Diagnosis Dan Klasifikasi Diabetes Melitus

download Diagnosis Dan Klasifikasi Diabetes Melitus

of 5

description

diagnosis DM

Transcript of Diagnosis Dan Klasifikasi Diabetes Melitus

Nina Amelinda2013730162

6. Diagnosis dan Klasifikasi Diabetes Mellitus

Diagnosis DM harus didasarkan atas pemeriksaan kadar glukosa darah,tidak dapat ditegakkan hanya atas dasar adanya glukosuria saja. Dalam menegakkan diagnosis DM harus diperhatikan asal bahan darah yang diambil dan cara pemeriksaan yang dipakai. Untuk diagnosis DM, pemeriksaan yang dianjurkan adalah pemeriksaan glukosa dengan cara enzimatik dengan bahan glukosa darah plasma vena. Untuk memastikan diagnosis DM, pemeriksaan glukosa darah seyogyanya dilakukan di laboratorium klinik yang terpercaya (yang melakukan program pemantauan kendali mutu secara teratur). Walaupun demikian sesuai dengan kondisi setempat dapat juga dipaki bahan darah utuh (whole blood), vena maupun kapiler dengan memperhatikan angka angka kriteria diagnostic yang berbeda sesuai pembakuan oleh WHO. Untuk pemantauan hasil pengobatan dapt diperiksa glukosa darah kapiler.Ada perbedaan antara uji diagnostic DM dan pemeriksaan penyaring. Uji diagnostic DM dilakukan pada mereka yang menunjukan gejala / tanda DM, sedangkan pemeriksaan penyaring bertujuan untuk mengidentifikasi mereka yang tidak bergejala, yang mempunyai risiko DM. serangkaian uji diagnostic dilakukan kemudian pada mereka yang hasil pemeriksaan penyaringnya positif, untuk memastikan diagnosis definitive.Pemeriksaan penyaring dikerjakan pada kelompok dengan salah satu risiko DM sebagai berikut:1. Usia 45 tahun2. Usia lebih muda, terutama dengan indeks masa tubuh (IMT) >23 kg/m2, yang disertai dengan faktor risiko: Kebiasaan tidak aktif Turunan pertama dari orang tua dengan DM Riwayat meahirkan bayi dengan BB lahir bayi > 4000 gram, atau riwayat DM-gestasional Hipertensi ( 140/90 mm/Hg) Kolesterol HDL 35 mg/dL dan atau trigliderida 250 mg/dL Memiliki riwayat penyakit kardiovaskularPemeriksaan penyaring dapat dilakukan melalui pemeriksaan kadar glukosa darah sewaktu atau kadar glukosa darah puasa, kemudian dapat diikuti dengan tes toleransi glukosa oral (TTGO) standar.Tabel 1. Kadar glukosa darah sewaktu dan puasa sebagai patokan penyaring dan diagnosis DM (mg/dl)

Bukan DM Belum pasti DMDM

Kadar glukosa darah sewaktu

plasma vena< 110 110 199 200

darah kapiler 200mg/dL (11,1 mmol/L)TTGO dilakukan dengan standar WHO, menggunakan beban glukosa yang setara dengan 75 gram glukosa anhidrus yang dilarutkan ke air.

Klasifikasi Diabetes MellitusKlasifikasi DM yang dianjurkan oleh PERKENI ( Perkumpulan Endokrinologi Indonesia )adalah yang sesuai dengan anjuran klasifikasi DM menurut American Diabetes Association (ADA) 1997, sbg berikut :I. Diabetes Melitus tipe 1 (destruksi sel beta, umumnya menjurus ke defisiensi insulin absolut) : a. Melalui proses imunologikb. Idiopatik (tidak diketahui penyebabnya)II. Diabetes Melitus tipe 2 (bervariasi mulai dari yang terutama dominan resistensi insulin disertai defisiensi insulin relatif sampai yang terutama defek sekresi insulin disertai resistensi insulin)III. Diabetes Melitus tipe lain :a. Defek genetik fungsi sel beta Kromosom 12, HNF- (dahulu MODY 3) Kromosom 7, glukokinase (dahulu MODY 2) Kromosom 20, HNF (dahulu MODY 1) Kromosom 13, insulin promoter factor (IPF dahulu MODY 4) Kromosom 17, HNF- 1 (dahulu MODY 5) Kromosom 2, neuro D1 (dahulu MODY 6) DNA mitokondria Lainnyab. Defek genetik kerja insulin: resistensi insulin tipe A, leprechaunism, sindrom Rabson Mendenhall diabetes lipoatrofik, lainnya.c. Penyakit endokrin pankreas: pankreatitis, trauma / pankreatektomi, neoplasma, fibrosis kistik hemokromatosis, pankreatopati fibro kalkulus, lainnya d. Endokrinopati: akromegali, sindrom Cushing, feokromositoma, hipertiroidisme somatosantinoma, aldosteronoma, lainnya e. Karena obat/zat kimia: vacor, pentamidin, asam nikotinat, glukokortikoid, hormon tiroid, diazoxid, adosteronoma, lainnyaf. Infeksi: Rubella kongenital, Cytomegalovirus (CMV), lainnyag. Sebab imunologi yang jarang: sindrom stiffman, antibody anti reseptor insulin, lainnyah. Sindrom genetik lain yang berkaitan dengan DM: sindrom Down, sindrom Kleinfelter, sindrom Turner, dan lain-lain.IV. Diabetes Melitus Gestasional (DMG)[footnoteRef:2] [2: Purnamasari Dyah. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 2. Interna Publishing: Jakarta. Hal 2326]