perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh...SERVIS ATAS BOLAVOLI SISWA KELAS V...
Transcript of perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh...SERVIS ATAS BOLAVOLI SISWA KELAS V...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENGARUH PENDEKATAN BERMAIN TERHADAP KEMAMPUAN
SERVIS ATAS BOLAVOLI SISWA KELAS V SD NEGERI
PELEMAN 2 KECAMATAN GEMOLONG KABUPATEN
SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Oleh :
WAHYU DIANA PUTRA
NIM. X 4609036
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PENGARUH PENDEKATAN BERMAIN TERHADAP KEMAMPUAN
SERVIS ATAS BOLAVOLI SISWA KELAS V SD NEGERI
PELEMAN 2 KECAMATAN GEMOLONG KABUPATEN
SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Oleh :
WAHYU DIANA PUTRA
NIM. X 4609036
Skripsi
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar
SarjanaPendidikan Program Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreaasi
Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji
Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Surakarta, November 2011
Pembimbing I
Drs.H. Sunardi, M.Kes NIP. 19581121 199003 1 004
Pembimbing II
Drs. Budhi Satyawan, M.Pd NIP. 19650909 199403 1 003
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan
diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Hari : Kamis
Tanggal : 3 November 2011
Tim Penguji Skripsi :
(Nama Terang ) TandaTangan
Ketua : Drs. H. Agus Margono, M. Kes .......................
Sekretaris : Deddy Whinata, S.Or, M.Pd
Anggota I : Drs. H. Sunardi, M. Kes
Anggota II : Drs. Budhi Satyawan, M. Pd
Disahkan oleh :
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Dekan,
Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd NIP. 19600727 198702 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
ABSTRAK
Wahyu Diana Putra. PENGARUH PENDEKATAN BERMAIN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS BOLAVOLI SISWA KELAS V SD NEGERI PELEMAN 2 KECAMATAN GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juni 2011.
Tujuan penelitian : Untuk mengetahui pengaruh pendekatan bermain
terhadap kemampuan servis atas bolavoli siswa kelas V SD Negeri Peleman 2
Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2010/2011.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi
experiment atau disebut juga eksperimen semu dengan menggunakan rancangan
pre-test and post-test group, subjek penelitian yaitu semua siswa kelas V SD
Negeri Peleman 2 Kecamatan Gemolong tahun pelajaran 2010/2011 dengan
jumlah 30 siswa. Terdiri 18 siswa putra dan 12 siswa putri. Data dalam penelitian
ini diperoleh melalui satu instrumen tes, yaitu teknik pengumpulan data dengan
memodifikasi tes kemampuan servis atas dari AAHPER (American Association
Health Physical Education Recreation). Teknik analisis data yaitu dengan
reliabilitas dan uji perbedaan dengan taraf signifikansi 5%.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa Pendekatan
bermain dapat meningkatkan kemampuan servis atas bolavoli siswa kelas V SD
Negeri Peleman 2 Kecamatan Gemolong tahun pelajaran 2010/2011, dengan nilai
perhitungan thit sebesar 16,08 dan ttabel sebesar 2,045 pada taraf signifikasi 5%.
Dengan prosentase peningkatan 99,35%.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
MOTTO
Barang siapa berjalan untuk menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan
baginya jalan ke surga.
(HR. Muslim)
Keraguan adalah kegagalan yang mungkin akan membuat kehilangan
kemenangan karena takut menghadapinya.
(William Shakespeare)
Tidak cukup kita punya target untuk diraih, kita juga perlu tekad baja, mental
pantang menyerah, serta terus fokus, fokus, dan fokus alam memperjuangkannya.
( Andrie Wongso)
Mimpi dan keinginan bukan hanya sebagai angan-angan saja tetapi sesuatu yang
harus kita perjuangkan.
(Penulis)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kupersembahkan skripsi ini untuk:
− Bapak Edi Jajang Subandrio - Ibu Budi Suryani, ayah dan ibuku yang selalu
menjadi motivasiku sepanjang hidupku
− Muhammad Ilham Safii, Encus Widiyatmoko,Risti Meingga Wijayanti sahabat
terkasih motivasimu selalu menyertaiku dan keberadaanmu selalu memacuku
menyelesaikan skripsi ini
− Dian Budiawan, Indah Diani Putri, Kurnia Dian Anggara saudaraku tersayang
− Teman-teman , kakak-kakak dan adik-adik tingkatku di Penjaskesrek KG
JPOK FKIP UNS
− FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta, almamater tercinta kampus
tempat kutimba aneka ilmu untuk kiprah berolahraga
− SD Negeri Peleman 2 Kecamatan Gemolong yang bersedia memberi
ijin dan fasilitas sehingga penelitian ini berjalan lancar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang memberi
kenikmatan dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
guna memenuhi sebagian persyaratan mendapat gelar Sarjana Pendidikan. Selama
pembuatan skripsi ini, tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak. Untuk itu, penulis ucapkan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan izin
penulisan skripsi;
2. Drs. H. Mulyono, M.M., Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
telah memberikan persetujuan skripsi;
3. Waluyo, S.Pd, M.Or Ketua Program Pendidikan Jasmani Kesehatan dan
Rekreasi yang telah memberikan izin penulisan skripsi;
4. Drs. H. Sunardi M. Kes., sebagai pembimbing I dan Drs. Budhi Satyawan,
M.Pd sebagai pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan dan
dorongan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan
lancar;
5. Drs. Heru Suranto, M.Pd, Pembimbing Akademik, yang telah memberikan
arahan dan bimbingan selama menjadi mhasiswa di Program Pendidikan
Kepelatihan Olahraga FKIP UNS;
6. Bapak-Ibu dosen Program Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi yang
secara tulus memberikan ilmu dan masukan-masukan kepada penulis;
7. Rekan-rekan Penjaskesrek KG ‘09 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu
yang membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa dan
dalam menyelesaikan skripsi ini;
8. Kepala Sekolah SD Negeri Peleman 2 Kecamatan Gemolong Kabupaten
Sragen yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian;
9. Siswa kelas 5 SD Negeri Peleman 2 Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen
yang menjadi objek dalam penelitian saya;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
10. Berbagai pihak yang telah membantu penulis, yang tidak mungkin penulis
sebutkan satu persatu.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Akhirnya penulis
berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi
pembaca.
Surakarta, 3 November 2011
WDP
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ........................................................................................................ i
PENGAJUAN ............................................................................................. ii
PERSETUJUAN ........................................................................................ iii
PENGESAHAN .......................................................................................... iv
ABSTRAK ................................................................................................ v
MOTTO ...................................................................................................... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. vii
KATA PENGANTAR ............................................................................... viii
DAFTAR ISI ............................................................................................... x
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR . ................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xiv
BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1
B. Identifikasi Masalah............................................................ 3
C. Pembatasan Masalah........................................................... 3
D. Perumusan Masalah ............................................................ 4
E. Tujuan Penelitian ................................................................ 4
F. Manfaat Penelitian .............................................................. 4
BAB II. LANDASAN TEORI ................................................................ 5
A. Tinjauan Pustaka................................................................. 5
1. Permainan Bolavoli....................................................... 5
a. Hakikat Permainan Bolavoli................................... 5
b. Permainan Bolavoli Mini........................................ 5
c. Teknik Dasar Permainan Bolavoli............................. 7
d. Servis Atas Bolavoli................................................. 9
2. Bermain....................................................................... 13
a. Pengertian Bermain................................................. 13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
b. Karakteristik Bermain............................................ 14
c. Jenis-jenis Bermain................................................ 15
d. Faktor-faktor Mempengaruhi Bermain.................. 15
e. Manfaat Bermain.................................................... 15
f. Tahapan Usia Anak dalam Bermain...................... 16
3. Pendekatan Pembelajaran........................................... 17
a. Hakikat Pendekatan Pembelajaran......................... 17
b. Ciri-ciri Pembelajaran............................................ 18
c. Prinsip-prinsip dalam Pembelajaran...................... 20
4. Pendekatan Bermain.................................................... 24
B. Kerangka Berpikir.............................................................. 26
C. Hipotesis............................................................................. 28
BAB III. METODE PENELITIAN ......................................................... 29
A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................. 29
B. Variabel Penelitian.............................................................. 29
C. Definisi Operasional Variabel............................................ 30
D. Subjek Penelitian ................................................................. 30
E. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 30
F. Rancangan Penelitian .......................................................... 30
G. Teknik Analisis Data ........................................................... 31
BAB IV. HASIL PENELITIAN ................................................................ 33
A. Deskripsi Data ..................................................................... 33
B. Pengujian Hipotesis……………………………………… . 33
C. Pembahasan Hasil Analisis Data ......................................... 35
BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN .................................. 37
A. Simpulan ............................................................................. 37
B. Implikasi .............................................................................. 37
C. Saran .................................................................................... 37
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 39
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Deskripsi Data Tes Awal dan Tes Akhir................................... 33
Tabel 2 Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas Data ...................................... 33
Tabel 3 Range Kategori Reliabilitas ....................................................... 34
Tabel 4 Rangkuman Hasil t-test Antara Tes Awal da Akhir.................. 34
Tabel 5 Rekapitulasi Tes Awal..................................................... ......... 46
Tabel 6 Rekapitulasi Tes Akhir.................................................... ......... 48
Tabel 7 Rekapitulasi Tes Awal dan Akhir...................................... ...... 50
Tabel 8 Rekapitulasi Peningkatan Tes Awal dan Tes Akhir.............. ... 52
Tabel 9 Uji Reliabilitas ............................................................... ......... 54
Tabel 10 Tabel ANAVA................................................................ .......... 57
Tabel 11 Uji Perbedaan................................................................. .......... 59
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Sikap Permulaan Servis Atas ................................................ 10
Gambar 2 Sikap Pelaksanaan Servis Atas............................................. 11
Gambar 3 Sikap Akhir Servis Atas ........................................................ 11
Gambar 4 Rancangan Penilitian pre-test and post-test group ............... 31
Gambar 5 Lapangan Yang Dipetak-petak .............................................. 42
Gambar 6 Dokumentasi Penelitian................................................ ........ 62
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Petunjuk Pelaksanaan Tes Servis Atas Bolavoli.............. ... 41
Lampiran 2 Program Pembelajaran................................................ ........ 43
Lampiran 3 Data Tes Awal ...................................................................... 46
Lampiran 4 Data Tes Akhir...................................................................... 48
Lampiran 5 Rekapitulasi Data Hasil Tes awal dan Akhir ...................... 50
Lampiran 6 Rekapitulasi Peningkatan Hasil Tes dan Tes Akhir ............ 52
Lampiran 7 Uji Reliabilitas Data Tes Awal ........................................... 54
Lampiran 8 Uji Perbedaan Tes Awal dan Tes Akhir......................... ..... 59
Lampiran 9 Dokumentasi Penelitian ...................................................... 63
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bolavoli merupakan cabang olahraga permainan yang cukup
memasyarakat. Permainan bolavoli telah lama dikenal di Indonesia sejak jaman
penjajahan Belanda, sampai sekarang. Namun pada kenyataannya, masih banyak
siswa yang belum memahami hakikat dari permainan bolavoli yang sebenarnya.
Melalui permainan bolavoli banyak aspek yang dapat dibentuk pada diri
seseorang.
