Diare pada Anak
-
Upload
abdullahichsan -
Category
Documents
-
view
57 -
download
19
description
Transcript of Diare pada Anak
-
-DIARE-Abdullah Ichsan Andre Nugraha Nurman Asya Sylmi Kaaffa
-
Diare akut adalah buang air besar (BAB) denganperubahan konsistensi, menjadi lebih lunak atau
cair, dengan atau tanpa darah yang terjadi denganfrekuensi lebih dari 3 kali dalam 24 jam.
Penyebab kematian kedua terbanyak pada anak usia < 5 tahun di seluruh dunia.
Setiap tahun, sekitar 760.000 anak usia < 5 tahun meninggal karena diare.
Di Indonesia:Angka kejadian diare akut berkisar antara 400 per 1000 penduduk /tahun untuksemua golongan umur dan 70-80 % terjadi pada anak usia dibawah 5 tahun.
-
Etiologi Diare
Infeksi
Virus
Bakteri
ParasitMalabsorpsi
Keracunan
Imunodefisiensi
Sebab lain
-
1. Diare akutDiare akut, kurang dari 14 hari, diare tanpa darah. Dapat disertai muntah dan panas.
Penyebab: Rotavirus, Escheria coli enterotoksigenik, shigella sp, Campylobacter jejuni, dan
Cryptosporidium sp.
2. DisentriDiare disertai dengan darah
Penyebab utama disentri akut adalah shigella, Campylobacter jejuni, EIEC atau Salmonella sp.
3. Diare persistenDiare yang awalnya akut, kemudian berlangsung > 14 hari.
Dimulai sebagai diare cair atau disentri.
Penyebab diare persisten biasanya multipel: EAEC, Shigella, dan Cryptosporum.
KLASIFIKASI
-
FISIOLOGI USUS HALUS NORMAL
-
PATOMEKANISME DIARE SEKRETIKAktifnya enzim adenil siklase
Mengubah ATP cAMP. Akumulasi cAMP intrasel
sekresi aktif air, ion Cl, Na, K dan HCO3- ke dalam lumen
usus.
Adenilsiklase dirangsang oleh toksin :
Vibrio (paling kuat),ETEC, Shigella, Clostridium,
Salmonella & Campylobacter
-
PATOMEKANISME DIARE OSMOTIK
-
PATOMEKANISME DIARE INVASIF
Terjadi akibat invasi mikroorganisme ke dalamusus sehingga menimbulkan kerusakan pada
mukosa usus.
