DIAN TARA 2012

80
3 EDISI 8 TAHUN 2012 SPARKLING FRIENDSHIP Aku Bisa, Kamu Juga

description

Majalah SMP Katolik Santa Clara Surabaya

Transcript of DIAN TARA 2012

3

EDISI 8 TAHUN 2012

SPARKLING FRIENDSHIP

Aku Bisa, Kamu Juga

4 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI VIII TAHUN 2012

VisiSekolah Menengah Pertama Katolik Santa Clara, pendidi-kan umum yang menyeleng-garakan pendidikan dengan output yang memiliki kemam-puan intelegensia, leadership, life skilss, dan kepribadian yang utuh untuk menghadapi globalisasi dalam suasana kasih untuk menuju jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Misi1. 1. Melaksanakan manaje-men pembelajaran secara efektif dan eisien sehing-ga target pembelajaran

tuntas tercapai.

2. Mengupayakan pendidikan akademis yang berkualitas.

3. Memberikan peluang kepa-da peserta didik untuk kreatif dan inovatif dalam mengem-bangkan bakat dan minat

sebagai bekal kehidupan.

4. Menyiapkan kader-kader pemimpin bangsa dan gereja melalui wadah organisasi siswa intra sekolah (OSIS).

5. Memberikan pembekalan penguasaan ilmu dan teknolo-gi serta kemampuan berbaha-sa asing dalam menghadapi globalisasi.

6. Membangun budaya ke-hidupan dan cinta terhadap almamater.

7. Meningkatkan penghayatan iman dan rasa syukur atas kebaikan serta cinta kasih Tuhan. l

1 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

JESSICA CLAUDIA

8D/20

TERDIRI dari 3 kata, yaitu life,

goes, dan on. Life punya arti hidup

atau kehidupan. Goes merupakan

bahasa Inggris dari pergi yang ditambah-

kan verb-es. Dan on artinya menyala.

Kalau disatukan, maknanya jelas berbeda

dengan arti bila kata-kata itu berdiri

sendir.

Life Goes On artinya adalah hidup

terus berlanjut. Nah, untuk maksudnya,

tergantung kita mau memasangkan kata

“Life Goes On” itu dengan peristiwa apa.

Misalnya saja, saat kita mendapatkan nilai

jelek. Kalau anak yang normal dan masih

memikirkan masa depan mereka, tentunya

mereka pasti sedih.

Nah, sedih sih boleh, tapi jangan lama-

lama. Masih banyak hal baik lainnya yang

patut kita kejar. Bisa saja hal baik itu nilai

mata pelajaran lain yang kita masih bisa

kita pertahankan. Nah, kita masih punya

kehidupan untuk dilanjutkan, maka dari itu

kita perlu Life Goes On dengan semangat!

Terus, gimana kalo Life Goes On

dalam hal lain seperti cinta? Life Goes

On yang terjadi dalam hal cinta terjadi

setelah ‘fenomena’ yang kita sebut MOVE

ON. Move On adalah proses dimana kita

harus bangkit dari kesedihan kita sehabis

putus sama pacar. Entah itu diputusin atau

mutusin, pasti masih ada lah berapa persen

rasa sayang kita sama mereka. Dan setelah

berpisah sama mereka … sedihnyaaaa bikin

galau! Bener nggak??

Contoh lain, untuk peristiwa Life Goes

On adalah di saat kita ditinggal oleh orang

yang kita sayang. Kita bisa sedih berlarut-

larut karena peristiwa itu. Bagaimanapun

juga, bila orang yang kita sayang itu telah

meninggalkan kita entah untuk selamanya

atau hanya sementara (sekolah di luar

negeri,dll).

Pasti ada yang terasa kurang saat

kita menjalani hari. Kesedihan dalam

peristiwa ini, merupakan yang paling

sering mengganggu aktivitas sehari-hari

kita. Sehingga, buat yang masih pelajar

nilainya bisa turun. Dan buat yang udah

kerja, kerjaannya nggak ada yang beres.

Nah, mesti Life Goes On tuh!

Kayaknya ya, Life Goes On yang paling

susah tuh yang ketiga. Kalau yang pertama

sama kedua pasti cuma sementara, dijamin

nggak bakal lama udah sembuh sedihnya.

Tapi kalau udah ngalamin yang ketiga,

wososss … susaahh banget rasanya. Itu

karena banyak hal di kehidupan sehari-hari

kita yang berpotensi besar untuk mengin-

gatkan kita kepada orang tersayang yang

udah ninggalin kita itu. Wuuuuuu, sabar

yaaa! Keep smiling buat yang ngalamin! (*)

Essay

Buat ngomongnya aja sih gampang, tapi ngelakuinnya itu yang

sulit. Kita harus bangkit dari suatu keterpurukan yang bener-

bener buat kita down, sehingga kita tidak bisa melakukan

segala sesuatu dengan baik. Kalau dalam istilah percintaan,

kita salting. Tapi salting dalam hal ini, punya arti kita salah

tingkah terhadap masalah yang kita hadapi.

Keep Smiling!!!

1 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

2 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

INDEX

SALAH satu wali murid, Ibu Acintya

menuturkan, Santa Clara merupa-

kan sekolah yang sangat bagus dan

memiliki kualitas lengkap.

“Sampai sekarang kesan saya masih

sama terhadap Santa Clara, semua fasilitas

lengkap dan dapat memenuhi kebutuhan

Karin di sekolah” ujar ibu Karin S dari

Kelas 8D ini.

Saat diminta memberikan kritik dan

saran, Ibu Acintya tidak memberikan,

justru ia mengatakan merasa sangat puas

menyekolahkan anaknya di Santa Clara dan

sangat puas dengan semua pelayanan dari

sekolah.

(Laporan : Yvonne dan Caroline)

AGATHA SARASWATI

7C/2

HAMPIR semua keluarga besar-

ku kebanyakan lulusan Santa

Clara. Sejak TK aku sudah

masuk Santa Clara. Awalnya, memang

orangtua yang milihin. Soalnya, mama,

om, semua alumni Santa Clara. Mak-

sudku, keluarga mamaku.

Setelah SD milih-milih SMP. Kan

sudah mulai ngerti tentang banyak hal,

ya aku milih Santa Clara. Aku mau-

mau saja sekolah di sini, karena me-

mang sekolahnya bermutu. Temen-temen-

nya asik, gurunya baik-baik. Maksudnya

bermutu itu, menurut aku, karena materinya

lumayan berat dan up to date sama hal-hal

baru. Kata mamaku, itu bagus buat aku. (*)

Laurensia Nurkusu-

ma Dewi

7A/15

SEKOLAH Santa

Clara itu sudah

terkenal dengan

berbagai prestasi

yang diraih. Seperti

lomba-lomba gitu.

Trus sekolahnya juga

bagus. Santa Clara

juga memberikan ta-

waran berbagai ekstrakurikuler yang dapat

diikuti. Jadi, bagi murid yang bersekolah

di sini bisa mengembangkan

talentanya.

Saya kalau ekstra wajibnya

ikut ekstra modern dance

dan ikut ekstra hari Jumat,

yaitu public speaking. Talenta

saya tentu saja berkembang.

Dengan mengikuti ekstra

modern dance, saya jadi lebih

bisa mendalami tentang dance.

Sedangkan ekstra public

speaking membuat saya yang

malu untuk menjadi presenter,

menjadi tidak malu lagi jika ditunjuk untuk

menjadi presenter. (*)

Feedback

KualitasLengkap

Sekolahnya Bermutu

Banyak Ekstranya

FOCUSAku Bisa, Kamu Juga...............8

Paradoks Kehidupan..............11

RELIGIOUSITYHati-hati dengan Lelucon.......13

BEAUTIFUL MOMENTSWe Always Remember

This Day.................................23

SHORT STORYMove On................................31

OUR SCHOOLRefleksi Satu Tahun

Penerapan SMM ISO..............37

INSIGHTGebyar Seni,

Banyak Nyanyi.......................72

2 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

3 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Annyeonghaseyo…!!!

Editor’s Note

3

Ketua Umum Sr Benedicta Suhananti MC

Koordinator PelaksanaHaryadi AMd

Penanggung JawabHariyanto

Koordinator TimTheresa Puspanadi

Wakil KoordinatorGarry William

Sekretaris Jessica Claudia

Tim I: Jessica Claudia Richard Bianca Rizka Siennia Jevina

Tim II Lola Anindita Surya Sidharta Veryl Albert Adisty William A Niken Billy Clara Alyssa Marvel Richman

Tim III Maureen Sonya Adiwangsa Melita Luke Baskoro Edward WK Yvonne Catherine Caroline

Tim Foto Edward Hartanto Daniel Edgar Michella Theofany Sally Kurniawan Nancy

Alamat RedaksiSMP Katolik Santa Clara

Jl Ngagel Madya 1 Surabaya(031) 5032171

Untuk Kalangan Sendiri

NGOMONG-ngomong,

pada kangen sama DI-

ANTRA, ga sih? Apa?

Kangen banget? Pas banget kalo

gitu. Karena majalah DIANTARA

punya obat yang dijamin mujarab

untuk rasa kangen kalian. Tim

redaksi sudah menyiapkan obat

tema special untuk majalah edisi

tahun 2012 ini.

Tema merupakan hal yang paling

penting dalam suatu majalah. Iba-

ratnya, tema itu nyawanya majalah

gitu deh. Maka dari itu pemilihan

tema majalah harus melibatkan

seluruh tim redaksi majalah DIAN-

TARA. Ada beberapa usulan tema,

tetapi tema inilah yang paling

banyak disetujui para tim redaksi,

karena dianggap paling sesuai

dengan saat sekarang ini.

Dan, tema kita kali ini adalah

(berhenti sebentar untuk efek

dramatis): LIFE GOES ON. Tema

ini kami ambil karena melihat

banyaknya populasi galauers di

Santa Clara yang terus meningkat.

Prihatin, kami pun mencoba untuk

mengupas habis serba-serbi tentang

kegalauan di masyarakat dan ber-

bagi tips kepada para galauers di

Santa Clara, tentang cara-cara un-

tuk moving on alias melanjutkan

hidup ala Chef Farah Quinn. Eh,

salah. Ala Diantara, maksudnya.

Tapi jangan salah, yang nggak

galau juga boleh baca kok. Siapa

tahu bisa menginspirasi kalian untuk

terus menjalani kehidupan yang

penuh liku-liku ini. Eeeaahh…

Curcol deh!

Selain itu kita juga punya

berbagai info-info menarik seputar

sekolah kita tercinta, seputar dunia

hewan, artikel- artikel seru dan

masih banyak lagi yang sayang

kalau dilewatkan.

Tim redaksi berharap majalah

DIANTARA dapat menambah

wawasan dan pengetahuan kalian,

membuat kalian makin cinta sama

SMPK Santa Clara, dan tentunya

dapat membuat kalian makin se-

mangat dalam menjalani kehidupan

yang indah ini. So, silakan dibuka

lembar demi lembarnya dan sela-

mat menikmati sajian dari kami.

Best regards,

Redaksi

3 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Aku Bisa,

Kamu Juga

4 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Editor’s Note

Tim Artikel

Tim Liputan

Tim Tema

Tim Foto

Creativity

MELITA RP

8C/24

GAUN baru 2012 ini meru-

pakan evolusi gaun era

1980-an. Saya mendesain

gaun ini setelah melihat gaun-gaun

di toko model tahun 1980-1990-an.

Untuk era sekarang, saya membuat

bagian sampingnya terbuka. Ini

berbeda dengan masa dulu, yang

modelnya panjang-panjang.

Dalam desain ini, saya men-

gevolusikan 2 warna pada gaun.

Umumnya, kalau gaun era 1980-an,

hanya cukup satu warna saja.

Model gaun saya ini dilengkapi

banyak aksesori, dengan 2 pewar-

naan. Cocok untuk perempuan usia

30-40 tahunan, yang hendak tampil

cantik dan menawan di acara semi-

pesta.

Topi dengan variasi bulu dan

bunga pada era 1990-an yang banyak

dikenakan perempuan di Eropa bisa

menambah pesona pemakainya.

Bagian atas gaun didesain

transparan, mengadopsi sepeti baju-

baju ala China dan model Prancis

untuk bagian bawahnya.

Untuk mengesankan keglamoran,

bisa menambahkan perhiasan yang

mencolok. Misalnya, menggunakan

high heels yang saya desain dengan

3 warna, dengan satu untaian mutiara

di bagian tengah tali sepatu hak

tinggi itu. (*)

Gaun panjang yang menyapu

lantai, memang berkesan

serius. Tetapi, dengan bahan

dan model yang simpel,

Anda dapat mengenakannya

pada pesta yang beratmosfer

santai.

Ve-MourGown

5 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

6 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Fokus

Laporan :

Jevina, Rizka, Siennia, Thea.

DI sebuah pojok kelas. Kerumunan

itu ngerumpinya macam-macam.

Dari masalah pelajaran, PR, tugas

atau ulangan nanti siang, sampai berita

tentang terbaru dari artis-artis luar negri.

Ekspresi mereka beragam.

Yang lagi belajar, bisa ditebak, mukanya

kusut dan rambutnya acak-acakan (bekas

garuk-garuk kepala tanda kebingungan).

Tapi yang lagi ngebahas para artis dan hal-

hal seru lainnya, mukanya selalu berseri-

seri, entah kenapa selalu begitu.

Itu sedikit cerita dari dalam kelas. Ada

juga siswa-siswi yang menunggu bel

masuk kelas sambil berdiri-bersandar di

pinggiran balkon depan kelasnya. Pose

favorit mereka bersandar sambil menum-

puk tangan jadi satu lalu memandang (atau

ngelamun) ke arah lapangan.

Selain balkon, tempat favorit anak-anak

untuk ngumpul, terutama cewek, juga be-

rada di toilet. Untungnya, toilet SanClar itu

bersih dan wangi. Kalo nggak, mana betah

ngerumpi di toilet!

Tak terasa, 10 menit telah berlalu,

sekarang pukul 06.35 WIB. Bel masuk

kelas baru saja berbunyi. Para murid satu

demi satu masuk kelas. Mereka mengikuti

pelajaran sampai bel istirahat berbunyi.

Kali ini, para murid berbondong-bongdong

keluar kelas, jauh lebih cepat daripada

masuk biasanya.

Suasana istirahat selalu ramai. Ke-

banyakan murid memanfaatkan istira-

hat pertama ini untuk makan. Mereka

berkelompok, entah di kantin, di kelas dan

sekitarnya atau di spot-spot lain untuk

makan bersama. Tapi jangan dikira mereka

makan sambil berdiam diri. Justru makan-

nya nggak habis-habis karena kebanyakan

ngobrol.

Yang diobrolin bisa apa saja, dari materi

pelajaran, kejadian di kelas, film tadi

malam, dan lain-lainnya. Tak jarang, malah

istirahat sambil mengerjakan tugas atau

belajar. Rajin amat, Amat aja nggak terlalu

rajin (Amat, sorry ya bro, jangan marah

:p).

Selain makan dan kerja tugas, ada pula

sebagian murid, kebanyakan sih cowok,

berkumpul di lapangan. Buat apa lagi

kalau bukan buat main basket rame-rame.

Intinya, suasana jam istirahat itu seru dan

asyik banget. Kecuali kalau sudah bicara

menyangkut pelajaran, jadi serius lagi.

Suasana istirahat pun tak berbeda jauh.

Cuma mungkin di sekitar kelas lebih

sepi, karena para murid turun ke Lantai

1. Tapi selalu saja ada anak yang berdiri

Hari masih pagi, jarum jam di dinding

baru menunjukkan pukul 06.25 WIB.

SMPK Santa Clara belum terlalu ramai.

Tengok saja Kelas 8B. Masih banyak

tempat duduk kosong, tapi ada juga yang

duduk berkerumun.

YangGalau,YangCeria

6 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

7 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Fokussambil ngelamun di pinggir balkon depan

kelas. Kesannya dia lagi galau banget deh.

tapi ada juga yang berdiri disekitar balkon

sambil ngobrol sama teman atau pacarnya.

Cieehh.... Bikin iri aja deh!

Saat ini jarum jam sudah menunjukkan

pukul 13.35. Saatnya pulang ke rumah.

Usai doa pulang, para siswa berbondong-

bondong keluar kelas. Kali ini wajah

mereka tampak lebih cerah ceria. Kenapa?

Karena pelajaran hari ini telah berlalu.

Tugas-tugas dan PR-PR udah dikumpulin,

ulangan pun udah lewat.

Tinggal PR dan tugas buat beberapa hari

kedepan dan ulangan-ulangan lain yang

harus dipikirkan. Tapi mikirinnya di rumah

aja. Masa pulang sekolah

mukanya tetep galau?

Sekolah itu buat belajar

supaya pintar, bukan

untuk belajar supaya

galau. Apa hubungan-

nya,

ya? Ga

tau lah!

Menjadi

Rutinitas

Datang

pagi, masuk

kelas, istirahat,

pulang sekolah, banyak tugas, PR, belum

lagi les-les di sore atau malam hari, menjadi

rutinitas sebagian besar dari siswa Sanclar.

Mungkin juga bagi pelajar zaman sekarang.

Hampir di semua jenjang pendidikan, harus

diakui, terlihat gambaran seperti cerita di

atas.

Yang mampu bertahan tentu saja, tetap

enjoy, menikmati jati diri sebagai pelajar.

Tapi, kadang terjadi juga,

ada yang stress, merasa ter-

tekan, yang akhirnya malah

meruntuhkan semangat

belajar. Kalimat terakhir

ini, pasti tidak berlaku bagi

anak-anak Sanclar.

Coba, tengok saja, aktivi-

tas di Regina dari Kelas 7A.

Cewek yang suka meng-

gambar komik dan bikin

novel ini, kadang kala tak

terlalu ambil pusing dengan

beban pelajaran di kelas-

nya. Bahkan, pernah karena

menulis novel sampai larut

malam, Regina lupa kalau besoknya ada

ulangan.

“Aku baru ingat setelah diingatkan teman

seantar jemputku. Jadi, aku belajar selama

perjalanan ke sekolah. Ajaibnya, aku dapat

nilai 82 untuk mata pelajaran itu. Haha-

hah, tentu yang ini, nggak patut ditiru ya,”

katanya lalu tertawa lebar.

Sedangkan Amelia Christanti mengaku

dia asik-asik saja menjalani pendidikan seb-

agai pelajar di masa kini. Sepulang sekolah,

ia masih bisa bersantai. “Tapi, kalau sudah

banyak ulangan, apalagi ulangan biologi,

membuatku stress,” ujar cewek kelahiran

Surabaya 7 Oktober 1998 ini.

Lain lagi dengan Johanna. Siswi

kelahiran Surabaya, 16 Februari 1998 itu,

ternyata tidak rutin belajar, tetapi nilainya

tetap bagus. Johanna selalu memperhatikan

selama guru mengajar, melengkapi catatan

(hasil pijaman dari kelas lain).

Menurutnya, catatan yang lengkap dan

rapi sangat membantunya dalam hal belajar.

Hasilnya..... jangan

ditanya! Sejak Kelas

7, dia selalu berada di

peringkat tiga besar.

Tapi Johanna tetap

merupakan seorang

manusia biasa seperti

kita, yang pernah men-

galami masa masa stres

belajar. Solusinya???

“Ya,biasanya aku non-

ton video-video Korea

di laptopku.”

Wow..... ternyata

Johanna Kpopers juga

ya. By the way, cara

ini cukup ampuh buat ngilangin stres. Tapi

hati-hati, jangan sampai ketagihan!! Kalau

udah sampai ketagihan bisa lupa belajar

dan nilai malah jadi jelek deh! (*)

Nih, Biar Kamu Lebih Semangat

FRIENDS, all you need is some encourage-

ment to move forward. So, sit back and

relax, mungkin sambil ngopi atau/ ngeteh,

silakan menenggelamkan dirimu dalam quotes-

quotes inspiratif yang khusus ini.

*Life is not always easy. Kita harus mengha-

dapi berbagai situasi berbeda tiap harinya. Ada

saat kita merasa bagaikan terbang ke langit ke

tujuh. Jauh tinggi di atas awan, menari bersama

para bidadari di khayangan. Ada saat kita merasa

pingin ngubur

diri dalam-dalam.

Atau dimakan hiu

di laut juga boleh.

Only those who dare to fail

greatly can ever achieve greatly.

(Robert F Kennedy)

The past cannot be changed, the future is still

in your power. (Hugh White)

If you can imagine it, you can create it. If you

can dream it, you can become it. (William Ward)

Anyone who has never made a mistake has

never tried anything new. (Albert Einstein)

I have not failed. I’ve just found 10,000 ways

that won’t work. (Thomas Alva Edison)

A pessimist sees the difficulty in every oppor-

tunity; an optimist sees the opportunity in every

difficulty. (Winston Churchill)

Eh? Ga ngerti artinya? Ya... silakan tanya sama guru Bahasa

Inggris, atau sama Mas Google Translate, aja ya. Anyway, life

must go on. Whatever happened in our lives, bad or good, we

have to move forward. (*)

Johanna

Amelia

7 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

8 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Fokus

Laporan :

Jevina, Rizka, Siennia, Thea.

TERNYATA si Paijo baru dapat tips dari

temannya. Kata Christian Owen, biar gak

stres belajar, di kelas harus memperha-

tikan guru baik-baik dan berusaha memahami

pelajarannya. Cowok kelahiran Surabaya, 25

Oktober 1997 yang ‘langganan’ juara sempoa ini

juga mempunyai tips untuk belajar setiap hari su-

paya pelajarannya makin ‘nyantol’ dan usahakan

catatan selalu lengkap.

Cowok yang sekarang duduk di Kelas 8A ini

punya cara yang unik dalam belajar, yaitu belajar

sambil mendengarkan lagunya Taylor Swift. Buat

CO, sebutan akrabnya, hal itu bisa menghi-

langkan stres dalam belajar. “Main futsal

tiap Sabtu juga lumayan buat refreshing,”

terangnya. Hasilnya? CO kerap masuk

jajaran 5 besar di kelasnya.

Nah, kalau kakak kelas kita yang satu

ini, Primadita Esther Rosita atau Esther yang

berulang tahun tiap 15 April ini punya segudang

tips dalam belajar. Di antaranya: sebelum belajar

jangan keburu stres duluan, nanti malah ga masuk-

masuk pelajarannya. “Terus kalau

mau belajar, cari tempat yang cocok

dan nyaman, biar belajarnya enak,”

katanya.

Selain itu, sempatkan tidur sejenak

sebelum belajar supaya otaknya fresh,

dan ngafalinnya nggak usah plek

(sama) dengan catatan/ paket, po-

koknya kalian ngerti inti/ konsepnya.

Yang paling penting, usahakan untuk

nyicil belajar tiap hari.

Cewek yang hobi menyanyi ini

punya cara khusus untuk meng-

hilangkan stres belajar, yaitu dengan

mengungsikan diri ke tempat yang

terbuka dan segar, terus langsung aja

lanjut belajar di sana sambil ngemil

atau mendengarkan musik.

Eh, tips-tips di atas terbukti jitu loh!

Habis Esther sering banget mengisi

daftar 3 besar di kelasnya. Keren!

Nah, dari kawan-kawannya Paijo

belajar bahwa di saat-saat sulit kita

tidak boleh menyerah dan harus terus

berusaha.

Life Goes on. Hidup nggak berhenti

saat nilaimu hancur lebur, bahkan saat

kamu nggak naik kelas. Jadi, tetaplah

berusaha melewati segala kesulitan

dengan senyuman. CO dan Esther

bisa. Kita juga pasti bisa. Semangat!

(*)

Besok itu ada tugas

penelitian Biologi, PR

bahasa Inggris 5 lembar,

belum lagi ulangan Fisika

dan Sejarah 2 bab. Belum

lagi bikin tugas ekonomi

dan komputer buat besok

lusa. Bagaimana ini?” keluh

Paimin. Sementara temannya,

Paijo terlihat sangat santai.

Apa rahasianya?

Dia Bisa, Aku Juga

8 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

9 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Fokus

Laporan : Bianca, Jansen, Richard, Theq, Rizka, Siennia, Jevina

Sicilia.

Narasi : Jessica Claudia.

T : Apakah ada perbedaan antara sekolah atau pendidikan zaman seka-

rang dengan zaman dulu?

Bu Nus : Tentu ada. Contohnya, kalau cari tugas, referensinya dari

buku. Tugasnya ditulis tangan, kalau perlu diketik itu menggunakan mesin

tik yang masih bersuara keras itu. Dulu juga, tidak ada yang namanya

KKM. Hanya tata tertibnya yang hampir sama. Hanya dulu sepatu

olahraganya tidak ditentukan, kesadaran diri masing-masing. Dulu, bila

gurunya sudah masuk kelas muridnya tenang. Kalau gurunya keluar juga

tetap tenang.

Christian : Oya tentu beda. Di bidang teknologi itu jelas beda. Dulu,

teknologinya tidak secanggih sekarang. Mata pelajarannya juga lebih

banyak sekarang.

T : Apa saja kegiatan setelah pulang sekolah?

Bu Nus : Kalau saya ya, pulang sekolah ya pulang. Di rumah

mengerjakan pekerjaan rumah, seperti cuci piring, nyapu, dll.

Christian : Kadang les, tapi ada hari yang tidak. Jadi, tidak tentu.

Kadang masih bisa main dulu, baru belajar tapi belajar sendiri kalau

lagi tidak les.

T : Mata pelajaran dulu sama sekarang beda atau sama?

Bu Nus : Kalau perbedaan pasti. Dulu, itu belum ada pelaja-

ran T.I.K dan Bahasa Mandarin. Jadi, lebih banyak sekarang

pelajarannya.

Christian : Beda. Lebih banyak dan lebih beragam sekarang.

T : Ada les atau tidak?

Bu Nus : Ada, namanya bimbingan belajar. Tapi jarang yang

ikut. Kalau saya sih, belajar sendiri. Kadang-kadang saja minta

bantuan.

Christian : Ada, tapi tidak setiap hari.

T : Berangkat dan pulang sekolah jam berapa?

Bu Nus : Dulu itu, berangkat jam 07.00, pulangnya jam 13.00.

Christian : Berangkatnya jam 06.00, pulangnya ya kan, jam

13.35.

T : Dulu sama sekarang enak mana?

Bu Nus : Enak sekarang. Karena sekarang teknologi sudah

maju, zaman sudah modern. Hidup sudah tidak sesulit dulu.

Christian : Enak sekarang, teknologinya sudah maju.

Perubahan zaman menjadi semakin modern membuat

perubahan aktivitas kehidupan, termasuk dalam bidang

pendidikan. Ada banyak perbedaan antara sekolah zaman

sekarang dan zaman dahulu. Kira-kira apa saja? Berikut

dialog Tim DIANTARA bersama dengan Ibu Nus Siti Kuntari

dan Christian Ananta (8D/8).

EnakSekarang Lah…

9 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Fokus

SIAPA mengira, guru matematika kita, Bu Priza atau lengkapnya

Margaretha Priza Kusumahargi, pernah dapat nilai nol (0) saat ulangan

matematika. “Waktu SMP itu, saya memang kurang belajarnya,” ka-

tanya saat diwawancara oleh Agatha Carolina Putri dan Laurensia Widjaja.

Tapi Bu Priza nggak sedih. Nilai buruk itu jadi cambuk buat perbaikan

diri. Diapun lebih tekun mendengarkan penjelasan gurunya. “Dulu, kita bisa

banyak belajar dari guru, tapi sekarang, kok, anak-anak selalu merasa kurang,

sampe lebih suka mendengarkan penjelasan guru lesnya.”

Menurut Bu Priza, anak-anak sekarang justru lebih kreatif, aktif dan

berani. Hanya saja, seringkali mudah menyerah. Untuk itu, pehobi jalan-jalan

ini berharap, meski banyak hiburan seperti games, BBM, anak-anak dapat

lebih bertanggung jawab dengan tugasnya. (*)

MASA SMP menurut Cecillia Yessi Vergina atau Bu

Yessi, adalah masa paling menyenangkan. Masa

itu saatnya lebih banyak mengenal orang dan

mendapat pengalaman-pengalaman yang baru. “Dulu, anak-

anak lebih disiplin dan gampang ‘diomongi’, beda dengan

sekarang,” tuturnya kepada Michelle, Alicia dan Dominique

yang mewawancarainya.

