di Stadion Pahoman, Bandar Lampung. Revolusi Mental L · Seremonial defile kontingen itu menjadi...

60
L ima puluh butir balon tu- juh warna itu mengudara melambungkan spanduk vertikal bertulis “HAB Kemenag Ke 70” saat Drs. H. Suhaili, M.Ag menggunting pita yang menambatnya ke tanah, Selasa (22/12). Sedetik kemudian, 15 burung dara warna megan yang di- pegang para pejabat dilepas. Riuh rendah tepuk tangan menggema dari ribuan hadirin. Prosesi itu adalah puncak acara pembukaan perlombaan olah raga dan seni antarkeluarga besar Kementerian Agama Provinsi Lampung. Even tahunan itu diadakan dalam rangka Hari Amal Bakti (HAB) ke-70, 2015. Seketika, Stadion Pahoman Bandar Lampung yang dipenuhi seribu lebih undangan dan 1.300 anggota kontingen penuh kemeriahan. Suasana akrab terbangun dalam seremonial pembukaan yang dihadiri hampir seluruh pejabat di lingkungan Kemenag Provinsi Lampung. Tampak ikut bersuka cita, Rektor IAIN Raden Intan Lampung Prof. Moh. Mukri, Perwakilan dari STAIN Jurai Siwo Metro, para Kepala Kantor Kemenag kabupaten/kota se Lampung, dan pejabat utama lain. Ketua panitia yang juga Kepala Kementerian Agama Kota Bandar Jiwa Sportif untuk Revolusi Mental “Dengan jiwa yang sportif, kita bisa merevolusi mental,” kata Suhaili saat membuka aneka lomba olah raga dan seni dalam rangka Hari Amal Bakti Kemenag ke 70 di Stadion Pahoman. Laporan Utama 1 Kontingen Lampung Utara melewati tribun pada defile dalam rangka Hari Amal Bakti ke-70 Kemenag di Stadion Pahoman, Bandar Lampung.

Transcript of di Stadion Pahoman, Bandar Lampung. Revolusi Mental L · Seremonial defile kontingen itu menjadi...

Lima puluh butir balon tu­juh warna itu mengudara me lambungkan spanduk

vertikal bertulis “HAB Kemenag Ke 70” saat Drs. H. Suhaili, M.Ag menggunting pita yang menambatnya ke tanah, Selasa (22/12). Sedetik kemudian, 15 bu rung dara war na megan yang di­pegang para pe jabat dilepas. Riuh rendah tepuk tangan menggema dari ribuan hadirin.

Prosesi itu adalah puncak acara pembukaan perlombaan olah

raga dan seni antarkeluarga besar Kementerian Agama Provinsi Lampung. Even tahunan itu diadakan

dalam rangka Hari Amal Bakti

(HAB) ke­70, 2015. Seketika, S tad ion Pahoman Bandar Lampung yang dipenuhi seribu lebih undangan dan 1.300 anggota kontingen penuh kemeriahan.

Suasana akrab terbangun dalam seremonial pembukaan yang dihadiri hampir seluruh pejabat di lingkungan Kemenag Provinsi Lampung. Tampak ikut bersuka cita, Rektor IAIN Raden Intan Lampung Prof. Moh. Mukri, Perwakilan dari STAIN Jurai Siwo Metro, para Kepala Kantor Kemenag kabupaten/kota se Lampung, dan pejabat utama lain.

Ketua panitia yang juga Kepala Kementerian Agama Kota Bandar

Jiwa Sportif untuk Revolusi Mental

“Dengan jiwa yang sportif, kita bisa merevolusi mental,” kata Suhaili saat membuka aneka lomba olah raga dan seni dalam rangka Hari Amal Bakti Kemenag ke 70 di Stadion Pahoman.

Laporan Utama

1

Kontingen Lampung Utara melewati tribun pada defile dalam rangka Hari Amal Bakti ke-70 Kemenag di Stadion Pahoman, Bandar Lampung.

Lampung Drs. H. Seraden Nihan, MH dalam laporannya mengatakan ajang ini adalah forum silaturahmi sekaligus mengungkit prestasi. Ia mengatakan, ada 17 kontingen dengan 1.300 peserta pada aneka lomba yang dilaksanakan selama dua hari itu.

“Para kontingen datang dari Kantor Kementerian Agama Provinsi Lampung, Kantor Kemenag kabupaten/kota se Lampung, dari IAIN Raden Intan, dan dari STAIn Jurai Siwo Metro,” kata Seraden.

Sebanyak 10 cabang olah raga dan kesenian dilombakan dalam momen ini. Yakni, bulu tangkis, tenis lapangan, tenis meja, bola voly, catur, futsal, solo song

religius, marawis, syarhil Qur’an, dan hymne mars madrasah.

“Dalam aneka lomba ini, pesertanya bukan hanya dari pegawai maupun siswa sekolah di lingkungan Kemenag, tetapi juga keluarga pegawai dan para purna bakti. Memang kita ingin ada peningkatan prestasi dalam berbagai cabang olah raga dan seni yang dilombakan, tetapi unsur silaturahim juga sangat kami kedepankan,” tambah mantan Kabid Haji di Kemenag Provinsi Lampung ini.

Tak mau kehilangan momen, Kepala Kemenag Lampung Suhaili menggunakan kesempatan untuk memompa moral, mental, dan etos kerja seluruh jajaran. Dalam

sambutannya, ia mengajak even yang dihelat untuk membangun kebersamaan dan prestasi ini menjadi sarana menguatkan sportivitas.

“Lomba itu adalah upaya adu kemampuan, baik kekuatan fi sik, keterampilan, mengatur strate­gi, dan berbagai usaha agar ki ta menjadi yang terbaik. Me mang ada upaya untuk mengalah kan lawan, tetapi bukan itu hakikat nya. Sesungguhnya, dengan sportivi tas kita ingin menjadi pribadi yang lebih baik, bahkan yang terba ik. Untuk menjadi yang terbaik, ki­ta harus merevolusi mental. Dan dengan jiwa yang sportif, kita bi sa merevolusi mental,” kata Su ha ili. (MJK/SRY)

Tongkat bambu sepan­jang dua meter yang t e r p a s a n g b e n d e r a

putih dengan logo Kabupaten Lampung Utara digenggam bujang pramuka d i depan dadanya. Di sampingnya, gadis

yang juga berpakain pramuka lengkap dengan hijab membawa papan plang bertulis “Kontingen Lampung Utara”. Dengan sikap sempurna, mereka memandu seratus lebih anggota kontingen Lampung Utara di lintasan atletik

sintetik di Stadion Pahoman melintasi tribun utama.

“Kepada pemimpin upacara! Hormaaaaat, grak!!!” Pemuda tanggung pembaca bendera itu berteriak memberi aba­aba kepada seluruh kontingen. Dengan sigap,

Lomba itu Mengasah Kejujuran

Laporan Utama

2

Kontingen Kanwil Kemenag Lampung berpose sebelum mengikuti aneka lomba.

seluruh peserta defile yang terdiri dari para atlet dan seniman asal kabupaten berjuluk “Ragem Tunas Lampung” itu memberi hormat.

Pimpinan upacara Hari Amal Bakti Kemenag ke 70 Provinsi Lampung dan undangan yang berada di tribun utama menyambutnya dengan memberi hormat. Defile ini adalah upaya mengenalkan kekuatan dan kesiapan setiap kontingen kepada khalayak.

Seremonial defile kontingen itu menjadi contoh kasus yang dikutip Kepala Kantor Kemenag Provinsi Lampung Suhaili soal pentingnya loyalitas dan sportivitas. Meskipun hanya seorang siswa pembawa bendera kontingen, ia berhak untuk memberi instruksi kepada seluruh kafilah agar memberi hormat sesuai arahannya.

“Ya, itulah permainan dalam kompetisi yang sehat. Tidak ada satupun yang boleh melanggar peraturan dalam olah raga. Main sepak bola, misalnya, tidak ada yang boleh mengarahkan bola pakai tangan kecuali kiper. Itupun hanya boleh dilakukan di dalam garis finalti. Ketika melanggar, dia juga harus ikhlas menerima hukuman,” kata Suhaili.

Ketika memberikan arahan kepada seluruh peserta lomba olah raga dan seni dalam rangka Hari Amal Bakti Kemenag ke 70 di Stadion Pahoman itu, Suhaili mengaitkan setiap permainan olah raga dengan mentalitas. Ia mengatakan, olah raga dengan segala peraturannya memilik arti penting dalam membangun karakter pelakunya.

“Saya mengajak kita semua untuk gemar berolah raga dan mencintai seni. Olah raga itu melatih setiap detail tubuh kita menjadi sehat. Olah raga juga

membuat pikiran jadi lebih fresh karena suasana gembira akan muncul menggantikan rutinitas yang suntuk. Tetapi, lebih dari sekadar sehat dan pikiran fresh, olah raga membentuk karakter dan jiwa fairness. Yakni, sikap mental yang bertanggung jawab, berani mengakui keunggulan orang lain, dan tak tergoda untuk melakukan pelanggaran,” kata dia.

Suhaili menambahkan, pe merintah bersedia menge luarkan biaya besar untuk me nyelenggarakan kegiatan olah raga bukan sekadar untuk ke­senangan dan hura­hura. Yang dibangun, kata dia, bukan cuma tubuh fisik agar sehat dan kuat, juga bukan sekadar piala atau medali. Lebih dari itu, inti dari diselenggarakannya berbagai even olah raga adalah agar dalam setiap warga bangsa ini muncul mentalitas yang sportif.

“Ini selaras dengan apa yang dicanangkan oleh Bapak Presiden kita, yakni soal revolusi mental.

Laporan Utama

Tidak ada satupun yang boleh melanggar peraturan dalam olah raga. Main sepak bola, misalnya, tidak ada yang boleh mengarahkan bola pakai tangan kecuali kiper.

3

Salah satu grup kasidah mengikuti lomba.

Mengapa harus d i l akukan revolusi, itu karena saat ini bangsa kita kurang memegang t e g u h p r i n s i p ­ p r i n s i p sportivitas. Dan bagaimana c a r a m e r e v o l u s i m e n t a l , sa lah satunya di tunjukkan dengan konsep patuh terhadap peraturan yang dijalankan oleh wasit dalam setiap cabang olah raga,” kata dia.

Senada dengan Suhaili, Rektor IAIN Raden Intan Lampung Moh. Mukri yang hadir dan mengirim kontingen pada even itu berpendapat sama. Ia mengatakan, jika semua elemen dalam bangsa

ini mengikuti peraturan sebagai mana yang disepakati dalam olah raga, maka tidak perlu banyak polisi di negeri ini.

“Sebenarnya, hidup kita ini mirip dengan permainan sepak bola. Kita adalah pemain. Setiap pemain sudah tahu ada peraturan yang harus dipatuhi. Lalu, ada wasit yang bertugas memberi sanksi dan memantau jalannya pertandingan. Wasit adalah ibarat perangkat hukum,” kata dia di sela­sela acara.

Dalam perhelatan yang digelar dengan suasana akrab dan santai itu, para pejabat tampak

menikmati suasana. Mereka berbaur dengan semua kalangan, termasuk para atlet, pelaku seni, para ofisial, dan keluarga yang mengikuti agenda.

“Suasana seperti ini harus terus kita pupuk supaya tidak ada sekat psikologis antarpegawai. Di kantor memang ada struktur yang mendistribusikan tugas sehingga kewenangan hanya diberikan kepada orang­orang tertentu seusia jabatan. Tetapi di sini, dalam suasana seperti ini, segala bentuk stratifikasi itu harus kita tanggalkan. Kita harus membangun kebersamaan,” kata Suhaili. (MJK/SRY)

Penanggalan sudah masuk bulan Desember 2015. I s tut inings ih, kepala

Humas Kantor Kementerian Agama Provinsi Lampung itu mulai sibuk dengan telepon gengamnya. Lalu lintas informasi tentang pelaksanaan acara Hari Amal Bakti (HAB) Kementerian Agama yang tinggal sebulan lagi membuat ia terus berkordinasi dengan internal maupun ekternal.

“Ya, beginilah kalau sudah mau ulang tahun,” kata Tuti, sapaan akrabnya soal even tahunan untuk memperingati hari jadi Kementerian Agama yang datang setiap tanggal 3 Januari.

Tuti memang bukan ketua p a n i t i a . N a m u n , s e b a g a i penghubung setiap elemen internal Kantor Kemenag Provinsi Lampung dan membangun relasi

dengan ekternal, ia harus mengatur traffic dengan baik.

Mendampingi Ketua Panitia yang juga Kepala Kantor Kemenag Kota Bandar Lampung Seraden Nihan, Tuti mengatakan acara untuk memeriahkan HAB kali ini cukup padat. Untuk itu, ia harus mengkomunikasikan segala sesuatu yang berkait dengan acara dan penyelenggaraannya dengan semua pihak.

Dari Olah Raga sampai Tabur Bunga

Laporan Utama

Peserta lomba marawis.

Laporan Utama

Ditemui usai upacara Hari Amal Bakti Kemenag ke 70 Provinsi Lampung di Stadion Pahoman, Selasa (22/12), Seraden Nihan membenarkan padatnya agenda. Dari yang bersifat seremonial, hiburan, sampai yang memang bersifat sakral diadakan untuk keseimbangan.

“Yang seremonial kita menggelar upacara memperingati Hari Amal Bakti Kemenag hari ini di Stadion Pahoman. Setelah upacara ini di lanjutkan atau sekal igus pembukaan perlombaan olah raga dan seni di lingkungan keluarga Kemenag Provinsi Lampung. Yang sakral, antara lain ada acara ziarah tabor bunga ke Taman Makam Pahlawan Tanjungkarang. Ada juga pengajian, dan sebagainya,” kata Seraden Nihan.

Acara sejenis, kata Seraden, juga dilaksanakan oleh Kantor

Kementerian Agama kabupaten/kota se Lampung. Di Kantor Kemenag Bandar Lampung, misalnya, kata Seraden, diadakan aneka kegia tan sos ia l dan kemasyarakatan. “Di Bandar Lampung ada bakti sosial memberi santunan kepada kaum duafa dan yatim piatu di panti asuhan. Juga digelar sunatan massal bagi anak­anak kita yang kurang mampu,” kata dia.

Untuk kegiatan olah raga dan seni, masing­masing Kantor Kemenag Kabupaten/kota hanya mengirimkan duta­dutanya utuk mengikuti di tingkat provinsi. Sebanyak 1.300 peserta datang dari 15 kabupaten/kota se Lampung untuk unjuk kebolehan dalam berbagai cabang olah raga dan seni.

Acara yang digelar di beberapa lokasi di Bandar Lampung

tampak begitu meriah. Pada cabang olah raga, masing­masing kabupaten/kota selain mengirim atlet, juga didampingi supporter untuk mendukung jagoannya. “Suasananya meriah karena mereka­masing­masing bawa supporter. Menang atau kalah tidak masalah, yang penting rame,” kata salah seorang pendukung dari Way Kanan yang sengaja datang untuk menjadi juru sorak.

Di even kesenian, lomba yang digelar terasa lebih hikmat karena umumnya diadakan di atas panggung. Pada lomba marawis, misalnya, anak­anak dengan seragam cerah terlihat atraktif memainkan rebana­rebana mini di atas pentas. Mereka melantunkan syair­syair sholawat dan piji­pujian yang rancak diiringi gerak badan yang serempak. Tepuk tangan menggema setiap kali pertunjukan berakhir. (MJK/SRY)

5

Khitanan masal, salah satu kegiatan sosial dalam rangka HAB ke-70 Kemenag Lampung.

Berita

Aula Pepadun Kantor Kementerian Agama Provinsi Lampung terasa

gerah, Jumat (9/10). Seratusan pegawai yang diundang hari itu akan mendengarkan “pengumuman” dari inspektur investigasi dari Kantor Kementerian Agama Pusat yang baru selesai menjalankan tugas. Selama dua pekan, tim yang diketuai Heffinur, SH, M. Hum dari Irjen Kemenag itu memeriksa segala bentuk administrasi yang dijalankan di Kemenag Lampung.

Pertemuan pada aparat sipil negara (ASN) Kemenag itu memang bukan yang pertama. Namun, s e i r ing tuntu tan akuntabilitas penyelenggaraan administrasi negara yang berimbas kepada tindakan hukum membuat semua peserta terasa dag­dig­dug.

“Hari ini kami hadir untuk m e m b e r i k a n p e m a p a r a n

tentang temuan­temuan yang kami dapatkan se te lah 14 hari melakukan investigasi di Lampung. Banyak bukti yang kami dapati. Banyak fakta yang kami telusuri. Dan hasilnya…..,” H e f f i n u r m e n g h e n t i k a n kalimatnya dan memasang wajah murung. Hadirin hening seraya menahan napas.

“Hasilnya,.. Lampung cukup a m a n ! ” K a l i m a t t e r a k h i r Heffinur mengundang applaus dar i se luruh pegawai yang hadir . Ruang yang semula terasa sumpek mendadak terasa lebih segar.

Acara temu pejabat pemeriksa dar i Kantor Pusat dengan jajaran pelaksana, yakni para pejabat eselon 3 dan eselon 4 di Kementerian Agama Lampung itu dipandu Kabag TU Kemenag Lampung HM. Aris Rayusman. Aris yang menjadi motor utama terselenggaranya administrasi

di jajaran Kementerian Agama Lampung terlihat tersenyum puas.

