perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA...

107
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

Transcript of perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA...

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Putri Pratiwi

NIM : K7108207

Jurusan/Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PENINGKATAN KEMAMPUAN

MENGANALISIS SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI PEMBELAJARAN

INKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA

SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN

AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain

itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan

dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan,

saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, Juli 2012

Yang membuat pernyataan

Putri Pratiwi

NIM. K7108207

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vi

ABSTRAK

Putri Pratiwi. PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGANALISIS SIFAT-

SIFAT CAHAYA MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI

I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012). Skripsi,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret. Juli 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan menganalisis

sifat-sifat cahaya melalui inkuiri terbimbing tinjauan rasa ingin tahu pada siswa kelas

V SD Negeri I Jendi Selogiri Wonogiri tahun ajaran 2011/2012.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini

dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri dari 2 pertemuan. Dalam

setiap siklus berisi kegiatan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek

penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri I Jendi, Selogiri yang berjumlah 14 siswa.

Teknik Pengumpulan data menggunakan observasi, angket, tes, dan dokumentasi.

Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif komparatif yaitu dengan

membandingkan rerata antar siklus.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa: “penerapan pembelajaran

inkuiri terbimbing dengan tinjauan rasa ingin tahu dapat meningkatkan kemampuan

menganalisis sifat-sifat cahaya pada siswa kelas V SD Negeri I Jendi, Selogiri tahun

ajaran 2011/2012”. Hal ini terbukti adanya peningkatan nilai menganalisis sifat-sifat

cahaya pada siswa kelas V yaitu: pada kondisi awal sebelum dilaksanakan tindakan

rata-rata kelas 58,9 prosentase ketuntasan klasikal sebesar 35,7% dengan nilai rata-

rata tinjauan rasa ingin tahu 60,2 (kurang), pada siklus I nilai rata-rata siswa adalah

70,71 prosentase ketuntasan klasikal sebesar 64,3% dengan nilai rata-rata tinjauan

rasa ingin tahu 71,3 (baik), dan pada siklus II nilai rata-rata kelas meningkat menjadi

80,6 prosentase ketuntasan klasikal sebesar 85,7% dengan nilai rat-rata tinjauan rasa

ingin tahu 75,8 (baik).

Kata kunci : Kemampuan Menganalisis, Inkuiri Terbimbing, Rasa Ingin Tahu

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vii

ABSTRACT

Putri Pratiwi. IMPROVING ANALYSIS ABILITY ON LIGHT

CHARACTERISTICS THROUGH GUIDED INQUIRY BASED LEARNING

CURIOSITY OBSERVATION (AN ACTION RESEARCH ON THE FIFTH

GRADE STUDENTS OF SD NEGERI 1 JENDI SELOGIRI WONOGIRI IN THE

ACADEMIC YEAR OF 2011/2012). Undergraduate Thesis. Education and Teacher

Training Faculty of Sebelas Maret University, July 2012.

The objective of this research is to improve analysis ability on light

characteristics through guided inquiry based learning curiosity observation (an action

research on fifth grade students of SD Negeri 1 Jendi Selogiri Wonogiri in the

academic year of 2011/2012).

This research is a classroom action research (CAR). This research consisted of

two cycles which consisted of two meetings for each cycle. Each cycle consisted of

planning, action, observation, and reflection activities. The subjects of this research

were the fifth grade students of SD Negeri 1 Jendi Selogiri which consisted of 14

students. The data collecting technique was observation, questionnaire, test, and

documentations. The data analyzing technique was descriptive comparative by

comparing the means between cycles.

The result of the research showed that “The implementation of guided inquiry

based learning with curiosity observation could improve analysis ability on light

characteristics for the fifth grade students of SD Negeri 1 Jedi Selogiri in the

academic year of 2011/2012”. It was proven by the increasing of students’ scores in

analyzing light characteristics on the fifth grade students; they were: at the beginning

before being done an action, the class’s mean score was 58.9, the percentage of

classical complete was 35.7% with the curiosity observation mean 60.2 (low); in

cycle I the students’ mean score was 70.71, the percentage of classical complete was

64.3% with the curiosity observation mean 71.3 (good); and in cycle II, the class’s

mean score improved into 80.6, the percentage of classical complete was 85.7% with

the curiosity observation mean 75.8 (good).

Key words: analysis ability, guided inquiry based learning, curiosity.

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user viii

MOTTO

Awali dengan mengucap bismillah, sudahi dengan mengucap Alhamdulillah

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka setelah kamu selesai dari

pekerjaan atau tugas, kerjakanlah yang lain dengan sungguh”

(Q.S Al-Nasyrah: 6-7)

“Keberhasilan terbesar bukanlah tidak pernah gagal, tapi mampu bangkit setelah

jatuh”

(Confusius)

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ix

PERSEMBAHAN

Teriring syukurku pada-Mu, kupersembahkan karya ini untuk :

“ Bapak dan Ibuku Tercinta (Mulyana, S.Pd dan Suratmi, S.Pd)”

Doamu yang selalu mengiringi langkahku, motivasi dan kerja keras tiada

henti, serta kasih sayangmu yang tak terbatas. Membuatku bangga dan sadar bahwa

kalianlah yang paling berharga dalam hidup ini.

“PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta”

Almamaterku tercinta tempatku menimba ilmu untuk masa depan bangsa

yang lebih baik.

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user x

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa

atas limpahan berkat dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan

skripsi dengan judul “PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGANALISIS

SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI

TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS

V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN

2011/2012)”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan guna

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis

menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan

dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih

kepada :

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ketua Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

4. Sekretaris Program Studi PGSD, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Drs. Kartono, M.Pd., selaku dosen pembimbing I yang selalu senantiasa

memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Dr. Peduk Rintayati, M.Pd., selaku dosen pembimbing II yang selalu memberikan

motovasi dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xi

7. Suradi, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SD Negeri I Jendi yang telah memberikan

kesempatan dam tempat guna pengambilan data dalam penelitian ini.

8. Nursorini, S.Pd., selaku guru kelas V SD Negeri I Jendi yang telah memberikan

bimbingan dan bantuan dalam penelitian.

9. Para siswa SD Negeri I Jendi yang telah bersedia untuk berpatisipasi dalam

pelaksanaan penelitian ini.

10. Teman-teman kelas VIII E S1 PGSD angkatan 2008.

11. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan.

Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun

untuk perbaikan penulis di kemudian hari. Penulis berharap bahwa penulisan skripsi

ini dapat memberikan manfaat membantu perkembengan ilmu pengetahuan dan

pendidikan terutama di Sekolah Dasar.

Surakarta, Juli 2012

Penulis

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN KEASLIAN ............................................................................... ii

HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................. iii

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... v

ABSTRAK ....................................................................................................... vi

ABSTRACK .................................................................................................... vii

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... ix

KATA PENGANTAR ..................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... . xvii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................ 4

C. Pembatasan Masalah........................................................................ 5

D. Rumusan Masalah ........................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian ............................................................................. 5

F. Manfaat Penelitian ........................................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................... 7

A. Kajian Pustaka ................................................................................. 7

1. Hakikat Kemampuan Menganalisis Sifat-sifat Cahaya .............. 7

a. Pengertian Kemampuan….. ................................................... 7

b. Pengertian Menganalisis ........................................................ 8

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xiii

c. Tinjauan Materi Sifat-sifat Cahaya ........................................ 11

2. Hakikat Pembelajaran Inkuiri Terbimbing ................................. 15

a. Pengertian Pembelajaran ........................................................ 15

b. Pengertian Pembelajaran Inkuiri ............................................ 16

c. Jenis Model Pembelajaran Inkuiri .......................................... 18

d. Pengertian Inkuiri Terbimbing ............................................... 20

e. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing

1) Kelebihan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing ................... 22

2) Kelemahan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing ................. 23

f. Tahapan Inkuiri Terbimbing .................................................. 23

3. Hakikat Rasa Ingin Tahu................... ......................................... 25

B. Penelitian Yang Relevan ................................................................. 27

C. Kerangka Berfikir………………………………………………… 29

D. Hipotesis .......................................................................................... 32

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 33

A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 33

B. Subjek Penelitian....................................................................... ...... 33

C. Bentuk dan Strategi Penelitian ........................................................ 34

D. Sumber Data .................................................................................... 34

E. Pengumpulan Data ........................................................................... 35

F. Validitas Data .................................................................................. 37

G. Analisis Data…………………………………………………. ...... 38

H. Indikator Kinerja……………………………………...................... 39

I. Prosedur Penelitian .......................................................................... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 47

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ............................................................. 47

B. Deskripsi Permasalahan Penelitian .................................................. 48

C. Deskripsi Hasil Penelitian.................................. ............................. 53

1. Tindakan Siklus I ......................................................................... 53

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xiv

2. Tindakan Siklus II ................. ..................................................... 67

3. Antarsiklus ................................................................................... 82

D. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................... 84

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ....................................... 86

A. Simpulan .......................................................................................... 86

B. Implikasi .......................................................................................... 86

C. Saran ............................................................................................... 88

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 89

LAMPIRAN ..................................................................................................... 92

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1. Kata Kerja Operasional Ranah Kognitif ............................................... 11

2.2 Sintak Inkuiri Terbimbing ..................................................................... 24

4.1 Nilai Hasil Angket Rasa Ingin Tahu Sebelum Tindakan ...................... 48

4.2 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Tes Kemampuan Menganalisis

Sifat- sifat Cahaya Oleh Siswa Sebelum Tindakan .............................. 50

4.3 Nilai Hasil Angket Rasa Ingin Tahu Siswa Pada Siklus I .................... 61

4.4 Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Menganalisis Sifat-sifat

Cahaya Oleh Siswa Pada Siklus I ......................................................... 63

4.5 Nilai Hasil Angket Rasa Ingin Tahu Siswa Pada Siklus II ................... 75

4.6 Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Menganalisis Sifat-sifat

Cahaya Oleh Siswa Pada Siklus II........................................................ 77

4.7 Perkembangan Nilai Kemampuan Menganalisis Sifat-sifat Cahaya

Siklus I dan Siklus II ............................................................................ 79

4.8 Data Nilai Kemampuan Menganalisi Sifat-sifat Cahaya pada

Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II ........................................................... 81

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Cahaya Merambat Lurus ..................................................................... 11

2.2 Benda Tidak Tembus Cahaya ............................................................. 12

2.3 Skema Pembiasan Cahaya................................................................... 12

2.4 Pembentukan Bayangan Pada Cermin Cembung ................................ 14

2.5 Pembentukan Bayangan Pada Cermin Cekung ................................... 15

2.6 Penguraian Cahaya .............................................................................. 15

2.7 Skema Kerangka Berfikir .................................................................... 31

3.1 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ................................................... 40

4.1 Grafik Nilai Hasil Angket Rasa Ingin Tahu Siswa Sebelum

Tindakan .............................................................................................. 49

4.2 Grafik Nilai Hasil Tes Kemampuan Menganalisis Sifat-sifat

Cahaya Oleh Siswa Sebelum Tindakan ............................................. 51

4.3 Grafik Nilai Hasil Angket Rasa Ingin Tahu Siswa Pada Siklus ......... 62

4.4 Grafik Data Nilai Kemampuan Sifat-sifat Cahaya Oleh Siswa

Pada Siklus I ....................................................................................... 64

4.5 Grafik Nilai Hasil Angket Rasa Ingin Tahu Siswa Pada

Siklus II ............................................................................................... 76

4.6 Grafik Data Nilai Kemampuan Menganalisis Sifat-sifat Cahaya

Oleh Siswa Pada Siklus II ................................................................... 78

4.7 Grafik Perkembangan Nilai Kemampuan Menganalisis Sifat-

sifat Cahaya Siklus I dan Siklus II ...................................................... 80

4.8 Grafik Data Frekuensi Nilai Kemampuan Menganalisis Sifat-

sifat Cahaya Oleh Siswa Pada Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II ........ 82

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Tabel Pelaksanaan Penelitian ................................................................ 93

2. Hasil Observasi Sebelum Tindakan ...................................................... 94

3. Soal Tes Sebelum Tindakan .................................................................. 96

4. Hasil Nilai Siswa Sebelum Tindakan .................................................... 98

5. Silabus ................................................................................................... 99

6. Bahan Ajar ............................................................................................ 104

7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I Pertemuan 1 ........ 111

8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I Pertemuan 2 ........ 127

9. Lembar Observasi Guru Terhadap Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran Siklus I Pertemuan 1 ..................................................... 145

10. Lembar Obsevasi Guru Terhadap Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran Siklus I Pertemuan 2 ...................................................... 146

11. Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I Pertemuan 1 .......................... 147

12. Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I Pertemuan 2 .......................... 148

13. Lembar Obsevasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 1 ....................... 152

14. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 2 ...................... 153

15. Angket Rasa Ingin Tahu Siswa .............................................................. 156

16. Hasil Tindakan Siklus I .......................................................................... 160

17. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II Pertemuan 1 ........ 161

18. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II Pertemuan 2 ........ 175

19. Lembar Observasi Guru Terhadap Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Siklus II Pertemuan 1 .............................................................................. 189

20. Lembar Obsevasi Guru Terhadap Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Siklus II Pertemuan 2 ........................................................................... 190

21. Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II Pertemuan 1 ........................ 191

22. Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II Pertemuan 2 ........................ 192

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xviii

23. Lembar Obsevasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 1 ...................... 196

24. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 2 .................... 197

25. Angket Rasa Ingin Tahu Siswa .............................................................. 200

26. Hasil Tindakan Siklus II......................................................................... 204

27. Rekapitulasi Hasil Penelitian ................................................................. 205

28. Dokumentasi Siklus I Pertemuan 1 ........................................................ 206

29. Dokumentasi Siklus I Pertemuan 2 ........................................................ 207

30. Dokumentasi Siklus II Pertemuan 1 ....................................................... 208

31. Dokumentasi Siklus II Pertemuan 2 ....................................................... 209

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sebagai disiplin ilmu dan penerapannya

dalam masyarakat membuat pendidikan IPA menjadi penting. IPA merupakan

mata pelajaran yang diajarkan dari tingkat SD, SMP sampai SMA. Ilmu

Pengetahuan Alam adalah penyelidikan yang terorganisir untuk mencari pola

atau keteraturan dalam alam. Guna mewujudkan hal tersebut, maka pembelajaran

di sekolah harus mampu memberdayakan siswa agar dapat membangun

pengetahuannya sendiri dengan difasilitasi oleh guru. Pembelajaran yang seperti

ini seharusnya diterapkan pada semua mata pelajaran khususnya dalam

pembelajaran IPA.

Ilmu Pengetahuan Alam sebagai produk tidak dapat dipisahkan dari

hakikatnya sebagai proses. Produk IPA adalah fakta-fakta, konsep-konsep dan

prinsip-prinsip, serta teori-teori. Proses IPA mencakup observasi, klasifikasi dan

pengukuran. Ilmu Pengetahuan Alam untuk anak-anak didefinisikan oleh Paolo

dan Marten (Carin 1993: 5, dalam Iskandar, 2001: 16) sebagai berikut: (1)

mengamati apa yang terjadi, (2) mencoba memahami apa yang terjadi, (3)

mempergunakan pengetahuan baru untuk meramalkan apa yang akan terjadi, (4)

menguji ramalan-ramalan dibawah kondisi-kondisi untuk melihat apakah

ramalan tersebut benar.

Alasan yang menyebabkan mata pelajaran IPA dimasukkan ke dalam

kurikulum suatu sekolah adalah: (1) mata pelajaran IPA berfaedah bagi suatu

bangsa, (2) IPA merupakan mata pelajaran yang memberikan kesempatan latihan

berpikir kritis, (3) mata pelajaran IPA mempunyai nilai-nilai pendidikan yaitu

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

mempunyai potensi (kemampuan) dapat membentuk pribadi anak secara

keseluruhan (Iskandar, 2001: 17)

Sejalan dengan KTSP (Depdiknas, 2006) bahwa IPA berhubungan

dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga bukan hanya

penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, atau prinsip saja

tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Selain itu IPA juga merupakan

ilmu yang bersifat empirik dan membahas tentang fakta serta gejala alam. Fakta

dan gejala alam tersebut menjadikan pembelajaran IPA tidak hanya verbal tetapi

juga faktual. Hal ini menunjukkan bahwa, hakikat IPA sebagai proses diperlukan

untuk menciptakan pembelajaran IPA yang empirik dan faktual. Pendidikan IPA

diharapkan dapat menjadi sarana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan

alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di

dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada

pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar

menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.

Salah satu pokok bahasan pembelajaran IPA yang dipelajari di Sekolah

Dasar yaitu sifat-sifat cahaya. Cahaya sangat bermanfaat bagi kehidupan. Benda-

benda yang ada di sekitar bisa terlihat karena adanya cahaya yang mengenai

benda tersebut. Cahaya yang mengenai benda akan dipantulkan oleh benda ke

mata sehingga benda tersebut bisa terlihat. Cahaya berasal dari sumber cahaya,

baik sumber cahaya alami atau sumber cahaya buatan. Cahaya penting bagi

kehidupan manusia, maka sifat-sifat cahaya harus diajarkan kepada siswa dengan

pembelajaran yang berkualitas supaya siswa mampu menganalisis sifat-sifat

cahaya dan mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan observasi peneliti pada pembelajaran IPA khususnya pada

materi sifat-sifat cahaya siswa kelas V SD Negeri 1 Jendi Selogiri, ternyata guru

masih menggunakan metode pembelajaran ceramah saja. Selama proses

pembelajaran siswa hanya duduk, diam, mendengar, dan mencatat apa yang

disampaikan oleh guru. Posisi siswa masih dalam situasi dan kondisi belajar

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

yang menempatkan siswa dalam keadaan pasif. Selain itu guru jarang

menggunakan alat peraga atau media pembelajaran serta tidak terbiasa

melibatkan siswa dalam melakukan kegiatan percobaan. Dalam membahas

materi tidak terlihat upaya guru untuk mengembangkan diskusi kelompok

maupun kegiatan kelas. Aktivitas belajar mengajar masih didominasi guru dalam

menyampaikan informasi yang secara garis besar bahan-bahannya telah tertulis

dalam buku paket.

Rendahnya kemampuan menganalisis siswa juga disebabkan oleh faktor

lingkungan belajar. Lingkungan belajar yang kurang kondusif dan kurang tertata

rapi, serta tidak adanya reward dari guru yang mengajar berpengaruh pada

keingintahuan dan respon siswa dalam mengikuti pembelajaran.

Rasa ingin tahu menjadi salah satu unsur pribadi siswa yang sangat

berpengaruh terhadap keberhasilan belajar. Menurut Erick Fromm (Asrori

2008:156) “rasa ingin tahu sesungguhnya dapat dikatakan sebagai suatu proses

pencarian makna”. Tanpa ada rasa ingin tahu siswa tidak akan memiliki motivasi

belajar. Jika rasa ingin tahu terhadap pelajaran rendah dapat berdampak pada

respon yang kurang positif dan cenderung acuh dalam menerima pelajaran.

Akibatnya kemampuan menganalisis sifat-sifat cahaya siswa masih

rendah. Hal ini juga dapat diketahui dari banyaknya siswa yang belum mencapai

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 69. Berdasarkan tes awal sebelum tindakan

(dapat dilihat pada lampiran 4 halaman 39), dari 14 siswa kelas V SD Negeri 1

Jendi hanya 5 siswa (35,71%) yang telah mencapai ketuntasan, dan 9 siswa

(64,29%) belum mencapai ketuntasan dengan nilai skor rata-rata rasa ingin tahu

siswa 60,2 berdasarkan pada angket rasa ingin tahu siswa yang dibagikan

sebelum tindakan.

Terkait dengan permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran IPA pada

materi sifat-sifat cahaya, maka diperlukan upaya untuk memperbaiki kualitas

pembelajaran agar dapat meningkatkan kemampuan menganalisis sifat-sifat

cahaya sekaligus meningkatkan hasil belajar IPA siswa, yaitu dengan

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

menggunakan pembelajaran inkuiri terbimbing. Pembelajaran inkuiri terbimbing

merupakan pembelajaran inkuiri dimana guru membimbing siswa dalam

melakukan kegiatan dan memberikan pertanyaan awal dan mengarahkan pada

suatu diskusi (Jauhar 2011:69). Dalam pelajaran IPA guru harus mampu

menggunakan model dan pendekatan pembelajaran yang melibatkan siswa secara

aktif. Dengan adanya keterlibatan total semua siswa tentunya akan berdampak

positif terhadap kemampuan menganalisis pada siswa.

