DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan...

111
1 DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS VIII B SMP PANGUDI LUHUR MOYUDAN TAHUN AJARAN 2017/2018 PADA POKOK MATERI BUNYI DAN GETARAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Disusun oleh : Paskalis Sgraffiare NIM : 121424015 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan...

Page 1: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

1

DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS

VIII B SMP PANGUDI LUHUR MOYUDAN TAHUN AJARAN 2017/2018

PADA POKOK MATERI BUNYI DAN GETARAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Disusun oleh :

Paskalis Sgraffiare

NIM : 121424015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

i

DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS

VIII B SMP PANGUDI LUHUR MOYUDAN TAHUN AJARAN 2017/2018

PADA POKOK MATERI BUNYI DAN GETARAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Disusun oleh :

Paskalis Sgraffiare

NIM : 121424015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 16 Januari 2019

Paskalis Sgraffiare

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

v

LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Paskalis Sgraffiare

NIM : 121424015

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS

VIII B SMP PANGUDI LUHUR MOYUDAN TAHUN AJARAN 2017/2018

PADA POKOK MATERI BUNYI DAN GETARAN.

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan ke dalam bentuk media lain,

mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa

perlu meminta ijin diri saya ataupun memberi royalti kepada saya selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 16 Januari 2019

Yang menyatakan

Paskalis Sgraffiare

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

vi

ABSTRAK

Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa

Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran 2017/2018 Pada

Pokok Materi Bunyi dan Getaran. Skripsi. Program Studi Pendidikan Fisika,

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui kesulitan yang dialami oleh siswa

kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan tahun ajaran 2017/2018 pada pokok

materi bunyi dan getaran, (2) merancang model pembelajaran dalam pengajaran

remedial, dan (3) mengetahui keberhasilan pengajaran remedial yang digunakan

untuk membantu siswa kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan tahun ajaran

2017/2018 pada pokok materi bunyi dan getaran.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksploratif dengan

pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Pangudi

Luhur Moyudan dengan subjek penelitian adalah siswa kelas VIII B. Data

penelitian dikumpulkan dengan instrumen tes awal dan tes akhir.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) kesulitan yang

dialami oleh subjek meliputi kesulitan dalam memahami soal, sehingga jawaban

yang diberikan tidak benar, (2) pengajaran remedial yang dilakukan menggunakan

metode tanya jawab, ceramah dan diskusi, dan (3) keberhasilan siswa setelah

dilakukannya pengajaran remedial mengalami peningkatan dari hasil tes awal,

siswa yang dapat mencapai KKM sebanyak 46%, subjek yang mengalami

peningkatan tetapi belum mencapai KKM sebanyak 27%, subjek yang mengalami

penurunan sebanyak 15%, dan terdapat subjek yang nilainya tetap yaitu sebanyak

12% .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

vii

ABSTRACT

Paskalis Sgraffiare, 2018. The Diagnosis and Remediation of Learning

Difficulties by the Students of Grade VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan in

the Academic Year 2017/2018 in the topic of Sound and Vibration.

Undergraduate Thesis. Physical Education Study Program, Department of

Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and

Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.

This research aims to (1) know the difficulties experienced by students of

Grade VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan in the academic year 2017/2018 in the

topic of sound and vibration, (2) designing models of learning in teaching remedial,

and (3) knowing the success of teaching remedial which was used to help students

grade VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan in the academic year 2017/2018 in the

topic of sound and vibration.

This type of research is exploratory research with qualitative and quantitative

approach. This research was conducted at SMP Pangudi Luhur Moyudan with the

research subjects were students of grade VIII B. Research data collected with

pretest instruments and final test.

Based on the results of the study it can be concluded that (1) the difficulties

experienced by the subject include the difficulty in understanding the question, so

the answer given is incorrect, (2) a remedial Teaching is done using the method of

questioning, lectures and discussion, and (3) student success after he did teaching

remedial experience increased from the initial test results, students can achieve as

many as 46% of KKM, a subject which has increased but has not yet reached the

KKM as much as 27%, subject decline as much as 15%, and there is a fixed value

that is the subject of as much as 12%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Allah Bapa atas segala cinta kasih dan

karunia-Nya sehingga skripsi berjudul Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar

Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran 2017/2018 pada

pokok materi Bunyi dan Getaran ini dapat diselesaikan. Adapun maksud dari

pembuatan skripsi ini guna memenuhi syarat untuk memperoleh gelar sarjana

pendidikan di FKIP Universitas Sanata Dharma. Penulis skripsi ini dapat

terselesaikan berkat bantuan, dukungan, dan saran dari berbagai pihak, oleh karena

itu penulis mengucapkan terima kasih atas dukungan dan bantuan kepada :

1. Tuhan Allah Bapa yang senantiasa selalu menertai, membimbing, dan

memberikan semangat, kesehatan dan menuntun langkah penulis serta

memberikan kekuatan kepada penulis.

2. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd, M.Si selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

3. Dr. Marcellinus Andy Rudhitho, S.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

4. Dr. Ign. Edi Santosa, M.S selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

5. Ir. Sri Agustini Sulandari, M.Si selaku dosen pembimbing yang selalu

meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan pengarahan serta

memberikan saran kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.

6. Drs. Domi Severinus, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang

selalu memberikan semangat dan dukungan.

7. Kepala Sekolah SMP Pangudi Luhur Moyudan.

8. Bapak Purwonggo selaku guru fisika SMP Pangudi Luhur Moyudan atas

partisipasinya sehingga penelitian berjalan dengan lancer.

9. Bapak Ibu dosen dan karyawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

khususnya Prodi Pendidikan Fisika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

ix

10. Siswa – siswi kelas 8 SMP Pangudi Luhur Moyudan.

11. Bapak Djuna Roosedi dan Ibu Lucia T.J, terima kasih atas cinta kasih yang

telah diberikan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangannya sehingga penulis

mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat disusun

dengan baik lagi. Penulis juga berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi

perkembangan ilmu pengetahuan dan dunia pendidikan.

Yogyakarta, 16 Januari 2019

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. iv

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................................... v

ABSTRAK .......................................................................................................... vi

ABSTRACT.......................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... x

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ....................................................................... 3

C. Pembatasan Masalah ...................................................................... 4

D. Rumusan Masalah .......................................................................... 4

E. Tujuan Penelitian .......................................................................... 4

F. Manfaat Penelitian ......................................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................... 6

A. Belajar ............................................................................................ 6

B. Belajar Tuntas ................................................................................ 8

C. Kesulitan Belajar ............................................................................ 9

D. Diagnosis Kesulitan Belajar ........................................................... 12

E. Remediasi ....................................................................................... 24

F. Bunyi dan Getaran ......................................................................... 30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

xi

G. Kerangka Berpikir .......................................................................... 35

BAB III METODE PENELITIAN..................................................................... 37

A. Jenis Penelitian .............................................................................. 37

B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 38

C. Subyek dan Obyek Penelitian ........................................................ 38

D. Variabel Penelitian ......................................................................... 39

E. Metode Pengumpulan Data ............................................................ 39

F. Instrumen Penelitian ...................................................................... 41

G. Prosedur Pengumpulan Data .......................................................... 43

H. Metode/Teknik Analisis Data ........................................................ 44

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, HASIL PENELITIAN, DAN

PEMBAHASAN ................................................................................................. 45

A. Pelaksanaan Penelitian ................................................................... 45

B. Hasil Penelitian .............................................................................. 46

C. Pembahasan ................................................................................... 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 69

A. Kesimpulan .................................................................................... 69

B. Keterbatasan Penelitian ................................................................. 70

C. Saran .............................................................................................. 70

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

xii

LAMPIRAN ........................................................................................................ 72

A. Surat Keterangan Penelitian ........................................................... 73

B. Soal Tes Awal ............................................................................... 74

C. Validasi Soal Oleh Dosen .............................................................. 77

D. Soal Tes Akhir ............................................................................... 78

E. Pedoman Wawancara ..................................................................... 79

F. Wawancara Guru ........................................................................... 80

G. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................................. 83

H. Hasil Tes Awal .............................................................................. 84

I. Hasil Tes Akhir .............................................................................. 88

J. Daftar Hadir Tes Awal ................................................................... 91

K. Daftar Hadir Tes Akhir ................................................................. 92

L. Foto – foto Saat Penelitian ............................................................. 93

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Tes Awal ............................................................... 42

Tabel 4.1 Hasil Tes Awal .............................................................................. 47

Tabel 4.2 Persentase Keberhasilan Tes Awal ............................................... 48

Tabel 4.3 Hasil Tes Akhir ............................................................................. 58

Tabel 4.4 Persentase Keberhasilan Tes Akhir............................................... 59

Tabel 4.5 Keberhasilan Siswa Dalam Tes Awal dan Tes Akhir ................... 66

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sudut Pemantulan Bunyi ............................................................ 33

Gambar 2.2 Struktur Alur Penelitian ............................................................ 36

Gambar 4.1 Diagram Presentase Keberhasilan Siswa ................................... 68

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menurut Crow & Crow (1958) yang dikutip oleh Rohmah Noer (2012),

menyatakan bahwa belajar adalah memperoleh kebiasaan-kebiasaan,

pengetahuan, dan sikap. Kebiasaan, pengetahuan, dan sikap yang diperoleh

merupakan hasil dari belajar dan sifatnya relatif menetap dalam diri individu

yang belajar. Menurut Hintzman seperti yang dikutip oleh Syah Muhibbin

(2008), belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme

(manusia atau hewan) yang disebabkan oleh pengalaman. Jadi, belajar

merupakan suatu proses atau kegiatan mengolah pengetahuan dan pengalaman

untuk memperoleh pengetahuan yang baru berdasarkan pengalaman,

pengalaman manusia berinteraksi dengan orang lain atau lingkungannya.

Belajar menjadi landasan pokok dalam setiap usaha pendidikan.

Sebagai suatu proses, belajar mendapatkan tempat dan perhatian yang besar

dalam dunia pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu sarana manusia

dalam belajar dan berlangsung dalam lingkungan pendidikan yaitu, keluarga,

sekolah, dan masyarakat.

Dalam proses pembelajaran, siswa selalu diarahkan untuk bisa

memahami materi pembelajaran dengan sebaik – baiknya. Selama proses

pembelajaran siswa tidak selalu menyerap informasi sepenuhnya dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

2

Pada mata pelajaran fisika yang memuat banyak konsep ilmiah, seringkali yang

dialami siswa dalam memahami suatu konsep ilmiah sering berbeda dengan

konsep yang dianut oleh para ahli fisika pada umumnya (Suparno, 2013).

Sehingga setelah proses pembelajaran berlangsung tidak sedikit siswa yang

mengalami kesulitan.

Kesulitan belajar yang sering dialami oleh peserta didik tersebut

disebabkan oleh adanya perbedaan-perbedaan di dalam hal kemampuan,

kecerdasan, bakat, minat, dan latar belakang fisik serta sosial masing-masing

murid, maka kemajuan belajar murid dalam satu kelas mungkin tidak sama.

Ada murid yang cepat, cukup, dan ada yang lambat dalam menyerap materi

belajar. Bakat yang dimiliki peserta didik juga memiliki pengaruh yang cukup

besar terhadap hasil belajar seseorang. Hal ini dapat diketahui bahwa siswa

yang kurang berbakat dalam suatu pelajaran tertentu membutuhkan waktu yang

lebih lama dan usaha ekstra untuk menguasai suatu bahan, dibandingkan

dengan siswa yang berbakat dalam pelajaran tersebut. Hal ini sangat

berpengaruh pada ketuntasan siswa dalam memahami konsep.

Ketidakberhasilan dalam proses belajar mengajar untuk mencapai ketuntasan

bahan tidak dapat dikembalikan pada satu faktor, tetapi pada beberapa faktor

yang terlibat dalam proses belajar mengajar.

Namun, setiap murid hendaknya mendapat kesempatan dan pelayanan

untuk berkembang secara optimal sesuai dengan kemampuan, kecerdasan,

bakat dan minatnya. Untuk menghadapi hal – hal tersebut, para guru dan

konselor perlu dilengkapi dengan pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

3

hubungannya dengan pengidentifikasian kesulitan belajar, sebab-sebabnya dan

pelayanan remedialnya.

Dalam kegiatan proses diagnosis kesulitan belajar yang terpenting

adalah menemukan letak kesulitan dan upaya pengajaran perbaikan yang

dilakukan dapat dilaksanakan secara efektif.

Didalam kegiatan belajar mengajar seorang guru terlalu sulit

memperhatikan pengalaman belajar oleh setiap siswa. Hal ini pernah dialami

oleh peneliti sewaktu menempuh program pengalaman lapangan. Peneliti

melihat hasil dari ulangan siswa banyak yang tidak mencapai nilai KKM.

Sehubungan dengan hal ini, peneliti tertarik melakukan penelitian

untuk melihat sejauh mana pemahaman siswa mengenai materi bunyi di SMP

Pangudi Luhur Moyudan karena nilai yang didapat oleh siswa sering kali tidak

mencapai KKM.

B. Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang, peneliti mengidentifikasi beberapa masalah,

diantaranya :

1. Banyak siswa yang mendapat nilai dibawah KKM di setiap tes evaluasi mata

pelajaran fisika.

2. Sebagian siswa mengaku mengalami kesulitan dalam mempelajari materi

bunyi dan getaran.

3. Kegiatan remediasi dilakukan setelah ujian akhir semester.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

4

C. Pembatasan masalah

Permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada upaya menemukan

kesulitan siswa dalam mengerjakan soal-soal fisika tentang bunyi dan upaya

untuk mengatasi kesulitan tersebut dengan melaksanakan pengajaran remedial.

D. Rumusan masalah

Beberapa rumusan masalah berdasarkan latar belakang masalah dan

masalah yang teridentifikasi antara lain :

a. Apa saja kesulitan belajar yang dialami oleh siswa kelas VIII B SMP

Pangudi Luhur Moyudan selama tahun ajaran 2017/2018 pada pokok materi

bunyi dan getaran?

b. Bagaimana proses remediasi yang akan dilakukan untuk mengetahui

kesulitan siswa?

c. Bagaimana pengajaran remedial yang digunakan untuk membantu siswa

kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan tahun ajaran 2017/2018 dalam

mengatasi kesulitan pada pokok materi bunyi dan getaran?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, peneliti ini bertujuan untuk :

a. Mengetahui kesulitan yang dialami oleh siswa kelas VIII B SMP Pangudi

Luhur Moyudan tahun ajaran 2017/2018 pada pokok materi bunyi dan

getaran.

b. Merancang model pembelajaran dalam pengajaran remedial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

5

c. Mengetahui keberhasilan pengajaran remedial yang digunakan untuk

membantu siswa kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan tahun ajaran

2017/2018 pada pokok materi bunyi dan getaran.

