Dialog Komunikasi

20
Konsep Umum Komunikasi dan Faktor- Faktor yang Dapat Mempengaruhi Komunikasi Komunikasi Terapeutik dan Teknik Komunikasi Terapeutik Oleh : SGD 1 Rai Rahayu Wiraningsih 1202105001 Kadek Dian Kartika Khrisnayanti 1202105005 Desak Ayu Wulan Mas Suari 1202105010 Ni Putu Rina Puspitasari 1202105015 Gede Eka Wahyudi 1202105008 I Gede Subagia 1202105039 I Made Dian Kharisma Putra 1202105083 Dewa Pt. Gd. Erick Bayu Saputra 1202105085 Putu Venessa 1202105086 Kadek Dwi Wulandari 1202105088

description

bebas

Transcript of Dialog Komunikasi

Konsep Umum Komunikasi dan Faktor-Faktor yang

Dapat Mempengaruhi KomunikasiKomunikasi Terapeutik dan

Teknik Komunikasi Terapeutik

Oleh :

SGD 1

Rai Rahayu Wiraningsih

1202105001

Kadek Dian Kartika Khrisnayanti1202105005

Desak Ayu Wulan Mas Suari

1202105010

Ni Putu Rina Puspitasari

1202105015

Gede Eka Wahyudi

1202105008

I Gede Subagia

1202105039

I Made Dian Kharisma Putra

1202105083

Dewa Pt. Gd. Erick Bayu Saputra1202105085

Putu Venessa

1202105086

Kadek Dwi Wulandari

1202105088

Ni Luh Dwiari Maharthini

1202105090PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

2012Learning Task

1. Dalam berkomunikasi keterampilan mendengar aktif sangat diperlukan, apa saja komponen perilaku mendengar aktif ?

2. Apa perbedaan empati dan simpati? Jelaskan!

3. Situasi:

a. Seorang teman Anda baru saja pulang dari wawancara kerja di sebuah perusahaan dan dia tidak diterima oleh perusahaan tersebut. Padahal pekerjaan tersebut sangat berarti bagi teman Anda karena gaji yang ditawarkan besar dan kesempatan untuk dipromosikan dalam waktu yang singkat. Teman Anda tersebut terlihat sangat sedih hingga menangis.

b. Seorang klien sudah menunggu selama lebih dari satu jam untuk bertemu dengan dokter di sebuah rawat jalan, tetapi dokter sedang menangani kasus kegawatan. Sebagai perawat Anda harus membuat jadwal ulang untuk klien ini. Ketika Anda mendekati klien terlihat tangannya terlipat di dada dan terlihat sangat sangat marah.

Tugas:

Untuk kedua situasi:

Apa yang Anda bisa katakan jika Anda bersimpati?

Coba demonstrasikan bagaimana Anda berempati untuk kedua kasus diatas.

4. Apa yang dimaksud dengar komunikasi paraverbal? Coba berikan contohnya dalam situasi Anda sebagai perawat sehingga dapat berkomunikasi dengan baik!

5. Apa yang dimaksud komunikasi non verbal? Coba Anda berikan contoh komunikasi non verbal yang berbeda dengan budaya Anda!6. Coba jelaskan apa yang dimaksud dengan komunikasi terapeutik dan jelaskan pula teknik-teknik yang digunakan dalam berkomunikasi terapeutik!

7. Buatlah masing-masing sebuah contoh dari teknik-teknik komunikasi terapeutik di atas yang dapat diaplikasikan pada klien dengan situasi sebagai berikut:

Seorang lansia di Panti Werdha menolak untuk makan sejak 2 hari lalu karena sudah seminggu keluarganya tidak mengunjunginya ke panti dan lansia ini juga sering uring-uringan serta tidak bersemangat. Sebagai perawat bagaimana cara Anda supaya lansia ini mau menghabiskan makanannya.Jawaban:

1. Komponen perilaku mendengarkan aktif adalah:

MendengarProses mendengar merupakan aspek fisik (physiological aspect) dar mendengarkan. Mendengar merupakan komponen dasar dari hampir seluruh proses mendengarkan. Pada proses iini suara secara fisik menerpa gendang telinga. Memberikan perhatianProses memberi perhatian termasuk pada aspek psikologis. Memeberikan perahatian merupakan proses penyaringan informasi yang kita dengar dengan informasi yang kita butuhkan untuk diolah lebih lanjut. Kemungkinan pada saat yang bersamaan kita mendengarkan berbagai macam suara yang masuk ke telinga, naun hanya informasi yang diperlukan saja yang mendapatkan perhatian lebih atau menjadi perhatian kita.

