Diabetes Mellitus - Tutorial

7/29/2019 Diabetes Mellitus - Tutorial

1/16

Diabetes MelitusKartika Permata Sari

111.0211.143


2/16

Apa itu Diabetes Melitus ?

Berasal dari Bahasa Yunani :

Diabetes : mengalirkan/mengalihkan (siphone). Mellitus : manis/madu.

Individu yang mengalirkan volume urin yang banyak dengan kadar

glukosa tinggi.

DM sendiri merupakan (terganggunya metabolisme karbohidrat,

lemak dan protein karena...) penyakit hiperglikemik yang ditandai

dengan ketiadaan absolute insuline/penurunan relatif insentivitas

sel terhadap insulin.


3/16

Ada berbagai macam Tipe Diabetes Melitus ?

Tipe 1 : Ketiadaan absolute Insulin

Etiologi Autoimun, Terapi Insulin. Tipe 2 : Insensivitas Insulin dan defisiensi sekresi Insulin

Etiologi Obesitas & Genetik, Terapi Diet, Olahraga, AgenHipoglikemik, Obat PenStimulasi-transporter.

Tipe 3 : Penyebab Spesifik lain

Etiologi Bergantung pada penyebab, Terapi Bergantungpenyebabnya.

Tipe 4 : Diabetes Gestasional

Etiologi Peningkatan Kebutuhan Metabolik, Terapi Diet, Agenhipoglikemik.


4/16

...YANG AKAN DIBAHAS HANYA...

DM Tipe 1

&

DM Tipe 2


5/16

DM Tipe 1 adalah.... Patogenesis-nya (1) :

Disebabkan kurangnya sekresi Insulin, umumnya karena kerusakan

sel beta pankreas karena destruksi autoimun.

Terjadinya proses autoantibodi (karena infeksi virus, penyakit addison,

tiroiditis hashimoto, anemia pernisiosa, terpapar bahan kimia. Lalu ter-

aktivasi-lah : HLA B8, DR3, DR4, BW15) Sel2 Pulau Langerhans

mengalami destruksi, terjadi kegagalan fungsi sel beta langerhans

memproduksi insulin terkadang insulin diproduksi sedikit, bahkan

tidak sama sekali. TERJADILAH DM TIPE 1.


6/16

DM Tipe 1 adalah.... Patogenesis-nya (2):

Disebabkan karena faktor genetik, mewarisi kecendrungan DM Tipe1, maka akan tersimpan gen kompleks histokompatibilitas

(mengendalikan pengenalan antigen oleh sistem imun, kehilangan

toleransi pada diri sendiri membuat autoantibodi terbentuk) yang

dikode di kromosom 6, sel beta pankreas menghasilkan insulin

spesifik diatur oleh kromosom 11.

Jadi keturunan yang mewarisis DM dapat lebih mudah mengidap

karena sudah memiliki Keanehan gen dari penderita sebelumnya.


7/16

Kriteria Diagnostik :

Glukosa darah puasa normal : < 126 mg/dl ( 7 mmol/L).

Diagnosis ditegakkan apabila memenuhi salah satu kriteria sebagaiberikut :

Poliuria , polidipsi, polifagi, berat badan menurun , KGD sewaktu >200mg/dl.

Asimptomatis : KGD sewaktu > 200mg/dl.

Tes Toleransi Glukosa (TTG)

TTG tidak perlu dilakukan jika gejala sudah khas.

Indikasi TTG pada kasus yang meragukan.

Dosis glukosa : 1,75 gr/kgBB dalam 200250 cc air dalam jangka waktu 5menit.

Penilaian hasil TTG : DM : KGD puasa > 140 mg/dl atau pada jam ke2 >200 mg/dl.

TTG terganggu : KGD puasa


8/16

Epidemiologi :

Insidens lebih tinggi pada ras kaukasia.

Tertinggi di Finlandia 43/100.000 , terendah di Jepang 2/ 100.000

untuk usia kurang dari 5 tahun.

Puncak insidens : Usia 56 tahun, 11 tahun.

Penderita baru > 50% : > 20 tahun.

Faktor genetik dan lingkungan : pola HLA, virus, toxin, dll...


9/16

Gejala Klinis :

Poliuria, polidipsia, polifagi berat badan menurun cepat.

Hiperglikemia.

Keterlambatan diagnosis Komplikasi : ketoasidosis dengan segalakonsekuensinya.


10/16

Penatalaksanaan :

Insulin

Insulin kerja ultra pendek ( lispro ). Diberikan 15 menit sebelum makan.

Bermanfaat pada penatalaksanaan insulin ketika sakit dan sebagai bolus

sebelum makan.

Insulin kerja pendek.

Untuk keadaan akut : ketoasidosis, penderita baru, bolus sebelum makan ,

dan pada tindakan bedah ataupun kombinasi dengan insulin kerja

menengah.

Untuk pasien balita : menghindari hipoglikemia.


11/16

Penatalaksanaan :

Insulin kerja menengah

Digunakan dua kali sehari pada pasien yang mempunyai pola hidup

teratur.

Digunakan sebagian besar pada anak.

Insulin campuran

Campuran baku (campuran insulin kerja pendek dengan menengah).

Penderita mempunyai kontrol metabolik yang baik.

Biasanya pada penderita usia muda dengan pendidikan orang tua

rendah dan remaja.


12/16

DM Tipe 2 adalah.... Patogenesis-nya :

Resistensi Insulin sel2 tubuh tidak merespon tepat ketika insulin

hadir (berarti insulin tetap di produksi dong..), bisa disebut Post

Receptor

Kelainan yang menyebabkan gangguan pada Transpor Glukosa

Hiperglikemia terjadilah Diabetes Melitus Tipe 2. Pasien rata-rata mengalami Obesitas 85% dan Non-Obes 15%.


13/16


14/16


15/16


16/16

Daftar Pustaka :

Buku Saku Patofisiologi Elizabeth J. Corwin,

Modul IPD,

IPD UI,

etc..

Diabetes Mellitus - Tutorial

Documents

Transcript of Diabetes Mellitus - Tutorial