-
MANIFESTASI KLINISSEKRETORIK INVASIF, ROTAVIRUS INVASIF, DYSENTRIFORM OSMOTIK
Diare cair Diare cair tanpa darahDiare berlendir, berdarah,
sering namun sedikitDiare cair
Disertai muntah Disertai muntah, batuk, pilekTenesmus ani,
nyeri abdomen,prolepsus ani
Distensi abdomen,diaper rash,
pH asam, Klinitest +Breath hydrogen test +
Tidak ada panas badanPanas badan tidak begitu
tinggiDisertai panas badan
Cepat menyebabkandehidrasi
Biasanya pada usia
-
KOMPLIKASI KEHILANGAN CAIRANPemeriksaan A B C
Keadaan Umum Baik, sadar Gelisah, rewel* Lesu, tidak sadar*
Mata Normal Cekung Sangat cekung dan kering
Air mata Ada Tidak ada Tidak ada
Mulut dan lidah Basah Kering Kering
Rasa Haus Minum biasa Haus, minum banyak*Malas minum/tidak bisa
minum*
Periksa turgor kulit Kembali cepat Kembali lambat* Kembali sangat lambat*
Derajat dehidrasi TANPA DEHIDRASI
DEHIDRASI RINGAN-
SEDANG
Bila ada satu tanda*
ditambah 1 tanda lain
DEHIDRASI BERAT
Bila ada satu tanda*
ditambah 1 tanda lain
Terapi Rencana terapi A Rencana terapi B Rencana terapi C
-
KOMPLIKASI LAINNYA1. Metabolic Acidosis,
Kehilangan NaHCO3 bersama feses. Diketahui dengan Kusmaul Breathing
2. Hipoglikemia,Karena gangguan absorbs glukosa
3. Gangguan Gizi,Makan dihentikan karena takut muntah, dan/atau malabsorbsi gizi.
4. Gangguan Sirkulasi,Kekurangan cairan dapat menyebabkan shock hipovolemik yang mengganggu sirkulasi
-
DIAGNOSIS
-
Anamnesis
Lama diare, frekuensi, volume, konsistensi feses, warna, bau, ada atau tidak lendir maupun darah
Bila disertai muntah: volume dan frekuensi Jumlah atau frekuensi BAK Makanan dan minuman yang diberikan selama diare Gejala lain: panas badan, kejang, batuk, pilek, campak Tindakan yang sudah dilakukan: pemberian oralit, riwayat
pengobatan sebelumnya, riwayat imunisasi
-
Pemeriksaan Fisik Tanda vital
BB
Tanda-tanda dehidrasi
Pernapasan. Kalau cepat dan dalam asidosis metabolic
Bising usus. Penurunan bising usus hypokalemia
Ruam perianal
Pemeriksaan Penunjang Feses rutin: makroskopis (warna, konsistensi, darah, lendir, nanah) dan mikroskopis (eritrosis,
leukosit, telur cacing, ameba, lemak).
Pada dehidrasi berat, perlu pemeriksaan laboratorium lebih lengkap seperti darah rutin, elektrolit, dan analsisi gas darah.
-
TATALAKSANA1. Terapi cairan
2. Zinc
3. Probiotik
4. Diet
5. Medikamentosa
-
1. TERAPI CAIRAN
Anak-anak, terutama bayi, memiliki kecenderungan lebih besaruntuk terjadinya dehidrasi dibandingkan orang dewasa.
Tujuan pemberian cairan: Memperbaiki dinamika sirkulasi ( bila ada syok ).
Mengganti defisit yang terjadi.
Rumatan (maintenance) untuk mengganti kehilangan cairandan elektrolit yang sedang berlangsung ( ongoing losses ).
-
RENCANA TERAPI AUNTUK MENGOBATI DIARE DI RUMAH
(TANPA DEHIDRASI)
Menerangkan 3 cara terapi diare di rumah:1. Berikan anak lebih banyak cairan daripada biasanya untuk mencegah dehidrasi
2. Beri anak makan untuk mencegah kurang gizi
3. Bawa anak kepada petugas kesehatan bila anak tidak membaik dalam 3 hari atau menderitasebagai berikut:
Buang Air besar cair lebih sering
Muntah berulang-ulang
Rasa haus yang nyatak
Makan atau Minum sedikit
Demam
Tinja berdarah
-
Anak harus diberi oralit di rumah bila:
Setelah mendapat Rencana Terapi B atau C
Tidak dapat kembali kepada petugas kesehatan bila diarememburuk
Memberikan oralit kepada semua anak dengan diare yang datang ke petugas kesehatan merupakan kebijaksaanpemerintah
-
Jika akan diberi oralit di rumah, tunjukkan kepada ibu jumlah oralit yang diberikansetiap BAB dan diberikan oralit yang cukup untuk 2 hari
Tunjukkan kepada ibu cara memberikan oralit: Berikan sesendok teh tiap 1-2 menit untuk anak dibawah umur 2 tahun
Berikan beberapa teguk dari gelas untuk anak lebih tua
Bila anak muntah, tunggulah 10 menit kemudian berikan cairan lebih lama(misalnya sesendok tiap 2-3 menit)
Bila diare berlanjut setelah oralit habis beritahu ibu untuk memberikan cairanlain seperti dijelaskan dalam cara pertama atau kembali kepada petugaskesehatan untuk mendapat tambahan oralit.
