Dian Nur Rahmawati - Karl Fischer

4
Penentuan Kadar Air Metode Kimiawi (KARL FISCHER) Nama :Dian Nur Rahmawati NIM : P27834113015 Prinsip Mentitrasi air dalam sampel dengan larutan Karl Fischer yang terdiri dari iodine,SO 2, piridin dan methanol.Iodine akan direduksi oleh SO 2 dengan adanya piridin dan methanol selama adanya air dalam sampel. Agar reaksi dapat berlangsung baik maka pada sampel ditambahkan indikator metilen biru . Methanol dan piridin digunakan untuk melarutkan iodin dan sulfur dioksida agar reaksi dengan air menjadi lebih baik. Selain itu piridin dan methanol akan mengikat asam sulfat yang terbentuk sehingga akhir titrasi dapat lebih jelas dan tepat. Selama masih ada air dalam bahan,iodine akan bereaksi tetapi begitu air habis maka iodin akan bebas. Pada saat timbul warna iodine bebas ini,titrasi dihentikan.Iodin bebas ini akan memberikan warna kuning-coklat.untuk memperjelas pewarnaan maka dapat ditambahkan metilen biru dan akhir titrasi akan memberikan warna hijau. Reaksi I 2 + SO 2 + 2C 6 H 5 N => C 6 H 5 N.I 2 + C 6 H 5 N.SO 2 C 6 H 5 N.I 2 + C 6 H 5 N.SO 2 +C 6 H 5 N +H 2 O => 2(C 6 H 5 N.HI) + C 6 H 5 N.SO 3 C 6 H 5 N.SO 3 +CH 3 OH => C 6 H 5 N(H)SO 4 CH 3 I 2 dengan metilen biru akan berubah warnanya menjadi hijau. Metode titrasi Dikenal dua macam metode:volumetric dan coulometric a. Volumetrik: Larutan yodium ditambahkan ke dalam pelarut yang mengandung sampel. Kebutuhan yodium equivalen dengan jumlah air. Terdapat dua metode: Satu komponen,dua komponen. Satu komponen: Agen titrasi mengandung semua bahan kimia yang dibutuhkan untuk reaksi

description

karl fischer

Transcript of Dian Nur Rahmawati - Karl Fischer

  • Penentuan Kadar Air Metode Kimiawi

    (KARL FISCHER)

    Nama :Dian Nur Rahmawati

    NIM : P27834113015

    Prinsip

    Mentitrasi air dalam sampel dengan larutan Karl Fischer yang terdiri dari iodine,SO2,piridin dan

    methanol.Iodine akan direduksi oleh SO2 dengan adanya piridin dan methanol selama adanya air

    dalam sampel. Agar reaksi dapat berlangsung baik maka pada sampel ditambahkan indikator

    metilen biru . Methanol dan piridin digunakan untuk melarutkan iodin dan sulfur dioksida agar

    reaksi dengan air menjadi lebih baik. Selain itu piridin dan methanol akan mengikat asam sulfat

    yang terbentuk sehingga akhir titrasi dapat lebih jelas dan tepat. Selama masih ada air dalam

    bahan,iodine akan bereaksi tetapi begitu air habis maka iodin akan bebas. Pada saat timbul warna

    iodine bebas ini,titrasi dihentikan.Iodin bebas ini akan memberikan warna kuning-coklat.untuk

    memperjelas pewarnaan maka dapat ditambahkan metilen biru dan akhir titrasi akan memberikan

    warna hijau.

    Reaksi

    I2 + SO2 + 2C6H5N => C6H5N.I2 + C6H5N.SO2

    C6H5N.I2 + C6H5N.SO2 +C6H5N +H2O => 2(C6H5N.HI) + C6H5N.SO3

    C6H5N.SO3+CH3OH => C6H5N(H)SO4CH3

    I2 dengan metilen biru akan berubah warnanya menjadi hijau.

    Metode titrasi

    Dikenal dua macam metode:volumetric dan coulometric

    a. Volumetrik:

    Larutan yodium ditambahkan ke dalam pelarut yang mengandung sampel. Kebutuhan

    yodium equivalen dengan jumlah air.

    Terdapat dua metode: Satu komponen,dua komponen.