Bertolak dari penjelasan mengenai model inkuiri diatas dapat

disimpulkan bahwa dengan diterapkannya model inkuiri terbimbing dalam

pembelajaran IPA dapat mengatasi berbagai masalah yang ada yaitu: (1) situasi

pembelajaran lebih kondusif; (2) guru tidak lagi menggunakan metode

konvensional, sehingga pembelajaran lebih berpusat pada siswa dan menjadi

aktif; (3) siswa tidak lagi disuguhi ceramah oleh guru yang membuat mereka

cepat bosan serta dapat menumbuhkan rasa ingin tahu belajar siswa; (4) guru

akan lebih kreatif dalam menggunakan metode yang tepat untuk mengajarkan

pembelajaran; (5) guru akan termotivasi untuk mencari media pembelajaran baru

dari berbagai sumber belajar tidak hanya buku pegangan, karena pembelajaran

inkuiri terbimbing mengarahkan siswa untuk memecahkan masalah dan terlibat

dalam pembelajaran melalui pengalaman langsung.

Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas

dengan judul “Peningkatan Kemampuan Menganalisis Sifat-sifat Cahaya

Melalui Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Tinjauan Rasa Ingin Tahu (PTK

Pada Siswa Kelas V SD Negeri I Jendi Selogiri Wonogiri Tahun Ajaran

2011/2012)”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengidentifikasi adanya

beberapa masalah yang dialami dalam pembelajaran IPA yaitu:

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

1. Rendahnya kemampuan menganalisis sifat-sifat cahaya dalam

pembelajaran IPA.

2. Aktivitas belajar mengajar masih didominasi guru.

3. Antusias siswa masih kurang dalam mengikuti pembelajaran IPA.

4. Guru cenderung menyampaikan pembelajaran IPA secara konvensional.

5. Guru kurang melibatkan siswa secara aktif, membangkitkan minat,

merangsang siswa untuk berfikir dan membangunkan rasa ingin tahu

siswa.

6. Situasi belajar yang kurang kondusif yaitu siswa sering ramai sendiri dan

kurang memperhatikan penjelasan guru.

C. Pembatasan Masalah

Dari identifikasi masalah di atas peneliti membatasi masalah pada :

1. Peningkatan kemampuan menganalisis pada materi sifat-sifat cahaya.

2. Menggunakan pembelajaran inkuiri terbimbing.

3. Faktor internal yang digunakan sebagai tinjauan adalah rasa ingin tahu.

D. Perumusan Masalah

Dari penjabaran yang telah penulis kemukakan di atas maka dalam

penelitian ini rumusan masalah yang dapat penulis kemukakan adalah “Apakah

pembelajaran inkuiri terbimbing tinjauan rasa ingin tahu dapat meningkatkan

kemampuan menganalisis sifat-sifat cahaya pada siswa kelas V SD Negeri I

Jendi Selogiri Wonogiri tahun ajaran 2011/2012?”

E. Tujuan Penelitian

Dilihat dari rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah: Untuk meningkatkan kemampuan menganalisis sifat-sifat cahaya melalui

inkuiri terbimbing tinjauan rasa ingin tahu pada siswa kelas V SD Negeri I Jendi

Selogiri Wonogiri tahun ajaran 2011/2012.

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Manfaat secara teoritis dari hasil penelitian ini adalah agar penelitian

ini dapat menambah khasanah keilmuan, khususnya dalam hal pembelajaran

IPA di Sekolah Dasar.

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat bagi siswa

1) Meningkatknya kemampuan menganalisis dalam pembelajaran IPA

khususnya materi sifat-sifat cahaya.

2) Lebih tertarik untuk mengikuti pembelajaran sehingga tercipta

pembelajaran yang efektif.

b. Manfaat bagi guru

1) Memberikan gambaran kepada guru tentang pentingnya penerapan

pembelajaran inkuiri terbimbing dalam pembelajaran IPA.

2) Meningkatnya kinerja guru melalui perbaikan kualitas pembelajaran

dengan menggunakan media pembelajaran.

3) Memberikan masukan kepada guru mengenai pentingnya faktor internal

siswa yaitu rasa ingin tahu, sehingga kegiatan pembelajaran dapat

berjalan maksimal.

c. Manfaat bagi sekolah

1) Tumbuhnya budaya meneliti di SD Negeri 1 Jendi Selogiri Wonogiri.

2) Meningkatnya kualitas pembelajaran khususnya mata pelajaran IPA.

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Hakikat Kemampuan Menganalisis Sifat-Sifat Cahaya

a. Pengertian Kemampuan

Setiap adanya suatu proses pembelajaran diperlukan adanya kemampuan.

Kemampuan awal bagi siswa diperlukan untuk mengembangkan pengetahuan

yang dimiliki oleh siswa. Dengan kemampuan yang dimiliki merupakan langkah

awal bagi siswa untuk mengikuti proses belajar selanjutnya.

Mampu berarti kuasa, sanggup melakukan sesuatu. Sedangkan

kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan (Kamus Umum Bahasa

Indonesia, 1984: 628)

Menurut Chaplin dalam http://digilib.petra.ac.id “ability (kemampuan,

kecakapan, ketangkasan, bakat, kesanggupan) merupakan tenaga (daya

kekuatan) untuk melakukan suatu perbuatan”. Pengertian kemampuan yang

dijelaskan Desmita (2008) ability (kemampuan, kecakapan) suatu istilah umum

yang berkenaan dengan potensi untuk menguasai suatu keterampilan (hlm. 257).

Kemampuan sering kali disebut kecakapan, menurut Abin Syamsuddin

Makmun (2009) kecakapan dibedakan dalam dua kategori, antara lain:

1) Kecakapan nyata atau aktual (actual ability), yang menunjukkan

kepada aspek kecakapan yang segera dapat didemonstrasikan dan

diuji sekarang juga karena merupakan hasil atau belajar yang

bersangkutan dengan cara, bahan dan dalam hal tertentu yang

telah dijalaninya (achivement, prestasi)

2) Kecakapan potensial (potensial ability), yang menunjukkan

kepada aspek kecakapan yang masih terkandung dalam diri yang

bersangkutan yang diperolehnya secara herediter (pembawaan

kelahirannya), yang mungkin dapat merupakan:

a) abilitas dasar umum (general intelligence)

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

b) abilitas dasar khusus dalam bidang tertentu (aptitudes) (hlm.

54).

Berpijak dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kemampuan

(ability) adalah kecakapan atau kesanggupan untuk bisa melaksanakan suatu

perbuatan yang merupakan bawaan sejak lahir maupun hasil latihan atau praktek

yang dimiliki oleh seseorang untuk menguasai berbagai keterampilan dan

mengolah potensi tersebut agar memberikan efek positif bagi kehidupan

individu. Dalam pembelajaran IPA diharapkan dengan memiliki kemampuan

maka peserta didik akan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan

atau yang ingin dicapai yang akan berpengaruh pada hasil belajarnya.

b. Pengertian Menganalisis

Dalam pembelajaran siswa tidak sekedar dituntut untuk meningkatkan

pengetahuan dan pemahaman saja, tetapi juga kemampuan menganalisis. Dengan

adanya kemampuan menganalisis siswa dapat lebih mendalami materi

pembelajaran sehingga dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Hakiim (2009) menyatakan, menganalisis adalah menguraikan sesuatu ke

dalam bagian-bagian dan menentukan bagaimana hubungan antara bagian-bagian

tersebut dan antara bagian-bagian tersebut dengan struktur keseluruhan atau

tujuan (hlm. 102). Pengertian menganalisis dijelaskan Majid (2009) yaitu

menguraikan satuan-satuan menjadi unit-unit yang terpisah, membagi satuan

menjadi sub-sub atau bagian-bagian, membedakan antara dua yang sama,

memilih, dan mengenai perbedaan (diantara beberapa yang dalam satu kesatuan)

(hlm. 54).

Sedangakan menurut Yamin (2009) analisis merupakan kemampuan

untuk mengidentifikasi, memisahkan dan membedakan komponen-komponen

atau elemen suatu fakta, konsep, pendapat, asumsi, hipotesa atau kesimpulan, dan

memeriksa setiap komponen tersebut untuk melihat ada tidaknya kontradiksi

(hlm. 29).

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa menganalisis

merupakan tindakan menentukan dan memisahkan bagian-bagian dari suatu

masalah, menunjukan penyelesaian atau gagasan serta menunjukkan hubungan

antar bagian.

Jadi kemampuan menganalisis adalah suatu kecakapan atau kesanggupan

untuk dapat melaksanakan tindakan dalam menentukan bagian-bagian dari suatu

masalah dan menunjukkan hubungan antar bagian tersebut, melihat penyebab-

penyebab dari suatu peristiwa atau memberi argumen-argumen yang menyokong

suatu pernyataan.

Kemampuan menganalisis merupakan salah satu kemampuan kognitif

tingkat tinggi yang penting untuk dikuasai siswa dalam pembelajaran. Secara

rinci Bloom mengemukakan tiga jenis kemampuan analisis, yaitu :

1) Menganalisis Unsur, meliputi:

a) Kemampuan melihat asumsi-asumsi yang tidak dinyatakan secara eksplisit

pada suatu pernyataan

b) Kemampuan untuk membedakan fakta dengan hipotesa.

c) Kemampuan untuk membedakan pernyataan faktual dengan pernyataan

normatif.

d) Kemampuan untuk mengidentifikasi motif-motif dan membedakan

mekanisme perilaku antara individu dan kelompok.

e) Kemampuan untuk memisahkan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan

yang mendukungnya.

2) Menganalisis hubungan, meliputi:

a) Kemampuan untuk melihat secara komprehensif interrelasi antar ide

dengan ide.

b) Kemampuan untuk mengenal unsur-unsur khusus yang membenarkan suatu

pernyataan.

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

c) Kemampuan untuk mengenal fakta atau asumsi yang esensial yang

mendasari suatu pendapat atau tesis atau argumen-argumen yang

mendukungnya.

d) Kemampuan untuk memastikan konsistensinya hipotesis dengan informasi

atau asumsi yang ada.

e) Kemampuan untuk menganalisis hubungan di antara pernyataan dan

argumen guna membedakan mana pernyataan yang relevan mana yang

tidak.

f) Kemampuan untuk mendeteksi hal-hal yang tidak logis di dalam suatu

argumen.

g) Kemampuan untuk mengenal hubungan kausal dan unsur-unsur yang

penting dan yang tidak penting di dalam perhitungan historis.

3) Menganalisis prinsip-prinsip organisasi, meliputi:

a) Kemampuan untuk menguraikan antara bahan dan alat

b) Kemampuan untuk mengenal bentuk dan pola karya seni dalam rangka

memahami maknanya.

c) Kemampuan untuk mengetahui maksud dari pengarang suatu karya tulis,

sudut pandang atau ciri berfikirnya dan perasaan yang dapat diperoleh

dalam karyanya.

d) Kemampuan untuk melihat teknik yang digunakan dalam meyusun suatu

materi yang bersifat persuasif seperti advertensi dan propaganda.

Terkait dengan perumusan tujuan pembelajaran, di bawah ini beberapa

Kata Kerja Operasional yang berhubungan dengan pencapaian ranah kognitif

siswa dalam pembelajaran pada Tabel 2.1 sebagai berikut:

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Table 1. Kata Kerja Operasional Ranah Kognitif

Pengetahuan

(Knowledge)

Pemahaman

(Comprehension)

Penerapan

(Aplication)

Analisis

(Analysis)

Sintesis

(Synthesis)

Evaluasi

(Evaluation)

Memilih

Menjodohkan

Memberi nama

Mencatat

Memberi label

Mendidentifi

kasikan, dll

Memperkirakan

Mencirikan

Mengkategorikan

Membandingkan

Mendiskusikan

Mengemukakan

Membedakan, dll

Mengurutkan

Memperkirakan

Mengelompo-

kan

Menggambar-

kan, dll

Menyeleksi

Menghubung-

kan

Membanding-

kan

Mendiagram-

kan, dll

Merancang

Merencanakan

Mengumpulkan

Mendikte

Mengkategori-

kan, dll

Menilai

Memperjelas

Membuktikan

Merinci

Menyimpulkan

Membanding kan,

dll

c. Materi Sifat-Sifat Cahaya

Benda-benda yang ada di sekitar kita dapat kita lihat apabila ada cahaya

yang mengenai benda tersebut. Cahaya yang mengenai benda akan dipantulkan

oleh benda ke mata sehingga benda tersebut dapat terlihat. Cahaya berasal dari

sumber cahaya. Semua benda yang dapat memancarkan cahaya disebut sumber

cahaya. Contoh sumber cahaya adalah matahari, lampu, senter, dan bintang.

Cahaya memiliki sifat merambat lurus, menembus benda bening, dan dapat

dipantulkan.

Cahaya memiliki sifat-sifat tertentu yang banya manfaatnya bagi

kehidupan. Sifat-sifat cahaya tersebut yaitu cahaya merambat lurus, cahaya

menembus benda bening, cahaya dapat dibiaskan, cahaya dapat dipantulkan, dan

cahaya dapat diuraikan (Azmiyawati dkk, 2008: 130).

1) Cahaya Merambat Lurus

Cahaya yang masuk melalui celah-celah atap rumah kita merambat

lurus (membentuk seberkas garis lurus)

Gambar 2.1. Cahaya Merambat Lurus

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Apabila cahaya merambat dari zat yang kurang rapat ke zat yang

lebih rapat, cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal. Misalnya cahaya

merambat dari udara ke air. Sebaliknya, apabila cahaya merambat dari zat

yang lebih rapat ke zat yang kurang rapat, cahaya akan dibiaskan menjahui

garis normal. Misalnya cahaya merambat dari air ke udara. Pembiasan sering

lkamu jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya dasar kolam terlihat

lebih dangkal daripada kedalaman sebenarnya. Gejala pembiasan juga dapat

dilihat pada pensil yang dimasukkan kedalam gelas berisi air. Pensil tersebut

akan tampak patah.

4) Cahaya Dapat Dipantulkan

Pemantulan cahaya ada dua jenis yaitu pemantulan baur dan

pemantulan teratur. Pemantulan baur terjadi apabila cahaya mengenai

permukaan yang kasar atau tidak rata. Pada pemantulan ini sinar pantul

arahnya tidak beraturan. Sementara itu, pemantulan teratur terjadi jika cahaya

mengenai permukaan rata, licin dan mengkilap. Permukaan yang mempunyai

sifat seperti ini misalnya cermin. Pada pemantulan ini sinar pantul memiliki

arah yang teratur.

Cermin merupakan salah satu benda yang memantulkan cahaya.

Berdasarkan bentuk permukaannya ada cermin datar dan cermin lekung.

Cermin lekung ada dua macam, yaitu cermin cembung dan cermin cekung.

a) Cermin Datar

Cermin datar yaitu cermin yang permukaan bidang pantulnya

datar dan tidak melengkung. Cermin datar yaitu cermin yang digunakan

untuk bercermin, kita akan melihat bayangan kita di dalam cermin.

Sifat bayangan pada cermin datar adalah sebagai berikut:

(1) Ukuran (besar dan tinggi) bayangan sama dengan ukuran benda.

(2) Jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin.

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Pengertian pembelajaran menurut Hamalik (2010):

Pembelajaran merupakan suatu kombinasi yang tersusun meliputi

unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur

yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan. Manusia terlibat

dalam sistem pengajaran terdiri dari siswa, guru dan tenaga lainnya,

misalnya tenaga laboratorium. Material meliputi buku-buku, papan

tulis, fotografi, audio, dan video tape. Fasilitas perlengkapan meliputi

ruang kelas, perlengkapan, audiovisual, juga komputer. Prosedur

meliputi jadwal dan penyampaian informasi, praktek, belajar dan

sebagainya (hlm. 57).

Pembelajaran adalah suatu upaya yang dilakukan oleh seseorang untuk

membelajarkan siswa yang belajar. Pada pembelajaran formal (sekolah)

pembelajaran merupakan tugas yang dibebankan guru karena guru merupakan

tenaga professional yang dipersiapkan untuk itu (Siddiq, dkk, 2009:19).

Berdasarkan uraian di atas pembelajaran adalah proses interaksi peserta

didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang

meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur

untuk mencapai tujuan.

b. Pengertian Pembelajaran Inkuiri

Inkuiri berasal dari bahasa Inggris “inquiry”yang berarti pertanyaan atau

penyelidikan. Inkuiri merupakan suatu rangkaian kegiatan belajar yang

melibatkan seluruh kemampuan siswa untuk memecahkan suatu masalah dengan

cara mencari sumber sendiri, belajar bersama dalam suatu kelompok,

menyelidikinya secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga siswa dapat

merumuskan penemuannyadan menarik suatu kesimpulan. Sasaran utama

kegiatan pembelajaran inkuiri adalah :

1) Keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses kegiatan belajar.

2) Keterarahan kegiatan secara logis dan sistematis pada tujuan pembelajaran.

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

3) Mengembangkan sikap percaya pada diri siswa tentang apa yang ditemukan

dalam proses inkuiri.

Eric (www.top-pdf-manuals.com/Journal international inquiry meyhod-

html) Some have emphasized the active nature of student involvement,

associating inquiry with “hands-on” learning and experiental or activity-based

instruction. Dalam pembelajaran inkuiri beberapa siswa dilibatkan untuk

membentuk kelompok dengan melakukan kegiatan alami dengan cara belajar

melakukan kegiatan tangan, melakukan percobaan, atau melakukan aktivitas

pada saat pembelajaran.

George (www.top-pdf-manuals.com/Journal international inquiry

meyhod-html) In the sciences, inquiry-based learning has been widely promoted

to increase literacy and skill development, but there has been little comparison to

more traditional curriculum. Dalam ilmu pengetahuan, yang menjadi dasar

dalam pembelajaran inkuiri adalah menekankan pertambahan kemampuan dan

pengembangan keterampilan, tetapi berbanding terbalik dengan kurikulum

tradisional.

Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran inkuiri adalah suatu pembelajaran dimana siswa terlibat aktif dalam

pembelajaran tentang konsep atau suatu gejala melalui pengamatan, pengukuran,

pengumpulan data untuk ditarik kesimpulan. Guru tidak lagi berperan sebagai

pemberi informasi dan siswa sebagai penerima informasi, tetapi guru membuat

rencana pembelajaran atau langkah-langkah percobaan. Siswa melakukan

percobaan atau penyelidikan untuk menemukan konsep-konsep yang telah

ditetapkan guru.

Trianto (2009), menyatakan kondisi umum yang merupakan syarat

timbulnya kegiatan inkuiri bagi siswa adalah :

1) Aspek sosial di kelas dan suasana terbuka yang mengundang siswa

berdiskusi.

2) Inkuiri berfokus pada hipotesis.

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

3) Penggunaan fakta sebagai evidensi (informasi, fakta) (hlm. 166).

Untuk menciptakan pembelajaran inkuiri, peranan guru adalah sebagai

berikut:

1) Motivator yaitu memberi rangsangan agar siswa aktif dan

bergairah berfikir.

2) Fasilitator yaitu menunjukkan jalan keluar jika siswa mengalami

kesulitan.

3) Penanya yaitu menyadarkan siswa dari kekeliruan yang mereka

buat.

4) Administator yaitu bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan

siswa.

5) Pengarah yaitu memimpin kegiatan siswa untuk mencapai tujuan

yang dihadapkan.

6) Manajer yaitu mengelola sumber belajar, waktu dan organisasi

kelas.

7) Rewarder yaitu memberi penghargaan pada prestasi yang dicapai

siswa (Trianto, 2009: 168).

c. Jenis Model Pembelajaran Inkuiri

Amien (1987) menguraikan tujuh jenis model pembelajaran inkuiri

(hlm.136), diantaranya :

1) Inkuiri terbimbing (guide inquiry), yaitu guru menyediakan petunjuk yang

cukup luas kepada siswa dan sebagian besar perencanaannya dibuat guru

dimana siswa melakukan kegiatan percobaan/ penyelidikan untuk

menemukan konsep-konsep/prinsip-prinsip yang telah ditetapkan guru.

2) Inkuiri yang dimodifikasi ( modified inquiry), yaitu guru hanya memberikan

permasalahan saja, kemudian siswa diminta untuk memecahkannya melalui

pengamatan, eksplorasi atau melalui prosedur penelitian. Dalam inkuiri yang

dimodifikasi ini guru berperan sebagai pendorong, narasumber dan bertugas

memberikan bantuan yang diperlukan untuk menjamin kelancaran proses

belajar siswa.

