perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA...

94
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDI KOMPETENSI GURU TEKNIK MESIN PRODUKTIF DALAM MELAKSANAKAN EVALUASI PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011-2012 SKRIPSI Oleh: AGUNG ALFARISI MULIA IBRAHIM K 2508090 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012

Transcript of perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA...

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

STUDI KOMPETENSI GURU TEKNIK MESIN PRODUKTIF DALAM

MELAKSANAKAN EVALUASI PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS

X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2011-2012

SKRIPSI

Oleh:

AGUNG ALFARISI MULIA IBRAHIM

K 2508090

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Agung Alfarisi Mulia Ibrahim

NIM : K2508090

Jurusan/Program Studi : PTK / Pendidikan Teknik Mesin

Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “ STUDI KOMPETENSI GURU

TEKNIK MESIN PRODUKTIF DALAM MELAKSANAKAN EVALUASI

PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI

SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini benar-

benar merupakan hasil karya sendiri.

Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam

teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, 2 Juli 2012

Yang membuat pernyataan

Agung Alfarisi Mulia Ibrahim

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

STUDI KOMPETENSI GURU TEKNIK MESIN PRODUKTIF DALAM

MELAKSANAKAN EVALUASI PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS

X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN

PELAJARAN 2011-2012

Oleh:

AGUNG ALFARISI MULIA IBRAHIM

K 2508090

Skripsi

diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Teknik Mesin, Jurusan Pendidikan

Teknik Kejuruan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, Juni 2012

Pembimbing I

Suharno, S.T., M.T.

NIP. 19710603 200604 1 001

Pembimbing II

Budi Harjanto, S.T., M.Eng.

NIP. 19790116 200501 1 001

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan

Pada hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. Ranto, M.T.

Sekretaris : Herman Saputro, S.Pd. MT. M.Pd.

Anggota I : Suharno, ST., MT.

Anggota II : Budi Harjanto, ST, M.Eng.

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

a.n Dekan,

Prof. Dr. rer.nat. Sajidan, M.Si

NIP. 19660415 199103 1 002

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

Agung Alfarisi Mulia Ibrahim. STUDI KOMPETENSI GURU TEKNIK

MESIN PRODUKTIF DALAM MELAKSANAKAN EVALUASI

PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI

SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Skripsi,

Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret

Surakarta, Juni 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kompetensi guru teknik

mesin produktif kelas X dalam melaksanaan evaluasi pembelajaran di SMK PGRI

1 Surakarta serta untuk mengetahui pelaksanaan evaluasi pembelajaran yang

diterapkan di SMK PGRI 1 Surakarta.

Penelitian ini menggunakan bentuk kualitatif dengan pendekatan

deskriptif analisis. Metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang

dan perilaku yang diamati. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk

membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat

mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki.

Subjek penelitian adalah guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1

Surakarta yang berjumlah 7 orang. Sumber data berasal dari informan serta

dokumen dan data. Teknik pengumpulan data adalah dengan menggunakan

metode interview, observasi, dokumentasi dan angket. Validitas data

menggunakan teknik triangulasi metode. Analisis data menggunakan teknik

analisis statistik, yaitu menggunakan rumus statistik (presentase) yang digunakan

untuk mendiskripsikan hasil penelitian. Prosedur penelitian menggunakan Tahap

Pra Penelitian, Tahap Persiapan Penelitian, Tahap Pengumpulan Data, Tahap

Analisis Data, Tahap Penarikan Kesimpulan dan terakhir Tahap Penulisan

Laporan

Hasil penelitian menunjukan bahwa kompetensi guru teknik mesin

produktif kelas X teknik pemesinan dalam melaksanaan evaluasi pembelajaran di

SMK PGRI 1 Surakata dimulai dari perencanakan, menyusun soal, menganalisis

dan mengolah hasil evaluasi serta menginterpretasi dan menindaklanjuti hasilnya

adalah ada 1 orang guru yang memasuki kreteria sangat tinggi dengan presentasi

14,29 %. 4 Orang guru memasuki kriteria tinggi dengan presentasi 57,14 %,

sedangkan 2 orang guru memasuki kriteria sedang dengan presentasi 28,58 %.

Jadi sebagian besar guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1

Surakarta dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran sudah dengan baik atau

dengan kriteria tinggi.

Simpulan penelitian ini adalah guru teknik mesin produktif kelas X di

SMK PGRI 1 Surakarta adalah guru yang memiliki kompetensi yang baik dalam

pelaksanaan evaluasi pembelajaran.

Kata kunci : kompetensi guru, evaluasi pembelajaran, guru teknik mesin

produktif

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

ABSTRACT

Agung Alfarisi Mulia Ibrahim, A STUDY MECHANICAL ENGINEERING

TEACHER IN IMPLEMENTING LEARNING EVALUATION FOR THE

X MECHANICAL ENGINEERING GRADERS OF SMK PGRI 1

SURAKARTA IN THE SCHOOL YEAR OF 2011/2012. Thesis, Surakarta:

Teacher Training and Education Faculty of Surakarta Sebelas Maret University,

2012, June 2012.

The objectives of research are to find out the competency of X grade

Productive Mechanical Engineering teacher in implementing learning evaluation

in SMK PGRI 1 Surakarta as well as to find out the implementation of learning

evaluation conducted in SMK PGRI 1 Surakarta.

This research employed a qualitative method with a descriptive analysis

approach. The qualitative method is the one producing descriptive data in the

form of written or spoken words from people or behavior observed. The objective

of this descriptive research is to make a description or depiction systematically,

factually and accurately of the facts, characteristics as well as relationship

between the phenomena investigated. The subject of research is the teacher of X

grade of productive mechanical engineering in SMK PGRI 1 Surakarta consisting

of 7 students. The data source derived from informant, document and data.

Techniques of collecting data used were interview, observation, documentation,

and questionnaire. Data validation was done using method triangulation

technique. The data analysis was conducted using statistical analysis, namely

using minus statistical (percentage) used to describe the result of research. The

procedure of research included Preliminary, Preparation, Data Collection, Data

analysis, Conclusion Drawing and Reporting Writing Stages.

The result of research showed that the competency of X Grade

Productive Mechanical Engineering Teacher in implementing learning evaluation

in SMK PGRI 1 Surakarta from planning, organizing items, analyzing and

processing the result of evaluation to interpreting and following up the result

indicated 1 teacher belonging to a very high criteria with 14.29%; 4 belonging to

high criteria with 57.14%, and 2 belonging to moderate criteria with 28.58%. So

majority teacher of X Grade Productive Mechanical Engineering in SMK PGRI 1

Surakarta had implemented the learning evaluation well or with high criteria.

The conclusion of research was that the teachers of X Grade Productive

Mechanical Engineering in SMK PGRI 1 Surakarta were those with good

competency in implementing the learning evaluation.

Keywords: teacher competency, learning evaluation, productive mechanical

engineering.

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

MOTTO

The imaginations is more importan than knowledge

~ Albert Einsteins ~

Manusia bisa dihancurkan, manusia bisa dimatikan akan tetapi manusia tidak

bisa dikalahkan selama manusia itu masih setia pada hatinya

~ Falsafah Setia Hati Terate ~

Aja sok rumangsa bisa, nanging sing bisa rumangsa

~ Bapak ~

Sukses merupakan konsep pemikiran yang terwujudkan dengan baik

~ Agung Alfarisi ~

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

PERSEMBAHAN

Teriring syukurku pada-MU, kupersembahkan karya ini untuk :

“ Bapak dan ibu serta adik-adikku ”

Doamu yang tiada terputus, serta tak pernah lelah bekerja keras untuk

perjuangan pendidikanku. Tiada kasih sayang seindah dan seabadi kasih

sayangmu.

“ Bulik Tri dan Pak Tris ”

Terimakasih atas nasehat yang tak pernah lelah diberikan kepadaku.

“ Neng Nuria Kusuma Putri ”

Dirimu telah menjadi separuh nafas hidupku, dirimu takkan tergantikan untuk

selamanya

“ Segenap keluarga di Sulawesi Tenggara dan rekan-rekan

pendampingan SMK 2011 ”

Terimakasih telah memberikan pengalaman yang luarbiasa dan takkan

terlupakan sepanjang hidupku

“ Segenap keluarga besar BEM FKIP UNS, FICOS FKIP UNS, ICT

FKIP UNS, HMP PTM, HMJ PTK, SKI PABELAN, PSHT UNS,

PPkwu UNS, KOMPAS UNS, serta IMPSI ”

Terimakasih telah memberikan nafas organisasi yang telah merubah jiwa aktifis,

serta proses menjadi seorang mahasisswa yang luarbiasa, berbeda dan istimewa

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur hanyalah milik Allah swt semata yang telah

melimpahkan kasih sayang-Nya buat seluruh umat dan alam semesta. Shalawat

dan salam teruntuk seluruh umat manusia, Rasulullah Muhammad S.A.W yang

telah menuntun umat kepada jalan yang diridhoi Allah S.W.T. Penyusunan skripsi

ini merupakan salah satu kewajiban untuk melengkapi syarat menyelesaikan

program pendidikan strata satu (S1) Program Pendidikan Teknik Mesin Jurusan

Pendidikan Teknik dan Kejuruan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta. Menyadari bahwa banyak berbagai pihak

yang telah ikut membantu menyusun skripsi ini, maka dalam kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ketua Program Pendidikan Teknik Mesin Jurusan Pendidikan Teknik

dan Kejuruan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

4. Bapak Suharno, S.T., M.T., selaku pembimbing I yang telah membantu

dan membimbing dalam penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Budi Harjanto, S.T., M.Eng., selaku pembimbing II yang telah

membantu dan membimbing dalam penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Drs. Ranto, M.T., selaku pembimbing akademis yang telah

membantu dan membimbing penulis selama studi di Pendidikan

Teknik Mesin Jurusan Pendidikan Teknik Kejuruan, Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi

ini. Untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan demi

kebaikan skripsi ini. Terakhir semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi

penulis sendiri dan para pembaca umumnya.

Surakarta, Juni 2012

Penulis

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………..

HALAMAN PERNYATAAN……………………………………………

HALAMAN PENGAJUAN……………………………………………….

HALAMAN PERSETUJUAN……………………………………………

HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………….

HALAMAN ABSTRAK………………………………………………….

HALAMAN MOTTO……………………………………………………..

HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………….

KATA PENGANTAR…………………………………………………….

DAFTAR ISI………………………………………………………………

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………...

DAFTAR TABEL…………………………………………………………

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………...

i

ii

iii

iv

v

vi

viii

ix

x

xii

xiv

xv

xvii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 4

BAB II. LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka……………………………………………....... 5

1. Pengertian Kompetensi ......................................................... 5

2. Urgensi Kompetensi Guru ..................................................... 6

3. Macam-macam Kompetensi Guru ......................................... 7

4. Konsep Evaluasi Pembelajaran ............................................. 12

B. Kerangka Pemikiran…………………………………………… . 25

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 26

B. Pendekatan dan Jenis Penelitian .................................................. 26

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

C. Data dan Sumber Data .................................................................. 27

1. Informan ............................................................................... 27

2. Dokumen dan Arsip .............................................................. 27

D. Teknik Sampling ........................................................................... 27

E. Pengumpulan Data ........................................................................ 28

1. Wawancara ........................................................................... 28

2. Observasi ............................................................................... 28

3. Dokumentasi .......................................................................... 29

4. Angket……………………………………………………… 29

F. Uji Validitas Data ......................................................................... 30

G. Analisis Data……………………………… ................................. 31

H. Prosedur Penelitian……………………………………… ........... 33

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data ………………………… ...................................... 36

B. Pengolahan dan Analisis Data……………………………… ...... 37

1. Perencanaan Evaluasi Pembelajaran……………………… .. 37

2. Penyusunan Soal Tes……………………………………….. 47

3. Pengolahan dan Analisis…………………………………… 57

4. Interprestasi dan Tindak Lanjut Hasil Evaluasi……… ........ 62

C. Pembahasan Hasil Analisis…………………………………… ... 70

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan……………………………………………………… ... 79

B. Impilikasi……………………………………………… .............. 80

C. Saran…………………………………………………………… . 80

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 82

LAMPIRAN ...................................................................................................... 84

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1 Daftar Alur Penelitian ............................................................................... 36

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1 Indikator pengembangan langkah-langkah evaluasi pembelajaran .......... 31

2 Perumusan tujuan evaluasi ....................................................................... 39

3 Menentukan jumlah evaluasi dalam 1 semester ....................................... 40

4 Melaksanaan evaluasi sesuai dengan kurikulum sekolah ......................... 41

5 Aspek-aspek kompetensi siswa dalam perencanaan evaluasi .................. 42

6 Melaksanaan evaluasi secara rutin............................................................ 43

7 Memilih teknik evaluasi tes ...................................................................... 43

8 Memilih teknik evaluasi nontes ................................................................ 44

9 Melaksanaan evaluasi sesuai dengan jadwal ............................................ 45

10 Melaksanaan post test ............................................................................... 46

11 Melaksanaan evaluasi setelah 1 KD ........................................................ 47

12 Memadukan tes tertulis, lisan dan perbuatan dalam evaluasi ................... 48

13 Menggunakan KKM dalam evaluasi ........................................................ 49

14 Membuat soal mengacu pada Silabus dan RPP ........................................ 50

15 Menggunakan kaidah-kaidah penyusunan soal ........................................ 51

16 Validitas Soal ............................................................................................ 52

17 Reliabilitas Soal ........................................................................................ 53

18 Menentukan butir soal sesuai dengan sub materi ..................................... 54

19 Membuat butir soal sesuai dengan kompetensi siswa .............................. 55

20 Memberikan kisi-kisi soal kepada siswa .................................................. 56

21 Memperhatikan tingkat kesukaran soal .................................................... 57

22 Memperhatikan aspek tujuan pembelajaran ............................................. 58

23 Menilai sikap siswa................................................................................... 59

24 Membuat soal remidial ............................................................................. 59

25 Memberikan skor pada butir soal ............................................................. 60

26 Membuat paket soal yang berbeda ........................................................... 61

27 Memberikan tugas tambahan selain tes ................................................... 62

28 Memberikan nilai kepada siswa secara objektif ....................................... 63

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

29 Membantu siswa dalam penyelesaian soal ............................................... 63

30 Memberikan tambahan pelajaran .............................................................. 64

31 Melakukan penjelasan materi kembali dan pemberian tugas tambahan ... 65

32 Peningkatan nilai siswa............................................................................. 66

33 Membatasi melaksanaan perbaikan .......................................................... 66

34 Mengulas kembali hasil evaluasi .............................................................. 67

35 Menyampaikan hasil evaluasi kepada siswa............................................. 68

36 Membuat peringkat nilai siswa ................................................................. 69

37 Melanjutkan ke materi berikutnya ............................................................ 70

38 Melakukan pendekatan kepada siswa yang nilainya dibawah standar ..... 71

39 membuat laporan hasil belajar kepada orang tua siswa ............................ 72

40 Menyampaikan hasil evaluasi kepada kepala sekolah .............................. 73

41 Meningkatkan kualitas evaluasi pembelajaran ......................................... 74

42 Hasil kompetensi guru teknik mesin produktif kelas x ........................... 75

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Kisi-kisi Angket ........................................................................................ 84

2 Skoring Angket ......................................................................................... 90

3 Transkip Wawancara ................................................................................ 92

4 Program Tahunan….................................................................................. 110

5 Program Semester ..................................................................................... 111

6 Silabus ...................................................................................................... 112

7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ......................................................... 120

8 Analisi Penetapan KKM ........................................................................... 154

9 Lembar Penilaian Praktek ......................................................................... 161

10 Surat Permohonan Izin Menyusun Skripsi ............................................... 162

11 Surat Keputusan Dekan FKIP tentang Izin Penyusunan Skripsi .............. 165

12 Surat Permohonan Izin Observasi ............................................................ 166

13 Surat Permohonan Izin Penelitian ............................................................ 167

14 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ........................................ 168

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-

anak untuk memimpin jasmani dan rohani kearah kedewasaan dalam artian,

pendidikan adalah sebuah proses transfer nilai-nilai dari orang dewasa (guru atau

orang tua) kepada anak-anak agar menjadi dewasa dalam segala hal. Pendidikan

merupakan masalah yang penting bagi setiap bangsa yang sedang membangun.

Upaya perbaikan dibidang pendidikan merupakan suatu keharusan untuk selalu

dilaksanakan agar suatu bangsa dapat maju dan berkembang seiring dengan

kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (Sudharsono, 1994: 2). Oleh karena itu

pendidikan perlu mendapat perhatian penting dari berbagai pihak, baik dari

keluarga, masyarakat, pemerintah pada umumnya dan pengelola pendidikan pada

khususnya. Pendidikan di Indonesia dikenal dengan nama pendidikan nasional.

Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Bab II Pasal 3 disebutkan

bahwa:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggungjawab.

Untuk mencapai tujuan yang diinginkan tersebut, maka dalam lembaga

pendidikan formal yaitu sekolah, keberhasilan pendidikan ditentukan oleh

keberhasilan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, yakni keterpaduan antara

kegiatan guru dengan kegiatan siswa. Bagaimana siswa belajar banyak ditentukan

oleh bagaimana guru mengajar. Salah satu usaha untuk mengoptimalkan

pembelajaran adalah dengan memperbaiki pengajaran yang banyak dipengaruhi

oleh guru, karena pengajaran adalah suatu sistem, maka perbaikannya pun harus

mencakup keseluruhan komponen dalam sistem pengajaran tersebut.

Komponenkomponen yang terpenting adalah tujuan, materi, evaluasi.

1

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiatan belajar mengajar

yang dilakukan oleh guru, maka guru harus memiliki dan menguasai perencanaan

kegiatan belajar mengajar, melaksanakan kegiatan yang direncanakan dan

melakukan penilaian terhadap hasil dari proses belajar mengajar.

Kemampuan guru dalam merencanakan dan melaksanakan proses

pembelajaran merupakan faktor utama dalam mencapai tujuan pengajaran.

Keterampilan merencanakan dan melaksanakan proses belajar mengajar ini

sesuatu yang erat kaitannya dengan tugas dan tanggung jawab guru sebagai

pengajar yang mendidik. Guru sebagai pendidik mengandung arti yang sangat

luas, tidak sebatas memberikan bahan-bahan pengajaran tetapi menjangkau etika

dan estetika perilaku dalam menghadapi tantangan kehidupan di masyarakat.