    Satu komponen:

    Agen titrasi mengandung semua bahan kimia yang dibutuhkan untuk reaksi

  • KFT(Karl Fischer Titration): iodine, sulfur dan basa yang dilarutkan dalam

    alkohol/ether

    Media kerja adalah alkohol

    Mudah ditangani dan lebih murah

    Dua komponen:

    Agen titrasi hanya mengandung iodin dan metanol

    Media kerja mengandung sulfur oksida dan basa yang dilarutkan dalam alkohol.

    Proses titrasi lebih cepat tetapi mahal

    b. Columetrik

    Iodin tidak dititrasi tapi dihasilkan dari proses oksidasi Iodida pada anoda dengan

    bantuan elektroda.

    Penentuan kadar air dilakukan dengan mengukur total muatan (Coulomb) dengan rumus:

    Q = A x s

    A = Arus (Ampere)

    s = waktu (detik)

    Q = muatan (Coulomb)

    Dimana 1 mg H2O = 10.72 C

    Pereaksi

    1. Pereaksi Karl Fischer

    Larutkan 133 g Iodine (I2) dengan 425 ml pyridine kering dalam gelas botol kering

    yang bertutup.

    Kemudian tambahkan 425 ml ethylene glycol monomethyl ether kering.

    Dinginkan pada suhu 4 C dalam penangas es dan busakan dengan 102 g -105 g SO2.

    Campurkan hingga merata dan diamkan 12 jam. Pereaksi yang dibuat umumnya sudah

    stabil, tapi perlu distandarisasi setiap satu seri penetapan.

    Masukkan 50 ml formamida dalam gelas Barzelius berukuran 200 ml yang memiliki

    stirer magnetik.

    Titrasi perlahan-lahan hingga mendekati titik akhir hingga penambahan 0,1 ml

    menyebabkan penunjuk bergerak ke kanan titik nol dan bertahan selama 60 detik.

  • Tambahkan dengan cepat 0,250 g - 0,350 g dissodium tartrate. 2H2O. Segera lakukan

    titrasi lagi sampai mencapai titik akhir. Ulangi penentuan dan hitung rata-ratanya :

    mg H2O/mL pereaksi =

    2. Pelarut Karl Fischer

    Campuran metanol anhidrat dan CHCl3 dengan volume yang sama

    (catatan:pereaksi karl fischer juga tersedia secara komersil,sehingga tidak perlu membuat

    pereaksi ,hanya perlu menstabilkan dan menstandarisasi)

    Standarisasi pereaksi Karl Fischer

    Menimbang secara tepat 125 mg H2O dengan menggunakan siring 1 mL

    Kemudian dimasukkan ke dalam 30 ml - 50 ml pelarut yang belum dititrasi

    Titrasi dengan menggunakan pereaksi Karl Fischer sampai mendekati titik akhir dan

    tambahkan 0,1 ml sampai titik akhir tidak berubah selama 1 menit (biasanya > 50 amp)

    Dihitung nilai C= g H2O/ mL pereaksi

    Perlakuan ulangan harus tidak melebihi 0,1 mg H2O/ ml pereaksi.

    Penetapan kadar air dalam sampel

    Sampel ditritrasi dengan larutan/pereaksi Karl Fischer

    Kelebihan iodine yang tak bereaksi dengan air berada dalam bentuk bebas .

    Akhir titrasi memberikan warna kuning-coklat yang bila bercampur indikator metilen

    biru akan berwarna hijau (titrasi dihentikan)

    Perhitungan

    % H2O = 100

    Keterangan

    Dalam pelaksanaannya titrasi harus dilakukan dengan kondisi bebas dari pengaruh kelembaban

    udara. Untuk keperluan tersebut dapat dilakukan dalam ruang tertutup.

    Cara titrasi Karl Fischer ini telah berhasil dipakai untuk penentuan kadar air dalam alkohol, ester-

    ester,senyawa lipida,lilin,pati,tepung gula,madu dan bahan makanan yang dikeringkan.

    Tingkat ketelitiannya lebih kurang 0,5 mg dan dapat ditingkatkan lagi dengan sistem elektroda

    yaitu dapat mencapai 0,2 mg.

  • Bagan Karl Fischer Metode Volumetrik 2 Komponen