3) Inkuiri bebas (free inquiry), yaitu siswa melakukan penelitian sendiri sebagai

seorang ilmuwan. Dalam inkuiri bebas ini guru tidak membantu siswa dalam

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

merumuskan masalah serta memecahkan masalah, dengan kata lain model

inkuiri ini siswa mandiri sepenuhnya.

4) Mengajak pada penyelidikan (invitation into inquiry) yaitu siswa dilibatkan

dalam proses pemecahan masalah dengan cara yang biasa dilakukan oleh

para ilmuwan. Siswa diajak untuk melakukan beberapa kegiatan seperti

merancang eksperimen, merumuskan hipotesis dan menetapkan pengawasan

melalui pertanyaan yang telah direncanakan dengan teliti. Dengan kata lain

guru bersama siswa memecahkan masalah bersama-sama.

5) Pendekatan proses (inquiry role approach) yaitu suatu kegiatan proses

belajar yang melibatkan siswa dalam beberapa tim yang masing-masing tim

terdiri atas empat anggota untuk memecahkan invitation into inquiry.

Masing-masing anggota tim diberi suatu peranan yang berbeda-beda yaitu,

(a) koordinator tim, (b) penasehat teknis, (c) pencatat data dan (d) evaluator

proses. Anggota tim menggambarkan peranan-peranan tersebut dan bekerja

sama untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan topik yang akan

dipelajari.

6) Teka-teki bergambar (pictorial riddle) yaitu salah satu teknik untuk

mengembangkan motivasi dan minat siswa di dalam diskusi kelompok kecil

maupun besar. Gambar, peragaan atau situasi yang sesungguhnya dapat

digunakan untuk meningkatkan cara berfikir dan kreatif siswa. Suatu riddle

biasanya berupa gambar di papan tulis, papan poster, atau di proyeksikan

dari suatu transparansi kemudian guru mengajukan pertanyaan yang

berkaitan dengan riddle tersebut. Dalam merancang inkuiri ini, guru harus

mengikuti langkah seperti berikut ini :

a) Memilih beberapa konsep atau prinsip yang akan diajarkan atau

didiskusikan.

b) Melukis suatu gambar, menunjukkan suatu ilustrasi atau menggunakan

gambar yang menunjukkan konsep, proses atau situasi.

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

c) Suatu prosedur bergantian adalah menunjukkan sesuatu yang tidak

sewajarnya dan kemudian meminta siswa untuk mencari dan menemukan

mana yang salah dengan riddle tersebut.

d) Membuat pertanyaan-pertanyaan berbentuk divergent yang

berorientasikan proses dan berkaitan dengan riddle yang akan membantu

siswa memperoleh pengertian konsep atau prinsip yang terlibat di

dalamnya.

7) Kisaran (synectics lesson), William J.J Gordon mengungkapkan bahwa pada

dasarnya synectics lesson memusatkan pada keterlibatan siswa untuk

membuat berbagai macam bentuk metafora (kiasan) supaya dapat membuat

intelegensinya dan mengembangkan kreativitasnya. Hal ini dapat

dilaksanakan oleh siswa karena metafora dapat membantu dalam

melepaskan “ikatan struktur mental” yang melekat kuat dalam memandang

suatu permasalahan sehingga dapat menunjang timbulnya ide-ide kreatif.

Dengan kata lain, inkuiri ini merupakan suatu pendekatan untuk

menstimulasi bakat-bakat kreatif siswa.

d. Pengertian Inkuiri Terbimbing

Jauhar (2011) menjelaskan bahwa pembelajaran inkuiri terbimbing

adalah pembelajaran dimana guru membimbing siswa melakukan kegiatan

dengan pertanyaan awal dan mengarahkan pada suatu diskusi (hlm. 69).

Amien (1987) menyatakan bahwa inkuiri terbimbing (guide inquiry),

yaitu guru menyediakan petunjuk yang cukup luas kepada siswa dan sebagian

besar perencanaannya dibuat guru dimana siswa melakukan kegiatan percobaan/

penyelidikan untuk menemukan konsep-konsep/prinsip-prinsip yang telah

ditetapkan guru (hlm.136).

Dalam pelaksanaanya dikelas, peran guru adalah untuk menciptakan

situasi yang kondusif agar siswa dapat melakukan prosedur penelitian selayaknya

ilmuwan dalam mencari jawaban dari sebuah pertanyaan dengan cara mengenal

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

masalah, mengajukan pertanyaan, melakukan langkah-langkah penelitian dan

menyampaikan hasil penelitian. Metode inkuiri terbimbing (terarah) ini lebih

cocok untuk siswa yang belum terbiasa melakukan inkuiri. Dengan metode

inkuiri terbimbing siswa tidak mudah bingung dan tidak mengalami kegagalan

dalam belajar karena guru terlibat penuh. Dimana guru memberikan bimbingan

dan arahan agar siswa dapat melakukan kegiatan.

Amien (1987) mengemukakan bahwa pada umumnya suatu pengajaran

inkuiri terbimbing di laboratorium (hlm. 137) terdiri dari:

1) Pernyataaan problem

Problem untuk masing-masing kegiatan dapat dinyatakan sebagai pernyataan

bisa/mampu.

2) Kelas/ semester

Menunjukkan tingkat siswa yang akan diberi penjelasan.

3) Prinsip atau konsep yang diberikan

Konsep-konsep yang harus ditemukan siswa melalui kegiatan harus ditulis

dengan jelas dan tepat melalui aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif.

4) Diskusi pengarahan

Diskusi pegarahan berupa pertanyaan-pertanyaaan yang diajukan kepada

siswa untuk didiskusikan para siswa sebelum siswa melakukan kegiatan

inkuiri.

5) Kegiatan metode penemuan oleh siswa

Berupa kegiatan percobaan atau penelitian oleh siswa untuk menemukan

konsep-konsep atau prinsip-prinsip yang telah ditentukan oleh guru.

6) Proses berfikir kritis dan ilmiah

Proses berfikir kritis dan ilmiah harus ditulis dan dijelaskan untuk

menunjukkan kepada guru lain tentang operasional siswa yang diharapkan

selama proses pembelajaran.

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

7) Pernyataan yang bersifat open-ended

Pertanyaan yang bersifat open-ended harus berupa pertanyaan yang mengarah

pada pengembangan tambahan kegiatan siswa.

8) Catatan guru

Catatan guru berupa catatan guru lain yang meliputi:

a) Penjelasan tentang hal-hal atau bagian-bagian yang sulit dari suatu

kegiatan atau pembelajaran.

b) Isi materi yang relevan dengan kegiatan.

c) Faktor-faktor atau variabel-variabel yang dapat mempengaruhi hasil-

hasilnya terutama penting sekali apabila percobaan atau penyelidikan tidak

berjalan atau gagal.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa inkuiri terbimbing

adalah pembelajaran inkuiri yang berupaya menanamkan dasar-dasar berpikir

ilmiah pada diri siswa dengan guru membimbing siswa dalam melakukan

kegiatan dengan memberi pertanyaan awal dan mengarahkan pada suatu diskusi.

e. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing

1) Kelebihan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing

Setiap pembelajaran memiliki kelebihan dalam penerapannya,

Roestiyah (2008) mengemukakan keunggulan pembelajaran inkuiri sebagai

berikut :

a) Dapat membentuk dan mengembangkan “ self-consept” pada diri

siswa, sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar dan ide-

ide lebih baik.

b) Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi

belajar yang baru.

c) Mendorong siswa untuk berfikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri,

bersifat obyektif, jujur dan terbuka.

d) Mendorong siswa untuk berfikir intuitif dan merumuskan hipotesanya

sendiri.

e) Memberikan kepuasan yang bersifat intrinsik.

f) Situasi proses belajar menjadi lebih merangsang.

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

g) Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu.

h) Memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri.

i) Siswa dapat menghindari siswa dari cara-cara belajar yang tradisional.

j) Dapat memberikan waktu pada siswa secukupnya sehingga dapat

mengasimilasi dan mengakomodasi informasi (hlm. 76).

2) Kelemahan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing

Selain memiliki kebihan, pembelajaran inkuiri juga memiliki

kelemahan. Adapun kelemahan tersebut antara lain dijelaskan oleh Roestiyah

(2008), yaitu:

a) Memakan waktu yang cukup banyak.

b) Jika kurang terpimpin atau kurang terarah dapat menjurus kepada

kekacauan dan kekaburan atas materi yang dipelajari.

c) Memerlukan berbagai sumber, sarana dan fasilitas yang memadai

(hlm.76-77).

d. Tahapan Inkuiri Terbimbing

Amien (1987) mengungkapkan bahwa proses belajar mengajar dengan

menggunakan pendekatan inkuiri terbimbing di laboratorium mengikuti langkah-

langkah sebagai berikut:

1) Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok

terdiri dari 5 atau 6 orang.

2) Guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) kepada siswa yang

berupa pertanyaan problem, kelas/ semester, prinsip atau konsep yang

harus ditemukan, alat dan bahan, diskusi pengarahan, kegiatan metode

penemuan, proses berfikir kritis. Pertanyaan yang bersifat open-ended.

3) Memberikan pengarahan kepada siswa tentang kegiatan atau

praktikum di laboratorium serta membimbing diskusi pengarahan

sebelum kegiatan penemuan.

4) Siswa melakukan kegiatan penemuan dengan cara melakukan

percobaan atau praktikum sesuai dengan LKS dalam bimbingan guru.

5) Siswa menjawab semua pertanyaan dan tugas yang terdapat di LKS.

6) Membuat laporan hasil percobaan di laboratorium dan menarik

kesimpulan untuk mencocokkan hasil penelitian dengan teori yang ada

(hlm.138-139).

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Menurut Memes menyatakan tahapan inkuiri terbimbing ada lima tahap,

yaitu:

1) Merumuskan masalah.

2) Membuat hipotesis.

3) Merencanakan kegiatan.

4) Melaksanakan kegiatan.

5) Mengumpulkan data.

6) Mengambil kesimpulan (Jauhar, 2011:85).

Tabel 2.2. Sintak Inkuiri Terbimbing

No Langkah Pokok Aktivitas Guru Aktivitas siswa

1. Perumusaan masalah Menjelaskan prosedur kegiatan

menyelidiki

Menyajikan masalah dengan

mengajukan pertanyaan tentang

inti masalah

Memahami prosedur

kegiatan

Merumuskan permasalahan

2. Menyusun hipotesis Membimbing dalam

merumuskan hipotesis

Merumuskan hipotesis

3. Mengumpulkan data Memberi tugas kegiatan inti

Memantau dan membimbing

proses kegiatan penemuan

konsep

Mengumpulkan data dan

informasi

Melakukan kegiatan

penemuan konsep

4. Menganalisa data Membimbing dalam

menganalisa data hasil kegiatan

Mengadakan diskusi

Menganalisa data hasil

Melakukan diskusi hasil

5. Menyimpulkan Memacu proses penyimpulan

Membimbing siswa dalam

mengambil kesimpulan

Membuat kesimpulan

Tahapan pada inkuiri ini mempunyai peranan yang sangat penting dalam

kegiatan belajar mengajar di kelas. Para siswa akan berperan aktif melatih

keberanian, berkomunikasi dan berusaha mendapatkan pengetahuannya sendiri

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Tugas guru adalah mempersiapkan

skenario pembelajaran sehingga pembelajarannya dapat berjalan dengan lancar.

3. Hakikat Rasa Ingin Tahu

Setiap pengetahuan yang baru, masih asing, tidak biasa, mengejutkan, dan

keragu-raguan akan memunculkan rasa penasaran seseorang terhadap hal

tersebut. Rasa penasaran tersebut akan memunculkan rasa ingin tahu yang

mendalam dan kemudian timbul keinginan untuk menguasainya dengan jelas.

Samani dan Hariyanto (2011) menyatakan bahwa rasa ingin tahu merupakan

keinginan untuk menyelidiki dan mencari pemahaman terhadap rahasia alam atau

peristiwa sosial yang sedang terjadi (hlm.119). Sedangkan Raka, dkk (2011)

menyatakan bahwa rasa ingin tahu adalah minat mencari kebaruan, keterbukaan

terhadap pengalaman baru, menaruh perhatian pada hal-hal atau pengalaman

baru, melihat berbagai hal atau topic sebagai hal-hal menarik, menjelajah dan

berusaha menemukan sesuatu (hlm.38).

Dahar (2009) menyebutkan “bahwa rasa ingin tahu merupakan suatu

respon terhadap ketidaktahuan dan keasingan” (hlm. 104). Jika seseorang melihat

sesuatu yang baru atau aneh, maka segera akan menyelidikinya. Semakin banyak

hal yang dirahasiakan maka akan semakin kuat pula keinginan untuk mengetahui

lebih lanjut. Rasa penasaran yang dapat memotivasi seseorang untuk

mempelajari sesuatu inilah yang disebut rasa ingin tahu.

Dahar juga menyatakan bahwa “apabila ada benda atau materi yang

belum kita ketahui yang terdapat di lingkungan kita, karena sifat rasa ingin tahu

maka kita akan memasukan benda atau materi itu ke dalam struktur kognitif

kita”. Pernyataan ini menunjukan bahwa rasa ingin tahu yang tinggi dapat

menjadikan peserta didik mampu mengkonstruksi pengetahuan yang masih baru

atau belum dikenal. Rasa ingin tahu menjadi salah satu jalan untuk menyusun

sebuah hipotesis atau pendugaan tentang makna dari sebuah pengetahuan.

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Menurut Jujun Suriasumantri (2007:19) “pengetahuan dimulai dari rasa

ingin tahu”. Pengetahuan merupakan segala sesuatu yang diketahui seseorang,

maka untuk dapat menguasai pengetahuan peserta didik harus mengetahui

mengapa mempelajari suatu pengetahuan dan mengerti apa kegunaan bgi dirinya.

Kondisi rasa ingin tahu terjadi karena peserta didik menganggap bahwa pelajaran

tersebut merupakan hal baru yang harus diketahuinya dan bisa menjawab

ketidaktahuannya. Jadi rasa ingin tahu dapat menumbuhkan upaya untuk

menjawab hal-hal yang belum diketahui.

Dimyanti dan Mudjiono (2009) menyebutkan bahwa “siswa belajar

didorong oleh rasa ingin tahu dan kebutuhannya” (hlm. 23). Jika seseorang ingin

mengetahui manfaat dari suatu hal, ia akan berusaha mencari penjelasan dari

orang lain. Dari informasi yang diperoleh peserta didik tersebut akhirnya dapat

memenuhi apa yang diinginkan. Jadi, peserta didik tersebut telah memiliki tujuan

belajar yang jelas sehingga ia dapat belajar dengan penuh semangat agar

tujuannya tercapai.

Albert Einstein (www.lifehack.org/.../4-reasen-why-curiosity) Curiosity is

an important trait of a genius. I don’t think you can find an intellectual giant who

is not a curious person. Was especially know for his adventures which cam from

his curiosity. Rasa ingin tahu (keingintahuan) adalah ciri utama dari seseorang

yang cerdas. Kamu tidak akan menemukan cendekiawan besar yang bukan orang

yang memiliki rasa ingin tahu (keingintahuan). Cendekiawan dikenali dari sepak

terjangnya yang berawal dari rasa keingintahuannya.

Yas Pal (http://randomcuriosity.aglasemshop.com) Curiosity is the

fundamental basis for the process of learning. It helps children to explore,

question and often wonder about the world they live in. Rasa ingin tahu adalah

asas dasar dari proses belajar. Keingintahuan membantu anak untuk

mengeksplorasi, mempertanyakan dan ingin tahu tentang dunia dimana mereka

tinggal.

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Rasa ingin tahu

mengandung hasrat untuk memahami, menyusun, mengatur, menganalisis,

menemukan hubungan dan makna, serta mengembangkan suatu sistem nilai.

Salah satu ciri kondisi psikis yang sehat adalah adanya rasa ingin tahu. Orang

yang telah mencapai kematangan psikologis menunjukan bahwa mereka sangat

tertarik kepada hal-hal yang belum dapat dijelaskan. Jadi rasa ingin tahu

merupakan kebutuhan hidup alamiah manusia.

B. PENELITIAN YANG RELEVAN

Penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti,

yaitu:

1. Yustami, 2008, dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Untuk

Mencapai Ketuntasan Belajar IPA Pada Siswa Kelas IV SDN Tegalsari

Madiun Tahun Ajaran 2008/2009”. Adapun simpulan dari penelitian Yustami

adalah penerapan model pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan ketuntasan

belajar IPA siswa kelas IV SDN Tegalsari Madiun Tahun Ajaran 2008/2009.

Hal ini dapat dilihat dari prosentasi ketuntasan nilai IPA siswa kelas IV dari

siklus I sampai siklus III. Pada siklus I siswa yang mendapat nilai minimal 60

ada 10 anak atau 28,57%, pada siklus II yang mendapat nilai minimal 60 ada 7

anak atau 20,00% dari 35 anak, pada siklus III siswa yang mendapat nilai

minimal 60 ada 3 anak dari 35 anak. Dari siklus I kemudian dilaksanakan

siklus II prestasi siswa mengalami prosentase kenaikan 8,75% dari siklus II

kemudian dilaksanakan siklus III mengalami prosentasi kenaikan 40,55%.

Penelitian Yustami memiliki persamaan dengan penelitian ini yakni terletak

pada penggunaan model pembelajaran inkuiri pada pembelajaran IPA.

Perbedaannya adalah pada penelitian Yustami digunakan untuk mencapai

ketuntasan belajar pada siswa kelas IV, sedangkan pada penelitian ini

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

digunakan untuk meningkatkan kemampuan menganalisis sifat-sifat cahaya

pada siswa kelas V.

2. Sujiati, 2011. Peningkatkan kemampuan memahami sifat-sifat cahaya dalam

pembelajaran IPA pada peserta didik kelas V SD Negeri 1 Karangpelem tahun

ajaran 2010/2011. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan yang

pertama bahwa ada peningkatan kemampuan memahami sifat-sifat cahaya

setelah diadakan tindakan kelas dengan model quantum learning. Hal itu

dapat ditunjukkan dengan meningkatnya nilai kemampuan memahami sifat-

sifat cahaya peserta didik sebelum dan sesudah tindakan. Pada siklus I

ada peningkatan kemampuan memahami sifat-sifat cahaya dari rata-rata

57,02 menjadi 66,61 dengan ketuntasan klasikal 74% dan pada siklus II ada

peningkatan kemampuan memahami sifat-sifat cahaya dari rata-rata 66,61

menjadi 74,63 dengan ketuntasan kalsikal 85%. Pada penelitian ini

memiliki persamaan dalam penggunaan materi sifat-sifat cahaya pada siswa

kelas V.

3. Amir Zainur, 2011. Pembelajaran Biologi dengan Model Kuatum

menggunakan Media Komik dan Animasi ditinjau dari Rasa Ingin Tahu dan

Kemampuan Verbal. Kesimpulan dari penelitian ini salah satunya adalah

siswa dengan rasa ingin tahu yang tinggi memiliki prestasi belajar yang lebih

baik dibandingkan dengan siswa dengan rasa ingin tahu yang rendah.

Persamaan penelitian Amir Zainur dengan penelitian ini adalah sama-sama

menggunakan rasa ingin tahu sebagai tinjaun. Pada penelitian Amir Zainur

berupa kualitatif, sedangkan penelitian ini berupa Penelitian Tindakan Kelas.

Berdasarkan beberapa hasil penelitian diatas maka peneliti dapat menarik

kesimpulan bahwa pemilihan model pembelajaran yang tepat digunakan pada

materi pembelajaran dapat meningkatkan keberhasilan pembelajaran pada siswa.

Sehubungan dengan hal itu, peneliti merasa perlu untuk meningkatkan

kemampuan menganalisis dan menjadikan pembelajaran lebih bermakna dan

menyenangkan bagi siswa. Dalam penelitian ini penulis menekankan pada

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

peningkatan kemampuan menganalisis sifat-sifat cahaya melalui pembelajaran

inkuiri terbimbing tinjauan rasa ingin tahu (PTK pada siswa kelas V SD Negeri 1

Jendi Selogiri Wonogiri tahun ajaran 2011/2012).