Saat ini, dalam segi kurikulum salah satu upaya yang dilakukan

pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah dengan memberlakukan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Yang paling penting dalam hal ini

adalah faktor guru. Sebab secanggih apapun suatu kurikulum dan sehebat apapun

sistem pendidikan, tanpa kualitas guru yang baik, maka semua itu tidak akan

membuahkan hasil yang maksimal. Oleh karena itu, guru diharapkan memiliki

kompetensi yang diperlukan untuk melaksanakan tugas dan fungsinya secara

efektif dan efisien.

Kompetensi merupakan salah satu kualifikasi guru yang terpenting. Bila

kompetensi ini tidak ada pada diri seorang guru, maka ia tidak akan berkompeten

dalam melakukan tugasnya dan hasilnya pun tidak akan optimal Kompetensi yang

harus di miliki oleh seorang guru adalah kompetensi kepribadian, paedagogik,

sosial, professional. Kompetensi paedagogik guru juga dituntut dapat

melaksanakan evaluasi dan pengadministrasiannya. Kemampuan dalam

melakukan evaluasi merupakan kompetensi guru yang sangat penting.

Selain kompetensi guru, peserta didik juga memiliki beberapa

kompetensi yaitu, kompetensi kognitif, dimana kompetensi ini berkaitan dengan

intelektual siswa, selanjutnya adalah kompetensi afektif, dimana kompetensi ini

berkaitan dengan kemampuan sikap siswa sehari-hari, dan yang terakhir adalah

kompetensi psikomotorik, dimana kompetensi ini berkaitan dengan kemampuan

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

siswa dalam ketrampilan pada proses pembelajaran. Untuk mengetahui

kompetensi dari siswa diperlukan pengukuran yang jelas melalui evaluasi.

Berdasarkan survei awal di SMKN PGRI 1 Surakarta didapatkan

beberapa data dari soal-soal yang diujikan pada semester ganjil khususnya mata

pelajaran produktif dimana didapatkan beberapa butir soal yang tidak mengacu

pada RPP dan silabus mata pelajaran yang diajarkan. Validitas dan reliabilitas soal

juga beberapa guru teknik mesin produktif sering mengabaikannya. Pemberian

remidi bagi siswa yang belum memenuhi kriterian ketuntasan minimal masih

banyak yang tidak sesuai dengan jadwal evaluasi yang sudah ditentukan sekolah,

khususnya mata pelajaran praktek.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merasa terdorong untuk

mengkaji dan meneliti lebih lanjut mengenai kompetensi guru khususnya guru

teknik mesin kelas X dalam melaksanakan tugas-tugasnya yang berkaitan dengan

kegiatan evaluasi pembelajaran dalam bentuk skripsi yang berjudul studi tentang

kompetensi guru teknik mesin produktif dalam melaksanaan evaluasi

pembelajaran bagi siswa kelas X teknik pemesinan di SMK PGRI 1 Surakarta

tahun pelajaran 2011-2012.

B. Rumusan Masalah

Dengan memperhatikan pembatasan masalah di atas, maka dalam

penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah kompetensi guru teknik mesin produktif kelas X di SMK

PGRI 1 Surakarta dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran ?

2. Bagaimana pelaksanaan evaluasi pembelajaran teknik mesin produktif yang

diterapkan di SMK PGRI 1 Surakarta ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan dari penelitian ini adalah

untuk mengetahui:

1. Mengetahui kompetensi guru pendidikan teknik mesin produktif dalam

melaksanakan evaluasi pembelajaran di SMK PGRI 1 Surakarta.

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

2. Mengetahui pelaksanaan evaluasi pembelajaran pendidikan teknik mesin

produktif yang diterapkan di SMK PGRI 1 Surakarta.

D. Manfaat Penelitian

Setiap kegiatan penelitian berharap agar hasil penelitiannya dapat

bermanfaat. Demikian pula dengan penelitian ini diharapakan dapat memberikan

manfaat sebagai berikut :

1. Sebagai masukan bagi guru betapa pentingnya kompetensi guru dalam

meningkatkan mutu pembelajaran dan keterkaitan kompetensi guru dalam

pelaksanaan evaluasi pembelajaran, sehingga didapatkan hasil belajar yang

optimal.

2. Mengajak guru teknik mesin untuk berkompetensi dalam masalah

pelaksanaan evaluasi pembelajaran.

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Konsep Kompetensi Guru

Pendidikan merupakan sesuatu yang penting dan utama dalam konteks

pembangunan bangsa dan negara. Hal ini dapat terlihat dari tujuan nasional

bangsa Indonesia yang salah satunya yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa yang

menempati posisi yang strategis dalam pembukaan UUD 1945. Dalam sistem

pendidikan nasional kita, eksistensi guru sangat penting, guru merupakan jabatan

atau profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Menurut UU No. 14

tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, guru adalah pendidik profesional dengan

tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,

dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini di jalur pendidikan

formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (Pasal 1 ayat 1). Profesional

adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi

sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau

kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan

pendidikan profesi (Pasal 1 ayat 2)

”Satu kunci pokok tugas dan kedudukan guru sebagai tenaga professional

menurut ketentuan pasal 4 UU Guru dan Dosen adalah sebagai agen pembelajaran

(Learning Agent) yang berfungsi meningkatkan kualitas pendidikan nasional.

Sebagai agen pembelajaran guru memiliki peran sentral dan cukup strategis antara

lain sebagai fasilitator, motivator, pemacu, perekayasa pembelajaran, dan pemberi

inspirasi belajar bagi peserta didik” (Sisdiknas, pasal 3).

Guru yang profesional pada intinya adalah guru yang memiliki

kompetensi dalam melakukan tugas pendidikan dan pengajaran. Kompetensi

berasal dari kata competency, yang berarti kemampuan atau kecakapan. Menurut

kamus bahasa Indonesia, kompetensi dapat diartikan (kewenangan) kekuasaan

untuk menentukan atau memutuskan suatu hal. Istilah kompetensi sebenarnya

memiliki banyak makna yang diantaranya adalah sebagai berikut:

5

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Kompetensi adalah suatu hal yang menggambarkan kualifikasi atau

kemampuan seseorang, baik yang kualitatif maupun kuantitatif (Usman, 2005:3).

Kompetensi juga berati penguasaan terhadap suatu tugas, ketrampilan, sikap, dan

apresiasi yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan.

Dalam penyelenggaraan pendidikan pada sekolah-sekolah kejuruan harus

selalu ditingkatkan penyesuaian mengenai isi pendidikan (kurikulum), sistem,

metode, sarana belajar, kemampuan professional guru dan sebagainya, sehingga

sekolah mampu menghasilkan tenaga kerja tingkat menengah yang kompeten

dalam bidang keahliannya.

Kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, ketrampilan dan nilai-nilai

dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Arti lain dari

kompetensi adalah spesifikasi dari pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang

dimiliki seseorang serta penerapannya di dalam pekerjaan, sesuai dengan standar

kinerja yang dibutuhkan oleh lapangan (Depdiknas, 2004:3)

Menurut undang-undang RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,

pengertian kompetensi adalah "seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan

perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dan dosen dalam

melaksanakan tugas keprofesionalannya."

2. Urgensi Kompetensi Guru

Kompetensi guru merupakan hal urgen yang harus dimiliki oleh setiap

guru dalam jenjang pendidikan apapun. Guru yang terampil mengajar tentu harus

pula memiliki pribadi yang baik dan mampu melakukan social adjustment dalam

masyarakat. Kompetensi guru sangat penting dalam rangka penyusunan

kurikulum. Ini dikarenakan kurikulum pendidikan haruslah disusun berdasarkan

kompetensi yang dimiliki oleh guru. Tujuan, program pendidikan, system

penyampaian, evaluasi, dan sebagainya, hendaknya direncanakan sedemikian rupa

agar relevan dengan tuntutan kompetensi guru secara umum. Dengan demikian

diharapkan guru tersebut mampu menjalankan tugas dan tanggung jawab sebaik

mungkin (Hamalik, 2006:36).

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Dalam hubungan dengan kegiatan dan hasil belajar siswa, kompetensi

guru berperan penting. Proses belajar mengajar dan hasil belajar para siswa bukan

saja ditentukan oleh sekolah, pola, struktur dan isi kurikulumnya, akan tetapi

sebagian besar ditentukan oleh kompetensi guru yang mengajar dan membimbing

para siswa. Guru yang berkompeten akan lebih mampu mengelola kelasnya,

sehingga belajar para siswa berada pada tingkat optimal. Majid (2005:6)

menjelaskan kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru akan menunjukkan

kualitas guru dalam mengajar. Kompetensi tersebut akan terwujud dalam bentuk

penguasaan pengetahuan dan profesional dalam menjalankan fungsinya sebagai

guru. Di antara kriteria-kriteria kompetensi guru yang harus dimiliki meliputi:

a) Kompetensi kognitif, yaitu kompetensi yang berkaitan dengan

intelektual.

b) Kompetensi afektif, yaitu kompetensi atau kemampuan bidang sikap,

menghargai pekerjaan dan sikap dalam menghargai hal-hal yang

berkenaan dengan tugas dan profesinya.

c) Kompetensi psikomotorik, yaitu kemampuan guru dalam berbagai

keterampilan atau berperilaku.

3. Macam-macam Kompetensi Guru

Secara umum, Rosyada (2004:112) mengemukakan guru harus

memenuhi dua kategori yaitu memiliki capability dan loyality, yakni guru itu

harus memiliki kemampuan dalam bidang ilmu yang diajarkannya, memiliki

kemampuan teoritik tentang mengajar yang baik dan mulai perencanaan,

implementasi sampai evaluasi dan memiliki loyalitas keguruan, yakni terhadap

tugas-tugas yang tidak semata di dalam kelas, tapi sebelum dan sesudah kelas.

Kedua kategori, capability dan loyality tersebut, terkandung dalam

macam-macam kompetensi guru. Kompetensi guru meliputi kompetensi

kepribadian, kompetensi profesional, kompetensi paedagogik dan kompetensi

sosial.

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

a. Kompetensi Kepribadian

Syah (2000:225-226) menegaskan bahwa kepribadian itulah yang akan

menentukan apakah ia menjadi pendidik dan pembina yang baik bagi anak

didiknya, ataukah akan menjadi perusak atau penghancur bagi masa depan anak

didiknya terutama bagi anak didik yang masih kecil (tingkat dasar) dan mereka

yang sedang mengalami kegoncangan jiwa (tingkat menengah).

Gumelar dan Dahyat (2002:127) merujuk pada pendapat Asian Institut

for Teacher Education, mengemukakan kompetensi pribadi meliputi (1)

pengetahuan tentang adat istiadat baik sosial maupun agama, (2) pengetahuan

tentang budaya dan tradisi, (3) pengetahuan tentang inti demokrasi, (4)

pengetahuan tentang estetika, (5) memiliki apresiasi dan kesadaran sosial, (6)

memiliki sikap yang benar terhadap pengetahuan dan pekerjaan, (7) setia terhadap

harkat dan martabat manusia.

b. Kompetensi Profesional

Dalam standar nasional pendidikan, kompetensi profesional adalah

kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang

memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang

ditetapkan dalam standar nasional pendidikan. Terdapat sepuluh kemampuan

dasar keguruan yang menjadi tolok ukur kinerjanya sebagai pendidik profesional,

diantaranya adalah sebagai berikut (Samana, 1994:61) :

1) Guru dituntut menguasai bahan ajar. Penguasaan bahan ajar dari para

guru sangatlah menentukan keberhasilan pengajarannya. Guru

hendaknya menguasai bahan ajar wajib (pokok), bahan ajar pengayaan

dan bahan ajar penunjang dengan baik untuk keperluan pengajarannya,

mampu menjabarkan serta mengorganisasikan bahan ajar secara

sistematis, relevan dengan tujuan instruksional khusus (TIK), selaras

dengan perkembangan mental siswa, selaras dengan tuntutan

perkembangan ilmu serta teknologi (modern) dan dengan

memperhatikan kondisi serta fasilitas yang ada di sekolah dan atau

yang ada di lingkungan sekolah.

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

2) Guru mampu mengolah program belajar mengajar. Guru diharapkan

menguasai secara fungsional tentang pendekatan sistem pengajaran,

asas pengajaran, prosedur, strategi dan teknik pengajaran, menguasai

secara mendalam serta berstruktur bahan ajar, dan mampu merancang

penggunaan fasilitas pengajaran.

3) Guru mampu mengelola kelas, usaha guru menciptakan situasi sosial

kelasnya yang kondusif untuk belajar sebaik mungkin.

4) Guru mampu menggunakan media dan sumber pengajaran.

Kemampuan guru dalam membuat, mengorganisasi, dan merawat serta

menyimpan alat pengajaran dan atau media pengajaran adalah penting

dalam upaya meningkatkan mutu pengajaran.

5) Guru menguasai landasan-landasan kependidikan. Guru yang

menguasai dasar keilmuan dengan mantap akan dapat memberi

jaminan bahwa siswanya belajar sesuatu yang bermakna dari guru

yang bersangkutan.

6) Guru mampu mengelola interaksi belajar mengajar, guru mampu

berperan sebagai motivator, inspirator, organisator, fasilitator,

evaluator, membantu penyelenggaraan administrasi kelas serta

sekolah, ikut serta dalam layanan B.K di sekolah. Dalam pengajaran

guru dituntut cakap dalam aspek didaktismetodis agar siswa dapat

belajar giat.

7) Guru mampu menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran.

Keahlian guru dalam pengukuran dan penilaian hasil belajar siswa

mempunyai dampak yang luas, data penilaian yang akurat sangat

membantu untuk menentukan arah perkembangan diri siswa, memandu

usaha, optimalisasi dan integrasi perkembangan diri siswa. Yang

pertama-tama perlu dipahami oleh guru secara fungsional adalah

bahwa penilaian pengajaran merupakan bagian integral dari sistem

pengajaran. Jadi kegiatan penilaian yang meliputi penyusunan alat

ukur (tes), penyelenggaraan tes, koreksi jawaban siswa serta

pemberian skor, pengelolaan skor, dan menggunakan norma tertentu,

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

pengadministrasian proses serta hasil penilaian dan tindak lanjut

penilaian hasil belajar berupa pengajaran remedial serta layanan

bimbingan belajar dan seluruh tahapan penilaian tersebut perlu

diselaraskan dengan kemampuan sistem pengajaran.

8) Guru mengenal fungsi serta program pelayanan BK. Mampu menjadi

partisipan yang baik dalam pelayanan BK di sekolah, membantu siswa

untuk mengenali serta menerima diri serta potensinya membantu

menentukan pilihan-pilihan yang tepat dalam hidup, membantu siswa

berani menghadapi masalah hidup, dan lain-lain.

9) Guru mengenal dan mampu ikut penyelenggaraan administrasi

sekolah, guru dituntut cakap atau mampu bekerjasama secara

terorganisasi dalam pengelolaan kelas.

10) Guru memahami prinsip-prinsip penelitian pendidikan dan mampu

menafsirkan hasil-hasil penelitian pendidikan untuk kepentingan

pengajaran.

Evaluasi termasuk kompetensi guru di bidang profesional, karena guru

dituntut untuk mengembangkan RPP dan silabus, penulisan skor soal, pembuatan

hasil belajar siswa.

Tuntutan kompetensi dibidang penelitian kependidikan ini merupakan

tantangan kualitatif bagi guru untuk masa kini dan yang akan datang. Untuk

keberhasilan dalam mengemban peran sebagai guru, diperlukan adanya standar

kompetensi. Berdasarkan UU Sisdiknas No. 14 tentang guru dan dosen pasal 10,

menentukan bahwa kompetensi guru meliputi kompetensi paedagogik,

kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial.

c. Kompetensi Paedagogik

Menurut Mulyasa (2007:75) Kompetensi paedagogik adalah kemampuan

mengelola pembelajaran peserta didik. Kompetensi ini meliputi pemahaman

terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil

belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai

potensi yang dimilikinya. Kompetensi paedagogik merupakan kemampuan guru

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi

hal-hal sebagai berikut :

1. Pemahaman wawasan / landasan kependidikan

2. Pemahaman terhadap peserta didik

3. pengembangan kurikulum / silabus

4. Perancangan pembelajaran

5. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis

6. Pemanfaatan teknologi pembelajaran

7. Evaluasi Hasil Belajar (EHB)

8. Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi

yang dimilikinya.

d. Kompetensi Sosial

Kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari

masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik,

sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua / wali peserta didik dan

masyarakat sekitar. Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru sebagai

bagian dari masyarakat yang sekurang-kurangnya memiliki kompetensi untuk

(Mulyasa, 2007:173) :

1) Berkomunikasi secara lisan, tulisan dan isyarat.

2) Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional.

3) Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga

kependidikan, orang tua / wali peserta didik; dan

4) Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.

Dengan diberlakukannya kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)

saat ini, ditinjau dari sudut profesionalisme tugas kependidikan adalah

melaksanakan kegiatan penilaian yang merupakan salah satu ciri yang melekat

pada pendidik profesional. Seorang pendidik profesional selalu menginginkan

umpan balik atas proses pembelajaran yang dilakukannya. Hal tersebut dilakukan

karena salah satu indikator keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh tingkat

keberhasilan yang dicapai peserta didik. Dengan demikian, hasil penilaian dapat

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

dijadikan tolok ukur keberhasilan proses pembelajaran dan umpan balik bagi

pendidik untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang dilakukan.

4. Konsep Evaluasi Pembelajaran

a. Pengertian, Tujuan Dan Fungsi Evaluasi

Dalam pendidikan terjadi proses belajar mengajar yang sistematis, yang

terdiri dari banyak komponen. Masing-masing komponen pengajaran tidak

bersifat terpisah atau berjalan sendiri-sendiri, tetapi harus berjalan secara teratur,

saling bergantung dan berkesinambungan. Proses belajar mengajar pada dasarnya

adalah interaksi yang terjadi antara guru dan siswa untuk mencapai tujuan

pendidikan. Guru sebagai pengarah dan pembimbing, sedang siswa sebagai orang

yang mengalami dan terlibat aktif untuk memperoleh perubahan yang terjadi pada

diri siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar, maka guru bertugas

melakukan suatu kegiatan yaitu penilaian atau evaluasi atas ketercapaian siswa

dalam belajar. Selain memiliki kemampuan untuk menyusun bahan pelajaran dan

keterampilan menyajikan bahan untuk mengkondisikan keaktifan belajar siswa,

guru diharuskan memiliki kemampuan mengevaluasi ketercapaian belajar siswa,

karena evaluasi merupakan salah satu komponen penting dari kegiatan belajar

mengajar.