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi Siswa

Penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa dalam mengatasi kesulitan

belajar fisika.

2. Bagi Guru

Penelitian ini dapat digunakan untuk menambah wawasan dan memberikan

gambaran dalam mengadakan diagnosis dan remediasi belajar untuk

mengatasi kesulitan siswa dalam belajar fisika.

3. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat menjadi bekal dan pengalaman bagi peneliti untuk

mengadakan diagnosis dan remediasi bagi siswa yang mengalami kesulitan

belajar fisika ketika sudah memasuki dunia kerja sebagai pendidik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Belajar

Belajar merupakan hal terpenting yang harus dilakukan manusia untuk

menghadapi perubahan lingkungan yang senantiasa berubah setiap waktu, oleh

karena itu hendaknya seseorang mempersiapkan dirinya untuk menghadapi

kehidupan yang dinamis dan penuh persaingan dengan belajar, dimana

didalamnya termasuk belajar memahami diri sendiri, memahami perubahan,

dan perkembangan globalisasi. Sehingga dengan belajar seseorang siap

menghadapi perkembangan zaman yang begitu pesat. Belajar menurut

pengertian psikologi merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan

tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam

memenuhi kebutuhan hidupnya.

Belajar adalah suatu proses atau kegiatan mengolah pengetahuan dan

pengalaman yang telah dimiliki individu untuk memperoleh suatu pengetahuan

baru yang berguna bagi kehidupan dimasa yang akan datang. Hasil dari proses

belajar ditandai dengan perubahan sikap dan berkembangnya pengetahuan

yang dimiliki individu yang belajar.

Rohmah Noer (2012) menyatakan bahwa belajar adalah key term, ‘istilah

kunci’ yang paling vital dalam setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar

sesungguhnya tak pernah ada pendidikan. Menurut Syah Muhibbin (2008)

belajar adalah kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat

fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

7

berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan bergantung

pada proses belajar yang dialami siswa, baik di sekolah, di lingkungan rumah,

atau di dalam keluarga.

Di bawah ini dikemukakan beberapa pengertian belajar menurut

beberapa ahli seperti dikutip dalam Buku Psikologi Pendidikan yang ditulis

oleh Syah Muhibbin (2008), antara lain:

1. Menurut Chaplin, belajar dikemukakan dalam dua rumusan. Rumusan

pertama, belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif

menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman. Rumusan kedua, belajar

adalah proses memperoleh respon-respon sebagai akibat adanya latihan

khusus.

2. Menurut Hintzman, belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri

organisme (manusia atau hewan) disebabkan oleh pengalaman yang dapat

mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut.

3. Menurut Reber, belajar merupakan proses memperoleh pengetahuan dan

perubahan kemampuan bereaksi yang relatif langgeng sebagai hasil latihan

yang diperkuat.

4. Menurut Biggs, belajar didefinisikan dalam tiga macam rumusan, yaitu

belajar sebagai kegiatan pengisian atau pengembangan kemampuan

kognitif dengan fakta sebanyak-banyaknya, belajar sebagai proses

“validasi” atau pengabsahan terhadap penguasaan siswa atas materi-materi

yang telah ia pelajari, dan belajar sebagai proses memperoleh arti-arti dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

8

pemahaman-pemahaman serta cara-cara menafsirkan dunia disekeliling

siswa.

Secara umum, belajar dapat dipahami sebagai suatu proses memperoleh

pengetahuan dan perubahan tingkah laku individu berdasarkan pengalaman

dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif..

B. Belajar Tuntas

Belajar tuntas merupakan sistem belajar yang mengharapkan sebagian

besar peserta didik dapat menguasai tujuan pembelajaran secara tuntas dengan

memberikan kualitas pembelajaran yang sesuai dan memberi perhatian khusus

bagi siswa-siswa yang lambat agar menguasai standar kompetensi dan

kompetensi dasar. (“Mastery Learning: Teori dan Praktis”, 2013)

Suwarto (2013) dalam bukunya Pengembangan Tes Diagnostik juga

mengemukakan hal-hal yang berkaitan dengan belajar tuntas, antara lain:

1. Ischak & Warji menyatakan bahwa belajar tuntas adalah suatu sistem

belajar yang mengharapkan sebagian besar siswa dapat menguasai tujuan

instruksional umum dari suatu unit pembelajaran. Tujuan umum

dilaksanakannya prinsip belajar tuntas adalah agar tujuan intruksional

dapat dicapai secara optimal sehingga proses belajar mengajar menjadi

lebih efektif dan efisien.

Departemen Pendidikan Nasional menyatakan bahwa ada empat prinsip

yang utama dalam pembelajaran tuntas, yaitu: (1) kompetensi yang harus

dicapai siswa dirumuskan dengan urutan yang hierarkis; (2) evaluasi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

9

digunakan adalah penilaian acuan patokan, dan setiap komponen harus

diberikan feedback; (3) pemberian pembelajaran remedial serta bimbingan

dimana diperlukan; (4) pemberian program pengayaan bagi siswa yang

mencapai ketuntasan belajar lebih awal.

C. Kesulitan Belajar

1. Pengertian kesulitan belajar

The Board of the Association for Children and Adulth with Learning

Disabilities (ACALD) seperti yang dikutip oleh Abdurrahman (2009)

mengemukakan definisi sebagai berikut:

a. Kesulitan belajar khusus adalah suatu kondisi kronis yang diduga

bersumber neurologis yang secara selektif mengganggu

perkembangan, integrasi, dan/atau kemampuan verbal dan/atau

nonverbal.

b. Kesulitan belajar khusus tampil sebagai suatu kondisi

ketidakmampuan yang nyata pada orang-orang yang memiliki

intelegensi rata-rata hingga superior, yang memiliki sistem sensori

yang cukup, dan kesempatan untuk belajar yang cukup pula. Berbagai

kondisi tersebut bervariasi dalam perwujudan dan derajatnya.

c. Kondisi tersebut dapat berpengaruh terhadap harga diri, pendidikan,

pekerjaan, sosialisasi, dan/atau aktivitas kehidupan sehari-hari

sepanjang kehidupan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

10

Menurut Mulyadi (2010), pada umumnya “kesulitan” merupakan

suatu kondisi tertentu yang ditandai dengan adanya hambatan-hambatan

dalam kegiatan mencapai tujuan, sehingga memerlukan usaha lebih giat

lagi untuk dapat mengatasi. Kesulitan belajar dapat diartikan sebagai suatu

kondisi dalam suatu proses belajar yang ditandai adanya hambatan-

hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar. Kesulitan belajar adalah

kegagalan dalam mencapai tujuan belajar, ditandai dengan prestasi belajar

yang rendah (nilai yang diperoleh kurang dari tujuh puluh lima), yang

terjadi pada proses belajar yaitu kesulitan materi pelajaran. Proses itu tidak

dapat diamati, namun dapat diketahui atau disimpulkan melalui jawaban

siswa atau soal-soal tes.

Suwarto (2013) mengemukakan pendapat bahwa kesulitan karena

mata pelajaran mungkin berkenaan dengan keabstrakan konsep. Suatu

mata pelajaran yang bersifat hierarki, yaitu dimulai dari yang paling

mudah hingga yang paling sukar akan memerlukan pemahaman yang

berkesinambungan. Apabila kesulitan di suatu konsep yang mendasar

tidak segera diatasi, maka akan menimbulkan kesulitan untuk memahami

konsep yang berikutnya.

Dalam buku Pengembangan Tes Diagnostik karangan Suwarto

(2013), Djamarah mengemukakan bahwa adanya kesulitan belajar siswa

dapat dilihat dari gejala sebagai berikut: (1) menunjukkan prestasi belajar

rendah (di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompok siswa di

kelas); (2) hasil belajar yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

11

dilakukan; (3) lambat dalam mengerjakan tugas-tugas; (4) sikap yang

menunjukkan kurang wajar; (5) menunjukkan tingkah laku yang tidak

seperti biasanya ditunjukkan kepada orang lain.

2. Komponen utama kesulitan belajar

Lovit (1989) seperti yang dikutip oleh Runtukahu & Selpius

Kandou (2014) mengemukakan beberapa komponen kesulitan belajar

yang utama adalah sebagai berikut:

a. Perhatian

Perhatian adalah kemampuan untuk memilih stimulus (rangsangan)

dari sekian banyak stimulus ia dapat belajar. Kesulitan belajar terkait

respons pada stimuli apa saja yang dihadapinya. Jika siswa tidak

mampu memilih stimulus yang menunjang belajar, ia tidak tahan

belajar dan tidak dapat memusatkan perhatian pada belajar

b. Mengingat (memory)

Mengingat adalah kemampuan untuk meningkatkan apa yang telah

didengar, dilihat, dan dialami waktu belajar. Kesulitan belajar

biasanya kurang atau tidak mampu dalam mengingat kembali apa

yang telah dipelajari.

c. Persepsi

Ketidakmampuan untuk mengerti melalui terjemahan simbol

menyebabkan gangguan orientasi kiri-kanan, orientasi spasial, dan

belajar motorik serta melihat satu objek secara menyeluruh walaupun

yang disajikan adalah bagiannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

12

d. Berpikir

Kesulitan utama dalam operasi kognitif ialah adanya kelainan dalam

berpikir, seperti pemecahan masalah, pembentukan konsep, dan

asosiasi. Pemecahan masalah fisika membutuhkan kemampuan

membuat analisis dan sintesis, yaitu perilaku yang dapat membantu

anak mengadakan respons atau beradaptasi dengan situasi baru.

Pembentukan suatu konsep sangat tergantung pada kemampuan

mengklasifikasi objek dan peristiwa.

e. Bahasa

Kelainan jenis ini banyak ditemukan pada anak berkesulitan belajar

yang tidak dapat berbicara dan tidak dapat mengadakan respons

terhadap suatu perintah atau pernyataan verbal seperti yang dilakukan

anak-anak normal.

D. Diagnosis Kesulitan Belajar

Diagnosis kesulitan belajar adalah proses menentukan jenis dan

penyebab kesulitan serta alternatif strategi pengajaran remedial yang efektif

dan efisien. (Abdurrahman, 2009)

1. Prinsip diagnosis

Ada beberapa prinsip diagnosis yang perlu diperhatikan oleh guru bagi

anak berkesulitan belajar. Menurut Abdurrahman (2009) prinsip-prinsip

tersebut adalah :

a. Terarah pada perumusan metode perbaikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

13

Diagnosis hendaknya mengumpulkan berbagai informasi yang

bermanfaat untuk menyusun suatu program perbaikan atau program

pengajaran remedial.

b. Efisien

Diagnosis kesulitan belajar sering berlangsung dalam jangka waktu

yang lama. Hal semacam ini dapat menjemukan, sehingga dapat

berpengaruh buruk terhadap motivasi belajar anak. Diagnosis

hendaknya berlangsung sesuai dengan derajat kesulitan anak.

c. Menggunakan catatan kumulatif dan memperhatikan berbagai

informasi yang terkait.

Catatan kumulatif dibuat sepanjang tahun kehidupan anak di sekolah.

Catatan semacam itu dapat memberikan informasi yang sangat

berharga dalam pengajaran remedial. Informasi tersebut dapat

digunakan sebagai landasan untuk menentukan pengelompokan yang

sesuai dengan tingkat kesulitan belajar anak.

d. Valid dan reliabel

Dalam melakukan diagnosis hendaknya digunakan instrumen yang

dapat mengukur apa yang seharusnya diukur (valid) dan instrumen

tersebut hendaknya juga yang dapat diandalkan (reliable). Informasi

yang dikumpulkan hendaknya hanya yang tepat, yang dapat dijadikan

landasan dalam menentukan program pengajaran remedial.

e. Penggunaan tes baku (kalau mungkin)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

14

Tes baku adalah tes yang telah dikalibrasi, yaitu tes yang telah teruji

validitas dan reliabilitasnya. Berbagai tes psikologis terutama tes

inteligensi umumnya merupakan tes baku yang telah diuji validitas

dan reliabilitasnya. Tetapi tidak demikian halnya dengan tes prestasi

belajar yang umunya dibuat guru. Di Indonesia tes prestasi belajar

yang baku masih merupakan barang langka, lebih-lebih yang dapat

digunakan untuk mendiagnosis kesulitan belajar. Hal ini mungkin

disebabkan oleh karena menyusun tes baku lebih sulit dan

memerlukan biaya tinggi dibandingkan dengan tes hasil belajar biasa.

f. Penggunaan prosedur informal

Guru hendaknya memiliki perasaan bebas untuk melakukan evaluasi

dan tidak terlalu terikat secara kaku oleh tes baku. Di negara yang

masih belum banyak dikembangkan tes baku, hasil observasi guru

memegang peranan yang sangat penting untuk menegakkan diagnosis

kesulitan belajar anak. Dari observasi informal sering dapat diperoleh

informasi yang bermanfaat bagi penyusunan program pengajaran

remedial.

g. Kuantitatif

Keputusan-keputusan dalam diagnosis kesulitan belajar hendaknya

didasarkan pada pola-pola sekor atau dalam bentuk angka. Bila

informasi tentang kesulitan belajar telah dikumpulkan, maka

informasi tersebut harus disusun sedemikian rupa sehingga sekor-

sekor dapat dibandingkan. Hal ini sangat berguna untuk mengetahui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

15

kesenjangan antara potensi dengan prestasi belajar anak saat

pengajaran remedial akan dimulai. Informasi yang kuantitatif juga

memungkinkan bagi guru untuk mengetahui keberhasilan pengajaran

remedial yang diberikan kepada anak.

h. Berkesinambungan

Kadang-kadang anak gagal mencapai tujuan pengajaran remedial

yang telah dikembangkan berdasarkan hasil diagnosis. Dalam

keadaan semacam ini perlu dilakukan diagnosis ulang untuk landasan

penyusunan program pengajaran remedial yang lebih efektif dan

efisien. Dengan demikian, diagnosis dilakukan secara

berkesinambungan untuk memperbaiki atau meningkatkan efektivitas

dan efisiensi program pengajaran remedial.

