Di Sebuah Kamar Anggrek Ada Seorang Pasien Yang Menderita Demam Berdarah Yang Harus Diberi Obat
description
Transcript of Di Sebuah Kamar Anggrek Ada Seorang Pasien Yang Menderita Demam Berdarah Yang Harus Diberi Obat
M. Siddiq sebagai dokter \ Maulidar sebagai perawat Hayatun Nufus sebagai pasien Sufandi sebagai ayah Nurul Rahma sebagai ibu Juraini, cut sariani, suryani sebagai kawanRosmayani sebagai kakak Anita aulia sebagai moderator
Di sebuah kamar anggrek ada seorang pasien yang menderita demam berdarah yang harus diberi
obat. Pasien tersebut ditemani oleh keluarganya. Kemudia di tempat yang berbeda dokter
menginstuksikan kepada perawat untuk member obat penurun panas.
Siddiq : Sus, nanti tolong anda kasih obat ini kepada pasien yang berada dikamar
angrek
Maulidar : Obat pa itu dok ?
Siddiq : Obat penurun panas, jangan sampai salah y sus !!!
Maulidar : ia dok
Beberapa saat kemudian perawat dating keruang anggrek yang pasiennya masih tidur
Siddiq : selamat pagi bu
Nurul : pagi Maualidar
Siddiq : gimana bu keadaan anak Nurul sekarang
Nurul : Alhamdulillah sus, keadaan anak saya sudah mendingan
Maulidar : bu, dokter mangajarkan kepada saya untuk memberi obat ini kepada anak
Nurul
Nurul : obat apa ini sus ? dan kapan saya harus memberikan ?
Maulidar : ini obat penurun panas bu. Obat ini diberikan setelah makan buy a
Nurul : ia sus !!
Maualidar : saya permisi dulu ya bu
Nurul : iya sus
Beberapa menit kemudian Nurul membangunkan Nufus yang sedang tidur
Nurul : Maualidar bangun
Maualidar : iya bu !!
Nurul : Maualidar cuci muka dulu ya !!!
Nurul berkata kepada Zaina kakak si Nufus
Nurul : nak, zainab tolong ambiolkan air hangat untuk adik mu cuci muka
Zainab : iya Nurul akan segera saya ambilkan
Kemudian setelah Maualidar cuci muka , Sufandi nya bertanya
Sufandi : Nak Maualidar kamu mau makan apa ?
Maualidar : Maualidar pengan makan nasi padang Sufandi
Sufandi : iya nak, bentar ya Sufandi beliiin
Beberapa manit kemudian Sufandi nya membawa nasi padang buat Nufus
Sufandi : Nufus, ini nasi padangnya nak, Sufandi suapin sayang ya ?
Maualidar : Iya Sufandi
Aduh perih sekali Sufandi , Maualidar gak sanggup makan lagi
Sufandi : Maualidar sariawan ya ?
Sebentar ya nak Sufandi panggil Maualidar dulu
Kemudian Maualidar dating
Maualidar : coba lihat dek sariawannya
Maualidar : perih sekali sus
Maualidar : Nufus makan nasi padang, makan ini saja ya, biar kakak suapin ya ?
Maualidar : iya kak,
Usai makan Maualidar memberikan obat untuk Nufus
Maualidar : dek, minum obat ini ya ?
Maualidar : obat apa ini kak ?
Maualidar : ini obat penurun panas, supaya adek cepat sembuh
Maualidar : iya, makasih sus ?
Kemudian Maualidar pun kembali keruangnya.
Beberapa menit kemudia, kawan – kawannya datang menjenguknya.
Kawan : assalamu’alaikum
Keluarga : wa’alaikum salam
Maliah : Maualidar gimana sekarang keadaannya
Maualidar : Alhamdulillah sudah membaik
Saudah : syukurlah, Maualidar emang kapan bisa pulang ?
Maualidar : kata dokter isnyalaah sudah bisa pulang
Maliah : sudah, berarti kita bisa ngumpul bareng lagi dong ?
Maualidar : iya……
Hafsah : besok – besok jaga kesehatannya ya ? jangan makan sembarangan makanan
Maualidar : iya hafsah, makasih ya ?
Keesokan harinya Maualidar dating ke ruang anggrek untuk meberitahukan bahwa Maualidar
sudah bisa pulang pagi ini
Maualidar : Assalamu’alaikum
Nufus : wa’alaikum salam
Maualidar : bagaimana keadaan adek, sudah fresh kembalikan
Maualidar : iya kakak, sekarang keadaan adek, sudah fresh kembalikan
Maualidar : adek sudah bisa pulang ya
Maualidar : iya kakak, kak terima kasih y Selama ini kakak sudah meawat adek dengan
baik
Maualidar : iya, sama – sama adek
Maualidar mengatakan kepada Sufandi Maualidar untuk segera menyelesaikan biaya
administrasi
Maualidar : Bapak sekarang sudah bisa mengurus biaya administrasi
Bapak : saya akan segera ke ruang administrasinya
Setelah Maualidar keluar, Nurul mengatakan kepada Zaiab untuk membereskan semua
peralatannya.
Nurul : Zainab tolong bereskan semua barang – barang adek sebentar ya ? jangan
sampai ketinggalan
Zainba : baik bu
Kemudian Sufandi nya kembali dari ruang administrasi, merekapun bergegas pulang