C. KERANGKA BERFIKIR

Kondisi awal pada pembelajaran IPA pada kelas V SD Negeri 1 Jendi,

Selogiri, Wongiri tahun ajaran 2011/2012 kemampuan menganalisis sifat-sifat

cahaya masih rendah dan tingkat rasa ingin tahu siswa yang masih kurang. Hal

ini dipengaruhi oleh gaya mengajar guru yang masih konvensional dan tidak

didukung penggunaan media pembelajaran secara maksimal. Pembelajaran

bersifat teacher centered karena guru masih menggunakan metode konvensional

yaitu metode ceramah, siswa hanya duduk diam dan mendengarkan penjelasan

guru. Selama pembelajaran berlangsung, kegiatan menganalisis dan memikirkan

secara ilmiah mengenai sifat-sifat cahaya belum terbangun. Hal tersebut

menyebabkan nilai kemampuan menganalisis sifat-sifat cahaya masih rendah.

Dari 14 siswa kelas V hanya 5 siswa atau sebesar 35,7% yang mendapat nilai

diatas KKM (69) dengan nilai rata-rata rasa ingin tahu siswa 60,2 (kurang).

Bertolak dari permasalahan diatas, diperlukan suatu tindakan dengan

untuk meningkatkan kemampuan menganalisis sifat-sifat cahaya. Salah satu cara

yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan menganalisis siswa yaitu

dengan menerapkan pembelajaran inkuiri terbimbing. Melalui pembelajaran

inkuiri terbimbing ini siswa akan terlibat secara aktif dalam pembelajaran,

keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran di awali dengan kreatifitas guru

menunjuk atau mempraktikkan suatu kasus, kemudian memberikan pertanyaan-

pertanyaan yang dapat merangsang rasa ingin tahu siswa. Dari rasa ingin tahu

inilah, siswa melalui bimbingan guru akan melakukan pengamatan, pengumpulan

data dan menarik kesimpulan berdasarkan informasi yang diperolehnya sendiri.

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Dari pengalaman belajar aktif inilah siswa secara mandiri mencoba menganalis

materi yang diajarkannya, sehingga memudahkan siswa mengetahui dan

memahami materi pembelajaran yang diajarkan sehingga pada akhirnya akan

memberi dampak positif bagi siswa tersebut dengan meningkatnya kemampuan

menganalisis materi pembelajaran pada siswa.

Penerapan pembelajaran inkuiri terbimbing yang dilakukan oleh guru

terdiri dari dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Siklus I siswa melaksanakan

proses pembelajaran kemampuan menganalisis sifat-sifat cahaya secara

berkelompok dengan menerapkan pembelajaran inkuiri terbimbing. Penelitian

dilanjutkan dengan melaksanakan siklus II, pada siklus ini siswa melaksanakan

proses pembelajaran kemampuan menganalisis sifat-sifat cahaya secara

berpasangan dengan menerapakan pembelajaran inkuiri terbimbing. Hasil dari tes

yang dilakukan pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan nilai

kemampuan menganalisis sifat-sifat cahaya dengan prosentase pencapaian KKM

(69) sebesar 85,7%, dan dari hasil pengisian angket rasa ingin tahu siswa,

menunujukan bahwa nilai rata-rata rasa ingin tahu siswa mencapai kriteria baik

atau sangat baik sehingga penelitiain ini dikatakan berhasil.

Berdasarkan hal tersebut, maka pada kondisi akhir dapat diperoleh bahwa

dengan pembelajaran inkuiri terbimbing tinjauan rasa ingin tahu dapat

meningkatkan kemampuan menganalisis sifat-sifat cahaya (PTK pada siswa

kelas V SD Negeri 1 Jendi Selogiri Wonogiri Tahun Ajaran 2011/ 2012).

Kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat divisualisasikan pada

Gambar 2.7 sebagai berikut:

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Gambar 2.7. Skema kerangka berpikir

Kondisi

akhir

Dengan penerapan inkuiri

terbimbing, kemampuan

menganalisis sifat-sifat

cahaya dapat meningkat dan

nilai rasa ingin tahu siswa

baik

Kondisi

Awal

Guru belum

menerapkan

pembelajaran inkuiri

terbimbing

Tindakan

Guru menerapkan

pembelajaran inkuiri

terbimbing

Nilai kemampuan

menganalisis sifat-

sifat cahaya masih

rendah dan skor rasa

ingin tahu siswa

masih kurang

Siklus II

Penerapan inkuiri terbimbing

secara berpasangan

Siklus I

Penerapan inkuiri

terbimbing secara

berkelompok.

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan landasan teori, penelitian yang relevan, dan kerangka

berpikir diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian tindakan sebagai

berikut : Penerapan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Tinjauan Rasa Ingin Tahu

dapat Meningkatkan Kemampuan Menganalisis Sifat-sifat Cahaya (PTK Pada

Siswa Kelas V SD Negeri I Jendi Selogiri Wonogiri Tahun Ajaran 2011/2012).

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Jendi yang terletak di

Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri. Penelitian ini khususnya dilaksanakan

di kelas V. Pemilihan SD Negeri 1 Jendi sebagai lokasi penelitian adalah

berdasarkan beberapa pertimbangan sebagai berikut :

a. Sekolah tersebut mengizinkan untuk dilaksanakan untuk kegiatan penelitian.

b. Sekolah tersebut belum pernah diadakan penelitian yang serupa, sehingga

terhindar dari kemungkinan adanya penelitian ulang.

c. Sekolah bersedia memberikan data yang diperlukan peneliti.

d. Hasil pembelajaran kemampuan menganalisis sifat-sifat cahaya dalam

pelajaran IPA kelas V masih rendah.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada semester II tahun ajaran 2011/2012 selama

tujuh bulan yang terdiri dari tahap persiapan sampai dengan tahap revisi. Jadwal

penelitian dapat dilihat pada (lampiran 1 halaman 93).

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Jendi Selogiri

Wonogiri tahun ajaran 2011/2012, kondisi siswa heterogen dengan jumlah siswa

14, terdiri dari 6 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan dengan Nursorini, S.Pd.

bertindak sebagai guru kelas V. Objek penelitiannya adalah pembelajaran sifat-

sifat cahaya pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

C. Bentuk dan Strategi Penelitian

Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Arikunto

(2010) menyatakan penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan

terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas

(hlm. 130). Pengertian penelitian tindakan kelas menurut Wardhani dan Wihardit

(2008) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelas melalui refleksi

diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja guru sehingga hasil hasil belajar

siswa meningkat (hlm. 1.4).

Penelitian ini dikategorikan sebagai bentuk Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) karena penelitian ini merupakan suatu tindakan yang bertujuan untuk

meningkatkan kemampuan menganalisis siswa dengan menerapkan pembelajaran

inkuiri terbimbing tinjauan rasa ingin tahu untuk mengatasi rendahnya

kemampuan menganalisis siswa terkait kegiatan proses belajar mengajar pada

suatu kelas.

Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah strategi tindakan

model siklus. Model penelitiannya menurut Kurt Lewin adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan atau planning,

2. Tindakan atau acting,

3. Pengamatan atau observing, dan

4. Refleksi atau reflecting (Arikunto, 2010:131).

D. Sumber Data Penelitian

Arikunto (2010), sumber data adalah subjek penelitian di mana data

menempel (hlm. 189). Sumber dapat berupa benda, gerak, manusia, dan tempat.

Sumber data atau informasi yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

1. Data nilai pelaksanaan pembelajaran materi sifat-sifat cahaya yang dilakukan

oleh peneliti selama penelitian berlangsung di dalam kelas dengan penerapan

pembelajaran inkuiri terbimbing.

2. Informan: informasi data yang diperoleh berasal dari nara sumber ketika

observasi. Sebagai informan yaitu siswa, berupa data hasil ulangan harian

materi sifat-sifat cahaya dan dari guru kelas berupa daftar nilai ulangan harian.

3. Hasil observasi: data yang diperoleh dari pengamatan peneliti dan guru kelas

V saat pembelajaran kemampuan menganalisis sifat-sifat cahaya.

4. Dokumen: data nilai ulangan harian materi sifat-sifat cahaya siswa kelas V

dan arsip pendukung penelitian lainnya seperti silabus dan daftar kelas V

Tahun Ajaran 2011/2012.

5. Tempat berlangsungnya proses pembelajaran, yaitu di ruang kelas V SD

Negeri 1 Jendi.

E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data di atas meliputi

pengamatan/observasi, angket, tes, dan dokumentasi yang masing-masing secara

singkat diuraikan berikut ini:

1. Pengamatan/ Observasi

Rubiyanto (2009) menyatakan bahwa observasi adalah cara

mengumpulkan data dengan jalan mengamati langsung objek yang diteliti

(hlm. 75). Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur atau

menilai aktivitas guru dan siswa kelas V SD Negeri 1 Jendi, serta penerapan

inkuiri terbimbing saat pembelajaran berlangsung. Observasi yang peneliti

lakukan adalah observasi partisipasi. Peneliti bertindak sebagai guru dan

melakukan tindakan yang dapat mempengaruhi pembelajaran yang sedang

berlangsung, sedangkan guru kelas V sebagai pengamat pasif terhadap

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

proses pembelajaran agar lebih leluasa dalam mengamati jalannya

pembelajaran.

Observasi terhadap siswa kelas V SD Negeri 1 Jendi difokuskan pada

pengamatan aktifitas siswa dalam pembelajaran kemampuan menganalisis

pada materi sifat-sifat cahaya. Sedangkan observasi terhadap guru

difokuskan pada kemampuan guru dalam menyusun rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) dan melaksanakan pembelajaran sifat-sifat cahaya

dengan pembelajaran inkuiri terbimbing. Alat penilaian yang digunakan untuk

mengobservasi guru, yaitu dengan menggunakan Alat Penilaian Kemampuan

Guru (APKG).

2. Angket

Teknik angket dilakukan untuk mengukur rasa ingin tahu siswa kelas

V SD Negeri 1 Jendi terhadap pembelajaran IPA. Angket ini diberikan dua

kali, yaitu sebelum kegiatan penelitian tindakan dan pada akhir penelitian

tindakan. Dengan menganalisis informasi yang diperoleh melalui angket

tersebut dapat diketahui tingkat rasa ingin tahu siswa dalam belajar IPA.

Penyusunan angket dimulai dengan penyusunan kisi-kisi angket rasa ingin

tahu siswa.

3. Tes

Tes secara sederhana dapat diartikan sebagai himpunan pertanyaan

yang harus dijawab, pertanyaan-pertanyaan yanga harus dipilih/ditanggapi,

atau tugas-tugasyang harus dilakukan oleh peserta tes dengan tujuan untuk

mengukur salah satu aspek tertentu dari peserta tes (Poerwanti, dkk. 2009: 2-

4).

Dalam penelitian ini, tes digunakan untuk mengetahui peningkatan

kemampuan menganalisis sifat-sifat cahaya pada siswa kelas V SD Negeri 1

Jendi Selogiri Wonogiri 4 setelah menerapkan pembelajaran inkuiri

terbimbing. Tes atau evaluasi dilaksanakan pada akhir pembelajaran pada

setiap siklus berupa tes tetulis. Pemberian tes dimaksudkan untuk mengukur

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

seberapa tinggi kemampuan siswa dalam menganalisis soal materi sifat-sifat

cahaya setelah kegiatan pemberian tindakan dengan menerapkan

pembelajaran inkuiri terbimbing.

4. Dokumentasi

Sutopo (2002) menjelaskan bahwa dokumen dan arsip merupakan

sumber data yang dimiliki beragam bentuk dari yang tertulis sederhana sampai

yang lebih lengkap, dan bisa berupa benda lainnya sebagai peninggalan masa

lampau (hlm. 69). Metode ini digunakan sebagai perekam data-data penelitian

baik data yang berupa foto maupun video yang memuat siswa kelas V SD

Negeri 1 Jendi Selogiri Wonogiri saat penelitian berlangsung.

Kajian dokumen juga dilakukan terhadap berbagai dokumen arsip

yang ada seperti kurikulum, RPP guru, materi pelajaran, dan arsip nilai yang

diberikan oleh guru. Dalam penelitian ini, kajian dokumen juga digunakan

untuk memperoleh daftar nama siswa kelas V SD Negeri 1 Jendi Selogiri

Wonogiri tahun ajaran 2011/2012.

F. Validitas Data

Arikunto (2010) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-

tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Instrumen dapat dikatakan

valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat

(hlm. 211).

Peneliti menggunakan validitas konstrak (Construct Validity) untuk

mengukur valid atau tidaknya instrumen pada penelitian ini. Validitas internal

instrumen yang berupa test harus memenuhi construct validity (validitas

konstruksi) dan content validity (validitas isi). Sedangkan untuk instrumen yang

nontest yang digunakan untuk mengukur sikap cukup memenuhi validitas

konstruksi (construct validity).(Sugiyono 2009: 176)

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Poerwanti (2009) menjelaskan bahwa validitas isi (content validity),pada

umumnya validitas ini hanya digunakan untuk mengukur variabel dengan

cakupan materi yang jelas. Derajat validitas pada kemampuan kemampuan tes

dalam menggambarkan topik-topik dan ruang lingkup cakupan materi yang akan

diukur (hlm 37). Dalam penelitian ini, peneliti akan mengukur kemampuan

menganalisis sifat-sifat cahaya pada siswa.

Instrumen yang mempunyai validitas konstruksi, jika instrumen tersebut

dapat digunakan untuk mengukur gejala sesuai dengan yang di definisikan.

Dalam penelitian ini, peneliti akan mengukur rasa ingin tahu siswa, maka perlu

didefinisikan terlebih dahulu pengertian rasa ingin tahu. Setelah itu disiapkan

instrumen yang digunakan untuk mengetahui tingkat rasa ingin tahu siswa sesuai

dengan definisi yang telah dirumuskan itu. Instrumen yang digunakan adalah

angket.

Selain menggunakan validitas isi dan validitas konstruk, penelitian ini

menggunakan teknik triangulasi untuk memeriksa validitas data. Triangulasi

terdiri atas menarik kembali rangkaian kausal yang paling masuk akal dari

rancangan program untuk pengerjaan hasil sementara (sampel kerja), untuk

memperoleh hasil akhir (angka uji), mencoba untuk bisa mendapatkan lebih dari

satu ukuran dari berbagai sumber untuk setiap kaitan dalam rangkaian.

Trianggulasi yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu triangulasi metode.

Triangulasi metode, yaitu mengumpulkan data dengan metode pengumpulan data

yang berbeda tetapi mengarah pada sumber data yang sama. Dengan

menggunakan metode observasi dan tes diharapkan didapat hasil yang seakurat

dan sebanyak mungkin mengenai anggota penelitian.

G. Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik deskriptif

komparatif. Dalam Suwandi (2011), teknik analisis deskriptif komparatif

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

digunakan dengan membandingkan hasil antarsiklus (hlm. 66). Peneliti

membandingkan hasil sebelum penelitian dengan hasil pada akhir setiap siklus.

Adapun langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut:

1) Pengolahan

Data diolah, misalnya penghitungan nilai interval, pengelompokan ke dalam

kelas interval sampai data tersebut siap untuk disajikan.

2) Penyajian.

Data selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel dan grafik agar data mudah

untuk dibaca. Selanjutnya siap untuk dibandingkan dengan data yang lain.

3) Analisis.

Peneliti membandingkan hasil antar siklus. Hasil yang dibandingkan adalah

hasil sebelum penelitian dan hasil pada akhir setiap siklus. Dalam hal ini,

peneliti membandingkan hasil keterampilan menulis prasiklus, setelah

siklus I, setelah siklus II, juga dibandingkan dengan kriteria keberhasilan

(indikator kinerja).

4) Penyimpulan.

Terakhir dibuat suatu kesimpulan berdasarkan perbandingan hasil antar

siklus. Sehingga dapat diketahui apakah hasil akhirnya sudah sesuai dengan

tujuan penelitian.

H. Indikator Kinerja

Indikator kinerja merupakan acuan yang digunakan peneliti untuk

menentukan keberhasilan penelitian. Indikator dalam penelitian ini adalah

peningkatan kemampuan menganalisis sifat-sifat cahaya melalui pembelajaran

inkuiri terbimbing tinjauan rasa ingin tahu pada siswa kelas V SD Negeri 1 Jendi

Selogiri Wonogiri dengan batas ketuntasan minimal sebesar 69. Dalam penelitian

ini dikatakan berhasil apabila kemampuan siswa menganalisis sifat-sifat cahaya

dapat mencapai ≥ 80% dari jumlah keseluruhan siswa mendapatkan nilai sama

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

dengan atau lebih dari 69 dan nilai rata-rata rasa ingin tahu siswa mencapai

katagori baik atau sangat baik.

Jika dihitung: 80% x 14 = 11,2

Sesuai perhitungan, berarti paling sedikit 12 siswa dari 14 siswa kelas V

harus mencapai nilai sesuai KKM yaitu 69 atau lebih dengan nilai rata-rata rasa

ingin tahu siswa mencapai katagori baik atau sangat baik. Indikator kinerja ini

dapat tercapai maka siklus dihentikan.

I. Prosedur Penelitian

Penelitian dilaksanakan dengan 2 siklus, dalam setiap siklus dilaksanakan

sesuai dengan target pencapaian. Perencanaan siklus berikutnya didasarkan pada

masukan siklus sebelumnya berdasarkan kelemahan atau kendala yang dihadapi

pada siklus tersebut. Menurut Arikunto (2010) prosedur pelaksanaan PTK meliputi

4 tahap yaitu : 1) perencanaan, 2) pelaksanaan, 3) pengamatan, 4) refleksi (hlm.

137). Adapun tahapan tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.1:

Gambar 3.1. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

perencanaan

Siklus I

pengamatan

perencanaan

Siklus II

pengamatan

pelaksanaan

pelaksanaan

refleksi

refleksi

?

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Secara prosedural, kegiatan masing-masing siklus dapat dijelaskan

sebagai berikut:

1. Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Peneliti merencanakan tindakan, meliputi:

1) Merancang pembelajaran inkuiri terbimbing melalui penyusunan Rencana

Pelaksanan Perbaikan (RPP).

2) Menyiapkan alat kelengkapan sesuai RPP yang telah disusun.

3) Menyiapkan sarana pendukung seperti ruang kelas, materi, sumber, dan

media pembelajaran.

4) Menyiapkan instrument penelitian berupa lembar observasi, lembar kerja

kelompok, lembar evaluasi dan angket rasa ingin tahu siswa.

b. Tahap Pelaksanaan

Guru (peneliti) melaksanakan tindakan yang telah direncanakan dalam

skenario pembelajaran pada siklus I yaitu guru melaksanakan pembelajaran

IPA dengan menerapkan pembelajaran inkuiri terbimbing. Memes ada eman

tahapan dalam pembelajaran inkuiri terbimbing, yaitu: 1) merumuskan

masalah; 2) membuat hipotesis; 3) merencanakan kegiatan; 4) melaksanakan

kegiatan; 5) mengumpulkan data; 6) mengambil kesimpulan (Jauhar,

2011:85).

Langkah-langkah pembelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya dengan

pembelajaran inkuiri terbimbing adalah sebagai berikut :

1) Kegiatan Pendahuluan

Dalam tahap ini guru mengadakan tiga kegiatan yaitu apersepsi,

orientasi, dan motivasi. Dalam apersepsi guru mengaitkan materi yang

sudah dipelajari dengan materi yang akan dipelajari (tentang sumber

cahaya). Dalam orientasi guru menyampaikan pentingnya mempelajari

materi sifat-sifat cahaya serta menyampaikan tujuan pembelajaran.

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Sedangkan dalam motivasi guru menyampaikan manfaat mempelajari

sifat-sifat cahaya dalam kehidupan sehari-hari.

2) Kegiatan Inti

a) Guru menggali pengetahuan awal siswa tentang benda-benda sekitar

yang berhubungan dengan materi sifat-sifat cahaya dengan

memberikan pertanyaan-pertanyaan.

b) Siswa diarahkan untuk melakukan percobaan.

c) Siswa membentuk kelompok dan mempersiapkan peralatan percobaan

yang telah disediakan oleh guru.

d) Tiap kelompok ditugasi untuk mempelajari LKS yang dibagikan oleh

guru serta melakukan percobaan sesuai petunjuk LKS.

e) Siswa menganalisis dan mendiskusikan percobaannya serta

menuliskan hasil diskusi kelompok.

f) Masing-masing kelompok melaporkan hasil diskusi yang diwakili oleh

salah satu anggota kelompok, kelompok yang lain memberi tanggapan.

g) Dengan bimbingan guru siswa membuat kesimpulan hasil

pembelajaran.

h) Siswa mencatat hasil kesimpulan pada buku catatan masing-masing.