Di dalam permainan bolavoli yang cara bermainnya menggunakan teknik
dasar seperi servis, pasing, dan smas. Maka perlu untuk mengajarkan kepada
sisiwa SD tentang teknik dasar tersebut, karena tanpa penguasaan yang baik dan
benar siswa kurang optimal dalam menguasai pembelajaran bolavoli. Dalam
kaitannya tentang teknik dasar yang khususnya servis atas, upaya pembelajaran
servis atas pada siswa sekolah perlu diterapkan dengan cara mengajar dan
pendekatan yang baik dan tepat. Karena dalam pembelajaran servis atas siswa
kurang bisa mengusai teknik dasar ini, siswa lebih memilih menggunakan servis
bawah yang gerakan dan pelaksanaannya yang lebih mudah padahal didalam
permainan bolavoli servis atas lebih efisien untuk mematikan lawan, selain itu
pembelajaran di sekolah tidak hanya servis bawah tetapi meliputi servis atas. Pada
dasarnya siswa dapat melakukan servis atas tersebut akan tetapi kemampuan
siswa dalam melakukan servis atas ini belum dioptimalkan secara maksimal.
Pada umumnya pembelajaran bolavoli khususnya servis yang sering
dilaksanakan guru penjas masih bersifat tradisional. Pembelajaran penjas secara
tradisional yaitu, guru menerangkan materi pelajaran yang diajarkan, kemudian
memberikan contoh dan siswa harus mengulang-ulang sampai materi yang
dipelajari dikuasai siswa. Jika materi belum dapat diselesaikan, maka pada
pertemuan berikutnya diulang kembali. Pembelajaran seperti ini sangat monoton,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
siswa merasa jenuh, siswa harus mengikuti semua instruksi dari guru, bahkan
terkadang siswa merasa takut dengan gurunya bila tidak dapat melaksanakannya.
Di samping itu juga, guru terkadang kurang inovatif dan kreatif, sehingga
pembelajarannya kelihatan monoton. Pembelajaran pendidikan jasmani yang
monoton disebabkan oleh beberapa hal di antaranya tidak adanya sarana
mendukung, dan dari pihak guru sendiri tidak kreatif dan inovatif baik dalam
pendekatan pembelajaran maupun strategi dalam membelajarkan pendidikan
jasmani. Kegiatan-kegiatan pembelajaran bolavoli yang monoton akan berdampak
pada motivasi belajar menurun. Di samping itu metode pendekatan pembelajaran
yang kurang sesuai dalam pembelajaran teknik servis atas membuat siswa kurang
antusias terhadap pembelajaran servis atas tersebut karena cenderung kurang
menarik. Jika dalam belajar penguasaan materi siswa menurun maka tujuan
pembelajaran tidak dapat dicapai secara maksimal.
Model pendekatan bermain yang sebagai salah satu usaha mendorong
untuk meningkatkan pelaksanaan pembelajaran servis atas bolavoli di lapangan
yang benar-benar berorientasi kepada siswa dan membuat siswa tertarik dalam
pembelajaran ini. Pembelajaran servis atas bolavoli merupakan kombinasi antara
kegembiraan gerak dan tantangan tugas gerak yang dekat dengan pengalaman
nyata. Dengan demikian guru dapat memanfaatkan pendekatan bermain ini untuk
memotivasi siswa melakukan servis atas dengan memberikan materi yang
merangsang untuk bermain atau kegiatan yang menyenangkan.
Dari berbagai penyebab di atas masalah yang muncul sesungguhnya
adalah kualitas metode yang kurang sesuai, sehingga mengakibatkan penguasaan
servis atas siswa kelas V SD Negeri Peleman 2 terhadap materi servis atas
bolavoli belum bisa tercapai.
Selain itu tidak adanya jam tambahan atau kegiatan ekstrakulikuler di
sekolah yang memfokuskan pada kegiatan bolavoli khususnya servis atas. Karena
hanya dalam kegiatan ekstrakulikuler yang memungkinkan siswa dapat
kesempatan waktu didampingi oleh guru untuk menguasai teknik dasar servis
atas, sehingga mendapat pengarahan dan latihan yang benar. Servis atas perlu
adanya latihan yang berkelanjutan yang membuat siswa lebih terbiasa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
melakukannya. Makin sering siswa melakukan latihan servis atas kemungkinan
siswa dapat melakukan servis atas dengan baik dan benar juga semakin besar.
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka peneliti
ingin mengetahui pengaruh pendekatan bermain terhadap kemampuan servis atas
bolavoli siswa kelas v SD Negeri Peleman 2 Kecamatan Gemolong Kabupaten
Sragen tahun pelajaran 2010/2011.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang telah dikemukakan maka dapat diidentifikasi
permasalahan sebagai berikut :
1. Kemampuan siswa dalam servis atas belum dioptimalkan secara maksimal.
2. Tidak adanya jam tambahan atau kegiatan ekstrakulikuler di sekolah yang
memfokuskan pada kegiatan bolavoli khususnya servis atas.
3. Pembelajaran bolavoli khususnya servis atas yang sering dilaksanakan guru
penjas masih bersifat tradisional sehingga terkesan monoton.
4. Tidak adanya latihan sevis atas yang berkelanjutan.
5. Siswa kesulitan dalam melakukan teknik servis atas bolavoli.
6. Metode atau pendekatan yang dipakai guru belum sesuai dengan keadaan siswa
di lapangan.
C. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari penafsiran yang salah terhadap permasalahan
penelitian, masalah penelitian perlu dibatasi agar tidak menyimpang dari tujuan
penelitian. Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah
1. Pendekatan bermain dalam pembelajaran bolavoli siswa.
2. Kemampuan servis atas bolavoli siswa kelas V SD Negeri Peleman 2
Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2011/2012.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
D. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat ditarik
kesimpulan yang menjadi masalah dalam hal ini adalah :
Apakah pendekatan bermain berpengaruh terhadap kemampuan servis
atas bolavoli siswa kelas V SD Negeri Peleman 2 Kecamatan Gemolong tahun
pelajaran 2010/2011?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah yang telah disampaikan, maka tujuan
penelitian ini adalah :
Untuk mengetahui pengaruh pendekatan bermain terhadap kemampuan
servis atas bolavoli siswa kelas V SD Negeri Peleman 2 Kecamatan Gemolong
Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2010/2011.
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi guru: guru dapat menerapkan strategi pembelajaran yang menyenangkan,
khususnya penguasaan servis atas bolavoli.
2. Bagi siswa: hasil penelitian ini bermanfaat bagi siswa yang bermasalah dalam
mengikuti pembelajaran servis atas bolavoli melalui pendekatan bermain.
3. Bagi sekolah: hasil penelitian ini membantu memperbaiki pembelajaran
pendidikan jasmani di sekolah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Permainan Bolavoli
a. Hakikat Permainan Bolavoli
Bolavoli merupakan cabang olahraga permainan yang cukup
memasyarakat. Permainan bolavoli telah lama dikenal di Indonesia sejak jaman
penjajahan Belanda, sampai sekarang. Namun pada kenyataannya, masih banyak
orang yang belum memahami hakikat dari permainan bolavoli yang sebenarnya.
Melalui permainan bolavoli banyak aspek yang dapat dibentuk pada diri
seseorang. Berkaitan hakikat permainan bolavoli, Sugiyanto, Soedarwo dan
Sunardi (1994: 1) menyatakan bahwa, ada beberapa hal penting hakikat dari
permainan bolavoli yang perlu dipahami yaitu :
1) Permainan bolavoli sebagai aktivitas olahraga. 2) Permainan bolavoli sebagai aktivitas kelompok. 3) Bermain bolavoli memerlukan kemampuan gerak yang kompleks. 4) Bermain bolavoli memerlukan kemampuan fisik yang berbeda. 5) Bermain bolavoli memerlukan keterampilan intelektual yang cukup baik.
Hakikat permainan bolavoli ini penting untuk dipahami oleh setiap orang
yang melakukannya. Dengan memahami hakikat permainan bolavoli ini akan
banyak manfaat yang diperolehnya. Lebih jelasnya berikut ini diuraikan secara
singkat masing-masing hakikat permainan bolavoli sebagai berikut.
b. Permainan Bolavoli Mini
Permainan bolavoli mini pada dasarnya merupakan bentuk permainan
bolavoli yang memiliki aturan yang berbeda dengan permainan bolavoli standar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
Permainan bolavoli mini pada umumnya diberikan pada siswa sekolah dasar.
Berkaitan dengan permainan bolavoli mini PBVSI (1995: 56&73) menjelaskan:
Permainan bolavoli mini adalah permainan bolavoli yang dimainkan di atas lapangan kecil dengan empat pemain tiap-tiap tim dan mempergunakan peraturan sederhana. Adapun ukuran lapangan 12 m, lebar 5,5 m dan garis serang 2 m dari garis tengah, tinggi net untuk putra 2,10 m, untuk putri 2 m dan panjang net 7 m. Pertandingan dengan sistem dua set kemenangan 2-0, 2-1. Bola yang digunakan bola ukuran nomor 4, garis tengah 22-24 cm, berat 230-250 gram.
Berdasarkan pendapat tersebut menunjukkan bahwa permainan bolavoli
mini memiliki ukuran lapangan yang berbeda dan peraturan yang berbeda pula
dengan permainan bolavoli standar. Namun mendasar cara permainannya sama
dengan permainan bolavoli standar, yaitu bola dipantul sebanyak-banyaknya tiga
kali. Seperti dijelaskan dalam peraturan PBVSI permainan bolavoli edisi (2001-
2004: 7) bahwa, “Tujuan dari permainan bolavoli adalah melewatkan bola di atas
net agar dapat jatuh menyentuh lantai lapangan lawan dan untuk mencegah usaha
yang sama dari lawan. Setiap tim dapat memainkan tiga pantulan untuk
mengembalikan bola (di luar perkenaan blok)”. Pendapat lain dikemukakan
A.Sarumpaet, Zulfar Djazet, dan Imam Sadikin (1992: 86) bahwa, ”Prinsip
bermain bolavoli adalah memainkan bola dengan memvoli (memukul dengan
tangan) dan berusaha menjatuhkannya ke dalam permainan lapangan lawan
dengan menyeberangkan bola lewat atas net atau jaring, dan mempertahankannya
agar bola tidak jatuh di lapangan sendiri”.
Permainan bolavoli harus dilakukan dengan dipantulkan. Syarat pantulan
bola harus sempurna tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku. Dari
masing-masing tim dapat memantulakan bola sebanyak-banyaknya tiga kali dan
setelah itu bola harus diseberangkan melewati net ke daerah permainan lawan.
Untuk memantulkan bola dapat menggunakan seluruh tubuh. Seperti
dikemukakan Amung Ma’mun & Toto Subroto (2001: 37) bahwa, “Semua bagian
tubuh yang sah untuk memainkan bola batasnya dari lutut ke atas. Sekarang
seluruh bagian tubuh diperkenankan untuk memainkan bola”. Oleh karena itu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
untuk mencapai keterampilan bermain bolavoli harus menguasai gerak dasar
bolavoli.
c. Teknik Dasar Permainan Bolavoli
Syarat utama agar dapat memainkan bolavoli adalah menguasai teknik
dasar bermain bolavoli. Hal ini sesuai pendapat A. Sarumpaet dkk., (1992: 86)
bahwa, “Agar permainan bolavoli berjalan atau berlangsung dengan baik, lancar
dan teratur, maka para pemain dituntut harus menguasai unsur-unsur dasar
permainan, yaitu teknik dasar bermain bolavoli”.
Teknik dasar bolavoli pada dasarnya merupakan suatu upaya seorang
pemain untuk memainkan bola berdasarkan peraturan dalam permainan bolavoli.
Aip Syarifudin dan Muhadi (1991: 187) menyatakan, “Teknik dasar permainan
bolavoli merupakan permainan untuk melakukan bentuk-bentuk gerakan yang
berhubungan dengan permainan bolavoli”. Menurut M. Yunus (1992: 68) bahwa,
“Teknik dalam permainan bolavoli dapat diartikan sebagai cara memainkan bola
dengan efektif dan efisien sesuai dengan peraturan permainan yang berlaku untuk
mencapai hasil yang optimal”. Sedangkan Dieter Beutelstahl (2005: 9)
berpendapat, “Teknik merupakan prosedur yang telah dikembangkan berdasarkan
praktek, dan bertujuan mencari penyelesaian suatu problem pergerakan tertentu
dengan cara yang paling ekonomis dan berguna”.