Dalam paparan detailnya, Heffinur mengingatkan bahwa kata “aman” untuk Lampung bukan jaminan bahwa tidak ada kasus di kemenag Lampung. Sebab, kata dia, pemeriksaan yang dilakukan selama dua pecan di Lampung baru berupa sampling. “Bisa saja yang diambil sebagai sample kebetulan yang baik dan lurus. Sangat mungkin ada yang tidak kami sampling justru terjadi. Kami hanya ingin mengatakan, ikuti prosedur dan jangan pernah berpikir untuk melakukan penyimpangan,” kata dia.

Tugas Inspektorat Investigasi, k a t a H e f f i n u r , a d a l a h melaksanakan audit investigasi d a n m e n g k o o r d i n a s i k a n pelaksanaan audit investigasi. Itu dilakukan atas dugaan tindak

Inspektur: Kemenag Lampung Aman!

6

Para pejabat eselon 3 dan 4 mengikuti pembinaan audit investigasi.

Berita

pidana korupsi di lingkungan Kemenag serta urusan tata usaha dan rumah tangga inspektorat investigasi.

“Kepada bapak dan ibu para pengambil kebijakan, silakan berkonsultasi kepada pihak inspektorat jika ragu. Kami siap membantu dan memberi solusi tentang kebijakan pengawasan audit dengan tujuan tertentu,” kata dia.

Dalam paparannya lebih lanjut Heffinur yang mengawali karir sebagai pegawai Kejaksaan sejak tahun 1989 itu mengatakan timnya telah turun ke beberapa kantor urusan agama (KUA)

di Lampung. “Temuan kami menunjukan bahwa kinerja Kantor Urusan Agama di Provinsi Lampung relatif baik. Namun ini tidak berarti kita dapat tenang­tenang saja dan tidak melakukan tindakan pengawasan. Karena bagaimanapun tindakan preventif itu lebih baik dari pada memberikan hukuman,” kata dia.

Menanggapi sikap terbuka dari inspektur, puluhan peserta yang mengikuti pemeparan itu begitu antusias. Mereka mengaku cukup tegang ketika akan mengabil kebijakan karena ancaman hukuman pidana seolah

menutup ruang gerak untuk berimprovisasi.

“Kreat iv i ta s kami ser ing terbelenggu karena takut ancaman pidana. Tetapi, dengan penjelasan Bapak tadi, insyaalloh kami akan lebih percaya diri,” kata salah seorang Kepala KUA di Bandar Lampung.

Acara berlangsung berke­panjangan karena begitu banyak peserta yang ingin mendapat penjelasan lebih detail tentang adminsitrasi di hadapan auditor. Namun, Heffinur berjanji akan melayani konsultasi kasus baik melalui telepfon maupun via email.(ALIF)

Sabtu, 19 Desember 2015, halaman parkir Kantor Kementerian Agama Provinsi Lampung tertutup tenda tarup. Tidak ada penjor melengkung yang

menandai hajatan di pinggir jalan, tetapi kemeriahan tak kalah dari pesta kawinan. Pada dua hari libur itu, kantor itu berubah menjadi panggung loma dai cilik, marawis, dan kasidah tingkat Provinsi Lampung.

Sebanyak 28 dai dan daiah bocah tampil memukau juri dan ratusan penonton yang antuasias hadir. Lomba ceramah dakwah yang diperuntukkan bagi anak­anak usia anak­anak sampai pemuda itu mengubah suasana menjadi seperti tablik akbar. Tata suara yang disetel dengan kekuatan 10 ribu watt membuat modulasi para dai yang berusaha mengatur gaya bicara berbeda terasa menyentuh.

Ketua Panitia H. Mirza Pahlefi mengatakan, pada penilaian lomba dai cilik dan seleksi dai muda berdasarkan beberapa aspek. Aspek itu terdiri dari sistimmatika penyampaian, isi materi ceramah, penghayatan konten, retorika, adab, serta kefasihan melafalkan kalimat­kalimat dalam Bahasa Arab.

Menyeleksi Dai, Merintis Marawis

7

Salah satu peserta lomba Dai Cilik.

“Meskipun lomba dai ini lebih bersifat memupuk rasa keinginan anak­anak untuk bias berdakwah, tetapi kita sudah siapkan agar materi juga tetap berbobot. Lebih dari itu, ini adalah ajang anak­anak untuk memahami agama secara baik,” kata Mirza.

Di bagian marawis, 20 grup hadir dengan ciri dan kekuatan masing­masing. Mereka datang dari seluruh kabupaten/kota se Lampung.

Lebih berwarna dari lomba ceramah, lomba marawis yang melibatkan anak­anak dengan alat music tabuh berupa rebana mini, tamborin, dan ada yang membawa drum itu terasa lebih menggelagar. Anak­anak dengan lincah bergerak teratur di atas

pentas sambal terus memainkan perkusinya.

Di bagian lomba kasidah, sebanyak 20 grup ikut ambil bagian. Lomba ini juga terasa lebih meriah karena lagu­lagu yang dibawakan juga cukup akrab di te l inga khalayak. Pe s e r t a j uga mengenakan pakaian seragam yang mencolok untuk menarik perhatian juri dan penikmat.

“Pada lomba marawis dan kasidah, aspek penilaiannya lebih sederhana. Yakni pada aspek vokal, instrument, dan penampilan. Mereka rata­rata tampil sangat menarik,” tambah Mirza.

Loma yang dibuka Kabid Pene rangan Agama I s l am (Penais) Zakat dan Wakaf

Drs. H. Jamaluddin, MM ini mendapat perhatian warga yang menonton. Selain itu, suasana bertambah ramai karena para peserta umumnya membawa pendukung atau supporter dari daerahnya masing­masing.

Tujuan diadakannya lomba antara lain untuk mengembangkan potensi calon dai di Provinsi Lampung, melakukan pembinaan terhadap calon da’i, memberikan motivasi yang profesional , menyiapkan dai cilik yang siap bersaing pada even nasional. Sedangkan lomba qasidah untuk melestarikan dan mengembangkan khazanah seni budaya islam, pembinaan di bidang seni budaya isla memilih goru qasiah dan marawis terbaik. (SRY)

8

Berita

Peserta lomba marawis.

9

Wa j a h H M . A r i s Rayusman, Kabag Tata Usaha Kanwil

Kemenag Provinsi Lampung agak mengkerut keluar dari laboratorium computer Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Bandar Lampung, Senin, 5 Oktober 2015 lalu. Ia hadir untuk mengecek kesiapan sekolah itu menghadapi ujian nasional berbasis computer (computerized based test, CBT).

“Ya, setelah saya melihat fasilitas, infrastruktur, dan sources yang ada, tampaknya tahun 2016 kita belum siap. Tahun 2017 insyaalloh kita baru siap. Saya juga tadi liat bagaimana siswa ujian menggunakan komputer saat UTS (ujian tengah semester),” kata Aris.

Didampingi Kepala Sekolah M. Iqbal, Kasubbag Informasi dan Humas Kemenag Lampung Istutiningsih, Kasi Kurikulum H. Sukron, dan Kasi Kesiswaan H. Yulizar, Aris menuju sekolah i tu karena dini la i sebaga i standar MAN di Lampung. Aris mengamati langsung jalannya UTS pada kelas XII IPA 1 dan kelas XII IPS 1 sebagai sampel.

Aris Rayusman mengatakan di Lampung ada 4 Madrasah yang dijadikan sebagai Pilot Projek Ujian berbasis internet ini. Yakni, MAN 1 Bandar Lampung, MAN 2 Bandar Lampung, MTsN 1 Bandar Lampung, dan MTsN 2 Bandar Lampung.

“Sebagai salah satu madrasah yang menjadi salah satu pilot

project pe laksanaan CBT, maka mulai tahun ini sarana dan prasarana untuk menunjang pelaksanaan CBT di MAN 2 Bandar Lampung akan terus dibenahi sampai pelaksanaan Ujian Nasional sistem CBT dapat berjalan dengan baik,” kata dia.

K e p a d a A r i s , M . I q b a l mengatakan, saat ini sudah ada 40 unit computer terkoneksi dengan jaringan LAN (local area network) yang bisa digunakan untuk UN CBT. Selain itu, system untuk menjalankan CBT juga sudah disosialisasikan kepada siswa melalui guru pembimbing.

Aris berharap sarana dan prasarana untuk UN BCT ini dapat lebih lengkap lagi, sehingga saat UN BCT benar­

MAN 2 Bandar Lampung Siap 2017UN BerBASiS KomPUter

Berita

Kabag tU Kemenag Lampung Hm. Aris rayusman meninjau Lab. Komputer mAN 2 Bandar Lampung.

10

Perkembangan teknologi yang semakin pesat di era sekarang ini menuntut para pendidik untuk terus meningkatkan kemampuan

dan kreatifitas dalam mengajar dan mendidik peserta didik. Teknologi yang begitu terbuka memungkinkan siswa dapat melampaui guru dalam menguasai iptek.

“Jangan sampai guru tertinggal dalam penguasaan teknologi. Ikuti perkembangan sebagai modal meningkatkan mutu pendidikan Madrasah “ kata Sukisno, M.Pd.I ketika memberikan kesan dan pesan dalam Penutupan Bimtek K 13 MAN 1 Pringsewu, Sabtu, 17 Oktober 2015.

Sukisno yang menjadi instruktur Bimtek ini mengharapkan kepada seluruh pendidik untuk dapat memberikan yang terbaik kepada para peserta didik. “Layani peserta didik. Dampingi mereka yang

masih dalam proses perkembangan“ harap Sukisno didepan ratusan guru yang memenuhi Aula MAN 1 Pringsewu.

BimteK K-13 mAN 1 PriNgSewU

Pendidik jangan Gaptek

benar diberlakukan untuk seluruh sekolah di bawah Kementerian Agama.

Kasi Kurikulum H. Syukron mengatakan, syarat untuk dapat mengikuti ujian berbasis internet (online) harus memiliki peralatan komputer sebanyak 1/3 dari jumlah siswa klas XII yang ada di Madrasah tersebut. Dan itu sudah cukup untuk di MAN 2 Bandar Lampung.

Dalam kesempatan itu Aris Rayusman juga meninjau ruang workshop keterampilan mode dan menjahit, Elektro AC, dan Mekanik Sepeda Motor di sekolah yang berlokasi di Jalan Gatot Subroto, Telukbetung, Bandar Lampung itu. (MZK/SRY/ALIP)

Berita

Kabag tU Kemenag Lampung Hm. Aris rayusman (kanan) meninjau ruang praktek teknik AC mAN 2 Bandar Lampung

Bimtek K 13 yang dilaksanakan di MAN 1 Pringsewu sangat baik dari segi pelaksanaan. Bimtek ini akan bermanfaat jika diaplikasikan dalam pelaksanaan tugas selama mengajar

11

worKSHoP wAwASAN mULtiKULtUrAL

Hal ini diamini oleh Drs. Mustain, S.Pd, M.Ag mewakili Kepala MAN 1 Pringsewu ketika menutup Acara Bimtek. Wakil kepala sekolah bidang Kurikulum MAN 1 Pringsewu ini mengajak kepada seluruh peserta untuk melakukan yang terbaik bagi peserta didik. “ Bimtek ini akan bermanfaat jika diaplikasikan dalam pelaksanaan tugas selama mengajar,“ jelasnya.

Sementara itu salah satu peserta Bimtek Nurkholis mengatakan bahwa kegiatan Bimtek K 13 yang dilaksanakan di MAN 1 Pringsewu sangat baik dari segi pelaksanaan.

D a r i s e g i m a t e r i k a t a Nurkholis yang merupakan Guru MA Maarif Keputran, Bimtek ini sangat membantu para guru dalam memahami

prins ip­prins ip Kurikulum 2013 (K­13).

“Diharapkan kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan kembali untuk meningkatkan keilmuan dan keterampilan para guru mata pelajaran. Guru yang belum paham akan terbantu sekali dengan materi­materi yang diberikan,“ pungkasnya. (M. FAIZIN/SRY)

Untuk meningkatkan pemahaman masya­r a k a t d i w i l a y a h

Lam pung mengenai wawasan multikultural Kementerian Agama RI mengadakan Work­shop Pengembangan Wawasan Multikultural selama dua hari. Kegiatan dihelat mulai 30

November 2015 dilaksanakan di Aula Pepadun Kanwil Kementerian Agama Provinsi Lampung.

Sebanyak 100 orang menjadi peserta dalam agenda ini. Mereka terdiri dari kalangan pesantren (Kyai/Guru/Santri), guru/dosen, tokoh agama, tokoh pemuda, dan tokoh masyarakat. Acara

dihadiri Kepala Kantor Kemenag Provinsi Lampung H. Suhaili dan Kabag Tata Usaha H.M. Aris Rayusman.

Ketua panitia, Drs. Hendriyadi dalam laporannya mengatakan, workshop ini untuk meningkatkan pemahaman masyarakat di wilayah Lampung mengenai wawasan

Memahami Kedalaman Batin Perbedaan

Berita

Para peserta workshop wawasan multikultural sedang berdiskusi.

12

multikultural dari berbagai aspek, serta impementasinya. Selain itu, untuk meningkatkan silaturahmi antara kalangan masyarakat di Lampung dengan pemerintah.

“Kegiatan ini juga untuk mengembangkan visi dan misi bersama antara pemerintah dan masyarakat dalam pembinaan kerukunan yang berwawasan multikultural serta menciptakan harmoni keh idupan umat beragama menuju bangsa yang rukun, damai, dan sejahtera,” kata dia.

Materi yang disampaikan meliputi kebijakan Kementerian Agama Republik Indonesia, kondisi sosial masyarakat, dan kerukunan di Lampung. Persepsi terhadap agama lain, harapan dan kekhawatiran, wawasan umum tentang multikulturalisme, multikultural dalam agama dan sosial, sharing pengalaman tentang multikulturalisme, dan pemetaan masalah multikulturalisme.

Nara sumber antara lain dari Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung, Tim Dialogue Centre UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Dalam sambutannya, Kepala Kemenag Provinsi Lampung Suhaili mengatakan di Lampung itu ada empat falsafah hidup masyarakat hukum yang sangat erat dianut, baik Lampung Saibatin maupun pepadun. Yakni, piil pesenggiri. Piil pesenggiri ini, kata Suhaili, meliputi budaya yang disebut bejuluk beadok, nemui

nyimah, nengah nyappur, dan sakai sambayan. Piil pesenggiri berfungsi sebagai pedoman perilaku pribadi dan masyarakat dalam kehidupan mereka.

“Dari empat unsur budaya itu jika kita kelola dengan baik maka kerukunan dan persatuan akan menjadi kekuatan besar

di Provinsi Lampung untuk menjaga kerukunan antar umat beragama. Sebab, ajaran para tetua orang Lampung itu sudah cukup lengkap untuk kehidupan social kemasyarakatan,” kata dia.

Kepala Kerukunan Umat Beragama Kementerian Agama RI Drs. H. Mugofir, M.Si dalam sambutannya mengatakan keragaman kultur ini bisa menjadi layaknya “pisau bermata dua”. Di satu sisi, kata dia, memberikan nilai positif dan di sisi lain jika tidak dijaga dengan baik bisa membahayakan keutuhan dan kesatuan bangsa.

Keragaman kultur jika tidak dipelihara akan sangat rentan terhadap gesekan­gesekan dan konflik horizontal yang akan mengancam kebersamaan hidup masyarakat sebagai satu komunitas bersama. Salah satu cara untuk menjembatani perbedaan kultur ini Kementerian Agama mengajak

masyarakat yang berbeda agama, suku, dan budaya ter sebut untuk sa l ing mengenal, mengerti dan memahami satu sama lain.

“Masing­masing harus bisa mengerti kedalaman batin yang dimiliki saudaranya yang berasal dari agama atau suku yang berbeda. Ini semua untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang taat beragama, rukun, cerdas, mandiri, dan sejahtera lahir batin,” jelas dia.

P a r a p e s e r t a y a n g berlatar belakang berbeda menyatakan setuju dengan

konsep yang ditawarkan para pemateri. Mereka juga sepakat untuk lebih sering bertemu dalam forum­forum terbuka dan saling membuka diri untuk memberi masukan.

“Forum seperti ini snagat penting untuk kita pelihara, bahkan lebih sering. Sebab, yang terjadi saat ini bukan karena perbedaan yang ada pada masyarakat, tetapi karena kurang sering bertemu untuk ngorol saling membuka diri. Kalau kita ketemu seperti ini, mudah­mudahan semua akan saling mengerti,” kata salah soerang peserta. (SRY)

Berita

Suasana workshop wawasan multikultural.

13

Berita

Tiga bulan memimpin l e m b a g a b e r n a m a Kantor Kementerian

Agama Provinsi Lampung, Drs. H. Suhaili, M.Ag merasa perlu melakukan evaluasi. Sebagai lembaga yang memberikan layanan kepada masyarakat, ia bertekat m e m b e r i l a y a n a n sesuai dengan apa yang diinginkan masyarakat. “Dengan ca t a t an , semua yang menjadi keinginan masyarakat masih dalam koridor prosedur,” kata Suhaili s a a t me l aunch ing survey Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM), awal November 2015.