Seperti Bu Priza, Bu Yessi juga menilai anak-anak seka-

rang jauh lebih kreatif. Punya kesempatan menikmati banyak

kegiatan ekstra di sekolah dan mudahnya

memperoleh les atau bimbingan belajar.

Menurut penyuka membaca ini, soal

nilai jelek itu wajar, pasti ada karena

saat pembelajar tentu tidak semua anak

memahami. “Kalau kita sungguh-

sungguh, apapun bisa kok. Tinggal

motivasinya. Kalau mau maju pasti

banyak yang bantu,” kata Bu Yessi.

(*)

PAK Dodit atau lengkapnya Dodit Wahyudi Mulyanto, dikenal nakal tapi

pintar saat SMP. Kadang ia membolos sekolah dengan teman-temannya.

Agar tak ketahuan, ia membuat surat palsu, yang ditandatanganinya

sendiri. “Padahal, cuman mau ke sawah, cari jangkrik,” katanya saat diwawanca-

rai Felicia Nadia, Regina Nathasya dan Steffi Ardelia.

Suatu ketika, pulang dari sawah, ia tertangkap basah oleh ketua kelasnya.

Pak Dodit berusaha sembunyi di tangki air kosong di musala sekolahnya. “Hei,

mudhun (turun),” teriak ketua kelasnya.

Esok harinya, Pak Dodit dihukum gurunya karena membolos itu. Penggemar

gitar dan biola ini kapok. (*)

Pengantar : Kita pasti pernah mengalami jatuh.

Bisa down karena nilai kita selalu buruk. Kita juga

sedih setiap kali cinta kita tak berbalas atau ditolak.

Mungkin juga kita pernah ditinggal orang yang kita

sayang. Berikut cerita dari guru-guru kita.

PernahDapatNol

Masa PalingMenyenangkan

Membolos untukCari Jangkrik

10 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

11 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Fokus

Hengki Setiawan dan Josephine Ratna

Orangtua Ignasius Krisnanta Setiaputra

INFORMASI apa yang biasa saling

dibagikan. Saling sharing kenalan

atau tetangga yang punya pengalaman

tertentu, maaf, biasanya yang dikemukakan

adalah pengalaman negatif. Sebab, tujuan

dari pembicaraan adalah jangan sampai

membuat kesalahan yang sama dari pen-

galaman orang lain.

Coba simak : “Udah daftar? Enaknya

masuk mana ya?”; “Wih…bingung nih,

katanya orang-orang mending jangan di

sekolah (ini/itu), fasilitasnya ngga oke,

bayar terus”; “Rungokno aku, trust me….

pilih sini ae…parkiran gampang, gurune

fleksibel, anak seneng, nggak pake banyak

PR, orangtua hepi”; “Harus cari yang disi-

plin, anakku bandel dan males…nanti yang

disalahin mertua ya aku tho…”.

Atau ada respons : “Cari yang deket,

hemat transport, tapi mutu nggak kalah”;

“Apa kata anakku deh…yang penting

dia happy dan janji mau belajar baik..”;

“Lebih sreg kalau kenal kepala sekolah

dan gurunya dan kira-kira tahu model

anak-anak yang sekolah di situ, uang bisa

diusahakan”.

Kalau saat itu saya ditanya, saya lebih

banyak menjawab “masih dipertimbangkan

beberapa pilihan”…. Dan saya yakin, ses-

ungguhnya aspek utama pemilihan sekolah

bukan hanya apa yang dilontarkan dalam

pernyataan di atas.

Orangtua memiliki beberapa pertimban-

gan utama yang lebih prioritas dari sekadar

menilai bangunan, fasilitas, jarak dan lain-

lain, yang lebih pada pertimbangan teknis

dan praktis.

Orangtua zaman sekarang (nampaknya)

memiliki ekspektasi tinggi dalam layanan

pendidikan karena mayoritas (saya yakin)

sudah sangat sadar pentingnya pendidikan

sebagai salah satu (bukan satu-satunya)

dasar pembangunan karakter dan modal

keberhasilan anak-anak di masa depan.

Pada dasarnya, orangtua berharap

memilih yang terbaik dan kalau bisa tidak

membuat anak dan mereka sebisa mungkin

mencegah kesulitan dan permasalahan di

kemudian hari.

Perilaku antisipasi atas nama kasih

sayang pada anak.

***

“Anakku di Sanclar, kamu?”…adalah

pernyataan saya dan suami dan tidak

butuh waktu lama untuk tegas menyatakan

pilihan ini. Pernyataan kami ini biasanya

Selalu ada celoteh para orangtua pada periode

pendaftaran anak masuk sekolah, di level manapun.

Tanya jawab yang berlangsung seterusnya akan

mengarah pada pembandingan satu sekolah dengan

sekolah lainnya.

Paradoks Kehidupan

11 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

12 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Fokus

menggiring pada diskusi positif dengan

orangtua lain yang justru membuat kami

menjadi lebih mantap dengan pilihan dan

tidak menjadi bingung, karena kami lebih

memokuskan pada hal positif.

Hal mendasar yang kami berdua yakini

adalah, ‘di manapun anak kami menimba

ilmu, dia pasti akan belajar menghadapi

miniatur masyarakat yang sesungguhnya

dengan semua tantangannya (aturan, nilai

dan harapan social, keterbatasan, kebe-

basan)’.

Oleh karenanya, kami berdua lebih

memokuskan pada hal-hal yang mem-

berikan kesempatan bagi semua pihak

(orangtua, siswa, guru, pihak luar) untuk

berkembang bersama selama kami berada

di sebuah institusi pendidikan.

Observasi kami lebih pada bagaimana

sekolah memberi ruang buat anak berkem-

bang, memberi batasan yang tegas namun

sesuai perkembangan zaman, membantu

orangtua untuk menjadi partner dalam men-

didik dan tentu saja kami berharap bahwa

keimanan yang lebih kuat akan membantu

anak kami untuk tangguh dan tidak mudah

putus asa.

Anak kami, Ignasius Krisnanta Set-

iaputra (Ignas), adalah alumni TK Sanclar,

tapi tidak meneruskan di SD Sanclar

karena ia tipe anak yang bila sudah senang

akan sesuatu maka akan mendorongnya

untuk berprestasi dan kreatif serta mampu

mengembangkan apa yang dipelajarinya.

Berbekal rasa senang belajar inilah, ia

lolos tes masuk, di mana dengan ketekunan

dan kesadaran penuh, Ignas

belajar dan berjuang untuk

masuk kembali ke

Sanclar. Saat dinya takan

lolos, kami melihat binar

kebanggaan dan

kepuasan

atas per-

juangan-

nya.

Pen-

galaman ini membantu kami mengajarkan

tentang perjuangan yang sesungguhnya

dengan tetap mengedepankan pentingnya

rasa gembira saat belajar.

Bertemu dengan teman lama (teman-

nya saat di TK) membuat Ignas mampu

beradaptasi dan membina hubungan dengan

teman dan lingkungan baru dengan lebih

mudah. Ia paham berada di tempat yang

mengharuskannya berhadapan dengan

situasi yang lebih kompleks, adanya

ekspektasi prestasi sekaligus kemampuan

untuk mengolah emosi (yang pada masa

remaja adalah hal penting yang harus mer-

eka lalui) dalam miniatur masyarakat yang

sebenarnya.

SMPK Sanclar mem-

bantu kami mengajarkan

kenyataan

adanya paradoks ke-

hidupan seperti sukses

yang bisa dicapai setelah

kegagalan, perjuangan

lama untuk menga-

lami kemenangan

sesaaat, mengalami

kebahagiaan setelah

tangis. Kami tidak

kesulitan sama

sekali membang-

kit- kan

Ignas saat ia jatuh, karena prinsip para-

doks kehidupan ini.

Pengalaman ini disempurnakan dengan

komitmen kami sebagai orangtua untuk

mendampinginya 1000%. Keinginan kami

untuk belajar darinya tentang hal baru serta

keterbukaan dari pihak sekolah yang me-

libatkan orangtua dalam pendidikan anak.

Universalitas dan komitmen implementasi

nilai Katolik dalam situasi nyata merupakan

kekuatan sebenarnya yang kami lihat sangat

menonjol di SMPK Sanclar, yang tentu

saja terus berkembang dan disempurnakan

bukan ada begitu saja.

Keterlibatan orangtua, siswa, guru dan

pihak luar menjadi kunci tercapainya hasil

yang lebih baik dari waktu ke waktu.

Ignas berkembang menjadi pribadi

yang lentur, berani mencoba, tidak cemas

menghadapi tantangan dan selama ia sudah

mengusahakan yang terbaik, maka apapun

hasilnya akan ia terima.

Ia berani menerima kritik, bertanya bila

tidak jelas dan mengakui bila melakukan

kesalahan. Dan yang membanggakan kami,

ia saat ini sudah bekerja dan berjuang

mendapatkan pemasukan sendiri karena

sudah tidak menerima uang saku dari kami.

Ketangguhan yang kami tahu dibentuk

lebih kuat saat berada di SMPK Sanclar.

Terima kasih atas pengalaman yang luar

biasa selama 3 tahun di SMPK Sanclar,

yang menjadi modal Ignas di Kelas 11

Melville Senior High School Perth,

berada di peringkat atas di semua mata

pelajaran yang diambilnya. Mohon

doa restu untuk cita-citanya memelajari

penerapan sains melalui teknologi nano

(nanotechnology). (*)

12 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Religiousity

Stefanus Muryadi SAg

Guru Agama SMPK Santa Clara

DI sebuah majalah pendidikan dan

juga di “DIANTARA” pernah

dimuat hasil polling tentang

cara guru menyampaikan materi. Urutan

pertama, guru yang memiliki rasa humor

paling disenangi oleh siswa. Juga kalau

kita saksikan acara TV, ada begitu banyak

acara yang bernuansa humor dan bisa ber-

tahan sampai lama.

Humor sangat penting dalam kehidupan

manusia.

Namun begitu berhati-hatilah dalam

membuat humor. Atau jangan sembarangan

membuat humor. Ada beberapa contoh,

maunya humor tapi berujung petaka. Di

Jerman, ada seorang lelaki harus meng-

hadapi tututan tiga tahun penjara karena

menjadikan pidato Adolf Hitler, pemimpin

Nazi Jerman, sebagai nada dering di tele-

pon genggamnya.

Mungkin pria Jerman ini melakukanya

hanya untuk iseng dan lucu-lucuan.

Namun ada wilayah terten-

tu yang tidak bisa dijadikan

bahan lelucon. Di Jerman

ada larangan penggunaan

simbol-simbol Nazi.

Dalam skala lebih kecil,

di sekolah kita, Santa Clara,

kadang terjadi kelewatan

batas dalam membuat lelucon

sehingga menyakiti orang

lain. Sudah berapa “kasus”

karena alasan iseng dengan

teman akhirnya membawa hal

yang tidak diinginkan. Mulai

dari bermain-main yang diang-

gap lucu tetapi justru menuai

rasa sakit tidak terhankan dari

teman bermain kita dan mem-

buat orang tua kawatir.

Iseng menyebut nama teman atau

menulis nama teman dengan ditambahi

atau dikurangi hurufnya yang motivasinya

membuat lucu-lucuan tetapi akhirnya harus

berurusan dengan bapak/ibu guru tatib, wali

kelas, suster kepala sekolah, bahkan pengu-

rus yayasan dan juga orang tua.

Apakah itu berarti kita tidak boleh

membuat lelucon? Tentu saja tidak. Gandi

pernah berkata: “Jika di surga tidak ada

humor, maka saya tidak ingin hidup di

sana”. Lelucon adalah bagian dari cara kita

merayakan hidup dengan suka cita.

Meski begitu kita perlu tahu batas-batas

dalam membuat lelucon, yaitu lelucon

yang berguna dan membangun orang lain.

Lelucon yang membuat hidup menjadi tam-

bah semangat, martabat pribadi seseorang

semakin dihargai, dan persaudaraan atau

pertemanan semakin akrab. Lucu jadinya

kalau karena lelucon kita harus berusan den-

gan banyak pihak karena tersinggung atau

terganggu. Namun lucu juga kalau hidup ini

tidak ada yang bisa membuat lelucon.

Nasihat Rasul Santo Paulus berikut bisa

menjadi bahan pertimbangan jika kita

ingin membuat lelucon. “Segala sesuatu

diperbolehkan”. Benar, tetapi bukan segala

sesuatu berguna. “Segala sesuatu diperbo-

lehkan”. Benar, tetapi bukan segala sesuatu

membangun. 1Kor 10:23. (Inspirasi dari

Blessing)

Ketika saya mengikuti sebuah

workshop, seorang pembicara

memaparkan hasil surveinya

tentang kotbah romo atau

pastor. Yang masih saya ingat,

kotbah yang berkenan di hati

umat (pendengar) adalah yang

menyertakan humor atau ada

humornya.

Hati-hatidengan Lelucon

13 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

14

Religiousity

Yulius Haryadi

Guru Agama SMPK Santa Clara

REO telah selesai melipat 1000

burung kertas untuk July dan July

menggantungkan burung-burung

kertas itu di kamarnya. Dalam tiap bu-

rung kertas, Reo menuliskan harapannya

kepada July. “Semoga kita selalu saling

mengasihi satu sama lain”, ”Semoga

Tuhan melindungi July dari bahaya”, ”Se-

moga kita mendapatkan kehidupan yang

bahagia”, dsb.

Suatu hari Reo melipat burung kertas-

nya yang ke-1001. Burung itu dilipat den-

gan kertas transparan sehingga kelihatan

sangat berbeda dengan sebelumnya. Ke-

tika memberikan burung kertas ini, Reo

berkata: “ July, ini burung kertasku yang

ke-1001. Aku mengharapkan kejujuran

dan keterbukaan antara aku dan kamu.

Aku segera melamarmu dan kita menikah.

Semoga kita dapat mencintai sampai kita

menjadi kakek nenek dan sampai Tuhan

memanggil kita berdua. “

Mendengar itu, July menangis. Katanya

: “Reo, senang sekali aku mendengar se-

mua itu, tapi aku memutuskan untuk tidak

menikah denganmu karena aku butuh

uang dan kekayaan seperti kata orangtu-

aku!” Reo terkejut, bak disambar geledek.

Ia marah dan menyebut July matre, orang

tak berperasaan, kejam, dan sebagainya.

Reo pergi sambil berlinang air mata.

Hatinya terbakar, semangatnya justru

menyala-nyala. Ia bertekad, harus sukses

dan hidup berhasil. Sikap July dijadikan-

nya cambuk untuk maju dan maju. Usaha

Reo menunjukkan hasilnya. Ia diangkat

sebagai kepala cabang, dan setahun ke-

mudian menjadi manajer sebuah perusa-

haan yang bonafide. Tak lama, ia membeli

50% saham perusahaan itu. Sekarang,

tak seorangpun tak kenal Reo, ia bintang

kesuksesan.

Suatu hari Reo berkeliling kota

dengan mobil barunya. Tiba-tiba dili-

hatnya suami-istri tua tengah berjalan di

tengah derasnya hujan. Suami istri itu

kelihatan lusuh dan tidak terawat. Reo

penasaran dan mendekati. Ternyata, ked-

uanya orangtua July. Reo berpikir untuk

‘membalas dendam’ tapi hati nuraninya

melarang. Reo memilih membuntuti

kedanya.

Reo sangat terkejut ketika orangtua

July itu masuk sebuah makam yang penuh

burung kertas. Hatinya tambah galau ke-

tika melihat foto July dalam makam itu.

Reo bergegas turun dari mobil dan berlari

ke makam untuk menemui orangtua July.

”Reo, sekarang kami jatuh miskin.

Harta kami habis untuk biaya pengobatan

July yang kena kanker rahim ganas. July

menitipkan sebuah surat untuk diberi-

kan kepadamu jika kami bertemu

denganmu.” Orangtua July meny-

erahkan surat

kumal

kepada

Reo.

Reo

membaca

surat itu.

“Reo, maaf-

kan aku. Aku

terpaksa mem-

bohongimu. Aku

terkena kanker

rahim ganas yang

tak mungkin dis-

embuhkan. Aku

tak mungkin

mengatakan

hal ini saat itu,

karena jika itu aku

lakukan, aku akan membuatmu jatuh. Aku

tahu kamu karaktermu yang baik. . Aku

mencintaimu Reo.”

Reo menangis. Ia telah berprasangka

buruk kepada July. Dalam benaknya,

terbayang, betapa July kesepian dalam

kesakitannya itu hingga maut menjem-

putnya. Ia semakin menyadari, cinta bu-

kanlah sebuah pelukan atau ciuman, tapi

cinta adalah pengorbanan untuk orang

yang sangat berarti bagi kita. (Sumber :

[email protected])

Reo dan July adalah sepasang kekasih serasi meski

berasal dari keluarga berbeda latar belakang.

Keluarga July kaya raya dan serba berkecukupan,

sedangkan keluarga Reo hanya seorang petani

miskin yang menggantungkan kehidupannya pada

tanah sewaan.

Burung Kertas

14 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

15

Activity

Laporan : Jessica Claudia

ATURAN di MOS,

kuncir air mancur

itu setiap harinya

bertambah 2, dengan

warna pita yang telah

ditentukan panitia untuk

masing-masing kelas.

“Kadang malu, kadang

merasa gila,” tutur Cindy

dari Kelas 7B.

Bagi Mary

Vanessa dari

Kelas 7b, men-

guncir rambut

membentuk air

mancur adalah hal

paling memalu-

kan. Ditambah

lagi pemakaian

keplek atau tanda

pengenal bagi peserta

MOS yang bergambar

macam-macam dan berukuran cukup

besar.

Tahun ini, gambar-gambar yang dip-

ilih adalah gambar kartun. Bermacam-

macam gambar kartun, seperti Dora,

Kung-Fu Panda, Doraemon, dan masih

banyak lagi.

Hal seru lainnya, ketika peserta

MOS berburu tanda tangan. “Yang

paling mengasyikkan saat minta tanda

tangan 5 orang yang sudah ditentu-

kan oleh pembina, yaitu Rico, Tasya,

Cindy, Jessica F, sama Tinong,” jelas

Alicia Gabriella dari Kelas 7C. (*)

Masa Orientasi Siswa atau dikenal dengan

MOS tahun 2011/2012, berjalan sangat seru.

Pengalaman itu khususnya bagi murid putri, yang

wajib menguncir rambutnya ala air mancur.

KuncirAir MancurMOS berlangsung 3 hari, 11-13 Juli 2011 seka-

ligus memilih putra dan putri MOS. Terpilih

King Kong dan Queen Kong, yakni Garant

Fortino dan Agatha Carolina Putri dari Kelas

7C.

KAGET, perasaan Agatha saat namanya disebut

salah satu panitia, Kristian Pranata atau Kak

Tinong. Ia harus naik ke panggung bersama 11

anak lain guna mendapat hukuman.

Hukuman itu adalah menari ‘Pok, Pok, e,

karya Kak Tinong. Maka menarilah Agatha dan

11 teman sebanyak 10 kali.

Penderitaan belum berakhir. Ketika kaki

hendak turun panggung, tiba-tiba Kak Tinong

berteriak,”Hei, Agatha dan Garant, sapa suruh

turun. Kembali ke tengah panggung.”

Lalu, Kak Tinong mengomel. “Apa kamu

merasa nggak punya kesalahan. Menurut

kamu, kesalahan apa yag membuat kamu

dihukum.”

Tentu saja, Agatha menjawab tidak karena

merasa tak berbuat salah. “Apa yang sudah

kamu lakukan selama MOS,” tanya lagi

Kak Tinong. Agatha menjawab,”Minta

tanda tangan.”

Kak Tinong menukas,”Semua

anak juga.” Jawaban ini membuat

muka Agatha memerah, malu.

Iapun merasa speechless. Lalu,

dengan nada tinggi Kak Tinong

berkata,”Kalian telah melakukan

kesalahan yang sangat besar. Karena

kalian telah menjadi Queen dan

King of MOS 2011 Sanclar.” (*)

Speechlees saat Diomeli

15 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Activity

Beatrix Maria

7D/08

SUDAH diumumkan sejak sem-

inggu sebelumnya. Menu selama

perayaan Valentine, disediakan

oleh beberapa murid sukarelawan. Di

kelasku, Gio yang suka iseng memba-

wa cupcake, Richard membawa fruitea.

Lalu, Didi yang berambut unik

membawa teh botol Sosro, dan Jamie

yang kurang suka bergaul dengan anak

perempuan, membawa cupcake yang

enak sekali.

Sesudah makan bersama, ada acara yang

seru. Pengurus kelas telah menentukan

games, yakni games menebak lagu. Woi,

sangat seru dan kreatif. Usai itu, barulah

tukar kado.

Hatiku berdebar, mengambil kado hasil

undian. Kubuka satu per satu lapisan

pembungkusnya. Wah, kadoku dibungkus

berlapis-lapis koran, yang makin mem-

buatku penasaran.

Dan......oh, sebuah earphone. Ini

hadiah yang kunanti-nanti. Tapi, bel

berbunyi. Aduh, mengapa waktu gembira

segera berubah menjadi waktu belajar.

Hari Valentine memang mengambil

beberapa jam pelajaran. Meski waktunya

terbatas, aku merasa berkesan. Kegiatan

ini membuat kita saling berbagi.

Wali kelas meminta murid-murid

membawa kue.

Rencananya, dimakan sendiri dan se-

bagian dibagikan. Ternyata, tidak cukup.

Akhirnya, semua sepakat, kue diberikan

kepada para guru dan petugas cleaning

service.

Tahun ini, aku mendapat pelajaran ber-

harga yang sangat berguna bagi hidupku.

Pertama, kebersamaan yang akan selalu

kurindukan, dan kedua, berbagi. Itu sangat

indah. Dan, ketiga, rela berkorban, yang

sangat menakjubkan. (*)

Tahun 2012, Hari Valentine tak seberapa

menarik tapi tetap mengesankan. Acara

berlangsung di kelas, tukar kado, makan

bersama dan beberapa games unik.

Hadiah yang Mengejutkan

16 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Activity

Laporan :

Luke Baskoro, William Andreas

KALAU tak salah, ada 8 jenis lomba. Sebutlah,

basket, soccer daster, sebrang taplak, bolpen

botol, jeruk melaku, makan kompyang, kelereng

dalam air dan lingkar bola ikat pinggang.

“Ternyata, memasukkan bolpen ke dalam botol, nggak

gampang ya. Butuh waktu lama,” kata seorang peserta.

Lomba ini melibatkan kelompok, terdiri 5 orang.

Nah, cara mainya, tali rafia diikatkan ke pinggang

setiap anak. Botol ditaruh di tengah. Lalu 5 orang ini

berjalan dari tepi lapangan dalam keadaan terikat.

Yang menarik, barangkali, lomba ‘gress’, yakni soc-

cer daster. Satu tim berisi 7 orang (5 pemain inti, dan 2

cadangan). Syaratnya, harus mengenakan daster yang

panjangnya melebihi lutut.

Bayangkan, main bola tapi dasternya kepanjangan.

Kalau nendang, kadang harus kesrimpet. Kelas 8D harus

berjibaku mengalahkan Kelas 7C. Bahkan, kemenangan

diperoleh lewat adu penalti.

“Kita menang lho di lomba jeruk melaku. Bikin bang-

ga kelas kami,” tutur Andrew Tirta dari Kelas 8D. (*)

Sudah tradisi, setiap Hari

Kemerdekaan, sekolah menggelar

lomba. Untuk peringatan Hari

Kemerdekaan, 17 Agustus 2011, aneka

lomba wajib diikuti setiap kelas.

Meriah, penuh teriakan.

Jeruk Melaku Soccer Dastersampai

17 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

18 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Comic

18 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Comic

19 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Comic

20 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Creativity

Laporan : Jessica Claudia

CERPEN berjudul Move On itu

dibuat sebanyak 7 halaman. “Iya

bener 7 halaman, pertamanya itu

berupa tulisan tangan di kertas binderku,

terus baru aku ketik,” tutur Zita.

Menurut gadis yang cukup pintar

memainkan gitar itu menjawab

simpel, tema Life Goes On

tidak banyak dipilih peserta

lainnya. Memang, untuk

perlombaan cerpen

sendiri, panitia mem-

berikan 2 pilihan tema,

yaitu “Life Goes On”

dan “Love is …” dan

peserta lebih banyak

memilih tema kedua.

Cerpen Move On

bercerita tentang

tim basket putri di

suatu sekolah yang

hampir dibubarkan

karena jarang,

bahkan tidak

pernah menang.

Mendengar kabar

seperti itu, seluruh

anggota tim putus asa.

Sang kapten tidak

tinggal diam

Meski ada be-

berapa pihak yang

menentang, per-

mainan tim akhirnya

meningkat. Di satu saat,

ada perlombaan basket antar

sekolah yang membawa nama

baik sekolah. Di perlombaan

itu, tim putri membuktikan bahwa mereka

pantas untuk tetap ada.

Di balik kemenangannya,

ada cerita menegangkan

tentang pengumpulan karya

lomba. Zita berniat men-

gumpulkan naskah di hari

terakhir. Tapi, di malam

sebelumnya, kejadian buruk

menimpa. Naskah yang mau

ia print hilang.

Cewek penyuka

lagu-lagu klasik itu

telah mencari di

semua dokumen di

dalam komputer

dan flashdisk-nya

namun hasilnya

nihil. Esoknya, Zita

menceritakan kejadian

itu kepada salah satu

panitia.

Panitia memberi

kesempatan kepada Zita

untuk mengumpulkan nas-

kah esok harinya. Peluang

itu dimanfaatkan betul. Benar,

akhirnya cerpen itu masuk

dan karya Zita, termasuk

dalam peringkat pertama ter-

baik dari tiga cerpen terpilih.

Panitia juga memilih desain

Baju Pesta karya Cyntia dari

Kelas 9C/04 sebagai karya

terbaik pertama, disusul

Baju Sekolah karya Johanna

(Kelas 8C/21) dan pering-

kat ketiga diperoleh Celine

Tanaya (Kelas 7D/09) dengan

karya Baju Pesta. (*)

Pada 14 Februari 2012, OSIS mengadakan beberapa

lomba untuk merayakan Valentine. Ada lomba fotografi,

membuat cerpen, desain baju, dan membuat karikatur.

Untuk lomba cerpen, karya Zita Lopulalan dari Kelas 8C,

dinyatakan sebagai juara pertama.

Mau Diprint, Naskah

HilangBaju Pesta karya

Cyntia 9C/04

Baju Sekolah karya

Johanna 8C/21

Baju Pesta karya

Celine Tanaya 7D/09

21 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Short Story

Faustina

7C/15

SEJAK meninggalnya Alex, hidup Clarin

seakan hampa tanpa warna. Ingin dirinya

melupakan masa lalunya, sampai ia ber-

temu dengan Louis. Awalnya, Louis meminta

Clarin menceritakan segalanya. Karena keg-

igihannya, Clarin mengalah dan menceritakan

segalanya dari awal.

Berawal dari 2 tahun lalu, saat pertama kali

Clarin bertemu Alex di kampusnya. Alex adalah

mahasiswa pindahan dari Canberra, Australia.

Saat itu, mereka saling bertabrakan tanpa sen-

gaja.

Kesan pertama yang menggoda. Clarin terpa-

na menatap mata Alex yang biru, memancarkan

harapan. Setahun kemudian, keduanya resmi

berpacaran. Terlintas bayangan saat Alex me-

mainkan gitar dan menyatakan cinta kepadanya,

di taman di rumah Clarin.

Kebahagiaan itu kini sirna. Tiga bulan

lalu, Alex meninggal dalam suatu kecelakaan

motor. Saat itu, Clarin tengah menunggu

di rumah. Telepon berdering memberitahu.

Clarin hanya bisa termenung di pojok kamar.

Cerita berhenti. Seperti mengulang tiga bulan

lalu, air mata Clarin terburai deras. Alex men-

coba menyeka, Clarin terkejut dan mundur. Tak

bisa dipungkiri, Clarin selalu menolah Louis, ia

masih shock dan takut memulai lagi.

Lambat laun, Clarin merasakan kehangatan

bersama Louis. Apalagi, Louis memainkan gitar

dan menyatakan cinta kepadanya. Air matanya

kembali menetes. Kali ini, air mata bahagia.

Toh, hati tetap tak bisa ditipu. Clarin terin-

gat dengan kehangatan biru laut mata Alex.