MemahamiMendengar dan memberi perhatian belum berarti kita memahami/mengerti apa pesan atau informasi yang disampaikan. Banyak faktor yang dapat memepengaru seseorang untuk dapat mengerti pesan yang didengarnya, namun yang paling utama adalah kesamaan bahasa anatara pengirim pesan dan penerima pesannya. Faktor selanjutnya adalah pengetahuan yang memadai mengenai subjekpesan, latar belakang budaya penerima dan pengirim pesan, isi pesan, kemampuan intelektual penerima pesan.

MengingatMengigat adalah kemampuan untuk mendapatkan kembali informasi yang telah diterima dan telah dipahami. Kemampuan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya berapa banyak informasi diulang, berapa banyak informasi disimpan di otak, serta berapa lama informasi teresebut telah disimpan di otak. Memberikan respon atau umpan balikMemberikan respon atau umpan balik dalam proses mendengarkan merupakan indikator yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah psoses mendengarkan telah berjalan efektif dan sesuai dengan yang diharapkan, serta apakah seseorang itu mendengarkan dengan baik atau tidak. Adanya komponen respon menjadikan proses mendengarkan bukanlah proses yang bersifat pasif.2. Pengertian Simpati : ekspresi perasaan seseorang mengenai keadaan sulit yang lain dan merupakan perasaan perhatian, kesedihan atau rasa kasihan yang ditunjukkan oleh perawat kepada klien dimana kebutuhan klien dilihat dari kebutuhan perawat.

Pengertian Empati: kemampuan untuk mencoba memahami dan memasuki kerangka referensi klien dan merupakan kemampuan merasakan, memahami, dan membagi kerangka referensi klien dimulai dengan masalah yang dihadapi klien.

Perbedaannya:

Dari taraf atau presentase perasaannya. Jika simpati, menunjukan perhatian yang lebih tanpa alasan tertentu. Jika empati, perhatian yang ditunjukkan dengan memberi alasan tertentu. Empati bersifat subjektif sedangkan simpati bersifat objektif. Artinya sikap empati itu hanya perasaan klien saja yang terhanyut ke dalam apa yang diceritakan, namun kita tidak ikut larut kedalamnya tetapi hanya sebatas memahami jadi perasaan yang dirasakan bersifat perseorangan. Berbeda dengan simpati yang mana klien dan konselor dalam hal ini perawat akan merasakan hal yang sama degan klien karena keduanya terhanyut ke dalam cerita klien jadi perasaan antar dua puhak ini dikatakan bersifat umum atau objektif. Empati memberi perhatian yang sama terhadap suka dan duka sedangkan simpati memberi perhatian terhadap perasaan sedih. Secara umum sikap simpati akan muncul saat melihat atau merasakan keadaan yang menyedihkan, mengharukan, ataupun kekejaman. Maka dari itu sikap simpati terkait dengan keadaan duka. Berbeda dengan empati yang dapat muncul saat berada dalam keadaan suka maupun duka. Empati merupakan sikap perawat yang tidak larut dalam perasaan pasien sedangkan simpati adalah sikap dimana perawat ikut merasakan dan larut dalam berbagai perasaan duka si pasien. Empati cenderung memberi pendapat sedangkan simpati memberi pendapat dan lebih memahami keluhan yang berduka.

3. Kondisi A Sikap simpati:Saya: Kenapa kamu murung ?

Teman: Lamaran kerja saya tidak diterima (Saya: Ya ampun, kenapa kok bisa tidak diterima? Padahal kamu kan cocok kerja disana, udah gajinya besar, promosinya juga cepat. Apa sih kurangnya darimu?Teman: tidak tahu

Sikap empati:Saya: Kenapa kamu murung ?