IKM adalah data dan informasi tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif. Data dihimpun dari pendapat masyarakat dalam memperoleh p e l a y a n a n d a r i a p a r a t u r penyelenggara pelayanan publik dengan membandingkan antara harapan dan kebutuhannya.

Survey IKM bertujuan untuk mengetahui tingkat kinerja unit pelayanan secara berkala sebagai bahan untuk menetapkan k e b i j a k a n d a l a m r a n g k a peningkatan kualitas pelayanan publik selanjutnya.

Suhaili melanjutkan, pada peluncuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) bagi KUA se Provinsi Lampung, ia ingin pelaksana berlaku objektif. Karena, kata dia, kepuasan merupakan elemen penting dalam proses evaluasi kinerja dimana tujuan

akhir yang hendak dicapai adalah menyediakan pelayanan yang lebih baik, lebih efisien, dan lebih efektif berbasis dari kebutuhan masyarakat.

Sua tu pe l ayanan d in i l a i memuaskan bila pelayanan te r sebut dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pengguna layanan. Kepuasan masyarakat dapat juga dijadikan acuan bagi berhasil atau tidaknya pelaksanaan program yang dilaksanakan pada suatu lembaga layanan publik.

Secara simbolik Kotak IKM itu diserahkan oleh Suhaili kepada 14 orang Kepala kantor Kementerian

Agama Kabupaten/Kota se Provinsi Lampung. Nantinya, kotak ini akan didistribusikan di Kantor Urusan Agama di wilayahnya masing­masing. Lounching kota IKM dilaksanakan di aula Pepadun bersamaan dengan pengukuhan Pengurus BP4

Provinsi Lampung.B e r d a s a r k a n

prinsip pelayanan sebagaimana telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri P e n d a y a g u n a a n Aparatur Negara Nomor KEP/25/M.P A N / 2 0 0 4 . K e m u d i a n d i k e m b a n g k a n menjadi 14 unsur

yang relevan, valid, dan reliable, sebagai unsur minimal yang harus ada untuk dasar pengukuran indeks kepuasan masyarakat adalah sebagai berikut : Prosedur pelayanan, Persyaratan pelayanan, Kejelasan petugas pelayanan, Kedisiplinan petugas pelayanan, Tanggungjawab petugas pelayanan, Kemampuan petugas pelayanan, Kecepatan pelayanan, Keadilan mendapatkan pelayanan, Kesopanan dan keramahan petugas, Kewajaran biaya pelayanan, Kepastian biaya pelayanan, Kepastian jadwal pelayanan, Kenyamanan lingkungan dan Keamanan pelayanan. (ALIF)

Mengukur Kepuasan Masyarakat dengan Kotak Indeks

tiga kotak indeks kepuasan ditunjukan sebelum didistribusikan.

1416

Lensa Peristiwa

Sejumlah pegawai honorer tampak sumringah usai menerima SK pengangkatan sebagai CPNS di lingkungan Kemenag Lampung.

1517

Lensa Peristiwa

Kakanwil Kemenag Lampung Suhaili menyerahkan piala bergilir dalam rangka HAB ke-70 Kemenag untuk diperebutkan.

Sejumlah siswa mAN 2 Bandar Lampung mengikuti pelajaran menggunakan fasilitas komputer berjaringan.

Pemuda Lintas Agama P r o v i n s i L a m p u n g peringati hari Sumpah

Pemuda ke 87 tahun 2015 di Bumi Perkemahan Wira Garden Batuputu Bandar Lampung, Rabu, 28 Oktober 2015. Puluhan pemuda dari berbagai organisasi bergabung dengan menggelar aneka kegiatan di alam terbuka untuk melestarikan nilai­nilai sumpah pemuda yang digelorakan Bung Tomo pada 87 tahun lalu.

Drs . Sutomo dari Badan Kesbangpol Provinsi Lampung hadir sebagai Pembina upacara pembukaan. Upacara diikuti oleh seluruh peserta Kemah Pemuda Lintas Agama dan para ofisial dari masing­masing kabupaten/kota Se­Provinsi Lampung.

Amanat Menteri Pemuda dan Olah Raga Republik Indonesia yang dibacakan Sutomo menyebut, pesatnya perkembangan teknologi informasi yang menyajikan

informasi dengan cepat, membawa damppak ganda di masyarakat. Di satu sisi, teknologi informasi sangat dibutuhkan untuk mempercepat suatu proses dan transformasi ilmu, tetapi di sisi lain, pengaruh negative sangat mengancam.

“ Imbas nega t i v e be rupa pornografi, ajaran­ajaran sesat, iming­iming kepuasan sesaat, dan segala sesuatu yang berpengaruh buruk sangat berbahaya. Anak­anak k i ta menjadi mudah

Sumpah Pemuda itu Benteng NasionalismeKemAH PemUDA LiNtAS AgAmA

Berita

16

Sejumlah pemuda lintas agama mengikuti upacara memperingati hari sumpah pemuda dalam rangka perkemahan di wira garden Bandar Lampung.

terpengaruh untuk mencicipi narkoba, pergaulan bebas, dan sebagainya. Di situlah peran pemuda sangat dibutuhkan,” kata Sutomo.

Bahaya lain dari derasnya teknologi informasi adalah pengaruh ideologi yang tak sesuai dengan norma bangsa yang berdasarkan Pancasila. Tak heran jika faham radikalisme hingga menjerumuskan ke aksi terorisme muncul dengan mudah di masyarakat. “Ini tugas kita generasi muda untuk menjadi benteng paling depan dan paling kuat untuk keutuhan bangsa ini. Kita harus kikis sifat individualistik dan pragmatis,” tambah Sutomo.

S a m b u t a n M e n p o r a melanjutkan, akhir­akhir ini seringkali disuguhi kasus­kasus kekerasan dan pembunuhan yang melibatkan anak­anak muda kita. Setelah ditelusuri kasus­kasus tersebut bermula dari interaksi di media sosial yang menjelma menjadi tempat favorit

berkumpulnya anak­anak muda lintas Negara, budaya dan lintas agama.

Tidak mudah bagi orang tua, guru, lembaga pendidikan termasuk Negara untuk dapat mengontrolnya. Oleh karena itu disinilah gerakan revoluasi mental yang digagas Presiden RI Joko Widodo diterapkan. Hanya dengan pembangunan karakter inilah kita bisa kuat, tangguh dan kokoh menghadapi dampak negatif dari modernisasi dan globalisasi.

Melalui kemah pemuda ini, kata Sutomo mengutip Menpora, para pemuda harus menjadi perekat bangsa, apapun latar belakangnya. Tanpa peran pemuda yang dominan, bangsa ini hanya akan menjadi seperti busa yang terombang­ambing di atas derburan ombak laut. “Kita harus menjadi tonggak bagi bangsa. Tonggak yang kuat menahan segala godaan,” kata dia.

Sutomo mengingatkan, salah satu ikrar yang sangat penting dalam sumpah pemuda 1928 adalah pentingnya menjaga tanah dan air sebagai bagian penting dari komponen bumi yang kita pijak demi keberlangsungan masa depan generasi penerus kita. Tanpa adanya kesadaran para pemuda untuk bersatu dan menggelorakan semangat kesatuan dan persatuan dengan tidak mempedulikan apa latar belakang agama, suku, ras dan golongan mereka , maka cita­cita bangsa tidak akan terwujud, persatuan dan kesatuan merupakan modal dalam membangun bangsa dan negara. (SRY/ALIF)

Berita

17

Suasana pembukaan kemah pemuda lintas agama.

Pembacaan teks Sumpah Pemuda.

18

Kompleks Madra s ah Ibtidaiyah Nurul Iman P u l u n g K e n c a n a ,

Tulangbawang Barat yang biasanya riuh rendah oleh anak­anak berinteraksi, Senin, 5 Oktober lalu sedikit berbeda. Puluhan kendaraan roda empat dan sepeda motor memenuhi halaman yang berubah menjadi lahan parkir.

Lebih dari 100 orang terdiri dari kepala madrasah, baik negeri maupun swasta dari berbagai tempat di Tuba Barat hadir di tempat itu untuk mengikuti workshop penguatan data madrasah. “Ini kegiatan yang sangat penting bagi seluruh operator pendidikan keagamaan di Tuba Barat. Sebab, kami sering kebingungan untuk membuat

l aporan yang s tandar dan akuntabel sesuai yang diinginkan,” kata seorang kepala MI swasta di Pulung Kencana.

Hadir sebagai Narasumber Tim EMIS Kementerian Agama Provinsi Lampung. Kegiatan dibuka oleh Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama Provinsi Lampung Drs. H. Sukandi, M.Pd.I.

Dalam arahannya usai membuka acara, Sukandi mengingatkan agar agar Kepala Madrasah menginput data tenaga Pendidik Madrasah secara valid dan akurat.

Sementara Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tulang Bawang Barat Drs. H. Juanda Naim, MH dalam sambutannya menga takan membangun data itu sulit .

Tetapi, lanjut dia, melaksanakan pembangunan tanpa data jauh lebih sulit. Dan untuk dapat menghasilkan satu data yang akurat tepat waktu dan dapat d i p e r t a n g g u n g j a w a b k a n diperlukan kerja keras, koordinasi, dan sinkronisasi.

Kepala Seksi Pendidikan Islam Kabupaten Tulang Bawang Barat Nuning Herwiyati, M.Pd.I mengatakan program penguatan terhadap operator EMIS di tingkat madrasah perlu mendapatkan perhatian. Sebab, kemampuan operator dalam mengoperasikan dan menggunakan aplikasi yang dikembangkan oleh Ditjen Pendis dengan menggunakan form dan aplikasi yang resmi harus dilakukan dengan data yang akurat. (TIA/ALIF)

Tanpa Data, Pembangunan Jadi SulitPeNgUAtAN DAtA mADrASAH tUBA BArAt

Berita

Pemateri memberikan paparannya kepada peserta workshop Penguatan Data Pendidikan madrasah.

19

Dalam rangka me­nyambut Hari Amal Bhakti Kementerian

Agama ke 70 tahun 2015, dua Kantor Kementerian Agama menyelenggarakan khitanan missal. Adalah Kantor Kementerian Agama Kota Metro dan kabupaten Lampung Timur.

Kemenag dibawh Pimpinan Drs. H. Tomtomi, M. Ag ini menggelar khitanan massal pada hari selasa, 15 Desember 2015. Dua hari berselang tepatnya kamis, 17 Desember 2015 Kemenag Kota pendidikan Metro pun menggelar kegiatan yang sama.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lampung Timur yang diwaki l i o leh Kasubbag TU, H. Kasimun MT, S.Ag. memberikan sambutan sekaligus membuka acara khitanan massal dan donor darah secara resmi. Kegiatan itu merupakan program rutin tahunan Unit Pengumpu l Zaka t (UPZ) Kankemenag Lampung Timur dalam memperingati Hari Amal Bhakti.

Ketua UPZ Kankemenag Lampung Timur, Solihin Panji mengatakan, sebanyak 15 tenaga medis dari Rumah Sakit Umum

daerah (RSUD) Sukadana, dikerahkan untuk menangani khitanan massal tersebut.

Setiap anak diberikan uang saku, baju koko, sarung, dan peci. Dana untuk kegiatan ini sebesar Rp25 juta yang berasal dari zakat profesi, infaq, dan sodaqoh dari ASN Kementerian Agama Kabupaten Lampung Timur yang dihimpun tiap bulannya dan dikelola UPZ Kemenag Lampung Timur.

Tomtomi mengatakan khitanan massal bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya insani baik jasmani dan rohani di Lampung Timur. “Yakinlah,

Dari Zakat untuk Aksi SosialSUNAtAN mASAL Di metro DAN LAmPUNg timUr

Berita

Kegiatan sunatan masal di kantor Kemenag Kota metro.

20

bahwa apa yang dilakukan oleh anak­anakku sekalian, rela dan berani dikhitan, merupakan bukti bahwa kalian adalah anak­anak yang sholeh. Karena khitan adalah bagian adri ibadah, dan kami berharap semoga dengan khi tan in i ka l ian semakin berprestasi dan berkahlakul karimah,” tandasnya.

Sementara itu sebanyak 50 anak ikut dalam kegiatan sunatan massal ini yang diselenggarakan oleh Kemenag Kota Metro. Dalam sambutan Kepala Kemenag Kota Metro Drs. H. Qomaru Zaman, MA, mengatakan kegiatan ini kerjasama antara Kemenag Kota Metro dengan Dinas Kesehatan

Kota Metro. Pihak Dinas bersedia menyediakan 10 orang tenaga kesehatan yang melakukan khitan, peralatan dan obat­obatan untuk khitan.

Sama dengan di Lamtim, di Metro, panitia juga memberikan uang saku, sarung, Peci dan baju koko untuk masing­masing peserta sunatan masal. Suasana mulai tampak ramai ketika satu persatu peserta dipanggil untuk dikhitan. Ada peserta yang bisa dengan tenang berjalan menuju meja operasi untuk menjalani khitan.

Namun banyak juga peserta yang menangis dan berontak tidak mau dikhitan. Beruntung, jajaran

panitia mulai dari dengan sigap berusaha menenangkan peserta yang menangis itu.

Selain mengadakan sunatan masal, Kementerian Agama Kota Metro juga mengadakan donor darah, lomba tumpeng, d a n g e b y a r k r e a t i f i t a s madrasah.

Diharapkan kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik dan sedikit membantu sesama saudara . “Dalam keg ia tan ini kita melibatkan dokter di Dinas Kesehatan Kota Metro. Dokter ini nantinya juga akan memantau kondisi mereka pasca sunat, khususnya saat pelepasan perban.” (ALIF)

Berita

Kegiatan sunatan masal di kantor Kemenag Lampung timur.

21

Kilas Peristiwa

FKUB KUNJUNGI GEREJA KATHOLIK BANDAR AGUNG

Dalam rangka menjalin Kerukunan antar umat beragama di Kabupaten Tulang Bawang, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) mengadakan kunjungan kerja ke Gereja Katholik Maria Pelindung Bandar Agung. Kunjungan sekaligus memenuhi undangan peletakan batu pertama pembangunan biara, Sabtu, 19 Desember 2015.

Peletakan batu pertama oleh Mgr. Yohanes dilanjutkan Ketua FKUB Tulang Bawang H. Adhan Hamid, Sekretaris Badan Kesbangpollinmas Tulang Bawang Agus Waluyo.

Setelah acara peletakan batu pertama dilanjutkan dengan acara ramah tamah. Antonius Dwi Putranto SCJ dari pihak gereja mengatakan, terdapat sekitar 40 kepala keluarga yang berada disekitar Gereja Tri Dharma.

Dalam sambutannya, Mgr. Yohanes mengatakan bahwa hendaknya dengan dibangunnya Biara ini dapat menghadirkan kebaikan bagi warga sekitar, dan Tulang Bawang pada umumnya. (ADMIN/SRY)

SISWA MTs N 1 PESAWARAN RAIH PRESTASI LARI GATAMKepala MTs Negeri 1 Pesawaran Hilman, S.Ag, M.Pd.I, memberi penghargaan kepada siswanya yang mengukir prestasi pada ajang lomba lari yang diselenggarakan Korem 043 Garuda Hitam, Senin, 12 Oktober 2015. Penghargaan berupa piagam, medali, dan uang pembinaan diberikan atas juara yang diperoleh pada even nasional yang digelar di Lapangan Saburai pada 10 Oktober 2015.

Lari marathon menempuh 5 km dan 10 km itu diikuti lebih 2000 peserta yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. “Alhamdulillah siswa MTs Negeri 1 Pesawaran mengikut sertakan 7 orang dan berhasil memperolah finis ke 6 atas nama Indah Islalia kelas VIII F dan finis ke 7 atas nama Devi Susilawati kelas IX D,” kata Hilman bangga.

Dalam sambutannya Hilman mengucapkan terima kasih kepada siswa yang telah berprestasi serta mengharumkan nama madrasah. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada guru pembina dan pelatih yaitu Saripudin, S. Pd, Agus Pramajaya, S.Pd, Alan Hidayat, S. Pd, dan Nur Hidayatulloh, S.Pd. (ADMIN/SRY)

PEMDA TULANG BAWANG BANTU SERAGAM MADRASAHPemerintah Kabupaten Tulang Bawang melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Tulang Bawang memberikan bantuan seragam bagi siswa baru Madrasah Se­Kabupaten Tulang Bawang. Penyerahan dilaksanakan pada Senin, 30 Nopember 2015 di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tulang Bawang.

Bantuan diserahkan oleh Otong Syahbana sebagai perwakilan dari Dinas Pendidikan dan diterima oleh Hj. Eviyana, S.Ag., M.Pd.I. Kasi

22

Pendidikan Madrasah Kementerian Agama Kabupaten Tulang Bawang. Hadir pada acara itu, Drs. H. Sanusi, Kasubbag Tata Usaha, dan beberapa staf lainnya.

Menurut Otong, bantuan ini merupakan bentuk keperdulian Pemerintah Daerah terhadap perkembangan pendidikan di Kabupaten Tulang Bawang. Bantuan yang diberikan sejumlah 4.374 stel seragam.