Berdasarkan pengertian teknik dasar bolavoli yang dikemukakan tiga ahli
tersebut dapat disimpulkan bahwa teknik dasar bolavoli merupakan suatu gerakan
yang dilakukan secara efektif dan efisien untuk menyelesaikan tugas yang pasti
dalam permainan bolavoli. Teknik dalam permainan bolavoli merupakan aktifitas
jasmani yang menyangkut cara memainkan bola dengan efektif dan efisien sesuai
peraturan permainan yang berlaku untuk mencapai suatu hasil yang optimal.
Dalam sebuah tim bolavoli, untuk menuju prestasi yang optimal di samping butuh
kekompakan antar pemain, juga perlu didukung oleh penguasaan teknik dasar
yang baik dari tiap pemain. Pengertian teknik dasar sendiri menurut Soedarwo,
Sunardi, Agus Margono (1997: 6) adalah: suatu proses melahirkan keaktifan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
jasmani dan membuktikan suatu praktik dengan sebaik mungkin untuk
menyelesaikan tugas yang pasti, dalam hal ini cabang permainan bolavoli.
Kemudian teknik dasar permainan bolavoli sendiri menurut Soedarwo,
Sunardi, Agus Margono (1997:7) adalah sebagai berikut:
1. Passing a) Teknik pass atas b) Teknik pass bawah c) Set-up/umpan
2. Smash a) Normal smash b) Semi smash c) Push smash
3. Servis a) Service tangan bawah b) Service tangan atas
(1) Tenis service (2) Floating (3) Cekis
4. Block / Bendungan a) Block tunggal b) Block berlawanan
Perkembangan suatu cabang olahraga, dalam kenyataannya mengalami
berbagai perubahan. Seperti dikemukakan oleh Soedarwo, Suyati, Sunardi
(2000:1) bahwa, “Teknik bermain bolavoli terus berkembang dengan peraturan
permainan yang berlaku dan seharusnya selalu berorientasi pada prinsip efisien
dan efektivitas daripada gerakan”. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan
bahwa teknik dasar permainan bolavoli merupakan langkah awal agar dapat
bermain dengan baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
d. Servis Atas Bolavoli
1) Servis Atas
Servis atas merupakan bentuk gerakan memukul bola menggunakan
lengan yang pelaksanaanya bola dipukul di atas kepala. Servis atas merupakan
bentuk pukulan yang memiliki efektivitas tinggi untuk melakukan serangan,
dibandingkan dengan servis bawah. Seperti dikemukakan Agus Mukholid (2004:
35) bahwa , “Kelemahan servis tangan bawah adalah mudah diterima dan
lintasannya melambung tinggi sehingga mudah diantisipasi lawan”. Servis dapat
dikategorikan sebagai serangan karena pukulan servis atas memiliki tenaga ayun
lebih besar dan kecepatan gerakan lengan pemukul juga lebih besar. Selain itu
juga, lintasan bola lebih pendek sehingga bola sulit untuk diprediksi lawan.
Servis sebagai serangan, maka server dalam melakukan servis dapat
melakukakn berbagai macam jenis servis yang dianggap paling efektif untuk
mematikan lawan. Barbara L.V. & Bonnie J.F. (1996:28) menyatakan “Servis
canggih yang populer adalah servis topspin, servis memegang melingkar
(roundhouse floater), dan servis meloncat (jump serve)”. Berkaitan dengan jenis
servis atas, Suharno HP.(1985:25-26) membedakan servis atas menjadi tiga yaitu:
“(1) Tenis servis, (2) Servis floating/mengapung, (3) Servis cekis”.
Dari beberapa macam jenis servis atas tersebut, seorang pemain harus
menguasainya. Kemampuan seorang pemain bolavoli menguasai berbagai macam
jenis servis dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin dalam suatu pertandingan,
sehingga akan mendukung pencapaian kemenangan timnya. Untuk dapat
melakukan servis atas dengan baik, maka harus menguasai teknik servis atas.
Semakin baik dalam menguasai teknik servis atas mempunyai peluang yang besar
untuk mendapatkan poin melalui servis.
2) Rangkaian Pelaksanaan Servis Atas
Keberhasilan dalam melaksanakan servis atas harus didukung penguasaan
teknik servis yang baik dan benar. Menurut Sugiyanto, Soedarwo, Sunardi (1994:
20-21) teknik servis atas meliputi “(1) sikap permulaan, (2) sikap saat perkenaan
dan, (3) sikap akhir”. Teknik-teknik servis atas harus dilakukan dengan baik dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
benar, agar dapat memperoleh hasil servis yang baik. Adapun pelaksanaannya
teknik servis atas sebagai berikut :
a) Sikap permulaan:
Ambil sikap berdiri dengan kaki kiri berada lebih kedepan daripada kaki kanan
dan kedua lutut ditekuk. Tangan kiri dan tangan kanan bersama-sama
memegang bola. Tangan kiri menyangga bola sedang tangan kanan memegang
bagian atas bola. Bola dilambungkan dengan tangan kiri ke atas sampai
ketinggian kurang lebih setengah meter di atas kepala. Tangan kanan segera
ditarik ke belakang atas kepala, dengan telapak kanan menghadap ke depan.
Gambar 1. Sikap Permulaan Servis Atas
(Barbara L.V. & Bonnier J.F. 1996:31)
b) Sikap saat perkenaan:
Setelah tangan kanan berada di atas belakang kepala dan bola berada
sejangkauan tangan maka segera bola dipukul dengan cara memukul seperti
pada smas. Sewaktu akan melakukan servis prehatian harus selalu terpusat
pada bola. Lecutan tangan dan lengan sangat diperlukan dalam servis atas, bila
perlu dibantu gerakan togok ke arah depan sehingga bola akan memutar lebih
banyak. Pada waktu lengan dilecutkan siku jangan sampai ikut tertarik ke
bawah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Gambar 2. Sikap Pelaksanaan Servis Atas
(Barbara L.V & Bonnie J.F. 1996:31)
c) Sikap akhir:
Setelah memukul bola maka diikuti langkah kaki kanan ke depan dan terus
masuk ke lapangan permainan serta mengambil sikap siap normal.
Gambar 3. Sikap Akhir Servis Atas
(Barbara L.V. & Bonnie J.F 1996:31)
3) Kesalahan Melakukan Servis Atas
Sebagai serangan servis bukan merupakan hal yang mudah untuk
melakukannya. Setiap jenis pukulan servis atas memiliki teknik yang berbeda-
beda, sehingga tidak menutup kemungkinan servis yang dilakukan sering terjadi
kesalahan. Menurut Barbara L.V. & Bonnie J.F. (1996: 35) kesalahan dalam
melakukan servis diantaranya “(1) Bola menabrak net, (2) Bola mengarah ke
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
kanan, (3) Servis tidak dapat melewati net, (4) Bola jatuh melewati garis, (5)
Anda harus melangkah 2 atau 3 langkah untuk melakukan servis”.
Keberhasilan servis atas sangat bergantung penguasaan teknik yang baik
dan sempurna. Keberhasilan servis akan dapat mempengaruhi jalannya permainan
secara keseluruhan. Oleh karena itu kesalahan-kesalahan seperti di atas harus
dihindari. Bila terjadi kesalahan harus segera dibutuhkan. Lebih lanjut Barbara
L.V. dan Bonnie J.F. (1996: 35) memberikan cara memperbaiki kesalahan servis
atas yaitu:
a. Lemparkan bola ke belakang bahu dan lengan anda memukul bola. b. Lemparan harus dilakukan di depan tubuh anda, tidak di luar bahu dari
lengan anda yang memukul bola. c. Pindahkan berat badan anda pada saat memukul bola. Pukul bola
dengan tumit telapak tangan anda terbuka. d. Pukul bola dibagian tengah belakang dan tekuk pergelangan tangan
anda dengan penuh tenaga, putar jemari tangan anda pada bola dan akhiri dengan menjatuhkan lengan anda ke pinggang.
e. Lemparkan bola sedikit ke belakang bahu anda dan pindahkan berat badan anda ke depan.
Untuk memperoleh kualitas servis atas yang baik, maka setiap terjadi
kesalahan harus dicermati letak kesalahannya, dan untuk pukulan servis
berikutnya kesalahan dapat terhindari. Kemampuan siswa dalam mencermati
setiap kesalahan yang dilakukan akan dapat membentuk pola pukulan servis
seperti yang diharapkan. Oleh karena itu sejak awal pembelajaran harus
ditanamkan servis yang benar, agar dapat menguasai teknik servis atas sehingga
akan terhindar dari kesalahan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
2. Bermain
a. Pengertian Bermain
Menurut Maykes S.Tedjasaputra (2001) dikemukakan bahwa “Bermain
adalah aktivitas yang menyenangkan dan merupakan kebutuhan yang sudah
melekat (inherent) dalam diri setiap anak”. Dengan demikian anak dapat belajar
berbagai ketrampilan dengan senang hati, tanpa merasa terpaksa atau dipaksa
untuk mempelajarinya.
Dari beberapa macam pendekatan, ada juga salah satu pendekatan yang
sering digunakan oleh guru-guru Penjasorkes diantaranya adalah melalui bermain.
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa dunia anak adalah dunia bermain dan
belajar, sehingga dengan bermain diharapkan siswa mampu mengoptimalisasikan
kemampuan yang dimiliki. Bagi anak, bermain merupakan urusan yang serius,
dan keseriusan yang dikaitkan dengan tujuan akan memberikan nilai pendidikan.
Bermain merupakan cara agar anak mengeksplorasi dan berkesperimen dengan
dunia yang mengitarinya karena anak membentuk atau membangun hubungan-
hubungan dengan dunianya. Melalui bermain aktif anak belajar bergerak untuk
kepentingan gerak dan juga untuk kepentingan belajar. Pengalaman bermain yang
diarahkan dapat memberikan cara-cara efektif dengan mengembangkan dan
memperluas berbagai kemampuan gerak dasar anak.
Pendidikan jasmani merupakan pendidikan yang mengutamakan aktivitas
gerak tubuh. Dalam membelajarkan pendidikan jasmani dapat dilakukan dengan
pendekatan bermain. Seperti dikemukakan Sukintaka (1992:11) yang dikutip
Meyke S. Tedjasaputra (2001: 11) bahwa”bermain merupakan salah satu bentuk
kegiatan dalam pendidikan jasmani. Oleh karena itu, permainan atau bermain
mempunyai tugas dan tujuan yang sama dengan tugas dan tujuan pendidikan
jasmani”.
Pendekatan bermain menekankan pada aspek bagaimana membelajarkan
siswa untuk memahami konsep melakukan teknik dasar passing atas bolavoli.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
Melalui pendekatan bermain, diharapkan akan meningkatkan motivasi dan minat
para siswa untuk belajar bermain. Selain itu akan semakin memantapkan
pemahaman siswa terhadap konsep bermain, yang pada akhirnya akan
meningkatkan kemampuannya dalam melakukan teknik dasar passing atas.
Pendekatan bermain merupakan cara belajar yang dalam pelaksanaanya
dilakukan dalam bentuk bermain atau permainan. Keunikan dari kegiatan bermain
terletak pada proses yaitu, pemain memberikan keputusan untuk melakukan dan
menerapkan suatu teknik secara tepat dalam situasi yang berubah-ubah.