Iapun lari dan menangis tersedu-sedu. Louis

mengikuti dari belakang. “Clarin, aku Alex,”

kata Louis.

Clarin tak percaya. Alex sudah meninggal.

Saat itulah, dari tubuh Alex muncul secercah

cahaya terang, itulah ruh dari Alex. Jadi, selama

ini, kehangatan yang diperoleh Clarin berasal

dari ruh Alex yang tinggal di dalam Louis.

Kini, Clarin merasa bahagia, bersama Louis,

ia tetap merasa seperti bersama Alex, seperti

pertama kali saat bertemu. (*)

Felicia Nadia

7C/16

PULANG sekolah, Rina menghilang.

Vani terkejut melihat Rina masuk ke

sebuah toko. Iapun menguntit. Rina ke-

luar masuk toko membawa botol-botol minu-

man. Dari si pemilik toko, Rina memperoleh

sejumlah lembar uang sebagai bayaran.

“Jangan-jangan, dia......” Pikiran Vani me-

layang, membayangkan temannya itu bekerja

keras guna membeli tiket konser Greyson

Chance. Esok harinya, Rina tak kelihatan di

kelas. Siangnya, Tante Rosa, mama Rina,

datang ke rumah, menitip tugas sekolah ke

Vani.

Karena sibuk, Vani meninggalkan titipan

tugas itu tergeletak di mejanya. Ia baru ingat

saat sudah sampai di rumah. “Hai, maaf aku

sakit, nggak bisa masuk.

Gimana titipan tugasku,”

tanya Rina dari ujung

telepon. “Oh, su...ssudah

aku serahkan,” tukas Vani

berbohong.

Paginya, saat masuk

kelas, Vani mengecek

mejanya. Lembar tugas

Rina tidak ada. Waktu

istirahat dihabiskan untuk

mencari, tapi tidak ketemu.

“Aduh, gimana nanti aku harus

menjelaskan soal ini,” gumam Vani sedikit

gugup.

Sore harinya, Vani pamit mamanya untuk

menyambangi Rina. Dua tiket konser Grey-

son Chance dalam genggamannya. Ternyata,

Rina tidak setelah ia menceritakan kecerobo-

hannya. Lembar tugasnya berada

di kolong meja Rina, diletakkan

oleh anak yang piket.

“Sudahlah, Van, simpan saja

tiketmu,” tutur Rina, meno-

lak secara halus. “Tapi, tapi,

kamu kan pengin lihat konser

itu, dan aku sudah so....” Be-

lum lagi selesai bicara, Rina

menukas,”Yang penting,

tugasku kan masih ada dan

tak hilang.”

Vani tetap ngotot. “Rin, aku punya dua

tiket, satu buat kamu, satu untuk aku.” Akh-

irnya, Rina menerima usulan Vani. Keduanya

akhirnya terbang ke Jakarta, menonton kon-

ser Greyson Chance. Uang hasil penjualan

botol minuman buat sangu selama berada di

sana. (*)

Hari-hari yang sepi. Tak

mampu untuk hidup lagi.

Anda semua itu mimpi.

Ah, itulah kenyataan yang

dialami oleh Clarin.

Greyson Chance mau konser

di Jakarta. Dalam hal tokoh

idola, Vani dan Rina bersaing.

Vani sudah mengantongi 2

tiket, dan Rina belum punya.

LikeThe First

Time

TiketPersahabatan

22 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Beautiful Moments

Laporan : Clara, Allysa Akane

IMPIAN tim putra

SMPK Santa Clara

merebut champion

DBL Junior 2011 kandas.

Di final party yang ber-

langsung 29 Oktober 2011,

Sanclar, sebutan SMPK

Santa Clara, harus meny-

erah kepada lawannya,

SMP YPPI 2 Surabaya,

dengan skor 59-80.

Namun hasil ini relatif

lebih baik setelah tim putri

Sanclar lolos ke Big Eight

pada DBL Junior 2010. Defense ketat yang

dimainkan Felix dkk gagal menghadang

pergerakan Widyanta Putra, forward anda-

lan SMP YPPI 2.

“Nggak papa dapat juara 2, itu udah

cukup bagi kami smua. Thanks and good

job Sanclar. We always love you,” kata Lisa

Puspitasari Santoso.

Proses menuju prestasi

ini tak mudah. Para pemain

inti harus rela menyantap

latihan keras seminggu

2 kali. Bahkan, seminggu

sebelum DBL Junior 2011

berputar, pelatih memberi-

kan porsi latihan setiap hari

dalam satu minggu.

Final Party menjadi

unforgettable moment buat

Sanclar. Peristiwa ini men-

gukir sejarah, karena inilah

untuk kali pertama Sanclar

menembus final. Walau banyak halangan

yang membuat down para pemain, tapi

mereka tetap sportif dan jujur.

“Thanks sudah main all-out hari ini.

Sukses trus tim basket putra!!! We always

remember this day,” ujar Kevin Chris. (*)

Siapa sih yang nggak tau DBL? Ajang kompetisi bas-

ket paling bergengsi di seluruh Indonesia, khususnya

di Surabaya. Tim Putra Sanclar berhasil meraih juara 2

setelah mengalahkan beberapa sekolah.

We Always Remember This Day

ANGGOTA TIM PUTRA BASKET

Felix Tjandra (13)

Ignatius Stifan (4)

Kevin Roderico (5)

Dionisius Fernando (10)

Hansen Kaware (15)

Sebastianus Pradipta (7)

Nikodemus Marco (14)

Eric Evan (8)

Tadeus Lestyanto (11)

William Kevin (9)

Howard Saputra (12)

Gibson Jozario (6)

23 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Beautiful Moments

Laporan : Felicia Nadia, Allysa Akane

SEBUAH teriakan keras menyeruak. Anak-anak

sigap menuju kepada si pemilik suara. “Hari ini,

kita akan latihan dribble bola, sekarang baris ses-

uai dengan tempat yang sudah disediakan,” kata laki-laki

yang mengenakan kaus lengan pendek dan celana training

itu.

Si pemilik suara adalah Gunawan Budi Sugianto atau

akrab disapa Pak Gun, yang tak lain adalah pembina ekstra

basket sekaligus pelatim tim basket SMPK Santa Clara.

Puluhan anak yang ikut ekstra basket kemudian men-

gambil posisi. Mereka terbagi menjadi empat barisan.

Setiap baris ada 10 kursi ditata memanjang dengan jarak

yang sama.

Satu per satu, anak membawa bola, melewati kursi-kur-

si itu secara zigzag. Setelah kursi ke-10, si anak kembali

ke barisan paling belakang. Begitu seterusnya.

Pak Gun terus menyimak dan mengawasi langkah dan

cara membawa bola setiap anak. Bagi yang salah langsung

saja ditegur.

Latihan zig zag hanya salah satu dari sekian banyak

teknik latihan yang diterapkan pria berusia 34 tahun itu.

Lewat latihan seperti ini, Pak Gun menjaring talenta-tal-

enta untuk tampil mewakili sekolah di sejumlah kompetisi

basket.

Dan, warga Sanclar di tahun 2011 mencatat, tim putra

basket mampu menembus final Development Basketball

League (DBL). ”Bangga dan sedikit kecewa

karena kemauan dari dulu kan menang,” tutur

Pak Gun.

Persiapan memang sudah sangat matang.

Tiga bulan sebelum DBL, tim berlatih intensif

3 kali seminggu. Dua kali saat ekstra wajib

ditambah hari Kamis.

Selama 4,5 tahun dirinya mengajar di SMPK

Santa Clara, tahun 2011 termasuk tahun terbaiknya.

Banyak lomba dimenangkan tim basket sekolah berkat

sentuhannya. Setelah Runner Up di DBL, tim basket

putra menyabet juara pertama di Santa Agnes Cup.

Ngomong-ngomong, gimana syarat menjadi ba-

gian tim basket? Menurut Pak Gun, sebenarnya mu-

dah, asalkan ada kemauan. “Kalo nggak ada kemauan

ya pasti nggak bisa maksimal, bisa-bisa malah males

latihan. Percuma, buat apa ikut basket tapi nggak ada

kemauannya dan nggak mau ikut latihan,” paparnya.

Untuk kesan mengajar di Sanclar, Pak Gun men-

gatakan, merasa guru-guru, karyawan dan juga suster

memiliki persaudaraan yang kuat dan saling mem-

berikan dukungan yang positif. Murid-muridnya juga

berpotensi buat main basket. Sayangnya, banyak juga

yang masih bersikap kekanak-kanakan, suka mencari

perhatian.

“Pesan saya, buat murid–murid, selalu berpikiran

positif serta selalu mengandalkan kekuatan dan berkat

dari Tuhan,” tambah Pak Gun. (*)

Siang hari, cukup terik. Lapangan basket sekolah sudah dipenuhi

anak-anak yang ikut ekstra basket. Ada yang berlari-lari kecil,

sedang mengikat tali sepatu, atau bercanda dengan sesama teman.

Ada Kemauan,Hasil Maksimal

Deretan prestasi tim basket

putra juga tak lepas dari peranan

kapten tim. Kebetulan, Felix Tjan-

dra terpilih memimpin teman-

temannya, mengharumkan nama

Sanclar. Berikut hasil wawan-

caranya Felix Tj dengan Clara dan

Marvel.

T : Gimana perasaanmu saat

mengetahui menjadi kapten bas-

ket?

FT : Aku bisa jadi kapten bas-

ket ya senang pastinya, ngerasa

hoki aja, soalnya menurutku, di

tim basketku ini, gak cuman aku

yang jago bermain, tetapi malah

aku yang bisa terpilih.

T : Selama kamu jadi kapten,

kamu main di mana saja?

FT : Di IPH Cup, DBL, SanClar

Cup sama Stag Cup.

T : Punya nggak kejadian me-

nyenangkan selama menjadi anak

didik Pak Gun?

FT : Yaa, bisa main bareng

sama anak-anak, bercanda dan be-

lajar basket bareng.

T : Selama ikut even dan per-

tandingan-pertandingan yang

sudah kamu ikuti, kompetisi mana

yang paling berkesan?

FT : Waktu bisa lawan YPPI 2

di final DBL, ya soalnya bangga

aja bisa bertanding di DBL sam-

pai sejauh itu dan bisa melawan

YPPI 2.

T : Dari yang telah kamu dan

tim berikan dalam membawa

nama sekolah, apa yang bisa

kamu share dan harapkan buat

generasi selanjutnya?

FT : Aku berharap generasi se-

lanjutnya bisa lebih baik lagi, dan

menjadi 1st champion di DBL

Arena maupun even-even lainnya.

(*)

Hoki Jadi Kapten

24 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Beautiful Moments

Laporan : Surya, Clara, Alyssa,

Marvel

HANYA persiapan tak lebih

dari 5 hari, tak disangka

panitia DBL menobatkan

suporter Sanclar sebagai suporter

terbaik. “Sangat tidak terduga,” kata

Rendy yang mendapat bantuan

beberapa temannya seperti Kristian,

Austin, Richard, Magda, dan Nadine.

Suka duka tak terlewatkan. Hanya

punya dukungan dana tak lebih dari

Rp 500.000 dan seringkali Rendy

harus marah karena anggota suporter

agak susah diatur. “Saya termoti-

vasi suporter Sinlui, mereka tetap

menggebu-gebu walau sudah kelela-

han,” jelas cowok berkacamata ini.

Bagi Rendy, pertandingan paling

berkesan saat Sanclar melawan

Neirro, tim SMPN 2 Surabaya. Ada

pertikaian antara pelatih Neirro

Surabaya dengan wasit yang menye-

babkan pelatih Neirro di-fall out.

Ada juga suporter dari SMPN 2

yang melempar koran ke lapangan

sebagai ekspresi kekesalan. “Setelah

sukses tahun 2011, saya berharap di

tahun berikutnya tim suporter dan

tim basket dapat meraih prestasi yang

lebih baik lagi,” harap Rendy.

Maka, teruslah nyanyikanlah yel,

yel ini : “Kami Ini Sanclar Mania,

kami datang dukung Santa Clara, di

sana kau berada, di sana kami ada,

karena kami Sanclar mania.”

“Kalo capek itu pasti, tapi itu gak

sebanding dengan apa yang anak-

anak tim basket lakukan, kan di DBL

anak-anak basket yang bertanding,”

tutur Maria Shinta.

Sementara Inge Caroline men-

gatakan, kelebihan tim basket putra

harus ditiru dan dipertahankan. Mer-

eka yang nanti terpilih jadi anggota

tim wajib disiplin latihan dan jujur

selalu. “Walau juara 2, bagi kita para

tim basket itu udah ngelakuin yang

terbaik dan our heroes gitu,” tukas

Serafina Tadine. (*)

Prestasi tim basket putra di DBL Junior 2011

tak lepas dari peran suporter. Berasal dari

beberapa siswa Kelas 7, 8, dan 9, koordinasi

dilakukan Rendy dari Kelas 9D dengan

bimbingan Bu Vera dan Bu Rahayu.

Kami IniSanclarmania

25 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Beautiful Moments

Wakil SMPK Santa Clara,

Nadine Nathania (penulis)

dan Jennifer Cicillia

(fotografer) menyabet

predikat first place

Journalist DBL Junior

2011. Saat pengumuman 8

November 2011, keduanya

menyisihkan 45 tim jurnalis

lain dari berbagai sekolah

di Surabaya, Sidoarjo dan

Gresik. Berikut petikan

wawancara dengan Nadine

(NN) dan Jennifer (JC).

Good Team Work = Good Result

Laporan : Alyssa Akane, Niken.

T : Gimana perasaan kamu saat diumum-

kan menjadi juara?

JC : Aku speechless, nggak bisa berkata-

kata, nggak tahu harus bilang apa.

NN : Awalnya, aku mengira yang menjadi

juara itu SMP Gloria I Surabaya, soalnya

fotografernya jadi best photographer. Namun

mereka malah masuk five place dan kami

jadi first place. Jujur itu seperti mimpi bagi

kami.

T : Menurut kamu kenapa naskahmu bisa

jadi juara?

NN : Waktu lihat Sanclar kalah di final

kalah melawan SMP YPP 2 Surabaya, aku

sempet nangis. Tapi aku berusaha profe-

sional dengan meliput perayaan kemenangan

SMP YPPI 2. Ternyata itu malah jadi kunci

kemenangan kami.

T : Benarkah kamu sempat ditolak wawan-

cara karena dari Sanclar?

NN : Setelah final saya mau wawancara

dengan kapten SMP YPPI 2, Joshua Wilson,

tapi ditolak. Saya tidak menyerah. Dia

akhirnya bisa saya wawancarai walau lewat

BlackBerry Messenger (BBM). Materi wawa-

ncara ini, saya jadikan materi di naskah.

T : Gimana sebenarnya meliput lomba

DBL Junior itu?

NN : Ya, kadang harus pulang malam,

pelajaran terganggu, ditambah lagi waktu itu,

jadwal UTS yang semakin dekat.

T : Apa saja yang kalian peroleh dari

lomba itu?

JC : Apapun, susah itu ada ya, tapi ada

senangnya juga dong. Kita bisa mendapat

teman baru dan menambah pengalaman.

T : Ngomong-omong, gimana persiapan

kalian, kok bisa juara?

NN : Aku sama Jennifer, sudah latihan.

Aku latihan menulis dan Jennifer latihan

foto sejak SanClar Cup. Kami bisa menang,

karena saling bekerja sama dalam kelompok.

Tentu juga, berkat doa dan dukungan dari

orangtua, teman-teman, suster.

PRESTASI DBL JUNIOR 2011w Runner-up Tim Basket Putra

w Supporter Award

w First Place Journalist DBL Competition

26 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

27 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Activity

Laporan : Veryl dan Richman

BINA Rohani di Puh Sarang mengambil tema

“Aku Mau Aku Bisa”. Pembinanya bernama

Pak Dawer dan Pak Daniel. Menurut Bu

Tutik selaku Wali Kelas 7C

yang ikut berkunjung

Oktober 2011, meski

terasa agak mono-

ton, tahun ini sedikit

berbeda.

“Ada kunjungan kepada warga dan

anak-anak ikut terlibat kegiatan profesi

warga yang dikunjungi. Kegiatan ini cukup

baik agar siswa merasakan apa yang dialami

warga,” tutur guru Bahasa Indonesia ini.

Bagi Bu Tutik, aktivitas selama di Puh

Sarang, sangat baik, karena memacu se-

mangat rohani dan mengajak semakin rajin

untuk berdoa. Untuk ke depan, disarankan,

agar persiapan lebih dimatangkan, termasuk

koordinasi para siswa.

Bagaimana dengan mereka yang ikut?

“Wah, senanglah, bisa lebih rajin berdoa.,

apalagi kami boleh main air di sungai,” ung-

kap Audrey Byastira dari Kelas

7D. Sedangkan Arnalady Atana-

sius Samuel, biasa dipanggil

Arnaldy, siswa kelas 7C, menyatakan

kegembiraannya ketika jalan salib.

Ditanya kenapa dipilih Puh

Sarang, Bu Tutik mengutarakan alasannya.

“Mungkin karena tempatnya nyaman, sunyi,

dan bersih ya.” Perkiraan itu juga dikemuka-

kan Audrey maupun Arnaldy.

Apapun itu, Bina Rohani, janganlah dilihat

dari wujud atau bentuk fisiknya, tetapi man-

faatnya, untuk lebih mendekatkan diri kepada

Tuhan dan mengasah kepedulian terhadap

sesama. (*)

Bina Rohani

telah berlansung

beberapa

tahun ajaran.

Ya, rekoleksi

ke Puh Sarang,

Kediri menjadi

kewajiban

Kelas 7 SMPK

Santa Clara.

Tempat yang

sama tapi selalu

menghadirkan

kenangan

berbeda.

Terlibat Profesi Warga

27 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

28 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Activity

Laporan : Surya, Richman, Richard, Billy

TANPA terasa dua hari, satu semalam,

seperti berjalan dengan sangat cepat.

“Kami larut dalam acara yang rata-rata

mengutamakan kebersamaan, kekompakan,

dan kecerdikan,” tutur Jennifer dari Kelas 8A.

“Rasanya pengin nambah waktu lagi di sini.”

Dibimbing sejumlah Pembina, anak-anak

menyatu dalam permainan Flying Fox, Water-

fall, Perahu Dayung, Palang A, Smack Down,

Estafet Bola, serta banyak mini games lain.

Meski ada yang mengalami cuaca yang

kurang mendukung, semangat dan kegembi-

raan peserta outbound mengalahkan dingin-

nya kucuran air hujan. Apalagi, ada beberapa

pos menarik yang mengharuskan mereka

berbasah-basah dan berkotor ria.

“Kegiatan outbound ini, sangat men-

gena, tinggal kita sekarang, mau atau tidak,

nilai-nilai kebersamaan, kekompakan dalam

kehidupan sehari-hari,” terang Clarrisa.

Dari tantangan dan segala rintangan yang

diberikan dalam game-game di outbound ini

tampak memberikan pesan bahwa walaupun

dalam segala hal yang menantang peserta

harus tetap menikmati dan

termotivasi untuk tetap terus

maju tanpa menghiraukan

segala yang menghambat

untuk maju. (*)

Kegiatan outbound masih

di Ubaya Training Center

(UTC), Trawas. Kloter I, Kelas

8A dan 8B berangkat 4

November 2011, dan Kloter

II, Kelas 8C dan 8D, mendapat

giliran 11 November 2011.

Di sana, anak-anak langsung

disambut dan diberi

serangkaian acara menarik.

Larut dalam Kebersamaan

28 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

29 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Laporan : Garry dan Verryl

BERANGKAT dari Surabaya

pukul 07.00 WIB melalui

Juanda dengan Singapore

Airlines, dua jam kemudian tibia

di Changi dan langsung ke Gold

Kist Beach Resort di kawasan 1110

East Coast Parkway, East Coast,

Singapore.

Sejenak meletakkan barang

bawaan lalu perjalanan dilanjutkan

ke Snow City dan Science Center.

Setelah makan siang, acara bebas.

Hingga larut malam, nyaris semua

memuaskan dahaga belanja.

Esoknya seusai makan pagi di

hotel, rombongan bergerak ke Uni-

versal Studio Singapore. Para peserta menghi-

bur diri hingga pukul 17.00 WIB. Lalu keliling

Sentosa Island dan nonton “Songs of The Sea”.

Hingga larut, anak-anak menikmati kein-

dahan warna-warni lampu yang memancar ke

langit pesisir selatan Singapura. Dan inilah, hari

yang ditunggu, Shopping Day.

Semua orang menginjakan kaki ke Orchard

Road, China Town, Little India Bugis. “Aku

nggak seberapa suka di China Town mungkin

karena waktunya mepet, hanya sejam. Sampai-

sampai Vincent (9B)sama Pak Dodit hampir

tertinggal,” tutur Adeline.

Di Orchard, mereka tak lupa

tradisi wajib, makan Es Potong

di depan Mall Paragon. Har-

ganya Rp 7.000 atau 1 dolar

Singapura. “Waktu di Orchard,

banyak yang ke Takashimaya

SC, Lucky Plaza sama iSetan,”

jelas Adeline.

Setelah shopping ria mereka

tak lupa menyempatkan diri ke

Merlion Park, berfoto bersama

lalu membeli oleh-oleh dan

melanjutkan perjalanan ke

bandara Changi.

Ditanya suka dukanya,

Adeline menuturkan suka

dengan diadakannya kegiatan

study tour kali ini. “Saranku untuk tahun depan,

kalau diadakan, diusahakan supaya dibentuk

kelompok-kelompok yang diorganisasi oleh

para guru yang ikut, supaya tidak menimbulkan

masalah di sana seperti peserta hilang dan lain-

nya,” tambahnya. (*)

Activity

Song of The Sea lalu Belanja hingga Larut

Study Tour ke Singapura, 23-25 Oktober

2011, diikuti 89 peserta. Persiapannya

setahun. Kalau sebelumnya ke Bali atau

lokasi lain seperti Bandung dan Jakarta,

kali ini mencoba Negeri Singa.

29 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

30 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Laporan :

Lola, Mary Vanessa, Alicia Maydeline

KEMPING bukan untuk suka-suka sendiri. Anak-anak

Sanclar justru diajak berbagi dan melihat hal lain seperti

ke panti asuhan Bakti Luhur, lalu ke tempat para bruder

belajar.

“Aku terkesan saat di panti asuhan,” tutur Richman yang

mampu bercanda dengan beberapa anak yang tinggal di panti

asuhan itu.

Saat itu, memang anggota pramuka berbaur bersama dengan

penghuni panti, dari anak-anak yang kurang mampu, cacat, dan

lansia. Mereka bernyanyi bersama.

Lagunya, dari ‘Janjimu Seperti Fajar’, ‘Laskar Pelangi’, ‘Que

Sera-sera’, ‘Jangan Menyerah’. Lagu-lagu itu mendapat respons.

Bergemuruhlah tempat yang dijadikan acara itu. “Kami ikut

berbagi sembako, hasil pengumpulkan anak-anak Kelas 7, 8 dan

9,” terang Kak Stefanus, salah satu pembina.

Hari kedua, 28 April 2012, sangat ditunggu. Setiap kelompok

sudah menyiapkan lagu ciptaan Kak Vincent buat aktivitas

outbound. Tiap kelompok juga mendapat peta dan petunjuk.

Penjelajahan ini bukan di hutan atau perkebunan, tapi di jalan

raya.

Setiap pos yang dilewati butuh tantangan sendiri untuk

menaklukan. Di Pos 5 misalnya, tiap kelompok harus membuat

kreativitas dari tali rafia dan benda yang ada di sekitar pos. Beri-

kutnya, pos merayap di rerumputan, estafet air di atas kepala.

Malam harinya, ada atraksi api unggun. Di sini, tiap regu

diminta unjuk kreasi, dilanjutkan games seru. Pukul 22.00 WIB,

hari itu ditutup dengan ibadat malam bersama para suster biara,

tempat peserta kemping menginap. (*)

Peserta ekstra Pramuka menggelar

kemping, 27-29 April 2012.

Lokasinya di Madiun, lebih jauh

dari tahun-tahun sebelumnya.

Targetnya, bukan senang-senang

tapi membentuk karakter peserta

kemping.

BerbagiBersama

Anak Panti

Activity

30 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

31 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Aulia Zita Lopulalan

8C/03

LIA duduk beristirahat dan mengatur

napasnya yang tersengal. Anggota

lainnya bersiap-siap di tepi lapangan.

“Yang lain mana,” tanya Lia kepada Dika.

“Masih jajan. Kamu udah lari,” tanya Dika.

Tiba-tiba Tika memecah pembicaraan.

“Barusan Pak Anto telepon, dia nggak bisa

nglatih kita hari ini, soalnya……” Belum

selesai bicara, Lia sudah menyambar,”Terus

Kak Satriya mana?” “Wah, kalau itu sih gak

tahu, mungkin gak dateng juga,” jawab Tika

sambil mengangkat bahu.

“Kita gak jadi latihan,” tanya Lia lagi.

“Kalau itu sih terserah kapten,” tukas Tika.

“Kalau gitu, semua kumpul di kantin, aku

mau ngomong sesuatu. Penting, dan gak pake

lama,” perintah Lia.

Sepuluh menit kemudian, anggota tim putri

basket SMPK St Clara ini sudah berkumpul di

kantin. “Begini,” kata Lia membuka pembi-

caraan. “Aku mau ngomong soal Frans Cup.

Kenapa sih kalian gak mau ikut. Lagian kita

juga nggak bakal….”. Mulut Dika nyelonong

,”Nggak ada yang pengin dipermalukan dua

kali. Jadi kapten, jangan seenaknya sendiri

nentuin nasib kita.”

“Kenapa harus malu,” tukas Lia. “Kita kan

nggak bikin ulah. Emang salah, kalau aku

ingin yang terbaik buat tim.” Tika angkat bi-

cara. “Ya, itu sih gampang buat kamu, pemain

kesayangan pelatih yang bulan depan ikut

kejurda. Kita ini bagai bayangan permainan

kamu.”

Lia menghela napas. “Berapa kali aku

harus ngomong. Basket itu permainan tim.

Aku bukan apa-apa tanpa kalian. Michael

Jordan gak mungkin jadi legenda NBA tanpa

anggota tim yang mendukung. Kenapa kalian

berubah sejak musim DBL berakhir. Kenapa.

Aku lebih suka kalian yang dulu, ceria dan

penuh semangat.”

Musim DBL lalu, tim putri mampu

menembus Fantastic Four, tapi musim depan

justru terdegradasi dan harus berjuang di

play off menuju babak utama. Lia menegas-

kan kembali, keikutsertaan di St Fransiskus

Cup bukanlah mengejar kemenangan tapi

mengembalikan semangat. “Aku pengin

kalian move on dari keterpurukan. Jadi, siapa

mau ikut aku ke Frans Cup.” Dika menump-

angkan tangan di atas tangan Lia,”Aku ikut.”

Yang lain segera mengikuti. “Sanclar Hebat,

Fight, Dahsyat,” teriak mereka dengan penuh

semangat.

***

Jam pelajaran pertama dibuyarkan oleh

bunyi intercom. “Teng, teng, teng….Mohon

diizinkan, bagi siswi anggota tim basket

untuk segera berkumpul di ruang rapat lantai

3. Terima kasih.”

Di ruang rapat sudah berkumpul anggota

tim lain. Ada si kembar, Kelly-Nelly, Bridget,

Jeanne, Ica, Tika, Claire, Vanessa, dan Rena.

Ditambah Lia dan Tasya, lengkap sudah 12

anggota tim basket.

“Langsung saja, terima kasih, kalian masih

mau mewakili sekolah ke Frans Cup, walau

telah mengalami kejadian kurang menyenang-

kan. Yayasan ingin mengurangi pengeluaran

yang dianggap nggak perlu, apalagi tim ini

belum memberikan prestasi membanggakan.

Setelah musim DBL Junior berakhir, dari hari ke hari, yang ikut latihan

semakin sedikit. Tak jarang, hanya 5 dari 12 orang yang hadir. Ada

saja alasan untuk izin latihan. Coba kalau Lia, kapten basket itu tidak

memaksa semua untuk datang latihan, pasti lapangan sepi.

Move OnShort Story

31 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

32 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Peminat basket putri sedikit,” kata Ibu Kepala

Sekolah yang didampingi Guru BP.