Rinciannya, untuk 30 Madrasah Ibtidaiyah sebanyak 840 stel seragam umum dan 840 stel seragam pramuka. Untuk 33 Madrasah Tsanawiyah sebanyak 1.051 seragam umum dan 1.051 seragam pramuka. Sedangkan kepada siswa di 14 Madrasah Aliyah diserahkan sebanyak 296 seragam umum dan 296 seragam pramuka. (ALIF)

PENMAD LAMBAR SINKRONISASI PENYERAPAN ANGGARAN

Seksi Pendidikan madrasah Kemenag Kabupaten Lampung Barat melaksanakan pembinaan terhadap Raudhatul Atfhal, MI, Mts dan MA di lingkungan Kantor Kementerian Agama Lampung Barat, 5 Oktober 2015.

Kegiatan dilaksanakan di Aula Kementerian Agama Kabupaten Lampung Barat dihadiri oleh kepala kantor dan Kasi Anggaran KPPN Liwa, serta perwakilan pihak Bank Mandiri Syariah.

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh Kepala RA dan Madrasah baik negeri maupun swasta dilingkungan kemenag Kabupaten Lampung barat. Adapun tujuan dilaksakan kegiatan ini untuk mensosialisasikan tata cara pencairan Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Raudlatul Athfal (RA) dan upaya percepatan penyaluran bantuan siswa miskin (BSM) di satker Madrasah Negeri. Yakni, MIN I, II, III Lampung Barat, MTs Negeri I Lampung Barat, MAN I Lampung Barat, MIN I Pesisir Barat, dan MAN I Pesisir Barat.

Dalam sambutan Kepala Kantor yang diwakili oleh Ka Subbag Tata Usaha, Drs. H Pirdaus Sablie menekankan pentingnya singkronisasi antara pihak kemenag, KPPN Liwa dan Bank Penyalur Bantuan. “Perlu dilakukan singkronisasi antara pihak kemenag, KPPN Liwa dan Bank Penyalur Bantuan agar tercipta Percepatan penyerapan Anggaran APBN di akhir tahun 2015,” jelas dia. (IIF/KST-KLB/SRY)

BANDAR LAMPUNG LUNCURKAN AURA KUA CITRA BARUKepala Kantor Kementerian Agama Kota Bandar Lampung didampingi analis Kepegawaian dan Humas mengadakan kunjungan kerja sekaligus memberikan pembinaan terhadap pegawai KUA Kecamatan Langkapura, Rabu, 30 September 2015. Kunjungan Kerja dalam rangka melihat kegiatan tugas sekaligus pembinaan kepada Pegawai yang melaksanakan tugas pada KUA Kecamatan Langkapura.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bandar Lampung Drs.H. Seraden Nihan, MH dalam pengarahannya menekankan agar apratur sipil negara (ASN) mampu menjaga kewibawaan lembaga tempat kita melaksanakan aktifitas dalam bertugas. “Sebagai pengemban tugas

Kilas Peristiwa

23

negara yang dapat memunculkan Aura KUA sebagai lembaga resmi pemerintah sekaligus dapat mengubah pelayanan paradigma lama menjadi pelayanan KUA Citra Baru. Pencitraan ini amat diperlukan dalam rangka mengubah imade masyarakat terhadap KUA,“ kata dia

Seraden melanjutkan, meskipun KUA Kecamatan Langkapura baru didefinitifkan hendaknya mampu memberikan layanan terbaik dengan menghindari kecurangan. Ia berharap kantor dijadikan suatu kebanggaan senantiasa dijaga dan dipelihara. (MJK/SRY)

TIM MENILAI KINERJA MTsN 1 WAY KANANTim Penilaian Kinerja Kepala Madrasah (PKKM) Tahun 2015 Drs. Hi. Sartio. MM. dan Drs. Hi. Taba’ul Amin menyambangi MTs Negeri 1 Way Kanan, 2 November 2015. Ia hadir untuk memberikan penilaian kinerja madrasah dalam menjalankan manajemen pendidikan dan manajemen sekolah.

Beberapa indikator standar pelayanan minimal diteliti oleh tim. Antara lain, jumlah guru ideal madrasah berbanding dengan jumlah siswa. Ketersediaan buku yang dimiliki siswa dalam satru mata pelajaran. Pendidikan terakhir guru­guru yang mengajar, dan perpustakaan sekolah.

“Ada beberapa indikator ideal yang harus dipenuhi. Yakni, rasio guru dan siswa yang ideal itu 1:15, setiap siswa punya satu buku untuk satu mata pelajaran, guru harus berpendidikan S­1, dan harus tersedia minimal 300 judul buku di perpustakaan sekolah,” kata Sartio.

Selain itu, tambah Sartio, sekolah idealnya punya laboratorium bahasa, laboratorium IPA, laboratorium ibadah, ruang guru, ruang UKS, dan mempunyai SDM guru yang memiliki perangkat pembelajaran berupa Program tahunan. Guru juga harus punya program semester, rencana perangkat pembelajaran (RPP), Silabus, Indikator, Kompetensi Dasar (KD), Kompetensi Indikator (KI). (KARTONO/

AGUS P/HADIDI/SRY)

Kilas Peristiwa

Dengan kemeja putih, celana/androk hitam, dipadu mahkota berupa

peci/jilbab hitam, 33 orang duduk dengan mimik ceria di Aula Pepadun Kemenag Lampung, Kamis , 29 Oktober 2015. Aura bahagia terlihat di wajah­wajah pegawai di lingkungan Kemenag Provinsi Lampung yang sebelumnya berstatus K­1 dan K­2. Hari itu, mereka akan menerima surat keputusan (SK) pengangkatan sebagai calon pengawai negeri sipil (CPNS).

Penantian panjang dan kerja keras selama ini terbayar dengan diterimanya secarik kertas yang tertera nama mereka sebagai

CPNS. Mereka se lama ini mengabdi sebagai guru dan pegawai administrasi yang tersebar di Kabupaten/Kota Se­Provinsi Lampung.

Kepa l a Kan to r Wi l ay ah Kementerian Agama Provinsi Lampung yang diwakili oleh Kepala Bagian Tata Usaha H. Mahmudin Aris Rayusman, S.Ag, M.Pd.I dalam arahannya mengatakan agar agar seluruh CPNS mensyukuri dengan apa yang mereka dapatkan hari ini. Caranya, kata dia, dengan bekerja lebih giat dan tidak bermalas­malasan. “Tunjukkan kinerja terbaik sebagai apparat sipil negara,” kata dia.

Aris juga mengingatkan agar mereka tidak percaya dengan orang lain selain karyawan yang menangani dan mengurusi para pegawai. Yaitu pejabat dan staf di Kepegawaian Kanwil Kemenag Provinsi Lampung agar para CPNS tidak tertipu dengan informasi yang tidak jelas.

“Sekarang ini banyak sekali modus dari orang yang tidak bertanggung jawab memberikan informasi yang tidak benar untuk kepentingan pribadi,”ungkap Aris.

Aris juga berpesan agar para CPNS membiasakan diri dengan dis ipl in baik masuk ker ja , berpakaian dan lain sebagainya.

PemBAgiAN SK CPNS

Tunjukkan Kinerja sebagai Abdi Negara

Berita

Kepala Kantor Kemenag Lampung Suhaili secara simbolis menyerahkan SK CPNS kepada pegawai honorer yang baru diangkat.

24

“Jika ada hal yang kurang faham mengenahi kepegawaian agar tidak malu­malu untuk menghubungi/menyakan ke Subbag Kepegawaian,” kata dia.

P a d a k e s e m p a t a n i t u Kabag TU memerintahkan kepada CPNS agar s ege ra melapor ke Satker masing­

masing. Keperluannya, agar dibuatkan Surat Tugas, Surat Pernyataan melaksanakan tugas dan dibuatkan KP4. Ia juga mengingatkan agar mereka menfoto copy SK tersebut dan diserahkan ke Subbag Kepegawai untuk diusulkan ke Balai Diklat Palembang agar nantinya dapat mengikuti

D i k l a t P r a j a b a t a n u n t u k syarat merubah status dari CPNS menjadi PNS, segera Regristasi pendataan PU­PNS dari BKN.

Selanjutnya CPNS yang diangkat menjadi tenaga administrasi umum pada Kementerian Agama akan dibayarkan Tunjangan kinerja sebesar 80%. (SRY/ALIF)

Dalam rangka untuk m e n i n g k a t k a n k u a n t i t a s d a n

kulitas pelaksanaan akreditasi Madrasah, Kementerian Agama Provinsi Lampung menjalin kerja sama dengan Badan Akreditasi Provinsi Sekolah/Madrasah Lampung. Penanda tanganan naskah kerja sama dilakukan Drs. H. Suhaili, M.Ag dengan Kepala BAP­S/M Dra. Hj. Masari Berty di ruang kerja Kakan Kemenag Provinsi Lampung, 8 Oktober 2015.

Suhaili mengatakan, BAP­S/M punya kapasitas untuk memberi penilaian dan sertifikasi atas kinerja madrasah. Bidang­bidang yang harus mendapat akreditasi meliputi akuntabilitas pemanfaatan dana visitasi, akreditasi madrasah dalam rangka mendukung program percepatan akreditasi madrasah. “Ini yang saya tunggu­tunggu. Sebab, akreditasi inilah yang menjadi target renstra pembangunan pendidikan Islam 2010­2015 Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung.

Menurut Suha i l i p ihak Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung menggulirkan dana Rp330 juta untuk mendukung program percepatan Akreditasi Madrasah yang akan dikelola oleh BAP­S/M provinsi Lampung. Dalam perjanjian kerjasama itu pihak BAP­S/M akan menerima daftar usulan Madrasah di Provinsi Lampung yang menjadi sasaran visitasi akreditasi.

Selanjutnya BAP­S/M akan menyusun jadwal pelaksanaannya, menetapkan assessor, dan melaksanakan serta memanfaatkan dana visitasi Madrasah sesuai dengan petunjuk teknis yang ditetapkan oleh Ditjen Pendidikan Islam. Terakhir, melaporkan hasil penilaian akreditasi Madrasah kepada pihak Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung serta melaporkan pertanggung jawaban pemanfaatan dana. (ALIF)

KerjASAmA AKreDitASi mADrASAH

Seluruh Madrasah Harus Terakreditasi

Penandatanganan moU.

25

26

Pe n g u r u s B a ­dan Penasihat, P e m b i n a a n

P e r k a w i n a n d a n Penyelesaian Perceraian (BP4) Provinsi Lampung masa Bhakti 2014–2019 dikukuhkan oleh Wakil BP4 Pusat Drs.

H. Tulus di Aula Pepadun Kanwil K e m e n t e r i a n A g a m a P r o ­

v i n s i L a m p u n g (24/11/15).

Drs. H. Marsum yang me­rupakan ketua BP4 Provinsi

Lampung periode sebelumnya kembali terpilih menjadi ketua. Sedangkan posisi Wakil Ketua dijabat oleh Drs. H. Muharam Ibrahim dan Sekretaris Drs. H. Mansyuri Ismail.

Ketua BP4 pusat yang diwakili waki l Ketua Drs. H. Tulus mengatakan peran BP4 sangat pent ing untuk memberikan n a s e h a t d a n p e n y e l e s a i a n perceraian. Lebih urgen lagi bagi para pemuda pemudi yang akan melaksungkan pernikahan hendaknya harus d iber ikan pendidikan pra nikah terlebih dahulu.

Perceraian Harus Dicegah!PeNgUKUHAN BP4 LAmPUNg

Sekarang ini, angka perceraian berkisar di angka 10% dari lebih dari dua juta orang yang melangsungkan pernikahan

Berita

Pengurus BP4 Lampung mendapat ucapan selamat usai dikukuhkan.

Berita

27

Informasi yang disampaikan BP4 Pusat perkiraan mulai Desember mendatang Pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama akan menerbitkan Undang­undang tentang Pendidikan Pra Nihah, yang telah dilaksanakan seperti Negara tetangga Malaysia, S ingapura dan Phi l ipina. Untuk itu hukumnya wajib bagi Calon Pengantin (Catin) untuk mengikuti Pendidikan (Khur su s ) t e r s ebut dan akan dikeluarkan Sertifikat yang merupakan syarat oleh KUA untuk melangsungkan pernikahan.

Tulus juga membeberkan bahwa tugas BP4 antara lain dalam rangka mengurangi angka perceraian dan untuk meningkatan kualitas perkawinan. “Sekarang ini, angka perceraian berkisar di angka 10% dari lebih dari dua juta orang yang melangsungkan pernikahan,” Tulus.

Kondisi itu yang menjadi tantangan BP4 untuk mengurangi perceraian. Adapun tugas utama

BP4 yang per tama ada lah mengkonsultas ikan kepada keluarga yang bermasalah, kedua pembinaan/penddikan pra nikah,

ketiga mediasi di Pangadilan Agama, dan edukasi melalui majalah BP4.

Dikatakan peran seorang mediator bisa dar i Hakim atau non hakim yang telah

dipersiapkan oleh BP4. Apabila ada masalah kluarga dipengadilan maka harus melalui

mediator dahulu m o t i v a s i n y a

j a n g a n s a m p a i

terjadi perceraian. Tetapi jika tidak bisa diperbaiki maka mediator sudah memberikan kesepakatan antara suami isteri yang bersengketa tersebut, maka saat siding nanti tidak terlalu bertele­tele mengenai hak asuh anak dan hak warisnya “ ujarnya”.

Kepala Kantor Kemenag Provinsi Lampung Drs. H. Suhali dalam

sambutannya mengatakan mengenai Kotak Saran yang distribusikan ke

Kantor KUA disediakan untuk memberikan penilaian dan pelayanan Kantor KUA, untuk itu kepada masyarakat dipersilahkan untuk memberikan penilaian yang disiapkan kotak sarang label “Puas dengan kotak warna Hijau, cukup puas warna kuning, dan tidak puas warna merah,” katanya. (SRY/ALIF)

Jika tidak bisa diperbaiki maka mediator sudah memberikan kesepakatan antara suami isteri yang bersengketa tersebut.

28

jajaran ibu-ibu Dharma wanita Kemenag Lampung menjadi supoter kontingen olah raga pada even HAB ke-70 Kemenag.

Para CPNS antusias mendengarkan pembekalan tugasa usai menerima SK di Aula Kemenag Provinsi Lampung.

KHUWAHU EDISI DESEMBER 2015

Forum Komunikasi - Informasi dan Dokumentasi Kementerian Agama Provinsi Lampung

Jiwa Sportif untuk Revolusi Mental

Menyeleksi Dai, Merintis Marawis

KeMAH PeMuDA LINtAS AgAMA

PeNguKuHAN BP4 LAMPuNg

www.lampung.kemenag.go.id

Suntingan KataDaftar Isi

Assalamu’alaikum wr. wb.

Prestasi. Kata itu adalah mahkota tertinggi dalam suatu upaya mencapa i sua tu tu juan . Namun, kata prestise itu pula yang kerap bias menjadi segala

sesuatu yang bermakna sukses mengalahkan semua lawan dalam bidang yang dikerjakan. Itulah mengapa suatu prestasi terlihat lebih bersinar ketika bidang itu diperlombakan dalam suatu kontestasi.

Perlombaan memang amat penting. Sebab, dengan lomba, kontestan akan berjuang sekuat mungkin dan berusaha menyiapkan diri sebaik-baiknya agar menjadi juara. Dalam konteks itulah kemudian berbagai lomba, dari tingkat terendah hingga tingkat dunia diadakan. Dari lomba itu kemudian muncul pengakuan dan tumbuh rasa bangga dalam diri seseorang atau kelompok.

Namun demikian, lomba tidak sekadar menyeleksi untuk memunculkan yang terbaik. Ia juga menjadi ajang mengungkit kemampuan semua lapisan yang terlibat untuk lebih meningkatkan kapasitasnya. Lomba juga membangun sportivitas karena setiap lomba ada peraturan yang harus dipatuhi. Lomba juga menjadi arena silaturahmi tanpa sekat derajat dan pangkat.

Untuk tujuan itu pula yang dilakukan jajaran Kantor Kementerian Agama Provinsi Lampung mengadakan berbagai lomba dalam memeriahkan Hari Amal Bakti (HAB) ke 70. Aneka lomba digelar dengan kompetisi dan kemeriahannya. Dan, majalah Ukhuwah edisi kali ini akan merekam berbagai lomba dengan aneka maknanya sebagai liputan utama.

Tema ini kami aktualkan dengan mengutip sambutan Kepala Kantor Kemenag Provinsi Lampung Drs. H. Suhaili, M.Ag saat membuka aneka lomba pada 12 Desember 2015. Ia mengatakan, menjadi juara memang harus diperjuangkan sekuat mungkin, tetapi juara bukan tujuan kolektif keluarga besar jajaran Kemenag Lampung.

“Tujuan kolektif kita dalam aneka lomba ini adalah agar kita semua meningkatkan kapasitas diri dan kelompok agar lebih baik,” kata dia.

Ada banyak informasi lain dalam sajian kali ini. Kami berharap, kehadiran kami bisa menjadi elemen yang menguatkan ukhuwah kita dan umat pada umumnya.