Keputusan yang diambil secara tepat dalam situasi bermain merupakan faktor
penting. Apabila siswa kurang memahami kondisi permainan, hal ini akan
berdampak terhadap kemampuannya dalam mengidentifikasi teknik yang benar
pada situasi tertentu dalam permainan bolavoli. Seperti dikemukakan Hurlock
yang dikutip buku Meyke S. Tedjasaputra (2000: 52) bahwa:
“salah satu prinsip dasar pengembangan modifikasi permainan adalah pada kesempatan lain guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menganalisis dan membuat permainan sendiri. Cara ini dilakukan untuk memperdalam pemahaman siswa tentang permainan serta mengembangkan kemampuan berfikir siswa untuk menganalisis konsep permainan”.
b. Karakteristik Bermain
Berdasarkan uraian tentang pengertian bermain, maka beberapa ahli
psikologi dan perkembangan berupaya mengidentifikasi karakteristik dari
aktivitas jasmani yang dapat disimpulkan sebagai berikut :
1) Tidak mempunyai tujuan akhir yang hendak dicapai.
2) Proses aktivitasnya menyenangkan, dan dapat dinikmati pelakunya.
3) Dalam melakukan aktivitas termotivasi dari dalam diri pelaku secara
bebas.
4) Aktivitas muncul secara spontan, tanpa direncanakan secara serius.
5) Aktivitasnya bersifat aktif.
6) Bentuk aktivitas, pelaku, waktu, dan tempat fleksibel.
7) Tidak ada peraturan tertentu yang baku.
8) Adanya khayalan dan tindakan pura-pura (tidak nyata).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
c. Jenis-jenis Bermain
Jenis-jenis bermain secara umum dapat diklasifikasikan berdasarkan
aktivitas fisik dan sumber kesenangan sebagai berikut:
1) Bermain aktif
Bermain aktif adalah kegiatan yang memberikan kesenangan dan kepuasan
pada anak melalui aktivitas yang mereka lakukan sendiri. Kegiatan
bermain aktif juga dapat diartikan sebagai kegiatan yang melibatkan
banyak aktifitas tubuh atau gerakan-gerakan tubuh. Seberapa sering anak
melakukan kegiatan jenis bermain ini dan apa saja ragam yang mereka
lakukan.
2) Bermain pasif
Hiburan merupakan salah satu bentuk bermain pasif. Dalam hal ini anak
memperoleh kesenangan bukan berdasarkan kegiatan yang dilakukannya
sendiri. Jenis bermain pasif biasanya digemari anak-anak yang memasuki
usia remaja.
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Bermain
Menurut Elizabeth B. Hurlock yang dikutip Mayke S. Tedjasaputra
(2001), ada enam faktor yang dapat mempengaruhi permainan anak, yaitu:
1) Kesehatan 2) Jenis kelamin 3) Intelegensi 4) Penerimaan sosial dari kelompok teman bermain. 5) Lingkungan 6) Peralatan yang tersedia
e. Manfaat Bermain
Manfaat dari aktivitas bermain dapat dikelompokkan ke dalam tiga
kelompok besar, yaitu :
1) Perkembangan kognitif dan bahasa
Aspek kognisi dalam tulisan ini diartikan sebagai pengetahuan yang luas,
daya nalar, kreativitas, kemampuan berbahasa serta daya ingat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
2) Perkembangan perilaku, sosial, dan emosional.
Dengan teman sepermainannya yang sebaya usianya, anak akan belajar
hak milik, menggunakan mainan secara bergilir, melakukan kegiatan
bersama, mempertahankan hubungan yang sudah terbina, mencari cara
pemecahan masalah yang dihadapi teman spermainannya.
3) Perkembangan fisik
Bila anak mendapat kesempatan untuk melakukan kegiatan yang banyak
melibatkan gerakan-gerakan tubuh, akan membuat tubuh anak menjadi
sehat. Otot-otot tubuh akan tumbuh dan menjadi kuat.
f. Tahapan Usia Anak dalam Bermain
Anak dengan tingkat usia berbeda memiliki minat yang berbeda pula.
Berikut ini tahapan usia anak dalam melakukan aktivitas bermain:
1) Bayi
Pada masa ini bayi masih dalam tahap pengenalan lingkungan. Usia
sekitar 0-2 tahun.
2) Anak-anak awal dan akhir
Maksud dari anak-anak awal adalah anak-anak yang sudah bisa mengenal
dan mengingat sesuatu yang mereka ketahui. Dan akhir maksudnya adalah
mereka yang sudah menginjak fase menuju pada sekolah tingkat dasar.
Usia sekitar 2-5 tahun
3) Sekolah dasar
Pada masa ini anak sudah masuk pada lingkungan belajar yang banyak
mengenal teman-teman sepermainanya. Biasanya anak sudah berkelompok
dengan teman-teman yang seumuran. Usia sekitar 6-12 tahun.
4) Remaja awal
Merka akan lebih selektif memilih teman-teman yang sesuai apa yang
dikehendakinya. Anak pada usia ini cenderung lebih mudah terpengaruh.
Usia sekitar 12 tahun keatas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
3. Pendekatan Pembelajaran
a. Hakikat Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran merupakan titik tolak atau sudut pandang
terhadap proses pembelajaran yang merujuk pada penanganan tentang terjadinya
suatu proses yang masih sangat umum didalamnya mewadahi, menginspirasi,
menguatkan dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan toritis tertentu.
Dilihat dari pendekatannya pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu : (1)
Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student
centered approach), dan (2) Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau
berpusat pada guru (teacher centered approach)
Pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan menentukan strategi
pembelajaran. Newman dan Logan yang dikutip Abin Syamsuddin Makmun
(2003:128) mengemukakan empat unsur strategi dari setiap usaha, yaitu :
1) Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan sasaran (target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang memerlukannya
2) Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang paling efektif untuk mencapai sasaran
3) Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan ditempuh sejak titik awal sampai dengan sasaran
4) Mempertimbangkan dan menetapkan tolak ukur (kriteria) dan patokan ukuran (standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha
Jika kita terapkan dalam konteks pembelajaran, keempat unsur tersebut adalah :
1) Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakni perubahan
profil perilaku dan pribadi peserta didik
2) Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran yang
dipandang paling efektif
3) Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur, merode
dan teknik pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
4) Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau
kriteria dan ukuran baku keberhasilan
b. Ciri-Ciri Pembelajaran
Pembelajaran merupakan suatu proses kegiatan menyampaikan informasi
atau pengetahuan dari seorang guru kepada siswa agar terjadi perubahan
pengetahuan atau keterampilan pada diri siswa. Berdasarkan hal tersebut, maka
dalam pembelajaran terdapat ciri - ciri tertentu.
Ciri-ciri pembelajaran pada dasarnya merupakan tanda-tanda upaya guru
mengatur unsur-unsur dinamis dalam pembelajaran, sehingga dapat mengaktifkan
siswa dalam kegiatan belajar mengajar agar terjadi proses belajar dan tujuan
belajar dapat tercapai. Menurut H. J. Gino, Suwarni, Suripto, Maryanto,Sutijan
(1998: 36) “Ciri-ciri pembelajaran terletak pada adanya unsur-unsur dinamis
dalam proses belajar siswa yaitu (1) motivasi belajar, (2) bahan belajar, (3) alat
bantu belajar, (4) suasana belajar dan (5) kondisi subyek belajar”.
Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, ciri-ciri pembelajaran terdiri dari
lima macam yaitu, motivasi belajar, bahan belajar, suasana belajar dan kondisi
siswa belajar. Ciri-ciri pembelajaran tersebut harus diperhatikan dalam proses
belajar mengajar. Secara singkat ciri-ciri pembelajaran dijelaskan sebagai berikut:
1) Motivasi Belajar
Dalam kegiatan belajar mengajar, bila seorang siswa tidak dapat
melakukan tugas pembelajaran, maka perlu dilakukan upaya untuk menemukan
sebab-sebabnya dan kemudian mendorong siswa tersebut mau melakukan tugas
ajar dari guru. Dengan kata lain siswa tersebut perlu diberi rangsangan agar
tumbuh motivasi pada dirinya.
Motivasi dapat dikatakan sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan
kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu
dan bila tidak suka, maka akan berusaha untuk mengelakkan perasaan tidak suka
tersebut. Jadi motivasi dapat dirangsang oleh faktor dari luar, tetapi motivasi itu
tumbuh di dalam diri seseorang. Dalam kegiatan belajar, maka motivasi dapat
dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri seseorang yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
menimbulkan kegiatan belajar, yang menjalin kelangsungan dan memberikan arah
pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh siswa dapat tercapai.
2) Bahan Belajar
Bahan belajar merupakan isi dalam pembelajaran. Bahan atau materi
belajar perlu berorientasi pada tujuan yang akan dicapai siswa dan memperhatikan
karakteristik siswa agar dapat diminati siswa.
Bahan pengajaran merupakan segala informasi yang berupa fakta, prinsip
dan konsep yang diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Selain bahan
yang berupa informasi, maka perlu diusahakan isi pengajaran dapat merangsang
daya cipta atau yang bersifat menantang agar menumbuhkan dorongan pada diri
siswa untuk menemukan atau memecahkannya masalah yang dihadapi dalam
pembelajaran.
3) Alat Bantu Belajar
Alat bantu belajar atau media belajar merupakan alat alat yang dapat
membantu siswa belajar untuk mencapai tujuan belajar. Alat bantu pembelajaran
adalah semua alat yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan
maksud menyampaikan pesan dari guru kepada siswa. Guru harus berusaha agar
materi yang disampaikan atau disajikan mampu diserap dengan mudah oleh siswa.
Apabila pengajaran disampaikan dengan bantuan alat-alat yang menarik, maka
siswa akan merasa senang dan pembelajaran dapat berlangsung dengan baik.
4) Suasana Belajar
Suasana belajar sangat penting dan akan berpengaruh terhadap
pencapaian tujuan pembelajaran. Suasana belajar akan berjalan dengan baik,
apabila terjadi komunikasi dua arah yaitu antara guru dengan siswa. Di samping
itu juga, adanya kegairahan dan kegembiraan belajar. Suasana belajar mengajar
akan berglangsung dengan baik, dan isi pelajaran disesuaikan dengan karakteristik
siswa, maka tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
5) Kondisi Siswa yang Belajar
Siswa atau anak memiliki sifat yang unik atau sifat yang berbeda, tetapi
juga memiliki kesamaan yaitu memiliki langkah-langkah perkembangan dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
memiliki potensi yang perlu diaktualisasikan melalui pembelajaran. Dengan
kondisi siswa yang demikian akan dapat berpengaruh pada partisipasi siswa dalam
proses belajar. Untuk itu, kegiatan pengajaran lebih menekankan pada peranan
dan partisipasi siswa bukan peran guru yang dominan, tetapi lebih berperan
sebagai fasilitator, motivator dan sebagai pembimbing.
c. Prinsip-Prinsip dalam Pembelajaran
Belajar suatu keterampilan adalah sangat kompleks. Belajar membawa
suatu perubahan pada individu yang belajar. Menurut Nasution yang dikutip H.J.
Gino, dkk (1998: 51) bahwa, “Perubahan akibat belajar tidak hanya mengenai
jumlah pengetahuan, melainkan juga dalam bentuk kecakapan, kebiasaan, sikap,
pengertian, penghargaan, minat, penyesuaian diri, pendeknya mengenai segala
aspek organisme atau pribadi seseorang”.
Perubahan akibat dari belajar adalah menyeluruh pada diri siswa. Untuk
mencapai perubahan atau peningkatan pada diri siswa, maka dalam proses
pembelajaran harus diterapkan prinsip-prinsip pembelajaran yang tepat. Menurut
Dimyati dan Mudjiono (2006: 42) bahwa, “Prinsip-prinsip pembelajaran meliputi
perhatian dan motivasi, keaktifan siswa, keterlibatan langsung, pengulangan,
tantangan, balikan dan penguatan serta perbedaan individual”.