3) Kegiatan Penutup

Guru melakukan refleksi tentang pembelajaran yang telah

dilakukan dan memberikan soal evaluasi.

c. Observasi

Tahap observasi dilakukan dengan mengamati jalannya proses

pembelajaran dengan melakukan pengamatan pada aktivitas siswa dan hasil

kerja yang diperoleh, serta kinerja peneliti. Guru kelas V berperan sebagai

observer. Instrumen penelitian berupa lembar observasi untuk mengamati

seberapa besar tingkat keaktifan dan lembar penilaian kinerja guru. Pada akhir

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

siklus dilakukan evaluasi mengenai kemampuan menganalisis sifat-sifat

cahaya dan pengisian angket untuk mengetahui tingkat rasa ingin tahu siswa.

d. Refleksi Tindakan

Refleksi merupakan tahapan untuk mengambil simpulan dari

pelaksanaan yang peneliti lakukan pada siklus I. Hasil dari refleksi ini

didasarkan pada hasil pengamatan serta nilai siswa. Nilai didapatkan dari nilai

pada pertemuan pertama dan kedua. Adapun prosentase yang diperoleh dari

siklus I adalah 64,29% dan belum mencapai target keberhasilan penelitian

yaitu ≥ 80%, dengan skor rata-rata rasa ingin tahu siswa 71,3 kategori baik.

Maka dilanjutkan tidakan siklus II sebagai upaya peningkatan siklus I dengan

tujuan agar kemampuan menganalisis sifat-sifat cahaya siswa meningkat dan

mencapai target keberhasilan penelitian.

2. Siklus II

Pada intinya, pelaksanaan siklus II tidak jauh berbeda dengan siklus

I, yaitu melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi

tindakan. Hanya saja dalam perencanaan tindakan, penyusunan Rencana

Pelaksanaan Perbaikan (RPP) didasarkan pada hasil refleksi pada siklus I.

Berikut ini secara ringkas prosedur yang peneliti laksanakan pada siklus II

adalah:

a. Tindakan

1) Merancang pembelajaran inkuiri melalui penyusunan Rencana Pelaksanan

Perbaikan (RPP). Pada siklus II ini, materi pokok dan skenario

pembelajaran mengalami perubahan. Perubahan ini dimaksudkan untuk

mengambil langkah-langkah yang lebih baik dari pelaksanan siklus I, baik

dari proses maupun hasil belajarnya.

2) Menyiapkan alat kelengkapan sesuai RPP yang telah disusun.

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

3) Menyiapkan sarana pendukung seperti ruang kelas, materi, sumber, dan

media pembelajaran.

4) Menyiapkan instrument penelitian berupa lembar observasi, lembar kerja

kelompok, lembar evaluasi dan angket rasa ingin tahu siswa.

b. Pelaksanaan Tindakan

Peneliti melaksanakan tindakan perbaikan sesuai dengan skenario

pembelajaran yang telah disempurnakan berdasarkan hasil refleksi pada siklus

I dengan pembelajaran inkuiri terbimbing. Memes ada eman tahapan dalam

pembelajaran inkuiri terbimbing, yaitu: 1) merumuskan masalah; 2) membuat

hipotesis; 3) merencanakan kegiatan; 4) melaksanakan kegiatan; 5)

mengumpulkan data; 6) mengambil kesimpulan (Jauhar, 2011:85).

Langkah-langkah pembelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya dengan

pembelajaran inkuiri terbimbing adalah sebagai berikut :

1) Kegiatan Pendahuluan

Guru melakukan apersepsi, guru mengadakan tanya jawab dengan

siswa mengingatkan kembali materi sifat-sifat cahaya yang sudah

dipelajari. Mengajak siswa menyanyikan lagu pelangi. Dalam orientasi

guru menyampaikan pentingnya mempelajari materi sifat-sifat cahaya serta

menyampaikan tujuan pembelajaran. Sedangkan dalam motivasi guru

menyampaikan manfaat mempelajari sifat-sifat cahaya dalam kehidupan

sehari-hari.

2) Kegiatan Inti

a) Guru menggali pengetahuan awal siswa tentang benda-benda sekitar

yang tembus cahaya dan tidak tembus cahaya.

b) Siswa diarahkan untuk melakukan percobaan secara berpasangan.

c) Siswa mempersiapkan peralatan percobaan yang telah difasilitasi oleh

guru.

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

d) Tiap pasangan mempelajari LKS yang dibagikan oleh guru serta

melakukan percobaan sesuai petunjuk LKS secara bergantian.

e) Siswa mendiskusikan hasil percobaannya dan menuliskan hasil

diskusinya.

f) Masing-masing pasangan melaporkan hasil diskusi yang diwakili oleh

salah satu anggota, sementara siswa yang lain memberi tanggapan.

g) Dengan bimbingan guru siswa membuat kesimpulan hasil

pembelajaran.

h) Siswa mencatat hasil kesimpulan pada buku catatan masing-masing.

3) Kegiatan Penutup

Guru melakukan refleksi tentang pembelajaran yang telah

dilakukan. Guru memberikan tindak lanjut berupa tugas rumah.

c. Observasi

Tahap observasi dilakukan dengan mengamati jalannya proses

pembelajaran dengan melakukan pengamatan pada aktivitas siswa dan hasil

kerja yang diperoleh, serta kinerja peneliti. Guru kelas V berperan sebagai

observer. Instrumen penelitian berupa lembar observasi untuk mengamati

seberapa besar tingkat keaktifan dan lembar penilaian kinerja guru. Pada akhir

siklus dilakukan evaluasi mengenai kemampuan menganalisis sifat-sifat

cahaya dan pengisian angket untuk mengetahui tingkat rasa ingin tahu siswa.

d. Refleksi Tindakan

Penerapan pembelajaran inkuiri terbimbing tinjauan rasa ingin tahu

siswa telah berhasil mencapai target keberhasilan yang diharapkan sebesar

85,71% siswa mencapai nilai KKM dengan rata-rata skor rasa ingin tahu siswa

73,6 kategori baik. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian ini

berhasil dan mencapai target keberhasilan penelitian yaitu ≥ 80% siswa

mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 69.

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 46

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 1 Jendi Selogiri

Wonogiri. SD Negeri 1 Jendi terletak di Desa Kadipaten, Kelurahan Jendi,

Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri. NIS (Nomor Induk Sekolah) sekolah ini

adalah 101031121001. SD Negeri 1 Jendi ini berdiri pada tahun 1932 dengan Kepala

Sekolah yang pertama yaitu Bapak Citro Subrata. SD ini mengalami beberapa

pergantian Kepala Sekolah. Saat ini Kepala Sekolah yang mepimpin SD Negeri 1

Jendi adalah Drs. Sulardi. Pergantian Kepala Sekolah melalui prosedur yang sesuai

dengan peraturan yang berlaku.

Secara geografis SD Negeri 1 Jendi Selogiri ini berada di wilayah Kabupaten

Wonogiri, tepatnya teletak di Desa Kadipaten, Kelurahan Jendi, Kecamatan Selogiri,

Kabupaten Wonogiri. SD Negeri 1 Jendi terletak pada lintasan desa dan berjarak 1

km dari pusat kecamatan. Letak SD Negeri 1 Jendi strategis karena dekat dengan

pemukiman penduduk selain itu juga dekat dengan lapangan milik warga desa

Kadipaten. Karena letaknya yang dekat dengan pemukiman warga tersebut, maka

banyak warga yang menyekolahkan anaknya di SD Negeri 1 Jendi selain itu dengan

adanya lapangan akan memudahkan siswa apabila melakukan kegiatan olahraga. SD

Negeri 1 Jendi ini merupakan sekolah yang nyaman digunakan untuk kegiatan belajar

karena letaknya jauh dari keramaian yang dapat mengganggu konsentrasi siswa.

SD Negeri 1 Jendi pada tahun pelajaran 2011/2012 dipimpin oleh seorang

Kepala Sekolah dan memiliki tujuh guru yang telah berstatus Pegawai Negeri Sipil

(PNS) dan lima orang tenaga Wiyata Bakti (WB), yaitu satu sebagai guru kelas, satu

sebagai guru Bahasa Inggris, satu sebagai tenaga perpustakaan, satu sebagai tenaga

administrasi, dan satu orang penjaga sekolah.

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Jumlah seluruh siswa SD Negeri 1 Jendi tahun pelajaran 2011/2012 adalah

93. Siswa terbagi dalam 6 kelas, jumlah siswa pada tiap kelasnya yaitu kelas I

sebanyak 12 siswa, kelas II sebanyak 14 siswa, kelas III sebanyak 22 siswa, kelas IV

sebanyak 11 siswa, kelas V sebanyak 14 siswa, dan kelas VI sebanyak 20 siswa.

Kondisi siswa di SD Negeri 1 Jendi adalah heterogen. Karena berasal dari latar

belakang sosial yang berbeda-beda.

Bangunan gedung SD N 1 Jendi Selogiri Wonogiri terdiri dari enam kelas,

satu ruang guru yang menjadi satu dengan ruang kepala sekolah yang hanya disekat

dengan lemari, ruang perpustakaan, ruang UKS, satu mushola, tempat parkir siswa,

dua kamar mandi, satu kantin serta gudang. Sarana dan prasarana di sekolah ini

terjaga kebersihannya, karena sebelum pulang sekolah siswa selalu melaksanakan

kegiatan piket kelas masing-masing agar pagi hari ketika kegiatan belajar mengajar

dimulai kelas dalam keadaan bersih. Penjaga sekolahpun selalu mengunci ruangan

tiap kegiatan belajar mengajar berakhir ketika seluruh personil sekolah sudah pulang

agar keamanan tetap terjaga.

Sekolah ini tidak mempunyai tempat parkir khusus untuk guru sehingga

kendaraan guru hanya ditempatkan di halaman depan ruang kelas. Walaupun

demikian proses belajar mengajar di SD Negeri 1 Jendi tidak terganggu karena

adanya kerjasama yang baik antar personil sekolah.

B. Deskripsi Pratindakan

Sebelum melaksanakan tindakan, peneliti terlebih dahulu melaksanakan

kegiatan survei awal dengan tujuan mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan.

Berdasarkan hasil sebelum adanya tindakan terhadap siswa yang dilaksanakan pada

hari Senin, 23 April 2012, dapat diketahui kemampuan menganalisis siswa terhadap

mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi sifat-sifat cahaya masih rendah yaitu

dari 14 siswa hanya 5 siswa atau 35,7% yang mendapat nilai diatas KKM (69) dan

siswa yang mendapat nilai di bawah KKM (69) yaitu 9 siswa atau 64,3%, sedangkan

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

nilai rata-rata kelas 58,9 (dilihat pada lampiran 4 halaman 98). Hal demikian dialami

oleh siswa kelas V SD Negeri 1 Jendi Selogiri Wonogiri Tahun 2012. Siswa masih

mengalami kesulitan karena guru mengajar hanya menggunakan media yang sudah

tersedia yaitu dengan buku pelajaran. Posisi siswa masih dalam situasi dan kondisi

belajar yang menempatkan siswa dalam keadaan pasif. Selain itu guru jarang

menggunakan alat peraga atau media pembelajaran serta tidak terbiasa melibatkan

siswa dalam melakukan kegiatan percobaan. Dalam membahas materi tidak terlihat

upaya guru untuk mengembangkan diskusi kelompok maupun kegiatan kelas.

Sehingga mengakibatkan rendahnya kesempatan siswa untuk terlibat secara aktif

dalam pembelajaran. Rendahnya kemampuan menganalisis siswa juga disebabkan

oleh faktor lingkungan belajar. Lingkungan belajar yang kurang kondusif dan kurang

tertata rapi, serta tidak adanya reward dari guru yang mengajar berpengaruh pada rasa

ingin tahu dan respon siswa dalam mengikuti pembelajaran.

Untuk mengatasi hal tersebut maka peneliti mengadakan penelitian di kelas

V dengan menerapkan pembelajaran inkuiri terbimbing sebagai model pembelajaran

yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan menganalisis sifat-sifat cahaya

sebesar 80% siswa tuntas mencapai KKM (69) dengan tinjauan rasa ingin tahu siswa.

Agar lebih jelas maka kondisi awal tingkat rasa ingin tahu berdasarkan

angket sebelum dilaksanakan tindakan dapat dilihat pada Tabel 4.1:

Tabel 4.1. Nilai Hasil Angket Rasa Ingin Tahu Oleh Siswa Sebelum Tindakan

No Nilai Frekuensi Prosentase

(%) Keterangan

(fi)

1 41-55 3 21,4

Sangat

Kurang

2 56-70 9 64,3 Kurang

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

No Nilai

Frekuensi

(fi)

Prosentase

(%) Keterangan

3 71-85 2 14,3 Baik

4 86-100 0 0 Sangat Baik

Nilai rata-rata = 60,2 (Kurang)

Data penilaian rasa ingin tahu berdasarkan angket sebelum dilaksanakan

tindakan pada Tabel 4.1 oleh siswa kelas V SD Negeri 1 Jendi dapat disajikan pada

Gambar 4.1 sebagai berikut:

Gambar 4.1. Grafik Nilai Hasil Angket Rasa Ingin Tahu Siswa Sebelum Tindakan

21,4%

64,3%

14,3

0 0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

41-55 56-70 71-85 86-100

Fre

kue

nsi

Interval Nilai

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Nilai rasa ingin tahu siswa sebelum tindakan pada Tabel 4.1 dan Gambar 4.1

diatas menunjukan bahwa siswa yang memiliki rasa ingin tahu sangat kurang

sebanyak 3 siswa, rasa ingin tahu kurang sebanyak 9 siswa, rasa ingin tahu baik

sebanyak 2 siswa, dan tidak ada siswa yang memiliki rasa ingin tahu sangat baik.

Dengan nilai rata-rata mencapai 60,2 (kurang).

Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan kemampuan menganalisis

sifat-sifat cahaya. Maka peneliti melaksanakan tes kemampuan siswa sebelum

dilaksanakan tindakan (dapat dilihat pada lampiran 4 halaman 98). Agar lebih jelas

maka kondisi awal hasil belajar menganalisis sifat-sifat cahaya siswa kelas V SD

Negeri 1 Jendi dapat dilihat dari Tabel 4.2:

Tabel 4.2.Distribusi Frekuensi Hasil Tes Kemampuan Menganalisis Sifat-Sifat Cahaya Oleh Siswa

Sebelum Tindakan

No Nilai Frekuensi

Nilai

tengah fi.xi Prosentase

(%) Keterangan

(fi) (xi)

1 25-35 2 30 60 14,2

Tidak Tuntas

2 36-46 1 41 41 7,1

Tidak Tuntas

3 47-57 2 52 104 14,2

Tidak Tuntas

4 58-68 4 63 252 28,4

Tidak Tuntas

5 69-79 4 74 296 28,4 Tuntas

6 80-90 1 85 85 7,1

Tuntas

Nilai rata-rata = 58,9

Ketuntasan klasikal = (5 : 14) x 100 % = 35,7%

Nilai Di bawah KKM = (9 : 14) x 100% = 64,3%

Nilai Tertinggi = 80

Nilai Terendah = 25

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Data penilaian pembelajaran kemamampuan menganalisis sifat-sifat cahaya pada

Tabel 4.2 sebelum diadakan tindakan pada siswa kelas V SD Negeri 1 Jendi tersebut

dapat disajikan dalam bentuk grafik pada Gambar 4.2 sebagai berikut:

Gambar 4.2.Grafik Nilai Hasil Tes Kemampuan Menganalisis Sifat-sifat Cahaya Oleh Siswa Sebelum

Tindakan

Nilai kemampuan awal sebelum tindakan pada Tabel 4.2 dan grafik pada

Gambar 4.2 di atas menunjukkan bahwa siswa yang mendapat nilai dalam interval

25-35 sebanyak 2 siswa (14,2%), interval nilai 36-46 terdapat 1 siswa (7,1%), interval

nilai 47-57 sejumlah 2 siswa (14,2%), interval nilai 58-68 sejumlah 4 siswa (35,7%),

interval nilai 69-79 sejumlah 4 siswa (21,4%), dan pada interval nilai 80-90 sejumlah

1 siswa (7,1%). Nilai rata-rata kelas adalah 58,9 dengan ketuntasan klasikal sebanyak

5 siswa (35,7%) dan siswa yang mendapat nilai dibawah KKM sebanyak 9 siswa

(64,3%) dari jumlah siswa kelas V keseluruhan yaitu 14 dengan nilai skor rata-rata

rasa ingin tahu siswa 60,2 (kurang) berdasarkan pada angket rasa ingin tahu siswa

14,4%

7,1%

14,2%

28,4% 28,4%

7,1%

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4

4,5

25-35 36-46 47-57 58-68 69-79 80-90

Fre

kue

nsi

Interval Nilai

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

yang dibagikan sebelum tindakan (dilihat pada lampiran 4 halaman 98). Hasil ini

menunjukkan hasil kemampuan menganalisis sifat-sifat cahaya pada kondisi awal

masih rendah sehingga perlu diupayakan peningkatan.

Berdasarkan kondisi awal tersebut, selanjutnya peneliti mencari solusi

permasalahan yang terdapat dalam pelaksanaan pembelajaran kemampuan

menganalisis sifat-sifat cahaya yaitu dengan penerapan pembelajaran inkuiri

terbimbing sebagai model pembelajaran. Peneliti melakukan penelitian tindakan kelas

dengan judul “Peningkatan Kemampuan Menganalisis Sifat-sifat Cahaya Melalui

Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Tinjauan Rasa Ingin Tahu (PTK Pada Siswa Kelas

V SD Negeri I Jendi Selogiri Wonogiri Tahun Ajaran 2011/2012)”.

C. Deskripsi Hasil Penelitian

Proses penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Dimana setiap siklusnya

terdiri dari 2 kali pertemuan dan 4 tahapan yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan,

(3) pengamatan atau observasi, dan (4) refleksi.

1. Tindakan Siklus I

Tindakan siklus I dilaksanakan 2 kali pertemuan. Setiap pertemuan

terdiri dari 3 jam pelajaran (3x35 menit). Siklus I dilaksanakan pada hari Rabu,

25 April 2012 (pertemuan 1) dan Kamis, 26 April 2012 (pertemuan 2). Tahapan-

tahapan pada siklus I adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan Tindakan

Peneliti menyusun rencana tindakan yang akan dilakukan dalam

siklus I untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan target yang dicapai yaitu

meningkatkan kualitas proses pembelajaran kemampuan menganalisis sifat-

sifat cahaya sebesar 80% siswa tuntas dari KKM (69). Adapun tahapan-

tahapan perencanaan yang dilaksanakan pada siklus I adalah sebagai berikut :

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (dilihat pada lampiran 7

halaman 111) dan (dilihat pada lampiran 8 halaman 127) disusun

berdasarkan silabus Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) kelas

V semester II pada materi sifat-sifat cahaya dengan SK menerapkan sifat-

sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya atau model dan

dengan KD mendiskripsikan sifat-sifat cahaya. Pembelajaran yang

direncanakan adalah pembelajaran kemampuan menganalisis sifat-sifat

cahaya dengan menerapkan pembelajaran inkuiri terbimbing tinjauan rasa

ingin tahu siswa. Perencanaan pelaksanaan pembelajaran pada siklus I

dirancang dengan 2 kali pertemuan. Alokasi waktu tiap pertemuan adalah

3x35 menit, sehingga dalam satu siklus terdapat alokasi waktu 6x35

menit. Rancangan pelaksanaan pembelajaran yang dibuat mencakup

penentuan: standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan

pembelajaran, materi pembelajaran, model dan metode pembelajaran,

langkah-langkah kegiatan (skenario) pembelajaran, sumber dan media

pembelajaran, dan teknik penilaian.

2) Menyiapkan sarana dan media yang akan digunakan untuk kegiatan

pembelajaran

Ada beberapa sarana dan media yang dipersiapkan sebelum

kegiatan pembelajaran dilaksanakan, di antaranya:

a) Ruang kelas, ruang kelas yang digunakan adalah kelas V yang biasa

digunakan setiap hari. Ketika pembelajaran berlangsung, tempat duduk

atau kursi diatur dengan rapi sehingga mereka dapat melakukan

pembelajaran dengan baik.

b) Mempersiapkan media pembelajaran, media pembelajaran yang

digunakan yaitu berupa alat peraga untuk mendiskripsikan sifat-sifat

cahaya.

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

c) Mempersiapkan alat dokumentasi, alat yang akan digunakan dalam

dokumentasi di lapangan yaitu kamera digital agar setiap peristiwa

yang dilakukan dapat terekam dengan baik.

3) Menyiapkan Lembar Observasi

Penggunaan lembar observasi akan mempermudah menentukan

hal-hal apa saja yang harus lebih diutamakan dalam pengamatan.