2. Prosedur dan teknik diagnosis

Langkah-langkah pokok prosedur dan teknik diagnosis kesulitan

belajar menurut Entang (1984) antara lain sebagai berikut:

a. Langkah 1: Identifikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar.

Langkah yang dapat ditempuh dalam mengidentifikasi siswa yang

diperkirakan mengalami kesulitan belajar yaitu: menandai siswa

dalam satu kelas atau satu kelompok yang diperkirakan mengalami

kesulitan dalam belajar baik yang sifatnya umum maupun yang

sifatnya lebih khusus dalam mata pelajaran tertentu; atau dengan

teknik-teknik meneliti nilai ujian yang tercantum dalam catatan

akademik, menganalisis hasil ujian dengan melihat tipe kesalahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

16

yang dibuatnya, observasi pada saat pembelajaran, memeriksa buku

catatan pribadi, dan melaksanakan sosiometris untuk melihat

hubungan sosial psikologis yang terdapat pada para siswa.

b. Langkah 2: Melokalisasikan letaknya kesulitan (permasalahan).

Setelah menemukan kelas atau individu siswa yang diduga mengalami

kesulitan belajar, maka selanjutnya yang perlu ditelaah adalah:

1) Dalam mata pelajaran (bidang studi) manakah kesulitan itu

terjadi.

Hal ini bisa dilakukan dengan mendekati kesulitan belajar pada

bidang studi tertentu, sehingga menjawab persoalan apakah

kesulitan itu terjadi pada beberapa atau hanya salah satu bidang

studi tertentu saja.

2) Pada kawasan tujuan belajar (aspek perilaku) yang manakah

kesulitan itu terjadi.Burton mengatakan bahwa pada langkah ini

pendekatan yang paling tepat (kalau ada) seyogyanya

menggunakan tes diagnostik. Test diagnostik itu pada hakekatnya

adalah tes prestasi belajar (TPB atau THB). Dengan demikian

dalam keadaan belum tersedia tes diagnostik yang khusus

dipersiapkan untuk keperluan ini, maka analisa masih tetap dapat

dilakukan dengan menggunakan naskah jawaban ujian tengah

semester atau akhir semester.

3) Pada bagian (ruang lingkup bahan) yang manakah kesulitan itu

terjadi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

17

4) Dalam segi-segi proses belajar manakah kesulitan itu terjadi. Hal

ini bisa dilakukan dengan beberapa strategi pendekatan, yaitu

dengan pelaksanaan pengumpulan informasi dalam

mengidentifikasi permasalahan dapat dilakukan dengan cara

evaluasi reflektif, formatif, dan sumatif, atau dengan desain pre-

post-test dan bisa dilakukan dengan tes diagnostik.

c. Langkah 3: Lokalisasi jenis faktor dan sifat yang menyebabkan

mereka mengalami berbagai kesulitan.

Secara garis besar penyebab kesulitan dapat timbul dari dua hal yang

berasal dari dalam diri dan luar diri individu, yaitu:

1) Faktor internal yaitu faktor yang berada dan terletak pada diri

murid itu sendiri. Hal ini antara lain mungkin disebabkan oleh :

a) Kelemahan mental, faktor kecerdasan, intelegensi, atau

kecakapan/bakat khusus tertentu yang dapat diketahui

melalui test tertentu.

b) Kelemahan fisik, pancaindera, syaraf, kecacatan, karena

sakit dan sebagainya.

c) Gangguan yang bersifat emosional.

d) Sikap dan kebiasaan yang salah dalam mempelajari bahan

pelajaran-pelajaran tertentu.

e) Belum memiliki pengetahuan dan kecakapan dasar yang

dibutuhkan untuk memahami bahan lebih lanjut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

18

2) Faktor eksternal yaitu faktor yang datang dari luar yang

menyebabkan timbulnya hambatan atau kesulitan. Faktor

eksternal antara lain meliputi:

a) Situasi atau proses belajar mengajar yang tidak merangsang

murid untuk aktif antisifatif (kurang kemungkinannya siswa

belajar secara aktif “student active learning”).

b) Sifat kurikulum yang kurang fleksibel.

c) Ketidakseragaman pola dan standar administrasi.

d) Beban studi yang terlampau berat.

e) Metoda mengajar yang kurang memadai.

f) Sering pindah sekolah.

g) Kurangnya alat dan sumber untuk kegiatan belajar mengajar.

h) Situasi rumah yang kurang mendorong untuk melakukan

aktivitas belajar.

Untuk mengenal faktor di atas dapat dipergunakan berbagai

cara dan alat, antara lain: tes kecerdasan, tes bakat khusus, skala sikap

baik yang sudah standard maupun yang secara sederhana bisa dibuat

oleh guru, inventory, wawancara dengan murid yang bersangkutan,

mengadakan observasi yang intensif baik di dalam maupun di luar

kelas, wawancara dengan guru dan wali kelas, dan dengan orang tua

atau teman-temannya bila dipandang perlu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

19

d. Langkah 4: Perkiraan kemungkinan bantuan.

Setelah mengetahui letak kesulitan siswa, jenis dan sifat kesulitan

dengan latar belakangnya, faktor-faktor yang menyebabkannya, maka

dapat diperkirakan:

a. Siswa tersebut masih mungkin ditolong untuk mengatasi

kesulitannya atau tidak.

b. Lama waktu yang dibutuhkan untuk mengatasi kesulitan yang

dialami siswa tertentu.

c. Waktu dan tempat pertolongan itu dapat diberikan.

d. Orang yang dapat memberikan pertolongan.

e. Cara untuk menolong siswa agar dapat dilaksanakan secara

efektif.

f. Siapa saja yang harus dilihat sertakan dalam menolong

mahasiswa tersebut.

e. Langkah 5: Penetapan kemungkinan cara mengatasinya.

Langkah yang kelima ini adalah langkah menyusun satu rencana atau

beberapa alternatif rencana yang dapat dilaksanakan untuk membantu

mengatasi kesulitan yang dialami siswa tertentu. Rencana ini

hendaknya berisi:

1) Cara-cara yang harus ditempuh untuk menyembuhkan kesulitan

yang dialami siswa tersebut.

2) Menjaga agar kesulitan yang serupa jangan sampai terulang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

20

Ada baiknya rencana ini dapat didiskusikan dan

dikomunikasikan dengan pihak-pihak yang dipandang

berkepentingan yang kelak diperkirakan akan terlibat dalam

pemberian bantuan kepada yang bersangkutan seperti penasehat

akademis, guru, orangtua, pembimbing penyuluh dan ahli lain.

f. Langkah 6: Tindak lanjut (Pelaksanaan Kegiatan Pemberian

Bantuan).

Kegiatan tindak lanjut adalah kegiatan melakukan pengajaran

remedial yang diperkirakan paling tepat dalam membantu siswa yang

mengalami kesulitan dalam belajar. Kegiatan tindak lanjut ini dapat

berupa:

1) Melaksanakan bantuan berupa melaksanakan pengajaran

remedial untuk mata pelajaran tertentu.

2) Membagi tugas dan peranan orang-orang tertentu (guru/dosen)

dalam memberikan bantuan kepada siswa dan kepada dosen yang

sedang melaksanakan kegiatan pengajaran remedial.

3) Senantiasa mencek dan recek kemajuan siswa baik pemahaman

mereka terhadap bantuan yang diberikan berupa bahan, maupun

mencek tepat guna program remedial yang dilakukan untuk setiap

saat diadakan revisi dan improvisasi.

4) Mentransfer atau mengirim (referal case) siswa yang menurut

perkiraan kita tidak mungkin lagi ditolong karena di luar

kemampuan dan wewenang guru maupun guru pembimbing atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

21

penyuluh atau guru BK (Bimbingan Konseling) di sekolah.

Transfer bisa dilakukan kepada orang atau lembaga lain

(psikolog, psikiater, lembaga bimbingan, lembaga psikologi, dan

sebagainya) yang diperkirakan akan lebih dapat membantu siswa

yang dihadapi.

3. Tes diagnostik

Tes diagnostik berguna untuk mengetahui kesulitan belajar yang

dihadapi siswa, termasuk kesalahan pemahaman konsep. Tes diagnostik

dilakukan apabila diperoleh informasi bahwa sebagian besar siswa gagal

dalam mengikuti proses pembelajaran pada mata pelajaran tertentu.

Dengan demikian tes diagnostik sangat penting dalam rangka membantu

siswa yang mengalami kesulitan belajar dan dapat diatasi dengan segera

apabila guru atau pembimbing peka terhadap siswa tersebut. Hasil tes

diagnostik memberikan informasi tentang konsep-konsep yang belum

dipahami dan yang telah dipahami. (Suwarto, 2013)

a. Penaksiran Diagnostik

Menurut Nitko & Brookhart seperti yang dikutip oleh Suwarto (2013)

ada enam pendekatan penaksiran diagnostik terkait dengan masalah

pembelajaran, antara lain:

1) Pendekatan profil kekuatan dan kelemahan kemampuan pada

suatu bidang.

Pendekatan ini digunakan untuk melaporkan profil

kekuatan dan kelemahan siswa dalam mata pelajaran di sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

22

Suatu mata pelajaran sekolah dibagi ke dalam bagian-bagian,

dimana masing-masing bagian dianggap sebagai ciri atau

kemampuan yang terpisah. Penaksiran diagnostik ini sangat

bermanfaat untuk membentuk kelompok-kelompok di kelas, yang

terdiri dari kelompok siswa-siswa kuat dan siswa-siswa yang

lemah.

2) Pendekatan mengidentifikasi kekurangan pengetahuan prasyarat.

Pendekatan ini mengeksplorasi apakah siswa-siswi

tertinggal dikarenakan mereka tidak memiliki pengetahuan atau

keahlian khusus yang dibutuhkan untuk memahami pelajaran

yang akan datang. Caranya adalah dengan membuat suatu

hierarki dari suatu target pembelajaran kemudian melakukan

analisis untuk mengidentifikasi prasyarat-prasyarat yang harus

dipahami oleh siswa.

3) Pendekatan mengidentifikasi target-target pembelajaran yang

tidak dikuasai.

Pendekatan ini memusatkan penaksiran pada target-target

yang penting dan spesifik dari tujuan pembelajaran yang

diharapkan. Tes-tes pendek dibuat untuk mengukur keberhasilan

dari masing-masing target pembelajaran. Informasi-informasi

diagnostik yang ingin diperoleh dari pendekatan ini adalah suatu

daftar target pembelajaran yang sudah dikuasai atau tidak

dikuasai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

23

4) Pendekatan pengidentifikasian kesalahan siswa.

Tujuan pendekatan ini adalah untuk mengidentifikasi

kekeliruan-kekeliruan siswa. Ketika guru mengidentifikasi dan

mengklasifikasi kekeliruan siswa, selanjutnya guru dapat

memberi pelajaran remidi. Mewawancarai siswa adalah cara

terbaik untuk menemukan banyak kekeliruan pada siswa dengan

meminta siswa menjelaskan bagaimana cara menyelesaikan

sebuah soal, menjelaskan mengapa menjawab seperti itu dan

memberitahukan aturan untuk menyelesaikan suatu soal.

5) Pendekatan mengidentifikasi struktur pengetahuan siswa.

Pendekatan ini dilakukan dengan mengidentifikasi

struktur pengetahuan siswa dengan menggunakan peta konsep.

Peta konsep adalah cara grafis untuk merepresentasikan

bagaimana seorang siswa memahami hubungan konsep-konsep

yang utama dalam materi pelajaran.

6) Pendekatan mengidentifikasi kompetensi untuk menyelesaikan

soal cerita.

Pendekatan ini berpusat pada pendiagnosisan apakah

siswa memahami komponen-komponen soal cerita. Diagnosis di

dalam pendekatan ini adalah untuk mengidentifikasi siswa yang

tidak dapat menyelesaikan soal cerita dan apakah kekurangan

mereka terletak pada pengetahuan linguistik dan faktual,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

24

pengetahuan skematis, pengetahuan strategis, atau pengetahuan

algoritmis.

b. Macam-macam Tes Diagnostik

Beberapa macam tes diagnostik yang pernah digunakan

menurut Suwarto (2013) antara lain:

1) Tes diagnostik dengan instrumen pilihan ganda.

2) Tes diagnostik dengan instrumen pilihan ganda yang disertai

alasan.

3) Tes diagnostik dengan instrumen pilihan ganda yang disertai

pilihan alasan.

4) Tes diagnostik dengan instrumen pilihan ganda dan uraian.

5) Tes diagnostik dengan instrumen uraian.

E. Remediasi

1. Pengertian remediasi

Remediasi dapat diartikan sebagai tindakan atau proses

penyembuhan. Remediasi merupakan kegiatan bantuan untuk mengatasi

kesulitan belajar siswa berdasarkan hasil diagnosis yang sudah dilakukan.

Dalam hal kegiatan pembelajaran, kegiatan remediasi ini dapat diartikan

sebagai suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk memperbaiki

pembelajaran yang kurang berhasil, kegiatan remediasi dilakukan dalam

bentuk pengajaran remedial atau bimbingan individual.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

25

Pengajaran remedial (remedial teaching) bertolak dari konsep

belajar tuntas (mastery learning), yang ditandai oleh sistem pembelajaran

dengan menggunakan modul. Pada tiap akhir kegiatan pembelajaran dari

suatu unit pembelajaran, guru melakukan evaluasi formatif, dan setelah

adanya evaluasi formatif itulah anak-anak yang belum menguasai bahan

pelajaran diberikan pengajaran remedial, agar tujuan belajar yang telah

ditetapkan sebelumnya dapat dicapai. Dengan demikian, pengajaran

remedial pada hakikatnya merupakan kewajiban bagi semua guru setelah

mereka melakukan evaluasi formatif dan menemukan adanya anak yang

belum mampu meraih tujuan belajar yang telah ditetapkan sebelumnya.

(Abdurrahman, 2009)

2. Langkah-langkah pengajaran remedial

Menurut Entang (1984), pengajaran remedial merupakan langkah

lanjutan dari kegiatan diagnosis kesulitan belajar dan memang kegiatan ini

harus dilandasi kegiatan diagnosis. Langkah-langkah dalam melaksanakan

kegiatan pengajaran remedial menurut Entang (1984), antara lain:

a. Menelaah kembali siswa yang akan diberi bantuan.

Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh gambaran yang lebih

definitif tentang seorang siswa dengan permasalahan yang

dihadapinya, kelemahan yang dideritanya, letak kelemahannya, faktor

utama penyebab kelemahan tersebut apakah masih bisa ditolong guru

atau memerlukan bantuan orang lain, berapa lama bantuan harus

diberikan, kapan, oleh siapa, dan sebagainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

26

b. Melakukan alternatif tindakan.

Kegiatan ini dilakukan setelah mendapatkan gambaran yang lengkap

tentang siswa yang memerlukan bantuan. Merencanakan kegiatan

alternatif tindakan ini dilakukan menyesuaikan dengan karakteristik

kesulitan yang dihadapinya. Alternatif tindakan ini bisa berupa:

1) Mengulangi bahan yang telah diberikan dengan memberi

petunjuk antara lain:

a) Tentang berbagai istilah yang harus dipahami yang terdapat

dalam bahan bacaan.

b) Menandai dan menunjukan bagian-bagian yang dianggap

penting dan merupakan kelemahan bagi siswa yang

bersangkutan.

c) Membuat pertanyaan-pertanyaan yang bermaksud

mengarahkan siswa dalam mempelajari materi tersebut.

d) Memberi dorongan dan semangat untuk belajar.

e) Menyediakan bahan lain yang bisa dibaca agar

mempermudah pemahaman terhadap bahan yang sedang

dipelajari.

f) Menyediakan waktu untuk berdiskusi dan menjawab

pertanyaan siswa bila mendapat kesulitan.

2) Mencoba alternatif kegiatan lain yang setara dengan kegiatan

belajar-mengajar yang sudah ditempuhnya dan mempunyai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

27

tujuan yang sama baik yang sifatnya instruksional maupun efek

pengiring.

3) Bila kesulitan belajar siswa yang bersangkutan bukan semata-

mata kesulitan dalam belajar akan tetapi disebabkan juga karena

hal lain seperti kesulitan belajar karena berlatar belakang sikap

negatif terhadap guru, pelajaran dan situasi belajar, kebiasaan

belajar yang salah atau masalah lain dalam hubungan dengan

orang tua, teman sebayanya dan sebagainya, maka kepada siswa

tersebut harus terlebih dahulu diberikan pelayanan bimbingan dan

penyuluhan yang bersifat psikoterapi. Jika masalah ini sudah

dapat diatasi barulah dilaksanakan pengajaran remidial seperti

pada butir a dan b.

c. Evaluasi pengajaran remedial.

Pada akhir kegiatan pengajaran remidial hendaknya dilakukan

evaluasi kembali (re-evaluasi) sampai sejauh mana pengajaran

remidial tersebut dapat meningkatkan prestasi mereka. Tujuan paling

utama adalah dipenuhinya kriteria keberhasilan minimal yang

diharapkan misalnya 75% taraf penguasaan (level of mastery). Bila

ternyata masih belum berhasil maka hendaknya dilakukan kembali

diagnosis (re-diagnosis), prognosis, dan pengajaran remidial

berikutnya. Dan demikian daur/siklus ini akan berulang terus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

28

3. Metode pengajaran remedial

Metode pengajaran remedial merupakan metode yang dilaksanakan

dalam keseluruhan kegiatan bimbingan kesulitan belajar mulai dari

langkah-langkah identifikasi kasus sampai dengan langkah tindak

selanjutnya.Beberapa metode yang dapat digunakan dalam pelaksanaan

pengajaran remedial seperti yang dikutip oleh Mulyadi (2010) yaitu:

a. Pemberian Tugas

Metode pemberian tugas ialah suatu metode yang dilakukan guru

dengan memberikan tugas-tugas tertentu kepada murid baik secara

kelompok maupun secara individual, kemudian mereka diminta

pertanggungjawaban atas tugas-tugas tersebut. Metode pemberian

tugas dapat juga digunakan dalam langkah mengenal kasus murid

yang mengalami kesulitan belajar disamping juga untuk mengenal

jenis dan sifat kesulitan belajar.

b. Diskusi

Metode diskusi adalah sebagai suatu proses pendekatan dari murid

dalam memecahkan berbagai masalah secara analitis ditinjau dari

berbagai titik pandangan. Tujuannya adalah menemukan pemecahan

masalah, suatu pertemuan pendapat yang disepakati bersama sebagai

gambaran dari gagasan-gagasan terbaik yang diperoleh dari

pembicaraan bersama. Dalam pengajaran remedial metode diskusi

digunakan sebagai salah satu metode dengan memanfaatkan interaksi

antar individu dan kelompok untuk memperbaiki kesulitan belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

29

dengan cara sekelompok murid yang menghadapi kesulitan sama

secara bersama-sama mendiskusikan cara-cara pembuatan tugas.

Dengan demikian murid dapat saling membantu memperbaiki

kegiatan belajarnya. Peranan guru dalam diskusi adalah merangsang

dan mengarahkan jalannya diskusi.

c. Tanya Jawab

Dalam pengajaran remedial metode tanya jawab dapat dilakukan

dalam bentuk dialog antara guru dan murid yang mengalami kesulitan

belajar. Metode tanya jawab selain sebagai bentuk bantuan, juga dapat

digunakan sebagai langkah pengenalan kasus dan langkah diagnosis

dalam keseluruhan proses pengajaran remedial.

d. Kerja Kelompok

Metode kerja kelompok adalah penyajian dengan cara pemberian

tugas-tugas untuk mempelajari sesuatu kepada kelompok-kelompok

belajar yang sudah ditentukan dalam rangka mencapai tujuan. Dalam

kerja kelompok yang terpenting adalah interaksi antara anggota

kelompok dan dari interaksi ini diharapkan akan terjadi perbaikan

pada murid yang mengalami kesulitan belajar.

e. Tutor Sebaya

Tutor sebaya adalah seorang murid yang ditunjuk dan ditugaskan

untuk membantu murid tertentu yang mengalami kesulitan belajar.

Murid yang dipilih sebagai tutor adalah murid yang tergolong dalam

prestasi belajarnya baik dan mempunyai hubungan sosial yang baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

30

dengan teman-temannya. Dalam pelaksanaan metode tutor sebaya,

ternyata tutor ini dapat membantu teman-temannya baik secara

individual maupun secara kelompok berdasarkan petunjuk-petunjuk

yang diberikan oleh guru. Tutor dapat berperan sebagai pemimpin

dalam kegiatan kelompok dan dalam hal tertentu tutor dapat berperan

sebagai pengganti guru.

f. Pengajaran Individual

Pengajaran individual adalah suatu bentuk proses belajar mengajar

yang dilakukan secara individual, artinya dalam bentuk interaksi

antara guru dengan seorang murid secara individual. Dengan

pengajaran individual ini guru mempunyai banyak waktu untuk

memonitor kemajuan belajar murid, mendorong murid belajar lebih

giat dan membantu secara langsung murid menghadapi kesulitan-

kesulitannya.

F. Bunyi dan Getaran

1. Pengertian Bunyi

Bunyi merupakan gelombang longitudinal yang getarannya dirambatkan

melalui suatu medium (gas, cair, atau padat) dalam bentuk rapatan dan

renggangan.

2. Sifat-sifat Bunyi

a. Bunyi terjadi disebabkan oleh getaran dari suatu benda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

31

b. Gelombang bunyi termasuk gelombang longitudinal. DI beberapa

tempat, molekul udara didorong sehingga lebih berdekatan pada tekanan

yang lebih tinggi (rapatan) dan di beberapa tempat lainnya molekul-

molekul udara didorong saling menjauh pada tekanan yang lebih rendah

(renggangan). Rapatan dan renggangan molekul-molekul udara

dirambatkan sepanjang ruang ke telinga, sehingga bunyi dapat didengar.

c. Bunyi dapat merambat melalui gas, zat cair, atau zat padat.

d. Panjang gelombang adalah satu bukit dan satu lembah gelombang.

cepat rambat bunyi = panjang gelombang (λ) × frekuensi (Hz)

e. Cepat rambat bunyi didefinisikan sebagai hasil bagi jarak antara sumber

bunyi dan pendengar dengan selak waktu yang diperlukan bunyi untuk

merambat.

cepat rambat bunyi =jarak(m)

waktu(s)

3. Mendengarkan dan Menghasilkan Bunyi

a. Telinga sebagai Penerima Bunyi

Getaran sumber bunyi menggetarkan udara di sekitarnya dan merambat

ke segala arah sebagai gelombang longitudinal. Gelombang bunyi

dikumpulkan oleh telinga luar dan selanjutnya menggetarkan gendang

telinga.

b. Batas Pendengaran Manusia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

32

Telinga normal manusia umumnya dapat mendengar bunyi dengan

frekuensi 20 Hz – 20.000 Hz. Bunyi yang frekensinya terletak dalam

daerah tersebut dinamakan Audiosonik.

c. Hewan Yang Bisa Mendengar Bunyi Infrasonik dan Ultrasonik

Bunyi Infrasonik adalah bunyi yang memiliki frekuensi lebih rendah

dari 20 Hz. Hewan yang dapat mendengar dalam frekuensi ini

contohnya jangkrik dan serangga sejenisnya. Bunyi Ultrasonik adalah

bunyi yang memiliki frekuensi lebih dari 20.000 Hz. Contoh hewan

yang dapat mendengar dalam frekuensi ini adalah anjing dan kelelawar.

Kelelawar dapat mendengar bunyi infrasonik dan memancarkan

gelombang ultrasonik.

d. Hubungan Nada dan Frekuensi Bunyi

Semakin tinggi frekuensi bunyi, makin tinggi nada bunyi yang

dihasilkannya.

e. Hubungan Antara Kuat Bunyi dengan Amplitudo

Semakin kuat atau keras bunyi, maka amplitudo semakin besar; bunyi

semakin lemah, maka amplitudo semakin kecil.

f. Warna Bunyi atau Timbre

Pada umumnya sumber nada tidak bergetar hanya pada nada dasarnya,

tetapi disertai pula dengan nada-nada atasnya. Gabungan nada dasar dan

nada-nada atas menghasilkan bentuk gelombang tertentu untuk setiap

sumber nada. Bentuk gelombang inilah yang menunjukkan warna atau

kualitas bunyi atau timbre dari sumber nada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

33

g. Hukum Marsenne

(1) Frekuensi senar bergantung pada panjang senar; senar panjang

memiliki frekuensi rendah, senar pendek memiliki frekuensi tinggi.

(2) Frekuensi senar bergantung pada luas penampang senar; senar tebal

memiliki frekuensi rendah, senar tipis memiliki frekuensi tinggi.

(3) Frekuensi senar bergantung pada tegangan senar; senar yang tegang

(kencang) memiliki frekuensi tinggi, frekuensi yang kendur

memiliki frekuensi rendah.

(4) Frekuensi senar bergantung pada massa jenis senar; senar yang

ringan (massa jenis kecil) memiliki frekuensi tinggi, senar yang

berat (massa jenis besar) memiliki frekuensi rendah.

h. Resonansi

Ikut bergetarnya suatu benda ketika benda lain didekatnya digetarkan

disebut resonansi. Syarat resonansi adalah frekuensi benda yang

bergetar sama dengan frekuensi alami benda yang ikut bergetar.

4. Pemantulan Bunyi dan Pemanfaatannya

a. Hukum Pemantulan Bunyi

(1) Bunyi datang, garis normal, dan bunyi pantul terletak pada satu

bidang, dan ketiganya berpotongan pada satu titik.

(2) Sudut pantul = sudut datang.

sudut datang sudut pantul

garis normal

BIDANG PANTUL

Gambar 2.1 Sudut Pemantulan Bunyi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

34

b. Pemanfaatan Pemantulan Bunyi

a. Menentukan cepat rambat bunyi di udara

b. Survei geofisika (pencatatan getaran pada seismograf)

c. Mengukur kedalaman laut

d. Penggunaan dalam bidang kedokteran (alat USG)

e. Mendeteksi cacat dan retak pada logam

f. Mengukur ketebalan pelat logam

c. Macam-macam Bunyi Pantul

a. Bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli, yaitu bunyi pantul yang

dapat memperkuat bunyi asli jika jarak antara sumber bunyi dan

bidang pemantul sangat dekat sehingga selang waktu yang

diperlukan oleh bunyi pantul untuk kembali berlangsung singkat.

Contohnya ketika seseorang mandi di kamar mandi, suaranya

terdengar lebih keras dibandingkan di ruang terbuka.

b. Gaung atau kerdam, yaitu bunyi pantul yang sebagian bersamaan

dengan bunyi aslinya, sehingga bunyi asli terdengar tidak begitu

jelas. Contohnya jika seseorang berdiri di tengah sebuah ruangan

dan berteriak atau membunyikan alat musik maka bunyinya akan

dipantulkan oleh dinding, lantai, dan langit-langit.

Gema, yaitu bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli selesai

diucapkan. Contohnya ketika jarak sumber bunyi dengan bidang

pemantulsangat jauh(misalnya seseorang berada di lereng gunung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

35

kemudian berteriak) ada kemungkinan bunyi pantul kembali setelah

bunyi asli selesai diucapkan.

G. Kerangka Berpikir

Fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang dinilai sulit untuk

dipelajari oleh para siswa. Dalam kenyataan di kelas, terdapat siswa yang

mampu belajar fisika dengan baik, adapula yang dikatakan gagal dalam

mempelajari suatu materi fisika yang ditunjukkan dengan rendahnya perolehan

nilai akademiknya. Bagi siswa yang dikatakan kurang mampu atau gagal dalam

menyelesaikan tes tersebut diindikasikan siswa tersebut memiliki kesulitan

belajar fisika. Ciri-ciri siswa yang memiliki kesulitan belajar dapat dilihat dari

perolehan nilai yang jauh dibawah nilai standar, serta sulitnya siswa menguasai

suatu materi pembelajaran, sehingga perlu diberikan remediasi.