Pendapat tersebut menunjukkan, bahwa prinsip-prinsip pembelajaran
meliputi tujuh aspek yaitu perhatian dan motivasi, keterlibatan langsung atau
berpengalaman, pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan serta perbedaan
individual. Untuk mencapai hasil belajar yang optimal, maka prinsip-prinsip
pembelajaran tersebut harus diterapkan dalam pembelajaran dengan baik dan
benar. Untuk lebih jelasnya prinsip-prinsip pembelajaran tersebut diuraikan secara
singkat sebagai berikut:
1) Perhatian dan Motivasi Belajar
Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar.
Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran
sesuai dengan kebutuhan siswa. H.J. Gino dkk. (1998: 52) menyatakan,
“Perhatian siswa waktu belajar akan sangat mempengaruhi hasil belajar. Belajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
dengan penuh perhatian (konsentrasi) pada materi yang dipelajari akan lebih
terkesan lebih mendalam dan tahan lama pada ingatan”.
Perhatian mempunyai peran penting untuk mencapai hasil belajar yang
optimal. Apabila pelajaran yang diterima siswa dirasakan sebagai kebutuhan,
maka akan membangkitkan motivasi siswa untuk mempelajarinya. Sedangkan
yang dimaksud motivasi menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 42) adalah,
“Tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang”. Dengan
motivasi belajar yang tinggi, maka siswa akan lebih bersemangat dalam belajar.
Belajar yang dilakukan dengan penuh semangat akan dapat mencapai hasil belajar
yang optimal.
2) Keaktifan Siswa
Dalam kegiatan pembelajaran siswa dituntut untuk selalu aktif dalam
mengikuti proses pembelajaran. Untuk dapat memproses dan mengolah perolehan
belajarnya secara efektif siswa dituntut untuk aktif secara fisik, intelektual dan
emosional. Tanpa ada keaktifan dari siswa, maka tidak akan terjadi proses belajar.
Hal ini sesuai pendapat H.J. Gino dkk. (1998: 52) bahwa, “Dari semua unsur
belajar, boleh dikatakan keaktifan siswalah prinsip yang terpenting, karena belajar
sendiri merupakan suatu kegiatan. Tanpa adanya kegiatan tidak mungkin seorang
belajar”.
Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran bermacam-macam
bentuknya. Hal ini sesuai dengan jenis atau masalah yang dipelajari siswa.
Menurut S. Nasution (1988:93) yang dikutip H.J. Gino dkk. (1998: 52-53)
macam-macam keaktifan belajar siswa antara lain: “Visual activities, oral
activities, listening activities, drawing activities, motor activities, mental
activities, emotional activities”.
Keaktifan-keaktifan siswa dalam proses pembelajaran tersebut tidak
terpisah satu dengan lainnya. Misalnya dalam keaktifan motoris terkandung
keaktifan mental dan disertai oleh perasaan tertentu. Dalam setiap pelajaran dapat
dilakukan bermacam-macam keaktifan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
3) Keterlibatan Langsung Siswa
Belajar adalah suatu proses yang terjadi dalam diri siswa. Dalam proses
belajar sangat kompleks. Belajar adalah suatu proses yang memungkinkan organ-
organ siswa mengubah tingkah lakunya sebagai hasil pengalaman yang
diperolehnya. Dapat dikatakan, bahwa belajar merupakan hasil pengalaman, sebab
pengalaman-pengalaman yang diperoleh itulah yang menentukan kualitas
perubahan tingkah laku siswa. Jadi peristiwa belajar terjadi apabila terjadi
perubahan tingkah laku pada diri siswa.
Belajar adalah tanggung jawab masing-masing siswa, sebab hasil belajar
adalah hasil dari pengalaman yang diperoleh sendiri, bukan pengalaman yang
didapat oleh orang lain. Oleh karena itu, kualitas hasil belajar berbeda-beda antara
siswa satu dengan lainnya tergantung pada pengalaman yang diperoleh dan
kondisi serta kemampuan setiap siswa.
4) Pengulangan Belajar
Salah satu prinsip belajar adalah melakukan pengulangan. Dengan
melakukan pengulangan yang banyak, maka suatu keterampilan atau pengetahuan
akan dikuasai dengan baik. Menurut Davies (1987:32) yang dikutip Dimyati dan
Mudjiono (2006: 52) bahwa, “Penguasaan secara penuh dari setiap langkah
memungkinkan belajar secara keseluruhan lebih berarti. Dari pernyataan inilah
pengulangan masih diperlukan dalam kegiatan pembelajaran”. Sedangkan
Suharno HP. (1993: 22) berpendapat, “Untuk mengotomatisasikan penguasaan
unsur gerak fisik, teknik, taktik dan keterampilan yang benar atlet harus
melakukan latihan berulang-ulang dengan frekuensi sebanyak-banyaknya secara
kontinyu”.
Mengulang materi pelajaran atau suatu keterampilan adalah sangat
penting. Dengan melakukan pengulangan gerakan secara terus menerus, maka
gerakan keterampilan dapat dikuasai dengan secara otomatis. Suatu keterampilan
yang dikuasai dengan baik, maka gerakan yang dilakukan lebih efektif dan efisien
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
5) Tantangan
Tantangan merupakan salah satu bagian yang penting dalam
pembelajaran. Dengan adanya tantangan maka akan memotivasi siswa untuk
memecahkan permasalahan dalam pembelajaran tersebut. Hal ini sesuai pendapat
H.J. Gino dkk (1998: 54) bahwa:
Materi yang dipelajari oleh siswa harus mempunyai sifat merangsang atau menantang. Artinya, materi tersebut mengandung banyak masalah-masalah yang merangsang untuk dipecahkan. Apabila siswa dapat mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya, maka ia akan mendapatkan kepuasan..
Memberikan tantangan dalam proses belajar mengajar adalah sangat
penting. Dengan adanya tantangan yang harus dihadapi atau dipecahkan siswa
dalam belajar, maka siswa akan berusaha semaksimal mungkin untuk
memecahkan masalah tersebut. Jika siswa mampu memecahkan masalah yang
dipelajarinya, maka siswa akan memperoleh kepuasan dan mencapai hasil belajar
yang optimal.
6) Balikan dan Penguatan
Pemberian balikan pada umumnya memberi nilai positif dalam diri
siswa, yaitu mendorong siswa untuk memperbaiki tingkah lakunya dan
meningkatkan usaha belajarnya. Tingkah laku dan usaha belajar serta penampilan
siswa yang baik, diberi balikan dalam bentuk senyuman ataupun kata-kata pujian
yang merupakan penguatan terhadap tingkah laku dan penampilan siswa.
Penguatan (reinforcement) adalah respon terhadap tingkah laku yang
dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut.
Memberi penguatan dalam kegiatan belajar kelihatannya sederhana sekali, yaitu
tanda persetujuan guru terhadap tingkah laku siswa. Namun demikian, penguatan
ini sangat besar manfaatnya terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
7) Perbedaan Individu
Setiap siswa memiliki karakteristik sendiri-sendiri yang berbeda satu
dengan lainnya. Karena hal inilah, setiap siswa belajar menurut tempo atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
kecepatannya masing-masing. Kesadaran bahwa dirinya berbeda dengan siswa
lain akan membantu siswa menentukan cara belajar serta sasaran belajar bagi
dirinya sendiri. Manfaat pembelajaran akan lebih berarti jika proses pembelajaran
yang diterapkan, direncanakan dan dilaksanakan berdasarkan karakteristik dan
kondisi masing-masing siswa. Untuk mencapai hasil belajar yang optimal, maka
guru harus memperhatikan perbedaan setiap individu dan dalam
membelajarkannya harus disesuaikan dengan kemampuan masing-masing
individu.
4. Pendekatan Bermain
a. Pengertian pendekatan bermain
Merencanakan pemelajaran yang dapat memacu siswa untuk berlatih dan
bermain serta menikmati permainan merupakan tugas seorang guru penjas. Para
siswa menginginkan suasana pembelajaran yang mengasyikkan, meggairahkan
dan juga sebagai sarana untuk meningkatkan kebugaran jasmani. Umumnya para
siswa kurang menyukai penjelasan yang berbelit-belit, atau berbaaris dalam waktu
lama untuk memperoleh giliran melakukan suatu teknik servis atas. Hal-hal
semacam ini dirasakan sangat membosankan bagi siswa.
Pendekatan bermain menekankan pada aspek bagaimana membelajarkan
siswa untuk memahami konsep bermain bolavoli. Sebagai contoh, agar siswa
mampu bermain bolavoli yang dengan cara membelajarkan siswa tentang konsep
bermain bolavoli, bukan membelajarkan permainan bolavoli tingkat tinggi yang
sulit dilakukan siswa. Melalui pendekatan bermain, diharapkan akan
meningkatkan motivasi dan minat para siswa untuk belajar bermain. Selain itu,
akan semakin memantapkan pemahaman siswa terhadap konsep bermain, yang
pada akhirnya akan meningkatkan kemampuan dalam bolavoli terutama servis
atas.
Pendekatan bermain merupakan cara belajar yang dalam pelaksanaannya
dilakukan dalam bentuk bermain atau permainan. Istilah lain dari pendekatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
bermain adalah pendekatan taktis. Berkaitan dengan pendekatan taktis Amung
Ma’mum dan Toto Subroto (2001:7) menyatakan “pendekatan taktis dalam
permainan adalah untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang konsep bermain
melalui penerapan teknik yang tepat sesuai dengan masalah atau situasi dalam
permainan sesungguhnya”.
Berdasarkan batasan-batasan yang dikemukakan ahli tersebut dapat
disimpulkan bahwa, pendekatan bermain menurut kesadaran taktis siswa yaitu
kemampuan untuk mengidentifikasi masalah-masalah taktik yang muncul selama
permainan berlangsung sekalian kemampuan memilih jawaban yang tepat untuk
pemecahannya. Keunikan dari kegiatan bermain terletak pada proses yaitu,
pemain memberikan keputusan untuk melakukan dan menerapkan suatu teknik
secara tepat dalam situasi bermain yang berubah-ubah. Keputusan yang diambil
secara tepat dalam situasibermain merupakan faktor yang penting. Apabila siswa
kurang memahami kondisi permainan, hal ini akan berdampak terhadap
kemampuannya dalam mengidentifikasi teknik yang benar pada situasi tertentu
dalam permainan bolavoli. Seperti dikemukakan Rusli Lutan dan Adang
Suherman (1999/2000:33) bahwa, salah satu prinsip dasar pengembangan
modifikasi permainan adalah “Pada kesempatan lain guru memberikan
kesempataan kepada siswa untuk menganalisis dan membuat permainan sendiri.
Cara ini dilakukan untuk memperdalam pemahaman siswa tentang permainan
serta mengembangkan kemampuan berfikir siswa untuk menganalisis konsep
permainan”.
b. Pelaksanaan servis atas dengan pendekatan bermain
Pembelajaran sevis atas dengan pendekatan bermain yang dimaksudkan
yaitu mempelajari servis atas yang dikonsep dalam bentuk permainan. Dalam hal
ini guru telah merancang permainan servis atas. Bentuk permainan servis atas
yaitu :melakukan servis atas yang diarahkan pada sasaran yang telah dipetak-
petak. Dalam hal ini guru dapat menginstruksikan kegiatan pendekatan bermain
mana yang harus dilaksanakan siswa. Dalam pelaksanaannya dilakukan secara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
kompetisi antara siswa yang satu dengan yang lainnya atau kelompok satu dengan
kelompok lainnya.
c. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran servis atas dengan pendekatan
bermain
Mengajar dengan pendekatan bermain yang menekankan pembelajaran
yang menyenangkan bagi siswa. Berdasarkan hal tersebut dengan menggunakan
pendekatan bermain dapat diidentifikasi kelebihan dan kelemahannya. Kelebihan
pembelajaran servis atas dengan pendekatan bermain antara lain :
1. Pembelajaran dalam bentuk permainan akan menimbulkan rasa senang dan
motifasi belajar meningkat.