1. Pengertian Evaluasi

Evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu evaluation. Menurut Mehrens

dan Lehmann yang dikutip oleh Purwanto, evaluasi dalam arti luas adalah suatu

proses merencanakan, memperoleh dan menyediakan informasi yang sangat

diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan (2004. 3). Dalam

hubungan dengan kegiatan pengajaran, evaluasi mengandung beberapa

pengertian, diantaranya adalah:

a) Menurut Norman Gronlund, yang dikutip oleh Purwanto dalam buku

Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (2004. 3), evaluasi

adalah suatu proses yang sistematis untuk menentukan keputusan

sampai sejauh mana tujuan dicapai oleh siswa.

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

b) Wrightstone dan kawan-kawan, evaluasi pendidikan adalah penaksiran

terhadap pertumbuhan dan kemajuan siswa ke arah tujuan-tujuan atau

nilai-nilai yang telah ditetapkan di dalam kurikulum (Purwanto, 2004:

3). Selanjutnya, Roestiyah dalam bukunya ”Masalah-masalah ilmu

keguruan” yang kemudian dikutip oleh Slameto (2005)

mendeskripsikan pengertian evaluasi sebagai berikut:

1) Evaluasi adalah proses memahami atau memberi arti, mendapatkan

dan mengkomunikasikan suatu informasi bagi petunjuk pihak-pihak

pengambil keputusan.

2) Evaluasi ialah kegiatan mengumpulkan data seluas-luasnya, sedalam-

dalamnya, yang bersangkutan dengan kapabilitas siswa, guna

mengetahui sebab akibat dan hasil belajar siswa yang dapat mendorong

dan mengembangkan kemampuan belajar.

3) Dalam rangka pengembangan sistem instruksional, evaluasi

merupakan suatu kegiatan untuk menilai seberapa jauh program telah

berjalan seperti yang telah direncanakan.

4) Evaluasi adalah suatu alat untuk menentukan apakah tujuan pendidikan

dan apakah proses dalam pengembangan ilmu telah berada di jalan

yang diharapkan. (hlm. 47)

Menurut Arikunto (2004) evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan

informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut

digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan

seorang pendidik harus mengetahui sejauh mana keberhasilan pengajarannya

tercapai dengan baik dan untuk memperbaiki serta mengarahkan pelaksanaan

proses belajar mengajar, dan untuk memperoleh keputusan tersebut maka

diperlukanlah sebuah proses evaluasi dalam pembelajaran atau yang disebut juga

dengan evaluasi pembelajaran (hlm. 1).

Dilihat dari fungsinya yaitu dapat memperbaiki program pengajaran,

maka evaluasi pembelajaran dikategorikan ke dalam penilaian formatif atau

evaluasi formatif. Menurut Sudijono (2006), evaluasi formatif ialah evaluasi yang

dilaksankan di tengah-tengah atau pada saat berlangsungnya proses pembelajaran,

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

yaitu dilaksanakan pada setiap kali satuan program pelajaran atau subpokok

bahasan dapat diselesaikan, dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana peserta

didik telah terbentuk sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah ditentukan (hlm.

23).

2. Tujuan Evaluasi

Secara umum, dalam bidang pendidikan, evaluasi bertujuan untuk

(Sudijono, 2006) :

a) Memperoleh data pembuktian yang akan menjadi petunjuk sampai

dimana tingkat kemampuan dan tingkat keberhasilan peserta didik

dalam pencapaian tujuan-tujuan kurikuler setelah menempuh proses

pembelajaran dalam jangka waktu yang telah ditentukan.

b) Mengukur dan menilai sampai dimanakah efektifitas mengajar dan

metode-metode mengajar yang telah diterapkan atau dilaksanakan oleh

pendidik, serta kegiatan belajar yang dilaksanakan oleh peserta (hlm.

16).

Adapun yang menjadi tujuan khusus dari kegiatan evaluasi dalam bidang

pendidikan adalah:

1) Untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh program

pendidikan.

2) Untuk mencari dan menemukan faktor-faktor penyebab keberhasilan

peserta didik dalam mengikuti program pendidikan, sehingga dapat

dicari dan ditemukan jalan keluar atau cara-cara perbaikannya.

Evaluasi dalam pembelajaran dilakukan untuk kepentingan pengambilan

keputusan, misalnya tentang akan digunakan atau tidaknya suatu pendekatan,

metode, atau teknik. Tujuan utama dilakukan evaluasi proses pembelajaran adalah

sebagai berikut:

a) Menyiapkan informasi untuk keperluan pengambilan keputusan dalam

proses pembelajaran.

b) Mengidentifikasi bagian yang belum dapat terlaksana sesuai dengan

tujuan.

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

c) Mencari alternatif tindak lanjut, diteruskan, diubah atau dihentikan.

Evaluasi sangat penting karena telah memberikan informasi mengenai

keterlaksanaan proses belajar mengajar, sehingga dapat berfungsi sebagai

pembantu dan pengontrol pelaksanaan proses belajar mengajar. Di samping itu,

fungsi evaluasi proses adalah memberikan informasi tentang hasil yang dicapai,

maupun kelemahan-kelemahan dan kebutuhan tehadap perbaikan program lebih

lanjut yang selanjutnya informasi ini sebagai umpan balik (feedback) bagi guru

dalam mengarahkan kembali penyimpangan-penyimpangan dalam pelaksanaan

rencana dari rencana semula menuju tujuan yang akan dicapai, dengan demikian

betapa penting fungsi evaluasi itu dalam proses belajar mengajar (Sofyan,

2006:32).

3. Fungsi Evaluasi

Dalam keseluruhan proses pendidikan, secara garis besar evaluasi

berfungsi untuk Slameto (2001) :

a) Mengetahui kemajuan kemampuan belajar murid. Dalam evaluasi

formatif, hasil dari evaluasi selanjutnya digunakan untuk memperbaiki

cara belajar siswa.

b) Mengetahui status akademis seseorang siswa dalam kelasnya.

c) Mengetahui penguasaan, kekuatan dalam kelemahan seseorang siswa

atas suatu unit pelajaran.

d) Menengetahui efisiensi metode mengajar yang digunakan guru.

e) Menunjang pelaksanaan B.K di sekolah.

f) Memberi laporan kepada siswa dan orang tua

g) Hasil evaluasi dapat digunakan untuk keperluan promosi siswa.

h) Hasil evaluasi dapat digunakan untuk keperluan pengurusan

(streaming)

i) Hasil evaluasi dapat digunakan untuk keperluan perencanaan

pendidikan.

j) Memberi informasi kepada masyarakat yang memerlukan.

k) Merupakan feedback bagi siswa, guru dan program pengajaran.

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

l) Sebagai alat motivasi belajar mengajar

m) Untuk keperluan pengembangan dan perbaikan kurikulum sekolah

yang bersangkutan (hlm. 15)

Bagi guru fungsi evaluasi perlu diperhatikan dengan sungguh-sungguh

agar evaluasi yang diberikan benar-benar mengenai sasaran. Hal ini didasarkan

karena hampir setiap saat guru melaksanakan kegiatan evaluasi untuk menilai

keberhasilan belajar siswa serta program pengajaran.

b. Jenis-jenis Evaluasi

Jenis evaluasi berdasarkan tujuan yaitu :

1) Evaluasi diagnostik

Evaluasi diagnostik adalah evaluasi yang di tujukan untuk menelaah

kelemahan-kelemahan siswa beserta faktor-faktor penyebabnya.

2) Evaluasi selektif

Evaluasi selektif adalah evaluasi yang di gunakan untuk memilih siwa

yang paling tepat sesuai dengan kriteria program kegiatan tertentu.

3) Evaluasi penempatan

Evaluasi penempatan adalah evaluasi yang digunakan untuk menempatkan

siswa dalam program pendidikan tertentu yang sesuai dengan karakteristik

siswa.

4) Evaluasi formatif

Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilaksanakan untuk memperbaiki

dan meningkatan proses belajar dan mengajar.

5) Evaluasi sumatif

Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan untuk menentukan hasil

dan kemajuan belajar siswa.

Jenis penelitian evaluasi dilakukan pada guru teknik mesin produktif di

SMK PGRI 1 Surakarta adalah jenis penelitian sumatif. Evaluasi sumatif adalah

evaluasi yang dilaksanakan setelah sekumpulan program pelajaran selesai

diberikan. Dengan kata lain evaluasi yang dilaksanakan setelah seluruh unit

pelajaran selesai diajarkan. Adapun tujuan utama dari evaluasi sumatif ini adalah

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

untuk menentukan nilai yang melambangkan keberhasilan peserta didik setelah

mereka menempuh program pengajaran dalam jangka waktu tertentu. (Sudijono,

2007: 23). Tujuan evaluasi sumatif adalah mendokumentasikan implementasi

program serta kesimpulan dalam periode tertentu.

c. Prinsip-Prinsip Evaluasi

Menurut Sudijono (2008) evaluasi terhadap hasil belajar setidaknya

mencakup dua hal yaitu: evaluasi pencapaian peserta didik terhadap tujuan khusus

dan evaluasi pencapaian peserta didik terhadap tujuan umum pengajaran. (hlm.

30). Evaluasi hasil belajar dapat terlaksana jika menggunakan tiga prinsip dasar

berikut: (1) prinsip kesinambungan, (2) prinsip keseluruhan, dan (3) prinsip

objektivitas.

1) Prinsip Kontinuitas (terus menerus/ berkesinambungan)

Artinya bahwa evaluasi itu tidak hanya merupakan kegiatan ujian

semester atau kenaikan saja, tetapi harus dilaksanakan secara terus

menerus untuk mendapatkan kepastian terhadap sesuatu yang diukur

dalam kegiatan belajar mengajar dan mendorong siswa untuk belajar

mempersiapkan dirinya bagi kegiatan pendidikan selanjutnya.

2) Prinsip Comprehensive (keseluruhan)

Seluruh segi kepribadian murid, semua aspek tingkah laku,

keterampilan, kerajinan adalah bagian-bagian yang ikut ditest, karena itu

maka item-item test harus disusun sedemikian rupa sesuai dengan aspek

tersebut (kognitif, afektif, psikomotorik)

3) Prinsip Objektivitas

Objektif di sini menyangkut bentuk dan penilaian hasil yaitu

bahwa pada penilaian hasil tidak boleh memasukkan faktor-faktor

subyektif, faktor perasaan, faktor hubungan antara pendidik dengan anak

didik.

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

d. Teknik Evaluasi

Istilah teknik dapat diartikan sebagai alat. Jadi teknik evaluasi berarti alat

yang digunakan dalam rangka melakukan kegiatan evaluasi. Berbagai macam

teknik penilaian dapat dilakukan secara komplementer (saling melengkapi) sesuai

dengan kompetensi yang dinilai, teknik penilaian yang dimaksud antara lain

melalui tes, observasi, penugasan, inventori, jurnal, penilaian diri dan penilaian

antar teman yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat

perkembangan peserta didik. Dalam konteks evaluasi hasil proses pembelajaran di

sekolah dikenal adanya 2 macam teknik, yaitu teknik tes, maka evaluasi dilakukan

dengan jalan menguji peserta didik, sedangkan teknik non test, maka evaluasi

dilakukan dengan tanpa menguji peserta didik.

Inventori merupakan teknik penilaian melalui skala psikologis yang

dipakai untuk mengungkapkan sikap, minat dan persepsi peserta didik terhadap

objek psikologis.

Jurnal merupakan catatan pendidik selama proses pembelajaran yang

berisi informasi hasil pengamatan terhadap kekuatan dan kelemahan peserta didik

yang berkait dengan kinerja ataupun sikap dan perilaku peserta didik yang

dipaparkan secara deskriptif.

1. Teknik Tes

Sudijono (2006) mengemukakan tes adalah alat atau prosedur yang

dipergunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan yang

berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas baik berupa pertanyaan-

pertanyaan atau perintah-perintah oleh testee sehingga dapat dihasilkan nilai yang

melambangkan tingkah laku dengan nilai-nilai yang dicapai oleh testee lainnya

atau dibandingkan dengan nilai standar tertentu (hlm. 67).

Ditinjau dari segi fungsi yang dimiliki oleh tes sebagai alat pengukur

perkembangan belajar peserta didik, tes dibedakan menjadi tiga golongan:

a) Tes diagnostik menurut Arikunto (2002) adalah tes yang digunakan

untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa sehingga berdasarkan

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

kelemahan-kelemahan siswa tersebut dapat dilakukan pemberian

perlakuan yang tepat (hlm. 34).

b) Tes formatif adalah tes yang bertujuan untuk mengetahui sudah sejauh

manakah peserta didik telah terbentuk sesuai dengan tujuan pengajaran

yang telah ditentukan setelah mereka mengikuti proses pembelajaran

dalam jangka waktu tertentu. Di sekolah tes formatif ini dikenal

dengan istilah ulangan harian.

c) Tes sumatif yang dijelaskan oleh Sudijono (2006) tes hasil belajar

yang dilaksanakan setelah sekumpulan satuan program pengajaran

selesai diberikan, di sekolah tes ini dikenal dengan ulangan umum,

dimana hasilnya digunakan untuk mengisi nilai raport atau mengisi

Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) atau Ijazah (hlm. 71).

Apabila ditinjau dari segi cara mengajukan pertanyaan dan cara

memberikan jawabannya, Sudijono (2006) membagi tes menjadi dua golongan,

yaitu tes tertulis dan tes lisan (hlm. 75).

2. Teknik Non Tes

Dengan teknik non tes, maka penilaian atau evaluasi hasil belajar peserta

didik dilakukan dengan tanpa menguji peserta didik, melainkan dilakukan dengan

Arikunto (2002) :

a) Skala bertingkat (Rating scale) Skala menggambarkan suatu nilai yang

berbentuk angka terhadap sesuatu hasil pertimbangan.

b) Quesioner (Angket) yaitu sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi

oleh orang yang akan diukur (responden)

c) Daftar cocok (Check list) yaitu deretan pernyataan dimana responden

yang dievaluasi tinggal membubuhkan tanda cocok (√) di tempat yang

sudah disediakan.

d) Wawancara (Interview) suatu metode atau cara yang digunakan untuk

mendapatkan jawaban dari responden dengan jalan tanya jawab

sepihak.

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

e) Pengamatan (observation) suatu teknik yang dilakukan dengan cara

mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara

sistematis.

f) Riwayat hidup Gambaran tentang keadaan seseorang selama dalam

masa kehidupannya. (hlm. 27).

e. Langkah-langkah Evaluasi

Slameto menyatakan (2005) evaluasi merupakan bagian integral dari

pendidikan atau pengajaran sehingga perencanaan atau penyusunan, pelaksanaan

dan pendayagunaannya pun tidak dapat dipisahkan dari keseluruhan program

pendidikan atau pengajaran (hlm. 45).

Adapun langkah-langkah evaluasi (penilaian) berdasarkan penilaian

KTSP adalah sebagai berikut :

1. Perencanaan Penilaian

Perencanaan penilaian mencakup penyusunan kisi-kisi yang memuat

indikator dan strategi penilaian. Strategi penilaian meliputi pemilihan metode dan

teknik penilaian, serta pemilihan bentuk instrumen penilaian.

Secara teknis kegiatan pada tahap perencanaan penilaian oleh pendidik

sebagai berikut:

a) Menjelang awal tahun pelajaran, guru mata pelajaran sejenis pada

satuan pendidikan (MGMP sekolah) melakukan: pengembangan

indikator pencapaian KD, penyusunan rancangan penilaian (teknik dan

bentuk penilaian) yang sesuai, pembuatan rancangan program remedial

dan pengayaan setiap KD. Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) masing-masing mata pelajaran melalui analisis indikator

dengan memperhatikan karakteristik peserta didik (kemampuan rata-

rata peserta didik/intake), karakteristik setiap indikator

(kesulitan/kerumitan atau kompleksitas), dan kondisi satuan

pendidikan (daya dukung, misalnya kompetensi guru, fasilitas sarana

dan prasarana).

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

b) Pada awal semester pendidik menginformasikan KKM dan silabus

mata pelajaran yang di dalamnya memuat rancangan dan kriteria

penilaian kepada peserta didik.

c) Pendidik mengembangkan indikator penilaian, kisi-kisi, instrument

penilaian (berupa tes, pengamatan, penugasan, dan sebagainya) dan

pedoman penilaian.

2. Pelaksanaan Penilaian

Pelaksanaan penilaian adalah penyajian penilaian kepada peserta didik.

Penilaian dilaksanakan dalam suasana kondusif, tenang dan nyaman dengan

menerapkan prinsip valid, objektif, adil, terpadu, terbuka, menyeluruh,

menggunakan acuan criteria, dan akuntabel. Kegiatan yang dilakukan oleh

pendidik pada tahap ini meliputi:

a) Melaksanakan penilaian menggunakan instrumen yang telah

dikembangkan.

b) Memeriksa hasil pekerjaan peserta didik mengacu pada pedoman

penilaian, untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan

belajar peserta didik.

Hasil pekerjaan peserta didik untuk setiap penilaian dikembalikan kepada

masing-masing peserta didik disertai balikan/komentar yang mendidik misalnya,

mengenai kekuatan dan kelemahannya, ini merupakan informasi yang dapat

dimanfaatkan oleh peserta didik untuk mengetahui kemajuan hasil belajarnya,

mengetahui kompetensi yang belum dan yang sudah dicapainya, memotivasi diri

untuk belajar lebih baik, dan memperbaiki strategi belajarnya.

3. Analisis Hasil Penilaian

Kegiatan yang dilakukan oleh pendidik pada tahap analisis adalah

menganalisis hasil penilaian menggunakan acuan kriteria yaitu membandingkan

hasil penilaian masing-masing peserta didik dengan standar yang telah ditetapkan.

Penilaian yang dilakukan oleh pendidik hasil penilaian masing-masing peserta

didik dibandingkan dengan KKM. Analisis ini bermanfaat untuk mengetahui

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar peserta didik, serta untuk

memperbaiki pembelajaran.

