Dialog Sgd Konseling

3
DIALOG Perawat : selamat pagi bu, perkenalkan nama saya perawat ayu. Bagaimana bu, ada yang bisa saya bantu? Ny. Reni : Pagi sus, saya merasa stress sus dengan keadaan saya saat ini. Perawat : iya ibu, kalau ibu bersedia, silakan ibu bisa menceritakan ke saya mengenai masalah yang ibu hadapi. Ny. Reni : begini sus, seperti yang sudah suster ketahui saya menderita kanker stadium iv dan harus menjalani kemoterapi. Tiga minggu lalu, saya sudah melakukan kemoterapi yang pertama dan sekarang adalah jadwal kemoterapi saya yang kedua. Tapi saya merasa tidak kuat menahan efek samping dari kemoterapi yang saya jalani. Mual muntah yang saya rasakan sangat hebat dan itu sangat mengganggu saya. Selain itu rambut saya juga jadi rontok. Perawat : oo begitu.. lalu ada lagi bu yang ingin ibu sampaikan? Ny. Reni : itu saja sih sus, tapi itu sudah sangat menyiksa dan saya takut untuk menjalani kemoterapi selanjutnya Perawat : jadi ibu merasa takut menjalani kemoterapi karena ibu tidak tahan dengan efek samping dari kemoterapi tersebut terutama efek mual muntah dan kerontokan rambut. Benar begitu bu? Ny. Reni : iya sus (mengangguk) Perawat : bagaimana mual yang ibu rasakan bu? Apakah ibu tidak bisa makan sama sekali?

Transcript of Dialog Sgd Konseling

Page 1: Dialog Sgd Konseling

DIALOG

Perawat : selamat pagi bu, perkenalkan nama saya perawat ayu. Bagaimana bu, ada yang bisa saya bantu?

Ny. Reni : Pagi sus, saya merasa stress sus dengan keadaan saya saat ini.

Perawat : iya ibu, kalau ibu bersedia, silakan ibu bisa menceritakan ke saya mengenai masalah yang ibu hadapi.

Ny. Reni : begini sus, seperti yang sudah suster ketahui saya menderita kanker stadium iv dan harus menjalani kemoterapi. Tiga minggu lalu, saya sudah melakukan kemoterapi yang pertama dan sekarang adalah jadwal kemoterapi saya yang kedua. Tapi saya merasa tidak kuat menahan efek samping dari kemoterapi yang saya jalani. Mual muntah yang saya rasakan sangat hebat dan itu sangat mengganggu saya. Selain itu rambut saya juga jadi rontok.

Perawat : oo begitu.. lalu ada lagi bu yang ingin ibu sampaikan?

Ny. Reni : itu saja sih sus, tapi itu sudah sangat menyiksa dan saya takut untuk menjalani kemoterapi selanjutnya

Perawat : jadi ibu merasa takut menjalani kemoterapi karena ibu tidak tahan dengan efek samping dari kemoterapi tersebut terutama efek mual muntah dan kerontokan rambut. Benar begitu bu?

Ny. Reni : iya sus (mengangguk)

Perawat : bagaimana mual yang ibu rasakan bu? Apakah ibu tidak bisa makan sama sekali?

Ny. Reni : kalau makan, saya hanya bisa sedikit sedikit sus. Paling baru 3 sendok sudah tidak bisa lagi, karena saya mual.

Perawat : oo. Begitu ya bu. Lalu kalau masalah kerontokan rambut ibu bagaimana? Apa ibu benar-benar merasa terganggu dengan kerontokan yang ibu alami?

Ny. Reni : Ya sus, ini kemo yang pertama saja sudah banyak sekali rambut saya yang rontok, bagaimana kalau saya ikut kemo yang selanjutnya, pasti akan lebih banyak lagi rambut saya yang rontok sus.

Perawat : iya buk saya sudah bisa menangkap penjelasan ibu. Sebelumnya apakah ibu sudah mencari alternative lain untuk mengurangi mual ibu dan menangani kerontokan rambut yang ibu alami?

Page 2: Dialog Sgd Konseling

Ny. Reni : kalau untuk mengurangi mual mungkin saya selalu diberikan makanan dalam keadaan hangat sedikit-sedikit tapi sering. Kalau rontok rambut saya, saya tidak tahu mesti berbuat apa, kesalon pun juga rugi rasanya nanti setelah kemo pasti rontok lagi.

Perawat : ya ibu, itu sudah sagat baik sekali. Memang salah satu cara untuk mengurangi mual adalah dengan mengkonsumsi makanan hangat sedikit sedikit tapi sering. Sehingga kebutuhan nutrisi ibu tetap terpenuhi. Selain itu ada beberapa alternative lain lagi yang mungkin bisa ibu coba untuk mengurangi mual, seperti minuman jahe, makan perment mint atau dengan mendengarkan music yang disukai sehingga ibu bisa rileks. Sedangkan untuk masalah rambut rontok, mungkin ibu bisa memodifikasi penampilan dengan topi atau ibu bisa secara rutin menggunakan vitamin rambut.

Ny. Reni : iya sus, saya akan mencoba saran dari suster.

Perawat : baik buk, mungkin adalagi yang ingin ibu sampaikan pada saya ?

Ny. Reni : tidak sus, itu saja untuk sekarang.

Perawat : baik bu, terimakasih untuk waktunya. Nanti jika ibu ada keluhan lain ibu bisa menghubungi saya atau perawat lain, sehingga kita bisa berdiskusi untuk mencarikan jalan keluar untuk masalah yang ibu alami. Semoga apa yang saya sampaikan tadi bisa bermanfaat untuk ibu.

Ny. Reni : baik sus, terimakasih juga sudah meluangkan waktunya untuk berdiskusi dan memberika saya saran. Semoga saran dari suster bisa mengatasi masalah yang saya alami sekarang

Perawat : baik bu, kalau tidak ada yang ingin ibu sampaikan lagi, kita akhiri pertemuan kita hari ini. Terimakasih bu. Selamat pagi.