sal. Pembuang - 1,681 0,49 1,00 variabel 2,30 1:1 - 35 B = 1,00 m
NO Nama SaluranDimensi Saluran
KET
Laporan Nota Desain
Sehingga : L = 17,50 mk = 60 m1/3dt Pasangan Batu Kali di PlesterVa = 1,50 m/dtA = 1,50 m2
P = 4,00 mR = A/P = 1,50/4,00 = 0,375 mR2/3= 0,520C = 60 x (0,375)1/6 = 50,95V = k x R2/3 x I1/2
1,50 =60 x (0,520) x I1/2
I1/2 =
I = 0,00231Hi = 0,00231 x 17,50 = 0,040 m
Hf =
Kehilangan tinggi energi pada gorong-gorong pembuang minimum
= 0,10 + 0,040 + 0 ,040= 0,180 m < 0,20 m
14. Perhitungan Gorong-Gorong Pembuang BSL.1a
Kehilangan tinggi energi untuk gorong-gorong L < 20,00 m1. Perhitungan Hidrolis Q = A
Dimana : Q = Debit, m3/dt
= Koefisien DebitA = Luas Penampang, m2
g = Percepatan Grafitasi, (m/dt2) = 9,81z = Kehilangan tinggi energi, m
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 114
Saluran Induk (Ruas BKP.4 - BSL.1)
BSL.1aA (Ha) Q (m³/dt) V (m/dt) b (m) h (m) I (0/00) m w (m) k
1 Sal. Induk (BKP.3 - BKP.4) 3.023,0 6,50 1,00 5,00 1,30 0,25 0 0,75 70
2 Sal. Pembuang - 1,681 0,49 1,00 variabel 0,00231 1:1 - 35
NO Nama SaluranDimensi Saluran
KET
Laporan Nota Desain
Sehingga : Debit PembuangQ = 1,681 m3/dt V = 1,50 m/dt
= 0,80A = 1,50 m2
B = 1,00 mH = 1,50 mz = 0,10 m
Q = A Q = 0,80 x 1,50 x Q = 0,80 x 1,50 x Q = 0,80 x 1,50 x Q = 1,681 m3/dt
2. Akibat Gesekan : Hf =
Dimana : Hf = Kehilangan akibat gesekan, mV = Kecepatan dalam bangunan, m/dtL = Panjang Bangunan, mR = Jari-jari, m (A/P)A = Luas Penampang, m2
P = Keliling Basah, mC = Koefisien Chezy, (k.R1/6)k = Koefisien kekerasan Stickler, m1/3dt.
Sehingga : L = 19,0 mk = 60 m1/3dt Pasangan Batu Kali di PlesterVa = 1,50 m/dtA = 1,50 m2
P = 4,00 mR = A/P = 1,50/4,00 = 0,375 mR2/3= 0,520C = 60 x (0,375)1/6 = 50,95V = k x R2/3 x I1/2
1,50 =60 x (0,520) x I1/2
I1/2 =
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 115
Laporan Nota Desain
I = 0,0023Hi = 0,0023 x 19,0 = 0,044 m
Hf =
Kehilangan tinggi energi pada gorong-gorong pembuang minimum
= 0,10 + 0,044 + 0 ,043= 0,187 m < 0,20 m
15. Perhitungan Gorong-Gorong Pembuang BSL.1b
Kehilangan tinggi energi untuk gorong-gorong L < 20,00 m1. Perhitungan Hidrolis Q = A
Dimana : Q = Debit, m3/dt
= Koefisien DebitA = Luas Penampang, m2
g = Percepatan Grafitasi, (m/dt2) = 9,81z = Kehilangan tinggi energi, m
Sehingga : Debit PembuangQ = 1,681 m3/dt V = 1,50 m/dt
= 0,80A = 1,50 m2
B = 1,00 mH = 1,50 mz = 0,10 m
Q = A
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 116
Saluran Induk (Ruas BKP.4 - BSL.1)
BSL.1b
A (Ha) Q (m³/dt) V (m/dt) b (m) h (m) I (0/00) m w (m) k
1 Sal. Induk (BKP.3 - BKP.4) 3.023,0 6,50 1,00 5,00 1,30 0,25 0 0,75 70
2 Sal. Pembuang - 1,681 0,49 1,00 variabel 2,3 1:1 0,50 35 B = 1,00 m
NO Nama SaluranDimensi Saluran
KET
Laporan Nota Desain
Q = 0,80 x 1,50 x Q = 0,80 x 1,50 x Q = 0,80 x 1,50 x Q = 1,681 m3/dt
2. Akibat Gesekan : Hf =
Dimana : Hf = Kehilangan akibat gesekan, mV = Kecepatan dalam bangunan, m/dtL = Panjang Bangunan, mR = Jari-jari, m (A/P)A = Luas Penampang, m2
P = Keliling Basah, mC = Koefisien Chezy, (k.R1/6)k = Koefisien kekerasan Stickler, m1/3dt.