4. Tindak lanjut hasil analisis

Analisis hasil penilaian telah dilakukan perlu ditindak lanjuti. Kegiatan

yang dilakukan oleh pendidik sebagai tindak lanjut hasil analisis meliputi:

a. Pelaksanaan program remedial untuk peserta didik yang belum tuntas

(belum mencapai KKM) untuk hasil ulangan harian dan memberikan

kegiatan pengayaan bagi peserta didik yang telah tuntas.

b. Pengandministrasian semua hasil penilaian yang telah dilaksanakan.

5. Pelaporan hasil penilaian

Pelaporan hasil penilaian disajikan dalam bentuk profil hasil belajar

peserta didik. Tahap pelaporan hasil penilaian, pendidik melakukan kegiatan

sebagai berikut:

a) Menghitung menetapkan nilai mata pelajaran dari berbagai macam

penilaian (hasil ulangan harian, tugas-tugas, ulangan tengah semester,

dan ulangan akhir semester atau ulangan kenaikan kelas);

b) Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran dari setiap peserta didik

pada setiap akhir semester kepada pimpinan satuan pendidikan melalui

wali kelas atau wakil bidang akademik dalam bentuk nilai prestasi

belajar (meliputi aspek pengetahuan, praktik, dan sikap) disertai

deskripsi singkat sebagai cerminan kompetensi yang utuh;

c) Memberi masukan hasil penilaian akhlak kepada guru pendidikan

agama dan hasil penilaian kepribadian kepada guru pendidikan

kewarganegaraan sebagai informasi untuk menentukan nilai akhir

semester akhlak dan kepribadian peserta didik.

d) Pendidik yang menilai ujian praktik melaporkan hasil penilaiannya

kepada pimpinan satuan pendidikan melalui wakil pimpinan bidang

akademik (kurikulum). Dalam KTSP, Penilaian menggunakan acuan

kriteria, maksudnya hasil yang dicapai peserta didik dibandingkan

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

dengan kriteria atau standar yang ditetapkan. Apabila peserta didik

telah mencapai standar kompetensi yang telah ditetapkan, dia

dinyatakan lulus pada mata pelajaran tertentu. Apabila peserta didik

belum mencapai standar, ia harus mengikuti program remedial atau

perbaikan sehingga mencapai kompetensi minimal yang ditetapkan.

Baik tidaknya suatu evaluasi dapat ditentukan berdasarkan keadaan tes

itu seluruhnya atatu berdasarkan kebaikan setiap soal dalam tes itu, tetapi ada

beberapa syarat yang harus diperhatikan pada penyusunan setiap soal dan juga

pada penyusunan seluruh tes.

1) Validitas

Pengertian validitas yang diutarakan Arikunto (2002) adalah suatu

ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu

instrumen (hlm. 144). Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu

mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang

diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh

mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas

yang dimaksud.

2) Reliabilitas

Suatu tes dikatakan reliabel apabila skor-skor atau nilai-nilai yang

diperoleh peserta ujian untuk pekerjaan ujiannya adalah stabil, kapan saja, dimana

saja, dan oleh siap saja ujian itu dilaksanakn, diperiksa dan dinilai.

3) Obyektifitas

Suatu tes dapat dikatakan sebagai tes belajar yang obyektif apabila tes

tersebut disusun dan dilaksanakan menurut apa adanya yang mengandung

pengertian bahwa pekerjaan mengoreksi, pemberian skor dan penentuan nilainya

terhindar dari unsur-unsur subyektivitas yang melekat pada diri penyusunan tes.

4) Praktis

Sudijono (2006) menyatakan bahwa tes belajar tersebut dilaksanakan

dengan mudah, sederhana, dan lengkap (hlm. 93). Pada pelaksanaan evaluasi

khususnya evaluasi formatif (penilaian formatif), penilaian lebih diarahkan kepada

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

pertanyaan, sampai dimanakah guru Rancangan Penilaian Hasil belajar, telah

berhasil menyampaikan bahan pelajaran kepada siswanya. Hal ini akan digunakan

oleh guru untuk memperbaiki proses belajar mengajar. Evaluasi formatif

ditujukan untuk memperoleh umpan balik dari upaya pengajaran yang telah

dilakukan oleh guru, meskipun dalam evaluasi formatif ini keberhasilan guru yang

dinilai, yang langsung dikenai penilaiannya tetap siswa. Jadi dengan kata lain

dengan melihat hasil yang diperoleh siswa dapat diketahui keberhasilan atau

ketidak berhasilan guru mengajar.

B. Kerangka Pemikiran

Kerangka berpikir merupakan alur penalaran yang sesuai dengan tema

dan masalah penelitian serta didasarkan pada kajian teoritis. Kerangka berpikir ini

digambarkan dengan skema secara sistematik. Selaras dengan judul penelitian

yang diambil, yaitu ” Studi Tentang Kompetensi Guru Teknik Mesin Produktif

Dalam Melaksanaan Evaluasi Pembelajaran Bagi Siswa kelas X Teknik

Pemesinan di SMK PGRI 1 Surakarta”. Untuk mencapai suatu tujuan

pembelajaran yaitu peningkatan prestasi belajar yang optimal, diperlukan interaksi

timbal balik yang positif antara guru dengan siswa. Penggunaan evaluasi

pembelajaran yang tepat adalah merencanakan suatu proses pendidikan yang

sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan selaras dengan materi yang

disampaikan. Jika tidak, maka akan menyebabkan proses belajar mengajar

menjadi tidak berdaya guna atau tidak optimal sehingga menimbulkan

permasalahan dalam pembelajaran.

Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran teknik

pemesinan di kelas X SMK PGRI 1 Surakarta adalah guru masih mengabaikan

perangkat pembelajaran sebagai penunjang evaluasi pembelajaran serta sering

mengabaikan validitas dan reliabilitas soal yang diujikan kepada siswa.

Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang

Studi Kompetensi Guru Dalam Melaksanakan Evaluasi terutama pada guru teknik

mesin mata pelajaran produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta. Diharapkan

hasil penelitian ini dapat di gunakan guru teknik mesin sebagai acuan dalam

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

meningkatkan kompetensi dalam melaksanakan evaluasi sehingga hasil proses

belajar mengajar dapat optimal. Selain itu dengan melaksanakan evaluasi yang

tepat guru juga dapat mengetahui proses belajar mengajar berhasil atau tidak

dilihat dari hasil belajar siswa didiknya. Dengan meningkatnya kompetensi guru

dalam mengevaluasi diharapkan prestasi belajar siswa dapat meningkat karena

minat dan pemahaman mereka terhadap pembelajaran teknik mesin pun

meningkat.

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan di sekolah menengah kejuruan PGRI 1

Surakarta yang beralamat di Jl. Pleret Utama, Banyuanyar, Banjarsari, Surakarta

dengan subjek penelitiannya adalah guru teknik mesin produktif kelas X.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan kurang lebih 5 bulan. Di mulai bulan

Februari 2012 sampai dengan bulan Juni 2012. Adapun jadwal pelaksanaan

kegiatan sebagai berikut :

No

Waktu Kegiatan

Tahun 2012

Februari Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pembuatan

proposal

2 Seminar proposal

3 Revisi proposal

4 Perijinan

5 Penelitian

6 Analisis data

7 Penulisan laporan

B. Pendekatan dan Jenis Penelitian

1. Bentuk Penelitian

Penelitian ini menggunakan bentuk kualitatif dengan pendekatan

deskriptif analisis. Metodologi kualitaif merupakan prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang

dan perilaku yang diamati.

26

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

2. Strategi Penelitian

Dalam penelitian ini strategi yang digunakan adalah deskriptif kualitatif

yaitu penelitian yang diarahkan atau terfokus pada tingkat pemahaman,

pelaksanaan dan hambatan serta solusi pemecahan dalam kompetensi guru teknik

mesin produktif dalam mengevaluasi sehingga diperoleh suatu gambaran objek

yang diamati.

C. Data dan Sumber Data

Untuk memperoleh data informasi yang berkaitan dengan masalah dan

tujuan penelitian tersebut diatas, maka sumber data diambil dari :

1. Informan

Informan dalam penelitian kualitatif ini adalah seseorang yang

dipandang mengetahui permasalahan yang sedang dikaji dalam penelitian dan

bersedia untuk memberikan informasi kepada peneliti yang berupa kata-kata.

Dalam pengumpulan data, peneliti akan memilih informan yaitu kepala sekolah,

guru yang mengajar pada kompetensi keahlian teknik pemesinan produktif kelas

X teknik pemesinan.

2. Dokumen dan Arsip

Dokumen dan arsip merupakan sumber data tambahan yang berupa

catatan tertulis. Dokumen dan arsip yang digunakan dalam penelitian ini berupa

arsip laporan, catatan serta dokumen lain yang berhubungan dengan pelaksanaan

evaluasi dalam proses belajar mengajar.

D. Teknik Sampling

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia,

benda, hewan, tumbuh-tumbuhan dan peristiwa sebagai sumber data yang

memiliki karakteristik tertentu dalam sebuah penelitian. Populasi juga dapat

diartikan keseluruhan objek yang ingin diteliti. Oleh karena itu yang menjadi

populasi pada penelitian ini adalah jumlah keseluruhan guru kompetensi keahlian

teknik pemesinan kelas X yang mengajar di SMK PGRI 1 Surakarta.

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan

karakteristik yang sama, sehingga betul-betul mewakili populasi. Mengingat

dengan terbatasnya jumlah guru produktif kompetensi keahlian teknik pemesinan

kelas X, maka penelitian akan dilakukan kepada seluruh guru produktif

kompetensi keahlian teknik pemesinan kelas X SMK PGRI 1 Surakarta sebanyak

7 orang guru, sehingga penelitian ini disebut juga dengan penelitian populasi.

E. Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dan digunakan dalam analisis data agar tepat

dengan subjek penelitian, maka diperlukan instrumen pengumpulan data yang

tepat pula. Sesuai dengan masalah yang diteliti, maka dalam penelitian ini

menggunakan metode interview, observasi, dokumentasi dan angket.

1. Wawancara

Wawancara atau Interview Arikunto (1998) adalah sebuah dialog yang

dilakukkan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari

terwawancara (hlm. 126). Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang

latar belakang berdirinya sekolah, pelaksanaan evaluasi, metode, strategi, dan

langkah-langkah evaluasi.

Dalam hal ini penulis menanyakan kepada kepala sekolah, guru yang

bertanggung jawab terhadap pelaksanaan evaluasi sekolah dan faktor pendukung

maupun penghambatnya serta solusi dalam pelaksanaan evaluasi di sekolah.

Adapun kegunaan metode ini mendapatkan data tentang pelaksanaan evaluasi

penbelajaran di SMK PGRI 1 Surakarta.

2. Observasi

Menurut Arikunto (2002:197) Metode observasi adalah “ suatu usaha

sadar untuk mengumpulkan data yang dilakukaan secara sistematis, dengan

prosedur yang standar”. Tujuan penggunaan metode observasi yaitu peneliti dapat

mengadakan pengukuran terhadap objek melalui pengamatan secara langsung.

Sehingga diperoleh data-data hasil penelitian yang valid sesuai dengan kenyataan

yang sebenarnya.

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

3. Dokumentasi

Menurut Arikunto (2006:132), teknik dokumentasi yaitu “mencari data

mengenai hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar,

majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya”. Metode ini digunakan

untuk mengetahui data-data dokumentasi tentang visi, misi, ciri khas SMK PGRI

1 Surakarta, dan prestasi sekolah, sturktur organisasi dan hal-hal lain yang

berkaitan dengan pelaksanaan evaluasi di SMK PGRI 1 Surakarta.

4. Angket

Angket adalah daftar pertanyaan tertulis yang diberikan kepada responden

baik secara langsung maupun tidak langsung. Angket ini diberikan kepada guru

bidang studi teknik mesin yang mengajar di SMK PGRI 1 Surakarta, guna

memperoleh data pelaksanaan evaluasi pembelajaran. Menurut Sudijono (2006)

dalam bukunya Pengantar Evaluasi Pendidikan agar evaluasi dapat dilaksanakan

tepat pada waktu yang diharapkan dan hasilnya dapat tepat guna dan tepat arah ,

maka langkah-langkah yang harus diikuti antara lain :

a. Perencanaan evaluasi pembelajaran

b. Penyusunan soal tes

c. Pengolahan dan analisis

d. Interpretasi dan tindak lanjut hasil evaluasi

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Tabel. 1. Indikator pengembangan langkah-langkah evaluasi pembelajaran

Dimensi Indikator

a. Perencanaan

Evaluasi Pembelajaran

- Perumusan tujuan evaluasi pembelajaran

- Penetapan aspek evaluasi pembelajaran

- Pemilihan teknik evaluasi

- Penyusunan alat ukur evaluasi pembelajaran

- Frekuensi pelaksanaan evaluasi pembelajaran

- Penggunaan kriteria ketuntasan minimum

b. Penyusunan

Soal Tes

- Kesesuaian soal dengan materi pembelajaran

- Tipe soal

- Validitas

- Reliabilitas

- Paket soal

c. Pengolahan

dan Analisis

- Pemberian skor dan bobot soal

- Penilaian hasil evaluasi pembelajaran

- Identifikasi aspek kompetensi siswa

- Penyusunan program remedial dan pengayaan

d. Interpretasi

dan Tindak

Lanjut Hasil

Evaluasi

- Pendekatan kepada siswa

- Penyusunan peringkat siswa

- Pendekatan kepada orangtua siswa

- Upaya peningkatkan kompetensi guru dalam

melaksanakan evaluasi pembelajaran

F. Uji Validitas Data

Untuk menjamin kebenaran data dan informan yang diperoleh,

maka peneliti menggunakan trianggulasi data, artinya data dan informasi yang

diperoleh selalu dikomparasikan dan diuji dengan data dan informasi yang lain.

Data yang satu dengan data yang lain saling melengkapi sekaligus mengujinya,

sehingga diperoleh hasil yang mencerminkan realitas yang ada . Jenis

trianggulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah trianggulasi sumber

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

yaitu pengumpulan data sejenis dengan menggunakan berbagai sumber data

yang berbeda, dan trianggulasi metode yaitu pengumpulan data sejenis dengan

menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda yaitu dengan angket,

wawancara dan observasi.

G. Analisis Data

Teknik analisis data merupakan cara yang digunakan untuk menguraikan

keterangan-keterangan atau data yang di peroleh agar data tersebut dapat di

pahami bukan saja oleh orang yang mengumpulkan data tapi juga oleh orang lain.

Untuk mengolah hasil data penelitian, penulis melakukan langkah-langkah

sebagai berikut :

1. Editing

Dalam mengolah data pertama kali yang dilakukan adalah editing yaitu

melakukan edit, memilih atau meneliti angket satu persatu tentang kelengkapan

dan kebenaran dalam pengisian angket, sehingga terhindar dari kekeliruan dan

kesalahan.

2. Skoring

Setelah melewati tahap editing, maka selanjutnya penulis memberikan

skor terhadap butir-butir pertanyaan yang terdapat pada angket. Butir jawaban

yang ada pada angket ada empat, yaitu a,b, c dan d.

Adapun skor untuk setiap jawaban

Selalu (S) : 4

Sering (SR) : 3

Kadang-kadang (KK) : 2

Tidak Pernah (TP) : 1

3. Tabulating dan Analisis

Tabulasi adalah perhitungn terhadap data yang telah di berikan skor

berdasarkan jenis data yang dikumpulkan yaitu data kualitatif yang kemudian di

ubah kuantitatif, maka teknik yang di gunakan adalah analisis statistik, yaitu

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

menggunakan rumus statistik (presentase) yang digunakan untuk mendiskripsikan

hasil penelitian dengan rumus sebagai berikut :

P = X 100%

P : Persentasi Jawaban

f : Frekwensi

N : Banyaknya Responden

Setelah penulis melakukan perhitungan, Selanjutnya penulis

mengkategorikan tentang kompetensi guru teknik mesin produktif kelas X dan

pelaksanaan evaluasi berdasarkan skor yang di peroleh dari angket yang di

berikan pada guru.

Skor 40-63 : Menunjukkan kompetensi guru teknik mesin produktif kelas X

dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran di SMK PGRI 1

Surakarta sangat rendah.

Skor 64-87 : Menunjukkan kompetensi guru teknik mesin produktif kelas X

dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran di SMK PGRI 1

Surakarta rendah.

Skor 88-111 : Menunjukkan kompetensi guru teknik mesin produktif kelas

X dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran di SMK PGRI 1

Surakarta sedang.

Skor 112-135 : Menunjukkan kompetensi guru teknik mesin produktif kelas

X dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran di SMK PGRI 1

Surakarta tinggi.

Skor 136-160 : Menunjukkan kompetensi guru teknik mesin produktif kelas

X dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran di SMK PGRI

1 Surakarta sangat tinggi

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

H. Prosedur Penelitian

Guna mempermudah dalam penulisan laporan penelitian ini, maka

diperlukan prosedur penelitian dimana didalamnya dideskripsikan sebagai

langkah-langkah yang dilaksanakan dalam penelitian dari awal sampai akhir.

Menurut Moleong (2002) menjelaskan bahwa “ Tahap-tahap penelitian yang

akan dilaksanakan adalah tahap pra lapangan, pekerjaan lapangan, tahap analisis

dan tahap penyusunan laporan” (hlm. 127).

Prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Tahap Pra Penelitian

Tahap ini dilakukan untuk merencanakan tahapan-tahapan dari awal

persiapan penelitian sebelum penelitian di mulai, yaitu mulai dari permintaan izin

di lapangan, observasi lapangan, mencari data-data yang berkenaan dengan

penelitian

2. Tahap Persiapan Penelitian

Tahap ini dilakukan untuk merencanakan tahapan-tahapan dari awal

persiapan penelitian sebelum terjun ke lapangan, yaitu mulai dari pengajuan

judul, pembuatan proposal penelitian, dan mengurus perijinan penelitian.

3. Tahap Pengumpulan Data

Pada tahap ini, peneliti menggunakan tiga teknik, yaitu: observasi,

wawancara,dan dokumentasi yang berkaitan dengan pelaksanaan evaluasi.

Ketiga teknik ini dapat digunakan sebagai data penelitian yang diharapkan dapat

memperkuat hasil penelitian.

4. Tahap Analisis Data

Data yang diperoleh di koreksi kemudian dianalisis sehingga didapatkan

data pendukung dalam mencapai tujuan penelitian.

5. Tahap Penarikan Kesimpulan

Kesimpulan ditarik berdasarkan pada tujuan penelitian yang didukung

oleh data yang valid sehingga dapat dipertanggungjawabkan.