Dalam proses pembelajaran di sekolah, guru perlu untuk mengetahui

kesulitan siswa dan berupaya membantu mengatasi kesulitan belajar siswa

supaya tidak ada siswa yang mengalami kegagalan dalam belajar atau

tertinggal dalam menguasai materi pembelajaran. Oleh karena itu, untuk

membantu mengatasi kesulitan belajar yang dialami siswa yang mengalami

kesulitan belajar guru perlu melakukan kegiatan diagnosis, yaitu menemukan

letak dan penyebab kesulitan belajar kemudian merancang dan menentukan

langkah kegiatan remediasi yang sesuai yaitu upaya untuk mengatasi kesulitan

belajar yang dialami siswa. Dengan demikian kesulitan belajar yang dialami

siswa dapat teratasi dengan baik melalui bantuan kegiatan remediasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

36

Oleh karena itu, penelitian ini mengarah pada kegiatan diagnosis dan

remediasi untuk mengatasi siswa yang mengalami kesulitan belajar fisika.

Penelitian ini memberikan gambaran langkah-langkah kegiatan diagnosis dan

kegiatan remediasi serta mendeskripsikan kesulitan belajar yang dialami siswa

yang ditinjau dari penyelesaian soal fisika pada materi bunyi dan getaran. Alur

dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 2.2 Struktur Alur Penelitian

Pada akhirnya nanti, hasil yang diharapkan dalam penelitian ini adalah

kegiatan diagnosis dan remediasi yang dilakukan peneliti ini dapat membantu

subjek siswa mengatasi kesulitan belajar fisika pada materi bunyi dan getaran

melalui proses pengajaran remedial.

Tes Awal Analisis hasil tes awal

dan wawancara

Tes Akhir

Pengajaran

remedial

Diagnosis

Remediasi

Analisis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

37

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis

penelitian eksploratif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Penelitian

eksploratif adalah penelitian yang dilakukan untuk menjajagi sesuatu apabila

pengetahuan peneliti terhadap objek tersebut masih sangat sedikit atau terbatas,

atau dilakukan untuk menyelidiki kemungkinan dilakukannya suatu penelitian

lanjutan yang lebih lengkap. Termasuk dalam jenis penelitian adalah kegiatan

pengembangan atau penentuan suatu peralatan atau prosedur. Sifat penelitian

ini masih terbuka dan mencari-cari (Kartiko Widi, 2010). Dalam hal ini peneliti

memusatkan perhatian pada masalah kesulitan siswa dalam belajar dan

menyelesaikan soal fisika pada materi bunyi dan upaya mengatasi kesulitan

tersebut.

Pendekatan kuantitatif pada penelitian ini digunakan dalam proses

analisis data hasil belajar siswa dan dampak dari pembelajaran remedial

sebagai upaya untuk membantu mengatasi kesulitan belajar yang dialami

siswa, sedangkan pendekatan kualitatif digunakan dalam proses diagnosis

kesulitan belajar yang dialami siswa dan mendeskripsikan data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

38

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat Penelitian dilaksanakan di SMP Pangudi Luhur Moyudan.

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap Tahun Ajaran 2017/2018 pada

bulan Februari.

C. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek Penelitian

Adapun yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII

SMP Pangudi Luhur Moyudan yang mengalami kesulitan belajar fisika

pada materi bunyi. Untuk menentukan siswa-siswa yang mengalami

kesulitan belajar tersebut peneliti menggunakan hasil observasi dan

menggunakan ketentuan yang dikemukakan oleh Abin Syamsudin

(Mulyadi, 2010) yaitu dengan PAP (Penilaian Acuan Patokan) dengan

langkah sebagai berikut:

a. Peneliti menetapkan angka kualifikasi minimal yang digunakan

sebagai batas lulus.

b. Peneliti membandingkan angka nilai hasil tes awal siswa dengan nilai

batas lulus dan mencatat murid yang posisi angka nilai atau

prestasinya berada di bawah nilai batas lulus tersebut.

c. Peneliti menghimpun semua siswa yang mempunyai angka nilai atau

prestasi di bawah angka nilai atau prestasi di bawah angka minimal

nilai batas lulus tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

39

d. Peneliti memberikan prioritas layanan kepada siswa yang diduga

mengalami kesulitan paling berat atau yang paling banyak membuat

kesalahan, dalam penelitian ini yaitu siswa-siswa yang mendapatkan

skor terendah pada hasil tes awal.

2. Obyek Penelitian

Obyek dalam penelitian ini adalah kesulitan-kesulitan yang dialami siswa

pada materi bunyi.

D. Variabel Penelitian

Variabel-variabel dalam penelitian ini, antara lain:

1. Kesulitan-kesulitan subjek dalam menyelesaikan soal-soal dengan materi

bunyi.

2. Faktor-faktor yang menyebabkan subjek mengalami kesulitan pada materi

bunyi.

3. Pengajaran remedial yang digunakan untuk membantu mengatasi

kesulitan-kesulitan yang dialami subjek.

E. Metode Pengumpulan Data

1. Tes Awal

Tes awal merupakan soal tes uji coba yang sudah diuji validitas dan

reliabilitasnya kemudian direvisi dan divalidasi oleh pakar/ahli. Tes awal

ini bertujuan untuk menentukan subjek siswa yang mengalami kesulitan

pada materi bunyi dan untuk menemukan kesulitan pada materi bunyi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

40

berdasarkan letak kesalahan siswa. Tes awal ini disusun berdasarkan

tujuan tes tersebut dan cakupan materi bunyi. Dengan mempertimbangkan

kedua hal tersebut kemudian disusun soal tes awal berbentuk uraian yang

terdiri dari soal-soal yang mencakup materi bunyi sejumlah 5 butir soal

meliputi materi syarat bunyi, manfaat bunyi, menghitung frekuensi dan

periode, serta contoh peristiwa sehari-hari yang berkaitan dengan bunyi.

Penyusunan tes awal ini melalui beberapa tahap, yaitu:

a. Tahap revisi dan telaah pakar

Soal-soal yang tidak valid kemudian diperbaiki dengan meneliti

kembali setiap butir soal yang tidak valid dari aspek kejelasan soal,

tingkat kesulitan soal, kesesuaian soal dengan silabus, ketepatan soal

(memastikan soal tidak mengandung miskonsepsi), dan kesesuaian

jumlah soal dengan waktu. Kegiatan revisi juga mempertimbangkan

hasil telaah dari pakar/ahli yaitu dosen pendidikan fisika dan guru

fisika berkaitan dengan isi dan kualitas soal.

b. Tahap validasi

Setelah tahap revisi atau perbaikan soal kemudian soal divalidasi oleh

pakar/ahli sehingga soal yang digunakan dianggap layak dan sesuai

untuk digunakan sebagai tes awal dengan tujuan untuk menentukan

subjek penelitian dan proses diagnosis.

2. Wawancara

Wawancara adalah kegiatan tanya jawab sambil bertatap muka

antara pewawancara dan narasumber atau informan untuk memperoleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

41

keterangan yang digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini,

peneliti melakukan wawancara dengan pihak yang terkait yaitu guru fisika,

untuk menambah keterangan mengenai penyebab kesulitan belajar yang

dialami subjek yang dimungkinkan berasal dari luar materi pembelajaran.

3. Tes Akhir

Tes akhir merupakan tes evaluasi yang dilakukan setelah pengajaran

remedial selesai dilakukan. Tes akhir ini digunakan untuk mendapatkan data

hasil kemajuan subjek setelah dilakukannya proses pengajaran remedial.

Peneliti dapat menemukan kesulitan-kesulitan siswa yang dapat diatasi

berdasarkan hasil tes akhir ini.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini berupa:

1. Soal tes awal

Soal tes awal merupakan soal tes berbentuk isian berjumlah 5 soal

yang mencakup seluruh materi tentang bunyi. Soal yang digunakan harus

layak dan dapat dipercaya sebagai soal untuk mengukur kemampuan atau

pemahaman siswa. Validitas menunjukkan kemampuan alat

ukur/instumen penelitian dalam mengukur suatu hal yang hendak

didapatkan dari penggunaan instrumen ini. Uji validitas soal juga melalui

tahap telaah dan revisi butir pertanyaan oleh pendapat para ahli fisika,

yaitu validasi oleh dosen bidang studi pendidikan fisika dan guru fisika.

(lembar validasi ahli dapat dilihat pada lampiran)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

42

Adapun kisi-kisi soal tes awal adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 kisi – kisi soal tes awal

NOMOR

SOAL POKOK SOAL SKOR

1 Menyebutkan 3 syarat terjadinya

bunyi

3

2 Menyebutkan 3 manfaat bunyi

dalam kehidupan sehari-hari.

3

3

Menentukan frekuensi dan periode

dengan diketahui panjang

gelombang dan cepat rambat bunyi.

4

4

Menjelaskan alasan mengenai

pendengaran manusia, pendengaran

kelelawar, dan bunyi pada alat

musik.

6

5

Menentukan frekuensi bunyi (dapat

didengar oleh manusia atau tidak)

dengan diketahui panjang

gelombang dan cepat rambat bunyi,

beserta alasannya.

4

2. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara merupakan daftar pertanyaan-pertanyaaan yang

akan diajukan kepada narasumber atau orang yang akan diwawancarai,

dalam penelitian ini yaitu kepada guru fisika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

43

3. Soal tes akhir

Soal tes remedial dalam penelitian ini berisi soal-soal tes yang hampir

sama dengan soal tes awal. Soal ini digunakan untuk mengukur

kemajuan belajar siswa sesudah pembelajaran remedial dilakukan.

G. Prosedur Pengumpulan Data

1. Tahap Persiapan

a. Peneliti mendatangi sekolah yang menjadi tempat penelitian yaitu

SMP Pangudi Luhur Moyudan dan bertemu dengan kepala sekolah

serta guru mata pelajaran fisika.

b. Peneliti meminta ijin kepada kepala sekolah dan guru mata pelajaran

fisika untuk melakukan penelitian.

c. Peneliti melakukan observasi di kelas VIII SMP Pangudi Luhur

Moyudan yang akan digunakan sebagai kelas uji coba dan kelas

penelitian.

2. Tahap Pengambilan Data

a. Peneliti melakukan tes awal kepada seluruh siswa kelas VIII B SMP

Pangudi Luhur Moyudan dengan jumlah 33 siswa.

b. Peneliti melakukan wawancara kepada guru.

c. Peneliti melakukan pengajaran remedial dan tes akhir kepada subjek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

44

H. Metode/Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

analisis data kualitatif dan kuantitatif yang meliputi :

1. Pemberian skor tes awal

2. Membuat persentase keberhasilan siswa

3. Analisis keberhasilan siswa pada tiap soal tes awal

4. Membuat persentase keberhasilan siswa pada tiap soal tes awal

5. Membuat RPP pengajaran remedial berdasarkan hasil diagnosis

6. Menyusun soal tes akhir

7. Pemberian skor tes akhir

8. Membuat persentase keberhasilan siswa pada soal tes akhir

9. Analisis keberhasilan siswa pada tiap soal tes akhir

10. Membuat persentase keberhasilan siswa pada tiap soal tes akhir

11. Membuat kesimpulan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

45

BAB IV

PELAKSANAAN PENELITIAN, HASIL PENELITIAN, DAN

PEMBAHASAN

A. PELAKSANAAN PENELITIAN

Penelitian diawali dengan kegiatan observasi pada hari Rabu tangal 14

Februari 2018 bertempat di SMP Pangudi Luhur Moyudan. Observasi

dilakukan di kelas 8A dan 8B. Observasi ini bertujuan untuk mengetahui

kondisi dan karakteristik siswa. Dan dilakukan selama dua jam pelajaran untuk

masing – masing kelas. Berdasarkan hasil observasi karakteristik dua kelas

tersebut, peneliti memilih kelas 8A sebagai objek penelitian sebanyak 33 siswa.

Tes awal dilaksanakan pada hari Kamis, 1 Maret 2018 pukul 07.40-

08.20 WIB. Setelah melakukan tes awal peneliti menganalisis hasil tes awal

berdasarkan jawaban yang ditulis siswa pada lembar jawaban. Berdasarkan

hasil tes tersebut peneliti memutuskan untuk melakukan kegiatan diagnosis.

Berdasarkan hasil diagnosis tersebut kemudian peneliti merancang

kegiatan pengajaran remedial. Pengajaran remedial dilaksanakan pada hari

Sabtu, 3 Maret 2018 di kelas 8A selama 40 menit yaitu pukul 07.40-08.20 dan

diikuti sebanyak 33 siswa. Pengajaran remedial ini dilaksanakan dengan

metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi sesuai dengan RPP yang sudah

dibuat dan menyesuaikan keadaan kelas. (RPP terlampir)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

46

Kegiatan tes akhir dilaksanakan setelah pengajaran remedial selesai

dilaksanakan yaitu pada hari Kamis tanggal 3 Maret 2018 dan diikuti oleh 33

siswa. Kegiatan tes akhir ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan siswa

setelah kegiatan diagnosis dan remediasi dilakukan.

B. HASIL PENELITIAN

1. Hasil observasi & wawancara dengan guru

Kegiatan observasi dilaksanakan pada hari Rabu, 14 Februari 2018

pada saat pembelajaran fisika berlangsung. Pembelajaran fiska diampu

oleh Bapak Purwonggo, beliau mengajar dengan metode tanya jawab soal

dengan bahan LKS dan diselingi dengan menjelaskan materi pada buku

paket yang dipinjam dari perpustakan. Pada materi – materi tertentu ketika

peneliti melaksanakan PPL, peneliti melihat Pak Purwonggo mengajak

siswanya untuk melakukan praktikum di ruang laboratorium IPA. Pada

saat siswa melakukan praktikum, mereka terlihat sangat antusias untuk

mengikutinya. Hal ini sesuai dengan penjelasan Pak Purwonggo yang

menjelaskan pada saat wawancara bahwa antusias siswa dalam belajar

cukup tinggi namun nilai yang diperoleh siswa seringkali dibawah KKM.

(transkrip wawancara terlampir).