Lembar observasi RPP dibuat untuk menilai Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran peneliti oleh guru kelas V. RPP merupakan kerangka

prosedural yang sangat penting dalam perancanaan pembelajaran

sehingga perlu dibuat penilaian. Sedangkan lembar observasi yang

dibuat untuk guru lebih diutamakan pada persiapan, jalannya

kegiatan, dan pelaksanaan evaluasi pembelajaran. Selain itu peneliti juga

menyiapkan lembar observasi aktivitas siswa untuk mengetahui keaktifan

siswa selama pembelajaran berlansung.

4) Menyiapkan Instrumen Penilaian

Peneliti menyusun instrumen penelitian yang berupa penilaian

tes. Menyiapkan instrumen penilaian kemampuan menganalisis sifat-sifat

cahaya sesuai kompetensi dasar yang ingin dicapai. Prosedurnya tes

proses dan tes akhir, jenis tes adalah tertulis, dan bentuk tes uraian. Selain

tes, peneliti juga menyiapkan angket untuk mengukur tingkat rasa ingin

tahu siswa terhadap pembelajaran.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini guru melaksanakan proses pembelajaran kemampuan

menganalisis sifat-sifat cahaya dengan menerapkan pembelajaran inkuiri

terbimbing tinjauan rasa ingin tahu sesuai pada RPP yang telah disusun.

Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dengan penjelasan sebagai

berikut:

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

1) Pertemuan 1 (3x35 menit)

Pada tahap pelaksanaan siklus I pertemuan pertama dilaksanakan

pada hari Rabu, 25 April 2012 selama dua jam pelajaran (3x35 menit).

Kegiatan pembelajaran dimulai pada jam ke-1 dan jam ke-3 yaitu pukul

07.00-08.45. Pada pertemuan pertama siklus I siswa mempelajari sifat-sifat

cahaya dengan materi sumber cahaya, cahaya merambat lurus, cahaya

menembus benda bening, dan cahaya dapat dibiaskan. Peneliti bertindak

sebagai pengajar dan guru kelas V bertindak sebagai observer yang

melakukan pengamatan terhadap pengajar dan siswa.

Urutan pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan 1 adalah

sebagai berikut:

a) Kegiatan Awal

Pada kegiatan awal guru menggunakan waktu kurang lebih 10

menit. Dalam tahap ini guru mengadakan tiga kegiatan yaitu apersepsi,

orientasi, dan motivasi. Dalam apersepsi guru mengaitkan materi yang

sudah dipelajari dengan materi yang akan dipelajari (tentang sumber

cahaya). Dalam orientasi guru menyampaikan pentingnya mempelajari

materi sifat-sifat cahaya serta menyampaikan tujuan pembelajaran.

Sedangkan dalam motivasi guru menyampaikan manfaat mempelajari

sifat-sifat cahaya dalam kehidupan sehari-hari.

b) Kegiatan Inti

Kegiatan inti dilakukan dalam waktu kurang lebih 70 menit.

Kegiatan yang dilakukan guru dalam inti pembelajaran terdapat tiga

bentuk tindakan nyata yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Awal

inti pembelajaran dilakukan tindakan eksplorasi agar siswa mampu

menggali pemahaman awal yang ada pada dirinya. Tindakan eksplorasi

dilakukan guru dengan cara menggali pengetahuan awal siswa tentang

benda-benda sekitar yang berhubungan dengan materi sifat-sifat cahaya

dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan.

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Tindakan selanjutnya yaitu elaborasi dengan pendalaman

materi kerjasama timbal balik dalam pembelajaran antara guru dan

siswa. Dalam kegiatan elaborasi ini guru mengarahkan siswa untuk

melakukan percobaan secara berkelompok. Guru membagi siswa

menjadi 3 kelompok yang terdiri atas 4-5 siswa. Tiap kelompok

dibimbing untuk mendiskusikan dan menganalisis sifat-sifat cahaya

serta menuliskan hasil diskusinya berdasarkan LKS yang telah

disediakan.

Tindakan terakhir pada kegiatan inti adalah kegiatan

konfirmasi. Kegiatan konfirmasi, guru meminta tiap kelompok secara

bergantian untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka, sementara

kelompok yang lain menanggapi. Guru memberikan penguatan positif

pada setiap hasil kerja siswa. Guru melakukan refleksi dengan

membimbing siswa untuk menyimpulkan pembelajaran yang telah

dilakukan. Selanjutnya guru memberikan kesempatan pada siswa untuk

bertanya mengenai materi yang belum dimengerti.

c) Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir kurang lebih berlangsung dengan durasi

25 menit. Untuk mengetahui kemampuan menganalisis sifat-sifat

cahaya, guru mengadakan tes akhir dengan memberi siswa soal evaluasi

individu. Guru menyampaikan pesan-pesan moral kepada siswa berupa

motivasi untuk giat belajar dan guru menutup proses pembelajaran

dengan salam.

2) Pertemuan 2 (2x35 menit)

Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan II dilaksanakan pada

hari Kamis, 26 April 2012 yang dilaksanakan dengan alokasi waktu 3 x 35

menit pada jam pelajaran ke-1 dan ke-3. Pertemuan kedua, dimulai pada

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

pukul 07.00 – 08.45. Pada pertemuan II siklus I siswa mempelajari materi

pemantulan cahaya dan penguraian cahaya.

Urutan pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan 1 adalah

sebagai berikut:

a) Kegiatan Awal

Pada kegiatan awal guru menggunakan waktu kurang lebih 10

menit. Kegiatan awal yang dilakukan guru (peneliti) lakukan yaitu guru

memberikan salam pembuka lalu siswa berdoa bersama dan

melaksanakan absensi. Setelah itu guru melakukan apersepsi dengan

menyanyi sebagai upaya meningkatkan motivasi belajar siswa, serta

meningkatkan kesiapan siswa terkait materi pembelajaran. Apersepsi

dilakukan dengan mengajak siswa menyanyikan lagu Pelangi.

b) Kegiatan Inti

Kegiatan inti dilakukan dengan durasi kurang lebih 45 menit.

Kegiatan inti terdiri dari eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Secara

sistematika awal inti pembelajaran dilakukan tindakan eksplorasi agar

siswa mampu menggali pemahaman awal yang ada pada dirinya. Guru

mengadakan tanya jawab dengan siswa mengenai sifat-sifat cahaya yang

telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya dan memberikan

pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang akan

disampaikan, misalnya sebagai berikut:

- Apa yang biasanya kita lihat diawan setelah hujan turun?

- Warna apa saja yang terdapat pada pelangi?

Siswa memberikan umpan balik berupa jawaban dari pertanyaan yang

diberikan oleh guru. Untuk memperdalam kegiatan berpikir, siswa

diberikan pertanyaan dengan memancing jawaban siswa. Selanjutnya

guru menjelaskan materi tentang penguraian cahaya dan pemantulan

cahaya.

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Tindakan selanjutnya yaitu elaborasi dengan pendalaman

materi kerjasama timbal balik dalam pembelajaran antara guru dan

siswa. Dalam kegiatan elaborasi ini guru membagi siswa menjadi 3

kelompok dimana tiap kelompoknya terdiri dari 4-5 siswa. Tiap

kelompok dibimbing guru untuk mengerjakan LKS yang telah

disediakan.

Tindakan terakhir pada kegiatan inti adalah kegiatan

konfirmasi. Kegiatan konfirmasi, guru meminta tiap kelompok secara

bergantian untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka, sementara

kelompok yang lain menanggapi. Guru memberi penguatan positif pada

setiap pekerjaan siswa. Guru melakukan refleksi dengan membimbing

siswa untuk menyimpulkan pembelajaran sifat-sifat cahaya yang telah

dilakukan. Selanjutnya guru memberikan kesempatan pada siswa untuk

bertanya mengenai materi yang belum dimengerti.

c) Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir kurang lebih berlangsung dengan durasi 25

menit. Untuk mengetahui kemampuan menganalisis sifat-sifat cahaya,

guru mengadakan tes akhir dengan memberi siswa soal evaluasi

individu. Selanjutnya guru memberikan angket untuk mengetahui

seberapa besar rasa ingin tahu siswa terhadap pembelajaran. Guru

menyampaikan pesan-pesan moral kepada siswa berupa motivasi untuk

giat belajar dan guru menutup proses pembelajaran dengan salam.

c. Pengamatan atau Observasi

Tahap observasi siklus I untuk pertemuan pertama dilaksanakan pada

hari Rabu, 25 April 2012 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis,

26 April 2012. Peneliti pada tahap ini juga mengajak guru kelas V untuk

berkolaborasi. Guru kelas V diminta mengamati pelaksanaan pembelajaran,

kesesuaian RPP yang disusun peneliti, pengamatan untuk mengetahui tingkat

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

rasa ingin tahu siswa dalam proses belajar serta kinerja peneliti dalam

mengajar. Selain itu, peneliti juga meminta bantuan teman sejawat untuk

merekam proses pembelajaran serta dokumentasi foto menggunakan kamera.

Pengamatan dilaksanakan sesuai dengan tujuan penelitian untuk

meningkatkan kemampuan menganalisis sifat-sifat cahaya pada siswa kelas V

SD Negeri 1 Jendi Selogiri Wonogiri. Dari data observasi pada siklus I selama

dua kali pertemuan diperoleh hasil sebagai berikut:

1) Hasil Observasi Terhadap Peneliti yang Berperan Sebagai Guru

a) Penilaian RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

Penilaian RPP dilakukan oleh guru kelas V terhadap peneliti

(dilihat pada lampiran 9 halaman 145 dan lampiran 10 halaman 146).

RPP yang disusun guru sudah sesuai dengan tujuan dan kegiatan

pembelajaran yang dilakukan. Penilaian RPP meliputi indikator

sebagai berikut:

(1) Perumusan tujuan pembelajaran dan dampak pengiring sudah jelas

dan baik.

(2) Ketepatan pemilihan materi ajarnya dengan tujuan dan

karakteristik sudah baik.

(3) Sistematika materi dan kesesuaian dengan alokasi waktu cukup

baik.

(4) Pemilihan sumber belajar yang sesuai dengan tujuan, materi, dan

alokasi waktu sudah baik.

(5) Langkah-langkah dalam setiap skenario pembelajarannya sudah

baik, sudah sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan.

(6) Kerincian skenario pembelajaran cukup baik setiap langkah juga

telah diberi keterangan metode, alokasi waktu dan nilai karakter.

(7) Penerapan pembelajaran sudah baik.

(8) Ketepatan pemilihan model pembelajaran sudah baik.

(9) Kesesuaian media dengan tujuan pembelajaran sudah baik.

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

(10) Kelengkapan instrumen asesmen sudah baik.

b) Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran

Observasi dilakukan untuk mendapatkan data mengenai

aktivitas peneliti dalam kesesuaian antara rencana pembelajaran yang

disusun dengan pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan. Dari

data observasi aktivitas guru dalam siklus I selama dua kali pertemuan

diperoleh hasil sebagai berikut (dilihat pada lampiran 11 halaman 145

dan lampiran 12 halaman 147):

(1) Pada saat pra pembelajaran guru sudah mempersiapkan ruang,

alat, dan media pembelajaran dengan baik. Serta guru sudah

mengkondisikan siswa dengan mengatur tempat duduk siswa.

(2) Pada kegiatan awal, guru sudah membuka pembelajaran dengan

baik. Guru sudah melakukan kegiatan (apersepsi, orientasi dan

motivasi) dengan cukup baik.

(3) Pada kegiatan inti pembelajaran guru sudah menguasai materi

pembelajaran serta guru sudah menerapkan pembelajaran inkuiri

terbimbing tinjauan rasa ingin tahu siswa secara berkelompok

dengan baik. Guru masih kurang menguasai kelas, kurang bisa

mengatasi ketika ada siswa yang mengganggu proses

pembelajaran.

(4) Guru sudah melibatkan siswa untuk membuat kesimpulan pada

kegiatan penutup. Serta guru sudah memberikan tes akhir sebagai

tindak lanjut pembelajaran.

2) Hasil Observasi Terhadap Siswa

Observasi terhadap siswa pada penelitian ini dibagi menjadi yaitu

observasi terhadap aktivitas siswa, observasi terhadap skor rasa ingin tahu

siswa berdasarkan angket, dan observasi terhadap nilai kognitif

kemampuan menganalisis siswa.

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Observasi aktivitas siswa dilakukan untuk mengetahui seberapa

besar keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran dapat meningkatkan

kemampuan menganalisis sifat-sifat cahaya siswa kelas V SD Negeri 1

Jendi. Dari data observasi aktivitas siswa dalam siklus I selama dua kali

pertemuan (dilihat pada lampiran 13 halaman 152 dan lampiran 14 halaman

153) diperoleh hasil observasi sebagai berikut:

a) Antusias dan semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran masih

kurang.

b) Perhatian siswa dalam menyimak penjelasan guru sudah cukup baik.

c) Keterampilan siswa dalam penggunaan alat percobaan masih kurang.

Siswa masih terlihat bingung dalam menggunakan alat percobaan.

d) Keaktifan siswa dalam mengemukakan pendapat maupun bertanya

masih kurang, hanya ada beberapa siswa yang berani untuk bertanya.

e) Dalam mengerjakan soal evaluasi ada beberapa siswa yang tidak

mandiri, ada yang masih mencontek maupun menjiplak.

Observasi skor hasil angket rasa ingin tahu digunakan untuk

mengetahui seberapa besar rasa ingin siswa terhadap pembelajaran yang

telah berlangsung, dan juga digunakan sebagai tinjauan terhadap nilai

kemampuan menganalisis sifat-sifat cahaya. Data hasil observasi (pada

lampiran 16 halaman 160) berdasarkan hasil angket rasa ingin tahu siswa

dalam siklus I dapat dilihat pada Tabel 4.3 sebagai berikut:

Tabel 4.3. Hasil Angket Rasa Ingin Tahu Siswa Pada Siklus I

No Nilai Frekuensi Prosentase

(%) Keterangan

(fi)

1 41-55 2 14,3

Sangat

Kurang

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

No Nilai

Frekuensi

(fi)

Prosentase

(%) Keterangan

2 56-70 3 21,4 Kurang

3 71-85 8 57,1 Baik

4 86-100 1 7,1 Sangat Baik

Nilai rata-rata = 71,3 (Baik)

Data penilaian rasa ingin tahu berdasarkan angket siklus I pada Tabel 4.3

oleh siswa kelas V SD Negeri 1 Jendi dapat disajikan pada Gambar 4.3 sebagai

berikut:

Gambar 4.3. Grafik Nilai Hasil Angket Rasa Ingin Tahu Siswa Pada Siklus I

14,3%

21,4%

57,1%

7,1%

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

41-55 56-70 71-85 86-100

Fre

kue

nsi

Interval Nilai

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Berdasarkan Tabel 4.3 dan Gambar 4.3 diperoleh hasil sebanyak 2

siswa mendapatkan skor rasa ingin tahu sangat kurang, 3 siswa

mendapatkan skor rasa ingin tahu kuranga, 8 siswa mendapatkan skor rasa

ingin tahu baik dan 1 siswa mendapat skor rasa ingin tahu sangat baik.

Adapun nilai rata-rata rasa ingin tahu siswa mencapai 71,3 (baik).

Observasi kepada siswa juga dilakukan pada setiap akhir

pembelajaran, dilihat sebagai aspek kognitif yang menjadi acuan penilaian

tingkat menganalisis pada siswa. Berdasarkan hasil rekapitulasi (lampiran

16 halaman 160) yang diperoleh pada siklus I dapat dilihat pada Tabel 4.4

sebagai berikut:

Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Menganalisis Sifat-sifat Cahaya Siswa Kelas V SD

Negeri 1 Jendi Pada Siklus I

No Nilai Frekuensi

Nilai

tengah fi.xi Prosentase

(%) Keterangan

(fi) (xi)

1 41-48 1 45,5 45,5 7,1%

Tidak Tuntas

2 49-56 1 53,5 53,5 7,1%

Tidak Tuntas

3 57-64 1 61,5 61,5 7,1%

Tidak Tuntas

4 65-72 3 69,5 208,5 21,4% 66-68 Tidak Tuntas,

69-73 Tuntas

5 73-80 5 77,5 387,5 35,7% Tuntas

6 81-88 3 85,5 256,5 21,4%

Tuntas

Nilai rata-rata = 71,5%

Ketuntasan klasikal = (9 : 14) x 100 % = 64,3%

Nilai Di bawah KKM = (5 : 14) x 100% = 35,7%

Nilai Tertinggi = 83

Nilai Terendah = 41

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Dari Tabel 4.4 di atas nilai kemampuan menganalisis sifat-sifat

cahaya siswa kelas V SD Negeri 1 Jendi pada siklus I melalui penerapan

pembelajaran inkuiri terbimbing yang telah diterangkan di atas, dapat

disajikan dalam bentuk grafik pada Gambar 4.4 sebagai berikut :

Gambar 4.4. Grafik Data Nilai Kemampuan Menganalisis Sifat-sifat Cahaya oleh Siswa Kelas V

SD N 1 Jendi Pada Siklus I

Berdasarkan tabel dan grafik di atas nilai kemampuan

menganalisis sifat-sifat cahaya pada Tabel 4.4 dan grafik pada Gambar 4.4

di atas menunjukkan bahwa siswa yang mendapat nilai dalam interval 41-

48 sebanyak 1 siswa (7,1%), interval nilai 49-56 terdapat 1 siswa (7,1%),

interval nilai 57-64 sejumlah 1 siswa (7,1%), interval nilai 65-72 sejumlah

3 siswa (21,4%), interval nilai 73-80 sejumlah 5 siswa (35,7%), dan pada

interval nilai 81-88 sejumlah 3 siswa (21,4%). Nilai rata-rata kelas adalah

71,5 dengan ketuntasan klasikal sebanyak 9 siswa (64,3%) dan siswa yang

mendapat nilai dibawah KKM sebanyak 5 siswa (35,7%) dari jumlah siswa

1 1 1

3

5

3

0

1

2

3

4

5

6

41-48 49-56 57-64 65-72 73-80 81-88

Fre

kue

nsi

Interval Nilai

Page 83: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

kelas V keseluruhan yaitu 14 dengan nilai skor rata-rata rasa ingin tahu

siswa 71,3 berdasarkan pada nilai angket (dilihat pada lampiran 16

halaman 160).

d. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilaksanakan guru kelas V

(pengamat) terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru (peneliti)

maka dapat dilakukan refleksi. Refleksi dilaksanakan untuk mengetahui

kelemahan-kelemahan saat kegiatan pembelajaran berlangsung pada siklus I.

Analisis data dari kolaborasi dengan guru kelas, diperoleh data bahwa 9 siswa

atau 64,3% siswa mencapai batas KKM yang ditetapkan yaitu 69. Namun

penelitian ini belum dapat dikatakan berhasil karena hasil yang diharapkan

yaitu 80% siswa memperoleh nilai diatas KKM (69). Belum berhasilnya

pembelajaran pada siklus I ini dikarenakan guru belum dapat menyampaikan

materi dengan jelas dan guru belum dapat mengkondisikan kelas. Hal ini

mengakibatkan proses pembelajaran sifat-sifat cahaya berjalan kurang

maksimal. Masih ada beberapa siswa yang belum ikut berinteraksi secara aktif

dalam pembelajaran, siswa masih malu untuk bertanya. Beberapa siswa masih

ada yang kurang berkonsentrasi dan kebingungan pada saat menggunakan alat

peraga yang telah disediakan, karena siswa selama ini belum dibiasakan

melaksanakan percobaan melalui pembelajaran inkuiri terbimbing.

Perolehan hasil nilai kemampuan menganalisis sifat-sifat cahaya

melalui pembelajaran inkuiri terbimbing tinjauan rasa ingin tahu siswa pada

siklus I yaitu siswa yang mendapat nilai di bawah KKM (69) sebanyak 5

siswa dengan perolehan nilai terendah 41 dan siswa yang mendapat nilai di

atas KKM (69) sebanyak 9 siswa atau 64,3% dengan perolehan nilai tertinggi

83. Sedangkan rata-rata nilai kelas yaitu 71,5. Dari data tersebut masih ada 5

siswa dari 14 siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM (69). Jadi masih

ada 35,7% siswa yang kemampuan menganalisisnya masih di bawah KKM.