6. Tahap Penulisan Laporan

Tahap ini merupakan tahap terakhir dari penelitian yang

mencakup semua kegiatan yang berhubungan dengan penelitian dan hasil yang

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

dicapai. Di amping itu juga dilakukan perbaikan-perbaikan dalam melakukan

penulisan laporan apabila terjadi kesalahan dalam ejaan/tulisan, laporan yang

tidak dianggap penting dan sebagainya.

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Gambar.1 Daftar Alur Penelitian

Judul Penelitian: STUDI TENTANG KOMPETENSI GURU TEKNIK MESIN

PRODUKTIF DALAM MELAKSANAAN EVALUASI

PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK

PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN

PELAJARAN 2011-2012.

Pertanyaan :

Apakah guru teknik mesin produktif kelas X

di SMK PGRI 1 Surakarta cukup

berkompeten dalam pelaksanaan evaluasi ?

Pengumpulan Data

Analisis

Wawancara

Observasi

Dokumentasi

Angket

Masalah Penelitian :

Kompetensi Guru Teknik Mesin Produktif Kelas X

Dalam Melaksanakan Evaluasi

Kesimpulan

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Diskripsi Data

Data penelitian tentang kompetensi guru teknik mesin produktif kelas X

dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran di SMK PGRI 1 Surakarta, peneliti

dapatkan melalui angket yang diberikan kepada guru teknik mesin produktif kelas

X di SMK PGRI 1 Surakarta yang berjumlah 7 orang. Selain itu peneliti juga

memperoleh data melalui wawancara dan observasi. Wawancara peneliti lakukan

kepada kepala sekolah dan guru teknik mesin produktif untuk meningkatkan

kompetensi guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta,

sedangkan observasi peneliti lakukan untuk memperoleh data mengenai identitas

para guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta maupun

program pelaksanaan evaluasi pembelajaran.

Berdasarkan observasi tersebut, peneliti mendapatkan data-data yang

berkaitan dengan pelaksanaan evaluasi pembelajaran yang dibuat oleh guru teknik

mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta dan juga data mengenai profil

sekolah yang diteliti.

Berdasarkan penyebaran angket ke guru teknik mesin produktif kelas X di

SMK PGRI 1 Surakarta, peneliti mendapat gambaran mengenai kompetensi guru

dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran. Angket terdiri dari 40 item pertanyaan

dengan empat skor 1,2,3, dan 4. Jadi jumlah skor maksimal jika guru memperoleh

skor 4 untuk seluruh item pertanyaan adalah 160 dan jumlah skor minimal apabila

memperoleh nilai 1 adalah 40. Tolok ukur penilaian kompetensi guru dalam

pelaksanaan evaluasi sebagai berikut :

Skor 40-63 : Menunjukkan kompetensi guru teknik mesin kelas X dalam

pelaksanaan evaluasi pembelajaran di SMK PGRI 1

Surakarta sangat rendah.

Skor 64-87 : Menunjukkan kompetensi guru teknik mesin kelas X dalam

pelaksanaan evaluasi pembelajaran di SMK PGRI 1

Surakarta rendah.

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Skor 88-111 : Menunjukkan kompetensi guru teknik mesin kelas X

dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran di SMK PGRI

1 Surakarta sedang.

Skor 112-135 : Menunjukkan kompetensi guru teknik mesin kelas X

dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran di SMK PGRI

1 Surakarta tinggi.

Skor 136-160 : Menunjukkan kompetensi guru teknik mesin kelas X

dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran di SMK PGRI

1 Surakarta sangat tinggi

B. Pengolahan dan Analisis Data

Dalam angket yang diberikan kepada responden ada 40 soal yang

diajukan, yaitu 12 item pertanyaan mengenai perencanaan evaluasi pembelajaran,

13 item mengenai penyusunan soal tes, 7 item mengenai pengolahan dan analisis

evaluasi pembelajaran dan 8 item mengenai interpretasi dan tindak lanjut hasil

evaluasi selain itu ada 13 pertanyaan wawancara. Pertanyaan tersebut diberi

pilihan jawaban kepada responden untuk memudahkan responden dalam mengisi

jawaban angket tersebut. Dalam memudahkan analisa hasil data hasil penelitian

tersebut, maka setiap item dibuat tabulasi yang merupakan proses merubah data

instrumen pengumpulan data (angket) menjadi tabel-tabel angka (prosentase) serta

di trigulasikan dengan data wawancara yang telah di ambil peneliti. Untuk lebih

jelasnya aspek-aspek tersebut, dapat dilihat pada tabel-tabel berikut :

1. Kompetensi guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1

Surakarta dalam membuat perencanaan evaluasi pembelajaran

Pada kategori ini peneliti memberikan 12 item pertanyaan yang

disebarkan kepada guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta

untuk melihat sejauh mana kompetensi mereka dalam membuat perencanaan

evaluasi pembelajaran.

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Tabel 2. Apakah Bapak / Ibu merumuskan tujuan evaluasi sesuai dengan

kemampuan peserta didik yang akan dievaluasi ?

no Jawaban Frekwensi Prosentase

1 Selalu 4 57,14%

Sering 2 28,57%

Kadang-kadang 1 14,29%

Tidak Pernah -

Jumlah 7 100%

Perumusan tujuan evaluasi sesuai dengan kemampuan peserta didik

sangat penting, sebab tanpa tujuan yang jelas, maka evaluasi pembelajaran akan

berjalan tanpa arah dan mengakibatkan evaluasi menjadi kehilangan fungsi. Guru

kelas X teknik mesin produktif di SMK PGRI 1 Surakarta sebagian besar sudah

merumuskan tujuan di laksanakannya evaluasi dengan baik. Hal ini ditujukan

dengan persentasi data sebagai berikut: ada 4 orang guru yang menjawab selalu

merumuskan tujuan evaluasi sesuai dengan kemampuan peserta didik yang akan

dievaluasi dan 2 guru yang menjawab sering merumuskan tujuan evaluasi sesuai

dengan kemampuan peserta didik yang akan dievaluasi. Sedangkan ada 1 guru

yang menjawab kadang-kadang merumuskan tujuan evaluasi sesuai dengan

kemampuan peserta didik yang akan dievaluasi. Jadi secara keseluruhan

prosentase guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta yang

memilih jawaban selalu dan sering masing-masing sebanyak 57,14% dan 28,57%,

yang menjawab kadang-kadang 14,29% dan yang menjawab tidak pernah

sebanyak 0%. Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara dengan guru teknik

mesin produktif kelas X SMK PGRI 1 Surakarta bahwa hampir sebagian besar

guru dalam perumusan tujuan evaluasi selalu menyesuaikan dengan kemampuan

peserta didik yang akan dievaluasi.

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Tabel 3. Apakah Bapak / Ibu menentukan jumlah kegiatan evaluasi dalam 1

semester ?

no Jawaban Frekwensi Prosentase

2 Selalu 4 57,14%

Sering 3 42,86%

Kadang-kadang - -

Tidak Pernah - -

Jumlah 7 100%

Menentukan jumlah evaluasi dalam 1 semester bertujuan agar evaluasi

pembelajaran dalam 1 semester berjalan dengan lebih terarah dan tersusun dengan

rapi. Jika dilihat dari persentasi data pada tabel 3, guru teknik mesin produktif

kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta sudah dengan baik dalam menentukan jumlah

kegiatan evaluasi dalam 1 semester, ada 4 orang guru menjawab selalu

menentukan jumlah kegiatan evaluasi dalam 1 semester dan 3 orang guru yang

menjawab sering menentukan jumlah kegiatan evaluasi dalam 1 semester. Jadi

secara keseluruhan prosentase guru yang menjawab selalu sebanyak 57,14%, dan

sering sebanyak 42,86%, yang menjawab kadang-kadang sebanyak 0%, tidak

pernah 0%. Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara dengan guru teknik mesin

produktif kelas X yang berjumlah 7 orang, sebagian besar guru menjawab selalu

menentukan jumlah kegiatan evaluasi dalam 1 semester sedangkan beberapa guru

menjawab sering menentukan jumlah kegiatan evaluasi dalam 1 semester.

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Tabel 4. Apakah Bapak / Ibu dalam melaksanakan evaluasi sesuai dengan

pedoman kurikulum yang digunakan sekolah ?

no Jawaban Frekwensi Prosentase

3 Selalu 3 42,86%

Sering 4 57,14%

Kadang-kadang - -

Tidak Pernah - -

Jumlah 7 100%

Seorang guru dalam melaksanakan evaluasi harus sesuai dengan

pedoman kurikulum yang digunakan oleh sekolah, karena dengan mengacu pada

kurikulum yang digunakan oleh sekolah maka evaluasi pembelajaran dalam 1

semester akan lebih terarah. Guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1

Surakarta sudah melaksanakan evaluasi sesuai dengan pedoman kurikulum yang

digunakan oleh sekolah, hal ini dapat dilihat pada tabel 4 yang menunjukan bahwa

ada 3 orang guru yang menjawab selalu melaksanakan evaluasi sesuai dengan

pedoman kurikulum yang digunakan sekolah dan 4 orang guru yang menjawab

sering melaksanakan evaluasi sesuai dengan pedoman kurikulum yang digunakan

sekolah. Jadi secara keseluruhan prosentase guru yang menjawab selalu sebanyak

42,86%, sering sebanyak 57,14%, yang menjawab kadang-kadang sebanyak 0%,

dan yang menjawab tidak pernah sebanyak 0%.

Tabel 5. Apakah bapak/ibu menerapkan aspek-aspek kompetensi siswa dalam

perencanaan evaluasi?

No Jawaban Frekwensi Prosentase

4 Selalu 5 71,43%

Sering - -

Kadang-kadang 2 28,58%

Tidak Pernah - -

Jumlah 7 100%

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Tabel 5 menunjukkan bahwa guru teknik mesin produktif kelas X di

SMK PGRI 1 Surakarta sebagian besar sudah menerapkan aspek-aspek

kompetensi siswa dalam perencanaan evaluasi. Hal ini dapat dilihat dari persentasi

data sebagai berikut : ada 5 orang guru yang menjawab selalu menerapkan aspek-

aspek kompetensi siswa dalam perencanaan evaluasi dan 2 orang guru yang

menjawab kadang-kadang menerapkan aspek-aspek kompetensi siswa dalam

perencanaan evaluasi. Jadi secara keseluruhan prosentase guru yang menjawab

selalu sebanyak 71,43%, sering sebanyak 0%, yang menjawab kadang-kadang

sebanyak 28,58%, dan yang menjawab tidak pernah sebanyak 0%. Hal ini

diperkuat hasil wawancara dengan guru teknik mesin produktif kelas X di SMK

PGRI 1 Surakarta bahwa aspek-aspek kompetensi siswa yang meliputi aspek

kognitif, afektif serta psikomotorik sangatlah penting untuk digunakan dalam

perencanaan evaluasi pembelajaran dengan tujuan agar evaluasi tepat sesuai

dengan karakter masing-masing peserta didik.

Tabel 6. Apakah bapak/Ibu guru melaksanakan evaluasi secara rutin ?

No Jawaban Frekwensi Prosentase

5 Selalu 3 42,86%

Sering 3 42,86%

Kadang-kadang 1 14,29%

Tidak Pernah - -

Jumlah 7 100%

Tabel 6 menunjukan bahwa guru teknik mesin produktif kelas X di SMK

PGRI 1 Surakarta melaksanakan evaluasi secara rutin, terbukti ada 3 guru yang

menjawab selalu melaksanakan evaluasi secara rutin, 3 orang guru yang

menjawab sering melaksanakan evaluasi secara rutin dan 1 orang guru yang

menjawab kadang-kadang melaksanakan evaluasi secara rutin. Jadi secara

keseluruhan prosentase yang menjawab selalu sebanyak 42,86%, guru yang

menjawab sering sebanyak 42,86%, sedangkan guru yang menjawab kadang-

kadang sebanyak 14,29%, dan guru yang menjawab tidak pernah sebanyak 0%.

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Tabel 7. Apakah Bapak / Ibu memilih teknik evaluasi tes yang digunakan

dalam pelaksanaan evaluasi ?

No Jawaban Frekwensi Prosentase

6 Selalu - -

Sering 4 57,14%

Kadang-kadang 2 28,58%

Tidak Pernah 1 14,29%

Jumlah 7 100%

Tabel 7 menunjukkan bahwa sebagian besar guru teknik mesin produktif

kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta menggunakan teknik evaluasi tes yang akan

dipergunakan dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari

tebel diatas ada 4 orang guru yang menjawab sering memilih teknik evaluasi tes

yang digunakan dalam pelaksanaan evaluasi, 2 orang guru menjawab kadang-

kadang memilih teknik evaluasi tes yang digunakan dalam pelaksanaan evaluasi

dan 1 orang guru menjawab tidak pernah memilih teknik evaluasi tes yang

digunakan dalam pelaksanaan evaluasi. Jadi hasil prosentase data dari tabel diatas

adalah sebagai berikut : yang menjawab selalu sebanyak 0%, sering 57,14%,

kadang-kadang 28,58% dan tidak pernah sebanyak 14,29%. Hal ini diperkuat hasil

wawancara dengan guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1

Surakarta bahwa pemilihan teknik evaluasi yang paling sering digunakan adalah

teknik evaluasi tes.

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Tabel 8. Apakah Bapak / Ibu memilih teknik evaluasi nontes yang digunakan

dalam pelaksanaan evaluasi ?

No Jawaban Frekwensi Prosentase

7 Selalu - -

Sering 3 42,86%

Kadang-kadang 4 57,14%

Tidak Pernah - -

Jumlah 7 100%

Tabel 8 menunjukkan bahwa sebagian besar guru teknik mesin produktif

kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta kadang-kadang menggunakan teknik evaluasi

nontes yang akan dipergunakan dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran. Hal ini

dapat dilihat dari tabel diatas ada 3 orang guru yang menjawab selalu memilih

teknik evaluasi nontes yang digunakan dalam pelaksanaan evaluasi dang 4 orang

guru menjawab kadang-kadang memilih teknik evaluasi nontes yang digunakan

dalam pelaksanaan evaluasi. Jadi persentasi data dari tabel diatas adalah sebagai

berikut : yang menjawab selalu sebanyak 0%, sering 42,86%, kadang-kadang

57,14% dan tidak pernah 0%. Hal ini diperkuat hasil wawancara dengan guru

teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta bahwa sebagian besar

guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta kadang-kadang

menggunakan teknik evaluasi nontes selain teknik evaluasi tes yang lebih sering

digunakan oleh guru teknik mesin produktif di SMK PGRI 1 Surakarta.

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Tabel 9. Apakah bapak/ibu guru melaksanakan evaluasi pembelajaran sesuai

dengan jadwal yang telah ditetapkan ?

No Jawaban Frekwensi Prosentase

8 Selalu 1 14,29%

Sering 6 85,71%

Kadang-kadang - -

Tidak Pernah - -

Jumlah 7 100%

Guru-guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta

dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran telah sesuai dengan jadwal yang telah

ditetapkan, hal ini dapat dilihat dengan persentasi data sebagai berikut : ada 1 guru

yang menjawab selalu melaksanakan evaluasi pembelajaran sesuai dengan jadwal

yang telah ditetapkan. Sedangkan ada 6 guru yang menjawab sering melaksanakan

evaluasi pembelajaran sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Jadi secara

keseluruhan prosentase guru yang menjawab selalu sebanyak 14,29%, yang

menjawab sering sebanyak 85,71%, yang menjawab kadang-kadang sebanyak

0%, dan yang menjawab tidak pernah sebanyak 0%.

Tabel 10. Apakah bapak/ibu guru melakukan post tes kepada siswa sebelum

memulai pelajaran?

No Jawaban Frekwensi Prosentase

9 Selalu - -

Sering 1 14,29%

Kadang-kadang 5 71,43%

Tidak Pernah 1 14,29%

Jumlah 7 100%

Tujuan diadakan post tes adalah untuk mengetahui tingkat

penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah ditentukan, baik secara

individu maupun kelompok. Pada tabel 10 dapat simpulkan bahwa hampir seluruh

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta kadang-kadang

mengajukan atau melakukan post tes kepada siswa sebelum memulai pelajaran.

Hal ini dapat dilihat dengan persentasi data sebagai berikut : ada 1 orang guru

yang menjawab sering melakukan post tes kepada siswa sebelum memulai

pelajaran, 5 orang guru yang menjawab kadang-kadang melakukan post tes

kepada siswa sebelum memulai pelajaran dan 1 orang guru menjawab tidak

pernah melakukan post tes kepada siswa sebelum memulai pelajaran. Jadi secara

keseluruhan prosentase guru yang menjawab selalu sebanyak 0%, sering sebanyak

14,29%, yang menjawab kadang-kadang sebanyak 71,43%, dan yang menjawab

tidak pernah sebanyak 14,29%.

Tabel 11. Apakah bapak/ibu guru melakukan evaluasi atau penilaian setelah

satu KD selesai dipelajari siswa ?

No Jawaban Frekwensi Prosentase

10 Selalu - -

Sering 4 57,14%

Kadang-kadang 3 42,86%

Tidak Pernah - -

Jumlah 7 100%

Salah satu fungsi penilaian adalah untuk mengetahui hasil kemampuan

siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. Pada tabel diatas menunjukkan

bahwa sebagian besar guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1

Surakarta melakukan evaluasi atau penilaian setelah satu KD selesai dipelajari

siswa, hal ini ditunjukkan dengan persentasi data sebagai berikut : ada 4 orang

guru yang menjawab sering melakukan evaluasi atau penilaian setelah satu KD

selesai dipelajari siswa, dan 3 orang guru menjawab kadang-kadang melakukan

evaluasi atau penilaian setelah satu KD selesai dipelajari siswa. Jadi secara

keseluruhan prosentase guru yang menjawab selalu sebanyak 0%, yang menjawab

sering sebanyak 57,14%, yang menjawab kadang-kadang sebanyak 42,86%, dan

yang menjawab tidak pernah sebanyak 0%.

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Tabel 12. Apakah Bapak / Ibu memadukan tes tertulis, lisan dan perbuatan

dalam evaluasi pembelajaran ?