Majalah Ukhuwah menyampaikan selamat Hari Amal Bakti Kementerian Agama ke 70 dan selamat tahun baru 2016. Semoga berkah Alloh swt selalu menyertai kita semua.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Hj. Istutiningsih, S. Sos

Redaksi

RedakturH.M. Aris Rayusman, S. Ag., M.Pd.I

SekretariatRosidin

Web: hhtp//:lampung.kemenag.go.idEmail: [email protected][email protected]

Redaktur PelaksanaHj. Istutiningsih, S. SosAlifah, S.Sos.I

Desain dan FotograferZulkarnaenYuda Surya Darma

PenyuntingH. Saryono

Penanggung jawabDrs. H. Suhaili, M.Ag.

JumhoiriahRusnida Haniar, SeFahrul Agus Setiawan, S.HiSorizal, SH.Antonius Jemu, S.KomFenny Indra Astuti, S.SiMelawati, S.Kom.IAsnawati Delasuri, S.Pd.I

Laporan Utama

Berita

Berita

Berita

Lensa Peristiwa

Kilas Peristiwa

Artikel

Hal.

Jiwa Sportif untuk Revolusi MentalLomba Itu Mengasah KejujuranDari Olah Raga sampai Tabur Bunga

MAN 2 Bandar Lampung Siap 2017

Inspektur: Kemenag Lampung Aman!

Sumpah Pemuda itu Benteng Nasionalisme

Seluruh Madrasah Harus TerakreditasiPerceraian Harus Dicegah!

Euforia Malam TahunBaru

Memahami Kedalaman Batin Perbedaan.Mengukur Kepuasan Masyarakat dengan Kotak Indeks

124

6

16

2526

29

11

13

14

21

9

Lima puluh butir balon tu­juh warna itu mengudara me lambungkan spanduk

vertikal bertulis “HAB Kemenag Ke 70” saat Drs. H. Suhaili, M.Ag menggunting pita yang menambatnya ke tanah, Selasa (22/12). Sedetik kemudian, 15 bu rung dara war na megan yang di­pegang para pe jabat dilepas. Riuh rendah tepuk tangan menggema dari ribuan hadirin.

Prosesi itu adalah puncak acara pembukaan perlombaan olah

raga dan seni antarkeluarga besar Kementerian Agama Provinsi Lampung. Even tahunan itu diadakan

dalam rangka Hari Amal Bakti

(HAB) ke­70, 2015. Seketika, S tad ion Pahoman Bandar Lampung yang dipenuhi seribu lebih undangan dan 1.300 anggota kontingen penuh kemeriahan.

Suasana akrab terbangun dalam seremonial pembukaan yang dihadiri hampir seluruh pejabat di lingkungan Kemenag Provinsi Lampung. Tampak ikut bersuka cita, Rektor IAIN Raden Intan Lampung Prof. Moh. Mukri, Perwakilan dari STAIN Jurai Siwo Metro, para Kepala Kantor Kemenag kabupaten/kota se Lampung, dan pejabat utama lain.

Ketua panitia yang juga Kepala Kementerian Agama Kota Bandar

Jiwa Sportif untuk Revolusi Mental

“Dengan jiwa yang sportif, kita bisa merevolusi mental,” kata Suhaili saat membuka aneka lomba olah raga dan seni dalam rangka Hari Amal Bakti Kemenag ke 70 di Stadion Pahoman.

Laporan Utama

1

Kontingen Lampung Utara melewati tribun pada defile dalam rangka Hari Amal Bakti ke-70 Kemenag di Stadion Pahoman, Bandar Lampung.

Lampung Drs. H. Seraden Nihan, MH dalam laporannya mengatakan ajang ini adalah forum silaturahmi sekaligus mengungkit prestasi. Ia mengatakan, ada 17 kontingen dengan 1.300 peserta pada aneka lomba yang dilaksanakan selama dua hari itu.

“Para kontingen datang dari Kantor Kementerian Agama Provinsi Lampung, Kantor Kemenag kabupaten/kota se Lampung, dari IAIN Raden Intan, dan dari STAIn Jurai Siwo Metro,” kata Seraden.

Sebanyak 10 cabang olah raga dan kesenian dilombakan dalam momen ini. Yakni, bulu tangkis, tenis lapangan, tenis meja, bola voly, catur, futsal, solo song

religius, marawis, syarhil Qur’an, dan hymne mars madrasah.

“Dalam aneka lomba ini, pesertanya bukan hanya dari pegawai maupun siswa sekolah di lingkungan Kemenag, tetapi juga keluarga pegawai dan para purna bakti. Memang kita ingin ada peningkatan prestasi dalam berbagai cabang olah raga dan seni yang dilombakan, tetapi unsur silaturahim juga sangat kami kedepankan,” tambah mantan Kabid Haji di Kemenag Provinsi Lampung ini.

Tak mau kehilangan momen, Kepala Kemenag Lampung Suhaili menggunakan kesempatan untuk memompa moral, mental, dan etos kerja seluruh jajaran. Dalam

sambutannya, ia mengajak even yang dihelat untuk membangun kebersamaan dan prestasi ini menjadi sarana menguatkan sportivitas.

“Lomba itu adalah upaya adu kemampuan, baik kekuatan fi sik, keterampilan, mengatur strate­gi, dan berbagai usaha agar ki ta menjadi yang terbaik. Me mang ada upaya untuk mengalah kan lawan, tetapi bukan itu hakikat nya. Sesungguhnya, dengan sportivi tas kita ingin menjadi pribadi yang lebih baik, bahkan yang terba ik. Untuk menjadi yang terbaik, ki­ta harus merevolusi mental. Dan dengan jiwa yang sportif, kita bi sa merevolusi mental,” kata Su ha ili. (MJK/SRY)

Tongkat bambu sepan­jang dua meter yang t e r p a s a n g b e n d e r a

putih dengan logo Kabupaten Lampung Utara digenggam bujang pramuka d i depan dadanya. Di sampingnya, gadis

yang juga berpakain pramuka lengkap dengan hijab membawa papan plang bertulis “Kontingen Lampung Utara”. Dengan sikap sempurna, mereka memandu seratus lebih anggota kontingen Lampung Utara di lintasan atletik

sintetik di Stadion Pahoman melintasi tribun utama.

“Kepada pemimpin upacara! Hormaaaaat, grak!!!” Pemuda tanggung pembaca bendera itu berteriak memberi aba­aba kepada seluruh kontingen. Dengan sigap,

Lomba itu Mengasah Kejujuran

Laporan Utama

2

Kontingen Kanwil Kemenag Lampung berpose sebelum mengikuti aneka lomba.

seluruh peserta defile yang terdiri dari para atlet dan seniman asal kabupaten berjuluk “Ragem Tunas Lampung” itu memberi hormat.

Pimpinan upacara Hari Amal Bakti Kemenag ke 70 Provinsi Lampung dan undangan yang berada di tribun utama menyambutnya dengan memberi hormat. Defile ini adalah upaya mengenalkan kekuatan dan kesiapan setiap kontingen kepada khalayak.

Seremonial defile kontingen itu menjadi contoh kasus yang dikutip Kepala Kantor Kemenag Provinsi Lampung Suhaili soal pentingnya loyalitas dan sportivitas. Meskipun hanya seorang siswa pembawa bendera kontingen, ia berhak untuk memberi instruksi kepada seluruh kafilah agar memberi hormat sesuai arahannya.

“Ya, itulah permainan dalam kompetisi yang sehat. Tidak ada satupun yang boleh melanggar peraturan dalam olah raga. Main sepak bola, misalnya, tidak ada yang boleh mengarahkan bola pakai tangan kecuali kiper. Itupun hanya boleh dilakukan di dalam garis finalti. Ketika melanggar, dia juga harus ikhlas menerima hukuman,” kata Suhaili.

Ketika memberikan arahan kepada seluruh peserta lomba olah raga dan seni dalam rangka Hari Amal Bakti Kemenag ke 70 di Stadion Pahoman itu, Suhaili mengaitkan setiap permainan olah raga dengan mentalitas. Ia mengatakan, olah raga dengan segala peraturannya memilik arti penting dalam membangun karakter pelakunya.

“Saya mengajak kita semua untuk gemar berolah raga dan mencintai seni. Olah raga itu melatih setiap detail tubuh kita menjadi sehat. Olah raga juga

membuat pikiran jadi lebih fresh karena suasana gembira akan muncul menggantikan rutinitas yang suntuk. Tetapi, lebih dari sekadar sehat dan pikiran fresh, olah raga membentuk karakter dan jiwa fairness. Yakni, sikap mental yang bertanggung jawab, berani mengakui keunggulan orang lain, dan tak tergoda untuk melakukan pelanggaran,” kata dia.

Suhaili menambahkan, pe merintah bersedia menge luarkan biaya besar untuk me nyelenggarakan kegiatan olah raga bukan sekadar untuk ke­senangan dan hura­hura. Yang dibangun, kata dia, bukan cuma tubuh fisik agar sehat dan kuat, juga bukan sekadar piala atau medali. Lebih dari itu, inti dari diselenggarakannya berbagai even olah raga adalah agar dalam setiap warga bangsa ini muncul mentalitas yang sportif.

“Ini selaras dengan apa yang dicanangkan oleh Bapak Presiden kita, yakni soal revolusi mental.

Laporan Utama

Tidak ada satupun yang boleh melanggar peraturan dalam olah raga. Main sepak bola, misalnya, tidak ada yang boleh mengarahkan bola pakai tangan kecuali kiper.

3

Salah satu grup kasidah mengikuti lomba.

Mengapa harus d i l akukan revolusi, itu karena saat ini bangsa kita kurang memegang t e g u h p r i n s i p ­ p r i n s i p sportivitas. Dan bagaimana c a r a m e r e v o l u s i m e n t a l , sa lah satunya di tunjukkan dengan konsep patuh terhadap peraturan yang dijalankan oleh wasit dalam setiap cabang olah raga,” kata dia.

Senada dengan Suhaili, Rektor IAIN Raden Intan Lampung Moh. Mukri yang hadir dan mengirim kontingen pada even itu berpendapat sama. Ia mengatakan, jika semua elemen dalam bangsa

ini mengikuti peraturan sebagai mana yang disepakati dalam olah raga, maka tidak perlu banyak polisi di negeri ini.

“Sebenarnya, hidup kita ini mirip dengan permainan sepak bola. Kita adalah pemain. Setiap pemain sudah tahu ada peraturan yang harus dipatuhi. Lalu, ada wasit yang bertugas memberi sanksi dan memantau jalannya pertandingan. Wasit adalah ibarat perangkat hukum,” kata dia di sela­sela acara.

Dalam perhelatan yang digelar dengan suasana akrab dan santai itu, para pejabat tampak

menikmati suasana. Mereka berbaur dengan semua kalangan, termasuk para atlet, pelaku seni, para ofisial, dan keluarga yang mengikuti agenda.

“Suasana seperti ini harus terus kita pupuk supaya tidak ada sekat psikologis antarpegawai. Di kantor memang ada struktur yang mendistribusikan tugas sehingga kewenangan hanya diberikan kepada orang­orang tertentu seusia jabatan. Tetapi di sini, dalam suasana seperti ini, segala bentuk stratifikasi itu harus kita tanggalkan. Kita harus membangun kebersamaan,” kata Suhaili. (MJK/SRY)

Penanggalan sudah masuk bulan Desember 2015. I s tut inings ih, kepala

Humas Kantor Kementerian Agama Provinsi Lampung itu mulai sibuk dengan telepon gengamnya. Lalu lintas informasi tentang pelaksanaan acara Hari Amal Bakti (HAB) Kementerian Agama yang tinggal sebulan lagi membuat ia terus berkordinasi dengan internal maupun ekternal.

“Ya, beginilah kalau sudah mau ulang tahun,” kata Tuti, sapaan akrabnya soal even tahunan untuk memperingati hari jadi Kementerian Agama yang datang setiap tanggal 3 Januari.

Tuti memang bukan ketua p a n i t i a . N a m u n , s e b a g a i penghubung setiap elemen internal Kantor Kemenag Provinsi Lampung dan membangun relasi

dengan ekternal, ia harus mengatur traffic dengan baik.

Mendampingi Ketua Panitia yang juga Kepala Kantor Kemenag Kota Bandar Lampung Seraden Nihan, Tuti mengatakan acara untuk memeriahkan HAB kali ini cukup padat. Untuk itu, ia harus mengkomunikasikan segala sesuatu yang berkait dengan acara dan penyelenggaraannya dengan semua pihak.

Dari Olah Raga sampai Tabur Bunga

Laporan Utama

Peserta lomba marawis.

Laporan Utama

Ditemui usai upacara Hari Amal Bakti Kemenag ke 70 Provinsi Lampung di Stadion Pahoman, Selasa (22/12), Seraden Nihan membenarkan padatnya agenda. Dari yang bersifat seremonial, hiburan, sampai yang memang bersifat sakral diadakan untuk keseimbangan.

“Yang seremonial kita menggelar upacara memperingati Hari Amal Bakti Kemenag hari ini di Stadion Pahoman. Setelah upacara ini di lanjutkan atau sekal igus pembukaan perlombaan olah raga dan seni di lingkungan keluarga Kemenag Provinsi Lampung. Yang sakral, antara lain ada acara ziarah tabor bunga ke Taman Makam Pahlawan Tanjungkarang. Ada juga pengajian, dan sebagainya,” kata Seraden Nihan.

Acara sejenis, kata Seraden, juga dilaksanakan oleh Kantor

Kementerian Agama kabupaten/kota se Lampung. Di Kantor Kemenag Bandar Lampung, misalnya, kata Seraden, diadakan aneka kegia tan sos ia l dan kemasyarakatan. “Di Bandar Lampung ada bakti sosial memberi santunan kepada kaum duafa dan yatim piatu di panti asuhan. Juga digelar sunatan massal bagi anak­anak kita yang kurang mampu,” kata dia.

Untuk kegiatan olah raga dan seni, masing­masing Kantor Kemenag Kabupaten/kota hanya mengirimkan duta­dutanya utuk mengikuti di tingkat provinsi. Sebanyak 1.300 peserta datang dari 15 kabupaten/kota se Lampung untuk unjuk kebolehan dalam berbagai cabang olah raga dan seni.

Acara yang digelar di beberapa lokasi di Bandar Lampung

tampak begitu meriah. Pada cabang olah raga, masing­masing kabupaten/kota selain mengirim atlet, juga didampingi supporter untuk mendukung jagoannya. “Suasananya meriah karena mereka­masing­masing bawa supporter. Menang atau kalah tidak masalah, yang penting rame,” kata salah seorang pendukung dari Way Kanan yang sengaja datang untuk menjadi juru sorak.

Di even kesenian, lomba yang digelar terasa lebih hikmat karena umumnya diadakan di atas panggung. Pada lomba marawis, misalnya, anak­anak dengan seragam cerah terlihat atraktif memainkan rebana­rebana mini di atas pentas. Mereka melantunkan syair­syair sholawat dan piji­pujian yang rancak diiringi gerak badan yang serempak. Tepuk tangan menggema setiap kali pertunjukan berakhir. (MJK/SRY)

5

Khitanan masal, salah satu kegiatan sosial dalam rangka HAB ke-70 Kemenag Lampung.

Berita

Aula Pepadun Kantor Kementerian Agama Provinsi Lampung terasa

gerah, Jumat (9/10). Seratusan pegawai yang diundang hari itu akan mendengarkan “pengumuman” dari inspektur investigasi dari Kantor Kementerian Agama Pusat yang baru selesai menjalankan tugas. Selama dua pekan, tim yang diketuai Heffinur, SH, M. Hum dari Irjen Kemenag itu memeriksa segala bentuk administrasi yang dijalankan di Kemenag Lampung.

Pertemuan pada aparat sipil negara (ASN) Kemenag itu memang bukan yang pertama. Namun, s e i r ing tuntu tan akuntabilitas penyelenggaraan administrasi negara yang berimbas kepada tindakan hukum membuat semua peserta terasa dag­dig­dug.

“Hari ini kami hadir untuk m e m b e r i k a n p e m a p a r a n

tentang temuan­temuan yang kami dapatkan se te lah 14 hari melakukan investigasi di Lampung. Banyak bukti yang kami dapati. Banyak fakta yang kami telusuri. Dan hasilnya…..,” H e f f i n u r m e n g h e n t i k a n kalimatnya dan memasang wajah murung. Hadirin hening seraya menahan napas.

“Hasilnya,.. Lampung cukup a m a n ! ” K a l i m a t t e r a k h i r Heffinur mengundang applaus dar i se luruh pegawai yang hadir . Ruang yang semula terasa sumpek mendadak terasa lebih segar.

Acara temu pejabat pemeriksa dar i Kantor Pusat dengan jajaran pelaksana, yakni para pejabat eselon 3 dan eselon 4 di Kementerian Agama Lampung itu dipandu Kabag TU Kemenag Lampung HM. Aris Rayusman. Aris yang menjadi motor utama terselenggaranya administrasi

di jajaran Kementerian Agama Lampung terlihat tersenyum puas.

Dalam paparan detailnya, Heffinur mengingatkan bahwa kata “aman” untuk Lampung bukan jaminan bahwa tidak ada kasus di kemenag Lampung. Sebab, kata dia, pemeriksaan yang dilakukan selama dua pecan di Lampung baru berupa sampling. “Bisa saja yang diambil sebagai sample kebetulan yang baik dan lurus. Sangat mungkin ada yang tidak kami sampling justru terjadi. Kami hanya ingin mengatakan, ikuti prosedur dan jangan pernah berpikir untuk melakukan penyimpangan,” kata dia.

Tugas Inspektorat Investigasi, k a t a H e f f i n u r , a d a l a h melaksanakan audit investigasi d a n m e n g k o o r d i n a s i k a n pelaksanaan audit investigasi. Itu dilakukan atas dugaan tindak

Inspektur: Kemenag Lampung Aman!

6

Para pejabat eselon 3 dan 4 mengikuti pembinaan audit investigasi.

Berita

pidana korupsi di lingkungan Kemenag serta urusan tata usaha dan rumah tangga inspektorat investigasi.

“Kepada bapak dan ibu para pengambil kebijakan, silakan berkonsultasi kepada pihak inspektorat jika ragu. Kami siap membantu dan memberi solusi tentang kebijakan pengawasan audit dengan tujuan tertentu,” kata dia.

Dalam paparannya lebih lanjut Heffinur yang mengawali karir sebagai pegawai Kejaksaan sejak tahun 1989 itu mengatakan timnya telah turun ke beberapa kantor urusan agama (KUA)

di Lampung. “Temuan kami menunjukan bahwa kinerja Kantor Urusan Agama di Provinsi Lampung relatif baik. Namun ini tidak berarti kita dapat tenang­tenang saja dan tidak melakukan tindakan pengawasan. Karena bagaimanapun tindakan preventif itu lebih baik dari pada memberikan hukuman,” kata dia.

Menanggapi sikap terbuka dari inspektur, puluhan peserta yang mengikuti pemeparan itu begitu antusias. Mereka mengaku cukup tegang ketika akan mengabil kebijakan karena ancaman hukuman pidana seolah

menutup ruang gerak untuk berimprovisasi.

“Kreat iv i ta s kami ser ing terbelenggu karena takut ancaman pidana. Tetapi, dengan penjelasan Bapak tadi, insyaalloh kami akan lebih percaya diri,” kata salah seorang Kepala KUA di Bandar Lampung.

Acara berlangsung berke­panjangan karena begitu banyak peserta yang ingin mendapat penjelasan lebih detail tentang adminsitrasi di hadapan auditor. Namun, Heffinur berjanji akan melayani konsultasi kasus baik melalui telepfon maupun via email.(ALIF)

Sabtu, 19 Desember 2015, halaman parkir Kantor Kementerian Agama Provinsi Lampung tertutup tenda tarup. Tidak ada penjor melengkung yang

menandai hajatan di pinggir jalan, tetapi kemeriahan tak kalah dari pesta kawinan. Pada dua hari libur itu, kantor itu berubah menjadi panggung loma dai cilik, marawis, dan kasidah tingkat Provinsi Lampung.

Sebanyak 28 dai dan daiah bocah tampil memukau juri dan ratusan penonton yang antuasias hadir. Lomba ceramah dakwah yang diperuntukkan bagi anak­anak usia anak­anak sampai pemuda itu mengubah suasana menjadi seperti tablik akbar. Tata suara yang disetel dengan kekuatan 10 ribu watt membuat modulasi para dai yang berusaha mengatur gaya bicara berbeda terasa menyentuh.

Ketua Panitia H. Mirza Pahlefi mengatakan, pada penilaian lomba dai cilik dan seleksi dai muda berdasarkan beberapa aspek. Aspek itu terdiri dari sistimmatika penyampaian, isi materi ceramah, penghayatan konten, retorika, adab, serta kefasihan melafalkan kalimat­kalimat dalam Bahasa Arab.

Menyeleksi Dai, Merintis Marawis

7

Salah satu peserta lomba Dai Cilik.

“Meskipun lomba dai ini lebih bersifat memupuk rasa keinginan anak­anak untuk bias berdakwah, tetapi kita sudah siapkan agar materi juga tetap berbobot. Lebih dari itu, ini adalah ajang anak­anak untuk memahami agama secara baik,” kata Mirza.

Di bagian marawis, 20 grup hadir dengan ciri dan kekuatan masing­masing. Mereka datang dari seluruh kabupaten/kota se Lampung.

Lebih berwarna dari lomba ceramah, lomba marawis yang melibatkan anak­anak dengan alat music tabuh berupa rebana mini, tamborin, dan ada yang membawa drum itu terasa lebih menggelagar. Anak­anak dengan lincah bergerak teratur di atas

pentas sambal terus memainkan perkusinya.

Di bagian lomba kasidah, sebanyak 20 grup ikut ambil bagian. Lomba ini juga terasa lebih meriah karena lagu­lagu yang dibawakan juga cukup akrab di te l inga khalayak. Pe s e r t a j uga mengenakan pakaian seragam yang mencolok untuk menarik perhatian juri dan penikmat.

“Pada lomba marawis dan kasidah, aspek penilaiannya lebih sederhana. Yakni pada aspek vokal, instrument, dan penampilan. Mereka rata­rata tampil sangat menarik,” tambah Mirza.

Loma yang dibuka Kabid Pene rangan Agama I s l am (Penais) Zakat dan Wakaf

Drs. H. Jamaluddin, MM ini mendapat perhatian warga yang menonton. Selain itu, suasana bertambah ramai karena para peserta umumnya membawa pendukung atau supporter dari daerahnya masing­masing.

Tujuan diadakannya lomba antara lain untuk mengembangkan potensi calon dai di Provinsi Lampung, melakukan pembinaan terhadap calon da’i, memberikan motivasi yang profesional , menyiapkan dai cilik yang siap bersaing pada even nasional. Sedangkan lomba qasidah untuk melestarikan dan mengembangkan khazanah seni budaya islam, pembinaan di bidang seni budaya isla memilih goru qasiah dan marawis terbaik. (SRY)

8

Berita

Peserta lomba marawis.

9

Wa j a h H M . A r i s Rayusman, Kabag Tata Usaha Kanwil

Kemenag Provinsi Lampung agak mengkerut keluar dari laboratorium computer Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Bandar Lampung, Senin, 5 Oktober 2015 lalu. Ia hadir untuk mengecek kesiapan sekolah itu menghadapi ujian nasional berbasis computer (computerized based test, CBT).

“Ya, setelah saya melihat fasilitas, infrastruktur, dan sources yang ada, tampaknya tahun 2016 kita belum siap. Tahun 2017 insyaalloh kita baru siap. Saya juga tadi liat bagaimana siswa ujian menggunakan komputer saat UTS (ujian tengah semester),” kata Aris.

Didampingi Kepala Sekolah M. Iqbal, Kasubbag Informasi dan Humas Kemenag Lampung Istutiningsih, Kasi Kurikulum H. Sukron, dan Kasi Kesiswaan H. Yulizar, Aris menuju sekolah i tu karena dini la i sebaga i standar MAN di Lampung. Aris mengamati langsung jalannya UTS pada kelas XII IPA 1 dan kelas XII IPS 1 sebagai sampel.

Aris Rayusman mengatakan di Lampung ada 4 Madrasah yang dijadikan sebagai Pilot Projek Ujian berbasis internet ini. Yakni, MAN 1 Bandar Lampung, MAN 2 Bandar Lampung, MTsN 1 Bandar Lampung, dan MTsN 2 Bandar Lampung.

“Sebagai salah satu madrasah yang menjadi salah satu pilot

project pe laksanaan CBT, maka mulai tahun ini sarana dan prasarana untuk menunjang pelaksanaan CBT di MAN 2 Bandar Lampung akan terus dibenahi sampai pelaksanaan Ujian Nasional sistem CBT dapat berjalan dengan baik,” kata dia.

K e p a d a A r i s , M . I q b a l mengatakan, saat ini sudah ada 40 unit computer terkoneksi dengan jaringan LAN (local area network) yang bisa digunakan untuk UN CBT. Selain itu, system untuk menjalankan CBT juga sudah disosialisasikan kepada siswa melalui guru pembimbing.

Aris berharap sarana dan prasarana untuk UN BCT ini dapat lebih lengkap lagi, sehingga saat UN BCT benar­

MAN 2 Bandar Lampung Siap 2017UN BerBASiS KomPUter

Berita

Kabag tU Kemenag Lampung Hm. Aris rayusman meninjau Lab. Komputer mAN 2 Bandar Lampung.

10

Perkembangan teknologi yang semakin pesat di era sekarang ini menuntut para pendidik untuk terus meningkatkan kemampuan

dan kreatifitas dalam mengajar dan mendidik peserta didik. Teknologi yang begitu terbuka memungkinkan siswa dapat melampaui guru dalam menguasai iptek.

“Jangan sampai guru tertinggal dalam penguasaan teknologi. Ikuti perkembangan sebagai modal meningkatkan mutu pendidikan Madrasah “ kata Sukisno, M.Pd.I ketika memberikan kesan dan pesan dalam Penutupan Bimtek K 13 MAN 1 Pringsewu, Sabtu, 17 Oktober 2015.

Sukisno yang menjadi instruktur Bimtek ini mengharapkan kepada seluruh pendidik untuk dapat memberikan yang terbaik kepada para peserta didik. “Layani peserta didik. Dampingi mereka yang

masih dalam proses perkembangan“ harap Sukisno didepan ratusan guru yang memenuhi Aula MAN 1 Pringsewu.

BimteK K-13 mAN 1 PriNgSewU

Pendidik jangan Gaptek

benar diberlakukan untuk seluruh sekolah di bawah Kementerian Agama.

Kasi Kurikulum H. Syukron mengatakan, syarat untuk dapat mengikuti ujian berbasis internet (online) harus memiliki peralatan komputer sebanyak 1/3 dari jumlah siswa klas XII yang ada di Madrasah tersebut. Dan itu sudah cukup untuk di MAN 2 Bandar Lampung.

Dalam kesempatan itu Aris Rayusman juga meninjau ruang workshop keterampilan mode dan menjahit, Elektro AC, dan Mekanik Sepeda Motor di sekolah yang berlokasi di Jalan Gatot Subroto, Telukbetung, Bandar Lampung itu. (MZK/SRY/ALIP)

Berita

Kabag tU Kemenag Lampung Hm. Aris rayusman (kanan) meninjau ruang praktek teknik AC mAN 2 Bandar Lampung

Bimtek K 13 yang dilaksanakan di MAN 1 Pringsewu sangat baik dari segi pelaksanaan. Bimtek ini akan bermanfaat jika diaplikasikan dalam pelaksanaan tugas selama mengajar

11

worKSHoP wAwASAN mULtiKULtUrAL

Hal ini diamini oleh Drs. Mustain, S.Pd, M.Ag mewakili Kepala MAN 1 Pringsewu ketika menutup Acara Bimtek. Wakil kepala sekolah bidang Kurikulum MAN 1 Pringsewu ini mengajak kepada seluruh peserta untuk melakukan yang terbaik bagi peserta didik. “ Bimtek ini akan bermanfaat jika diaplikasikan dalam pelaksanaan tugas selama mengajar,“ jelasnya.

Sementara itu salah satu peserta Bimtek Nurkholis mengatakan bahwa kegiatan Bimtek K 13 yang dilaksanakan di MAN 1 Pringsewu sangat baik dari segi pelaksanaan.

D a r i s e g i m a t e r i k a t a Nurkholis yang merupakan Guru MA Maarif Keputran, Bimtek ini sangat membantu para guru dalam memahami

prins ip­prins ip Kurikulum 2013 (K­13).

“Diharapkan kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan kembali untuk meningkatkan keilmuan dan keterampilan para guru mata pelajaran. Guru yang belum paham akan terbantu sekali dengan materi­materi yang diberikan,“ pungkasnya. (M. FAIZIN/SRY)

Untuk meningkatkan pemahaman masya­r a k a t d i w i l a y a h

Lam pung mengenai wawasan multikultural Kementerian Agama RI mengadakan Work­shop Pengembangan Wawasan Multikultural selama dua hari. Kegiatan dihelat mulai 30

November 2015 dilaksanakan di Aula Pepadun Kanwil Kementerian Agama Provinsi Lampung.

Sebanyak 100 orang menjadi peserta dalam agenda ini. Mereka terdiri dari kalangan pesantren (Kyai/Guru/Santri), guru/dosen, tokoh agama, tokoh pemuda, dan tokoh masyarakat. Acara

dihadiri Kepala Kantor Kemenag Provinsi Lampung H. Suhaili dan Kabag Tata Usaha H.M. Aris Rayusman.

Ketua panitia, Drs. Hendriyadi dalam laporannya mengatakan, workshop ini untuk meningkatkan pemahaman masyarakat di wilayah Lampung mengenai wawasan

Memahami Kedalaman Batin Perbedaan

Berita

Para peserta workshop wawasan multikultural sedang berdiskusi.

12

multikultural dari berbagai aspek, serta impementasinya. Selain itu, untuk meningkatkan silaturahmi antara kalangan masyarakat di Lampung dengan pemerintah.

“Kegiatan ini juga untuk mengembangkan visi dan misi bersama antara pemerintah dan masyarakat dalam pembinaan kerukunan yang berwawasan multikultural serta menciptakan harmoni keh idupan umat beragama menuju bangsa yang rukun, damai, dan sejahtera,” kata dia.

Materi yang disampaikan meliputi kebijakan Kementerian Agama Republik Indonesia, kondisi sosial masyarakat, dan kerukunan di Lampung. Persepsi terhadap agama lain, harapan dan kekhawatiran, wawasan umum tentang multikulturalisme, multikultural dalam agama dan sosial, sharing pengalaman tentang multikulturalisme, dan pemetaan masalah multikulturalisme.

Nara sumber antara lain dari Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung, Tim Dialogue Centre UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Dalam sambutannya, Kepala Kemenag Provinsi Lampung Suhaili mengatakan di Lampung itu ada empat falsafah hidup masyarakat hukum yang sangat erat dianut, baik Lampung Saibatin maupun pepadun. Yakni, piil pesenggiri. Piil pesenggiri ini, kata Suhaili, meliputi budaya yang disebut bejuluk beadok, nemui

nyimah, nengah nyappur, dan sakai sambayan. Piil pesenggiri berfungsi sebagai pedoman perilaku pribadi dan masyarakat dalam kehidupan mereka.

“Dari empat unsur budaya itu jika kita kelola dengan baik maka kerukunan dan persatuan akan menjadi kekuatan besar

di Provinsi Lampung untuk menjaga kerukunan antar umat beragama. Sebab, ajaran para tetua orang Lampung itu sudah cukup lengkap untuk kehidupan social kemasyarakatan,” kata dia.

Kepala Kerukunan Umat Beragama Kementerian Agama RI Drs. H. Mugofir, M.Si dalam sambutannya mengatakan keragaman kultur ini bisa menjadi layaknya “pisau bermata dua”. Di satu sisi, kata dia, memberikan nilai positif dan di sisi lain jika tidak dijaga dengan baik bisa membahayakan keutuhan dan kesatuan bangsa.

Keragaman kultur jika tidak dipelihara akan sangat rentan terhadap gesekan­gesekan dan konflik horizontal yang akan mengancam kebersamaan hidup masyarakat sebagai satu komunitas bersama. Salah satu cara untuk menjembatani perbedaan kultur ini Kementerian Agama mengajak

masyarakat yang berbeda agama, suku, dan budaya ter sebut untuk sa l ing mengenal, mengerti dan memahami satu sama lain.

“Masing­masing harus bisa mengerti kedalaman batin yang dimiliki saudaranya yang berasal dari agama atau suku yang berbeda. Ini semua untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang taat beragama, rukun, cerdas, mandiri, dan sejahtera lahir batin,” jelas dia.

P a r a p e s e r t a y a n g berlatar belakang berbeda menyatakan setuju dengan

konsep yang ditawarkan para pemateri. Mereka juga sepakat untuk lebih sering bertemu dalam forum­forum terbuka dan saling membuka diri untuk memberi masukan.

“Forum seperti ini snagat penting untuk kita pelihara, bahkan lebih sering. Sebab, yang terjadi saat ini bukan karena perbedaan yang ada pada masyarakat, tetapi karena kurang sering bertemu untuk ngorol saling membuka diri. Kalau kita ketemu seperti ini, mudah­mudahan semua akan saling mengerti,” kata salah soerang peserta. (SRY)

Berita

Suasana workshop wawasan multikultural.

13

Berita

Tiga bulan memimpin l e m b a g a b e r n a m a Kantor Kementerian

Agama Provinsi Lampung, Drs. H. Suhaili, M.Ag merasa perlu melakukan evaluasi. Sebagai lembaga yang memberikan layanan kepada masyarakat, ia bertekat m e m b e r i l a y a n a n sesuai dengan apa yang diinginkan masyarakat. “Dengan ca t a t an , semua yang menjadi keinginan masyarakat masih dalam koridor prosedur,” kata Suhaili s a a t me l aunch ing survey Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM), awal November 2015.

IKM adalah data dan informasi tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif. Data dihimpun dari pendapat masyarakat dalam memperoleh p e l a y a n a n d a r i a p a r a t u r penyelenggara pelayanan publik dengan membandingkan antara harapan dan kebutuhannya.

Survey IKM bertujuan untuk mengetahui tingkat kinerja unit pelayanan secara berkala sebagai bahan untuk menetapkan k e b i j a k a n d a l a m r a n g k a peningkatan kualitas pelayanan publik selanjutnya.

Suhaili melanjutkan, pada peluncuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) bagi KUA se Provinsi Lampung, ia ingin pelaksana berlaku objektif. Karena, kata dia, kepuasan merupakan elemen penting dalam proses evaluasi kinerja dimana tujuan

akhir yang hendak dicapai adalah menyediakan pelayanan yang lebih baik, lebih efisien, dan lebih efektif berbasis dari kebutuhan masyarakat.

Sua tu pe l ayanan d in i l a i memuaskan bila pelayanan te r sebut dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pengguna layanan. Kepuasan masyarakat dapat juga dijadikan acuan bagi berhasil atau tidaknya pelaksanaan program yang dilaksanakan pada suatu lembaga layanan publik.

Secara simbolik Kotak IKM itu diserahkan oleh Suhaili kepada 14 orang Kepala kantor Kementerian

Agama Kabupaten/Kota se Provinsi Lampung. Nantinya, kotak ini akan didistribusikan di Kantor Urusan Agama di wilayahnya masing­masing. Lounching kota IKM dilaksanakan di aula Pepadun bersamaan dengan pengukuhan Pengurus BP4

Provinsi Lampung.B e r d a s a r k a n

prinsip pelayanan sebagaimana telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri P e n d a y a g u n a a n Aparatur Negara Nomor KEP/25/M.P A N / 2 0 0 4 . K e m u d i a n d i k e m b a n g k a n menjadi 14 unsur

yang relevan, valid, dan reliable, sebagai unsur minimal yang harus ada untuk dasar pengukuran indeks kepuasan masyarakat adalah sebagai berikut : Prosedur pelayanan, Persyaratan pelayanan, Kejelasan petugas pelayanan, Kedisiplinan petugas pelayanan, Tanggungjawab petugas pelayanan, Kemampuan petugas pelayanan, Kecepatan pelayanan, Keadilan mendapatkan pelayanan, Kesopanan dan keramahan petugas, Kewajaran biaya pelayanan, Kepastian biaya pelayanan, Kepastian jadwal pelayanan, Kenyamanan lingkungan dan Keamanan pelayanan. (ALIF)

Mengukur Kepuasan Masyarakat dengan Kotak Indeks

tiga kotak indeks kepuasan ditunjukan sebelum didistribusikan.

1416

Lensa Peristiwa

Sejumlah pegawai honorer tampak sumringah usai menerima SK pengangkatan sebagai CPNS di lingkungan Kemenag Lampung.

1517

Lensa Peristiwa

Kakanwil Kemenag Lampung Suhaili menyerahkan piala bergilir dalam rangka HAB ke-70 Kemenag untuk diperebutkan.

Sejumlah siswa mAN 2 Bandar Lampung mengikuti pelajaran menggunakan fasilitas komputer berjaringan.

Pemuda Lintas Agama P r o v i n s i L a m p u n g peringati hari Sumpah

Pemuda ke 87 tahun 2015 di Bumi Perkemahan Wira Garden Batuputu Bandar Lampung, Rabu, 28 Oktober 2015. Puluhan pemuda dari berbagai organisasi bergabung dengan menggelar aneka kegiatan di alam terbuka untuk melestarikan nilai­nilai sumpah pemuda yang digelorakan Bung Tomo pada 87 tahun lalu.

Drs . Sutomo dari Badan Kesbangpol Provinsi Lampung hadir sebagai Pembina upacara pembukaan. Upacara diikuti oleh seluruh peserta Kemah Pemuda Lintas Agama dan para ofisial dari masing­masing kabupaten/kota Se­Provinsi Lampung.

Amanat Menteri Pemuda dan Olah Raga Republik Indonesia yang dibacakan Sutomo menyebut, pesatnya perkembangan teknologi informasi yang menyajikan

informasi dengan cepat, membawa damppak ganda di masyarakat. Di satu sisi, teknologi informasi sangat dibutuhkan untuk mempercepat suatu proses dan transformasi ilmu, tetapi di sisi lain, pengaruh negative sangat mengancam.

“ Imbas nega t i v e be rupa pornografi, ajaran­ajaran sesat, iming­iming kepuasan sesaat, dan segala sesuatu yang berpengaruh buruk sangat berbahaya. Anak­anak k i ta menjadi mudah

Sumpah Pemuda itu Benteng NasionalismeKemAH PemUDA LiNtAS AgAmA

Berita

16

Sejumlah pemuda lintas agama mengikuti upacara memperingati hari sumpah pemuda dalam rangka perkemahan di wira garden Bandar Lampung.

terpengaruh untuk mencicipi narkoba, pergaulan bebas, dan sebagainya. Di situlah peran pemuda sangat dibutuhkan,” kata Sutomo.

Bahaya lain dari derasnya teknologi informasi adalah pengaruh ideologi yang tak sesuai dengan norma bangsa yang berdasarkan Pancasila. Tak heran jika faham radikalisme hingga menjerumuskan ke aksi terorisme muncul dengan mudah di masyarakat. “Ini tugas kita generasi muda untuk menjadi benteng paling depan dan paling kuat untuk keutuhan bangsa ini. Kita harus kikis sifat individualistik dan pragmatis,” tambah Sutomo.

S a m b u t a n M e n p o r a melanjutkan, akhir­akhir ini seringkali disuguhi kasus­kasus kekerasan dan pembunuhan yang melibatkan anak­anak muda kita. Setelah ditelusuri kasus­kasus tersebut bermula dari interaksi di media sosial yang menjelma menjadi tempat favorit

berkumpulnya anak­anak muda lintas Negara, budaya dan lintas agama.

Tidak mudah bagi orang tua, guru, lembaga pendidikan termasuk Negara untuk dapat mengontrolnya. Oleh karena itu disinilah gerakan revoluasi mental yang digagas Presiden RI Joko Widodo diterapkan. Hanya dengan pembangunan karakter inilah kita bisa kuat, tangguh dan kokoh menghadapi dampak negatif dari modernisasi dan globalisasi.

Melalui kemah pemuda ini, kata Sutomo mengutip Menpora, para pemuda harus menjadi perekat bangsa, apapun latar belakangnya. Tanpa peran pemuda yang dominan, bangsa ini hanya akan menjadi seperti busa yang terombang­ambing di atas derburan ombak laut. “Kita harus menjadi tonggak bagi bangsa. Tonggak yang kuat menahan segala godaan,” kata dia.

Sutomo mengingatkan, salah satu ikrar yang sangat penting dalam sumpah pemuda 1928 adalah pentingnya menjaga tanah dan air sebagai bagian penting dari komponen bumi yang kita pijak demi keberlangsungan masa depan generasi penerus kita. Tanpa adanya kesadaran para pemuda untuk bersatu dan menggelorakan semangat kesatuan dan persatuan dengan tidak mempedulikan apa latar belakang agama, suku, ras dan golongan mereka , maka cita­cita bangsa tidak akan terwujud, persatuan dan kesatuan merupakan modal dalam membangun bangsa dan negara. (SRY/ALIF)

Berita

17

Suasana pembukaan kemah pemuda lintas agama.

Pembacaan teks Sumpah Pemuda.

18

Kompleks Madra s ah Ibtidaiyah Nurul Iman P u l u n g K e n c a n a ,

Tulangbawang Barat yang biasanya riuh rendah oleh anak­anak berinteraksi, Senin, 5 Oktober lalu sedikit berbeda. Puluhan kendaraan roda empat dan sepeda motor memenuhi halaman yang berubah menjadi lahan parkir.

Lebih dari 100 orang terdiri dari kepala madrasah, baik negeri maupun swasta dari berbagai tempat di Tuba Barat hadir di tempat itu untuk mengikuti workshop penguatan data madrasah. “Ini kegiatan yang sangat penting bagi seluruh operator pendidikan keagamaan di Tuba Barat. Sebab, kami sering kebingungan untuk membuat

l aporan yang s tandar dan akuntabel sesuai yang diinginkan,” kata seorang kepala MI swasta di Pulung Kencana.

Hadir sebagai Narasumber Tim EMIS Kementerian Agama Provinsi Lampung. Kegiatan dibuka oleh Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama Provinsi Lampung Drs. H. Sukandi, M.Pd.I.

Dalam arahannya usai membuka acara, Sukandi mengingatkan agar agar Kepala Madrasah menginput data tenaga Pendidik Madrasah secara valid dan akurat.

Sementara Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tulang Bawang Barat Drs. H. Juanda Naim, MH dalam sambutannya menga takan membangun data itu sulit .

Tetapi, lanjut dia, melaksanakan pembangunan tanpa data jauh lebih sulit. Dan untuk dapat menghasilkan satu data yang akurat tepat waktu dan dapat d i p e r t a n g g u n g j a w a b k a n diperlukan kerja keras, koordinasi, dan sinkronisasi.

Kepala Seksi Pendidikan Islam Kabupaten Tulang Bawang Barat Nuning Herwiyati, M.Pd.I mengatakan program penguatan terhadap operator EMIS di tingkat madrasah perlu mendapatkan perhatian. Sebab, kemampuan operator dalam mengoperasikan dan menggunakan aplikasi yang dikembangkan oleh Ditjen Pendis dengan menggunakan form dan aplikasi yang resmi harus dilakukan dengan data yang akurat. (TIA/ALIF)

Tanpa Data, Pembangunan Jadi SulitPeNgUAtAN DAtA mADrASAH tUBA BArAt

Berita

Pemateri memberikan paparannya kepada peserta workshop Penguatan Data Pendidikan madrasah.

19

Dalam rangka me­nyambut Hari Amal Bhakti Kementerian

Agama ke 70 tahun 2015, dua Kantor Kementerian Agama menyelenggarakan khitanan missal. Adalah Kantor Kementerian Agama Kota Metro dan kabupaten Lampung Timur.

Kemenag dibawh Pimpinan Drs. H. Tomtomi, M. Ag ini menggelar khitanan massal pada hari selasa, 15 Desember 2015. Dua hari berselang tepatnya kamis, 17 Desember 2015 Kemenag Kota pendidikan Metro pun menggelar kegiatan yang sama.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lampung Timur yang diwaki l i o leh Kasubbag TU, H. Kasimun MT, S.Ag. memberikan sambutan sekaligus membuka acara khitanan massal dan donor darah secara resmi. Kegiatan itu merupakan program rutin tahunan Unit Pengumpu l Zaka t (UPZ) Kankemenag Lampung Timur dalam memperingati Hari Amal Bhakti.

Ketua UPZ Kankemenag Lampung Timur, Solihin Panji mengatakan, sebanyak 15 tenaga medis dari Rumah Sakit Umum

daerah (RSUD) Sukadana, dikerahkan untuk menangani khitanan massal tersebut.

Setiap anak diberikan uang saku, baju koko, sarung, dan peci. Dana untuk kegiatan ini sebesar Rp25 juta yang berasal dari zakat profesi, infaq, dan sodaqoh dari ASN Kementerian Agama Kabupaten Lampung Timur yang dihimpun tiap bulannya dan dikelola UPZ Kemenag Lampung Timur.

Tomtomi mengatakan khitanan massal bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya insani baik jasmani dan rohani di Lampung Timur. “Yakinlah,

Dari Zakat untuk Aksi SosialSUNAtAN mASAL Di metro DAN LAmPUNg timUr

Berita

Kegiatan sunatan masal di kantor Kemenag Kota metro.

20

bahwa apa yang dilakukan oleh anak­anakku sekalian, rela dan berani dikhitan, merupakan bukti bahwa kalian adalah anak­anak yang sholeh. Karena khitan adalah bagian adri ibadah, dan kami berharap semoga dengan khi tan in i ka l ian semakin berprestasi dan berkahlakul karimah,” tandasnya.

Sementara itu sebanyak 50 anak ikut dalam kegiatan sunatan massal ini yang diselenggarakan oleh Kemenag Kota Metro. Dalam sambutan Kepala Kemenag Kota Metro Drs. H. Qomaru Zaman, MA, mengatakan kegiatan ini kerjasama antara Kemenag Kota Metro dengan Dinas Kesehatan

Kota Metro. Pihak Dinas bersedia menyediakan 10 orang tenaga kesehatan yang melakukan khitan, peralatan dan obat­obatan untuk khitan.

Sama dengan di Lamtim, di Metro, panitia juga memberikan uang saku, sarung, Peci dan baju koko untuk masing­masing peserta sunatan masal. Suasana mulai tampak ramai ketika satu persatu peserta dipanggil untuk dikhitan. Ada peserta yang bisa dengan tenang berjalan menuju meja operasi untuk menjalani khitan.

Namun banyak juga peserta yang menangis dan berontak tidak mau dikhitan. Beruntung, jajaran

panitia mulai dari dengan sigap berusaha menenangkan peserta yang menangis itu.

Selain mengadakan sunatan masal, Kementerian Agama Kota Metro juga mengadakan donor darah, lomba tumpeng, d a n g e b y a r k r e a t i f i t a s madrasah.

Diharapkan kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik dan sedikit membantu sesama saudara . “Dalam keg ia tan ini kita melibatkan dokter di Dinas Kesehatan Kota Metro. Dokter ini nantinya juga akan memantau kondisi mereka pasca sunat, khususnya saat pelepasan perban.” (ALIF)

Berita

Kegiatan sunatan masal di kantor Kemenag Lampung timur.

21

Kilas Peristiwa

FKUB KUNJUNGI GEREJA KATHOLIK BANDAR AGUNG

Dalam rangka menjalin Kerukunan antar umat beragama di Kabupaten Tulang Bawang, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) mengadakan kunjungan kerja ke Gereja Katholik Maria Pelindung Bandar Agung. Kunjungan sekaligus memenuhi undangan peletakan batu pertama pembangunan biara, Sabtu, 19 Desember 2015.

Peletakan batu pertama oleh Mgr. Yohanes dilanjutkan Ketua FKUB Tulang Bawang H. Adhan Hamid, Sekretaris Badan Kesbangpollinmas Tulang Bawang Agus Waluyo.

Setelah acara peletakan batu pertama dilanjutkan dengan acara ramah tamah. Antonius Dwi Putranto SCJ dari pihak gereja mengatakan, terdapat sekitar 40 kepala keluarga yang berada disekitar Gereja Tri Dharma.

Dalam sambutannya, Mgr. Yohanes mengatakan bahwa hendaknya dengan dibangunnya Biara ini dapat menghadirkan kebaikan bagi warga sekitar, dan Tulang Bawang pada umumnya. (ADMIN/SRY)

SISWA MTs N 1 PESAWARAN RAIH PRESTASI LARI GATAMKepala MTs Negeri 1 Pesawaran Hilman, S.Ag, M.Pd.I, memberi penghargaan kepada siswanya yang mengukir prestasi pada ajang lomba lari yang diselenggarakan Korem 043 Garuda Hitam, Senin, 12 Oktober 2015. Penghargaan berupa piagam, medali, dan uang pembinaan diberikan atas juara yang diperoleh pada even nasional yang digelar di Lapangan Saburai pada 10 Oktober 2015.

Lari marathon menempuh 5 km dan 10 km itu diikuti lebih 2000 peserta yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. “Alhamdulillah siswa MTs Negeri 1 Pesawaran mengikut sertakan 7 orang dan berhasil memperolah finis ke 6 atas nama Indah Islalia kelas VIII F dan finis ke 7 atas nama Devi Susilawati kelas IX D,” kata Hilman bangga.

Dalam sambutannya Hilman mengucapkan terima kasih kepada siswa yang telah berprestasi serta mengharumkan nama madrasah. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada guru pembina dan pelatih yaitu Saripudin, S. Pd, Agus Pramajaya, S.Pd, Alan Hidayat, S. Pd, dan Nur Hidayatulloh, S.Pd. (ADMIN/SRY)

PEMDA TULANG BAWANG BANTU SERAGAM MADRASAHPemerintah Kabupaten Tulang Bawang melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Tulang Bawang memberikan bantuan seragam bagi siswa baru Madrasah Se­Kabupaten Tulang Bawang. Penyerahan dilaksanakan pada Senin, 30 Nopember 2015 di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tulang Bawang.

Bantuan diserahkan oleh Otong Syahbana sebagai perwakilan dari Dinas Pendidikan dan diterima oleh Hj. Eviyana, S.Ag., M.Pd.I. Kasi

22

Pendidikan Madrasah Kementerian Agama Kabupaten Tulang Bawang. Hadir pada acara itu, Drs. H. Sanusi, Kasubbag Tata Usaha, dan beberapa staf lainnya.

Menurut Otong, bantuan ini merupakan bentuk keperdulian Pemerintah Daerah terhadap perkembangan pendidikan di Kabupaten Tulang Bawang. Bantuan yang diberikan sejumlah 4.374 stel seragam.

Rinciannya, untuk 30 Madrasah Ibtidaiyah sebanyak 840 stel seragam umum dan 840 stel seragam pramuka. Untuk 33 Madrasah Tsanawiyah sebanyak 1.051 seragam umum dan 1.051 seragam pramuka. Sedangkan kepada siswa di 14 Madrasah Aliyah diserahkan sebanyak 296 seragam umum dan 296 seragam pramuka. (ALIF)

PENMAD LAMBAR SINKRONISASI PENYERAPAN ANGGARAN

Seksi Pendidikan madrasah Kemenag Kabupaten Lampung Barat melaksanakan pembinaan terhadap Raudhatul Atfhal, MI, Mts dan MA di lingkungan Kantor Kementerian Agama Lampung Barat, 5 Oktober 2015.

Kegiatan dilaksanakan di Aula Kementerian Agama Kabupaten Lampung Barat dihadiri oleh kepala kantor dan Kasi Anggaran KPPN Liwa, serta perwakilan pihak Bank Mandiri Syariah.

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh Kepala RA dan Madrasah baik negeri maupun swasta dilingkungan kemenag Kabupaten Lampung barat. Adapun tujuan dilaksakan kegiatan ini untuk mensosialisasikan tata cara pencairan Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Raudlatul Athfal (RA) dan upaya percepatan penyaluran bantuan siswa miskin (BSM) di satker Madrasah Negeri. Yakni, MIN I, II, III Lampung Barat, MTs Negeri I Lampung Barat, MAN I Lampung Barat, MIN I Pesisir Barat, dan MAN I Pesisir Barat.

Dalam sambutan Kepala Kantor yang diwakili oleh Ka Subbag Tata Usaha, Drs. H Pirdaus Sablie menekankan pentingnya singkronisasi antara pihak kemenag, KPPN Liwa dan Bank Penyalur Bantuan. “Perlu dilakukan singkronisasi antara pihak kemenag, KPPN Liwa dan Bank Penyalur Bantuan agar tercipta Percepatan penyerapan Anggaran APBN di akhir tahun 2015,” jelas dia. (IIF/KST-KLB/SRY)

BANDAR LAMPUNG LUNCURKAN AURA KUA CITRA BARUKepala Kantor Kementerian Agama Kota Bandar Lampung didampingi analis Kepegawaian dan Humas mengadakan kunjungan kerja sekaligus memberikan pembinaan terhadap pegawai KUA Kecamatan Langkapura, Rabu, 30 September 2015. Kunjungan Kerja dalam rangka melihat kegiatan tugas sekaligus pembinaan kepada Pegawai yang melaksanakan tugas pada KUA Kecamatan Langkapura.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bandar Lampung Drs.H. Seraden Nihan, MH dalam pengarahannya menekankan agar apratur sipil negara (ASN) mampu menjaga kewibawaan lembaga tempat kita melaksanakan aktifitas dalam bertugas. “Sebagai pengemban tugas

Kilas Peristiwa

23

negara yang dapat memunculkan Aura KUA sebagai lembaga resmi pemerintah sekaligus dapat mengubah pelayanan paradigma lama menjadi pelayanan KUA Citra Baru. Pencitraan ini amat diperlukan dalam rangka mengubah imade masyarakat terhadap KUA,“ kata dia

Seraden melanjutkan, meskipun KUA Kecamatan Langkapura baru didefinitifkan hendaknya mampu memberikan layanan terbaik dengan menghindari kecurangan. Ia berharap kantor dijadikan suatu kebanggaan senantiasa dijaga dan dipelihara. (MJK/SRY)

TIM MENILAI KINERJA MTsN 1 WAY KANANTim Penilaian Kinerja Kepala Madrasah (PKKM) Tahun 2015 Drs. Hi. Sartio. MM. dan Drs. Hi. Taba’ul Amin menyambangi MTs Negeri 1 Way Kanan, 2 November 2015. Ia hadir untuk memberikan penilaian kinerja madrasah dalam menjalankan manajemen pendidikan dan manajemen sekolah.

Beberapa indikator standar pelayanan minimal diteliti oleh tim. Antara lain, jumlah guru ideal madrasah berbanding dengan jumlah siswa. Ketersediaan buku yang dimiliki siswa dalam satru mata pelajaran. Pendidikan terakhir guru­guru yang mengajar, dan perpustakaan sekolah.

“Ada beberapa indikator ideal yang harus dipenuhi. Yakni, rasio guru dan siswa yang ideal itu 1:15, setiap siswa punya satu buku untuk satu mata pelajaran, guru harus berpendidikan S­1, dan harus tersedia minimal 300 judul buku di perpustakaan sekolah,” kata Sartio.

Selain itu, tambah Sartio, sekolah idealnya punya laboratorium bahasa, laboratorium IPA, laboratorium ibadah, ruang guru, ruang UKS, dan mempunyai SDM guru yang memiliki perangkat pembelajaran berupa Program tahunan. Guru juga harus punya program semester, rencana perangkat pembelajaran (RPP), Silabus, Indikator, Kompetensi Dasar (KD), Kompetensi Indikator (KI). (KARTONO/

AGUS P/HADIDI/SRY)

Kilas Peristiwa

Dengan kemeja putih, celana/androk hitam, dipadu mahkota berupa

peci/jilbab hitam, 33 orang duduk dengan mimik ceria di Aula Pepadun Kemenag Lampung, Kamis , 29 Oktober 2015. Aura bahagia terlihat di wajah­wajah pegawai di lingkungan Kemenag Provinsi Lampung yang sebelumnya berstatus K­1 dan K­2. Hari itu, mereka akan menerima surat keputusan (SK) pengangkatan sebagai calon pengawai negeri sipil (CPNS).

Penantian panjang dan kerja keras selama ini terbayar dengan diterimanya secarik kertas yang tertera nama mereka sebagai

CPNS. Mereka se lama ini mengabdi sebagai guru dan pegawai administrasi yang tersebar di Kabupaten/Kota Se­Provinsi Lampung.

Kepa l a Kan to r Wi l ay ah Kementerian Agama Provinsi Lampung yang diwakili oleh Kepala Bagian Tata Usaha H. Mahmudin Aris Rayusman, S.Ag, M.Pd.I dalam arahannya mengatakan agar agar seluruh CPNS mensyukuri dengan apa yang mereka dapatkan hari ini. Caranya, kata dia, dengan bekerja lebih giat dan tidak bermalas­malasan. “Tunjukkan kinerja terbaik sebagai apparat sipil negara,” kata dia.

Aris juga mengingatkan agar mereka tidak percaya dengan orang lain selain karyawan yang menangani dan mengurusi para pegawai. Yaitu pejabat dan staf di Kepegawaian Kanwil Kemenag Provinsi Lampung agar para CPNS tidak tertipu dengan informasi yang tidak jelas.

“Sekarang ini banyak sekali modus dari orang yang tidak bertanggung jawab memberikan informasi yang tidak benar untuk kepentingan pribadi,”ungkap Aris.

Aris juga berpesan agar para CPNS membiasakan diri dengan dis ipl in baik masuk ker ja , berpakaian dan lain sebagainya.

PemBAgiAN SK CPNS

Tunjukkan Kinerja sebagai Abdi Negara

Berita

Kepala Kantor Kemenag Lampung Suhaili secara simbolis menyerahkan SK CPNS kepada pegawai honorer yang baru diangkat.

24

“Jika ada hal yang kurang faham mengenahi kepegawaian agar tidak malu­malu untuk menghubungi/menyakan ke Subbag Kepegawaian,” kata dia.

P a d a k e s e m p a t a n i t u Kabag TU memerintahkan kepada CPNS agar s ege ra melapor ke Satker masing­

masing. Keperluannya, agar dibuatkan Surat Tugas, Surat Pernyataan melaksanakan tugas dan dibuatkan KP4. Ia juga mengingatkan agar mereka menfoto copy SK tersebut dan diserahkan ke Subbag Kepegawai untuk diusulkan ke Balai Diklat Palembang agar nantinya dapat mengikuti

D i k l a t P r a j a b a t a n u n t u k syarat merubah status dari CPNS menjadi PNS, segera Regristasi pendataan PU­PNS dari BKN.

Selanjutnya CPNS yang diangkat menjadi tenaga administrasi umum pada Kementerian Agama akan dibayarkan Tunjangan kinerja sebesar 80%. (SRY/ALIF)

Dalam rangka untuk m e n i n g k a t k a n k u a n t i t a s d a n

kulitas pelaksanaan akreditasi Madrasah, Kementerian Agama Provinsi Lampung menjalin kerja sama dengan Badan Akreditasi Provinsi Sekolah/Madrasah Lampung. Penanda tanganan naskah kerja sama dilakukan Drs. H. Suhaili, M.Ag dengan Kepala BAP­S/M Dra. Hj. Masari Berty di ruang kerja Kakan Kemenag Provinsi Lampung, 8 Oktober 2015.

Suhaili mengatakan, BAP­S/M punya kapasitas untuk memberi penilaian dan sertifikasi atas kinerja madrasah. Bidang­bidang yang harus mendapat akreditasi meliputi akuntabilitas pemanfaatan dana visitasi, akreditasi madrasah dalam rangka mendukung program percepatan akreditasi madrasah. “Ini yang saya tunggu­tunggu. Sebab, akreditasi inilah yang menjadi target renstra pembangunan pendidikan Islam 2010­2015 Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung.

Menurut Suha i l i p ihak Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung menggulirkan dana Rp330 juta untuk mendukung program percepatan Akreditasi Madrasah yang akan dikelola oleh BAP­S/M provinsi Lampung. Dalam perjanjian kerjasama itu pihak BAP­S/M akan menerima daftar usulan Madrasah di Provinsi Lampung yang menjadi sasaran visitasi akreditasi.

Selanjutnya BAP­S/M akan menyusun jadwal pelaksanaannya, menetapkan assessor, dan melaksanakan serta memanfaatkan dana visitasi Madrasah sesuai dengan petunjuk teknis yang ditetapkan oleh Ditjen Pendidikan Islam. Terakhir, melaporkan hasil penilaian akreditasi Madrasah kepada pihak Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung serta melaporkan pertanggung jawaban pemanfaatan dana. (ALIF)

KerjASAmA AKreDitASi mADrASAH

Seluruh Madrasah Harus Terakreditasi

Penandatanganan moU.

25

26

Pe n g u r u s B a ­dan Penasihat, P e m b i n a a n

P e r k a w i n a n d a n Penyelesaian Perceraian (BP4) Provinsi Lampung masa Bhakti 2014–2019 dikukuhkan oleh Wakil BP4 Pusat Drs.

H. Tulus di Aula Pepadun Kanwil K e m e n t e r i a n A g a m a P r o ­

v i n s i L a m p u n g (24/11/15).

Drs. H. Marsum yang me­rupakan ketua BP4 Provinsi

Lampung periode sebelumnya kembali terpilih menjadi ketua. Sedangkan posisi Wakil Ketua dijabat oleh Drs. H. Muharam Ibrahim dan Sekretaris Drs. H. Mansyuri Ismail.

Ketua BP4 pusat yang diwakili waki l Ketua Drs. H. Tulus mengatakan peran BP4 sangat pent ing untuk memberikan n a s e h a t d a n p e n y e l e s a i a n perceraian. Lebih urgen lagi bagi para pemuda pemudi yang akan melaksungkan pernikahan hendaknya harus d iber ikan pendidikan pra nikah terlebih dahulu.

Perceraian Harus Dicegah!PeNgUKUHAN BP4 LAmPUNg

Sekarang ini, angka perceraian berkisar di angka 10% dari lebih dari dua juta orang yang melangsungkan pernikahan

Berita

Pengurus BP4 Lampung mendapat ucapan selamat usai dikukuhkan.

Berita

27

Informasi yang disampaikan BP4 Pusat perkiraan mulai Desember mendatang Pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama akan menerbitkan Undang­undang tentang Pendidikan Pra Nihah, yang telah dilaksanakan seperti Negara tetangga Malaysia, S ingapura dan Phi l ipina. Untuk itu hukumnya wajib bagi Calon Pengantin (Catin) untuk mengikuti Pendidikan (Khur su s ) t e r s ebut dan akan dikeluarkan Sertifikat yang merupakan syarat oleh KUA untuk melangsungkan pernikahan.

Tulus juga membeberkan bahwa tugas BP4 antara lain dalam rangka mengurangi angka perceraian dan untuk meningkatan kualitas perkawinan. “Sekarang ini, angka perceraian berkisar di angka 10% dari lebih dari dua juta orang yang melangsungkan pernikahan,” Tulus.

Kondisi itu yang menjadi tantangan BP4 untuk mengurangi perceraian. Adapun tugas utama

BP4 yang per tama ada lah mengkonsultas ikan kepada keluarga yang bermasalah, kedua pembinaan/penddikan pra nikah,

ketiga mediasi di Pangadilan Agama, dan edukasi melalui majalah BP4.

Dikatakan peran seorang mediator bisa dar i Hakim atau non hakim yang telah

dipersiapkan oleh BP4. Apabila ada masalah kluarga dipengadilan maka harus melalui

mediator dahulu m o t i v a s i n y a

j a n g a n s a m p a i

terjadi perceraian. Tetapi jika tidak bisa diperbaiki maka mediator sudah memberikan kesepakatan antara suami isteri yang bersengketa tersebut, maka saat siding nanti tidak terlalu bertele­tele mengenai hak asuh anak dan hak warisnya “ ujarnya”.

Kepala Kantor Kemenag Provinsi Lampung Drs. H. Suhali dalam

sambutannya mengatakan mengenai Kotak Saran yang distribusikan ke

Kantor KUA disediakan untuk memberikan penilaian dan pelayanan Kantor KUA, untuk itu kepada masyarakat dipersilahkan untuk memberikan penilaian yang disiapkan kotak sarang label “Puas dengan kotak warna Hijau, cukup puas warna kuning, dan tidak puas warna merah,” katanya. (SRY/ALIF)

Jika tidak bisa diperbaiki maka mediator sudah memberikan kesepakatan antara suami isteri yang bersengketa tersebut.

Perjalanan waktu terus bergulir, berganti dari satu titik menuju titik yang lain. Perputaran bumi mengelilingi matahari

semakin mendekati hitungan 365 hari, itu artinya hitungan waktu dalam satu tahun akan tercukupi. Dan, hitungan waktu segera berganti dari 2015 menjadi 2016.

Berulangnya perputaran bumi pada garis edarnya, bukanlah pengulangan peristiwa dalam waktu yang sama. Sekali lagi, hakikinya bukanlah pengulangan, karena waktu yang telah dilalui tidak akan dapat kembali lagi, apalagi bila berharap peristiwa yang sama terjadi pada waktu yang sama, “Tentu saja hal itu sangat mustahil”.

Y a n g a d a a d a l a h membuka babak baru dengan pijakan waktu yang telah lewat, untuk menata dan menggapai harapan di masa mendatang. Dalam kondisi semacam in i kebe radaan k i t a sebagai seorang muslim dipertaruhkan. Keimanan, kesabaran, ketabahan, kegigihan dalam berjuang dan mempertahankan h idup, kesungguhan dalam berusaha menjadi ujian tersendiri.

Hanya dengan bekal ilmu, iman dan amal shalehlah manusia akan dapat keluar dari kesulitan yang dihadapi. Merayakan datangnya tahun baru “Masehi” yang tidak lama lagi akan segera datang sebenarnya bukanlah berasal dari ajaran Islam. Melainkan bagian dari kelanjutan ajaran saudara-saudara kita yang sedang merayakan hari Natal (begitu kata sebagian pendapat).

Namun tanpa disadari, ternyata tidak sedikit diantara kita umat islam yang ikut merayakan datangnya tahun baru tersebut, meskipun ia tidak merayakan Natal. Fenomena yang terjadi dalam menghadapi pergantian tahun hampir di seluruh pelosok, dari yang ada di desa-desa, kota-kota kecil, kota-kota besar bahkan di segenap penjuru negeri.

Tempat- tempat h iburan penuh sesak dikunjungi oleh manusia. Lalu berdasarkan pengalaman tahun-tahun yang lalu, di siang harinya sering kita mendengar berita dampak buruk dari perayaan datangnya tahun baru, yang ironis dengan harapan dan keinginan dari datangnya tahun baru tersebut. Tahun baru menelan korban; kecelakaan di jalan, kecelakaan moral, dan celaka lainnya.

Sudah sepantasnya merayakan tahun baru itu dengan sesuatu yang lebih bermakna dan lebih mendatangkan manfaat untuk kehidupan kita sekarang dan yang akan datang. Sikap yang bijak

adalah kita tidak ikut larut dalam hingar bingarnya pergantian tahun, namun kita tetap sadar bahwa tahun itu pasti berganti.

Terkait dengan waktu, sebaiknya kita renungkan kalimat berikut ini: “Waktu adalah kehidupan, jika digunakan untuk membaca ia akan menjadi sumber kebijaksanaan. Jika digunakan untuk bekerja ia akan membawa keberhasilan. Jika digunakan untuk beramal maka ia akan mengantarkannya ke syurga. Gunakanlah waktu yang tersedia untuk kehidupan yang sebenarnya”. (KH. Ali Masyhuri)

Oleh : Drs. M. Musta’in, S.Pd, M.Ag (Waka Kurikulum MAN Pringsewu)

Euforia Malam Tahun Baru

Artikel

28

jajaran ibu-ibu Dharma wanita Kemenag Lampung menjadi supoter kontingen olah raga pada even HAB ke-70 Kemenag.

Para CPNS antusias mendengarkan pembekalan tugasa usai menerima SK di Aula Kemenag Provinsi Lampung.

Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Lampung Suhaili bersama Rektor IAIN Raden Intan Lampung Moh. Mukri melepas balon tanda dibukanya aneka lomba olah raga dan seni dalam rangka Hari Amal Bakti

ke-70 Kementerian Agama di Stadion Pahoman Bandar Lampung, 22 Desember 2015.