Sehingga : L = 19,0 mk = 60 m1/3dt Pasangan Batu Kali di PlesterVa = 1,50 m/dtA = 1,50 m2
P = 4,00 mR = A/P = 1,50/4,00 = 0,375 mR2/3= 0,520C = 60 x (0,375)1/6 = 50,95V = k x R2/3 x I1/2
1,50 =60 x (0,520) x I1/2
I1/2 =
I = 0,0023Hi = 0,0023 x 19,0 = 0,044 m
Hf =
Kehilangan tinggi energi pada gorong-gorong pembuang minimum
= 0,10 + 0,044 + 0 ,043= 0,187 m < 0,20 m
16. Perhitungan Gorong-Gorong Pembuang BSL.1c
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 117
Saluran Induk (Ruas BKP.4 - BSL.1)
BSL.1c
Laporan Nota Desain
Kehilangan tinggi energi untuk gorong-gorong L < 20,00 m1. Perhitungan Hidrolis Q = A
Dimana : Q = Debit, m3/dt
= Koefisien DebitA = Luas Penampang, m2
g = Percepatan Grafitasi, (m/dt2) = 9,81z = Kehilangan tinggi energi, m
Sehingga : Debit PembuangQ = 1,681 m3/dt V = 1,50 m/dt
= 0,80A = 1,50 m2
B = 1,00 mH = 1,50 mz = 0,10 m
Q = A Q = 0,80 x 1,50 x Q = 0,80 x 1,50 x Q = 0,80 x 1,50 x Q = 1,681 m3/dt
2. Akibat Gesekan : Hf =
Dimana : Hf = Kehilangan akibat gesekan, mV = Kecepatan dalam bangunan, m/dtL = Panjang Bangunan, mR = Jari-jari, m (A/P)A = Luas Penampang, m2
P = Keliling Basah, mC = Koefisien Chezy, (k.R1/6)k = Koefisien kekerasan Stickler, m1/3dt.
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 118
A (Ha) Q (m³/dt) V (m/dt) b (m) h (m) I (0/00) m w (m) k
1 Sal. Induk (BKP.3 - BKP.4) 3.023,0 6,50 1,00 5,00 1,30 0,25 0 0,75 70
2 Sal. Pembuang - 1,681 0,49 1,00 variabel 2,3 1:1 0,50 35 B = 1,00 m
NO Nama SaluranDimensi Saluran
KET
Laporan Nota Desain
Sehingga : L = 19,0 mk = 60 m1/3dt Pasangan Batu Kali di PlesterVa = 1,50 m/dtA = 1,50 m2
P = 4,00 mR = A/P = 1,50/4,00 = 0,375 mR2/3= 0,520C = 60 x (0,375)1/6 = 50,95V = k x R2/3 x I1/2
1,50 =60 x (0,520) x I1/2
I1/2 =
I = 0,0023Hi = 0,0023 x 19,0 = 0,044 m
Hf =
Kehilangan tinggi energi pada gorong-gorong pembuang minimum
= 0,10 + 0,044 + 0 ,044= 0,188 m < 0,20 m
17. Perhitungan Gorong-Gorong Pembuang BSL.1g
Kehilangan tinggi energi untuk gorong-gorong L < 20,00 m1. Perhitungan Hidrolis Q = A
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 119
Saluran Induk (Ruas BKP.4 - BSL.1)
BSL.1g
A (Ha) Q (m³/dt) V (m/dt) b (m) h (m) I (0/00) m w (m) k
1 Sal. Induk (BKP.3 - BKP.4) 3.023,0 6,50 1,00 5,00 1,30 0,25 0 0,75 70
2 Sal. Pembuang - 1,681 0,49 1,00 variabel 2,3 1:1 0,50 35 B = 1,00 m
NO Nama SaluranDimensi Saluran
KET
Laporan Nota Desain
Dimana : Q = Debit, m3/dt
= Koefisien DebitA = Luas Penampang, m2
g = Percepatan Grafitasi, (m/dt2) = 9,81z = Kehilangan tinggi energi, m
Sehingga : Debit PembuangQ = 1,681 m3/dt V = 1,50 m/dt
= 0,80A = 1,50 m2
B = 1,00 mH = 1,50 mz = 0,10 mQ = A Q = 0,80 x 1,50 x Q = 0,80 x 1,50 x Q = 0,80 x 1,50 x Q = 1,681 m3/dt
2. Akibat Gesekan : Hf =
Dimana : Hf = Kehilangan akibat gesekan, mV = Kecepatan dalam bangunan, m/dtL = Panjang Bangunan, mR = Jari-jari, m (A/P)A = Luas Penampang, m2
P = Keliling Basah, mC = Koefisien Chezy, (k.R1/6)k = Koefisien kekerasan Stickler, m1/3dt.
Sehingga : L = 17,50 mk = 60 m1/3dt Pasangan Batu Kali di PlesterVa = 1,50 m/dtA = 1,50 m2
P = 4,00 mR = A/P = 1,50/4,00 = 0,375 mR2/3= 0,520C = 60 x (0,375)1/6 = 50,95
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 120
Laporan Nota Desain
V = k x R2/3 x I1/2
1,50 =60 x (0,520) x I1/2
I1/2 =
I = 0,0023Hi = 0,0023 x 17,50 = 0,040 m
Hf =
Kehilangan tinggi energi pada gorong-gorong pembuang minimum
= 0,10 + 0,040 + 0 ,040= 0,180 m < 0,20 m
4.3.1.5 Perhitungan Talang BKP 1 Antara BSR 0 – BSR 1
Pekerjaan Review Desain DED DI Batang TarusanKabupaten Pesisir Selatan
Bab 4 - 121