No Jawaban Frekwensi Prosentase

11 Selalu 3 42,86%

Sering 2 28,58%

Kadang-kadang 2 28,58%

Tidak Pernah - -

Jumlah 7 100%

Tabel 12 menunjukkan bahwa guru teknik mesin produktif kelas X di

SMK PGRI 1 Surakarta memadukan tes tertulis, lisan dan perbuatan dalam

evaluasi pembelajaran, hal ini ditunjukkan dengan persentasi data sebagai berikut

: ada 3 orang guru yang menjawab selalu memadukan tes tertulis, lisan dan

perbuatan dalam evaluasi pembelajaran, 2 orang guru menjawab sering

memadukan tes tertulis, lisan dan perbuatan dalam evaluasi pembelajaran dan 2

orang guru menjawab kadang-kadang memadukan tes tertulis, lisan dan perbuatan

dalam evaluasi pembelajaran. Jadi secara keseluruhan prosentase guru yang

menjawab selalu sebanyak 42,86%, yang menjawab sering sebanyak 28,58%,

yang menjawab kadang-kadang sebanyak 28,58%, dan yang menjawab tidak

pernah sebanyak 0%.

Tabel 13. Apakah bapak/Ibu guru menggunakan kriteria ketuntasan minimum

belajar siswa dalam melaksanakan evaluasi ?

No Jawaban Frekwensi Prosentase

12 Selalu 6 85,71%

Sering 1 14,29%

Kadang-kadang - -

Tidak Pernah - -

Jumlah 7 100%

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Salah satu prinsip penilaian pada kurikulum berbasis kompetensi adalah

menggunakan acuan kriteria, yakni menggunakan kriteria tertentu dalam

menentukan kelulusan peserta didik. Kriteria paling rendah untuk menyatakan

peserta didik mencapai ketuntasan dinamakan Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM). Pada tabel 13 menunjukkan bahwa hampir keseluruhan guru teknik

mesin produktif SMK PGRI 1 Surakarta menggunakan kriteria ketuntasan

minimum belajar siswa dalam melaksanakan evaluasi. Hal ini ditunjukkan dengan

persentasi data sebagai berikut : ada 6 orang guru yang menjawab selalu

menggunakan kriteria ketuntasan minimum belajar siswa dalam melaksanakan

evaluasi dan hanya 1 orang guru yang menjawab sering menggunakan kriteria

ketuntasan minimum belajar siswa dalam melaksanakan evaluasi. Jadi secara

keseluruhan prosentase guru yang menjawab selalu sebanyak 85,71%, yang

menjawab sering sebanyak 14,29%, yang menjawab kadang-kadang sebanyak 0%,

dan yang menjawab tidak pernah sebanyak 0%.

2. Kompetensi guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1

Surakarta dalam membuat penyusunan soal tes

Pada kategori ini peneliti memberikan 13 item pertanyaan mengenai

kompetensi guru dalam menyusun soal tes. Karena baik tidaknya seorang guru

dalam menyusun soal tes sangat mempengaruhi hasil evalusi yang akan diperoleh

dan juga mempengaruhi keputusan-keputusan yang akan diambil oleh seorang

guru mengenai proses belajar mengajar nantinya.

Tabel 14. Apakah bapak/ibu guru dalam membuat soal mengacu pada silabus

dan RPP ?

No Jawaban Frekwensi Prosentase

13 Selalu 4 57,14%

Sering 3 42,86%

Kadang-kadang - -

Tidak Pernah - -

Jumlah 7 100%

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Salah satu fungsi dari silabus dan RPP adalah untuk mengetahui

ketercapaian kompetensi berdasarkan indikator sebagai acuan dalam menentukan

jenis dan aspek yang akan dinilai. Dari tabel diatas menunjukan bahwa sebagian

besar guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta dalam

membuat soal sudah mengacu pada silabus dan RPP. Pada tabel 14 dapat

diketahui bahwa sebagian besar guru teknik mesin produktif kelas X di SMK

PGRI 1 Surakarta menunjukkan presentasi sata sebagai berikut : ada 4 orang guru

yang menjawab selalu dalam membuat soal mengacu pada silabus dan RPP, 3

orang guru yang menjawab sering dalam membuat soal mengacu pada silabus dan

RPP. Jadi secara keseluruhan prosentase guru teknik mesin produktif di SMK

PGRI 1 Surakarta yang memilih jawaban selalu dan sering masing-masing

sebanyak 57,14% dan 42,86%, yang menjawab kadang-kadang 0%, dan yang

menjawab tidak pernah 0%.

Tabel 15. Apakah bapak/ibu menggunakan kaidah-kaidah penyusunan soal ?

No Jawaban Frekwensi Prosentase

14 Selalu 3 42,86%

Sering 3 42,86%

Kadang-kadang 1 14,29%

Tidak Pernah - -

Jumlah 7 100%

Dalam penyusunan soal ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh

guru salah satunya adalah kaidah-kaidah penyusunan soal. Dari tabel 15 dapat

diketahui bahwa guru teknik mesin produktif di SMK PGRI 1 Surakarta yang

peneliti teliti sebagian besar sudah menggunakan kaidah-kaidah penyusunan soal,

terlihat dari presentasi data sebagai berikut: ada 3 orang guru yang menjawab

selalu menggunakan kaidah-kaidah penyusunan soal, 3 orang guru yang

menjawab sering menggunakan kaidah-kaidah penyusunan soal. Sedangkan ada 1

orang guru yang menjawab kadang-kadang menggunakan kaidah-kaidah

penyusunan soal. Jadi secara keseluruhan prosentase guru teknik mesin produktif

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

di SMK PGRI 1 Surakarta yang memilih jawaban selalu dan sering sebanyak

42,86% dan 42,86% dan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 14,29%, dan

yang menjawab tidak pernah sebanyak 0%. Hal ini diperkuat hasil wawancara

dengan guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta bahwa

dalam penyusunan soal, guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1

Surakarta sebagian besar menggunakan kaidah-kaidah penyusunan soal serta

memperhatikan kriteria kemampuan peserta didik.

Tabel 16. Dalam pembuatan soal, apakah bapak/Ibu memperhatikan validitas

soal ?

No Jawaban Frekwensi Prosentase

15 Selalu 2 28,58%

Sering 2 28,58%

Kadang-kadang 3 42,86%

Tidak Pernah - -

Jumlah 7 100%

Soal dikatakan baik apabila validitasnya telah diuji oleh guru terlebih

dahulu sebelum diteskan kepada siswa. Pada tabel 16 menunjukkan hasil sebagai

berikut : ada 2 orang guru menjawab selalu memperhatikan validitas soal, 2 orang

guru menjawab sering memperhatikan validitas soal dan 3 orang guru menjawab

kadang-kadang memperhatikan validitas soal. Jadi persentasi data bahwa guru

teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta yang selalu menguji

validitas butir soal sebanyak 28,58%, yang menjawab sering menguji validitas

butir soal sebanyak 28,58%, untuk jawaban kadang-kadang sebanyak 42,86%

serta yang menjawab tidak pernah sebanyak 0%. Hal ini diperkuat hasil

wawancara dengan guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1

Surakarta bahwa dalam penyusunan soal guru sebagian besar menguji validitas

soal sebelum diteskan kepada siswa.

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Tabel 17. Apakah dalam pembuatan soal bapak/ibu juga memperhatikan

reliabilitas/ kemantapan butir soal?

No Jawaban Frekwensi Prosentase

16 Selalu 1 14,29%

Sering 3 42,86%

Kadang-kadang 3 42,86%

Tidak Pernah - -

Jumlah 7 100%

Reliabel atau reliabilitas dapat diartikan bahwa suatu alat ukur/tes adalah

handal, ajeg, dipercaya. Cara yang terbaik untuk membahas reliabilitas adalah

sejauh mana hasil pengukuran dari suatu instrument mewakili karakteristik yang

diukur. Soal dikatakan baik apabila reliabilitas/ kemantapan butir soalnya telah

diuji oleh guru terlebih dahulu sebelum diteskan kepada peserta didik. Pada tabel

17 menunjukkan data sebagai berikut : ada 1 orang guru yang menjawab selalu

memperhatikan reliabilitas/ kemantapan butir soal, 3 orang guru yang menjawab

sering memperhatikan reliabilitas/ kemantapan butir soal dan 3 orang guru yang

menjawab tidak pernah memperhatikan reliabilitas/ kemantapan butir soal. Jadi

secara keseluruhan persentasi data bahwa guru teknik mesin produktif kelas X di

SMK PGRI 1 Surakarta yang selalu menguji reliabilitas/ kemantapan butir soal

sebanyak 14,29%, yang menjawab sering menguji validitas butir soal sebanyak

42,86%, untuk jawaban kadang-kadang sebanyak 42,86% serta yang menjawab

tidak pernah sebanyak 0%. Hal ini diperkuat hasil wawancara dengan guru teknik

mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta bahwa dalam penyusunan soal

guru sebagian besar menguji reliabilitas/kemantapan soal sebelum diteskan

kepada siswa.

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Tabel 18. Dalam menentukan jumlah butir soal, apakah bapak/ibu membuat

sesuai dengan sub materi ?

No Jawaban Frekwensi Prosentase

17 Selalu 1 14,29%

Sering 4 57,14%

Kadang-kadang 2 28,58%

Tidak Pernah - -

Jumlah 7 100%

Tabel 18 menunjukkan bahwa hampir sebagian besar guru teknik mesin

produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta sudah menentukan jumlah butir soal

sesuai dengan submateri, hal ini ditunjukkan dengan persentasi data sebagai

berikut : ada 1 orang guru yang menjawab selalu menentukan jumlah butir soal,

apakah bapak/ibu membuat sesuai dengan sub materi, 4 orang guru menjawab

sering menentukan jumlah butir soal, apakah bapak/ibu membuat sesuai dengan

sub materi dan 2 orang guru yang menjawab kadang-kadang menentukan jumlah

butir soal, apakah bapak/ibu membuat sesuai dengan sub materi. Jadi secara

keseluruhan prosentase guru yang menjawab selalu sebanyak 14,29%, sering

sebanyak 57,14%, yang menjawab kadang-kadang sebanyak 28,58%, dan yang

menjawab tidak pernah 0%. Hal ini diperkuat hasil wawancara dengan guru teknik

mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta bahwa dalam menentukan

jumlah butir soal sebagian besar guru menjawab sering disesuaikan dengan sub

materi namun tidak menutup kemungkinan ditambahkan di luar materi yang

diajarkan asal masih erat hubungannya dengan materi.

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Tabel 19. Apakah bapak/ibu dalam membuat butir soal disesuaikan dengan

kemampuan peserta didik ?

No Jawaban Frekwensi Prosentase

18 Selalu 4 57,14%

Sering 3 42,86%

Kadang-kadang - -

Tidak Pernah - -

Jumlah 7 100%

Tabel 19 menunjukkan bahwa kebanyakan guru teknik mesin produktif

kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta dalam penyusunan butir soal sangat

memperhatikan kemampuan peserta didik. Hal di tunjukkan dengan persentasi

data sebagai berikut : ada 4 orang guru yang menjawab selalu membuat butir soal

disesuaikan dengan kemampuan peserta didik, dan 3 orang guru sering membuat

butir soal disesuaikan dengan kemampuan peserta didik. Jadi secara keseluruhan

prosentase guru yang menjawab selalu sebanyak 57,14%, sering sebanyak

42,86%, yang menjawab kadang-kadang sebanyak 0%, dan yang menjawab tidak

pernah sebanyak 0%. Hal ini diperkuat hasil wawancara dengan guru teknik mesin

produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta bahwa dalam penyusunan soal guru

selalu menyesuaikan dengan kemampuan siswa. Penyusunan soal harus lah dari

tingkat kesukaran yang rendah menuju tingkat kesukaran yang tinggi namun tetap

menyesuaikan dengan taraf kemampuan siswa.

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Tabel 20. Apakah bapak/ibu membuat dan memberikan kisi-kisi soal kepada

siswa sebelum pelaksanaan evaluasi ?

No Jawaban Frekwensi Prosentase

19 Selalu 2 28,58%

Sering 4 57,14%

Kadang-kadang 1 14,29%

Tidak Pernah - -

Jumlah 7 100%

Tabel 20 menunjukkan bahwa guru teknik mesin produktif kelas X di

SMK PGRI 1 Surakarta sering membuat dan memberikan kisi-kisi soal kepada

siswa sebelum pelaksanaan evaluasi di tunjukkan dengan persentasi data sebagai

berikut : ada 2 orang guru yang menjawab selalu membuat dan memberikan kisi-

kisi soal kepada siswa sebelum pelaksanaan evaluasi, 4 orang guru menjawab

sering membuat dan memberikan kisi-kisi soal kepada siswa sebelum

pelaksanaan evaluasi, dan 1 oarang guru menjawab kadang-kadang membuat dan

memberikan kisi-kisi soal kepada siswa sebelum pelaksanaan evaluasi. Jadi secara

keseluruhan prosentase guru yang menjawab selalu sebanyak 28,58%, sering

sebanyak 57,14%, yang menjawab kadang-kadang sebanyak 14,29%, dan yang

menjawab tidak pernah sebanyak 0%.

Tabel 21. Apakah bapak/ibu memperhatikan tingkat kesukaran soal ?

No Jawaban Frekwensi Prosentase

20 Selalu 2 28,58%

Sering 3 42,86%

Kadang-kadang 2 28,58%

Tidak Pernah - -

Jumlah 7 100%

Tingkat kesukaran soal perlu diperhatikan oleh guru dalam penyusunan

soal tentunya tingkat kesukaran soal harus disesuaikan dengan kemampuan

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

peserta didik. Pada tabel 21 menunjukkan bahwa guru teknik mesin produktif

kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta memperhatikan tingkat kesukaran soal di

tunjukkan dengan persentasi data sebagai berikut : ada 2 orang guru yang

menjawab selalu memperhatikan tingkat kesukaran soal, 3 orang guru menjawab

sering memperhatikan tingkat kesukaran soal, dan 2 oarang guru menjawab

kadang-kadang memperhatikan tingkat kesukaran soal. Jadi secara keseluruhan

prosentase guru yang menjawab selalu sebanyak 28,58%, sering sebanyak

42,86%, yang menjawab kadang-kadang sebanyak 28,58%, dan yang menjawab

tidak pernah sebanyak 0%. Hal ini diperkuat hasil wawancara guru teknik mesin

produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta bahwa dalam penyusunan soal guru

sangat memperhatikan tingkat kesukaran soal yang akan diberikan kepada siswa.

Tabel 22. Apakah Bapak / Ibu memperhatikan aspek tujuan pembelajaran

yang dirumuskan indikator pada saat penyusunan butir-butir soal ?

No Jawaban Frekwensi Prosentase

21 Selalu 2 28,58%

Sering 5 71,43%

Kadang-kadang - -

Tidak Pernah - -

Jumlah 7 100%

Tabel 22 menunjukkan bahwa hampir seluruh guru teknik mesin

produktif di SMK PGRI 1 Surakarta memperhatikan aspek tujuan pembelajaran

yang dirumuskan indikator pada saat penyusunan butir-butir soal. Hal ini

ditunjukkan dari tabel diatas bahwa ada 2 orang guru yang menjawab selalu

memperhatikan aspek tujuan pembelajaran yang dirumuskan indikator pada saat

penyusunan butir-butir soal dan 5 orang guru yang menjawab sering

memperhatikan aspek tujuan pembelajaran yang dirumuskan indikator pada saat

penyusunan butir-butir soal. Jadi secara keseluruhan prosentase guru yang

menjawab selalu sebanyak 28,58%, guru yang menjawab sering sebanyak

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

71,43%, guru yang menjawab kadang-kadang sebanyak 0% dan guru yang

menjawab tidak pernah sebanyak 0%.

Tabel 23. Apakah bapak/ibu melakukan penilaian terhadap sikap siswa ?

No Jawaban Frekwensi Prosentase

22 Selalu 5 71,43%

Sering 2 28,58%

Kadang-kadang - -

Tidak Pernah - -

Jumlah 7 100%

Selain penilaian kognitif dan psikomotorik, guru juga wajib memberikan

penilaian terhadap sikap peserta didik dalam proses pembelajaran atau yang biasa

disebut dengan penilaian afektif. Pada tabel 23 menunjukkan bahwa keseluruhan

guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta melakukan

penilaian terhadap sikap siswa. Hal ini ditunjukkan dengan persentasi data sebagai

berikut : ada 5 orang guru yang menjawab selalu melakukan penilaian terhadap

sikap siswa sedangkan yang menjawab sering melakukan penilaian terhadap sikap

siswa sebanyak 2 orang guru. Jadi prosentase guru yang menjawab selalu

sebanyak 71,43%, sedangkan yang menjawab sering sebanyak 28,58%.

Tabel 24. Dalam pembuatan soal remedial, apakah bapak/ibu mengacu pada

RPP dan silabus?

No Jawaban Frekwensi Prosentase

23 Selalu 2 28,58%

Sering 3 42,86%

Kadang-kadang 2 28,58%

Tidak Pernah - -

Jumlah 7 100%

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Tabel 24 menunjukan bahwa sebagian besar guru teknik mesin produktif

di SMK PGRI 1 Surakarta kelas X dalam membuat soal remidial sudah mengacu

pada silabus dan RPP namun masih ada beberapa guru yang belum

memperhatikan RPP dan silabus dalam penyusunan soal remidial. Jika dilihat dari

tabel diatas menunjukkan presentasi data sebagai berikut : ada 2 orang guru yang

menjawab selalu dalam pembuatan soal remedial mengacu pada RPP dan silabus,

3 orang guru yang menjawab sering dalam pembuatan soal remedial mengacu

pada RPP dan silabus dan 2 orang guru menjawab kadang-kadang dalam

pembuatan soal remedial mengacu pada RPP dan silabus. Jadi secara keseluruhan

prosentase guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta yang

memilih jawaban selalu dan sering masing-masing sebanyak 28,58% dan 42,86%,

yang menjawab kadang-kadang 28,58%, dan yang menjawab tidak pernah

sebanyak 0%.

Tabel 25. Apakah bapak/ibu memberikan skor di setiap butir soal yang

dibuat?