Suasana hening. Tak ada yang berani

bicara. “Kami sudah rapat, dan memberikan

kesempatan. Hasil dari pertandingan yang

akan menentukan keberadaan tim. Semoga

kalian bisa memahami keputusan ini. Tak

boleh protes, ibu hanya menjalankan perintah

dari yayasan,” tandas Ibu Kepala Sekolah.

Esoknya, saat bersiap di Hall SMA St

Fransiskus, suasana tegang. Asisten pelatih,

Kak Satriya datang terlambat. “Kalian harus

bertanding sendiri, Pak Anto tadi malam

kecelakaan, hari ini masih di rumah sakit,”

katanya.

Bridget terlihat paling panik. Lia akhirnya

angkat bicara. “Aku sudah punya rencana.

Lawan kita, SMP 37, speednya bagus tapi

lemah tembakan jarah jauh. Jadi, kita nanti

pake zone defense 2-3, fokus pada pertahanan

di daerah key hole.”

Lia kemudian mengambil kertas dan bol-

poin. Dia menulis starter pemain, Lia sendiri,

lalu Dika, Kelly, Nelly, dan Bridget.

***

SMP 37 langsung menyerang. Mereka

melakukan operan pendek untuk memecah

konsentrasi. Satu gerakan cepat menyusup

pertahanan, dan SMPK St Clara ketinggalan

dua poin. “Damn,” batin Lia. Angka demi

angka saling dicetak. Babak pertama skor

15-5 untuk SMP 37.

“Kalian kenapa, main kayak baru belajar

saja. Niat main nggak sih,” hardik Lia. “Kita

bukan level mereka, mereka mainnya cepat,”

tukas Nelly. Pernyataan Nelly membuat Lia

sadar, kalau teman-temannya tegang dan

takut.

Babak kedua, Lia memutuskan show

off. Aksi individunya membuat skor seri

15-15. Aksi Lia menyulut semangat teman-

temannya. Tapi tinggal 15 detik, skor 20-19

untuk kemenangan SMP 37. Lawan terus

mengulur waktu.

Pada 8 detik terakhir, Dika berhasil mere-

but bola dan berlari ke depan. Lia menda-

hului. Tiba-tiba di depan Dika menghadang

pemain SMP 37. “Pass,” teriak Lia. Terlam-

bat, ketika Lia menerima bola, peluit panjang

berbunyi.

Sehari kemudian, tim basket putri SMPK

St Clara resmi dibubarkan. Tapi, seminggu

kemudian datang tawaran sparring partner

dengan SMP Altavita, yang kuat basketnya.

Tim putri sekolah ini mencatatkan namanya

di Hall of Fame DBL dan dua kali runner up.

***

Tanpa menghiraukan keresahan Ibu Kepala

Sekolah, pertandingan digelar di GOR Pa-

sifik. Tak disangka tribun penuh oleh suporter

kedua sekolah. “Everything is possible,

sekarang sudah terlambat untuk mundur, so

just go ahead,” kata Lia. Dengan kaki dalam

balutan gips, Pak Anto datan mendampingi

tim.

Ternyata pemain SMP Altavita bukan

tim inti, tapi tim B, yang kekuatannya juga

tak bisa dianggap enteng. Meski tampak

seimbang, toh tim putri SMPK St Clara ket-

inggal 12-14. Di babak kedua, SMP Altavita

mengubah permainan, dari defence menjadi

man to man.

Nelly berhasil merebut bola. “Fast break,”

seru Lia. Bola meluncur, Lia menangkat dan

bergerak melakukan lay up. Tapi, perutnya

disikut dari samping. Peluit berbunyi, 2 free

throw untuk SMPK St Clara. Tembakan Lia

Short Story

32 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

33 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Short Storymulus, skor 18-18. Mendekatik

detik-detik terakhir, sesudah

center SMP Altavita mencetak

angka dan skor 20-18, Lia yang

dalam posisi bebas melakukan

tembakan tiga angka.

Waktu terasa berhenti.

Bola menuju ring tanpa dapat

dicegah. Ketika peluit panjang

berbunyi, bola sampai ke ring,

berputar sebentar sebelum

menggelinding keluar.

Kekalahan kedua dalam

satu minggu. Setelah per-

tandingan itu, tim putri batal

dibubarkan. Lia masih tergiang ketika pelatih

SMP Altavita menghampirinya di ruang ganti

pakaian. “Atlet berbakat seperti kamu harus-

nya berada di tempat yang tepat. Kamu mau

bergabung dengan tim saya,” bisik si pelatih.

Lia menukas,”Apa itu berarti tim basket

saya tidak cocok untuk saya, tidak ada hara-

pan bagi saya di situ.” Si pelatih SMP Altavita

mengangguk. “Ya, 99% tidak ada harapan.”

Sekelebat Lia membayangkan teman-teman

yang pernah berjuang bersama di tim. “Maaf,

walau harapan hanya 1%, saya akan tetap

berpegang pada 1% itu.”

Setelah game lawan SMP Altavita, peminat

basket di kalangan putri meningkat pesat.

Sepertinya, keputusan Lia tidak salah. (*)

Laporan : Camilla Ruslie

TAHU jerapah, ya binatang dengan

tinggi sekitar 6 meter dan berat 1.3

ton itu, butuh banyak air minum untuk

tetap bertahan hidup. Air liurnya menjadi

sangat banyak, apalagi lidahnya yang 45 cm.

Ternyata lidah jerapah bukan hanya untuk

membantu melepas daun dari cabang pohon

untuk dimakan, taoi kadang untuk membersi-

hkan kotoran pada hidungnya.

Ada sapi. Nah, si pemakan rumput ini

mampu mengeluarkan setengah galon kentut

dalam 1 menit. Tahu kan, rerumputan men-

gandung gas metan. Gas ini teraku-

mulasi di perut secara konstan dan

‘bocor’ alias kentut.

Sedangkan kuda nil yang ber-

bobot 1.800 kg suka sekali lumpur

sebagai tabir surya untuk melindungi kulit

sensitifnya. Sayangnya, saat bermain di lum-

pur, mereka saling melemparkan campuran

urin dan kotoran satu sama lain.

Bagaimana dengan serigala? Benar, hewan

penikmat bangkai ini biasa menyimpan

daging yang telah membusuk. Para induk

mengajari anak mereka tidak membuang-

buang makanan.

Daging busuk atau bangkai itu dengan

enaknya oleh si ibu diberikan kepada anak

serigala yang kelaparan. Selain itu, serigala

doyan memakan makanan yang telah mereka

muntahkan, jika makanannya telah habis.

Sementara itu, burung Heriang yang sering

muncul di film, dikenal sebagai pemakan

bangkai. Burung ini ternyata tak punya

kelenjar keringat. Bisa ditebak, kalau mereka

kepanasan, mereka memanfaatkan uap dari

bangkai hewan untuk mendinginkan

aliran pada pembuluh darah di kulit

kakinya. (*)

Banyak hewan tampak bersih dan rapi meski

jarang mandi. Beberapa hewan masih tampak

kotor walau termasuk rajin mandi. Inilah lima

hewan yang dikenal jorok di dunianya.

Dari Jerapah hinggaBurung Heriang

33 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

34 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Organization

Laporan : Sonya, Vito

PENENTUAN kepengurusan OSIS

2011/2012 berbeda dengan tahun

lalu. Kalau dulu berasal dari 4 besar,

sekarang dari enam kandidat terbaik.

Sebelum contrengan, enam besar itu antara

lain Surya S, Jessica C, Jessica F, Theresa P,

Audrey S, dan Angelica Dewi.

Enam besar ini berasal dari 32 anak

Kelas 7 dan 8, yang terpilih mewakili kelas

masing-masing. Setiap kelas wajib mengir-

imkan 4 wakilnya. Panitia seleksi kemudian

membagi 8 kelompok, masing-masing 4

orang, untuk melakukan permainan yang

disebut ‘Running Game’.

Permainan ini meminta peserta lari dari pos

satu ke pos lain. Setiap pos ada games-nya,

seperti susun kartu remi menjadi sebuah men-

ara. Setiap games harus diselesaikan sebelum

bel berbunyi. Jika tidak bisa, boleh ditinggal.

Setelah Running Game, tinggal 10 orang.

Mereka ini memperoleh pertanyaan khusus :

“Apakah kamu cocok menjadi OSIS?”. Dari

pertanyaan itu, 6 orang akhirnya terseleksi,

dan mereka lalu melakukan kampanye untuk

pemilihan OSIS.

Kampanye tidak lagi dari kelas ke kelas

tapi langsung di lapangan (halaman sekolah).

Saat pencontrengan, per kelas dipanggil 4

anak menuju Ruang Pastoral. Mereka me-

milih 6 kandidat OSIS, dan memasukkan ke

tempat yang sudah tersedia.

Pada 17 Oktober 2011, Sr Benedicta

Suhananti MC menyematkan rompi biru

tanda pelantikan pengurus OSIS periode

2011/2012. Suara terbanyak menempatkan

Surya S, sebagai ketua OSIS yang baru

menggantikan Kevin Roderico. (*)

OSIS menggelar pilihan

pengurus baru, September

2011. Setelah melewati

seleksi, dari 32 kandidat,

akhirnya terpilih 6 kandidat

yang berhak dicontreng

dalam Pemilu 9 September

2011.

Pilih Enam Terbaik

OSIS Periode 2010/2011

Ketua : Kevin Roderico

Wakil Ketua : C Tasya

Sekretaris I : Angelica Diana

Sekretaris II : Jessica F

Bendahara I : Surya S

Bendahara II : Antonius Galih

34 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

35 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Organization

Laporan : Sonya

SEMPAT menjadi pengurus inti OSIS

periode sebelumnya, cowok kela-

hiran Surabaya 17 Mei 1998 ini

senang saat terpilih menjadi ketua

OSIS. Keinginannya menjadi ketua

OSIS ini sudah didambakan sejak

Kelas 7 saat menjadi bendahara 1

OSIS.

Dan, saat impiannya itu terwujud,

Surya menginginkan sekolah Santa

Clara, menjadi lebih baik dari sebe-

lumnya. “Pak Vincent, adalah

orang yang mencalonkan

saya dan terima kasih

kepada warga sekolah yang

memilih saya saat pemili-

han,” ucapnya.

Orangtua Surya

sendiri mendukung

langkahnya memimpin

organisasi intra sekolah

itu. Tapi, apa makna setelah

terpilih sebagai ketua OSIS?

Menurut Surya, semenjak

pelantikan dalam sebuah

upacara di sekolah, sam-

pai sekarang masih belum

terlihat susahnya. Tetapi pastinya, ia pernah

mendapat beberapa masalah saat jadi ketua

OSIS, seperti beberapa kegiatan yang masih

tertunda.

Terkadang jika mau sosialisasi

harus pintar dalam menempatkan

waktu atau jadwal agar tidak

terlalu banyak meninggalkan

pelajaran. Menurut cowok yang

hobi main bola ini, ia cuek-cuek

saja dan sudah terbiasa, bila ada

beberapa warga sekolah atau teman-

teman yang tidak setuju dirinya

menjadi ketua OSIS.

Sesua dengan kampany-

enya, Surya berniat men-

jadikan OSIS lebih baik.

Misinya adalah menam-

bakan beberapa lomba

pada acara agustusan,

memperbaiki kekurangan-

kekurangan OSIS yang

terjadi di periode sebel-

umnya, mengikutsertakan

ekstrakulikuler untuk

berperan dalam acara

sekolah serta membuat

acara yang baru. (*)

Surya Siedharta, itulah nama ketua OSIS periode 2011/2012

ini yang sudah tidak asing lagi namanya. Kali ini kita akan

membahas kisahnya saat terpilih menjadi ketua OSIS.

Impian JadiKenyataan

OSIS Periode 2011-2012

Kepala Sekolah :

Sr.Benedicta Suhananti MC

Pembina OSIS :

Yulius Haryadi

PENGURUS INTI

Ketua I : Surya Siedharta (8D)

Ketua II : Jessica Claudia (8D)

Sekertaris I : Audrey Susanto (7B)

Sekertaris II : Jessica Faustine (8D)

Bendahara I : Angelica Dewi (7D)

SEKSI BIDANG KEROHANIAN

DAN PENGEMBANGAN DIRI

Koordinator : Adisty Pavitasari (8B)

Sekertaris : Fabyola Ristanto (7A)

Anggota I : Marcelino Putraperdana (8C)

Anggota II : Jesika Althea (8B)

SEKSI BIDANG SENI BUDAYA

Koordinator : Theresia Puspanadi (8B)

Sekertaris : Amelia Chisanta (7C)

Anggota I : Agatha Ardelia (8C)

Anggota II : Audrey Sutanto (7D)

SEKSI BIDANG SOSIAL

Koordinator : Helena Audrey (8B)

Sekertaris : Abraham Billy (7D)

Anggota I : Garant Fortino (7C)

Anggota II : Juro Sutranta (7A)

SEKSI BIDANG KEBANGSAAN

Koordinator : Zita Lopulalan (8C)

Sekertaris : Novia Sari (7C)

Anggota I : Kevin Wangsawijaya (7C)

SEKSI BIDANG OLAHRAGA

Koordinator : Andrew Tirtawardana (8D)

Sekertaris : Gregorius Adrian (7B)

Anggota I : Vito Anthoni (7D)

SEKSI BIDANG JURNALISTIK

Koordinator : Anindita Lolla (8A)

Sekertaris : Mary Vanessa (7A)

Anggota I : Alicia Maydeline (7B)

SEKSI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

Koordinator : R.Rizky Rachmadi (8D)

Sekertaris : Egan Tavalian (8A)

Anggota I : L Nurkusuma Dewi (7A)

35 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

36 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Organization

KOMITE sekolah itu adalah wakil para orang-

tua yang membantu sekolah. Mereka menjadi

jembatan antara orangtua murid dengan pihak

sekolah. Komite itu biasanya dipilih melalui pemung-

utan suara (voting) oleh wali murid.

Nah, tahun 2012 ini voting yang dilakukan melalui

kertas edaran yang dibagikan sekolah untuk wali murid.

Kemudian, keputusan jabatan masing-masing komite

dipilih dari urutan banyaknya suara kepada calon yang

ada.

Bu Henny terpilih menjadi bendahara komite. Ini

baru pertama kalinya dan ia berusaha melakukan yang

sebaik-baiknya. Tugas Bu Henny, membantu dalam

keuangan komite untuk kepentingan sekolah dan murid-

murid.

Dia juga membantu orangtua agar dapat berkomu-

nikasi dengan sekolah lebih mudah. “Hanya dengan

bekerja menjadi komite, dengan hati dan penuh sukacita,

satu tim untuk kepentingan sekolah dan murid-murid,”

jelas Bu Henny.

Beberapa program yang telah dijalankan dari tahun

lalu sampai sekarang adalah bazar, yang diadakan 2

tahun sekali. Program ini sangat sukses, dengan ban-

yaknya murid yang merasa terhibur dengan acara itu.

Sekarang Bu Henny dan anggota komite lain sedang

merundingkan program-program untuk masa depan

sekolah. Ia melakukan banyak persiapan dengan cara

kerja sama dengan bapak/ibu guru dan sekolah serta

orangtua murid. Bahkan, komite sekolah mengadakan

meeting dengan suster kepala.

“Santa Clara adalah sekolah yang bagus, disiplin dan

terus berkembang (selalu maju). Saya berharap murid-

murid SMPK Santa Clara maju demi diri sendiri dan

membawa nama baik sekolah,” harap Bu Henny.

Menurutnya, beberapa hal yang harus diperhatikan di

SMPK Santa Clara ini adalah pelajaran muatan lokal.

Pelajaran muatan lokal diharapkan lebih bermanfaat dan

tidak menjadi beban bagi murid-murid. (*)

Kalian pernah dengar Komite

Sekolah? Apa sih tugasnya

selain membantu beberapa

kegiatan di sekolah ini? Berikut

laporan Catherine (8C) setelah

mewawancarari Ibu Henny

Widayanti, Bendahara Komite

Sekolah SMPK Santa Clara.

BekerjadenganHati dan Suka Cita

KOMITE sekolah itu menjadi pen-

gawas, pemberi saran, sekaligus

membantu pembangunan sekolah agar

lebih maju. Nah, teman kita dari DI-

ANTARA, Monica Adisty Pavitasari,

berbagi cerita ketika ditanya langsung

oleh Deteksi Jawa Pos, 23 April 2012.

Berikut kutipannya.

Menurut kamu, penting nggak sih

keberadaan komite sekolah?

AP : Menurutku sih penting, sebab

komite sekolah itu bisa membantu ke-

giatan di sekolah, jadi lebih bervariasi.

Kalau kegiatannya menarik, kita jadi

semangat buat ikut.

Ceritakan satu contoh hasil keputu-

san komite sekolah?

AP : Kantin sehat. Jadi, dulu wali

murid pernah mengusulkan untuk

mengadakan kantin yang punya jenis

makanan beragam, sehat dan murah.

Akhirnya, komite sekolah dan wali

murid berinisiatif membuatnya.

Sebenernya, kamu senang nggak sih

dengan keputusan itu?

AP : Senang dong. Makanan di

kantin sehat tuh lebih enak dan murah.

Kebersihannya juga lebih terjamin.

Pernah ada perselisihan antara

komite sekolah dan guru di seko-

lahmu?

AP : Pernah sih, namun itu

perselisihan kecil saat rapat an-

tara komite sekolah dan guru karena

berbeda pendapat. Setelah rapat,

perselisihan itu sudah hilang dengan

sendirinya. (*)

Agar Kegiatan Lebih Bervariasi

KOMITE SEKOLAH

2011-1013

Seketaris

Henny Widayanti

Bendahara

Sandrawati Susilo

Wakil

Andrias Samuel

Ketua

George Albert Tanara

36 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

37 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Our School

Stefanus Muryadi SAg

Guru Agama SMPK Santa Clara

SEBAGAI penyelenggara pendidikan,

Yayasan Puspita Kencana Surabaya

punya komitmen untuk memberikan

pelayanan yang terbaik. Hal itu diwujud-

kan keputusan menerapkan SMM ISO

9001:2008, satu tahun yang lalu.

Konsekuensi dari keputusan ini, yayasan

menata SMM sesuai dengan yang di-

persyaratkan oleh ISO 9001:2008, yaitu

merencanakan program, melaksanakan,

mengevaluasi dan melakukan perbaikan

berkelanjutan.

Apa yang dilakukan oleh Yayasan

Puspita Kencana telah diakui oleh badan

sertifikasi ISO, yang dalam hal ini yayasan

menunjuk Bereau Veritas, sebagai auditor

eksternal.

Bagaimana mutu pelayanan di sekolah

setelah setahun ini? Pertanyaan refleksi ini

perlu, karena tujuan akhir dari penerapan

ISO bukan pada perolehan sertifikat ISO

melainkan kepuasan pelanggan.

Tidak cukup dengan memiliki sertifi-

kat ISO, dokumen, atau sarana prasarana

yang lengkap untuk mendapatkan kepua-

san pelanggan, tetapi harus sampai pada

perilaku.

“…. Mutu tidak berhenti pada azas pen-

getahuan dan keterampilan saja. Mutu harus

sampai pada perilaku. Inilah bagian tersulit,

karena perilaku selalu menyangkut nilai

budaya, yang tidak sekedar dirumuskan

dalam slogan-slogan hampa.” (Dr Kirbani

Brotopuspita).

Keberhasilan SMM ISO 9001:2008 me-

merlukan dukungan dari seluruh komponen

dalam suatu organisasi. Dalam konteks

sekolah Santa Clara, komponen itu meliputi

: pimpinan puncak (pengurus yayasan dan

kepala sekolah), wakil kepala sekolah, kaur,

MR, guru dan Mitra Kerja lainnya. Seluruh

komponen itu punya peluang untuk menin-

gkatkan mutu pelayanan.

Satu hal yang patut disam-

but baik, dari unsur yayasan

yang menunjukkan keseriu-

sannya dalam memberikan

pelayan terbaik. Beberapa

waktu lalu, yayasan men-

geluarkan edaran kepada

seluruh mitra kerja untuk

meminta masukan demi

perbaikan pelayanan yang

berkesinambungan.

Harapannya, semoga ma-

sukan dari mitra kerja bukan

menjadi gangguan melainkan

merupakan peluang untuk

belajar ke arah yang lebih

baik lagi. Hal ini menjadi

awal yang baik untuk mem-

bangun budaya tanggung

jawab bersama (sense of

belonging).

Suatu dasar keberhasilan

suatu pelayanan yang berori-

entasi pada pemberdayaan

manusia. Jadi, tidak berlebihan kalau kita

mengatakan, manajemen pemberdayaan

SDM mempunyai andil yang sangat besar

terhadap keberhasilan SMM.

Maka untuk menjawab pertanyaan re-

fleksi bagaimana mutu pelayanan Sekolah

Santa Clara, harus dikembalikan kepada

seluruh komponen yang terlibat. Apakah

sudah merasa berdaya guna dan secara

konsisten memberikan yang terbaik untuk

bidang kerjanya masing-mas-

ing. Sejauh mana itu diemple-

mentasikan dalam pelayanan?

Dalam buku “Gurunya

manusia”, Munif Chatib me-

nyebutkan, ciri-ciri keber-

hasilan suatu sekolah yang

dengan sistem manajemen

internasional. Ada empat ciri :

kepercayaan masyarakat san-

gat besar, jumlah siswa yang

mendaftar meningkat, fokus

pada peningkatan kualitas guru

dengan pelatihan dan pengem-

bangan guru yang terstruktur,

dan manajemen sekolah sudah

stabil.

Ciri-ciri ini bisa menjadi

bahan pembanding dalam

merefleksikan penerapan

SMM ISO 9001:2008 di ling-

kungan Sekolah Santa Clara.

Selamat Ulang Tahun I, ISO

9001:2008 di Sekolah Santa

Clara Surabaya. (*)

Sistem Manajemen Mutu

(SMM) ISO 9001:2008

meminta kita untuk

menentukan goal setting

untuk setiap produk yang

akan dihasilkan, produk

dapat berarti benda hasil

proses ataupun jasa.

Refleksi Satu TahunPenerapan SMM ISO

37 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

38 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Our School

APA yang bisa dilakukan lewat Sistem

Manajemen Mutu (SMM)? Salah sa-

tunya, profil alumni (lulusan). Untuk

menentukan seperti apa lulusan itu, bolehlah

menggunakan prinsip SMART (specific,

measurable, achievable, relevant dan time

bound), sehingga jelas arah pengembangan

karakter setiap sekolah.

Penetapa profil itu tentunya tetap memedu-

likan visi dan misi sekolah dan peraturan

perundang-undangan. Sekolah juga menetap-

kan kebijakan mutu yang mengandung komit-

men dari semua komponen, dalam mencapai

dan mewujudkan profil alumni.

Profil lulusan yang merupakan target dari

proses pendidikan harus diperinci dalam

silabus mutu (sasaran mutu) yang menjelas-

kan langkah-langkah nyata. Sasaran mutu ini

mirip rencana strategis (renstra) maupun ren-

cana operasional (renop) sekolah, hanya perlu

penyempuranaan dengan prinsip SMART.

Sedangkan gambaran interaksi proses yang

ada di sekolah harus transparan. Misalnya,

mulai dari PSB, MOS, pembelajaran, evalu-

asi, kelulusan, sarana-prasarana, POMG,

keuangan, dan sebagainya.

Gambaran inilah yang menjelaskan proses

komunikasi dan alur koordinasi yang ada

dalam sekolah itu. Pada setiap proses yang

telah digambarkan itu, kemudian dibuat-

lah uraian kerja untuk penanggung jawab

masing-masing proses dan standard opera-

tional procedur (SOP)-nya. (*)

Sebuah Profilala SMART

Beberapa Manfaat Penerapan ISO

9001:2008

4 Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan

4 Jaminan Kualitas Produk dan Proses

4 Meningkatkan Produktivitas perusa-

haan & “market gain”

4 Meningkatkan motivasi, moral & kinerja

karyawan

4 Sebagai alat analisa kompetitor peru-

sahaan

4 Meningkatkan hubungan saling men-

guntungkan dengan pemasok

4 Meningkatkan cost efficiency & ke-

amanan produk

4 Meningkatkan komunikasi internal

4 Meningkatkan image positif perusa-

haan

4 Sistem terdokumentasi

4 Media untuk Pelatihan dan Pendidikan

38 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

39 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Our School

WAKIL Wali Kota

Surabaya, Bambang

Dwi Hartanto terlihat

antusias meresmikan Mini Agro El

Paraiso di Sekolah Santa Clara, 11

Agustus 2011. Selain sebagai taman,

mini agro ini sebagai media pembe-

lajaran siswa.

Bambang DH didampingi Plt Ke-

pala Dispendik Surabaya, M Taswin,

Ketua Yayasan Puspita Kencana Sr

Bernadette Ngole MC, para guru,

dan staf sekolah itu.

Mini agro itu dibangun dua lantai.

Yaitu, di lantai 4 dengan memanfaatkan luas

bangunan 250 m2. Sedangkan di lantai 5 atau

atap sekolah memiliki luas 500 m2.

Begitu naik lantai 4, Bambang DH

langsung disuguhi aneka tanaman dekorasi.

Bangunan sekolah yang mulanya kosong dan

gersang disulap menjadi ‘surga’ tanaman seja

2010.

Aneka tanaman dekorasi ada di sana. Mulai

gelombang cinta, sri rejeki, palem weregu,

palem kuning, kaktus, beras wutuh, andong

puring, hingga bougenville.

Itu sebabnya, sebelum diresmikan Sekolah

Santa Clara sepakat menamakan mini agro

itu dengan El Paraiso, dalam bahasa Spanyol

yang berarti surga, dalam hal ini, surga tana-

man.

Puas mengamati satu per satu tanaman,

Bambang DH diajak masuk laboratorium

kultur jaringan. Sebelum masuk ruang itu,

pengunjung diminta berganti pakaian putih.

“Tempat dan peralatan di sini benar-benar

steril,” ungkap Hadi Moeryono, penanggung

jawab laboratorium kultur jaringan.

Setelah berganti pakaian, Bambang DH

dan pengunjung melihat kesibukan siswa

meneliti berbagai jenis tanaman. Mereka

tak hanya mengenakan pakaian

khusus, tapi juga bermasket.

Aktivitas yang dilakukan

adalah mengembangkan anggrek

melalui sistem kultur jarin-

gan. Untuk itu, sekolah kerap

mendapat bantuan anggrek dari

dinas kebersihan dan pertamanan

(DKP).

Sebiji anggrek bisa dijadikan

ribuan biji angrek. Caranya,

dimasukkan dalam sebuah botol.

Di dalam botol itu diberi hara dan

pupuk, kemudian disterilkan dan

dibiarkan selama sebulan.

Setelah sebulna, biji anggrek akan tumbuh

menjadi ribuan biji. Satu botol menampung

enam ribu. “Lantas, satu per satu biji diambil

dan dimasukkan botol, ditumbuhkembang-

biakkan lagi,” jelas Hadi Moeryono.

Tak heran, di dalam laboratorium itu,

berjejer rak-rak besar berisi botol-botol biji

anggrek. Nantinya akan ditanam di pot dan

menjadi salah satu koleksi andalan di mini

agro. Sebab, angrek-anggrek itu juga dibikin

gantungan untuk suvenir sekolah itu. Selain

anggrek ada melati yang diolah menjadi

Meski lahan terbatas, Sekolah Santa Clara membangun

Mini Agro El Paraiso di atap sekolah. Disebut mini agro,

karena fasilitas itu bukan sekadar taman.

Laboratorium Kultur Jaringan Plus Budi Daya Ikan

39 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

40 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

parfum.

Setiap Selasa dan Rabu, siswa mengikuti

praktikum di laboratorium, terutama yang

tergabung dalam ekstrakurikuler tentang

rekayasa. Murid SMP maupun SD juga

bisa memanfaatkan laboratorium untuk

mengenal tanaman.

Keluar dari laboratorium kultur jaringan,

ada lahan seluas 2x2 meter yang diberi

batu-batu bulat. Tempat itu untuk pijat

refleksi. Tiap pagi, baik guru maupun siswa

menggunakanny. Dari lantai 4, Bambang

DH dan lainnya, beranjak ke lantai 5 (atap

sekolah).

Di sini, tamu disambut siswa dan diberi

topi petani (caping). Siswa-siswi juga

mengenakan topi itu. Mereka memang

layaknya petani yang sedang bekerja. Ada

yang memupuk tanaman, menyiram, maupun

mengerjakan tanaman hidroponik.