-
RENCANA TERAPI B: UNTUK DEHIDRASI RINGAN/SEDANG
Jumlah oralit yang diberikan dalam 3 jam pertama = BB (kg) x 75 mL
Bila BB tidak diketahui:
Bila anak ingin lebih berikanlah
Bujuk ibu meneruskan ASI
Bayi 5 Tahun Dewasa
Jumlah ORALIT
300 ml 600 ml 1200 ml 2400 ml
-
AMATI ANAK DENGAN SEKSAMA DAN BANTU IBU MEMBERIKAN ORALIT
Tunjukkan jumlah cairan yang harus diberikan
Tunjukkan cara memberikannya sesendok teh tiap 1 2 menit untukanak di bawah 2 tahun, beberapa teguk dari cangkir untuk anakyang lebih tua
Periksa dari waktu ke waktu bila ada masalah
Bila anak muntah tunggu 10 menit dan kemudian teruskanpemberian oralit tetapi lebih lambat, misalnya sesendok tiap 2 3 menit
Bila kelopak mata anak bengkak hentikan pemberian oralit danberikan air masak atau ASI. Beri oralit sesuai Rencana tetapi A bilapembengkakan telah hilang
-
Setelah 3-4 jam NILAI KEMBALI ANAKmenggunakan bagan penilaian kemudian pilih rencana terapi A, B, atau C untuk melanjutkan terapi
Bila ibu harus pulang sebelum selesai rencana terapi B: Tunjukkan jumlah oralit yang harus dihabiskan dalam terapi
3 jam di rumah
Berikan oralit untuk rehidrasi selama 2 hari lagi sepertidijelaskan dalam rencana A
Tunjukkan cara melarutkan oralit
Jelaskan 3 cara dalam rencana terapi A untuk mengobatianak dirumah
-
RENCANA TERAPI C:UNTUK DEHIDRASI BERAT
-
2. Zinc
Zinc menghambat enzim INOS (Inducible Nitric Oxide Synthase)
Enzim ini meningkat selama diare dan menyebabkan hipersekresiepitel usus
Zinc juga berperan dalam epitelisasi dinding usus yang rusak
Dosis: < 6 bulan = tablet (10 mg)/hari selama 10 hari
> 6 bulan = 1 tablet (20 mg)/hari selama 10 hari
-
3. Probiotik Probiotikmeningkatkan kolonisasi bakteri probiotik di dalam
lumen saluran cerna sehingga seluruh epitel mukosa usus telahdiduduki oleh bakteri probiotik sehingga tidak terdapat tempat lagiuntuk bakteri patogen untuk melekatkan diri pada sel epitel usus
Bakteri probiotik yang sering digunakan: Lactobacillus GG, Lactibacillus acidophilus, Bifidobacterium bifidum, dan Enterococcus faecium. Sediaan probiotik berbentuk bubuk kering (free-dried powder).
Setiap dosis mengandung bakteri sebanyak 1010-11 colony forming unit (CFU).
Lactobacillus GG diberikan 2x/hari selama 5 hari untuk tambahanpengobatan diare pada anak.
-
4. Diet
Jenis makanan yang diberikan pada bayi dan anak diare akut mengikuti polapemberian makanan anak sehat:
Anak yang masih disusui secara eksklusif, ASI tetap diberikan.
Pada anak diare yang mendapat susu formula dan didapatkan tanda-tandaintoleransi laktosa (kembung dan diaper rash), dapat diberikansusu yang bebas laktosa. Bila intoleransi laktosa sudah membaik, secarabertahap kembali ke susu formula.
Anak yang sudah mendapatkan makanan, diet makanan lunak, rendah seratdengan porsi kecil tapi sering.
-
5. Medikamentosa Obat-obatan diare tidak boleh diberikan karena terbukti tidak bermanfaat
Obat anti muntah tidak dianjurkan kecuali muntah berat
Obat anti protozoa diberikan bila terbukti disebabkan parasit
Antibiotik
-
Penyebab Antibiotik Pilihan Antibiotik Alternatif
Kolera Tetrasiklin
50 mg/kgBB/hari, dibagi 4 dosis
selama 2-3 hari
Eritromisin
50 mg/kgBB/hari, dibagi 4 dosis
selama3 hari
Shigella dysenteriae Siprofloksasin
30 mg/kgBB/ hari, dibagi 2 dosis
selama 3 hari
Kotrimoksazol
50 mg/kgBB/hari, dibagi 2 dosis
selama 5 hari
Tiamfenikol
50 mg/kgBB/hari, dibagi 3 dosis
Pivmecillinam
20 mg/kgBB/hari, dibagi 4 dosis
selama 5 hari
Sefiksim
10 mg/kgBB/hari, dibagi 2 dosis
selama 5 hari
Amebiasis Metronidazol
30-50 mg/kgBB/hari, dibagi 3 dosis
selama 5-10 hari
-
PENCEGAHAN
-
Memberikan ASIMemperbaiki makanan pendamping ASI
Menggunakan air bersih yang cukupMencuci Tangan
Menggunakan JambanMembuang tinja bayi yang benarMemberikan imunisasi campak
-
PROGNOSIS
Prognosis baik untuk anak dengan diare yang ditangani dengan baik. Namun beberapa anak
mempunyai risiko lebih tinggi dan harus diawasiyaitu bayi, anak kurang gizi, anak yang tidak
mendapatkan ASI, dan anak dengan dehidrasi.