Page 84: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Belum tuntasnya siswa sesuai dengan KKM dalam menyelesaikan

tugas pada saat proses pembelajaran berlangsung bersumber dari hal-hal

sebagai berikut:

1) Guru (peneliti) belum maksimal dalam menerapkan pembelajaran inkuiri

terbimbing.

2) Siswa belum terbiasa menggunakan alat peraga secara langsung, sehingga

siswa masih merasa kebingungan.

3) Siswa kurang konsentrasi dan kurang teliti dalam menganalisis sifat-sifat

cahaya dan mengerjakan soal.

Masih ada siswa yang suka mengganggu konsentrasi teman yang

lain. Dengan demikian dapat direnungkan bahwa penelitian dalam siklus I

belum menunjukkan keberhasilan dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan diatas, maka

peneliti mencari solusi untuk meningkatkan kemapuan menganalisis sifat-sifat

cahaya melaui pembelajaran inkuiri terbimbing tinjauan rasa ingin tahu

dengan lebih baik. Selain itu guru lebih meningkatkan kemampuan dalam

mengelola kelas yaitu perhatian guru lebih menyeluruh ke seluruh siswa. Hal

ini dilakukan dengan alasan agar pembelajaran dapat berjalan efektif. Setelah

mengetahui kekurangan pada pembelajaran yang dilakukan pada siklus I maka

peneliti mengadakan tindakan ke siklus II untuk memperbaiki proses

pembelajaran agar proses pembelajaran menjadi lebih baik untuk

mendapatkan hasil yang maksimal.

2. Tindakan Siklus II

Tindakan pada siklus II dilaksanakan 2 kali pertemuan. Tiap pertemuan

terdiri dari dua jam pelajaran (3x35 menit). Pertemuan I dilaksanakan tanggal 28

April 2012 dan pertemuan II dilaksanakan tanggal 3 Mei 2012. Berdasarkan hasil

refleksi pada siklus I, maka dapat diketahui kekurangan yang ada pada siklus I. Untuk

Page 85: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

memperbaiki kekurangan tersebut, peneliti mengadakan tindakan pada siklus II.

Adapun tahapan-tahapan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan

Peneliti merencanakan tindakan yang akan dilakukan dalam proses

penelitian siklus II ini untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan

bahwa target yang dicapai adalah 80% siswa tuntas.

Tahap-tahap perencanaan pada siklus II meliputi kegiatan sebagai berikut :

1) Identifikasi masalah pada siklus I dan menetapkan alternatif pemecahan

masalah.

Dengan mengetahui masalah pada siklus I yang mengakibatkan tidak

dapat tercapainya target 80% siswa tuntas dari KKM (69) maka peneliti

dapat melakukan perbaikan pada siklus II. Dengan memperbaiki proses

pembelajaran yang dilakukan.

2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Pembelajaran yang dilaksanakan yaitu menganalisis sifat-sifat cahaya

dengan alokasi waktu 3x35 menit tiap pertemuan sehingga dalam siklus II

ini terdapat alokasi waktu 6x35 menit. Skenario kegiatan pembelajaran pada

siklus II disusun hampir sama dengan kegiatan pada siklus I yaitu dengan

menerapkan pembelajaran inkuiri terbimbing. Hanya saja terdapat beberapa

perbedaan di dalam penerapannya yaitu pada siklus 1 siswa dibagi menjadi

kelompok sedangkan pada siklus II siswa dibagi secara berpasangan.

3) Mempersiapkan kembali sarana dan media yang akan digunakan.

Ada beberapa sarana dan media yang dipersiapkan sebelum kegiatan

pembelajaran dilaksanakan, di antaranya:

a) Ruang kelas, ruang kelas yang digunakan adalah kelas V yang

biasa digunakan setiap hari. Ketika pembelajaran berlangsung,

tempat duduk atau kursi diatur dengan rapi sehingga mereka dapat

melakukan pembelajaran dengan baik.

Page 86: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

b) Mempersiapkan media pembelajaran, media pembelajaran yang

digunakan yaitu berupa alat peraga untuk mendiskripsikan sifat-

sifat cahaya.

c) Mempersiapkan alat dokumentasi, alat yang akan digunakan

dalam dokumentasi di lapangan yaitu kamera digital agar setiap

peristiwa yang dilakukan dapat terekam dengan baik.

4) Mengembangkan dan menyiapkan format evaluasi pembelajaran

Evaluasi untuk kemampuan menganalisis sifat-sifat cahaya yaitu

berupa tes akhir yang pada pertemuan sebelumnya sudah pernah dilakukan.

Tetapi materi yang akan diberikan pada siklus II akan lebih dikembangkan

lagi. Hal ini dilakukan agar siswa memiliki pengetahuan yang lebih luas

terhadap materi sifat-sifat cahaya sehingga kemampuan menganalisis siswa

mengenai sifat-sifat cahaya dapat ditingkatkan.

5) Menyiapkan Lembar Observasi

Penggunaan lembar observasi akan mempermudah menentukan hal-

hal apa saja yang harus lebih diutamakan dalam pengamatan. Lembar

observasi RPP dibuat untuk menilai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

peneliti oleh guru kelas V. RPP merupakan kerangka prosedural yang sangat

penting dalam perancanaan pembelajaran sehingga perlu dibuat penilaian.

Sedangkan lembar observasi yang dibuat untuk guru lebih diutamakan

pada persiapan, jalannya kegiatan, dan pelaksanaan evaluasi

pembelajaran. Selain itu peneliti juga menyiapkan lembar observasi

aktivitas siswa untuk mengetahui keaktifan siswa selama pembelajaran

berlansung.

6) Menyiapkan Instrumen Penilaian

Peneliti menyusun instrumen penelitian yang berupa penilaian tes.

Menyiapkan instrumen penilaian kemampuan menganalisis sifat-sifat cahaya

sesuai kompetensi dasar yang ingin dicapai. Prosedurnya tes proses dan tes

akhir, jenis tes adalah tertulis, dan bentuk tes uraian. Selain tes, peneliti juga

Page 87: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

menyiapkan angket untuk mengukur tingkat rasa ingin tahu siswa terhadap

pembelajaran.

b. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini guru melaksanakan proses pembelajaran kemampuan

menganalisis sifat-sifat cahaya dengan menerapkan pembelajaran inkuiri

terbimbing tinjauan rasa ingin tahu sesuai pada RPP siklus II (dapat dilihat pada

lampiran 17 halaman 159 dan lampiran 18 halaman 172) yang telah disusun.

Siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dengan penjelasan sebagai

berikut:

1) Pertemuan 1 (3x35 menit)

Pada tahap pelaksanaan siklus II pertemuan pertama dilaksanakan

pada hari Sabtu, 28 April 2012 selama dua jam pelajaran (3x35 menit).

Kegiatan pembelajaran dimulai pada jam ke-1 dan jam ke-3 yaitu pukul

07.00-08.45. Pada pertemuan pertama siklus I siswa mempelajari sifat-sifat

cahaya dengan materi sumber cahaya, cahaya merambat lurus, cahaya

menembus benda bening, dan cahaya dapat dibiaskan. Peneliti bertindak

sebagai pengajar dan guru kelas V bertindak sebagai observer yang

melakukan pengamatan terhadap pengajar dan siswa.

Urutan pelaksanaan tindakan pada siklus II pertemuan 1 adalah

sebagai berikut:

a) Kegiatan Awal

Pada kegiatan awal guru menggunakan waktu kurang lebih 10

menit. Dalam tahap ini guru mengadakan tiga kegiatan yaitu apersepsi,

orientasi, dan motivasi. Dalam apersepsi guru mengaitkan materi yang

sudah dipelajari dengan materi yang akan dipelajari (tentang sumber

cahaya). Dalam orientasi guru menyampaikan pentingnya mempelajari

materi sifat-sifat cahaya serta menyampaikan tujuan pembelajaran.

Page 88: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Sedangkan dalam motivasi guru menyampaikan manfaat mempelajari

sifat-sifat cahaya dalam kehidupan sehari-hari.

b) Kegiatan Inti

Kegiatan inti dilakukan dalam waktu kurang lebih 70 menit.

Kegiatan yang dilakukan guru dalam inti pembelajaran terdapat tiga

bentuk tindakan nyata yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Awal

inti pembelajaran dilakukan tindakan eksplorasi agar siswa mampu

menggali pemahaman awal yang ada pada dirinya. Tindakan eksplorasi

dilakukan guru dengan cara menggali pengetahuan awal siswa tentang

benda-benda sekitar yang berhubungan dengan materi sifat-sifat cahaya

dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan.

Tindakan selanjutnya yaitu elaborasi dengan pendalaman

materi kerjasama timbal balik dalam pembelajaran antara guru dan

siswa. Dalam kegiatan elaborasi ini guru mengarahkan siswa untuk

melakukan percobaan secara berkelompok. Guru membagi siswa secara

berpasangan. Tiap pasangan dibimbing untuk mendiskusikan dan

menganalisis sifat-sifat cahaya serta menuliskan hasil diskusinya

berdasarkan LKS yang telah disediakan.

Tindakan terakhir pada kegiatan inti adalah kegiatan

konfirmasi. Kegiatan konfirmasi, guru menugasi beberapa siswa secara

bergantian untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka, sementara

yang lain menanggapi. Guru memberikan penguatan positif pada setiap

hasil kerja siswa. Guru melakukan refleksi dengan membimbing siswa

untuk menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan. Selanjutnya

guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya mengenai

materi yang belum dimengerti.

c) Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir kurang lebih berlangsung dengan durasi

25 menit. Untuk mengetahui kemampuan menganalisis sifat-sifat

Page 89: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

cahaya, guru mengadakan tes akhir dengan memberi siswa soal evaluasi

individu. Guru menyampaikan pesan-pesan moral kepada siswa berupa

motivasi untuk giat belajar dan guru menutup proses pembelajaran

dengan salam.

2) Pertemuan 2 (2x35 menit)

Pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan 2 dilaksanakan pada

hari Kamis, 3 Mei 2012 yang dilaksanakan dengan alokasi waktu 3 x 35

menit pada jam pelajaran ke-1 dan ke-3. Pertemuan kedua, dimulai pada

pukul 07.00 – 08.45. Pada pertemuan 2 siklus II siswa mempelajari materi

pemantulan cahaya dan penguraian cahaya.

Urutan pelaksanaan tindakan pada siklus II pertemuan 2 adalah

sebagai berikut:

a) Kegiatan Awal

Pada kegiatan awal guru menggunakan waktu kurang lebih 10

menit. Kegiatan awal yang dilakukan guru (peneliti) lakukan yaitu guru

memberikan salam pembuka lalu siswa berdoa bersama dan

melaksanakan absensi. Setelah itu guru melakukan apersepsi dengan

menyanyi sebagai upaya meningkatkan motivasi belajar siswa, serta

meningkatkan kesiapan siswa terkait materi pembelajaran. Apersepsi

dilakukan dengan mengajak siswa menyanyikan lagu Pelangi.

b) Kegiatan Inti

Kegiatan inti dilakukan dengan durasi kurang lebih 45 menit.

Kegiatan inti terdiri dari eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Secara

sistematika awal inti pembelajaran dilakukan tindakan eksplorasi agar

siswa mampu menggali pemahaman awal yang ada pada dirinya. Guru

mengadakan tanya jawab dengan siswa mengenai sifat-sifat cahaya yang

telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya dan memberikan

Page 90: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang akan

disampaikan, misalnya sebagai berikut:

- Apa yang biasanya kita lihat diawan setelah hujan turun?

- Warna apa saja yang terdapat pada pelangi?

Siswa memberikan umpan balik berupa jawaban dari pertanyaan yang

diberikan oleh guru. Untuk memperdalam kegiatan berpikir, siswa

diberikan pertanyaan dengan memancing jawaban siswa. Selanjutnya

guru menjelaskan materi tentang penguraian cahaya dan pemantulan

cahaya.

Tindakan selanjutnya yaitu elaborasi dengan pendalaman

materi kerjasama timbal balik dalam pembelajaran antara guru dan

siswa. Dalam kegiatan elaborasi ini guru membagi siswa secara

berpasang-pasang. Kemudian guru memberikan bimbingan untuk

mengerjakan LKS yang telah disediakan.

Tindakan terakhir pada kegiatan inti adalah kegiatan

konfirmasi. Kegiatan konfirmasi, guru menugasi beberapa siswa secara

bergantian untuk mempresentasikan hasil kerja mereka, sementara yang

lain menanggapi. Guru memberi penguatan positif pada setiap pekerjaan

siswa. Guru melakukan refleksi dengan membimbing siswa untuk

menyimpulkan pembelajaran sifat-sifat cahaya yang telah dilakukan.

Selanjutnya guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya

mengenai materi yang belum dimengerti.

c) Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir kurang lebih berlangsung dengan durasi 25

menit. Untuk mengetahui kemampuan menganalisis sifat-sifat cahaya,

guru mengadakan tes akhir dengan memberi siswa soal evaluasi

individu. Guru menyampaikan pesan-pesan moral kepada siswa berupa

motivasi untuk giat belajar dan guru menutup proses pembelajaran

dengan salam.

Page 91: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

c. Pengamatan atau Observasi

Tahap observasi siklus II untuk pertemuan pertama dilaksanakan

pada hari Sabtu, 28 April 2012 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari

Kamis, 3 Mei 2012 yaitu dilakukan pengamatan terhadap kegiatan guru

dan siswa selama proses pembelajaran. Peneliti pada tahap ini juga mengajak

guru kelas V untuk berkolaborasi. Guru kelas V diminta mengamati

pelaksanaan pembelajaran, kesesuaian RPP yang disusun peneliti, pengamatan

untuk mengetahui tinkat rasa ingin tahu siswa dalam proses belajar serta

kinerja peneliti dalam mengajar. Selain itu, peneliti juga meminta bantuan

teman sejawat untuk merekam proses pembelajaran serta dokumentasi foto

menggunakan kamera. Pengamatan dilaksanakan sesuai dengan tujuan

penelitian untuk meningkatkan kemampuan menganalisis sifat-sifat cahaya

pada siswa kelas V SD Negeri 1 Jendi Selogiri Wonogiri. Dari data observasi

pada siklus II selama dua kali pertemuan diperoleh hasil sebagai berikut:

1) Hasil Observasi Terhadap Peneliti yang Berperan Sebagai Guru

a) Penilaian RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

Observasi terhadap penilaian RPP (dilihat pada lampiran 19

halaman 189 dan lampiran 20 halaman 190) dilakukan oleh guru kelas

V terhadap peneliti. RPP yang disusun guru pada siklus II selama dua

pertemuan sudah sangat baik. Ada peningkatan dan perbaikan dari

siklus I.

(1) Kejelasan perumusan tujuan pembelajaran dan dampak pengiring

sudah baik.

(2) Ketepatan pemilihan materi ajarnya dengan tujuan dan

karakteristik sudah baik.

(3) Sistematika materi dan kesesuaian dengan alokasi waktu sudah

baik.

(4) Pemilihan sumber belajar yang sesuai dengan tujuan, materi, dan

alokasi waktu sudah baik.

Page 92: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

(5) Langkah-langkah dalam setiap skenario pembelajarannya sudah

sangat baik.

(6) Setiap langkah juga telah diberi keterangan metode, alokasi waktu,

dan nilai karakter.

(7) Penerapan pembelajaran inkuiri terbimbing tinjauan rasa ingin

tahu siswa dalam pembelajaran sudah baik.

(8) Ketepatan pemilihan model pembelajaran juga sudah baik.

(9) Media juga sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran.

(10) Instrumen asesmen sudah sangat lengkap.

b) Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran

Observasi dilakukan untuk mendapatkan data mengenai

aktivitas peneliti dalam kesesuaian antara rencana pembelajaran yang

disusun dengan pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan. Hasil

pengamatan terhadap kegiatan pelaksanaan pembelajaran oleh guru

pada siklus II. Dari data observasi aktivitas guru dalam siklus II

(dilihat pada lampiran 21 halaman 191 dan lampiran 22 halaman 192)

selama dua kali pertemuan diperoleh hasil sebagai berikut:

(1) Pada saat pra pembelajaran guru sudah mempersiapkan ruang,

alat, dan media pembelajaran dengan baik. Serta guru

mengkondisikan siswa dengan mengatur tempat duduk siswa agar

proses pembelajaran berjalan lancar.

(2) Pada kegiatan awal, guru sudah membuka pembelajaran dengan

baik. Guru sudah melakukan kegiatan absensi, untuk mengetahui

kehadiran siswa.

(3) Pada kegiatan inti pembelajaran guru sudah menguasai materi

pembelajaran serta guru sudah menerapkan pembelajaran inkuiri

secara berpasangan. Guru juga sudah bisa menguasai kelas dengan

baik, sudah bisa mengatasi jika ada siswa yang mengganggu

proses pembelajaran.

Page 93: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

(4) Guru sudah melibatkan siswa untuk membuat rangkuman pada

kegiatan penutup. Serta guru sudah memberikan tes akhir sebagai

tindak lanjut pembelajaran.

2) Hasil Observasi Terhadap Siswa

Dari data aktifitas siswa dalam siklus II selama dua kali

pertemuan (pada lampiran 23 halaman 196 dan lampiran 24 halaman 197)

diperoleh hasil observasi sebagai berikut:

a) Antusias dan semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran sudah

baik.

b) Perhatian siswa dalam menyimak penjelasan guru sudah sangat baik.

c) Keterampilan siswa dalam penggunaan alat percobaan sudah baik

dengan bimbingan guru.

d) Keaktifan siswa dalam mengemukakan pendapat maupun bertanya

masih sudah baik.

e) Dalam mengerjakan soal evaluasi, kemandirian siswa meningkat.

Observasi skor hasil angket rasa ingin tahu digunakan untuk

mengetahui seberapa besar rasa ingin siswa terhadap pembelajaran yang

telah berlangsung, dan juga digunakan sebagai tinjauan terhadap nilai

kemampuan menganalisis sifat-sifat cahaya. Hasil observasi (lampiran 26

halaman 204) berdasarkan hasil angket rasa ingin tahu siswa dalam siklus

II dapat dilihat pada Tabel 4.5:

Tabel 4.5 Nilai Hasil Angket Rasa Ingin Tahu Siswa Pada Siklus II

No Nilai Frekuensi Prosentase

(%) Keterangan

(fi)

1 41-55 1 7,1 Sangat Kurang

Page 94: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

No Nilai

Frekuensi

(fi)

Prosentase

(%) Keterangan

2 56-70 1 7,1 Kurang

3 71-85 10 71,4 Baik

4 86-100 2 14,3 Sangat Baik

Nilai rata-rata = 75,8 (Baik)

Data penilaian rasa ingin tahu berdasarkan angket siklus II pada Tabel 4.5

oleh siswa kelas V SD Negeri 1 Jendi dapat disajikan pada Gambar 4.5 sebagai

berikut:

Gambar 4.5. Grafik Nilai Hasil Angket Rasa Ingin Tahu Siswa Pada Siklus II

1 1

10

2

0

2

4

6

8

10

12

41-55 56-70 71-85 86-100

Fre

kue

nsi

Interval Nilai

Page 95: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Berdasarkan Tabel 4.5 dan Gambar 4.5 diperoleh hasil sebanyak 1

siswa mendapatkan skor rasa ingin tahu sangat kurang, 1 siswa mendapatkan

skor rasa ingin kurang, 10 siswa mendapatkan skor rasa ingin tahu baik, dan 2

siswa mendapat skor rasa ingin tahu sangat baik. Adapun nilai rata-rata rasa

ingin tahu siswa mencapai 75,8 (baik).