“Ah, pasti akan bertanam padi seperti

taman atap yang katanya ada di Jepang,”

celetuk salah seorang anggota rombongan.

Ternyata tidak. Di lantai 5, jenis tanaman

yang dibudidayakan antara lain sayur-sayuran

seperti bayam, kangkung, pare, kacang

panjang, terong, lobak, dan berbagai jenis

jamur. Ada juga berbagai buah-buahan dari

jenis mangga, buah naga, serta sawo kecik.

Bahkan, tanaman langka seperti pohon sapu

tangan, suku dan kepel.

Ada pula tanaman hidroponik. Inilah budi

daya tanaman dengan memanfaatkan air.

Jenis tanamannya basah. Misalnya, kang-

kung, sawi, bayam dan kemangi. Air dan batu

di dalam poto, kata Hadi Moeryono, diberi

unsur hara. Barulah diberi tanaman. “Tentu,

36 hari kemudian bisa dipanen,” ujarnya.

Di lantai itu pula, Sekolah Santa Clara

membangun kolam ikan seluas 3x4 meter.

Tak hanya ingin budi daya tanaman, siswa

juga diajari budi daya ikan lele dan nilai. Ha-

sil panen sayur-sayuran, jamur, dan ikan dike-

lola untuk kebutuhan air, dan bahan-bahan

laboratorium kultur jaringan. Harapannya,

kelak Mini Agro El Paraiso benar-benar

mandiri.

Ketua Yayasan Puspita Kencana, Sr

Bernadette Ngole MC mengatakan, ide

pembangunan mini agro berkaitan dengan

lingkungan sekolah yang cukup gersang

sementara lahan sekolah terbatas untuk

dibikin taman. Ketika praktik pelajaran

biologi, guru juga kesulitan mencari objek

atau tempat belajar. Biasanya, guru men-

gajak siswa ke Tretes untuk belajar aneka

tanaman.

Kebetulan, Hadi Moeryono, adalah salah

seorang wali murid sekolah itu. Dia juga

merupakan pensiunan dari DKP Surabaya.

Lantas Hadi menggagas pembuatan mini

agro. Yakni, dengan memanfaatkan luas lahan

bangunan yang tersedia di lantai 4 dan 5.

“Dengan komitmen bersama dan keuletan

Pak Hadi, jadilah mini agro,” ucap Sr Berna-

dette Ngole MC.

Selain peresmikan Mini Agro El Paraiso,

Sekolah Santa Clara membuat perayaan lain

karena sekolah yang berlokasi di Jl Ngagel

Madya itu, baru saja meraih ISO 9001:2008

tentang Sistem Manajemen Mutu (SMM).

(Jawa Pos, 12 Agustus 2011)

Our School

Laporan : Adisty, Surya, Lola

NAMANYA tidak asing lagi di tel-

inga warga Santa Clara. Ya, Bapak

Hadi Moeryono adalah perancang

dan pembangun Mini Agro El Paraiso &

Roof Garden di sekolah kita. Awalnya,

Pak Hadi ingin memanfaatkan lahan-lahan

yang tersedia untuk dijadikan taman mini .

“Daripada tempat itu dibiarkan kosong

dan gersang, kan lebih baik dijadikan

taman mini, supaya lahan kosong tadi

menjadi lebih indah dan menyejukkan

daerah sekitar sini,” ujar bapak yang genap

berusia 66 tahun pada 28 Februari 2011.

Mini agro itu juga dibangun dalam

rangka membantu Pemkot Surabaya

mewujudkan lingkungan kota yang bersih,

sehat, dan asri. Nama El Paraiso sendiri

berasal dari bahasa Spanyol yang berarti

taman surgawi yang indah dan elok.

Pria lulusan Arsitek Pertamanan Uni-

versitas Trisakti Jakarta ini turut berperan

dalam pembangunan-pembangunan taman

serupa di banyak kota di Indonesia. Salah

satunya, di Kabupaten Tabanan, Bali.

Agrowisata itu memiliki luas kurang lebih

2 hektare.

Pak Hadi juga berperan dalam pemban-

gunan taman-taman kota dalam Surabaya

seperti Taman Flora, Taman Bungkul, ter-

masuk juga pemakaman kota Rangkahm

Ngagel, Kalianak, dan Kembang Kuning.

Lalu, pembangunan Mini Agro Dinas Per-

tanian Surabaya yang kira-kira seluas 800

m2 yang beralamat di Jl. Pagesangan 2 No.

56, Surabaya, untuk sarana pembelajaran.

“Semua itu, tujuannya, sebagai tempat

pembelajaran dan budidaya tanaman dan

sebagai tempat hiburan serta rekreasi bagi

para pecinta lingkungan,” katanya.

Sebelumnya, Pak Hadi bekerja di

Dinas Pertamanan Kota Surabaya dari

tahun 1973 sampai 1998. Pada 1998

sampai 2002, pria kelahiran Bojonegoro

ini bekerja di Dinas Pertanian sebagai

Petugas Penyuluh Lapangan (PPL). Ia

bertugas membina petani dan masyarakat

di kecamatan serta lokasi-lokasi yang ada

pinggir kota.

Kini, di usianya yang cukup matang,

Pak Hadi tetap terlibat dalam pembangu-

nan taman. Bahkan, ia membuka kursus

di bidang pertamanan untuk ibu-ibu agar

dapat memanfaatkan lahan yang tersedia

di rumahnya sebagai taman yang indah. (*)

Orangnya sudah sepuh tapi masih sigap dan cekatan. Kita

seringkali menjumpainya di lantai 4 atau lantai 5. Bersama sejumlah anggota timnya, ia merawat Mini

Agro El Paraiso. Siapakah Pak Hadi Moeryono, orang di balik taman

Sekolah Santa Clara ini?

Buka Kursus Pertamanan untuk Ibu-ibu

40 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

41 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Our School

DALAM homilinya, Kardinal Amato

mengatakan, beatifikasi ini meru-

pakan hadiah Bapa Suci untuk

gereja dan masyarakat Meksiko. “Dia (Maria

Ines), adalah pribadi yang murah hati dalam

pekerjaan, sungguh-sungguh dalam doa,

rendah hati, mengorbankan diri dan selalu

siap membantu,” tuturnya di depan 12.000-an

umat yang menghadiri pemberkatan itu.

Upacara berlangsung sekitar tiga jam,

dengan sebuah perayaan konselebrasi yang

dipimpin oleh Kardinal Norberto Rivera,

dan duta Vatikan, Uskup Agung Christophe

Pierre, serta puluhan uskup dari berbagai

diosesan dari berbagai Negara..

Tepuk tangan berkepanjangan diikuti pem-

bukaan, sementara peninggalan sebagai bukti

mukjizat dibawa dalam prosesi dan ditem-

patkan di pastoran oleh Ibu Julia Meijueiro

dan Francisco Javier Carrillo Guzman, anak

yang telah diselamatkan dari kematian, yang

memungkinkan Maria Ines Teresa dibeati-

fikasi. Pada 27 Juni 2011, Paus Benediktus

XVI mengesahkan keajaiban itu.

Dikenal dengan sapaan akrab sebagai

“Manuelita,” Maria Ines Teresa menga-

wali profesinya di Biara Ave Maria pada 12

Desember 1930. Setelah memenuhi beberapa

tahapan kehidupan keagamaan, ia memas-

tikan pelayanan kehidupannya itu pada 14

Desember 1933.

Vatikan menyetujui permohonannya

mendirikan Misionaris Claris Sakramen Maha

Kudus, yang lahir secara resmi 23 Agustus

1945 di Kota Curenavaca. Pada 22 Juni 1951,

Vatikan mendukung kongregasi ini.

Dalam pemberkatan itu pula, Kardinal

Amato mengungkapkan kembali, bahwa

beatifikasi ini merupakan pengakuan oleh

Gereja terhadap perempuan yang mampu

membawa dirinya pada kehidupan rohani

yang berkualitas, lewat berbagai teladannya.

“Dia memancarkan parfum kekudusan,

cermin dari iman yang mendalam, harapan

serta amal yang sangat besar,” papar Kardinal

Amato. “Maria Ines Teresa, mengajak orang

lain selalu tersenyum setiap kali mereka

merasa terganggu. Bahkan senyum abadi

ketika dirinya terluka.” (*)

Pendiri Misionaris Claris ini menjalani salah satu tahap dari

proses kanonisasi. Kardinal Angelo Amato, mewakili Paus Benekditus

XVI, memberikan pemberkatan di Basilika, Guadalapue, Meksiko,

21 April 2012.

Beatifikasi Maria Ines Teresa

41 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

42 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Class Of The Year

INILAH kelas yang mendapat award sebagai kelas paling tertib. Itu penghargaan Kelas 7A

saat MOS. Ketua kelas Madeline yang cekatan, dibantu William Sunur. Sekretaris Juro

Sutantra dan Anastasia Clarissa. Tukang terima uang Livia Natasha dan Nathaniel Sebas-

tian. Kelas 7A bukan kelas pendiam dan tidak aktif. Ada si ‘bibir kelas’, Stefanus Ardito Sunu.

Punya prinsip unik, yaitu “Apa saja yang ada di otak saya, saya katakana semua”. Ada Stefan

Liemawan dengan kepolosan dan aksen uniknya dalam bahasa Inggris, terbata-bata, cepat,

singkat, namun jelas dengan nadanya yang juga berhasil membuat Ms Sisca tertawa. Lalu,

Jonathan dan Eugenio yang terkesan selalu nyolot, serta Kevin yang dipanggil ‘Romo’ karena

selalu seperti sedang berdoa dalam melakukan segala hal. Kami dibimbing Bu Maria, beliau

selalu memberi motivasi dengan bijak. (*)

KAMI punya wali kelas yang jagoan matematika. Namanya bu Priza. Ketua Kelas 7B

adalah Irvan Kaware, dibantuk Edward Ciputra yang dikenal cerewet. Di bagian itung-

itung uang ada Laurensia dan Leon. Sedangkan tulis menulis jadi urusannya Gary,

yang kadang tulisannya susah dibaca..hehehe. Kalau ada pelajar pinter dengan banyak medali,

ada Venus. Kelas ini juga rame tiap hari karena polah tingkah Adrian, Jerry, Alfred dan Irvan.

(*)

Kelas

7A

Kelas

7B42 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

43 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Class Of The Year

KAMI dari Kelas 7C, dikenal gokil, dan futsalnya hebat! Bu Tutik adalah komandan

kami di depan, dibantu operasional kelas oleh Novia Sari, dan asistennya yang empuk

Si Garant Fortino. Lalu, 2 cewek cantik, Agatha Carolina Putri dan Amelia Chrisanta

sebagai sekretaris serta bendahara yang ganteng, Kristoforus Sastrabudi dan Kevin Wangsawi-

jaya. Kelas ini sangat keren. Ada Fanny Tj yang pintar menggambar, Agatha Saraswati si Ratu

Ngecor, Tere dan Nadja yang gokil abis! Dan Jeff si Sleeping Beauty. (*)

ADA bintang di Kelas 7D. Sebut saja, Christian, Richard, Gio, Axel dan William.

Mereka sering bertengkar tapi tetap saja berteman. Ketua kelas kami, Angelica

Dewi yang juga bendahara OSIS. Ia dibantu Hansen yang sangat serius. Sekretar-

isnya Celine atau sering dipanggil Mbok Cel dan Gwen yang sedikit ‘gila’. Sang penagih

uang, Audrey yang mudah senyum dibantu Vito yang pintar. Wali kelas kami, Bu Rahayu,

yang baik, perhatian, bijaksana dalam mendidik kami. We always love our class and

teacher. (*)

Kelas

7C

Kelas

7D43 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

44 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Class Of The Year

SIAPA nggak tau Kelas 8A? Lokasinya di Lantai 3. Punya ketua kelas yang akrab disapa

Rico, wakilnya Agnes Kalika. Kelas selalu rame karena ada Nancy dan Felix yang suka

bercanda. Anak-anak kelas ini juga superkreatif lho. Waktu Natal tiba, misalnya, kelas

dihias dengan sangat menarik. Ini tak lepas dari dukungan wali kelas kami tercinta, Bu Yanti. (*)

HAAAIIII... welcome to our class. Kelas gokil dengan ketuanya yang juga gokil, yaitu

Kevin Febrian. Wakilnya super alay yaitu Adisty. Kelas ini smakin gokil coz ditambahi

ma sekretarisnya, Alyssa yang penggila K-POP. Trus juga ada bank duit yaitu Bianca

yang matanya agak rabun kalo ma cowok. N Sammy yg giginya super bohai. Ada juga di sini

sang master Flowchart, yaitu Omm Martin. Di sini juga ada mobile dictionary, yaitu Sheilla &

Nydia. N yang paling penting s‘muanya cintaaaaaaaaaaaaa ma Bu Agnes. (*)

Kelas

8B

Kelas

8A

44 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

45 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Class Of The Year

HELLLLO!!! Pasti kalian tau 8C donk! Kelas paling ruame, nuakal dan buandel. Tapi,

disamping semua itu, kelas kita tetep kompak! Dipimpin oleh Ratu Vera (Bu Vera)

yang keren, beken, amazing, PD, dan dibantu oleh Jansen sebagai ketua kelas yang

crazy abiz, wakilnya Lucas yang tinggi semampai, dan dalam urusan jurnal ada Zita yang

mancoeng dan Rio. Dalam urusan uang ada Marvin dan Rose. Keunikan 8C : Calvin sipit,

Catherine Big Bang-Holic, Caroline anti-serangga, dan Yvonne yang mbanyol. 8C HWAIT-

ING!! (*)

KELAS yang satu ini merupakan kelas tyang hidup dan bertanggung jawab atas perbua-

tannya. Ya, kelas 8D yang diketuai oleh Andrew Tirtawardhana dan diwakiili Jessica

Faustin ini. Banyak juga anak-anak berprestasi dari 8D. Baik prestasi akademis mau-

pun non-akademis. Contohnya, sang ketua OSIS, Surya Siedharta dan wakilnya Jessica Claudia

sama-sama berasal dari kelas ini. Selain ketua dan wakil, 8D punya sekretaris dan bendahara

juga. Sekretaris 1 dijabat oleh Devina dan Sekretaris 2 dipegang oleh Felio Thamrin. Sedang-

kan bendahara 1 adalah Sharon Puspadewi dan bendahara 2 adalah Michelle Valerie. Motto 8D

adalah Sempak, Selalu Kompak! (*)

Kelas

8C

Kelas

8D45 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

46 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Our SchoolOur School

INILAH Kelas 9A, punya 36 murid dan masing-masing memiliki ciri khas luar biasa. Wali

kelasnya Bu Atik, yaitu guru bahasa Indonesia dan Bahasa Daerah, diketuai Austin Geraldi

dengan humornya yang “OFF THE HOOK!”. Austin dibantu oleh Fransiska Christela (Ela)

sebagai wakil. Urusan menulis jurnal dan absen diurus oleh Veronica Susanto dan Magdalena

Suminto sebagai sekretaris 1 dan 2. Masalah keuangan ditangani oleh Jocellyne Saintz dan

Kent Setiono sebagai bendahara 1 dan 2. “Kowah Kowoh!!” adalah frase yang sering dikatakan

oleh 8 anak gokil yang selalu duduk di sebelah jendela kelas 9A. Mereka adalah Melki yang

‘baby face’, Galih, David, Ando, Hendi, Stifan, Niko, dan Ega. 2 kata yang benar-benar dapat

menggambarkan kelas ini yaitu, kompak dan unik. And that’s why 9A is so AMAZING!! (*)

KELAS 9B terapit 2 kelas lain. Kepala sukunya jago main futsal dan lincah, yaitu Bryan

Adams. Dibantu Celina Tashya, si pintar yang rajin. Dalam urusan uang, Adeline

L memegang kendali. Jurnal kelas jadi “santapan” setiap pagi si sekretaris Clarissa

Delindanoren dan Primadita Esther yang bertugas mengisi buku absen. Kelas 9B sayang banget

sama Mam Erny, wali kelas yang dari dulu sampe sekarang tetep aja berjiwa muda dan murah

senyum. Tapi kadang Mam Erny juga bisa marah ketika “pasukan” dari Dion, Rere, Calvin

dkk, mulai bikin kelas ribut dan ramai! Pokoknya 9B asik deh! (*)

Kelas

9A

Kelas

9B46 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

47 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Our SchoolOur School

DILIHAT dari namanya saja bikin kita tau bahwa Kelas 9C punya siswa dan siswi yang

Creative, Clever, dan pastinya Cool banget. Sebut saja ketua kelas mereka Tinong yang

terkenal akan tompelnya dan kepandaiannya meng-MC. Bagian keuangan diserah-

kan kepada Cynde. Kemudian ada sekretaris kita Jessica yang mempunyai suara merdu dan

Eric.G. yang berotak seperti Einstein. Kita juga memiliki kapten tim basket kita Felix bersama

teman-temannnya Hansen, Tedy, Evan a.k.a Bobby yang mewakili sekolah meraih juara runner

up DBL di tahun 2011. Kelas ini dikepalai oleh Pak Wiyoko, yang biarpun terlihat tegas dan

disiplin, namun lucu dan enak dalam mengajar. Siswa-siswi 9C ada yang pintar menyanyi,

main basket, IPA dan juga Inggris. (*)

KELAS 9D memang hebat dan kreatif. Kelas ini diketuai oleh Jennifer Cicilia dan

wakilnya Qurnion. Wali kelasnya adalah Bu Anas yang biasa dipanggil Mami Anas.

Bagian pengurus jurnal dan absen ditangani oleh Debby dan Lana. Kalalu masalah

uang seperti urusan uang kas dan tabungan Didi dan Rendy jagonya. (*)

Kelas

9C

Kelas

9D47 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

48 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Here We Are

Laporan :

Maureen, Sonya, Camilla

DIANTARA (D) : Menurut Pak

Har, kenapa kita bisa mendapat be-

gitu banyak penghargaan tahun ini?

Pak Haryadi (PH) : Ada do-

rongan doa yang luar biasa dari

warga SMPK Santa Clara. Ada

motivasi dari semua siswa untuk

mendapat prestasi.

D : Kapan itu dimulai Pak?

PH : Diawali dengan prestasi di SMAK

St Louis 1, itu yang menurut saya, mem-

buat dorongan dan motivasi untuk mengi-

kuti kegiatan lomba dan berprestasi.

D : Dorongan lainnya apa ada?

PH : Ya, ada tradisi setelah mendapat

juara, dibuat acara serah terima piala atau

penghargaan, disaksikan semua warga

sekolah. Secara tidak langsung, ini menjadi

dorongan bawah sadar yang luar biasa.

D : Kalau dibandingan beberapa

tahun sebelumnya, penghargaan

kita tahun 2011-2012 ini banyak,

apa ini bisa disebut Tahun Prestasi?

PH : Ya, sangat bisa. Ini tahun

yang luar biasa, dari sejak semester

ganjil hingga genap, dan membang-

gakan. Ini bisa jadi daya saing

untuk berprestasi yang sehat. Bravo

Sanclar. Trima kasih untuk yang telah

mendukung. Ini anugerah Tuhan yang luar

biasa.

D : Gimana sikap sekolah terhadap

prestasi kita ini?

PH : Sebuah tahun emas buat Sanclar,

dan perlu disyukuri, sekaligus menjadi

tantangan untuk mempertahankan di tahun

pelajaran ke depan.

D : Harapan ke depan apa Pak?

PH : Yang masih di Sanclar, jangan

menjadi sombong atas perolehan prestasi

yang sudah ada di tahun 2011-2012 ini.

Semoga prestasi yang sudah ada menjadi

dorongan untuk lebih berprestasi. Jadilah

selalu yang terbaik dari yang paling baik.

Yang sudah lulus, jangan minder, tunjukkan

anak Sanclar lebih baik dan punya prestasi

lebih. (*)

4 Juara II (Tim Basket Putra) Sanclar Cup V 2011.

4 Juara IV (Tim Basket Putri) Sanclar Cup V 2011.

4 Juara I (Celina Tasya, Nadia Clarissa, Hansen) English

Competition SMP se-Jawa Bali, Sinlui Hot 2011.

4 Juara III (Paulin, Aulia Zita, Marcella Jesslyn) Sains

Competition SMP se-Jawa Bali, Sinlui Hot 2011.

4 Juara I (Tim Paduan Suara) SMP se-Jawa Bali, Sinlui

Hot 2011.

4 Juara I (Fabian L, Inggrid Novelin, Tasha Ch), Lomba

Debat Sosial SMP se-Jawa Bali, Sinlui Hot 2011.

4 Juara Harapan II (Marcelino P, Tri Paramita, Alicia

Maydeline), Lomba Sains SMP se-Jawa Bali, Sinlui Hot

2011.

4 Juara I (Supporter Award) DBL Junior 2011.

4 Runner-Up Tim Basket Putra DBL Junior 2011.

4 Juara I Journalist Competition DBL Junior 2011.

4 Juara I (Magdalena Sumitno) Frateran Unforgettable

Nights Bazaar 2011 SMAK Frateran Surabaya.

4 Juara II (Daniel Edgar Saputra) Frateran Unforgettable Nights Bazaar

2011 SMAK Frateran Surabaya.

4 Top Ten (Michelle dan Regina NE) Deteksi Scrapbook On The Competi-

tion, Deteksi-Con 2k11.

4 Juara I (Cynthia Dewi, Austin Geraldi, Kristian Pranata) Batik Fashion

Show antar SMP Katolik se-Surabaya HUT Prof Dr John Tondowidjojo CM,

7 Oktober 2011.

4 Juara II (Robert Ricardo Tedja, John Santoso, Christopher Enrico S)

Lomba Taman Mini Kreatif Putra Kreatiitas Pramuka 2011.

4 Juara III (Christian Jonathan Hasimjaya, Leonardo

Onggo, Richman) Lomba Taman Mini Kreatif Putra Kreatii-

tas Pramuka 2011.

4 Runner-Up IV (Nydia Velita, Sheilla Yendri) English Saints

Agnes Intelligence for Junior High School East Java 2012.

4 Juara I (Basket Putra) Tingkat SMP se-Surabaya STAG

CUP V 2012.

4 Juara II (Andrew) Olimpiade Math Competition Junior

High School MIMI Open House 2012.

4 Juara V (Quinton) Olimpiade Math Math Competition

Junior High School MIMI Open House 2012.

4 Juara VI (Marvin Jesse) Olimpiade Math Math Competi-

tion Junior High School MIMI Open House 2012.

4 Juara III (Gary William Tanara) Olimpiade Sains Competi-

tion Junior High School MIMI Open House 2012.

4 Juara II (Inggrid Novelin, Maudy Nugroho, Ovilia Cindy,

Hans Christian, Alvin Kurniawan, Gabriel Octavianus,

Yeremia Steven) Band Competition Junior High School MIMI

Open House 2012.

4 Juara II (Garry William Tanara, Marcelino Putra Perdana) Science Com-

petition in English 2012 ‘Live Science In Life” SMAK Hendrikus Surabaya.

4 Juara I (Celine Tasha, Nadia Clarissa) Lomba Bahasa Inggris Kosayu

Intelligence Competition se-Jatim 2012.

4 Juara II (Sheilla Yendri, Nydia Velita) Lomba Bahasa Inggris Kosayu

Intelligence Competition se-Jatim 2012.

4 Juara II (Inggrid Novelien, Yeremia Steven Putra) Lomba Debat Kosayu

Intelligence Competition se-Jatim 2012.

Hingga akhir Mei 2012, SMPK Santa Clara meraih 25 trofi dan penghargaan dalam aneka lomba akademik dan nonakademik. Jumlah

ini, boleh jadi, yang terbanyak dalam lima tahun terakhir. Berikut wawancara dengan Pak Haryadi Amd, Wakil Kepala Sekolah untuk

Kesiswaan.

Dorongan untuk

Lebih Berprestasi

TAHUN PRESTASI SANCLAR

48 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

49 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Here We Are

Laporan : Alberto, Billy

RASA gugup menghinggapi Sheila

Yendri (8B) dan Nydia Velita (8B)

ketika tampil dalam lomba Bahasa

Inggris. Padahal, keduanya sudah memper-

siapkan diri dengan baik. “Syukur, kami

berhasil mencapai final dan menjadi juara

kedua,” tutur Sheila.

Toh, duta SMPK Santa Clara tidak tampil

memalukan. Gelar juara pertama direbut

Celina Tasha Evangelista dan Nadia Clarissa

Njotowidjojo di lomba ini setelah terjadi All

Sanclar Final. Sedangkan Inggrid Novel-

len dan Yeremia Steven Putra Ongkowijaya

merengkuh juara II Debat.

Andra Danika (8B), Aulia Zita (8C) dan

Jevina Sicillia (8C) yang terlihat kompak

di lomba MIPA tak mampu mengikuti jejak

rekan-rekannya. Ketiganya kurang beruntung.

Hal sama dialami Estherlita WA (8C) dan Jes-

sica Claudia (8D) yang mengikuti debat. (*)

Laporan : Billy, Garry

SMPK Santa Clara mengirim Marcel,

Garry, Egan, Yeremia (lomba IPA),

Marvin, Anthony (lomba Matematika).

“Lombanya seru, dan senang karena bisa

Juara II,” ungkap Marcel.

Marcel dan Garry mendapat bimbingan dan

pelatihan dari Ibu Vera untuk mata pelajaran

Biologi. Keduanya berkompetisi mulai pukul

10.00 WIB.

Pada babak penyisihan ini, Marvin dan An-

thony tersisih saat mengerjakan soal dengan

komputer. Ada 40 soal Biologi, 40 soal Fisika,

serta 20 soal Kimia.

Di babak kedua, peserta yang telah

terseleksi melanjutkan babak semi final. Pa-

nitia mempersiapkan pos-pos untuk menguji.

Di babak ini, Egan dan Yeremia terpental.

Untuk final, peserta harus mengerjakan

praktikum asam dan basa. Di sini, nama

Marcel dan Garry masuk dalam jajaran juara.

“Terima kasih, ini juga karena dukungan

teman-teman, guru dan keluarga,” tambah

Marcel yang didampingi mama dan adiknya.

(*)

Beberapa teman kita mengikuti Kosayu Intelligence

Competition (KIC) 2012 di SMAK Kolese Santo Yusup

(Kosayu), Malang, pada Minggu (19 Februari 2012). Ada lomba

MIPA, IPS, debat dan Bahasa Inggris. Wakil sekolah kita

berhasil meraih juara.

Sebelum gemilang di Kosayu, 18 Februari 2012, Garry William Tanara dan Marcellino Putra

Perdana membawa trofi Juara II dalam Science Competition in English yang diselenggarakan

SMAK Hendrikus, Surabaya.

Rebut Trofi Gubernur

Jawara Asam dan Basa

PEMENANG (KIC) 2012

4 MIPA : SMPK Petra 5 Surabaya, SMPK IPH,

SMPK Petra 3 Surabaya.

4 Bahasa Inggris : SMPK Santa Clara, SMPK

Santa Clara, SMPK Santa Fatimah Jember.

4 IPS : SMP Negeri 3 Malang, SMPK Immanuel

Situbondo, SMPK Kolese Santo Yusup 2.

4 Debat : SMPK Kolese Santo Yusup 2, SMPK

Santa Clara, SMPK Immanuel Situbondo.

49 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

50 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Our School

Laporan : Clara, Gary

BERKAT bimbingan Ma’am Evie,

langkah Hansen, Nadia Clarisa, Ce-

line Tasha, tidak menemui halangan

untuk akhirnya menjadi juara I di English

Competition.

Hansen cs menyisihkan SMP YPPI 3

Surabaya, SMP Kosayu 2 Malang, SMPK

Santa Agnes Surabaya dan SMP Al Hikmah.

Sedangkan Fabian Liemawan, Inggrid

Novelien dan Tasha Christanto yang mewakili

Sanclar, atas bimbingan Pak Wiyoko, berjaya

di lomba debat sosial.

Untuk bidang Sains, Sanclar mengirim

kurang lebih 7 tim. Satu tim terdiri atas 3

anak. Hasilnya, hanya 2 tim yang lolos : tim

Marcelina dan tim Marcelino.

Di semifinal, kedua tim harus beradu

dengan sekolah lain. Panitia memberikan

sejumlah uang sebagai modal untuk ‘soa-soal

MIPA’. Tim yang menghasilkan banyak uang,

berhak lolos ke babak berikutnya.