2. Dapat merangsang kemampuan berpikir, memecahkan masalah, dan
mengambil keputusan yang tepat sesuai situasi yang terjadi dalam permainan.
3. Meningkatkan kemampuan siswa untuk menilai dirinya sendiri dan
kemampuannya selama proses pengajaran apakah sudah baik atau belum.
Kelemahan pembelajaran servis atas dengan pendekatan bermain antara lain :
1. Dibutuhkan kemampuan guru untuk berkreatifitas karena tanpa dikuasainya
maka pembelajaran tidak dapat berjalan sesuai yang diharapkan.
2. Alat yang dibutuhkan lebih banyak dibanding dengan pembelajaran yang
biasanya.
B. Kerangka Berpikir
.
Berdasarkan landasan teori yang telah dikemukakan diatas sejalan
dengan masalah yang telah dirumuskan, maka dapat disusun kerangka berfikir
sebagai berikut:
Permainan bolavoli merupakan permainan yang dimainkan secara
beregu. Bolavoli merupakan cabang olahraga permainan yang cukup
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
memasyarakat. Permainan bolavoli telah lama dikenal di Indonesia sejak jaman
penjajahan Belanda, sampai sekarang. Namun pada kenyataannya, masih banyak
orang yang belum memahami hakikat dari permainan bolavoli yang sebenarnya.
Untuk tingkat sekolah dasar permainan bolavoli dikenal dengan istilah bolavoli
mini, yang peraturan permainan dan ukuran lapangan dimodifikasi sedemikian
rupa. Dalam permainan bolavoli yang cara bermainnya menggunakan teknik
dasar seperi servis, pasing, dan smas. Maka perlu untuk mengajarkan kepada
sisiwa SD tentang teknik dasar tersebut, karena tanpa penguasaan yang baik dan
benar siswa kurang optimal dalam menguasai pembelajaran bolavoli.
Pembelajaran teknik dasar bolavoli khususnya servis atas merupakan
teknik yang perlu dilatih siswa meskipun teknik ini dirasa sulit dilakukan yang
sebenarnya dapat dilakukan oleh siswa. Agar permainan bolavoli berjalan atau
berlangsung dengan baik, lancar dan teratur, maka para pemain dituntut harus
menguasai unsur-unsur dasar permainan, yang salah satunya yaitu teknik dasar
servis atas bolavoli.
Servis atas bola voli mempunyai banyak kelebihan daripada servis bawah
bolavoli. Servis atas merupakan bentuk pukulan yang memiliki efektivitas tinggi
untuk melakukan serangan, dibandingkan dengan servis bawah. Kelemahan servis
tangan bawah adalah mudah diterima dan lintasannya melambung tinggi sehingga
mudah diantisipasi lawan. Servis dapat dikategorikan sebagai serangan karena
pukulan servis atas memiliki tenaga ayun lebih besar dan kecepatan gerakan
lengan pemukul juga lebih besar. Selain itu juga, lintasan bola lebih pendek
sehingga bola sulit untuk diprediksi lawan. Akan tetapi untuk dapat melakukan
servis atas ini tidaklah mudah perlu pendekatan pembelajaran yang sesuai agar
siswa dapat menguasai dengan mudah dan benar.
Model pendekatan bermain merupakan salah satu model pembelajaran
yang dapat diterapkan dalam pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan
kesehatan. Bermain adalah suatu aktifitas yang disukai oleh anak-anak yang dapat
mendatangkan kegembiraan. Pendekaan bermain menunjukkan bahwa di dalamnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
terkandung pembelajaran yang cukup kompleks yaitu penguasaan teknik cabang
olahraga yang dipelajari, penerapan taktik yang baik kesenangan dan
memecahkan masalah yang terjadi di dalam permainan serta pembentukan sikap
mental yaitu saling menghargai.
Dengan bermain anak akan mengekspresikan kegembiraannya dan
berusaha menampilkan kemampuannya. Namun disisi lain seorang guru harus
menanamkan sikap sportivitas, karena dalam bermain ada yang menang ada yang
kalah.
Berdasarkan kajian teori di atas, maka di kemukakan kerangka berfikir
bahwa keberhasilan pembelajaran servis atas bolavoli ditentukan oleh melalui
pendekatan bermain.
C. Hipotesis
Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran yang telah
dikemukakan di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
Pendekatan bermain berpengaruh terhadap kemampuan servis atas
bolavoli siswa kelas V SD Negeri Peleman 2 Kecamatan Gemolong Kabupaten
Sragen tahun pelajaran 2010/2011.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Peleman 2 Kecamatan Gemolong
Kabupaten Sragen.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan mulai bulan januari 2011 dan selesai
penyusunan pada bulan juni 2011. Penelitian dilaksanakan selama satu bulan (6
kali pertemuan) dengan dua kali pembelajaran dalam satu minggu. Alokasi waktu
pembelajaran dari bulan Mei – Juni 2011.
B. Variabel Penelitian
Penelitian ini terdapat satu variabel bebas (independen) dan satu variabel
terikat (dependen) yaitu :
1. Variabel bebas (independen) yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pendekatan bermain.
2. Variabel terikat (dependen) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel
lain. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan servis atas
bolavoli.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
C. Definisi Operasional Variabel
1. Pendekatan bermain
Pendekatan bermain adalah siswa melakukan pembelajaran servis atas
dengan memperhatikan bentuk permainan yang dilakukan, pelaksanaan siswa
melakukan permainan servis atas yang di buat oleh guru. Pelaksanaan
pembelajaran dengan berbagai bentuk. Siswa belajar melakukan servis atas
untuk menjangkau sasaran yang telah disiapkan guru, hal ini akan mendorong
siswa untuk berkompetisi melakukan servis atas dengan tepat sasaran yang
telah disiapkan.
2. Kemampuan servis atas bolavoli
Merupakan tingkat kemampuan melakukan servis atas bolavoli sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
D. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah semua siswa kelas V SD Negeri Peleman 2
Kecamatan Gemolong tahun pelajaran 2010/2011 dengan jumlah 30 siswa. Terdiri
18 siswa putra dan 12 siswa putri.
E. Teknik Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini diperoleh melalui satu instrumen tes, yaitu
teknik pengumpulan data dengan memodifikasi tes kemampuan servis atas dari
AAHPER (American Association Health Physical Education Recreation) yang
dikutip oleh M.Yunus
F. Rancangan Penelitian
Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi
experiment atau disebut juga eksperimen semu dengan menggunakan rancangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
pre-test and post-test group menurut Suharsimi Arikunto (2006: 85). Dari
pendapat tersebut dikatakan bahwa pre-test and post-test group adalah sebuah
desain penelitian eksperimen di mana satu kelompok tersebut dilakukan
sebuah observasi sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen. Observasi yang
dilakukan sebelum eksperimen disebut pre-test, dan observasi sesudah eksperimen
disebut post-test.
O1 - X - O2
Gambar 4. Rancangan Penelitian pre-test and post-test group.
Keterangan :
O1 = Tes awal/ Pre-test kemampuan servis atas bolavoli.
X = Treatment/ Pembelajaran menggunakan pendekatan bermain.
O2 = Tes akhir/ Post-test kemampuan servis atas bolavoli.
G. Teknik Analisis Data
1. Reliabilitas
Untuk mengetahui tingkat keajegan hasil tes yang dilakukan dalam
penelitian, dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan korelasi interklas dari
Mulyono B. (2001: 42) dengan rumus sebagai berikut :
MSA – MSW
R = MSA
Keterangan :
R = Koefisien reliabilitas
MSA = Jumlah rata-rata dalam kelompok
MSW = Jumlah rata-rata antar kelompok
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
2. Uji Perbedaan
Analisis dalam penelitian ini dilakukan dengan uji perbedaan menggunakan
rumus:
t =
t = Nilai t hitung
Md = Rata-rata dari deviasi (d) antara post-test dan pre-test
xd = Perbedaan deviasi dengan mean deviasi
N = Banyaknya subjek
df = atau db adalah N-1
Perhitungan persentase pendekatan bermain terhadap kemampuan servis
atas bolavoli dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Persentase peningkatan = pretestMean
differentMeanx 100%
Mean Different = Mean Posttest – Mean Pretest
Md ∑x²d
N(N-1)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini menyajikan data tes awal dan tes akhir kemampuan servis
atas bolavoli siswa kelas V SD Negeri Peleman 2 Kecamatan Gemolong
Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011 disajikan sebagai berikut:
Tabel 1. Deskripsi Data Tes Awal dan Tes Akhir
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebelum diberi perlakuan memiliki rata-
rata 4,63 dengan standar deviasi 1,50 sedangkan setelah mendapat perlakuan
memiliki rata-rata 9,23 standar deviasi yaitu 1,70.
B. Pengujian Hipotesis
1. Reliabilitas
Agar data yang dianalisis adalah hasil dari suatu tes atau pengukuran
yang baik, maka perlu uji reliabilitas. Dalam penelitian ini diadakan uji reliabilitas
tehadap hasil tes awal dan tes akhir kemampuan servis atas bolavoli siswa kelas V
SD Negeri Peleman 2 Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran
2010/2011.
Tabel 2. Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas Data
Hasil Tes Reliabilitas Kategori
Awal 0.80 Tinggi
Tes N Nilai
Minimal Nilai
Maksimal Mean SD
Awal 30 0 8 4,63 1,50
Akhir 30 6 12 9,23 1,70
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Adapun hasil dari analisis yang dilakukan dengan uji reliabilitas tes
awal diperoleh R = 0,80. Hasil tersebut kemudian di konsultasikan dengan tabel
kategori reliabilitas tes termasuk dalam kategori tinggi, dan dapat digunakan
sebagai alat ukur. Adapun dalam mengartikan kategori koefisien reabilitas tes
tersebut dengan menggunakan pedoman tabel koefisien dari Book Walter seperti
dikutip Mulyono B. (1992:22) yaitu :
Tabel 3. Tabel Range Katagori Reliabilitas
No Kategori Validita Reliabilita Obyektivita
1 Tingkat Tinggi 0,80 – 1,00 0,90 – 1,00 0,95 – 1,00
2 Tinggi 0,70 – 0,79 0,80 – 0,89 0,85 – 0,94
3 Cukup 0,50 – 0,69 0,60 – 0,79 0,70 – 0,84
4 Kurang 0,30 – 0,49 0,40 – 0,59 0,50 – 0,69
5 Tidak Signifikan 0,00 – 0,29 0,00 – 0,39 0,00 – 0,49
2. Uji Perbedaan
Setelah melakukan latihan selama 6 minggu, kemudian diadakan tes
akhir. Dan untuk membuktikan apakah latihan yang diberikan telah menunjukkan
pengaruh maka dihitung perbedaan antara sebelum dan sesudah perlakuan.
Perbedaan tersebut dihitung dengan t-test. Adapun hasil t-test untuk mengetahui
peningkatannya dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 4. Rangkuman Hasil t-test Antara Tes Awal dan Tes akhir
Tes N Thitung t t5%
Awal 30 16,08 2,04
Akhir
Berdasarkan hasil pengujian perbedaan tes awal dan tes akhir dapat
diketahui bahwa pada tes awal rata-rata sebesar 4,63 dan tes akhir sebesar 9,23.