2. Hasil pelaksanaan tes awal

Soal tes awal yang sudah divalidasi oleh ahli (lembar validasi

terlampir) kemudian dianalisa dan disusun kembali berdasarkan

rekomendasi dari ahli fisika yaitu Ibu Elisabeth Dian. Soal yang sudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

47

direvisi tersebut kemudian diberikan kepada siswa kelas 8A untuk

digunakan sebagai tes awal. Hasil tes awal disajikan sebagai berikut :

Tabel 4.1

Hasil Tes Awal

SISWA KEBERHASILAN

(%)

SISWA 1 30

SISWA 2 30

SISWA 3 45

SISWA 4 55

SISWA 5 55

SISWA 6 15

SISWA 7 30

SISWA 8 40

SISWA 9 45

SISWA 10 35

SISWA 11 20

SISWA 12 50

SISWA 13 45

SISWA 14 15

SISWA 15 40

SISWA 16 10

SISWA 17 35

SISWA 18 30

SISWA 19 45

SISWA 20 40

SISWA 21 35

SISWA 22 40

SISWA 23 30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

48

SISWA KEBERHASILAN

(%)

SISWA 24 50

SISWA 25 70

SISWA 26 35

SISWA 27 40

SISWA 28 45

SISWA 29 30

SISWA 30 65

SISWA 31 60

SISWA 32 15

SISWA 33 40

Tes awal ini digunakan untuk mengidentifikasi kesulitan siswa dan

mengetahui pemahaman siswa pada materi bunyi yang sebelumnya sudah

pernah dipelajari serta digunakan oleh peneliti sebagai tes diagnostik.

Keberhasilan siswa dalam mengerjakan tes awal berdasarkan skor tiap soal

disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.2

Persentase Keberhasilan Tes Awal

No

Soal Soal dan Jawaban Persentase keberhasilan

1 Sebutkan tiga syarat terjadinya

bunyi!

Jawaban :

a. Ada sumber bunyi yang

bergetar

60,60% mengetahui satu syarat dari

tiga syarat bunyi, sebanyak 30,30%

mengetahui dua syarat dari tiga

syarat bunyi, dan 9,09% tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

49

No

Soal Soal dan Jawaban Persentase keberhasilan

b. Terdapat medium (zat antara)

yang menghantarkan bunyi

c. Ada penerima atau telinga

pendengar

mengetahui sama sekali apa saja

syarat terjadinya bunyi.

2 Sebutkan 3 contoh manfaat bunyi

dalam kehidupan sehari – hari!

Jawaban :

a. Mengukur kedalaman laut

atau kedalaman gua dengan

memanfaatkan bunyi pantul

b. Mengukur cepat rambat

bunyi di udara atau cepat

rambat bunyi di dalam air

c. Melalukan USG

(Ultrasonografi) dengan

memanfaatkan ultrasonik

d. Mengetahui tingkat keropos

atau kerusakan logam dengan

ultrasonik

e. Memecah batu ginjal dengan

tembakan ultrasonik

f. Mendeteksi kumpulan ikan

g. Mencari kandungan mineral

dan minyak di dalam bumi.

Soal nomor dua mengenai manfaat

dari bunyi, sebanyak 48,50% siswa

hanya menjawab satu dari tiga

jawaban yang di minta. 21,20%

siswa bisa menjawab dua manfaat

dari bunyi, 18,20% siswa

menjawab tiga manfaat dari bunyi,

dan sisanya 12,10% siswa tidak

mengetahui manfaat apa saja dari

bunyi.

3 Seorang anak mendengar bunyi

yang memiliki panjang gelombang

sebesar 7

8 meter. Jika cepat rambat

Soal nomor tiga, sekitar 27,30%

siswa tidak bisa menjawab soal

mengenai frekuensi. 30,30% siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

50

No

Soal Soal dan Jawaban Persentase keberhasilan

bunyi di udara adalah 350 m/s,

tentukan:

a. Frekuensi sumber bunyi

b. Periode sumber bunyi

Jawaban :

Data soal:

ν = 350 m/s

λ = 7/8 m

f = .......... Hz

T =.....s

Hubungan panjang gelombang,

cepat rambat dan frekuensi

gelombang:

f = ν / λ

T = 1 / f

1. frekuensi sumber bunyi

f = 350 / (7/8)

f = 400 Hz

2. periode sumber bunyi

T = 1/f

= 1/400 sekon

= 0,0025 s

hanya bisa menjawab soal yang

menghitung frekuensi. Hanya

3,03% siswa yang mengetahui cara

menghitung frekuensi dan periode.

Dan sebanyak 39,40% siswa tidak

menjawab sama sekali mengenai

soal ini.

4 Berikanlah alasannya, mengapa

peristiwa berikut dapat terjadi?

Berikanlah alasannya!

Semua siswa tidak bisa mejawab

bedanya suara siter dengan suara

drum. Tetapi untuk soal mengenai

orang yang mengobrol dibulan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

51

No

Soal Soal dan Jawaban Persentase keberhasilan

a. Kita tidak dapat bercakap –

cakap dengan orang lain

dipermukaan bulan.

b. Kelelawar dapat terbang

dalam keadaan gelap.

c. Suara siter berbeda dengan

suara drum.

Jawaban :

a. Tidak ada medium untuk

mengantarkan sumber bunyi

b. Kelelawar mengeluarkan

suara dengan frekuensi yang

sangat tinggi, atau disebut

juga ultrasonik. Bunyi

tersebut akan mengenai

benda yang berada

disekitarnya lalu dipantulkan

kembali ke telinga

kelelawar. Sehingga

kelelawar tidak akan

menabrak benda yg berada

didepannya.

c. Karena, Suara siter berasal

dari dawai sedangkan suara

drum berasal dari rongga

udara untuk memantukan

bunyinya.

kelelawar dapat terbang matahari,

siswa dapat menjawab hampir

sesuai dengan yang ada di buku

paket yang siswa pegang. Jawaban

siswa hampir mendekati benar

misalnya karena dibulan hampa

udara, sehingga tidak ada zat

perantara untuk menyalurkan suara

ke orang lain. Dan hanya 6,06%

siswa yang tidak mengetahui

mengapa peritiwa – peristiwa

tersbut dapat terjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

52

No

Soal Soal dan Jawaban Persentase keberhasilan

5 Bunyi dengan panjang gelombang

1,5 m memiliki kecepatan rambat

sebesar 330 m/s. Dapatkah bunyi

tersebut didengar oleh telinga

manusia normal? berikanlah

alasannya!

Jawaban:

Mencari frekuensi terlebih dahulu:

f= ν / λ

f=330/1,5

f=220Hz

Jadi, bunyi dapat didengar manusia.

Alasannya :

a. Bunyi dengan frekuensi antara

20 hingga 20000 Hz tergolong

audiosonik , bisa didengar oleh

manusia.

Selengkapnya:

infrasonik : frekuensi bunyi lebih

kecil dari 20 Hz

ultrasonik : frekuensi bunyi lebih

besar dari 20000 Hz

Kesulitan dalam menentukan

alasan frekuensi pendengaran

manusia. Dalam soal nomor lima

ini 9,9% saja yang bisa menjawab

poin a dan tidak bisa menjelaskan

alasannya. 90,90% siswa tidak bisa

menjawab pertanyaan yang

diberikan. Siswa tidak mengetahui

rumus apa yang harus digunakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

53

C. PEMBAHASAN

1. Proses Diagnosis

Proses diagnosis dilakukan dengan memberikan tes awal kepada

siswa kelas VIII B. Tes awal ini digunakan untuk mengetahui kesulitan

siswa dalam materi bunyi dan sekaligus sebagai tes diagnosis. Dari tes awal

ini, peneliti meneliti letak kesulitan – kesulitan siswa dalam materi bunyi.

Tes awal ini diikuti sebanyak 33 siswa, dari hasil tes awal ini banyak siswa

yang masih kesulitan dalam mengerjakan soal yang diberikan. Materi bunyi

sendiri baru dipelajari belum lama oleh siswa, tetapi dari hasil tes awal ini

masih banyak siswa yang masih kesulitan dalam materi ini. Dari pihak

sekolah, KKM untuk materi fisika adalah 75, tetapi tidak ada siswa yang

dapat memenuhi nilai KKM.

Tes awal ini memberikan dugaan letak-letak kesulitan siswa dari

letak kesalahan yang dilakukan pada tes ini. Hasil tes awal ini menunjukkan

bahwa siswa banyak kesulitan terhadap perhitungan matematisnya dan

penerapan rumus. Dari soal nomor satu, siswa banyak yang tidak

mengetahui syarat dari bunyi, tidak ada yang bisa menyebutkan semua

syarat untuk terjadinya bunyi. Dalam buku paket pelajaran fisika kelas 8

terdapat penjelasan tiga syarat terjadinya bunyi. Jawaban dari siswa-siswa

beragam, ada yang mendekati dan ada juga yang melenceng jauh Dari 33

siswa, sebanyak 60,60% siswa hanya mampu mejawab satu syarat bunyi.

30,30% siswa dapat menjawab dua syarat terjadinya bunyi. Dan yang tidak

dapat mengetahui sama sekali sebesar 9,09%. Dari banyaknya siswa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

54

tidak bisa mengaku lupa tentang syarat bunyi. Dilihat dari jawaban, siswa

menggunakan logika untuk menjawab. Contohnya, ada siswa yang

menjawab “longitudinal suara”.

Sama halnya dengan nomor satu, kebanyakan siswa menjawab soal

nomor dua dengan menggunakan logikanya. Contohnya ada siswa yang

menjawab “untuk membantu pekerjaan”. Siswa tersebut tidak menjelaskan

secara rinci apa pekerjaannya, ada juga yang menjawab “untuk membantu

dalam berkomunikasi”. Jawaban siswa tersebut tidak bisa disebut salah,

karena untuk melakukan kegiatan komunikasi, manusia perlu mengeluarkan

suara untuk menyampaikan sesuatu.

Pada soal nomor tiga sudah masuk dalam soal yang menggunakan

metode perhitungan. Di soal ini yang dapat menjawab benar soal hanya satu

orang, atau 3,03% dari jumlah siswa yang mengerjakan tes awal. Sebanyak

27,30% siswa menjawab tetapi siswa tersebut tidak menjawab sesuai

jawaban yang diinginkan. Dan paling banyak siswa yang tidak bisa

menjawab soal karena tidak mengetahui maksud dari soal. Yang tidak bisa

menjawab sama sekali soal ini sebanyak 39.40%. Dari permasalahan ini

dapat dilihat bahwa siswa tidak mengetahui rumus untuk mencari frekuensi

dan periode. Ada juga siswa yang tidak bisa dalam soal perhitungan atau

matematisnya. Siswa kebingungan karena dalam soal nilai panjang

gelombang besarnya 7/8 meter, sehingga siswa kesulitan untuk

menghitungnya. Hal ini terjadi mungkin karena ketidak seriusan siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

55

dalam mempelajari materi tentang bunyi, karena peneliti melihat di buku

paket mereka terdapat rumus dan contoh soal mengenai bunyi tersebut

Dari soal nomor empat, siswa tidak mengetahui beda dari suara siter

dengan suara drum, dari poin yang ini siswa mengaku tidak mengetahui apa

itu siter. Dan masih ada yang tidak bisa menjawab soal nomor empat ini.

Rata – rata siswa hanya bisa menjawab dua poin, yaitu poin a dan poin b.

Dilihat dari jawaban siswa, siswa tidak bisa menjawab secara terperinci

dalam menjawab soal a dan b, mereka hanya menjawab singkat saja. Siswa

menjawab pertanyaan dengan logika dan hampir mendekati jawaban yang

sesuai dengan buku paket yang dipakai acuan siswa. Hal ini dikarenakan

kurangnya niat siswa untuk membaca buku paketnya. Ada juga siswa yang

bilang lupa atau kurang teliti dalam menjawab persoalan.

Dari soal terakhir, rata – rata siswa menjawab sekenanya karena

tidak tahu alasan yang benar. Mereka tidak tahu syarat bunyi bisa didengar

manusia. Dalam soal nomor lima ini 9,9% saja yang bisa menjawab poin a

dan tidak bisa menjelaskan alasannya. 90,90% siswa tidak bisa menjawab

pertanyaan yang diberikan. Siswa tidak mengetahui rumus apa yang harus

digunakan.

Dari lima persoalan, kebanyakan siswa hanya menggunakan logika

mereka dan kesulitan dalam masalah perhitungan. Hal ini dikarenakan

pemahaman siswa yang masih kurang. Dilihat dari observasi, peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

56

melihat mereka aktif dikelas, tetapi tidak serius dalam hal membaca

dirumah.

Dari hasil diagnosis tersebut, dapat disimpulkan :

1. Siswa kurang mengetahui konsep dari materi bunyi dan getaran,

dilihat hanya beberapa siswa saja yang dapat memecahkan persoalan.

2. Dari kemampuan siswa dalam mengerjakan soal, kemampuannya

beragam, ada siswa yang dapat menjawab soal mengenai teori tetapi

lemah dalam soal matematis, ada juga siswa yang mengetahui rumus

dalam soal perhitungan tetapi masih salah dalam jawaban.

3. Dilihat dari nilai KKM yang ditetapkan sekolah, nilai untuk seluruh

siswa tidak ada yang mencapai nilai KKM.

4. Dari jawaban siswa, jawabannya cukup beragam. Dari jawaban siswa

ada yang mendekati, ada juga yang melenceng jauh

2. Proses Remediasi

Setelah melakukan tes awal dan mendiagnosis, peneliti kemudian

melakukan kegiatan remediasi terhadap siswa. Peneliti mengacu pada

materi bunyi dan getaran. Bertolak dari hasil tes awal, peneliti menjelaskan

kembali secara ringkas materi bunyi dan getaran yang telah dijelaskan guru

fisika sebelumnya. Hal ini dilakukan karena ternyata berdasarkan hasil

diagnosis banyak siswa masih bingung dan cenderung belum memahami

materi mengenai bunyi dan getaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

57

Peneliti melaksanakan kegiatan remediasi dengan terjadwal dan

dilaksanakan sesuai dengan RPP yang sudah dibuat (RPP terlampir).

Dimulai dengan pendekatan dengan siswa, tanya jawab apa saja kesulitan

dalam mengerjakan tes awal. Peneliti memberi kesempatan kepada siswa

yang sudah menjawab dengan benar untuk menjelaskan kepada siswa lain

mengenai materi bunyi dan getaran. Saat siswa menjelaskan, hampir semua

siswa memperhatikan dan pada saat peneliti bertanya kepada siswa lain,

siswa tersebut tidak dapat menjelaskannya kembali. Kemudian peneliti

memulai memperjelas materi bunyi dan getaran, dimulai dengan

menjelaskan mengapa bunyi bisa ada dan dapat terdengar sampai telinga

manusia sampai penjelasan materi yang menggunakan rumus. Pada saat

penjelasan mengenai perhitungan rumus. Peneliti memberi waktu yang

lebih karena dilihat dari tes awal siswa terlihat masih kebingungan untuk

menjawab.

