Diare pada Anak

35
-DIARE- Abdullah Ichsan – Andre Nugraha Nurman – Asya Sylmi Kaaffa

description

Definisi, Epidemiologi, Etiologi, Patofisiologi, Klasifikasi, Manajemen Diare pada Anak

Transcript of Diare pada Anak

  • -DIARE-Abdullah Ichsan Andre Nugraha Nurman Asya Sylmi Kaaffa

  • Diare akut adalah buang air besar (BAB) denganperubahan konsistensi, menjadi lebih lunak atau

    cair, dengan atau tanpa darah yang terjadi denganfrekuensi lebih dari 3 kali dalam 24 jam.

    Penyebab kematian kedua terbanyak pada anak usia < 5 tahun di seluruh dunia.

    Setiap tahun, sekitar 760.000 anak usia < 5 tahun meninggal karena diare.

    Di Indonesia:Angka kejadian diare akut berkisar antara 400 per 1000 penduduk /tahun untuksemua golongan umur dan 70-80 % terjadi pada anak usia dibawah 5 tahun.

  • Etiologi Diare

    Infeksi

    Virus

    Bakteri

    ParasitMalabsorpsi

    Keracunan

    Imunodefisiensi

    Sebab lain

  • 1. Diare akutDiare akut, kurang dari 14 hari, diare tanpa darah. Dapat disertai muntah dan panas.

    Penyebab: Rotavirus, Escheria coli enterotoksigenik, shigella sp, Campylobacter jejuni, dan

    Cryptosporidium sp.

    2. DisentriDiare disertai dengan darah

    Penyebab utama disentri akut adalah shigella, Campylobacter jejuni, EIEC atau Salmonella sp.

    3. Diare persistenDiare yang awalnya akut, kemudian berlangsung > 14 hari.

    Dimulai sebagai diare cair atau disentri.

    Penyebab diare persisten biasanya multipel: EAEC, Shigella, dan Cryptosporum.

    KLASIFIKASI

  • FISIOLOGI USUS HALUS NORMAL

  • PATOMEKANISME DIARE SEKRETIKAktifnya enzim adenil siklase

    Mengubah ATP cAMP. Akumulasi cAMP intrasel

    sekresi aktif air, ion Cl, Na, K dan HCO3- ke dalam lumen

    usus.

    Adenilsiklase dirangsang oleh toksin :

    Vibrio (paling kuat),ETEC, Shigella, Clostridium,

    Salmonella & Campylobacter

  • PATOMEKANISME DIARE OSMOTIK

  • PATOMEKANISME DIARE INVASIF

    Terjadi akibat invasi mikroorganisme ke dalamusus sehingga menimbulkan kerusakan pada

    mukosa usus.

  • MANIFESTASI KLINISSEKRETORIK INVASIF, ROTAVIRUS INVASIF, DYSENTRIFORM OSMOTIK

    Diare cair Diare cair tanpa darahDiare berlendir, berdarah,

    sering namun sedikitDiare cair

    Disertai muntah Disertai muntah, batuk, pilekTenesmus ani,

    nyeri abdomen,prolepsus ani

    Distensi abdomen,diaper rash,

    pH asam, Klinitest +Breath hydrogen test +

    Tidak ada panas badanPanas badan tidak begitu

    tinggiDisertai panas badan

    Cepat menyebabkandehidrasi

    Biasanya pada usia

  • KOMPLIKASI KEHILANGAN CAIRANPemeriksaan A B C

    Keadaan Umum Baik, sadar Gelisah, rewel* Lesu, tidak sadar*

    Mata Normal Cekung Sangat cekung dan kering

    Air mata Ada Tidak ada Tidak ada

    Mulut dan lidah Basah Kering Kering

    Rasa Haus Minum biasa Haus, minum banyak*Malas minum/tidak bisa

    minum*

    Periksa turgor kulit Kembali cepat Kembali lambat* Kembali sangat lambat*

    Derajat dehidrasi TANPA DEHIDRASI

    DEHIDRASI RINGAN-

    SEDANG

    Bila ada satu tanda*

    ditambah 1 tanda lain

    DEHIDRASI BERAT

    Bila ada satu tanda*

    ditambah 1 tanda lain

    Terapi Rencana terapi A Rencana terapi B Rencana terapi C

  • KOMPLIKASI LAINNYA1. Metabolic Acidosis,

    Kehilangan NaHCO3 bersama feses. Diketahui dengan Kusmaul Breathing

    2. Hipoglikemia,Karena gangguan absorbs glukosa

    3. Gangguan Gizi,Makan dihentikan karena takut muntah, dan/atau malabsorbsi gizi.

    4. Gangguan Sirkulasi,Kekurangan cairan dapat menyebabkan shock hipovolemik yang mengganggu sirkulasi

  • DIAGNOSIS

  • Anamnesis

    Lama diare, frekuensi, volume, konsistensi feses, warna, bau, ada atau tidak lendir maupun darah