Tim Marcelina dan Tim Marcelino ber-

tahan. Keduanya lolos ke final bersama tiga

tim lain dari SMPK St Carolus, SMPK Santa

Maria dan SMPK Kosayu.

Di final, masing-masing melakukan

presentasi untuk tiap bidang MIPA seperti

matematika, biologi, kimia, fisika dan logika.

Sayang, keduanya kurang beruntung. Tim

Marcelina meraih juara III sedangkan Tim

Marcelino sebagai runner-up II. (*)

Laporan : Clara, Tiffany Samantha

UNTUK lomba di Sinlui, anak-anak

ekstra SCC (Santa Clara Choir) san-

gat bersemangat dan antusias. “Mer-

eka rela berlatih lima kali dalam seminggu,

dan sekali latihan bisa 2 sampai 3 jam,” kata

Kak Atta yang didampingi guru Seni Budaya,

Ibu Maria.

Tim SCC mengirim 30 anak

(25 inti dan 5 cadangan) dari

hasil seleksi terhadap 40 anak.

Di lomba menyanyikan 2 lagu,

yang wajib Semanggi Sur-

oboyo dan SCC memilih lagu

bebas Bendera (Cokelat).

Waktu pengumuman, disebut

juara III dan itu bukan Sanclar.

Begitu pula juara II. Eh,

ternyata SCC juara I. “Kaget dong, nggak

nyangka, padahal banyak dari 24 yang ikut itu

lebih bagus,” tutur Kak Atta.

Karena menang, anggota SCC minta trakti-

ran semanggi. Orangtua Stevanus (Evan) me-

nyetujui dan membawa anak-anak menikmati

semanggi. Eh, ternyata rasa semanggi itu

lebih enak dari pizza hut. (*)

Empat lomba dipertandingkan di St Louis exHibition COmpetition Talent (Sinlui Hot), yakni Sains, English Competition,

Debat Sosial dan Paduan Suara. Even ini berlangsung dua hari, 23-24 September

2011.

Debut yang menggembirakan bagi Redemptus Arzde Widartha atau akrab dipanggil Kak Atta. Tampil

memikat dengan baju daerah, tim paduan suara Sanclar, menyabet

juara I di Sinlui HOT.

BoyongJuaraPertama

Lima Kali Seminggu

50 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI VIII TAHUN 2012

51 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Did You Know

TIM arkeolog yang dipimpin Maurizio

Seracini menemukan lukisan ini di

Palazzo Vechio, di balik lukisan mural

karya Giorgio Vasari, pelukis yang wafat di

tahun 1574.

Lukisan berjudul “The Battle of Anghiari”

itu terungkap setelah Seracini menemukan

tulisan “cerca trova” (carilah dan kau akan

temukan) di mural karya Vasari pada tahun

1970an.

“Saya percaya, tulisan itu merujuk pada

sebuah rahasia yang disembunyikan Vasari,”

kata Seracini seperti dikutip Daily Mail, 12

Maret 2012.

Selama 30 tahun, Seracini menggunakan

teknik laser, thermal dan scan radar untuk

mencari tahu makna di balik pesan rahasia

itu. Seracini menemukan pigmen gelap dan

sampel bahan kimia yang digunakan Da Vinci

saat melukis Monalisa.

“Saya telah menjelajah seisi Palazzo

Vechio, ternyata rahasianya ada di balik

fokus utama kami, lukisan mural Vasari. Apa

yang kami temukan ternyata luar biasa,” ujar

Seracini.

Pada 1503, Da Vinci diperintahkan oleh

Gonfaloniere Piero Soderini untuk membuat

lukisan yang menampilkan kemenangan

dalam perang Anghiari. “The Battle of

Anghiari” menjadi saksi bisu peperangan

antara Milan dan tentara Italia yang dipimpin

Republik Florence di tahun 1440.

Saat itu, Florence menjadi sentral kekuatan

Italia dan masih mendominasi percaturan

politik negeri pizza itu hingga ratusan tahun

berikutnya.

Lukisan ini disebut-sebut sebagai salah satu

lukisan Da Vinci yang paling berharga, na-

mun hilang setelah kebakaran besar melanda

Italia abad ke-16. Rupanya, Vasari berhasil

menyelamatkan lukisan ini dengan memban-

gun tembok di depannya, kemudian mengisi

tembok itu dengan mural.

“Kami masih di tahap awal penemuan

lukisan ini, masih banyak riset yang harus

kami lakukan untuk memecahkan misteri ini,”

tutur Seracini kepada National Geographic.

Ya, Leonardo Da Vinci memang penuh

misteri. (*)

Sebuah lukisan karya Leonardo Da Vinci yang hilang selama

400 tahun, akhirnya ditemukan. Lukisan itu tersimpan di tempat penyimpanan rahasia di balik

mural di Florence, Italia.

EmpatAbad

di Balik Mural

51 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI VIII TAHUN 2012

52 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Profile

SATU talenta seni dari sekolah kita. Ni-

kita Limantara mulai mengenal musik

sejak TK A. Kebetulan, di rumahnya

ada keyboard kecil yang sering dimainkan-

nya.

“Lagu pertama kali yang bisa saya mainkan

adalah Happy Birthday. Tapi, saya dibantu

mama,” kata Nikita mengenang masa kecil-

nya.

Memang, mamanyalah yang ikut menga-

jarkan memainkan lagu Happy

Birthday. Sepertinya waktu itu,

mamanya melihat kemampuan

Nikita yang cepat belajar dan

menghafal lagu.

Bahkan, tak tanggung-tang-

gung, Nikita dibawa ke sekolah

musik Melodia ketika menginjak

TK B. Sayangnya, di sini kursus-

nya secara kelompok, sehingga

Mama Nikita merasa kurang.

“Mama memanggil guru privat,”

papar Nikita.

Meski awalnya pegang key-

board, ternyata Nikita lebih suka

meminkan piano. Alasannya

sepele, hanya ingin main piano

seperti Beethoven, Mozart, Cho-

pin, dan lain-lain. Tokoh musik

klasik itu dikenal Nikita karena kebiasaan

papanya memutar lagu-lagu itu sebelum

dirinya tidur malam.

Dari sekian banyak tokoh musik klasik

itu, yang mana paling disukai Nikita? “Oh,

semua tokoh piano klasik saya senangi dan

kagumi. Saya mainkan lagu-lagu dari tokoh

Beethoven, Chopin, Yiruma atau yang lain-

nya. Kecuali lagu-lagu yang menurut saya

kurang menarik membuat saya jadi agak

malas berlatih. Hehehe,” jawabnya.

Sesudah belajar di kursus dan privat, Nikita

berani naik panggung, ikut kompetisi piano.

Yang penting nekat saja tampil, kadang dapat

nomor (juara), kadang tidak. Hal itu tak mem-

buatnya down.

Apapun hasil dari lomba tidak membuat

Nikita lanas malas berlatih. Semua itu malah

membuat saya semakin giat dan tekun

berlatih piano. Iapun rela meluangkan waktu

memberikan pelayanan di paroki atau men-

jadi pengiring misa atau persekutuan doa.

Ngomong-omong, susah nggak main

piano? Nikita tersenyum. “Kalau mau sih,

mudah kok. Tinggal tekun, berlatih tiap hari.

Tidak perlu lama, yang penting setiap hari

harus ada waktu latihan. Dengan ketekunan

dan latihan kita akan semakin terampil,”

tandasnya. (*)

Piano adalah alat musik paling romantis. Banyak orang terpesona dengan

dentingannya. Untuk bermain piano, harus kenal tutsnya. Ada 2 hitam lalu putih, 3

hitam kemudian putih, begitu berulang-ulang.

Mulai dari Happy Birthday

52 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

53 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Profile

Laporan : Thea, Jevina, Rizka, Siennia

KALAU belum mengenal dekat guru

bahasa Inggris kita ini, pasti mengira

sosoknya strict dan nggak seru. Ang-

gapan itu salah besar. Begitu kami berbincang

dengan guru senior in, 28 tahun mengabdi di

SMPK Santa Clara, suasana langsung cair.

Ma’am Evie sangat bersemangat berbagi

pengalaman selama di Santa Clara.

Ia bergabung di usis 29 tahun. Saat itu,

baru saja Ma’am Evie melahirkan anak

pertama. Sejak masuk, satu impian besarnya,

ingin mengharumkan nama Santa Clara.

Tekadnya muncul setelah siswa-siswi meng-

gelar malam seni.

“Waktu mereka mengajukan proposal ke

kantor-kantor untuk acara seperti ini, ada do-

natur yang tanya ‘Santa Clara? Di mana itu?’

Mereka belum mengenal Santa Clara. Jadi,

saya ingin membuat Santa Clara lebih dikenal

masyarakat lewat prestasi-prestasinya,” tutur

Ma’am Evie.

Sejak itu, ia rajin mendorong para murid

mengikuti berbagai lomba guna menunjuk-

kan eksistensi Santa Clara. Tekadnya itu juga

sekaligus balas jasanya terhadap sekolah

yang telah bermurah hati mengirimnya dalam

berbagai seminar dan pelatihan guru.

“Santa Clara itu selalu memberi kesempa-

tan pada para guru untuk terus berkembang.

Saya punya 2 sertifikat dari Cambridge, ya

karena Santa Clara.” ucapnya seraya terse-

nyum.

Selain faktor kesempatan yang diberikan

Santa Clara, alasan lain yang membuatnya

beroleh sejumlah sertifikat adalah sifat dasar

Ma’am Evie yang punya semangat belajar

tinggi.

Setelah lulus SMA, ia melanjutkan pendi-

dikannya ke IKIP Malang jurusan pendidikan

bahasa Inggris dan mendapat gelar sarjana

muda. Lalu tahun 1977, ibu dua putera ini

lulus dari ASMI (Akademi Sekretari dan

Manajemen Indonesia) di Jakarta.

Kemudian pada tahun 2001-2003 Ma’am

Evie mengambil kuliah di Universitas Ter-

buka (UT). “Sebetulnya, bukan mau sekolah

beneran, tapi saya ingin memberi semangat

anak saya yang waktu itu baru lulus SMA,”

terangnya.

Ma’am Evie ingin memberi contoh bahwa

dalam segala kesibukan pekerjaannya, ia ma-

sih bisa bersekolah, apalagi sang anak yang

kegiatannya tidak sepadat ibunya. Hebatnya,

walaupun Ma’am Evie jarang sekali mengeta-

hui materi yang diujikan, toh ia tetap dapat

mengerjakan ujiannya dan mendapat hasil

cukup baik.

Ketika ditanya tentang dirinya akan segera

pensiun, Ma’am Evie menyatakan belum

ada kepastian dan kalau suster yayasan

mengatakan, tenaganya masih dibutuhkan di

Santa Clara, maka Ma’am Evie masih akan

berada di Santa Clara.

Kalau akhirnya benar-benar pensiun,

akankah Ma’am Evie merasa sedih? “Tidak.

Saya tidak akan merasa terlalu sedih. Masih

banyak yang bisa saya kerjakan setelah

pensiun. Saya tidak mau terlalu bersedih.”

ujarnya.

Ma’am Evie berhenti sebentar, lalu

melanjutkan,”Mungkin yang paling akan

saya kangenin adalah suasana kekeluargaan

di ruang guru. Selalu ada saja guru yang

melemparkan bahan candaan, istilahnya open

mic,” ujar guru yang berulang tahun tiap 27

Desember ini.

Kira-kira kegiatan seperti apa yang ingin

Ma’am Evie lakukan setelah pensiun dari

Santa Clara? “Saya itu hobi membaca. Jadi

kepingin jadi penerjemah. Kan lumayan, bisa

baca bukunya orang, nggak bayar, malah

dibayar,” ucapnya lalu tertawa.

Di balik kedisiplinan yang kadang kurang

disukai murid, Ma’am Evie juga figur yang

inspiratif. Mantan guru bahasa Inggris di

Hwa Ind (Kolese Santo Yusuf) Malang ini,

adalah tipe pekerja keras yang tak mudah

menyerah.

Baginya, kesulitan merupakan sebuah tan-

tangan yang harus dikalahkan. Kata-katanya

itu sesuai dengan motto hidupnya : Hidup itu

Perlu Kerja Keras. “Jangan lari dari tantan-

gan, karena tantangan itu harus dikalahkan,”

tegas Ma’am Evie. (*)

Ruangan di samping ruang BK itu cukup luas, kira-kira 5x7 meter. Dua

AC di ruangan itu baru saja menyala. Eveline Anggraeni SPd, atau lebih

dikenal sebagai Ma’am Evie, melayani wawancara kami sembari bekerja

dengan laptopnya.

Tantanganitu Harus

Dikalahkan

53 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

54 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Profile

BELAJARLAH ketegaran dari cewek satu ini. Diumumkan sebagai peraih

medali emas dan ditayangkan berbagai media, tiba-tiba hadiahnya dibatal-

kan sepihak. Kejadian itu tak membuatnya patah semangat atau berhenti

mencintai matematika.

Kepala Alicia menggeleng saat ditanya kelanjutannya protes kepada menteri

pendidikan. “Nggak ada hasilnya sampai sekarang,” katanya mengenang kasus

pada perlombaan Indonesia International Mathematics Competition (IIMC) di

Bali, 18-23 Juli 2011.

Oleh Direktur Pembinaan Sekolah Dasar Ditjen Pendidikan Dasar Kemendik-

nas Ibrahim Bafadal, nama Alicia disebutkan termasuk dalam lima anak yang

menyumbang medali emas untuk tim Indonesia.

Untuk kategori individu jenjang sekolah dasar (SD) bersama 2 temannya,

Anthony William Brian dan Gian Cordana, Alicia meraih emas tapi mendadak

dibatalkan dan digantikan hanya meraih Merit Medal (medali di bawah perunggu,

seperti juara Harapan I).

“Saya sangat kecewa, mestinya kan dapat gold medal saat diumumkan bareng-

bareng sama teman lainnya. Tapi saya nggak kapok dan akan terus ikut perlom-

baan matematika,” ujar Alicia.

Kembali ke soal kecintaan akan matematika, ia menuturkan Kelas 5 dan 6

merupakan masa-masa emas keikutsertaannya lomba matematika. Awalnya, ia

mengikuti perlombaan dari Kelas 5. Bersama Billy ditunjuk mewakili sekolah

untuk Olimpiade Sains Nasional tingkat kecamatan.

Keduanya lolos, termasuk seorang anak dari sekolah lain. Ketiganya lalu

dipanggil penyisihan guna mewakili Kota Surabaya. Alicia masuk tiga besar

bersama Billy dan Michael dari SD Petra 9. Di tingkat provinsi, Billy tersisih dan

tinggal Alicia, Michael dan Firda dari Probolinggo.

“Saya tahu, kami membawa tanggung jawab besar mewakili Jawa Timur. Ham-

pir 3 minggu, kami berlatih di Malang,” ungkapnya.

Saatnya tiba. Pada 1-7 Agustus 2009, tiga wakil Jawa Timur ini berjuang di

Medan dalam ajang Olimpiade Sains Nasional. Mereka diinapkan di Hotel JW

Marriott.

Pada 6 Agustus adalah hari paling menegangkan. “Tak disangka, aku medali

perak, dan Michael dan Firda dapat medali perunggu,” papar Alicia yang di sela

waktu bisa jalan-jalan mengenal Kota Medan.

Sesudah masa-masa manis itu, kini, siswa yang ikut ekstra jurnalistik ini, merasa

lebih kuat untuk berkompetisi di level lebih tinggi. Kecintaan terhadap matematika

sejak Kelas 5 terus membara.

Menurut Alicia, trik termudah menguasai matematika adalah dengan berlatih

mengerjakan. “Matematika itu nggak butuh hafalan. Kalau aku bisa matematika

karena aku biasanya berlatih lebih dulu dari yang lainnya. Kalian pasti bisa,”

jelasnya. (*)

Alumnus SDK Alloysius ini punya segudang prestasi. Pernah ikut lomba matematika dan sains. Alicia Maydeline memang

menyukai pelajaran matematika sejak Kelas 1 SD.

Matematika Nggak Butuh Hafalan

PRESTASI4 Second Runner-Up Team Indonesia International Competition 2011.

4 Mendapat medali Olimpiade Sains Nasional tingkat SD/MI mata pelajaran Matematika.

4 Juara 1 Matematika di Olimpiade MIPA siswa SD/MI Kota Surabaya 2010.

54 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

55 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Article

Maria Magdalena Verawati

[email protected]

ADI masih termenung di meja

belajar. Agenda harian terbuka

lebar. Adi memandangnya. Warna-

warni, tulisan besar kecil, sampai dengan

emoticon berbagai ekspresi. Ibunya pernah

bilang, agendanya tidak layak disebut

agenda, lebih tepat kertas buram karena

penuh corat-coret.

Toh, Adi tetap asyik mencatat di situ.

Dari buka mata sampai menarik selimut di

malam hari. Dari kegiatan sekolah sampai

refreshing. Setiap hari, Senin sampai Min-

ggu, hari efektif atau hari lbur. Pokoknya

semua ditulis.

Apakah kita seperti Adi? Di sekolah ada

yang namanya Buku Tugas. Apakah kita

memanfaatkan dengan maksimal? Sesem-

puran ingatan seseorang, pasti akan lupa

juga. Bila itu terjadi, ada kerugian besar.

Kehilangan kesempatan besar karena lupa.

Harus dapat nilai dibawah KKM karena

lupa kalau hari ini ada jadwal ulangan terus

nggak belajar. Harus ikut remidi karena

waktu ulangan lupa bahan ujinya.

Kalau begitu, mari belajar mengatur

setiap menit dalam hari-hari kita supaya

lebih teratur dan memberikan hasil maksi-

mal walaupun tugas dan ulangan di sekolah

kadang sudah seperti jadwal manggung

para artis.

Pertama, ingat ucapan Nelson Mandela,

tokoh apartheid dari Afrika Selatan. “I

am the master of my fate, and I am the

captain of my soul” (Akulah penguasa atas

nasib hidupku, dan akulah pemimpin atas

jiwaku).

Sebelum mengatur orang lain, mari

belajar mengatur diri kita sendiri. Calon

manajer yang baik adalah selalu punya

catatan atau jadwal tentang yang akan

dilakukan. Ingat, hidup adalah milik kita.

Kedua, zaman sekarang ini zaman narsis,

memuji diri sendiri. Yuuuk sekarang kita

narsisin agenda kita. Mottonya : Cintai

agenda kita seperti kita mencintai diri

kita sendiri. Bawa deh kemana-mana itu

agenda. Hias seindah mungkin. Rajin-rajin

dibuka. Boleh dipamerin ke orang lain.

Ketiga, mari isi agenda kita dengan

menulis semua yang ada hubungannya

dengan jadwal kegiatan kita. Bisa judul ke-

giatan saja, atau judul kegiatan, waktu dan

tempat, atau komplet, judul, waktu, tempat

dan dengan siapa saja berkegiatan.

Yang berbau pribadi silakan tulis di buku

harian, tidak disarankan ditulis di agenda,

mengingat agenda kita bisa ‘jalan-jalan’ ke

mana-mana.

Keempat adalah bagian tersulit, yakni

mematuhi aturan yang kita buat sendiri.

Kenapa sulit? Aturan buatan orang lain saja

sering kita langgar. Kadang kita menggam-

pangkan, nggak papa, cuman sekali, toh

nggak ada yang tahu.

Di hari kita melanggar, tak terasa dam-

paknya. Tapi, bila selalu melanggar dan

menunda, tugas akan menumpuk, bahan

ulangan terasa banyak sekali. Rasa menye-

sal baru ada.

Kelima, saatnya melihat hasil. Kita bisa

memonitor agenda kita selama satu minggu,

kemudian hitung ada berapa hal yang sudah

kita lakukan sesuai jadwal. Apabila semua

terlaksana dengan baik, kita bisa memberi

hadiah kepada diri kita sendiri berupa

melakukan hal-hal yang sangat kita sukai.

Misalnya, baca komik, baca teenlit, main

games atau jalan-jalan bareng teman.

Ini adalah bentuk penghargaan terhadap

diri kita sendiri yang dapat meningkatkan

daya berpikir positif dalam diri. Berawal

dari kita dapat menghargai diri sendiri,

selanjutnya kita dapat menghargai orang

lain dengan baik. (*)

Belajar disiplin, jadi manajer sama dengan kita menanam biji, menyiraminya, tumbuh, berbunga dan berbuah. Berat

untuk memulainya. Lama untuk menumbuhkannya. Tapi bila berbuah tak terkira senangnya.

Belajar Jadi Manajer

55 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

56 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Farewell Party

Oleh : Theresita Indrayana

RASA senang ketika bel istirahat dan

bel pulang, berbeda jauh sama gerutu

waktu bel masuk kelas. Uh, pelajaran

lagi! Sama, kayak suka dukaku selama di

Sanclar ini. Banyak banget kejadian manis,

asem, asin.

Berawal di TKK SanClar, aku mulai

‘berpetualang’ di sekolah ini. Dulu waktu TK,

aku sering ikut kegiatan terutama modeling.

Memang sih, aku sudah ada minat modeling

sejak

masih kecil, mama udah tau hal itu.

Tapi SanClar, yang ngasih wadah untuk

nyalurin hobi itu. Aku diikutsertakan dalam

berbagai lomba peragaan busana. Ini kesan

pertama yang aku dapet kalo inget-inget za-

man dulu.

SanClar knows me, rek! Jelas, masa-masa

di TK kurang bisa diinget. Itu sudah hampi

satu dekade yang lalu. Berlanjut ke SD,

kisahnya masih sama dengan waktu di TK.

Sanclar punya berbagai wadah untuk menyal-

urkan bakat.

Aku tetep aktif di modeling dan diminta

oleh salah seorang guru untuk ikut ekstra

drama-tari-puisi. Dan bukannya nyombong,

aku cukup aktif di kegiatan ini. Lagi-lagi,

aku ngerasa Sanclar benar-benar ngertiin

murid-muridnya.

Lulus SD, sampailah ke SMP, tahap

remaja yang bikin aku jadi lebih ‘perasa’.

Udah lebih tahu, mana kawan, mana lawan.

Apa yang baik, apa yang buruk.

Banyak kisah di SMP, terutama waktu

Kelas 8. Wadah modeling masih ada, tapi aku

nyoba jurnalistik dan berhasil meraih juara

keempat untuk Journalist Blog DetEksi 2k10.

Ini membanggakan, sekaligus jadi salah satu

pengalaman mengesankan selama sekolah di

sini.

Dan masih di Kelas 8, buat aku mencoba

ngebuka diri untuk ngumpulin temen lebih

banyak lagi. Beneran bukan hal yang gam-

pang. Aku tipikal orang yang sulit membaur.

Rasanya selalu aja ada gap (jarak) di antara

aku dan temen baru. Itu sempet jadi perhatian

wali kelasku yang tercinta waktu Kelas 8.

Seneng banget pokoknya waktu wali

kelasku ngasih perhatian kayak gitu. So I got

the point, Sanclar ngertiin muridnya lagi, dan

lagi. Waktu kondisi kesehatanku menurun

sampe sering banget absen sekolah, sekolah

juga ngingetin.

Meski cuman sekadar “Ayo jaga

kesehatan!” atau “Jangan sakit terus

dong..” Itu cukup bikin seneng. Huh,

jadi sedih plus kangen ingetnya.

Sekarang, aku udah ada di grade terakhir di

sekolah Santa Clara. Angkatan 2012, berasa

kayak keluarga, mau lulus rasanya sedih. Tapi

gak lucu juga kalo gak lulus.

Setelah ini, jelas, hal yang sulit untuk

bikin satu angkatan lengkap untuk sekolah di

sekolah yang sama. Pasti semua punya tujuan

sendiri-sendiri. Dan, juga guru-gurunya, ng-

gak bisa dong mendadak nyulik guru Sanclar

buat jadi guruku di SMA nanti.

Kesimpulannya, Sanclar ini sekolah yang

berhasil banget. Berhasil mendidik dan

berhasil bikin suasana sekolah kayak rumah

kedua. For me, Sanclar is my second home,

the teachers are my second parents and my

friends are my second family.

Uh, satu pertanyaan di benakku : Kenapa

Sanclar nggak ada SMA-nya?!! Pasti rame

deh tuh kalo bisa ngumpul lagi. Tapi, apa mau

dikata, bentar lagi udah jadi alumnus.

Nah adek-adek, jangan sia-siakan waktu

belajarmu dan seneng-senengin ya, sekolah

di Sanclar. Sincerely, dari kakak kelasmu,

yang bakal bener-bener kangen sama sekolah

ini. (*)

London bridge is falling down! Itulah judul instrumen yang

ditunggu-tunggu oleh siswa-siswi SMPK Santa Clara setiap harinya.

Lagu itu menandakan bel istirahat, bel pulang, dan tentunya juga bel

masuk kelas.

Sanclar is My Second Home

56 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

57 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Farewell Party

Kata Mereka

Magdalena Suminto : Tiga tahun ber-

sekolah di SMPK Santa Clara ini tentu

banyak pengalaman yang tidak akan

terlupakan baik yang menggembirakan

maupun menyedihkan.

Gembira karena bisa bertemu dan ber-

teman dengan teman-teman yang sangat

menyenangkan hingga akhirnya berakhir

dengan kesedihan jika harus berpisah.

Pengalaman yang berkesan selama 3

tahun ini adalah DBL 2010 dan belajar di

Kelas 9A pada Tahun Ajaran 2011/2012,

khususnya seminggu menjelang Unas

bersama “fighting”. Tiga tahun bukanlah

waktu yang lama. Walau harus berpisah

dengan semuga guru, dan teman, kenan-

gan bersama tidak akan bisa terlupakan.

(*)

Kevin Chris : Kenangan bersama ang-

gota OSIS, latihan bareng anak-anak

SCC, siaran di RRI, lomba di Sinlui,

sampai di Final Party DBL, nggak

bakal dilupakan. Kebahagiaan bersama,

kekecewaan bersama, sampai mengeluh

bersama, yang membuat

kita menerima hal-hal,

pelajaran, pengalaman

baru yang akan diingat

sampai nanti. Semua

itu adalah bagian indah

dari hidupku. Dulu pingin

cepet-cepet lulus,

tapi sekarang masih

ingin tetep di Sanclar.

Tapi apa boleh buat,

semua harus berakhir.

Tahun terakhir di

Sanclar benar-benar

tahun yang berharga.

Untuk teman-teman

Kelas 7 dan 8, makin

banggakan Sanclar

ya! Kalian penerus-

penerus kita. (*)

57 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

58 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Sharing

Giselle Carmelia Aditya

SMAK St Louis 1 Surabaya

KETIKA itu, nggak kebayang. Apalagi, denger cerita kakak-

kakak kelas, yang bilang MOS (Masa Orientasi Siswa) itu,

pasti dibentak-bentak, pelajarannya susah setengah mati,

plus temen-temen belum tentu klop. Gawaaat.

Pada 11 Juli 2011, hari itu, seragam yang aku pakai bukan lagi

putih biru, tapi putih abu-abu. Nervous, gugup, ngeri, seneng,

semua nyampur jadi satu.

Semua kengerianku nggak terjadi. Kelasku jadi juara I waktu

outbound MOS! Aku jadi yakin ada di kelas yang tepat. Seiring

waktu, aku dan teman-teman Kelas X-E, jadi semakin ngerti satu

sama lain.

Setelah berbulan-bulan, aku bisa nemuin temen-temen yang

beneran klop sama aku. Jadi, hari-hariku di sekolah nggak diisi

gerutuan. Hari-hariku diisi rasa curiosity karena nggak sabar

nunggu kegilaan apa yang bakal terjadi.

Dari beberapa bulan terakhir, aku banyak belajar. Pertama,

Don’t be afraid to start. Di lingkungan yang baru, kita nggak

mungkin belum saling kenal. Apa salahnya, ngulurin tangan dan

ngomong, “hei, boleh kenalan?” Hanya saj, jangan jadi orang yang

sok kenal sok dekat alias SKSD.

Kedua, Stay low, but not too low. Nggak ada orang yang suka

orang sombong. Yang rendah hati lebih dihargai dan dianggep.

Tapi, jangan jadi orang yang terlalu ‘rendah’ alias rendah diri.

Ketiga, Friendship has no boundaries. Terkadang, kita merasa

lebih klop bergaul dengan lawan jenis. Ada yang lebih nyaman

dengan sesama jenis. So what? It’s not a big deal!

Seperti kata Christina Aguilera, “I got along better with the guys

than with the girls. Only two girls came up to talk to me. Later I

found out they were telling their boyfriends, ‘If you talk to her, I’ll

kill you.’ It’s always rough with that high school thing”.

Keempat, Don’t complain. Biasanya, kalau kita sudah dapet

tugas atau ulangan numpuk, sering muncul kata-kata : “dulu di

Sanclar nggak gini”.

Wake up, Dude! Mungkin karena sudah biasa bersekolah di

Sanclar, jadi cenderung mbandingin semua sama Sanclar. Padahal,

tempat kita berada sekarang sudah bukan Sanclar.

Kelima, Don’t ever forget where you came from. Kalau sudah

ketemu teman-teman baru, sudah klop, kita cenderung lupa sama

temen-temen yang dulu. Don’t ever do that! Kita nggak akan

seperti kita sekarang kalau bukan karena orang-orang yang dulu

ada di sekitar kita.

Keenam, Pray. Sisihkan waktu sedikit buat Tuhan, bersyukur

atas semua yang udah kita lewatin. Tanpa kita sadari, Tuhan selalu

ada di sekitar kita lewat kasih sayang dan perhatian dari keluarga,

teman, guru, dan orang-orang lain yang ada di sekitar kita.

I think that’s all from me, folks! Good luck, and have fun in high

school! (*)

Waktu masih menjadi bagian keluarga besar SMPK Santa Clara, seringkali aku bersama teman-teman

ngomongin, gimana ya rasanya kalo jadi anak SMA? Gimana, saat bangun dan seragam kita bukan

berlambang Sanclar?

High School Survival

58 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

59 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Sharing

Ivana Hadisaputra

Willoughby Girls High School

Sydney, Australia

AKU memutuskan untuk bersekolah di

Australia karena semua anggota ke-

luargaku sudah terlebih dahulu pergi

untuk bekerja di Negeri Kanguru itu. Sebe-

lum aku berangkat ke Australia, aku sempat

“nganggur” selama setahun menunggu visaku

untuk disetujui. Selama itu, aku membantu

beberapa keluarga dekatku di Semarang,

menjaga kafé milik mereka.

Setelah sampai di Australia, aku masih

menunggu dua minggu untuk memulai seko-

lah karena saat itu sedang liburan semester.

Sebagai international student, sebelum kita

masuk sekolah umum, kita harus masuk seko-

lah khusus bahasa, yang di sini dinamakan

IEC (Intensive English Centre), paling tidak

tiga bulan.

Selama itu, proses pembelajarannya dina-

makan Elicos. Waktu mendaftar di IEC, kita

harus melewati test English Knowledge untuk

menentukan berapa lama kita harus melewati

Elicos sebelum masuk sekolah, sekaligus

menentukan level bahasa Inggris kita.

Setelah aku mengikuti tes itu, kepala

sekolah IEC menyatakan kalau lulus level 4

ESL Scale (English as a Second Language).

Itu level tertinggi bagi murid seumuranku se-

bagai syarat masuk sekolah umum. Menurut

Kepala Sekolah IEC, aku tidak perlu mele-

wati Elicos dan bisa langsung masuk.

Sekolah umum tempatku belajar ini adalah

salah satu Girls School yang terkenal di

Sydney. Setiap hari sekolah dimulai pukul 9

dan berakhir 15.30. Untuk kelas 7-10 (Junior

High School), pelajaran yang diajarkan

adalah enam main subjek (Matematika,

Bahasa Inggris, Science, Sejarah, Geografi,

Health) dan tiga elektif yang bisa kita pilih.

Aku memilih Food Technology, Computer,

dan Visual Art.

Untuk kelas 11-12 (Senior High School),

kita bisa memilih enam subjek yang bisa

mengarahkan kita ke course apa yang akan

dipilih di universitas. Setiap dua bulan sekali,

masing-masing subject memberikan assign-

ment/assessment yang berpengaruh nilai

tengah tahun/akhir tahun.

Waktu pertama kali masuk sekolah, aku

agak shock karena semua pelajaran yang dis-

ampaikan walaupun intinya sama, tapi dalam

Bahasa Inggris yang sangat fluent dan cepat,

terutama untuk science yang istilah-istilahnya

menggunakan benar-benar “English Science”.

Aku juga sempat bingung karena di

Australia ini, hampir setengah penduduknya

adalah imigran dari luar negeri, terutama Asia.

Sayangnya, aku adalah satu-satunya orang

Indonesia di angkatanku. Untuk mengatasi ke-

sulitanku dalam belajar, aku mulai membuka

lagi buku-buku catatan lamaku dan aku ter-

jemahkan kata-kata yang tidak aku mengerti.

Berkat sekolah di Santa Clara, aku bisa

melewati masa-masa sulitku di Australia, bah-

kan sampai tidak perlu sekolah di IEC. Tahun

lalu aku menerima dua Bronze Award untuk

Matematika karena nilaiku termasuk salah

satu nilai tertinggi. Untuk itu, aku mendapat

“promotion” ke kelas yang lebih tinggi

(Extension Math). Semua berkat guru-guru di

Santa Clara yang sudah membantuku.

Jadi, jika kamu ingin sukses bersekolah di

luar negeri, saranku jangan lupa belajar dan

simpan semua catatanmu, karena catatan-

catatan itu pasti berguna bagi kamu. Special

thanks untuk guru-guru dan teman-teman

yang sudah mendukungku, hingga aku bisa

sampai bersekolah di luar negeri. (*)

Tak terasa sudah dua tahun aku meninggalkan sekolah Santa Clara. Aku alumnus SMPK Santa Clara, namaku Ivana. Aku melanjutkan sekolahku di luar negeri setelah lulus SMP, tepatnya di Sydney, Australia.

Shock saatMasuk Pertama

59 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

60 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Short Story

S Audrey Susanto

7B/31

IT is not like people out there

were going to see this old

man, as you see, my car was

kind of special. I’m a CIA agent.

I set it myself so that I could do

my jobs easier. Anyway, just

when his face showed up I knew

that my plan for this day-off was

going to be ruined. It was my

German boss, Rutger Heijnen.

“Agent Williams,” he started.

“Is it you?”

“Yeah, it’s me, General. So,” I

said. “What happened?”

He swept his hand on a-high-

My watch kept buzzing. I quickly got out of the store and

left my groceries which I was about to pay. I ran on my

way to my car and pushed the right button on my watch.

I picked my small remote and switched it on, then the

front glass transformed into a face of a goatee-bearded

man in his fifties, who liked old-fashioned style, but on

the screen, he was wearing a formal suit.

CIA AgentLori Williams

60 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

61 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Short Story

tech-touch screen-board and on

his left there was a man in his

late 20s with messy dark hair

which had red streaks down his

right side. I knew this man.

“Alex Thompson?” I frowned.

“A terrorist bomber, right? He’s

a pro. Travis and I put him in

prison since…when? 3-4 years

ago?”

“Correct.” Rutger said. “A few

minutes ago, an officer called

me. Thompson escaped. Now

we’re trying our best searching

for him. Cops are all on duty.

They sent warnings to all the

people in Virginia. Soon the en-

tire states will know about this.

Helicopters are activated;

we’re doing all we can. One

of our trusted sources said that

Thompson might join Xion.”

I shook my head. “No way.

Xion’s leader is dead. Last year.

Don’t you remember?”

“In fact, I do remember.”

Rutger answered. “Xion’s got

a new one. Sidney Spencer.

She is recruiting the convicted

criminals who escaped from the

prison for the last few years. I

bet she’s looking for Thompson.

He’s a pro bomber.”

It was weird how Xion’s

already got a new leader. Xion’s

like the deadest team of bad

guys in the world. If someone

disturbs them, they’ll kill them

straight away.

“This time,” Rutger continued.

“I want you and Travis to track

Xion down and destroy them, if

possible.”

Travis Weston’s a good part-

ner. I haven’t thought of him

being my possible boyfriend.

We’ve been working for years

that I consider him as my own

brother.”

“Come on, now,” Sidney said.

“Surrender. You have no back-

ups.” Just then Travis did some-

thing unexpected. He slipped his

hand to his belt and pulled his

own gun.

He shot Sidney twice then she

died a second before she hit the

ground. Cops arrived a few

minutes later and Travis was

taken into prison because he

had worked with Xion and had

caused major problems in the

city.

A new head of CIA was cho-

sen. He was old, like Rutger

Heijnen, but he wasn’t Ger-

man. A British man with a light

British accent because he had

lived in the USA for the last

few years. His name was Frank

Delano. Perhaps he could recruit

more agents to cover the dead

ones in the explosion and more

trusted ones.

Things were going normally

and Delano had given me a new

car, more modern than before,

since mine was an old Porsche

61 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

62 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

from the 1800s and it was my

grandfather’s. The car was a Ca-

maro, Chevrolet’s.But unlike the

one in Transformers, it wasn’t

yellow. I suppose it would be

too bright for a CIA agent’s car.

One day, I received a letter

from Delano who asked me to

visit agent Weston in prison.

Delano asked me to told Travis

that he would never be able to

join CIA unless he swears not to

betray the CIA. If Travis betrays

CIA again, he would get a death

sentence.

Well, I consider my visit as a

friendly one, so I agreed. An of-

ficer called Travis from his cell

and he picked his phone. I see

him through the glass as a pris-

oner. Not as a partner we used to

be. I picked my phone.

“Hi.” He called. “How’re you

doing? What makes you come

here?”

“Fine, thanks.” I decided to go

straight to the point. “There’s

a new boss. Frank Delano. He

asked me to tell you that you

still can join the CIA again, but

you had to swear not to betray

CIA again or you’ll get a death

sentence.”

Travis actually raised an

eyebrow. “Stop it.” I said. “I’m

serious. Delano’s serious.”

“Ok.” He said.

“Thanks, by the way,” I said.

“For standing up for me instead

of Sidney that time.”

He sighed. “It’s okay. I knew

you would do the same thing.”

I shrugged. “Fair enough.”

He cleared his throat. “You

know, about what Sidney said,

I guess it’s true. You’re brave,

strong, and confident. You’re re-

ally wise about your choices.”

I decided to think for a while.

Maybe Travis’s been watching

me all the time, but I just didn’t

pay attention. I remembered my-

self as the toughest, most inde-

pendent, most unromantic girl in

school. And I liked it that way.

For me, love was a symptom

of the weak, low-esteemed, and

dependent. You can’t be wise

and in love at the same time.

But maybe now, wisdom doesn’t

seem important anymore. I

remembered John Steinbeck’s

quote which I used as a slogan

for myself.

“You know, Travis,” I said.

“You don’t need to worry about

losing. If it’s right, it happens—

the main thing is not to hurry.

Nothing good gets away.”

Travis actually smiled. “Ok.

See you next time, then. I’ll re-

member the new dude’s offer.”

“His name is Frank Delano.” I

corrected. “Ok then. Bye.”

Then we hung up the phone at

the same time. (*)

Short Story

62 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

63 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

X-tra

Laporan : Anastasia Niken

TERINSPIRASI dari film Harry

Potter yang fenomenal, Michelle

Rasali dan Regina NE mengu-

sungnya dalam kompetisi scrapbook di

Det-Con 2k11 yang diselenggarakan 11-

20 November 2011. Bukunya itu diberi

nama Art of Magic dan berhasil masuk

Top Ten Scrapbook tingkat SMP.

Di scrapbook berbentuk kotak itu

terdapat juga karakter-karakter dalam

film Harry Potter. Ada pula karakter

Dumbledore dan tokoh antagonis

Voldemort.

“Tampilan tokoh baik dan jahat di sini

bisa memberikan pesan kepada kita. Mulai

perjuangan, cinta, pendidikan, hingga per-

sahabatan,” jelas Michelle Rasali.

Untuk ajang ini, sekolah menyertakan

tiga tim. Dua tim lainnya adalah Michella

Theofany dan Bianca Christina dari Kelas

8, serta tim Kelas 9 diwakili Chaterine

Efendy dan Jocellynne Saintz.

“Dari lomba ini, kita belajar untuk ber-

juang dan tidak menyerah. Waktu penger-

jaan terbatas, 5 jam di hari pertama dan 3

jam di hari kedua,” tutur Michella.

Semula orangtua tidak mudah mengiz-

inkan lomba scrapbook karena takut nilai

mata pelajaran menjadi turun. Apalagi,

sebelum lomba, masing-masing tim harus

sering bertemu untuk membahas secara de-

tail konsep sekaligus cara bekerja tercepat

untuk mewujudkan konsep scrapbook itu.

Dana yang dikeluarkan oleh merekapun

tidaklah sedikit namun mereka tetap senang

dan mereka mengaku kalau mereka bisa

mendapatkan banyak teman.

“Rapi adalah hal terpenting dan nomor

satu dalam mengikuti lomba scrapbook,”

tutur Bianca yang sempat menghabiskan

ratusan ribu rupiah hanya untuk berkirim

SMS scrapbook favorit.

Bagaimana dengan dana? Untuk tiga tim

itu, dana yang dibutuhkan lumayan banyak.

Tapi, Jo dan Catherine dibantu Jessica

Claudia punya inisiatif mengampanyekan

‘SUSU TANTE’ alias Sumbangan Sukarela

Tanpa Tekanan. Hasilnya, dipergunakan

untuk mendukung lomba. Selamat ya. (*)

Laporan : Veryl, Surya

TIM SMPK Santa Clara mewakilkan kompo-

sisi Christophorus P, Devina, Thea, Johanna,

dll yang dilatih oleh Bapak Nico. “Walau

cuman juara 8, kami nggak kecewa. Apalagi, kami

memang kurang latihan,” tutur Devina.

Sementara Christo mengakui, hampir semua ang-

gota tim merasa gugup tampil karena jumlah penon-

ton yang sangat banyak dan persaingan cukup ketat.

“Saya sangat senang ikut lomba ini, biarpun sedih

karena gagal menjuarainya,” papar Christo.

Selain berlatih, tim kulintang juga melakukan

beberapa persiapan lain, seperti mempersiapkan

kostum yang akan dipakai dan juga mempersiapkan

mental. Lagu-lagu yang dibawakan ada 2, yaitu 1

lagu wajib dan 1 lagu pilihan. Lagu wajibnya, Mars

Minahasa dan lagu pilihannya adalah Suka-suka.

“Lawan-lawan yang kami hadapi hebat-hebat dan

bagus,” tambah Devina. (*)

Scrapbook adalah kompetisi

baru pengganti custom shoes

di Deteksi Con. Untuk 2k11,

Scrapbook boleh diikuti oleh

siswa SMP dan SMA, dan

lebih dari satu tim setiap

sekolahnya.

Kejuaraan kulintang tingkat internasional. Ya, lomba ini banyak sekolah dari berbagai daerah di

Indonesia, digelar di Batu, Jawa Timur.

BukuKenanganHarry Potter

Kegagalan Bukan Segalanya

63 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

64 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Article

Stefanus Muryadi SAg

Guru Agama SMP Katolik Santa Clara

SISWA yang menerima paket soal

harus berbeda dengan samping kiri,

samping kanan, depan dan belakang.

Tujuannya, agar tidak mudah saling

contekan. Apakah cara itu, anak tidak bisa

mencontek?

Dalam hati kecil saya, sebagai guru, saya

punya impian menempatkan semua ujian,

apapun mata pelajarannya, sebagai bagian

dari pembelajaran. Tak ada yang perlu dita-

kutkan, didewakan, diistimewakan.

Anak-anak mengerjakan ujian dengan

tenang, percaya diri dan jauh dari motivasi

mencontek. Pengawasan dilaksanakan den-

gan proporsional oleh guru yang mengajar.

Itu untuk membantu siswa, bukan demi

pengawasan.

Masyarakat juga membantu penyeleng-

gara pendidikan dengan tidak “mengha-

kimi” sebagai sekolah yang gagal kalau ada

siswanya belum berhasil. Guru tidak dalam

tekanan dari otoritas yang harus memenuhi

target lulus sekian persen.

Kembali ke mencontek. Dalam suatu

Misa Paskah yang bernuansa anak-anak,

romo dalam kotbah bertanya, siapa yang

pernah mencontek? Dengan kepolosannya,

beberapa anak mengacungkan jarinya.

Ketika ditanya mengapa? Ada yang

menjawab takut dimarahi orangtua kalau

nilainya jelek. Saya sendiri setelah memba-

has materi kejujuran, mengadakan ulangan

dan selama anak-anak mengerjakan, saya

menulis di papan tulis “sudah/belum.”

Anak-anak bertanya apa maksudnya?

Saya menjawab, jawab dulu pertanyaan-

nya. Saya sengaja tidak mengawasi ketat.

Setelah kurang lima menit, saya menjelaskan

untuk yang mengerjakan dengan jujur tanpa

mencontek tulis “sudah” dan yang masih

mencotek atau tidak jujur tulis “belum”.

Jawabannya bervariasi. Ada yang

menulis “sudah seratus persen”, ada yang

menulis “belum tapi sedikit”, dan ada yang

menulis “maaf pak, belum”.

Dari dua peristiwa ini, praktik

mencotek di kalangan siswa

masih ada. Sebagai orang

Katolik, bolehkah mencontek?

Apakah mencontek itu berdosa?

Bagaimana kalau nyontek tapi

hanya sedikit?

Tim redaksi Kanisius dalam

buku Paradikma Pedagogi

Reflektif halaman 46 menulis-

kan: “Nyontek menipu, karena

mengaku-aku pekerjaan yang

bukan hasil kerjanya sendiri.

Nyontek tidak adil terhadap

teman-teman karena yang bekerja

keras mendapat nilai jelek, yang

tidak bekerja keras tetapi nyontek mendapat

nilai bagus”.

Ada dua hal negatif mencontek, yaitu

menipu/tidak jujur dan tidak adil. Menurut

Kitab Suci ketidakjujuran akan membawa

akibat yang sangat fatal dan bahkan kema-

tian. (bdk. Kis 5:5).

Kematian ini bukan hanya kematian se-

cara lahiriah akan tetapi kematian jiwa atau

batiniah. Ketidakjujuran bukan hanya me-

nipu diri sendiri dan orang lain, melainkan

juga menipu Allah sendiri (bdk Kis 5:4).

Sifat tidak jujur merusak hubungan

dengan orang lain dan dengan Allah. Orang

yang tidak jujur berarti telah dirasuki oleh

iblis. Ia tidak melaksanakan kehendak Al-

lah, melainkan kemauan iblis.

Tindakan Ananias dan Safira yang diki-

sahkan dalam Kis 5:1-11 merupakan contoh

konkret orang yang mudah mengikuti buju-

kan setan sehingga mereka sepakat berbuat

tidak jujur. Akibat tindakan mereka adalah

kematian (lih Kis 5:10).

Masihkah mau mencotek? Marilah hidup

bangga sebagai siswa, bangga sebagai

orang beriman Kristiani, bangga menjadi

warga Santa Clara yang bebas dari men-

cotek. (*)

Ada yang berbeda dalam Ujian Nasional

(Unas) sejak tahun lalu. Kalau sebelumnya

pelaksanaan untuk setiap mata pelajaran

yang di-Unaskan, dibagi dalam dua paket,

sekarang ini ada lima paket.

Bangga Tidak Mencontek

64 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

65 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Creativity

Oleh : Michelle Rasali

GAMBAR saya yang dipasang

adalah gambar seekor kuc-

ing tanpa spesies yang jelas.

Pokoknya, kucing itu berbulu putih. Saya

memang menggambar hitam putih, karena

sedang malas mewarna.

Saya tidak tahu spesiesnya karena kurang

tahu soal kucing. Yang jelas, kucing itu

bermuka mengerikan. Punya 2 telinga, 2

mata, 1 hidung, dan 1 mulut, dan kumis yang

buannyakk.

Kucing yang saya gambar tidak ada

kakinya. Posisinya sedang melihat keadaan

di luar rumah melalui jendela. Ia menunggu

hujan reda. Dari kaca itu, tercetak pantulan

dari muka si kucing. (*)

Gebyar Kreasi Seni, 14

Januari 2012, tidak hanya

menampilkan ‘nyanyi’ saja. Di

bagian lain, dapat disaksikan

kreatifitas anak-anak di

bidang visual dan penulisan.

Kucing Tanpa Spesies

INILAH dua koran dinding yang punya

‘nilai jual’ kepada pembacanya. Nilai jual

itu terlihat dari pemberian skor terhadap

dua koran dinding karya anak Kelas 7 yang

ikut ekstra jurnalistik.

Dua karya ini disajikan dengan desain yang

lumayan bagus, tertata dengan baik, seolah

benar-benar sebuah koran.

LMAO mengandalkan laporan mengenai

‘Keserakahan’, dengan mewawancarai Pak

Stefanus dan Bu Yayuk. “Orang yang egois

itu biasanya serakah, karena ingin mement-

ingkan diri,” kata Pak Stef.

Sedangkan Bu Yayuk berpendapat,”Orang

bisa serakah karena dia tidak puas atas apa

yang dia punya dan selalu merasa kurang.”

Solusinya, menumbuhkan solidaritas,

memperbesar iman dan takwa. “Kita harus

takut pada Allah,” tukas Pak Stef. “Kita juga

harus punya rasa syukur, menghargai orang

lain,” lanjut Bu Yayuk.

Sedangkan Ne Wall mengangkat tema

‘What Would I Do if I Were Rich’. Siswa

Kelas 8B, Vidjerinalisa mengungkapkan,

kalau dia jadi orang kaya, ingin menabung,

dan membeli barang yang penting saja. “Biar

ndak dikira sombong,” katanya.

Kalau Kris dari Kelas 7C berharap, jika

dirinya kaya, dia akan tetap bekerja keras dan

hidup sederhana saja. “Saya juga akan tetap

menabung,” terang Kris. (*)

LMAO dan Ne Wall

65 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

66 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Our Message

Dari : Miss LiliUntuk : 8 GradersPesan : Makin kompak, and try to be a bet-ter person.

Dari : Mrs SiscaUntuk : Seventh GradersPesan : Simply the best, face a newday and grab the goodness in yourlife. GBU

Dari : SomebodyUntuk : Sheilla AngelinePesan : Smoga lekas dapat pacar ya

Dari : SUntuk : ElainePesan : Tambah pinter dan punya banyak teman.

Dari : Edwina HartantiUntuk : Arek2 Saint-ExPesan : Woi, arek DBL...seng giat latihan. We will be the next champion.

Dari : Stefanny MKUntuk : Kelas 9Pesan : Selamat ya, jadilah kebanggaan orangtua..

Dari : Mrs XUntuk : Bu TutikPesan : Sehat selalu ya bu...

Dari : Pak DoditUntuk : Anak2 SanclarPesan : Rajin belajar, selalu ingat Tuhan...

Dari : LLUntuk : Pak GunawanPesan : Thanks untuk dukungan dan moti-vasinya. GBU always.

Dari : Kak AtaUntuk : Michelle PPPesan : Iringi SCC yaaaa

Dari : Pak HadiUntuk : Teman2 El Paraiso di Lantai IVPesan : Selamat bekerja demi kemajuan mini agro El Paraiso.

Dari : Pak StefanusUntuk : Warga SMPK SanclarPesan : Mari, tingkatkan kejujuran, kedis-iplinan, dan tanggung jawab. GBU.

Dari : ElharUntuk : Siswa siswi SMPK SanclarPesan : Peraturan tetap peraturan, pakai seragam sekolah yang sopan dan rapi.

Dari : Bu YessiUntuk : Anak Kelas 9Pesan : Lanjutkan perjuanganmu, buktikan

bahwa kalian mampu menjadi generasi yang tangguh dan luar biasa.

Dari : @aloysianita (anita)Untuk : D5Pesan : I love u so much, remember 28 Mei 2012.

Dari : Amadea (7B)Untuk : Stefanny (8B)Pesan : Jangan lupa sapunya. Yang rajin ya.

Dari : Someone from 7BUntuk : RR (7B)Pesan : I love u

Dari : Ian 7BUntuk : Bella 7BPesan : Walau aku ndak pinter, otakku encer.

Dari : AdrianUntuk : Alfred, JerryPesan : Fred, jok makan ae. Buat Jerry, jok sok mancung.

Dari : BerlinUntuk : IanPesan : Berani serius???

Dari : Ibu ZulianaUntuk : Seluruh bapak/ibu guru sekolah SanclarPesan : Tetap sabar dan semangat dalam mencerdaskan generasi bangsa.

Dari : Pak BangkitUntuk : Kelas 9Pesan : Conggrat.....and always success.

Dari : 7C/28Untuk : 7D/25Pesan : Ya, Ya, Ya.....

Dari : @oliv_michelleUntuk : Taylor SwiftPesan : I really love your music...i just ask you when you come to Surabaya.

Dari : Laurensia dan Maria AngelaUntuk : JAFD2Pesan : Raih prestasi dan sehat selalu.

Dari : Ibu YayukUntuk : Mitra kerja sekolah SanclarPesan : Selamat bekerja.

Dari : Stefanny 8CUntuk : Bella, Lisa, Shania, Natasya, Prisila 7BPesan : Halo, halo

Dari : Priscilia 7D

Untuk : Saint-exPesan : Pasti jadi champion, selalu se-mangat ya. Go, go Saint-ex.Dari : @oliv_michelleUntuk : BeruangPesan : I love you so much.

Dari : Anak Kelas 9BUntuk : Mr K di 9BPesan : Lebih cepat lebih baik, sebelum diambil orang lain.

Dari : KarinUntuk : Sobat Supit + Esther PipitPesan : @esther, jok lupa bagi otakmu, @pipit, piwuit...piwuit (calling a bird)

Dari : 9B MembersUntuk : Maam ErnyPesan : Senyumnya tetap lebar, tambah cantik, never forget us.

Dari : KarinUntuk : Lana & JocePesan : Meski beda sekolah kita tetap satu..

Dari : Anak 9BUntuk : Mr S 9BPesan : Jangan suka sembunyi-sembunyi, kasihan ceweknya.

Dari : Bu ErnyUntuk : Kelas 9BPesan : Jadilah yang terbaik, di antara yang baik. Keep smilling.

Dari : @teresmoochUntuk : Keziana HaPesan : Cemungudh.....

Dari : @maudysmoochUntuk : St 3V4N usPesan : Gonna miss u.

Dari : CDAL (9B)Untuk : EH (8D)Pesan : I’ll never forget u, so don’t forget me.

Dari : 9B MembersUntuk : Maam ErnyPesan : Don’t cry..cantik kok, apa adanya. Thank u for everything. We love u.

Dari : AndoUntuk : MargarethPesan : Kutunggu ya...

Dari : RichmanUntuk : SienniaPesan : Apa beda panda sama kamu? Panda tinggal di China, kalau kamu tinggal di.....ku

66 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

67 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Our Message

Dari : Camilla Untuk : YSPesan : Apa persamaan kamu sama ma-maku? Sama-sama aku sayang....hehhee.

Dari : Pak HariUntuk : Anak2 JurnalPesan : Thank atas kerja samanya tahun ini...

Dari : Someone (8B)Untuk : Kapek (8B)Pesan : Gak punya rumah ya? Hati me-nerima kost-kostan buat kamu..

Dari : Kevin VebrianUntuk : Angelica DianPesan : Sorry, selama ini gangguin kamu. Miss u.

Dari : ClaraUntuk : Lisa, Diana, Michelle, Vidje, Rosa-line, AgathaPesan : K-pop ‘ers till the end.....wookie milikku.

Dari : MichelleUntuk : Agatha, Clara, Diana, Vidje, Rosa-line, LisaPesan : Smoga persahabatan kita nggak putus.

Dari : JimmyUntuk : SonyaPesan : Kamu tetep cantik.

Dari : AgathaUntuk : Vidje, Rosanline, Diana, Alyssa, Michelle, ClaraPesan : Tambah kompak yo, jok tukaran.

Dari : Burger familyUntuk : Delapan BehhPesan : Jambu itu merah, melati itu hitam, burger family always crazy.

Dari : VaniaUntuk : Adik2 Sanclar (7 dan 8)Pesan : Teruskan prestasi kakak-kakak kelasmu....bangga nama Sanclar...kalau ketemu nyapa ya.

Dari : Vania dan MomoUntuk : C.N.CPesan : Be our best friends forever.