Dengan derajat kebebasan 29 (N – 1 = 30 - 1) pada taraf signifikansi 5%,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
ternyata nilai t tabel sebesar 2.04, sedangkan nilai thitung sebesar 16,08. Berarti
thitung lebih besar dari t tabel maka hipotesis nol ditolak. Dengan demikian antara
tes awal dan tes akhir terdapat perbedaan yang signifikan. Berarti bahwa setelah
mendapat perlakuan kemampuan servis atas bolavoli siswa kelas V SD Negeri
Peleman 2 Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011
meningkat secara signifikan. Dengan prosentase peningkatan 99,35%
C. Pembahasan Hasil Analisis Data
Pendekatan bermain dapat meningkatkan kemampuan servis atas bolavoli
siswa kelas V SD Negeri Peleman 2 Kecamatan Gemolong tahun pelajaran
2010/2011.
Model pendekatan bermain merupakan salah satu model pembelajaran
yang dapat diterapkan dalam pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan
kesehatan. Bermain adalah suatu aktifitas yang disukai oleh anak-anak yang dapat
mendatangkan kegembiraan. Bermain adalah segala aktivitas untuk memperoleh
rasa senang tanpa memikirkan hasil akhir yang dilakukan dengan spontan tanpa
paksaan orang lain. Bermain merupakan salah satu aktivitas di dunia yang
menyenangkan. Kesenangan akan bermain selalu ada pada setiap orang tanpa
memandang usia tua atau muda, siapapun bisa bermain. Selain itu bermain dapat
bermakna sebagai kegiatan anak yang menyenangkan dan dinikmati Pendekaan
bermain menunjukkan bahwa di dalamnya terkandung pembelajaran yang cukup
kompleks yaitu penguasaan teknik cabang olahraga yang dipelajari, penerapan
taktik yang baik kesenangan dan memecahkan masalah yang terjadi di dalam
permainan serta pembentukan sikap mental yaitu saling menghargai.
Dengan bermain anak akan mengekspresikan kegembiraannya dan
berusaha menampilkan kemampuannya. Namun disisi lain seorang guru harus
menanamkan sikap sportivitas, karena dalam bermain ada yang menang ada yang
kalah. Pendekatan bermain menekankan pada aspek bagaimana membelajarkan
siswa untuk memahami konsep bermain bolavoli. Sebagai contoh, agar siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
mampu bermain bolavoli yang dengan cara membelajarkan siswa tentang konsep
bermain bolavoli, bukan membelajarkan permainan bolavoli tingkat tinggi yang
sulit dilakukan siswa. Melalui pendekatan bermain, diharapkan akan
meningkatkan motivasi dan minat para siswa untuk belajar bermain. Selain itu,
akan semakin memantapkan pemahaman siswa terhadap konsep bermain, yang
pada akhirnya akan meningkatkan kemampuan dalam bolavoli terutama servis
atas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
BAB V
SIMPULAN, I MPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data yang telah dilakukan,
ternyata hipotesis yang diajukan dapat diterima. Dengan demikian dapat diperoleh
simpulan sebagai berikut:
Pendekatan bermain berpengaruh terhadap kemampuan servis atas
bolavoli siswa kelas V SD Negeri Peleman 2 Kecamatan Gemolong tahun
pelajaran 2010/2011, dengan nilai perhitungan thit sebesar 16,08 dan ttabel sebesar
2,04 pada taraf signifikasi 5%. Dengan prosentase peningkatan 99,35%.
B. Implikasi
Dari kesimpulan di atas dapat di implikasikan bahwa untuk
meningkatkan kemampuan servis atas bolavoli kelas V SD Negeri Peleman 2
Kecamatan Gemolong tahun pelajaran 2010/2011 dapat menggunakan pendekatan
bermain. Pendekatan bermain memiliki pengaruh yang besar dan tepat untuk
kemampuan servis atas bolavoli. Dengan pendekatan bermain akan lebih
berpengaruh terhadap kemampuan servis atas siswa. Hal ini dapat dijadikan dasar
pertimbangan untuk meningkatkan kemampuan servis atas.
C. Saran
Sehubungan dengan simpulan yang telah diambil dan implikasi yang
ditimbulkan, maka disarankan hal-hal sebagai berikut:
1. Hendaknya guru SD Negeri Peleman 2 Kecamatan Gemolong Kabupaten
Sragen dapat menerapkan strategi pembelajaran yang menyenangkan yaitu
pendekatan bermain untuk meningkatkan kemampuan servis atas bolavoli.
2. Pendekatan bermain yang dilakukan secara benar dan sesuai, dapat
meningkatkan kemampuan servis atas bolavoli.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
3. Guru hendaknya terus berusaha untuk meningkatkan kemampuannya dalam
mengembangkan materi, menyampaikan materi, serta dalam mengelola kelas,
sehingga kualitas pembelajaran yang dilakukannya dapat terus meningkat
seiring dengan peningkatan kemampuan yang dimilikinya. Selain itu, guru
hendaknya mau membuka diri untuk menerima berbagai bentuk masukan,
saran, dan kritikan agar dapat lebih memperbaiki kualitas mengajarnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
DAFTAR PUSTAKA
Abin Syamsuddin Makmun. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda Karya Remaja.
Agus Mukholid. 2004. Pendidikan Jasmani. Surakarta: Yudhistira.
Aip Syarifudin dan Muhadi. 1991. Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdikbud. Dirjendikti. Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Amung Ma’mum & Toto Subroto. 2001. Pendekatan Keterampilan Taktis dalam Permainan Bolavoli Konsep & Metode Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Olahraga.
A.Sarumpaet, Zulfar Djazet dan Imam Sadikin. 1992. Permainan Bola Besar. Jakarta: Depdikbud. Dirjendikti. Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Barbara L.V. & Bonnie J.F. 1996. Bolavoli Tingkat Pemula. Alih Bahasa. Monti. Jakarta: Raja Grafindo.
Dewan & Bidang Perwasitan PP.PBVSI. 2001-2004. Peraturan Permainan Bolavoli. Jakarta:PBVSI.
Dieter Beutelstahl. 2005. Belajar Bermain Bolavoli. Bandung: Pioner Jaya.
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
H.E. Mulyasa. 2009. Kurikilum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
H.J. Gino, Suwarni, Suripto, Maryanto dan Sutijan. 1998. Belajar dan Pembelajaran II. Surakarta: UNS Press.
Mayke S. Tedjasaputra, 2001. Bermain, Mainan, dan Permainan. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Mulyono B. 1992. Tes da Pengukuran Olahraga. Surakarta: Depdikbud RI Universitas Sebelas Mater Press.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
M. Yunus. 1992. Bolavoli Olahraga Pilihan. Jakarta: Depdikbud Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
PBVSI. 1995. Metodologi Pelatihan Bolavoli. Jakarta: Sekretariat Umum PP. PBVSI.
Soedarwo, Sunardi, Agus Margono. 1997. Teknik dan Praktik Bolavoli I. Surakarta : UNS Press.
Soedarwo, Suyati, Sunardi. 2000. Teknik dan Praktek Bolavoli II. Surakarta : UNS Press.
Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT Asdi Mahasatya.
Sugiyanto, Soedarwo dan Sunardi. 1994. Kepelatihan Bolavoli. Surakarta: UNS Press.
Suharno HP. 1985. Dasar-dasar Permainan Bolavoli. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta.
Yoyo Bahagia, Ucup Yusuf, Andang Suherman. 2000. Atletik. Jakarta : Depdikbud
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Lampiran 1
PETUNJUK PELAKSANAAN
TES SERVIS ATAS BOLAVOLI
A. Tujuan
Untuk mengukur ketepatan mengarahkan bola dengan teknik servis atas.
B. Alat dan Perlengkapan
1. bola voli
2. net
3. lapangan dengan petak-petak sasaran.
4. peluit
5. meteran
C. Petugas
Seorang pencatat hasil servis merangkap pengawas servis dan 2 orang
pengambil data.
D. Ketentuan Umum
1. Siswa diwajibkan memakai seragam olahraga.
2. Siswa tidak boleh terlambat mengikuti tes.
3. Siswa melakukan servis atas sesuai dengan ketentuan.
E. Pelaksanaan Tes
Tiap tes melakukan 6 kali servis berturut-turut dari daerah servis. Servis
diarahkan kepada salah satu sasaran yang tiap-tiap daerah sasaran
mempunyai nilai tertentu.
F. Penilaian
Servis sah apabila dilakukan dari panjang garis belakang dengan teknik
servis atas dan tidak menyimpang dari peraturan, jika bola jatuh pada garis
diberi nilai tertinggi. Skor tiap-tiap servis ditentukan oleh bola yang
melampaui net dan jatuh pada angka sasaran, skor akhir adalah Ppoin 4
servis terbaik dari 6 kali servis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
LAPANGAN YANG SUDAH DIPETAK-PETAK
Gambar 5. Lapangan
3
4 1 2
3
Keterangan :
1. Panjang lapangan : 12 meter
2. Lebar lapangan : 5,5 meter
3. Tinggi net : 2,10 meter
AAHPER (American Association Health Physical Education Recreation) yang
dikutip oleh M.Yunus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
Lampiran 3
Rekapitulasi data tes awal kemampuan servis atas bolavoli siswa kelas V SD
Negeri Peleman 2 Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran
2010/2011
Tabel 5. Rekapitulasi tes awal
No. Nama SERVIS KE- JUMLAH
1 2 3 4 5 6
1 Eko Rahmat Apiyanto 2 0 0 0 1 1 4
2 Aprilia Tri Pramesti L. 0 0 2 3 0 0 5
3 Ahmad Fahrudin 0 2 0 0 1 3 6
4 Dhella Marti Isthi Nur D. 0 0 0 0 0 0 0
5 Dwi Efiyani Hartanti 0 2 2 1 0 0 5
6 Diah Nur Aisyah 0 1 0 0 0 4 5
7 Devi Oktaviani 1 3 0 0 0 2 6
8 Dwi Yogatama 0 0 0 2 1 1 4
9 Lutfhi Nur Faizi 2 1 1 0 0 4 8
10 Mohamat Arsad 0 0 0 4 0 0 4
11 Prihatiningsih 0 1 1 0 0 3 5
12 Qusnul Qotimah 4 2 0 0 0 0 6
13 Ramadhan Dwi Saputra 2 2 0 0 0 0 4
14 Thio Putra Pamungkas 0 0 1 0 1 0 2
15 Vivi Andriyani 0 0 1 1 2 0 4
16 Widi Yanto 2 1 0 0 1 0 4
17 Harits Adi Pratam 1 1 0 1 4 0 7
18 Ade Setyo 0 0 0 0 2 1 3
19 Asep Prakoso 0 0 2 3 0 0 5
20 Danu Pangestu 1 1 3 0 0 1 6
21 Abdul Rozak 0 0 3 0 1 0 4
22 Agustina 1 0 3 0 1 0 5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
23 Dimas Ariyanto 3 0 0 0 1 0 4
24 Erlina Fitria 0 0 0 4 0 0 4
25 Fery Budi 4 0 0 0 1 0 5
26 Raiz Irfan 1 0 2 2 0 1 6
27 Ibnu Reza 2 0 0 0 0 3 5
28 Riana Wati 1 0 0 0 1 1 3
29 Wahyu Putri 1 2 0 0 1 1 5
30 Arif Nugroho 4 0 0 1 0 0 5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
Lampiran 4
Rekapitulasi data tes akhir kemampuan servis atas bolavoli siswa kelas V SD
Negeri Peleman 2 Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran
2010/2011
Tabel 6. Rekapitulasi tes akhir.