3. Hasil Tes Akhir

Setelah siiswa diberikan pengajaran remedial, peneliti memberikan

tes akhir untuk mengevaluasi pemahaman siswa setelah dilakukan

pengajaran remedial. Hasil dari tes akhir tersebeut, sebagai berikut.

Tabel 4.3

Hasil Tes Akhir

SISWA KEBERHASILAN

(%)

SISWA 1 65

SISWA 2 20

SISWA 3 70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

58

SISWA KEBERHASILAN

(%)

SISWA 4 55

SISWA 5 80

SISWA 6 85

SISWA 7 30

SISWA 8 80

SISWA 9 85

SISWA 10 75

SISWA 11 30

SISWA 12 100

SISWA 13 95

SISWA 14 35

SISWA 15 65

SISWA 16 60

SISWA 17 80

SISWA 18 30

SISWA 19 40

SISWA 20 65

SISWA 21 45

SISWA 22 90

SISWA 23 40

SISWA 24 45

SISWA 25 95

SISWA 26 90

SISWA 27 20

SISWA 28 85

SISWA 29 25

SISWA 30 85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

59

SISWA KEBERHASILAN

(%)

SISWA 31 85

SISWA 32 80

SISWA 33 60

Dilihat dari hasil tes akhir, peneliti dapat melihat keberhasilan

pengajaran remedial yang telah dilakukan.

Tabel 4.4

Persentase Keberhasilan Tes Akhir

No.

Soal Hasil Tes Akhir Siswa Persentase keberhasilan

1 Sebutkan tiga syarat teradinya

bunyi!

Jawaban :

a. Ada sumber bunyi yang

bergetar

b. Terdapat medium (zat

antara) yang

menghantarkan bunyi

c. Ada penerima atau telinga

pendengar

Sekitar 69,69% mengetahui apa

saja syarat dari bunyi, sebanyak

24,24% siswa bisa menyebutkan

dua dari tiga syarat bunyi, 3,03%

siswa hanya mengetahui satu

syarat terjadinya bunyi dan

3,03% siswa tidak mengetahui

sama sekali apa saja syarat dari

bunyi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

60

No.

Soal Hasil Tes Akhir Siswa Persentase keberhasilan

2 Sebutkan 3 contoh manfaat

bunyi dalam kehidupan sehari

– hari!

Jawaban :

a. Mengukur kedalaman laut

atau kedalaman gua

dengan memanfaatkan

bunyi pantul

b. Mengukur cepat rambat

bunyi di udara atau cepat

rambat bunyi di dalam air

c. Melalukan USG

(Ultrasonografi) dengan

memanfaatkan ultrasonik

d. Mengetahui tingkat

keropos atau kerusakan

logam dengan ultrasonik

e. Memecah batu ginjal

dengan tembakan

ultrasonik

Sebanyak 63,63% siswa

mengetahui tiga manfaat dari

bunyi, 24,24% siswa dapat

menjawab dua syarat bunyi, dan

12,12% siswa menjawab satu

syarat terjadinya bunyi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

61

No.

Soal Hasil Tes Akhir Siswa Persentase keberhasilan

f. Mendeteksi kumpulan

ikan

g. Mencari kandungan

mineral dan minyak di

dalam bumi.

3 Gelombang berfrekuensi 300

Hz merambat dalam zat cair

dengan kecepatan 1.500 m/s.

tentukan :

a. Periode

b. Panjang gelombang

Jawaban :

Data soal:

f = 300 Hz

v = 1500 m/s

T=..........s

λ=…......m

Hubungan panjang

gelombang, cepat rambat dan

Sekitar 12,12% siswa tidak bisa

menjawab soal mengenai

frekuensi. 12,12% siswa dapat

mengerjakan sebagian soal,

3,03% siswa hampir mendekati

jawaban yang benar, 45,45%

siswa dapat mengerjakan dengan

benar, dan 27,27% siswa tidak

mengerjakan soal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

62

No.

Soal Hasil Tes Akhir Siswa Persentase keberhasilan

frekuensi gelombang:

f = ν / λ

λ = v/f

T = 1 / f

a. Periode

T = 1/f

= 1/300

= 0.003

b. Panjang gelombang (λ)

λ = v/f

= ( 1500 m/s)/ (300 Hz)

= 5 m

4 Mengapa peristiwa dibawah

ini dapat terjadi? Berikanlah

alasannya!

a. Kita tidak dapat

bercakap – cakap dengan

9,09% siswa dapat menjawab

soal tetapi jawabannya kurang

tepat, 15,15% siswa hanya

mendapatkan skor dua, 18,18%

siswa mendapatkan skor 3,

30,3% siswa mendapatkan skor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

63

No.

Soal Hasil Tes Akhir Siswa Persentase keberhasilan

orang lain dipermukaan

bulan.

b. Kelelawar dapat terbang

dalam keadaan gelap.

c. Suara siter berbeda

dengan suara drum

Jawaban :

a. Tidak ada medium untuk

mengantarkan sumber

bunyi

b. Kelelawar mengeluarkan

suara dengan frekuensi

yang sangat tinggi, atau

disebut juga ultrasonik.

Bunyi tersebut akan

mengenai benda yang

berada disekitarnya lalu

dipantulkan kembali ke

telinga kelelawar.

Sehingga kelelawar tidak

4, 21,21% siswa dapat

menjawab soal dengan benar,

dan 6,06% siswa tidak

menjawab soal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

64

No.

Soal Hasil Tes Akhir Siswa Persentase keberhasilan

akan menabrak benda yg

berada didepannya.

c. Karena, Suara siter

berasal dari dawai

sedangkan suara drum

berasal dari rongga udara

untuk memantukan

bunyinya.

5 Bunyi dengan panjang

gelombang 15 m memiliki

kecepatan rambat sebesar 330

m/s. Dapatkah bunyi tersebut

didengar oleh telinga manusia

normal? berikanlah

alasannya!

Jawaban :

Mencari frekuensi terlebih

dahulu:

f = ν / λ

f = 330/15

f = 22Hz

12,12% siswa menulis jawaban

tetapi kurang tepat (skor 1),

9,09% siswa mendapatkan skor

2, 27,27% siswa mendapatkan

skor 3, terdapat 24,24% siswa

dapat mengerjakan soal dengan

tepat, dan 27,27% siswa tidak

menjawab soal.

.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

65

No.

Soal Hasil Tes Akhir Siswa Persentase keberhasilan

Bunyi dengan frekuensi antara

20 hingga 20000 Hz tergolong

audiosonik , bisa didengar

oleh manusia.

Selengkapnya:

infrasonik : frekuensi bunyi

lebih kecil dari 20 Hz

ultrasonik : frekuensi bunyi

lebih besar dari 20000 Hz

Berdasarkan table 4.4 terlihat adanya peningkatan keberhasilan

siswa dalam materi bunyi. Keberhasilan siswa tersebut terlihat dari

peningkatan nilai tes Dari tes awal, terlihat siswa kesulitan dalam

memahami soal pada setiap materi bunyi dan getaran yang diberikan.

Proses remediasi yang dilakukan terbukti dapat membantu mengatasi

kesulitan belajar siswa di beberapa bagian materi tentang bunyi dan

getaran. Perbandingan keberhasilan siswa dalam tes awal dan akhir, dapat

dilihat dalam tabel berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

66

Tabel 4.5

Keberhasilan Siswa Dalam Tes Awal dan Tes Akhir

SISWA

HASIL

TES

AWAL

(%)

HASIL

TES

AKHIR

(%)

Keterangan

Nilai

Ketuntasan

(KKM =75)

SISWA 1 30 65 Meningkat Tidak Tuntas

SISWA 2 30 20 Menurun Tidak Tuntas

SISWA 3 45 70 Meningkat Tidak Tuntas

SISWA 4 55 55 Tetap Tidak Tuntas

SISWA 5 55 80 Meningkat Tuntas

SISWA 6 15 85 Meningkat Tuntas

SISWA 7 30 30 Tetap Tidak Tuntas

SISWA 8 40 80 Meningkat Tuntas

SISWA 9 45 85 Meningkat Tuntas

SISWA 10 35 75 Meningkat Tuntas

SISWA 11 20 30 Meningkat Tidak Tuntas

SISWA 12 50 100 Meningkat Tuntas

SISWA 13 45 95 Meningkat Tuntas

SISWA 14 15 35 Meningkat Tidak Tuntas

SISWA 15 40 65 meningkat Tidak Tuntas

SISWA 16 10 60 Meningkat Tidak Tuntas

SISWA 17 35 80 Meningkat Tuntas

SISWA 18 30 30 Tetap Tidak Tuntas

SISWA 19 45 40 Menurun Tidak Tuntas

SISWA 20 40 65 Meningkat Tidak Tuntas

SISWA 21 35 45 Meningkat Tidak Tuntas

SISWA 22 40 90 Meningkat Tuntas

SISWA 23 30 40 Meningkat Tidak Tuntas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

67

SISWA

HASIL

TES

AWAL

(%)

HASIL

TES

AKHIR

(%)

Keterangan

Nilai

Ketuntasan

(KKM =75)

SISWA 24 50 45 Menurun Tidak Tuntas

SISWA 25 70 95 Meningkat Tuntas

SISWA 26 35 90 Meningkat Tuntas

SISWA 27 40 20 Menurun Tidak Tuntas

SISWA 28 45 85 Meningkat Tuntas

SISWA 29 30 25 Menurun Tidak Tuntas

SISWA 30 65 85 Meningkat Tuntas

SISWA 31 60 85 Meningkat Tuntas

SISWA 32 15 80 Meningkat Tuntas

SISWA 33 40 60 Meningkat Tidak Tuntas

Berdasakan tabel 4.5, rata – rata siswa mengalami peningkatan

dalam tes akhir. Sebanyak 15 siswa mengalami peningkatan nilai dan

memenuhi KKM pada tes akhir, 10 siswa mendapatkan peningkatan nilai

tetapi belum memenuhi KKM. Sedangkan sebanyak 5 siswa mengalami

penurunan nilai, dan 3 siswa nilainya tetap.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

68

Gambar 4.1

Diagram presentase keberhasilan siswa

Dilihat dari diagram, peningkatan nilai setelah melakukan

remediasi cukup tinggi. Dalam diagram tersebut presentase peningkatan

sebesar 75,8%. Dari 73% tersebut sebanyak 45,5% siswa dapat

menuntaskan nilai KKM yang ditetapkan oleh pihak sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

69

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, kesimpulan yang didapat dari

penelitian ini antara lain:

1. Hasil diagnosis menunjukkan siswa mengalami kesulitan pada materi

bunyi dan getaran, dengan nilai rata-rata yang diperoleh pada saat tes

awal sebesar 38,33. Kesulitan yang dialami oleh subjek pada

penyelesaian soal tentang bunyi dan getaran meliputi :

a. Kesulitan dalam menyebutkan syarat bunyi.

b. Kesulitan dalam memahami soal, sehingga jawaban yang diberikan

tidak benar.

c. Kurang bisa mengkaitkan antara konsep dan peristiwa dalam

kehidupan sehari – hari.

2. Dalam mengatasi kesulitan-kesulitan yang dialami subjek pengajaran

remedial yang dilakukan terhadap siswa adalah menggunakan metode

tanya jawab, ceramah dan diskusi.

3. Keberhasilan siswa setelah dilakukannya pengajaran remedial

mengalami peningkatan dari hasil tes awal, dengan nilai rata – rata yang

didapat 63.33. Siswa yang dapat mencapai KKM sebanyak 45,5%,

subjek yang mengalami peningkatan tetapi belum mencapai KKM

sebanyak 30,3%, subjek yang mengalami penurunan sebanyak 15,1%,

dan terdapat subjek yang nilainya tetap yaitu sebanyak 9,1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

70

B. KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian ini hanya sebatas mendeskripsikan kesulitan siswa berdasarkan

hasil tes awal dan membantu kesulitan siswa dalam materi bunyi dan getaran.

Peneliti menganalisis kesulitan siswa tersebut dari hasil diagnosis yang

menggunakan instrumen tes awal, sehingga peneliti tidak melakukan kegiatan

wawancara terhadap siswa. Dalam penelitian ini waktu yang diberikan oleh

pihak sekolah juga sangat terbatas sehingga peneliti hanya melakukan proses

remediasi secara singkat (hanya satu kali dilakukan).

C. SARAN

1. Bagi Guru

a. Hendaknya guru melakukan pendekatan kembali dengan siswa dan

memberikan contoh – contoh yang realistis dalam kehidupan sehari –

hari yang berkaitan dengan hukum fisika.

b. Hendaknya guru melakukan kegiatan diagnosis dan remediasi pada

akhir materi yang dirasa cukup sulit bagi siswa, tidak hanya setelah

ujian kenaikan kelas supaya kesulitan-kesulitan siswa dapat segera

teratasi untuk melanjutkan ke materi berikutnya dengan baik.

2. Bagi Peneliti Pendidikan Fisika

Peneliti pendidikan fisika yang akan menggunakan penelitian ini atau

penelitian yang serupa hendaknya dapat memaparkan lebih detail lagi

dalam mendiagnosis untuk menemukan kesulitan siswa dan menggunakan

upaya remediasi dengan metode yang berbeda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

71

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. 2009. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi 2). Jakarta:

Bumi Aksara.

Daud, Ridwan M.”Mastery Learning: Teori dan Praktis”. Islamic Studies Journal

Vol.1 No.2 Tahun 2013. Diakses pada 16 Desember 2017.

Entang, M. 1984. Diagnosis Kesulitan Belajar dan Pengajaran Remedial. Jakarta:

Dekdikbud.

Jamaris, Martini. 2014. Kesulitan Belajar: Perspektif, Asesmen dan

Penanggulangannya. Bogor: Ghalia Indonesia.

Jihad, Asep dan Abdul Haris. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi

Pressindo.

Kartiko Widi, Restu. 2010. Asas Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Mulyadi, H. 2010. Diagnosis Kesulitan Belajar dan Bimbingan Terhadap Kesulitan

Belajar Khusus. Yogyakarta: Nuha Litera.

