Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin Muncul
-
Upload
anonymous-jmc9izf -
Category
Documents
-
view
27 -
download
0
description
Transcript of Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin Muncul
Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul:
1. Nyeri Akut b/d agen injuri fisik
2. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari kebutuhan tubuh b/d ketidakmampuan pemasukan nutrisi, faktor biologis
3. Risiko infeksi b/d imunitas tubuh menurun, terpasangnya alat invasif.
4. Kurang perawatan diri b/d kelemahan
5. Kurang Pengetahuan tentang penyakit, diet dan perawatannya b/d mis interpretasi informasi
RENPRA CHOLELITIASIS
No
Diagnosa Keperawatan
Tujuan Intervensi
1 Nyeri akut b/d agen injuri fisik
Setelah dilakukan Asuhan keperawatan …. jam tingkat kenyamanan klien meningkat dg KH:
· Klien melaporkan nyeri berkurang dg scala 2-3
· Ekspresi wajah tenang
· klien dapat istirahat dan tidur
· v/s dbn
Manajemen nyeri :
· Kaji tingkat nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi.
· Observasi reaksi nonverbal dari ketidak nyamanan.
· Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri klien sebelumnya.
· Kontrol faktor lingkungan yang mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan.
· Kurangi faktor presipitasi nyeri.
· Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologis/non farmakologis)..
· Ajarkan teknik non farmakologis (relaksasi, distraksi dll) untuk mengetasi nyeri..
· Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri.
· Evaluasi tindakan pengurang nyeri/kontrol nyeri.
· Kolaborasi dengan dokter bila ada komplain tentang pemberian analgetik tidak berhasil.
Administrasi analgetik :.
· Cek program pemberian analogetik; jenis, dosis, dan frekuensi.
· Cek riwayat alergi..
· Tentukan analgetik pilihan, rute pemberian dan dosis optimal.
· Monitor TV
· Berikan analgetik tepat waktu terutama saat nyeri muncul.
· Evaluasi efektifitas analgetik, tanda dan gejala efek samping.
2 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Setelah dilakukan asuhan keperawatan … jam klien menunjukan status nutrisi adekuat dengan KH:
· BB stabil,
· nilai laboratorium terkait normal,
· tingkat energi adekuat,
· masukan nutrisi adekuat
Manajemen Nutrisi
· Kaji adanya alergi makanan.
· Kaji makanan yang disukai oleh klien.
· Kolaborasi team gizi untuk penyediaan nutrisi terpilih sesuai dengan kebutuhan klien.
· Anjurkan klien untuk meningkatkan asupan nutrisinya.
· Yakinkan diet yang dikonsumsi mengandung cukup
serat untuk mencegah konstipasi.
· Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori.
· Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi.
Monitor Nutrisi
· Monitor BB jika memungkinkan
· Monitor respon klien terhadap situasi yang mengharuskan klien makan.
· Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak bersamaan dengan waktu klien makan.
· Monitor adanya mual muntah.
· Monitor adanya gangguan dalam input makanan misalnya perdarahan, bengkak dsb.
· Monitor intake nutrisi dan kalori.
· Monitor kadar energi, kelemahan dan kelelahan.
3 Risiko infeksi b/d imunitas tubuh menurun, prosedur invasive.
Setelah dilakukan asuhan keperawatan … jam tidak terdapat faktor risiko infeksi dan dg KH:
· Tdk ada tanda-tanda infeksi
· AL normal
· V/S dbn
Konrol infeksi :
· Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain.
· Batasi pengunjung bila perlu.
· Intruksikan kepada pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung dan sesudahnya.
· Gunakan sabun anti miroba untuk mencuci tangan.
· Lakukan cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan keperawatan.
· Gunakan baju dan sarung tangan sebagai alat pelindung.
· Pertahankan lingkungan yang aseptik selama pemasangan alat.
· Lakukan dresing infus dan dan kateter setiap hari Sesuai indikasi
· Tingkatkan intake nutrisi dan cairan
· berikan antibiotik sesuai program.
Proteksi terhadap infeksi
· Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal.
· Monitor hitung granulosit dan WBC.
· Monitor kerentanan terhadap infeksi..
· Pertahankan teknik aseptik untuk setiap tindakan.
· Inspeksi kulit dan mebran mukosa terhadap kemerahan, panas.
· Ambil kultur, dan laporkan bila hasil positip jika perlu
· Dorong istirahat yang cukup.
· Dorong peningkatan mobilitas dan latihan.
· Instruksikan klien untuk minum antibiotik sesuai program.
· Ajarkan keluarga/klien tentang tanda dan gejala infeksi.
· Laporkan kecurigaan infeksi.
4 Sindrom defisit self care b.d kelemahan
Setelah dilakukan askep ...... jam ADLs terpenuhi dg KH:
· Klien bersih, tidak bau
· Kebutuhan sehari-hari terpenuhi
Self Care Assistence
· Bantu ADL klien selagi klien belum mampu mandiri
· Pahami semua kebutuhan ADL klien
· Pahami bahasa-bahasa atau pengungkapan non verbal klien akan kebutuhan ADL
· Libatkan klien dalam pemenuhan ADLnya
· Libatkan orang yang berarti dan layanan pendukung bila dibutuhkan
· Gunakan sumber-sumber atau fasilitas yang ada untuk mendukung self care
· Ajari klien untuk melakukan self care secara bertahap
· Ajarkan penggunaan modalitas terapi dan bantuan mobilisasi secara aman (lakukan supervisi agar keamnanannya terjamin)
· Evaluasi kemampuan klien untuk melakukan self care di RS
· Beri reinforcement atas upaya dan keberhasilan dalam
melakukan self care
5 Kurang pengetahuan keluarga berhubungan dengan kurang paparan dan keterbatasan kognitif keluarga
Setelah dilakukan askep … jam pengetahuan keluarga klien meningkat dg KH:
· Keluarga menjelaskan tentang penyakit, perlunya pengobatan dan memahami perawatan
· Keluarga kooperativedan mau kerjasama saat dilakukan tindakan
Mengajarkan proses penyakit
· Kaji pengetahuan keluarga tentang proses penyakit
· Jelaskan tentang patofisiologi penyakit dan tanda gejala penyakit
· Beri gambaran tentaang tanda gejala penyakit kalau memungkinkan
· Identifikasi penyebab penyakit
· Berikan informasi pada keluarga tentang keadaan pasien, komplikasi penyakit.
· Diskusikan tentang pilihan therapy pada keluarga dan rasional therapy yang diberikan.
· Berikan dukungan pada keluarga untuk memilih atau mendapatkan pengobatan lain yang lebih baik.
· Jelaskan pada keluarga tentang persiapan / tindakan yang akan dilakukan