Observasi kepada siswa juga dilakukan pada setiap akhir

pembelajaran, dilihat sebagai aspek kognitif yang menjadi acuan penilaian

tingkat menganalisis pada siswa. Berdasarkan hasil rekapitulasi (lampiran 26

halaman 204) yang diperoleh pada siklus II dapat dilihat pada Tabel 4.6

sebagai berikut:

Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Menganalisis Sifat-sifat Cahaya Siswa Kelas V SD

Negeri 1 Jendi Pada Siklus II

No Nilai Frekuensi

Nilai

tengah fi.xi Prosentase

(%) Keterangan

(fi) (xi)

1 52-59 2 55,5 111 14,2

Tidak Tuntas

2 60-67 0 63,5 0 0

Tidak Tuntas

3 68-75 0 71,5 0 0

Tidak Tuntas

4 76-83 6 79,5 477 42,8 66-68 Tuntas,

69-73 Tidak Tuntas

5 84-91 4 87,5 350 28,6 Tuntas

6 92-99 2 95,5 191 14,2

Tuntas

Nilai rata-rata = 80,6%

Ketuntasan klasikal = (12 : 14) x 100 % = 85,71%

Nilai Di bawah KKM = (2 : 14) x 100% = 14,29%

Nilai Tertinggi = 93

Nilai Terendah = 52

Page 96: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

Dari Tabel 4.6 di atas nilai kemampuan menganalisis sifat-sifat

cahaya siswa kelas V SD Negeri 1 Jendi pada siklus II melalui penerapan

pembelajaran inkuiri terbimbing yang telah diterangkan di atas, dapat

disajikan dalam bentuk grafik pada Gambar 4.6 sebagai berikut:

Gambar 4.6. Grafik Data Nilai Kemampuan Menganalisis Sifat-sifat Cahaya oleh Siswa Kelas V SD

N 1 Jendi Pada Siklus II

Berdasarkan tabel dan grafik di atas nilai kemampuan

menganalisis sifat-sifat cahaya pada Tabel 4.6 dan grafik pada Gambar 4.6

di atas menunjukkan bahwa siswa yang mendapat nilai dalam interval 52-

59 sebanyak 2 siswa (14,2%), tidak ada siswa yang mendapat nilai pada

interval 60-67 dan 68-75,interval nilai 76-83 sejumlah 6 siswa (42,8%),

interval nilai 84-91 sejumlah 4 siswa (28,6%), dan pada interval nilai 92-99

sejumlah 2 siswa (14,2%). Nilai rata-rata kelas adalah 80,6 dengan

ketuntasan klasikal sebanyak 12 siswa (85,71%) dan siswa yang mendapat

14,2%

0 0

42,8%

28,6%

14,2%

0

1

2

3

4

5

6

7

52-59 60-67 68-75 76-83 84-91 92-99

Fre

kue

nsi

Interval Nilai

Page 97: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

nilai dibawah KKM sebanyak 2 siswa (14,29%) dari jumlah siswa kelas V

keseluruhan yaitu 14, dengan nilai skor rata-rata rasa ingin tahu siswa 75,8

dengan tingkatan baik, berdasarkan pada angket dan lembar observasi rasa

ingin tahu siswa (dilihat pada lampiran 26 halaman 204).

d. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilaksanakan guru kelas V

(pengamat) terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru (peneliti) maka

dapat dilakukan refleksi. Analisis hasil tindakan siklus I direfleksi sesuai dengan

proses pembelajaran yang dilakukan. Maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa

pembelajaran menganalisis sifat-sifat cahaya pada siklus II ini telah menunjukkan

adanya peningkatan dari dari siklus I. Pada siklus II ini sudah mencapai target

penelitian yang ditetapkan yaitu ketuntasan klasikal sebesar 80% siswa telah

mencapai KKM.

Tabel 4.7. Perkembangan Nilai Kemampuan Menganalisis Sifat-sifat Cahaya Siklus I dan Siklus II

Keterangan Siklus I Siklus II

Nilai Terendah 83 93

Nilai Tertinggi 41 52

Rata- rata nilai 71,5 80,6

Ketuntasan Klasikal 64,3% 85,7%

Dari Tabel 4.7 di atas perkembangan nilai kemampuan menganalisis sifat-

sifat cahaya siklus I dan siklus II melalui pembelajaran inkuiri terbimbing tinjauan

rasa ingin tahu siswa yang telah diterangkan di atas, dapat disajikan bentuk grafik

pada Gambar 4.7 sebagai berikut:

Page 98: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Gambar 4.7. Grafik Perkembangan Nilai Kemampuan Menganalisis Sifat-sifat Cahaya Siklus I dan

Siklus II

Perolehan nilai kemampuan menganalisis sifat-sifat cahaya pada siklus II

mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I yaitu siswa yang mendapat

nilai di bawah KKM (69) sebanyak 2 siswa atau 14,3% dengan perolehan nilai

terendah 52 dan siswa yang mendapat nilai di atas KKM (69) sebanyak 12 siswa

atau 85,7% dengan perolehan nilai tertinggi 93. Sedangkan rata-rata nilai kelas

yaitu 80,6. Ketuntasan klasikal mengalami peningkatan menjadi 85,7%.

Secara umum kelemahan yang ada dalam proses pembelajaran

kemampuan menganalisis sifat-sifat cahaya pada siklus II sudah dapat

teratasi. Peningkatan hasil kemampuan menganalisis sifat-sifat cahaya

pada siklus II sudah mencapai indikator ketercapaian yaitu 80% dari

jumlah siswa yang ada. Oleh karena itu, penelitian dapat dihentikan dan

dinyatakan berhasil.

83

41

71,5

64,3

93

52

80,6 85,7

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rata- rata nilai KetuntasanKlasikal (%)

Siklus I

Siklus II

Page 99: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

3. Antarsilklus

Hasil penelitian ini akan disajikan dalam bentuk peningkatan dari hubungan

antarsiklus. Untuk hasil penelitian persiklus sudah disajikan pada tahap observasi

(pengamatan) pada masing-masing siklus. Berdasarkan pengamatan dari analisis data

yang ada, dapat dilihat adanya peningkatan hasil siswa kelas V SD Negeri 1 Jendi

Selogiri Wonogiri dalam pembelajaran Ilmu pengetahuan Alam pada aspek

kemamampuan menganalisis sifat-sifat cahaya melalui pembelajaran inkuiri

terbimbing tinjauan rasa ingin tahu siswa.

Peningkatan hasil ditunjukkan dari sebaran frekuensi nilai kemampuan

menganalisis sifat-sifat cahaya (pada lampiran 27 halaman 205), dapat dilihat pada

Tabel 4.8 sebagai berikut:

Tabel 4.8. Data Nilai Kemampuan Menganalisis Sifat-sifat Cahaya pada Prasiklus, Siklus I, dan Siklus

II

No Keterangan Prasiklus Siklus I Siklus II

1 Nilai Terendah 25 41 52

2 Nilai Tertinggi 80 83 93

3 Jumlah Siswa 14 14 14

4 Siswa Tidak Tuntas 9 5 2

5 Siswa Tuntas 5 9 12

6 Nilai Rata-rata Kelas 58,9 71,5 80,6

7 Ketuntasan Klasikal 35,7% 64,3% 85,7%

8 Skor rata-rata rasa ingin

tahu 60,2 71,3 75,8

Tabel 4.8 diatas menunjukkan adanya peningkatan nilai kemampuan

menganalisis sifat-sifat cahaya siswa dari prasiklus sampai siklus II. Prosentase

Page 100: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

ketuntasan klasikal meningkat dari prasiklus sebesar 35,7% menjadi 64,3% pada

siklus I dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 85,7%. Pada akhir siklus masih

terdapat 2 siswa yang belum tuntas KKM dalam kemampuan menganalisis sifat-sifat

cahaya.

Dari Tabel 4.8 di atas nilai kemampuan menganalisis sifat-sifat cahaya pada

siswa kelas V SD Negeri 1 Jendi pada prasiklus, siklus I, dan siklus II melalui

multimedia yang telah diterangkan di atas, dapat disajikan bentuk grafik pada

Gambar 4.8 sebagai berikut:

Gambar 4.8. Grafik Data Frekuensi Nilai Kemampuan Menganalisis Sifat-sifat Cahaya Kelas V SD

Negeri 1 Jendi pada Prasiklus, Siklus I dan Siklus II

25

80

58.9

35,7

60,2

41

83

71.5

64,3

71,3

52

93

80,6 85,7

75,8

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Nilai Terendah Nilai Tertinggi Nilai Rata-rataKelas

KetuntasanKlasikal (%)

nilai rata-ratarasa ingin tahu

Fre

kue

nsi

Interval Nilai

Prasiklus Siklus I Siklus II

Page 101: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

Dari Gambar 4.8 tersebut terlihat bahwa prasiklus (ungu) lebih mendominasi

pada interval nilai rendah, siklus I (hijau) mendominasi interval nilai sedang, dan

siklus II (oranye) dominasi pada interval nilai tinggi.

D. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan dapat dinyatakan bahwa terjadi

peningkatan kemampuan menganalisis sifat-sifat cahaya melalui penerapan

pembelajaran inkuiri terbimbing tinjauan rasa ingin tahu siswa pada siklus I dan

siklus II. Secara garis besar, penelitian ini telah berhasil menjawab rumusan masalah

yang telah dikemukakan peneliti pada bagian bab I.

Pembahasan hasil penelitian ini akan dijabarkan secara garis besar hasil

pembelajaran kemampuan menganalisis sifat-sifat cahaya dari prasiklus dan setelah

dilaksanakan tindakan pada siklus I dan siklus II dengan melalui multimedia.

Pembahasan hasil penelitian ini sebagai berikut :

1. Prasiklus

Pada prasiklus terlihat bahwa pembelajaran kemampuan menganalisis

sifat-sifat cahaya guru masih menggunakan pengajaran yang konvensional.

Pembelajaran hanya menggunakan ceramah tanpa penggunaan media apapun.

Hal ini membuat siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran, siswa terlihat

malas dan kurang bersemangat dalam menerima materi yang disampaikan guru.

Akibatnya hasil kemampuan menganalisis sifat-sifat cahaya siswa masih

rendah (dilihat pada lampiran 4 halaman 98). Dibuktikan dengan masih banyak

siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM (69). Siswa yang memperoleh nilai

di bawah KKM (69) sebanyak 9 siswa atau 64,3%. Nilai terendah pada prasiklus

adalah 25 dan nilai tertinggi yang dicapai siswa adalah 80.

Siswa yang mendapat nilai dalam interval 25-35 sebanyak 2 siswa

(14,2%), interval nilai 36-46 terdapat 1 siswa (7,1%), interval nilai 47-57

Page 102: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

sejumlah 2 siswa (14,2%), interval nilai 58-68 sejumlah 5 siswa (35,7%), interval

nilai 69-79 sejumlah 3 siswa (21,4%), dan pada interval nilai 80-90 sejumlah 1

siswa (7,1%). Nilai rata-rata kelas adalah 58,9 dengan ketuntasan klasikal

sebanyak 5 siswa (35,7%) dan siswa yang mendapat nilai dibawah KKM

sebanyak 9 siswa (64,3%) dari jumlah siswa kelas V keseluruhan yaitu 14

dengan nilai skor rata-rata rasa ingin tahu siswa 60,2 (kurang) berdasarkan pada

angket rasa ingin tahu siswa yang dibagikan sebelum tindakan (dilihat pada

lampiran 4 halaman 98). Nilai rata-rata ini dapat dikatakan rendah karena

nilai yang diperoleh siswa pun juga masih rendah. Maka dari itu dilakukan

tindakan untuk meningkatkan kemampan menganalisis sifat-sifat cahaya siswa.

2. Siklus I

Dengan adanya pemberian tindakan yaitu penerapan pembelajaran

inkuiri terbimbing secara berkelompok yang dilaksanakan pada siklus I terbukti

hasil kemampuan menganalisis sifat-sifat cahaya pada siswa meningkat. Saat

proses pembelajaran guru melibatkan siswa secara langsung melalui percobaan

pada LKS dengan berkelompok. Sehingga proses pembelajaran terasa lebih

menyenangkan meskipun hasilnya belum maksimal.

Perolehan hasil nilai kemampuan menganalisis sifat-sifat cahaya siswa

dengan penerapan pembelajaran inkuiri terbimbing secara berkelompok pada

siklus I yaitu siswa yang mendapat nilai di bawah KKM (69) sebanyak 9 siswa

atau 64,3% dengan perolehan nilai terendah 41 dan siswa yang mendapat nilai di

atas KKM (69) sebanyak 5 siswa atau 35,7% dengan perolehan nilai tertinggi 83.

Sedangkan rata-rata nilai kelas yaitu 71,5 dengan nilai rata-rata tinjauan rasa

ingin tahu 71,3 (dapat dilihat pada lampiran 16 halaman 160). Dengan jumlah

ketuntasan seperti itu dapat dikatakan indikator kinerja siklus I belum

tercapai. Karena ditergetkan sebanyak 80% siswa yang tuntas. Akan tetapi,

pada siklus I nilai siswa sudah meningkat dibandingkan dengan prasiklus.

Page 103: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

Peningkatan hasil pada siklus I belum memuaskan dan masih terdapat

kekurangan yang harus diperbaiki dan diharapkan kemampuan menganalisis

sifat-sifat cahaya pada siswa semakin meningkat. Oleh karena itu, penelitian ini

dilanjutkan ke siklus II.

3. Siklus II

Tindakan yang dilakukan pada siklus II terjadi peningkatan hasil dari

tindakan siklus I. Proses pembelajaran kemampuan menganalisis sifat-sifat cahaya

melakui penerapan pembelajaran inkuiri terbimbing secara berpasangan, siswa

terlihat semakin aktif, semangat dalam mengikuti pembelajaran, dan antuasias.

Pada siklus II ini sudah mencapai target penelitian yang ditetapkan yaitu

ketuntasan klasikal sebesar 80% siswa telah mencapai KKM. Perolehan nilai

kemampuan menganalisis sifat-sifat cahaya pada siklus II yaitu siswa yang

mendapat nilai di bawah KKM (69) sebanyak 2 siswa atau 14,3% dengan

perolehan nilai terendah 52 dan siswa yang mendapat nilai di atas KKM (69)

sebanyak 12 siswa atau 85,7% dengan perolehan nilai tertinggi 93. Sedangkan

rata-rata nilai kelas yaitu 80,6 dengan rata-rata nilai tinjauan rasa ingin tahu 75,8

berdasarkan nilai angket (dapat dilihat pada lampiran 26 halaman 196). Ketuntasan

klasikal pada data awal hanya 35,7% kemudian meningkat pada siklus I menjadi

64,3% dan pada siklus II mencapai 85,7% (dapat dilihat pada lampiran 27

halaman 205).

Peningkatan hasil kemampuan menganalisis sifat-sifat cahaya pada siklus

II sudah memuaskan dan mencapai indikator ketercapaian. Oleh karena itu,

pelaksanaan tindakan dapat dihentikan dan terbukti dinyatakan berhasil.

Page 104: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 86

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan

dalam dua siklus dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran inkuiri

terbimbing tinjauan rasa ingin tahu siswa dapat meningkatkan kemampuan

menganalisis sifat-sifat cahaya pada siswa kelas V SD Negeri 1 Jendi Selogiri

Wonogiri tahun ajaran 2011/2012. Hal ini terbukti pada kondisi awal sebelum

adanya tindakan nilai rata-rata kemampuan menganalisis sifat-sifat cahaya siswa

adalah 58,9 prosentase ketuntasan klasikal sebesar 35,7% dengan nilai rata-rata

tinjauan rasa ingin tahu 60,2 (kurang), pada siklus I nilai rata-rata siswa adalah

70,7 prosentase ketuntasan klasikal sebesar 64,3% dengan nilai rata-rata tinjauan

rasa ingin tahu 71,3 (baik), dan pada siklus II nilai rata-rata kelas meningkat

menjadi 80,6 prosentase ketuntasan klasikal sebesar 85,7% dengan nilai rat-rata

tinjauan rasa ingin tahu 75,8 (baik). Dengan demikian melalui pembelajaran

inkuiri terbimbing tinjauan rasa ingin tahu dapat meningkatkan kemampuan

menganalisis sifat-sifat cahaya pada siswa kelas V SD Negeri 1 Jendi Selogiri

Wonogiri tahun ajaran 2011/2012 karena melalui pembelajaran inkuiri

terbimbing proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan serta dapat

melibatkan siswa secara aktif melalui pengalaman langsung sehingga kualitas

belajar siswa dapat ditingkatkan.

B. Implikasi

Penerapan pembelajaran dan prosedur dalam penelitian ini didasarkan

pada pembelajaran dengan menerapkan inkuiri terbimbing tinjauan rasa ingin

tahu siswa dalam peningkatan kemampuan menganalisis sifat-sifat cahaya pada

Page 105: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

kelas V. Berdasarkan hasil penelitian dapat dikemukakan implikasi teoritis dan

implikasi praktis hasil penelitian sebagai berikut :

1. Implikasi Teoritis

Implikasi teoritis dari penelitian ini adalah bahwa penerapan

pembelajaran inkuiri terbimbing tinjauan rasa ingin tahu siswa untuk

meningkatkan kemampuan menganalisis sifat-sifat cahaya dapat

dipertimbangkan untuk digunakan sebagai model pembelajaran dalam

memberikan materi pelajaran bagi siswa. Penerapan pembelajaran inkuiri

terbimbing dapat melibatkan siswa secara aktif melalui pengalaman langsung

sehingga siswa terbiasa berfikir secara mandiri untuk memecahkan suatu

masalah melalui langkah-langkah dalam pembelajaran inkuiri terbimbing.

Dari hasil penelitian ini, maka penerapan pembelajaran inkuiri terbimbing

dapat dioptimalkan untuk meningkatkan kemampuan menganalisis sifat-sifat

cahaya.

2. Implikasi Praktis

Penelitian telah membuktikan bahwa pembelajaran IPA (Ilmu

Pengetahuan Alam) melalui pembelajaran inkuiri terbimbing tinjauan rasa

ingin tahu siswa dapat meningkatkan kemampuan menganalisis sifat-sifat

cahaya. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi guru dan

calon guru untuk meningkatkan keefektifan penerapan model pembelajaran

guru dalam mengajar dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran

sehubungan dengan kemampuan menganalisis siswa yang akan dicapai.

Kemampuan menganalisis siswa dapat ditingkatkan dengan menggunakan

model, metode, dan media yang tepat bagi siswa.

Berdasarkan kriteria temuan dan pembahasan hasil penelitian seperti

yang telah diuraikan pada Bab IV, maka penelitian ini dapat digunakan

peneliti untuk membantu dalam menghadapi permasalahan yang sejenis.

Pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran inkuiri terbimbing pada

hakikatnya dapat digunakan dan dikembangkan oleh guru yang menghadapi

Page 106: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

permasalahan sejenis, terutama untuk meningkatkan kemampuan

menganalisis sifat-sifat cahaya siswa. Adapun kendala yang dihadapi dalam

pelaksanaan penelitian ini harus diatasi semaksimal mungkin. Oleh karena itu

kreatifitas dan keaktifan guru sangat diperlukan untuk meningkatkan

kemampuan menganalisis sifat-sifat cahaya.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai peningkatan kemampuan

menganalisis sifat-sifat cahaya melalui pembelajaran inkuiri terbimbing tinjauan

rasa ingin tahu pada siswa kelas V SD Negeri 1 Jendi Selogiri Wonogiri tahun

ajaran 2011/2012, maka saran-saran yang diberikan sebagai sumbangan

pemikiran untuk meningkatkan mutu pendidikan pada umumnya dan

meningkatkan kompetensi siswa SD Negeri 1 Jendi Selogiri Wonogiri pada

khususnya sebagai berikut :

1. Bagi sekolah

Hendaknya sekolah meningkatkan kualitas pembelajaran dengan

mengupayakan pelatihan bagi guru agar dapat menerapkan model

pembelajaran yang inovatif utamanya dengan pembelajaran inkuiri

terbimbing, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan

harapan.

2. Bagi guru

a. Guru hendaknya mempelajari dan menerapkan model pembelajaran yang

inovatif utamanya dengan pembelajaran inkuiri terbimbing sehingga

meningkatkan kemampuan siswa untuk menganalisis materi pembelajaran,

yang akan berdampak positif pada hasil belajar siswa.

b. Guru hendaknya tidak membiasakan siswa untuk sekedar mendengarkan

ceramah dengan menghafal saja, tetapi melibatkan siswa secara aktif dan

menemukan sendiri terkait dengan materi pembelajaran.

Page 107: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac fileINKUIRI TERBIMBING TINJAUAN RASA INGIN TAHU (PTK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I JENDI SELOGIRI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012)” ini benar-benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

3. Bagi siswa

Dalam setiap pembelajaran yang dilaksanakan, siswa harus lebih aktif

dan dapat menemukan sendiri berbagai jawaban dalam permasalahan selama

pembelajaran. Sehingga kemampuan menganalisis siswa dapat mencapai

tujuan pembelajaran dengan maksimal.

4. Bagi peneliti lain

Peneliti yang hendak mengkaji permasalahan yang sama hendaknya

lebih cermat dan lebih mengupayakan pengkajian teori-teori yang berkaitan

dengan pembelajaran yang menerapkan pembelajaran inkuiri terbimbing.

Kajian teori yang lebih dalam digunakan untuk memperbaiki kekurangan

dalam penerapannya sebagai salah satu solusi alternative dalam meningkatkan

kemampuan menganalisis pada siswa.