Teman: Lamaran kerja saya tidak diterima (Saya: Sabar ya, mungkin ini belum jodoh di pekerjaanmu. Masih banyak kok pekerjaan lain yang lebih baik dan pantas untuk kamu. Jangan pernah menyerah ya.Teman: Baiklah, terima kasih motivasinyaKondisi B Sikap simpati:Pasien: Kenapa lama sekali dokternya sus ? Saya sudah bosan menunggu

Saya : Saya sebenarnya sudah mengatur jadwal check up untuk ibu tetapi saya tidak mengerti dengan dokternya kenapa tidak tepat waktu seperti ini.Pasien: Duh gimana sih

Sikap empati:Pasien: Kenapa lama sekali dokternya sus ? Saya sudah bosan menunggu

Saya : maaf bu. Mohon bersabar, dokter sedang menangani kasus kegawat daruratan sehingga pemeriksaan ibu harus ditunda sebentar. Ataukah ibu berkenan untuk mengganti dokter lain agar ibu tidak menunggu lebih lama?Pasien: Baik saya ikuti saran suster saja4. Komunikasi verbal adalah komunikasi yang meliputi kata-kata yang diucapkan maupun yang ditulis dimana kata-kata merupakan media atau simbol yang digunakan untuk mengekpresikan ide atau perasaan, menimbulkan respon emosional, atau menggambarkan objek, observasi, kenangan atau kesimpulan. Komunikasi verbal lebih akkurat dan tepat waktu, keuntungannya memungkinkan untuk merespon secara langsung serta keefektifan komunikasi verbal yaitu jelas, ringkas, serta meiliki arti denotatif dan konotatif.Perawat: Selamat pagi bu?

Klien

: Selamat pagi suster

Perawat: Bagaimana kemarin tidurnya bu?

Klien

: Baik susterPerawat : Baik, saya perawat DianNah sekarang saya mau memberikan suntikan antibiotik. Mungkin agak sakit sedikit. Antibiotiknya dimasukkan lewat infus ya bu.Tolong berbaring sebentar dan luruskan tangan anda (Klien: oh ia silahkanSambil menginjeksi antibiotik, pasien diajak berbincang ringan

Perawat: Bagaimana perasaan ibu setelah dirawat selama dua hari ini?

Klien: Sudah lebih baik, saya sudah tidak merasa pusing lagi

Perawat: Wah, bagus kalo begitu ya bu

Nah antibiotiknya sudah saya suntikan semua

Semoga cepat sembuh (Klien: Terimakasih

Perawat: Baiklah sekarang saya permisi dulu ya bu

Nanti siang saya akan kembali lagi untuk melihat kondisi ibu

Atau ibu bisa memanggil saya jika ada yang ibu perlukan

Klien

: Baik suster5. Komunikasi nonverbal adalah transmisi pesan tanpa menggunakan kata - kata dan merupakan salah satu cara yang terkuat bagi seseorang untuk mengirimkan pesan kepada orang lain dapat berupa isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah, metakomunikasi, penampikan personal, intonasi, postur dan gaya berjalan, dan sentuhan.Contoh komunikasi nonverbal yang berbeda dengan budaya Bali antara lain,

Orang barat tidak keberatan jika menggunakan tangan kiri saat memberikan sebuah barang untuk temannya. Orang muslim sebagian ada yang tidak boleh bersentuhan dengan lawan jenisnya.

Budaya oriental cenderung menghindari kontak mata langsung, berbeda dengan budaya Timur Tengah dan Amerika Serikat yang mengartikan kontak mata dapat menunjukkan sebuah kepercayaan. Orang India mengatakan tidak sambil menganggukan kepala dan mengatakan iya sambil menggelengkan kepala.

Karena adanya perbedaan-perbedaan seperti yang disebutkan di atas maka sebagai seorang perawat yang nantinya akan berinteraksi dan berkomunikasi dengan berbagai kebudayaan yang berbeda dengan kebudayaan perawat maka seorang perawat harus mengetahui dan mengkaji terlebih dahulu terhadap kebudayaan-kebudayaan pasiennya.

6. Komunikasi Terapeutik adalah proses penyampaian pesan/lambang yang mengandung makna, yang perlu dipahami bersama oleh pihak-pihak yang terlibat dengan tujuan untuk penyembuhan atau mendorong kesembuhan. Komunikasi terapeutik yang dilakukan perawat dengan kliennya berfokus pada proses kesembuhan klien.Adapun teknik-teknik dalam komunikasi terapeutik antara lain,

1. Bertanya/Questioning

Dalam bertanya dibedakan menjadi open question dan closed question. Open question adalah bertanya yang menayakan sesuatu yang bersifat luas, memberi kesempatan untuk mengeksplorasi lebih banyak. Sedangkan closed question adalah bertanya yang hanyan membutuhkan jawaban singkat dari klien.