Rohmah, Noer. 2012. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Teras.

Suwarto. 2013. Pengembangan Tes Diagnostik Dalam Pembelajaran Panduan

Praktis Bagi Pendidik & Calon Pendidik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung:

PT Remaja Rosda Karya.

Tarsidi, Didi. “Belajar Tuntas (Mastery Learning)”.Jurnal Pendidikan Luar Biasa.

Diakses pada 5 Desember 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

72

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

73

LAMPIRAN 1

SURAT KETERANGAN PELAKSANAAN PENELITIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

74

LAMPIRAN 2

SOAL TES AWAL DAN PEMBAHASAN

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan tepat!

1. Sebutkan 3 syarat terjadinya bunyi! (skor 3)

Pembahasan

d. Ada sumber bunyi yang bergetar

e. Terdapat medium (zat perantara) yang menghantarkan bunyi

f. Ada penerima atau telinga pendengar

2. Sebutkan 3 contoh manfaat bunyi dalam kehidupan sehari – hari! (skor 3)

Pembahasan

h. Mengukur kedalaman laut atau kedalaman gua dengan memanfaatkan

bunyi pantul

i. Mengukur cepat rambat bunyi di udara atau cepat rambat bunyi di

dalam air

j. Melalukan USG (Ultrasonografi) dengan memanfaatkan ultrasonik

k. Mengetahui tingkat keropos atau kerusakan logam dengan ultrasonik

l. Memecah batu ginjal dengan tembakan ultrasonik

m. Mendeteksi kumpulan ikan

n. Mencari kandungan mineral dan minyak di dalam bumi.

3. Seorang anak mendengar bunyi yang memiliki panjang gelombang sebesar

7

8 meter. Jika cepat rambat bunyi di udara adalah 350 m/s, tentukan:

a. Frekuensi sumber bunyi (skor 2)

b. Periode sumber bunyi (skor 2)

Pembahasan

Data soal:

ν = 340 m/s

λ = 5 m

f = .......... Hz

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

75

T =.....s

Hubungan panjang gelombang, cepat rambat dan frekuensi gelombang:

f = ν / λ T = 1 / f

1. frekuensi sumber bunyi

f = 340 / 5

f = 68 Hz

2. periode sumber bunyi

T = 1/f = 1/68 sekon = 0,0147 s

4. Mengapa peristiwa dibawah ini dapat terjadi? Berikanlah alasannya!

d. Kita tidak dapat bercakap – cakap dengan orang lain dipermukaan

bulan. (skor 2)

e. Kelelawar dapat terbang dalam keadaan gelap. (skor 2)

f. Suara siter berbeda dengan suara drum. (skor 2)

Pembahasan

d. Tidak ada medium untuk mengantarkan suber bunyi

e. Kelelawar mengeluarkan suara dengan frekuensi yang sangat tinggi,

atau disebut juga ultrasonik. Bunyi tersebut akan mengenai benda yang

berada disekitarnya lalu dipantulkan kembali ke telinga kelelawar.

Sehingga kelelawar tidak akan menabrak benda yg berada didepannya.

f. Karena, Suara siter berasal dari dawai sedangkan suara drum berasal

dari rongga udara untuk memantukan bunyinya.

5. Bunyi dengan panjang gelombang 1,5 m memiliki kecepatan rambat

sebesar 330 m/s. Dapatkah bunyi tersebut didengar oleh telinga manusia

normal? berikanlah alasannya! (skor 4)

Pembahasan

Mencari frekuensi terlebih dahulu:

f = ν / λ

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

76

f = 330 / 1,5

f = 220 Hz

Bunyi dengan frekuensi antara 20 hingga 20000 Hz tergolong audiosonik ,

bisa didengar oleh manusia.

Selengkapnya :

infrasonik : frekuensi bunyi lebih kecil dari 20 Hz

ultrasonik : frekuensi bunyi lebih besar dari 20000 Hz

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

77

LAMPIRAN 3

VALIDAS I SOAL OLEH DOSEN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

78

LAMPIRAN 4

SOAL TES AKHIR

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan tepat!

1. Sebutkan 3 syarat terjadinya bunyi! (skor 3)

2. Mengapa peristiwa dibawah ini dapat terjadi? Berikanlah alasannya!

a. Kita tidak dapat bercakap – cakap dengan orang lain dipermukaan

bulan. (skor 2)

b. Kelelawar dapat terbang dalam keadaan gelap. (skor 2)

c. Suara siter berbeda dengan suara drum. (skor 2)

3. Sebutkan 3 contoh manfaat bunyi dalam kehidupan sehari – hari! (skor 3)

4. Gelombang berfrekuensi 300Hz merambat dalam zat cair dengan

kecepatan 1.500 m/s. Tentukan

a. periode (skor 2)

b. panjang gelombang(skor 2)

5. Bunyi dengan panjang gelombang 15 m memiliki kecepatan rambat

sebesar 330 m/s. Dapatkah bunyi tersebut didengar oleh telinga manusia

normal? berikanlah alasannya! (skor 4)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

79

LAMPIRAN 5

PEDOMAN WAWANCARA

1. Karakteristik siswa kelas 8B.dari segi sikap – sikap siswa dan intelegensinya

2. Bagaimana nilai rata – rata ulangan fisika? Menempuh KKM atau tidak

3. Apa nilainya langsung dimasukan kedaftar nilai atau tidak ?

4. Untuk di bab bunyi, kesuilitan siswa apa saja?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

80

LAMPIRAN 6

WAWANCARA DENGAN GURU

P : Peneliti

G : Guru

P : “Selamat pagi pak, saya mau bertanya tentang karakteristik siswanya. Karakter

siswa-siswa kelas 8B bagaimana? dari mulai segi sikap, sikap – sikap siswa

dan inteligensinya, yaitu seperti apa pak?”

G : “Kelas kita itu dari anak kelas 7, 8 dan 9 itu kan mempunyai karakteristik sendiri

– sendiri kebetulan kelas 8 itu agak bebas, tahun ini loh ya. Kelas 9 itu bagus,

kelas 8 tidak begitu, kelas 7 bagus. Kelas 8 itu kemampuannya juga agak tidak

begitu bagus, maka imbasnya adalah ke perilakumeskipun nakal itu tidak ada

tetapi semangatnya yang agak kurang bagus. Tapi kalo kerajinaa hampir semua

anak rajin kok, kehadiran loh ya tidak ada yang bolos.”

P : “Presensi ya pak?”

G : “Presensi rajin Cuma semangat untuk belajar atau semangat ingin tahunya

didominasi oleh beberapa anak,yang cewek – cewek emil, prima.”

P : “Oh iya..”

G : “Yang laki – laki itu pendiam semua, hanya anteng tok, kalo belajar itu Cuma

anteng tok, begitu.”

P : “Iya..”

G : “Begitu, Karakteristiknya sepeti itu. Nah kalo tidak cuma gembrigah atau

semangat anak untuk belajarnya.”

P : “Kalo rata – rata nilai ulangan fisikanya bagaimana pak? banyak yang

memenuhi KKM atau dibawah KKM?”

G : “Rata – rata ulangan ya itu, seperti yang saya katakana tadi, kelas sekolah kita

itu kan agak labil ya, ada yang rendah, ada yang sedang dan ada yang tinggi

sekali.”

P : “Tingkat kemampuannya ya pak?”

G : “Nah tingkat kemampuannya, maka rata – rata tu ya, maka artinya cukup lah.”

P : “Cukup ya pak?”

G : “Iya cukup, yang rendah ya tidak begitu rendah sekali, yang tinggi memang

tinggi sekali.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

81

P : “Berarti rata – ratanya sudah memenuhi KKM ya pak?”

G : “Belum, kalau ulangan jujur belum, paling yang lulus KKM sekitar 30 % ,

soal baru loh yam as, soal baru.”

P : “Berarti nilainya langsung dimasukan ke daftar nilai ya pak?”

G : “Nah kalau ulangan langsun saya masukan ke daftar nilai, anak ada yang

mendapat 20, 40, 50 tetap saya masukan ke dalam daftar nilai, cuma nanti

masalahnya adalah, anak yang tidak lulus perlu diperbaiki.”

P : “Berarti itu ada proses remediasi lagi pak?”

G : “Iya betul, harus diperbaiki lagi. Kalau tidak nanti nyepeleke, harus

diperbaiki.”

P : “Sama ini pak, untuk materi bunyi ini, kesulitan siswa itu apa aja ya pak?”

G : “Bagaimana?”

P : “Kesulitan siswa dalam materi bunyi.”

G : “Materi bunyi, kalau ditanyakan kesulitan siswa itu sebenarnya jengenan tanya

pada siswa, kalau begitu kan nanti jadi valid, begitu. Karna begini, sampai saat

ini kan anak itu seperti yang saya katakan, anak itu tidak pernah berkeluh kesah

pada guru “pak saya sulit”, karna anak yang pandai itu larinya ke guru les, anak

yang pandai loh ya, kalau anak pandai ga bias toh ya menanyakan pada guru saat

mengajar saat itu, itu wajar karna saya merasakan itu. Yang sungguh tidak tau

kan cenderung diam, nah ketika cenderung diam itu kan ga tau anak itu

menguasai atau tidak, maka dari itu guru di uji dengan tes, ketika di uji itu

sebenarnya seberapa daya serap yang diterima anaknya, nah maka jika ditanya

tingkat kesulitannya identik,kalau daya serapnya bagus ya nilainya bagus ,

beberapa anak yang daya serapnya rendah yak an katanya dengan tingkat

kesuitan, karna bunyi itu ya yang sederhana, penerapan sehari – hari kaya gema

itu kan ya sederhana, tetapi ketika anak, anak tau teorinya, tetapi ketika anak itu

itu di uji dengan itungan anak itu kan menghitung tidak dibagi dua, bahwa waktu

itu pada sampai tembok kemudian mantul lagi kan sudah dua kali, tapi kan

kadang - kadang anak kan berapa jaraknya mereka kan spontan hafal s = v x t.

lupa dia itu kan pulang pergi. Kadang – kadang mau meluruskan seperti itu ya

agak kesulitan untuk ngedongke yang sudah, tapi anak yang meman di papan

atas logikanya dengan cepat, tapi kadang – kadang dikelas itu yah mas nggeh

anaknya papan atas semua itu lah ya agak tingkat kesulitan tinggi ya bias, tetapi

ketika diberi soal tingkat rendah kelemahannya anak yang pandai itu kadang –

kadang memandang rendah.”

P : “Menyepelekan ya pak?”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

82

G : “Menyepelekan, karna begini, saya pernah membuat soal dengan tingkat

rendah, mudah sekali anak yang daya serapnya rendah itu tidak kesulitan kok,

saya mendikte kan soal selesai anak bisa langsung tau jawabannya kok. Logika

saya membuat yang sederhana sekali, tetapi untuk anak yang susah tetap susah

mas. Kadang – kadang teori dengan di lapangan beda jauh, ketika jenengan

masuk anak yang sedang di lapangan jenengan bisa masuk. Bagaimana

menemukan anak yang tidak pernah semangat , dekam dekem, ada yang

dekem?”

P : “Dekem? Diam gitu pak? Ada ada.”

G : “Ada, meskipun ketika ditegur akan kembali lagi, apalagi kelas utara itu, kelas

8A, seperti itu mas. Ketika jenengan jadi guru kadang – kadang teori disekolah

yang kita terima betul tetapi teori dengan kenyataan dilapangan itulah yang

paling penting. Tetapi anak – anak itu kan kadang – kadang datang dari rumah

juga sudah punya beban dan kita kadang – kadang tidak mau tau yang penting

saya ajar dia tau, tetapi sebenarnya anak tertekan atau tidak kan ya gatau. Anak

– anak kan dating dari keluarga yang berbeda – beda.”

P : “Latar belakangnya beda – beda ya pak?”

G : “Betul, kemudian dating kesekolah semangatnya berbeda, beda dengan datang

kesekolah misalnya satu , enak ngeles di sore hari itu, privat datag itu anak –

anak sudah siap untuk belajar, beda jauh loh mas. Kalo disekolah guru harus

membuat kondisi, nah itu yang paling penting.”

P : “Berarti dikondisikan dulu ya pak?”

G : “Iya betul,kondisi. Maka untuk ditanyakan kesulitan untuk bunyi ya dari hasil

ulangan, meskipun belum tentu mutlak loh mas, karna pada saat itu belum tentu

siswa siap untuk ulangan, kalau pun sebelum ulangan saya kasih tahu dulu.”

P : “Dilihat dari kemampuannya berarti berbeda – beda ya pak?”

G : “Iya mas,kalau direntan ya 20 – 100, rentan nilai itu loh, kita apa adanya loh

mas.”

P : “Iya, paling itu pak yang saya tanyakan, terima kasih pak.”

G : “Iya sama – sama.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

83

LAMPIRAN 7

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMP Pangudi Luhur Moyudan

Kelas / Semester : VIII B / Genap

Mata Pelajaran : Fisika

Standar Kompetensi :

Memahami konsep penerapan bunyi dan getaran

Kompetensi Dasar Mendiskripsikan konsep bunyi dalam kehidupan sehari-hari

Tujuan Pembelajaran

- Memahami konsep getaran dalam kehidupan sehari – hari

- Siswa dapat menyebutkan terjadinya bunyi

- Menujukkan perilaku ilmiah dalam kehidupan sehari - hari

No. Kegiatan Keterangan

1. Kegiatan Awal

- Memberi salam kepada peserta didik

- Peneliti mengingatkan kembali materi tes

bunyi dan getaran yang pernah diberikan

5 menit

2. Kegiatan Inti

- Peneliti menerangkan materi bunyi dan

getaran

- Peneliti membahas kembali soal tes dan

melakukan tanya jawab dengan peserta didik

35 menit

3. Kegiatan Akhir

- Peneliti memberikan tes akhir kepada peserta

didik

40 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

84

LAMPIRAN 8

HASIL TES AWAL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

86

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

88

LAMPIRAN 9

HASIL TES AKHIR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

89

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

91

LAMPIRAN 10

DAFTAR HADIR TES AWAL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

92

LAMPIRAN 11

DAFTAR HADIR TES AKHIR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

93

LAMPIRAN 12

FOTO – FOTO SAAT PENELITIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

94

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR ...vi ABSTRAK Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran

96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI