Di Taman Getsemani

2
” Di Taman Getsemani“ {Matius 26:36-46; Markus 14:32-42; Lukas 22:39-46} Ketiga injil ini berkisah tentang hal yang sama yaitu perjalanan Yesus selama Beliau hidup yang dimulai dari kelahiran-Nya sampai kepada kenaikannya ke sorga. Salah satu kisah yang diceritakan adalah ketika Tuhan Yesus pergi ke taman Getsemani untuk berdoa sebelum Beliau ditangkap. Tuhan Yesus mengajak murid-murid-Nya ke bukit Zaitun (dan sepertinya ini merupakan tempat favorit-Nya bersama murid-murid- Nya untuk berdoa) kemudian meneruskan perjalan ke taman Getsemani bersama Petrus dan kedua anak Zebedeus (Yakobus dan Yohanes). Kemenangan Tuhan Yesus untuk menyelamatkan umat manusia bukan diawali di kayu salib meskipun itu merupakan karya sentral penyelamatan-Nya bagi manusia. Sebenarnya kemenangan pertama Tuhan Yesus adalah kemenangan mengalahkan kedagingan-Nya, hal ini terjadi ketika Beliau mulai berdoa di taman Getsemani. Sebelum memasuki taman itu Tuhan Yesus sempat curhat kepada ketiga murid-Nya(Petrus, Yakobus dan Yohanes) seperti yang tertulis dalam: Matius 26:38 “Hatiku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah disini dan berjaga-jagalah dengan aku.” Perkataan ini juga memperlihatkan sisi kemanusiaan dari Tuhan Yesus, kesedihan yang mendalam dirasakan oleh Beliau menyadari siksaan yang sebentar lagi akan dirasakan-Nya. Jika kita bisa membuat pengandaian kemungkinan hal yang membuat Dia sedih adalah apakah hal ini akan Beliau teruskan atau tidak, karena jika tidak dilakukan kehidupan-Nya akan aman-aman saja tetapi jika dilakukan umat percaya dari seluruh dunia (jika karya penyelamatan tersebut berhasil) akan dibebaskan dari kutuk dosa yang sudah ada sejak Adam dan Hawa memakan buah terlarang. Ketakutan Beliau semakin jelas nampak dalam doa-Nya di Markus 14:36 “Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki.” Bahkan Beliau berdoa hingga tiga kali di taman itu, sesuatu yang memperlihatkan kegetiran hati-Nya menunggu cawan yang akan diminum- Nya. Ketika Beliau selesai berdoa yang pertama seusai Lukas 22:43 ada malaikat yang datang memberikan kekuatan kepada Yesus bahkan di ayat 44 dikatakan bahwa ketika Yesus berdoa semakin bersungguh-sungguh Yesus mengeluarkan peluh yang menetes seperti titik-titik darah yang jatuh ke tanah. Kenyataan ini seperti “buah simalakama” bagi Yesus, mementingkan diri-Nya sendirikah atau menyelamatkan semua orang percaya di segala Zaman. Bisa sajakan jika mau Yesus pergi dari tempat itu dan bersembunyi karena otomatis Beliau sudah mempunyai vision/gambaran mengenai kapan dan dimana serta bagaimana Yesus akan disalibkan. Namun Yesus tidak memilih jalan itu, Beliau tidak mencoba mencari keuntungan

description

renungan

Transcript of Di Taman Getsemani

Di Taman Getsemani{Matius 26:36-46; Markus 14:32-42; Lukas 22:39-46} Ketiga injil ini berkisah tentang hal yang sama yaitu perjalanan Yesus selama Beliau hidup yang dimulai dari kelahiran-Nya sampai kepada kenaikannya ke sorga. Salah satu kisah yang diceritakan adalah ketika Tuhan Yesus pergi ke taman Getsemani untuk berdoa sebelum Beliau ditangkap. Tuhan Yesus mengajak murid-murid-Nya ke bukit Zaitun (dan sepertinya ini merupakan tempat favorit-Nya bersama murid-murid-Nya untuk berdoa) kemudian meneruskan perjalan ke taman Getsemani bersama Petrus dan kedua anak Zebedeus (Yakobus dan Yohanes). Kemenangan Tuhan Yesus untuk menyelamatkan umat manusia bukan diawali di kayu salib meskipun itu merupakan karya sentral penyelamatan-Nya bagi manusia. Sebenarnya kemenangan pertama Tuhan Yesus adalah kemenangan mengalahkan kedagingan-Nya, hal ini terjadi ketika Beliau mulai berdoa di taman Getsemani. Sebelum memasuki taman itu Tuhan Yesus sempat curhat kepada ketiga murid-Nya(Petrus, Yakobus dan Yohanes) seperti yang tertulis dalam:Matius 26:38Hatiku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah disini dan berjaga-jagalah dengan aku.Perkataan ini juga memperlihatkan sisi kemanusiaan dari Tuhan Yesus, kesedihan yang mendalam dirasakan oleh Beliau menyadari siksaan yang sebentar lagi akan dirasakan-Nya. Jika kita bisa membuat pengandaian kemungkinan hal yang membuat Dia sedih adalah apakah hal ini akan Beliau teruskan atau tidak, karena jika tidak dilakukan kehidupan-Nya akan aman-aman saja tetapi jika dilakukan umat percaya dari seluruh dunia (jika karya penyelamatan tersebut berhasil) akan dibebaskan dari kutuk dosa yang sudah ada sejak Adam dan Hawa memakan buah terlarang.Ketakutan Beliau semakin jelas nampak dalam doa-Nya di Markus 14:36Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki.Bahkan Beliau berdoa hingga tiga kali di taman itu, sesuatu yang memperlihatkan kegetiran hati-Nya menunggu cawan yang akan diminum-Nya.Ketika Beliau selesai berdoa yang pertama seusai Lukas 22:43 ada malaikat yang datang memberikan kekuatan kepada Yesus bahkan di ayat 44 dikatakan bahwa ketika Yesus berdoa semakin bersungguh-sungguh Yesus mengeluarkan peluh yang menetes seperti titik-titik darah yang jatuh ke tanah. Kenyataan ini seperti buah simalakama bagi Yesus, mementingkan diri-Nya sendirikah atau menyelamatkan semua orang percaya di segala Zaman. Bisa sajakan jika mau Yesus pergi dari tempat itu dan bersembunyi karena otomatis Beliau sudah mempunyai vision/gambaran mengenai kapan dan dimana serta bagaimana Yesus akan disalibkan. Namun Yesus tidak memilih jalan itu, Beliau tidak mencoba mencari keuntungan bagi diri-Nya sendiri. Kepasrahan-Nya mulai tersirat dalam doa-Nya yang kedua di taman Getsemani seperti yang tertulis dalam:Matius 26:42Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!dan doa yang sama ini pulalah yang didoakan-Nya ketika Beliau berdoa untuk ketiga kalinya di taman Getsemani malam itu.Dan apa pesan Yesus kepada murid-murid-Nya termasuk semua orang percaya sebelum Beliau ditangkap?Hal ini sudah tersirat dalamMarkus 14:38Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut tetapi daging lemah.dan Tuhan Yesus sudah memberikan contoh bagaimana mengalahkan kedagingan dan menyelaraskannya dengan roh ketika Beliau berdoa di taman Getsemani.G.B.Us.