2. Mendengarkan/ListeningMendengarkan adalah salah satu proses komunikasi yang termasuk kedalam bagian menerima pesan. Mendengarkan dalam komunikasi terapeutik disamakan dengan listening bukan hearing. Artinya proses mendengarkan tidak hanya mendengar suara secara fisik saja tetapi memberikan perhatian terhadap sesuatu.3. Mengulang/RestatingRestating adalah respon yang berupa pengulangan kembali pikiran utama yang telah diekspresikan atau disampaikan oleh klien. Restating merupakan strategi pendukung listening.4. Klarifikasi/ClarificationClarification merupakan teknik komunikasi terapeutik dengan meminta klien untuk menjelaskan kembali pikiran klien yang tidak jelas atau meminta klien untuk menjelaskan arti dari ungkapannya.5. Refleksi/ReflectionRefleksi adalah teknik untuk mengarahkan kembali ide, perasaan, pertanyaan, dan isi pembicaraan kepada klien.6. Memfokuskan/FocusingTeknik memfokuskan dapat memberikan kesempatan pada klien untuk membahas masalah intinya dan mengarahkan komunikasi klien pada pencapaian tujuan yang diharapkan. Focusing dilakukan juga untuk menghindari pembicaraan yang sudah diluar masalah inti atau sudah tanpa arah dan dapat juga digunakan untuk penggantian topik.7. Diam/SilenceDiam dalam komunikasi terapeutik bukan karena tidak mau memperhatikan klien namun diam disini artinya memberikan kesempatan pada klien untuk mengoganisir tau mengatur pikiran sebelum menjawab pertanyaan dari perawat. Proses diam ini dilakukan dalam beberapa menit.8. Memberi Informasi/InformingInforming merupakan tindakan penyuluhan dari perawat untuk memberikan informasi kesehatan pada klien namun berbeda dengan advice.9. Menyimpulkan/ZummerisingMenyimpulkan dalam hal ini bukan menarik sebuah pernyataan tentang keadaan klien namun lebih untuk membantu klien untuk mengeksplorasi poin penting dari interaksi perawat dan klien.10. Mengubah Cara Pandang/ReframingReframing artinya memberikan cara pandang lain sehingga klien tidak melihat sesuatu dari aspek negatifnya saja.11. EksplorasiEksplorasi merupakan teknik untuk mencari dan menggali lebih jauh lagi tentang masalah klien sehingga dapat diatasi.12. Membagi Persepsi/Sharing PerceptionSharing perception adalah teknik yang dilakukan untuk mengetahui pendapat klien tentang hal yang perawat rasakan atau pikirkan.13. Mengidentifikasi TemaMengidentifikasi tema artinya perawat dapat tanggap terhadap cerita klien dan mampu menangkap tema dari pembicaraan perawat dan klien.14. HumorHumor dapat digunakan untuk menangani pengalaman sebelumnya yang pahit. Namun untuk menyelipkan humor perawat harus melihat faktor-faktor tertentu antara lain, Ketika klien dalam keadaan cemas ringan dan cemas sedang, Harus relevandan konsisten dengan sosial budaya klien.

15. Memberikan Pujian/ReinforcementDengan memberikan pujian maka akan menguatkan perilaku klien untuk proses kesembuhannya.

16. SentuhanSentuhan adalah kontak fisik yang dapat menunjukan perhatian dan kepedulian perawat terhadap klien. Dalam memberikan sentuhan pada klien haruslah sewajarnya saja agar klien tidak merasa terganggu dan disesuaikan dengan sosial budaya klien.17. Menawarkan DiriMenawarkan diri disini artinya perawta menawarkan kehadirannya, perhatian, dan pemahaman tentang sesuatu.7. Seorang lansia di Panti Werdha menolak untuk makan sejak 2 hari yang lalu karena sudah seminggu keluarganya tidak mengunjunginya ke panti dan lansia ini juga sering uring uringan serta tidak bersemangat.Nenek Dian sedang termenung di taman sendirian kemudian datang seorang perawat DesakPerawat: Halo selamat pagi nek?

Nenek

: ah?

Perawat: Selamat pagi?

Nenek

: Oh iya , siapa ya?

Perawat: Saya perawat Desak. Nenek namanya siapa ?

Nenek

: Oh saya, saya nenek DianPerawat: Baiklah nenek Dian saya mau mengobrol sebentar dengan nenek sekitar 20 menit. Apakah nenek bersedia ?

Nenek`: 20 menit saja kan ? iya iyaPerawat: Bagaimana kondisi nenek saat ini? ada keluhan nek?Nenek

: Tidak enak badan dan lemas

Perawat: Kenapa bisa begitu nek ?

Nenek

: Nenek males makan

Perawat: nah itu tau penyebabnya. Kalau nenek mau sehat kan harus makan kan ya ? biar hilang tidak enak badan dan lemasnya

Nenek: Tapi nenek tidak nafsu makan

Perawat: Oh begitu. Nenek dulu sukanya makan apa ?

Nenek: Sayur toge sama tempe penyet

Perawat: Wah kebetulan tadi saya lihat ada yang masak makanan itu tadi di dapur. Saya ambilkan sayur toge, tempe penyet dan nasi ya nek?

Nenek: Nenek sudah tidak suka itu lagi

Perawat: Oh baiklah, lalu nenek suka makanan apa sekarang?

Nenek: Apa ya? Suka teh anget

Perawat: Oh brarti nenek suka minum teh anget ya?

Kalau makanannya nenek sukanya apa?

Nenek: iya, itu tu lo dik ayam yang dijadiin tipis tipis

Perawat: maksud nenek ayam yang disuir ?

Nenek: iyaNenekBaiklah nenek tunggu sebentar ya disini

Nanti saya akan kembali membawakan makanan kesukaannnya nenek

Perawat pergi ke dapur panti dan mengambilkan makanan serta minuman yang disukai oleh nenek. Kemudian kembali lagi ke taman tempat nenek duduk

Perawat: Maap menunggu lama ya nek. Nah ini ada makanan kesukaannya nenek lo.

Ada nasi sama ayam suirnya nek, the angetnya juga ada. Silahkan coba diminum dulu tehnya.

Nenek: Bener ini the anget?

Perawat: Iya nek ini teh anget, coba dulu satu sendok ya nek

Nenek: iya (sambil mencoba teh)Perawat: Nah tehnya enak kan nek. Sekarang ayo coba ayamnya

Nenek: Tapi nenek tidak mau makan

Perawat: Oh begitu ya nek. Tapi saya ini buat khusus untuk nenek, cobain sedikit aja. Saya hanya mau tau masakan saya enak atau tidak.

Nenek: ya ya (memakan ayamnya saja)Perawat: Bagaimana rasanya nek ?

Nenek: Enak kok dik

Perawat: Coba juga dengan nasinya nek. Nenek bisa sendiri atau saya bantu ?

Nenek: Nenek makan sendiri saja

Nenek pun memakan makanan yang disediakan perawat karena makanan yang disajikan adalah makanan kesukaan nenek

Perawat: Nah kalau nenek makannya lahap seperti ini setiap hari pasti nenek tidak akan lemas lagi. Nanti nenek kan bisa melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan dengan teman teman nenek yang lain

Nenek: Iya dik terimakasih makanan dan tehnya ya

Perawat: Baiklah kalau begitu nek. Terimakasi ya nenek sudah mau mengobrol dengan saya dan juga sudah mau makan. Sekarang saya pergi dulu ya nek. Nanti 2 jam lagi saya akan kesini lagi melihat kedaan nenek.

Nenek: Iya dik sama sama.

Simpulan :

Di dalam berkomunikasi dengan klien, kita sebagai perawat harus dapat menerapkan proses mendengarkan aktif dan mengetahui komponen komponen mendengarkan aktif. Selain itu perawat juga menunjukkan sikap empati kepada klien bukan malah sikap simpati. Karena pada intinya sikap empatilah yang akan memudahkan perawat untuk mengatasi permasalah klien, berbeda dengan sikap simpati yang tidak akan memberi solusi terhadap sebuah permasalahan. Komunikasi yang perawat lakukan dengan klien terdiri dari komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal atau paraverbal. Komunikasi verbal adalah komunikasi yang berwujud kata kata baik secara lisan mau[un tulisan. Sedangkan komunikasi nonverbal adalah komunikasi tanpa menggunakan kata kata tetapi dapat berupa isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah, metakomunikasi, penampikan personal, intonasi, postur dan gaya berjalan, dan sentuhan. Didalam proses keperawatan yang dilakukan oleh perawat maka komunikasi yang tepat diguanakan adalah komunikasi terapeutik yaitu komunikasi yang pelaksanaannya berfokus pada kesembuhan klien. Oleh karena itu adanya teknik - teknik tertentu dalam komunikasi terapeutik agar dapat memperoleh informasi yang nantinya akan dapat digunakan dalam proses keperawatan dan penyembuhan klien.DAFTAR PUSTAKAR. Bramantyo, S.E., M.M..2007.Interpersonal Skill.Bogor:Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan BPKP

Fundamental Keperawatan