No. Nama SERVIS KE- JUMLAH
1 2 3 4 5 6
1 Eko Rahmat Apiyanto 4 1 1 3 1 1 9
2 Aprilia Tri Pramesti L. 1 0 0 2 1 4 8
3 Ahmad Fahrudin 3 4 0 1 0 1 9
4 Dhella Marti Isthi Nur D. 2 2 1 1 1 1 6
5 Dwi Efiyani Hartanti 4 0 0 3 2 0 9
6 Diah Nur Aisyah 1 1 2 2 1 1 8
7 Devi Oktaviani 3 3 0 0 4 1 10
8 Dwi Yogatama 3 0 4 1 0 1 9
9 Lutfhi Nur Faizi 1 1 2 0 4 2 8
10 Mohamat Arsad 1 4 3 1 0 2 10
11 Prihatiningsih 3 2 3 1 2 1 10
12 Qusnul Qotimah 4 2 4 2 1 0 12
13 Ramadhan Dwi Saputra 1 4 1 1 1 2 8
14 Thio Putra Pamungkas 3 2 0 1 2 0 7
15 Vivi Andriyani 0 3 0 3 2 2 8
16 Widi Yanto 4 1 2 4 1 1 11
17 Harits Adi Pratam 3 2 3 4 1 2 12
18 Ade Setyo 1 4 2 2 1 1 8
19 Asep Prakoso 4 1 1 4 0 1 10
20 Danu Pangestu 3 3 0 4 1 1 11
21 Abdul Rozak 1 1 0 0 2 3 7
22 Agustina 1 2 2 4 2 4 10
23 Dimas Ariyanto 2 4 3 2 0 2 11
24 Erlina Fitria 2 1 1 4 0 1 6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
25 Fery Budi 2 0 4 2 1 1 9
26 Raiz Irfan 1 2 4 0 2 3 11
27 Ibnu Reza 1 2 2 4 0 4 12
28 Riana Wati 0 3 1 1 1 4 9
29 Wahyu Putri 2 2 3 0 4 0 11
30 Arif Nugroho 2 2 1 1 3 1 8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
Lampiran 5
Rekapitulasi data hasil tes awal dan tes akhir kemampuan servis atas bolavoli
siswa kelas V SD Negeri Peleman 2 Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen
Tahun Pelajaran 2010/2011
Tabel 7. Rekapitulasi tes awal dan tes akhir.
No. NAMA Tes
Awal Tes
Akhir
1 Eko Rahmat Apiyanto 4 9
2 Aprilia Tri Pramesti L. 5 8
3 Ahmad Fahrudin 6 9
4 Dhella Marti Isthi Nur D. 0 6
5 Dwi Efiyani Hartanti 5 9
6 Diah Nur Aisyah 5 8
7 Devi Oktaviani 6 10
8 Dwi Yogatama 4 9
9 Lutfhi Nur Faizi 8 8
10 Mohamat Arsad 4 10
11 Prihatiningsih 5 10
12 Qusnul Qotimah 6 12
13 Ramadhan Dwi Saputra 4 8
14 Thio Putra Pamungkas 2 7
15 Vivi Andriyani 4 8
16 Widi Yanto 4 11
17 Harits Adi Pratam 7 12
18 Ade Setyo 3 8
19 Asep Prakoso 5 10
20 Danu Pangestu 6 11
21 Abdul Rozak 4 7
22 Agustina 5 10
23 Dimas Ariyanto 4 11
24 Erlina Fitria 4 6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
25 Fery Budi 5 9
26 Raiz Irfan 6 11
27 Ibnu Reza 5 12
28 Riana Wati 3 9
29 Wahyu Putri 5 11
30 Arif Nugroho 5 8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
Lampiran 6
Rekapitulasi peningkatan hasil tes awal dan tes akhir kemampuan servis atas
bolavoli siswa kelas V SD Negeri Peleman 2 Kecamatan Gemolong Kabupaten
Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011
Tabel 8. Rekapitulasi peningkatan tes awal dan tes akhir.
No. NAMA Tes
Awal Tes
Akhir Peningkatan
1 Eko Rahmat Apiyanto 4 9 5
2 Aprilia Tri Pramesti L. 5 8 3
3 Ahmad Fahrudin 6 9 3
4 Dhella Marti Isthi Nur D. 0 6 6
5 Dwi Efiyani Hartanti 5 9 4
6 Diah Nur Aisyah 5 8 3
7 Devi Oktaviani 6 10 4
8 Dwi Yogatama 4 9 5
9 Lutfhi Nur Faizi 8 8 0
10 Mohamat Arsad 4 10 6
11 Prihatiningsih 5 10 5
12 Qusnul Qotimah 6 12 6
13 Ramadhan Dwi Saputra 4 8 4
14 Thio Putra Pamungkas 2 7 5
15 Vivi Andriyani 4 8 4
16 Widi Yanto 4 11 7
17 Harits Adi Pratam 7 12 5
18 Ade Setyo 3 8 5
19 Asep Prakoso 5 10 5
20 Danu Pangestu 6 11 5
21 Abdul Rozak 4 7 3
22 Agustina 5 10 5
23 Dimas Ariyanto 4 11 7
24 Erlina Fitria 4 6 2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
25 Fery Budi 5 9 4
26 Raiz Irfan 6 11 5
27 Ibnu Reza 5 12 7
28 Riana Wati 3 9 6
29 Wahyu Putri 5 11 6
30 Arif Nugroho 5 8 3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
Lampiran 7
Uji Reliabilitas Data Tes Awal Kemampuan servis atas bolavoli siswa kelas V SD
Negeri Peleman 2 Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran
2010/2011
Langkah I Tabel 9. Uji reliabilitas
No. Nama I II
T1 X12 X2
2 T12
X1 X2
1 Eko Rahmat Apiyanto 4 3 7 16 9 49
2 Aprilia Tri Pramesti L. 5 6 11 25 36 121
3 Ahmad Fahrudin 6 5 11 36 25 121
4 Dhella Marti Isthi Nur D. 0 2 2 0 4 4
5 Dwi Efiyani Hartanti 5 4 9 25 16 81
6 Diah Nur Aisyah 5 6 11 25 36 121
7 Devi Oktaviani 6 5 11 36 25 121
8 Dwi Yogatama 4 5 9 16 25 81
9 Lutfhi Nur Faizi 8 7 15 64 49 225
10 Mohamat Arsad 4 5 9 16 25 81
11 Prihatiningsih 5 4 9 25 16 81
12 Qusnul Qotimah 6 6 12 36 36 144
13 Ramadhan Dwi Saputra 4 4 8 16 16 64
14 Thio Putra Pamungkas 2 4 6 4 16 36
15 Vivi Andriyani 4 4 8 16 16 64
16 Widi Yanto 4 3 7 16 9 49
17 Harits Adi Pratam 7 6 13 49 36 169
18 Ade Setyo 3 4 7 9 16 49
19 Asep Prakoso 5 5 10 25 25 100
20 Danu Pangestu 6 6 12 36 36 144
21 Abdul Rozak 4 6 10 16 36 100
22 Agustina 5 4 9 25 16 81
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
23 Dimas Ariyanto 4 6 10 16 36 100
24 Erlina Fitria 4 2 6 16 4 36
25 Fery Budi 5 4 9 25 16 81
26 Raiz Irfan 6 6 12 36 36 144
27 Ibnu Reza 5 4 9 25 16 81
28 Riana Wati 3 4 7 9 16 49
29 Wahyu Putri 5 5 10 25 25 100
30 Arif Nugroho 5 5 10 25 25 100
Jumlah
139 140 279 709 698 2777
ΣX1 ΣX2 ΣT1 ΣX12 ΣX2
2 ΣT12
Langkah II
ΣX = 279
ΣX2 = 1407
ΣT12 = 2777
Langkah III
SST = ΣX2 - (ΣX)2
n.k
= 1407 - 77841
60
= 1407 - 1297,35
= 109,65
SSA = Σ(Ti)2 - (ΣX)2
k n.k
= 2777 - 77841
2 60
= 1388,5 - 1297,35
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
= 91,15
SSW = ΣX2 − Σ(Ti)2
k
= 1407 - 2777
2
= 1407 - 1388,5
= 18,50
Langkah IV:
SST = SSA + SSW
= 91,15 + 18,50
= 109,65
dfT = (n) . (k) - 1
= (30) . (2) - 1
= 59
dfA = n - 1
= 29
dfW = n(k- 1)
= 30 (2 - 1)
= 30
Langkah VI
dfT = dfA+dfW
= 29 + 30
= 59
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
Langkah VII
MSA = SSA
dfA
= 91,15
29
= 3,143
MSW = SSW
dfW
= 18,5
30
= 0,617
Langkah VIII
Letakkan semua harga yang diperoleh ke dalam tabel ANAVA Tabel 10. Tabel ANAVA
Sumber Df SS MS
Diantara Subyek dfA = 29 SSA = 91,15 MSA = 3,143
Dalam Subyek dfW = 30 SSW = 18,50 MSW = 0,617
Total dfT = 59 SST =109,65
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
Langkah IX
Sekarang dapat dihitung :
R = MSA - MSW
MSA
= 3,143 0,617
3,143
=
2,526
3,143
= 0,804
Jadi nilai reliabilitas hasil tes awal servis atas bolavoli yaitu 0,804
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
Lampiran 8
Uji Perbedaan Tes Awal dan Tes Akhir Kemampuan servis atas bolavoli siswa
kelas V SD Negeri Peleman 2 Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen Tahun
Pelajaran 2010/2011
Tabel 11. Uji perbedaan.
No Pre-Test Post-Test D d d2
(X1) (X2) X₁ - X2 (D - Md) (D - Md)2
1 4 9 -5 -0,40 0,16
2 5 8 -3 1,60 2,56
3 6 9 -3 1,60 2,56
4 0 6 -6 -1,40 1,96
5 5 9 -4 0,60 0,36
6 5 8 -3 1,60 2,56
7 6 10 -4 0,60 0,36
8 4 9 -5 -0,40 0,16
9 8 8 0 4,60 21,16
10 4 10 -6 -1,40 1,96
11 5 10 -5 -0,40 0,16
12 6 12 -6 -1,40 1,96
13 4 8 -4 0,60 0,36
14 2 7 -5 -0,40 0,16
15 4 8 -4 0,60 0,36
16 4 11 -7 -2,40 5,76
17 7 12 -5 -0,40 0,16
18 3 8 -5 -0,40 0,16
19 5 10 -5 -0,40 0,16
20 6 11 -5 -0,40 0,16
21 4 7 -3 1,60 2,56
22 5 10 -5 -0,40 0,16
23 4 11 -7 -2,40 5,76
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
24 4 6 -2 2,60 6,76
25 5 9 -4 0,60 0,36
26 6 11 -5 -0,40 0,16
27 5 12 -7 -2,40 5,76
28 3 9 -6 -1,40 1,96
29 5 11 -6 -1,40 1,96
30 5 8 -3 1,60 2,56
Jumlah 139,00 277,00 -138,00 0,00 71,20
Mean 4,63 9,23 -4,60
SD 1,50 1,70
1) - (N N
d
M t
2
d
Σ=
t =
|��,��|� ,��
� ����
t =
�,���,���
t������� 16,08
t������ 2,045
Df = 30-1 = 29
Berarti to lebih besar dari t tabel maka hipotesis nol ditolak. Dengan
demikian antara tes awal dan tes akhir terdapat perbedaan yang signifikan. Berarti
bahwa setelah mendapat latihan dengan pendekatan bermain kemampuan servis
atas meningkat secara signifikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
Prosentase peningkatan = ��� !�"��#�
��� $%��&�#� x 100%
= �,���,�' x 100%
= 99,35%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
Lampiran 9
Lampiran 8
PROGRAM PEMBELAJARAN
Lampiran 9
DOKUMENTASI PENELITIAN