    Bila disertai muntah: volume dan frekuensi Jumlah atau frekuensi BAK Makanan dan minuman yang diberikan selama diare Gejala lain: panas badan, kejang, batuk, pilek, campak Tindakan yang sudah dilakukan: pemberian oralit, riwayat

    pengobatan sebelumnya, riwayat imunisasi

  • Pemeriksaan Fisik Tanda vital

    BB

    Tanda-tanda dehidrasi

    Pernapasan. Kalau cepat dan dalam asidosis metabolic

    Bising usus. Penurunan bising usus hypokalemia

    Ruam perianal

    Pemeriksaan Penunjang Feses rutin: makroskopis (warna, konsistensi, darah, lendir, nanah) dan mikroskopis (eritrosis,

    leukosit, telur cacing, ameba, lemak).

    Pada dehidrasi berat, perlu pemeriksaan laboratorium lebih lengkap seperti darah rutin, elektrolit, dan analsisi gas darah.

  • TATALAKSANA1. Terapi cairan

    2. Zinc

    3. Probiotik

    4. Diet

    5. Medikamentosa

  • 1. TERAPI CAIRAN

    Anak-anak, terutama bayi, memiliki kecenderungan lebih besaruntuk terjadinya dehidrasi dibandingkan orang dewasa.

    Tujuan pemberian cairan: Memperbaiki dinamika sirkulasi ( bila ada syok ).

    Mengganti defisit yang terjadi.

    Rumatan (maintenance) untuk mengganti kehilangan cairandan elektrolit yang sedang berlangsung ( ongoing losses ).

  • RENCANA TERAPI AUNTUK MENGOBATI DIARE DI RUMAH

    (TANPA DEHIDRASI)

    Menerangkan 3 cara terapi diare di rumah:1. Berikan anak lebih banyak cairan daripada biasanya untuk mencegah dehidrasi

    2. Beri anak makan untuk mencegah kurang gizi

    3. Bawa anak kepada petugas kesehatan bila anak tidak membaik dalam 3 hari atau menderitasebagai berikut:

    Buang Air besar cair lebih sering

    Muntah berulang-ulang

    Rasa haus yang nyatak

    Makan atau Minum sedikit

    Demam

    Tinja berdarah

  • Anak harus diberi oralit di rumah bila:

    Setelah mendapat Rencana Terapi B atau C

    Tidak dapat kembali kepada petugas kesehatan bila diarememburuk

    Memberikan oralit kepada semua anak dengan diare yang datang ke petugas kesehatan merupakan kebijaksaanpemerintah

  • Jika akan diberi oralit di rumah, tunjukkan kepada ibu jumlah oralit yang diberikansetiap BAB dan diberikan oralit yang cukup untuk 2 hari

    Tunjukkan kepada ibu cara memberikan oralit: Berikan sesendok teh tiap 1-2 menit untuk anak dibawah umur 2 tahun

    Berikan beberapa teguk dari gelas untuk anak lebih tua

    Bila anak muntah, tunggulah 10 menit kemudian berikan cairan lebih lama(misalnya sesendok tiap 2-3 menit)

    Bila diare berlanjut setelah oralit habis beritahu ibu untuk memberikan cairanlain seperti dijelaskan dalam cara pertama atau kembali kepada petugaskesehatan untuk mendapat tambahan oralit.

  • RENCANA TERAPI B: UNTUK DEHIDRASI RINGAN/SEDANG

    Jumlah oralit yang diberikan dalam 3 jam pertama = BB (kg) x 75 mL

    Bila BB tidak diketahui:

    Bila anak ingin lebih berikanlah

    Bujuk ibu meneruskan ASI

    Bayi 5 Tahun Dewasa

    Jumlah ORALIT

    300 ml 600 ml 1200 ml 2400 ml

  • AMATI ANAK DENGAN SEKSAMA DAN BANTU IBU MEMBERIKAN ORALIT

    Tunjukkan jumlah cairan yang harus diberikan

    Tunjukkan cara memberikannya sesendok teh tiap 1 2 menit untukanak di bawah 2 tahun, beberapa teguk dari cangkir untuk anakyang lebih tua

    Periksa dari waktu ke waktu bila ada masalah

    Bila anak muntah tunggu 10 menit dan kemudian teruskanpemberian oralit tetapi lebih lambat, misalnya sesendok tiap 2 3 menit