No Jawaban Frekwensi Prosentase

24 Selalu 1 14,29%

Sering 5 71,43%

Kadang-kadang 1 14,29%

Tidak Pernah - -

Jumlah 7 100%

Disamping penyusunan dan pelaksanaan tes, memberi skor merupakan

pekerjaan yang menuntut ketekunan bagi guru. Berdasarkan tabel 25 dapat

diketahui bahwa: ada 1 orang guru yang menjawab selalu memberikan skor di

setiap butir soal yang dibuat, 5 orang guru yang menjawab sering memberikan

skor di setiap butir soal yang dibuat, dan 1 orang guru yang menjawab kadang-

kadang memberikan skor di setiap butir soal yang dibuat. Jadi prosentase guru

14,29% guru yang menjawab selalu memberitahukan skor pada setiap butir soal

yang akan dijawab oleh siswa, bagi guru yang menjawab sering memberitahukan

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

skor pada setiap butir soal sebanyak 71,43%, begitu juga untuk guru teknik mesin

produktif yang menjawab kadang-kadang sebanyak 14,29%, dan 0% untuk

jawaban yang tidak pernah memberitahukan skor pada setiap butir soal yang akan

dijawab oleh siswa. Hal ini diperkuat hasil wawancara dengan guru teknik mesin

produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta bahwa dalam penyusunan butir soal

guru memberikan skor disetiap butir soal yang dibuat.

Tabel 26. Apakah bapak/ibu guru membuat paket soal yang berbeda pada saat

pelaksanaan evaluasi pembelajaran ?

No Jawaban Frekwensi Prosentase

25 Selalu - -

Sering 3 42,86%

Kadang-kadang 1 14,29%

Tidak Pernah 3 42,86%

Jumlah 7 100%

Berdasarkan tabel 26 dapat diketahui bahwa: ada 3 orang guru yang

menjawab sering membuat paket soal yang berbeda pada saat pelaksanaan

evaluasi pembelajaran, 1 orang guru yang menjawab sering membuat paket soal

yang berbeda pada saat pelaksanaan evaluasi pembelajaran dan 3 orang guru yang

menjawab membuat paket soal yang berbeda pada saat pelaksanaan evaluasi

pembelajaran. Jadi prosentase guru yang menjawab selalu sebanyak 0%, guru

yang menjawab sering sebanyak 42,86%, guru yang menjawab kadang-kadang

sebanyak 14,29%, dan 42,86% guru yang tidak pernah membuat paket soal yang

berbeda pada saat pelaksanaan evaluasi pembelajaran.

3. Kompetensi guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1

Surakarta dalam mengolah dan menganalisis hasil tes.

Pada kategori ini peneliti memberikan 7 item pertanyaan yang disebarkan

kepada guru teknik mesin produktif di SMK PGRI 1 Surakarta untuk mengetahui

guru dalam mengolah dan menganalisis hasil tes dari evaluasi pembelajaran yang

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

telah dilaksanakan. Mengolah dan menganalisis hasil evaluasi dilakukan dengan

maksud untuk memberikan makna terhadap data yang telah berhasil dihimpun

dalam kegiatan evaluasi

Tabel 27. Apakah bapak/ibu guru memberikan tugas tambahan selain tes ?

No Jawaban Frekwensi Prosentase

26 Selalu - -

Sering 4 57,14%

Kadang-kadang 3 42,86%

Tidak Pernah - -

Jumlah 7 100%

Guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta sebagian

besar memberikan tugas tambahan sebagai pengganti nilai yang belum memenuhi

KKM atau sebagai nilai tambahan. Berdasarkan tabel 27 dapat diketahui bahwa:

ada 4 orang guru yang menjawab sering memberikan tugas tambahan selain tes

dan 3 orang guru yang menjawab kadang-kadang memberikan tugas tambahan

selain tes. Jadi prosentase guru yang menjawab sering sebanyak 0%, guru yang

menjawab kadang-kadang sebanyak 57,14% dan 0% untuk jawaban guru yang

tidak pernah membuat paket soal yang berbeda pada saat pelaksanaan evaluasi

pembelajaran.

Tabel 28. Apakah Bapak/Ibu guru memberikan nilai kepada siswa secara

objektif?

No Jawaban Frekwensi Prosentase

27 Selalu 4 57,14%

Sering 3 42,86%

Kadang-kadang - -

Tidak Pernah - -

Jumlah 7 100%

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Berdasarkan tabel 28 dapat diketahui bahwa sebagian besar guru teknik

mesin produktif kelas X memberikan nilai kepada siswa secara objektif. Terbukti

dari tabel diatas yang menunjukan bahwa ada 4 orang guru yang menjawab selalu

memberikan nilai kepada siswa secara objektif dan 3 orang guru yang menjawab

sering memberikan nilai kepada siswa secara objektif. Jadi prosentase guru yang

menjawab selalu sebanyak 57,14%, guru yang menjawab sering sebanyak

42,86%, begitu juga untuk guru teknik mesin produktif yang menjawab kadang-

kadang sebanyak 0%, dan 0% untuk jawaban guru yang tidak pernah memberikan

nilai kepada siswa secara objektif

Tabel 29. Jika soal-soal tidak dapat di selesaikan siswa, Apakah bapak/ibu

membantu cara penyelesaiannya?

No Jawaban Frekwensi Prosentase

28 Selalu - -

Sering 6 85,71%

Kadang-kadang 1 14,29%

Tidak Pernah - -

Jumlah 7 100%

Tabel 29 menunjukkan hampir keseluruhan guru teknik mesin produktif

kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta sering membantu siswanya dalam

menyelesaikan soal-soal yang tidak dapat diselesaikan, hal ini ditunjukkan dari

tabel diatas sebagai berikut : ada 6 orang guru menjawab sering membantu

siswanya dalam menyelesaikan soal-soal yang tidak dapat diselesaikan sedangkan

1 orang guru menjawab kadang-kadang membantu siswanya dalam

menyelesaikan soal-soal yang tidak dapat diselesaikan. Jadi presentasi dari tabel

diatas adalah sebagai berikut: guru yang menjawab selalu sebanyak 0%, guru

yang yang menjawab sering sebanyak 85,71%, yang menjawab kadang-kadang

sebanyak 14,29%, dan untuk pilihan jawaban tidak pernah sebanyak 0%.

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Tabel 30. Apakah bapak/ibu memberikan tambahan pelajaran hanya kepada

siswa yang nilainya di bawah standar?

No Jawaban Frekwensi Prosentase

29 Selalu - -

Sering - -

Kadang-kadang 7 100%

Tidak Pernah - -

Jumlah 7 100%

Bagi siswa yang nilainya masih di bawah standar terkadang guru teknik

mesin produktif kelas X SMK PGRI 1 Surakarta memberikan tugas tambahan

untuk membantu memperbaiki nilai siswa tersebut. Hal ini dapat terlihat pada

tabel 30, seluruh guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta

kadang-kadang memberikan tambahan pelajaran bagi siswa yang mendapatkan

nilai dibawah standar. Data diatas kemudian diolah dalam persentasi data sebagai

berikut : guru yang menjawab selalu sebanyak 0%, guru yang menjawab sering

sebanyak 0%, yang menjawab kadang-kadang sebanyak 100% dan yang

menjawab tidak pernah sebanyak 0%.

Tabel 31. Apakah Bapak/Ibu guru melakukan penjelasan materi kembali dan

pemberian tugas tambahan pada siswa sebagai perbaikan ?

No Jawaban Frekwensi Prosentase

30 Selalu - -

Sering 3 42,86%

Kadang-kadang 4 57,14%

Tidak Pernah - -

Jumlah 7 100%

Siswa yang nilainya masih memerlukan perbaikan terkadang guru teknik

mesin produktif kelas X SMK PGRI 1 Surakarta memberikan penjelasan materi

kembali dan pemberian tugas tambahan. Hal ini dapat terlihat pada tabel 31 bahwa

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

ada 3 orang guru yang menjawab sering melakukan penjelasan materi kembali dan

pemberian tugas tambahan pada siswa sebagai perbaikan dan 4 orang guru

menjawab kadang-kadang melakukan penjelasan materi kembali dan pemberian

tugas tambahan pada siswa sebagai perbaikan. Jadi persentasi guru yang

menjawab selalu melakukan penjelasan materi kembali dan pemberian tugas

tambahan pada siswa sebagai perbaikan sebanyak 0%, yang menjawab sering

sebanyak 42,86%, guru yang menjawab kadang-kadang sebanyak 57,14% dan

guru yang menjawab tidak pernah sebanyak 0%.

Tabel 32. Apakah ada peningkatan nilai siswa setelah diadakan remedial ?

No Jawaban Frekwensi Prosentase

31 Selalu - -

Sering 6 85,71%

Kadang-kadang 1 14,29%

Tidak Pernah - -

Jumlah 7 100%

Setelah diadakan remedial kepada siswa yang nilainya masih dibawah

standar hampir seluruh guru teknik mesin produktif kelas X SMK PGRI 1

Surakarta menjawab sering terjadi peningkatan nilai siswa setelah diadakan

remidial. Hal ini dapat terlihat pada tabel 32 dimana ada 6 orang guru yang

menjawab sering terjadi peningkatan nilai siswa setelah diadakan remedial dan

hanya 1 orang guru yang menjawab terjadi peningkatan nilai siswa setelah

diadakan remedial. Jadi persentasi guru yang menjawab selalu sebanyak 0%, guru

yang menjawab sering sebanyak 85,71%, guru yang menjawab kadang-kadang

sebanyak 14,29% dan guru yang menjawab tidak pernah sebanyak 0%.

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Tabel 33. Apakah bapak/ibu membatasi berapakali siswa melaksanakan

perbaikan untuk mencapai kriteria ketuntasan minimal?

No Jawaban Frekwensi Prosentase

32 Selalu - -

Sering 3 42,86%

Kadang-kadang 4 57,14%

Tidak Pernah - -

Jumlah 7 100%

Kebanyakan guru teknik mesin produktif kelas X SMK PGRI 1 Surakarta

membatasi berapakali siswa melaksanakan perbaikan untuk mencapai kriteria

ketuntasan minimal. Hal ini dapat terlihat pada tabel 33, ada 3 orang guru yang

menjawab sering membatasi berapakali siswa melaksanakan perbaikan untuk

mencapai kriteria ketuntasan minimal, sedangkan yang guru yang menjawab

kadang-kadang membatasi berapakali siswa melaksanakan perbaikan untuk

mencapai kriteria ketuntasan minimal sebanyak 4 orang guru. Jadi persentasi guru

yang menjawab selalu sebanyak 0%, guru yang menjawab sering sebanyak

42,86%, guru yang menjawab kadang-kadang sebanyak 57,14% dan guru yang

menjawab tidak pernah sebanyak 0%.

4. Kompetensi guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1

Surakarta dalam menginterpretasi dan menindaklanjuti hasil evaluasi

pembelajaran.

Pada kategori ini peneliti ingin mengetahui bagaimana guru teknik mesin

produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta melakukan interpretasi terhadap data

hasil evaluasi yang pada dasarnya adalah verbalisasi dari makna yang terkandung

dalam hasil evaluasi yang telah diolah dan dianalisis. Atas dasar interpretasi

tersebut pada akhirnya dapat dikemukakan kesimpulan-kesimpulan yang tentunya

harus mengacu kepada tujuan dilakukannya evaluasi itu sendiri.

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Tabel 34. Apakah bapak/ibu guru mengulas kembali hasil evaluasi yang

sudah dilakukan ?

No Jawaban Frekwensi Prosentase

33 Selalu 2 28,58%

Sering 4 57,14%

Kadang-kadang 1 14,29%

Tidak Pernah - -

Jumlah 7 100%

Setelah adanya pembahasan mengenai hasil evaluasi yang telah

dilaksanakan, maka guru akan mengidentifikasi sejauhmana daya serap siswa

dalam materi yang diujikan tersebut. Berikut adalah hasil persentasi data yang

diperoleh berdasarkan tabel 34 ada 2 orang guru menjawab selalu mengulas

kembali hasil evaluasi yang sudah dilakukan, 4 orang guru menjawab sering

mengulas kembali hasil evaluasi yang sudah dilakukan , dan 1 orang guru

menjawab kadang-kadang mengulas kembali hasil evaluasi yang sudah dilakukan.

Jadi prosentase guru yang menjawab selalu sebanyak 28,58%, guru teknik mesin

produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta yang menjawab sering sebanyak

57,14%, sedangkan untuk jawaban kadang-kadang sebanyak 14,29% guru

mengulas kembali hasil evaluasi yang sudah dilakukan dan yang menjawab tidak

pernah mengulas kembali hasil evaluasi yang sudah dilakukan mendapatkan

respon 0%.

Tabel 35. Setelah hasil evaluasi diolah, dianalisis dan disimpulkan, apakah

bapak/ibu menyampaikannya kepada siswa ?

No Jawaban Frekwensi Prosentase

34 Selalu - -

Sering 3 42,86%

Kadang-kadang 4 57,14%

Tidak Pernah - -

Jumlah 7 100%

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Setelah data hasil evaluasi diolah, dianalisis dan disimpulkan sehingga

dapat diketahui apa makna yang terkandung di dalamnya, maka guru akan dapat

mengambil keputusan untuk menindaklanjuti proses belajar-mengajarnya di kelas.

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui sebagian guru teknik mesin produktif

kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta sebagian besar kadang-kadang mengambil

keputusan untuk menindaklanjuti proses belajar mengajarnya di kelas. Hal ini

dapat ditunjukkan dari persentasi data sebagai berikut : ada 3 orang guru yang

menjawab sering menyampaikan hasil evaluasi kepada siswa, 4 orang guru

menjawab kadang-kadang menyampaikan hasil evaluasi kepada siswa. Jadi

prosentase guru yang menjawab selalu menyampaikannya hasil evaluasi kepada

siswa sebanyak 0%, guru yang menjawab sering menyampaikannya hasil evaluasi

kepada siswa sebanyak 42,86%, guru yang menjawab kadang-kadang

menyampaikannya hasil evaluasi kepada siswa sebanyak 57,14% dan guru yang

menjawab tidak pernah menyampaikannya hasil evaluasi kepada siswa sebanyak

0%.

Tabel 36. Apakah bapak/ibu guru membuat peringkat nilai siswa dalam setiap

pelaksanaan evaluasi pembelajaran ?

No Jawaban Frekwensi Prosentase

35 Selalu 1 14,29%

Sering 1 14,29%

Kadang-kadang 4 57,14%

Tidak Pernah 1 14,29%

Jumlah 7 100%

Pembuatan peringkat nilai siswa dalam setiap pelaksanaan evaluasi

pembelajaran bertujuan untuk mengetahui keefektifan hasil evaluasi

pembelajaran. Hal ini dapat dilihat berdasarkan tabel 36 bahwa ada 1 orang guru

yang menjawab selalu membuat peringkat nilai siswa dalam setiap pelaksanaan

evaluasi pembelajaran, 1 orang guru menjawab sering membuat peringkat nilai

siswa dalam setiap pelaksanaan evaluasi pembelajaran, 4 orang guru menjawab

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

kadang-kadang membuat peringkat nilai siswa dalam setiap pelaksanaan evaluasi

pembelajaran dan 1 orang guru menjawab tidak pernah membuat peringkat nilai

siswa dalam setiap pelaksanaan evaluasi pembelajaran. Jadi prosentase guru yang

memilih jawaban selalu, sering dan tidak pernah membuat peringkat nilai siswa

dalam setiap pelaksanaan evaluasi pembelajaran masing-masing sebanyak

14,29%, dan guru yang menjawab kadang-kadang membuat peringkat nilai siswa

dalam setiap pelaksanaan evaluasi pembelajaran sebanyak 57,14%.

Tabel 37. Apakah bapak/ibu tetap melanjutkan ke materi berikutnya apabila

terdapat kurang dari setengah jumlah siswa yang tidak memenuhi

KKM ?

No Jawaban Frekwensi Prosentase

36 Selalu - -

Sering 3 42,86%

Kadang-kadang 2 28,58%

Tidak Pernah 2 28,58%

Jumlah 7 100%

Tabel 37 menujukkan bahwa guru teknik mesin produktif kelas X di

SMK PGRI 1 Surakarta tetap melanjutkan ke materi berikutnya apabila terdapat

kurang dari setengah dari jumlah siswa di kelas yang tidak memenuhi KKM. Hal

ini dapat dilihat tabel 37 bahwa ada 3 orang guru yang menjawab sering

melanjutkan ke materi berikutnya apabila terdapat kurang dari setengah jumlah

siswa yang tidak memenuhi KKM, 2 orang guru menjawab kadang-kadang

melanjutkan ke materi berikutnya apabila terdapat kurang dari setengah jumlah

siswa yang tidak memenuhi KKM, dan 2 orang guru menjawab tidak pernah

melanjutkan ke materi berikutnya apabila terdapat kurang dari setengah jumlah

siswa yang tidak memenuhi KKM. Jadi prosentase guru yang menjawab sebanyak

0%, guru yang menjawab sering sebanyak 42,86%, guru yang menjawab kadang-

kadang tetap melanjutkan ke materi berikutnya apabila terdapat kurang dari

setengah jumlah siswa yang tidak memenuhi KKM sebanyak 28,58% dan guru

Page 83: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

yang menjawab tidak pernah melanjutkan ke materi berikutnya apabila terdapat

kurang dari setengah jumlah siswa yang tidak memenuhi KKM sebanyak 28,58%.

Tabel 38. Apakah bapak/ibu guru melakukan pendekatan kepada siswa yang

nilainya dibawah standar ?

No Jawaban Frekwensi Prosentase

37 Selalu 1 14,29%

Sering 4 57,14%

Kadang-kadang 2 28,58%

Tidak Pernah - -

Jumlah 7 100%

Tabel 38 menujukkan bahwa guru teknik mesin produktif di SMK PGRI

1 Surakarta sering melakukan pendekatan kepada siswa yang nilainya dibawah

standar. Hal ini dapat dilihat dari tabel diatas yang menunjukan bahwa ada 1

orang guru yang menjawab selalu melakukan pendekatan kepada siswa yang

nilainya dibawah standar, 4 orang guru yang menjawab sering melakukan

pendekatan kepada siswa yang nilainya dibawah standar dan 2 orang guru yang

menjawab kadang-kadang melakukan pendekatan kepada siswa yang nilainya

dibawah standar. Jadi prosentase guru yang menjawab selalu sebanyak 14,29%,

guru yang menjawab sering sebanyak 57,14%, guru yang menjawab kadang-

kadang melakukan pendekatan kepada siswa yang nilainya dibawah standar

sebanyak 28,58% dan guru yang tidak pernah melakukan pendekatan kepada

siswa yang nilainya dibawah standar sebanyak 0%.