Dari : MomoUntuk : PoohPesan : Good luck buat selanjutnya, keep fighting.

Dari : Bu MariaUntuk : Siswa Kelas 7, 8, 9

Pesan : Asah dan kembangkan terus tal-enta yang datang dari Tuhan, agar menjadi berkat bagi kita semua.

Dari : Bu AgnesUntuk : Semua anak SanclarPesan : Tetap semangat, rajin belajar, untuk jadi terbaik.

Dari : Bu MarUntuk : Anak-anakku Kelas 7APesan : Doaku selalu menyertai perjuan-gan kalian dalam meraih mimpi. Jangan lupakan kebersamaan kita ya...

Dari : Bu AgnesUntuk : Anak-anak Kelas 8BPesan : Rajin belajar, kompak selalu, untuk jadi yang terbaik.

Dari : Bu VeraUntuk : Anak2 Kelas 7, 8, 9Pesan : Cintai biologi, seperti kau mencin-tai dirimu sendiri.

Dari : XXXUntuk : NikodemusPesan : Kamu itu lucu

Dari : XXXXXXXUntuk : XXXXPesan : I love u so much

Dari : AdrianUntuk : Siapa sajaPesan : Coming soon...

Dari : AmadeaUntuk : VenusPesan : Semangat diet ya

Dari : Liam PayneUntuk : USK (Agatha, Vivi, Amel, Nadja, Tere, Faustina, Mary, Laurensia, Audrey)Pesan : Still be directioners...

Dari : Taylor SwiftUntuk : Laurensia dan TeresaPesan : Stay fearless...be swifties forever.

Dari : ViviUntuk : Liam PaynePesan : U mean everything to me

Dari : Niall HoranUntuk : Teresa AvilaPesan : I love u so much

Dari : James HoranUntuk : Teresa Avila, NadjaPesan : I love u so much

Dari : Zayn Malik (one direction)Untuk : Agatha, Amel, Faustina, Nadja,

Laurensia, Mary, Vivi, Audrey, TerePesan : Do not flip your hair, guys...

Dari : TereUntuk : Amel, Nadja, Agatha, Tina, Audrey, Lauren, Mary, ViviPesan : Best friend forever, love u...

Dari : AdelineUntuk : Anak2 Kelas 7BPesan : Semoga sukses, met ketemu di kelas baru

Dari : TereUntuk : AmelPesan : Jok gundam ae, mel...

Dari : LaurensiaUntuk : Agatha, Amel, Faustina, Nadja, Mary, Vivi, Audrey, TerePesan : Helllo USK, stay fearless, be directioners forever...

Dari : Liam PayneUntuk : Agatha, Vivi, AmelPesan : Being the way what you are enough...Thank u for support me until now...

Dari : AmadeaUntuk : PricilliaPesan : Jangan lupakan babe....babe foreber...

Dari : Zayn Javaad MalikUntuk : Laurensia, Faustina, MaryPesan : Thank u for being my best direc-tioners i have ever had...

Dari : XXUntuk : HanvinPesan : Cepat dewasa ya, dan jangan gangguin teman terus.

Dari : SomeoneUntuk : 7DPesan : Selalu semangat ya, jok jadi arek kamseupay, jujur dan nggak sombong.

Dari : Steffi ArdeliaUntuk : Anak2 7DPesan : Fighting, don’t stop study hard.

Dari : SteffiUntuk : Priscil dan MarcellaPesan : You are the best friend

Dari : Steffi & MPUntuk : Felicia BudiPesan : We love u....so much.

Dari : Miroku VerrotteUntuk : Ryu KinoshitaPesan : Baka! Damare! You are the best.

67 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

68 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Our School

Dari : Ryu KinoshitaUntuk : Miroku VerrottePesan : Baka, Damare....Arigato for every-thing. You are my best friend.

Dari : XXXUntuk : Pak BxxxxxtPesan : Pak, jangan males2 nilainya ya, hehehe.

Dari : Mr XUntuk : WilsonPesan : Kau belum membayar utangmu...

Dari : AdityaUntuk : Laoshi VennyPesan : Jangan pelit kasih nilai ya..

Dari : AdityaUntuk : Pak BennyPesan : Tetap sehat Pak, dan menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Dari : AdityaUntuk : Anak2 7CPesan : Maaf ya telah banyak menggang-gu, terutama Amel....

Dari : AdityaUntuk : Anak2 Kelas 7 dan 8Pesan : Selamat atas kenaikan kelas, Tuhan memberkati selalu.

Dari : SomeoneUntuk : StifanPesan : When u were playing basketball, i cannot stop looked at u.

Dari : SomeoneUntuk : ArthurPesan : I am your big fans..good luck in senior high school.

Dari : RichmanUntuk : MTPesan : Stay smile, ndut...

Dari : Jambu merahUntuk : Melati hitamPesan : I love u..terima aku ya.

Dari : Angelica VitaUntuk : KevinPesan : Jelles puoll aku.

Dari : Melita RPUntuk : Ign StifanPesan : Kamu unyu banget....

Dari : BelindaUntuk : KevinPesan : Jangan sama dia terus, aku jelles neh.

Dari : Mr XUntuk : Nancy si ototPesan : Tambah kuat aja

Dari : Anak2 Kelas 7 dan 8Untuk : Kakak2 Kelas 9Pesan : Sukses di tempat baru, jangan lupain kita ya...

Dari : SomeoneUntuk : Camilla Pesan : Miss u...

Dari : Kelas 8 dan Kelas 7Untuk : Kakak Kelas 9Pesan : Do not ever forget us...we will miss u..

Dari : BCP (8B)Untuk : WewePesan : Belajar yang lebih pinter ya..

Dari : Diana TeresaUntuk : William SPesan : Please, sampein maafku ke Tjen Tjen ya. Aku bener2 maaf puollll.

Dari : Arek 8BUntuk : Tim basket cowokPesan : Congrats, menangterus...kalah jangan putus asa.....be Champion DBL pas SMA.

Dari : 7AUntuk : 7APesan : We miss our friendship in 7a...miss u all, hope our friendship never end.

Dari : Mr 22Untuk : AlienaPesan : I am sorry, i had made mistake for u.

Dari : Mr XUntuk : Nancy 8APesan : Aq fans beratmu, you are perfect.

Dari : Christian OwenUntuk : Sally KurniawanPesan : Jangan suka galau ya, alway stay cool and do not give up about love.

Dari : Cowok 9CUntuk : Zita Pesan : Aku suka sekali lihat kamu free throw, keren banget...

Dari : All Sanclar Untuk : DBL Jr 2012Pesan : Keep trying to be a champion, make all happy.

Dari : Gondo

Untuk : Jesika AltheaPesan : Meski aku sering ngejek kamu, jujur sebenernya aku itu..ssssssyyyggg

Dari : VertoUntuk : JacklynPesan : Sudah lama ingin kukatakan....

Dari : Your Secret Admirer (9C)Untuk : Vita 8APesan : Maukah kamu.....

Dari : Seven HeavenUntuk : All SanclarPesan : Thanks, dah diberi kesempatan menghibur selama 3 tahun.

Dari : Fantastic 4Untuk : Kelas 9Pesan : The best thing that have happened to us...meeting u.

Dari : AngelUntuk : TinongPesan : Eh, cepet kurus ya....janjimu kutunggu di SMA.

Dari : Caroline, Nadia, Calvencya, Kristian, Richard (9C)Untuk : All guruPesan : Terima kasih atas bimbingannya selama ini. Semoga makin sabar, tambah gokil, tambah garang menghadapi adik-adik kelas.

Dari : Felicia GiovanniUntuk : TinongPesan : Jangan tambah beratmu ya...

Dari : ButetUntuk : Mama Oline, ponakan Nadia/MemetPesan : @Nadia, kok pipimu makin kontraksi...@mama oline, ayo, kalahkan angelina jolie.

Dari : Persatuan Koloke seduniaUntuk : Nadia, Feli, Emak, Tinong, Icak 9CPesan : Hidup ini bagaikan koloke, mera-sakan asam manisnya hidup.

Dari : Bu ErnyUntuk : Caroline, Kristian, Richard, Nadia, CalvenPesan : Best friends forever

Dari : IcakUntuk : Manyar CommunityPesan : Semoga tambah besar, grupnya abadi, dan jangan pasang foto aneh2.

Dari : Caroline dan TinonkUntuk : Nadia dan Angel ButetPesan : We love u dol...

68 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

69 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Our SchoolDari : ButetUntuk : Yvinne, Shelly, Andrea, Tashya, Aulastine, Paulin, MelodyPesan : Makin imut, makin pinter, makin heboh aja. GBU.

Dari : RichardUntuk : Nadia, Butet, Caroline, TinongPesan : Smoga bisa ngomong ‘R’ tuk Butet, Caroline tambah sabar ya, Nadia tambah cantik deh dan Tinong tambah kaya.

Dari : CarolineUntuk : Diva DanicaPesan : Gud lak buat setahun ke depan.

Dari : The ButetzUntuk : Thesix man/mbak kentirPesan : One for all and all for one.

Dari : Ican herenzzbeudzzUntuk : My junior (cewek)Pesan : Gue tau loe keren, tapi kita bakal pisah, but do not worry, gue selalu ada di hati loe.

Dari : Secret AdmirerUntuk : Ko RichardPesan : Ko, wait for me.....mudah2 an koko makin, biar nyamai aku...

Dari : Toko kue crystalUntuk : KuntiPesan : Akang jangan kabur lagi, kutunggu di toko kue...

Dari : TeresaUntuk : AldiPesan : jok berpaling ke lain hati…

Dari : TereUntuk : AmelPesan : Kamu jelek, tapi aku sayang kamu. Gundam forever...

Dari : AmelUntuk : AgathaPesan : Aku sayang kamu, muahhh.

Dari : AmelUntuk : ViviPesan : Cepet gede yah...

Dari : Bu TutikUntuk : Kelas 7, 8, 9Pesan : Rajin belajar ya, lebih tekun, semoga sukses.

Dari : Bu TutikUntuk : Kelas 7CPesan : Raih cita2 setinggi langit ya

Dari : Pak Haryadi

Untuk : All SanclarPesan : Belajarlah dalam kehidupan dan jadilah yang terbaik.

Dari : Kak AtaUntuk : Santa Clara Choir Kelas 9Pesan : Keep singing, okey..

Dari : LLUntuk : Pak DickyPesan : Thx untuk semua informasi dan nasihat. GBU.

Dari : AmelUntuk : Mary VanessaPesan : Miss u....aha...aha..

Dari : AmelUntuk : TerePesan : Gundameus, love u...

Dari : Mr XUntuk : AmelPesan : Miss u...

Dari : Giselle Untuk : Niall HokonPesan : Bring 1D to Indonesia concert up all night.

Dari : ViviUntuk : AmelPesan : Gundamers, tetep usil, nakal yo...

Dari : Amel dan NadiaUntuk : Nadia dan AmelPesan : waduh...waduh...jleb, jleb, jleb.

Dari : NadjaUntuk : Kantin SanclarPesan : Makanannya jangan mahal2 ya Mbak.

Dari : MeUntuk : Michelle PPesan : Semoga main biolanya sama pianonya, makin ciamik...

Dari : SACUntuk : MP

Pesan : Semoga kawatnya bagus dua tahun lagi.

Dari : SomeoneUntuk : All SanclarPesan : Thx for everything for 3 years. I will always miss anda remember all memories in junior high school.

Dari : Fighting Untuk : Angelica, Rico, MelkiPesan : We gonna miss u, we will be friends forever. Take care..

Dari : Papa Sheline aka Zayn MalikUntuk : Bunda CatherinePesan : I love u bunda..

Dari : PenggemarmuUntuk : LupitaPesan : lup, lup, u.

Dari : Magda, Thea, Angel, Sheline, Stifan, Austin, Melki, Rico, Nico, Tinong.Untuk : Bunda CatherinePesan : Jangan cengeng, bekerja keraslah buat membiayai anak-anakmu.

Dari : FightingUntuk : Fighting Pesan : Keep fighting....hehehhee

Dari : FightingUntuk : Veronica SusantoPesan : Gordo...

Dari : TeresahhUntuk : Pak BennyPesan : Makasih ya Pak, dah ngajar den-gan baik..

Dari : ClaudiaUntuk : Jennifer, Sasa, NerissaPesan : You are sweet in my sweet...

Dari : NatashaUntuk : CNC, Lana, Joce, KarinPesan : Meski pisah sekolah, jok lupa, jaga pertemanan, sering kumpul2 ya...

Dari : Yeremia SUntuk : Helena AudreyPesan : Bakal kangen deh sama kamu

Dari : JesslynUntuk : Tere, Novi, Panci, Cindy, Nikita, Natasha, Inggrid, MomoPesan : Sori ya nek aku punya salah mbek kalian...

Dari : Your Secret AdmirerUntuk : Karin 7APesan : Miss u...

69 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

70 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Cover Story

Laporan : Edward H, Michella, Sally K,

Nancy, Daniel Edgar, Stevanus H

HARI itu, kami sepakati melakukan

pemotretan di Laguna dan Hallo

Surabaya. Hampir seharian, dari pagi

hingga sore pada 13 Maret 2012, tim foto

bekerja mengambil sejumlah gambar di beber-

apa lokasi. Sebelum menemukan kedua tempat

itu, kami harus ‘berjuang’ ke sana kemari.

Tak ketinggalan model yang sudah kami

kontak untuk bergabung. Ada Karin Saraswati

yang bakat dance, Christopher Enrico yang

mahir bola basket, Marvin Jesse yang super

pintar dengan banyak prestasi. Lalu, Bene-

dicta Avena dari tim basket putri, dan Stanley

Sebastian yang mempunyai bakat musik.

Tiba di hutan mangrove Laguna, kami

menelusuri spot foto yang layak. Tim foto

harus rela melalui jalanan berlumpur hingga

sepatu belepotan tanah. Namun, kami tetap

semangat dan hal itu menurut kami sangat

mengesankan.

Ketika kami menemukan spot foto yang

kami anggap layak dan cocok, kami langsung

melakukan pemotretan. Setelah pemotretan,

kami tidak sabar untuk ke rumah salah

satu anggota tim foto (Daniel Edgar) untuk

membersihkan diri dan membersihkan sepatu

kami yang penuh lumpur.

Istirahat sejenak, lantas kami beranjak ke

Apartemen Trillium. Bayangin kami akan lo-

kasi menakjubkan sirna. Ternyata apartemen

itu belum ‘apa-apa’. “Makanya, kalau cerita

lokasi jangan baca di koran,” ledek anggota

tim foto kepada Nancy.

Semua tertawa tapi kembali serius karena

harus mencari lokasi lain. Terpilihlah, Hotel

Majapahit yang direkomendasikan oleh salah

satu dari tim foto. “Ah,” kami semua kaget.

Ternyata, untuk melakukan pemotretan di

sana, kami harus membayar Rp 4,5juta atau

harus ada proposal resmi yang ditandatangani

sekolah.

Wah…wah….nggak jadi deh. Karena be-

berapa kesalahan spot tempat, hampir semua

anggota tim kesal. Apalagi, rasa capek mulai

menyergap, tambah kesal rasanya. Akhirnya,

ada ide untuk menuju Hallo Surabaya di

kawasan Bubutan, Surabaya. Di sana banyak

spot foto yang bagus. Kamipun mengambil

beberapa gambar di sini. (*)

Pembuatan cover (sampul) merupakan salah satu hal penting

dalam proses majalah kita, DIANTARA. Pilihan akan cover depan

sudah kami rencanakan. Tim foto mempertimbangkan dengan

matang, persiapannya, dan kami anggap ini yang terbaik.

Kaget Harus Bayar Rp 4,5 Juta

70 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

71 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Cover Story

Laporan : Jessica Claudia

SENYUM dingin dan tatapan mata

menyipit. Itulah Rico, sebutan untuk

Christopher Enrico dari Kelas 8A. Dia

dipilih karena masuk skuad basket Sanclar

di DBL Jr 2012. “Awalnya, saya menolak,

malu,” kata Rico yang kaget dirinya dipilih.

Hal sama dirasakan Karin Saraswati atau

Karin. Dia juga kaget dan sempat menolak

saat diberitahu Stevanus Hendranata atau

Evan, salah satu anggota tim foto.

Keduanya akhirnya luluh atas ajakan

Evan. Alasannya? “Terpaksa. Kasian Evan,”

jawab keduanya kompak. Kebetulan,

orangtua mereka malah mendukung. Bahkan,

teman-temannya mulai menggoda. “Ada

yang teriak-teriak nyorakin, ada yang ng-

godain,” tutur Rico cengengesan.

Gimana cerita saat hunting? Karin lang-

sung nyerocos. Menurutnya, yang paling

seru waktu kecemplung di hutan mangrove.

“Pulang dari sana, bersih-bersih di rumah

Daniel, tapi sepatunya Nancy aku isi air sam-

pai dia teriak-teriak gitu, mbanyol,” jelasnya

lantas tertawa.

Meskipun menemui berbagai halangan,

tim foto berhasil melaksanakan tugas dan

mereka sangat puas dengan hasilnya. Good

job, Guys! (*)

Di balik pembuatan cover DIANTARA, para model punya cerita tersendiri. Tidak hanya suka, duka pun mereka lewati bersama. Berikut kisah Rico dan Karin.

Luluh atas Ajakan Evan

71 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

72 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Insight

Laporan : Felicia Nadia, Felicia,

Regina NE, Regina NA, Axel,

Tyo, Radityo, Aditya Guncoro

PANGGUNG setinggi kurang

lebih 75 cm, bergelar karpet

merah. Di belakang sebuah

backdrop hitam bertuliskan ‘Spar-

kling Friendship’ Gebyar Kreasi

dan Prestasi. Di depan panggung,

berjajar rapi gamelan yang siap

dimainkan.

Gamelan dan kemudian ku-

lintang memang membuka acara

unjuk kreasi seni yang digagas oleh

anak-anak dari Kelas 9. Dari pukul

07.00 WIB hingga 13.00 WIB,

acara di atas panggung didominasi

‘nyanyian’.

Ada nyanyi duet siswa dan

guru, dance, vocal group, band,

gitar tunggal dan tentu saja, sajian

fashion show. “Tema ini benar-

benar bahan baru, dan baru tahun

ini Santa Clara mengadakan gebyar

seni yang banyak nyanyinya,” kata

Bu Sisca Yovita, salah satu panitia.

Sedangkan pilihan tema Spar-

kling Friendship diambil untuk

menyesuaikan dengan tema Natal

dan Tahun Baru. Tema mengajak

untuk semakin memahami din-

amika persahabatan yang selama

ini hadir dan terbentuk di SMPK

Santa Clara.

Menurut Bu Sisca Yovita, persia-

pan unjuk kreasi seni yang diran-

cang siswa Kelas 9 itu, dimulai jauh

sebelum liburan akhir semester I

2011/2012. Latihan intensif berlaku

untuk pemain drama, vokal group

dan duet nyanyi.

Sedangkan dance dari Kelas 7,

8, dan 9, berlatih sendiri-sendiri.

Mereka ini tetap percaya diri walau

selama latihan tidak didampingi

pelatih. “Kami juga buat sendiri

koreografinya,” kata seorang siswa

yang ikut nge-dance.

Stevanus Diovan Arditosunu

bangga keinginannya menjadi vo-

kalis band terwujud bahkan tampil

dalam Gebyar Kreasi Seni 2012. Ia

dapat tampil bersama teman-teman

sepermainannya.

Secara fisik tak ada persiapan

khusus, hanya ia telah siap mental

di depan cermin agar penampilan-

nya tidak memalukan. “Biar nggak

nervous dan lebih percaya diri,”

kata Dito yang merasa terbantu

dengan bimbingan Pak Horison,

pembina ekstra band.

Gebyar Seni 2012 juga me-

nampilkan talenta baru di bidang

MC. Salah satunya, Laurensia

NW. Dirinya sempat kaget terpilih

menjadi pembawa acara. Soalnya,

sewaktu seleksi, Lauren merasa

tidak siap.

“Waktu itu, ada 2 ulangan,

seabrek tugas dan beberapa ke-

jadian yang benar-benar menguras

tenagaku. Benar-benar aku nggak

mempersiapkan diri untuk seleksi,”

tuturnya.

Setengah jam sebelum tampil

‘membawa acara’, perasaan Lauren

sungguh tidak dapat diekspresi-

kan dengan kata-kata. Tubuhnya

gemeteran. Syukurlah, rekannya,

Reimons Santoso mampu mengim-

bangi sehingga Lauren tidak

kehilangan ide. (*)

Unjuk kreasi seni bertajuk ‘Sparkling

Friendship’, 14 Januari 2012, walau ada

gangguan kecil seperti disk yang tak mau bunyi

ketika dance Kelas 9, dan harus mengganggu

pelajaran buat latihan, tapi acaranya tetap

meriah.

Gebyar Seni, Banyak Nyanyi

72 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

73 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Insight

NAMANYA Bing Bing. Ini stan atau kios di sisi kanan pang-

gung dekat dengan gambar art design. Stan ini menjual tas,

bola karet, bola bekel, gantungan kunci boneka, kartu VIP

mainan, kartu game monopoli dan pernik lainnya.

“Mau yang lain, ada gantungan HP, action figure, silakan pilih,”

kata si penjaga stan.

Bukan kali pertama ini, Bing Bing mengisi stan bazar yang mera-

maikan Gebyar Kreasi Seni 2012 di halaman SMPK Santa Clara.

Di stan makanan, terlihat sajian mi pangsit, pop corn, snack, dan

masih banyak lainnya. Harga paling mahal Rp 15.000. Ada stan

minuman seperti tong ji yang menjual jasmine tea, milk tea, ice tea,

choco tea.

Lalu, ada stan dari sekolah. Yang dipamerkan adalah mading seko-

lah, cerita-cerita menarik, serta beberapa buah komik pendek.

Meirawati Turi Hidayati yang menjaga stan popcorn menawar-

kan dagangannya dengan harga Rp 5.000. Perempuan yang tinggal

di Bratang Gede ini menjaga stan bersama temanya. Ukuran stand

sekitar1,5x1,5 meter.

Dia juga menjual jagung manis yang kecil Rp 4.000 dan jagung

manis besar Rp 7.000. “Maaf, tidak ada diskon,” katanya. (*)

Dari Bola Bekelhingga Popcorn

73 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

74 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Insight

Laporan :

Laurensia NW, Agatha Caroline, Mary

Vanessa

KAMU terpingkal-pingkal nonton

drama ‘Timun Mas’? Kalau ya, arti-

nya normal. Naskah yang awalnya

serius itu digubah menjadi kocak oleh Celine

Tasya. “Naskah ini pernah saya buat Kelas 7

untuk drama kamping pramuka,” tuturnya.

Kecakapannya menyusun dialog diperoleh

karena hobinya membaca novel. Salah satun-

ya novel Hunger Games. “Soalnya, ceritanya

nggak perfect, nggak ngayal, jadinya kayak

lebih real,” kilahnya.

Suka dukapun terjadi saat ia membuat nas-

kah. Sukanya, bangga ternyata bisa jadi juga.

Kalo dukanya, selain membuatnya membu-

tuhkan proses panjang, untuk menjadikan

drama konkret dari naskahnya juga banyak

tantangan.

Untuk mencari pemeran sulit karena ketika

itu sudah liburan sekolah. Tasya harus men-

girim SMS dan mengajak anak-anak yang

terpilih buat latihan.

“Wes gitu, waktunya sudah mepet, jadi

waktu latihannya ya cuma 2-3 mingguan,”

bebernya.

Untuk biaya drama tidak seberapa banyak.

Paling banyak untuk rekaman dan membuat

background. Sedangkan kostum pinjam dari

TK.

Di balik sukses dramanya, Tasya juga

dibantu oleh Citra, sang koreografer dan

juga para tokohnya yang super supergokil, di

antaranya : Tinong (Kristian), Austin, Bobbi

(Evan), Icak (Richard), Nadine, Mak (Caro-

line), Cilla, Jessica, Mega dan Gio. (*)

Siapa nggak kenal Celina Tasya, mantan wakil ketua OSIS ini. Selain bakat story telling , menjadi penyiar radio sekolah, diam-diam piawai membuat naskah drama.

Multitalented Girl

74 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

75 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Insight

Laporan : Beatrix, Cindy, Alicia M

PERSIAPAN seminggu cukup

membuahkan hasil. Pergantian tema

dari harajuku menjadi masquerade

sampai pergantian peserta, menjadi kendala

bagi Theresita (9B) dan Cynthia (9C) se-

laku penanggung jawab acara fashion show

sekaligus pelatih.

“Sulit ngatur anak-anak kelas 7 dan 8,

banyak yang masih malu-malu,” Cynthia.

Kendalanya bukan hanya itu saja.

Topeng yang menjadi keistimewaan tema

fashion show pada hari itu turut membuat

panitia bingung. “Gimana nih ce topeng-

nya..” “Ce belum nemu topengnya ini..”

Tibalah saatnya, satu per satu model-

model cantik dan ganteng melakukan

parade. Topeng siap dengan jas dan gaun,

mereka berjalan dengan anggun dan gagah.

Semuanya bisa serius dan blockingnya

sesuai yang diajarkan.

“Aku sing isin nek pas tampil kayak

orang gendeng gitu,” ucap Calvin Arandy

dari Kelas 9B, yang terkenal usil dan

selengekan selama latihan. “Lagian kan ini

tahun terakhir di SancClar, jadi harus bikin

bangga 9B dan Mam Erny dong, hahaha.”

Akhirnya, pengumuman tiba. Juri model-

ing, menjatuhkan pilihannya kepada pas-

angan Matthew Rajoso-Tri Paramitha CS

(9C) sebagai juara pertama, Calvin Arandy-

Maria Felicia (IX sebagai juara kedua, dan

Billy Gozali-Roseline (8) sebagai juara

ketiga. Penilaian berdasarkan keserasian,

ekspresi, blocking, dan busana.

Miss Sisca, yang menjadi juri sempat

menyayangkan adanya model yang tanpa

pasangan. Namun, ia bangga terhadap

Anita yang tetap bisa tampil penuh percaya

diri. So, untuk teman-teman yang belum

berhasil, ciayo ya.. Next year better! (*)

Berjalan dengan tangan di pinggang mungkin biasa. Berjalan dengan dagu terangkat juga biasa. Namun, apa yang terjadi jika berlenggak-lenggok dengan tangan di

pinggang dan dagu terangkat?

TopengBikin Bingung

75 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

76 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

Our Teachers

Laporan : Alyssa Akane, Marvelia

SAMBIL mengumbar senyum, Pak

Benny mengelus-elus lampu bela-

jar hasil tukar kado. Lampu dengan

tutup warna kuning itu terus dilihat sambil

menebak-nebak siapa pemilik awalnya.

Di bagian lain, Pak Vincent langsung

memainkan alat musik yang diperolehnya. Ia

memukul dengan alat khusus yang disertakan

dalam kado itu.

Begitulah kehebohan Valentine ala guru

Sanclar, pada pukul 14.00 – 14.30 WIB di

Kelas IXB yang diikuti segenap guru, suster

serta beberapa pembina ekstrakurikuler.

Tukar kado, cerita tentang kehidupan cinta

kasih dan menyanyi lagu cinta itulah acara

Valentine guru tahun 2012. Sama seperti para

murid, tukar kado dengan harga minimal Rp

50.000 dan dibungkus koran.

Setelah tukar kado, para guru saling

bertukar cerita, baik manis maupun pahit

yang berhubungan dengan cinta kasih, sambil

membuka kado yang diperolehnya. Kesempa-

tan langka ini dimanfaatkan para guru untuk

mempererat hubungan kekeluargaan di antara

mereka.

Selain lebih meriah, jumlah kado juga

lebih banyak dan MC- nya lebih heboh. Miss

Sisca dan Pak Dodit mampu mengubah sua-

sana hingga cair, tanpa jarak. Semoga, makna

Valentine lebih mengentalkan hubungan para

guru di Sanclar. Selamat. (*)

Masih ingat nggak pada 13 Februari 2012, anak-anak Santa

Clara merayakan valentine bersama. Ternyata, diam-diam

ada valentine untuk guru yang gak kalah serunya.

Lebih Heboh,Kado Lebih Banyak

76 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI 8 TAHUN 2012

5 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI VIII TAHUN 2012

2 DIANTARA MEDIA ANAK SANTA CLARA - EDISI VIII TAHUN 2012