    Bila kelopak mata anak bengkak hentikan pemberian oralit danberikan air masak atau ASI. Beri oralit sesuai Rencana tetapi A bilapembengkakan telah hilang

  • Setelah 3-4 jam NILAI KEMBALI ANAKmenggunakan bagan penilaian kemudian pilih rencana terapi A, B, atau C untuk melanjutkan terapi

    Bila ibu harus pulang sebelum selesai rencana terapi B: Tunjukkan jumlah oralit yang harus dihabiskan dalam terapi

    3 jam di rumah

    Berikan oralit untuk rehidrasi selama 2 hari lagi sepertidijelaskan dalam rencana A

    Tunjukkan cara melarutkan oralit

    Jelaskan 3 cara dalam rencana terapi A untuk mengobatianak dirumah

  • RENCANA TERAPI C:UNTUK DEHIDRASI BERAT

  • 2. Zinc

    Zinc menghambat enzim INOS (Inducible Nitric Oxide Synthase)

    Enzim ini meningkat selama diare dan menyebabkan hipersekresiepitel usus

    Zinc juga berperan dalam epitelisasi dinding usus yang rusak

    Dosis: < 6 bulan = tablet (10 mg)/hari selama 10 hari

    > 6 bulan = 1 tablet (20 mg)/hari selama 10 hari

  • 3. Probiotik Probiotikmeningkatkan kolonisasi bakteri probiotik di dalam

    lumen saluran cerna sehingga seluruh epitel mukosa usus telahdiduduki oleh bakteri probiotik sehingga tidak terdapat tempat lagiuntuk bakteri patogen untuk melekatkan diri pada sel epitel usus

    Bakteri probiotik yang sering digunakan: Lactobacillus GG, Lactibacillus acidophilus, Bifidobacterium bifidum, dan Enterococcus faecium. Sediaan probiotik berbentuk bubuk kering (free-dried powder).

    Setiap dosis mengandung bakteri sebanyak 1010-11 colony forming unit (CFU).

    Lactobacillus GG diberikan 2x/hari selama 5 hari untuk tambahanpengobatan diare pada anak.

  • 4. Diet

    Jenis makanan yang diberikan pada bayi dan anak diare akut mengikuti polapemberian makanan anak sehat:

    Anak yang masih disusui secara eksklusif, ASI tetap diberikan.

    Pada anak diare yang mendapat susu formula dan didapatkan tanda-tandaintoleransi laktosa (kembung dan diaper rash), dapat diberikansusu yang bebas laktosa. Bila intoleransi laktosa sudah membaik, secarabertahap kembali ke susu formula.

    Anak yang sudah mendapatkan makanan, diet makanan lunak, rendah seratdengan porsi kecil tapi sering.

  • 5. Medikamentosa Obat-obatan diare tidak boleh diberikan karena terbukti tidak bermanfaat

    Obat anti muntah tidak dianjurkan kecuali muntah berat

    Obat anti protozoa diberikan bila terbukti disebabkan parasit

    Antibiotik

  • Penyebab Antibiotik Pilihan Antibiotik Alternatif

    Kolera Tetrasiklin

    50 mg/kgBB/hari, dibagi 4 dosis

    selama 2-3 hari

    Eritromisin

    50 mg/kgBB/hari, dibagi 4 dosis

    selama3 hari

    Shigella dysenteriae Siprofloksasin

    30 mg/kgBB/ hari, dibagi 2 dosis

    selama 3 hari

    Kotrimoksazol

    50 mg/kgBB/hari, dibagi 2 dosis

    selama 5 hari

    Tiamfenikol

    50 mg/kgBB/hari, dibagi 3 dosis

    Pivmecillinam

    20 mg/kgBB/hari, dibagi 4 dosis

    selama 5 hari

    Sefiksim

    10 mg/kgBB/hari, dibagi 2 dosis

    selama 5 hari

    Amebiasis Metronidazol

    30-50 mg/kgBB/hari, dibagi 3 dosis

    selama 5-10 hari

  • PENCEGAHAN

  • Memberikan ASIMemperbaiki makanan pendamping ASI

    Menggunakan air bersih yang cukupMencuci Tangan

    Menggunakan JambanMembuang tinja bayi yang benarMemberikan imunisasi campak

  • PROGNOSIS

    Prognosis baik untuk anak dengan diare yang ditangani dengan baik. Namun beberapa anak

    mempunyai risiko lebih tinggi dan harus diawasiyaitu bayi, anak kurang gizi, anak yang tidak

    mendapatkan ASI, dan anak dengan dehidrasi.