Page 84: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Tabel 39. Bapak/Ibu guru membuat laporan hasil belajar siswa untuk

diberikan kepada orang tua siswa ?

No Jawaban Frekwensi Prosentase

38 Selalu 3 42,86%

Sering 2 28,58%

Kadang-kadang 2 28,58%

Tidak Pernah - -

Jumlah 7 100%

Orang tua siswa merupakan salah aspek yang berperan penting dalam

mengembangkan kemampuan siswa selain guru. Dari tabel diatas menujukkan

bahwa guru teknik mesin produktif di SMK PGRI 1 Surakarta sebagian selalu

membuat laporan hasil belajar siswa untuk diberikan kepada orang tua siswa. Hal

ini dapat dilihat dari tabel 39 yang menunjukan bahwa ada 3 orang guru yang

menjawab selalu membuat laporan hasil belajar siswa untuk diberikan kepada

orang tua siswa, 2 orang guru yang menjawab sering membuat laporan hasil

belajar siswa untuk diberikan kepada orang tua siswa, dan 2 orang guru yang

menjawab kadang-kadang membuat laporan hasil belajar siswa untuk diberikan

kepada orang tua siswa. Jadi persentasi data guru yang menjawab selalu sebanyak

42,86%, guru yang menjawab sering sebanyak 28,58%, guru yang menjawab

kadang-kadang membuat laporan hasil belajar siswa untuk diberikan kepada orang

tua siswa sebanyak 28,58% dan yang menjawab tidak pernah membuat laporan

hasil belajar siswa untuk diberikan kepada orang tua siswa sebanyak 0%.

Page 85: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Tabel 40. Apakah bapak/ibu guru menyampaikan hasil evaluasi

pembelajaran siswa kepada kepala sekolah ?

No Jawaban Frekwensi Prosentase

39 Selalu 2 28,58%

Sering 5 71,43%

Kadang-kadang - -

Tidak Pernah - -

Jumlah 7 100%

Peran kepala sekolah dalam evaluasi pembelajaran disekolah salah

satunya adalah ikut mengamati hasil evaluasi pembelajaran siswa yang telah

diberikan oleh guru. Dari tabel 40 menujukkan bahwa guru teknik mesin produktif

kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta sebagian besar sering menyampaikan hasil

evaluasi pembelajaran siswa kepada kepala sekolah. Hal ini dapat dilihat dari

tabel diatas yang menunjukan bahwa ada 2 orang guru yang menjawab selalu

menyampaikan hasil evaluasi pembelajaran siswa kepada kepala sekolah, dan 5

orang guru menjawab sering menyampaikan hasil evaluasi pembelajaran siswa

kepada kepala sekola. Jadi persentasi guru yang menjawab selalu sebanyak

28,58%, guru yang menjawab sering sebanyak 71,43%, guru yang menjawab

kadang-kadang menyampaikan hasil evaluasi pembelajaran siswa kepada kepala

sekolah sebanyak 0% dan guru yang menjawab tidak pernah menyampaikan hasil

evaluasi pembelajaran siswa kepada kepala sekolah sebanyak 0%.

Page 86: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Tabel 41. Untuk meningkatkan kualitas evaluasi pembelajaran disekolah,

apakah bapak/ibu guru mengikuti MGMP didaerah masing-

masing?

No Jawaban Frekwensi Prosentase

40 Selalu - -

Sering 2 28,58%

Kadang-kadang 4 57,14%

Tidak Pernah 1 14,29%

Jumlah 7 100%

Musyawarah Guru Mata Pelajaran merupakan salah satu aspek upaya

peningkatan kompetensi guru mata pelajaran didaerah, namun guru-guru di SMK

PGRI 1 Surakarta sebagian besar masih belum menganggap MGMP sebagai

wadah yang penting sebagai peningkatan kompetensi, terlihat dalam persentasi

data sebagai berikut : ada 2 orang guru yang menjawab selalu mengikuti MGMP

didaerah masing-masing, 4 orang guru menjawab kadang-kadang mengikuti

MGMP didaerah masing-masing dan 1 orang guru menjawab tidak pernah

mengikuti MGMP didaerah masing-masing. Jadi prosentase guru yang menjawab

selalu mengikuti MGMP didaerah masing-masing , guru yang menjawab sering

mengikuti MGMP didaerah masing-masing sebanyak 28,58%, guru yang

menjawab kadang-kadang mengikuti MGMP didaerah masing-masing sebanyak

57,14% dan tidak pernah mengikuti MGMP didaerah masing-masing sebanyak

14,29%.

Page 87: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

D. Pembahasan Hasil Analisis Data

Setelah dianalisis dengan skor perolehan dan dengan melihat gambaran

tentang identitas responden, maka dapat diinterpretasikan bahwa : Semakin tinggi

tingkat kompetensi keguruan yang dimiliki oleh seorang guru teknik mesin

produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta maka semakin baik kemampuannya

dalam melakukan pelaksanaan evaluasi pembelajarannya.

Dalam menganalisis kompetensi guru teknik mesin produktif kelas X di

SMK PGRI 1 Surakarta dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran peneliti melihat

beberapa aspek yaitu :

Perencanaan evaluasi pembelajaran

Penyusunan soal tes

Pengolahan dan analisis hasil evaluasi

Interpretasi dan tindak lanjut hasil evaluasi

Adapun hasil yang diperoleh mengenai kompetensi guru teknik mesin

produktif di SMK PGRI 1 Surakarta dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran

yang terdiri dari 7 orang guru adalah sebagai berikut :

Tabel 42. Hasil Kompetensi Guru Teknik Mesin Produktif Kelas X Kompetensi

Keahlian Teknik Pemesinan Dalam Pelaksanaan Evaluasi

Pembelajaran

Rentang skor Kriteria Jumlah

40-63 Sangat rendah -

64-87 Rendah -

88-111 Sedang 2

112-135 Tinggi 4

136-160 Sangat tinggi 1

Pada tabel 42 dapat disimpulkan bahwa kompetensi guru teknik mesin

produktif kelas X dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran di SMK PGRI 1

Surakata dimulai dari perencanakan, menyusun soal, menganalisis dan mengolah

hasil evaluasi serta menginterpretasi dan menindaklanjuti hasilnya adalah ada 1

Page 88: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

orang guru yang memasuki kriteria sangat tinggi dengan presentasi 14,29% adalah

guru teknik mesin produktif kelas X yang mengajar mata pelajaran menggambar

teknik. 4 Orang guru memasuki kriteria tinggi dengan presentasi 57,14% adalah

guru teknik mesin produktif yang mengajar mata pelajaran praktek kerja bangku,

praktek dasar las serta dasar-dasar teknik mesin. 2 orang guru memasuki kriteria

sedang dengan presentasi 28,58% yaitu guru teknik mesin produktif yang

mengajar pemesinan serta guru teknik mesin produktif yang mengajar las dasar.

Jadi sebagian besar guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1

Surakarta dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran sudah dengan baik atau

dengan kriteria tinggi.

Dalam perumusan tujuan evaluasi guru teknik mesin produktif kelas X di

SMK PGRI 1 Surakarta sudah dengan baik dalam perumusan tujuan evaluasi. Hal

ini terlihat dari hasil observasi yang peneliti lakukan, bahwa guru teknik mesin

produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta sudah dengan baik dalam

melengkapi administrasi pembelajaran seperti silabus dan RPP.

Guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta tidak

mengalami kesulitan yang lebih dalam pemilihan teknik evaluasi. Kebanyakan

guru menggunakan tes tertulis kecuali guru praktek menggunakan teknik evaluasi

demontrasi dan jobsheet sebab apabila menggunakan teknik tertulis selain menyita

waktu juga kurang efektif. Dalam penilaian sikap atau afektif guru teknik mesin

produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta juga melakukan dengan mengamati

perilaku siswa baik pada saat pembelajaran berlangsung maupun diluar jam

pembelajaran.

Guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta dalam

penyusunan butir soal sebagian besar memperhatikan taraf kemampuan para

siswa. Soal dibuat dari tingkat kesukaran yang rendah menuju ke tingkat

kesukaran soal yang tinggi. Selain itu guru teknik mesin produktif kelas X di

SMK PGRI 1 Surakarta dalam mengevaluasi juga memperhatikan standart

kelulusan minimal (KKM) dimana nilai minimum kelulusan ditentukan dari hasil

nilai rata-rata nilai siswa di kelas. Meskipun guru teknik mesin produktif kelas X

di SMK PGRI 1 Surakarta telah memiliki kompetensi sebagian besar tinggi dalam

Page 89: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

pelaksanaan evaluasi pembelajaran, sebaiknya para guru teknik mesin produktif di

SMK PGRI 1 Surakarta lebih memperhatikan lagi pelaksanaan evaluasi

pembelajaran dengan selalu membuat kaidah penyusunan soal agar isi yang

dimaksud di dalam soal lebih terarah, menyusun profil kemajuan kelas agar guru

dapat mengidentifikasi kembali kelemahan dan kekuatan komponen

pembelajaran, dan juga dengan membantu para siswa dalam memeberikan arahan

cara penyelesaian soal-soal yang tidak dapat dipecahkan oleh siswa.

Dalam melaksanakan evaluasi seorang guru yang baik, hendaknya sudah

merencanakan berapa kali akan melaksanakan evaluasi. Sebab apabila proses

evaluasi tidak direncanankan terlebih dahulu itu dapat mengganggu jam pelajaran

yang sudah di tentukan dan akhirnya proses belajar mengajar menjadi kacau.

Maka dari itu seorang guru haruslah sudah merencanakan berapa kali bapak/ibu

guru harus melaksanakan evaluasi. Guru teknik mesin produktif kelas X di SMK

PGRI 1 Surakarta sudah dapat dikatakan selalu menentukan frekwensi evaluasi

tiap semester dan setiap guru melaksanakan evaluasi di setiap akhir kompetensi

dasar yang telah tercapai.

Guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta dalam

membuat soal sering memperhatikan kesesuaian materi dengan soal. Hal ini di

perkuat dengan soal-soal yang di tulis guru-guru dalam RPP dan soal-soal tersebut

sesuai dengan materi yang ada di dalam RPP tersebut. Untuk tipe soal yang di

gunakan para guru SMK PGRI 1 Surakarta sudah ditentukan oleh guru bidang

studi masing-masing. Kebanyakan tipe soal yang digunaan adalah tes tertulis dan

kadang pula menggunaan non tes bagi guru-guru praktek untuk efisiensi waktu.

Guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta dalam

validitas soal sudah cukup diperhatikan walaupun kadang di lapangan para guru

menggunakan soal-soal lama tapi apabila ada salah satu soal yang para siswa tidak

dapat mengerjakannya para guru mengganti soal tersebut sehingga para murid

dapat mengerjakannya. Untuk reliabilitas soal atau kemantapan butir soal yang

merupakan suatu alat ukur/tes yang handal, ajeg, dipercaya, guru teknik mesin

produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta sudah cukup baik, terbukti dalam

pembuatan soal guru sering menguji reliabilitas soal sebelum diteskan kepada

Page 90: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

siswa. Cara yang terbaik untuk membahas reliabilitas adalah sejauh mana hasil

pengukuran dari suatu instrument mewakili karakteristik yang diukur. Soal

dikatakan baik apabila reliabilitas/ kemantapan butir soalnya telah diuji oleh guru

terlebih dahulu sebelum diteskan kepada peserta didik

Menganalisis hasil tes pada kategori ini penulis ingin mengetahui

bagaimana guru Teknik mesin produktif dalam mengolah dan menganalisis hasil

tes dari evaluasi pembelajaran yang telah dilaksanakan. Mengolah dan

menganalisis hasil evaluasi dilakukan dengan maksud untuk memberikan makna

terhadap data yang telah berhasil dihimpun dalam kegiatan evaluasi.

Pemberian skor dalam setiap butir soal yang disusun, guru teknik mesin

produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta hampir keseluruhan sering

memberikan skor disetiap butir soal yang disusun.

Guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta yang

peneliti teliti sudah melakukan pemberitahuan setiap hasil evaluasi kepada siswa.

Hasil evaluasi harusnya di perlihatkan kepada siswa namun kadang ada juga yang

hasil evaluasi siswa tidak di beritahukan sama sekali.

Pemberian pelajaran tambahan kepada siswa yang belum mencapai KKM

oleh guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta dilakukan

hanya sebatas kadang-kadang. Hal ini terbukti dari hasil wawancara dan pengisian

angket yang dilakukan oleh peneliti.

Kompetensi guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1

Surakarta dalam menginterpretasi dan menindaklanjuti hasil evaluasi

pembelajaran. Pada kategori ini peneliti ingin mengetahui bagaimana guru teknik

mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta melakukan interpretasi

terhadap data hasil evaluasi yang pada dasarnya adalah verbalisasi dari makna

yang terkandung dalam hasil evaluasi yang telah diolah dan dianalisis. Atas dasar

interpretasi tersebut pada akhirnya dapat dikemukakan kesimpulan-kesimpulan

yang tentunya harus mengacu kepada tujuan dilakukannya evaluasi itu sendiri.

Dengan adanya pembahasan mengenai hasil evaluasi yang telah dilaksanakan,

maka guru akan mengidentifikasi sejauh mana daya serap siswa dalam materi

yang dujikan tersebut. Profil siswa digunakan untuk mengetahui siswa yang

Page 91: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

pandai maupun yang kurang pandai dan di gunakan untuk mengetahui kemajuan

siswa dalam kelas.

Adapun beberapa hal yang dilakukan oleh kepala SMK PGRI 1 Surakarta

dalam meningkatkan kompetensi guru teknik mesin produktif kelas X diantaranya

adalah dengan menyalurkan wadah MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran),

team teaching, In House Training baik dengan mengundang tutor dari luar

ataupun dengan teman sejawat, serta melakukan supervise akademik maupun

klinis.

Page 92: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti di SMK PGRI 1

Surakarta yang mengkaji tentang kompetensi guru teknik mesin produktif kelas X

teknik pemesinan dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran dapat disimpulkan

sebagai berikut :

1. Guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta adalah guru

yang memiliki kompetensi yang baik dalam pelaksanaan evaluasi

pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari kemampuan dan keahlian para guru

pada saat melaksanakan evaluasi pembelajaran dengan sudah memperhatikan

dan memahami prosedur dan teknik-teknik evaluasi pendidikan dan juga dapat

menafsirkan hasil dari evaluasi yang telah dilaksanakan yang kemudian

ditindaklanjuti untuk memperoleh pembelajaran yang lebih optimal.

2. Pada dasarnya evaluasi pembelajaran bertujuan untuk mengetahui informasi

informasi yang dibutuhkan untuk memperbaiki proses pembelajaran. Akan

tetapi proses pelaksanaannya tetap mengacu kepada langakah-langkah evaluasi

pendidikan. Hal itulah yang kemudian diterapkan di SMK PGRI 1 Surakarta,

yaitu pada pelaksanaan evaluasi pembelajaran di sebagian besar sudah berjalan

dengan baik berdasarkan langkah-langkah evaluasi pendidikan, pelaksanaan

evaluasi pembelajaran tersebut dimulai dari merumuskan perencanaan evaluasi,

menyusun soal tes, mengolah dan menganalisis hasil tes yang kemudian

dilanjutkan dengan menginterpretasi serta menindaklanjuti hasil evaluasi.

Page 93: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

80

B. Implikasi

Setelah penelitian ini selesai dan menghasilkan beberapa kesimpulan,

maka ada beberapa implikasi yang menjadi tindak lanjut agar penelitian dapat

dimanfaatkan dengan berbagai kepentingan yang relevan.

1. Implikasi Teoritis

Hasil penelitian tentang studi kompetensi guru teknik mesin produktif dalam

pelaksanaan evaluasi pembelajaran di SMK PGRI 1 Surakarta. Penelitian ini

menggunakan bentuk kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Metodologi

kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.

ini dapat menjadi acuan bagi penelitian selanjutnya yang relevan. Temuan-temuan

yang dihasilkan dari penelitian ini dapat menjadi dasar pedoman bagi pihak-pihak

berkepentingan untuk melihat kembali berbagai permasalahan di SMK.

2 . Implikasi Praktis

Hasil penelitian tentang studi kompetensi guru teknik mesin produktif

dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran di SMK PGRI 1 Surakarta. ini dapat

menjadi bahan evaluasi bagi sekolah untuk kembali menentukan dan menata input

untuk melaksanakan proses penididikan yang lebih baik di masa yang akan

datang.

C. Saran

1. Bagi guru

Meskipun guru teknik mesin produktif di SMK PGRI 1 Surakarta telah

memiliki kompetensi yang tinggi dan sedang dalam pelaksanaan evaluasi

pembelajaran, sehingga akan lebih baik lagi apabila, para guru teknik mesin

produktif di SMK PGRI 1 Surakarta lebih memperhatikan lagi pelaksanaan

evaluasi pembelajaran dengan selalu membuat kaidah penyusunan soal agar isi

yang dimaksud di dalam soal lebih terarah, menyusun profil kemajuan kelas agar

guru dapat mengidentifikasi kembali kelemahan dan kekuatan komponen

Page 94: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id STUDI KOMPETENSI .../Studi... · PEMBELAJARAN BAGI SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

81

pembelajaran, dan juga dengan membantu para siswa dalam memeberikan arahan

cara penyelesaian soal-soal yang tidak dapat dipecahkan oleh siswa.

2. Bagi kompetensi keahlian teknik pemesinan

Program keahlian diharapkan mampu memperhatikan proses evaluasi

pembelajaran dengan cara memberi penyuluhan, guru sebagai evaluator sudah

seharusnya dapat melaksanakan proses evaluasi dengan baik, oleh karena itu, guru

diharuskan lebih memperkaya skill kompetensinya dalam evaluasi dengan lebih

memahami lagi tentang teknik dan prosedur evaluasi hingga menafsirkan hasil

dari pelaksanaan evaluasi tersebut dan didapatkan keputusan yang tepat demi

tercapainya tujuan pembelajaran.

3. Bagi sekolah - 76 -

Pihak sekolah juga hendaknya ikut berperan aktif dalam memperhatikan

pelaksanaan evaluasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan mengontrol

setiap laporan hasil evaluasi dan juga ikut berpartisipasi dalam meningkatan

kompetensi guru teknik mesin produktif di SMK PGRI 1 Surakarta dalam

pelaksanaan evaluasi pembelajaran.